hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama benar

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Istilah "tasawuf" yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu berasal dari shafa yang berarti kesucian atau bersih. Sebagian berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci. Ilmu psikologi agama adalah ilmu yang membahas tentang gejala-gejala kejiwaan yang tampak dalam tingkah laku, melalui ilmu jiwa dapat diketahui sifat-sifat psikologi yang dimiliki seseorang, jiwa yang bersih dari dosa dan maksiat serta dekat dengan Allah misalnya, akan melahirkan dan sikap yang tenang pula, sebaliknya jiwa yang kotor banyak berbuat kesalahan dan jauh dari Allah akan melahirkan perbuatan yang jahat, sesat dan menyesatkan orang lain. Fatah (2012) Objek pembahasan psikologi agama adalah gejala- gejala psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan, kemudian mekanisme antara psikis manusia dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal balik dan hubungan pengaruh antara satu dengan lainnya. 1

Upload: lisha-dewiee-sartikha

Post on 27-Oct-2015

677 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Istilah "tasawuf" yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan

sering dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa.

Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata

itu berasal dari shafa yang berarti kesucian atau bersih. Sebagian berpendapat bahwa

kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum

Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci.

Ilmu psikologi agama adalah ilmu yang membahas tentang gejala-gejala

kejiwaan yang tampak dalam tingkah laku, melalui ilmu jiwa dapat diketahui sifat-sifat

psikologi yang dimiliki seseorang, jiwa yang bersih dari dosa dan maksiat serta dekat

dengan Allah misalnya, akan melahirkan dan sikap yang tenang pula, sebaliknya jiwa

yang kotor banyak berbuat kesalahan dan jauh dari Allah akan melahirkan perbuatan

yang jahat, sesat dan menyesatkan orang lain. Fatah (2012)

Objek pembahasan psikologi agama adalah gejala- gejala psikis manusia yang

berkaitan dengan tingkah laku keagamaan, kemudian mekanisme antara psikis manusia

dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal balik dan hubungan pengaruh antara

satu dengan lainnya.

Tasawuf dapat dijadikan pijakan jiwa alternative dalam menghadapi problem

kehidupan yang semakin kompleks. Setiap orang membutuhkan pijakan dalam

hidupnya untuk menyelesaikan berbagai problem kehidupan yang berimplikasi pada

psikologi pada orang tersebut. Tasawuf dijadikan pijakan karena tasawuf lebih dekat

dengan disiplin ilmu psikologi. Akan tetapi sering kedua kajian tersebut seakan

terpisahkan, padahal objek kajian tasawuf, psikologi agama, dan kesehatan mental

berurusan dengan soal yang sama, yakni soal jiwa.

Manurut Tamami (2011/79), ketiga kajian itu dapat dinyatakan sebagai berikut :

tasawuf berurusan dengan soal penyucian jiwa dengan tujuan agar lebih dekat pada

kehadiratNya, psikologi agama beruruan dengan pengaruh ajaran agama terhadap

perilaku kejiwaan para pemeluknya, sementara kesehatan mental berurusan dengan soal

terhindarnya jiwa dari penyakit kejiwaan, kemampuan adaptasi kejiwaan, dan

terciptanya integritas kejiwaan seseorang.

1

Page 2: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

Dapat disipulkan bahwa keterkaitan antara ketiga ilmu tersebut berobjek pada

ranah jiwa seseorang. Peranan tasawuf dalam psikologi agama dapat menimbulkan atau

menghasilkan perilaku seseorang yang bersifat agamis dan gejala- gejala psikis manusia

yang sufiisme. Sedangkan dalam kaitannya dengan ilmu kejiwaan, tasawuf mempunyai

peranan sebagai pengontrol jiwa dan kesehatan jiwa manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan sedikit membahas tentang beberapa hal yang berkaitan

dengan tasawuf, diantaranya :

A. Pengertian Akhlak Tasawuf

B. Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi)

C. Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama

C.  TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu

tasawuf, serta untuk memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca tentang

pengertian Akhlak Tasawuf, Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama, serta hubungan

tasawuf dan ilmu jiwa agama yang dilihat dari sisi psikologi agama.

