histologi dasar

70
HISTOLOGI DASAR : JARINGAN TULANG DAN OTOT Dr.Ardhiyanti PR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM 2013 1

Upload: narjus-safaah

Post on 29-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Histologi Dasar

HISTOLOGI DASAR :JARINGAN TULANG DAN OTOTDr.Ardhiyanti PR

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM2013

1

Page 2: Histologi Dasar

STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN DASAR

•Jaringan adalah sekumpulan sel yang bentuk fungsinya sama

•Macam – macam jaringan dasar :1. Jaringan Epithel2. Jaringan Otot3. Jaringan Tulang4. Jaringan Darah5. Jaringan Syaraf6. Jaringan Lemak7. Jaringan Ikat

2

Page 3: Histologi Dasar

Jaringan otot •mampu melangsungkan kerja mekanik →

kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya.

•Sel otot → filamen dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang → perubahan sel menjadi pendek.

•Ada 3 macam otot yang digolongkan berdasarkan struktur dan fungsinya:1. Otot polos2. Otot seran lintang3. Otot jantung

3

Page 4: Histologi Dasar

1. Otot Polos

•terutama di bagian viseral → bagian kontraktil dinding saluran cerna sejak pertengahan esofagus sampai ke anus, saluran keluar kelenjar GIT

•Otot ini terdapat pada system pernapasan, system reproduksi, arteri, vena, pembuluh limfe yang besar, dermis, iris, dan korpus siliaris pada mata → mengatur dan mempertahankan garis tengah lumen dari visera berongga.

4

Page 5: Histologi Dasar

Sifat • Sifat kontraksi

▫ Non voluntary▫ Lambat – tahan lama

• tersusun tersebar, memanjang atau sebagai lembaran. • berbentuk gelendong, bagian tengah → inti• Ukuran tergantung tempatnya, sekitar 15-20 μm pada

pembuluh darah kecil sampai 0,2 mm dengan tebal 6μm. Pada dinding rahim yang sedang mengandung sel-sel otot membesar dan memanjang sampai 0,5 mm.

• Sitoplasma → sarkoplasma mengandung sepasang sentriol, terdapat butir-butir glikogen → sumber energi.

• Diselubungi oleh membran plasma → sarkolema.• Nutrisi → pembuluh darah yang bercabang-cabang

masuk di antara berkas-berkas otot.

5

Page 6: Histologi Dasar

OTOT POLOS 6

Page 7: Histologi Dasar

OTOT POLOS SIRKULER

OTOT POLOS LONGITUDINAL

OTOT POLOSDI DUODENUM

7

Page 8: Histologi Dasar

Persarafan

•Agar dapat berkontraksi maka jaringan otot membutuhkan rangsangan dari ujung-ujung saraf. Oleh Bozler dibedakan 2 tipe:

1.Tipe multi unit2.Tipe viseral

8

Page 9: Histologi Dasar

Struktur Halus Sel Otot

•Sarkoplasma di dekat inti mengandung ▫Mitokondria halus▫Mikrotubuli▫Granular endoplasmic reticulum ▫kelompok ribosom bebas.▫Kompleks golgi → salah satu ujung inti▫Berkas filamen → miofibril.

9

Page 10: Histologi Dasar

•Ada 2 jenis miofilamen, yaitu:1. Miofilamen halus2. Miofilamen kasar

•Kedua jenis miofilamen → sejajar sumbu sel otot polos. Diantaranya → mitokondria.

•Sarkolema menunjukkan lekukan ke dalam yang dinamakan kaveola pada pengamatan dengan M.E.

10

Page 11: Histologi Dasar

11

Page 12: Histologi Dasar

2. Otot Seran Lintang

• terdiri atas serat-serat otot•berkas sel sangat panjang, silindris, dan

berinti banyak dengan garis tengah 10-100μm.

• Inti lonjong umumnya terletak pada tepi sel di bawah membran sel.

•Lokasi →menempel pada skeleton •Otot ini juga ditemukan di lidah,

diafragma, dinding pangkal esophagus, dan sebagian otot wajah.

12

Page 13: Histologi Dasar

•berkas otot digabungkan oleh jaringan pengikat.

•Selubung jaringan pengikat → endomisium.

•Berkas otot tersebut digabungkan lagi → lebih besar → jaringan pengikat → perimisium.

•Berkas-berkas tingkat kedua → lebih besar → jaringan pengikat → epimisium.

