hukum agraria

264
HUKUM AGRARIA HUKUM AGRARIA OLEH: PUJI WULANDARI K OLEH: PUJI WULANDARI K

Upload: onaona

Post on 02-Feb-2016

130 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

HUKUM AGRARIA. OLEH: PUJI WULANDARI K. HAK-HAK AGRARIA. HAK-HAK AGRARIA BERDASARKAN UUPA Hak atas tanah Yaitu hak yang memberi wewenang untuk menggunakan atau mengusahakan tanah tertentu Hak Guna air Hak Pemeliharaan dan penangkapan air Hak Guna Ruang Angkasa. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM AGRARIA

HUKUM AGRARIAHUKUM AGRARIA

OLEH: PUJI WULANDARI KOLEH: PUJI WULANDARI K

Page 2: HUKUM AGRARIA

HAK-HAK AGRARIAHAK-HAK AGRARIA

• HAK-HAK AGRARIA BERDASARKAN UUPAHAK-HAK AGRARIA BERDASARKAN UUPA1.1. Hak atas tanahHak atas tanahYaitu hak yang memberi wewenang untuk Yaitu hak yang memberi wewenang untuk

menggunakan atau mengusahakan menggunakan atau mengusahakan tanah tertentutanah tertentu

2.2. Hak Guna airHak Guna air3.3. Hak Pemeliharaan dan penangkapan airHak Pemeliharaan dan penangkapan air4.4. Hak Guna Ruang Angkasa Hak Guna Ruang Angkasa

Page 3: HUKUM AGRARIA

Jenis-jenis hak atas tanah Jenis-jenis hak atas tanah menurut Pasal 16 ayat (1) menurut Pasal 16 ayat (1) UUPA:UUPA:1.1. HAK MILIKHAK MILIK

2.2. HAK GUNA USAHAHAK GUNA USAHA

3.3. HAK GUNA BANGUNANHAK GUNA BANGUNAN

4.4. HAK PAKAIHAK PAKAI

5.5. HAK SEWAHAK SEWA

6.6. HAK MEMBUKA TANAHHAK MEMBUKA TANAH

7.7. HAK MEMUNGUT HASILHAK MEMUNGUT HASIL

Page 4: HUKUM AGRARIA

8.8. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak tersebut diatas yang akan ditetapkan hak tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan Undang-undang serta hak-hak dengan Undang-undang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai yang yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan dalam Pasal 53 UUPA ;disebutkan dalam Pasal 53 UUPA ;

• Hak gadaiHak gadai• Hak usaha bagi hasilHak usaha bagi hasil• Hak menumpangHak menumpang• Hak sewa tanah pertanianHak sewa tanah pertanian

Page 5: HUKUM AGRARIA

HAK MILIKHAK MILIK

• adalah hak turun temurun, terkuat adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah (pasal 20 ayat 1 orang atas tanah (pasal 20 ayat 1 UUPA)UUPA)

Page 6: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA USAHAHAK GUNA USAHA

• adalah hak untuk mengusahakan adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh tanah yang dikuasai langsung oleh Negara (pasal 28 ayat 1 UUPA)Negara (pasal 28 ayat 1 UUPA)

Page 7: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNANHAK GUNA BANGUNAN

• adalah hak untuk mendirikan dan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya atas tanah yang bukan miliknya sendiri,dengan jangka waktu paling sendiri,dengan jangka waktu paling lama 30 tahun (pasal 35 ayat 1 lama 30 tahun (pasal 35 ayat 1 UUPA)UUPA)

Page 8: HUKUM AGRARIA

HAK PAKAIHAK PAKAI

• adalah hak untuk menggunakan dan/atau adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai oleh memungut hasil dari tanah yang dikuasai oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemiliknya atau dalam perjanjian dengan pemiliknya tanahnya, yang bukan perjanjian sewa tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-undang ini (pasal jiwa dan ketentuan undang-undang ini (pasal 41 ayat 1 UUPA)41 ayat 1 UUPA)

Page 9: HUKUM AGRARIA

HAK SEWAHAK SEWA

• adalah hak yang dipunyai seseorang adalah hak yang dipunyai seseorang atau suatu badan hukum mempunyai atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah, apabila ia hak sewa atas tanah, apabila ia berhak mempergunakan tanah milik berhak mempergunakan tanah milik orang lain untuk keperluan bangunan, orang lain untuk keperluan bangunan, dengan membayar kepada dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa (pasal 44 ayat 1 UUPA)sewa (pasal 44 ayat 1 UUPA)

Page 10: HUKUM AGRARIA

HAK HAK AGRARIA SECARA HAK HAK AGRARIA SECARA ILMIAH MENCAKUP;ILMIAH MENCAKUP;

1.1. Hak atas tanah ; hak atas tanah bersifat tetap meliputi; Hak atas tanah ; hak atas tanah bersifat tetap meliputi; hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak sewa untuk bangunan, hak untuk pengelolaan pakai, hak sewa untuk bangunan, hak untuk pengelolaan (HAk pengelolan diatur dalam PMA No 9/1965 Ttg (HAk pengelolan diatur dalam PMA No 9/1965 Ttg Pelaksanaan konversi hak penggunaan atas tanah Pelaksanaan konversi hak penggunaan atas tanah Negara dan ketentuan-ketentuan kebijakan selanjutnya. Negara dan ketentuan-ketentuan kebijakan selanjutnya. Sedangkan hak atas tanah yang bersifat sementara. Sedangkan hak atas tanah yang bersifat sementara. Yaitu hak gadai, hak guna usaha bagi hasil, hak Yaitu hak gadai, hak guna usaha bagi hasil, hak menumpang, hak sewa tanah pertanian.menumpang, hak sewa tanah pertanian.

2.2. Hak tanggunganHak tanggungan3.3. Hak bangsaHak bangsa4.4. Hak menguasai NegaraHak menguasai Negara5.5. Hak kuasa pertambanganHak kuasa pertambangan6.6. Hak Guna airHak Guna air7.7. Hak Guna Ruang AngkasaHak Guna Ruang Angkasa8.8. Hak Mengusahakan hutanHak Mengusahakan hutan

Page 11: HUKUM AGRARIA

MACAM-MACAM HAK ATAS TANAHMACAM-MACAM HAK ATAS TANAH(PASAL 16 Jo Pasal 53 UUPA ), (PASAL 16 Jo Pasal 53 UUPA ), dikelompokkan menjadi 3:dikelompokkan menjadi 3:

1.1. hak atas tanah yang bersifat tetaphak atas tanah yang bersifat tetap

2.2. hak atas tanah yang akan hak atas tanah yang akan ditetapkan dengan undang-undangditetapkan dengan undang-undang

3.3. hak atas tanah yang bersifat hak atas tanah yang bersifat sementara sementara

Page 12: HUKUM AGRARIA

HAK ATAS TANAH YANG HAK ATAS TANAH YANG BERSIFAT TETAPBERSIFAT TETAP

• yaitu hak-hak atas tanah ini akan yaitu hak-hak atas tanah ini akan tetap ada selama UUPA masih tetap ada selama UUPA masih berlaku atau belum dicabut dengan berlaku atau belum dicabut dengan undang-undang yang baru.undang-undang yang baru.

• Macam-macam hak atas tanah Macam-macam hak atas tanah adalah hak milik, hak guna usaha, adalah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak membuka hak guna bangunan, hak membuka tanah, dan hak memungut hasil.tanah, dan hak memungut hasil.

Page 13: HUKUM AGRARIA

HAK ATAS TANAH YANG AKAN HAK ATAS TANAH YANG AKAN DITETAPKAN DENGAN UNDANG-DITETAPKAN DENGAN UNDANG-UNDANGUNDANG

• yaitu hak atas tanah yang akan lahir yaitu hak atas tanah yang akan lahir kemudian,yang akan ditetapkan kemudian,yang akan ditetapkan dengan undang-undangdengan undang-undang

Page 14: HUKUM AGRARIA

HAK ATAS TANAH YANG HAK ATAS TANAH YANG BERSIFAT SEMENTARABERSIFAT SEMENTARA

• yaitu hak atas tanah ini sifatnya sementara, yaitu hak atas tanah ini sifatnya sementara, dalam waktu yang singkat akan dihapuskan dalam waktu yang singkat akan dihapuskan dikarenakan mengandung sifat-sifat dikarenakan mengandung sifat-sifat pemerasan, mengandung sifat feodal, dan pemerasan, mengandung sifat feodal, dan bertentangan dengan jiwa UUPA.bertentangan dengan jiwa UUPA.

• Macam-macam hak atas tanah ini adalah Macam-macam hak atas tanah ini adalah hak gadai (gadai tanah), hak usaha bagi hak gadai (gadai tanah), hak usaha bagi hasil (perjanjian bagi hasil), hak hasil (perjanjian bagi hasil), hak menumpang, dan hak sewa tanah pertanian.menumpang, dan hak sewa tanah pertanian.

Page 15: HUKUM AGRARIA

Dari segi asal tanahnya, hak Dari segi asal tanahnya, hak atas tanah dibedakan menjadi atas tanah dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :2 kelompok, yaitu :1.1. Hak atas tanah yang bersifat primerHak atas tanah yang bersifat primer

2.2. Hak atas tanah yang bersifat Hak atas tanah yang bersifat sekundersekunder

Page 16: HUKUM AGRARIA

Hak atas tanah yang bersifat Hak atas tanah yang bersifat primerprimer

• Yaitu hak atas tanah yang berasal Yaitu hak atas tanah yang berasal dari tanah Negara. Macam-macam dari tanah Negara. Macam-macam hak atas tanah ini adalah hak milik, hak atas tanah ini adalah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan hak guna usaha, hak guna bangunan atas tanah Negara, hak pakai atas atas tanah Negara, hak pakai atas tanah Negara.tanah Negara.

Page 17: HUKUM AGRARIA

Hak atas tanah yang bersifat Hak atas tanah yang bersifat sekundersekunder

• Yaitu hak atas tanah yang berasal dari tanah Yaitu hak atas tanah yang berasal dari tanah pihak lainpihak lain

• Macam-macam hak atas tanah ini adalah Macam-macam hak atas tanah ini adalah hak guna bangunan atas tanah hak milik, hak guna bangunan atas tanah hak milik, hak pakai atas tanah hak pengelolaan, hak hak pakai atas tanah hak pengelolaan, hak pakai atas tanah hak milik, hak sewa untuk pakai atas tanah hak milik, hak sewa untuk bangunan, hak gadai (gadai tanah), hak bangunan, hak gadai (gadai tanah), hak usaha bagi hasil (perjanjian bagi hasil), hak usaha bagi hasil (perjanjian bagi hasil), hak menumpang, dan hak sewa tanah pertanian.menumpang, dan hak sewa tanah pertanian.

Page 18: HUKUM AGRARIA

HAK MILIKHAK MILIK

• Ketentuan mengenai hak milik Ketentuan mengenai hak milik disebutkan dalam Pasal 16 ayat (1) disebutkan dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUPA. huruf a UUPA.

• Secara khusus diatur dalam Pasal 20 Secara khusus diatur dalam Pasal 20 sampai dengan Pasal 27 UUPA.sampai dengan Pasal 27 UUPA.

Page 19: HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN HAK MILIKPENGERTIAN HAK MILIK(PASAL 20 AYAT 1 UUPA)(PASAL 20 AYAT 1 UUPA)

• HAK MILIK adalah hak turun temurun, HAK MILIK adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6mengingat ketentuan dalam pasal 6

Page 20: HUKUM AGRARIA

•Turun-temurunTurun-temurun artinya hak milik artinya hak milik atas tanah dapat berlangsung terus atas tanah dapat berlangsung terus selama pemiliknya masih hidup dan selama pemiliknya masih hidup dan pemiliknya meninggal dunia, maka pemiliknya meninggal dunia, maka hak miliknya dapat dilanjutkan oleh hak miliknya dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya sepanjang memenuhi ahli warisnya sepanjang memenuhi syarat sebagai subjek hak miliksyarat sebagai subjek hak milik

Page 21: HUKUM AGRARIA

•Terkuat,Terkuat, artinya hak milik atas artinya hak milik atas tanah lebih kuat bila dibandingkan tanah lebih kuat bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain, dengan hak atas tanah yang lain, tidak mempunyai batas waktu tidak mempunyai batas waktu tertentu, mudah dipertahankan dari tertentu, mudah dipertahankan dari gangguan pihak lain, dan tidak gangguan pihak lain, dan tidak mudah hapusmudah hapus

Page 22: HUKUM AGRARIA

•TerpenuhTerpenuh, artinya hak milik atas tanah , artinya hak milik atas tanah memberi wewenang kepada pemiliknya memberi wewenang kepada pemiliknya paling luas bila dibandingkan dengan paling luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain, dapat hak atas tanah yang lain, dapat menjadi induk bagi hak atas tanah menjadi induk bagi hak atas tanah yang lain, tidak berinduk pada hak atas yang lain, tidak berinduk pada hak atas tanah yang lain, dan penggunaan tanah yang lain, dan penggunaan tanah lebih luas bila dibandingkan tanah lebih luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain.dengan hak atas tanah yang lain.

Page 23: HUKUM AGRARIA

Subyek HAK MILIKSubyek HAK MILIK

1.1. PerseoranganPerseorangan

2.2. Badan-badan hukumBadan-badan hukum

Page 24: HUKUM AGRARIA

PERSEORANGANPERSEORANGAN

• Hanya warga Negara Indonesia yang Hanya warga Negara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik (Pasal 21 dapat mempunyai hak milik (Pasal 21 ayat (1) UUPA)ayat (1) UUPA)

Page 25: HUKUM AGRARIA

BADAN-BADAN HUKUMBADAN-BADAN HUKUM

• Pemerintah menetapkan badan-Pemerintah menetapkan badan-badan hukum yang dapat badan hukum yang dapat mempunyai hak milik dan syarat-mempunyai hak milik dan syarat-syaratnya (Pasal 21 ayat (2) UUPA)syaratnya (Pasal 21 ayat (2) UUPA)

Page 26: HUKUM AGRARIA

TERJADINYA HAK MILIKTERJADINYA HAK MILIK

• Melalui 3 cara disebutkan dalam Melalui 3 cara disebutkan dalam Pasal 22 UUPA:Pasal 22 UUPA:

1.1. Hak milik atas tanah yang terjadi Hak milik atas tanah yang terjadi menurut hukum adatmenurut hukum adat

2.2. Hak milik atas tanah terjadi karena Hak milik atas tanah terjadi karena penetapan pemerintahpenetapan pemerintah

3.3. Hak milik atas tanah terjadi kerena Hak milik atas tanah terjadi kerena ketentuan undang-undangketentuan undang-undang

Page 27: HUKUM AGRARIA

Hak milik atas tanah yang Hak milik atas tanah yang terjadi menurut hukum adatterjadi menurut hukum adat

• Hak milik atas tanah terjadi dengan Hak milik atas tanah terjadi dengan jalan pembukaan tanah (pembukaan jalan pembukaan tanah (pembukaan hutan) atau terjadi karena timbulnya hutan) atau terjadi karena timbulnya lidah tanah (Aanslibing)lidah tanah (Aanslibing)

Page 28: HUKUM AGRARIA

Hak milik atas tanah terjadi Hak milik atas tanah terjadi karena penetapan karena penetapan pemerintahpemerintah

• Hak milik atas tanah yang terjadi Hak milik atas tanah yang terjadi disini berasal dari tanah Negara. Hak disini berasal dari tanah Negara. Hak milik atas tanah ini terjadi kerena milik atas tanah ini terjadi kerena permohonan pemberian hak milik permohonan pemberian hak milik atas tanah oleh pemohon dengan atas tanah oleh pemohon dengan memenuhi prosedur dan persyaratan memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh BPNyang telah ditentukan oleh BPN

Page 29: HUKUM AGRARIA

Hak milik atas tanah terjadi Hak milik atas tanah terjadi kerena ketentuan undang-kerena ketentuan undang-undangundang

• Hak milik atas tanah ini terjadi Hak milik atas tanah ini terjadi karena undang-undanglah yang karena undang-undanglah yang menciptakannya sebagaimana yang menciptakannya sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1, Pasal II, dan diatur dalam Pasal 1, Pasal II, dan pasal III dan pasal VII ayat(1) pasal III dan pasal VII ayat(1) Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA.Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA.

Page 30: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK MILIK (PASAL HAPUSNYA HAK MILIK (PASAL 27 UUPA)27 UUPA)

1.1. karena pencabutan hak berdasarkan Pasal karena pencabutan hak berdasarkan Pasal 1818

2.2. karena penyerahan dengan sukarela oleh karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknyapemiliknya

3.3. karena ditelantarkankarena ditelantarkan4.4. karena subjek haknya tidak memenuhi karena subjek haknya tidak memenuhi

syarat sebagai subyek hak milik atas tanahsyarat sebagai subyek hak milik atas tanah5.5. kerena peralihan hak yang mengakibatkan kerena peralihan hak yang mengakibatkan

tanahnya berpindah kepada pihak lain tanahnya berpindah kepada pihak lain tidak memenuhi syarat sebagai subjek hak tidak memenuhi syarat sebagai subjek hak milik atas tanah.milik atas tanah.

Page 31: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA USAHAHAK GUNA USAHA

• Ketentuan mengenai Hak guna usaha Ketentuan mengenai Hak guna usaha disebutkan dalam Pasal 16 ayat 1 disebutkan dalam Pasal 16 ayat 1 huruf b UUPA. Secara khusus diatur huruf b UUPA. Secara khusus diatur dalam pasal 28 sampai dengan pasal dalam pasal 28 sampai dengan pasal 34 UUPA34 UUPA

Page 32: HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN HAK GUNA USAHA PENGERTIAN HAK GUNA USAHA (PASAL 28 AYAT 1 UUPA)(PASAL 28 AYAT 1 UUPA)

• HAK GUNA USAHA adalah hak untuk HAK GUNA USAHA adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka langsung oleh Negara, dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam waktu sebagaimana tersebut dalam Pasal 29, guna perusahaan pertanian, Pasal 29, guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan. PP No. 40 perikanan atau peternakan. PP No. 40 tahun 1996 menambah guna tahun 1996 menambah guna perusahaan perkebunan perusahaan perkebunan

Page 33: HUKUM AGRARIA

Luas Hak guna UsahaLuas Hak guna Usaha

• Adalah perseorangan luas minimal 5 Adalah perseorangan luas minimal 5 hektar dan luas maksimal 25 hektarhektar dan luas maksimal 25 hektar

Page 34: HUKUM AGRARIA

• Badan hukum luas minimal 5 hektar Badan hukum luas minimal 5 hektar dan luas maksimal ditetapkan oleh dan luas maksimal ditetapkan oleh kepala Badan Pertanahan nasional kepala Badan Pertanahan nasional (pasal 28 ayat 2 UUPA jo. Pasal 5 PP (pasal 28 ayat 2 UUPA jo. Pasal 5 PP No. 40 tahun 1996)No. 40 tahun 1996)

Page 35: HUKUM AGRARIA

Subjek Hak Guna Usaha (Pasal Subjek Hak Guna Usaha (Pasal 30 UUPA jo. Pasal 2 PP No. 40 30 UUPA jo. Pasal 2 PP No. 40 tahun 1996, adalah:tahun 1996, adalah:1.1. warga Negara Indonesiawarga Negara Indonesia

2.2. badan hukum yang didirikan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia (badan berkedudukan di Indonesia (badan hukum Indonesia)hukum Indonesia)

Page 36: HUKUM AGRARIA

ASAL TANAH HAK GUNA ASAL TANAH HAK GUNA USAHA USAHA

• Adalah tanah NegaraAdalah tanah Negara

Page 37: HUKUM AGRARIA

• Terjadinya hak Guna Usaha dengan Terjadinya hak Guna Usaha dengan penetapan pemerintahpenetapan pemerintah

Page 38: HUKUM AGRARIA

JANGKA WAKTU HAK GUNA JANGKA WAKTU HAK GUNA USAHAUSAHA

• MENURUT PASAL 29 UUPAMENURUT PASAL 29 UUPA• Pertama kali paling lama 35 tahun dan Pertama kali paling lama 35 tahun dan

dapat diperpanjang paling lama 25 dapat diperpanjang paling lama 25 tahuntahun

• MENURUT PASAL 8 No 40 TAHUN 1996MENURUT PASAL 8 No 40 TAHUN 1996• Pertama kali paling lama 35 tahun Pertama kali paling lama 35 tahun

diperpanjang 25 tahun dan diperbaharui diperpanjang 25 tahun dan diperbaharui 25 tahun25 tahun

Page 39: HUKUM AGRARIA

Kewajiban pemegang hak guna usaha Kewajiban pemegang hak guna usaha (pasal 12 ayat 1 PP No. 40 tahun (pasal 12 ayat 1 PP No. 40 tahun 1996,pemegang hak Guna Usaha 1996,pemegang hak Guna Usaha berkewajiban untuk :berkewajiban untuk :1.1. Membayar uang pemasukan kepada NegaraMembayar uang pemasukan kepada Negara2.2. Melaksanakan usaha pertanian, perkebunan, perikanan, dan atau Melaksanakan usaha pertanian, perkebunan, perikanan, dan atau

peternakan sesuai peruntukan dan persyaratan sebagaimana peternakan sesuai peruntukan dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam pemberian keputusan pemberian haknyaditetapkan dalam pemberian keputusan pemberian haknya

3.3. Mengusahakan sendiri tanah hak guna usaha dengan baik sesuai Mengusahakan sendiri tanah hak guna usaha dengan baik sesuai dengan kelayakan usaha berdasarkan criteria yang ditetapkan oleh dengan kelayakan usaha berdasarkan criteria yang ditetapkan oleh instansi teknisiinstansi teknisi

4.4. Membangun dan memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah Membangun dan memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam lingkungan areal hak guna usahayang ada dalam lingkungan areal hak guna usaha

5.5. Memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan sumber daya Memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan sumber daya alam dan menjaga kelestarian kemampuan lingkungan hidup sesuai alam dan menjaga kelestarian kemampuan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undagan yang berlakudengan peraturan perundang-undagan yang berlaku

6.6. Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai penggunan hak Guna Usahapenggunan hak Guna Usaha

7.7. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak guna Usaha Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak guna Usaha kepada Negara sesudah Hak Guna Usaha tersebut hapuskepada Negara sesudah Hak Guna Usaha tersebut hapus

8.8. Menyerahkan sertifikat hak guna usaha yang telah hapus kepada Menyerahkan sertifikat hak guna usaha yang telah hapus kepada kepala kantor pertanahan kepala kantor pertanahan

Page 40: HUKUM AGRARIA

HAK PEMEGANG HAK GUNA HAK PEMEGANG HAK GUNA USAHA USAHA

• Berdasarkan Pasal 14 PP No. 40 tahun Berdasarkan Pasal 14 PP No. 40 tahun 19961996

• Pemegang hak guna usaha berhak Pemegang hak guna usaha berhak menguasai dan mempergunakan tanah menguasai dan mempergunakan tanah yang diberikan dengan hak guna usaha yang diberikan dengan hak guna usaha untuk melaksanakan usaha dibidang untuk melaksanakan usaha dibidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertanian, perkebunan, perikanan, dan atau peternakanatau peternakan

Page 41: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK GUNA USAHA HAPUSNYA HAK GUNA USAHA (PASAL 34 UUPA)(PASAL 34 UUPA)

a.a. jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhirb.b. dihentikan sebelum jangka waktunya dihentikan sebelum jangka waktunya

berakhir karena sesuatu syarat tidak berakhir karena sesuatu syarat tidak dipenuhinyadipenuhinya

c.c. dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhir

d.d. dicabut untuk kepentingan umumdicabut untuk kepentingan umume.e. ditelantarkanditelantarkanf.f. tanahnya musnahtanahnya musnahg.g. ketentuan dalam pasal 30 ayat 2ketentuan dalam pasal 30 ayat 2

Page 42: HUKUM AGRARIA

Menurut Pasal 17 PP 40 tahun 1996 faktor-Menurut Pasal 17 PP 40 tahun 1996 faktor-faktor penyebab hapusnya hak guna usaha faktor penyebab hapusnya hak guna usaha dan berakibat tanahnya menjadi tanah dan berakibat tanahnya menjadi tanah Negara adalah:Negara adalah:1.1. berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam

keputusan pemberian atau perpanjangannyakeputusan pemberian atau perpanjangannya2.2. dibatalkan oleh pejabat yang berwenang sebelum jangka dibatalkan oleh pejabat yang berwenang sebelum jangka

waktunya berakhir karena tidak dipenuhinya kewajiban-waktunya berakhir karena tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak atau dilanggarnya ketentuan-kewajiban pemegang hak atau dilanggarnya ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam keputusan ketentuan yang telah ditetapkan dalam keputusan pemberian hak, dan adanya putusan pengadilan yang pemberian hak, dan adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetaptelah mempunyai kekuatan hukum tetap

3.3. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhirsebelum jangka waktunya berakhir

4.4. hak guna usahanya dicabuthak guna usahanya dicabut5.5. tanahnya ditelantarkantanahnya ditelantarkan6.6. tanahnya musnahtanahnya musnah7.7. pemegang hak guna usaha tidak memenuhi syarat pemegang hak guna usaha tidak memenuhi syarat

sebagai pemegang hak guna usaha.sebagai pemegang hak guna usaha.

