hubungan lama pemberian asi dan pola makan dengan obesitas ... filehubungan lama pemberian asi dan...

117
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: vuonghanh

Post on 29-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

Komisi

Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP. 196611081990320001

Pembimbing II dr. Ari Natalia Probandari, MPH,Ph.D.

NIP. 197512212005012001

Telah dinyatakan memenuhi syarat

pada tanggal __________2014

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Program Pascasarjana UNS

Dr. dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M.

NIP. 196210221995031001

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 3: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Oleh :

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

Jabatan

Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua

Dr.dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M.

NIP. 196210221995031001

Sekretaris

Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo,

PAK., MM., M.Kes

NIP. 194803131976101001

Anggota

Penguji

Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP. 196611081990320001

dr. Ari Natalia Probandari, MPH,Ph.D.

NIP. 197512212005012001

Telah dipertahankan di depan penguji

Dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal 2014

Direktur Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus., M.S.

NIP. 196107171986011001

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Program Pascasarjana UNS

Dr.dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M.

NIP. 196210221995031001

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 4: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : ―HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN

POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN”

ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat

karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan

dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalama waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi

dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran

Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang

diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya

melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, Oktober 2014

Peta Puspita Dewi

S541302087

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 5: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

limpahan taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mendapatkan

kesempatan untuk menyelesaikan usulan tesis dengan judul “Hubungan Lama

Pemberian ASI dan Pola Makan Dengan Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun”.

Penulis memahami bahwa penulisan usulan tesis ini tidak terlepas dari

bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini, penulis

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi., M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di

Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus., M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan

mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta,

3. Dr. dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M., selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta,

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 6: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

vi

4. dr. Ari Natalia Probandari, MPH.,PhD., selaku sekretaris Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta dan Pembimbing II yang telah memberikan masukan,

saran dan dukungannya,

5. Dr. Nunuk Suryani., M.Pd., selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi

Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dalam penulisan usulan tesis,

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan usulan

tesis ini.

Penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak sebagai sarana penyempurnaan usulan tesis ini dan membangun

wawasan penulis sehingga dapat lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.,

Surakarta, Oktober 2014

Penulis

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 7: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

vii

Peta Puspita Dewi. 2014. S541302087. ” Hubungan Lama Pemberian ASI dan

Pola Makan Dengan Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun”. TESIS.

Pembimbing I: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Pembimbing II: dr. Ari Natalia

Probandari, MPH., PhD. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat

Utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar belakang: Obesitas pada anak adalah masalah gizi yang dapat

membahayakan kesehatan dan harus ditangani sejak dini. Anak-anak yang

mengalami obesitas berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa.

Pemberian ASI dan pola makan yang baik merupakan cara sederhana dalam

mencegah terjadinya obesitas pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis hubungan antara lama pemberian ASI dan pola makan dengan

obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan

kasus kontrol. Subjek terdiri dari 117 kelompok kasus (obesitas) dan 117

kelompok kontrol (tidak obesitas) yang dipilih secara matching terhadap usia dan

jenis kelamin dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data

menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan

analisis regresi logistik.

Hasil: Lama pemberian ASI dan pola makan berhubungan dengan kejadian

obesitas pada anak usia 2-5 tahun (p<0,05). Lama pemberian ASI secara

signifikan dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 15% (OR: 0,855; CI 95%=

0,797 - 0,907; p = 0,000). Sedangkan pola makan anak dapat meningkatkan risiko

terjadinya obesitas sebesar 1,055 kali, artinya semakin banyak jumlah, jenis, dan

frekuensi makanan yang dikonsumsi pada anak maka semakin berpeluang untuk

terjadi obesitas (OR: 1,055; CI 95%= 1,004 - 1,110; p = 0,035).

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara lama pemberian ASI dan pola

makan secara bersama-sama dengan kejadian obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

Kata kunci: Lama Pemberian ASI, Pola Makan, Obesitas

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 8: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

viii

Peta Puspita Dewi. 2014. S541302087. ”Correlation Breastfeeding Duration

and Dietary Intake with Obesity in Children Aged 2 to 5 Years Old”.

Supervisor I: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Supervisor II: dr Ari Natalia Probandari,

MPH., Ph.D. Masters Program in Family Medicine (Medical Education Track),

Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta. Central Java. Indonesia.

ABSTRACT

Background: Obesity among children is a nutrition-associated problem, which

can be vulnerable to health and shall be tackled since its early stage. Children

experiencing obesity has higher risk to become obese when they reach adolescent.

Breastfeeding and proper dietary are considered good ways of preventing obesity

among children. This study aims to analyze the correlation between the

breastfeeding duration and dietary intake, with obesity among children aged 2 to 5

years old.

Methods: This study employed observational analysis using case control. The

respondents consist of 117 groups of case (obese children) and 117 control groups

of case (non-obese children). The respondents were selected on the basis of

matching techniques, which involves age and gender. Cluster sampling was

adopted to obtain research participants. Questionnaire and observation list were

used as instrument for gathering of data. Logistic regression was employed for

analyzing the data.

Results: Breastfeeding duration and dietary intake correlated with obesity among

children aged 2 to 5 years old (p<0,05). Breastfeeding duration was crucially able

to reduce the risk of obesity up to15 % (OR: 0.855; CI 95%= 0,797 - 0,907; p =

0,000). Meanwhile, dietary intake can leverage the risk of obesity at 1,055 fold,

which means the more food, types of food, and frequent food consumption

children do, the higher chances of suffering from obesity (OR: 1,055; CI 95%=

1,004 - 1,110; p = 0,035).

Conclusions: This study found, there was significant correlation between the

duration of breastfeeding and dietary with obesity rate among children with age of

2 to 5 years old.

Keywords: Breastfeeding duration, Dietary intake, Obesity.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 9: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... ........ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Obesitas................. .............................................................................. 8

a. Definisi............ .............................................................................. 8

b. Etiologi............ .............................................................................. 9

c. Faktor Penyebab ............................................................................ 10

d. Cara Mengukur Obesitas ............................................................... 12

2. Lama Pemberian ASI........... ............................................................... 15

a. Definisi............ .............................................................................. 15

b. Manfaat ASI ............ ................................................................... 16

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 10: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

x

c. Kandungan Gizi dalam ASI .......................................................... 17

d. Pola Pemberian ASI ...................................................................... 19

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI ..................... 19

f. Metode Penilaian Konsumsi Makan ............................................. 19

g. Hubungan ASI dengan Obesitas ................................................... 20

3. Pola Makan........... .............................................................................. 21

a. Definisi............ .............................................................................. 21

b. Tingkat Asupan Makan Anak Balita ............................................. 22

c. Pola Makan Balita ......................................................................... 23

d. Frekuensi dan Porsi Makan Anak Balita ....................................... 26

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan .......................... 28

f. Metode Penilaian Konsumsi Makan ............................................. 29

g. Hubungan Pola Makan dengan Obesitas....................................... 31

B. Penelitian Relevan ..................................................................................... 32 4

C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 35

D. Hipotesis .................................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 38

B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 38

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 39

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................................... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 43

F. Teknik dan Instrumen untuk Mengumpulkan Data .................................. 44

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 11: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

xi

G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 46

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .......................................................................................... 51

B. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 55

C. Pembahasan ............................................................................................... 59

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 69

B. Implikasi .................................................................................................... 69

C. Saran .......................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71

LAMPIRAN.......................................................................................................... 78

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 12: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, BB/TB .... 13

Tabel 2.2 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia ................................ 14

Tabel 2.3 Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan AKG ................................ 22

Tabel 2.4 Angka Kecukupan Energi dan Protein Anak ................................... 23

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 42

Tabel 3.2 Kisi– Kisi Kuesioner Pola Makan Anak Usia 2-5 tahun ................. 45

Tabel 3.3 Panduan Skoring Kuesioner Pola Makan ........................................ 46

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Umur Ibu ...................................... 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat pendidikan Ibu .................................. 52

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu .................................................. 52

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendapatan Keluarga ..................................... 53

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak ....................................... 53

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berat Badan Lahir ......................................... 54

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif .............................. 54

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Lama pemberian ASI, Pola makan, BB,

TB, Z-Score .................................................................................... 55

Tabel 4.9 Regresi logistik sederhana asosiasi lama pemberian ASI dengan

obesitas …………………………………………………………...…………… 56

Tabel 4.10 Regresi logistik sederhana asosiasi pola makan dengan obesitas.. 56

Tabel 4.11 Analisis Regresi Logistik Ganda …………………………...…………… 57

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 13: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Piramida makanan ........................................................................ 25

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Asosiasi Lama Pemberian ASI dan Pola

Makan dengan Obesitas Anak .................................................... 35

Gambar 3.1 Skema Rancangan Kasus Kontrol ................................................ 39

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 14: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Time Schedule Penelitian ............................................................. 79

Lampiran II Pengantar Kuesioner ....................................................... ............ 80

Lampiran III Persetujuan Menjadi Responden...................................... .......... 81

Lampiran IV Kuesioner Penelitian ................................................................. 82

Lampiran V Tabel Hasil Analisis Penelitian .................................................. 86

Lampiran VI Surat Izin Penelitian .................................................................. 100

Lampiran VII Lembar Konsultasi ................................................................... 101

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 15: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia,

bahkan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa obesitas

sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan

suatu problem kesehatan yang harus segera ditangani (Hidayati, 2013).

Obesitas (kegemukan) bisa menyerang siapa saja di segala usia. Obesitas

didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan,

diakibatkan oleh pemasukan energi (kalori) yang berlebihan dibandingkan

dengan energi yang dipergunakan sehingga dapat menimbulkan gangguan

kesehatan (WHO, 2013).

Prevalensi obesitas di negara maju ataupun negara berkembang telah

mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, baik dilihat dari sosial ekonomi,

usia, jenis kelamin atau etnis (Panagiotakos et al, 2006). Di seluruh dunia,

setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun disebabkan karena gizi

lebih dan obesitas. Prevalensi obesitas tertinggi di Amerika (26% ), diikuti

dengan wilayah Mediterania Timur (24%) dan Eropa (23%), sedangkan yang

terendah berada di wilayah Asia Tenggara (3%). Diperkirakan lebih dari

setengah miliar orang dewasa di dunia (205 juta laki-laki dan 297 juta

wanita) mengalami obesitas (WHO, 2014).

Prevalensi obesitas anak di seluruh dunia meningkat dari 4,2 % pada

tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun 2010. Pada tahun 2011, diperkirakan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 16: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

2

lebih dari 40 juta anak usia dibawah 5 tahun di dunia mengalami gizi lebih,

30 juta diantaranya berada di negara-negara berkembang dan 10 juta di

negara-negara maju, diperkirakan obesitas akan meningkat sampai 9,1 % atau

60 juta jiwa pada tahun 2020 (de Onis et al, 2010; WHO, 2013).

Hasil dari National Health and Nutrition Examination Survey

(NHANES) 2009-2010 dengan mengukur tinggi dan berat badan

menunjukkan bahwa diperkirakan 16,9 % dari anak-anak dan remaja di

Amerika Serikat usia 2-19 tahun mengalami obesitas. Obesitas pada anak-

anak prasekolah usia 2-5 tahun meningkat dari 5,0% menjadi 12,1 % antara

tahun 1976-1980 dan 2009-2010 dan pada anak usia 6-11 tahun meningkat

dari 6,5% menjadi 18,0% (Ogden et al. 2012). Hasil penelitian Lazorick et al

(2011) menyatakan bahwa 20 % anak usia 3-5 tahun dan 25 % anak usia 13-

16 tahun di North Carolina Amerika Serikat mengalami obesitas.

Obesitas pada anak merupakan resiko mayor untuk mengalami

penyakit-penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan

musculoskeletal dan beberapa kanker (WHO, 2013). Obesitas pada anak juga

dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit respiratorik (asma, sleep

apneu) dan masalah ortopedi (slipped femoral capital epiphyses) akibat

beban tubuh yang terlalu berat. Selain itu, anak yang obesitas cenderung

memiliki rasa percaya diri yang rendah dan bisa menimbulkan depresi hingga

gangguan psikologis (Nirwana, 2012; Soetjiningsih, 2012).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010, prevalensi

obesitas pada balita secara nasional sebesar 14%, terjadi peningkatan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 17: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

3

dibanding hasil riset serupa tahun 2007, yaitu 12,2%, sedangkan prevalensi

obesitas untuk anak usia 6-12 tahun sebesar 9,2%, usia 13-15 tahun sebesar

2,5% dan usia 13-18 tahun sebesar 3,9%. Di Yogyakarta, terjadi peningkatan

prevalensi obesitas pada balita dari 12,5% tahun 2007 menjadi 13,6 % tahun

2010 (Riskesdas 2007; Riskesdas 2010). Di kabupaten Bantul angka obesitas

tahun 2013 sebesar 6,27% (Data Primer Status Gizi Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul, 2013).

Di Indonesia masalah obesitas pada anak belum mendapat perhatian

yang cukup, karena pemerintah masih fokus pada masalah gizi kurang.

Meskipun di Indonesia belum menjadi masalah gizi utama namun obesitas

pada anak perlu mendapat perhatian karena ada kecenderungan prevalensi

obesitas yang terus meningkat. Selain itu, obesitas pada anak juga berisiko

tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa karena obesitas pada anak-anak

sudah membentuk sel yang jumlahnya lebih dari normal (Sudarmoko, 2013).

Penelitian Weekly (2013) menyatakan bahwa anak-anak prasekolah yang

mengalami obesitas lima kali lebih mungkin untuk menjadi obesitas pada

waktu dewasa dibandingkan dengan anak-anak dengan berat badan normal.

Obesitas pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu jenis

kelamin, riwayat obesitas orangtua, pendidikan orangtua, berat lahir tinggi,

durasi menyusui dan jam tidur di malam hari (Dieu et al. 2007). Menonton

TV oleh ibu dan anak, konsumsi sarapan, dan status berat badan ibu juga

dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada anak (Veldhuis et al, 2013).

Hasil penelitian Schuch et al (2013) menyatakan bahwa jumlah anggota

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 18: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

4

keluarga, pendidikan ibu, status perkawinan orangtua, jumlah anak, usia ibu

saat kelahiran anak pertama, usia kehamilan, dan berat lahir berhubungan

dengan kejadian obesitas pada anak.

Tingkat pendapatan, pola makan, faktor genetik dan lama pemberian

ASI juga berpengaruh terhadap obesitas anak (Owen et al, 2005; Fatmasari,

2011). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung semua

zat gizi yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang sesuai dan zat imunologik

yang melindungi bayi dari infeksi. Pemberian ASI dapat mencegah kejadian

obesitas pada anak karena anak yang diberi ASI dapat mengatur asupan

energi yang berhubungan dengan respon internal dalam menyadari rasa

kenyang. Bayi yang diberikan ASI mempunyai kadar insulin dan hormon

leptin yang lebih seimbang. Leptin berperan dalam mengatur keseimbangan

energi melalui pengaturan selera makan. Leptin bekerja dengan cara

menghambat jalur anabolisme dan memicu jalur katabolisme. Hasil akhir dari

leptin adalah mengurangi asupan makanan dan meningkatkan pengeluaran

energi. Jika leptin dalam tubuh tidak seimbang maka keseimbangan energi

tidak tercapai sehingga dapat mengakibatkan terjadinya obesitas (Weyermann

et al, 2006).

Beberapa penelitian menyebutkan pemberian ASI dapat menurunkan

risiko terjadinya obesitas pada anak. Penelitian Scott et al (2012) menyatakan

bahwa pemberian ASI selama 6 bulan atau lebih dapat menjadi pelindung

terhadap kelebihan berat badan dan obesitas pada populasi anak-anak di

Australia. Penelitian Sulanto et al (2012) juga menyatakan bahwa menyusui

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 19: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

5

dapat menurunkan risiko obesitas pada anak-anak berusia 6-8 tahun. Selain

itu, obesitas dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan

mengkonsumsi ASI tetapi menggunakan susu formula dengan jumlah asupan

yang melebihi porsi yang dibutuhkan (Sartika, 2011). Akan tetapi hal ini

bertentangan dengan penelitian Vafa (2012) di Teheran ibukota Iran pada

tahun 2008 yang menyatakan bahwa pemberian ASI tidak berpengaruh

terhadap terjadinya obesitas pada anak usia 7 tahun.

