politik hukum agraria sudjito

32
POLITIK HUKUM AGRARIA DR SUDJITO MSI

Upload: jonatanwardian

Post on 28-May-2015

693 views

Category:

Law


13 download

DESCRIPTION

kuliah notaris

TRANSCRIPT

Page 1: Politik hukum agraria   sudjito

POLITIK HUKUM AGRARIA

DR SUDJITO MSI

Page 2: Politik hukum agraria   sudjito

MATERI

• Bagian I : Review tentang Politik Hukum

• Bagian II : Politik Hukum Agraria Jaman Penjajahan

• Bagian III : Politik Hukum Agraria Masa Transisi

• Bagian IV : Politik Hukum Nasional

Page 3: Politik hukum agraria   sudjito

Bagian I Review tentang Politik Hukum

Pengertian

Nilai-nilai

Ontologi Politik HukumFakta Empiris

Epistemologi Politik Hukum:

Nilai

Ius Conttm Ius ConttdmFakta Empiris

Aksiologi Politik Hukum

Page 4: Politik hukum agraria   sudjito

Proses Kebijakan (Agraria)-1Rasionalis

Melibatkan pilihan-pilihan logis dalam mengambil berbagai tindakan untuk memecahkan masalah publik di bidang agraria

Rangkaian proses meliputi:Identifikasi permasalahanMenetapkan TujuanIdentifikasi kebijakan alternatifMeramalkan konsekuensi setiap alternatifMembandingkan setiap konsekuensi dengan tujuanMemilih alternatif terbaik

Kritik: gagal menjawab pembatasan. Sumber: WN.Dunn, 1981:226

Page 5: Politik hukum agraria   sudjito

Proses Kebijakan (Agraria)-2

TeknisisBekerja dengan spesialis tinggi di bidang

agraria, yang dikaitkan dengan berbagai tingkatan dalam pengambilan keputusan.

Perannya sebagai tenaga ahli, sehingga mendapatkan kepercayaan tinggi dalam spesialisasinya.

Kritik: keterbatasan (narrowness)Sumber: Charles O.Jone, 1990.

Page 6: Politik hukum agraria   sudjito

Proses Kebijakan (Agraria)-3

InkrementalisMelakukan tambalsulam (increments) terhadap

kebijakan (agraria), dengan membangun landasan yang kuat.

Bekerja menurut batas-batas sesuai dengan tantangan dan kebutuhan.

Gaya operasinya: berunding dan bargaining (tawar-menawar)

Kritik: Konservatif

Sumber: A.Etzioni, 1968.

Page 7: Politik hukum agraria   sudjito

Proses Kebijakan (Agraria)-4

ReformisGaya operasinya seperti aktivis: demonstrasi (unjuk

rasa) dan kadangkala bentrok.Fokus/penekanannya:a kebijakan (agraria) harus segera

diputuskan karena masalahnya dipandang sangat mendesak.

Tujuan kebijakan disusun atas dasar keyakinan pribadi.

Kritik: Tidak realistik dan tidak mau kompromi.Sumber: Charles O.Jone, 1990.

Page 8: Politik hukum agraria   sudjito

Siklus Kebijakan (Agraria)

Forcasting Rekomendasi Monitoring Evaluasi

Mslh Kbikn Masa depan Kbjkn Tindakan Kbjkn Hasil Kbijkn KinerjaKbjkn

Problem Structuring

Page 9: Politik hukum agraria   sudjito

Diskusi ttg Review Politik Hukum-1

Apa objek yang dipelajari Politik Hukum ?Bagaimana menggarap objek politik hukum ?Beberapa tipe proses kebijakan, apa kelebihan dan

kekurangan masing-masing ?Apa sasaran/tujuan yang akan dicapai dengan politik

hukum ?Bagaimana dan apa manfaat memahami siklus

kebijakan?Dll

Page 10: Politik hukum agraria   sudjito

Diskusi ttg Review Politik Hukum-2

Berikan analisis mengenai nilai-nilai dan fakta-fakta empiris dominan yang mempengaruhi politik hukum nasional Indonesia : (a) pada masa Orba; (b) pada masa Orla; (c) pada masa Orde reformasi?

