halime da

37
1. Caulerpa sp. a. Klasifikasi Klasifikasi dari rumput laut Caulerpa racemosa menurut Dawson (1946) diacu dalam Soegiarto et al. (1978) dikutip dalam Jamilah (2012) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Caulerpales Famili : Caulerpaceae Genus : Caulerpa Spesies : Caulerpa racemosa b. Morfologi Gambar 1. Caulerpa racemosa (Tiomanese,2007 dalam Jamilah,2012) Caulerpa merupakan salah satu genus alga laut dari Famili Caulerpaceae dan termasuk spesies dari

Upload: nur-istiqlalial-firdausi

Post on 26-Dec-2015

107 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

alga

TRANSCRIPT

Page 1: Halime Da

1. Caulerpa sp.

a. Klasifikasi

Klasifikasi dari rumput laut Caulerpa racemosa menurut Dawson (1946)

diacu dalam Soegiarto et al. (1978) dikutip dalam Jamilah (2012) adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Caulerpales

Famili : Caulerpaceae

Genus : Caulerpa

Spesies : Caulerpa racemosa

b. Morfologi

Gambar 1. Caulerpa racemosa (Tiomanese,2007 dalam Jamilah,2012)

Caulerpa merupakan salah satu genus alga laut dari Famili Caulerpaceae

dan termasuk spesies dari Kelas Chlorophyceae (alga hijau) (Atmadja et al.

1996). Hamel (1931) diacu dalam Raniello et al. (2004) dikutitp dalam

Jamilah (2012) menyatakan bahwa jenis Caulerpa racemosa pertama kali

ditemukan pada tahun 1926 di sepanjang pantaiTunisia perairan Mediterania.

Makroalga laut jenis Caulerpa racemosa memiliki thalus berwarna hijau

seperti tanaman rumput, terdiri dari banyak cabang tegak yang tingginya

Page 2: Halime Da

sekitar 2,5-6,0 cm. Batang pokok berukuran antara 16-22 cm. Terdapat

bulatan-bulatan seperti anggur pada puncak cabang, panjang setiap puncak

cabang sekitar 2,5-10,0 cm (Trono dan Ganzo-Fortes 1988 diacu dalam

Suhartini 2003 dikutip dalam Jamilah,2012).

Caulerpa racemosa tumbuh bergerombol atau berumpun olehkarena itu

sering disebut sebagai anggur laut. Keberadaannya dapat dijumpai dipaparan

terumbu karang dengan kedalaman hingga 200 m. Sebagai

fitobentik,tumbuhan ini hidup menancap atau menempel di substrat dasar

perairan lautseperti karang mati, fragmen karang, pasir dan lumpur.

Pertumbuhannya bersifatepifitik atau saprofitik dan kadang-kadang

berasosiasi dengan tumbuhan laut(Atmadja et al. 1996 dalam Jamilah,2012).

Selain berwarna hijau, Ciri khas Caulerpa racemosa diantaranyamempunyai

thalus dengan stolon berukuran kurang lebih 5 cm, perakarannya ( holdfast )

relatif besar dan meruncing seperti paku dengan panjang ramulimencapai 8

cm. Ramuli merupakan organ cabang atau percabangan dari stolonsebagai

organ utama, substansinya agak lunak dan terkesan kosong (gembos).Ramuli

ini berdiameter antara 2-4 mm. Ramuli timbul pada stolon yang

bercabangdan memiliki bulatan-bulatan dengan ujung yang rata dan

bertangkai serta tersusun di sekitar dan sepanjang ramuli. (Jamilah,2012)

Pada masa reproduksi, Caulerpa racemosa akan mengeluarkan substansi

berwarna putih seperti susu,namun kemudian akan mati dalam satu atau dua

hari. Awalnya Caulerpa racemosa akan kehilangan warnanya, kemudian

hancur dan mengotoriperairan. Spesies ini sering ditemukan tumbuh pada

berbagai substrat dengansebaran yang luas (Atmadja et al. 1996 dalam

Jamilah,2012).

Distribusi dari rumput laut jenis Caulerpa racemosa ini tersebar luas

didaerah tropis dan subtropis, seperti Filipina, Vietnam, Singapura,

Malaysia,Thailand, Taiwan, Cina, Indonesia, dan daerah baratperairan

Pasifik (FAO 2007).Alga jenis ini tumbuh pada perairan keruh dan permukaan

substrat berlumpurlunak, tepi karang yang terbuka dan terkena ombak laut

yang keras serta perairantenang yang jernih dan bersubstrat pasir keras. Jenis

ini sangat kuat melekat padasubstrat karena akarnya kokoh dan bercabang

Page 3: Halime Da

pendek. Alga jenis ini padabeberapa daerah seperti Tapanuli dan Kepulauan

Seribu dikonsumsi baik mentahmaupun matang walaupun memiliki tekstur

yang kasar dengan rasa pedas sepertilada (Trono dan Ganzo-Fortes 1988

diacu dalam Suhartini 2003 dikutip dalam Jamilah,2012). 