Page 43: HUKUM AGRARIA

Pasal 18 PP No 40 tahun 1996 Pasal 18 PP No 40 tahun 1996 mengatur konsekuensi hapusnya hak mengatur konsekuensi hapusnya hak guna usaha bagi pemegang Hak guna guna usaha bagi pemegang Hak guna usaha :usaha :

1.1. apabila hak guna usaha hapus dan tidak dapat diperpanjang apabila hak guna usaha hapus dan tidak dapat diperpanjang atau diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar atau diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar bangunan-bangunan dan benda-benda yang ada diatas bangunan-bangunan dan benda-benda yang ada diatas tanah bekas hak guna usaha tersebut kepada Negara dalam tanah bekas hak guna usaha tersebut kepada Negara dalam batas waktu yang ditetapkan oleh Menteri Agraria/Kepala batas waktu yang ditetapkan oleh Menteri Agraria/Kepala BPNBPN

2.2. apabila bangunan, tanaman, dan benda-benda tersebut apabila bangunan, tanaman, dan benda-benda tersebut diatas diperlukan untuk melangsungkan atau memulihkan diatas diperlukan untuk melangsungkan atau memulihkan pengusahaan tanahnya, maka kepada pemegang hak pengusahaan tanahnya, maka kepada pemegang hak diberikan ganti rugi yang bentuk dan jumlahnya diatur lebih diberikan ganti rugi yang bentuk dan jumlahnya diatur lebih lanjut dengan keputusan presidenlanjut dengan keputusan presiden

3.3. pembongkaran bangunan dan benda-benda diatas tanah hak pembongkaran bangunan dan benda-benda diatas tanah hak guna usaha dilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna usaha dilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna usahaguna usaha

4.4. jika bekas pemegang hak guna usaha lalai dalam memenuhi jika bekas pemegang hak guna usaha lalai dalam memenuhi kewajiban tersebut , maka bangunan dan benda-benda yang kewajiban tersebut , maka bangunan dan benda-benda yang ada diatas tanah bekas hak guna usaha dibongkar oleh ada diatas tanah bekas hak guna usaha dibongkar oleh pemerintah atas biaya pemegang hak guna usahapemerintah atas biaya pemegang hak guna usaha

Page 44: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNANHAK GUNA BANGUNAN

• Ketentuan mengenai hak Guna Ketentuan mengenai hak Guna bangunan disebutkan dalam Pasal 1 bangunan disebutkan dalam Pasal 1 ayat 1 huruf c UUPA. Secara khusus ayat 1 huruf c UUPA. Secara khusus diatur dalam Pasal 35 sampai dengan diatur dalam Pasal 35 sampai dengan Pasal 40 UUPAPasal 40 UUPA

Page 45: HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN HAK GUNA PENGERTIAN HAK GUNA BANGUNAN (Pasal 35 UUPA)BANGUNAN (Pasal 35 UUPA)

• Hak guna bangunan yaitu hak untuk Hak guna bangunan yaitu hak untuk mendirikan dan mempunyai mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang bukan bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun dan waktu paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahunwaktu paling lama 20 tahun

Page 46: HUKUM AGRARIA

ASAL TANAH HAK GUNA ASAL TANAH HAK GUNA BANGUNAN BANGUNAN

• Pasal 37 UUPA menegaskan hak guna Pasal 37 UUPA menegaskan hak guna bangunan terjadi pada tanah yang dikuasai bangunan terjadi pada tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik langsung oleh Negara atau tanah milik orang lainorang lain

• Pasal 21 PP No.40 tahun 1996 menegaskan Pasal 21 PP No.40 tahun 1996 menegaskan tanah yang dapat diberikan dengan hak tanah yang dapat diberikan dengan hak guna bangunan adalah tanah Negara, tanah guna bangunan adalah tanah Negara, tanah hak pengelolaan atau tanah hak milik.hak pengelolaan atau tanah hak milik.

Page 47: HUKUM AGRARIA

Subjek hak Guna Bangunan Subjek hak Guna Bangunan Pasal 36 UUPA jo Pasal 21 PP Pasal 36 UUPA jo Pasal 21 PP No. 40 tahun 1996 :No. 40 tahun 1996 :1.1. warga Negara Indonesiawarga Negara Indonesia

2.2. Badan hukum yang didirikan Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia (badan berkedudukan di Indonesia (badan hukum Indonesia)hukum Indonesia)

Page 48: HUKUM AGRARIA

TERJADINYA HAK GUNA TERJADINYA HAK GUNA BANGUNAN BANGUNAN

1.1. HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH NEGARANEGARA

2.2. HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK PENGELOLAANHAK PENGELOLAAN

3.3. HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK MILIKHAK MILIK

Page 49: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH NEGARATANAH NEGARA

• Hak guna bangunan ini terjadi dengan Hak guna bangunan ini terjadi dengan keputusan pemberian hak yang keputusan pemberian hak yang diterbitkan oleh BPN berdasarkan pasal diterbitkan oleh BPN berdasarkan pasal 4, pasal 9 dan pasal 14 PERMEN Agraria 4, pasal 9 dan pasal 14 PERMEN Agraria / kepala BPN No.3 tahun 1999 dan / kepala BPN No.3 tahun 1999 dan prosedur terjadinya HGB ini diatur prosedur terjadinya HGB ini diatur dalam Pasal 32 sampai dengan Pasal 48 dalam Pasal 32 sampai dengan Pasal 48 Permen agrarian /Kepala BPN No.9 Permen agrarian /Kepala BPN No.9 tahun 1999tahun 1999

Page 50: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK PENGELOLAANTANAH HAK PENGELOLAAN

• Hak guna bangunan ini terjadi dengan Hak guna bangunan ini terjadi dengan keputusan pemberian hak usul keputusan pemberian hak usul pemegang hak pengelolaan yang pemegang hak pengelolaan yang diterbitkan oleh BPN berdasarkan pasal diterbitkan oleh BPN berdasarkan pasal 4, PERMEN Agraria / kepala BPN No.3 4, PERMEN Agraria / kepala BPN No.3 tahun 1999 dan prosedur terjadinya tahun 1999 dan prosedur terjadinya HGB ini diatur dalam Permen HGB ini diatur dalam Permen agrarian /Kepala BPN No.9 tahun 1999agrarian /Kepala BPN No.9 tahun 1999

Page 51: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK MILIKTANAH HAK MILIK

• Hak guna bangunan ini terjadi Hak guna bangunan ini terjadi dengan pemberian oleh pemegang dengan pemberian oleh pemegang hak milik dengan akta yang dibuat hak milik dengan akta yang dibuat oleh PPAT.oleh PPAT.

Page 52: HUKUM AGRARIA

JANGKA WAKTU HAK GUNA JANGKA WAKTU HAK GUNA BANGUNANBANGUNAN

• Pasal 26 sampai dengan pasal 29 PP Pasal 26 sampai dengan pasal 29 PP No. 40 tahun 1996. No. 40 tahun 1996.

Page 53: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH NEGARATANAH NEGARA

• Hak guna bangunan ini berjangka Hak guna bangunan ini berjangka waktu untuk pertama kali 30 tahun waktu untuk pertama kali 30 tahun dapat diperpanjang untuk jangka dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun dan waktu paling lama 20 tahun dan dapat diperbaharui untuk jangka dapat diperbaharui untuk jangka waktu paling lama 30 tahunwaktu paling lama 30 tahun

Page 54: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK PENGELOLAANTANAH HAK PENGELOLAAN

• Hak guna bangunan ini berjangka Hak guna bangunan ini berjangka waktu untuk pertama kali 30 tahun waktu untuk pertama kali 30 tahun dapat diperpanjanguntuk jangka dapat diperpanjanguntuk jangka waktu paling lama 20 tahun dan waktu paling lama 20 tahun dan dapat diperbaharui untuk jangka dapat diperbaharui untuk jangka waktu paling lama 30 tahunwaktu paling lama 30 tahun

Page 55: HUKUM AGRARIA

HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK MILIKTANAH HAK MILIK

• Hak guna bangunan ini berjangka waktu Hak guna bangunan ini berjangka waktu paling lama 30 tahun, tidak dapat paling lama 30 tahun, tidak dapat diperpanjang jangka waktu. Namun atas diperpanjang jangka waktu. Namun atas kesepakatan antara pemilik tanah dengan kesepakatan antara pemilik tanah dengan pemegang hak guna bangunan dapat pemegang hak guna bangunan dapat diperbaharui dengan pemberian hak guna diperbaharui dengan pemberian hak guna bangunan yang baru dengan akta yang bangunan yang baru dengan akta yang dibuat PPAT dan wajib didaftarkan pada dibuat PPAT dan wajib didaftarkan pada Kantor pertanahan kabupaten /kota Kantor pertanahan kabupaten /kota setempatsetempat

Page 56: HUKUM AGRARIA

KEWAJIBAN PEMEGANG HAK GUNA KEWAJIBAN PEMEGANG HAK GUNA BANGUNAN (PASAL 30 DAN PASAL BANGUNAN (PASAL 30 DAN PASAL 31 PP NO.40 TAHUN 1996)31 PP NO.40 TAHUN 1996)1.1. membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara

pembayarannya ditetapkan dalam keputusan pemberian pembayarannya ditetapkan dalam keputusan pemberian haknyahaknya

2.2. menggunakan tanah sesuai dengan dengan peruntukkannya menggunakan tanah sesuai dengan dengan peruntukkannya dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan dan perjanjian pemberiannyadan perjanjian pemberiannya

3.3. memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada diatasnya serta menjaga lingkungan hidupdiatasnya serta menjaga lingkungan hidup

4.4. menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan hak guna menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan hak guna bangunan kepada Negara, pemegang hak pengelolaan atau bangunan kepada Negara, pemegang hak pengelolaan atau pemegang hak milik sesudah hak guna bangunan dihapuspemegang hak milik sesudah hak guna bangunan dihapus

5.5. menyerah kan hak guna bangunan yang telah dihapus menyerah kan hak guna bangunan yang telah dihapus kepada kepala kantor pertanahankepada kepala kantor pertanahan

6.6. membagi jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi membagi jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan atau bidang tanah yang terkurung oleh tanah pekarangan atau bidang tanah yang terkurung oleh tanah hak guna bangunan tersebuthak guna bangunan tersebut

Page 57: HUKUM AGRARIA

HAK PEMEGANG HAK GUNA HAK PEMEGANG HAK GUNA BANGUNANBANGUNAN

1.1. menguasai dan mempergunakan tanah menguasai dan mempergunakan tanah selama waktu tertentuselama waktu tertentu

2.2. mendirikan dan mempunyai bangunan mendirikan dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau usahanyauntuk keperluan pribadi atau usahanya

3.3. mengalihkan hak tersebut kepada mengalihkan hak tersebut kepada pihak lainpihak lain

4.4. membebani dengan hak tanggunganmembebani dengan hak tanggungan

Page 58: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK GUNA HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN (PASAL 40 UUPA)BANGUNAN (PASAL 40 UUPA)

a.a. jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhirb.b. dihentikan sebelum jangka waktunya dihentikan sebelum jangka waktunya

berakhir kerena suatu syarat tidak dipenuhiberakhir kerena suatu syarat tidak dipenuhic.c. dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum

jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhird.d. dicabut untuk kepentingan umumdicabut untuk kepentingan umume.e. ditelantarkanditelantarkanf.f. tanahnya musnahtanahnya musnahg.g. ketentuan dalam pasal 36 ayat 2ketentuan dalam pasal 36 ayat 2

Page 59: HUKUM AGRARIA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN ADALAH:ADALAH:a.a. berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam

keputusan pemberian atau perpanjangan atau keputusan pemberian atau perpanjangan atau dalam perjanjian pemberiannyadalam perjanjian pemberiannya

b.b. dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang hak pengelolaan atau pemegang hak pemegang hak pengelolaan atau pemegang hak milik sebelum jangka waktunya berakhir, milik sebelum jangka waktunya berakhir,

c.c. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhirhaknya sebelum jangka waktunya berakhir

d.d. hak guna bangunannya dicabuthak guna bangunannya dicabute.e. ditelantarkanditelantarkanf.f. tanahnya musnah tanahnya musnah g.g. pemegang hak guna bangunan tidak memenuhi pemegang hak guna bangunan tidak memenuhi

syarat sebagai pemegang hak guna bangunansyarat sebagai pemegang hak guna bangunan

Page 60: HUKUM AGRARIA

Tidak dipenuhi, karena:Tidak dipenuhi, karena:

1.1. tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak dan atau dilanggarnya pemegang hak dan atau dilanggarnya ketentuan-ketentuan dalam hak guna bangunanketentuan-ketentuan dalam hak guna bangunan

2.2. tidak dipenuhinya syarat-syarat atau kewajiban-tidak dipenuhinya syarat-syarat atau kewajiban-kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kewajiban yang tertuang dalam perjanjian pemberian hak guna bangunan antara pemberian hak guna bangunan antara pemegang hak guna bangunan dengan pemilik pemegang hak guna bangunan dengan pemilik tanah atau perjanjian penggunaan tanah hak tanah atau perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaanpengelolaan

3.3. putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetaphukum tetap

Page 61: HUKUM AGRARIA

AKIBAT HAPUSNYA HAK GUNA AKIBAT HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN (pasal 36 PP No.40 BANGUNAN (pasal 36 PP No.40 tahun 1996)tahun 1996)• hapusnya hak guna bangunan atas tanah hapusnya hak guna bangunan atas tanah

Negara mengakibatkan tanah menjadi Negara mengakibatkan tanah menjadi tanah Negaratanah Negara

• hapusnya hak guna bangunan atas tanah hapusnya hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan mengakibatkan tanahnya hak pengelolaan mengakibatkan tanahnya kembali kepada pemegang hak pengelolaankembali kepada pemegang hak pengelolaan

• hapusnya hak guna bangunan atas tanah hapusnya hak guna bangunan atas tanah hak milik mengakibatkan tanahnya kembali hak milik mengakibatkan tanahnya kembali kedalam penguasaan pemilik tanahkedalam penguasaan pemilik tanah

Page 62: HUKUM AGRARIA

KONSEKUENSI PEMEGANG HAK GUNA BANGUNAN KONSEKUENSI PEMEGANG HAK GUNA BANGUNAN ATAS HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN (PASAL 37 ATAS HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN (PASAL 37 DAN 38 PP NO 40 TAHUN 1996DAN 38 PP NO 40 TAHUN 1996

1.1. apabila hak guna bangunan hapus dan tidak dapat diperpanjang atau apabila hak guna bangunan hapus dan tidak dapat diperpanjang atau diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar bangunan-bangunan diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar bangunan-bangunan dan benda-benda yang ada diatasnya dan menyerahkan tanahnya kepada dan benda-benda yang ada diatasnya dan menyerahkan tanahnya kepada negara dalam keadaan kosong selambat-lambatnya dalam waktu satu negara dalam keadaan kosong selambat-lambatnya dalam waktu satu tahun sejak hapusnya hak guna bangunantahun sejak hapusnya hak guna bangunan

2.2. apabila bangunan, tanaman, dan benda-benda tersebut diatas diperlukan, apabila bangunan, tanaman, dan benda-benda tersebut diatas diperlukan, maka kepada pemegang baik pemegang hak guna bangunan diberikan maka kepada pemegang baik pemegang hak guna bangunan diberikan ganti rugi yang bentuk dan jumlahnya diatur lebih lanjut dengan keputusan ganti rugi yang bentuk dan jumlahnya diatur lebih lanjut dengan keputusan presiden presiden

3.3. pembongkaran bangunan dan benda-benda diatas tanah hak guna usaha pembongkaran bangunan dan benda-benda diatas tanah hak guna usaha dilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna bangunandilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna bangunan

4.4. jika bekas pemegang hak guna bangunan lalai dalam memenuhi kewajiban jika bekas pemegang hak guna bangunan lalai dalam memenuhi kewajiban tersebut , maka bangunan dan benda-benda yang ada diatas tanah bekas tersebut , maka bangunan dan benda-benda yang ada diatas tanah bekas hak guna bangunan dibongkar oleh pemerintah atas biaya pemegang hak hak guna bangunan dibongkar oleh pemerintah atas biaya pemegang hak guna bangunanguna bangunan

5.5. apabila hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan atau atas tanah hak apabila hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan atau atas tanah hak milik hapus , maka bekas pemegang hak guna bangunan wajib milik hapus , maka bekas pemegang hak guna bangunan wajib menyerahkan tanahnya kepada pemegang hak pengelolaan atau pemegang menyerahkan tanahnya kepada pemegang hak pengelolaan atau pemegang hak milik dan memenuhi ketentuan yang sudah disepakati dalam perjanjian hak milik dan memenuhi ketentuan yang sudah disepakati dalam perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan atau perjanjian hak guna bangunan penggunaan tanah hak pengelolaan atau perjanjian hak guna bangunan atas tanah hak milikatas tanah hak milik

Page 63: HUKUM AGRARIA

HAK PAKAIHAK PAKAI

• Ketentuan hak pakai disebutkan Ketentuan hak pakai disebutkan dalam Pasal 16 ayat 1 huruf d UUPA dalam Pasal 16 ayat 1 huruf d UUPA secara khusus diatur dalam pasal 41 secara khusus diatur dalam pasal 41 sampai dengan pasal 43 UUPA.sampai dengan pasal 43 UUPA.

Page 64: HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN HAK PAKAIPENGERTIAN HAK PAKAI

• Hak pakai menurut pasal 41 ayat 1 UUPA adalah Hak pakai menurut pasal 41 ayat 1 UUPA adalah hak untuk menggunakan dan atau memungut hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban memberi wewenang dan kewajiban yangditentukan dalam keputusan pemberiannya yangditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya yang bukan perjanjian sewa menyewa atau yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolaha tanah, segala sesuatu asal perjanjian pengolaha tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan UUPAUUPA

Page 65: HUKUM AGRARIA

SUBYEK HAK PAKAISUBYEK HAK PAKAI(Menurut Pasal 42 UUPA)(Menurut Pasal 42 UUPA)

1.1. Warga Negara IndonesiaWarga Negara Indonesia2.2. Orang asing yang berkedudukan di Orang asing yang berkedudukan di

IndonesiaIndonesia3.3. Badan hukum yang didirikan Badan hukum yang didirikan

menurut hukum Indonesia dan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesiaberkedudukan di Indonesia

4.4. Badan hukum asing yang Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesiamempunyai perwakilan di Indonesia

Page 66: HUKUM AGRARIA

Menurut Pasal 39 PP No. 40 Menurut Pasal 39 PP No. 40 tahun 1996, yaitu:tahun 1996, yaitu:1.1. warga Negara Indonesiawarga Negara Indonesia2.2. badan hukum yang didrikan menurut hukum badan hukum yang didrikan menurut hukum

Indonesia dan berkedudukan di Indonesia Indonesia dan berkedudukan di Indonesia 3.3. Departemen, lembaga pemerintah Non Departemen, lembaga pemerintah Non

Departemen dan pemerintah daerahDepartemen dan pemerintah daerah4.4. Badan-badan keagaman dan socialBadan-badan keagaman dan social5.5. Orang asing yang berkedudukan di IndonesiaOrang asing yang berkedudukan di Indonesia6.6. Badan hukum asing yang mempunyai Badan hukum asing yang mempunyai

perwakilan di Indonesiaperwakilan di Indonesia7.7. Perwakilan Negara asing dan perwakilan Perwakilan Negara asing dan perwakilan

badan Internasionalbadan Internasional

Page 67: HUKUM AGRARIA

ASAL TANAH HAK PAKAIASAL TANAH HAK PAKAI

• Menurut pasal 41 ayat 1 UUPA Menurut pasal 41 ayat 1 UUPA menyebutkan bahwa asal tanah hak pakai menyebutkan bahwa asal tanah hak pakai adalah tanah yang dikuasai langsung oleh adalah tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain Negara atau tanah milik orang lain

• Menurut pasal 41 PP No. 40 tahun 1996 Menurut pasal 41 PP No. 40 tahun 1996 menyebutkan tanah yang dapat diberikan menyebutkan tanah yang dapat diberikan dengan hak pakai adalah tanah Negara, dengan hak pakai adalah tanah Negara, tanah hak pengelolaan atau tanah hak tanah hak pengelolaan atau tanah hak milik.milik.

Page 68: HUKUM AGRARIA

TERJADINYA HAK PAKAITERJADINYA HAK PAKAI

1.1.Hak pakai atas tanah Hak pakai atas tanah NegaraNegara

2.2.Hak pakai atas tanah hak Hak pakai atas tanah hak pengelolaanpengelolaan

3.3.Hak pakai atas tanah hak Hak pakai atas tanah hak milikmilik

Page 69: HUKUM AGRARIA

Hak pakai atas tanah Hak pakai atas tanah NegaraNegara

• Hak pakai ini diberikan dengan Hak pakai ini diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh Badan keputusan pemberian hak oleh Badan Pertanahan Nasional. Hak pakai ini Pertanahan Nasional. Hak pakai ini terjadi sejak keputusan pemberian hak terjadi sejak keputusan pemberian hak pakai didaftarkan kepada kepala Kantor pakai didaftarkan kepada kepala Kantor pertanahan Kabupaten/kota setempat pertanahan Kabupaten/kota setempat untuk dicatat dalam buku tanah dan untuk dicatat dalam buku tanah dan diterbitkan sertifikat sebagai tanda diterbitkan sertifikat sebagai tanda bukti bukti

Page 70: HUKUM AGRARIA

Hak pakai atas tanah hak Hak pakai atas tanah hak pengelolaan pengelolaan

• Hak pakai ini diberikan dengan Hak pakai ini diberikan dengan keputusan pemberian hak pakai oleh keputusan pemberian hak pakai oleh BPN berdasarkan usul pemegang hak BPN berdasarkan usul pemegang hak pakai. Hak pakai ini terjadi sejak pakai. Hak pakai ini terjadi sejak keputusan pemberian hak pakai keputusan pemberian hak pakai didaftarkan kepada kepala Kantor didaftarkan kepada kepala Kantor pertanahan Kabupaten/kota setempat pertanahan Kabupaten/kota setempat untuk dicatat dalam buku tanah dan untuk dicatat dalam buku tanah dan diterbitkan sertifikat sebagai tanda diterbitkan sertifikat sebagai tanda buktibukti

Page 71: HUKUM AGRARIA

Hak pakai atas tanah hak Hak pakai atas tanah hak milik milik

• Hak pakai ini terjadi dengan Hak pakai ini terjadi dengan pemberian tanah oleh pemilik tanah pemberian tanah oleh pemilik tanah dengan akta yang dibuat PPAT. Akta dengan akta yang dibuat PPAT. Akta PPAT ini wajib didaftarkan ke kantor PPAT ini wajib didaftarkan ke kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Pertanahan Kabupaten/Kota setempat untuk dicatatkan dalam setempat untuk dicatatkan dalam buku tanah. buku tanah.

Page 72: HUKUM AGRARIA

JANGKA WAKTU HAK PAKAIJANGKA WAKTU HAK PAKAI

• Pasal 41 ayat 2 UUPA tidak Pasal 41 ayat 2 UUPA tidak menentukan secara tegas berapa menentukan secara tegas berapa lama jangka waktu hak pakai. Pasal lama jangka waktu hak pakai. Pasal ini hanya menentukan bahwa hak ini hanya menentukan bahwa hak pakai dapat diberikan selama jangka pakai dapat diberikan selama jangka waktu tertentu atau selama waktu tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentukeperluan tertentu

Page 73: HUKUM AGRARIA

Dalam PP 40 tahun 1996 jangka Dalam PP 40 tahun 1996 jangka waktu hak pakai diatur dalam waktu hak pakai diatur dalam pasal 45 sampai pasal 49:pasal 45 sampai pasal 49:

1.1.Hak pakai atas tanah NegaraHak pakai atas tanah Negara

2.2.Hak pakai atas tanah Hak pakai atas tanah pengelolan pengelolan

3.3.Hak pakai atas tanah hak Hak pakai atas tanah hak milikmilik

Page 74: HUKUM AGRARIA

Hak pakai atas tanah Hak pakai atas tanah NegaraNegara

• Hak pakai ini berjangka waktu untuk Hak pakai ini berjangka waktu untuk pertama kali paling lama 25 tahun, pertama kali paling lama 25 tahun, dapat diperpanjang untuk jangka dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 dan dapat waktu paling lama 20 dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu diperbaharui untuk jangka waktu paling lama 25 tahunpaling lama 25 tahun

Page 75: HUKUM AGRARIA

Hak pakai atas tanah Hak pakai atas tanah pengelolaanpengelolaan

• Hak pakai ini berjangka waktu untuk Hak pakai ini berjangka waktu untuk pertama kali paling lama 25 tahun, pertama kali paling lama 25 tahun, dapat diperpanjang untuk jangka dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 dan dapat waktu paling lama 20 dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu diperbaharui untuk jangka waktu paling lama 25 tahunpaling lama 25 tahun

Page 76: HUKUM AGRARIA

Hak pakai atas tanah hak Hak pakai atas tanah hak milik milik

• Hak pakai ini diberikan untuk jangka Hak pakai ini diberikan untuk jangka waktu paling lama 25 tahun dan waktu paling lama 25 tahun dan tidak dapat diperpanjang lagi.tidak dapat diperpanjang lagi.