2

Page 3: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Tasawuf

Pengertian Akhlak Secara Etimologi. Menurut pendekatan etimologi, perkataan

"akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang

menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan

istilah "tasawuf", yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering

dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak

pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu

berasal dari shafa yang berarti kesucian. Menurut pendapat lain kata itu berasal dari

kata kerja bahasa Arab safwe yang berarti orang-orang yang terpilih. Makna ini sering

dikutip dalam literatur sufi. Sebagian berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata

shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang

berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci.

Apa pun asalnya, istilah tasawuf berarti orang-orang yang tertarik kepada

pengetahuan batin, orang-orang yang tertarik untuk menemukan suatu jalan atau

praktik ke arah kesadaran dan pencerahan batin. Bisa dikatakan Taswuf ialah

mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin melalui penyesuaian rohani dan

memperbanyak ibadah. Orang yang menempuh jalan tasawuf itu ingin “mendapatkan

penghayatan pengetahuan atau ma’rifat pada zat Allah” dalam kejiwaannya. Usaha

mendekatkan diri biasanya dilakukan di bawah bimbingan seorang Guru / Syaikh.

Dalam konteks Islam tradisional tasawuf berdasarkan pada kebaikan budi (adab)

yang akhirnya mengantarkan kepada kebaikan dan kesadaran universal. Kebaikan

dimulai dari adab lahiriah, serta tetap berada dalam batas-batas yang diizinkan Allah, la

mulai dengan mengikuti syariat Islam yang merupakan jalan ketaatan kepada Allah.

Jadi, tasawuf dimulai dengan mendapatkan pengetahuan tentang amal-amal lahiriah

untuk membangun, mengembangkan dan menghidupkan keadaan batin yang sudah

sadar.

3

Page 4: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

B. Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi)

Dengan melihat pengertian psikologi dan agama serta objek yang dikaji,

dapatlah diambil pengertian bahwa psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang

meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa

besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup

pada umumnya. Dengan ungkapan lain, psikologi agama adalah ilmu jiwa agama yakni

ilmu yang meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku seseorang atau

mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang yang menyangkut tata cara berpikir,

bersikap, berkreasi dan bertingkah laku yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya,

karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya.

Yang menjadi objek dan lapangan psikologi agama adalah menyangkut gejala-

gejala kejiwaan dalam kaitannya dengan realisasi keagamaan (amaliah) dan mekanisme

antara keduannya. Dengan kata lain, psikologia agama membahas tentang kesadaran

agama (religious counciousness) dan pengalaman agama (religious experience). Dengan

demikian, yang menjadi lapangan kajian psikologi agama adalah proses beragama,

perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat- akibat yang dirasakan

sebagai hasil dari keyakinan. Sedangkan objek pembahasan psikologi agama adalah

gejala- gejala psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan, kemudian

mekanisme antara psikis manusia dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal

balik dan hubungan pengaruh antara satu dengan lainnya.

Untuk mengetahui secara pasti kapan agama diteliti secara psikologi memang

agak sulit, sebab dalam agama itu sendiri telah terkandung didalamnya pengaruh agama

terhadap jiwa. Sebagai salah satu cabang ilmu yang masih muda, ilmu Jiwa Agama

sampai sekarang masih belum mendapat tempat yang wajar. Masih banyak ahli-ahli

jiwa yang tidak mengakui adanya satu cabang Ilmu jiwa, yang berdiri sendiri, yang

tidak yang khusus meneliti dan menyoroti masalah agama. Bahkan ada diantara orang-

orang yang fanatik beragama, merasa takut akan berkurangnya penghargaan terhadap

agama, apabila agama diteliti secara Ilmiah. Bahkan ada pula diantara ahli-ahli jiwa,

yang merasa tidak perlu agama diteliti dan dipelajari dari segi psikologis, karena

menurut anggapan mereka, metode-metode ilmiah-empiris tidak dapat digunakan

terhadap agama.

4

Page 5: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

Namun demikian, cabang Ilmu Jiwa yang masih muda itu tetap hidup dan

berkembang untuk meneliti dan menjawab berbagai macam persoalan, yang ada sangkut

pautnya dengan kenyakinan beragama. Berapa banyaknya peristiwa-peristiwa dan

kejadian-kejadian yang sukar untuk dimengerti tanpa menghubungkanya dengan agama.

Sebagai Contoh, mari kita perhatikan orang-orang dalam kehidupannya sehari-

hari. Ada orang yang tampaknya tenang, bahagia dan suka menolong orang, padahal

hidupnya sangat sederhana. Tengah malam ia bangun untuk mengabdi kepada tuhan.

Sebaliknya ada orang yang tampaknya serba cukup, harta banyak, pangkat tinggi

kekuasaan besar dan pengetahuab pun cukup, namun dalam hatinya penuh

kegoncangan, jauh dari kepuasan, dirumah tangga selalu cekcok dan kehidupannya

merupakan rangkaian dari kegoncangan dan ketidakpuasan.

Berapa banyak orang yang berubah jalan hidup dan kenyakinannya dalam waktu

yang sangat pendek, dari seorang penjahat besar, tiba-tiba menjadi seorang yang baik,

rajin dan tekun beribadah, seolah-olah ia dalam waktu yang singkatdapat berubah

menjadi orang lain sama sekali. Dan sebaliknya juga ada terjadi, orang yang berubah

dari patuh dan tunduk kepada agama, menjadi orang yang lalai atau suka menentang

agama.

C. Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama

Dalam setiap akhlak dibutuhkan suatu penghayatan apakah akhlak itu baik atau

buruk melalui kejiwaan kita sendiri dimana kita akan menilai seberapa kita mampu

menjalankan segala sesuatu yang telah menjadi hak dan kewajiban kita sebagai muslim.

Mengingat adanya hubungan dan relevansi yang sangat erat antara spiritualitas

(tasawuf) dan ilmu jiwa, terutama ilmu kesehatan mental, kajian tasawuf tidak dapat

terlepas dari kajian tentang kejiwaan manusia itu sendiri.

Seperti yang dikatan sebelumnya bahwa akhlak tasawuf ialah suatu

mendekatkan diri kepada Allah SWT sedekat mungkin melalui penyesuaian rohani dan

memperbanyak ibadah. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akhlak dalam segi

agama akhlak tasawuf lebih mendalam lagi, karenanya dibutuhkan keyakinan dalam

kejiwaan seseorang, dalam hal ini ialah ilmu jiwa agama yang meneliti dan menelaah

kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh

keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya.

5

Page 6: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

Dalam pembahasan tasawuf dibicarakan tentang hubungan jiwa dengan badan.

Tujuan yang dikendaki dari uraian tentang hubungan antara jiwa dan badan dalam

tasawuf adalah terciptanya keserasian antar keduanya. Pembahasan tentang jiwa dan

badan ini dikonsepsikan para sufi untuk melihat sejauh mana hubungan prilaku yang

diperaktekan manusia dengan dorongan yang dimunculkan jiwanya sehingga perbuatan

itu terjadi, dari sini terlihatlah perbuatan itu berakhlak baik atau sebaliknya.

Ditekankanya unsur jiwa dalam konsepsi tasawuf tidak berarti mengabaikan

unsur jasmani manusia. Unsur ini juga penting karena rohani sangat memerlukan

jasmani dalam melaksanakan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah. Seorang

tidak mungkin sampai kepada Allah dan beramal dengan baik dan sempurna selama

jasmaninya tidak sehat. Kehidupan jasmani yang sehat merupakan jalan kepada

kehidupan rohani yang baik. Pandangan mengenai jiwa berhubungan erat dengan ilmu

kesehatan mental yang merupakan bagian dari ilmu jiwa (psikologi).

Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang mampu merasakan kebahagiaan

dalam hidup, dan pada mereka akan timbul perasaan tenang hatinya. Namun, bagi orang

yang kurang sehat mentalnya hatinya tidak tenang sehingga menjauh dari Tuhannya.

Ketidaktenangan itu menjelma menjadi prilaku yang tidak baik dan menyeleweng dari

norma-norma yang ada.

Harus diakui, jiwa manusia seringkali sakit, ia tidak akan sehat sempurna tanpa

melakukan perjalanan menuju Allah. Bagi orang yang dekat dengan Tuhannya,

kepribadiannya tampak tenang dan prilakunya pun terpuji. Pola kedekatan manusia

dengan Tuhannya inilah yang menjadi garapan dalam tasawuf, dari sinilah tampak

keterkaitan erat antara ilmu tasawuf dan ilmu jiwa.

6

Page 7: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tasawuf merupakan jalan menuju

ma’rifatullah dengan berbagai macam cara atau tingkatan yang di sebut maqomat

tasawuf. Maqomat tasawuf merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh

seseorang untuk mencapai ma’rifat. Maqomat akan menghasilkan sebuah kondisi jiwa

yang merupakan tujuan tasawuf yang disebut hal/ ahwal.

Ilmu tasawuf, ada kaitannya dengan filsafat serta ilmu kalam. Keterkaitan

tersebut terdapat pada persamaan objek yaitu mendekatkan diri kepada allah. Namun

terdapat perbedaann yaitu pada metodologi. Tasawuf juga berkaitan dengan ilmu jiwa

agama, tasawuf dan ilmu jiwa agama mempunyai objek yang sama yaitu pada kondisi

jiwa manusia. Peranan tasawuf dalam ilnu jiwa agama (psikologi agama) yaitu

berdampak pada perilaku seseorang yang bersifat agamis dan sufiisme.

B.    SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi tentang ilmu tasawuf dan

hubungan nya dengan filsafat, ilmu kalam dan psikologi agama, tentunya masih banyak

kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan

atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah

di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada

khususnya juga para pembaca pada umumnya.

7

Page 8: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan

rahmat dan hidyahNya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul “Hubungan

Tasawuf dengan Ilmu Jiwa Agama” ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya.

Walaupun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Namun

sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit kami, bukan sebuah kesalahan

jika kami mengucapkan kata syukur.

Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen yang telah memberikan arahan terkait

makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin makalah ini tidak akan dapat

diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kesalahan dalam makalah ini jelas ada.

Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan.

Dari kesemua kelemahan tersebut kirannya dapat dimaklumi.

Terimakasih kami ucapkan pula kepada teman-teman yang telah memberikan

banyak saran dan pengetahuannya sehingga menambah hal yang baru bagi kami.

Terutama sumbangannya dalam hal materil yaitu referensi yang berkaitan dengan

makalah ini.

Demikian, harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amin

8

Page 9: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PANGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................2

C. Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Tasawuf........................................................................3

B. Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi)..............4

C. Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama.................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................7

B. Saran.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

DAFTAR PUSTAKA

Al Payami, Ma`ruf, Islam dan Kebathinan, Solo : CV. Ramadhani, 1992. 

Mansur, M. Laily, Tasawuf Islam Mengenal Aliran dan Ajaran, Jakarta : Lambung Mangkurat University Press, 1992 

Abdul Fattah Sayyid Ahmad, DR., Tasawuf: antara Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah, Jakarta: Khalifa, 2000. 

Achmad Mubarok, Sunatullah dalam Jiwa Manusia: Sebuah Pendekatan Psikologi Islam, Jakarta: The International Institute of Islamic Thought (IIIT) Indonesia, 2003. 

Amin Syukur, Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997. 

C.Ramli Bihar Anwar, Bertasawuf Tanpa Tarekat: Aura Tasawuf Positif, Jakarta: Penerbit IIMAN bekerjasama dengan Penerbit HIKMAH, 2002 

Fathullah Gulen, Kunci-Kunci Rahasia Sufi, Jakarta: Srigunting, 2001. 

http://tijaniagus.blogspot.com/2013/03/makalah-hubungan-tasawuf-dengan.html

10

Page 11: Hubungan Tasawuf Dan Ilmu Jiwa Agama BENAR

MAKALAHHubungan Tasawuf Dengan Ilmu Jiwa

Agama

Disusun Oleh

KELOMPOK 5

1.

2.

3.

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PAGARALAM

TAHUN AKADEMIK 2013

11