hubungan antara stereotipe gender dengan · pdf filedosen pembimbing skripsi dan seluruh...

73
i HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN CINDERELLA COMPLEX PADA MAHASISWI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Wieana Oktami 089114146 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungthien

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

i

HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN

CINDERELLA COMPLEX PADA MAHASISWI UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Wieana Oktami

089114146

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

iv

HALAMAN MOTTO

Ora et Labora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan untuk :

Bapa di Surga

Papa dan mama

Dosen pembimbing akademis

Dosen pembimbing skripsi

Dan seluruh mahasiswi Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

vii

HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN

CINDERELLA COMPLEX PADA MAHASISWI UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Wieana Oktami

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara stereotipe gender

dengan cinderella complex pada mahasiswi Sanata Dharma Yogyakarta.

Stereotipe gender merupakan variabel bebas dan cinderella complex merupakan

variabel tergantungnya. Subjek terdiri dari 208 orang mahasiswi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian skala

stereotipe gender dan cinderella complex. Koefisien reliabilitas skala stereotipe

gender adalah sebesar 0,843, sedangkan koefisien reliabilitas pada skala

cinderella complex adalah sebesar 0,945. Analisis data menggunakan analisis

korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

koefisien korelasi antara stereotipe gender dengan cinderella complex adalah

sebesar 0,390 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil analisis data

tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif yang

signifikan antara Stereotipe Gender dengan Cinderella Complex pada mahasiswi

Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: Stereotipe Gender, Cinderella Complex, Mahasiswi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

viii

THE RELATIONSHIP BETWEEN STEREOTYPE GENDER AND

CINDERELLA COMPLEX OF STUDENT AT SANATA DHARMA

UNIVERSITY YOGYAKARTA

Wieana Oktami

ABSTRACT

This is a quantitative correlational research to examine the relationship

between stereotype gender and cinderella complex of student at Sanata Dharma

University Yogyakarta. Stereotype Gender is the independent variable and

Cinderella Complex is the dependent variable. The subjects consist of 208

students at Sanata Dharma University Yogyakarta. Data was collected by filling

the stereotype gender and cinderella complex scale. The reliability coefficient of

stereotype gender scale was 0.843 and the reliability coefficient of cinderella

complex scale was 0.945. Data analysis used Pearson Product Moment analysis.

Data analyze showed the correlation coefficient between stereotype gender and

cinderella complex is 0.390 with a significance level 0.000 (p < 0.05). Result

showed that hypothesis is accepted. There was a significant positive correlation

between stereotype gender and cinderella complex in student at Sanata Dharam

University Yogyakarta.

Keywords : Stereotype Gender, Cinderella Complex, Student

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Baik atas penyertaan-Nya selama

proses pengerjaan skripsi dengan judul Hubungan Antara Stereotipe Gender

Dengan Cinderella Complex Pada Mahasiswi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta sehinggal dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak akan

berhasil tanpa bimbingan, petunjuk, bantuan dan dukungan yang sangat berharga

dari berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu pada kesempatan ini

perkenankan penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih

yang sedalamdalamnya kepada : .

1. Dr. T. Priyo Widianto,M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma

2. Ibu Ratri Sunar A., M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma sekaligus Pembimbing Akademis penulis dari

semester 10 sampai semester 12.

3. Prof. Dr. A. Supratiknya atas bimbingan, masukan, dan arahan dalam

proses penulisan skripsi.

4. Ibu Carolina Sylvia, M.Si selaku Pembimbing Akademis penulis dari

semester satu sampai semester sembilan.

5. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, terima

kasih atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kapada penulis

selama penulis menimba ilmu di Fakultas Psikolgi Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

xi

6. Seluruh staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Mas

Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, Mas Doni, dan Pak Gi), terima kasih

atas semua bantuan dan pelayanannya selama penulis menimba ilmu di

Fakultas Psikologi Sanata Dharma.

7. Papa dan mama tersayang yang telah mendukung penulis, baik secara

materi maupun moril.

8. Kak Wilma dan Dek Wimar yang sudah menjadi saudara yang baik dan

menyenangkan.

9. Mamih Ruhyati dan Ama Lay Djin Hua di Surga, atas kasih sayang dan

pengasuhan kepada penulis sedari kecil.

10. Decky, terima kasih karena mau menjadi kakak laki-laki sementara dan

mau mendengarkan segala keluh kesahku.

11. Mas Dhe, atas ide dan bantuan dalam menemukan judul skripsi untuk

penulis.

12. Sahabat “Kepompong” Kumal, Dawiyah, Ayu, dan Dinar yang telah

menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama 6 tahun (and still

counting) ini.

13. Sinta Triyani, sahabat semenjak bangku SMA sampai sekarang. Terima

kasih sudah menjadi sahabat yang baik selama ini.

14. Teman-teman Psikologi angkatan 2008 khususnya kelas D dan seluruh

teman-teman Psikologi penulis dari berbagai angkatan atas dinamika yang

telah berjalan selama masa studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

xii

15. Teman-teman Radio Masdha FM angkatan 2008, 2009, dan 2010 atas

pengalaman yang telah dibagikan selama berproses bersama.

16. Teman kerja penulis di Unison Outbound Training: Mas Betet, Samira,

Robet, Eko, Mas Koen, Dion, Plentonk Berta, Manik, Vita, Bonita, Ella,

Keket, dan lain-lain atas canda tawa, ledekan, dan motivasi kepada

penulis.

17. Teman kerja penulis di Larissa Aesthetic Center, terima kasih atas

kesempatannya kepada penulis sehingga penulis bisa mengaktualisasikan

diri.

18. Teman-teman DF Fitness: Oom Jimmy, Cance Niken, Mbak Rika, Mbak

Dias, Mbak Winny, Mas Bob, Mas Wisnu, Mas Thole, Mbak Asih, Mbak

Sari, Lydia, Riyoy, Oom Alim, Gagah, Oom Anton, Ricko. Terima kasih

atas persaudaraan dan pertemanan selama setahun terakhir kepada penulis.

19. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah

membantu penulis baik dalam bentuk materi maupun moril dalam

menyusun penelitian ini.

20. Last but not least, Yuda Sugara Setyawan. Terima kasih atas cinta,

dukungan, kesabaran, kebersamaan, dan keutuhan yang diberikan.

Yogyakarta, 6 Mei 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii

HALAMAN MOTTO............................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................... vi

ABSTRAK........................................................................................... vii

ABSTRACT......................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....................... ix

KATA PENGANTAR.............................................................................. x

DAFTAR ISI......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 7

1. Manfaat teoritis................................................................... 7

2. Manfaat Praktis................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 9

A. Cinderella Complex...................................................................... 11

1. Pengertian Cinderlla Complex............................................... 11

2. Aspek Cinderella Complex.................................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

xiv

B. Stereotipe Gender........................................................................ 17

1. Pengertian Stereotipe Gender............................................. 17

2. Aspek-aspek Stereotipe Gender.......................................... 21

C. Hubungan antara Stereotipe Gender dan Cinderella Compex............ 25

D. Hipotesis.................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELTIAN................................................... 28

A. Jenis Penelitian........................................................................... 28

B. Identifikasi Variabel.................................................................... 28

C. Definisi Operasional.................................................................... 29

D. Subjek Penelitian........................................................................ 30

E. Metode & Alat Pengumpulan Data................................................ 31

F. Validitas, Reliabilitas, Seleksi Item............................................... 35

1. Validitas.......................................................................... 35

2. Seleksi Item..................................................................... 36

3. Reliabilitas....................................................................... 40

G. Metode Analisis Data................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 42

A. Pelaksanaan Penelitian................................................................. 42

B. Deskripsi Subjek Penelitian.......................................................... 42

C. Statistik Deskriptif Data Penelitian................................................ 43

D. Uji Hipotesis Penelitian................................................................ 46

1. Uji Asumsi....................................................................... 46

2. Uji Hipotesis..................................................................... 47

E. Pembahasan................................................................................. 48

BAB V PENUTUP................................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

xv

A. Kesimpulan................................................................................. 52

B. Keterbatasan Penelitian................................................................. 52

C. Saran.......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................... 57

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Respon & Skor Item Favorable Variabel........................................ 32

Tabel 2 Respon & Skor Item Unfavorable Variabel..................................... 32

Tabel 3 Blueprint Cinderella Complex Sebelum Uji Coba............................ 33

Tabel 4 Blueprint Stereotipe Gender Sebelum Uji Coba............................... 34

Tabel 5 Blueprint Cinderella Complex Setelah Uji Coba.............................. 37

Tabel 6 Blueprint Stereotipe Gender Setelah Uji Coba................................. 39

Tabel 7 Rincian Jadwal Pelaksanaan Penelitian........................................... 42

Tabel 8 Sampel Subjek Penelitian............................................................. 43

Tabel 9 Deskripsi Data Penelitian............................................................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Stereotipe Gender & Cinderella Complex Untuk Uji Coba... 57

Lampiran 2 Uji Reliabilitas Skala............................................................... 70

Lampiran 3 Skala Stereotipe Gender & Cinderella Complex Setelah Uji Coba.. 80

Lampiran 4 Uji Asumsi.............................................................................. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan sumber daya manusia, baik laki-laki maupun

perempuan sangatlah penting dalam menghadapi persaingan global.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja pada tahun 2012, jumlah

angkatan kerja perempuan yang berasal dari lulusan perguruan tinggi

mencapai 1.700.587 orang, sedangkan angkatan kerja laki-laki yang

berasal dari lulusan perguruan tinggi mencapai 2.694.617. Kondisi ini

menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja perempuan dan laki-laki yang

berasal dari perguruan tinggi di Indonesia memiliki selisih perbandingan

yang sedikit (2009, www.depnakertrans.go.id). Menurut Menteri

Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Linda Gumelar (2012), jumlah

perempuan Indonesia yang menempati hampir separuh penduduk

Indonesia merupakan salah satu aset pembangunan bangsa yang patut

untuk dikembangkan karena apabila perempuan Indonesia diberi

kesempatan untuk mencapai penuh potensi penuh mereka, maka akan bisa

meningkatkan perekonomian. Seiring dengan kemajuan pembangunan

maka terbuka peluang dan kesempatan bagi perempuan untuk

berpartisipasi (Setyowati dan Riyono, 2003).