Faktor penyebab obesitas lainnya adalah kualitas makanan yang

dikonsumsi, waktu pertama kali anak mendapat asupan berupa makanan

padat, dan pola makan yang tidak teratur. Pola makan pada balita sangat

berperan penting dalam proses pertumbuhan, pemiliharaan tubuh serta

perkembangan otak balita, karena dalam pola makan yang baik tersebut

mengandung makanan sumber energi, sumber zat pembangun dan sumber zat

pengatur. Pola makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan gizi dan pola makan yang tidak baik akan

menyebabkan asupan berlebih ataupun berkurang. Asupan berlebih

menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh

kelebihan gizi (Toschke et al, 2005; Sjarif, 2011; Sulistyoningsih, 2011;

Almatsier et al. 2011).

Pemberian ASI dan pola makan yang baik merupakan cara sederhana

dalam mencegah terjadinya obesitas pada anak. Pola makan yang baik mulai

terkondisi dan terlatih sejak bulan-bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu,

perlu perhatian khusus dari sudut perubahan pola makan sehari-hari karena

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 20: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

6

makanan yang biasa dikonsumsi sejak masa anak-anak akan membentuk pola

kebiasaan makan selanjutnya, sehingga pemantauan pola makan sejak masa

bayi dan balita perlu dilakukan. Begitu juga dengan pemberian ASI, bayi

yang diberikan ASI dapat mengatur jumlah susu yang dikonsumsi, sehingga

dapat mengurangi resiko terjadinya obesitas. Pemberian ASI dan pola makan

terhadap obesitas pada anak masih jarang diteliti dan masih memerlukan

bukti-bukti empirik, khususnya yang berkaitan dengan obesitas pada anak

balita. Atas dasar tersebut maka akan dilakukan penelitian tentang ―Asosiasi

antara lama pemberian ASI dan pola makan dengan obesitas pada anak usia

2-5 tahun.‖

B. Rumusan Masalah

―Apakah ada hubungan lama pemberian ASI dan pola makan dengan obesitas

pada anak usia 2-5 tahun?‖

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dan dan pola makan

dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dengan obesitas

pada anak usia 2-5 tahun.

b. Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan obesitas pada anak

usia 2-5 tahun.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 21: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

7

c. Untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dan pola makan

dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

D. Manfaat Penelitian

1. Bidang Akademik

Sebagai masukan bagi instansi pendidikan, kesehatan, media informasi

dan komunikasi serta pihak-pihak lain yang terkait dalam melaksanakan

pendidikan maupun penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

mengenai manfaat pemberian ASI dan pola makan dalam mengurangi

tingkat kejadian obesitas pada balita.

2. Bidang Pengabdian Masyarakat

a. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dan

kepekaan masyarakat dalam mencari informasi yang benar mengenai

pola makan dan manfaat ASI terhadap kejadian obesitas pada balita.

b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi tentang

permasalahan pencapaian program di Puskesmas agar lebih

menggalakkan penyuluhan dan pendidikan tentang pentingnya

pemberian ASI dan pola makan yang baik untuk mencegah terjadinya

obesitas pada balita.

3. Bidang Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan

pengembangan penelitian tentang peranan ASI dan pola makan dalam

mencegah terjadinya obesitas pada balita.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 22: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Obesitas Anak Balita

a. Definisi

Obesitas adalah ―penumpukan lemak yang berlebihan ataupun

abnormal yang dapat mengganggu kesehatan‖ (WHO, 2013).

Nurmalina (2011) juga menyatakan bahwa obesitas adalah akumulasi

lemak yang abnormal atau berlebihan yang berpeluang menimbulkan

beberapa resiko kesehatan pada seorang individu sehingga

menimbulkan efek buruk pada kesehatan. Sedangkan Nugraha (2009)

menyatakan bahwa obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang

diduga disebabkan karena interaksi antara faktor genetik dan faktor

lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, sosial ekonomi dan

nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu

dini pada bayi.

Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya.

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun

atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun

(Muaris, 2006). Sedangkan menurut Sutomo dan Anggraeni (2010),

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak

prasekolah (3-5 tahun). Anak balita merupakan kelompok yang

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 23: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

9

menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi

yang tinggi setiap kilogram berat badannya (Sediaoetama 2008).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa obesitas anak balita adalah

keadaan menumpuknya lemak yang berlebihan secara menyeluruh di

bawah kulit dan jaringan lainnya dalam tubuh yang disebabkan karena

ketidakseimbangan antara makanan yang masuk dan yang digunakan

sehingga dapat mengganggu kesehatan.

b. Etiologi

Terjadinya obesitas secara umum berkaitan dengan

keseimbangan energi di dalam tubuh, dimana asupan energi (energy

intake) lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperlukan (energy

expenditure) oleh tubuh. Keseimbangan energi ditentukan oleh asupan

energi yang berasal dari zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat,

lemak dan protein (Gwartney, 2005). Keseimbangan energi di dalam

tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam

tubuh yaitu regulasi fisiologis dan metabolisme ataupun dari luar tubuh

yang berkaitan dengan gaya hidup (lingkungan) yang akan

mempengaruhi kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Berbagai

penelitian menunjukkan bahwa obesitas (peningkatan lemak tubuh)

±70% dipengaruhi oleh lingkungan dan ±30% oleh genetik (Hill,

2006).

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 24: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

10

c. Faktor Penyebab

Faktor penyebab obesitas ada bermacam-macam, diantaranya 1) Faktor

Genetik. Gemuk atau kurus badan seseorang sesungguhnya bergantung

pada faktor DNA. Sel penyebab kegemukan sudah ada pada diri

manusia sejak awal kelahiran bayi. Sejumlah sel penyebab kegemukan

akan bertambah seiring bertambahnya usia yang terus mengadakan

reaksi sampai pada usia lanjut (Sitorus, 2008). Selain itu, ada beberapa

sindrom genetik seperti Prader - Willi , Turne, dan Lawrence - Moon-

Biedl sindrom yang diketahui dapat menyebabkan obesitas (Peebles,

2008). 2) Makanan. Makanan merupakan sumber dari asupan energi.

Di dalam makanan yang akan diubah menjadi energi adalah zat gizi

penghasil energi yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Apabila asupan

karbohidrat, protein dan lemak berlebih, maka karbohidrat akan

disimpan sebagai glikogen dalam jumlah terbatas dan sisanya lemak,

protein akan dibentuk sebagai protein tubuh dan sisanya lemak,

sedangkan lemak akan disimpan sebagai lemak (Gee et al, 2008). 3)

Pemberian ASI. Anak-anak yang diberi ASI dapat mengatur jumlah

susu yang mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan

energi ini berhubungan dengan respons internal mereka untuk

menyadari rasa kenyang yang lebih baik daripada anak-anak yang

diberi susu botol (Nirwana, 2012; Nguyen, 2005). 4) Status sosial

ekonomi. Anak yang berasal dari latar belakang keluarga

berpendapatan rendah mempunyai resiko lebih besar mengalami

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 25: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

11

obesitas. Hal ini disebabkan karena mereka tidak pernah

memperhatikan sehat atau tidaknya makanan yang mereka konsumsi.

Keluarga dengan pendapatan rendah cenderung mengkonsumsi

makanan yang kurang bergizi sehingga sering mengantarkan mereka

pada kondisi buruk. Selain pendapatan keluarga, faktor sosial ekonomi

juga mencakup pendidikan, pekerjaan dan budaya keluarga

(Nurmalina, 2011; Nirwana, 2012; Supariasa, 2012). 5) Aktifitas Fisik.

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik rendah maka

kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat karena kurangnya

pembakaran lemak dan sedikitnya energi yang dipergunakan (Nugraha,

2009; Mustofa, 2010). Menurut Kopelman (2004) aktivitas fisik yang

rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar ≥ 5 kg. 6)

Makanan Cepat Saji (Fast Food). Makanan cepat saji ataupun

makanan yang sudah dikemas dan penambahan gula pada setiap

makanan yang dikonsumsi merupakan faktor pemicu terjadinya

obesitas (Bowman et al, 2004). 7) Faktor keluarga. Pola makan

keluarga dapat mempengaruhi obesitas pada anak. Hal ini sebagai

akibat dari karakteristik orang tua. Jika orang tua selalu membeli

makanan ringan, seperti biskuit, chips, dan makanan tinggi kalori yang

lain, maka hal ini berkontribasi pada peningkatan berat badan anak

(Peebles, 2008; Nirwana, 2012). 8) Pemberian susu formula.

Pemberian susu formula dapat menyebabkan obesitas karena

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 26: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

12

kandungan protein dan lemak yang terlalu tinggi sehingga dapat

mengganggu metabolisme dalam tubuh bayi. 9) Berat badan lahir.

Berat badan lahir berhubungan dengan waktu pengenalan makanan

pendamping ASI. Mekanisme ini mungkin melibatkan perubahan

permanen biologis yang secara langsung berkaitan dengan regulasi

berat badan, seperti adipogenesis, pengendalian nafsu makan, atau efek

pada system saraf pusat yang kemudian berhubungan dengan perilaku

yang mengarah pada obesitas (Gunter et al, 2007; Nielsen et al, 2010).

d. Cara Mengukur Obesitas

1) Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.

Antropometri digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara

asupan protein dan energi. Keseimbangan ini terlihat pada pola

pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot,

dan jumlah air dalam tubuh. Metode antropometri terdiri dari

berbagai indeks, diantaranya berat badan menurut umur (BB/U)

yang mencerminkan status gizi masa lalu, tinggi badan menurut

umur (TB/U) yang menggambarkan status gizi seseorang saat ini

dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) indikator untuk

menilai status gizi saat ini (sekarang). Indeks ini lebih baik

digunakan karena pada keadaan normal perkembangan berat badan

akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan

tertentu. Selain itu, indeks ini juga dapat membedakan proporsi

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 27: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

13

badan (gemuk, normal dan kurus) (Supariasa et al. 2012; Istiani

dan Rusilanti, 2013). Dibawah ini dijelaskan mengenai penilaian

status gizi:

Tabel 2.1 .Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U,

BB/TB Standart Baku Antropometri WHO-NCHS

No Indeks Ambang Batas

(Z-score)

Kategori Status

Gizi

1 Berat Badan menurut

umur (BB/U)

Anak umur 0-60

bulan

< -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Gizi buruk

Gizi kurang

Gizi baik

Gizi lebih

2 Tinggi Badan

menurut Umur

(TB/U)

Anak umur 0-60

bulan

< -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Sangat pendek

Pendek

Normal

tinggi

3 Berat Badan menurut

Tinggi Badan

(BB/TB)

Anak umur 0-60

bulan

< -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Sangat kurus

Kurus

Normal

gemuk

4 Indeks Masa Tubuh

menurut Umur

(IMT/U)

Anak umur 0-60

bulan

< -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Sangat kurus

Kurus

Normal

Gemuk

5 Indeks Masa Tubuh

menurut Umur

(IMT/U)

Anak umur 5-18

tahun

< -3 SD

- 3 s/d < -2 SD

- 2 s/d + 1 SD

> +1 SD s/d +2

SD

> +2 SD

Sangat kurus

Kurus

Normal

Gemuk

Obesitas

Sumber : Depkes RI, 2011

2) IMT ( Indeks Massa Tubuh )

Indeks Masa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

adalah alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 28: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

14

khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat

badan (WHO, 2014). Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang

dewasa berumur diatas 18 tahun, dan tidak dapat diterapkan pada

bayi, anak, remaja, ibu hamil, olahragawan, dan pada keadaan

khusus (penyakit) lainnya seperti edema, asites, hepatomegaly.

Rumus dari IMT adalah:

IMT =

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan

FAO/WHO yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan

perempuan. Di Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi

berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di negara

berkembang, maka diambil kesimpulan amabang batas IMT untuk

Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Kategori IMT

Kurus

Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat

ringan

17,0 – 18,5

Normal >18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Sumber: Supariasa, 2012

3) Standar Deviasi Unit (SD)

Standar deviasi unit disebut juga Z-score. WHO

menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan memantau

pertumbuhan. Pengukuran Z-score dapat diperoleh dengan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 29: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

15

mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median

Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya

dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR) atau dengan

menggunakan rumus:

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

Penentuan status gizi dengan cara z-skor lebih akurat

karena hasil hitung telah dibakukan menurut simpangan baku

sehingga dapat dibandingkan untuk setiap kelompok umur dan

indeks antropometri (Supariasa et al, 2012).

4) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness

(tebal lipatan kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas bila TLK

Triceps > persentil ke 85 (Suandi, 2010)

2. Lama Pemberian ASI

a. Definisi

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan

protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh

kelenjar mammae ibu yang berguna sebagai makanan bagi bayinya

(WHO, 2014).

ASI adalah cairan putih yang merupakan suatu emulsi lemak

dan larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang

dikeluarkan oleh kelenjar mammae pada manusia. ASI merupakan

satu-satunya makanan alami yang dihasilkan oleh kelenjar payudara

wanita melalui proses laktasi, disediakan bagi bayi sejak lahir hingga

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 30: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

16

berusia 2 tahun atau lebih (Siregar, 2006; Proverawati dan Asfuah,

2009).

Pemberian ASI merupakan cara pemberian makanan alami yang

terbaik bagi bayi dan anak baduta. Pemberian ASI saja segera setelah

bayi lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan atau cairan lain

termasuk air putih disebut ASI eksklusif (Nirwana, 2012; Istiani dan

Rusilanti, 2013).

b. Manfaat ASI

Ada beberapa manfaat ASI, diantaranya adalah 1) Mengandung

komposisi yang tepat. ASI terdiri dari zat gizi yang ideal sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi (Kristiyansari, 2009;

Proverawati dan Asfuah, 2009). 2) Mengandung zat pelindung. ASI

mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi

selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme,

Complemen C3 dan C4. ASI dapat melindungi bayi dari infeksi

gastrointestinal, penyakit kronis, mengurangi terjadinya diabetes dan

obesitas pada bayi (Gupte, 2004; Nirwana, 2012). 3) Meningkatkan

kecerdasan bayi. Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang

mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan

otak bayi yang mendapat ASI akan tumbuh optimal dan terbebas dari

rangsangan kejang hingga sel-sel saraf otak. 4) Tidak menyebabkan

alergi. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat

menyebabkan alergi pada bayi. 5) Mempunyai efek psikologis yang

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 31: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

17

menguntungkan. Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada

kulit ibu. Kontak kulit yang dini ini akan sangat besar pengaruhnya

pada perkembangan bayi kelak. Interaksi yang timbul waktu menyusui

antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi

(Kristiyansari, 2009) 6) Pertumbuhan dan perkembangan bayi akan

baik. Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan

yang baik setelah lahir dan mengurangi kemungkinan obesitas. 7)

Perkembangan psikomotorik lebih cepat. Berdasarkan penelitian, bayi

yang mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat daripada yang

diberi susu formula. 8) Mencegah perdarahan pasca persalinan dan

mempercepat kembalinya rahim ibu kebentuk semula. Isapan bayi

pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar

hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah

terjadinya perdarahan pasca persalinan. Bila perdarahan pasca

pesrsalinan tidak terjadi maka risiko kekurangan darah yang

menyebabkan anemia akan berkurang. Dengan menyusui, rahim ibu

akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian rahim

keukuran sebelum hamil 9) Menyusui secara eksklusif dapat menunda

kesuburan dan menjarangkan kehamilan (Kristiyansari, 2009;

Proverawati dan Asfuah, 2009).

c. Kandungan Gizi dalam ASI

Kandungan gizi yang terdapat dalam ASI diantaranya 1)

Karbohidrat. Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 32: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

18

kadarnya paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7gr%). Laktosa

berfungsi sebagai salah satu sumber untuk otak, mempertinggi

absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan Lactobasillus bifidus.

2) Lemak. Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Sekitar 50%

kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5-

4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap

oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi

asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI. 3)

Protein. Kadar protein ASI sebesar 0.9%, 60% diantaranya adalah

whey yang lebih mudah dicerna dibanding kasein. Protein berguna

untuk pembentukan sel pada bayi yang baru lahir. 4) Taurin. Taurin

adalah suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat pada ASI.

