histologi
DESCRIPTION
KEDOKTERANTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Ukuran pupil normal bervariasi sesuai usia, dari orang ke orang, dan sesuai
dengan keadaan emosi, tingkat kesiagaan, derajat akomodasi, dan cahaya ruangan.
Diameter pupil normal adalah sekitar 3-4 mm, lebih kecil pada bayi, cenderung lebih
besar pada masa kanak-kanak dan kembali mengecil secara progresif seiring dengan
pertambahan usia. Ukuran pupil berkaitan dengan berbagai interaksi antara dilator
iris, yang dipersarafi secara parasimpatis, dengan kontrol supranukleus dari lobus
frontalis dan oksipitalis. Pupil secara normal juga berespons terhadap respirasi.
Evaluasi respons pupil penting untuk menentukan lokasi lesi yang mengenai
jaras optik. Pemeriksa harus mengetahui seluk-beluk neuroanatomi jaras-jaras respons
pupil terhadap cahaya dan jaras-jaras untuk melihat dekat.
II. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang didapatkan:
1. Histologi
III. TUJUAN
Tujuannya adalah untuk mengetahui reaksi pupil itu sendiri, mengecilnya pupil pada
akomodasi dan konversi, dan mengecilnya pupil karena cahaya.
IV. METODE PENULISAN
1
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengembangkan suatu metode yang sering
digunakan dalam pembahsan makalah sederhana, dimana penulis menggunakan metode dan
teknik secara deskriptif dimana mencari sumber data dan sumber informasi yang akurat
lainnya setelah itu dianalisis sehingga diperoleh informasi tentang masalah yang akan
dibahas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KELENJAR ADRENAL (SUPRARENAL)
Kelenjar adrenal adalah sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginajl, dan
terbenam dalam jaringan lemak. Kelenjar adrenal merupakan struktur gepeng berbentuk
bulan sabit; pada manusia panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 4-6 mm. Keseluruhan
kelenjar adrenal mempunyai berat lebih kurang 8 gram, namun berat dan ukurannya
bervariasi sesuai umur dan keadaan fisiologis perorangan. Pengamatan terhadap potongan
segar kelenjar adrenal menunjukkan bahwa kelenjar ini dibungkus oleh simpai jaringan ikat
padat kolagen. Kelenjar terdiri atas dua lapisan konsentris : lapisan perifer berwarna kuning,
yaitu korteks adrenal; dan lapisan pusat berwarna coklat kemerahan, yaitu medula adrenal.
Korteks dan medula adrenal dapat dipandang sebagai dua organ dengan asal, fungsi
atau ciri morfologis yang sangat berbeda, yang bersatu selama masa perkembangan
embrional. Kedua struktur tersebut berasal dari mesoderm intermediet selom; medula terdiri
atas sel-sel yang berasal dari krista neuralis, yang juga merupakan asal dari sel-sel ganglion
simpatis. Gambran umum histologi kelenjar adrenal sangat khas seperti kelenjar endokrin,
dengan sel korteks dan medula yang berkelompok berupa korda deretan di sepanjang kapiler.
Simpai jaringan ikat padat kolagen yang membungkus kelenjar, menjulurkan septa
tipis ke bagian dalam kelenjar sebagai trabekula. Stroma terutama terdiri atas sejumlah besar
jalinan serat retikulin yang menyangga sel sekresi.
3
Pendarahan.
Kelenjar adrenal disuplai oleh sejumlah arteri yang masuk di berabagi tempat di
sekitar bagian tepinya. Cabang arteri membentuk pleksus subkapsularis yang merupakan
tempat asal 3 kelompok pembuluh : arteri simpai; arteri korteks, yang banyak bercabang
mebentuk jalinan kapiler di antara sel-sel kelenjar, dan membentuk kapiler yang bermuara ke
dalam kapiler medula; dan arteri medula, yang melintasi korteks sebelum terbagi-bagi untuk
membentuk jalinan kapiler di medula.
Jadi, suplai vaskular ganda tersebut meberi darah arteri ke medula dan darah vena. Endotel
kapiler ini sangat tipis dan diselingi lubang-lubang keicl yang ditutupi diafragma tipis. Di
bawah endotel terdapat lamina basal utuh. Kapiler medula, bersama dengan kapiler yang
menyuplai korteks, membentuk vena medularis yang bergabung membentuk vena adrenal
dan suprarenalis.
Korteks Adrenal
Karena disposisi dan penampilan sel-selnya yang berbeda, korteks adrenal dapat
dibagi menjadi tiga lapisan konsentris yang biasanya berbatas tidak tegas pada manusia; zona
glomerulosa, zona fasikulata , dan zona retikularis. Lapisan-lapisan ini secara berturut-turut
menempati 15%, 65%, dan 7% dari volume totak kelenjar adrenal.
Lapisan yang berada di tepat bawah simpai jaringan ikat adalah zona glomerulosa,
dengan sel-sel silindris atau deretan bundar, atau melengkung, yang dikelilingi kapiler.