Seiring dengan berkembangnya kesempatan bagi perempuan untuk

terlibat aktif dalam pembangunan dan mengaktualisasikan dirinya dalam

berbagai kesempatan, muncul pula segudang tuntutan baru yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

2

mereka hadapi. Oleh karena itu, perempuan tidak lagi dapat mengandalkan

orang lain yang dianggap lebih kuat sebagai sandaran, sebaliknya mereka

dituntut untuk memiliki sikap yang otentik, jujur, bebas, dan mandiri.

Bagi kaum perempuan, kemandirian merupakan suatu kebutuhan

yang tidak dapat ditunda lagi. Kemandirian merupakan suatu sifat atau

karakteristik kepribadian dan sifat itu tercermin dalam berbagai bentuk

tindakan, seperti aktivitas diarahkan kepada diri sendiri, tidak

mengharapkan pengarahan dari orang lain, dan memecahkan masalah

tanpa meminta bantuan kepada orang lain (Bathia dalam Goeritno, dkk,

2006). Perempuan dituntut untuk mandiri agar perempuan menjadi

otonom, bebas mengeluarkan pendapat, dan dapat memberikan kritik.

Selain itu perempuan yang mandiri dapat lebih tangguh dalam

menyesuaikan diri secara aktif dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa

kemandirian, usaha penyesuaian diri perempuan tidak mungkin berhasil

untuk mempengaruhi dan menguasai lingkungan, bahkan akan dikuasai

oleh lingkungan. Dengan kata lain, kemandirian juga merupakan salah

satu modal dasar bagi perempuan dalam menentukan sikap dan perbuatan

terhadap lingkungan sekitarnya.

Pada faktanya tidak semua perempuan dapat mandiri dalam

menjalani kehidupannya. Hal ini dapat saja membuat perempuan tersebut

justru mengalami ketakutan akan kemandirian. Ketakutan perempuan akan

kemandirian menurut Dowling dinamakan dengan istilah Cinderella

Complex (dalam Santoso dkk, 2008). Anggriany dan Astuti (2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

3

mengatakan bahwa perempuan yang mengalami Cinderella Complex

menunjukkan rendahnya kemandirian. Adapun gejala-gejala dari

Cinderella Compex adalah mengharapkan pengarahan dari orang lain,

kontrol diri eksternal, rendahnya harga diri, menghindari tantangan dan

kompetisi, mengandalkan laki-laki, serta ketakutan kehilangan feminitas.

Gejala Cinderella Complex juga dialami oleh mahasiswi. Melalui

pengamatan dan wawancara penulis terhadap tujuh mahasiswi di salah

satu universitas swasta di Yogyakarta yang dilakukan pada tanggal 21

Januari 2013 bertempat di rumah kos mahasiswi Yogyakarta dan di

kampus, diketahui bahwa beberapa mahasiswi mengalami Cinderella

Complex. Enam dari tujuh mahasiswi yang penulis wawancara,

mengatakan bahwa mereka cenderung mengambil mata kuliah pilihan

sesuai dengan pilihan kebanyakan teman, meskipun sebenarnya dirinya

tidak terlalu menyukai mata kuliah tersebut. Di dalam mencari ide untuk

pembuatan tugas, mahasiswi juga kurang berani untuk menuangkan idenya

sendiri dan meminta beberapa teman untuk membantu mencarikan tema.

Hal ini menginidikasikan bahwa ke-6 mahasiswi tersebut mengalami

gejala Cinderella Complex pada aspek mengharapkan pengarahan dari

orang lain.

Gejala Cinderella Complex lain yang dialami mahasiswi adalah

pada aspek kontrol diri eksternal. Penulis menemukan bahwa empat dari

tujuh mahasiswi memiliki keyakinan bahwa keberhasilannya dalam

menjalani sesuatu merupakan buah hasil dari bantuan orang lain dan bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

4

berasal dari kemampuan sendiri. Mahasiswi tersebut juga mudah merasa

puas pada hasil yang dicapainya tanpa mau meningkatkan upaya agar

memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Penulis juga menemukan bahwa ketujuh mahasiswi yang penulis

wawancara memiliki ketergantungan dengan sang pacar, misalnya dalam

melakukan kegiatan sehari-hari seperti berangkat kuliah atau pergi ke

tempat lain, makan di warung makan dan keperluan lainnya, sering kali

meminta diantar sang pacar. Tidak jarang mahasiswi dibantu sang pacar

dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Mahasiswi juga mengalami

ketakutan jika ditinggal atau diputus oleh pacarnya dengan alasan selama

hidup merantau di Yogyakarta, sudah terbiasa tergantung dengan pacarnya

dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini termasuk dalam aspek

Cinderella Complex yaitu, pada aspek mengandalkan laki-laki.

Selain tergantung dengan pacarnya, mahasiswi tersebut juga

tergantung dengan teman kos atau teman kuliah lainnya. Terlebih sesama

teman merantau yang hidup di dalam satu kos, mahasiswi dalam menjalani

kegiatan harian saling ketergantungan satu sama lain. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya ketika akan pergi makan di warung, jika pacar tidak berada

di rumah kos, maka mahasiswi tersebut menunggu teman kos lainnya yang

akan pergi ke warung makan juga. Meskipun mahasiswi tersebut sudah

merasa lapar, tetapi tetap saja menunggu teman yang akan pergi.

Mahasiswi melakukan hal tersebut dengan alasan dirinya memiliki

ketakutan jika pergi sendirian dan terjadi sesuatu di jalan maka dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

5

merasa tidak mampu menghadapinya. Hal ini termasuk dalam aspek

Cinderella Complex yaitu, pada aspek rendahnya harga diri.

Adanya fenomena ketergantungan pada mahasiswi tersebut dapat

dikatakan bahwa mahasiswi menunjukkan gejala yang ditemukan pada

sindrom Cinderella Complex. Hal ini sesuai dengan pendapat Dowling

(dalam Anggriany dan Astuti, 2003) yang mengatakan bahwa

ketergantungan secara psikologis pada perempuan di mana terdapat

keinginan yang kuat untuk dirawat dan dilindungi laki-laki dikenal dengan

istilah Cinderella Complex. Sifat kewanitaan sebenarnya adalah hasil

pemupukan masyarakat melalui sistem pendidikan, praktek pengasuhan,

keadaan keluarga, dan jenis kelamin akan mempengaruhi kematangan

sosial anak.

Lebih lanjut Dowling (dalam Santoso dkk, 2008) mengatakan

bahwa perempuan digambarkan seperti perempuan-perempuan bertopeng

yang menunjukkan keperkasaannya sedangkan jauh di lubuk hatinya tetap

ingin bergantung pada orang lain terutama laki-laki. Cinderella complex

dianggap sebagai kekuatan paling utama yang melumpuhkan perempuan

dewasa. Hal ini disebabkan oleh persepsi untuk menjadi perempuan yang

ideal adalah perempuan yang feminin dan tidak mandiri.

Bem (dalam Santoso dkk, 2008) menyatakan bahwa maskulinitas

berkaitan dengan kebebasan dan kemandirian, sedangkan feminitas

berkaitan dengan pemeliharaan. Perbedaan maskulin dan feminin ini yang

menjadikan adanya stereotip gender dalam masyarakat. Unger dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

6

Crawford (dalam Wijayanti, 2003) menyatakan bahwa Stereotip Gender

adalah sifat-sifat yang diyakini dimiliki oleh laki-laki dan perempuan

dalam diri individu tersebut. Feldman (dalam Uyun, 2002) menambahkan

bahwa harapan tentang perempuan dan laki-laki berbeda secara signifikan.

Laki-laki lebih dipandang sebagai individu yang mempunyai sifat seperti

kebebasan, kemandirian, objektivitas, dan kompetitif. Perempuan

cenderung dilihat sebagai individu yang mempunyai sifat seperti

kehangatan, ekspresif, kehalusan, dan kesadaran akan perasaan orang lain.

Perbedaan feminim dan maskulin ini yang menjadikan adanya persepsi

Stereotipe Gender di tiap individu.

Menurut Santoso (2008), masyarakat mengenal peran gender

berdasarkan stereotipe dan umumnya dapat diterima secara luas. Beberapa

pendapat mengenai pria dan wanita sudah memasyarakat dan

dipertahankan. Stereotipe tentang perempuan dengan segala atribut

kelemahan, ketergantungan, dan keterbatasannya membuat posisi

perempuan tidak diuntungkan. Wanita juga diposisikan sebagai seseorang

yang kurang mandiri dalam menghadapi tentangan-tantangan

kehidupannya. Dan pada akhirnya, wanita takut untuk mandiri karena akan

kehilangan feminitasnya.

Mengacu pada uraian di atas dapat diketahui bahwa yang akan

menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah stereotip gender.

Alasan pemilihan variabel bebas tersebut didasarkan pada kasus seperti

yang tertera di atas, yaitu mahasiswi yang mengalami cinderella complex

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

7

juga memiliki anggapan bahwa kaum perempuan tidak masalah apabila

dirinya memiliki ketergantungan dengan teman maupun pacarnya karena

kaum perempuan memang memiliki sifat yang ingin dimanja dan

diperhatikan. Hal tersebut merupakan sisi feminin dari sifat perempuan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas muncul pertanyaan pada diri

peneliti, apakah ada hubungan antara stereotip gender dengan cinderella

complex? Oleh karena itu, sekiranya perlu dilakukan penelitian mengenai

hubungan antara kedua variabel tersebut.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara stereotip gender dengan Cinderella

Complex?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetehui secara empirik

hubungan antara stereotip gender dengan Cinderella Complex.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan penelitian ini mampu

memberikan sumbangan yang berguna bagi kajian Psikologi

Perkembangan dan Psikologi Sosial yang berkaitan dengan

masalah stereotip gender dan Cinderella Complex.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

perempuan mengenai cinderella complex yang dimiliki dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

8

kaitannya dengan stereotip gender. Selain itu agar dapat membantu

perempuan untuk semakin memahami dinamika psikologis diri

sendiri, sehingga memiliki pengendalian diri yang baik dan mampu

hidup secara mandiri baik dalam lingkungan pertemanan maupun

kerja nantinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mahasiswi dikatakan oleh Hernawati (2006) sebagai individu yang

melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi yang diasumsikan berminat untuk

mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan secara khusus. Mahasiswi

pada umumnya berusia sekitar 18-25 tahun. Lebih lanjut Susetyo (2006)

mengatakan bahwa mahasiswi merupakan salah satu komponen generasi

muda memiliki ciri yang menarik, yaitu sedang kuat-kuatnya

mengembangkan diri dengan belajar di Perguruan Tinggi, berkembang

dalam budaya akademis yang kritis, asertif, terbuka, dan berorientasi pada

prestasi.