Taurin berfungsi sebagai neuro transmitter dan berperan penting untuk

proses maturasi sel otak. 5) Vitamin. ASI cukup mengandung vitamin

yang diperlukan bayi. Vitamin K berfungsi sebagai katalisator pada

proses pembekuan darah, vitamin D berfungsi untuk pembentukan

tulang bayi baru lahir, vitamin E berfungsi penting untuk ketahanan

dinding sel darah merah, Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata,

selain itu untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan

pertumbuhan. Selain itu adapula vitamin B, asam folat, dan vitamin C

yang larut dalam air. 6) Zat besi. Bayi aterm normal biasanya lahir

dengan hemoglobin tinggi (16-22 gr/dl), yang berukuran cepat setelah

lahir. Bayi memiliki persediaan zat besi dalam jumlah banyak cukup

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 33: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

19

untuk setidaknya 4-6 bulan. 7) Mineral. Mineral berfungsi sebagai

pembentukan atau pembuatan darah dan pembentukan tulang (Badriul,

2008; Prasetyo, 2009; Roesli, 2009; Proverawati dan Asfuah, 2009).

d. Pola Pemberian ASI

Sebelum tahun 2001 WHO merekomendasikan untuk

memberikan ASI eksklusif selama 4-6 bulan. Namun pada tahun 2001,

setelah melakukan telaah artikel penelitian secara sistematik dan

berkonsultasi dengan para pakar, WHO merevisi rekomendasi ASI

eksklusif tersebut dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan dan dilanjutkan

pemberian ASI sampai usia 2 tahun (WHO, 2014).

e. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI

Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI diantara adalah 1)

Pengetahuan, dengan adanya pengetahuan yang cukup diharapkan

informasi tentang kesehatan dan perilakunya akan lebih mudah

berubah dan diterima. 2) Usia. Usia ibu dapat menentukan kesehatan

maternal yang berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan, nifas

serta cara mengasuh dan menyusui bayinya. 3) Pendidikan. Pendidikan

ibu mempengaruhi pola pikir ibu untuk menentukan tindakannya baik

yang menguntungkan ataupun tidak. Diharapkan ibu yang

berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas akan lebih bisa

menerima alasan untuk memberikan ASI sampai usia 2 tahun karena

pola pikirnya yang lebih realistis dibandingkan yang berpendidikan

rendah. 4) Pekerjaan. Kegiatan atau pekerjaan ibu sering kali dijadikan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 34: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

20

alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif maupun ASI sampai usia

2 tahun, terutama yang tinggal di perkotaan (Prasetyono, 2009). 5)

Sosial budaya. Kurangnya kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan

kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung, gencarnya promosi

susu formula, dukungan suami dan keluarga, serta masalah payudara

ibu merupakan penghambat pemberian ASI (Departemen kesehatan

RI, 2008; Khasanah, 2011).

f. Hubungan ASI dengan Obesitas

Hubungan antara lamanya pemberian ASI dengan menurunnya

risiko obesitas mungkin disebabkan oleh berbagai mekanisme

biologik. Menurut Grummer-Strawn dan Mei (2004) ada beberapa

kemungkinan mekanisme biologik yang berhubungan dengan lama

durasi pemberian ASI dengan menurunnya risiko terjadinya obesitas

yaitu yang pertama, anak-anak yang diberi ASI dapat mengatur jumlah

susu yang mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan

energi ini berhubungan dengan respons internal mereka untuk

menyadari rasa kenyang yang lebih baik daripada anak-anak yang

diberi susu botol.

Kemungkinan kedua adalah kadar insulin dalam darah pada

anak-anak yang diberikan susu formula lebih tinggi dan memiliki

respon insulin yang lebih panjang daripada anak-anak yang diberi ASI,

hal ini menstimulasi lebih banyak deposisi jaringan lemak, yang

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 35: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

21

mengakibatkan bertambahnya berat badan, obesitas dan resiko

Diabetes Melitus tipe 2.

Kemungkinan yang ketiga adalah konsentrasi leptin (hormon

yang berfungsi untuk menghambat nafsu makan dan mengatur lemak

dalam tubuh) ditemukan dalam konsentrasi yang lebih seimbang pada

anak-anak yang diberikan ASI daripada anak-anak yang diberi susu

formula. Leptin memiliki fungsi regulatorik pada balita dengan

menghambat nafsu makan dan jalur anabolik serta menstimulasi jalur

katabolik (Nguyen, 2010).

Penelitian Sulanto et al (2012) menyatakan bahwa pemberian

ASI dapat menurunkan risiko obesitas pada anak-anak berusia 6-8

tahun. Pemberian ASI memiliki banyak keuntungan, diantaranya

murah, dan efek sampingnya rendah. Pemberian ASI sangatlah

berguna untuk melawan tingkat obesitas yang terus meningkat di

negara maju maupun negara berkembang.

3. Pola Makan Anak Balita

a. Definisi

Pola makan (food pattern) adalah cara seseorang atau

sekelompok orang dalam memilih pangan dan makanannya yang

tersedia serta mengkonsumsinya sebagai tanggapan terhadap pengaruh

fisiologi, psikologi, budaya dan sosial. Pola makan dinamakan pula

kebiasaan makan, kebiasaan pangan atau pola pangan (Almatsier,

2011). Menurut Departemen kesehatan RI (2009) ―pola makan adalah

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 36: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

22

suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan

dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status

nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit‖.

b. Tingkat Asupan Makan Anak Balita

Zat gizi adalah zat atau unsur-unsur kimia yang terkandung

dalam pangan yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh secara

normal. Manusia memerlukan zat gizi agar dapat hidup dengan sehat

dan mempertahankan kesehatannya. Oleh karena itu, jumlah zat gizi

yang diperoleh melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan

tubuh untuk melakukan kegiatan internal dan eksternal, pemeliharaan

tubuh dan pertumbuhan, serta untuk aktivitas.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) dapat digunakan untuk menilai

tingkat kecukupan zat gizi individu. Untuk mengetahui kecukupan gizi

dan asupan makan anak balita digunakan AKG tahun 2012, yang

disajikan pada tabel 2.3. Kecukupan gizi tersebut dianjurkan untuk

dipenuhi dari konsumsi pangan anak balita setiap harinya.

Tabel 2.3 Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi

(AKG) Rata-Rata Per Har

Kelompok

Umur

Berat

Badan

(kg)

Tinggi

Badan

(cm)

Energi

(kkal)

Protein

(g)

Vitamin

A

(RE)

Besi/Fe

(mg)

0-6 bulan 6 60 550 10 375 0,5

7-12 bulan 8,5 71 650 16 400 7

1-3 tahun 12 90 1000 25 400 8

4-6 tahun 17 110 1550 39 450 9

Sumber : Departemen kesehatan RI, 2012

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 37: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

23

Tabel 2.4. Angka Kecukupan Energi (AKE) Dan Protein (AKP) Anak

No. Umur Energi (kkal) Protein (gr)

1. 0-6 bulan 550 10

2. 7-12 bulan 650 16

3. 1-3 tahun 1000 25

4. 4-6 tahun 1550 39

Sumber : Departemen kesehatan RI, 2012

Pada dasarnya makanan bagi balita harus bersifat lengkap artinya

kualitas dari makanan harus baik dan kuantitas makanan pun harus

cukup, dan bergizi artinya makanan mengandung semua zat gizi yang

dibutuhkan, dengan memperhitungkan penambahan konsumsi zat

pembangun karena tubuh anak sedang berkembang pesat, penambahan

bahan makanan sebagai sumber energi, serta penambahan zat

pembangun untuk perkembangan mental dan pertumbuhan jaringan

otak yang mempengaruhi kecerdasannya.

c. Pola Makan Anak Balita

Telah kita ketahui bahwa pola makan merupakan perilaku yang

ditempuh seseorang dalam memilih, menggunakan bahan makanan

dalam konsumsi pangan setiap hari meliputi jenis makanan, jumlah

makanan dan frekuensi makanan yang berdasarkan pada faktor-faktor

sosial, budaya dimana mereka hidup. Menurut Baliwati (2007) pola

makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah-

buahan dan sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai

dengan kebutuhan. Dengan pola makan yang baik, frekuensi yang

benar dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 38: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

24

terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat

pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang.

Pola makan yang baik untuk mencapai status gizi ideal adalah

pola makan yang memenuhi pedoman umum gizi seimbang (PUGS)

dan piramida makanan. PUGS merupakan petunjuk terperinci tentang

cara memperbaiki pola makan yang memuat aneka ragam makanan

dan mengandung seluruh sumber zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

PUGS dikembangkan dengan maksud untuk mencegah dan mengatasi

masalah gizi ganda, yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Ada 13 pesan

dasar PUGS, yaitu:

Makanlah aneka ragam makanan, makanlah makanan untuk

memenuhi kecukupan energi, makanlah makanan sumber

karbohidrat setengah dari kebutuhan energi, batasi konsumsi

lemak dan minyak seperempat dari kecukupan energi, gunakan

garam beryodium, makanlah makanan sumber zat besi, berikan

ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI

sesudahnya, biasakan makan pagi, minumlah air bersih yang

aman dan cukup jumlahnya, lakukan aktivitas fisik secara teratur,

hindari minuman beralkohol, makanlah makanan yang aman bagi

kesehatan, bacalah label pada makanan yang dikemas.

(Khomsan dan Anwar, 2008; Adiningsih, 2010).

Sedangkan untuk pengelompokan bahan makanan, didasarkan pada

tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sumber zat energi/tenaga (padi-

padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, sagu, dan pisang), sumber zat

pengatur (sayuran dan buah-buahan), dan sumber zat pembangun

(ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-kacangan dan hasil olahnya,

seperti tempe, tahu, dan oncom)

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 39: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

25

Ketiga golongan bahan makanan tersebut digambarkan dalam

bentuk piramida (kerucut) yang diurutkan berdasarkan banyaknya

jumlah yang digunakan dalam hidangan sehari-hari. (Almatsier, 2011)

Gambar tersebut disebut piramida makanan, seperti gambar berikut:

Gambar 2.1. Piramida makanan

Piramida makanan menggambarkan 4 prinsip gizi seimbang yang

mengandung 4 prinsip dasar, yaitu aneka ragam makanan sesuai

kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal.

Luasnya potongan piramida makanan menunjukkan porsi makanan

yang harus dikonsumsi setiap orang per hari dengan dilapisi oleh air

putih pada tiap potongannya. Air putih tersebut merupakan bagian

terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan

aktif.

Kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas) perhari.

Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan

golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 40: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

26

dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat

golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Jumlah

sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi)

daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah

ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu

(yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di

potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu,

tempe, dan oncom.

Terakhir dan menempati puncak piramida makanan dalam

potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang

dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng

terdapat prinsip gizi seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan

berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena

prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda

menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka

diperlukan beberapa macam piramida makanan untuk ibu hamil dan

menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut (Khomsan

dan Anwar, 2008; Gibney, 2009; Devi, 2010).

d. Frekuensi dan Porsi Makan Anak Balita

Khomsan (2010) menyatakan bahwa frekuensi konsumsi pangan

per hari merupakan salah satu aspek dalam kebiasaan makan.

Frekuensi konsumsi pangan pada anak, ada yang terikat pada pola

makan 3 kali per hari tetapi banyak pula yang mengkonsumsi pangan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 41: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

27

antara 5 sampai 7 kali per hari atau lebih. Frekuensi konsumsi pangan

bisa menjadi penduga tingkat kecukupan gizi, artinya semakin tinggi

frekuensi konsumsi pangan, maka peluang terpenuhinya kecukupan

gizi semakin besar. Suatu hasil pengamatan terhadap anak-anak di

negara Barat memperlihatkan bahwa pada kelompok anak yang

frekuensi konsumsi pangannya kurang dari 4 kali per hari

mengkonsumsi energi, protein, vitamin C, dan zat besi (Fe) lebih

rendah dari rata-rata konsumsi anak-anak yang seumur. Sedangkan

konsumsi pada kelompok anak yang frekuensi konsumsi pangannya

lebih dari 6 kali per hari ternyata lebih tinggi dari rata-rata konsumsi

anak yang seumur.

Porsi makan bagi orang dewasa dan balita sangatlah jauh

berbeda, porsi makan anak balita lebih sedikit karena kebutuhan gizi

esensial jumlahnya lebih sedikit yang harus dipenuhi. Selain itu

karakteristik pertumbuhan dan aktivitasnya juga berbeda. Porsi makan

bagi anak balita harus mempunyai kandungan air dan serat yang sesuai

dengan daya toleransi, tekstur makanannya agak lunak agar mudah

dicerna, memberikan rasa kenyang (Komsatiningrum, 2009).

Makanan selingan perlu diberikan kepada balita terutama jika porsi

makan utama yang dikonsumsi belum mencukupi. Pemberian makanan

selingan tidak boleh berlebihan karena akan mengakibatkan

berkurangnya nafsu makan akibat terlalu kenyang makan makanan

selingan.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 42: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

28

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pola

makan, yaitu 1) Umur ibu. Orang tua muda, terutama ibu, cenderung

kurang pengetahuan dan pengalaman dalam merawat anak sehingga

mereka umumnya merawat anak didasarkan pada pengalaman orang

tua terdahulu. Selain itu, faktor usia muda juga cenderung menjadikan

seorang ibu akan lebih memperhatikan kepentingannya sendiri

daripada kepentingan anaknya, sehingga kuantitas dan kualitas

perawatan kurang terpenuhi. Sebaliknya, ibu yang lebih berumur

cenderung akan menerima perannya dengan sepenuh hati. 2)

Pengetahuan gizi ibu. Pengetahuan tentang gizi sangat diperlukan agar

dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat konsumsi gizi.

Jika ibu rumah tangga memiliki pengetahuan gizi yang baik ia akan

mampu untuk memilih makanan-makanan yang bergizi untuk

dikonsumsi. 3) Pendidikan ibu. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi

akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap

informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya

hidup sehari-hari, khususnya dalam kesehatan dan gizi. 4) Pekerjaan

ibu. Orang tua yang bekerja terutama ibu akan mempunyai waktu yang

lebih sedikit untuk memperhatikan dan mengasuh anaknya

(Sediaoetama, 2008). 5) Pendapatan keluarga. Berbagai upaya

perbaikan gizi biasanya berorientasi pada tingkat pendapatan. Seiring

makin meningkatnya pendapatan, maka kecukupan akan makanan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 43: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

29

dapat terpenuhi. 6) Jumlah anggota keluarga. Banyaknya anggota

keluarga akan mempengaruhi konsumsi pangan. Jumlah anggota

keluarga yang semakin besar tanpa diimbangi dengan meningkatnya

pendapatan akan menyebabkan pendistribusian konsumsi pangan akan

semakin tidak merata.

f. Metode Penilaian Konsumsi Makan

Penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang

digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok.

Berikut ini dijelaskan beberapa metode penilaian konsumsi makan

untuk individu/perorangan, yaitu 1) Meode food recall. Prinsip dari

metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah

bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.

Jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan

menggunakan alat ukuran rumah tangga (URT), misalnya sendok,

gelas, piring dan lain-lain atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan

sehari-hari. Agar data yang dihasilkan representative, maka recall 24

jam sebaiknya dilalakukan berulang-ulang dan harinya tidak berturut-

turut. 2) Metode food frequency. Metode food frequency adalah untuk

memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan

atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan

atau tahun. 3) Metode perkiraan makanan (estimated food records).

Metode ini disebut juga food records atau diary records, yang

digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 44: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

30

responden diminta untuk mencatat semua yang dia makan dan minum

setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau

menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4

hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan

tersebut. 4) Metode penimbangan makanan (food feighing). Pada

metode penimbangan makanan, responden atau petugas menimbang

dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1

hari. 5) Metode pencatatan (food account). Metode pencatatan

dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua makanan

yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari produksi sendiri,

termasuk harga eceran makanan tersebut. 6) Metode inventaris

(inventory record). Metode inventaris disebut juga log book method.

Prinsipnya dengan cara menghitung/mengkur semua persediaan

makanan di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai

akhir survei. Semua makanan yang diterima, terbuang, tersisa dan

busuk selama penyimpanan dan diberikan kepada orang lain atau

binatang di catat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode

pengumpulan data (biasanya sekitar satu minggu). 7) Pencatatan

makanan rumah tangga (household food record). Pengukuran dengan

metode ini dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu oleh

responden. Metode ini tidak memperhitungkan sisa makanan yang

terbuang dan dimakan oleh binatang peliharaan dan dianjurkan hanya

untuk daerah tertentu, dimana tidak banyak variasi penggunaan bahan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 45: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

31

makanan dalam keluarga (Supariasa et al, 2012; Gibney et al, 2010;

Khomsan, 2010).

Metode-metode diatas juga mempunyai kelemahan, salah satunya

yaitu tidak bisa digunakan untuk mengetahui pola konsumsi maupun

pola makan dengan kasus penyakit kronis, karena penyakit ini timbul

setelah melewati waktu tertentu dan sudah melewati pola konsumsi

makan jangka panjang selama bertahun-tahun (Gibney et al, 2010).

g. Hubungan Pola Makan dengan Obesitas

WHO (2008) menyatakan bahwa perubahan global pada pola

makan yang cenderung terjadi pada anak obesitas adalah peningkatan

masukan makanan padat energi yang merupakan tinggi lemak dan gula

namun rendah vitamin, mineral, dan mikornutrien sehat lainnya. Pola

makan yang tidak seimbang mengakibatkan ketidakseimbangan energi

sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya gizi lebih dan obesitas.