Page 77: HUKUM AGRARIA

KEWAJIBAN PEMEGANG HAK PAKAIKEWAJIBAN PEMEGANG HAK PAKAI (Berdasarkan Pasal 50 dan (Berdasarkan Pasal 50 dan pasal 51 PP no 40 tahun 1996 )pasal 51 PP no 40 tahun 1996 )1.1. membayar uang pemasukan Negara yang jumlah dan cara membayar uang pemasukan Negara yang jumlah dan cara

pembayarannya ditetapkan dalam keputusan pemberian haknya, pembayarannya ditetapkan dalam keputusan pemberian haknya, perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan atau dalam perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan atau dalam perjanjian pemberian hak pakai atas tanah hak milikperjanjian pemberian hak pakai atas tanah hak milik

2.2. menggunakan tanah sesuai dengn peruntukannya dan menggunakan tanah sesuai dengn peruntukannya dan persyaratan sebagaimana diterapkan dalam keputusan persyaratan sebagaimana diterapkan dalam keputusan pemberiannya, atau perjanjian pemberian hak pakai atas tanah pemberiannya, atau perjanjian pemberian hak pakai atas tanah hak milik hak milik

3.3. memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada diatasnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidupdiatasnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidup

4.4. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan hak pakai Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan hak pakai kepada Negara,pemegang hak pengelolaan atau pemilik tanah kepada Negara,pemegang hak pengelolaan atau pemilik tanah sesudah hak pakai tersebut hapussesudah hak pakai tersebut hapus

5.5. menyerahkan sertifikat hak pakai yang telah hapus kepada menyerahkan sertifikat hak pakai yang telah hapus kepada kepala kantor pertanahan kabupaten/kota setempatkepala kantor pertanahan kabupaten/kota setempat

6.6. memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan atau bidang tanah yang terkurung oleh tanah hak pekarangan atau bidang tanah yang terkurung oleh tanah hak pakai pakai

Page 78: HUKUM AGRARIA

HAK PEMEGANG HAK PAKAI HAK PEMEGANG HAK PAKAI (Berdasarkan pasal 52 PP No.40 tahun (Berdasarkan pasal 52 PP No.40 tahun 1996)1996)

1.1. menguasai dan mempergunakan tanah menguasai dan mempergunakan tanah selama waktu tertentu untuk keperluan selama waktu tertentu untuk keperluan pribadi atau usahanyapribadi atau usahanya

2.2. memindahkan hak pakai kepada pihak memindahkan hak pakai kepada pihak lainlain

3.3. membebaninya dengan hak tanggunganmembebaninya dengan hak tanggungan4.4. menguasai dan mempergunakan tanah menguasai dan mempergunakan tanah

untuk jangka waktu yang tidak untuk jangka waktu yang tidak ditentukan selama tanahnya ditentukan selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentudipergunakan untuk keperluan tertentu

Page 79: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK PAKAI HAPUSNYA HAK PAKAI (Menurut pasal 55 PP No.40 tahun (Menurut pasal 55 PP No.40 tahun 1996)1996)

1.1. berakhirnya jangka waktu sebagaimana berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian atau ditetapkan dalam keputusan pemberian atau perpanjangan atau dalam perjanjian perpanjangan atau dalam perjanjian pemberiannya pemberiannya

2.2. dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang hak pengelolaan atau pemilik pemegang hak pengelolaan atau pemilik tanah sebelum jangka waktu berakhir tanah sebelum jangka waktu berakhir

3.3. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktu berakhirhaknya sebelum jangka waktu berakhir

4.4. hak pakainya dicabuthak pakainya dicabut5.5. ditelantarkan ditelantarkan

Page 80: HUKUM AGRARIA

Dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, Dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang hak pengelolaan atau pemilik pemegang hak pengelolaan atau pemilik tanah sebelum jangka waktu berakhir, karena:tanah sebelum jangka waktu berakhir, karena:

a.a. tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak pakai dan atau dilanggarnya pemegang hak pakai dan atau dilanggarnya ketentuan-ketentuan dalam hak pakaiketentuan-ketentuan dalam hak pakai

b.b. tidak dipenuhinya syarat-syarat atau tidak dipenuhinya syarat-syarat atau kewajiban-kewajiban yang tertuang dalam kewajiban-kewajiban yang tertuang dalam perjanjian pemberian hak pakai antara perjanjian pemberian hak pakai antara pemegang hak pakai dengan pemilik tanah pemegang hak pakai dengan pemilik tanah atau perjanjian penggunaan hak atau perjanjian penggunaan hak pengelolaan pengelolaan

c.c. putusan pengadilan yang telah mempunyai putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetapkekuatan hukum tetap

Page 81: HUKUM AGRARIA

Konsekuensi hapusnya pemegang Konsekuensi hapusnya pemegang hak pakai menurut pasal 57 PP No. hak pakai menurut pasal 57 PP No. 40 tahun 199640 tahun 19961.1. apabila hak pakai atas tanah Negara hapus dan apabila hak pakai atas tanah Negara hapus dan

tidak diperpanjang dan diperbaharui maka bekas tidak diperpanjang dan diperbaharui maka bekas pemegang hak pakai wajib membongkar bangunan pemegang hak pakai wajib membongkar bangunan dan benda benda yang ada diatasnya dan dan benda benda yang ada diatasnya dan menyerahkan tanahnya kepada Negara dalam menyerahkan tanahnya kepada Negara dalam keadaan kosong selambat lambatnya dalam waktu 1 keadaan kosong selambat lambatnya dalam waktu 1 tahun sejak hapusnya hak pakaitahun sejak hapusnya hak pakai

2.2. dalam hal bangunan dan benda-benda tersebut dalam hal bangunan dan benda-benda tersebut masih diperlukan kepada bekas pemegang hak masih diperlukan kepada bekas pemegang hak pakai diberikan ganti rugipakai diberikan ganti rugi

3.3. jika bekas pemegang hak pakai lalai dalam jika bekas pemegang hak pakai lalai dalam memenuhi kewajiban membongkar hak pakai, maka memenuhi kewajiban membongkar hak pakai, maka bangunan dan benda-benda yang ada diatasnya bangunan dan benda-benda yang ada diatasnya dibongkar oleh pemerintah atas biaya pemegang dibongkar oleh pemerintah atas biaya pemegang hak pakaihak pakai

Page 82: HUKUM AGRARIA

HAK SEWA UNTUK HAK SEWA UNTUK BANGUNANBANGUNAN

• Ketentuan disebutkan dalam pasal Ketentuan disebutkan dalam pasal 16 ayat 1 huruf e UUPA, secara 16 ayat 1 huruf e UUPA, secara khusus diatur dalam pasal 44 dan khusus diatur dalam pasal 44 dan pasal 45 UUPApasal 45 UUPA

Page 83: HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN HAK SEWA UNTUK PENGERTIAN HAK SEWA UNTUK BANGUNANBANGUNAN

• Menurut pasal 44 ayat 1 UUPAMenurut pasal 44 ayat 1 UUPA

• Seseorang atau suatu badan hukum Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah, mempunyai hak sewa atas tanah, apabila ia berhak mempergunakan apabila ia berhak mempergunakan tanah milik orang lain untuk tanah milik orang lain untuk keperluan bangunan dengan keperluan bangunan dengan membayar kepada pemiliknya membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa.sejumlah uang sebagai sewa.

Page 84: HUKUM AGRARIA

Objek hak sewa untuk Objek hak sewa untuk bangunan bangunan

• Hak atas tanah yang dapat Hak atas tanah yang dapat disewakan kepada pihak lain adalah disewakan kepada pihak lain adalah hak milik dan objek yang disewakan hak milik dan objek yang disewakan oleh pemilik tanah kepada pihak oleh pemilik tanah kepada pihak lain(pemegang hak sewa bangunan) lain(pemegang hak sewa bangunan) adalah tanah bukan bangunan adalah tanah bukan bangunan

Page 85: HUKUM AGRARIA

PEMEGANG HAK SEWA PEMEGANG HAK SEWA BANGUNANBANGUNAN(Menurut pasal 45 UUPA)(Menurut pasal 45 UUPA)1.1. warga negara Indonesia warga negara Indonesia 2.2. orang asing yang berkedudukan di orang asing yang berkedudukan di

IndonesiaIndonesia3.3. badan hukum yang didirikan menurut badan hukum yang didirikan menurut

hukum Indonesia dan bekedudukan hukum Indonesia dan bekedudukan di Indonesia (badan hukum di Indonesia (badan hukum Indonesia)Indonesia)

4.4. badan hukum asing yang badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesiamempunyai perwakilan di Indonesia

Page 86: HUKUM AGRARIA

JANGKA WAKTU HAK SEWA JANGKA WAKTU HAK SEWA UNTUK BANGUNANUNTUK BANGUNAN

• UUPA tidak mengatur secara tegas UUPA tidak mengatur secara tegas jangka waktu hak sewa untuk jangka waktu hak sewa untuk bangunan, jangka waktu diserahkan bangunan, jangka waktu diserahkan kepada kesepakatan antara pemilik kepada kesepakatan antara pemilik tanah dengan pemegang hak sewa tanah dengan pemegang hak sewa untuk bangunanuntuk bangunan

Page 87: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK SEWA UNTUK HAPUSNYA HAK SEWA UNTUK BANGUNAN BANGUNAN 1.1. jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhir2.2. dihentikan sebelum jangka waktunya dihentikan sebelum jangka waktunya

berakhir dikarenakan pemegang hak sewa berakhir dikarenakan pemegang hak sewa untuk bangunan tidak memenuhi syarat untuk bangunan tidak memenuhi syarat sebagai pemegang hak sewa untuk sebagai pemegang hak sewa untuk bangunanbangunan

3.3. dilepaskan oleh pemegang hak sewa untuk dilepaskan oleh pemegang hak sewa untuk bangunan sebelum jangka waktunya bangunan sebelum jangka waktunya berakhirberakhir

4.4. hak milik atas tanah dicabut untuk hak milik atas tanah dicabut untuk kepentingan umumkepentingan umum

5.5. tanahnya musnahtanahnya musnah

Page 88: HUKUM AGRARIA

HAK ATAS TANAH YANG HAK ATAS TANAH YANG BERSIFAT SEMENTARABERSIFAT SEMENTARA

1.1. HAK GADAI (GADAI TANAH)HAK GADAI (GADAI TANAH)

2.2. HAK USAHA BAGI HASIL (PERJANJIAN HAK USAHA BAGI HASIL (PERJANJIAN BAGI HASIL)BAGI HASIL)

3.3. HAK MENUMPANGHAK MENUMPANG

4.4. HAK SEWA TANAH PERTANIANHAK SEWA TANAH PERTANIAN

Page 89: HUKUM AGRARIA

HAK GADAI (GADAI TANAH)HAK GADAI (GADAI TANAH)

• MENURUT BOEDI HARSONO MENURUT BOEDI HARSONO • HaK gadai (gadai tanah) adalah hubungan HaK gadai (gadai tanah) adalah hubungan

antara seseorang dengan tanah kepunyaan antara seseorang dengan tanah kepunyaan orang lain,yang telah menerima uang gadai orang lain,yang telah menerima uang gadai daripadanya. Selama uang gadai belum daripadanya. Selama uang gadai belum dikembalikan, tanah tersebut dikuasai oleh dikembalikan, tanah tersebut dikuasai oleh pemegang gadai. Selama itu hasil tanah pemegang gadai. Selama itu hasil tanah seluruhnya menjadi pemegang gadai. seluruhnya menjadi pemegang gadai. Pengembalian uang gadai atau lazim disebut Pengembalian uang gadai atau lazim disebut penebusan tergantung kepada kemauan penebusan tergantung kepada kemauan atau kemampuan pemilik tanah yang atau kemampuan pemilik tanah yang menggadaikan.menggadaikan.

Page 90: HUKUM AGRARIA

PARA PIHAK DALAM HAK PARA PIHAK DALAM HAK GADAI(GADAI TANAH)GADAI(GADAI TANAH)

1.1. pemilik tanah pertanian disebut pemilik tanah pertanian disebut pemberi gadaipemberi gadai

2.2. pihak yang menyerahkan uang pihak yang menyerahkan uang kepada pemberi gadai adalah kepada pemberi gadai adalah penerima(pemegang) gadaipenerima(pemegang) gadai

Page 91: HUKUM AGRARIA

PERBEDAAN HAK GADAI (GADAI PERBEDAAN HAK GADAI (GADAI TANAH)DENGAN GADAI DALAM TANAH)DENGAN GADAI DALAM HUKUM PERDATAHUKUM PERDATA• Hak gadai tanah terdapat satu perbuatan Hak gadai tanah terdapat satu perbuatan

hukum yang berupa perjanjian penggarapan hukum yang berupa perjanjian penggarapan tanah pertanian oleh orang yang tanah pertanian oleh orang yang memberikan uang gadai, sedangkan gadai memberikan uang gadai, sedangkan gadai menurut hukum perdata terdapat dua menurut hukum perdata terdapat dua perbuatan hukum yang berupa perjanjian perbuatan hukum yang berupa perjanjian pinjam meminjam uang sebagai perjanjian pinjam meminjam uang sebagai perjanjian pokok dan penyerahan benda bergerak pokok dan penyerahan benda bergerak sebagai jaminan sebagai perjanjian ikutan.sebagai jaminan sebagai perjanjian ikutan.

Page 92: HUKUM AGRARIA

JANGKA WAKTU HAK GADAI JANGKA WAKTU HAK GADAI (GADAI TANAH)(GADAI TANAH)

1.1. hak gadai (gadai tanah) yang hak gadai (gadai tanah) yang lamanya tidak ditentukanlamanya tidak ditentukan

2.2. hak gadai (gadai tanah) yang hak gadai (gadai tanah) yang lamanya ditentukanlamanya ditentukan

Page 93: HUKUM AGRARIA

hak gadai (gadai tanah) yang hak gadai (gadai tanah) yang lamanya tidak ditentukanlamanya tidak ditentukan

• Dalam hak gadai (gadai tanah)tidak Dalam hak gadai (gadai tanah)tidak ditentukan lamanya, maka pemilik ditentukan lamanya, maka pemilik tanah pertanian tidak boleh tanah pertanian tidak boleh melakukan penebusan sewaktu-melakukan penebusan sewaktu-waktu waktu

Page 94: HUKUM AGRARIA

hak gadai (gadai tanah) yang hak gadai (gadai tanah) yang lamanya ditentukanlamanya ditentukan

• Dalam hak gadai (gadai tanah)ini. Dalam hak gadai (gadai tanah)ini. Pemilik tanah baru dapat menebus Pemilik tanah baru dapat menebus tanahnya kalau jangka waktu yang tanahnya kalau jangka waktu yang diperjanjikan dalam hak gadai (gadai diperjanjikan dalam hak gadai (gadai tanah ) berakhir. tanah ) berakhir.

Page 95: HUKUM AGRARIA

CIRI-CIRI HAK GADAI (GADAI CIRI-CIRI HAK GADAI (GADAI TANAH)TANAH)MENURUT HUKUM ADAT:MENURUT HUKUM ADAT:a.a. hak menebus tidak mungkin hak menebus tidak mungkin

kadaluwarsakadaluwarsab.b. pemegang gadai selalu berhak untuk pemegang gadai selalu berhak untuk

mengulanggadaikan tanahnyamengulanggadaikan tanahnyac.c. pemegang gadai tidak boleh menuntut pemegang gadai tidak boleh menuntut

supaya tanahnya segera ditebussupaya tanahnya segera ditebusd.d. tanah yang digadaikan tidak bisa tanah yang digadaikan tidak bisa

secara otomatis menjadi milik secara otomatis menjadi milik pemegang gadai bila tidak ditebuspemegang gadai bila tidak ditebus

Page 96: HUKUM AGRARIA

Menurut Boedi Harsono sifat Menurut Boedi Harsono sifat dan ciri-ciri Hak gadai (gadai dan ciri-ciri Hak gadai (gadai tanah):tanah):1.1. hak gadai (gadai tanah) jangka waktunya terbatas artinya pada hak gadai (gadai tanah) jangka waktunya terbatas artinya pada

suatu waktu akan hapussuatu waktu akan hapus2.2. hak gadai (gadai tanah ) tidak berakhir dengan meninggalnya hak gadai (gadai tanah ) tidak berakhir dengan meninggalnya

pemegang gadaipemegang gadai3.3. Hak gadai (gadai tanah) dapat dibebani dengan hak-hak tanah Hak gadai (gadai tanah) dapat dibebani dengan hak-hak tanah

yang lainyang lain4.4. hak gadai (gadai tanah) dengan persetujuan pemilik tanahnya hak gadai (gadai tanah) dengan persetujuan pemilik tanahnya

dapat dialihkan kepada pihak ketiga, dalam arti bahwa hubungan dapat dialihkan kepada pihak ketiga, dalam arti bahwa hubungan gadai yang semula menjadi putus dan digantikan dengan gadai yang semula menjadi putus dan digantikan dengan hubungan gadai yang baru antara pemilik dengan pihak ketiga hubungan gadai yang baru antara pemilik dengan pihak ketiga (memindahkan gadai atau doorverpanden)(memindahkan gadai atau doorverpanden)

5.5. hak gadai (gadai tanah) tidak menjadi hapus jika hak atas hak gadai (gadai tanah) tidak menjadi hapus jika hak atas tanahnya dialihkan kepada pihak laintanahnya dialihkan kepada pihak lain

6.6. selama hak gadai (gadai tanah)nya berlangsung makaatas selama hak gadai (gadai tanah)nya berlangsung makaatas persetujuan kedua belah pihak uang gadainya dapat ditambah persetujuan kedua belah pihak uang gadainya dapat ditambah (mendalami gadai)(mendalami gadai)

7.7. sebagai lembaga,hak gadai (gadai tanah) pada waktunya akan sebagai lembaga,hak gadai (gadai tanah) pada waktunya akan hapushapus

Page 97: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK GADAI (GADAI HAPUSNYA HAK GADAI (GADAI TANAH)TANAH)

1.1. telah dilakukan penebusan oleh pemilik tanah telah dilakukan penebusan oleh pemilik tanah (pemberi gadai)(pemberi gadai)

2.2. hak gadai sudah berlangsung 7 tahun atau lebihhak gadai sudah berlangsung 7 tahun atau lebih3.3. adanya putusan pengadilan yang menyatakan adanya putusan pengadilan yang menyatakan

bahwa pemegang gadai menjadi pemilik tanah bahwa pemegang gadai menjadi pemilik tanah atas tanah yang digadaikan karena pemilik atas tanah yang digadaikan karena pemilik tanah tidak dapat menebus dalamjangka waktu tanah tidak dapat menebus dalamjangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak dalam yang disepakati oleh kedua belah pihak dalam gadai tanahgadai tanah

4.4. tanahnya dicabut untuk kepentingan umumtanahnya dicabut untuk kepentingan umum5.5. tanahnya musnahtanahnya musnah

Page 98: HUKUM AGRARIA

HAK USAHA BAGI HASIL HAK USAHA BAGI HASIL (PERJANJIAN BAGI HASIL)(PERJANJIAN BAGI HASIL)

• PENGERTIANPENGERTIAN

• Pasal 53 UUPA tidak memberikan Pasal 53 UUPA tidak memberikan pengertian apa yang dimaksud hak pengertian apa yang dimaksud hak usaha bagi hasil.usaha bagi hasil.

Page 99: HUKUM AGRARIA

• Menurut boedi harsonoMenurut boedi harsono

• Hak usaha bagi hasil adalah hak seseorang Hak usaha bagi hasil adalah hak seseorang atau badan hukum (yang disebut atau badan hukum (yang disebut penggarap) untuk menyelenggarakan penggarap) untuk menyelenggarakan usaha pertanian di atas tanah kepunyaan usaha pertanian di atas tanah kepunyaan pihak lain (yang disebut pemilik) dengan pihak lain (yang disebut pemilik) dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi antara kedua belah pihak menurut antara kedua belah pihak menurut imbangan yang telah disepakatiimbangan yang telah disepakati

Page 100: HUKUM AGRARIA

• Perjanjian bagi Hasil Tunduk Pada Perjanjian bagi Hasil Tunduk Pada Hukum AdatHukum Adat

Page 101: HUKUM AGRARIA

Mekanisme Hak Usaha Bagi Mekanisme Hak Usaha Bagi hasil (perjanjian bagi hasil)hasil (perjanjian bagi hasil)

• Menurut uu no 2 tahun 1960Menurut uu no 2 tahun 1960

• Perjanjian bagi hasil harus dibuat Perjanjian bagi hasil harus dibuat secara tertulis di muka Kepala desa, secara tertulis di muka Kepala desa, disaksikan oleh minimal dua orang disaksikan oleh minimal dua orang saksi, dan disahkan oleh camat saksi, dan disahkan oleh camat setempat serta diumumkan dalam setempat serta diumumkan dalam kerapatan desa yang bersangkutankerapatan desa yang bersangkutan

Page 102: HUKUM AGRARIA

Tujuan Mengatur Hak Usaha Tujuan Mengatur Hak Usaha Bagi Hasil (Perjanjian Bagi Bagi Hasil (Perjanjian Bagi Hasil)Hasil)• Disebutkan dalam Penjelasan Umum UU No.2 Disebutkan dalam Penjelasan Umum UU No.2

Tahun 1960Tahun 1960a.a. Agar pembagian hasil tanah antara pemilik dan Agar pembagian hasil tanah antara pemilik dan

penggarap dilakukan atas dasar yang adil;penggarap dilakukan atas dasar yang adil;b.b. Dengan menegaskan hak-hak dan kewajiban-Dengan menegaskan hak-hak dan kewajiban-

kewajiban dari pemilik dan penggarap agar kewajiban dari pemilik dan penggarap agar terjamin pula kedudukan hukum yang layak bagi terjamin pula kedudukan hukum yang layak bagi penggarap;penggarap;

c.c. Dengan terselenggaranya apa yang disebut pada Dengan terselenggaranya apa yang disebut pada a dan b diatas, maka bertambahlah kegembiraan a dan b diatas, maka bertambahlah kegembiraan bekerja bagi para petani penggarap, hal mana bekerja bagi para petani penggarap, hal mana akan berpengaruh baik pada caranya memelihara akan berpengaruh baik pada caranya memelihara kesuburan dan mengusahakan tanahnya.kesuburan dan mengusahakan tanahnya.

