Sengketa tanah terjadi karenapihak perusahaan menganggapbahwa masyarakat telahmenggunakan lahan perusahaanuntuk perkebunan mereka.

Di lain sisi, masyarakat jugamenganggap bahwaperusahaan telah melewatitapal batas lahan milikmasyarakat.

Pihak Perusahaan mengatakanbahwa pada tahun 2005 terdapat4.900 Ha lahan perkebunan sawityang menjadi Hak Guna Usaha (HGU) PT. Unggul yang kemudian di klaim juga oleh masyarakat.

Dan tidak hanya sekedarmengklaim, masyarakat jugamemiliki bukti kepemilikan tanahberupa sertifikat.

Hal lainnya

Apa peranan Pemerintah dan upaya hukum apa yang seharusnyadi lakukan dalam menyelesaikan kasus ini ?

PT. Unggul beroperasi tahun 1987, sedangkan Mamuju Utara di bentuk pada tahun 2003, yang berarti sebelum Mamuju Utara di bentuk, secara otomatis segala bentuk izin pengelolaan lahan adadi mamuju induk, lalu apakah perizinan pengelolahan lahanterhitung sejak PT. Unggul beroperasi pada tahun 1987 atau padasaat terbentuknya kabupaten Mamuju Utara pada tahun 2003 ?