Lapisan sel berikut dikenal sebagai zona fasikulata karena sel-selnya tersusun berupa
deretan lurus, setebal satu atau dua sel yang berjalan tegak lurus terhadap permukaan organ
ini dan memiliki kapiler-kapiler di antaranya. Sel-sel zona fasikulata berbentuk polihedral,
dengan sejumlah besar tetesan lipid dalam sitoplasmanya. Akibat disolusi lipid selama proses
persiapan jaringan, sel-sel fasikulata tampak bervakuol dalam sediaan histologi yang biasa.
Karena banyaknya vakuol, sel-sel fasikulata juga disebut spongiosit.
4
Zona retikularis, yakni lapisan korteks yang terdalam, berada di antara zona fasikulata
dan medula; zona retikularis mengandung sel-sel yang tersusun berupa deretan tak teratur
yang membentuk anyaman yang beranastomosis. Sel-sel ini lebih kecil dari sel-sel yang
terdapat di kedua lapisan lain. Granula pigmen lipofuksin dalam sel ini besar-besar dan
berjumlah cukup banyak. Sel berbentuk tak teratur dengan inti piknotik – memberi kesan
adanya degenerasi sel – seringkali ditemukan di lapisan ini.
Sel-sel korteks adrenal tidak menyimpan produk sekresinya di dalam granula; sel-sel
tersebut cenderung membuat dan menyekresikan hormon steroid hanya bila diperlukan.
Medula Adrenal
Medula adrenal terdiri atas sel-sel parenkim polihedral yang tersusun berupa deretan
atau kelompok dan ditunjang jalinan serat retikulin. Sejumlah besar suplai kapiler terdapat di
antara deretan-deretan yang bersebelahan. dan terdapat beberapa sel ganglion parasimpatis.
Sel parenkim medula berasal dari sel krista neuralis, seperti halnya dengan pasca-ganglionik
dari ganglion simpatis dan parasimpatis. Sel parenkim medula dapat dipandang sebagai
modifikasi neuron pascaganglionik simpatis, yang telah kehilangan akson dan dendritnya
selama perkembangan embrio berlangsung dan telah menjadi sel-sel sekretoris.
Sel aprenkim medula mempunyai banyak granula sekretoris padat-elektron berbatas
membran, yang berdiamater 150-350 nm. Granula-granula ini mengandung salah satu dari
dua katekolamin, epinefrin atau norepinefrin. Granula-granula ini jugamengandung ARP,
protein yang disebut kromogranin, beta hidroksilase dopamin, dan peptida mirip-opiat.
Semua sel medula adrenal diperasarfi oleh ujung kolinergik dari neuron simpatis
praganglionik. Berbeda dari korteks, yang tidak menyimpan steroid, sel-sel medula
mengumpulkan dan menyimpan hormonnya dalam granula.
5
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Kelenjar adrenal adalah organ endokrin yang terletak di dekat kutub superior masing-
masing ginjal. Setiap kelenjar adrenal dibungkus oleh kapsul jaringan ikat padat tidak teratur
dan melekat di jaringan adiposa sekitar ginjal. Kelenjar adrenal terdiri atas korteks dis ebelah
luar dan medula di sebelah adalam. Meskipun kedua bagian kelenjar adrenal ini berada dalam
satu organ dan dipasok oleh pembuluh darah yang sama, tetapi memiliki asal embriologi ,
struktur, dan fungsi yang berbeda dan terpisah.
Korteks adrenal memperlihatkan tiga zona konsentrik ; zona glomerulosa, zona
fasiculata, dan zona reticularis.
Zona glomerulosa adalah suatu zona lapis tipis, inferior dari kapsul kelenjar adrenal,
Zona terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam kelompok kecil.
Zona fasiculata merupakan zona intermedia dan paling tebal di korteks adrenal. Zona
ini memperlihatkan kolom-kolom vertikal dengan ketebalan satu sel di dekat kapiler yang
lurus. Lapisan ini ditandai oleh sel terpulas pucat akibat adanya butiran lemak yang banyak.
Zona reticularis adalah bagian paling dalam dan yang berbatasan dengan medula
adrenal. Sel-sel di zona ini tersusun dalam bentuk pita atau kelompok.
Medula terletak di bagian tengah kelenjar adrenal. Sel-sel di medula adrenal, juga
tersusun dalam pita kecil, adalah neuron simpatis pascaganglionik yang dimodifikasi yang
kehilangan akson dan dendritnya sewaktu masa perkembangan. Neuron ini kemudia menjadi
sel sekretorik yang menyintesis dan menyekresi katekolamin. Akson preganglionik neuron
simpatis mempersarafi sel medula adrenal, yang dikelilingi oleh banyak anyaman kapiler.
Karena itu, pelepasan epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal berada di bawah kontrol
langsung divisi simpatis susunan saraf otonom.
6
II. SARAN
Sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan
kritikan bagi para pembaca yang penulis hormati guna untuk membangun pada masa yang
akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya
kurang memuaskan bagi tugas yang penulis laksanakan
7
DAFTAR PUSTAKA
8