Page 103: HUKUM AGRARIA

Sifat-sifat dan ciri-ciri Hak Sifat-sifat dan ciri-ciri Hak Usaha Bagi Hasil (Perjanjian Usaha Bagi Hasil (Perjanjian Bagi hasil)Bagi hasil)• Menurut Boedi HarsonoMenurut Boedi Harsonoa.a. Perjanjian bagi hasil jangka waktunya terbatasPerjanjian bagi hasil jangka waktunya terbatasb.b. Perjanjian bagi hasil tidak dapat dialihkan kepada Perjanjian bagi hasil tidak dapat dialihkan kepada

pihak lain tanpa izin pemilik tanahnyapihak lain tanpa izin pemilik tanahnyac.c. Perjanjian bagi hasil tidak hapus dengan Perjanjian bagi hasil tidak hapus dengan

berpindahnya hak milik atas tanah yang berpindahnya hak milik atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain bersangkutan kepada pihak lain

d.d. Perjanjian bagi hasil tidak hapus jika penggarap Perjanjian bagi hasil tidak hapus jika penggarap meninggal dunia, tetapi hak itu hapus jika pemilik meninggal dunia, tetapi hak itu hapus jika pemilik tanahnya meninggal duniatanahnya meninggal dunia

e.e. Perjanjian bagi hasil didaftar menurut peraturan Perjanjian bagi hasil didaftar menurut peraturan khusus (diKantor Kepala desa)khusus (diKantor Kepala desa)

f.f. Sebagai lembaga perjanjian bagi hasil ini pada Sebagai lembaga perjanjian bagi hasil ini pada waktunya akan dihapuswaktunya akan dihapus

Page 104: HUKUM AGRARIA

Jangka waktu Hak Usaha Bagi Jangka waktu Hak Usaha Bagi Hasil (perjanjian bagi hasil)Hasil (perjanjian bagi hasil)

• Menurut Hukum AdatMenurut Hukum Adat

• Jangka waktu hak usaha bagi hasil Jangka waktu hak usaha bagi hasil hanya berlaku satu (1)tahun dan dapat hanya berlaku satu (1)tahun dan dapat diperpanjang, akan tetapi perpanjangan diperpanjang, akan tetapi perpanjangan jangka waktunya tergantung pada jangka waktunya tergantung pada kesediaan pemilik tanah, sehingga bagi kesediaan pemilik tanah, sehingga bagi penggarap tidak ada jaminan untuk penggarap tidak ada jaminan untuk dapat menggarap dalam waktu yang dapat menggarap dalam waktu yang layaklayak

Page 105: HUKUM AGRARIA

Jangka waktu Hak Usaha Bagi Jangka waktu Hak Usaha Bagi Hasil (perjanjian bagi hasil)Hasil (perjanjian bagi hasil)• Menurut UU no 2 tahun 1960Menurut UU no 2 tahun 1960a.a. Lamanya jangka waktu perjanjian bagi hasil untuk Lamanya jangka waktu perjanjian bagi hasil untuk

tanah sawah sekurang-kurangnya 3 tahun dan untuk tanah sawah sekurang-kurangnya 3 tahun dan untuk tanah kering sekurang-kurangnya 5 tahuntanah kering sekurang-kurangnya 5 tahun

b.b. Perjanjian tidak terputus karena pemindahan hak Perjanjian tidak terputus karena pemindahan hak milik atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lainmilik atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain

c.c. Jika penggarap meninggal dunia, maka perjanjian Jika penggarap meninggal dunia, maka perjanjian bagi hasil itu dilanjutkan oleh ahli warisnya dengan bagi hasil itu dilanjutkan oleh ahli warisnya dengan hak dan kewajiban yang samahak dan kewajiban yang sama

d.d. Pemutusan perjanjian bagi hasil sebelum berakhirnya Pemutusan perjanjian bagi hasil sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian hanya dimungkinkan apabila jangka waktu perjanjian hanya dimungkinkan apabila jika ada persetujuan kedua belah pihak yang jika ada persetujuan kedua belah pihak yang bersangkutan dan hal itu dilaporkan kepada kepala bersangkutan dan hal itu dilaporkan kepada kepala desadesa

Page 106: HUKUM AGRARIA

Hak dan kewajiban pemilik Hak dan kewajiban pemilik tanahtanah• Hak pemilik tanahHak pemilik tanah• Berhak atas bagian hasil tanah yang Berhak atas bagian hasil tanah yang

ditetapkan atas dasar kesepakatan oelh ditetapkan atas dasar kesepakatan oelh kedua belah pihak dan berhak menuntut kedua belah pihak dan berhak menuntut pemutusan hubungan bagi hasil jika pemutusan hubungan bagi hasil jika ternyata kepentingannya dirugikan ternyata kepentingannya dirugikan penggarappenggarap

• Kewajiban pemilik tanahKewajiban pemilik tanah• Menyerahkan tanah garapan kepada Menyerahkan tanah garapan kepada

penggarap dan membayar pajak atas penggarap dan membayar pajak atas tanah yang garapan yang bersangkutantanah yang garapan yang bersangkutan

Page 107: HUKUM AGRARIA

Hak dan kewajiban penggarap Hak dan kewajiban penggarap tanahtanah• Hak penggarap tanahHak penggarap tanah• Selama perjanjian bagi hasil berlangsung berhak Selama perjanjian bagi hasil berlangsung berhak

untuk mengusahakan tanah yang bersangkutan untuk mengusahakan tanah yang bersangkutan dan menerima bagian dari hasil tanah itu sesuai dan menerima bagian dari hasil tanah itu sesuai dengan imbangan yang ditetapkan atas dasar dengan imbangan yang ditetapkan atas dasar kesepakatan oleh kedua belah pihakkesepakatan oleh kedua belah pihak

• Kewajiban penggarapKewajiban penggarap• Mengusahakan tanah tersebut dengan baik, Mengusahakan tanah tersebut dengan baik,

menyerahkan bagian hasil tanah yang menjadi hak menyerahkan bagian hasil tanah yang menjadi hak pemilik tanah, memenuhi beban yang menjadi pemilik tanah, memenuhi beban yang menjadi tanggungannya dan menyerahkan kembali tanah tanggungannya dan menyerahkan kembali tanah garapannya kepada pemilik tanah dalam keadaan garapannya kepada pemilik tanah dalam keadaan baik setelah berakhirnya jangka waktu perjanjian baik setelah berakhirnya jangka waktu perjanjian bagi hasilbagi hasil

Page 108: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK USAHA BAGI HAPUSNYA HAK USAHA BAGI HASILHASIL

1.1. jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhir2.2. atas persetujuan kedua belah atas persetujuan kedua belah

pihak , perjanjian bagi hasil diakhiripihak , perjanjian bagi hasil diakhiri3.3. pemilik tanahnya meninggal duniapemilik tanahnya meninggal dunia4.4. adanya pelanggaran oleh adanya pelanggaran oleh

penggarap terhadap larangan penggarap terhadap larangan dalam perjanjian bagi hasildalam perjanjian bagi hasil

5.5. tanahnya musnahtanahnya musnah

Page 109: HUKUM AGRARIA

HAK MENUMPANGHAK MENUMPANG

• PENGERTIANPENGERTIAN

• UUPA tidak memberikan pengertian UUPA tidak memberikan pengertian apa yang dimaksud hak menumpangapa yang dimaksud hak menumpang

Page 110: HUKUM AGRARIA

• Menurut Boedi harsonoMenurut Boedi harsono

• Hak menumpang adalah hak yang Hak menumpang adalah hak yang memberi wewenang kepada memberi wewenang kepada seseorang untuk mendirikan dan seseorang untuk mendirikan dan menempati rumah diatas tanah menempati rumah diatas tanah pekarangan milik orang lain.pekarangan milik orang lain.

Page 111: HUKUM AGRARIA

• CARA TERJADINYACARA TERJADINYA

• Hak menumpang biasanya terjadi atas dasar Hak menumpang biasanya terjadi atas dasar kepercayaan oleh pemilik tanah kepada kepercayaan oleh pemilik tanah kepada orang lain yang belum mempunyai rumah orang lain yang belum mempunyai rumah sebagai tempat tinggal dalam bentuk tidak sebagai tempat tinggal dalam bentuk tidak tertulis, tidak ada saksi dan tidak diketahui tertulis, tidak ada saksi dan tidak diketahui oleh perangkat desa/kelurahan,sehingga oleh perangkat desa/kelurahan,sehingga jauh dari kepastian hukum dan perlindungan jauh dari kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi kedua belah pihak. hukum bagi kedua belah pihak.

Page 112: HUKUM AGRARIA

SIFAT DAN CIRI-CIRI HAK SIFAT DAN CIRI-CIRI HAK MENUMPANGMENUMPANG1.1. tidak mempunyai jangka waktu yang pasti tidak mempunyai jangka waktu yang pasti

karena sewaktu-waktu dapat dihentikankarena sewaktu-waktu dapat dihentikan2.2. hubungan hukumnya lemah yaitu sewaktu-hubungan hukumnya lemah yaitu sewaktu-

waktu dapat diputuskan oleh pemilik tanah jika waktu dapat diputuskan oleh pemilik tanah jika ia memerlukan tanah tersebutia memerlukan tanah tersebut

3.3. pemegang hak menumpang tidak wajib pemegang hak menumpang tidak wajib membayar sesuatu (uang sewa)kepada pemilik membayar sesuatu (uang sewa)kepada pemilik tanahtanah

4.4. tidak wajib didaftarkan ke kantor pertanahantidak wajib didaftarkan ke kantor pertanahan5.5. bersifat turun temurun artinya dapat dilanjutkan bersifat turun temurun artinya dapat dilanjutkan

oleh ahli warisnyaoleh ahli warisnya6.6. tidak dapat dialihkan kepada pihak lain yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain yang

bukan ahli warisnyabukan ahli warisnya

Page 113: HUKUM AGRARIA

HAPUSNYA HAK HAPUSNYA HAK MENUMPANGMENUMPANG1.1. pemilik tanah sewaktu-waktu dapat pemilik tanah sewaktu-waktu dapat

mengakhiri hubungan hukum antara mengakhiri hubungan hukum antara pemegang hak menumpang dengan pemegang hak menumpang dengan tanah yang bersangkutantanah yang bersangkutan

2.2. hak milik atas tanah yang bersangkutan hak milik atas tanah yang bersangkutan dicabut untuk kepentingan umumdicabut untuk kepentingan umum

3.3. pemegang hak menumpang melepaskan pemegang hak menumpang melepaskan secara sukarela hak menumpangsecara sukarela hak menumpang

4.4. tanah musnahtanah musnah

Page 114: HUKUM AGRARIA

HAK SEWA TANAH HAK SEWA TANAH PERTANIANPERTANIAN

• PENGERTIANPENGERTIAN

• UUPA tidak memberikan pengertian UUPA tidak memberikan pengertian apa yang dimaksud dengan hak apa yang dimaksud dengan hak sewa tanah pertanian.sewa tanah pertanian.

Page 115: HUKUM AGRARIA

• Hak sewa tanah pertanian adalah Hak sewa tanah pertanian adalah suatu perbuatan hukum dalam bentuk suatu perbuatan hukum dalam bentuk penyerahan penguasaan tanah penyerahan penguasaan tanah pertanian oleh pemilik tanah kepada pertanian oleh pemilik tanah kepada pihak lain (penyewa)dalamjangka pihak lain (penyewa)dalamjangka waktu tertentu dan sejumlah uang waktu tertentu dan sejumlah uang sebagai sewa yang ditetapkan atas sebagai sewa yang ditetapkan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.dasar kesepakatan kedua belah pihak.

Page 116: HUKUM AGRARIA

CARA TERJADINYACARA TERJADINYA

• Hak sewa tanah pertanian bisa Hak sewa tanah pertanian bisa terjadi dalam bentuk perjanjian yang terjadi dalam bentuk perjanjian yang tidak tertulis atau tertulis yang tidak tertulis atau tertulis yang memuat unsure-unsur para pihak , memuat unsure-unsur para pihak , objek, uang sewa, jangka waktu hak objek, uang sewa, jangka waktu hak dan kewajiban bagi pemilik tanah dan kewajiban bagi pemilik tanah pertanian dan penyewa.pertanian dan penyewa.

Page 117: HUKUM AGRARIA

HAPUS HAK SEWA TANAHHAPUS HAK SEWA TANAH

1.1. jangka waktunya berakhirjangka waktunya berakhir2.2. hak sewanya dialihkan kepada pihak lain hak sewanya dialihkan kepada pihak lain

tanpa persetujuan dari pemilik tanah kecuali tanpa persetujuan dari pemilik tanah kecuali hal itu diperkenankan oleh pemilik tanahhal itu diperkenankan oleh pemilik tanah

3.3. hak sewanya dilepaskan secara sukarela oleh hak sewanya dilepaskan secara sukarela oleh penyewapenyewa

4.4. hak atas tanah dilepaskan secara oleh hak atas tanah dilepaskan secara oleh penyewapenyewa

5.5. hak atas tanah tersebut dicabut untuk hak atas tanah tersebut dicabut untuk kepentingan umumkepentingan umum

6.6. tanahnya musnahtanahnya musnah

Page 118: HUKUM AGRARIA

PENDAFTARAN TANAHPENDAFTARAN TANAH

• Pendaftaran Hak atas Tanah diatur:Pendaftaran Hak atas Tanah diatur:

• PP No. 24 Tahun 1997 tentang PP No. 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanahpendaftaran tanah

Page 119: HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN PENDAFTARAN PENGERTIAN PENDAFTARAN TANAH TANAH • Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah secara terus yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengolahan, pembukuan dan meliputi pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi tanah yang surat tanda bukti haknya bagi tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.membebaninya.

Page 120: HUKUM AGRARIA

TUJUAN PENDAFTARAN TUJUAN PENDAFTARAN TANAHTANAH1.1. untuk memberikan kepastian hukum dan untuk memberikan kepastian hukum dan

perlindungan hukum kepada pemegang hak atas perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan;bersangkutan;

2.2. untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk pemerintah agar yang berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenal bidang-bidang tanah dan satuan-satuan mengenal bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar;rumah susun yang sudah terdaftar;

3.3. untuk terselenggaranya tertib administrasi untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.pertanahan.

Page 121: HUKUM AGRARIA

Penyelenggara Pendaftaran Penyelenggara Pendaftaran tanahtanah

• Pendaftaran tanah diselenggarakan Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasionaloleh Badan Pertanahan Nasional

Page 122: HUKUM AGRARIA

Pendaftaran tanah Pendaftaran tanah dilaksanakan melalui dilaksanakan melalui 2(dua)system:2(dua)system:1.1. Pendaftaran tanah sistematik Pendaftaran tanah sistematik

2.2. Pendaftaran tanah secara sporadikPendaftaran tanah secara sporadik

Page 123: HUKUM AGRARIA

Pendaftaran Tanah Pendaftaran Tanah SistematikSistematik

• Adalah kegiatan pendaftaran tanah Adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua secara serentak yang meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahanwilayah suatu desa/kelurahan

Page 124: HUKUM AGRARIA

• Pendaftaran tanah secara sistematik Pendaftaran tanah secara sistematik diselenggarakan atas prakasa diselenggarakan atas prakasa pemerintah berdasarkan suatu pemerintah berdasarkan suatu rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka panjang dan tahunan serta dilaksanakan tahunan serta dilaksanakan diwilayah-wilayah yang ditetapkan diwilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Menteri Negara Agraria/Kepala oleh Menteri Negara Agraria/Kepala BPNBPN

Page 125: HUKUM AGRARIA

Pendaftaran Tanah SporadikPendaftaran Tanah Sporadik

• Adalah kegiatan pendaftaran tanah Adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran atau beberapa obyek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan secara wilayah suatu desa/kelurahan secara individual atau massalindividual atau massal

Page 126: HUKUM AGRARIA

• Pendaftaran tanah secara sporadik Pendaftaran tanah secara sporadik dilaksanakan atas permintaan pihak dilaksanakan atas permintaan pihak yang berkepentingan, yaitu pihak yang berkepentingan, yaitu pihak yang berhak atas obyek pendaftaran yang berhak atas obyek pendaftaran tanah yang bersangkutan atau tanah yang bersangkutan atau kuasanyakuasanya

Page 127: HUKUM AGRARIA

Pelaksanaan Pendaftaran Pelaksanaan Pendaftaran TanahTanah• Pelaksanaan pendaftaran tanah Pelaksanaan pendaftaran tanah

dilakukan oleh Kepala kantor Pertanahan dilakukan oleh Kepala kantor Pertanahan dengan dibantu oleh PPAT dan pejabat dengan dibantu oleh PPAT dan pejabat lain yang ditugaskan untuk lain yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentutertentu

• Dalam hal pendaftaran tanah sistematis Dalam hal pendaftaran tanah sistematis Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh Panitia AjudikasiPanitia Ajudikasi

Page 128: HUKUM AGRARIA

• Penunjukan panitia ajudikasi untuk Penunjukan panitia ajudikasi untuk membantu tugas Kepala Kantor membantu tugas Kepala Kantor Pertanahan dalam Pendaftaran Tanah Pertanahan dalam Pendaftaran Tanah sistemetis dimaksudkan agar tugas-sistemetis dimaksudkan agar tugas-tugas rutin para Kepala Kantor tidak tugas rutin para Kepala Kantor tidak terganggu, mengingat kegiatan terganggu, mengingat kegiatan Pendaftaran Tanah secara sistematis Pendaftaran Tanah secara sistematis pada umumnya bersifat massal dan pada umumnya bersifat massal dan besar-besaranbesar-besaran

Page 129: HUKUM AGRARIA

Panitia Ajudikasi dibentuk oleh Panitia Ajudikasi dibentuk oleh Menteri atau Pejabat yang Menteri atau Pejabat yang ditunjuk, terdiri atas:ditunjuk, terdiri atas:• Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat

oleh seorang pegawai Badan Pertanahan Nasionaloleh seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional• Beberapa anggota yaitu seorang pegawai BPN Beberapa anggota yaitu seorang pegawai BPN

yang mempunyai kemampuan pengetahuan yang mempunyai kemampuan pengetahuan dibidang pendaftaran tanah, seorang pegawai dibidang pendaftaran tanah, seorang pegawai BPN yang mempunyai kemampuan pengetahuan BPN yang mempunyai kemampuan pengetahuan dibidang hak-hak atas tanah, Kepala dibidang hak-hak atas tanah, Kepala desa/kelurahan yang bersangkutan dan atau desa/kelurahan yang bersangkutan dan atau seorang pamong Desa/Kelurahan yang seorang pamong Desa/Kelurahan yang ditunjuknya. Panitian ini dibantu oleh satuan ditunjuknya. Panitian ini dibantu oleh satuan tugas pengukuran dan pemetaan, satuan tugas tugas pengukuran dan pemetaan, satuan tugas pengumpulan data yuridis dan satuan tugas pengumpulan data yuridis dan satuan tugas administrasiadministrasi

Page 130: HUKUM AGRARIA

• Keanggotaan Panitia Ajudikasi dapat Keanggotaan Panitia Ajudikasi dapat ditambah dengan seorang anggota yang ditambah dengan seorang anggota yang sangat diperlukan dalam penilaian sangat diperlukan dalam penilaian kepastian data yuridis mengenai bidang-kepastian data yuridis mengenai bidang-bidang tanah diwilayah desa/kelurahan bidang tanah diwilayah desa/kelurahan yang bersangkutan, seperti Tetua Adat yang yang bersangkutan, seperti Tetua Adat yang mengetahui benar riwayat/kepemilikan mengetahui benar riwayat/kepemilikan bidang-bidang tanah setempat, khususnya bidang-bidang tanah setempat, khususnya didaerah yang hukum adatnya masih kuat.didaerah yang hukum adatnya masih kuat.

Page 131: HUKUM AGRARIA

OBYEK PENDAFTARAN OBYEK PENDAFTARAN TANAHTANAH1.1. bidang-bidang tanah yang dipunyai bidang-bidang tanah yang dipunyai

dengan hak milik, hak guna usaha, dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai;hak guna bangunan dan hak pakai;

2.2. tanah hak pengelolaan;tanah hak pengelolaan;3.3. tanah wakaf tanah wakaf 4.4. hak milik atas satuan rumah susunhak milik atas satuan rumah susun5.5. hak tanggunganhak tanggungan6.6. tanah Negaratanah Negara

Page 132: HUKUM AGRARIA

Wilayah Tata Usaha Wilayah Tata Usaha Pendaftaran TanahPendaftaran Tanah

• Satuan Wilayah Tata Usaha Pendaftaran Satuan Wilayah Tata Usaha Pendaftaran Tanah adalah desa atau kelurahan yang Tanah adalah desa atau kelurahan yang merupakan satuan wilayah Pemerintah merupakan satuan wilayah Pemerintah Desa/Kelurahan sebagaimana diatur dalam Desa/Kelurahan sebagaimana diatur dalam UU No. 5 tahun 1979, tentang pemerintah UU No. 5 tahun 1979, tentang pemerintah desadesa

• Satuan wilayah tata usaha Pendaftaran Satuan wilayah tata usaha Pendaftaran Tanah Hak Guna Usaha, Hak pengelolaan, Tanah Hak Guna Usaha, Hak pengelolaan, hak tanggungan dan Tanah negara, serta hak tanggungan dan Tanah negara, serta obyek Hak tanggungan dapat meliputi obyek Hak tanggungan dapat meliputi beberapa desa/kelurahanbeberapa desa/kelurahan

Page 133: HUKUM AGRARIA

ASAS PENDAFTARAN TANAHASAS PENDAFTARAN TANAH

• Pendaftaran dilaksanakan Pendaftaran dilaksanakan berdasarkan asas sederhana, aman, berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, muktakhir dan terbukaterjangkau, muktakhir dan terbuka

Page 134: HUKUM AGRARIA

Azas sederhanaAzas sederhana

• Dimaksudkan agar ketentuan-Dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokok maupun prosedur ketentuan pokok maupun prosedur pendaftaran tanah dengan mudah pendaftaran tanah dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para yang berkepentingan, terutama para pemegang hakpemegang hak

Page 135: HUKUM AGRARIA

Azas amanAzas aman

• Dimaksudkan untuk menunjukkan Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran tanah perlu bahwa pendaftaran tanah perlu diselenggarakan dengan teliti dan diselenggarakan dengan teliti dan cermat, sehingga hasilnya dapat cermat, sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian memberikan jaminan kepastian hukum sesuai dengan tujuannyahukum sesuai dengan tujuannya

Page 136: HUKUM AGRARIA

Azas terjangkauAzas terjangkau

• Dimaksudkan agar pihak-pihak yang Dimaksudkan agar pihak-pihak yang memerlukannya, terutama golongan memerlukannya, terutama golongan ekonomi lemah, dapat terjangkau ekonomi lemah, dapat terjangkau pemberian pelayanan pendaftaran pemberian pelayanan pendaftaran tanahtanah

Page 137: HUKUM AGRARIA

Azas MutakhirAzas Mutakhir

• Dimaksudkan kelengkapan yang Dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaan dan memadai dalam pelaksanaan dan berkesinambungan pemeliharaan data berkesinambungan pemeliharaan data pendaftaran tanahpendaftaran tanah

• Data yang tersedia harus menunjukkan Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan yang mutakhir, sehingga perlu keadaan yang mutakhir, sehingga perlu diikuti kewajiban mendaftar dan diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-perubahan yang pencatatan perubahan-perubahan yang terjaditerjadi

Page 138: HUKUM AGRARIA

• Azas mutakhir menuntut dipeliharanya Azas mutakhir menuntut dipeliharanya data pendaftaran tanah secara terus data pendaftaran tanah secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga menerus dan berkesinambungan sehingga data yang tersimpan di Kantor pertanahan data yang tersimpan di Kantor pertanahan selalu “up to date”, sesuai dengan selalu “up to date”, sesuai dengan kenyataan dilapangankenyataan dilapangan

• Dengan demikian masyarakat dapat Dengan demikian masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data memperoleh keterangan mengenai data yang benar setiap saat (azas keterbukaan)yang benar setiap saat (azas keterbukaan)

Page 139: HUKUM AGRARIA

• Untuk memberikan kepastian dan perlindungan Untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum, maka kepada pemegang hak atas tanah hukum, maka kepada pemegang hak atas tanah yang bersangkutan diberikan sertifikat hak atas yang bersangkutan diberikan sertifikat hak atas tanah, sedangkan untuk melaksanakan fungsi tanah, sedangkan untuk melaksanakan fungsi informasi data yang berkaitan dengan aspek fisik informasi data yang berkaitan dengan aspek fisik dan yuridis dari bidang-bidang tanah yang sudah dan yuridis dari bidang-bidang tanah yang sudah terdaftar, terbuka untuk umumterdaftar, terbuka untuk umum

• Dalam mencapai tujuan tertib administrasi Dalam mencapai tujuan tertib administrasi pertanahan, maka setiap bidang atas satuan pertanahan, maka setiap bidang atas satuan rumah susun, termasuk peralihan, pembebanan rumah susun, termasuk peralihan, pembebanan dan hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas dan hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun wajib didaftarkansatuan rumah susun wajib didaftarkan

Page 140: HUKUM AGRARIA

Pendaftaran tanah adalah rangkaian Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan pemerintah secara kegiatan yang dilakukan pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi 6 hal, yaitu:teratur meliputi 6 hal, yaitu:• PengumpulanPengumpulan• PengolahanPengolahan• PembukuanPembukuan• Penyajian, serta Penyajian, serta • Pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam Pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam

bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susuntanah dan satuan-satuan rumah susun

• Termasuk pemberian surat tanda bukti haknya Termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak yang membebanihak yang membebani

Page 141: HUKUM AGRARIA

Sebelum PP no 24 tahun 1997 diterbitkan, Sebelum PP no 24 tahun 1997 diterbitkan, lingkup kegiatan pendaftaran tanah lingkup kegiatan pendaftaran tanah berdasarkan PP No.10 tahun 1961 berdasarkan PP No.10 tahun 1961 sebagaimana pasal 19 ayat 2, meliputi;sebagaimana pasal 19 ayat 2, meliputi;

• Pengukuran, pemetaan dan Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanahpembukuan tanah

• Pendaftaran dan peralihan hak atas Pendaftaran dan peralihan hak atas tanahtanah

• Pemberian surat tanda bukti hak Pemberian surat tanda bukti hak atau sertifikatatau sertifikat

Page 142: HUKUM AGRARIA

• Pelaksanaan pendaftaran tanah Pelaksanaan pendaftaran tanah menurut PP No.24 tahun 1997 menurut PP No.24 tahun 1997 meliputi kegiatan pendaftaran tanah meliputi kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali (dahulu disebut untuk pertama kali (dahulu disebut opzet) dan pemeliharaan data opzet) dan pemeliharaan data pendaftaran, atau dahulu dikenal pendaftaran, atau dahulu dikenal sebagai bijhoudingsebagai bijhouding

Page 143: HUKUM AGRARIA

• Pendaftaran tanah untuk pertama Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran kali adalah kegiatan pendaftaran yang dilakukan terhadap obyek yang dilakukan terhadap obyek pendaftaran tanah yang belum pendaftaran tanah yang belum didaftar berdasarkan PP 10/1961 dan didaftar berdasarkan PP 10/1961 dan PP 24/1997PP 24/1997

Page 144: HUKUM AGRARIA

• Pemeliharaan data pendaftaran Pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta dan data yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah dan nama, surat ukur, buku tanah dan sertifikat dengan perubahan-sertifikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian.perubahan yang terjadi kemudian.

