makalah histologi

24
MAKALAH HISTOLOGI OTAK, MEDULA SPINALIS, DAN SISTEM SARAF PERIFER Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Histologi yang di bimbing oleh Ibu Nursasi Handayani Disusun Oleh : Kelompok 5 Biologi Offering H Nella Septiarina Suraya (110342422028) Yunita Dyah Safitri (110342422029) Assayid M. H. A (1103420422030) Anisa Fitria (110342422031) Ria Reinnata Juliandari (110342422032)

Upload: alfiani-rachmawati

Post on 27-Oct-2015

168 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sistem saraf otonom, saraf sensorik secara histologis. irisan melintang dan membujur saraf, bagian-bagian neuron.

TRANSCRIPT

Page 1: makalah histologi

MAKALAH HISTOLOGI

OTAK, MEDULA SPINALIS, DAN SISTEM SARAF PERIFER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Histologi yang di bimbing oleh

Ibu Nursasi Handayani

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Biologi Offering H

Nella Septiarina Suraya (110342422028)

Yunita Dyah Safitri (110342422029)

Assayid M. H. A (1103420422030)

Anisa Fitria (110342422031)

Ria Reinnata Juliandari (110342422032)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Desember 2012

Page 2: makalah histologi

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf merupakan salah satu bagian penyusun sistem koordinasi yang berfungsi

menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, memberikan

respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh

alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan

untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.

Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara, cahaya, bau, panas,

dingin, manis, pahit dan sebagainya. Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam

tubuh disebut juga rangsangan internal, misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri.

Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit terkecil yang

disebut neuron (sel saraf). Neuron adalah sel yang mempunyai kemampuan menerima

impuls dan menghantarkan impuls. Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel

sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat digant. Setiap neuron terdiri atas

tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan akson.

1. Badan sel (cell body)

Badan sel terdiri dari inti sel (nukleus), anak inti sel (nukleolus) dan sitoplasma

yang mengandung substansi kromatik yaitu badan Nissl serta serabut halus pada

badan neuron yang disebut neurofibril.

2. Dendrit

Dendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan

dari sitoplasma pada badan sel. Di dalam dendrit terdapat badan Nissl dan

mitokondria. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel.

3. Neurit atau akson

Akson atau neurit yaitu juluran atau serabut panjang dari badan sel, dan berfungsi

untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ujung akson. Akson

diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut

selubung mielin. Pada tempat tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung

mielin yang disebut nodus Ranvier.

Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Indra

khusus mempunyai reseptor khusus yang berhubungan dengan sensasi pembau,

Page 3: makalah histologi

pengecap, penglihatan, pendengaran, dan keseimbanganyang terdapat pada

daerah-daerah terbatas. Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai sistem

saraf yang meliputi dintaranya otak (Cerebrum dan Cerebellum), medula spinalis,

dan sistem saraf perifer (saraf tepi).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah struktur histologi dari cerebrum?

Bagaimanakah struktur histologi dari cerebellum ?

Bagaimanakah struktur histologi dari medulla spinalis ?

Bagaimanakah system saraf perifer bagaimanakah struktur histologinya ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui struktur histologi dari cerebrum

Untuk mengetahui struktur histologi dari cerebellum

Untuk mengetahui struktur histologi dari medulla oblongata

Untuk mengetahui struktur histologi dari medulla spinalis

Untuk mengetahi system saraf perifer dan struktur histologinya

Page 4: makalah histologi

BAB II

Pembahasan

SISTEM SARAF PUSAT

2.1 Cerebrum ( Otak Besar)

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama

Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Berikut gambar akematis dari Cerebrum :

Bila dilihat dari atas, otak besar tampak terbelah menjadi 2 belahan (hemisfer cerebri),

yaitu otak kiri & otak kanan. Keduanya dihubungkan dengan semacam serat/kabel yang

disebut corpus callosum. Bila otak dibelah secara vertikal, tampak bagian otak sebelah

luar berwarna abu-abu, & otak bagian dalam berwarna putih.

Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang

menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus.

Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah lobus frontal, lobus parietal, lobus

occipital dan lobus temporal. Berikut gambar skematisnya :

• Lobus Frontal

Page 5: makalah histologi

Merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini

berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi,

perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol

perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.