Faktor-faktor yang berpengaruh dari pola makan terhadap terjadinya

obesitas adalah kuantitas, porsi perkali makan, kepadatan energi dari

makanan yang dimakan, kebiasaan makan (contoh kebiasaan makan

malam hari), frekuensi makan, dan jenis makanan (Snetselaar, 2008).

Usia balita merupakan usia pra sekolah dimana seorang anak akan

mengalami tumbuh kembang dan aktivitas yang sangat pesat

dibandingkan dengan ketika masih bayi. Oleh karena itu, pola

pemberian makanan sangat penting diperhatikan. Pola makan yang

baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 46: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

32

pola makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih

atau sebaliknya kekurangan. Asupan berlebih menyebabkan kelebihan

berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan gizi

(Sulistyoningsih, 2011).

B. Penelitian Relevan

Penelitian Dewi dan Sidiartha (2013) dengan judul ―Prevalensi dan

Faktor Risiko Obesitas Anak Sekolah Dasar Di Daerah Urban dan Rural‖.

Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah subyek

241 anak sekolah dasar dari daerah urban dan rural di Denpasar. Teknik

pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis data

dengan Pearson Chi–square, Fisher’s Exact Test, dan regresi logistic,

didapatkan hasil bahwa prevalensi obesitas di daerah urban adalah 21%

sedangkan rural 5%. Anak di daerah urban 3,8 kali menderita obesitas. Faktor

yang paling berhubungan dengan obesitas di daerah urban adalah kebiasaan

anak makan fast food lebih dari 2 kali dalam seminggu, sedangkan di daerah

rural tidak ditemukan faktor yang signifikan berhubungan dengan obesitas.

Persamaan penelitian ini dengan rencana penelitian terletak pada variabel

terikatnya yaitu obesitas. Perbedaannya terletak pada metode, teknik

sampling, subjek, waktu dan tempat serta uji statistiknya.

Penelitian Purwani dan Mariyam (2013) dengan judul ―Pola Pemberian

Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun Di Kabunan Taman

Pemalang‖. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan

cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 47: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

33

Subjek penelitian sebanyak 33 responden yang dilaksanakan di Desa

Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang pada bulan Febuari 2013.

Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan korelasi Chi

Square. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pola

pemberian makan dengan status gizi pada anak usia 1 sampai 5 tahun di Desa

Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Persamaan penelitian ini

dengan rencana penelitian terletak pada variabel bebas. Perbedaannya terletak

pada jenis penelitian, desain penelitian, teknik sampling, subjek, waktu dan

tempat serta uji statistiknya.

Penelitian Sulanto et al (2012) dengan judul ―Breastfeeding and

Decreased Risk For Childhood Obesity‖. Penelitian ini menggunakan desain

case control. Tempat penelitian di dua sekolah dasar yaitu Budi Mulia dan

Tarakanita pada bulan September – November 2010. Subjek adalah siswa

sekolah dasar usia 6-8 tahun yang obesitas sejumlah 68 dan tidak obesitas

sejumlah 68 anak. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian

ini adalah pemberian ASI eksklusif menurunkan peluang untuk obesitas pada

anak-anak usia 6-8 tahun. Persamaan penelitian ini dengan rencana penelitian

terletak pada jenis dan desain penelitian serta variabel bebas dan terikat.

Perbedaannya terletak pada subjek, waktu dan tempat, teknik sampling serta

uji statistiknya.

Penelitian Scott et al (2012) dengan judul ―The Relationship Between

Breastfeeding and Weight Status In A National Sample Of Australian

Children And Adolescents‖. Penelitian ini menggunakan analisis sekunder

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 48: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

34

dari survey aktivitas fisik dan gizi tahun 2007. Sampel berjumlah 2066,

terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 9 sampai 16 tahun dari seluruh

negara di bagian teritori Australia. Uji statistik menggunakan analisis regresi

logistik. Hasil penelitian ini adalah bahwa anak-anak yang disusui selama ≥ 6

bulan secara signifikan lebih kecil mengalami kelebihan berat badan.

Persamaan penelitian ini dengan rencana penelitian terletak pada variabel

bebas dan uji statistiknya. Perbedaannya terletak pada jenis dan desain

penelitian, subjek, waktu dan tempat.

Penelitian Sartika (2011) dengan judul ―Faktor Risiko Obesitas Pada

Anak 5-15 Tahun Di Indonesia‖. Penelitian ini menggunakan desain cross

sectional dan menggunakan sumber data sekunder data Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2007. Subjek terdiri dari 207.111 anak berusia 5-15

tahun, dan setelah dilakukan cleaning data diperoleh sampel sebanyak

170.699 orang. Analisis data statistik meliputi analisis univariat, bivariat (uji

Chi Square) dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Faktor risiko yang

paling berhubungan dengan obesitas pada anak usia 5-15 tahun adalah tingkat

pendidikan anak setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, riwayat

obesitas ayah, kebiasaan olah raga dan merokok serta asupan protein.

Persamaan penelitian ini dengan rencana penelitian terletak pada variabel

terikatnya, yaitu obesitas serta uji statistiknya. Perbedaannya terletak pada

metode dan desain penelitian, teknik sampling, subjek, waktu dan tempat.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 49: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

35

C. Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Kerangka pikir hubungan pemberian ASI dan pola makan

dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun

Keterangan :

: variabel dalam penelitian

: variabel luar penelitian

Faktor yang

mempengaruhi

pemberian ASI:

1. Pengetahuan

2. Usia

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

5. Sosial budaya

6. Informasi

7. Faktor fisik ibu

8. Dukungan suami

9.

Faktor yang mempengaruhi

pola makan Balita:

1. Umur ibu

2. Pengetahuan gizi ibu

3. Pendidikan ibu

4. Pekerjaan ibu

5. Pendapatan keluarga

6. Jumlah anggota

keluarga

Faktor lain yang

mempengaruhi obesitas

pada balita:

1. Faktor genetik

2. Status sosial

ekonomi

3. Aktifitas fisik

4. Makanan cepat

saji (fast food)

5. Faktor keluarga

6. Pemberian susu

formula

7. Berat badan lahir

Lama Pemberian ASI

Tingkat kecukupan

energi dan protein

Pola makan

Obesitas pada anak usia 2-5

tahun

Pengeluaran

energi

Asupan

energi

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 50: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

36

Obesitas pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah

pemberian ASI, pola makan, faktor genetik, status sosial ekonomi, aktivitas

fisik, makanan cepat saji dan faktor keluarga. Secara umum obesitas dapat

disebabkan oleh ketidakseimbangan kalori yang diakibatkan karena asupan

energi yang jauh melebihi kebutuhan tubuh. Faktor yang mempengaruhi

pemberian ASI diantaranya yaitu pengetahuan, usia, pendidikan, pekerjaan,

sosial budaya, informasi, faktor fisik ibu serta dukungan suami.

Usia anak 2-5 tahun merupakan usia pra sekolah dimana seorang anak

akan mengalami tumbuh kembang dan aktivitas yang sangat pesat

dibandingkan dengan ketika masih bayi. Oleh karena itu, pola pemberian

makanan sangat penting diperhatikan. Secara umum faktor yang

mempengaruhi terbentuknya pola makan adalah umur ibu, pengetahuan gizi

ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, serta jumlah

anggota keluarga. Pola makan disini bisa dilihat dari jumlah, jenis dan

frekuensinya. Pola makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan gizi dan pola makan yang tidak sesuai akan

menyebabkan asupan gizi berlebih ataupun kekurangan gizi. Asupan energi

yang melebihi kebutuhan akan menyebabkan terjadinya obesitas pada balita

(Sulistyoningsih, 2011; Redinger, 2007; Balaban et al, 2004).

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 51: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

37

D. Hipotesis

1. Ada hubungan lama pemberian ASI dengan obesitas pada anak usia 2-5

tahun.

2. Ada hubungan pola makan dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

3. Ada hubungan lama pemberian ASI dan pola makan secara bersama-sama

dengan kejadian obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 52: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Pengajuan judul tesis dilaksanakan pada bulan Desember 2013 dan

pengumpulan data penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni

2014. Jadwal penelitian terlampir (Lampiran I).

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan

rancangan case control yaitu suatu penelitian yang mempelajari seberapa jauh

faktor resiko mempengaruhi terjadinya efek, dengan menggunakan

pendekatan retrospektif artinya penelitian dimulai dengan mengidentifikasi

kelompok yang terkena penyakit atau efek tertentu (kasus) dan kelompok

tanpa efek (kontrol), kemudian faktor risiko diidentifikasi terjadinya pada

waktu yang lalu.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 53: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

39

Gambar 3.1 Skema Rancangan Kasus Kontrol

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah

kabupaten Bantul. Besar populasi penelitian ini adalah 62003 anak.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah :

a. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah anak balita yang berusia 2-

5 tahun yang mengalami obesitas dan berada di wilayah kabupaten

Bantul.

b. Kontrol adalah anak balita yang berusia 2-5 tahun di wilayah

kabupaten Bantul yang tidak mengalami obesitas. Kelompok kontrol

diambil dengan cara melakukan matching terhadap umur dan jenis

kelamin.

Lama pemberian

ASI

Pola makan

Lama pemberian

ASI

Pola makan

Matching: jenis kelamin

dan usia

Efek (-) atau Kontrol :

Anak usia 2-5 tahun

yang tidak obesitas

Efek (+) atau Kasus:

Anak usia 2-5 tahun

yang obesitas Retrospektif

Retrospektif

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 54: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

40

Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi berikut ini:

1) Kriteria inklusi

a) Anak balita yang berusia 2-5 tahun yang bertempat tinggal di

wilayah kabupaten Bantul.

b) Anak balita yang berusia 2-5 tahun yang datang ke posyandu

tempat penelitian.

2) Kriteria eksklusi

a) Anak dalam keadaan sakit atau dalam perawatan dokter.

b) Anak yang menderita gangguan psikologi.

c) Anak yang menderita kelainan genetik, misalnya down

syndrom.

c. Estimasi Besar Sampel

Besar sampel untuk penelitian analitik kategorik berpasangan case

control diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut (Dahlan, 2013):

n1=n2=

Keterangan:

Zα : deviat baku alfa

Zβ : deviat baku beta

𝜋 : besarnya diskordan (ketidaksesuaian)

: P1 (1 - P2) + P2 (1-P1)

P1 : proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan

judgement peneliti

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 55: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

41

P1 - P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

Pada penelitian ini menggunakan power 80%, sehingga Zβ : 0,842,

dan menggunakan tingkat kesalahan 5%, sehingga Zα : 1,96. Nilai P2

sebesar 0,46 (hasil kepustakaan dari penelitian Saputri, 2014).

Dengan demikian, estimasi besar sampel yang diperlukan sebagai

sumber data pada taraf kepercayaan 95% adalah :

n1=n2=

n1=n2=

n1=n2=

n1=n2= 98

Berdasarkan perhitungan besar sampel diatas, maka besar

sampel minimal yang dibutuhkan adalah 98 kasus dan 98 kontrol.

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik cluster sampling dengan cara memilih 2 kecamatan dari 17

kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bantul secara

random.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (X):

X1: Lama pemberian ASI

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 56: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

42

X2: Pola makan

b. Variabel terikat (Y): obesitas

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel pada penelitian ini disajikan dalam tabel 3.1 di

bawah ini:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

N

o

Variabel Definisi

Operasinal

Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Data

1 Variabel

bebas:

Lama

pemberian

ASI

Lamanya anak

mendapatkan

asupan ASI sejak

bayi baru lahir

sampai ibu

berhenti

memberikan

ASInya.

Kuesioner Jumlah bulan

dalam

memberikan ASI

pada anak.

Interval

2 Pola

makan

Kebiasaan makan

yang dilakukan

oleh anak balita

dalam memenuhi

kebutuhan energi

di dalam tubuh

yang meliputi

jumlah, jenis, dan

frekuensi makanan

yang dikonsumsi

sehari-hari.

Kuesioner

dengan

skala likert

yang terdiri

dari 5

alternatif

jawaban:

Selalu,

sering,

kadang-

kadang,

pernah, dan

tidak

pernah

Jumlah

perolehan skor

kuesioner pola

makan.

Skor max: 140

Interval

3 Variabel

Terikat:

Obesitas

pada anak

Kelebihan masa

tubuh yang didapat

berdasarkan

perhitungan berat

badan dan tinggi

badan anak usia 2-

5 tahun.

Kuesioner,

Timbangan

injak dan

microtoise

1. Tidak

obesitas jika

Z-score ≤ +2

SD

2. Obesitas jika

Z-score > +2

SD

Nomin

al

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 57: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

43

E. Tekhnik Pengumpulan Data

1. Jenis data yang dikumpulkan

a. Data Primer

Data primer diperoleh oleh peneliti dari sumber data atau informasi

secara langsung. Data primer yang digunakan meliputi data umum

karakteristik responden, lama pemberian ASI, pola makan, dan

kejadian obesitas anak.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan posyandu,

puskesmas dan Dinkes Bantul.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan cara

wawancara, observasi dan pengisian kuesioner dengan dibantu oleh 2

asisten peneliti serta kader yang ada diposyandu. Tahap pertama penelitian

dilakukan dengan cara melakukan studi pendahuluan (skrining awal) untuk

menentukan prevalensi obesitas di tiap kecamatan di wilayah kabupaten

Bantul. Setelah itu peneliti menentukan kecamatan yang akan dijadikan

tempat penelitian. Kemudian bekerjasama dengan puskesmas dan kader

posyandu untuk mengkaji status gizi balita pada masing-masing posyandu

di tiap kecamatan yang selanjutnya dilakukan penelitian pada posyandu

yang sudah sudah dikaji kejadian obesitasnya.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 58: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

44

Penentuan obesitas dan tidak obesitas dilakukan dengan cara

melakukan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan)

menggunakan timbangan injak dengan tingkat ketelitian 0,1 kg dan alat

pengukur tinggi badan (microtoise) berkapasitas sepanjang 200 cm dengan

ketelitian 0,1 cm. Langkah - langkah pengukuran berat badan, yaitu a)

Responden menggunakan pakaian biasa, isi kantong dikeluarkan, tidak

menggunakan sepatu dan kaos kaki. b) Timbangan diletakkan pada

permukaan yang keras dan rata. c) Responden berdiri diatas timbangan,

pandangan lurus ke depan dan tidak boleh bergerak. d) Membaca berat

badan pada tampilan dan mencatat hasilnya. Sedangkan langkah – langkah

mengukur tinggi badan yaitu a) Alas kaki reseponden dilepas, berdiri

tegak, kaki rapat, lutut lurus. Tumit, pantat, bahu menyentuh dinding

vertikal, pandangan lurus kedepan serta tangan lepas disamping badan

dengan telapak tangan menghadap paha. b) Microtoise ditarik sampai

menyentuh ujung kepala, pegang secara horizontal. c) membaca berat

badan pada tampilan dan mencatat hasilnya dengan ketelitian 0,1 cm.

Setelah melakukan pengkajian obesitas dan tidak obesitas pada anak,

kemudian peneliti melakukan wawancara tentang karakteristik responden

dan lama pemberian ASI, sedangkan pola makan anak diisi sendiri oleh

ibu (orangtua) anak. Sebelum mengisi kuesioner, responden mendapatkan

penjelasan tentang tujuan dan cara pengisian kuesioner dari peneliti.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 59: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

45

F. Teknik dan Instrumen untuk Mengumpulkan Data

1. Data umum tentang karakteristik responden dilakukan melalui wawancara

dengan menggunakan kuesioner identitas responden.

2. Data status gizi untuk kelompok obesitas dan tidak obesitas dikumpulkan

melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan serta buku kesehatan ibu

dan anak (KIA). Berat badan diukur menggunakan timbangan berat badan

dengan ketelitian 0,1 kg dengan kapasitas 120 kg, sedangkan tinggi badan

diukur dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm dan

kepasitas 200 cm.

3. Data lama pemberian ASI diperoleh dengan cara wawancara yang

dilakukan peneliti, sedangkan data pola makan menggunakan kuesioner

jenis skala Likert bentuk check list dengan model lima pilihan jawaban.