13

Page 14: Histologi Dasar

^ Sifat kontraksi : Voluntary - Cepat & tidak berirama - Mudah lelah

^ Terdapat : melekat pada rangka

14

Page 15: Histologi Dasar

Skeletal muscleEpimysium: surrounds whole muscle

Perimysium is around fascicle

Endomysium is around each muscle fiber

15

Page 16: Histologi Dasar

klasifikasi

•Gautier membedakan 3 jenis serabut otot dengan pewarnaan khusus :▫serabut otot merah,▫serabut otot putih,▫serabut otot peralihan

16

Page 17: Histologi Dasar

Macam-macam serat otot seran lintang• Serat merah:

▫diameter relatif kecil▫banyak sarkosom besar yang penuh krista. ▫Sarkosom terkumpul di bawah sarkolema,

berderet memanjang diantara miofibril▫Berkontraksi lebih lambat dan lebih tahan

berkontraksi lama• Serat putih:

▫seratnya lebih besar.▫Sarkosom lebih kecil berpasangan sekitar

garis Z, ▫garis Z hanya setengah lebarnya garis Z pada

serat merah

17

Page 18: Histologi Dasar

Macam-macam serat otot seran lintang•Serat menengah:

▫serupa serat merah, terdapat pada otot merah

▫sarkosomnya lebih kecil dan garis Z-nya lebih tipis.

▫”Myoneural junction” (taut mioneural) bersifat lebih kompleks pada serat putih,

▫Secara morfologi mirip serat merah, lebih mirip serat putih dalam hal kecepatan kontraksinya.

18

Page 19: Histologi Dasar

Struktur mikroskopis•sel panjang yang berinti banyak,

ketebalan sama di seluruh panjangnya•potongan membujur tampak gambaran

garis-garis melintang dipisahkan oleh garis-garis pucat di sepanjang serabut→ miofibril-miofibril dalam sarkoplasma → membias kembar silih berganti

•Ketebalan miofibril bervariasi → < 2-3 μm. Pada potongan melintang → kelompok titik-titik → Area Cohneim

•Di bawah sarkolema tampak inti berbentuk sebagai kumparan

19

Page 20: Histologi Dasar

OTOT LURIK

perimesium

20

Page 21: Histologi Dasar

Struktur halus otot seran lintang• Pada pengamatan dengan M.E., sarkolema terdiri

atas:▫ Plasmalemma yang strukturnya sebagai unit membrane.▫ Lapisan pembungkus ekstraseluler yang bahannya

seperti lamina basali▫ Anyaman halus serabut-serabut retikuler

• Mithokondria berukuran besar dengan banyak sekat-sekat di dalamnya, terletak memanjang berderet-deret sepanjang serabut dibawah sarkolema dan diantara miofibril.

• Kompleks Golgi terdapat lebih dari satu menempati di dekat setiap inti.

• Miofibril

21

Page 22: Histologi Dasar

...CONTINUED

•Filamen terdiri atas 2 jenis yaitu:▫Miofilamen tebal :

Ketebalan 100Ǻ dan panjang 1,5μm

▫Mikrofilamen halus : Ketebalan 50Ǻ dan panjang 2μm

22

Page 23: Histologi Dasar

23

Page 24: Histologi Dasar

• Dibedakan 2 macam lempeng yaitu:▫Lempeng A

dapat membias kembar sinar polarisasi. dengan pewarnaan H.E → warna merah. Ditengah-tengah lempeng A → lempeng H dan

lempeng ini terbagi lempeng yang gelap → lempeng M

▫Lempeng I Lempeng I terbagi oleh → lempeng Z. Kadang-kadang terlihat sebuah lempeng N Selama kontraksi lempeng Z relatif tidak

mengalami perubahan. miofibril dibagi-bagi menjadi satuan kontraksi →

sarkomer → dibatasi oleh lempeng Z

24

Page 25: Histologi Dasar

25

Page 26: Histologi Dasar

26

Page 27: Histologi Dasar

Komponen lain

•Dalam sarkoplasma ditemukan glikogen → butir-butir kasar → persediaan energi.

•Komponen mioglobin → pigmen seperti hemoglobin dalam eritrosit → mengikat oksigen.

27

Page 28: Histologi Dasar

Histogenesis otot seran lintang

•Diawali pembentukan mioblas →berinti satu yang terletak ditengah sel tanpa miofibril.

•Mioblas →fusi satu sama lain → sinsitium → miofibril.

•Dengan penambahan miofibril, inti akan terdesak ke tepi sehingga terletak dibawah sarkolema.