Dalam kesehariannya, mahasiswi harus bisa menjadi pribadi yang

mandiri. Dengan kemandirian tersebut, mahasiswi akan mampu menjalani

segala aktivitasnya dengan baik. Namun pada kenyataannya banyak

mahasiswi yang masih bergantung dengan orang-orang yang ada di

sekelilingnya untuk memabantu mereka dalam banyak hal. Hal ini sesuai

seperti yang dikatakan oleh Dowling. Dowling mengatakan bahwa

Cinderella Complex cenderung menyerang wanita yang sedang menempuh

pendidikan di perguruan tinggi. Pada saat-saat itu ada keinginan untuk

diselamatkan yang paling kuat menyerang (Dowling, 1981). Keinginan

ingin diselamatkan ini dikarenakan mahasiswi-mahasiswi itu merasa takut

untuk mandiri sehingga mereka membutuhkan pihak lain untuk

membantunya saat mereka sedang mengalami permasalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

10

Lebih lanjut Dowling (dalam Santoso dkk, 2008) mengatakan

bahwa perempuan digambarkan seperti perempuan-perempuan bertopeng

yang menunjukkan keperkasaannya sedangkan jauh di lubuk hatinya tetap

ingin bergantung pada orang lain terutama laki-laki. Cinderella complex

dianggap sebagai kekuatan paling utama yang melumpuhkan perempuan

dewasa. Hal ini disebabkan oleh persepsi untuk menjadi perempuan yang

ideal adalah perempuan yang feminin dan tidak mandiri.

Bem (dalam Santoso dkk, 2008) menyatakan bahwa maskulinitas

berkaitan dengan kebebasan dan kemandirian, sedangkan feminitas

berkaitan dengan pemeliharaan. Perbedaan maskulin dan feminin ini yang

menjadikan adanya stereotip gender dalam masyarakat. Unger dan

Crawford (dalam Wijayanti, 2003) menyatakan bahwa Stereotip Gender

adalah sifat-sifat yang diyakini dimiliki oleh laki-laki dan perempuan

dalam diri individu tersebut. Feldman (dalam Uyun, 2002) menambahkan

bahwa harapan tentang perempuan dan laki-laki berbeda secara signifikan.

Laki-laki lebih dipandang sebagai individu yang mempunyai sifat seperti

kebebasan, kemandirian, objektivitas, dan kompetitif. Perempuan

cenderung dilihat sebagai individu yang mempunyai sifat seperti

kehangatan, ekspresif, kehalusan, dan kesadaran akan perasaan orang lain.

Perbedaan feminim dan maskulin ini yang menjadikan adanya persepsi

Stereotipe Gender di tiap individu.

A. Cinderella Complex

1. Pengertian Cinderella Complex

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

11

Pada tahun 1981, dalam bukunya yang berjudul The

Cinderella Complex : Women Hidden Fear From In-dependence,

Dowling mencetuskan istilah Cinderella Complex ini untuk yang

pertama kalinya dan menjelaskan bahwa Cinderella Complex

dicetuskan berdasarkan pengalaman pribadi. Setelah melakukan

berbagai penyelidikan dan penelitian ternyata sindrom ini dialami

oleh banyak perempuan. Bahkan sudah mendarah daging pada diri

perempuan di seluruh dunia dan seluruh kebudayaan. Hanya saja

perempuan sering kali tidak menyadarinya (Anggriany dan Astuti,

2003).

Dowling (dalam Santoso,2008) mengatakan bahwa

perempuan digambarkan seperti perempuan-perempuan bertopeng

yang menunjukkan keperkasaannya sedangkan jauh di lubuk

hatinya tetap ingin bergantung pada orang lain terutama laki-laki.

Cinderella Complex dianggap sebagai kekuatan paling utama yang

melumpuhkan perempuan dewasa. Hal ini disebabkan oleh

persepsi stereotip untuk menjadi perempuan yang ideal adalah

perempuan yang feminin dan tidak mandiri. Cinderella Complex

diuraikan sebagai suatu keinginan tak sadar untuk dirawat orang

lain, hal ini terutama semata pada suatu ketakutan kemandirian.

Keadaan ini hampir selalu terjadi pada setiap wanita.

Dowling (dalam Anggriany dan Astuti, 2003) mengatakan

bahwa Cinderella Complex adalah ketergantungan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

12

psikologis pada perempuan di mana terdapat keinginan yang kuat

untuk di rawat dan dilindungi laki-laki, dan keyakinan bahwa

sesuatu dari luarlah yang akan menolongnya. Sindrom ketakutan

akan kemandirian ini merupakan kekuatan utama yang

melumpuhkan perempuan, sehingga perempuan tidak berani

memanfaatkan kekuatan otak dan kreativitas sepenuhnya.

Cinderella Complex ditanamkan sejak masa kanak-kanak melalui

proses belajar dari lingkungan. Sifat kewanitaan sebenarnya adalah

hasil pemupukan masyarakat melalui sistem pendidikan, praktek

pengasuhan, keadaan keluarga, dan jenis kelamin akan

mempengaruhi kemasakan sosial anak.

Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian mahasiswa

dan Cinderella Complex maka dapat disimpulkan bahwa

Cinderella Complex pada mahasiswi adalah ketergantungan secara

psikologis pada individu (perempuan) yang berusia sekitar 18-25

tahun yang sedang mengembangkan diri dengan belajar di

Perguruan Tinggi di mana terdapat keinginan yang kuat untuk

dirawat dan dilindungi laki-laki, serta memiliki keyakinan bahwa

sesuatu dari luarlah yang akan menolongnya, hal ini terjadi karena

ada ketakutan akan kemadirian dalam diri perempuan.

2. Aspek-Aspek Cinderella Complex

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

13

Berdasarkan teori Cinderella Complex yang diungkapkan oleh

Dowling (1981), aspek-aspek dari Cinderella Complex dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Rasa rendah diri

Pada diri perempuan terdapat kurangnya harga diri.

Akibatnya sering kali menekan inisiatif dan membuang

aspirasinya. Hal ini terkait juga dengan perasaan tidak aman

yang sangat mendalam serta ketidakpastian mengenai

kemampuan serta nilai diri mereka. Kurangnya harga diri

berkaitan erat dengan kecemasan, perasaan lemah, dan tidak

mampu.

Rasa rendah diri ini seringkali membuat wanita meragukan

kemampuannya dalam menjalankan suatu tugas. Rasa rendah

diri juga berkaitan dengan emosi wanita. Wanita yang memiliki

perasaan rendah diri nampak pada perasaan tidak mampu

(pesimis), seperti perasaan cemas atau panik ketika menghadapi

sesuatu yang baru, ketika berbicara di depan orang banyak, atau

dalam suatu kesulitan. Perasaan tidak mampu tersebut kemudian

dapat mempengaruhi segi kognitif sehingga wanita memiliki

anggapan bahwa ia adalah orang yang tidak berguna dan

memiliki banyak kekurangan.

b. Ketakutan kehilangan feminitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

14

Kaum perempuan diserang kepanikan gender, yakni

ketakutan bahwa kesuksesan dan kemandirian ketikan bekerja

adalah tidak feminim. Perempuan takut akan kehilangan

karakteristik sebagai individu yang penuh kasih sayang,

berbudi halus, hangat, kalem, dan suka berhati-hati. Akibatnya

jika bekerja, motivasinya bukan karena rasa tanggung jawab

terhadap diri sendiri melainkan karena krisis atau

keterpaksaan. Selain itu, motivasi untuk mengikuti program-

program peningkatan karir sangat rendah. Perempuan

kehilangan kapasitas untuk bekerja produktif, bertindak

orisinil, penuh semangat dan penuh komitmen. Tugas-tugas

hanya dilakukan sebagai kebiasaan yang bersifat mekanis.

c. Kontrol diri eksternal

Aspek ini terlihat ketika perempuan mendapatkan

keberhasilan dirinya berhenti pada titik tertentu dan tidak ingin

meraih keberhasilan yang lebih jauh lagi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perempuan cenderung mengatribusikan

atau melekatkan keberhasilan kepada sumber-sumber luar,

misalnya soal keberuntungan. Selain itu cenderung merasa tidak

mempunyai kontrol untuk memecahkan masalah sendiri atau

untuk mempengaruhi lingkungan sekitarnya.

Kontrol diri eksternal ini berkaitan dengan kognisi wanita.

Wanita dengan kontrol diri eksternal yang tinggi akan memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

15

keyakinan bahwa segala sesuatu yang diperolehnya, baik dalam

bentuk keberhasilan atau kegagalan, disebabkan oleh faktor

keberuntungan atau ketidakberuntungan semata. Keyakinan ini

dapat mengurangi produktivitas wanita dalam bekerja dan dalam

mengembangkan dirinya.

d. Mengharapkan pengarahan dari orang lain

Ketergantungan yang dialami kaum wanita telah

mematikan inisiatif dan orisinalitasnya. Akibatnya wanita selalu

ragu-ragu dalam bertindak. Sesuatu hal dapat dikerjakan apabila

sudah mendapatkan pengesahan secara sosial. Tindakan atau

keputusan akan diambil apabila sudah melalui tahap meminta

pendapat atau pengarahan dari orang lain.

