histologi

10
MATERI BLOK 13 SISTEM GASTROINTESTINAL Minggu 1 : Nyeri perut (dyspepsia) 1. Histologi sistem pencernaan 2. Biokimia sistem pencernaan 3. Anatomi sistem pencernaan 4. Fisiologi sistem pencernaan (dr june dan absorbsi oleh dr marwito) 5. Gastritis dan dyspepsia sindrom 6. Laporan skil lab 7. Praktikum : anatomi (organ) Minggu 2 : feses berlendir 1. pemeriksaan lab pada infeksi saluran cerna 2. farmakologi obat infeksi saluran cerna, hepatobilier dan pankreas 3. diare dan disentri 4. skill lab : pemeriksaan abdomen + rectal touche 5. praktikum biokimia 6. praktikum anatomi : kadaver Minggu 3 : Nyeri Perut 1. mikroorganisme penyebab infeksi pada saluran cerna 2. parasit (3 ppt) 3. KP bedah : penatalaksanaan peritonitis 4. CMS IPD : peritonitis dan peritonitis TB 5. Praktikum mikrobiologi : mikroorgnisme 6. Skill lab : pemasangan NGT 7. Praktikum anatomi : organ dan kadaver

Upload: shanaz-novriandina

Post on 01-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

MATERI BLOK 13 SISTEM GASTROINTESTINAL

Minggu 1 : Nyeri perut (dyspepsia)1. Histologi sistem pencernaan 2. Biokimia sistem pencernaan3. Anatomi sistem pencernaan 4. Fisiologi sistem pencernaan (dr june dan absorbsi oleh dr marwito)5. Gastritis dan dyspepsia sindrom 6. Laporan skil lab 7. Praktikum : anatomi (organ)

Minggu 2 : feses berlendir 1. pemeriksaan lab pada infeksi saluran cerna 2. farmakologi obat infeksi saluran cerna, hepatobilier dan pankreas3. diare dan disentri 4. skill lab : pemeriksaan abdomen + rectal touche5. praktikum biokimia 6. praktikum anatomi : kadaver

Minggu 3 : Nyeri Perut1. mikroorganisme penyebab infeksi pada saluran cerna 2. parasit (3 ppt)3. KP bedah : penatalaksanaan peritonitis 4. CMS IPD : peritonitis dan peritonitis TB 5. Praktikum mikrobiologi : mikroorgnisme6. Skill lab : pemasangan NGT 7. Praktikum anatomi : organ dan kadaver

RANGKUMAN SISTEM PENCERNAAN 1. Histologi sistem pencernaan (dr moskwodina)

Sistem pencernaan terdiri diri dari1. saluran pencernaan : mulut-anus2. kelenjar aksesoris : hepar, pankreas, kandung empedu, gland. Salivatory sistem pencernaan memiliki 4 struktur umum 1) Tunika mukosa : lapisan basah yang berkontak dengan lingkungan eksternal (luar)a. epitel : pelindung dan pelapis suatu saluran/organ mulut lidah - esofagus: epitel berlapis gepeng tanpa zat tandung lambung : epitel selapis thoraks tanpa sel goblet duodenum : epitel selapis thoraks dengan sel goblet colon : epitel selapis thoraks dengan sel goblet b. lamina propria : berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, jaringan limfoid (banyak makrofag protektif, dan leukosit yang mengeluarkan IgA untuk pertahanan mukosa terutama mukosa mulut), dan sedikit sel otot polos c. muskularis mukosa : otot tipis yang membatasi mukosa dan submukosa berfungsi juga untuk kontraksi mukosa tanpa mempengaruhi kontraksi keseluruhan sistem pencernaan 1) Tunika submukosa : jaringan ikat longgar mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus saraf submukosa (meissner), jaringan limfoid dan banyak kelenjar 1) Tunika muskularis : otot polos tebal untuk motilitas saluran cernaa. otot sikuler yang didalam saluran cerna b. otot longitudinal di luar (vertikal) c. terdapat banyak pleksus mienterikus (auerbach)d. terdapat : pembuluh darah dan limfe 1) Tunika serosa/adventititaa. Lapisan tipis yang terdiri dari epitel selapis gepeng/mesotel dan pembuluh (darah dan limfe)b. Jaringan penyambung yang banyak mengandung jaringan adiposa yaitu lapisan advetitia