Kisi-kisi kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuesioner Pola Makan Anak Usia 2-5 tahun

Variabel Indikator Nomor soal Jumlah

Favorable(+) Unfavorable(-)

Pola

makan

Jumlah makanan 3*, 6*, 10, 14,

17

7, 12, 19 8

Jenis makanan 1, 2, 11, 18,

22*, 26, 27*

5*, 15, 16*,

20, 24, 25

13

Frekuensi makan 4, 13, 21, 9 8, 23, 28 7

Jumlah 16 12 28

*tidak valid

Guna memudahkan dalam perhitungan dan analisis data maka

diperlukan skor pada masing-masing butir soal. Pada kuesioner pola

makan digunakan skala Liker dengan rentang skor dari 1-5 mulai dari

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 60: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

46

tidak pernah, pernah, kadang – kadang, sering dan selalu. Adapun

panduan skoring kuesioner pola makan disajikan dalam tabel 3.3

dibawah ini:

Tabel 3.3 Panduan skoring kuesioner pola makan

Pilihan Jawaban Skor jawaban

Favorable (+) Unvaforabel (-)

Selalu 5 1

Sering 4 2

Kadang-kadang 3 3

Pernah 2 4

Tidak Pernah 1 5

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Uji validitas adalah untuk menunjukkan tingkat kesahihan atau tingkat

validitas suatu alat untuk mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas

instrumen menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r : angka korelasi x dan y atau Produtc Moment

x : nilai angka tiap point pertanyaan

y : skor total pertanyaan

xy : skor pertanyaan dikalikan skor total

n : jumlah sampel

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 61: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

47

Uji validitas telah dilakukan pada ibu (orang tua) yang mempunyai

balita usia 2-5 tahun. Uji validitas dilakukan dengan mengisi kuesioner

yang terdiri dari 28 pertanyaan tentang pola makan anak dengan jumlah

responden 30 orang.

Jika uji validitas dilakukan terhadap 30 responden, maka

didapatkan nilai rtabel 0,361 dengan tingkat kemaknaan 5%. Pertanyaan

dikatakan valid apabila nilai rhitung> rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan

statistik menggunakan Person Correlation Product Moment dengan

bantuan SPSS 21 diperoleh 6 pernyataan yang tidak valid dengan nilai

rhitung < 0,361, yaitu pernyataan no. 3, 5, 6, 16, 22, 27. Item yang tidak

valid dikeluarkan dari perhitungan, walaupun ada sebagian item

pernyataan yang dikeluarkan tidak menjadi permasalahan, karena sudah

ada item pernyataan yang mewakili indikator.

2. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data,

apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas adalah indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya.

Dalam hal ini pengujian reliabilitas menggunakan uji Alpha Cronbach

dengan rumus sebagai beriku:

2

2

11 11 t

b

Vk

kr

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 62: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

48

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

2

b = jumlah varian butir/item

2

tV = varian total

Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha

minimal 0,7. Pada uji reliabilitas penelitian ini, 22 pernyataan mengenai

pola makan anak didapatkan nilai alpha sebesar 0,720 (alpha ≥ 0,7),

maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang akan dilakukan

adalah analisis univariat bivariat, dan multivariate.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan variabel–

variabel penelitian termasuk karakteristik sampel penelitian dengan tabel

distribusi frekuensi. Pada penelitian ini analisis univariat dapat disajikan

dalam bentuk distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden,

yaitu umur ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, pendapatan

keluarga, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin anak, umur anak.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisa ini

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 63: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

49

dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu lama

pemberian ASI dengan obesitas dan pola makan dengan obesitas. Uji

statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan lama pemberian

ASI dengan obesitas dan hubungan pola makan dengan obesitas

menggunakan uji statistik regresi logistik sederhana, karena keduanya

merupakan data kategorikal dan hanya memiliki satu variabel

independen.

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat merupakan metode statistik untuk set data

dengan lebih dari satu variabel bebas dan lebih dari satu variabel terikat.

Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik regresi logistik ganda.

Di dalam proses pengolahan data, terdapat langka-langkah yang

harus ditempuh, yaitu:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil

jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan

lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi

kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 64: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

50

Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis

data menggunakan komputer.

c. Entry data

Memasukkan data untuk diolah memakai program

komputer untuk dianalisis.

d. Cleanning

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak saat

memasukan data kedalam komputer.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 65: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data

1. Kelompok Umur Ibu

Hasil karakteristik responden berdasarkan kelompok umur ibu didapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Umur Ibu

Umur Ibu

Kelompok Kasus Kelompok Kontrol

n % n %

< 20 tahun 4 3,4 6 5,1

20 – 35 tahun 77 65,8 49 41,9

> 35 tahun 36 30,8 62 53,0

Total 117 100 117 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar umur

ibu pada kelompok kasus berusia 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 77 orang

(65,8%) sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas ibu berusia lebih

dari 35 tahun yaitu sebanyak 62 orang (53,0%).

2. Tingkat Pendidikan Ibu

Hasil karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu

didapatkan hasil sebagai berikut :

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 66: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidkan Ibu

Pendidikan

Kelompok Kasus Kelompok Kontrol

n % n %

Tidak sekolah/tdk tamat SD 0 0,0 3 2,7

SD 7 6,0 8 6,8

SMP 55 47,0 19 16,2

SMA 42 35,9 70 59,8

PT 13 11,1 17 14,5

Total 117 100 117 100

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat

pendidikan ibu pada kelompok kasus mempunyai tingkat pendidikan SMP

yaitu sebanyak 55 orang (47,0%) sedangkan pada kelompok kontrol

mayoritas ibu mempunyai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 70

orang (59,8%).

3. Pekerjaan Ibu

Hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu didapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu

Pekerjaan

Kelompok Kasus Kelompok Kontrol

n % n %

Tidak bekerja 59 50,4 41 35,0

Petani 9 7,7 29 24,8

Pedagang 12 10,2 14 12,0

Wiraswasta 3 2,6 12 10,3

PNS 34 29,1 21 17,9

Total 117 100 117 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

pekerjaan ibu pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah

tidak bekerja yaitu sebanyak 59 orang (50,4%) dan 41 orang (35,0%).

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 67: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

53

4. Pendapatan Keluarga

Hasil karakteristik responden berdasarkan pendapatan keluarga didapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendapatan Keluarga

Pendapatan

Kelompok

Kasus

Kelompok

Kontrol

n % n %

< Rp 1.000.000,00 4 3,4 11 9,4

Rp 1.000.000,00 - Rp 2.500.000,00 83 70,9 89 76,1

Rp 2.500.000,00 - Rp 5.000.000,00 30 25,7 17 14,5

Total 117 100 117 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat

pendapatan keluarga pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol

adalah antara Rp 1.000.000,00 - Rp 2.500.000,00 yaitu sebanyak 83 orang

(70,9%) dan 89 orang (76,1%).

5. Jenis Kelamin Anak

Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin anak didapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak

Jenis Kelamin

Kelompok Kasus Kelompok Kontrol

n % n %

Perempuan 42 35,9 53 45,3

Laki-laki 75 64,1 64 54,7

Total 117 100 117 100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas anak pada

kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah laki-laki yaitu sebanyak

75 orang (64,1%) dan 64 orang (54,7%).

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 68: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

54

6. Berat Badan Lahir

Hasil karakteristik responden berdasarkan berat badan lahir didapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berat Badan Lahir

Berat Badan Lahir

Kelompok Kasus Kelompok Kontrol

n % n %

<2500 gram 4 3,4 10 8,5

2500-3500 gram 82 70,1 99 84,7

>3500 gram 31 26,5 8 6,8

Total 117 100 117 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa mayoritas berat badan

lahir kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah 2500 – 3500 gram

yaitu sebanyak 82 orang (70,1%) dan 99 orang (84,7%).

7. Pemberian ASI eksklusif

Hasil karakteristik responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif

didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI eksklusif

Kelompok Kasus Kelompok Kontrol

n % n %

ASI eksklusif 28 23,9 63 53,8

ASI tidak eksklusif 89 76,1 54 46,2

117 100 117 100

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pada kelompok kasus

sebagian besar ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi yaitu

sebanyak 89 orang (76,1%) sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas

ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi yaitu sebanyak 63 orang

(53,8%).

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 69: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

55

8. Lama pemberian ASI, Pola makan, BB, TB, Z-Score

Hasil karakteristik responden berdasarkan lama pemberian ASI, pola

makan, BB, TB, Z-Score didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Lama pemberian ASI, Pola makan, BB, TB,

Z-Score

Tidak Obesitas Obesitas

Min Maks Rerata ± SD Min Maks Rerata ± SD

Lama

Pemberian

ASI (bulan)

7,00 24,00 13,92 ± 5,13 1,00 24,00 10,26 ± 5,18

Pola makan

(skor)

66,00 98,00 79,87 ± 6,31 63,00 98,00 81,76 ± 6,35

BB(kg) 8,40 98,00 13,85 ± 8,43 12,80 23,20 18,49 ± 2,13

TB(cm) 71,00 108,00 89,63 ± 10,06 72,00 108,00 91,83 ± 8,31

Z-Score -3,61 2,00 -0,18 ± 0,94 2,08 5,88 3,74 ± 0,97

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa rerata lama pemberian

ASI pada kelompok obesitas (10,26) lebih rendah dibandingkan dengan

kelompok tidak obesitas (13,92), sedangkan rerata pola makan pada

kelompok obesitas lebih banyak (81,76) dibandingkan dengan rerata

kelompok tidak obesitas (79,87).

B. Pengujian Hipotesis

1. Hubungan Lama Pemberian ASI dengan Obesitas

Hasil perhitungan regresi logistik sederhana hubungan lama pemberian

ASI dengan obesitas adalah sebagai berikut:

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 70: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

56

Tabel 4.9 Regresi logistik sederhana asosiasi lama pemberian ASI

dengan obesitas

Variabel

Exp(B)

(OR)

CI 95%

Sig. Batas

bawah

Batas

atas

Lama Pemberian ASI 0,870 0,823 0,921 0,000

Constant 1,666

N observasi 234

Nagelkerke R 2

15%

Hasil analisis diperoleh nilai OR sebesar 0,870 sehingga dapat

disimpulkan bahwa lama pemberian ASI merupakan faktor yang dapat

menurunkan risiko terjadinya obesitas sebesar 13%. Estimasi tersebut

secara statistik signifikan dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0.05).

Nilai Negelkerke

R2 sebesar 15% artinya bahwa variabel lama

pemberian ASI mampu berpengaruh pada obesitas sebesar 15% dan

sisanya yaitu sebesar 85% dijelaskan oleh faktor lain diluar model

penelitian.

2. Hubungan Pola Makan dengan Obesitas

Hasil perhitungan regresi logistik sederhana hubungan pola makan

dengan obesitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Regresi logistik sederhana asosiasi pola makan dengan

obesitas

Variabel

Exp(B)

(OR)

CI 95%

Sig. Batas

bawah

Batas

atas

Pola Makan 1,049 1,006 1,093 0,025

Constant -3,838

N observasi 234

Nagelkerke R 2

2,9%

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 71: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

57

Hasil analisis diperoleh nilai OR sebesar 1,049 sehingga dapat

disimpulkan bahwa pola makan (jumlah, frekuensi, dan jenis makanan)

merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas

sebesar 1,049 kali. Estimasi tersebut secara statistik signifikan dengan

nilai p sebesar 0,025 (p < 0.05).

Nilai Negelkerke R

2 sebesar 2,9% artinya bahwa variabel pola makan

mampu berpengaruh pada obesitas sebesar 2,9% dan sisanya yaitu sebesar

97,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

3. Hubungan Lama Pemberian ASI dan Pola Makan dengan Obesitas

Hasil perhitungan analisis regresi logistik ganda hubungan lama

pemberian ASI, pola makan, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, berat

badan lahir dan ASI eksklusif dengan obesitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Analisis regresi logistik ganda

Variabel

Exp(B)

(OR)

CI 95% Sig.

Batas bawah Batas atas

Lama Pemberian ASI 0,855 0,797 0,907 0,000

Pola Makan

Pekerjaan Ibu

1,055 1,004 1,110 0,035

0,003

Pekerjaan Ibu (1)

Pekerjaan Ibu (2)

Pekerjaan Ibu (3)

Pekerjaan Ibu (4)

1,275

0,237

0,693

0,161

0,565

0,074

0,223

0,036

2,876

0,760

2,153

0,720

0,558

0,015

0,525

0,017

Jenis Kelamin (1) 0,664 0,344 1,279 0,221

Berat badan lahir

Berat badan lahir (1)

Berat badan lahir (2)

2,998

17,165

0,742

3,213

12,111

91,708

0,001

0,123

0,001

ASI Eksklusif (1) 3,902 1,965 7,747 0,000

N observasi 234

Nagelkerke R 2

43,3%

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 72: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

58

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa lama pemberian ASI merupakan

faktor yang dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas sebesar 15%,

estimasi tersebut secara statistik signifikan dengan nilai p<0.05.

Sedangkan pola makan anak dapat meningkatkan resiko terjadinya

obesitas sebesar 1,055 kali, artinya semakin banyak jumlah, jenis, dan

frekuensi makanan yang dikonsumsi sehari-hari pada anak maka semakin

berpeluang untuk terjadi obesitas. Estimasi ini secara statistik significan

dengan nilai p<0,05.

Pekerjaan ibu juga berpengaruh terhadap terjadinya obesitas. Ibu yang

bekerja sebagai PNS dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 84%

dibandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai wiraswasta. Estimasi ini

secara statistik signifikan dengan nilai p<0,05. Sedangkan ibu yang

bekerja sebagai wiraswasta dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 31%

dibandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai pedagang, tetapi estimasi

ini secara statistik tidak signifikan dengan nilai p>0,05. Ibu yang bekerja

sebagai pedagang dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 77%

dibandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai petani, estimasi ini secara

statistik signifikan dengan nilai p<0,05. Sedangkan ibu yang bekerja

sebagai petani dapat meningkatkan risiko obesitas sebesar 1,275 kali

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, tetapi estimasi ini secara

statistik tidak signifikan dengan nilai p>0,05.

Jenis kelamin anak juga berpengaruh terhadap terjadinya obesitas

pada anak usia 2-5 tahun. Jenis kelamin anak laki-laki dapat menurunkan

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 73: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

59

risiko terjadinya obesitas sebesar 34%, tetapi estimasi ini secara statistik

tidak signifikan dengan nilai p>0,05. Berat badan lahir juga berpengaruh

terhadap obesitas anak usia 2-5 tahun. Berat badan lahir <2500 gram dapat

meningkatkan risiko obesitas sebesar 17,165 kali dibandingkan dengan

berat badan lahir >3500 gram, estimasi ini secara statistik signifikan

dengan nilai p<0,05. Berat badan lahir >3500 gram juga dapat

meningkatkan risiko obesitas sebesar 2,998 kali dibandingkan dengan

berat badan lahir 2500-3500 gram, tetapi estimasi ini secara statistik tidak

signifikan dengan nilai p>0,05. Selain itu ASI eksklusif juga berpengaruh

terhadap obesitas anak usia 2-5 tahun. Dalam penelitian ini anak dengan

ASI eksklusif dapat meningkatkan risiko obesitas sebesar 3,902

dibandingkan dengan anak tidak ASI eksklusif, estimasi ini secara statistik

signifikan dengan nilai p<0,05.

Nilai Negelkerke

R2 sebesar 43,3% yang artinya bahwa lama

pemberian ASI, pola makan, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, berat

badan lahir, dan ASI eksklusif secara bersama-sama mampu

mempengaruhi kejadian obesitas sebesar 43,3%.

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemberian ASI merupakan

faktor yang dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada anak usia 2-5

tahun. Lama pemberian ASI pada kelompok obesitas rata-rata adalah 10,26

bulan, sedangkan pada kelompok yang tidak obesitas rata-ratanya lebih

banyak yaitu 13,92 bulan. Jadi semakin lama pemberian ASI nya, maka risiko

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 74: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

60

terjadinya obesitas semakin kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian Scott et al

(2012) di Australia yang menyatakan bahwa anak-anak yang diberikan ASI

selama ≥ 6 bulan secara signifikan lebih kecil mengalami kelebihan berat

badan. Sebuah penelitian di Jerman juga menyebutkan bahwa pemberian ASI

>6 bulan lebih signifikan mencegah risiko obesitas daripada yang diberikan

ASI selama 3 bulan (Weyermann et al, 2006). Dalam penelitian meta-analisis

juga menyebutkan bahwa lama pemberian ASI dapat menurunkan risiko

terjadinya obesitas pada anak, semakin lama diberikan ASI maka risiko

obesitas semakin kecil (Harder et al, 2005).