Lobus Parietal

Letaknya berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti

tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

Lobus Temporal

Letaknya berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran,

pemaksanaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.

Lobus Occipital

Letknya berada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual

yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang

ditangkap oleh retina mata.

Berikut adalah gambar struktur histologi dari Cereblum :

Cortex cerebri (kulit otak)

Lapisan abu-abu yang melapisi seluruh permukaan otak, dengan ketebalan

yang bervariasi (1,5 mm-4,5 mm) rata-rata 2,5 mm (lobusfrontal), paling

tebal 4,5 mm (area motorik), & paling tipis 1,5-2,2 mm (area visual).

Dari luar tampak tidak beraturan, ada sungai (sulcus) & pinggirannya

meninggi (gyrus).

Terutama mengandung badan sel saraf

Paling bertanggung jawab pada proses berpikir manusia

Pusat berpikir rasional.

Page 6: makalah histologi

Berikut adalah gambar struktur histologi cerebri yang tampak adanya substasi grisea :

Cortex cerebri: substansi abu-abu (Grisea) Terdiri atas badan selsaraf Dendrit Akson yang tidak bermyelin

Berikut adalah gambar struktur histologi cerebri yang tersusun atas substansi alba :

Cortex with white matter

Central Cerebral Cortex tersusun atas :

Ganglia Basalis

Terdiri dari kumpulan badan sel saraf, terletak dibagian dalam masing-

masing belahan otak.

Bagianyang penting: nukleus caudatus, putamen, & globuspalidus.

Page 7: makalah histologi

Fungsi: mengontrol aktivitas otot, memperkuat aktivitas motorik melalui

sirkuit-sirkuit yang memberi umpan balik pada korteks motorik.

Otak besar: Substansiputih (Alba)

Mengandung serabut saraf bermyelin, menghubungkan berbagai bagian

cerebrum & menghubungkan cerebrum dengan bagian otak yang lain.

Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio,

kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa

pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ).

Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian

emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,

memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis

kegiatan kreatif lainnya.

2.2 Cerebellum ( Otak Kecil)

Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak

kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi

gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat

mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak

terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam

mulutnya.

Page 8: makalah histologi

Cerebellum juga tersusun atas substansia grisea yang terletak di tepi (dinamakan

korteks serebeli). Korteks serebeli tersusun atas tiga lapisan:

Lapisan molekular, lapisan terluar dan langsung terletak di bawah lapisan pia dan

sedikit mengandung sel saraf kecil, serat saraf tak bermielin, sel stelata, dan dendrit

sel Purkinje dari lapisan di bawahnya.

Lapisan Purkinje, disebut lapisan ganglioner, banyak sel-sel. Purkinje yang besar dan

berbentuk seperti botol dan khas untuk serebelum. Dendritnya bercabang dan

memasuki lapisan molekular, sementara akson termielinasi menembus substansia

alba.

Lapisan granular, lapisan terdalam dan tersusun atas sel-sel kecil dengan 3-6 dendrit

naik ke lapisan molekular dan terbagi atas 2 cabang lateral.

Anatomi Permukaan

Cerebellum tersusun dari :

1. 2 tipe input akson : climbing fibers, dan mossy fibers

2. 5 tipe serabut neuron intrinsic : sel granula, sel stelate, sel basket, sel golgy tipe 2, sel

purkinje.

3. 1 tipe output neuron : sel dari nucleus cerebellar. Sebagian sel purkinje merupakan

output neuron yang berproyeksi ke nucleus vestibularis lateralis.

2 tipe serat aferen (input axons) menuju cortex yaitu :

Page 9: makalah histologi

1. mossy fibers yang berakhir pada kontak sinaptik dengan sel granuler. Mossy fibers

sangat kasar dan bercabang-cabang dan berakhir di lapisan granuler. Cabang ini

berhubungan dengan cabang dendrit yang berbentuk seperti cakar dari sel granuler.

Mossy fiber menghantar impulsnya ke sel-sel granuler dan sel-sel ini merelaynya baik

langsung ataupun tak langsung melalui sel basket dan sel purkinje.

1. Climbing fingers yang masuk ke lapisan molekuler dan berada diantara dendrit sel

purkinje. Serat ini berakhir di nucleus central cerebelli, dengan pengecualian beberapa

serat dari cortex lobulus flocculonoduler keluar dari cerebellum dann berakhir di

nucleus di batang otak.