Page 145: HUKUM AGRARIA

• Data fisik adalah keterangan mengenai letak, Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan diatasnyabagian bangunan diatasnya

• Data yuridis adalah keterangan mengenai Data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum, bidang tanah dan satuan rumah status hukum, bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebanimembebani

Page 146: HUKUM AGRARIA

PENDAFTARAN TANAH UNTUK PENDAFTARAN TANAH UNTUK PERTAMA KALIPERTAMA KALI• Pelaksanaan pendaftaran tanah untuk pertama Pelaksanaan pendaftaran tanah untuk pertama

kali dilaksanakan melalui pendaftaran tanah kali dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik(pasal 13)sporadik(pasal 13)

• Pendaftaran tanah secara sistematik didasarkan Pendaftaran tanah secara sistematik didasarkan pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Menteriwilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Menteri

• Apabila suatu kelurahan/desa belum ditetapkan Apabila suatu kelurahan/desa belum ditetapkan sebagai wilayah pendaftaran tanah secara sebagai wilayah pendaftaran tanah secara sistematik, maka pendaftaran tanahnya sistematik, maka pendaftaran tanahnya dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sporadik, yang dilakukan atas permintaan pihak sporadik, yang dilakukan atas permintaan pihak yang berkepentinganyang berkepentingan

Page 147: HUKUM AGRARIA

Kegiatan pendaftaran tanah Kegiatan pendaftaran tanah pertama kali, meliputi;pertama kali, meliputi;

a)a) Pengumpulan dan pengolahan data Pengumpulan dan pengolahan data fisikfisik

b)b) Pembuktian hak dan pembukuannyaPembuktian hak dan pembukuannya

c)c) Penerbitan sertifikatPenerbitan sertifikat

d)d) Penyajian data fisik dan data yuridisPenyajian data fisik dan data yuridis

e)e) Penyimpanan daftar umum dan Penyimpanan daftar umum dan dokumendokumen

Page 148: HUKUM AGRARIA

A. Pengumpulan dan A. Pengumpulan dan Pengolahan Data fisikPengolahan Data fisik

• Data fisik adalah keterangan Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas, dan luas mengenai letak, batas, dan luas bidang tanah dan satuan rumah bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya keterangan mengenai adanya bangunan di atasnya.bangunan di atasnya.

Page 149: HUKUM AGRARIA

• Dalam rangka pengumpulan dan Dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data fisik, dilakukan pengolahan data fisik, dilakukan kegiatan pengukuran dan pemetaankegiatan pengukuran dan pemetaan

Page 150: HUKUM AGRARIA

Kegiatan Pengukuran dan Kegiatan Pengukuran dan Pemetaan, meliputi:Pemetaan, meliputi:

a.a. Pembuatan peta dasar pendaftaranPembuatan peta dasar pendaftaran

b.b. Penetapan batas bidang-bidang Penetapan batas bidang-bidang tanahtanah

c.c. Pengukuran dan pemetaan bidang-Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran pendaftaran

d.d. Pembuatan daftar tanahPembuatan daftar tanah

e.e. Pembuatan surat ukurPembuatan surat ukur

Page 151: HUKUM AGRARIA

B.Pembuktian Hak dan B.Pembuktian Hak dan PembukuannyaPembukuannya

• Ketentuan yang berkaitan dengan Ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan ini meliputi:kegiatan ini meliputi:

1.1. Pembuktian hak baruPembuktian hak baru

2.2. Pembuktian hak lama danPembuktian hak lama dan

3.3. Pembukuan hakPembukuan hak

Page 152: HUKUM AGRARIA

Pembuktian Hak baruPembuktian Hak baru

• Untuk keperluan pendaftaran hak,Untuk keperluan pendaftaran hak,a.a. Hak atas tanah baru dibuktikan dengan:Hak atas tanah baru dibuktikan dengan:• Penetapan pemberian hak dari pejabat yang berwenang Penetapan pemberian hak dari pejabat yang berwenang

memberikan hak yang bersangkutan menurut ketentuan yang memberikan hak yang bersangkutan menurut ketentuan yang berlaku, apabila pemberian hak tersebut berasal dari berlaku, apabila pemberian hak tersebut berasal dari tanah tanah negaranegara atau hak atau hak pengelolaanpengelolaan

• Asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang hak milik kepada penerima hak yang bersangkutan apabila mengenai hak guna bangunan dan hak pakai atas tanah hak milik

b. Hak pengelolaan dibuktikan dengan penetapan pemberian hak pengelolaan oleh pejabat yang berwenang

c. Tanah wakaf dibuktikan dengan Akta Ikrar Wakafd. Hak milik atas satuan rumah susun dibuktikan dengan Akta

pemisahane. Pemberian hak tanggungan dibuktikan dengan Akta Pemberian

hak tanggungan

Page 153: HUKUM AGRARIA

Pembuktian hak lamaPembuktian hak lama

• Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal konversi hak-hak lama, tanah yang berasal konversi hak-hak lama, dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut, berupa bukti-bukti adanya hak tersebut, berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan/atau pernyataan tertulis, keterangan saksi dan/atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup mendaftar hak, sporadik, dianggap cukup mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebaninyamembebaninya

Page 154: HUKUM AGRARIA

Pembukuan hakPembukuan hak

• Pembukuan hak dilakukan Pembukuan hak dilakukan berdasarkan alat bukti dan berita berdasarkan alat bukti dan berita acara pengesahanacara pengesahan

Page 155: HUKUM AGRARIA

C.Penerbitan Sertifikat C.Penerbitan Sertifikat TanahTanah• Menurut PP No.10 tahun 1961, yang Menurut PP No.10 tahun 1961, yang

disebut sertifikat adalah salinan buku disebut sertifikat adalah salinan buku tanah dan surat ukur yang dijahit menjadi tanah dan surat ukur yang dijahit menjadi satu bersama-sama dengan suatu kertas satu bersama-sama dengan suatu kertas sampul yang bentuknya ditetapkan oleh sampul yang bentuknya ditetapkan oleh Menteri AgrariaMenteri Agraria

• Sertifikat tanah terdiri dari:Sertifikat tanah terdiri dari:• Salinan buku tanahSalinan buku tanah• Salinan surat ukurSalinan surat ukur• Kertas sampulKertas sampul

Page 156: HUKUM AGRARIA

Menurut PP No.24 tahun Menurut PP No.24 tahun 19971997• Sertifikat tanah adalah surat tanda Sertifikat tanah adalah surat tanda

bukti hak sebagaimana dimaksud bukti hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan dan hak tanggungan atas satuan dan hak tanggungan yang masing-masing sudah yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutanbersangkutan

Page 157: HUKUM AGRARIA

• Sertifikat tanah diterbitkan untuk kepentingan Sertifikat tanah diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai pemegang hak yang bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah.didaftar dalam buku tanah.

• Sertifikat tanah hanya boleh diserahkan Sertifikat tanah hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya tercantum dalam kepada pihak yang namanya tercantum dalam buku tanah, sebagai pemegang hak, atau buku tanah, sebagai pemegang hak, atau kepada pihak yang diberikan kuasa oleh kepada pihak yang diberikan kuasa oleh pemegang hak.pemegang hak.

Page 158: HUKUM AGRARIA

• Data fisik dan data yuridis yang Data fisik dan data yuridis yang termuat dalam sertifikat sesuai termuat dalam sertifikat sesuai dengan data yang ada dalam surat dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan, maka sertifikat tanah bersangkutan, maka sertifikat tanah merupakan surat tanda bukti hak merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuatpembuktian yang kuat

Page 159: HUKUM AGRARIA

• Apabila suatu bidang tanah sudah diterbitkan Apabila suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasai tanah itikad baik dan secara nyata menguasai tanah tersebut, maka pihak lain yang merasa mempunyai tersebut, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah tersebut tidak dapat lagi menuntut hak atas tanah tersebut tidak dapat lagi menuntut haknya apabila dalam waktu 5 tahun sejak haknya apabila dalam waktu 5 tahun sejak diterbitkannya sertifikat tersebut tidak mengajukan diterbitkannya sertifikat tersebut tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan pada pengadilan ataupun tidak mengajukan gugatan pada pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut sertifikat tersebut

Page 160: HUKUM AGRARIA

D. Penyajian data fisik dan D. Penyajian data fisik dan data yuridisdata yuridis• Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, Kantor Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, Kantor

Pertanahan menyelenggarakan Tata Usaha Pendaftaran Tanah dalam Pertanahan menyelenggarakan Tata Usaha Pendaftaran Tanah dalam Daftar Umum.Daftar Umum.

• Daftar Umum terdiri dari:Daftar Umum terdiri dari: Peta pendaftara, yaitu peta yang menggambarkan bidang atau Peta pendaftara, yaitu peta yang menggambarkan bidang atau

bidang-bidang tanah untuk keperluan pembukuanbidang-bidang tanah untuk keperluan pembukuan Daftar tanah, yaitu dokumen dalam bentuk daftar yang memuat Daftar tanah, yaitu dokumen dalam bentuk daftar yang memuat

identitas bidang tanah dengan suatu sistem penomoranidentitas bidang tanah dengan suatu sistem penomoran Surat ukur, yaitu dokumen yang memuat data fisik suatu bidang Surat ukur, yaitu dokumen yang memuat data fisik suatu bidang

tanah dalam bentuk peta dan uraiantanah dalam bentuk peta dan uraian Buku tanah, yaitu dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data Buku tanah, yaitu dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data

yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah haknyahaknya

Daftar nama, yaitu dokumen dalam bentu daftar yang memuat Daftar nama, yaitu dokumen dalam bentu daftar yang memuat keterangan mengenai penguasaan tanah dengan sesuatu hak, hak keterangan mengenai penguasaan tanah dengan sesuatu hak, hak atas tanah, atau hak pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas tanah, atau hak pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas satuan rumah susun oleh orang perseorangan atau badan atas satuan rumah susun oleh orang perseorangan atau badan hukumhukum

Page 161: HUKUM AGRARIA

E. Penyimpanan Daftar Umum E. Penyimpanan Daftar Umum dan Dokumendan Dokumen

• Dokumen-dokumen yang merupakan Dokumen-dokumen yang merupakan alat pembuktian (warkah), diberi alat pembuktian (warkah), diberi tanda pengenal dan disimpan di tanda pengenal dan disimpan di Kantor Pertanahan yang Kantor Pertanahan yang bersangkutan atau ditempat lain bersangkutan atau ditempat lain yang ditetapkan oleh Menteri yang ditetapkan oleh Menteri sebagai bagian yang terpisah dari sebagai bagian yang terpisah dari Daftar UmumDaftar Umum

Page 162: HUKUM AGRARIA

• Peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, Peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah, daftar nama dan dokumen-buku tanah, daftar nama dan dokumen-dokumen tersebut harus tetap berada di dokumen tersebut harus tetap berada di Kantor Pertanahan atau ditempat lain yang Kantor Pertanahan atau ditempat lain yang ditetapkan oleh Menteri.ditetapkan oleh Menteri.

• Untuk mencegah hilangnya dokumen Untuk mencegah hilangnya dokumen dimaksud maka apabila ada instansi yang dimaksud maka apabila ada instansi yang menganggap perlu untuk memeriksanya, menganggap perlu untuk memeriksanya, pemeriksaan wajib dilakukan di Kantor pemeriksaan wajib dilakukan di Kantor PertanahanPertanahan

Page 163: HUKUM AGRARIA

PEMELIHARAAN DATA PEMELIHARAAN DATA PENDAFTARAN TANAHPENDAFTARAN TANAH

• Kegiatan pemeliharaan data Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah meliputi :pendaftaran tanah meliputi :

• Pendaftaran peralihan dan Pendaftaran peralihan dan pembebanan hakpembebanan hak

• Pendaftaran perubahan data Pendaftaran perubahan data pendaftaran tanahpendaftaran tanah

Page 164: HUKUM AGRARIA

• Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan pada data fisik atau apabila terjadi perubahan pada data fisik atau data yuridis obyek pendaftaran tanah yang data yuridis obyek pendaftaran tanah yang telah telah di daftarkandi daftarkan

• Perubahan data fisik dimaksud adalah Perubahan data fisik dimaksud adalah pemisahan, pemecahan atau penggabungan pemisahan, pemecahan atau penggabungan bidang-bidang tanah yang sudah didaftarbidang-bidang tanah yang sudah didaftar

• Perubahan data yuridis terjadi apabila ada Perubahan data yuridis terjadi apabila ada pemindahan hak atas tanah dan atau pemindahan hak atas tanah dan atau pembebanan hak atas tanah yang sudah didaftarpembebanan hak atas tanah yang sudah didaftar

• Perubahan yang terjadi oleh pemegang hak atas Perubahan yang terjadi oleh pemegang hak atas tanah wajib didaftarkan di Kantor Pertanahan.tanah wajib didaftarkan di Kantor Pertanahan.

Page 165: HUKUM AGRARIA

PERALIHAN HAK ATAS PERALIHAN HAK ATAS TANAHTANAH

1.1. JUAL BELIJUAL BELI

2.2. HIBAHHIBAH

3.3. PEWARISANPEWARISAN

4.4. WAKAFWAKAF

Page 166: HUKUM AGRARIA

JUAL BELIJUAL BELI

1.1. Jual Beli Tanah menurut Hukum Jual Beli Tanah menurut Hukum AdatAdat

2.2. Jual Beli Tanah menurut UUPAJual Beli Tanah menurut UUPA

Page 167: HUKUM AGRARIA

Jual Beli Tanah menurut Hukum Jual Beli Tanah menurut Hukum AdatAdat

• Jual beli tanah adalah suatu Jual beli tanah adalah suatu perbuatan pemindahan hak atas perbuatan pemindahan hak atas tanah yang bersifat terang dan tunaitanah yang bersifat terang dan tunai

Page 168: HUKUM AGRARIA

• TerangTerang berarti perbuatan berarti perbuatan pemindahan hak tersebut harus pemindahan hak tersebut harus dilakukan dihadapan kepala adatdilakukan dihadapan kepala adat

• TunaiTunai berarti perbuatan pemindahan berarti perbuatan pemindahan hak dan pembayaran harganya hak dan pembayaran harganya dilakukan secara serentakdilakukan secara serentak

Page 169: HUKUM AGRARIA

Bentuk-bentuk pemindahan hak milik Bentuk-bentuk pemindahan hak milik menurut sistem Hukum adatmenurut sistem Hukum adat

1.1. Yang mengakibatkan pemindahan Yang mengakibatkan pemindahan hak milik untuk selama-lamanya;hak milik untuk selama-lamanya;

Jual LepasJual Lepas

Page 170: HUKUM AGRARIA

Jual LepasJual Lepas

• Jual Lepas merupakan proses Jual Lepas merupakan proses pemindahan hak atas tanah yang pemindahan hak atas tanah yang bersifat terang dan tunai, dimana bersifat terang dan tunai, dimana semua ikatan antara bekas penjual semua ikatan antara bekas penjual dengan tanahnya menjadi lepas dengan tanahnya menjadi lepas sama sekalisama sekali

Page 171: HUKUM AGRARIA

• Jual Lepas Panjer Jual Lepas Panjer

Page 172: HUKUM AGRARIA

Fungsi PanjerFungsi Panjer

1.1. Pembicaraan yang mengandung Pembicaraan yang mengandung janji saja tidak mengakibatkan janji saja tidak mengakibatkan suatu kewajibansuatu kewajiban

2.2. Tanpa panjer, orang tidak merasa Tanpa panjer, orang tidak merasa terikatterikat

3.3. Perjanjian pokok (jual beli) belum Perjanjian pokok (jual beli) belum terlaksana hanya dengan terlaksana hanya dengan pemberian panjerpemberian panjer

Page 173: HUKUM AGRARIA

2. Yang mengakibatkan pemindahan 2. Yang mengakibatkan pemindahan hak milik yang bersifat sementarahak milik yang bersifat sementara

a.a. Jual GadaiJual Gadai

b.b. Jual TahunanJual Tahunan

Page 174: HUKUM AGRARIA

a. Jual Gadaia. Jual Gadai

• Jual Gadai merupakan suatu Jual Gadai merupakan suatu perbuatan pemindahan hak secara perbuatan pemindahan hak secara sementara atas tanah kepada pihak sementara atas tanah kepada pihak lain yang dilakukan secara terang lain yang dilakukan secara terang dan tunai sedemikian rupa, sehingga dan tunai sedemikian rupa, sehingga pihak yang melakukan pemindahan pihak yang melakukan pemindahan hak mempunyai hak menebus hak mempunyai hak menebus kembali tanah tersebutkembali tanah tersebut

Page 175: HUKUM AGRARIA

Si Pembeli gadai (penerima gadai) Si Pembeli gadai (penerima gadai) berhak;berhak;

1.1. Menikmati manfaat yang melekat Menikmati manfaat yang melekat pada hak milikpada hak milik

2.2. Mengopergadaikan atau Mengopergadaikan atau menggadaikan kembali di bawah menggadaikan kembali di bawah harga tersebut kepada orang lain harga tersebut kepada orang lain jika sangat membutuhkan uangjika sangat membutuhkan uang

3.3. Mengadakan perjanjian bagi hasil Mengadakan perjanjian bagi hasil

Page 176: HUKUM AGRARIA

Transaksi ini biasanya disertai Transaksi ini biasanya disertai dengan perjanjian tambahandengan perjanjian tambahan

• Kalau tidak ditebus dalam masa yang Kalau tidak ditebus dalam masa yang dijanjikan, maka tanah menjadi milik dijanjikan, maka tanah menjadi milik yang membeli gadaiyang membeli gadai

• Tanah tidak boleh ditebus sebelum Tanah tidak boleh ditebus sebelum satu, dua atau beberapa tahun satu, dua atau beberapa tahun dalam tangan pembeli gadaidalam tangan pembeli gadai

Page 177: HUKUM AGRARIA

b. Jual Tahunanb. Jual Tahunan

• Jual tahunan merupakan suatu perilaku Jual tahunan merupakan suatu perilaku hukum yang berisikan penyerahan hak hukum yang berisikan penyerahan hak atas sebidang tanah tertentu kepada atas sebidang tanah tertentu kepada subjek hukum lain dengan penerima subjek hukum lain dengan penerima sejumlah uang tertentu dengan sejumlah uang tertentu dengan ketentuan bahwa sesudah jangka ketentuan bahwa sesudah jangka waktu tertentu maka tanah tersebut waktu tertentu maka tanah tersebut akan kembali dengan sendirinya tanpa akan kembali dengan sendirinya tanpa melalui perilaku hukum tertentumelalui perilaku hukum tertentu

Page 178: HUKUM AGRARIA

Kewenangan si pembeli Kewenangan si pembeli tahunantahunan

• Mengolah tanah, menanami dan Mengolah tanah, menanami dan memetik hasilnya, dan berbuat memetik hasilnya, dan berbuat dengan tanah itu seakan-akan dengan tanah itu seakan-akan miliknya sendiri dalam jangka waktu miliknya sendiri dalam jangka waktu yang diperjanjikanyang diperjanjikan

Page 179: HUKUM AGRARIA

Jual Beli tanah Menurut Jual Beli tanah Menurut UUPAUUPA

• Sifatnya Sifatnya

1.1. TunaiTunai

2.2. TerangTerang

3.3. RiilRiil

Page 180: HUKUM AGRARIA

1.1. Tunai, adalah penyerahan hak oleh penjual Tunai, adalah penyerahan hak oleh penjual dilakukan bersamaan dengan pembayaran dilakukan bersamaan dengan pembayaran oleh pembeli dan seketika itu juga hak oleh pembeli dan seketika itu juga hak sudah beralihsudah beralih

2.2. Riil, kehendak yang diucapkan harus Riil, kehendak yang diucapkan harus diikuti dengan perbuatan nyata, misalnya diikuti dengan perbuatan nyata, misalnya telah diterimanya uang oleh penjual, dan telah diterimanya uang oleh penjual, dan dibuatnya dihadapan kepala desadibuatnya dihadapan kepala desa

3.3. Terang, dilakukan dihadapan kepala desa Terang, dilakukan dihadapan kepala desa untuk memastikan bahwa perbuatan itu untuk memastikan bahwa perbuatan itu tidak melanggar ketentuan hukum yang tidak melanggar ketentuan hukum yang berlakuberlaku

Page 181: HUKUM AGRARIA

• PP 10 Tahun 1961 tentang PP 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran tanah, jual beli dilakukan Pendaftaran tanah, jual beli dilakukan oleh para pihak dihadapan PPAToleh para pihak dihadapan PPAT

Page 182: HUKUM AGRARIA

Syarat jual beli tanah ada 2Syarat jual beli tanah ada 2

1.1. Syarat materiilSyarat materiil

2.2. Syarat FormilSyarat Formil

Page 183: HUKUM AGRARIA

1. Syarat Materril1. Syarat Materril

a.a. Pembeli berhak membeli tanah Pembeli berhak membeli tanah yang bersangkutanyang bersangkutan

b.b. Penjual berhak menjual tanah yang Penjual berhak menjual tanah yang bersangkutanbersangkutan

c.c. Tanah hak yang bersangkutan boleh Tanah hak yang bersangkutan boleh diperjual belikan dan tidak dalam diperjual belikan dan tidak dalam sengketasengketa

Page 184: HUKUM AGRARIA

2. Syarat Formal2. Syarat Formal

• Setelah syarat materriil dipenuhi Setelah syarat materriil dipenuhi maka PPAT akan membuat akta jual maka PPAT akan membuat akta jual beli (Pasal 37 PP No 24/1997)beli (Pasal 37 PP No 24/1997)

Page 185: HUKUM AGRARIA

Sebelum akta jual beli dibuat PPAT, maka Sebelum akta jual beli dibuat PPAT, maka disyaratkan bagi para pihak untuk disyaratkan bagi para pihak untuk menyerahkan surat-surat yang diperlukan menyerahkan surat-surat yang diperlukan kepada PPAT,kepada PPAT,1.1. Jika tanahnya bersertifikat, sertifikat Jika tanahnya bersertifikat, sertifikat

tanahnya yang asli dan tanda bukti tanahnya yang asli dan tanda bukti pembayaran biaya pendaftarannyapembayaran biaya pendaftarannya

2.2. Jika tanahnya belum bersertifikat, surat Jika tanahnya belum bersertifikat, surat keterangan bahwa tanah tersebut belum keterangan bahwa tanah tersebut belum bersertifikat, surat-surat tanah yang ada bersertifikat, surat-surat tanah yang ada memerlukan penguatan oleh kepala Desa memerlukan penguatan oleh kepala Desa dan Camat, dilengkapi dengan surat dan Camat, dilengkapi dengan surat yang membuktikan identitas penjual dan yang membuktikan identitas penjual dan pembelinya yang diperlukan untuk pembelinya yang diperlukan untuk persertifikatan tanahnya setelah selesai persertifikatan tanahnya setelah selesai dilakukan jual belidilakukan jual beli

Page 186: HUKUM AGRARIA

PengHibahan TanahPengHibahan Tanah

• Hibah tanah merupakan pemberian Hibah tanah merupakan pemberian seseorang kepada orang lain dengan seseorang kepada orang lain dengan tidak ada pengganti apa pun dan tidak ada pengganti apa pun dan dilakukan secara sukarela, tanpa ada dilakukan secara sukarela, tanpa ada kontraprestasi dari pihak penerima kontraprestasi dari pihak penerima pemberian, dan pemberian itu pemberian, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidupmasih hidup

Page 187: HUKUM AGRARIA

• Sebelumnya lahirnya PP No24/1997Sebelumnya lahirnya PP No24/1997• Bagi mereka yang tunduk pada Bagi mereka yang tunduk pada

KUHperdata, surat hibah wasiat KUHperdata, surat hibah wasiat harus dibuat dalam bentuk tertulis harus dibuat dalam bentuk tertulis dari Notaris.dari Notaris.