28

Page 29: Histologi Dasar

3. Otot Jantung• Bersifat lurik dan involunteer, berkontraksi

secara ritmis dan automatis. • Hanya terdapat pada miokard dan pada dinding

pembuluh darah besar yang langsung berhubungan dengan jantung.

• Suatu satuan linier → sejumlah sel otot jantung yang terikat ”end to end” (ujung-ujung) pada daerah-daerah ikatan khusus yang disebut diskus interkalaris.

• Dibungkus suatu sarkolema tipis mirip dan sarkoplasma yang mirip mithokondria.

• Miofibril terpisah-pisah oleh mithokondria → gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata.

29

Page 30: Histologi Dasar

Cardiac muscle

30

Page 31: Histologi Dasar

OTOT JANTUNG

Diskus Interkalaris

Percabangan sel

Garis Lurik

31

Page 32: Histologi Dasar

Perbedaan 1. Serabut otot jantung tidak merupakan sinsitium →

rangkaian sel-sel tunggal yang berderet-deret ujung ketemu ujung → discus intercalaris.

2. Sel otot jantung tidak berbentuk silindris biasa, melainkan bercabang-cabang sehingga memberikan kesan adanya anyaman 3 dimensional.

3. Inti sel otot jantung tidak terletak dibawah sarkolema,melainkan ditengah sel.

4. Kontraksi otot jantung diluar pengaruh kehendak kita.

5. Celah-celah diantara anyaman serabut-serabut otot jantung diisi oleh jaringan pengikat sebagai endomisium.

32

Page 33: Histologi Dasar

Struktur halus otot jantung• Dalam beberapa hal struktur halus otot

jantung sama dengan otot kerangka• Perbedaan yang tampak pada pengamatan

dengan M.E yaitu: ▫susunan sarcoplasmic reticulum dan

mithokondria yang tidak teratur ▫mitokondria lebih panjang dan lebih banyak ▫Butir-butir glikogen banyak terdapat didaerah

lempeng I▫Discus intercalaris yang biasanya terdapat

pada daerah lempeng Z

33

Page 34: Histologi Dasar

discus intercalaris dibedakan menjadi 2 bagian utama •Pars transvelaris → bagian yang berjalan

melintang terhadap serabut otot.•Pars lateralis → bagian yang sejajar

dengan serabut otot.

34

Page 35: Histologi Dasar

Histogenesis otot jantung

•Perkembangan dari splanchnopleura → diluar endotil primordium jantung.

•Sejak awalnya → desmososm antar sel-sel otot.

•Terbentuknya sel otot jantung definitif → saat pembuluh darah bersama jaringan pengikat menembus endotil jantung.

35

Page 36: Histologi Dasar

36

Page 37: Histologi Dasar

JARINGAN TULANG

•Jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen ekstraselular (type I collagen) yang disebut sebagai osteoid.

•Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.

37

Page 38: Histologi Dasar

Tulang

Unsur pokok kerangka tubuhJaringan penyanggaPelindung organ – organ vitalPenampung sumsum tulangPembentuk sel – sel darahTempat cadangan kalsium,fosfat ,dll

mempertahankan ion – ion penting di dalam cairan tubuh

38

Page 39: Histologi Dasar

JARINGAN TULANG

•Macam jaringan tulang :1. jaringan tulang rawan : ada 3 macam

- Rawan elastis- Rawan hyalin : paling banyak- Rawan fibrosa (serabut)

2. Jaringan tulang keras : ada 2 macam- Tulang kompakta (padat)- tulang spongiosa (berongga)

39

Page 40: Histologi Dasar

1. JARINGAN TULANG RAWAN

•Sebagai penyokong yang lentur

•Tersusun oleh kondrosit dalam lakuna

•Substansi dasar / matriks: Glikoprotein

•Tidak mempunyai pembuluh darah & syaraf makanannya melalui proses diffusi

40

Page 41: Histologi Dasar

•Macam – macam jaringan rawan (Cartilago)a. Elastin : - warna kuning

- bahan matrik : serat elastin - sifat : sangat lentur - terdapat pada : daun telinga, saluran pendengaran,

epiglotis

b. Hialin : - warna bening – mirip kaca (putih – kebiruan) - bahan matrix : kolagen halus - fungsi : memudahkan

gerakan menahan tekanan

41

Page 42: Histologi Dasar

c. Fibrosa : - warna putih kebiruan - bahan matrix : kolagen

kasar - fungsi : menahan beban - terdapat : pada ruas – ruas

tulang belakang (vertebrae)

42

Page 43: Histologi Dasar

Tulang rawan / tulang awan elastik

43

Page 44: Histologi Dasar

Tulang rawan hialin

44

Page 45: Histologi Dasar

KOMPONEN JARINGAN TULANG

•jaringan tulang juga terdiri atas unsur-unsur : sel, substansi dasar, dan komponen fibriler.