Rasa rendah diri juga membuat wanita meragukan

kemampuannya. Akibatnya wanita cenderung bersikap dan

berperilaku pasif seperti ketidakinginan untuk mengatasi suatu

masalah atau mengambil keputusan sendiri. Di samping itu,

Dowling (1981) juga mengungkapkan bahwa wanita sulit untuk

mengambil inisiatif yang bertujuan untuk memajukan dan

mengembangkan dirinya. Perilaku pasif ini tampak ketika

wanita tidak ingin mengahadapi suatu pekerjaan yang sulit dan

berisiko besar, seperti persaingan antar teman, namun lebih

menyukai pekerjaan yang mudah dan beresiko kecil, tidak

menyukai perubahan hidup, cenderung tidak asertif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

16

menghadapi tantangan untuk mengembangkan diri, dan lebih

mengutamakan keterikatan emosional dengan keluarganya

daripada karir dan pekerjaan.

e. Menghindari tantangan dan kompetisi

Hal ini terkait dengan faktor emosional seperti takut salah,

merasa tidak enak dengan teman, tidak bersemangat, kurangnya

optimisme dalam hidup yang seringkali menghalangi

kompetensi mereka untuk menghadapi ketakutan, persaingan,

dan terus maju menghadapi segala rintangan. Sumber dilema

sesungguhnya bukan berasal dari faktor kemampuan atau

intelegensi tetapi lebih berdasarkan pada faktor non intelegentif.

Kondisi ini menyebabkan wanita menghindari tantangan dan

kompetisi.

f. Mangandalkan orang lain, terutama pria

Berkaitan dengan kepasifan yang ada di dalam dirinya,

wanita cenderung memiliki perilaku untuk mengandalkan

orang lain dalam menghadapi suatu kesulitan, seperti meminta

suatu pendapat atu dukungan dalam mengambil keputusan atau

dalam mengatasi suatu masalah.

Selain itu, ketergantungan dan kurangnya pengalaman

membuat wanita takluk dan mengandalkan pria baik sebagai

pelindungnya maupun secara ekonomis. Wanita berani

melakukan sesuatu jika ada pria yang menyertai dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

17

merestuinya. Tanggung jawab secara ekonomis dan pemimpin

dibebankan pada pria. Setiap kali wanita menghadapi hidup

yang semakin berat, kemungkinan menyerah dan masuk ke

dalam perlindungan pria selalu ada. Hal ini mengurangi

kuatnya keinginan untuk bertahan mandiri. Wanita cenderung

berkembang menjadi pribadi yang tergantung pada pria baik

secara ekonomis maupun psikologis.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

aspek-aspek dari Cinderella Complex meliputi rasa rendah diri,

ketakutan kehilangan feminitas, kontrol diri eksternal,

mengharapkan pengarahan dari orang lain, menghindari tantangan

dan kompetisi, serta mengandalkan orang lain, terutama pria.

Aspek-aspek tersebut nantinya yang akan dijadikan sebagai dasar

penyusunan alat ukur.

B. Stereotip Gender

1. Pengertian Stereotip Gender

Stereotip adalah keyakinan-keyakinan yang dipegang

secara luas bahwa seseorang memiliki ciri-ciri tertentu yang

disebabkan oleh keanggotaan mereka dalam suatu kelompok

tertentu (Masumoto, 1994). Stereotip juga merupakan gambaran-

gambaran yang ada dalam pikiran orang mengenai sifat khas dari

suatu kelompok dan etnis khusus. Stereotip mengenai kelompok

khusus tertentu biasanya dibentuk oleh orang-orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

18

bersangkutan berdasarkan bukti-bukti yang tidak lengkap atau

berdasarkan pengetahuan yang sedikit sekali. Dengan demikian

gambaran tersebut merupakan suatu over generalization mengenai

sifat-sifat khas orang tertentu (Sadli dalam Sumiarni, 2004).

Stereotip juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

gender, status sosial, dan budaya (Matlin, 1993).

Hoyenga & Hoyenga (dalam Lailatushifah, 2003)

mengatakan bahwa gender mengarah pada bagaimana seseorang

menyebut dirinya sebagai maskulin atau feminin yang

dipenaguruhi oleh konsep sosial, budaya, dan struktur masyarakat.

Konsep gender membedakan karakteristik antara pria dan

perempuan secara sosial budaya. Lebih lanjut Peter dkk (dalam

Sumiarni, 2004) berpendapat bahwa gender dapat didefinisikan

sebagai karakteristik sosial yang diberikan kepada perempuan dan

pria. Karakteristik sosial ini merupakan hasil perkembangan sosial

dan budaya sehingga tidak bersifat permanen maupun universal.

Berdasarkan karakteristik sosial ditetapkan peran untuk pria dan

perempuan yang pantas.

Unger dan Crawford (dalam Wijayanti, 2003) menyatakan

bahwa stereotip gender adalah sifat-sifat yang diyakini dimiliki

oleh laki-laki dan perempuan. Lebih lanjut Brannon (dalam

Wijayanti, 2003) berpendapat bahwa stereotip gender adalah

kepercayaan atau keyakinan tentang ciri-ciri dan karakterisktik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

19

psikologis dari laki-laki dan perempuan, dalam hal ini keyakinan

tentang maskulinitas bagi laki-laki dan feminitas bagi perempuan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa stereotip gender adalah gambaran-gambaran yang ada di

dalam pikiran seseorang mengenai sifat khas dari karakteristik

psikologis antara pria dan perempuan secara sosial budaya, dalam

hal ini keyakinan tentang maskulinitas bagi laki-laki yang

menganggap bahwa laki-laki sebagai kaum yang superior yaitu

sosok inidividu yang kuat, tegar, pemimpin perempuan, dan

feminitas bagi perempuan yang menanggap bahwa perempuan

sebagai kaum yang inferior yaitu individu yang lembut, sabar, dan

tidak boleh menentang laki-laki.

Mayoritas masyarakat masih tetap bertahan pada keyakinan

bahwa wanita adalah makhluk yang lemah. Pria digambarkan

sebagai makhluk yang superior sedangkan wanita digambarkan

sebagai makhluk yang inferior. Tekanan ini, yang lebih kuat pada

pria daripada wanita, berasal dari orangtua, saudara kandung yang

sama jenisnya, teman sebaya, dan orang dewasa. Menurut Hartley,

spesifik stereotipe peran gender tertanam pada pria dan wanita

pada usia 7 dan 11 tahun (Hurlock, 2005).

Berbicara mengenai stereotip gender, tidak bisa melepaskan

diri dari apa yang dinamakan peran gender. Peran gender

merupakan harapan agar orang berperan sesuai dengan jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

20

kelaminnya, bahwa laki-laki akan berperilaku maskulin dan

perempuan berperilaku feminin (Deauz dalam Wijayanti, 2003).

Hoyenga & Hoyenga (dalam Lailatushifah, 2003) menambahkan

bahwa menurut idiologi gender, laki-laki dan perempuan

diharapkan memegang peran tertentu yang berbeda, yakni laki-laki

adalah sosok individu yang kuat, tegar, dan pemimpin perempuan,

sedangkan perempuan adalah individu yang lembut, sabar, dan

tidak boleh menantang laki-laki. Hal tersebut tidak dapat

dilepaskan dari faktor sosial budaya.

Salah satu budaya yang cukup kental yang ada di Indonesia

adalah budaya Jawa. Sistem patriarkhis masyarakat Jawa pada

abad 18, telah melahirkan ungkapan-ungkapan yang dianggap

menyiratkan inferiotitas wanita Jawa (Fakih, 2000). Ungkapan-

ungkapan seperti kanca wingking, swarga nunut neraka katut,

wanita hanya mengurus dapur, wanita hanya bergantung pada

suami, menegaskan bahwa wanita Jawa tampak menduduki

struktur bawah. Kuatnya konsepsi tersebut dalam budaya Jawa,

menimbulkan perlakuan-perlakuan yang dianggap membatasi

ruang gerak wanita, seperti halnya konsep pingitan, yaitu melarang

wanita untuk bebas beraktivitas.

Hal tersebut juga digambarkan oleh Darwin dan Tukiran

(2001), bahwa sosok lelaki ideal dalam imajinasi orang Jawa

adalah lelananging jagad yang sakti, tampan, dan banyak istri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

21

seperti Arjuna, tokoh Pandawa dalam pewayangan, yang selalu

menang di setiap medan perang, dan selalu memenangkan hati

setiap dewi. Lelaki ideal dalam imajinasi orang Jawa adalah

memiliki benggol (uang) dan bonggol (kejantanan seksual). Posisi

perempuan adalah milik laki-laki, sejajar dengan bondo (harta),

griyo (istana), turonggo (kendaraan), kukilo (burung atau binatang

peliharaan), dan pusoko (senjata, kesaktian). Penguasaan terhadap

perempuan merupakan simbol kejantanan seorang laki-laki,

sebaliknya ketundukan, ketergantungan, dan kepasrahan

perempuan terhadap laki-laki adalah gambaran kemuliaan hati

seorang perempuan Jawa. Gambaran tersebut meskipun dikatakan

sebagai imajinasi, tetapi sering dijadikan falsafah bagi orang Jawa

dalam memandang perempuan.

Individu yang tidak terpangaruh pada stereotipe gender di

kategorikan sebagai Androgini. Menurut Bem (1974), Androgini

adalah tingginya kehadiran maskulin dan feminin yang diinginkan

pada suatu individu secara bersamaan. Individu semacam ini

berperilaku fleksibel sehingga secara mental lebih sehat daripada

individu maskulin atau feminin saja. Menurut Bem (dalam

Galliano, 2003), androgini merupakan sifat yang mengabaikan

tuntutan masyarakat tentang peran gender dan stereotipe gender.