Berikan analisis mengenai arah dan perkembangan politik hukum lokal di Indonesia pada masa Oba dan Orla ?

Berikan analisis mengenai sasaran dan tujuan politik hukum Indonesia pada masa Orla dan masa Orla?

Page 11: Politik hukum agraria   sudjito

Bagian II

Politik Hukum Jaman Penjajahan

Hukum Agraria Barat; Hukum Agraria Adat; Dualisme Hukum Agraria;

Page 12: Politik hukum agraria   sudjito

Hkm Agr.BaratHkm Agr.Barat

LAHIRNYA AGRARISCHE WET 1870Sejak 1830, di HB diberlakukan : (1). Cultuur stelsel ; (2). Politik monopoli

oleh Pemerintah -----------> shg pengusaha sulit berkembang, karena satu-satunya jalan hanya bisa sewa tanah dari Pemth (20 tahun).

Sejak pertengahan abad 19 --------> muncul semangat liberalisme. Pengusaha menuntut kesempatan berusaha di HB, dengan penggantian sistem monopoli + kerja paksa, -----------> menjadi persaingan bebas + kerja bebas.

Tuntutan Pengusaha besar swasta berhasil. Pada tahun 1870 diundangkan AG.WET (Stb 1870 No.55). terdiri dari 5 ayat., ----------> yang kemudian dimasukkan ke dalam Ps. 62 RR 1854 (sehingga menjadi 8 ayat). Pada tahun 1925, Ps.62 RR 1854 dijadikan Pasal 51 IS.

Page 13: Politik hukum agraria   sudjito

Tujuan AG.WET 1870

Untuk membuka dan memberi jaminan hukum kepada para pengusaha swasta agar dapat berkembang di HB.

Caranya : (a). bisa memperoleh hak erfpacht 75 thn; dan (b). bisa

menyewa langsung tanah rakyat.

Keseluruhan peraturan yang merupakan landasan bagi Pemth HB dalam melaksanakan politik pertanahan yang tertuang dalam AG.WET 1870, disebut Hukum Tanah Administratif Pemerintah HB.

Page 14: Politik hukum agraria   sudjito

HUKUM AGRARIA ADAT :Ciri - ciri :

Asli, gotong royong, kekeluargaan.Kedaerahan, pluralistis, kurang menjamin kepastian hukum.Sebagai hukum yang hidup, dipengaruhi masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu perlu “disaneer” (dibersihkan) dari cacadnya.

Dalam UUPA, hukum adat dijadikan dasar pembentukan hukum agraria nasional.

Hal-hal yang diambil dari hukum adat : Konsepsinya -----> ada hubungan masyarakat dengan tanah.Asas-asasnya ------> tidak ada yang mutlak, dan yang

diutamakan adalah keadilan. Lembaga-lembaganya -------> Mis. hak ulayat, hak milik, dsb.

Page 15: Politik hukum agraria   sudjito

Bagian IIIPolitik Hukum Agraria Masa

Transisi

Usaha Penyesuaian Hukum Agraria “lama” ke masa kemerdekaan;

Penyusunan Hukum Agraria Nasional

Page 16: Politik hukum agraria   sudjito

Usaha Penyesuaian Hukum Agraria “lama” ke masa kemerdekaan

Mempergunakan kebijaksanaan dan tafsir baru. Penghapusan desa perdikan. Meniadakan lembaga feodal : Penghapusan hak-

hak konversi. Meniadakan lembaga kolonial : Penghapusan

tanah partikelir. Perubahan peraturan persewaan tanah rakyat. Pengawasan pemindahan hak atas tanah. Peraturan dan tindakan mengenai tanah-tanah

perkebunan. Kenaikan canon dan cijns Larangan dan penyelesaian soal okupasi illegal. Peraturan perjanjian bagi hal tanah pertanian. Peralihan dan pelimpahan tugas-tugas dan

wewenang agraria.

Page 17: Politik hukum agraria   sudjito

Diskusi ttg Usaha Penyesuaian Hukum Agraria “lama” ke masa kemerdekaan

Mengapa Pemerintah Indonesia “terpaksa” melalukan usaha penyesuaian sebagaimana terurai di atas?