• Bagi yang tunduk pada Hukum Adat Bagi yang tunduk pada Hukum Adat dapat membuatnya di bawah tangan, dapat membuatnya di bawah tangan, tetapi proses di kantor pertanahan tetapi proses di kantor pertanahan harus dibuat dengan akta PPATharus dibuat dengan akta PPAT

Page 188: HUKUM AGRARIA

• Setelah lahirnya PP No.24 Tahun Setelah lahirnya PP No.24 Tahun 1997, setiap pemberian hibah tanah 1997, setiap pemberian hibah tanah harus dilakukan dengan akta PPATharus dilakukan dengan akta PPAT

Page 189: HUKUM AGRARIA

D. Pewarisan TanahD. Pewarisan Tanah

• Perolehan hak milik atas tanah yang Perolehan hak milik atas tanah yang terjadi karena pewarisan dari pemilik terjadi karena pewarisan dari pemilik kepada ahli waris (Pasal 26 UUPA)kepada ahli waris (Pasal 26 UUPA)

Page 190: HUKUM AGRARIA

Peralihan hak karena pewarisan telah mendapat penegasan Peralihan hak karena pewarisan telah mendapat penegasan pada Bab V, Paragraf 3 tentang peralihan Hak Karena pada Bab V, Paragraf 3 tentang peralihan Hak Karena Pewarisan sebagaimana tersebut dalam Pasal 42 Peraturan Pewarisan sebagaimana tersebut dalam Pasal 42 Peraturan Pemerintahan No.24 Tahun 1997,yakni:Pemerintahan No.24 Tahun 1997,yakni:

1.1. Untuk peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang Untuk peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang tanah hak yang sudah terdaftar, wajib diserahkan oleh tanah hak yang sudah terdaftar, wajib diserahkan oleh yang menerima hak atas tanah sebagai warisan kepada yang menerima hak atas tanah sebagai warisan kepada Kantor Pertanahan , sertifikat yang bersangkutan, surat Kantor Pertanahan , sertifikat yang bersangkutan, surat kematian orang yang namanya di catat sebagai kematian orang yang namanya di catat sebagai pemegang haknya dengan surat tanda bukti sebagai ahli pemegang haknya dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris.waris.

2.2. Jika bidang tanah yang merupakan warisan belum Jika bidang tanah yang merupakan warisan belum didaftar, wajib diserahkan dokumen-dokumen surat didaftar, wajib diserahkan dokumen-dokumen surat keterangan Kepala Desa/kelurahan yang menyatakan keterangan Kepala Desa/kelurahan yang menyatakan yang bersangkutan menguasai tanah, dan surat yang bersangkutan menguasai tanah, dan surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah tersebut belum bersertifikat ddari kantor pertanahan, tersebut belum bersertifikat ddari kantor pertanahan, atau surat ket. Kepala Desa/Lurah jika lokasi tanahnya atau surat ket. Kepala Desa/Lurah jika lokasi tanahnya jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan dari pemegang jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan dari pemegang hak yang bersangkutan.hak yang bersangkutan.

Page 191: HUKUM AGRARIA

3.3. Jika penerima waris terdiri dari satu orang, Jika penerima waris terdiri dari satu orang, pendaftaran peralihan hak tersebut dilakukan pendaftaran peralihan hak tersebut dilakukan kepada orang tersebut berdasarkan surat tanda kepada orang tersebut berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli warisbukti sebagai ahli waris

4.4. Jika penerima warisan lebih dari satu orang dan Jika penerima warisan lebih dari satu orang dan waktu peralihan hak tersebut didaftarkan disertai waktu peralihan hak tersebut didaftarkan disertai dengan akta pembagian waris yang memuat dengan akta pembagian waris yang memuat keterangan bahwa hak atas tanah jatuh kepada keterangan bahwa hak atas tanah jatuh kepada seorang penerima warisan tertentu, pendaftaran seorang penerima warisan tertentu, pendaftaran hak milik atas tanah dilakukan kepada penerima hak milik atas tanah dilakukan kepada penerima warisan yang bersangkutan berdasarkan surat warisan yang bersangkutan berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan akta tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian warisan pembagian warisan

Page 192: HUKUM AGRARIA

5. Warisan berupa hak atas tanah yang 5. Warisan berupa hak atas tanah yang menurut akta pembagian waris harus menurut akta pembagian waris harus dibagi bersama antara beberapa penerima dibagi bersama antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftarkan belum ada warisan atau waktu didaftarkan belum ada akta pembagian warisnya, didaftar akta pembagian warisnya, didaftar peralihan haknya kepada para penerima peralihan haknya kepada para penerima waris yang berhak sebagai hak bersama waris yang berhak sebagai hak bersama mereka berdasarkan surat tanda bukti mereka berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan/atau akta sebagai ahli waris dan/atau akta pembagian warispembagian waris

Page 193: HUKUM AGRARIA

E. Pewakafan tanahE. Pewakafan tanah

• Wakaf tanah hak milik merupakan suatu Wakaf tanah hak milik merupakan suatu perbuatan hukum seseorang atau badan perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah harta kekayaannya yang berupa tanah hak milik dan melembagakannya untuk hak milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau kepentingan umum peribadatan atau kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama lainnya sesuai dengan ajaran agama IslamIslam

Page 194: HUKUM AGRARIA

Ruang Lingkup pengaturan Ruang Lingkup pengaturan perwakafan tanah,meliputi:perwakafan tanah,meliputi:1.1. Tanah yang diwakafkan adalah tanah yang berstatus hak Tanah yang diwakafkan adalah tanah yang berstatus hak

milikmilik2.2. Perwakafan tanah harus diperuntukkan untuk masyarakat Perwakafan tanah harus diperuntukkan untuk masyarakat

banyakbanyak3.3. Tanah wakaf terlembagakan untuk selama-lamanya dalam Tanah wakaf terlembagakan untuk selama-lamanya dalam

waktu yang kekal dan abadiwaktu yang kekal dan abadi4.4. Tujuan peruntukan sebagai kepentingan peribadatan atau Tujuan peruntukan sebagai kepentingan peribadatan atau

kepentingan umumkepentingan umum5.5. Wakaf memutuskan hubungan kepemilikan antara wakif Wakaf memutuskan hubungan kepemilikan antara wakif

dengan mauqufbih-nya dan selanjutnya statusnya menjadi dengan mauqufbih-nya dan selanjutnya statusnya menjadi milik masyarakatmilik masyarakat

6.6. Wakif tidak bisa menarik kembali terhadap tanah yang Wakif tidak bisa menarik kembali terhadap tanah yang telah diwakafkantelah diwakafkan

7.7. Ikrar harus dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Ikrar harus dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf untuk mendapatkan akta autentik untuk digunakan Wakaf untuk mendapatkan akta autentik untuk digunakan pendaftaran tanah kepada Kepala BPNpendaftaran tanah kepada Kepala BPN

Page 195: HUKUM AGRARIA

Kekuatan Hukum atas tanah Kekuatan Hukum atas tanah yang di wakafkan,maka:yang di wakafkan,maka:

1.1. Akta Ikrar wakaf oleh Kepala KUAAkta Ikrar wakaf oleh Kepala KUA2.2. Dihadiri 2 orang saksiDihadiri 2 orang saksi3.3. Surat-surat pemilikan tanah, surat Surat-surat pemilikan tanah, surat

keterangan kepala desa, surat keterangan kepala desa, surat keterangan pendaftaran tanahketerangan pendaftaran tanah

4.4. Pendaftaran wakaf tanah milik ke Pendaftaran wakaf tanah milik ke kantor pertanahan Kabupaten/kota kantor pertanahan Kabupaten/kota untuk memperoleh sertifikatuntuk memperoleh sertifikat

Page 196: HUKUM AGRARIA

A. Pendaftaran Peralihan A. Pendaftaran Peralihan HakHak1.1. Pemindahan hakPemindahan hak

• Peralihan hak atas tanah dan hak milik Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, pemindahan hak lainnya, kecuali melalui kecuali melalui lelanglelang, hanya dapat didaftarkan , hanya dapat didaftarkan jika jika dibuktikandibuktikan dengan akta yang dibuat oleh dengan akta yang dibuat oleh PPATPPAT yang berwenang. yang berwenang.

Page 197: HUKUM AGRARIA

• Pembuatan akta wajib dihadiri oleh Pembuatan akta wajib dihadiri oleh para pihak oleh para pihak yang para pihak oleh para pihak yang melakukan perbuatan hukum yang melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan atau kuasanya dan bersangkutan atau kuasanya dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 orang saksi yang memenuhi syarat 2 orang saksi yang memenuhi syarat untuk bertindak sebagai dalam untuk bertindak sebagai dalam perbuatan hukum ituperbuatan hukum itu

Page 198: HUKUM AGRARIA

PPAT menolak membuat akta, PPAT menolak membuat akta, jika:jika:• Mengenai bidang tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan rumah Mengenai bidang tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan rumah

susun, kepadanya tidak disampaikan sertifikat asli hak yang bersangkutan atau susun, kepadanya tidak disampaikan sertifikat asli hak yang bersangkutan atau sertifikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada dikantor sertifikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada dikantor pertanahanpertanahan

• Mengenai bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya tidak disampaikan (a) Mengenai bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya tidak disampaikan (a) surat bukti hak atau surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang surat bukti hak atau surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut dan menyatakan bahwa yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut dan (b) surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang (b) surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum bersertifikat dari kantor Pertanahan atau untuk tanah bersangkutan belum bersertifikat dari kantor Pertanahan atau untuk tanah yang terletak didaerah yang jauh dari kedudukan kantor pertanahan, dari yang terletak didaerah yang jauh dari kedudukan kantor pertanahan, dari pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala Desa/KelurahanDesa/Kelurahan

• Salah satu atau para pihak yang akan melakukan perbuatan hukum yang Salah satu atau para pihak yang akan melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan atau salah satu saksi tidak berhak atau tidak memenuhi syarat bersangkutan atau salah satu saksi tidak berhak atau tidak memenuhi syarat untuk bertindak demikianuntuk bertindak demikian

• Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak (pemberian kuasa yang tidak dapat ditarik kembali oleh pihak yang memberi (pemberian kuasa yang tidak dapat ditarik kembali oleh pihak yang memberi kuasa) yang pada hakikatnya berisikan perbuatan hukum pemindahan hakkuasa) yang pada hakikatnya berisikan perbuatan hukum pemindahan hak

• Untuk perbuatan hukum yang akan dilakukan belum diperoleh izin pejabat atau Untuk perbuatan hukum yang akan dilakukan belum diperoleh izin pejabat atau instansi berwenang, apabila izin tersebut diperlukan menurut peraturan instansi berwenang, apabila izin tersebut diperlukan menurut peraturan perundang-perundangan yang berlakuperundang-perundangan yang berlaku

Page 199: HUKUM AGRARIA

•Obyek perbuatan hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa mengenai data fisik dan data yuridis

•Tidak dipenuhinya syarat lain atau dilangggar larangan yang dientukan dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan

Page 200: HUKUM AGRARIA

• Akta PPAT merupakan dasar yang kuat Akta PPAT merupakan dasar yang kuat untuk pendaftaran pemindahan dan untuk pendaftaran pemindahan dan pembebanan hak atas tanah, maka pembebanan hak atas tanah, maka PPAT bertanggung jawab untuk PPAT bertanggung jawab untuk memeriksa syarat-syarat untuk sahnya memeriksa syarat-syarat untuk sahnya perbuatan hukum, dengan perbuatan hukum, dengan mencocokkan data yang terdapat mencocokkan data yang terdapat dalam sertifikat dengan daftar-daftar dalam sertifikat dengan daftar-daftar yang ada dikantor Pertanahanyang ada dikantor Pertanahan

Page 201: HUKUM AGRARIA

• Dalam waktu 7 hari kerja sejak akta Dalam waktu 7 hari kerja sejak akta PPAT ditandatangani, maka PPAT yang PPAT ditandatangani, maka PPAT yang bersangkutan wajib menyampaikan bersangkutan wajib menyampaikan akta yang dibuatnya beserta dokumen-akta yang dibuatnya beserta dokumen-dokumen yang bersangkutan kepada dokumen yang bersangkutan kepada Kantor Pertanahan, wajib didaftarkan Kantor Pertanahan, wajib didaftarkan secara tertulis kepada para pihak yang secara tertulis kepada para pihak yang bersangkutanbersangkutan

Page 202: HUKUM AGRARIA

• Kewajiban PPAT hanya sebatas Kewajiban PPAT hanya sebatas menyampaikan akta dengan berkas-menyampaikan akta dengan berkas-berkasnya kepada Kantor Pertanahan berkasnya kepada Kantor Pertanahan ..

• Pendaftaran kegiatan selanjutnya Pendaftaran kegiatan selanjutnya serta penerimaan sertifikatnya serta penerimaan sertifikatnya menjadi urusan pihak yang menjadi urusan pihak yang berkepentingan sendiriberkepentingan sendiri

Page 203: HUKUM AGRARIA

2. Pemindahan hak dengan 2. Pemindahan hak dengan lelanglelang

• Peralihan hak melalui pemindahan hak Peralihan hak melalui pemindahan hak dengan lelang hanya didaftar jika dibuktikan dengan lelang hanya didaftar jika dibuktikan dengan dengan kutipan risalah lelangkutipan risalah lelang yang dibuat yang dibuat pejabat lelangpejabat lelang..

• Untuk menghindari terjadinya pelelangan Untuk menghindari terjadinya pelelangan umum yang tidak jelas obyeknya, Kepala umum yang tidak jelas obyeknya, Kepala Kantor Lelang wajib meminta keterangan Kantor Lelang wajib meminta keterangan yang paling muktahir mengenai tanah atau yang paling muktahir mengenai tanah atau satuan rumah susun yang akan dilelang dari satuan rumah susun yang akan dilelang dari Kantor Pertanahan.Kantor Pertanahan.

Page 204: HUKUM AGRARIA

• Permintaan keterangan dimaksud diajukan Permintaan keterangan dimaksud diajukan selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum suatu bidang tanah atau satuan rumah suatu bidang tanah atau satuan rumah susun dilelang, baik dalam rangka lelang susun dilelang, baik dalam rangka lelang eksekusi maupun lelang non eksekusieksekusi maupun lelang non eksekusi

• Keterangan dimaksud akan diberikan oleh Keterangan dimaksud akan diberikan oleh Kepala Kantor Pertanahan paling lambat 5 Kepala Kantor Pertanahan paling lambat 5 hari kerja setelah diterimanya permintaan hari kerja setelah diterimanya permintaan informasi tersebutinformasi tersebut

Page 205: HUKUM AGRARIA

• Keterangan mengenai obyek lelang Keterangan mengenai obyek lelang harus tetap diterbitkan meskipun tanah harus tetap diterbitkan meskipun tanah atau satuan rumah susun yang atau satuan rumah susun yang menjadi obyek lelang tersebut sedang menjadi obyek lelang tersebut sedang dalam sengketa atau dalam status dalam sengketa atau dalam status sitaan, karena keterangan ini sangat sitaan, karena keterangan ini sangat penting bagi Pejabat Lelang untuk penting bagi Pejabat Lelang untuk memperoleh keyakinan tentang obyek memperoleh keyakinan tentang obyek lelanglelang

Page 206: HUKUM AGRARIA

Kepala Kantor Lelang menolak Kepala Kantor Lelang menolak melaksanakan lelang, apabila:melaksanakan lelang, apabila:• Mengenai tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan Mengenai tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan

rumah susun apabila (a) kepadanya tidak diserahkan sertifikat asli rumah susun apabila (a) kepadanya tidak diserahkan sertifikat asli hak yang bersangkutan, kecuali dalam hal lelang eksekusi yang hak yang bersangkutan, kecuali dalam hal lelang eksekusi yang dapat tetap dilaksanakan walaupun sertifikat hak tersebut tidak dapat tetap dilaksanakan walaupun sertifikat hak tersebut tidak diperoleh oleh pejabat lelang dari pemegang haknya, (b) sertifikat diperoleh oleh pejabat lelang dari pemegang haknya, (b) sertifikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada dikantor pertanahandikantor pertanahan

• Mengenai bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya Mengenai bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya disampaikan (a) surat bukti hak atau surat keterangan kepala disampaikan (a) surat bukti hak atau surat keterangan kepala desa/kelurahan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan desa/kelurahan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut, dan (b) surat keterangan yang menguasai bidang tanah tersebut, dan (b) surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum bersertifikat dari Kantor Pertanahn, atau untuk tanah yang terletak bersertifikat dari Kantor Pertanahn, atau untuk tanah yang terletak didaerah yang jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan, dari didaerah yang jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan, dari pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala Desa/KelurahanDesa/Kelurahan

• Ada perintah Pengadilan Negeri untuk tidak melaksanakan lelang Ada perintah Pengadilan Negeri untuk tidak melaksanakan lelang berhubung dengan sengketa mengenai tanah yang bersangkutanberhubung dengan sengketa mengenai tanah yang bersangkutan

Page 207: HUKUM AGRARIA

Untuk mendaftarkan peralihan hak yang Untuk mendaftarkan peralihan hak yang diperoleh melalui lelang, dokumen yang diperoleh melalui lelang, dokumen yang diperlukan sebagai syarat yang harus diperlukan sebagai syarat yang harus disampaikan kepada Kepala kantor disampaikan kepada Kepala kantor Pertanahan adalah sebagai berikut:Pertanahan adalah sebagai berikut:• Kutipan risalah lelang yang bersangkutanKutipan risalah lelang yang bersangkutan• (a) sertifikat Hak milik atau satuan rumah susun (a) sertifikat Hak milik atau satuan rumah susun

atau hak atas tanah yang dilelang jika bidang atau hak atas tanah yang dilelang jika bidang tanah yang bersangkutan sudah terdaftar, atau (b) tanah yang bersangkutan sudah terdaftar, atau (b) dalam hal sertifikat tersebut tidak diserahkan dalam hal sertifikat tersebut tidak diserahkan kepada pembeli lelang eksekusi diperlukan surat kepada pembeli lelang eksekusi diperlukan surat keterangan dari Kepala kantor lelang mengenai keterangan dari Kepala kantor lelang mengenai alasan tidak diserahkannya sertifikat tersebut, atau alasan tidak diserahkannya sertifikat tersebut, atau (c) jika bidang tanah yang bersangkutan belum (c) jika bidang tanah yang bersangkutan belum terdaftar, diperlukan surat-surat yang berkaitan terdaftar, diperlukan surat-surat yang berkaitan dengan bidang tanah yang belum terdaftardengan bidang tanah yang belum terdaftar

• Bukti identitas pembeli lelangBukti identitas pembeli lelang• Bukti pelunasan harga pembelianBukti pelunasan harga pembelian

Page 208: HUKUM AGRARIA

3. Peralihan hak karena 3. Peralihan hak karena PewarisanPewarisan

• Peralihan hak karena pewarisan terjadi Peralihan hak karena pewarisan terjadi karena hukum pada saat pemegang hak karena hukum pada saat pemegang hak yang bersangkutan meninggal duniayang bersangkutan meninggal dunia

• Pendaftaran peralihan hak karena pewarisan Pendaftaran peralihan hak karena pewarisan wajib didaftar dalam rangka memberikan wajib didaftar dalam rangka memberikan perlindungan hukum kepada para ahli waris perlindungan hukum kepada para ahli waris dan demi tertibnya Tata Usaha Pendaftaran dan demi tertibnya Tata Usaha Pendaftaran Tanah serta akuratnya data yuridis bidang Tanah serta akuratnya data yuridis bidang tanah yang bersangkutantanah yang bersangkutan

Page 209: HUKUM AGRARIA

Ketentuan pendaftaran Ketentuan pendaftaran Peralihan hak karena warisPeralihan hak karena waris• Bagi tanah yang sudah terdaftar, dokumen yang Bagi tanah yang sudah terdaftar, dokumen yang

diperlukan untuk pendaftarannya adalah (1) sertifikat diperlukan untuk pendaftarannya adalah (1) sertifikat tanah yang bersangkutan, (2) surat kematian tanah yang bersangkutan, (2) surat kematian pemegang hak dan surat tanda bukti sebagai ahli pemegang hak dan surat tanda bukti sebagai ahli wariswaris

• Jika bidang tanah dimaksud belum didaftar, wajib Jika bidang tanah dimaksud belum didaftar, wajib diserahkan dokumen-dokumen (1) surat bukti hak, (2) diserahkan dokumen-dokumen (1) surat bukti hak, (2) surat keterangan kepala desa/kelurahan mengenai surat keterangan kepala desa/kelurahan mengenai dikuasainya tanah tersebut oleh pemegang hak dan dikuasainya tanah tersebut oleh pemegang hak dan (3) surat keterangan dari kantor Pertanahan atau (3) surat keterangan dari kantor Pertanahan atau surat dari yang bersangkutan untuk daerah yang surat dari yang bersangkutan untuk daerah yang terpencil diperkuat oleh Kepala Desa/kelurahan, terpencil diperkuat oleh Kepala Desa/kelurahan, bahwa bidang tanah dimaksud belum bersertifikatbahwa bidang tanah dimaksud belum bersertifikat

Page 210: HUKUM AGRARIA

• Apabila penerima waris terdiri dari satu orang, maka Apabila penerima waris terdiri dari satu orang, maka pendaftaran peralihan hak dilakukan kepada orang pendaftaran peralihan hak dilakukan kepada orang tersebut sesuai dengan surat tanda bukti sebagai ahli tersebut sesuai dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris, namun bila penerima warisan lebih dari satu orang, waris, namun bila penerima warisan lebih dari satu orang, tetapi bidang tanah tersebut jatuh kepada seorang tetapi bidang tanah tersebut jatuh kepada seorang penerima waris sebagaimana diterangkan dalam surat penerima waris sebagaimana diterangkan dalam surat tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris, tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris, maka pendaftaran peralihan hak dilakukan kepada yang maka pendaftaran peralihan hak dilakukan kepada yang bersangkutanbersangkutan

• Apabila hak atas tanah atau satuan rumah susun yang Apabila hak atas tanah atau satuan rumah susun yang menurut akta pembagian waris harus dibagi bersama menurut akta pembagian waris harus dibagi bersama antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftar antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftar belum ada akta pembagian warisnya, peralihan haknya belum ada akta pembagian warisnya, peralihan haknya didaftar atas nama para penerima waris sebagai hak didaftar atas nama para penerima waris sebagai hak bersama berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris bersama berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan atau akta pembagian waris tersebutdan atau akta pembagian waris tersebut

Page 211: HUKUM AGRARIA

Yang dimaksud dengan surat tanda Yang dimaksud dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa bukti sebagai ahli waris dapat berupa akta keterangan hak mewaris, surat akta keterangan hak mewaris, surat penetapan ahli waris atau surat penetapan ahli waris atau surat keterangan warisketerangan waris

Page 212: HUKUM AGRARIA

4. Peralihan hak karena 4. Peralihan hak karena penggabungan atau peleburan penggabungan atau peleburan Perseroan atau koperasiPerseroan atau koperasi• Peralihan hak atas tanah atau hak milik atas satuan Peralihan hak atas tanah atau hak milik atas satuan

rumah karena penggabungan atau peleburan rumah karena penggabungan atau peleburan perseroan atau koperasi yang tidak didahului perseroan atau koperasi yang tidak didahului dengan likuidasi perseroan atau koperasi yang dengan likuidasi perseroan atau koperasi yang bergabung atau melebur dapat didaftar bergabung atau melebur dapat didaftar berdasarkan akta yang membuktikan terjadinya berdasarkan akta yang membuktikan terjadinya penggabungan atau peleburan perseroan atau penggabungan atau peleburan perseroan atau koperasi yang bersangkutan setelah penggabungan koperasi yang bersangkutan setelah penggabungan atau peleburan tersebut disahkan oleh pejabat atau peleburan tersebut disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakuperaturan perundang-undangan yang berlaku

• Pendaftaran peralihan haknya, cukup diajukan Pendaftaran peralihan haknya, cukup diajukan dengan bukti akta yang membuktikan terjadinya dengan bukti akta yang membuktikan terjadinya penggabungan atau peleburan tersebutpenggabungan atau peleburan tersebut