Pada penelitian ini lama pemberian ASI secara signifikan berhubungan

dengan obesitas pada anak. Hal ini disebabkan oleh berbagai mekanisme

biologik. Menurut Grummer-Strawn dan Mei (2004) ada beberapa

kemungkinan mekanisme biologik yang berhubungan dengan lama pemberian

ASI dengan menurunnya risiko terjadinya obesitas, yaitu anak-anak yang

diberi ASI dapat mengatur jumlah susu yang mereka konsumsi, kemampuan

mengatur sendiri pemasukan energi ini berhubungan dengan respons internal

mereka untuk menyadari rasa kenyang yang lebih baik. Selain itu, konsentrasi

leptin (hormon yang berfungsi untuk menghambat nafsu makan dan mengatur

lemak dalam tubuh) ditemukan dalam konsentrasi yang lebih seimbang pada

anak-anak yang diberikan ASI daripada anak-anak yang diberi susu formula

(Nguyen, 2010). Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dieu et al

(2007) dan Sartika (2011) yang menyatakan bahwa lama pemberian ASI

berhubungan dengan risiko terjadinya obesitas pada anak.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 75: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

61

Manfaat ASI untuk mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas

telah ada selama beberapa dekade, begitu juga manfaat ASI eksklusif. Akan

tetapi, pada penelitian ini menemukan hasil yang berbeda, yaitu ASI eksklusif

justru meningkatkan risiko obesitas. Sebuah studi baru dalam Journal of

American Medical Association juga menemukan hal yang sama (Martin et al,

2013). Studi ini menyebutkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak

mengurangi ukuran berat badan ataupun mengurangi prevalensi obesitas,

bahkan sebanyak 14%-16% bayi yang dipantau mengalami kelebihan berat

badan, 5% di antaranya mengalami obesitas, hal ini dapat terjadi karena

beberapa faktor lain yang mempengaruhi. Selain itu, menurut penelitian

tersebut ada kemungkinan bahwa ibu mengetahui manfaat ASI, tetapi

ibu/orangtua dengan sengaja meningkatkan frekuensi dan durasi makan anak

agar berat badan dan panjang badan tumbuh dengan cepat.

Hal serupa juga dijelaskan oleh Owen et al (2005), anak yang diberikan

ASI eksklusif dan di susui dengan baik bisa mengalami kelebihan berat badan

disebabkan karena faktor ibu (status pekerjaan), berat lahir, obesitas orang tua,

kelas sosial yang mengakibatkan kecenderungan bayi diberikan susu formula,

serta makan dan minum berlebih pada anak (over feeding). Pada penelitian ini

terlihat bahwa ibu yang bekerja dengan anak obesitas cukup banyak. Ibu yang

mempunyai kesibukan di luar rumah akan mempengaruhi cara pemberian ASI

eksklusif pada bayi, ibu akan memberikan ASI nya secara rutin dan terjadwal

(feeding style) agar anak tumbuh maksimal dan terlihat gemuk walaupun

ditinggal bekerja diluar. Tidak jarang pula ibu memberikan ASI nya

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 76: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

62

menggunakan botol, sehingga takaran ASI yang diminum anak jumlahnya

selalu sama tiap kali bayi diberikan ASI, padahal kebutuhan ASI tiap usia dan

tiap anak berbeda-beda. Berbeda dengan bayi ASI eksklusif yang disusui

langsung oleh ibunya, bayi tersebut akan belajar mengendalikan jumlah ASI

dan kalori yang dikonsumsi sesuai kebutuhan dibandingkan bayi yang minum

dengan botol, yang biasanya lebih sering ―ditarget‖ untuk menghabiskan isi

botol walaupun bayi telah merasa kenyang (Hediger et al. 2001). Hal serupa

juga diunagkapkan oleh Martin et al (2013) bahwa peningkatan durasi

menyusui secara eksklusif positif berhubungan dengan massa tubuh, massa

lemak, lingkar pinggul, lingkar kepala dan lingkar lengan serta kelebihan berat

badan/ obesitas.

Meskipun ASI eksklusif tidak bisa mencegah obesitas, tetapi ASI eksklusif

dan kegiatan menyusui masih penting dan mempunyai banyak manfaat untuk

bayi diantaranya ASI dapat melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal,

penyakit kronis dan mengurangi terjadinya diabetes (Gupte, 2004; Nirwana,

2012). Selain itu, bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki kasus eksim dan

infeksi perut yang lebih rendah sekaligus memiliki kemampuan berpikir dan

mengingat lebih baik daripada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif

(Martin et al, 2013). Saat ini, WHO (2014) juga merekomendasikan agar ibu

menyusui bayinya secara eksklusif sedikitnya selama enam bulan untuk

menghindari terjadinya diare dan penyakit menular serta untuk menyediakan

energi yang diperlukan bayi yang baru lahir dalam beberapa bulan pertama

kehidupan mereka.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 77: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

63

Faktor lain yang dapat menjadi faktor risiko obesitas adalah pola makan.

Pola makan yang tidak seimbang mengakibatkan ketidakseimbangan energi

sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pola makan secara signifikan merupakan faktor yang

dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas sebesar 1,055 kali, artinya

semakin banyak jumlah, jenis, dan frekuensi makanan yang dikonsumsi

sehari-hari pada anak maka semakin berpeluang untuk terjadi obesitas. Hal ini

sesuai dengan penelitian Moreno dan Rodriguez (2007) yang menyatakan

bahwa pola makan berhubungan dengan risiko terjadinya obesitas pada anak.

Sebuah penelitian di Euro-Amerika dan Afrika Amerika juga menyebutkan

bahwa pola makan, khususnya jumlah total makanan yang dikonsumsi

berhubungan dengan obesitas pada anak (Nicklas et al, 2003). Selain itu

menurut Patro dan Szajewska (2010) obesitas tidak hanya dipengaruhi oleh

komposisi makanan yang dikonsumsi, tetapi juga dipengaruhi oleh pola

makannya. Mengurangi makan dan frekuensi makanan ringan, membatasi

konsumsi minuman manis dan makanan ringan dapat dikaitkan dengan

penurunan risiko obesitas.

Faktor-faktor yang berpengaruh dari pola makan terhadap terjadinya

obesitas adalah kuantitas, porsi perkali makan, kebiasaan makan (contoh

kebiasaan makan malam hari), frekuensi makan, dan jenis makanan

(Snetselaar, 2008). Kecenderungan pola makan yang kaya kalori akan menjadi

ketidak seimbangan kalori yang disimpan di jaringan adiposa. Peningkatan

jaringan adiposa akan meningkatkan leptin, sehingga memiliki pengaruh

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 78: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

64

terhadap pengaturan keseimbangan enegi. Apabila tidak terjadi keseimbangan

antara energi yang masuk dan keluar maka kelebihan tersebut akan disimpan

menjadi lemak, sehingga mengakibatkan obesitas. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Richard & Redinger (2007) yang menyatakan bahwa terjadinya

obesitas secara umum berkaitan dengan keseimbangan energi di dalam tubuh,

dimana asupan energi (energy intake) lebih tinggi dibandingkan dengan yang

diperlukan (energy expenditure) oleh tubuh. Keseimbangan energi di dalam

tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam tubuh

yaitu regulasi fisiologis dan metabolism ataupun dari luar tubuh yang

berkaitan dengan gaya hidup (lingkungan) yang akan mempengaruhi

kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa

obesitas ±70% dipengaruhi oleh lingkungan dan ±30% oleh genetik (Hill,

2006).

Status pekerjaan ibu juga merupakan faktor yang berhubungan dengan

terjadinya obesitas pada anak. Dalam penelitian ini ibu bekerja, khususnya ibu

yang bekerja sebagai PNS dan pedagang dapat menurunkan risiko terjadinya

obesitas. Hal ini sejalan dengan penelitian Greve (2010) yang menyatakan

bahwa ibu yang bekerja, khususnya peningkatan jam kerja dapat menurunkan

risiko terjadinya obesitas pada anak. Hal ini mungkin disebabkan karena

jumlah pendapatan keluarga. Ibu yang bekerja dapat menambah pendapatan

keluarga sehingga mempengaruhi daya beli keluarga dalam memenuhi

kebutuhan gizi anak dan anggota keluarga lainnya. Keluarga dengan

pendapatan tinggi dapat membeli makanan apa pun, khususnya makanan sehat

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 79: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

65

bergizi (Datar et al, 2013; Nurmalina, 2011; Nirwana, 2012). Selain itu,

perawatan pendidikan informal yang semakin baik juga menjadi faktor yang

dapat menurunkan risiko obesitas anak (Nie & Sousa-Poza. 2014).

Hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa berat badan lahir

berhubungan dengan obesitas. Hal ini sesuai dengan penelitian Zarrati et al

(2013) yang menyatakan bahwa berat badan lahir secara signifikan

berhubungan dengan prevalensi obesitas selama masa kanak-kanak. Berat

badan lahir berhubungan dengan waktu pengenalan makanan pendamping

ASI. Mekanisme ini mungkin melibatkan perubahan permanen biologis yang

secara langsung berkaitan dengan regulasi berat badan, seperti adipogenesis,

pengendalian nafsu makan, atau efek pada system saraf pusat yang kemudian

berhubungan dengan perilaku yang mengarah pada obesitas (Gunter et al,

2007; Nielsen et al, 2010).

Ibanez et al (2006) juga menyatakan bahwa obesitas tidak hanya terjadi

pada anak dengan berat badan lahir tinggi, tetapi terjadi juga pada anak-anak

dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Kondisi tersebut terjadi seiring

dengan meningkatnya resistensi tubuh terhadap pengaruh hormon insulin

dalam mengatur gula darah pada anak. Anak-anak dengan BBLR akan

mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat yang dinamakan

kecepatan pertumbuhan untuk mengejar kurangnya pertumbuhan berat badan.

Jadi peningkatan berat badan yang cepat selama masa kanak-kanak inilah

yang dapat mengakibatkan peningkatan obesitas (Malgorzata et al, 2013).

Selain itu orang tua juga terpacu untuk mengejar ketinggalan berat badan bayi

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 80: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

66

dan mendapatkan berat badan yang normal dengan cara memberikan anak

makan minum ataupun nutrisi secara berlebih dan tidak terkontrol, misalnya

anak diberikan susu formula. Seperti dikutip oleh Quigley et al (2007) dan

Henderson et al (2008) yang menyatakan bahwa bayi yang diberikan susu

formula akan lebih gemuk daripada bayi yang hanya diberikan ASI.

Pemberian susu formula dapat menyebabkan obesitas karena kandungan

protein dan lemak yang terlalu tinggi sehingga dapat mengganggu

metabolisme dalam tubuh bayi.

Berat badan lahir rendah dapat meningkatkan risiko obesitas juga bisa

disebabkan karena aktifitas fisik. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor

yang dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik

rendah maka kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat karena

kurangnya pembakaran lemak dan sedikitnya energi yang dipergunakan

(Nugraha, 2009; Mustofa, 2010). Menurut Kopelman (2004) aktivitas fisik

yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar ≥ 5 kg. Pada

penelitian ini tidak ditekankan tentang pemberian susu formula dan aktifitas

anak, sehingga peneliti tidak bisa mengontrol efek pemberian susu formula

dan aktifitas fisik pada bayi berat lahir rendah yang berdampak pada obesitas

anak.

Obesitas pada anak merupakan risiko untuk mengalami penyakit-penyakit

kronik seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan

musculoskeletal (WHO, 2013). Obesitas pada anak juga dapat meningkatkan

risiko terjadinya penyakit respiratorik (asma, sleep apneu) dan masalah

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 81: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

67

ortopedi (slipped femoral capital epiphyses) (Soetjiningsih, 2012). Selain itu,

anak yang obesitas cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah

(Nirwana, 2012) dan bisa menimbulkan depresi hingga gangguan psikologis

(Warschburger, 2005). Hal ini mengakibatkan anak obesitas cenderung

terbatas untuk mengembangkan kemampuan dan relasi sosialnya. Selain itu,

kualitas atau kesejahteraan hidup anak obesitas cenderung lebih rendah

dibandingkan anak dengan berat badan normal.

Penanganan obesitas pada anak berbeda dengan orang dewasa, karena

mereka masih dalam taraf tumbuh dan berkembang sehingga memerlukan gizi

dan cara khusus untuk menangani anak yang obesitas tersebut. Ada beberapa

hal penting dalam menangani obesitas anak, diantaranya yaitu pengaturan diet,

peningkatan aktifitas fisik, perbaikan perilaku, serta partisipasi seluruh

anggota keluarga. Olahraga anak dan peran orangtua terhadap aktivitas fisik

akan sangat berpengaruh. Tidak hanya memotivasi anak untuk aktif dalam

berolahraga, tetapi orangtua dapat mempengaruhi hampir di semua aspek

kehidupan anak. Selain itu perlunya ibu memberikan ASI hingga usia 2 tahun

juga sangat berhubungan dalam mencegah terjadinya obesitas karena anak-

anak yang diberi ASI mempunyai kemampuan mengatur sendiri pemasukan

energi yang berhubungan dengan respons internal mereka untuk menyadari

rasa kenyang yang lebih baik. Selain itu, perlu perhatian khusus dari sudut

perubahan pola makan sehari-hari karena makanan yang biasa dikonsumsi

sejak masa anak-anak akan membentuk pola kebiasaan makan selanjutnya.

Pola makan yang baik ini perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 82: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

68

kebutuhan gizi sehingga dengan angka kecukupan gizi yang baik, tidak akan

terjadi obesitas.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak meneliti semua

faktor yang berhubungan dengan obesitas. Oleh karena itu, penelitian

mendatang perlu melakukan pengembangan dengan meneliti faktor-faktor

lain yang berhubungan dengan obesitas yaitu aktifitas fisik, tingkat

pendidikan keluarga, konsumsi fast food, dsb. Keterbatasan lain dalam

penelitian adalah hanya meneliti pola makan yang didasarkan pada hasil

kuesioner (jumlah, jenis, dan frekuensi makanan) tanpa meneliti asupan

makan yang dikonsumsi oleh anak, sehingga peneliti tidak dapat mengetahui

jenis asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak usia 2 – 5 tahun. Oleh karena itu

penelitian mendatang perlu menggunakan food recall untuk mengetahui

asupan gizi yang dikonsumsi anak. Selain itu, pada pembahasan jenis

pekerjaan ibu lebih berimplikasi pada jumlah pendapatan keluarga, karena

jika dilihat dari jenis pekerjaan ibu, terdapat beberapa faktor perancu yang

juga dapat mempengaruhi terjadinya obesitas, diantaranya adalah pendidikan,

pengetahuan dan pola aktifitas ibu yang akan berpengaruh terhadap cara

pemberian makan maupun pengaturan pola makan dan asupan makan yang

berdampak pada obesitas anak.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 83: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Lama pemberian ASI dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada

anak usia 2-5 tahun.

2. Pola makan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak usia

2-5 tahun.

3. Ada hubungan yang signifikan lama pemberian ASI dan pola makan

secara bersama-sama dengan kejadian obesitas pada anak usia 2-5 tahun.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil tersebut maka seorang ibu perlu memberikan ASI

kepada anaknya hingga usia 2 tahun karena dapat menekan terjadinya obesitas

pada anak. Anak-anak yang diberi ASI dapat mengatur jumlah susu yang

mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan energi ini

berhubungan dengan respons internal mereka untuk menyadari rasa kenyang

yang lebih baik. Pola makan pada anak juga perlu diperhatikan karena pola

makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

gizi sehingga tidak akan terjadi obesitas.

Tenaga kesehatan dapat memanfaatkan penemuan dari penelitian ini untuk

melaksanakan program pendidikan kesehatan kepada ibu tentang pentingnya

ASI bagi bayi serta pentingnya mengatur pola makan anak.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 84: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

70

C. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Orang Tua

Bagi orang tua perlu menjaga asupan gizi anak usia 2 – 5 tahun sesuai

dengan kebutuhan anak tersebut, selain itu ibu juga perlu memberikan ASI

hingga usia 2 tahun.

2. Tenaga Kesehatan (dokter dan bidan)

Tenaga kesehatan perlu lebih intensif memberikan pendidikan kesehatan

tentang ASI dan pola makan anak kepada masyarakat untuk meningkatkan

pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya ASI dan pola makan yang baik

agar anak mempunyai kecukupan gizi yang baik, sehingga tidak akan

terjadi obesitas.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi obesitas pada anak.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 85: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

78

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, S. 2010. Waspadai Gizi Balita Anda. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Almatsier, S. Susirah, S. Moesijanti, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur

Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Apfelbacher, CJ. Loerbroks, A. Cairns, J. Behrendt, H. Ring, J. Kramer, U. 2008.

Predictors of overweight and obesity in five to seven-year-old children in

Germany: Results from cross-sectional studies. BMC Public Health.

doi:10.1186/1471-2458-8-171.

Badriul, H. 2008. Bedah Asi. Jakarta: Balai Pustaka FKUI

Balaban, G. Silva, GA. 2004. Protective effect of breastfeeding against childhood

obesity. J Pediatr (Rio J). 80(1):7-16.