Tergolong kedalam tipe dan proses kebijakan agraria yang mana masing-masing usaha penyesuaian tersebut di atas?

Berikan analisis mengenai masa depan, hasil kebijakan dan kinerja kebijakan penyesuaian tersebut di atas?

Dll

Page 18: Politik hukum agraria   sudjito

Keadaan, Kepentingan dan Kebutuhan Hukum Agraria Indonesia Sebelum 1960 (1)

Formal: Hukum Agraria masih sementara/peralihan (Aturan Peralihan Ps II UUD 1945.

Materiil: Hukum Agraria masih dualisme, objek maupun subjeknya.

Ideal: Hukum agraria harus sesuai dengan Pancasila, dan dapat mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan bangsa Indonesia.

Ideologis Politik: Bangsa Indonesia berada pada pergolakan ideologis, baik karena kondisi dalam/luar negeri, maka perlu penyelesaian tentang hubungan Negara dengan tanah/wilayah, azas-azas hukum agraria, sistem hukum agraria. Sumber: Imam Soetiknyo, 1982: 18-19

Page 19: Politik hukum agraria   sudjito

Keadaan, Kepentingan dan Kebutuhan Hukum Agraria Indonesia Sebelum 1960 (2)

Realita:Pada jaman Romawi, lembaga agraria terdiri

atas: res communes; res publique; dan res sacre.Pada pasca jaman Romawi, res imperium (Raja

sebagai penguasa tunggal)Di luar Eropa, muncul res dominium (hak milik

negara), dan res nullius (benda dan tanah untuk kepentingan umum yang dijaga negara)

Sumber: Imam Soetiknyo, 1982:18-19

Page 20: Politik hukum agraria   sudjito

Hubungan Negara dengan TanahNegara sebagai subjek (Negara = perorangan).

Muncul: hubungan privatrechtelijk. Hak Negara = Hak dominimum

Negara sebagai subjek (Badan Hukum Kenegaraan). Muncul: hubungan publicrechtelijk. Hak Negara = Hak dominimum dan Hak Publik

Negara sebagai personifikasi rakyat. Muncul: hubungan menguasai. Hak Negara = Hak momunes/Hak Imperium/Hak Menguasai Negara

Page 21: Politik hukum agraria   sudjito

Kerangka dasar UUPA versi UGM

B,A,R,K dikuasai Neg Pelaksanaan HMN

Tanah res extra commercium Tanah diberikan dg:

Untuk: 1. Hak privat pokok:

1. Kepentingan suci hak milik

2. Res publique 2. Hak privat sekunder,

3. Res communes a.l: HGU, Hak pakai,

4. Res nullius bagi hasil, sewa, gadai dsb

Tanah dg hak privat yang masy hukum teritorial mau-

sdh ada yg tdk berasal dr barat pun geneologis

a l: hak milik, hak pakai, hak

wa, hak membuka tanah, dsb.

Page 22: Politik hukum agraria   sudjito

Etika Hukum Agraria (Umum)

1. Selama-lamanya ada hubungan langsung antara manusia dengan tanah;

2. Hubungan tertua adalah hubungan kolektif, dengan mengandung sifat privat, tetapi tidak jelas mana yang primer.

3. Garis perkembangan subjek (privat atau kolektif) tidak jelas.

4. Sifat-sifat privat-kolektif adalah mutlak.

5. Pertentangan antara privat vs kolektif sekedar upaya mempertahankan keadaan atau mempercepat pertumbuhan. Jadi bukan prinsipiil.

6. Kenyataan: milik privat dibatasi; milik kolektif tidak lagi murni (mengandung sifat privat); milik kolektif mrpk hasil revolusi.

7. Objektif: luas tanah terbatas, shg mustahil semua manusia memiliki tanah.

8. Subjektif: manusia adalah makhluk dwi tunggal, shg kekuasaan manusia atas tanah bukan tak terbatas.

9. Negara Indonesia adalah negara hukum kekeluargaan, shg harus ada macam-macam status tanah.

10. Sifat hukum Indonesia: adalah realistis (positivistis, empiris, rasional)

Sumber: I.Soetiknyo, 1982).

