herpes zooster
DESCRIPTION
herpes zoosterTRANSCRIPT
TINJAUAN PUSTAKA
Herpes zoster telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama dengan varisela, yaitu virus varisela zoster.1,2 Herpes zoster ditandai dengan adanya nyeri hebat unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dan nervus kranialis.3,4Insiden herpes zoster tersebar merata di seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka kesakitan antara pria dan wanita. Angka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia. Diperkirakan terdapat antara 1,3-5 per 1000 orang per tahun. Lebih dari 2/3 kasus berusia di atas 50 tahun dan kurang dari 10% kasus berusia di bawah 20 tahun.
STATUS PASIEN
Nama fasilitas pelayanan kesehatan :Puskesmas Kelurahan Klender III
Nomor Rekam Medis: 737/14
Pasien ke: 08
IDENTITAS PASIEN
NAMA Tn. Leman Suherman UMUR 38 tahunALAMAT Kampung sumur RT 07 RW 10
JENIS KELAMIN Laki-lakiAGAMA IslamPENDIDIKAN SMPPEKERJAAN PemulungSTATUS PERKAWINAN MenikahTELAH DIOBATI SEBELUMNYA BelumALERGI OBAT Tidak SISTEM PEMBAYARAN
ANAMNESIS (DILAKUKAN SECARA AUTOANAMNESIS)
Keluhan Utama
• Timbul gelembung-gelembung kecil pada leher bagian kiri
Keluhan Tambahan
• Nyeri si daerah leher bagian kiri
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG(1)
Pasien datang ke Puskesmas Klender III dengan keluhan timbulnua gelembung-gelembung kecil pada leher bagian kiri sejak 5 hari sebelum datang berobat.
Gelembung-gelembung tersebut hanya timbul di bagian kiri tubuh dan juga menimbulkan rasa nyeri yaitu seperti tersetrum.
Keluhan nyeri tersebut hilang timbul tidak tentu waktunya.
Awalnya pasien mengaku timbul bintik kecil di belakang telinga sebelah kiri dan lama kelamaan makin banyak menjalar ke leher kiri.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG(2)
Pasien mandi satu hari sebanyak 2 kali, yaitu pagi dan sore. Terkadang kalau pasien pulang kerja terlalu larut, pasien tidak mandi.
Pasien kadang merasa malas untuk mengganti pakaian walaupun sudah berkeringat.
Istri pasien bercerita pasien sering kelelahan akibat pekerjaan nya yaitu sebagai pemulung.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien menderita cacar air pada saat berusia 5 tahun
(saat pasien masih SD). Riwayat sakit berat dan dirawat di rumah sakit sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit kulit lainnya disangkal. Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGADi dalam keluarga pasien, tidak ada mengeluhkan keluhan yang sama seperti pasien. Pasien anak ke 3 dari 4 bersaudara.
DATA KONTAK SERUMAH
No.
Nama Umur (tahu
n)
Status
Jenis Kelamin
Pekerjaan Riwayat Penyaki
t
1. Maryati 32 Istri Perempuan Ibu rumah tangga
Sehat
2. Wawan 4 Anak Laki-laki - Sehat
2. Nuraini 2 Anak Perempuan - Sehat
RIWAYAT PERILAKU DAN KEBIASAAN PRIBADI
Pasien mengambil sampah yang berasal dari sekitar kampong sumur. Pasien tinggal satu rumah bersama istri dan kedua anaknya ± 3 x 2 meter.
Pasien memiliki kebiasaan mandi 1x sehari, pasien sering mengabaikan mengganti pakaian jika berkeringat, pasien menggunakan handuk, alat mandi, namun tidak baju bertukar pakai dengan keluarganya.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien berusia 38 tahun , istri pasien 32 tahun, anak pertama laki-laki berumur 4 tahun dan anak kedua perempuan berumur 2 tahun.
