hasil diskusi (6-10)

6
6. Fenomena yang dipengaruhi ukuran partikel a. Umumnya serbuk halus dengan permukaan besar dengan perbandingan massa lebih kohesif dari pada partikel kasar yang mempengaruhi lebih dari kekuatan gravitasi. Partikel > 250 mikrometer biasanya lebih relatif dengan aliran yang bebas tapi pada ukuran < 100 mikrometer serbuk akan menjadi kohesif dan terjadi masalah aliran. Serbuk yang memiliki ukuran partikel < 10 mikrometer biasanya akan mengalami kohesi hebat dan melawan aliran di bawah gravitasi (10). b. Karakteristik serbuk berdasarkan ukuran partikelnya, dimana penting untuk pencapaian produksi optimum suatu obat. Parameter ini mempengaruhi tingkat disolusi dari obat (in vivo) yang pada gilirannya mempengaruhi faktor absorbsi dari aktifitas terapeutik. c. Aktifitas kimia dan elektrikal Waktu yang diperlukan untuk pembentukan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel dari reaktan. Pada keadaan padat, perubahan kimianya tidak sederas seperti keadaan gas/cair. Ukuran partikel juga mempengaruhi

Upload: elbibee

Post on 01-Jul-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Diskusi (6-10)

6. Fenomena yang dipengaruhi ukuran partikel

a. Umumnya serbuk halus dengan permukaan besar dengan

perbandingan massa lebih kohesif dari pada partikel kasar yang

mempengaruhi lebih dari kekuatan gravitasi. Partikel > 250 mikrometer

biasanya lebih relatif dengan aliran yang bebas tapi pada ukuran < 100

mikrometer serbuk akan menjadi kohesif dan terjadi masalah aliran.

Serbuk yang memiliki ukuran partikel < 10 mikrometer biasanya akan

mengalami kohesi hebat dan melawan aliran di bawah gravitasi (10).

b. Karakteristik serbuk berdasarkan ukuran partikelnya, dimana penting

untuk pencapaian produksi optimum suatu obat. Parameter ini

mempengaruhi tingkat disolusi dari obat (in vivo) yang pada gilirannya

mempengaruhi faktor absorbsi dari aktifitas terapeutik.

c. Aktifitas kimia dan elektrikal

Waktu yang diperlukan untuk pembentukan reaksi dipengaruhi oleh

ukuran partikel dari reaktan. Pada keadaan padat, perubahan kimianya

tidak sederas seperti keadaan gas/cair. Ukuran partikel juga

mempengaruhi flamabilitas karena partikel halus yang tersuspensi di

udara mungkin akan meledak jika konsentrasi partikel dan suhu optimum.

Keelektrikan dari partikel dapat dihasilkan dari pergeseran partikel.

Perkembangan tuntutan pada kasus terakhir menghasilkan perbedaan

dan massa partikel semakin kecil (9).

d. Kelarutan akan meningkat apabila ukuran partikel semakin kecil.

Page 2: Hasil Diskusi (6-10)

e. Absorbsi, sifat permukaan dari substansia berbeda dari fase

penggumpalan derajat subdivisi dan material meningkat area permukaan

yang spesifik meningkat dan fenomena permukaan lebih memperlihatkan

efeknya (9).

7. Faktor-faktor penggilingan serbuk

a. Ukuran partikel

Ukuran partikel merupakan faktor yang sangat penting karena kohesi

dan adhesi permukaan, ukuran partikel akan mempengaruhi kekuatan

aliran dari suatu serbuk.

b. Jumlah komponen

Dalam penggilingan perlu diperhatikan jumlah komponennya sehingga

dapat menjadi homogen.

c. Bentuk partikel

Serbuk serupa ukuran partikel tetapi tidak serupa bentuk, dapat

mempunyai aliran yang nyata dalam luas area kontak antar partikel.

d. Kerapatan partikel

Pada umumnya aliran normal ke bawah. Serbuk dipengaruhi oleh

gravitasi partikel padat pada umumnya kurang kohesif daripada partikel

padat dari ukuran dan bentuk sama.

8. Peralatan dan penggilingan serbuk (9)

Page 3: Hasil Diskusi (6-10)

a. Balls mills (penggilingan bola) adalah salah satu penggilingan yang

paling sering digunakan. Penggilingan bola adalah silinder yang berputar

secara horisontal dimana material yang dikurangi ukurannya dan bola-

bola yang berada dalam silinder tertutup, alat ini digunakan untuk

menghancurkan atau mencampur campuran basah dan kering.

Penggilingan bola digunakan untuk menggiling halus kurang dari 100

mesh.

b. Rollen mills (penggiling berputar/bergulung) terdiri dari pemutar yang

mempunyai pisau berombak berbentuk bola agak spiral pada

permukaanya dan bekerja pada kecepatan yang berbeda. Untuk beberapa

pengerjaan dalam satu mesin terdapat sampai 5 pemutar.

c. Hammer mills (penggiling palu) menggunakan palu-palu berayun atau

kaku yang berputar dalam sebuah alat tinggi menggunakan kecepatan

sekeliling sampai 21.000 kaku/menit dengan laju yang dikendalikan.

d. Colloid mills (penggiling koloid) kegunaannya terbatas pada pasta dan

cairan dari 2 piringan paralel yang satu disebut rotor dan lainnya stator.

e. Igophilization. Partikel-partikel dalam keadaan halus diperoleh dengan

kondensasi molekul dan larutan. Penyaringan beku adalah sebuah proses

untuk mengeringkan bahan menggunakan suhu rendah dan ruang hampa

tekanan tinggi.

f. Fluid energy mills (mikronizers), memproduksi partikel dengan ukuran

dibawah 250 mesh, alat ini digunakan untuk suspensi oftalmik dan injeksi.

Page 4: Hasil Diskusi (6-10)

g. Sprey drier, terdiri dari ruang pengering berbentuk kerucut, sumber gas

panas, atomizer untuk cairan dan sebuah metode pemisahan serbuk

kering.

9. Faktor-faktor dalam pencampuran padat-padat dan padat-cair

a. Padat-padat

- Kerapatan dari tiap komponen mempengaruhi stabilitas campuran (9)

- Proporsi dari tiap komponen (3)

- Penambahan pelarut (3)

- Ukuran partikel (2)

- Elastisitas (2)

- Kekasaran permukaan (2)

- Bentuk partikel (2)

- Kelembapan (4)

- Suhu/temperatur (4)

- Toksisitas (4)

- Komposisi kimia (4)

b. Padat-cair

- Bentuk

- Ukuran

- Kelembapan berhubungan dengan bahan-bahan yang dapat menyerap

air ataupun udara

Page 5: Hasil Diskusi (6-10)

- Tegangan permukaan pada peningkatan viskositas dapat

menyebabkan susahnya untuk memecah cairan menjadi koloidal

‘ Rasio cair’padat, koloidal dapat menyerap hingga 20 % air dan

biasanya terlihat kering dan berpartikular.