•Dalam jaringan tulang yang sedang tumbuh, dibedakan atas 4 macam sel :▫Osteoblas▫Osteosit▫Osteoclast▫Osteoprogenitor cell

45

Page 46: Histologi Dasar

Osteoblas

•bertanggung jawab atas pembentukan matriks tulang→ banyak pada tulang yang sedang tumbuh.

•Selnya berbentuk kuboid atau silindris pendek, dengan inti di puncak sel dengan kompleks Golgi di bagian basal.

•Sitoplasma tampak basofil → ribonukleoprotein → aktif mensintesis protein.

•terdapat hanya pada permukaan tulang

46

Page 47: Histologi Dasar

Osteosit• sel utama dalam jaringan tulang. • bentuk osteosit yang gepeng mempunyai

tonjolan-tonjolan yang bercabang-cabang → lacuna yang ditempati oleh osteosit bersama tonjolan-tonjolannya dalam canaliculi.

• kompleks Golgi tidak jelas• Ujung-ujung tonjolan dari osteosit yang

berdekatan saling berhubungan melalui gap junction. → pertukaran ion-ion

• Osteosit yang terlepas dari lacunanya → sel osteoprogenitor → osteosit lagi atau osteoklas.

47

Page 48: Histologi Dasar

48

Page 49: Histologi Dasar

Osteoklas• sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar

antara 20 μm-100μm dengan inti sampai mencapai 50 buah.

• Dijumpai pada Lacuna Howship (H,motile• terlihat microvilli halus yang membentuk batas

yang berkerut-kerut (ruffled border).• Ruffled border → mensekresikan beberapa asam

organik → melarutkan komponen mineral pada enzim proteolitik lisosom

• Pada proses persiapan dekalsifikasi• osteoklas cenderung menyusut dan memisahkan diri

dari permukaan tulang. • resorpsi osteoklatik → remodeling tulang

49

Page 50: Histologi Dasar

50

Page 51: Histologi Dasar

51

Page 52: Histologi Dasar

Sel Osteoprogenitor

•Sel tulang jenis ini bersifat osteogenik•Berada pada permukaan jaringan tulang

pada periosteum bagian dalam dan juga endosteum.

•Selama pertumbuhan tulang → membelah diri → osteoblas → membentuk tulang.

•Pada permukaan dalam dari jaringan → osteoklas.

•Sel – sel osteogenik juga berdiferensiasi menjadi khondroblas → sel cartilago.

52

Page 53: Histologi Dasar

MATRIKS TULANG

•Berdasarkan beratnya, matriks tulang yang merupakan substansi interseluler terdiri dari ± 70% garam anorganik dan 30% matriks organic.

•95% komponen organic dibentuk dari kolagen, sisanya → proteoglycan dan molekul-molekul non kolagen yang tampaknya terlibat dalam pengaturan mineralisasi tulang.

53

Page 54: Histologi Dasar

• Materi organik non kolagen terdiri dari osteocalcin → pengikatan kalsium selama proses mineralisasi, osteonectin → jembatan antara kolagen dan komponen mineral, sialoprotein (kaya akan asam salisilat) dan beberapa protein.

• Matriks anorganik → kalsium dan fosfat dalam bentuk kristal-kristal hydroxyapatite → tersusun sepanjang serabut kolagen.

• Bahan mineral lain : ion sitrat, karbonat, magnesium, natrium, dan potassium.

• Kekerasan tulang tergantung dari kadar bahan anorganik dalam matriks, sedangkan dalam kekuatannya tergantung dari bahan-bahan organik khususnya serabut kolagen.

54

Page 55: Histologi Dasar

STRUKTUR MAKROSKOPIK• Pada potongan tulang terdapat 2 macam

struktur :Substantia spongiosa (berongga)Substantia compacta (padat)

• Bagian diaphysis tulang panjang yang berbentuk sebagai pipa dindingnya merupakan tulang padat, sedang ujung-ujungnya sebagian besar merupakan tulang berongga yang dilapisi oleh tulang padat yang tipis. Ruangan dari tulang berongga saling berhubungan dan juga dengan rongga sumsum tulang.