2. Aspek-Aspek Stereotip Gender

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

22

Naffziger dan Naffziger (dalam Hurlock, 1978)

mengatakan bahwa stereotip gender mempunyai beberapa aspek,

yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Penjelasan

dari masing-masing aspek adalah sebagai berikut:

a. Aspek kognitif

Aspek kognitif meliputi persepsi, anggapan, dan

harapan orang yang berasal dari kelompok jenis kelamin

laki-laki dan perempuan. Persepsi, anggapan, dan harapan

ini sederhana dan seringkali kurang berdasar serta

terkadang sebagian dari hal-hal tersebut tidak akurat tetapi

tetap dipertahankan kuat-kuat oleh banyak orang. Adapun

ciri-ciri feminin dan maskulin pada aspek kognitif menurut

masyarakat yang ada di Indonesia menurut Nuryoto (2003)

secara khusus tertera dalam tabel berikut ini :

Feminin Maskulin

Sangat subjektif

Mudah terpengaruh

Sulit mengambil

keputusan

Tidak suka spekulasi

Sangat objektif

Tidak mudah

terpengaruh

Mudah mengambil

keputusan

Suka berspekulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

23

b. Aspek afektif

Aspek afektif meliputi sikap ramah maupun tidak

ramah secara umum terhadap objek sikap dan berbagai

perasaan sikap serta berbagai perasaan spesifik yang

memberi warna emosional pada sikap tersebut. Perasaan ini

dapat berupa kekaguman dan simpati atau rasa superior, iri

hati, dan rasa takut. Adapun ciri-ciri feminin dan maskulin

pada aspek afektif menurut masyarakat yang ada di

Indonesia menurut Nuryoto (2003) secara khusus tertera

dalam tabel berikut ini :

Feminin Maskulin

Tidak agresif

Emosional

Mudah tersinggung

Kurang percaya diri

Membutuhkan rasa

aman

Sangat agresif

Tidak emosional

Tidak mudah

tersinggung

Sangat percaya

diri

Tidak begitu

membutuhkan

rasa aman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

24

c. Aspek konatif

Aspek konatif meliputi anggapan mengenai apa

yang harus dilakukan berkaitan dengan kelompok jenis

kelamin yang bersangkutan dan dengan anggota tertentu

kelompok tersebut. Stereotip gender yang ada

memunculkan adanya anggapan bahwa anggota kelompok

seks laki-laki harus bertanggungjawab atas tugas-tugas

yang menuntut kekuatan fisik, dan bahwa anggota seks

perempuan harus dilindungi dari setiap tanggungjawab

yang mungkin membahayakan kondisi fisik mereka yang

lemah. Adapun ciri-ciri feminin dan maskulin pada aspek

konatif menurut masyarakat yang ada di Indonesia menurut

Nuryoto (2003) secara khusus tertera dalam tabel berikut

ini :

Feminin Maskulin

Tergantung

Tidak kompetitif

Pasif

Suka dipimpin

Suka dilindungi

Tidak tergantung

Sangat kompetitif

Aktif

Suka memimpin

Suka melindungi

Dari keseluruhan uraian di atas dapat dilihat bahwa adanya

stereotip gender menimbulkan adanya perbedaan perlakuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

25

diterima laki-laki dan perempuan yang lebih menguntungkan laki-

laki daripada perempuan. Stereotip gender terdiri dari tiga aspek,

yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif yang akan

digunakan dalam pembuatan skala stereotip gender.

C. Hubungan Stereotip Gender dengan Cinderella Complex pada

Mahasiswi

Superioritas kaum laki-laki menjadikan kaum perempuan selalu

dalam posisi lemah dan tidak berdaya. Ketidakberdayaan dalam diri kaum

perempuan ini memicu berbagai perasaan negatif seperti inferior,

tergantung, pasrah, dan kurang inisiatif (Goeritno, dkk., 2006).

Ketergantungan dan ketidakberdayaan di atas menunjukkan adanya

sindrom Cinderella Complex yang dialami oleh kaum perempuan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Dowling ( dalam Anggriany dan Astuti, 2003)

yang mengatakan bahwa perempuan yang mengalami Cinderella Complex

menunjukkan rendahnya kemandirian yang ditunjukkan dengan rendahnya

harga diri, mengharapkan pengarahan dari orang lain, dan mengandalkan

laki-laki.

Dowling (dalam Santoso dkk, 2008) mengatakan bahwa

perempuan digambarkan seperti perempuan-perempuan bertopeng yang

menunjukkan keperkasaannya sedangkan jauh di lubuk hatinya tetap ingin

bergantung pada orang lain terutama laki-laki. Hal ini disebabkan oleh

persepsi stereotip untuk menjadi perempuan yang ideal adalah perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

26

yang feminin dan tidak mandiri. Bem (dalam Santoso dkk, 2008)

menyatakan bahwa maskulinitas berkaitan dengan kebebasan dan

kemandirian, sedangkan feminitas berkaitan dengan pemeliharaan.

Perbedaan maskulin dan feminin ini yang menjadikan adanya stereotip

gender dalam masyarakat.

Hoyenga & Hoyenga (dalam Lailatushifah, 2003) mengatakan

bahwa laki-laki dan perempuan diharapkan memegang peran tertentu yang

berbeda, yakni laki-laki adalah sosok individu yang kuat, tegar, pemimpin

perempuan, sedangkan perempuan adalah individu yang lembut, sabar,

dan tidak boleh menentang laki-laki. Laki-laki dan perempuan diharapkan

memegang peran yag berbeda, meskipun kadang-kadang perbedaan yang

dikehendaki kurang tepat.

Mengacu pada beberapa pendapat di atas maka dapat dikatakan

bahwa peran gender seperti maskulin dan feminin nampaknya lebih

menguntungkan pada gender laki-laki. Berdasarkan peran gender tersebut

mengakibatkan adanya timpang gender atau ketidakadilan gender yang

pada akhirnya akan memberikan stereotip tersendiri terhadap gender

tersebut.

Mahasiswi yang memiliki stereotip gender yang kuat yaitu

menganggap dirinya sebagai kaum perempuan merupakan kaum yang

lemah yang ingin mendapat perlindungan laki-laki dan kemampuan yang

dimiliki lebih rendah dari kaum laki-laki, sehingga mahasiswi tersebut

kurang percaya kepada kemampuan yang dimiliki dan kurang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

27

harga diri. Akibatnya dalam menjalani kehidupannya dan mengahadapi

masalah yang menimpa cenderung mengharapkan arahan dari orang lain,

dan dalam menyelesaikan masalah tersebut cenderung mengandalkan laki-

laki. Dengan kata lain, mahasiswi yang memiliki stereotip gender tinggi

akan memiliki cinderella complex yang tinggi pula.

Berbeda dengan mahasiswi yang memiliki stereotip gender yang

lemah, dirinya menganggap bahwa kaum perempuan dan laki-laki

memiliki kemampuan fisik dan intelektual yang sama baiknya, sehingga

mahasiswi tersebut merasa lebih percaya diri terhadap kemampuannya

dalam menyelesaikan masalah tanpa harus bergantung kepada pacar atau

temannya. Akibat yang lebih jauh lagi adalah mahasiswi memiliki harga

diri yang baik dan dalam menghadapi masalah tidak terlalu mengharapkan

arahan orang lain, atau dapat dikatakan bahwa Cinderella Complex

mahasiswi tersebut tergolong rendah.

D. Hipotesis

Berdasarkan pada analisa teoritik yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat disusun hipotesis penelitian yaitu: Ada hubungan positif antara

stereotip gender dengan Cinderella Complex pada mahasisiwi. Semakin

kuat stereotip gender yang dimiliki maka akan semakin tinggi Cinderella

Complex, demikian juga sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif Korelasional

dengan metode survey yang bertujuan untuk menguji teori yang

menghubungkan variabel bebas dengan variabel tergantung (Creswell,

2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara

Cinderella Complex dengan Stereotipe Gender pada mahasiswi.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Tergantung : Cinderella Complex

1. Rasa Rendah Diri

2. Ketakutan Kehilangan Feminitas

3. Kontrol Diri Eksternal

4. Mengharapkan Pengarahan dari Orang Lain

5. Menghindari Tantangan dan Kompetisi

6. Mengandalkan Laki-laki

Variabel Bebas : Stereotipe Gender

1. Aspek Kognitif

2. Aspek Afektif

3. Aspek Konatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

29

C. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari definisi

Cinderella Complex dan Stereotipe Gender. Definisi operasional variabel-

variabel dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Cinderella Complex

Cinderella Complex adalah ketergantungan secara

psikologis pada perempuan di mana terdapat keinginan

yang kuat untuk dirawat dan dilindungi laki-laki, serta

memiliki keyakinan bahwa sesuatu dari luar dirinyalah

yang akan menolongnya dan hal tersebut terjadi karena ada

ketakutan akan kemandirian pada perempuan. Cinderalla

Complex memiliki 6 aspek, yaitu: Rasa Rendah Diri ,

Ketakutan Kehilangan Feminitas, Kontrol Diri Eksternal,

Mengharapkan Pengarahan dari Orang Lain, Menghindari

Tantangan dan Kompetisi, dan Mengandalkan Orang Lain,

terutama Pria. Dalam penelitian ini Cinderella Complex

diukur melalui tinggi rendahnya nilai yang diperoleh dari

skala Cinderella Complex yang disusun peneliti dengan

mengacu pada aspek-aspek Cinderella Complex yang

diungkapkan oleh Collette Dowling. Semakin tinggi skor

Cinderella Complexnya semakin tinggi kecenderungan

Cinderella Complex pada subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

30

2. Stereotipe Gender

Stereotipe gender adalah gambaran-gambaran yang ada

dalam pikiran seseorang mengenai sifat khas dari

karakteristik psikologis antara pria dan wanita secara sosial

budaya. Stereotipe gender memiliki 3 aspek, yaitu: Aspek

kognitif, Aspek afektif, dan Aspek Konatif. Dalam

penelitian ini Stereotipe Gender diukur melalui tinggi

rendahnya nilai yang diperoleh dari skala Stereotipe Gender

yang disusun peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek

Stereotipe Gender yang diungkapkan oleh Hurlock.

Semakin tinggi skor Stereotipe Gendernya maka semakin

tinggi juga kecenderungan Stereotipe Gender pada subjek.

D. SUBJEK PENELITIAN

Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan cara Purposive

Sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan

dengan memilih subjek berdasarkan ciri-ciri dan kriteria yang sudah

ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut maka kriteria subjek penelitian ini

adalah:

1. Subjek berjenis kelamin wanita.

2. Subjek merupakan mahasiswi yang berusia 18 sampai 24

tahun.