Page 23: Politik hukum agraria   sudjito

Pancasila Sebagai Etika Hukum (Agraria) Khusus.

Sila 1: Bagi masyarakat Ind. Hubungan manusia dengan tanah mempunyai sifat kodrati, tidak dapat dipisahkan oleh siapapun.

Sila 2: Hubungan manusia Ind. Dengan tanah mempunyai sifat privat dan kolektif sebagai dwitunggal.

Sila 3: Hanya bangsa Ind. Yang dapat mempunyai hubungan sepenuhnya dengan tanah Ind. Oleh karenanya orang asing dapat diberi kekuasaan atas tanah di Ind., sejauh dibutuhkan dan tidak merugikan bangsa dan Negara Ind.

Sila 4 : Tiap-tiap orang Ind. Mempunyai hak dan kekuasaan sama atas tanah

Sila 5: Tiaptiap orang Ind. Mempunyai hak dan kesempatan sama untuk menerima bagian manfaat tanah menurut kepentingan hak hidupnya, bagi diri-sendiri dan keluarganya (hak mengenai hasil tanah)

Sumber: I. Soetiknyo, 1982.

Page 24: Politik hukum agraria   sudjito

Diskusi ttg Latarbelakang UUPA

Dengan memahami Keadaan, Kepentingan dan Kebutuhan Hukum Agraria Indonesia Sebelum 1960, berikan analisis mengenai nilai-nilai dominan yang menjadi dasar pembentukan UUPA ?

Berikan analisis pula, kemana arah dan perkembangan kebijakan agraria tersebut ?

Dll

Page 25: Politik hukum agraria   sudjito

TUJUAN UUPA

Meletakkan dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional, yang akan merupakan alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi Negara dan rakyat, terutama rakyat tani dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.

Meletakkan dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum pertanahan.

Meletakkan dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.

Page 26: Politik hukum agraria   sudjito

Bagian IV

Politik Hukum Nasional

Tata guna Tanah;Landreform;Pengurusan Hak Atas Tanah;Pendaftaran Tanah.

Page 27: Politik hukum agraria   sudjito

Politik Hukum Nasional ttg Tata guna Tanah

Perlu ada Planning : peruntukan, Perlu ada Planning : peruntukan, penggunaan, persediaan B.A.Ra.K. penggunaan, persediaan B.A.Ra.K.

National planning dirinci menjadi National planning dirinci menjadi Regional planning (Ps.14).Regional planning (Ps.14).

Persoalan: bagaimana mewujudkan Persoalan: bagaimana mewujudkan planning tersebut, sehingga bisa planning tersebut, sehingga bisa diketahui dengan jelas arah, sasaran diketahui dengan jelas arah, sasaran dan tujuan yang hendak dicapai.dan tujuan yang hendak dicapai.

Perlu dianalisis apakah planning Perlu dianalisis apakah planning tersebut sudah sejalan dengan Ps.33 tersebut sudah sejalan dengan Ps.33 UUD 1945?UUD 1945?

Page 28: Politik hukum agraria   sudjito

Politik Hukum Nasional ttg Landreform

Tanah untuk petani. dan harus dikerjakan Tanah untuk petani. dan harus dikerjakan sendiri secara aktif.sendiri secara aktif.

Landrefom (Ps.7.10.17 UUPA).Landrefom (Ps.7.10.17 UUPA).

Diskusi: Apakah nilai-nilai, pemikiran dan Diskusi: Apakah nilai-nilai, pemikiran dan fakta empiris tahun 1960-an masih relevan fakta empiris tahun 1960-an masih relevan dengan kondisi saat ini ?dengan kondisi saat ini ?

Kebijakan landreform mana yang masih Kebijakan landreform mana yang masih relevan dan mana pula yang perlu relevan dan mana pula yang perlu dikatualisasikan?dikatualisasikan?

Seberapa besar peran, komitmen dan good Seberapa besar peran, komitmen dan good will Pemerintah terhadap program will Pemerintah terhadap program landreform?landreform?