55

Page 56: Histologi Dasar

JENIS JARINGAN TULANG

•Secara histologis tulang dibedakan menjadi 2 komponen utama, yaitu :▫Tulang muda/tulang primer▫Tulang dewasa/tulang sekunder

•komponen sama, tetapi tulang primer mempunyai serabut-serabut kolagen yang tersusun secara acak, sedang tulang sekunder tersusun secara teratur.

56

Page 57: Histologi Dasar

Jaringan Tulang Primer

•bersifat muda atau sementara•Jaringan tulang berupa anyaman → woven

bone•tersusun dari serat kolagen yang tidak

teratur pada osteoid•sedikitnya kandungan garam mineral • jumlah osteosit lebih banyak

57

Page 58: Histologi Dasar

Jaringan Tulang Sekunder•lamellar bone → terdiri dari ikatan paralel

kolagen → lembaran-lembaran lamella•serabut-serabut kolagen dalam lamellae

sejajar satu sama lain dan melingkari konsentris saluran di tengah → Canalis Haversi

•Dalam Canalis Haversi → pembuluh darah, serabut saraf dan diisi oleh jaringan pengikat longgar → Systema Haversi atau osteon

•osteosit berada di antara lamellae

58

Page 59: Histologi Dasar

•Di dalam setiap lamella, serabut-serabut kolagen berjalan sejajar secara spiral meliliti sumbu osteon, tetapi serabut-serabut kolagen yang berada dalam lamellae di dekatnya arahnya menyilang.

•Di antara masing-masing osteon seringkali terdapat substansi amorf yang merupakan bahan perekat

59

Page 60: Histologi Dasar

Susunan lamellae dalam diaphysis 1. Tersusun konsentris membentuk osteon.2. Lamellae yang tidak tersusun konsentris

membentuk systema interstitialis.3. Lamellae yang melingkari pada

permukaan luar membentuk lamellae circumferentialis externa.

4. Lamellae yang melingkari pada permukaan dalam membentuk lamellae circumferentialis interna.

60

Page 61: Histologi Dasar

Skematis dinding diafisis tulang panjang61

Page 62: Histologi Dasar

Skematis dari sistim Havers62

Page 63: Histologi Dasar

PERIOSTEUM•Bagian luar →selubung jar. pengikat pada

fibrosa •Bagian dalam periosteum → lapisan

osteogenik karena memiliki potensi membentuk tulang.

•Periosteum dapat melekat pada jaringan tulang karena terdapat:▫pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang.▫serabut Sharpey ( serat kolagen)▫serabut elastis

63

Page 64: Histologi Dasar

ENDOSTEUM

•merupakan lapisan sel-sel berbentuk gepeng yang membatasi rongga sumsum tulang dan melanjutkan diri ke seluruh rongga-rongga dalam jaringan tulang termasuk Canalis Haversi dan Canalis Volkmanni.

•berasal dari jaringan sumsum tulang yang berubah potensinya menjadi osteogenik

64

Page 65: Histologi Dasar

Histogenesis pembentukan tulang Ossifikasi intramembranose Ossifikasi endokondrial

Ossifikasi Intramembranosa - terjadi pada tulang pipih kondensasi

mesenkim- titik awal ossifikasi pusat ossifikasi

primer- proses awal sekelompok sel

berkembang menjadi osteoblas- Osteoblas berkembang menjadi

osteosit.

Page 66: Histologi Dasar

Histogenesis…..

Ossifikasi endokardial tulang rawan hialin bentuk miniatur dasarnya bertanggung jawab atas

pembentukan tulang panjang dan pendek tulang panjang ,urutan sbb :

1. tampak sebagai tulang – tulang berongga yang mengelilingi bagian tengah tulang rawan leher tulang

2. tulang rawan mengalami proses degeneratif (kematian sel )

3. Osteoblas melekat pada matriks tulang yang telah mengapur dan menghasilkan tulang primer .

Page 67: Histologi Dasar

Ossifikasi tulang

Page 68: Histologi Dasar

Remodelling tulang

Untuk mempertahankan bentuk tulangAnak – anak cepat ,220x lebih cepat dari pada

orang dewasaOrang dewasa proses fisiologis dinamis yang

berlangsung serentak pada banyak tempat ,yang tidak berhubungan pada pertumbuhan tulang

Tulang tengkorak tumbuh akibat pembentukan jaringan tulang oleh periosteum antara sutura dan permukaan luar tulang.

Page 69: Histologi Dasar
Page 70: Histologi Dasar

Selamat belajar

70