Kedua serabut aferen ini mempunyai asal yang berbeda. Mossy fiber adalah kedua ujung

saraf yang memasuki cerebellum dari luar yaitu : traktus spinocerebellaris, dan

prontoselebelaris. Sedangkan climbing fiber berasal dari nukleus dalam cerebellum.

Intrinsik neuron :

1. Granule sel : mempunyai 4-5 lapisan dendrit pendek, menerima impuls dari mossy

fibers, axon menuju lapisan molekular bercabang 2 (T sahaped) paralel terhadap

sumbu longitudinal folium disebut paralel fiber yang bersinaps dengan sel purkinje,

stealt, basket dan golgi.

2. Sel stelat dan sel basket : dikenal sebagai interneuron. Menerima input dari climbing

dan paralel fibers, utput ke sel purkinje. Axon sel stelat berakhir pada dendrit sel

purkinje (sinap axodendritik) dan axon basket sel berakhir di badan sel (sinap

axosomatic).

3. Sel golgi : menerima input dari paralel, climbing, sel purkinje dan mengeluarkan

output pada glomeruli.

4. Sel purkinje : menerima input dari sel granule, sel stelat, basket da sel purkinje yang

lain. Azon utama bersinap dengan neuron di nucleus cerebelli atau nucleus

vestibullilateralis. Sedang axon cabangnya bersinap dengan sel stelat, basket, golgi

dan sel purkinje lain.

Page 10: makalah histologi

Output neuron :

Sel output terletak pada nucleus cerebelli. Menerima impuls dari climbing, mossy fibers

dan axon sel purkinje. Aksonnya menuju batang otak dan thalamus melalui pedunculus

cerebelli superior dan juxtarestiformis body.

Page 11: makalah histologi

2.3 Medula Spinalis

Medula spinalis adalah bagian dari susunan saraf pusat yang seluruhnya

terletak dalam kanalis vertebralis, dikelilingi oleh tiga lapis selaput pembungkus

yang disebut meningen. Berikut gambar medula spinalis :

mbar 2.1 Anatomi Medula Spinalis

 

Lapisan-lapisan dan struktur yang mengelilingi medula spinalis dari luar

ke dalam antara lain : Dinding kanalis vertebralis (terdiri atas vertebrae dan

ligamen), Lapisan jaringan lemak (ekstradura) yang mengandung anyaman pembuluh-

pembuluh darah vena, Duramater, Arachnoid, Ruangan subaraknoid (cavitas

subarachnoidealis) yang berisi liquor cerebrospinalis, Piamater, yang kaya dengan

pembuluh-pembuluh darah dan yang Iangsung membungkus permukaan sebelah

luar medula spinalis.

Page 12: makalah histologi

Berikut ini dijelaskan segmen-segmen medula spinalis menurut

Mahadewa dan Maliawan seperti pada gambar 2.2 dibawah ini:

Gambar 2.2 Segmen-segmen Medula Spinalis

(Mahadewa dan Maliawan, 2009, hlm. 4)

Medula spinalis terbagi menjadi sedikitnya 30 segmen, yaitu 8 segmen

servikal (C), 12 segmen thorax (T), 5 segmen lumbar (L), 5 segmen sacral (S), dan

beberapa segmen coccygeal (Co). Dari tiap segmen akan keluar beberapa serabut

saraf. Medula spinalis Iebih pendek dari pada kolumna vertebralis sehingga

segmen medula spinalis yang sesuai dengan segmen kolumna vertebralis

terletak diatas segmen kolumna vertebralis tersebut.

Dibawah ini dijelaskan mengenai penampang melintang medula spinalis :

Gambar 2.3 Penampang melintang medula spinalis

(Mahadewa dan Maliawan, 2009)

Page 13: makalah histologi

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar

berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang

terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.

Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui

tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk

ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung

(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan

menghantarkannya ke saraf motor.