Page 29: Politik hukum agraria   sudjito

Politik Hukum Nasional ttg PHT• Tanah, terutama untuk kepentingan WNI (Azas Kebangsaan - Ps.1). Tanah, terutama untuk kepentingan WNI (Azas Kebangsaan - Ps.1). • Hanya WNI yg dpt mempunyai hubungan penuh dengan tanah (Ps.9 ayHanya WNI yg dpt mempunyai hubungan penuh dengan tanah (Ps.9 ay.. 1 jo. 1 jo.

Ps.21 ayat 1). Ps.21 ayat 1). • WNA dapat mempunyai tanah tertentu, dan tidak kuat. WNA dapat mempunyai tanah tertentu, dan tidak kuat. • Badan Hukum tidak dapat mempunyai Hak Milik, kecuali ditentukan khusus.Badan Hukum tidak dapat mempunyai Hak Milik, kecuali ditentukan khusus.• Semua Hak Atas Tanah Mempunyai Funksi sosialSemua Hak Atas Tanah Mempunyai Funksi sosial (Ps.6).(Ps.6).• Laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kesempatan sama (Ps.9 ayat 2);Laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kesempatan sama (Ps.9 ayat 2);• Perlindungan terhadap gol.ekonomi lemah;Perlindungan terhadap gol.ekonomi lemah;• Monopoli dalam usaha agraria oleh swasta dilarangan (Ps.13 ayat 2); Monopoli dalam usaha agraria oleh swasta dilarangan (Ps.13 ayat 2); • Monopoli oleh Pemerintah, harus dengan UU (Ps.13 ayat 3).Monopoli oleh Pemerintah, harus dengan UU (Ps.13 ayat 3).• Demi kepentingan umum, hak atas tanah dan benda-benda yang ada di Demi kepentingan umum, hak atas tanah dan benda-benda yang ada di

atasnya dapat dicabut haknyaatasnya dapat dicabut haknya oleh Negaraoleh Negara (Ps.18 j(Ps.18 joo. UU No.20 /1961 dan Perpres No.36/2005). UU No.20 /1961 dan Perpres No.36/2005)

Page 30: Politik hukum agraria   sudjito

Politik Hukum ttg Pendaftaran Tanah (1)

TujuanUUPA (c): meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai h.a.t bagi rakyat Indonesia.

Pasal 19 UUPA:perlu PT; PT meliputi: (a) pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah; (b) pendft h.a.t dan peralihan h.a.t; (c) penerbitan sertifikat. PT diselenggarakan dengan mempertimbangkan si-kon. Biaya PT diatur dalam PP, bagi yang tak mampu dibebaskan.

PP 10/1961 selama 30 th belum berhasil baik perlu penyempurnaan PP tsb keluar PP 24/1997 (8 Juli 1997, berlaku 3 bln kemudian).

Azas-azas PT: sederhana; terjangkau; mutakhir; terbuka.Tujuan PT: rechtskadaster Ps.3 meliputi: (a) kepastian dan

perlindunganhukum kpd subjek hak, (b) menyediakan informasi pertanahan ada Tata Usaha PT, (c) tertib admn pertanahan wajib daftar.

Page 31: Politik hukum agraria   sudjito

Politik Hukum ttg Pendaftaran Tanah (2)

Pelaksanaan PT Initial Registration (pertama kali) objeknya tanah

yang belum didaftar berdasarkan PP 10/1961 & PP 24/1997. Macamnya: (1) PT Sistematik; (2) PT Sporadik.

Maintenance merawat data menjadi mutakhirObjek PT HM, HGU, HGB, HP, H.Pengl, Tanah

wakaf, HMSRS, H.Tanggungan, Tanah Neg.Sistem PT registration of titles (bukan sistem

pendaftaran akta)

Page 32: Politik hukum agraria   sudjito

Diskusi ttg Kebijakan PT

Bagaimana memahami latar belakang kebijakan PT?

Bagaimana memahami proses keluarnya kebijakan PT?

Bagaimana memahami tujuan kebijakan PT?Dari kebijakan PT, siapa memperoleh apa, dan

bagaimana kebijakan memfasilitasi mereka?Bagaimana masa depan kebijakan PT ?Dll.