1. rongga mulut a. bibir palatum durum : keras (langit-langit) palatum mole : lunak (dekat dengan uvula) epitel bibir : berlapis gepeng tanpa zat tanduk isthmus faucium : lubang pada rongga mulut terdapat tonsila palatina dextra dan sinistra, tengah : uvula b. lidah otot lurik : longitudinal, vertikal, horizantalisterdapat papila yang memiliki taste bud (neurosensory nerves), ada 4 papila hanya 1 yang tidak memiliki taste bud papila filiformisi. papila filiformis : bentuk kerucut berada di apeks lidah tidak mengandung taste bud hanya berfungsi mendorong makanan (karena permukaan yang kasar) ke belakang ii. papila fungiformis : bentuk jamur berada di dorsum lidah terletak banyak di sela-sela papila filiformis terdapat banyak taste bud berfungsi mengecap makanan iii. papila foliata : bentuk daun berada di posterolateralis lidah, taste bud cukup banyak (anterolateralis: asam, posterolateral : asin), juga terdapat pada binatang iv. papila circum valata : bentuk jamur terbalik di posterior lidah(belakang dari circum valata/ berbentuk V) paling banyak taste bud. Berhubungan dengan kelenjar seorsa (von ebner) dan kelenjar mukosa permukaan anterior kasar papila yang berhubungan dengan saraf neurosensory: anterior : N. facial (N. VII) posterior : N. glossopharyngeal (N. IX)c. gigigigi anak : 20 buah (ga ada premolar)gigi dewasa : 32 buah (insivisus, caninus, premolar, molar)gigi tersusun dari :1) mahkota gigi (bagian yang terlihat)a. email : keras, dapat melindungi gigi karena banyak mengandung zat inorganik (hidroksiapalit) dan kalfium fosfat (zat organik)b. dentin : sebagian besar menyusun gigi berhubungan dengan pulpa sehingga kalo infeksi gigi menyerang dentin mulai terasa ngilu2) leher gigi (tertutup oleh gusi)a. ginggiva/gusi : tempat gigi tumbuh3) akar gigi (tertanam di rahang atas/bawah)a. pulpa : banyak persarafan dan pembuluh darah b. tulang alveolar yang melekatkan gigi pada os maxilla dan os mandibula c. sementum : bagian dentin yang berada di akar gigid. ligamentum periodontal

d. kelenjar ludah/salivapersarafan yang meningkatkan sekresi saliva adalah saraf parasimpatis normal sekresi : 05-1 ml/menit saliva dapat meningkat : 1-1,5 liter/hari makan sekresi saliva meningkat didalam saliva terdapat amylase (ptialin), lisozim dan peroksidase (oksidoreduktase mengkatalisis H2O2 jadi H2O) mekanisme pengeluaran saliva rangsangan makanan (kemoreseptor) saraf aferen stimulasi nucleus brain stem parasimpatis stimulasi kelenjar ductus intercalaris sekresi kallikrein (memecah protein untuk jadi bradikinin) bradikinin berfungsi untuk vasodilatasi saliva meningkat kelenjar saliva : mayor glands parotis, sublingualis, submandibularis

2. esofagusmulut orofaring esofagus tunika mukosa epitel : berlapis gepeng tanpa zat tanduk lamina propria : pembuluh darah, pembuluh limfe, jaringan limfoid muskularis mukosa tunika submukosa banyak kelenjar : kelenjar esofagus menghasilkan mukus untuk lubrikasi dan protektif tunika muskularis : otot sirkular dan longitudinal tapi otot yang bekerja pada esofagus ada otot rangka dan otot polos (sebagian volunter-sebagian involunter) 1/3 atas : otot lurik 1/3 tengah : otot lurik + otot polos 1/3 bawah : otot polos tunika adventitia

3. lambung 3.1 tunika mukosa lambung :

bagian lambung cardia sfinger esogastica (esofagus duodenum) terdapat sel mukosa isthmus fundus magenblase adalah udara/gas yang berasal dari pencernaan kimiawi protein di gaster. Bersama corpus banyak mengandung kelenjar gaster corpus badan gaster tempat menyimpan makanan sementara untuk di peristaltik di pylorus (antrum pylorica) banyak sekret dari sel sekretori kelenjar gaster pylorus pencampuran bolus jadi kimus terdapat antrum, canalis pylorica dan sfinger pylorica yang berperan pada proses pengosongan lambung

rugae/ foveola gastrica : lipatan akibat dari invaginasi mukosa yang menembus lamina propria. Foveola gastrica menentukan permukaan gaster : cardia, fundus-corpus, pylorus.A. Dangkal cardiaB. Fundus 1/3 tebal mukosaC. Pylorus 2/3 tebal mukosa

Tunika mukosa gaster : foveola gastrica dan sel sekresi (gastric gland) Kelenjar gaster di regio fundus-corpusa. Sel chief : pepsinogen dan lipaseb. Sel parietal : HCl dan faktor intrinsik (yang mempermudah penyerapan vitamin B12 sekaligus ikut mensintesisnya)c. Sel mukosa leher : menghasilkan mukus dan glikoprotein d. Sel mukosa isthmus : mukus yang berfungsi membatasi dan melindung permukaan lambung dari asame. Sel argentafin : hampir sama dengan sel chromafin untuk garam kromium dan perak f. Sel endokrin :i. Sel G hormon gastrinii. Sel D hormon somatostatiniii. Sel D1 vasoactive intestinal petida iv. Sel enterokromafin serotoning. Sel punca untuk regenerasi mukosa lambung bila cedera. Sel punca berdiferensiasi jadi sel parietal dan sel chief