3. Subjek merupakan mahasiswi Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

31

E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Metode yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data

penelitian ini adalah metode survei dengan alat ukur berbentuk skala yang

diisi oleh subjek. Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala

Cinderella Complex dan Stereotipe Gender.

1. Skala Cinderella Complex

Skala ini mengukur tingkat sindrom Cinderella Complex

yang ada pada mahasiswi yang disusun berdasarkan dari

masing-masing keenam aspek yang ada.

Skala Cinderella Complex terdiri dari 120 item pertanyaan

yang dirancang untuk mengukur 6 aspek Cinderella

Complex.

Pemberian skor hanya didasarkan pada item favorable dan

unfavorable. Skor tinggi mengindikasikan bahwa subjek

memiliki kecenderungan sindrom Cinderella Complex dan

skor rendah mengindikasikan bahwa subjek tidak memiliki

kecenderungan sindrom Cinderella Complex.

Pemberian skor pada skala gaya kelekatan adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

32

Tabel 1.

Respon dan skor item-item Favorable skala Cinderella

Complex

Respon Skor

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

4

3

2

1

Tabel 2.

Respon dan skor item-item Unfavorable skala Cinderella

Complex

Respon Skor

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

2

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

33

Tabel 3.

Blueprint skala Cinderella Complex sebelum uji coba:

CINDERELLA

COMPLEX

ITEM

N

Favorable Unfavorable

Rasa Rendah

Diri

1,3,5,7,9,16,

17,18,19,20

42,44,46,48,50,

52,54,56,58,60

20

Jumlah 10 10

Ketakutan

Kehilangan

Feminitas

2,4,6,8,10,11,

12,13,14,15

82,84,86,88,90,

92,94,96,98,100

20

Jumlah 10 10

Kontrol Diri

Eksternal

21,23,25,27,29

,

31,33,35,37,39

103,104,107,108,

111,112,115,116

116,119,120

20

Jumlah 10 10

Mengharapka

n

Pengharapan

dari Orang

Lain

22,24,26,28,30

,

32,34,36,38,40

101,102,105,106,

109,110,1,113,114

,

117,118

20

Jumlah 10 10

Menghindari 41,43,45,47,49 62,64,66,68,70,72, 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

34

Tantangan

dan Kompetisi

,

51,53,55,57,59

74,76,78,80

Jumlah 10 10

Mengandalkan

Laki-laki

61,63,65,67,69

,

71,73,75,77,79

81,83,85,87,89,91,

93,95,97,99

20

Jumlah 10 10

Jumlah Total 12

0

Tabel 4.

Blueprint skala Stereotipe Gender sebelum uji coba

STEREOTI

PE

GENDER

ITEM JUMLA

H ITEM FAVORAB

LE

UNFAVORAB

LE

Aspek

Kognitif

1,3,5,7,9,11,

13,

15

2,4,6,8,10,12,14

,

16

16

Jumlah 8 8

Aspek Afektif 37,38,39,40,

41,

52,53,54,55,

56

18,20,22,24,26,

28,

30,32,34,36

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

35

Jumlah 10 10

Aspek

Konatif

17,19,21,23,

25,

27,29,31,33,

35

43,44,45,46,47,

48

49,50,51

20

Jumlah 10 10

Jumlah

Total

56

F. UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

1. Uji Validitas

Validitas adalah kualitas esensial yang

menunjukkan sejauh mana suatu ts sungguh-sungguh

mengukur atribut psikologis yang hendak diukurnya

(Supratiknya, 2014). Validitas lebih menekankan pada

sejauh mana penafsiran hasil suatu tes sebagaimana

dimaksudkan oleh tes yang bersangkutan sungguh-sungguh

dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

validitas isi untuk menguji validitas kedua skala. Validitas

isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian

terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional

judgement yang dilakukan oleh dosen pembimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

36

Tindakan ini dilakukan untuk memastikan bahwa skala

yang dibuat telah mencakup keseluruhan isi variabel yang

akan diukur.

2. Pelaksanaan Uji Coba dan Analisis Item

Uji coba skala penelitian dilakukan pada tanggal 6

Juni 2014 dengan total sampel 50 orang. Uji coba dilakukan

di Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta kepada

mahasiswi yang sesuai dengan dengan kriteria peneliti.

Penyebaran dilakukan dengan mendatangi subjek, meminta

kesediaan untuk mengisi kemudian memberi instruksi

singkat tentang cara pengerjaan dan penelitian yang sedang

dilakukan.

Uji seleksi item dilihat melalui korelasi item total

dengan pengukuran dengan SPSS for windows 16.00.

Tujuan dari analisi item adalah memilih item-item yang

akan membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan

memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya. 2014).

Pemilihan item yang sahih menggunakan batasan ≥ 0,20

karena item yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya

bedanya dianggap memuaskan. Item yang memiliki daya

beda kurang dari 0,20 dinyatakan gugur (Azwar, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

37

Seleksi item pada skala Cinderella Complex

menghasilkan 90 item yang sahih dari 120 item. Berikut

penjabaran item-item yang gugur :

Tabel 5.

Blueprint Skala Cinderella Complex setelah Uji Coba

CINDEREL

LA

COMPLEX

ITEM JUMLA

H

ITEM

SAHIH

Favorable

Unfavorable

Rasa Rendah

Diri

1,3,5,7,9,16,

17,18,19,20

42,44,46,48,50,

52,54,56,58,60

19

Jumlah 10 9

Ketakutan

Kehilangan

Feminitas

2,4,6,8,10,11

,

12,13,14,15

82,84,86,88,90,

92,94,96,98,10

0

13

Jumlah 7 6

Kontrol Diri

Eksternal

21,23,25,27,

29,

31,33,35,37,

39

103,104,107,10

8,

111,112,115,11

6,

119,120

17

Jumlah 9 8

Mengharapka 22,24,26,28, 101,102,105,10 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

38

n

Pengharapan

dari Orang

Lain

30,

32,34,36,38,

40

6,

109,110,113,11

4,

117,118

Jumlah 8 10

Menghindari

Tantangan

dan

Kompetisis

41,43,45,47,

49,

51,53,55,57,

59

62,64,66,68,70,

72,

74,76,78,80

18

Jumlah 9 9

Mengandalka

n Orang Lain,

terutama Pria

61,63,65,67,

69,

71,73,75,77,

79

81,83,85,87,89,

91,

93,95,97,99

6

Jumlah 3 3

Jumlah Total 91

*angka yang berwarna merah adalah item yang gugur

Sedangkan untuk seleksi item pada skala Stereotipe Gender

menghasilkan 42 item yang sahih dari 56 item. Item-item

yang dinyatakan sahih meliputi 13 item sahih dari 16 item

pada Aspek Kognitif, 16 item sahih dari 20 item pada

Aspek Afektif, dan 13 item sahih dari 20 item pada Aspek

Konatif. Berikut penjabaran item-item yang gugur:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

39

Tabel 6.

Blueprint Skala Stereotipe Gender setelah Uji Coba

STEREOTI

PE

GENDER

ITEM JUMLA

H ITEM

SAHIH

FAVORAB

LE

UNFAVORAB

LE

Aspek

Kognitif

1,3,5,7,9,11,

13,

15

2,4,6,8,10,12,14

,

16

13

Jumlah 6 7

Aspek Afektif 37,38,39,40,

41,

52,53,54,55,

56

18,20,22,24,26,

28,

30,32,34,36

16

Jumlah 9 7

Aspek

Konatif

17,19,21,23,

25,

27,29,31,33,

35

42,43,44,45,46

47,48,49,50,51

13

Jumlah 5 8

Jumlah

Total

42

*angka yang berwarna merah adalah item yang gugur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

40

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika

prosedur pengetesannya dilakukan secara berulangkali

terhadap suatu populasi individu atau kelompok. Manfaat

hasil pengukuran ditentukan oleh stabilitas kinerja individu

atau kelompok yang sama yang dikenai tes (Supratiknya,

2014).

Reliabilitas meliputi keterpercayaan, kestabilan dan

konsistensi alat ukur. Rendahnya reliabilitas ditunjukkan

oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar,

2004). Peneliti menggunakan analisis reliabilitas Alpha

Cronbach melalui SPSS for windows 16.00. Koefisien

reliabilitas berada dalam rentang 0,00 sampai 1,00. Jika

angka koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 maka

reliabilitas semakin tinggi. Jika angka koefisien reliabilitas

semakin mendekati 0,00 maka reliabilitas semakin rendah.

Batasan suatu alat ukur bisa dikatakan reliable adalah jika

alat ukur tersebut memiliki koefisien reliabilitas di atas 0,

600 (Azwar, 2012).

Hasil penghitungan koefisien reliabilitas pada skala

Cinderella Complex adalah 0,945 sebelum seleksi item

kemudian menjadi 0,964 setelah seleksi item. Sedangkan

untuk skala Stereotipe Gender hasil penghitungan koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

41

reliabilitas adalah 0,843 kemudian menjadi 0,849 setelah

seleksi item. Nilai koefisian reliabilitas pada kedua skala

menunjukkan bahwa kedua skala memiliki reliabilitas yang

tinggi.

G. METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data digunakan untuk mengelola data penelitian,

menganalisis data penelitian dan melihat hubungan antar variabel

penelitian. Metode analisis data ditentukan dengan Uji Normalitas dan Uji

Linearitas. Dari kedua uji tersebut bisa ditentukan metode analisis yang

tepat untuk menguji hipotesis. Jika data penelitian normal dan linear maka

uji hipotesis bisa dilakukan dengan analisis korelasi Pearson Product

Moment. Penghitungan dilakukan dengan SPSS for windows 16.00.

Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara Cinderella Complex

dengan Stereotipe Gender.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu

yang pertama dengan cara mendatangi subjek satu persatu dan yang kedua dengan

cara menyebar skala di dalam kelas seusai perkuliahan. Pengambilan data

dilakukan di Universitas Sanata Dharma, Paingan. Skala yang dibagikan ada 240

skala dan 32 diantaranya dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat

penelitian sehingga jumlah keseluruhan subjek penelitian ada 208 subjek. Total

pelaksanaan pengambilan data dilakukan selama 2 minggu, dengan perincian

sebagai berikut:

Tabel 7

Rincian Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Tanggal Kegiatan

1. 20 – 24 Oktober 2014 Penyebaran skala dengan mendatangi subjek

secara langsung.