Pasien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Anak pertama dan anak kedua pasien belum bersekolah. Pasien bekerja sebagai pemulung memungut sampah di sekitar wilayah kampung sumur dan istri pasien tidak berkerja.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI (2) Pasien tinggal di gubuk-gubuk dekat tempat pembuangan sampah
akhir, pencahayaan dan ventilasi udara kurang. Luas rumah pasien sekitar 10m2 meter. Pasien hanya mempunyai 1ruangan yaitu untuk tidur, makan , nonton tv.
untuk kamar mandi yang digunakan adalah kamar mandi bersama dengan warga sekitar tempat tinggal jaraknya 10 m. Lantai rumah pasien terbuat dari semen, atap rumah terbuat dari seng, langit-langit dalam rumah pasien nampak tidak terawat.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI(3) Sumber air yang digunakan adalah air tanah dengan pompa. Septic
tank jaraknya sekitar kurang lebih 10 m dari sumber air. Sehari – hari pasien hanya di rumah di atas jam 6 sore.
Pendapatan pasien dalam sebulan tidak menentu sekitar Rp 60.000,- per hari yang didapat dari hasil memungut sampah, yang langsung di jual kepada tengkulak. Pasien menghabiskan kira-kira Rp. 30.000 untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama sebulan.
A. KEADAAN UMUM DAN TANDA-TANDA VITAL TERMASUK STATUS GIZI
Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi Kesadaran : Komposmentis Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Tinggi badan : 155cm Berat Badan : 44 Kg Status Gizi : Kurang IMT 18,3 Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHgNadi : 78 x / menit, irama reguler, isi cukup, dan kuat
angkat.Pernafasan : 20 x / menit adekuat.Suhu : 36,5 ˚ C
B. STATUS GENERALIS(1)
Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata.
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+, ukuran pupil 3 mm/3 mm, isokor
Telinga : Liang telinga lapang/ lapang, tidak ada serumen, sekret -/-
Hidung : Tidak ada deformitas, liang hidung lapang/ lapang, mukosa merah muda sekret -/-, konka inferior
bengkak -/-.Tenggorokan : Uvula ditengah, arkus faring simetris, arkus faring
tidak hiperemis, tonsil tidak hiperemis.
B. STATUS GENERALIS(2)
Gigi dan mulut : Karies (-), lidah tidak kotor. Kesan :Oral higienis cukup
Leher : JVP 5 - 2 cmKGB : Suprasternal : Kanan dan kiri tidak teraba
membesar Colli anterior : Kanan dan kiri tidak teraba membesarColli posterior : Kanan dan kiri tidak teraba membesar
Paru Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris Perkusi : Paru kiri dan kanan sonor Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, Rh -/-, Wh -/-
B. STATUS GENERALIS(3)Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V kiri Perkusi : Batas Paru hati: ICS 6 garis mid klavikula dextra
Batas Paru Lambung: ICS 5 garis axilaris anterior sinistra Batas Jantung kanan: ICS 5 garis parasternal dextra Batas Jantung kiri: ICS 6 garis axilaris anterior sinistra Kesan : Tidak ada pembesaran jantung Auskultasi : Normal, gallop (-), murmur (-)Abdomen
Inspeksi : Inspeksi rata, caput medusa tidak ada Auskultasi : Bising usus (+), normal 8x/menit Palpasi : Hepar dan limpa tidak teraba membesar, nyeri tekan (-),
defence muscular (-) Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomenEkstremitas :
Atas : Akral hangat, cappilarry refill < 2 detikBawah : Akral hangat, cappilarry refill < 2 detik
B. STATUS GENERALIS(5)
Status Neurologis: Biseps : ++/++ Triseps : ++/++ Hoffman-Tronmer : -/- KPR : ++/++ APR : ++/++ Sensibilitas :
Atas : Suhu +/+, nyeri +/+, raba +/+Bawah : Suhu +/+, nyeri +/+, raba +/+
Motorik :Atas : normotonus, 5555/5555Bawah : normotonus, 5555/5555
B. STATUS GENERALISLokasi : leher bagian kiriPenyebaran : regional ; unilateralBentuk : bulatUkuran : milierSusunan : herpetoformBatas : tegasTepi : teratur, tidak aktif.Tengah : menonjol, tidak ada central healing.Efloresensi : eritema, papul-papul, dan krusta.`
Pasien bekerja keliling sebagai pemuluing dan
makan tidak teratur-> lelah
stressorReaktivas
i virus varicella zoster
Herpes zoster
DIAGNOSTIK HOLISTIKASPEK PERSONAL Keluhan utama : timbul gelembung-gelembung kecil pada
leher bagian kiri Kekhawatiran : pasien khawatir karena semakin hari bintik
bertambah dan menimbulkan rasa nyeri seperti tersengat listrik.
Harapan : pasien berharap agar keluhan segera sembuh dan tidak kambuh kembali.
ASPEK KLINIS Diagnosa kerja : Herpes Zoster. Diagnosa banding : Varicella Diagnosa gizi : Gizi kurang
DIAGNOSTIK HOLISTIKASPEK RESIKO INTERNAL Pasien usia 38tahun. Pasien bekerja sebagai pemulung sehingga terkadang
kelelahan dan makan tidak teratur.
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA DAN LINGKUNGAN Pasien tidak ada masalah psikososial, keluarga dan
lingkungan. Pasien hidup rukun bersama istri dan anaknya.
DERAJAT FUNGSIONAL Derajat satu : pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas
dan masih dapat melakukan pekerjaan sendiri.
No Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Sasaran yang diharapkan
1 Aspek Personal Evaluasi :
-Keluhan, kekhawatiran serta
harapan pasien.
Edukasi :
-Memberikan informasi mengenai
penyakit yang dialami pasien,
penyebab, gejala klinis, prognosis,
serta pencegahannya.
Pasien
dan
Keluarga
Pasien
30 menit - Keluhan pasien dan
keluarga pasien dapat
berkurang.
- Kekhawatiran pasien
dan keluarga pasien
dapat berkurang.
- Pasien dan keluarga
dapat mengerti tentang
penyakit, pencegahan
dan pengobatan atas
penyakit yang dialami
pasien.
2 Aspek Klinis
Herpes Zoster
Evaluasi :
Melakukan pemeriksaan tanda vital ,
pemeriksaan fisik umum, dan
pemeriksaan dermatologi.
TerapiAcyclovir 400 mg 5x2
Acyclovir salep kulit
3 x sehari
Antalgin(k/p)
Ctm 2 x sehari
Vit b1 3 x sehari
(pengobatan untuk 5 hari)
Edukasi :Menginformasikan cara minum obat, pemakaian salep dan menginformasikan untuk menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
Pasien 1 hari - Pasien menjalankan terapinya
dengan baik dan sukses
3 Aspek Resiko
Internal: Usia lanjut Kebiasaan
over-
working
pasien Kurangnya
pengetahuan
pasien dan
keluarga
mengenai
herpes
zoster
Edukasi :
- Memberikan informasi ke
pasien agar menjaga
kesehatannya dan memberi tahu
tentang penyakit yang sering
muncul di usia lanjut.
- Memberikan informasi
mengenai herpes zoster berupa
penyebab, pencegahan,
prognosis dan penatalaksanan
Pasien
dan
keluarg
a
35 menit - Pasien tidak dapat mencegah
dengan bertambahnya usia
namun pasien bisa menjaga
agar imun.
- Pasien dan keluarga dapat
mengerti tentang penyakit,
pencegahan dan pengobatan
atas penyakit herpes zoster.
4 Aspek psikososial,
Keluarga dan
Lingkungan
- Pasien tidak ada
masalah
psikososial,
keluarga dan
lingkungan.
- Pasien hidup
harmonis
bersama keluarga
Edukasi:
Tetap menjalin hubungan baik
dengan anggota keluarga.
Pasien
dan keluarga
pasien
1
bulan
Hubungan pasien dengan keluarga
tetap terjalin baik dan harmonis.
TANGGAL INTERVENSI, DIAGNOSTIK HOLISTIK, DAN RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan Pertama 13 Agustus 2014
Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu
1. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga pasien.
2. Menjalin hubungan yang baik dengan pasien.
3. Menjelaskan maksud kedatangan dan meminta persetujuan pasien dengan inform consent.
4. Menganamnesa pasien, mulai dari identitas sampai riwayat psiko-sosio-ekonomi dan melakukan
pemeriksaan fisik.
5. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan mempersiapkan alat yang akan
dipergunakan.
6. Memastikan pasien telah mengerti tujuan prosedur pemeriksaan.
7. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.
8. Membuat diagnostik holistik pada pasien.9. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.
Intervensi yang akan diberikan:
10. Anamnesis dan pemeriksaan fisik kepada pasien dan keluarga dengan memantau bintik
kemerahan pada punggung dan selangkangan kiri pasien serta pengobatannya.
11. Menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut apabila keluhan belum berkurang.
12. Menginformasikan penyebab yang dapat menyebabkan keluhan tersebut.
Pertemuan Kedua 15 Agustus 2014
•Melakukan anamnesis untuk mengevaluasi penyakit pasien.•Melakukan pemeriksaan fisik dan dermatologi untuk mengevaluasi penyakit pasien.•Mengevaluasi pengobatan yang telah diberikan.
•Mengingatkan untuk melakukan pengobatan dengan teratur.•Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menjaga kebersihan pribadi seperti mandi 2 kali dalam satu hari, ganti pakaian bila berkeringat, menggunakan alat mandi masing-masing, tidak saling bertukar pakaian, istirahat cukup dan makan makanan bergizi.
Diagnostic Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama ASPEK PERSONAL Keluhan utama : timbul gelembung-gelembung kecil pada leher bagian kiri. Kekhawatiran : pasien khawatir karena semakin hari bintik bertambah dan
menimbulkan rasa nyeri seperti tersengat listrik. Harapan : pasien berharap agar keluhan segera sembuh dan tidak kambuh kembali.
ASPEK KLINIS Diagnosa kerja : Herpes Zoster. Diagnosa banding : Varicella Diagnosa gizi : Gizi baik
ASPEK RESIKO INTERNAL Pasien usia 38 tahun. Pasien bekerja sebagai pemulung sehingga terkadang kelelahan dan makan tidak
teratur
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA DAN LINGKUNGAN Pasien tidak ada masalah psikososial, keluarga dan lingkungan. Pasien hidup rukun bersama istri dan anaknya.
DERAJAT FUNGSIONAL Derajat satu : pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih dapat
melakukan pekerjaan sendiri.
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien- Kesadaran berobat cukup baik.- Pasien mau mengkonsumsi obat-obatan secara teratur.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien- Kebiasaan pasien yang sering kelelahan berkerja.- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang herpes zoster.
- Kurangnya menjaga kebersihan
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya
- Memonitor kebiasaan pasien untuk mencegah kambuhan.
- Tetap memberi semangat pasien untuk melakukan pengobatan dan mengkonsumsi obat teratur.
- Memberikan edukasi kepada keluarga agar seluruh keluarga yang sakit segera mendatangi
puskemas terdekat
PROFIL KELUARGA
No.
Nama Umur (tahu
n)
Status
Jenis Kelamin
Pekerjaan Riwayat Penyaki
t
1. Maryati 32 Istri Perempuan Ibu rumah tangga
Sehat
2. Wawan 4 Anak Laki-laki - Sehat
2. Nuraini 2 Anak Perempuan - Sehat
EDUKASI- hindari kontak langsung- jangan di garuk supaya tidak pecah dan menjadi infeksi sekunder- kurangi aktifitas- Menginformasikan cara minum obat, pemakaian salep
dan menginformasikan untuk menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
- kurangi stress- Minum obat teratur