Pylorus otot-otot tebal di antrum akan mengaduk makanan dan mencampurnya dengan sekret (HCl + enzim = bolus menjadi kimus) untuk pencernaan makanan dan menghasilkan mukus untuk memudahkan lubrikasi makanan menuju ke usus. Darah yang bercampur HCl darah hitam penanda perdarahan di lambung

Terdapat 2 peralihan epitel di lambung a) peralihan 1: esofagus cardia (berlapis gepeng tanpa zat tanduk menjadi epitel selapis thoraks tanpa sel goblet)b) perallihan 2 : pylorus duodenum (selapis thorak tanpa sel goblet epitel selapis thoraks dengan sel goblet

4. usus halusfungsi utama : pencernaan dan penyerapan

4.1 tunika mukosa epitel : selapis thoraks + sel goblet + sel absorbtif + sel paneth + sel enteroendokrin sel goblet : penyerapan sel paneth : imunoprotektif sel enteroendokrin : penghasil sekret endokrin sel argentafin : afinitas garam kromafin dan perak sel kolumnar primitif : sel absorptif, sel goblet, sel argentafin, dan mungkin jugas sel paneth. Lamina propria : jaringan ikat logger, pembuluh darah, linfe, jaringan limfoid dengan banyak limfosit, makrofag dan eosinophil. Khusus ileum : banyak plaque penyeri (nodus limfoid yang kaya akan jaringan limfoid yang menembus sampai ke submukosa)

4.2 tunika submukosa : terdapatpleksus meissner terdapatkelenjar brunner(duodenum)

4.3 tunika muskularis 2 otot : otot sirkular dan longitudinal pleksus auerbach/mienterikus di antara di otot sikular dan longitudinal

4.4 tunika serosa lapisan tipis dengan epitel selapis gepeng

pencernaan : banyak dibantu oleh sekresi dari enzim-enzim terutama yang disalurkan oleh pankreas melali ductus sistikus terdapat sel sekretori (enzim dari pankreas) dan enteroendokrinsel enteroendokrin (endokrin pada usus halus) sel S : sekretin (sekresi bikarbonat untuk netralisasi asam dari lambung yang masuk ke usus halus) sel K : gastrin inhibitor polipeptida (menghambat hormone gastrin mensekresi HCl sehingga pH tidak terlalu asam) L : peptide penghambat glucagon (menghambat glucagon yang dihasilkan oleh sel beta pancreas) sel I : kolesistokinin(stimulasi sekresi enzim pancreas dan kandung empedu) Sel D : serotonin (peningkatan motilitas usus) Sel Mo : motilin (peningkatan motilitas usus)Enzim dari pankreas :

penyerapan makanan di usus halus dibantu oleh berbagai lekukan yang memperluas luas permukaan vili usus halus : penonjolan mukosa dan lamina propria yang melapisi lapisan kolumnar yang berisi sel goblet dan sel absorbtif (enterosit) memperluas penyerapan 10x plica sirculares kerkringi : lekukan pada mukosa dan submukosa memperluas penyerapan 3x mikrovili/brush border : lipatan di ujung vili intestinal (tonjolan sitolasma apeikal) yang dapat di liat dengan mikroskop electron memperluas penyerapan 20ximunoprotektif pada usus halus 1) sel paneth : lisozim dan fofolipase A2 mengikat dan menguraikan membrane bakteri 2) plaque peyeri : banyak limfonoid dan limfosit, makrofag3) sel M : IgA sel goblet untuk absorsi kebanyakan terdapat pada ileum duodenum : pencernaan dan penyerapan lemak jejunum : pencernaan dan penyerapan ileum : penyerapan sel kolumnair primitif =cell mesenchym undifferentiated1. merupakan stem cell yang selalu membelah1. ditemui pada kripta lieberkuhn1. berdiferensiasi menjadi sel absorptif, sel goblet, sel argentafin, dan mungkin jugas sel paneth.

Lamina Propria,mikroskopik: merupakan anyaman penyambung longgar terdapat sel limfosit, makrofag, sel plasma, dan eosinofil terdapat pembuluh darah terdapatnodus limfatikus(khusus pada ileum, nodus limfatikusnya besar dan banyak, mencapai muskularis mukosa dan kadang menembus submukosa, disebutplaque peyeri/peyer's patch) Muskularis mukosaSubmukosaTunika muskularis terdiri dari 2 lapis otot polos, yang lapisan dalamnya sirkuler, dan bagian luarnya longitudinalis mengandungpleksus aurbachTunika serosa terdiri dari anyaman penyambung jarang dilapisi mesotel