2. 27 Oktober 2014 Penyebaran skala di 3 kelas Biopsikologi.

3. 29 Oktober 2014 Penyebaran skala di 2 kelas PSP.

4. 30 Oktober 2014 Penyebaran skala di 1 kelas Konstruksi Test.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Pengambilan subjek penelitian dilakukan sesuai dengan kriteria yang

sudah peneliti tetapkan, yaitu mahasiswi Sanata Dharma yang berusia dari 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

43

tahun hingga 24 tahun. Kelompok subjek dalam penelitian ini memiliki rentang

usia mulai dari 18-24 tahun. Dalam penelitian ini terdapat 208 orang subjek.

Berikut tabel sampel subjek dalam penelitian:

Tabel 8

Tabel Sampel Subjek Penelitian

USIA Jumlah

18 19 20 21 22 23

Psikologi 65 35 42 18 17 8 185

Farmasi - 3 2 - - - 5

BK 3 - - - 1 - 4

P.MAT 1 - 7 2 2 - 12

TI - - 2 - - - 2

Jumlah 69 38 53 20 20 208

C. Statistik Deskriptif Data Penelitian

Statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya,

tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Sugiyono, 2008). Deskripsi statistik data penelitian ini dihitung dengan bantuan

SPSS 16.00. Statistik deskriptif dalam penelitian ini terangkum dalam tabel

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

44

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian

Cinderella Complex Stereotipe Gender

Teoritik Empirik Teoritik Empirik

Minimum(Xmin) 56 82 20 27

Maximum(Xmax) 224 161 80 60

Mean( X ) 140 123,23 50 44,01

Standard

Deviasi( )

-

14,645

-

5,387

Berdasarkan hasil penghitungan pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa

pada variabel Cinderella Complex diperoleh nilai Minimum teoritik

sebesar 56 dan nilai Minimum empirik sebesar 82. Sedangkan untuk nilai

Maximum teoritik adalah sebesar 224 dan nilai Maximum empirik adalah

sebesar 161. Berdasarkan perhitungan skor maksimal dan skor minimal

diperoleh mean teoretis sebesar 140 dan mean empirik sebesar 123,33

dengan standard deviasi sebesar 14,654. Dengan demikian, skor antara

mean teoritis pada variabel Cinderella Complex lebih rendah daripada skor

mean empirik. Hal itu menunjukan bahwa kecenderungan sindrom

Cinderella Complex pada sampel subjek penelitian lebih rendah

dibandingkan dengan teoretisnya. Kesimpulannya adalah tingkat

kecenderungan sindrom Cinderella Complex pada mahasiswi Sanata

Dharma tergolong rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

45

Pada variabel stereotipe gender, dapat terlihat pada Tabel 9 bahwa

diperoleh nilai Minimum teoritik sebesar 20 dan nilai Minimum empirik

sebesar 27. Sedangkan untuk nilai Maximum teoritiknya adalah sebesar 80

dan nilai Maximum empiriknya adalah sebesar 60. Berdasarkan

perhitungan skor maksimal dan skor minimal maka diperoleh mean

teoritik sebesar 50 dan mean empirik sebesar 44,01 dengan standard

deviasi sebesar 5,387. Dengan demikian, skor antara mean teoritik lebih

rendah daripada mean empirik pada variabel stereotipe gender. Hal ini

menunjukan bahwa tingkat stereotipe gender pada sampel subjek

penelitian lebih rendah dibandingkan dengan teoretisnya. Kesimpulannya

adalah tingkat stereotipe gender yang ada pada mahasiswi Sanata Dharma

tergolong rendah.

Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa mean empirik pada

variabel Cinderella Complex dan stereotipe gender lebih rendah

dibandingkan dengan mean teoritik. Ini berarti skor pada stereotipe gender

dan Cinderella Complex pada subjek penelitian lebih rendah daripada

teoritisnya. Hal ini terjadi karena kemungkinan faking yang dilakukan oleh

mahasiswi ketika mengisi skala penelitian. Menurut Dowling, wanita

sering kali memakai topeng untuk menutupi kelemahan mereka agar

terlihat mandiri di depan orang-orang. Padahal jauh di dalam lubuk hati

mereka, mereka ingin sekali dirawat dan diselamatkan oleh orang-orang di

sekitar mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

46

D. Uji Hipotesis Penelitian

Sebelum melakukan uji statistik, dalam rangka menjawab pertanyaan

penelitian perlu dilakukan beberapa uji asumsi untuk menentukan teknik statistik

yang tepat. Uji-uji asumsi dalam analisis ini adalah uji normalitas dan uji

linearitas. Hasil uji asumsi tersebut akan dijabarkan seperti di bawah ini:

1. Uji Asumsi Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat

normal atau tidaknya sebaran data yang berasal dari populasi

(Santoso, 2010). Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan

SPSS for Windows versi 16.00. Teknik yang digunakan adalah Uji

Kormogorov-Smirnov, di mana apabila p < 0,05 maka data

penelitian memiliki sebaran yang tidak normal, sedangkan apabila

p > 0,05 maka data penelitian tersebut memiliki sebaran yang

normal (Santoso,2010).

Berdasarkan hasil Uji Normalitas pada penghitungan

variabel Cinderella Complex didapatkan Z = 0,906 ; p > 0,05 ;

maka sebaran data pada variabel Cinderella Complex adalah

normal. Sedangkan untuk variabel stereotipe gender didapatkan Z

= 1,295 ; p > 0,05 ; maka sebaran data pada variabel stereotipe

gender adalah normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

47

b. Uji Linearitas

Uji Linearitas digunakan untuk melihat hubungan antar

variabel yang akan diteliti apakah memiliki pola yang lurus atau

tidak (Santoso, 2010). Pola tersebut akan terlihat dari penaikan

atau penurunan kuantitas satu variabel yang akan diikuti oleh

penaikan atau penurunan kuantitas variabel lainnya (Santoso,

2010). Uji Linearitas dilakukan dengan Uji Test for Linearity di

mana jika antar variabel memenuhi syarat probabilitas p < 0,05

maka hubungan antar variabel pada penelitian tersebut linear.

Berdasarkan hasil penghitungan Uji Linearitas pada

penelitian didapatkan hasil F = 0,000 ; p < 0,05 ; maka dapat

disimpulkan bahwa hubungan antar variabel bersifat linear.

2. Uji Hipotesis

Setelah melakukan Uji Normalitas dan Uji Linearitas, maka dapat

terlihat bahwa data penelitian terdistribusi dengan normal dan hubungan

antar variabel menunjukan hubungan yang linear. Dari hasil tersebut,

peneliti menggunakan Uji Statistik Parametrik, yaitu Uji Korelasi Pearson

Product Moment dengan bantuan SPSS for Windows versi 16.0.

Berdasarkan hasil penghitungan koefisien korelasi antara

Cinderella Complex dengan stereotipe gender didapatkan hasil r = 0,352 ;

maka korelasi antara kedua variabel tersebut dapat dikatakan cukup kuat

dan bernilai positif (Sarwono, 2012) dengan taraf signifikansi sebesar

0,000 (p < 0,05) yang berarti hipotesis diterima. Dengan demikian dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

48

disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara

stereotipe gender dengan Cinderella Complex.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil analasis data, dapat diketahui bahwa tingkat stereotipe

gender dan Cinderella Complex pada mahasiswi Sanata Dharma tergolong rendah.

Di samping itu, hasil analisis data membuktikan bahwa hipotesis diterima. Hal

tersebut berarti ada hubungan positif yang signifikan antara stereotipe gender

dengan Cinderella Complex pada mahasiswi Sanata Dharma. Semakin tinggi

stereotipe gender yang dimiliki, maka akan semakin tinggi pula Cinderella

Complex pada mahasiswi.

Mahasiswi dikatakan oleh Hernawati (2006) sebagai individu yang

melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi yang diasumsikan berminat untuk

mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan secara khusus. Mahasiswi pada

umumnya berusia sekitar 18-25 tahun. Lebih lanjut Susetyo (2006) mengatakan

bahwa mahasiswi merupakan salah satu komponen generasi muda memiliki ciri

yang menarik, yaitu sedang kuat-kuatnya mengembangkan diri dengan belajar di

Perguruan Tinggi, berkembang dalam budaya akademis yang kritis, asertif,

terbuka, dan berorientasi pada prestasi.

Dalam kesehariannya, mahasiswi harus bisa menjadi pribadi yang

mandiri. Dengan kemandirian tersebut, mahasiswi akan mampu menjalani segala

aktivitasnya dengan baik. Namun pada kenyataannya banyak mahasiswi yang

masih bergantung dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

49

memabantu mereka dalam banyak hal. Hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh

Dowling. Dowling mengatakan bahwa Cinderella Complex cenderung menyerang

wanita yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Pada saat-saat itu

ada keinginan untuk diselamatkan yang paling kuat menyerang (Dowling, 1995).

Keinginan ingin diselamatkan ini dikarenakan mahasiswi-mahasiswi itu merasa

takut untuk mandiri sehingga mereka membutuhkan pihak lain untuk

membantunya saat mereka sedang mengalami permasalahan.

Dowling (dalam Anggriany dan Astuti, 2003) mengatakan bahwa

Cinderella Complex adalah ketergantungan secara psikologis pada perempuan di

mana terdapat keinginan yang kuat untuk di rawat dan dilindungi laki-laki, dan

keyakinan bahwa sesuatu dari luarlah yang akan menolongnya. Sindrom

ketakutan akan kemandirian ini merupakan kekuatan utama yang melumpuhkan

perempuan, sehingga perempuan tidak berani memanfaatkan kekuatan otak dan

kreativitas sepenuhnya.