Baliwati, YF. 2007. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Swadaya

Bonke, J & Greve, J. 2012. Children’s health-related life-styles: How parental

child care affects them. Review of Economics of the Household,

doi10.1007/s11150-012-9157-6

Bowman, SA. Gortmaker, SL. Ebbeling, CB. Pereira, MA. Ludwig, DS. 2004.

Effects of fast-food consumption on energy intake and diet quality among

children in a national household survey. Pediatrics. 113(1):112-8.

Dahlan, S. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta. Salemba

Medika

De Onis, M. Blossner, M. and Borghi, E. 2010. Global prevalence and trends of

overweight and obesity among preschool children. American Journal of

Clinical Nutrition, 92 (5):1257-1264.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI

_________________. 2012. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia

nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian

status gizi anak. Direktorat jenderal bina gizi dan kesehatan ibu dan anak.

Devi, N. 2010. Nutrition and Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT Gramedia

Dewi, RA. dan Sidiartha, GL. 2013. Prevalensi Dan Faktor Risiko Obesitas Anak

Sekolah Dasar Di Daerah Urban Dan Rural. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 44

(4):15-21

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 86: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

72

Dieu, HT. Dibley, MJ. Sibbritt, D. Hanh, TT. 2007. Prevalence of overweight and

obesity in preschool children and associated socio-demographic factors in

Ho Chi Minh City, Vietnam. Int J Pediatr Obes.2(1):40-50.

Dinas Kesehatan Bantul. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul: Bantul.

Fikawati, S dan Syafiq, A. 2010. Kajian Implementasi Kebijakan ASI Eksklusif

dan IMD di Indonesia. Makara Kesehatan. 14 (1):17-24.

Gaina, MS. Chandola, T. Marmot, M. and Kagamimori, S. 2009. Mother

employment status and nutritional patterns in Japanese junior high

schoolchildren. International Journal of Obesity. doi:10.1038/ijo.2009.103

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibney, MJ. Margetts, BM. Kearney, JM. Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan

Masayarakat. Jakarta: EGC

Greve, J. 2010. New results on the effect of maternal work hours on children’s

overweight status: does the quality of childcare matter? Labour

Economics. 18(5):579-590

Grummer-Strawn, LM. & Mei, ZG. 2004. Does Breastfeeding Protect Against

Pediatric Overweight? Analysis of Longitudinal Data From the Centers for

Disease Control and Prevention Pediatric Nutrition Surveillance System.

Pediatrics J.113(3):81-86.

Gupte, S. 2004. Pedoman Perawatan Anak, Jakarta: Pustaka Populer Obor

Harder, T. Bergmann, R. Kallischnigg, G. Plagemann, A. 2005. Duration of

breastfeeding and risk of overweight: a meta-analysis. Am J Epidemiol.

162(5):397-403.

Hediger, ML. Overpeck, MD. Kuczmarski, RJ. Ruan, WJ. 2001. Association

between infant breastfeeding and overweight in young children. JAMA.

285(19):2453-60.

Henderson, G. Anthony, MY. McGuire, W. 2007. Formula milk versus maternal

breast milk for feeding preterm or low birth weight infants (Review).

Cochrane Database of Systematic Reviews. doi:

10.1002/14651858.CD002972.pub2.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 87: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

73

Hidayati. 2013. Obesitas pada anak.

http://old.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.doc diakses tanggal

19 November 2013

Hill JO. 2006. Understanding and addressing the epidemic of obesity: an energy

balance perspective. Pubmed Dec. 27(7):750-61.

Ibanez, L. Ong, K. Dunger, DB. de Zegher, F. 2006. Early development of

adiposity and insulin resistance after catch-up weight gain in small-for-

gestational-age children. J Clin Endocrinol Metab. 91(6):2153-8.

Istiani, A. & Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Khasanah, N. 2011. ASI atau Susu Formula ya ? Yogyakarta: FlashBook

Khomsan, A & Anwar, F. 2008. Sehat itu Mudah. Jakarta: PT Mizan Publika

_____________.2010. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada

Komsatiningrum, 2009. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan

Pendapatan Keluarga dengan Pola Konsumsi Pangan Balita di Desa

Meger Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Skripsi. FK-UNS.

Kopelman, PG. Caterson, I. and Dietz, WH. 2005. Clinical Obesity in adults and

children. London: Blackwell Publishing

Kristiyansari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika

Lazorick, S. Peaker, B. Perrin, EM. Schmid, D. Pennington, T. Yow, A. DuBard,

CA. 2011. Prevention and treatment of childhood obesity: care received by

a state medicaid population. Clin Pediatr (Phila). 50(9):816-26.

Malgorzata, S. Martin-Gronert. Susan, E. Ozanne. 2013. Early life programming

of obesity. Dev. Period Med. 17(1):7-12

Malik, M. & Bakir, A. 2007. Prevalence of Overweight and Obesity among

Children in the United Arab Emirates. Obes. Rev. 8(1):15-20.

Martin, RM. Patel,R. Kramer, MS. Guthrie, L. Vilchuck, K. Bogdanovich, N.

Sergeichick, N. Gusina, N. Foo, Y. Palmer, T. Rifas-Shiman, S. Gillman,

M. Smith, GD. Oken, E. 2013. Effects of Promoting Longer-term and

Exclusive Breastfeeding on Adiposity and Insulin-like Growth Factor-I at

Age 11.5 Years. JAMA. 309(10):1005-1013

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 88: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

74

Moreno, LA & Rodriguez, G. 2007. Dietary risk factors for development of

childhood obesity. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 10(3):336-41.

Morton, RF. Hebel, JR. McCarter, RJ. 2009. Panduan Studi Epidemiologi dan

Biostatistika. Edisi 5. Jakarta: EGC

Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif Di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Mustofa, A. 2010. Solusi Ampuh Mengatasi Obesitas Disertai Pembahasan

Tentang Sebab, Akibat dan Solusi Mengenai Obesitas. Yogyakarta:

Hanggar Kreator.

Neumark-Sztainer, D. Hannan, PJ. Story, M. Croll, J. and Perry, C. 2003. Family

meal patterns, associations with socio-demographic characteristics and

improved dietary intake among adolescents. Journal of the American

Dietetic Association. 103(3):317–22

Nicklas, TA. Yang, SJ. Baranowski, T. Berenson, G. 2003. Eating patterns and

obesity in children. The Bogalusa Heart Study. Am J Prev Med. 25(1):9-16

Nie, P & Sousa-Poza, A. 2014. Maternal employment and childhood obesity in

china: evidence from the china health and nutrition survey. Applied

Economics. doi 10.1080/00036846.2014.902025

Nirwana. 2012. Obesitas Anak dan Permasalahannya. Yogyakarta: Numed

Nugraha, GI. 2009. Etiologi dan Patofisiologi Obesitas. Dalam: Soegih, RR. dan

Wiramihardja, KK. (Editor). Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis.

Jakarta: Sagung Seto.

Nurmalina, R. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung :Elex Media

Komputindo.

Nguyen, PT. 2005. Breast-Feeding Lowers Childhood Obesity. Nutrition Bytes,

10(1):1-5

Nguyen, DM. & El-Serag, HB. 2010. The Epidemiology of Obesity.

Gastroenterol Clin North Am, 39(1) : 1-7

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Ogden, CL. Carroll, MD. Fryar, CD. 2012. Prevalence of Obesity Among

Children and Adolescents: United States, Trends 1963–1965 Through

2009–2010. Health E-Statistic. Diunduh dari

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 89: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

75

http://www.cdc.gov/nchs/data/hestat/obesity_child_09_10/obesity_child_0

9_10.pdf, pada 12 Januari 2014.

Ogden, CL. Carroll, MD. Kit, BK. Flegal, KM. 2012. Prevalence of obesity and

trends in body mass index among US children and adolescents, 1999–

2010. JAMA.307:483–90.

Owen, CG. Martin, RM. Whincup, PH. Smith, GD. Cook, DG. 2005. Effect of

infant feeding on the risk of obesity across the life course: a quantitative

review of published evidence. Pediatrics. 115(5):1367-77.

Panagiotakos. Rena, I. Kosti, DB. 2006. The epidemic of obesity in children and

adolescents in the world. Cent Eur J Publ Health. 14 (4): 151–159

Patro, B and Szajewska, H. 2010. Meal patterns and childhood obesity. Curr Opin

Clin Nutr Metab Care. 13(3):300-4.

Peebles, R. 2008. Adolescent obesity: etiology, office evaluation, and treatment.

Adolesc Med State Art Rev. 19(3):380-405

Prasetyono, DS. 2009. ASI Ekslusif, Pengenalan, Praktik dan Kemanfaatannya.

Jogjakarta. Diva Press

Proverawati, A. & Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi Ilmu Kebidanan. Yogyakarta:

Muha Medika

Purwani,E & Mariyam. 2013. Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak

Usia 1 Sampai 5 Tahun Di Kabupaten Taman Pemalang. Jurnal

Keperawatan Anak. 1 (1):30-36

Quigley, MA. Henderson, G. Anthony, MY. McGuire, W. 2007. Formula milk

versus donor breast milk for feeding preterm or low birth weight infants.

Cochrane Database of Systematic Reviews. doi:

10.1002/14651858.CD002971.pub3

Reinehr, T. 2013. Type 2 diabetes mellitus in children and adolescents. World

Journal Diabetes. 4 (8): 270-281

Richard, N & Redinger, MD. 2007. The pathophysiology of obesity and its

clinical manifestations. Gastroenterol Hepatol (N Y). 3(11):856-63.

Riskesdas. 2007. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Depkes RI

________ 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan: Depkes RI

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 90: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

76

Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Riyanto. 2010. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Numed

Roesli, U. 2009. Mengenal ASI Eksklusif. Cetakan Keenam. Jakarta : Trubus

Agriwidya.

Saputri, EL. & Syauqy, A. 2014. Hubungan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif

Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak. Journal of Nutrition College. 3(1):

1-8

Sartika, RAD. 2011. Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di Indonesia.

Makara kesehatan Volume 15, JUNI: 37-43

Schuch, I. Castro, TG. Vasconcelos, FA. Dutra, CL. Goldani, MZ. 2013. Excess

weight in preschoolers: prevalence and associated factors. J Pediatr (Rio

J). 89(2):179-88.

Scott, JA. & Cobiac, L. 2012. The relationship between breastfeeding and weight

status in a national sample of Australian children and adolescents. BMC

Public Health. doi:10.1186/1471-2458-12-107

Sitorus, R. 2008. Pedoman Perawatan Kesehatan Anak. Bandung: Yama Widya.

Sjarif, DR.. 2011. Obesitas Anak dan Remaja. Dalam: Sjarif, DR. Lestari, ED.

Mexitalia, M. Nasar, SS. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit

Metabolik. Jakarta: IDAI, 230 – 241

Snetselaar, LG. 2008. Intervention: Counseling for change. In: Mahan LK, Escott-

Stump. eds. Krause’s Food & Nutrition Therapy. 12th

ed. St. Louis:

Saunders Elsevier.

Sudarmoko, AD. 2013. Pegangan Wajib Kesehatan Balita. Yogyakarta: Gelar

Sugiyono. 2010. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sulanto, A. Wandita, S. Julia, M. 2012. Breastfeeding and decreased risk for

childhood Obesity. Paediatrica Indonesiana. 52(1):7-13

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu

Supariasa, IDN. Bakri, B. Fajar, I. 2012. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC

Toschke, AM. Kuchenhoff, H. Koletzko, B. Von, KR. 2005. Meal frequency and

childhood obesity. Obes Res. 13(11):1932-8.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 91: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

77

Vafa, M1. Moslehi, N. Afshari, S. Hossini, A. Eshraghian, M. 2012. Relationship

between breastfeeding and obesity in childhood. J Health Popul Nutr.

30(3):303-10.

Veldhuis, L. Vogel, I. Rossem, L. Renders, CM. HiraSing, RA. Mackenbach, JP

and Raat, H. 2013. Influence of Maternal and Child Lifestyle-Related

Characteristics on the Socioeconomic Inequality in Overweight and

Obesity among 5-year-old Children; The ―Be Active, Eat Right‖ Study.

International Journal of Environmental Research and Public Health.

10:2336-2347

Wardle, J. 2007. Eating Behavior and Obesity. Obes. Rev. 8(1): 73-75.

Warschburger, P. 2005. The unhappy obese child. Int J Obes (Lond). 29(2):127-9.

(Abstr).

Weekly. 2013. Vital Signs: Obesity Among Low-Income, Preschool-Aged

Children — United States, 2008–2011. CDC: 62(31);629-634

WHO. 2013 Overweight and obesity.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/index.html diakses

tanggal 12 Januari 2014.

________. 2014. Obesity, situation and trends.

http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/obesity_text/en/ diakses tanggal

12 Januari 2014.

________. 2014. BMI Classification.

http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html diakses tanggal

20 Januari 2014.

Weyermann, M. Rothenbacher, D. Brenner, H. 2006. Duration of Breastfeeding

and Risk of Overweight in Childhood: A Prospective Birth Cohort Study

from Germany. International Journal of Obesity. 30:1281-1287

Widoyoko, EP. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Zarrati, M. Shidfar, F. Moradof,M. Nejad, FN. Keyvani, H. Hemami, MR.

Razmpoosh,E. 2013. Relationship between Breast Feeding and Obesity in

Children with Low Birth Weight. Iran Red Crescent Med J. 15(8): 676-82.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 92: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

78

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 93: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

79

Lampiran I

RENCANA WAKTU PENYUSUNAN TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER

KEDOKTERAN KELUARGA MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI

KESEHATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

No Kegiatan

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

2013 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1. Pengajuan Judul,

Penyusunan, dan

Konsultasi Usulan Tesis

2. Seminar Usulan Tesis

3. Perbaikan dan konsultasi

Usulan Tesis

4. Pelaksanaan Penelitian

5. Penyusunan dan

konsultasi Laporan Tesis

6. Seminar Laporan Tesis

7. Perbaikan dan konsultasi

Laporan Tesis

8. Penyusunan dan

konsultasi Publikasi

Karya IImiah

9. Seminar Publikasi Karya

Ilmiah

10. Perbaikan dan

Konsultasi Publikasi

Karya IImiah

11. Penjilidan dan

pengumpulan Tesis

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 94: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

80

Lampiran 2

PENGANTAR KUESIONER

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan Hormat,

Dengan ini saya,

Nama : Peta Puspita Dewi

NIM : S541302087

Pendidikan : Mahasiswa Semester III Prodi Kedokteran Keluarga

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Akan mengadakan suatu penelitian untuk menyusun Tesis yang berjudul

‖Asosiasi Antara Lama Pemberian ASI dan Pola Makan Dengan Obesitas Pada

Anak Usia 2-5 Tahun‖ guna menyelesaikan tugas akhir Pascasarjana FK UNS.

Untuk itu peneliti dengan hormat memohon kepada ibu-ibu untuk meluangkan

waktunya guna memberikan jawaban sejujur-jujurnya atas pertanyaan–pertanyaan

pada daftar kuesioner di bawah ini dengan ikhlas tanpa prasangka. Jawaban yang

diberikan semata-mata hanyalah untuk kepentingan studi dan penelitian tanpa ada

maksud-maksud lain.

Demikian pengantar kuesioner ini saya buat, atas kesediaan dan kerjasamanya

peneliti ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Peneliti

Peta Puspita Dewi

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 95: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

81

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Alamat:

Menyatakan bersedia dengan sukarela menjadi responden dan mengisi

kuesioner dengan jujur terhadap penelitian yang dilakukan oleh Peta Puspita Dewi

yang berjudul ‖Asosiasi Antara Lama Pemberian ASI dan Pola Makan Dengan

Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun‖. Saya berharap hasil yang diberikan akan

dijaga kerahasiannya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa

ada paksaan dari pihak manapun.

Bantul, 2014

Responden

( )

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 96: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

82

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

ASOSIASI ANTARA LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN

DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

Tanggal Wawancara : _________________

Petunjuk: Isilah pada poin jawaban yang disediakan!