Berikut gambar penampang melintang sum-sum tulang belakang :

Page 14: makalah histologi

SISTEM SARAF TEPI

2.4 Saraf Perifer

Sistem saraf tepi disebut SST, tersusun atas akson-akson yang keluar

menuju organ efektor dan diorganisasikan menjadi saraf. Organisasi akson-

akson saraf tepi menjadi berkas saraf melalui  jaringan pengikat. Saraf-saraf

tepi terdiri atas serabut-serabut saraf (akson) yang saling berkumpul bersama,

dan disatukan melalui jaringan penyambung, s eh ingga menghas i l kan

kumpu lan s e r abu t s a r a f , d i s ebu t dengan fasikulus.

Dalam satu fasikel pada umumnya mengandung persarafan baik sensorik

maupun motorik. Beberapa fasikulus membentuk bundle berkas serat saraf.

Terdapat lapisan lapisan sebagai berikut :

Epineurium,

Merupakan suatu jaringan ikat yang padat, tidak beraturan, tersusun

mayoritas oleh kolagen dan sel-sel fibroblas. Epineurium

menyelimuti beberapafasikulus yang bersatu membentuk

saraf.  Ketebalan epineurium bervariasi, paling tebal di daerah yang

dekat dengan SSP, makin tipis hingga percabangan saraf-saraf ke arah

distal.

Perineurium

Merupakan selaput pembungkus satu fasikulus yang tersusun

atas jaringan ikat padat kolagen yang tersusun secara kosentris. serta

sel-sel fibroblas.

Endoneurium

Merupakan lapisan terdalam yang mengelilingi satu akson.

Lapisan ini tersusun ats jaringan ikat longgar (berupa serat

retikuler yang dihasilkan oleh sel Schwann yang bertanggung jawab

untuk akson tersebut), sedikit fibroblas, dan serat kolagen. Di

daerah distal akson,endoneurium hampir tidak ada lagi, hanya

menyisakan sedikit serat retikuler yang menyertai basal lamina sel

Schwann.

Page 15: makalah histologi

Sistem saraf tepi berfungsi dalam menghubungkan sistem saraf pusat dengan

organ-organ tubuh. Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi:

Saraf aferen yaitu yang membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat

Saraf eferen yaitu yang membawa impuls dari saraf pusat ke efektor.

Sistem saraf tepi juga terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem

saraf otonom). Sistem saraf sadar berfungsi dalam mengontrol aktivitas yang kerjanya

diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur

otak contohnya denyut jantung, gerak saluran pencernaan dan ekskresi keringat.

Berikut penjelasannya:

Sistem Saraf Sadar (somatik)

Sistem saraf sadar disusun atas :

Saraf otak (saraf kranial) yang merupakan saraf yang keluar dari otak. Saraf

otak terdiri dari 12 pasang. Saraf kranial terdiri dari:

Tiga pasang saraf sensori

Lima pasang saraf motor

Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

Saraf sum-sum tulang belakang (saraf spinal) merupakan saraf-saraf yang

keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf spinal merupakan saraf campuran

Page 16: makalah histologi

sensorik (berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari ventral). Saraf spinal

terdiri atas 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.

Berikut adala gambar kerja sisitem saraf tepi :

Sistem saraf tak sadar (otonom)

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun

dari sum-sum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Fungsi sistem

saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Dalam sistem ini

terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks

dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion

disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf

post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf

parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada

posisi ganglion.

Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang

belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat

pra ganglion pendek.

Saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena

ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Page 17: makalah histologi

Berikut adalah tabel perbandingan antara fungsi saraf simpatik da fungsi saraf

parasimpatik :

Daftar Pustaka

Tenzer A, dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Malang : UM

Bevelander, G. Ramely, Judith A. 1988. Dasar – Dasar Histolgi. Jakarta : Erlangga

http://www.histology-world.com/photoalbum/displayimage.php?album=97&pid=4653

http://vanat.cvm.umn.edu/neurHistAtls/pages/cns9.html

http://www.tnb.ua.ac.be/models/index.shtml

Parasimpatik Simpatik

mengecilkan pupil memperbesar pupil

menstimulasi aliran ludah menghambat aliran ludah

membesarkan bronkus mempercepat denyut jantung

menstimulasi sekresi

kelenjar pencernaan

mengecilkan bronkus

mengerutkan kantung kemih menghambat sekresi kelenjar

pencernaan

memperlambat denyut

jantung

menghambat kontraksi

kandung kemih