Pada tahun 1981, dalam bukunya yang berjudul The Cinderella Complex:

Womans Hidden Fear From In-dependence, Dowling mencetuskan istilah

Cinderella Complex ini untuk pertama kalinya dan menjelaskan bahwa Cinderella

Complex dicetuskan berdasarkan pengalaman pribadi. Setelah melakukan

berbagai penyelidikan dan penelitian ternyata sindrom ini dialami oleh banyak

perempuan. Bahkan sudah mendarah daging pada diri perempuan di seluruh dunia

dan seluruh kebudayaan. Hanya saja perempuan seringkali tidak menyadarinya

(Anggrainy dan Astuti, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

50

Lebih lanjut Dowling (dalam Santoso dkk, 2008) mengatakan bahwa

perempuan digambarkan seperti perempuan-perempuan bertopeng yang

menunjukkan keperkasaannya sedangkan jauh di lubuk hatinya tetap ingin

bergantung pada orang lain terutama laki-laki. Cinderella complex dianggap

sebagai kekuatan paling utama yang melumpuhkan perempuan dewasa. Hal ini

disebabkan oleh persepsi untuk menjadi perempuan yang ideal adalah perempuan

yang feminin dan tidak mandiri.

Feldman (dalam Uyun, 2002) mengatakan bahwa harapan tentang wanita

dan pria berbeda secara signifikan. Pria lebih dipandang sebagai individu yang

mempunyai sifat seperti kebebasan, objektivitas, dan kompetitif. Wanita

cenderung dilihat sebagai individu yang mempunyai sifat seperti kehangatan,

ekspresif, kehalusan, dan kesadaran akan perasaan orang lain. Hal inilah yang

menyebabkan adanya stereotipe gender.

Brannon (dalam Wijayanti, 2003) berpendapat bahwa stereotipe gender

adalah kepercayaan atau keyakinan tentang ciri-ciri dan karakteristik psikologis

dari pria dan wanita, dalam hal ini merupakan keyakinan tentang maskulinitas

bagi pria dan femininitas bagi wanita. Pria dan wanita diharapkan memegang

peran tertentu yang berbeda, yakni pria adalah sosok individu yang kuat, tegar,

pemimpin wanita, sedangkan wanita adalah individu yang lembut, sabar, dan

tidak boleh menentang pria.

Uraian di atas menunjukan stereotipe gender yang berlaku adalah adanya

anggapan bahwa sifat perempuan dianggap sebagai feminin, yaitu sebagai

individu yang lemah. Adanya anggapan tersebut dapat menyebabkan wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

51

memiliki ketergantungan. Mahasiswi yang memiliki stereotipe gender yang kuat,

yaitu menganggap dirinya sebagai kaum wanita wajar saja bila ingin mendapat

perlindungan dari pria. Anggapan yang lain adalah kemampuan yang dimiliki

lebih rendah dari kaum pria. Akibatnya mahasiswi tersebut kurang percaya pada

kemampuan yang dimiliki sehingga ketika menghadapi masalah, dirinya

cenderung bergantung dari arahan orang lain atau dengan kata lain tidak mampu

menetapkan pilihan. Akibat yang lain lagi adalah dalam menyelesaikan masalah,

dirinya cenderung tidak berani menghadapi sendiri melainkan lebih

mengandalkan kaum pria. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswi yang memiliki

sterotipe gender yang kuat akan memiliki cinderella complex yang tinggi.

Sebaliknya, mahasiswi yang memiliki stereotipe gender yang lemah,

dirinya menganggap bahwa kemampuan fisik dan intelektual kaum wanita dan

pria adalah sama. Hal ini menyebabkan mahasiswi dapat lebih percaya diri

terhadap kemampuannya, sehingga dalam menyelesaikan masalah tidak

tergantung kepada pacar atau orang lain. Adanya kemandirian atau

ketidaktergantungan tersebut mengakibatkan mahasiswi merasa mampu

menghadapi masalah dan tidak terlalu mengharapkan arahan orang lain, atau dapat

dikatakan bahwa cinderella complex mahasiswi tersebut tergolong rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

stereotipe gender dengan Cinderella Complex pada mahasiswi Sanata Dharma ini.

Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tingkat stereotipe gender pada mahasiswi Sanata Dharma terbukti rendah

(M= 44,01).

2. Tingkat Cinderella Complex pada mahasiswi Sanata Dharma terbukti

rendah (M=123,33).

3. Ada hubungan yang positif dan cukup kuat antara stereotipe gender dan

Cinderella Complex dikarenakan koefisien korelasinya adalah sebesar

0,352 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05).

B. Keterbatasan Penelitian

Selama pelaksanaan penelitian berlangsung, peneliti menemukan

keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan-keterbatasan

tersebut, yaitu: peneliti cukup kesulitan untuk mendapatkan jurnal-jurnal atau

buku-buku yang mengulas mengenai Cinderella Complex secara gamblang. Hal

ini disebabkan karena belum banyak orang-orang yang meneliti mengenai

Cinderella Complex dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Selain itu, cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

53

sulit bagi peneliti untuk menemukan aspek-aspek yang mempengaruhi stereotipe

gender karena banyak buku dan jurnal yang peneliti baca hanya menjabarkan

definisi dari stereotipe gender. Populasi dan kerangka pengambilan sampel

penelitian tidak mencakup dari mahasiswi tiap-tiap fakultas yang ada di

Universitas Sanata Dharma. Hal tersebut mengakibatkan adanya

ketidakseimbangan dalam populasi sampel penelitian. Selain itu, ada ketidak

seimbangan antar aspek dalam struktur skala di penelitian ini.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan serta keterbatasan

penelitian, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Saran yang dapat peneliti berikan kepada peneliti selanjutnya

yang tertarik pada bidang ini adalah untuk melakukan penelitian dan

penggalian yang lebih dalam lagi khusus mengenai tema Cinderella

Complex. Hal ini dikarenakan peneliti menemukan sangat sedikit

penelitian-penelitian atau bahkan jurnal-jurnal yang membahas topik

mengenai Cinderella Complex.

2. Bagi mahasiswi Sanata Dharma

Hendaknya mahasiswi terus menekan stereotipe gendernya

yaitu memiliki pandangan yang objektif terhadap peran jenis kelamin,

memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan,

dan pembagian peran yang juga meliputi pembagian kerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

54

seimbang antara laki-laki dan perempuan sehingga dapat menekan

Cindella Complex-nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., & Muhidin, S.A. (2011). Panduan praktis memahami

penelitian (Bidang sosial-administrasi-pendidikan). Bandung: Pustaka

Setia.

Anggriany, N., Astuti, Y.D. (2003). Hubungan antara pola asuh berwawasan

jender dengan cinderella complex. Psikologika. 16 (8). 41-51.

Arisamurti, Dhajeng Widya. (2009). Sikap terhadap stereotipe gender ( studi

pada suami yang beristri bekerja dan suami yang beristri tidak bekerja

pada budaya jawa). Skripsi: Universitas Sanata Dharma.

Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar,

S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bachtiar,

Imelda dan Nani Nurrachman. (2011). Psikologi perempuan pendekatan

kontekstual indonesia. Jakarta: Universitas Atma Jaya.

Baron, A. Robert & Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial Jilid II. Jakarta:

Erlangga.

Creswell, J. W. (2012). Research design: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dowling, Colette. (1992). Tantangan wanita modern. Jakarta: Erlangga.

Fakih, M. (2000). Analsis gender dan tranformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Goeritno, H., Suharsono, M., Arsitari, A. I. (2006). Sikap terhadap kekerasan

dalam pacaran ditinjau dari kemandirian wanita. Psikodimensia Kajian

Ilmiah Psikologi. 5 (1). 17-26.

Gumelar, Linda. (2012). Perempuan aset bangsa. Dipungut 6 Maret 2013, dari

http://matanews.com.

Hernawati, L. (2006). Meningkatkan kemampuan mengelola pikiran pada

mahasiswa. Psikodimensia. 5 (1). 77-96.

Hurlock, E. B. (1995). Adolescent development. New York: McGraw-Hill Book

Company.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

56

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang

rentang hidup. Jakarta: Erlangga.

Indrastuti, A. Tyasning Hayu. (2007). Hubungan antara stereotipe gender dengan

atribusi dalam prestasi belajar. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.

Lailatusifah, S. N. F. (2003). Kesadaran akan kesetaraan gender dan kepuasan

perkawinan pada suami istri pekerja ganda. Insight Jurnal Psikologi. 1(2).

52-61.

Pastika, Made Mangku. (2012). Wanita adalah aset bangsa. Dipungut 22

Desember 2012, dari http://metrobali.com/2012/12/22/gubernur-wanita-

adalah-aset-pembangunan/

Perempuan Aset Pembangunan Bangsa. (2012). Dipungut 20 Desember 2012,

dari http://komisikepolisianindonesia.com/aneka/read/10998/perempuan-

aset-pembangunan-bangsa.html

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi: dari blog menjadi buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Santoso, A. (2012). Panduan lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Santoso, R., Riyono, B. (2003). Perbedaan aspirasi karir antara wanita yang sudah

menikah dan yang belum menikah pada pegawai negeri sipil. Psikologika.

16(8). 52-59.

Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup

Jilid II. (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.

Sarwono, J. (2012). Mengenal SPSS STATTISTIC 20: Aplikasi untuk Riset

Eksperimental. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sarwono, S. Wiryawan. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: Grafindo Persada.

Setyaningsih, Natalia Regina Devi. (2009). Studi deskriptif tentang androgenitas

pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma. Skripsi: Universitas Sanata

Dharma.

Setyowati, R., Riyono,. B. (2003). Perbedaan Aspiras Karir antara Wanita yang

Sudah Menikah dan yang Belum Menikah Pada Pegawai Negeri Sipil.

Psikologika. 16 (8). 52-58.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA STEREOTIPE GENDER DENGAN · PDF fileDosen pembimbing skripsi Dan seluruh mahasiswi Psikologi, ... Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

57

Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya

ilmiah. Yogyakarta: Penerbit USD.

Supratiknya, A. (2008). Tata tulis artikel ilmiah. Yogyakarta: Penerbit USD.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD.

Uyun, Q. (2002). Peran Gender dalam Budaya Jawa. Psikologika. 13(7). 32-42.

Wijayanti, I. (2003). Agresivitas dalam Sudut Pandang Stereotipe Gender.

Tabularasa Jurnal Psikologi. 1(2). 15-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI