histologi endokrin

55
ENDOKRIN BAB VI

Upload: putra-purnama

Post on 07-Aug-2015

143 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: HISTOLOGI ENDOKRIN

ENDOKRINBAB VI

Page 2: HISTOLOGI ENDOKRIN

ADRENAL

Page 3: HISTOLOGI ENDOKRIN

KELENJAR ADRENAL / SUPRARENAL

• Sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal terbenam dalam jaringan lemak

• Berbentuk gepeng bulan sabit, panjang 4-6 cm, lebar 1-2 cm, tinggi 4,6 m, berat 15 gr dan bergantung pada usia dan fisiologis individu.

• Diliputi jaringan penyambung padat kolagen dan 2 lapisan konsentris yang secara morfologis dan fungsional berbeda tapi bersatu selama perkembangan embrional yaitu

– Lapisan kuning dperifer : korks adreal yang berasal dari mesoderm intermediet selom.

– Lapisan coklat kemerahan : medulla adrenal yang berasal dari krista neuralis tempat sel - sel ganglion simpatis.

Page 4: HISTOLOGI ENDOKRIN

Gambar Histologis !

• Kelenjar endokrin dimana sel – sel korteks dan medulla berkelompok berupa korda sepanjang kapiler.

• Simpai jaringan ikat padat kolagen yang membungkus kelenjar menjulurkan septa tipis ke bagian dalam kelenjar sebagai trobekula. Stroma terutama terdiri atas jalinan luas serat retikuler yang menjadi sel sekresi.

Page 5: HISTOLOGI ENDOKRIN

Perdarahan

• Tiga kelompok utama arteri adalah :

1. Suprarenalis Superior berasal dari a. frenika inferior.

2. Suprarenalis Media berasal dari aorta

3. Suprarenalis Inferior berasal dari a. renalis.

• Cabang – cabang lain membentuk plexus subkapsularis yang mencabangkan 3 kelompok pembuluh darah yaitu :

– Arteri dari simpai– Arteri korteks yang membentuk jalinan kapiler di

atas sel – sel parenkim (sinusoid) kapiler ini mengalir ke dalam kapiler medulla.

– Arteri medulla (yang melintasi korteks sebelum bercabang membentuk jalinan kapiler medulla).

Page 6: HISTOLOGI ENDOKRIN

• Suplai vaskular ganda ini memberi medulla darah arteri (melalui a. medullaris) dan darah vena (melalui a. karotikalis). Kapiler dari medulla bersama kapiler yang mensuplai korteks membentuk v. medullaris yang bergabung membentuk vena adrenal / suprarenal.

• Korteks Adrenala. Zona glomerulosa

b. Zona fasikulata

c. Zona retikularis.

Page 7: HISTOLOGI ENDOKRIN

Ad 1. Zona Glomerulosa• Tepat dibawah kapsula jaringan penyambung tersusun

oleh sel – sel toraks / silindris atau piramidal dikelilingi kapiler.

• Mengsekresi mineralo corticoid terutama aldosteron yang berperan mempertahankan keseimbangan elektrolit (natrium dan kalsium) dan keseimbangan air.

• Sel – sel glomerulosa mempunyai inti sferis, nukleolus berbatas tegas dan sitoplasma asidofil yang mengandung granula – granula basofilik dan tetes – tetes lemak. Banyak mengandung retikulum endoplasma halus, yang mengandung enzim – enzim yang berhubungan :

– Dengan sintesis progesteron.

– Enzim – enzim yang mengubah deoksikortikosteron kortison 18 hidroksteron aldosteron terletak dalam mitokondroia.

Page 8: HISTOLOGI ENDOKRIN

Ad 2. Zona Fasikulata

• Sel – selnya adalah polihedral dengan inti di tengah dan sitoplasma sedikit basofil dengan banyak tetes – tetes lipid.

Ad 3. Zona Retikularis

• Bentuk sel ireguler dengan inti piknotik.

Page 9: HISTOLOGI ENDOKRIN

Fungsi korteks adrenal

• Menghasilkan steroid, lipid dengan inti siklopentano perhidrofenatren. Steroid dibagi dalam 3 golongan menurut kerja fisiologisnya :a. Glukokortikoidb. Miralokortikoidc. 17 Ketosteroid (hormon seks)

Page 10: HISTOLOGI ENDOKRIN

ad a. Glukokortikoid

Terutama kortisol dan kortikosteron, berperan pada metabolisme Karbohidrat, protein dan lipid.Dalam hati glukokortikoid mempermudah uptake dan penggunaan asam – asam lemak (sumber energi), asam amino (sintesis enzim) dan karbohidrat (sintesis glukosa) yang digunakan pada glukoneogenesis dan pada pertumbuhan glikogen (glikogenesis).

Diluar hati, glukokortikoid mentebalkan efek katabolik pada organ – organ perifer (kulit, otot, jaringan adiposa), asam amino dan asam lemak masuk ke darah dan digunakan oleh hepatosit untuk sintesis.

Glukokortikoid menekan respon imun dengan rendah jumlah eusinofil yang beredar dengan mempercepat sekuestrasi mereka dalam paru – paru dan limfe.Limfosit juga mengalami peningkatan destruksi dan penghambatan aktivitas mitosis dalam organ – organ limfe.

Page 11: HISTOLOGI ENDOKRIN

ad b. Mineralokortikoid terutama aldosteron

Terutama bekerja pada tubulus distalis ginjal serta mukosa lambung, kelenjar liur dan keringat, merangsang reabsorbsi natrium.

ad.c. Dehidroepiandosteron

Adalah satu – satunya hormon seks yang di sekresi dalam jumlah fisiologis dan bermakna.

Efek : Maskulinisasi dan anabolik

Disekresi dalam jumlah kecil : • 21 mg / hr pada laki – laki• 16 mg / hr pada wanita.

Bila jumlah besar terjadi pada :• laki – laki : Pubertas prekok• Wanita : Virilisme

Page 12: HISTOLOGI ENDOKRIN

Fungsi dasar kelenjar adrenal adalah :

1. Mempertahankan mekanisme hemostatik, misal : susunan kimia cairan intra / ekstra sel.

2. Mempengaruhi SS pusat dengan merangsang sekresi kortikotropik realising faktor (CRF) menyebabkan tinggi pertumbuhan ACTH oleh hipafisis.

Korteks Fetal

Kelenjar adrenal waktu bayi baru lahir lebih besar dari pada kelenjar adrenal dewasa dimana sebuah lapisan yang disebut korteks permanen tipis. Setelah lahir korteks fetal mengalami involusi, sementara kortek permanen berkembang.

Fungsi utama korteks fetal adalah mensekresi androgen yang berkompetisi dengan sulfat yang diubah dalam plasenta menjadi menjadi androgen aktif dan ekstrogen yang masuk sirkulasi ibu.

Page 13: HISTOLOGI ENDOKRIN

MEDULLA ADRENAL :

Terdiri atas sel – sel epitel polihedral yang tersusun dalam genjel – genjel membentuk jala – jala padat yang di kelenjar oleh kapiler – kapiler dan venula dan sedikit sel – sel ganglion simpatis.

Medulla adrenal dianggap sebagai modifikasi neuron – neuron postganglionik. Serabut – sera but saraf yang mencapai sel – sel ini ditemukan pada pinggir kapiler.

Hasil sekresi tertimbun pada kutup sel yang menghadap vena dimana hasil sekret dikeluarkan. Fungsi Medulla adalah mensekresi :

• Katekolamin epinefrin• Narepinefrin.

Page 14: HISTOLOGI ENDOKRIN

Granula sekresi bereaksi dengan agen pengoksidasi misal : kalium bikromad atau ferri clorida memberi warna specifik. Granula sekresi dikenal sebagai Rx. Kromafin.Sel – sel kromafin medulla adrenal mempunyai 3 sifat, sebagai berikut :

1. Berasal dari neuroektoderm2. Mensekresi katekolamin3. Dipersarafi oleh serabut – serabut preganglioner

kolinergik.

80 % katekolamin yang di keluarkan dari v. adrenalis adalah epinefrin. Sifat pewarnaan speci fik ini karena adanya katekolamin yang penting untuk identifikasi sel – sel kromafin.

Page 15: HISTOLOGI ENDOKRIN

Granula – granula sekresi mengandung :

Katekolamin• Dopamin beta hidroksilase• Enzim – enzim yang mengubah dopamin menjadi

norepinefrin• ATP• Protein specifik (kromogranin)

Granula – granula sel yang mengandung norepinefrin bergaris tengah 200 nm, inti padat, memiliki halo antara granula dan membran yang meliputinya. Granula – garanula sel yang mengandung epinefrin inti kurang padat dengan isi homogen. Pengeluaran granula dirangsang oleh Acethil cholin yang dikeluarkan dari neuron pregang – lionik yang mempersarafi sel – sel medulla.

Page 16: HISTOLOGI ENDOKRIN

Epinefrin dan norepinefrin di sekresi dalam jumlah besar sebagai respon terhadap emosi yang hebat. Sekresi zat ini diperantarai oleh serabut – serabut preganglionik yang mencapai sel – sel kromafin medulla adrenal.Efek hormon ini adalah :

• Vasokonstriksi • Hipertensi • Perubahan frekuensi jantung • Efek – efek metabolik antara lain tinggi glukosa darah.

Page 17: HISTOLOGI ENDOKRIN

Disfungsi Adrenal Kelainan medulla adrenal yang sering atau tumor sel – sel kromafin (feokromositoma) yang menyebabkan hiperglikemia dan meningkat tekanan darah sementara.

Gangguan kelenjar adrenal dibedakan oleh :1. Hiperfungsi.2. Hipofungsi.

Ad 1. Hiperfungsi corteks adrenal mengakibatkan pembentukan glukokortikoid atau aldos –feron berlebihan. Pembentukan hormon seks berlebihan oleh kelenjar adrenal menyebabkan sindroma andrenogenital yang disertai meningkat glukokortikoid.

Ad 2. Hipofungsi korteks adrenal mempengaruhi glukokortikoid disebabkan 2 hal :

• Kelenjar sendiri• Sekresi ACTH hipofisis berkurang.

Page 18: HISTOLOGI ENDOKRIN

PANKREAS

Page 19: HISTOLOGI ENDOKRIN

PULAU – PULAU LANGERHANSPulau langerhans adalah bagian endokrin pankreas yang terbenam dalam jaringan eksokrin pankreas.Terdapat 2 jenis pulau berkaitan dengan pankreas berkembang dari persatuan 2 primordial.

Tiap – tiap pulau terdiri atas sel – sel poligonal atau bulat yang tersusun dalam genjel – genjel yang dipisahkan oleh jala – jala kapiler darah. Kapsula halus dan serabut – serabut retikuler mengelilingi tiap – tiap pulau. Pulau – pulau terdiri dari 1,5 % volume total pankreas (1-2 Jt).

Dalam pulau ditemukan 3 jenis sel :• Sel : 20 % , lebih besar Ditemukan pada perifer, ditandai

granula sekresi berwarna merah dengan pewarna gomori.• Sel : 60 % - 80 %, kecil Ditemukan pada bagian tengah

pulau, granula sekresi berwarna biru dengan tehnik kromhemotoksilin gomori dan floksin.

• Sel : Paling kecil, sedikit, tidak terwarnai dengan kuat.

Page 20: HISTOLOGI ENDOKRIN

Sel merupakan sumber insulin (suatu molekul polipeptida dengan BM 5734) mengakibatkan menurun glukosa darah sebagai akibat meningkat uptake glukosa dan sintesis glikogen di hati.

Sel mengsekresi hormon glukagon (polipeptida yang lebih kecil dan antagonis insulin) mempunyai efek glikogenolisis meningkat glukosa darah.Selain insulin dan glukagon, sel –sel pankreas ( atau ) mengsekresi gastrin, hormon yang mempengaruhi pengeluaran asam oleh sel – sel parietal di fundus lambung.

Sintesis gastrin >>> pada tumor pankreas menjadi dasar – dasar sekresi asam yang berlebihan pada Sindroma Zollinger Ellison. Zat – zat penghambat hormon pertumbuhan adenohipofisis, somatostatin juga dikaitkan dengan sel pankreas.

Page 21: HISTOLOGI ENDOKRIN

TIROID

Page 22: HISTOLOGI ENDOKRIN

TIROIDTiroid berasal dari bagian sefal entoderm saluran pencernaan.Fungsi : Mensintesis hormon – hormon tiroksin dan triyodotironin yang merangsang laju metabolisme.

Letak Kelenjar Tiroid

Daerah cervikal lepan laryrx, terdiri atas 2 lobus yang dihubungkan oleh istmus. Jaringan tiroid terdiri atas folikel – folikel yang mengandung epitel selapis gepeng yang lumennya mengandung zat gelatin koloid.Tirioid adalah organ yang sangat vaskuler dengan sel – sel endotel kapiler berlubang untuk mempermudah lewatnya hormon kedalam darah kapiler.Persarafan tiroid melalui sistem simpatis dan parasimpatis memberi fungsi vasomotor.TSH (Tiroid Stimulating Hormon / Tirotropin) yang disekresi oleh hipofisis anterior merupakan pengatur utama anatomi dan fungsional kelenjar tiroid.

Page 23: HISTOLOGI ENDOKRIN

Kelompok kecil yang sel – sel yang jernih sering ditemukan antara folikel – folikel tiroid. Sel – sel ini adalah sel parafolikuler atau sel C (Clear Cell), mempunyai granula sekresi yang mengandung Katekolamin yang bertanggung jawab terhadap sintesis dan sekresi hormon Kalsitonin (polipeptida yang terdiri dari 32 asam amino) yang berfungsi :

• Mempermudah pengurangan konsentrasi kalsium dalam darah

• Menghambat resorbsi tulang.