Page 213: HUKUM AGRARIA

• Peralihan hak atas tanah atau hak milik Peralihan hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah karena atas satuan rumah karena penggabungan atau peleburan penggabungan atau peleburan perseroan atau koperasi yang didahului perseroan atau koperasi yang didahului dengan likuidasi perseroan atau koperasi dengan likuidasi perseroan atau koperasi yang bergabung atau melebur didaftar yang bergabung atau melebur didaftar berdasarkan pemindahan hak dalam berdasarkan pemindahan hak dalam rangka likuidasi yang dibuktikan dengan rangka likuidasi yang dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenangberwenang

Page 214: HUKUM AGRARIA

5. Penolakan pendaftaran peralihan hak5. Penolakan pendaftaran peralihan hak(Pasal 45 PP. No 24 tahun 1997 menggariskan (Pasal 45 PP. No 24 tahun 1997 menggariskan bahwa Kepala Kantor Pertanahan menolak untuk bahwa Kepala Kantor Pertanahan menolak untuk melakukan pendaftaran peralihan hak, jika terdapat melakukan pendaftaran peralihan hak, jika terdapat salah satu keadaan, yaitu:)salah satu keadaan, yaitu:)• Sertifikat dan surat keterangan tentang keadaan hak atas Sertifikat dan surat keterangan tentang keadaan hak atas

tanah tidak sesuai lagi dengan daftar-daftar yang ada pada tanah tidak sesuai lagi dengan daftar-daftar yang ada pada kantor pertanahankantor pertanahan

• Perbuatan hukum, yang (1) tidak dibuktikan dengan akta PPAT Perbuatan hukum, yang (1) tidak dibuktikan dengan akta PPAT atau kutupan risalah lelang, kecuali dalam keadaan tertentuatau kutupan risalah lelang, kecuali dalam keadaan tertentu

• Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran peralihan atau Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran peralihan atau pembebanan hak yang bersangkutan tidak lengkappembebanan hak yang bersangkutan tidak lengkap

• Tidak dipenuhinya syarat lain yang ditentukan dalam peraturan Tidak dipenuhinya syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan yang bersangkutanperundangan-undangan yang bersangkutan

• Tanah yang bersangkutan merupakan obyek sengketa di Tanah yang bersangkutan merupakan obyek sengketa di PengadilanPengadilan

• Perbuatan hukum yang dibuktikan dengan Akta PPAT batal atau Perbuatan hukum yang dibuktikan dengan Akta PPAT batal atau dibatalkan oleh Putusan Pengadilan yang telah memperoleh dibatalkan oleh Putusan Pengadilan yang telah memperoleh hukum tetaphukum tetap

• Perbuatan hukum yang dibatalakan oleh para pihak sebelum Perbuatan hukum yang dibatalakan oleh para pihak sebelum didaftarkan oleh kantor Pertanahandidaftarkan oleh kantor Pertanahan

Page 215: HUKUM AGRARIA

• Penolakan Kepala Kantor Pertanahan Penolakan Kepala Kantor Pertanahan dilakukan secara tertulis dengan dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasan penolakan menyebutkan alasan-alasan penolakan ituitu

• Surat penolakan disampaikan kepada Surat penolakan disampaikan kepada yang berkepentingan disertai dengan yang berkepentingan disertai dengan pengembalian berkas permohonannya pengembalian berkas permohonannya dengan salinan kepada PPAT atau kepala dengan salinan kepada PPAT atau kepala kantor lelangkantor lelang

Page 216: HUKUM AGRARIA

B. Pembebanan HakB. Pembebanan Hak

• Pembebanan hak Tanggungan pada hak atas Pembebanan hak Tanggungan pada hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah tanah atau hak milik atas satuan rumah susun, pembebanan Hak Guna Bangunan susun, pembebanan Hak Guna Bangunan atas Hak milik dan pembebanan lain pada atas Hak milik dan pembebanan lain pada hak atas tanah atau satuan Rumah susun hak atas tanah atau satuan Rumah susun yang ditentukan dengan peraturan yang ditentukan dengan peraturan perundang-undangan, dapat didaftar jika perundang-undangan, dapat didaftar jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakuperaturan perundang-undangan yang berlaku

Page 217: HUKUM AGRARIA

C. Pendaftaran Perubahan Data C. Pendaftaran Perubahan Data pendaftaran lainnyapendaftaran lainnya• Meliputi 7 kegiatan, yaitu:Meliputi 7 kegiatan, yaitu:1.1. Perpanjangan jangka waktu hak atas tanahPerpanjangan jangka waktu hak atas tanah2.2. Pemecahan, pemisahan dan penggabungan Pemecahan, pemisahan dan penggabungan

bidang tanahbidang tanah3.3. Pembagian hak bersamaPembagian hak bersama4.4. Hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas Hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas

satuan rumah susunsatuan rumah susun5.5. Peralihan dan hapusnya hak tanggunganPeralihan dan hapusnya hak tanggungan6.6. Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan

putusan pengadilan atau penetapan pengadilanputusan pengadilan atau penetapan pengadilan7.7. Perubahan namaPerubahan nama

Page 218: HUKUM AGRARIA

1. Perpanjangan jangka waktu 1. Perpanjangan jangka waktu hak atas tanahhak atas tanah• Pendaftaran perpanjangan jangka waktu Pendaftaran perpanjangan jangka waktu

hak atas tanah dilakukan dengan hak atas tanah dilakukan dengan mencatat pada Buku tanah dan sertifikat mencatat pada Buku tanah dan sertifikat hak yang bersangkutan berdasarkan hak yang bersangkutan berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang yang keputusan Pejabat yang berwenang yang memberikan perpanjangan jangka waktu memberikan perpanjangan jangka waktu hak yang bersangkutanhak yang bersangkutan

• Perpanjangan jangka waktu suatu hak Perpanjangan jangka waktu suatu hak tidak mengakibatkan hak tersebut hapus tidak mengakibatkan hak tersebut hapus atau terputus, sehingga pendaftaranya atau terputus, sehingga pendaftaranya tidak perlu dibuatkan buku tanah dan tidak perlu dibuatkan buku tanah dan sertifikat barusertifikat baru

Page 219: HUKUM AGRARIA

2. Pemecahan, pemisahan dan 2. Pemecahan, pemisahan dan penggabungan bidang penggabungan bidang tanahtanah

• PemecahanPemecahan• Atas permintaan pemegang hak yang Atas permintaan pemegang hak yang

bersangkutan, satu bidang tanah yang sudah bersangkutan, satu bidang tanah yang sudah didaftar dapat dipecah secara sempurna didaftar dapat dipecah secara sempurna menjadi beberapa bagian yang masing-menjadi beberapa bagian yang masing-masing merupakan satuan bidang baru masing merupakan satuan bidang baru dengan status hukum yang sama dengan dengan status hukum yang sama dengan bidang tanah semulabidang tanah semula

• Untuk setiap bidang dibuat surat ukur, buku Untuk setiap bidang dibuat surat ukur, buku tanah dan sertifikat sebagai pengganti surat tanah dan sertifikat sebagai pengganti surat ukur, buku tanah dan sertifikat asalnyaukur, buku tanah dan sertifikat asalnya

Page 220: HUKUM AGRARIA

• Jika hak atas tanah yang bersangkutan Jika hak atas tanah yang bersangkutan yang dibebani hak tanggungan dan atau yang dibebani hak tanggungan dan atau beban-beban lain yang terdaftar, beban-beban lain yang terdaftar, pemecahan baru boleh dilaksanakan pemecahan baru boleh dilaksanakan setelah diperoleh persetujuan tertulis setelah diperoleh persetujuan tertulis dari pemegang hak tanggungan atau dari pemegang hak tanggungan atau pihak-pihak lian yang berwenang pihak-pihak lian yang berwenang menyetujui penghapusan beban yang menyetujui penghapusan beban yang bersangkutanbersangkutan

Page 221: HUKUM AGRARIA

• Pemecahan bidang tanah ini harus Pemecahan bidang tanah ini harus sesuai dengan Rencana Tata ruang sesuai dengan Rencana Tata ruang yang berlaku dan tidak boleh yang berlaku dan tidak boleh mengakibatkan tidak terlaksananya mengakibatkan tidak terlaksananya ketentuan peraturan perundang-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, misalnya undangan yang berlaku, misalnya ketentuan landreform yang ketentuan landreform yang menyangkut batas minimal pertanianmenyangkut batas minimal pertanian

Page 222: HUKUM AGRARIA

• PemisahanPemisahan

• Atas permintaan pemegang hak yang Atas permintaan pemegang hak yang bersangkutan dari satu bidang tanah bersangkutan dari satu bidang tanah yang sudah didaftar dapat dipisahkan yang sudah didaftar dapat dipisahkan sebagian atau beberapa bagian, yang sebagian atau beberapa bagian, yang selanjutnya merupakan satuan bidang selanjutnya merupakan satuan bidang baru dengan status hukum yang sama baru dengan status hukum yang sama dengan bidang tanah semuladengan bidang tanah semula

Page 223: HUKUM AGRARIA

• Untuk satuan bidang tanah baru Untuk satuan bidang tanah baru dibuatkan surat ukur, buku tanah dan dibuatkan surat ukur, buku tanah dan sertifikat sebagai satuan bidang tanah sertifikat sebagai satuan bidang tanah baru, sedangkan pada peta baru, sedangkan pada peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan sertifikat bidang tanah buku tanah dan sertifikat bidang tanah semula dibubuhkan catatan mengenai semula dibubuhkan catatan mengenai adanya pemisahan tersebutadanya pemisahan tersebut

Page 224: HUKUM AGRARIA

Perbedaan pengertian Perbedaan pengertian pemisahan dan pemecahanpemisahan dan pemecahan

• Pemecahan (dahulu dikenal dengan istilah Pemecahan (dahulu dikenal dengan istilah pemisahan/pemecahan sempurna), semua pemisahan/pemecahan sempurna), semua bagian dari bidang tanah semula tidak lagi bagian dari bidang tanah semula tidak lagi mempunyai identitas lama, sedangkanmempunyai identitas lama, sedangkan

• Pemisahan (dahulu pemisahan/pemecahan Pemisahan (dahulu pemisahan/pemecahan sebagian), masih ada sebagian dari bidang sebagian), masih ada sebagian dari bidang tanah semula yang tidak berubah tanah semula yang tidak berubah identitasnya, kecuali luas dan batas-identitasnya, kecuali luas dan batas-batasnyabatasnya

Page 225: HUKUM AGRARIA

Penggabungan bidang tanahPenggabungan bidang tanah

• Atas permintaan pemegang hak yang Atas permintaan pemegang hak yang bersangkutan dua buah bidang tanah bersangkutan dua buah bidang tanah atau lebih yang sudah didaftar dan atau lebih yang sudah didaftar dan letak berbatasan yang kesemuanya letak berbatasan yang kesemuanya atas nama pemilik yang sam, dapat atas nama pemilik yang sam, dapat digabung menjadi satu satuan digabung menjadi satu satuan bidang baru jika semuanya dipunyai bidang baru jika semuanya dipunyai dengan jenis hak yang sama dan dengan jenis hak yang sama dan bersisa jangka waktu yang samabersisa jangka waktu yang sama

Page 226: HUKUM AGRARIA

• Untuk satuan bidang tanah baru dibuatkan Untuk satuan bidang tanah baru dibuatkan surat ukur, buku tanah dan sertifikat baru surat ukur, buku tanah dan sertifikat baru dengan menghapus surat ukur, buku dengan menghapus surat ukur, buku tanah dan sertifikat masing-masingtanah dan sertifikat masing-masing

• Hak atas tanah yang dibebani hak Hak atas tanah yang dibebani hak tanggungan dan beban-beban lain yang tanggungan dan beban-beban lain yang terdaftar, maka penggabungan bidang terdaftar, maka penggabungan bidang tanah baru boleh dilaksanakan setelah tanah baru boleh dilaksanakan setelah diperoleh persetujuan tertulis dari diperoleh persetujuan tertulis dari pemegang hak tanggungan atau pihak-pemegang hak tanggungan atau pihak-pihak lain yang berwenang menyetujui pihak lain yang berwenang menyetujui penghapusan beban yang bersangkutanpenghapusan beban yang bersangkutan

Page 227: HUKUM AGRARIA

3. Pembagian hak bersama3. Pembagian hak bersama

• Pembagian hak bersama atas tanah Pembagian hak bersama atas tanah atau hak milik atas satuan rumah atau hak milik atas satuan rumah susun menjadi hak-hak masing-masing susun menjadi hak-hak masing-masing pemegang hak bersama di daftar pemegang hak bersama di daftar berdasarkan akta yang dibuat PPAT, berdasarkan akta yang dibuat PPAT, yang membuktikan kesepakatan yang membuktikan kesepakatan antara pemegang hak bersama antara pemegang hak bersama mengenai pembagian hak bersama mengenai pembagian hak bersama tersebuttersebut

Page 228: HUKUM AGRARIA

• Suatu hak bersama, baik yang diperoleh sebagai Suatu hak bersama, baik yang diperoleh sebagai warisan maupun sebab lain, pada suatu saat warisan maupun sebab lain, pada suatu saat perlu dibagi sehingga menjadi hak individuperlu dibagi sehingga menjadi hak individu

• Kesepakatan antara pemegang hak bersama Kesepakatan antara pemegang hak bersama perlu dituangkan dalam akta PPAT yang akan perlu dituangkan dalam akta PPAT yang akan menjadi dasar dalam pendaftarannyamenjadi dasar dalam pendaftarannya

• Pembagian tersebut tidak harus semua Pembagian tersebut tidak harus semua pemegang hak bersama memperoleh bagian, pemegang hak bersama memperoleh bagian, karena dalam pembagian harta waris seringkali karena dalam pembagian harta waris seringkali menjadi pemegang hak individu hanya sebagian menjadi pemegang hak individu hanya sebagian dari keseluruhan penerima warisan, asalkan hal dari keseluruhan penerima warisan, asalkan hal tersebut telah disepakati oleh seluruh penerima tersebut telah disepakati oleh seluruh penerima warisan sebagai pemegang hak bersamawarisan sebagai pemegang hak bersama

Page 229: HUKUM AGRARIA

4. 4. Hapusnya hak atas tanah dan Hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah hak milik atas satuan rumah susunsusun

• Pendaftaran hapusnya hak atas tanah, hak Pendaftaran hapusnya hak atas tanah, hak pengelolaan dan hak milik atas satuan rumah susun pengelolaan dan hak milik atas satuan rumah susun dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan dengan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan dengan membubuhkan catatan pada Buku Tanah dan Surat membubuhkan catatan pada Buku Tanah dan Surat Ukur serta sertifikat hak yang bersangkutan, Ukur serta sertifikat hak yang bersangkutan, berdasarkan:berdasarkan:

1.1. Data dalam Buku Tanah yang disimpan di Kantor Data dalam Buku Tanah yang disimpan di Kantor Pertanahan, jika mengenai hak-hak yang dibatasi Pertanahan, jika mengenai hak-hak yang dibatasi masa berlakunya;masa berlakunya;

2.2. Salinan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang Salinan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang mengenai hak yang bersangkutan telah dibatalkan mengenai hak yang bersangkutan telah dibatalkan atau dicabut;atau dicabut;

3.3. Akta yang menyatakan bahwa hak yang Akta yang menyatakan bahwa hak yang bersangkutan telah dilepaskan oleh pemegang bersangkutan telah dilepaskan oleh pemegang haknyahaknya

Page 230: HUKUM AGRARIA

• Apabila sertifikat tanah dimaksud tidak Apabila sertifikat tanah dimaksud tidak diserahkan kepada Kepala Kantor diserahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan, hal tersebut dicatat pada Buku Pertanahan, hal tersebut dicatat pada Buku Tanah dan Surat Ukur yang bersangkutanTanah dan Surat Ukur yang bersangkutan

• Untuk mencegah perbuatan hukum Untuk mencegah perbuatan hukum mengenai tanah yang sudah tidak ada mengenai tanah yang sudah tidak ada haknya tersebut, maka hapusnya hak yang haknya tersebut, maka hapusnya hak yang sertifikatnya tidak diserahkan tersebut dapat sertifikatnya tidak diserahkan tersebut dapat diumumkan oleh Kepala Kantor Pertanahan diumumkan oleh Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutanyang bersangkutan

Page 231: HUKUM AGRARIA

5. Peralihan dan hapusnya hak 5. Peralihan dan hapusnya hak tanggungantanggungan

• Pendaftaran peralihan Hak tanggungan Pendaftaran peralihan Hak tanggungan dilakukan dengan mencatatnya pada dilakukan dengan mencatatnya pada Buku tanah dan Sertifikat hak Buku tanah dan Sertifikat hak Tanggungan yang bersangkutan dan Tanggungan yang bersangkutan dan pada Buku tanah serta sertifikat hak pada Buku tanah serta sertifikat hak yang dibebani berdasarkan surat tanda yang dibebani berdasarkan surat tanda bukti beralihnya piutang yang dijamin bukti beralihnya piutang yang dijamin karena karena cessie, subrogasi, pewarisan atau cessie, subrogasi, pewarisan atau penggabungan serta peleburan penggabungan serta peleburan perseroanperseroan

Page 232: HUKUM AGRARIA

• Apabila tanah yang dibebani hak Apabila tanah yang dibebani hak tanggungan tersebut telah dilelang untuk tanggungan tersebut telah dilelang untuk pelunasan piutang, maka pendaftaran pelunasan piutang, maka pendaftaran hapusnya hak tanggungan(roya) dapat hapusnya hak tanggungan(roya) dapat dilakukan dengan melengkapi dilakukan dengan melengkapi persyaratan:persyaratan:

1.1. Surat pernyataan kreditur yang melepas Surat pernyataan kreditur yang melepas Hak tanggungan atas hak yang dilelangHak tanggungan atas hak yang dilelang

2.2. Kutipan risalah lelangKutipan risalah lelang

Page 233: HUKUM AGRARIA

6. 6. Perubahan data pendaftaran Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan putusan tanah berdasarkan putusan pengadilan atau penetapan pengadilan atau penetapan pengadilanpengadilan• Panitera pengadilan wajib memberitahukan Panitera pengadilan wajib memberitahukan

kepada Kepala kantor Pertanahan mengenai kepada Kepala kantor Pertanahan mengenai isi Putusan Pengadilan yang telah isi Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan memperoleh kekuatan hukum tetap dan penetapan Ketua Pengadilan yang penetapan Ketua Pengadilan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada mengakibatkan terjadinya perubahan pada data mengenai bidang tanah yang sudah data mengenai bidang tanah yang sudah didaftar atas satuan rumah susun untuk didaftar atas satuan rumah susun untuk dicatat pada Buku Tanah yang bersangkutan dicatat pada Buku Tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin pada sertifikat dan dan sedapat mungkin pada sertifikat dan daftar-daftar lainnyadaftar-daftar lainnya

Page 234: HUKUM AGRARIA

• Pencatatan dilakukan atas permintaan pihak yang Pencatatan dilakukan atas permintaan pihak yang berkepantingan berdasarkan salinan resmi putusan berkepantingan berdasarkan salinan resmi putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap atau salinan penetapan Ketua hukum tetap atau salinan penetapan Ketua Pengadilan yang bersangkutan yang diserahkan Pengadilan yang bersangkutan yang diserahkan olehnya kepada Kepala kantor Pertanahanolehnya kepada Kepala kantor Pertanahan

• Pencatatan hapusnya hak atas tanah, hak Pencatatan hapusnya hak atas tanah, hak pengelolaan dan hak milik atas satuan rumah pengelolaan dan hak milik atas satuan rumah susun berdasarkan putusan pengadilan dilakukan susun berdasarkan putusan pengadilan dilakukan setelah diperoleh surat keputusan mengenai setelah diperoleh surat keputusan mengenai hapusnya hak (tanda bukti hak/sertifikat) tersebut hapusnya hak (tanda bukti hak/sertifikat) tersebut dari menteri atau pejabat yang ditunjukdari menteri atau pejabat yang ditunjuk

Page 235: HUKUM AGRARIA

7. Perubahan Nama7. Perubahan Nama

• Pendaftaran perubahan data Pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah sebagai akibat pendaftaran tanah sebagai akibat pemegang hak yang ganti nama pemegang hak yang ganti nama dilakukan dengan, mencatatnya di dilakukan dengan, mencatatnya di dalam buku tanah dan sertifikat hak atas dalam buku tanah dan sertifikat hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang bersangkutan berdasarkan susun yang bersangkutan berdasarkan bukti mengenai ganti nama pemegang bukti mengenai ganti nama pemegang hak tersebut sesuai dengan ketentuan hak tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlakuyang berlaku

Page 236: HUKUM AGRARIA

D.Penerbitan sertifikat D.Penerbitan sertifikat PenggantiPengganti

• Atas permohonan pemegang hak, diterbitkan Atas permohonan pemegang hak, diterbitkan sertifikat baru sebagai pengganti sertifikat sertifikat baru sebagai pengganti sertifikat yang rusak, hilang, menggunakan blanko yang rusak, hilang, menggunakan blanko yang tidak digunakan lagi atau yang tidak yang tidak digunakan lagi atau yang tidak diserahkan oleh bekas pemegang hak kepada diserahkan oleh bekas pemegang hak kepada pembeli lelang dalam suatu lelang eksekusipembeli lelang dalam suatu lelang eksekusi

• Dengan adanya sertifikat pengganti, maka Dengan adanya sertifikat pengganti, maka sertifikat lama dimusnahkansertifikat lama dimusnahkan

• Pengganti sertifikat di atas dicatat dalam Pengganti sertifikat di atas dicatat dalam buku tanah yang bersangkutanbuku tanah yang bersangkutan

Page 237: HUKUM AGRARIA

• Permohonan sertifikat pengganti hanya dapat Permohonan sertifikat pengganti hanya dapat diajukan oleh pihak yang namanya tercantum diajukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam buku tanah sebagai pemegang hak dalam buku tanah yang bersangkutan atau pihak lain yang yang bersangkutan atau pihak lain yang merupakan penerima hak berdasarkan akta merupakan penerima hak berdasarkan akta PPAT atau Kutipan Risalah LelangPPAT atau Kutipan Risalah Lelang

• Dalam hal pemegang hak atau penerima hak Dalam hal pemegang hak atau penerima hak sudah meninggal dunia, maka permohonan sudah meninggal dunia, maka permohonan sertifikat pengganti dapat diajukan oleh ah sertifikat pengganti dapat diajukan oleh ah ahli warisnya dengan menyerahkan surat ahli warisnya dengan menyerahkan surat tanda bukti sebagai ahli warisnyatanda bukti sebagai ahli warisnya

Page 238: HUKUM AGRARIA

Ketentuan-ketentuan yang Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan permohonan berkaitan dengan permohonan pengganti sertifikat adalah :pengganti sertifikat adalah :• Permohonan pengganti sertifikat Permohonan pengganti sertifikat

yang hilang disertai pernyataan yang hilang disertai pernyataan dibawah sumpah dari yang dibawah sumpah dari yang bersangkutan di hadapan Kepala bersangkutan di hadapan Kepala kantor Pertanahn atau Pejabat yang kantor Pertanahn atau Pejabat yang ditunjuk mengenai hilangnya ditunjuk mengenai hilangnya sertifikat hak yang bersangkutansertifikat hak yang bersangkutan

Page 239: HUKUM AGRARIA

• Penerbitan sertifikat pengganti didahului dengan Penerbitan sertifikat pengganti didahului dengan pengumuman satu kali dalam salah satu surat pengumuman satu kali dalam salah satu surat kabar harian setempat atas biaya pemohon. Jika kabar harian setempat atas biaya pemohon. Jika dalam waktu 30 hari sejak dimuatnya dalam waktu 30 hari sejak dimuatnya pengumuman tidak ada keberatan atau jikapun pengumuman tidak ada keberatan atau jikapun ada namun menurut penilaian Kepala Kantor ada namun menurut penilaian Kepala Kantor Pertanahan keberatan tersebut dianggap tidak Pertanahan keberatan tersebut dianggap tidak beralasan, maka sertifikat pengganti diterbitkan. beralasan, maka sertifikat pengganti diterbitkan. Jika keberatan tersebut dianggap beralasan, Jika keberatan tersebut dianggap beralasan, maka Kepala kantor Pertanahan menolak maka Kepala kantor Pertanahan menolak menerbitkan sertifikat pengganti. Mengenai menerbitkan sertifikat pengganti. Mengenai dilakukannya pengumuman dan penerbitan serta dilakukannya pengumuman dan penerbitan serta penolakan penerbitan sertifikat baru, oleh kepala penolakan penerbitan sertifikat baru, oleh kepala kantor Pertanahan dibuatkan berita acarakantor Pertanahan dibuatkan berita acara

Page 240: HUKUM AGRARIA

• Penggantian sertifikat hak atas tanah atau hak Penggantian sertifikat hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang tidak milik atas satuan rumah susun yang tidak diserahkan kepada pembeli lelang dalam lelang diserahkan kepada pembeli lelang dalam lelang eksekusi, didasarkan atas surat keterangan dari eksekusi, didasarkan atas surat keterangan dari kepala kantor lelang yang bersangkutan yang kepala kantor lelang yang bersangkutan yang memuat alasan tidak dapat diserahkannya memuat alasan tidak dapat diserahkannya sertifikat tersebut kepada pemenang lelang. Kepala sertifikat tersebut kepada pemenang lelang. Kepala kantor Pertanahan mengumumkan telah kantor Pertanahan mengumumkan telah diterbitkannya sertifikat pengganti untuk hak atas diterbitkannya sertifikat pengganti untuk hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun dan tanah atau hak milik atas satuan rumah susun dan tidak berlakunya sertifikat yang lama, dalam salah tidak berlakunya sertifikat yang lama, dalam salah satu surat kabar harian setempat atas biaya satu surat kabar harian setempat atas biaya pemohonpemohon

Page 241: HUKUM AGRARIA

Pengadaan TanahPengadaan TanahUntuk kepentingan UmumUntuk kepentingan Umum

1.1. UUD 1945 Pasal 4 ayat 1UUD 1945 Pasal 4 ayat 12.2. UU No 5 tahun 1960UU No 5 tahun 19603.3. UU No.51 Prp tahun 1960UU No.51 Prp tahun 19604.4. UU No 20 tahun 1961 tentang pencabutan UU No 20 tahun 1961 tentang pencabutan

hak atas tanah dan Benda-benda yang ada hak atas tanah dan Benda-benda yang ada diatasnyadiatasnya

5.5. UU No.24 tahun 1992 tentang penataan UU No.24 tahun 1992 tentang penataan RuangRuang

6.6. Perpres No.36 tahun 2005 Jo.Perpres No.65 Perpres No.36 tahun 2005 Jo.Perpres No.65 tahun 2006tahun 2006

Page 242: HUKUM AGRARIA

PENGERTIANPENGERTIANPengadaan Tanah (pasal 1 Pengadaan Tanah (pasal 1 Perpres 65 tahun 2006)Perpres 65 tahun 2006)• Pengadaan tanah, adalah setiap Pengadaan tanah, adalah setiap

kegiatan untuk mendapatkan tanah kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanahberkaitan dengan tanah

Page 243: HUKUM AGRARIA

Latar BelakangLatar Belakang

1.1. Meningkatnya pembangunan untuk Meningkatnya pembangunan untuk kepentingan umum yang memerlukan tanah kepentingan umum yang memerlukan tanah sehingga pengadaannya perlu dilakukan sehingga pengadaannya perlu dilakukan secara tepat dan transparan dengan tetap secara tepat dan transparan dengan tetap memperhatikan prinsip penghormatan memperhatikan prinsip penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah.terhadap hak-hak yang sah atas tanah.

2.2. Pengadaan tanah untuk kepentingan Pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan yang diatur dalam Kepres pembangunan yang diatur dalam Kepres No.55 tahun 1993 sudah tidak sesuai lagi No.55 tahun 1993 sudah tidak sesuai lagi sebagai landasan hukum dalam sebagai landasan hukum dalam melaksanakan pembangunan untuk melaksanakan pembangunan untuk kepentingan umumkepentingan umum

Page 244: HUKUM AGRARIA

Cara Pengadaan TanahCara Pengadaan Tanah

• Pengadaan tanah bagi kegiatan untuk Pengadaan tanah bagi kegiatan untuk kepentingan umum oleh pemerintah kepentingan umum oleh pemerintah dilaksanakan dengan cara dilaksanakan dengan cara pelepasan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah.atau penyerahan hak atas tanah.

• Pengadaan tanah selain untuk Pengadaan tanah selain untuk kepentingan umum oleh pemerintah kepentingan umum oleh pemerintah dilaksanakan dengan cara dilaksanakan dengan cara jual beli, jual beli, tukar menukar atau cara lain yang di tukar menukar atau cara lain yang di sepakatisepakati

Page 245: HUKUM AGRARIA

Melakukan Pencabutan hak atas tanah Melakukan Pencabutan hak atas tanah untuk kepentingan umum harus untuk kepentingan umum harus dipenuhi adanya beberapa dipenuhi adanya beberapa persyaratan :persyaratan :1.1. Pencabutan hak hanya dapat dilakukan bilamana Pencabutan hak hanya dapat dilakukan bilamana

kepentingan umum harus tegas menjadi dasar kepentingan umum harus tegas menjadi dasar dalam pencabutan hak ini. Termasuk dalam dalam pencabutan hak ini. Termasuk dalam pengertian kepentingan umum ini adalah pengertian kepentingan umum ini adalah kepentingan bangsa, negara, kepentingan kepentingan bangsa, negara, kepentingan bersama dari rakyat, serta kepentingan bersama dari rakyat, serta kepentingan pembangunan.pembangunan.

2.2. Pencabutan hak hanya dapat dilakukan oleh Pencabutan hak hanya dapat dilakukan oleh pihak yang berwenangpihak yang berwenang

3.3. Pencabutan hak atas tanah harus disertai dengan Pencabutan hak atas tanah harus disertai dengan ganti kerugian yang layak. Pemilik tanah berhak ganti kerugian yang layak. Pemilik tanah berhak atas pembayaran sejumlah ganti kerugian yang atas pembayaran sejumlah ganti kerugian yang layak berdasarkan atas harga yang pantas.layak berdasarkan atas harga yang pantas.

Page 246: HUKUM AGRARIA

• Pengadaan tanah dilakukan dengan Pengadaan tanah dilakukan dengan cara:cara:

1.1. Jual beliJual beli

2.2. Tukar menukarTukar menukar

3.3. Atau cara lain yang disepakati Atau cara lain yang disepakati dengan sukarela oleh pihak-pihak dengan sukarela oleh pihak-pihak yang bersangkutanyang bersangkutan

Page 247: HUKUM AGRARIA

Pembangunan untuk kepentingan Pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan pemerintah umum yang dilaksanakan pemerintah atau pemerintah daerah, meliputi:atau pemerintah daerah, meliputi:1.1. Jalan umum dan jalan tol, rel kereta api (diatas Jalan umum dan jalan tol, rel kereta api (diatas

tanah, diruang atas tanah, ataupun di ruang bawah tanah, diruang atas tanah, ataupun di ruang bawah tanah), saluran air minum/air bersih, saluran tanah), saluran air minum/air bersih, saluran pembuangan air dan sanitasipembuangan air dan sanitasi

2.2. Waduk, bendungan, bendungan irigasi dan bangunan Waduk, bendungan, bendungan irigasi dan bangunan pengairan pengairan

3.3. Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api dan Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api dan terminalterminal

4.4. Fasilitas keselamatan umum, seperti tanggul Fasilitas keselamatan umum, seperti tanggul penanggulangan bahaya banjir, lahar dan lain-lain penanggulangan bahaya banjir, lahar dan lain-lain bencanabencana

5.5. Tempat pembuangan sampahTempat pembuangan sampah6.6. Cagar alam dan cagar budayaCagar alam dan cagar budaya7.7. Pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrikPembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik

Page 248: HUKUM AGRARIA

Panitia Pengadaan TanahPanitia Pengadaan Tanah

• Pengadaan tanah untuk kepentingan umum Pengadaan tanah untuk kepentingan umum di wilayah kabupaten/kota dilakukan dengan di wilayah kabupaten/kota dilakukan dengan bantuan panitia pengadaan tanah bantuan panitia pengadaan tanah kabupaten/kota yang dibentuk oleh kabupaten/kota yang dibentuk oleh bupati/walikotabupati/walikota

• Panitia Pengadaan Tanah Provinsi Daerah Panitia Pengadaan Tanah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibentuk oleh Khusus Ibukota Jakarta dibentuk oleh GubernurGubernur

• Pengadaan Tanah yang terletak didua Pengadaan Tanah yang terletak didua wilayah Kabupate/Kota atau lebih dilakukan wilayah Kabupate/Kota atau lebih dilakukan dengan bantuan panitia pengadaan tanah dengan bantuan panitia pengadaan tanah provinsi yang dibentuk Gubernurprovinsi yang dibentuk Gubernur

Page 249: HUKUM AGRARIA

• Pengadaan tanah yang terletak di Pengadaan tanah yang terletak di dua wilayah provinsi atau lebih, dua wilayah provinsi atau lebih, dilakukan dengan bantuan panitia dilakukan dengan bantuan panitia pengadaan tanah yang dibentuk oleh pengadaan tanah yang dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri yang terdiri Menteri Dalam Negeri yang terdiri atas unsur pemerintah dan unsur atas unsur pemerintah dan unsur Pemerintahan Daerah terkaitPemerintahan Daerah terkait

Page 250: HUKUM AGRARIA

Panitia pengadaan tanah, Panitia pengadaan tanah, bertugas:bertugas:1.1. Mengadakan penelitian dan inventarisasi atas tanah. Mengadakan penelitian dan inventarisasi atas tanah.

Bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang ada Bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang ada kaitannya dengan tanah yang haknya akan dilepaskan atau kaitannya dengan tanah yang haknya akan dilepaskan atau diserahkandiserahkan

2.2. Mengadakan penelitian mengenai sstatus hukum tanah Mengadakan penelitian mengenai sstatus hukum tanah haknya akan dilepaskan atau diserahkan dan dokumen yang haknya akan dilepaskan atau diserahkan dan dokumen yang mendukungnyamendukungnya

3.3. Menetapkan besarnya ganti rugi atas tanah yang haknya Menetapkan besarnya ganti rugi atas tanah yang haknya akan dilepaskan atau diganti rugi atas tanah yang haknya akan dilepaskan atau diganti rugi atas tanah yang haknya akan dilepas atau diserahkanakan dilepas atau diserahkan

4.4. Memberikan penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat Memberikan penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat yang terkena rencana pembangunan dan/atau pemegang hak yang terkena rencana pembangunan dan/atau pemegang hak atas tanah mengenai rencana dan tujuan pengadaan tanahatas tanah mengenai rencana dan tujuan pengadaan tanah

5.5. Mengadakan musyawarah dengan para pemegang hak atas Mengadakan musyawarah dengan para pemegang hak atas tanah dan instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah tanah dan instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang memerlukan tanah dalam rangka menetapkan bentuk yang memerlukan tanah dalam rangka menetapkan bentuk dan/atau besarnya ganti rugidan/atau besarnya ganti rugi

Page 251: HUKUM AGRARIA

6.6. Menyaksikan pelaksanaan penyerahan ganti Menyaksikan pelaksanaan penyerahan ganti rugi kepada para pemegang hak atas tanah, rugi kepada para pemegang hak atas tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda lain bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang ada diatas tanahyang ada diatas tanah

7.7. Membuat berita acara pelepasan atau Membuat berita acara pelepasan atau penyerahan hak atas tanahpenyerahan hak atas tanah

8.8. Mengadministrasikan dan Mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua berkas mendokumentasikan semua berkas pengadaan tanah dan menyerahkan kepada pengadaan tanah dan menyerahkan kepada pihak yang berkompetenpihak yang berkompeten

Page 252: HUKUM AGRARIA

MusyawarahMusyawarah

• Pengadaan tanah bagi pelaksaan Pengadaan tanah bagi pelaksaan melalui musyawarah dalam rangka melalui musyawarah dalam rangka memperoleh:memperoleh:

1.1. Pelaksanaan pembangunan untuk Pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum dilokasi kepentingan umum dilokasi tersebuttersebut

2.2. Bentuk dan besarnya ganti rugiBentuk dan besarnya ganti rugi

Page 253: HUKUM AGRARIA

Tata cara MusyawarahTata cara Musyawarah

1.1. Dilakukan secara langsung antara pemegang Dilakukan secara langsung antara pemegang hak, instansi yang memerlukan tanah dan panitiahak, instansi yang memerlukan tanah dan panitia

2.2. Dalam hal jumlah pemegang hak tidak Dalam hal jumlah pemegang hak tidak memungkinkan terselenggaranya musyawarah memungkinkan terselenggaranya musyawarah secara efektif, dilakukan melalui perwakilan atau secara efektif, dilakukan melalui perwakilan atau melalui kuasanyamelalui kuasanya

3.3. Penunjukan kuasa dilakukan secara tertulis, Penunjukan kuasa dilakukan secara tertulis, bermaterai diketahui kepala desa atau pejabat bermaterai diketahui kepala desa atau pejabat yang berwenangyang berwenang

4.4. Musyawah dipimpin oleh Ketua Panitia Musyawah dipimpin oleh Ketua Panitia Pengadaan tanahPengadaan tanah

Page 254: HUKUM AGRARIA

Jangka waktu dan Hasil Jangka waktu dan Hasil MusyawarahMusyawarah

1.1. Dalam hal kegiatan tidak dialihkan atau Dalam hal kegiatan tidak dialihkan atau dipindahkan secara teknis tata ruang ketempat dipindahkan secara teknis tata ruang ketempat lain atau lokasi lain, maka musyawarah lain atau lokasi lain, maka musyawarah dilakukan selama 120 hari kalender sejak dilakukan selama 120 hari kalender sejak tanggal undangan pertamatanggal undangan pertama

2.2. Apabila tidak tercapai kesepakatan panitia Apabila tidak tercapai kesepakatan panitia menetapkan besar ganti rugi uang kepada menetapkan besar ganti rugi uang kepada pengadilan negeri yang wilayah hukumnya pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi lokasi tanah yang bersangkutanmeliputi lokasi tanah yang bersangkutan

3.3. Apabila terjadi sengketa kepemilikan setelah Apabila terjadi sengketa kepemilikan setelah penetapan ganti rugi, maka panitia menitipkan penetapan ganti rugi, maka panitia menitipkan ganti rugi uang kepada PNganti rugi uang kepada PN

Page 255: HUKUM AGRARIA

• Apabila tercapai kesepakatan antara Apabila tercapai kesepakatan antara pemegang hak atas tanah, instansi pemegang hak atas tanah, instansi pemerintah yang memerlukan tanah, maka pemerintah yang memerlukan tanah, maka panitia menerbitkan Keputusan berupa bentuk panitia menerbitkan Keputusan berupa bentuk dan besarnya ganti rugi sesuai kesepakatandan besarnya ganti rugi sesuai kesepakatan

• Penggantian kerugian terhadap bidang tanah Penggantian kerugian terhadap bidang tanah yang dikuasai dengan hak ulayat diberikan yang dikuasai dengan hak ulayat diberikan dalam bentuk pembangunan fasilitas umum dalam bentuk pembangunan fasilitas umum atau bentuk lain yang bermanfaat bagi atau bentuk lain yang bermanfaat bagi masyarakatmasyarakat

Page 256: HUKUM AGRARIA

Bentuk ganti rugi berupa:Bentuk ganti rugi berupa:

1.1. UangUang2.2. Tanah penggantiTanah pengganti3.3. Pemukiman kembaliPemukiman kembali4.4. Gabungan dari dua atau lebih Gabungan dari dua atau lebih

bentuk ganti rugi sebagaimana bentuk ganti rugi sebagaimana dimaksud huruf a,b, dan cdimaksud huruf a,b, dan c

5.5. Bentuk lain yang disetujui oleh Bentuk lain yang disetujui oleh pihak-pihak yang bersangkutampihak-pihak yang bersangkutam

Page 257: HUKUM AGRARIA

Dasar perhitungan besar ganti Dasar perhitungan besar ganti rugi didasarkan atas:rugi didasarkan atas:

a.a. NJOP atau nilai nyata/sebenarnya dengan NJOP atau nilai nyata/sebenarnya dengan memperhatikan NJOP tahun berjalan memperhatikan NJOP tahun berjalan berdasarkan penilaian lembaga/Tim berdasarkan penilaian lembaga/Tim Penilai Harga Tanah yang ditunjuk panitiaPenilai Harga Tanah yang ditunjuk panitia

b.b. Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh perangkat daerah yang bertanggung perangkat daerah yang bertanggung jawab dibidang bangunajawab dibidang banguna

c.c. Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh perangkat daerah yang bertanggung perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang pertanianjawab di bidang pertanian

Page 258: HUKUM AGRARIA

Ganti Rugi diserahkan pada:Ganti Rugi diserahkan pada:

1.1. Pemegang hak atas tanahPemegang hak atas tanah

2.2. Nadzir bagi tanah wakafNadzir bagi tanah wakaf

3.3. Apabila tanah dimiliki beberapa orang Apabila tanah dimiliki beberapa orang secara bersama , sedangkan satu atau secara bersama , sedangkan satu atau beberapa orang tidak dapat beberapa orang tidak dapat diketemukan, maka ganti rugi yang diketemukan, maka ganti rugi yang menjadi haknya dititipkan di PN yang menjadi haknya dititipkan di PN yang wilayah hukumnya meliputi tanah wilayah hukumnya meliputi tanah tersebuttersebut

Page 259: HUKUM AGRARIA

Keberatan atas Ganti RugiKeberatan atas Ganti Rugi

• Pemegang hak yang tidak menerima keputusan Pemegang hak yang tidak menerima keputusan panitia, dapat mengajukan keberatan kepada panitia, dapat mengajukan keberatan kepada Bupati/Walikota/Gubernur/Mendagri sesuai Bupati/Walikota/Gubernur/Mendagri sesuai kewenangan disertai dengan alasan keberatankewenangan disertai dengan alasan keberatan

• Pejabat tersebut mengupayakan penyelesaian Pejabat tersebut mengupayakan penyelesaian dengan mempertimbangkan pendapat keinginan dengan mempertimbangkan pendapat keinginan pemegang hak atas kuasanyapemegang hak atas kuasanya

• Setelah mendengarkan dan mempelajari Setelah mendengarkan dan mempelajari pendapat dan keinginan serta pertimbangan pendapat dan keinginan serta pertimbangan panitia, pejabat dapat mengeluarkan keputusan panitia, pejabat dapat mengeluarkan keputusan mengukuhkan atau mengubah keputusan panitiamengukuhkan atau mengubah keputusan panitia

Page 260: HUKUM AGRARIA

Apabila upaya yang dilakukan Apabila upaya yang dilakukan Bupati/walikota/Gubernur/Mendagri tetap tidak Bupati/walikota/Gubernur/Mendagri tetap tidak terima pemegang hak sedang lokasi tidak dapat terima pemegang hak sedang lokasi tidak dapat dipindahkan maka diusulkan untuk dilakukan dipindahkan maka diusulkan untuk dilakukan pencabutan hak menurut UU No.20 tahun 1961pencabutan hak menurut UU No.20 tahun 1961• Usul disampaikan pada Kepala BPN dengan Usul disampaikan pada Kepala BPN dengan

tembusan kepada Menteri dan instansi yang tembusan kepada Menteri dan instansi yang memerlukan tanah dan menteri hukum dan hak memerlukan tanah dan menteri hukum dan hak asasi manusiaasasi manusia

• Setelah menerima usul penyelesaian kepala BPN Setelah menerima usul penyelesaian kepala BPN berkonsultasi dengan Menteri dan HAMberkonsultasi dengan Menteri dan HAM

• Permintaan pencabutan hak disampaikan kepada Permintaan pencabutan hak disampaikan kepada Presiden oleh Kepala BPN yang ditanda tangani Presiden oleh Kepala BPN yang ditanda tangani oleh menteri instansi yang memerlukan tanah oleh menteri instansi yang memerlukan tanah dan menteri hukum dan HAMdan menteri hukum dan HAM

• Apabila keputusan Presiden tentang ganti rugi Apabila keputusan Presiden tentang ganti rugi tidak diterima oleh pemegang hak, maka dapat tidak diterima oleh pemegang hak, maka dapat dimintakan banding pada Pengadilan Tinggidimintakan banding pada Pengadilan Tinggi

Page 261: HUKUM AGRARIA

• Tanah yang digarap tanpa ijin yang berhak atau Tanah yang digarap tanpa ijin yang berhak atau kuasanyakuasanyaPenyelesaiannya dilakukan berdasarkan UU No Penyelesaiannya dilakukan berdasarkan UU No 51 tahun 1960 tentang larangan Pemakaian 51 tahun 1960 tentang larangan Pemakaian tanah tanpa ijin yang berhak atau kuasanyatanah tanpa ijin yang berhak atau kuasanya

• Pengadaan tanah skala kecilPengadaan tanah skala kecilPelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum Pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum

yang memerlukan tanah yang luasnya tidak lebih dari 1 yang memerlukan tanah yang luasnya tidak lebih dari 1 hektar dapat dilakukan langsung oleh instansi hektar dapat dilakukan langsung oleh instansi pemerintah yang memlukan tanah dengan pemegang pemerintah yang memlukan tanah dengan pemegang hak dengan cara:hak dengan cara:

a.a. Jual beliJual belib.b. Tukar menukarTukar menukarc.c. Cara lain yang disepakatiCara lain yang disepakati

Page 262: HUKUM AGRARIA

Pengertian LandreformPengertian Landreform

• Dalam arti sempit LandreformDalam arti sempit LandreformMerupakan serangkaian tindakan Merupakan serangkaian tindakan dalam rangka Agrarian Reform dalam rangka Agrarian Reform IndonesiaIndonesia

• Landreform meliputi perombakan Landreform meliputi perombakan mengenai pemilikan dan penguasaan mengenai pemilikan dan penguasaan tanah serta hubungan-hubungan tanah serta hubungan-hubungan hukum yang bersangkutan dengan hukum yang bersangkutan dengan penguasaan tanahpenguasaan tanah

Page 263: HUKUM AGRARIA

Tujuan LandreformTujuan Landreform

a.a. Untuk mengadakan pembagian yang adil atas sumber Untuk mengadakan pembagian yang adil atas sumber penghidupan rakyat tani yang berupa tanahpenghidupan rakyat tani yang berupa tanah

b.b. Untuk melaksanakan prinsip:tanah untuk tani, agar tidak Untuk melaksanakan prinsip:tanah untuk tani, agar tidak terjadi lagi tanah sebagai obyek spekulasi dan obyek terjadi lagi tanah sebagai obyek spekulasi dan obyek (maksudnya:alat) pemerasan(maksudnya:alat) pemerasan

c.c. Untuk memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah bagi Untuk memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah bagi setiap warga negara Indonesia, baik laik-laki maupun wanita, setiap warga negara Indonesia, baik laik-laki maupun wanita, yang berfungsi sosial.yang berfungsi sosial.

d.d. Untuk mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan Untuk mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan pemilikan dan penguasaan tanah secara besar-besaran pemilikan dan penguasaan tanah secara besar-besaran dengan tak terbatas, dengan menyelenggarakan batas dengan tak terbatas, dengan menyelenggarakan batas maksimum dan batas minimum untuk tiap keluargamaksimum dan batas minimum untuk tiap keluarga

e.e. Untuk mempertinggi produksi nasional dan mendorong Untuk mempertinggi produksi nasional dan mendorong terselenggaranya pertanian yang intensif secara gotong-terselenggaranya pertanian yang intensif secara gotong-royong dalam bentuk gotong royong lainnya, untuk mencapai royong dalam bentuk gotong royong lainnya, untuk mencapai kesejahteraan yang merata dan adil, dibarengi dengan sistem kesejahteraan yang merata dan adil, dibarengi dengan sistem perkreditan yang khusus ditujukan kepada golongan taniperkreditan yang khusus ditujukan kepada golongan tani

Page 264: HUKUM AGRARIA

Program landreform Program landreform

1.1. Pembatasan luas maksimum penguasaan tanahPembatasan luas maksimum penguasaan tanah2.2. Larangan pemilikan tanah secara apa yang disebut Larangan pemilikan tanah secara apa yang disebut

“absentee” atau “guntai”“absentee” atau “guntai”3.3. Redistribusi tanah-tanah yang selebihnya dari tanah-Redistribusi tanah-tanah yang selebihnya dari tanah-

tanah yang selebihnya dari batas maksimum tanah-tanah tanah yang selebihnya dari batas maksimum tanah-tanah yang terkena larangan “absentee”, tanah-tanah bekas yang terkena larangan “absentee”, tanah-tanah bekas swapraja dan tanah-tanah negaraswapraja dan tanah-tanah negara

4.4. Pengaturan soal pembagian dan penebusan tanah-tanah Pengaturan soal pembagian dan penebusan tanah-tanah pertanian yang digadaikanpertanian yang digadaikan

5.5. Pengaturan kembali perjanjian bagi hasil tanah pertanianPengaturan kembali perjanjian bagi hasil tanah pertanian6.6. Penetapan luas minimum pemilikan tanah pertanian, Penetapan luas minimum pemilikan tanah pertanian,

disertai larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan disertai larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan pemecahan pemilikan tanah-tanah yang mengakibatkan pemecahan pemilikan tanah-tanah pertanian menjadi bagian-bagian yang terlampau kecilpertanian menjadi bagian-bagian yang terlampau kecil