Karakteristik Responden Jawaban

A. Karakteristik ibu

1. Umur :

a. < 25 tahun

b. 25 – 35 tahun

c. > 35 tahun

2. Pendidikan terakhir :

a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD

b. SD

c. SMP

d. SMA

e. Perguruan Tinggi

3. Pekerjaan :

a. Tidak bekerja

b. Petani

c. Pedagang

d. Swasta

e. Wiraswasta

f. Pegawai Negeri (PNS)

4. Pendapatan :

a. < Rp 1.000.000,00

b. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00

c. Rp 2.500.000,00 – Rp 5.000.000,00

d. > Rp 5.000.000,00

A. Karakteristik Anak

1. Jenis kelamin :

2. Tanggal lahir :

3. Umur :

Kode:

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 97: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

83

4. Berat badan lahir :

a. <2500 gram

b. 2500 – 3500 gram

c. > 3500 gram

B. Riwayat Penyakit

1. Apakah dalam beberapa bulan terakhir anak

ibu sedang sakit/sedang dalam perawatan

dokter?

a. Ya

b. Tidak

2. Jika iya, sebutkan penyakit yang di derita!

a. Diabetes Mellitus

b. Asma

c. Lain-lain, sebutkan……..

C. Hasil Pengukuran Status Gizi (diisi oleh petugas)

1. Umur :

2. Jenis Kelamin :

3. Berat badan :

4. Tinggi/panjang badan :

5. Nilai z-score :

D. Kuesioner Lama Pemberian ASI

1. Apakah anak ibu diberi ASI?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah ibu memberikan ASI eksklusif (ASI saja) sampai bayi umur 6 bulan?

a. Ya

b. Tidak

3. Berapa lama ibu memberikan ASI pada anak anda? Sebutkan………..bulan.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 98: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

84

E. Kuesioner Pola Makan Anak

Berikan tanda ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan!

Keterangan :

SL : Selalu P : Pernah

S : Sering TP : Tidak Pernah

KD : Kadang – kadang

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL S KD P TP

1. Anak mengkonsumsi makanan yang bersih

dan bergizi lengkap (misalnya sayuran, lauk

pauk, buah-buahan) setiap hari.

2. Anak mengkonsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat (misalnya: nasi,

singkong, jagung, ubi, mie, roti) setiap hari.

3. Anak mengkonsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat (misalnya:

nasi, singkong, jagung, ubi, mie, roti)

sebanyak 3-8 porsi sehari

4. Frekuensi makan anak sebanyak 3x sehari

disertai 2x makanan selingan.

5. Anak terbiasa makan-makanan instan

tanpa label resmi dari BPOM.

6. Anak mengkonsumsi lauk pauk

(misalnya: ayam, daging, telur, ikan)

sebanyak 2-3 porsi sehari

7. Anak lebih banyak mengkonsumsi daging

dan gorengan.

8. Anak makan sesuai keinginannya.

9. Setiap hari anak makan pagi.

10. Anak mengkonsumsi sayur-sayuran

(misalnya: wortel, bayam, kangkung, dll)

sebanyak 3-5 porsi sehari.

11. Anak mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein (misalnya: daging,

telur, ikan, tahu, tempe, susu, dll) setiap

hari.

12. Anak lebih banyak mengkonsumsi makanan

yang mengandung karbohidrat (misalnya:

nasi, singkong, jagung, ubi, mie, roti).

13. Anak makan pagi, siang, dan malam secara

teratur

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 99: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

85

14. Anak mengkonsumsi buah-buahan

sebanyak 2-3 porsi sehari

15. Anak mengkonsumsi minum-minuman

manis dan bersoda (misalnya Fanta, coca

cola, susu kotak, dll).

16. Anak mengkonsumsi makanan yang

mengandung bahan pengawet.

17. Dalam memasak menggunakan garam

beryodium tidak lebih dari 1 sendok teh/hari

18. Anak lebih banyak mengkonsumsi makanan

yang direbus dan dipanggang daripada

makanan yang digoreng.

19. Anak minum-minuman manis

(teh,sirup,susu,dll) lebih dari 3 gelas setiap

hari.

20. Anak mengkonsumsi makanan siap

saji/makanan jajanan (misalnya: hamburger,

pizza, fried chicken, dll)

21. Pada waktu bayi anak diberikan ASI

eksklusif (ASI saja) sampai usia 6 bulan

22. Anak mengkonsumsi makanan yang

beragam dan seimbang.

23. Anak mulai mengkonsumsi makanan

pendamping ASI (MP-ASI), misalnya

bubur, madu, jus, pisang, mulai usia kurang

dari 6 bulan.

24. Anak mengkonsumsi

multivitamin/suplemen makanan tanpa

rekomendasi dari dokter.

25. Makanan yang dikonsumsi anak sama

dengan makanan yang dikonsumsi orangtua.

26. Setelah selesai makan, anak diberi minum

air putih secukupnya.

27. Anak mengkonsumsi makanan yang

mengandung lemak (misalnya: susu

fullcream, minyak sayur, kuah daging,

jeroan, keju, mentega, santan) dalam jumlah

sedikit.

28. Frekuensi makanan selingan pada anak

lebih banyak daripada frekuensi makanan

pokoknya.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 100: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

86

Lampiran 5

TABEL HASIL ANALISIS PENELITIAN

1. Validitas Instrument Pola Makan Anak Usia 2-5 Tahun

Item Statistik Keterangan

item1

Pearson Correlation .433 Valid

Sig. (2-tailed) .017

N 30

item2

Pearson Correlation .444 Valid

Sig. (2-tailed) .014

N 30

item3

Pearson Correlation -.044 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) .819

N 30

item4

Pearson Correlation .531 Valid

Sig. (2-tailed) .003

N 30

item5

Pearson Correlation -.144 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) .446

N 30

item6

Pearson Correlation .217 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) .250

N 30

item7

Pearson Correlation .680 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 30

item8

Pearson Correlation .450 Valid

Sig. (2-tailed) .013

N 30

item9

Pearson Correlation .391 Valid

Sig. (2-tailed) .033

N 30

item1

0

Pearson Correlation .548 Valid

Sig. (2-tailed) .002

N 30

item1

1

Pearson Correlation .516 Valid

Sig. (2-tailed) .004

N 30

item1

2

Pearson Correlation .389 Valid

Sig. (2-tailed) .033

N 30

item1

3

Pearson Correlation .542 Valid

Sig. (2-tailed) .002

N 30

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 101: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

87

item1

4

Pearson Correlation .510 Valid

Sig. (2-tailed) .004

N 30

item1

5

Pearson Correlation .377 Valid

Sig. (2-tailed) .040

N 30

item1

6

Pearson Correlation -.289 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) .122

N 30

item1

7

Pearson Correlation .688 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 30

item1

8

Pearson Correlation .761 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 30

item1

9

Pearson Correlation

.558

Valid

Sig. (2-tailed) .001

N 30

item2

0

Pearson Correlation .416 Valid

Sig. (2-tailed) .022

N 30

item2

1

Pearson Correlation .407 Valid

Sig. (2-tailed) .025

N 30

item2

2

Pearson Correlation .221 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) .241

N 30

item2

3

Pearson Correlation .361 Valid

Sig. (2-tailed) .050

N 30

item2

4

Pearson Correlation .462 Valid

Sig. (2-tailed) .010

N 30

item2

5

Pearson Correlation .476 Valid

Sig. (2-tailed) .008

N 30

item2

6

Pearson Correlation .407 Valid

Sig. (2-tailed) .025

N 30

item2

7

Pearson Correlation .091 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) .631

N 30

item2

8

Pearson Correlation .680 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 30

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 102: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

88

Jumla

h

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 30

P tabel : 0,361

Nilai p>0,361 : Valid

2. Reliabilitas Instrument Pola Makan Anak Usia 2-5 Tahun

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.720 23

3. Tabel Distribusi Frekuensi Kontrol (Tidak Obesitas)

Statistics

Lama_ASI Pola_Makan Berat_Badan Tinggi_Badan Z_Score

N Valid 117 117 117 117 117

Missing 0 0 0 0 0

Mean 13.9231 79.8718 13.8581 89.6325 -.1831

Median 12.0000 80.0000 12.5000 89.0000 -.3000

Mode 10.00 80.00 12.00 95.00 -.50

Std. Deviation 5.13802 6.31028 8.43437 10.06881 .94818

Variance 26.399 39.820 71.139 101.381 .899

Skewness .849 .187 8.715 -.013 -.066

Std. Error of Skewness .224 .224 .224 .224 .224

Kurtosis -.515 -.244 86.886 -1.073 .671

Std. Error of Kurtosis .444 .444 .444 .444 .444

Minimum 7.00 66.00 8.40 71.00 -3.61

Maximum 24.00 98.00 98.00 108.00 2.00

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 103: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

89

4. Tabel Distribusi Frekuensi Kasus (Obesitas)

Statistics

Lama_ASI Pola_Makan Berat_Badan Tinggi_Badan Z_Score

N Valid 117 117 117 117 117

Missing 0 0 0 0 0

Mean 10.2650 81.7607 18.4906 91.8333 3.7415

Median 10.0000 81.0000 18.5000 93.0000 3.8100

Mode 12.00 80.00 18.00 90.00 4.00

Std. Deviation 5.18019 6.35128 2.13020 8.31997 .97663

Variance 26.834 40.339 4.538 69.222 .954

Skewness .354 -.083 -.122 -.398 .019

Std. Error of Skewness .224 .224 .224 .224 .224

Kurtosis -.328 .213 -.262 -.716 -.926

Std. Error of Kurtosis .444 .444 .444 .444 .444

Minimum 1.00 63.00 12.80 72.00 2.08

Maximum 24.00 98.00 23.20 108.00 5.88

5. Analisis Logistik Regresi Sederhana Lama Pemberian ASI Dengan

Obesitas

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 234 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 234 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 234 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Obesitas 0

Obesitas 1

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 104: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

90

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0 1 324.393 .000

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 324.393

c. Estimation terminated at iteration number 1

because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Obesitas Percentage

Correct Tidak Obesitas Obesitas

Step 0 Obesitas

Tidak Obesitas 0 117 .0

Obesitas 0 117 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .131 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Lama_ASI 26.327 1 .000

Overall Statistics 26.327 1 .000

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 105: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

91

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant Lama_ASI

Step 1

1 296.784 1.488 -.123

2 296.463 1.659 -.138

3 296.463 1.666 -.139

4 296.463 1.666 -.139

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 324.393

d. Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 27.930 1 .000

Block 27.930 1 .000

Model 27.930 1 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 296.463a .113 .150

a. Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 39.736 8 .000

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 106: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

92

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Obesitas = Tidak Obesitas Obesitas = Obesitas Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 17 16.672 3 3.328 20

2 10 15.957 12 6.043 22

3 16 17.850 13 11.150 29

4 10 6.231 1 4.769 11

5 11 14.515 18 14.485 29

6 14 6.522 0 7.478 14

7 19 15.101 16 19.899 35

8 11 11.137 17 16.863 28

9 9 8.226 16 16.774 25

10 0 4.790 21 16.210 21

Classification Tablea

Observed

Predicted

Obesitas Percentage

Correct Tidak Obesitas Obesitas

Step 1 Obesitas

Tidak Obesitas 64 53 54.7

Obesitas 47 70 59.8

Overall Percentage 57.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

Lama_ASI -.139 .029 23.315 1 .000 .870 .823 .921

Constant 1.666 .367 20.613 1 .000 5.289

a. Variable(s) entered on step 1: Lama_ASI.

Correlation Matrix

Constant Lama_ASI

Step 1 Constant 1.000 -.926

Lama_ASI -.926 1.000

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 107: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

93

6. Analisis Logistik Regresi Sederhana Pola Makan Dengan Obesitas

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 234 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 234 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 234 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Obesitas 0

Obesitas 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0 1 324.393 .000

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 324.393

c. Estimation terminated at iteration number 1

because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Obesitas Percentage

Correct Tidak Obesitas Obesitas

Step 0 Obesitas

Tidak Obesitas 0 117 .0

Obesitas 0 117 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 108: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

94

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .131 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Pola_Makan 5.137 1 .023

Overall Statistics 5.137 1 .023

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant Pola_Makan

Step 1

1 319.203 -3.757 .046

2 319.201 -3.838 .047

3 319.201 -3.838 .047

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 324.393

d. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter

estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 5.192 1 .023

Block 5.192 1 .023

Model 5.192 1 .023

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 319.201a .022 .029

a. Estimation terminated at iteration number 3 because

parameter estimates changed by less than .001.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 109: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

95

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 6.598 8 .581

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Obesitas = Tidak Obesitas Obesitas = Obesitas Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 14 14.525 9 8.475 23

2 10 9.805 7 7.195 17

3 19 14.931 8 12.069 27

4 6 8.000 9 7.000 15

5 9 9.387 9 8.613 18

6 15 14.780 14 14.220 29

7 9 9.825 11 10.175 20

8 10 12.066 16 13.934 26

9 9 11.070 17 14.930 26

10 16 12.611 17 20.389 33

Classification Tablea

Observed

Predicted

Obesitas Percentage

Correct Tidak Obesitas Obesitas

Step 1 Obesitas

Tidak Obesitas 73 44 62.4

Obesitas 56 61 52.1

Overall Percentage 57.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

Pola_Makan .047 .021 5.031 1 .025 1.049 1.006 1.093

Constant -3.838 1.716 5.001 1 .025 .022

a. Variable(s) entered on step 1: Pola_Makan.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 110: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

96

Correlation Matrix

Constant Pola_Makan

Step 1 Constant 1.000 -.997

Pola_Makan -.997 1.000

7. Analisis Logistik Regresi Ganda Lama Pemberian ASI, Pola Makan,

Pekerjaan Ibu, Jenis kelamin anak, Berat badan lahir, dan Pemberian

ASI eksklusif Dengan Obesitas

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 234 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 234 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 234 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Obesitas 0

Obesitas 1

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 111: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

97

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1) (2) (3) (4)

Status Pekerjaan

Tidak bekerja 100 1.000 .000 .000 .000

Petani 38 .000 1.000 .000 .000

Pedagang 26 .000 .000 1.000 .000

Wiraswasta 15 .000 .000 .000 1.000

PNS 55 .000 .000 .000 .000

BBL

2500-3500 181 1.000 .000

>3500 39 .000 1.000

<2500 14 .000 .000

ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif 143 1.000

ASI Eksklusif 91 .000

Jenis Kelamin Anak Perempuan 95 1.000

Laki-laki 139 .000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Obesitas Percentage

Correct Tidak Obesitas Obesitas

Step 0 Obesitas

Tidak Obesitas 0 117 .0

Obesitas 0 117 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .131 .000 1 1.000 1.000

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 112: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

98

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

Lama_ASI 26.327 1 .000

Pola_Makan 5.137 1 .023

Pekerjaan_Ibu 22.393 4 .000

Pekerjaan_Ibu(1) 5.658 1 .017

Pekerjaan_Ibu(2) 12.567 1 .000

Pekerjaan_Ibu(3) .173 1 .677

Pekerjaan_Ibu(4) 5.770 1 .016

Jenis_Kelamin(1) 2.144 1 .143

BBL 17.732 2 .000

BBL(1) 7.050 1 .008

BBL(2) 16.277 1 .000

ASI_Eksklusif(1) 22.028 1 .000

Overall Statistics 76.057 10 .000

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 91.763 10 .000

Block 91.763 10 .000

Model 91.763 10 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 232.630a .324 .433

a. Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter estimates changed by less than .001.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 113: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

99

Classification Tablea

Observed

Predicted

Obesitas Percentage

Correct Tidak Obesitas Obesitas

Step 1 Obesitas

Tidak Obesitas 87 30 74.4

Obesitas 27 90 76.9

Overall Percentage 75.6

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

Lama_ASI -.157 .035 20.678 1 .000 .855 .799 .914

Pola_Makan .054 .026 4.437 1 .035 1.055 1.004 1.110

Pekerjaan_Ibu 15.862 4 .003

Pekerjaan_Ibu(1) .243 .415 .343 1 .558 1.275 .565 2.876

Pekerjaan_Ibu(2) -1.439 .595 5.859 1 .015 .237 .074 .760

Pekerjaan_Ibu(3) -.367 .579 .403 1 .525 .693 .223 2.153

Pekerjaan_Ibu(4) -1.829 .766 5.703 1 .017 .161 .036 .720

Jenis_Kelamin(1) -.410 .335 1.500 1 .221 .664 .344 1.279

BBL 14.358 2 .001

BBL(1) 1.098 .712 2.376 1 .123 2.998 .742 12.111

BBL(2) 2.843 .855 11.057 1 .001 17.165 3.213 91.708

ASI_Eksklusif(1) 1.362 .350 15.141 1 .000 3.902 1.965 7.747

Constant -4.194 2.182 3.695 1 .055 .015

a. Variable(s) entered on step 1: Lama_ASI, Pola_Makan, Pekerjaan_Ibu, Jenis_Kelamin, BBL, ASI_Eksklusif.

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 114: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

100

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 115: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

101

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 116: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

102

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 117: HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS ... fileHUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS

103

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN

OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

PETA PUSPITA DEWI

S541302087

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014