Page 24: HISTOLOGI ENDOKRIN

Histofisiologi !

Tiroid adalah satu – satunya kelenjar endokrin yang hasil sekresinya disimpan dalam jumlah besar. Penimbunan ini terjadi dalam koloid ekstrasel. Koloid tiroid terutama terdiri atas glikoprotein (tiroglobulin) dengan BM 680.000. Aktivitas pewarnaan koloid folikelbasofil bila folikel mengandung koloid dalam setelah dari metabolik, bila tidak maka acidofil.

Aktivitas sel – sel folikel tiroid diatur oleh : kadar tirotropin didalam darah yang bekerja melalui C AMP.

Bila kadar hormon tiroid dalam darah menurun sekresi tirotropin / TSH diadenohipofisis meningkat. Bila kadar hormon tiroid dalam darah menIingkat sekresi TSH dihambat.Sintesis dan penimbunan hormon – hormon oleh sel folikel berlangsung dalam 4 stadium :

Page 25: HISTOLOGI ENDOKRIN

1. Sintesis Tiroglobulin2. Uptake Yodida Dari darah dengan mekanisme transport aktif melalui pompa

yodida terdapat pada : · Membran sitoplasma bagian basal folikel · Kelenjar liur · Kelenjar mamae · Lambung dsb.

Pompa ini dirangsang oleh tirotropin dan dihambat oleh perklorat dan tiosianat.

3. Oksidasi Yodida Yodida diubah menjadi yodium bergabung dengan radical tirosil

tiroglobulin (enzim tiroid dan peroksidase) dalamkoloid folikel proses ini dihambat oleh

obat – obat : Propiltieurasil dan karbamazol yang menginaktifkan periokdase.4. Yodinosin Radiakal Tirosil Senyawa monoyodium (DYT = monoyodotirosin terbentuk diikuti

pembentukan diyodium (Dyt = Diyidotirosin).

Page 26: HISTOLOGI ENDOKRIN

Dua Molekul Dyt bersatu mengeluarkan asam amino alami membentuk senyawa tetrayodium (tetra yodifironin =T4) atau tiroksin yang merupakan hormon tiroid utama. Kondensasi Myt dan Dyt terbetuk triyodotiron = T3 dengan mengeluakan Asam amino alanin.

Pelapasan T3 dan T4 Hormon – hormon tiroid berbentuk ikatan ikatan inaktif dengan tiroglobulin sampai disekresi, Ikatan ini dipecah oleh ini dipecah oleh protease dalam lisosom dan tiroksin bebas serta triyodotironin menembus membran sel – sel dikeluarkan kedalam sitoplasma dan selanjutnya ke dalam kapier.

Page 27: HISTOLOGI ENDOKRIN

Kerja Tiroksin !

Merangsang pernafasan dan fosforilasi oksidatif mitokondria dan jumlah kristal.

Kerja T3 dan T4 adalah :• Meningkat jumlah mitokondria dan kristanya • Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembagnan susunan

saraf selamam fetus• Meningkatkan Kh diusus • Mengatur metobolisme lipid.

Page 28: HISTOLOGI ENDOKRIN

Faktor – faktor yang mempengaruhi sistesis

hormon tiroid

a. Diet dengan yodium < 10 µg / hari akan menghambat sintesis hormon tiroid meningkat sekresi TSH menyebabkan hipertrofi tiroid (Goiter akinat def. yodium )

b. Hipertiroidisme / trotoksikosis (grave disease) atau eksoftalmik goiter. TSH sub n, hiperfungsi disebabkan disfungsi imunologik dimana globulin dalamsirkulasi menimbulkan efek mirip TSH

c. Hipotiroidisme akibat penyakit kelenjar tiroid kegagalan hipofisis atau hipotalomus.

Bila terjadi pada dewasa : Miksedema Anak – anak : Kreatin (kerdil dan RM)

Hipotiroid karena penyebab autoimumterjadi penghancuran kelenjar oleh limfosit (Hasimoto disease).

Page 29: HISTOLOGI ENDOKRIN

KELENJAR PARATIROID

Kelenjar kecil, ukuran 3 x 6 mm, berat 0,2 gr. Terletak dibelakang kelenjar tiroid. Berasal dari kantong pharyngeal.

HistologiTiap – tiap kelenjar tiroid terletak didalam kapsula jaringan penyambung mengirimkan septa ke bagian dalam kelenjar dimana akan bersatu dengan serabut – serabut retikuler yang menyo kong kelompok sel – sel sekretoria.Parenkim kelenjar paratiroid terdiri atas 2 jenis sel :

• Chief cell / cell prinsipal• Sel – sel oksifil

Tetapi pada hiperplasia terdapat jenis sel ke 3 yaitu : Water Clear Cell.

Page 30: HISTOLOGI ENDOKRIN

Ad 1. Chief CellJumlahnya banyak, poligonal, inti vesikuler pucat, sitoplasma sedikit acidofil dengan megra nul oleh ireguler dengan 200 – 400 nm. Merupakan granula sekresi yang mengandung hormon paratiroid.

Ad 2. Oksifil CellPada manusia sel ini mulai tanpak pada usia 7 th dan meningkat dengan bertambahnya usia. Bentuk poligonal besar, sitoplasma mengandung granula – garnula acidofil. Dengan bertam bahnya usia, pengganti sel – sel sekretoris oleh adiposa terjadi.

Histofisiologi !Hormon paratiroid mengatur ion kalsium dan fosfat dalam darah. Kadar kalsium plasma normal 10 mg / dl. Bila kadarnya lebih rendah maka mempengaruhi penghantaran neuron seluler Ca dan mg darah sekresi hormon paratiroid. Hormon paratiroid bekerja pada sel jaringan tulang dengan jumlah osteoklas dan mempermudah absorbsi matrik tulang yang telah mengalami kalsifikasi dan mengeluarkan Ca kedalam darah. Ca dalam darah pembentukan hormon paratiroid.Konsentrasi fosfat darah oleh karena ekskresi fosfat dalam urine. Karena hormon parattiroid mengurangi absorbsi fosfat pada tubulus ginjal.Hormon paratiroid absorbsi Ca dari saluran pencernaan dengan bantuan vitamin D.

Page 31: HISTOLOGI ENDOKRIN

Pada Hiperparatiroidisme

Fosfat darah rendah, kalsium darah tinggi, sehingga terjadi pengendapan kalsium darah patologis pada ginjal dan arteri. Tulang – tulang mengalami dekalsifikasi dan mudah patah (Osteitis Fibrosa Sistika).

Pada HipoparatiroidismeFosfat darah dan kalsium darah rendah tulang lebih padat dan banyak mineral kontr aksi spastis otot – otot rangka dan kejang – kejang umum (tetani) yang terjadi karena kepeka an berlebih dari sistem saraf oleh karena kekeurangan ion Ca dalam darah.

Page 32: HISTOLOGI ENDOKRIN

HIPOFISIS

Page 33: HISTOLOGI ENDOKRIN

HIPOFISIS DAN HIPOTALAMUS

Hormon adalah zat kimia organik yang dikeluarkan pada waktu tertentu dalam jumlah sedikit oleh sel – sel endokrin ke dalam cairan jaringan / sistem vaskuler.

Target organ – organ jaringan / organ dimana hormon tersebut bekerja endokrin dan saraf merupakan suatu sistem Neuroendokrin. Karena hormon – hormon mempunyai pengaruh pada sistem saraf, sedangkan beberapa organ endokrin dirangsang / dihambat oleh mekanisme saraf.

Hipofisis

Hipofisis / kelenjar pituitari, ukuran 10 x 13 x 6 mm, berat 0,5 gr dan terletak pada rongga tulang pada basis otak dibawah hypotalamus.

Page 34: HISTOLOGI ENDOKRIN

Hipofisis berkembang dari :

• Evaginasi dasar diencepkan ke arah caudal.• Penonjolan atap mulut kearah kranial membentuk

kantong rathke dan memisahkan diri dari rongga mulut.

Bagian hipofisis yang berkembang dari jaringan saraf adalah :Neurohypofisis terdiri atas :

1. Pars Nervosa / Lobus neuralis2. Infundibulum / tangkai neural, t.a : - Tangkai - Eminensia media.

Page 35: HISTOLOGI ENDOKRIN

Hipofisis berkembang dari :

Infundibulum ini dilanjutkan dengan hipotalamus dan menghubungkan hipofisis dengan S.S pusat.Bagian hipofisis yang berasal dari ektoderm mulut dikenal sebagai adenohypofisis, dibagi 3 bagian :

1. Pars distalis / bagian cranial2. Pars tuberalis (mengelilingi infundibulum)3. Pars intermedia.

Hipofisis secara umum, dibagi 2 bagian :1. Lobus anterior, meliputi :

• Pars Tuberalis• Pars Distalis• Infundibulum

2. Lobus Posterior, meliputi : • Pars Nervosa• Pars Intermedia.

Page 36: HISTOLOGI ENDOKRIN

Suplai darah hipofisis, berasal dari 2 kelompok pembuluh darah :

• Dari atas : a. hipofisialis superior kanan dan kiri mensuplai infundibulum.

• Dari bawah : a. hipofisialis inferior kanan dan kiri mensuplai neurohipofisis dan tangkai dan lobus posterior hipofisis.

Persarafan lobus anterior berasal dari plexus karotikus yang punya fungsi vasomotor dan tidak secara langsung mempengaruhi sel – sel lobus anterior.

Page 37: HISTOLOGI ENDOKRIN

1. Pars Distalis

Terdiri dari 2 jenis sel : a. Sel – sel Kromofob b. Sel – sel Kromofil.

Ad a. Sel – sel Kromofob.

Tidak punya afinitas terhadap zat warna untuk sediaan histologis dengan MC, sel – sel ini tidak punya garnula sekresi, tetapi dengan ME sebagian besar dari sel ini mempunyai granula – granula sekresi kecil sehingga merupakan kelenjar aktif.Kelompok kromofob lain adalah sel – sel folikuler berbentuk bintang sitoplasma dengan tonjolan – tonjolan yang panjang membentuk jembatan antara kapiler – kapiler. Sitoplasma pernuklear jernih dengan sedikit organel.Fungsi : Makrofag (karena berkaitan dengan pencernaan zat – zat sisa dari sel lain ).

ADENOHIPOFISIS

Page 38: HISTOLOGI ENDOKRIN

Ad b. Sel – sel kromofil

Mengandung granula sitoplasma specifik yang punya afinitas tinggi terhadap zat warna. Ditemukan dekat kapiler.Sel kromafil digolongkan atas :

- Acidofilik, Granulnya mempunyai afinitas terhadap zat warna asam.

- Basofilik , Granulnya mempunyai afinitas terhadap zat warna basa.

Sel – sel kromofil mempunyai sifat :- Mensintesis- Menyimpan - Mengeluarkan protein

Pada sel – sel yang menghasilkan glikoprotein (misal : sel – sel gondotropik dan tiro tropik), bagian karbohidrat yang ditambahkan keprotein retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Pengeluaran granula – garanula terjadi secara eksositosis.

Page 39: HISTOLOGI ENDOKRIN

Siklus mitosis sel – sel ini lambat diatur oleh faktor – faktor yang sama dengan mempengaruhi aktivitas. Sekresinya yaitu :

• Hormon hipotalamus• Pengaruh sel – sel target• Bioamin• CAMP

Adenohipofisis manusia terdiri atas :50 % sel kromofob50 % sel kromofil (40% sel acidofilik dan 10% sel basofil)Hal ini berubah dalam batas tertentu bergantung faktor usia, kehamilan, tiroidektomi, hipertiroidisme dan status fungsional gonad.

Penyebaran jenis – jenis sel didalam kelenjar tidak homogen. Asidofik terdapat pada bagian perifer. Basofil dan kromofob bagian tengah kelenjar.

Page 40: HISTOLOGI ENDOKRIN

a. Growth Hormon (Somatotropin) / STH

Growth hormon merupakan protein dengan BM 21.700 dan 191 asam amino pada struktur rantai lurusnya. Bekerja merangsang pertumbuhan epifisis tulang – tulang panjang dengan cara : Somatotropin bekerja pada hati dan ginjal membentuk somatomedin yang bekerja pada rawan epifisis.

Kelebihan somatotropin pada anak – anak dan pubertas mentebalkan gigantisme.

Sedangkan pada orang dewasa, dimana diskus epifisis sudah tak ada maka pertumbuhan hanya terjadi diujung – ujung tubuh (mandibula, hidung, jari – jari dsb) disebut : Akromegali. Defisiensi sekresi selama anak – anak menyebabkan : Dwarfism.

Histopatologis Pars Distalis

Page 41: HISTOLOGI ENDOKRIN

b. Prolaktin (Laktogenik hormon, luteotropik hormon)Merupakan protein dengan BM 22.500 dengan 198 asam amino bekerja melalui :

• Merangsang sekresi susu oleh kelenjar mamae dan mempertahankan hubungan dengan hormon – hormon lain setelah lahir.

• Merangsang sifat – sifat maternai

c. Tirotropin (Thyroid stimulating hormon, TSH)Glikoprotein dengan BM 26.600. Bekerja merangsang sintesis dan pengeluaran hormon tiroid dengan cara :TSH merangsang pembentukan dan sekresi tiroksin dan triyodotironin.Tiroksin mempengaruhui organisme secara keseluruhan, tiroksin juga bekerja pada hipofisis menghambat sel – sel yang mensintesis tirotropin.Tiroksin dapat bekerja langsung pada hipotalamus, menghambat sel – sel saraf yang disini menghasilkan TRF (Thytrotropin Realising Faktor).

Page 42: HISTOLOGI ENDOKRIN

d. Folicel Stimulating Hormon (FSH).Glikoprotein BM 32.000 dengan 236 asam amino. Bekerja merangsang perkembangan polikel pada ovarium dan gametogenesis pada testis.

e. Luteinizing Hormon (LH / Interstitial Cell Stimulating Hormon / LCSH).Glikoprotein dengan BM 30.000, 2 rt asam amino yang terdiri atas :1 rt dibentuk oleh 96 asam amino1 rt dibentuk oleh 119 asam amino

LH bertanggung jawab pada :• Akhir menstruasi• Pecahnya polikel graf dan mengakibatkan ovulasi• Perkembangan corpus luteum dalam ovarium• Mempertahankan sel – sel interstitialis testis• Merangsang sekresi androgen.

Page 43: HISTOLOGI ENDOKRIN

f. Adrenokortikotropik Hormon (ACTH)

Berat molekul 4500, dibentuk dari 39 asam amino. Merangsang pertumbuhan hormon kortikosteroid dan hormon seks dari korteks kelenjar adrenal.

g. Lipotropin

Dua polipeptida yang mempunyai 90 dan 58 residu asam amino yang masing – masing dinamakan : lipoprotein dan lipoprotein makna fisiologis lipotropin belum diketahui.Sistem portal hipofisis dapat menstransport ke pars distalis zat – zat yang dihasilkan pada hipotalamus dan disimpan dalam bagian infundibulum dan pars tuberalis hipotalamus. Realising atau inhibiting factor mempengaruhi produksi hormon yang dihasil kan oleh pars distalis.

Page 44: HISTOLOGI ENDOKRIN

2. Pars Tuberalis

Sangat vaskuler, karena dicapai oleh a. hipofisealis superior yang berakhir disini sebagai bagian awal sistem portal hipofisis.

3. Pars Intermedia

Tersusun oleh sel – sel basofilik yang mempunyai granula sekresi kecil (200–300 nm). Folikel – folikel dibatasi oleh epitel kubis mengandung koloid yang dikenal sebagai Kantong Rathke. Mensintesis suatu polipeptida MSH, ACTH dan Lipotropin.

Page 45: HISTOLOGI ENDOKRIN

NEUROHIPOFISIS

Terdiri atas : • Pars nervosa / lobus neuralis • Infundibulum yang menghubungkan kelenjar dengan

hipotalamus.

Neurohipofisis terdiri dari 100.000 akson tak bermielin dari sel – sel saraf sekresi mengumpul membentuk Tract. Hipotamus Hipofisealis meneruskan diri menjadi neurohipofisis dan berhubungan erat dengan plexus kapiler.

Badan – badan neuron ini tidak pada hipofisis , tetapi terutama terletak pada nuklei supraoptik dan paraventrikuler.

Zat neurosekresi yang dihasilkan dalam perikkarion bergerak sepanjang akson – akson ke dalam lobus neuralis untuk di simpan dan dikeluarkan bila diperlukan.

Page 46: HISTOLOGI ENDOKRIN

Sel sel neurohipofisis terdiri atas :• Sel – sel neurosekresi• Sel – sel jaringan penyambung• Sel – sel khusus adalah pituisit yang punya bentuk ireguler,

banyak cabang. Sitoplasma mengandung tetes lipid atau pigmen.

Sel – sel Neurosekresi

Neuro sekresi dan cabang – cabangnya mrpkan unsur khas struktur saraf dgn badan – badan nissl yg lebih b’kmbang. Akson dan perikarion juga mengandung zat granuler yang dengan zat warna krom hematoksilin gromin mengandung hormon – hormon neurohipofisis dengan ME diketahui granula neurosekrisi 100 –200 nm dikelilingi membran. Jumlahnya banyak pada bagian – bagian ujung yang melebar dari akson yang b’hbngan dengan kapiler fenestrata darah. Di sini m’btk penimbunan yang disebut : Herring Bodies

Page 47: HISTOLOGI ENDOKRIN

Pada ujung akson neurohipofisis di dapatkan vesikel – vesikelNeurosekresi dikeluarkan oleh retikulum endogranuler (badan golgi) sel neuron, berjalan ke aparatus golgi kemudian berjalan disepanjang akson tract hipotalamus hipofisealis dan dikeluarkan disekitar pambuluh darah pars nervosa.

Dengan tekhnik sentrifugasi diferensial diketahui granula sekresi mengandung hormon Oksitosin dan vasopresin, ATP dan pengikat protein neurofisin yang dapat bekerja sebagai pengemban.Vasopresin dan oksitosin disimpan di lobus posterior hipofisis dan dikeluarkan kedalam darah oleh impuls yang berasal dari serabut – serabut saraf hipotalamus.

Serabut saraf yang berasal dari nuklei supraoptik berkaitan dengan sekresi vasopresin, Serabut saraf yang berasal dari nuklei paraventrikel berkaitan dengan sekresi Oksitosin

Page 48: HISTOLOGI ENDOKRIN

HistofisiologisArginin vasopresin/ ADH dan oksitosin mrpkan peptida siklik yang dibentuk dari 8 asam amino, t’dpt pada granula sekresi yang tak sama.Efek utama vasopresin adalah :

• Peningkatan permeabilitas tubulus distal dan tubulus koligens ginjal terhadap air air diabsorbsi oleh tubulus urin menjadi hipertonik (vasopresin mengatur keseimbangan osmotik milieu interna).

• Permeabilitas ductus koligen terhadap urea dan aliran darah dalam medulla ginjal.

• Dalam dosis besar maka vasopressin kontraksi otot polos pembuluh darah tekanan darah. Terutama bekerja pada lapisan otot arteri kecil atau arteriol.

Page 49: HISTOLOGI ENDOKRIN

Sekresi vasopresin dirangsang oleh :1. Tekanan osmotik darah meningkat. Darah

merangsang sel – sel osmoreseptor pada anterior hipotalamus, merangsang neuron – neuron supraoptik sekresi vasopresin.

2. Volume cairan ekstrasel rendah sekresi vasopresin meningkat.

3. Sakit, trauma, gangguan emosi, obat – obatan (morfin dan nikotin)

Vasopresin dalam darah mempunyai masa hidup 18 menit, terutama dalam hati dan ginjal.

Bekerja pada target organ dengan siklik adenosin 3 –5 monofosfat (sekresi AMP, CAMP).

Page 50: HISTOLOGI ENDOKRIN

Lesi – lesi hipotalamus yang merusak sel – sel neuroksekresi vasopresin menyebabkan diabetes insipidus yaitu :

Penyakit dimana terjadi kehilangan kemampuan ginjal memekatkan urin, sehingga penderitanya dapat mengekresi urin 20 lr / hr (poliuria) dan akan mengalami polidipsi.

Oksitosin bekerja kontraksi otot polos dinding uterus selama kopulasi dan persalinan dan kontraksi sel – sel mioepitel yang mengelilingi alveoli dan ductus alveolaris kelenjar mamae.Sekresi oksitosin dirangsang oleh :

• Peregangan vagina dan cerviks uteri • Menyusui (refleks ejeksi susu)

Page 51: HISTOLOGI ENDOKRIN
Page 52: HISTOLOGI ENDOKRIN
Page 53: HISTOLOGI ENDOKRIN

BADAN PINEAL= Epifisis / Kelenjar Pineal• Pada dewasa organ berbentuk konis, gepeng,

panjang 5 –8 mm, lebar 3-5 mm, berat 120 mg. Ditemukan pada ekstremitas posterior ventrikel ke 3 diatas atap diencepalon. Badan pineal diliputi piamater dan terdiri atas beberapa sel terutama :– Pinealosit / sel parenkim pineal– Sel – sel interstitial– Sel glia– Mast cell yang bertanggungjawab akan kadar

histamin yang tinggi dari organ ini.

• Pineal dikelilingi oleh LCS.

Page 54: HISTOLOGI ENDOKRIN

Persarafan !

Ujung- ujung akson tak bermielin terdapat diantara pinealosit sebagian membentuk sinaps.

Vesikel – vesikel kecil berdiameter 40 nm mengandung norepinefrin dan serotoni ditemukan dalam pinelosit dan ujung – ujung saraf simpatis.

Badan pineal terutama dipersarafi oleh serabut – serabut simpatis postganglionik yang berasal dari ganglion simpatis servikal superior.

Page 55: HISTOLOGI ENDOKRIN

Histofisiologi !

Pineal berfungsi endokrin karena merupakan sumber :1. Gonadotropin realising hormon2. Gonadotropin inhibiting hormon3. Growth inhibiting factor4. Thyrotropin realising factor5. Zat – zat ppenghambat timbulnya pubertas6. Melatonin (senyawa indol) yang menghambat

pengeluaran gonadotropin dan menyebabkan kulit berwarna lebih muda

7. Faktor – faktor yang melawan sekresi ACTH dan mengatur sekresi aldosteron.