2. Turbinaria Ornata

Klasifikasi menurut Bold dan

Wynne (1985) dalam Pical( 2011)

yaitu:

Kingdom : Plantae

Divisi : Phaeophyta

Kelas : Phaeophyceae

Ordo : Fucales

Famili : Sargassaceae

Genus : Turbinaria

Species : Turbinaria ornata

a. Tabel ciri-ciri morfologi (Turbinaria sp)

No.

Ciri-ciri

morfologi Keterangan

1. Bentuk tubuh Seperti pohon

2. Warna

Pirang(zat warna yang dominan

fikosianin)

3. Substrat Melekat pada batu

4. Struktur organ Cauloid, filoid, rhizoid dan konseptakel

5. Alat Reproduksi

Seksual: Spermatozoid, Oogonium

Aseksual: Spora

Page 4: Halime Da

6. Alat pelekat Berbentuk cakram

7. Habitat Air laut

8. Cara hidup Soliter, koloni

a. Morfologi

Memiliki struktur thalus  agak keras atau kaku, tebal, serta  tubuh

yang  tegak. Perbedaan dengan jenis lainnya, jenis ini memiliki blade

yang umumnya seperti corong dengan pinggir bergerigi. Karakteristik

jenis ini adalah pinggir bladeya membentuk bibir dengan bagian tengah

blade melengkung ke dalam. Merupakan alga yang hidup pada karang.

Rhizoid pada Turbinaria ornate  akan terlihat menyebar pada permukaan

karang di zona intertidal. Dapat hidup dalam kelompok kecil maupun ada

dalam kelompok yang penyebarannya sangat luas. Sebagian

besar berwarna cokelat kekuningan sampai cokelat tua dengan bintik-

bintik cokelat tua. (Pical,2011)

b. Penyebaran Turbenaria ornate

Turbinaria sp merupakan alga tropis yang menyebar hampir di

seluruh perairan tropis termasuk pula Indonesia dan Maluku pada

khususnya. Di Indonesia, Turbinaria ornata menyebar pada beberapa

daerah seperti di perairan sekitar Kepulauan Riau, Lampung, Jawa Selatan,

Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi dan beberapa pulau di Maluku.

Awalnya orang hanya memnafaatkan Turbinaria ornata sebagai bahan

makanan yakni sebagai sayur-sayuran dalam kehidupan sesehari.

(Pical,2011)

c. Reproduksi

Proses perkembangbiakannya secara generatif dengan oogami, tidak

ada perkembangbiakan secara vegetatif. Anteridiumnya berupa sel yang

mempunyai bentuk corong. Zigotnya membentuk selulosadan pektin,

Page 5: Halime Da

melekat pada substranya serta mampu tumbuh menjadi individu yang

diploid. (Bold,1978 dalam Pical,2011)

d. Manfaat Ekstraksi Turbinaria

Kandungan kimia bermanfaat yang terkandung dalam

tubuh Turbinaria ornata adalah alginate dan  iodine. Dari kedua kandungan

zat yang ada, yang baru mendapatkan perhatian khusus dalam

pemanfaatan adalah kandungan alginate yang terkandung

dalam Turbinaria ornata. zat ini akan memiliki nilai manfaat yang tinggi

jika telah melalui tahap pengolahan yang baik. (Jamilah, 2011)

Asam alginik (alginic acid) atau Alginat adalah polisakarida yang

merupakan atau berasal dari getah selaput (membran mucilage) dari alga

coklat Phaeophyceae. Istilah alginat biasanya ditunjukan untuk asam

alginat dan garam-garam dari asam alginat. Selain itu alginat juga

merupakan nama dagang dari Na alginat. Alginat dapat dihasilkan dari

alga coklat seperti Laminaria, Microcystis, Sargassum, Ascophyllum,

Ecklonia, Eisenia, dan Turbinaria. Di Indonesia alga coklat penghasil

alginat yang banyak dijumpai adalah Sargasum dan Turbinaria. Namun

Turbinaria biasanya mempunyai kandungan asam alginat yang lebih tinggi

(20-22%) dari sargassum (13-18%). Berikut ini adalah manfaat-manfaat

dari Turbinaria ornata, antara lain:

Bidang Farmasi

Alginat dan asam alginat biasanya digunakan dalam potologi

pencernaan. Secara umum dikombinasikan dengan natrium

bikarbonat dan alumunium hidoksida. Garam natrium dari β-poli

asam-manuronat digunakan sebagai tambahan dalam pembatasan

makanan untuk mengobati obesitas. Kalsium alginat sudah

diketahui sebagai media koagulasi darah yang paling efektif.

Kalsium alginat juga diketahui membentuk wool atau kain kasa

hemostatik yang apabila kontak dengan darah dan eksudat, alginat

akan membentuk serabut gel, yang menyebabkan penghentian

pendarahan. Pada teknologi farmasi, alginat digunakan juga

sebagai zat pengental, pengikat (penstabil, emulasi, sespensi).

Page 6: Halime Da

Disintegrator (formulasi tablet) juga digunakan dalam formulasi

yang tahan terhadap keasaman lambung (kapsul dengan salut

enterik). Selain itu Turbinaria ornata juga dimanfaatkan untuk

bahan cetakan gigi dan bahan pembersih gigi.

Bidang kosmetik

Dalam industri kosmetik, sabun dan deterjen, alginat dengan

viskositas yang berbeda merupakan bahan penolong yang penting

sebagai pengental dan zat pendispersi dalam produk seperti salep,

krim, jeli, emulsi, cairan, lotion, pasta gigi, bedak padat, sabun dan

kosmetik rambut. Alginat digunakan sebagai penstabil busa dalam

industri sabun dan deterjen. Alginat memiliki kerjasama yang baik

dengan bahan penstabil lain seperti pati, gum, pektin, dan lain-lain.

Krim kulit dan krim kecantikan, juga emulasi biasanya

mengandung alginat yang dianggap memiliki sifat yang baik secara

dertamologi .

Makanan

Sifat alginat yang tidak beracun, digunakan pada industri makanan

seperti pada pembuatan es krim sebagai stabilisator dan mencegah

terjadinya kristal es. Alginat digunakan pada makanan dingin

untuk meningkatkan tekstur selama proses freez-thaw. Dalam sirup

sebagai suspensi padat, pada salad dan saus sebagai emulsifer.

Sifat gel dari alginat untuk menyiapkan campuran puding, pengisi

kue, dan makanan yang dihasilkan pabrik. Alginat dapat

dimanfaatkan menjadi es krim, serbat, susu es, roti, kue, permen,

mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, pudding, dan

lainnya.

Industri

Alginat digunakan sebagai lapisan kertas, industri katun tekstil dan

cat, keramik, bahan pembuat tablet, alat pengkilap, juga digunakan

dalam plastik, vulkanite fiber, industri kulit imitasi, produk gelas

dan industri.

(Pical,2011)

Page 7: Halime Da

3. Halimeda Sp.

a. Klasifikasi

Kasifikasi Halimeda sp menurut Bold dan Wynne (1985) dalam

Jamilah (2012) sebagai berikut :

Kingdom       : Protista

Divisi            : Chlorophyta

Class             : Chlorophyceae

Ordo             : Caulerpales

Family           : Halimedaceae

Genus            : Halimeda

Spesies          : Halimeda Sp.

b. Morfologi

Secara morfologi bentuknya menyerupai dengan kaktus serta

membentuk lembaran-lembaran, berwarna hijau. Pada tallus terdapat

konseptakel yang agak membesar serta memiliki lekukan-lekukan.

c. Habitat

Dominan hidup di laut serta cara hidup yang saling menempel

satuu dengan yang lain.

d. Peranan

Adapun peranan dari ganggang ini adalah dijadikan sebagai bahan

obat-obatan.

(Bold dan Wynne,1985) dalam Jamilah,2012)

4. Halymenia Harveyana

a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi :

Kelas :

Ordo :

Famili :

Genus : Halymenia

Species : Halymenia harveyana

Page 8: Halime Da

b. Morfologi

Thallus gepeng, pinggir bergerigi, hodfast bentuk cakram.

Percabangan alternate atau pinnate, menyudut tegak dan bentuknya

mengecil kearah bagian atas dengan ujung percabangan memanjang agak

silindris.

c. Sebaran

Tumbuh di bagian sisi luar terumbu yang selalu tergenang air dan

terkena ombak langsung, menempel pada substrat karang batu hidup atau

karang mati. Misal terdapat di perairan Bali Selatan antara lain di Banoa

dan Nusa Penida.

d. Potensi

Belum dimanfaatkan secara ekonomis di Indonesia

(SITH ITB, tanpa tahun)

5. Gracilaria cottoni

a. Karakteristik

Berbentuk filamen bercabang

b. Deskripsi

Gracilaria merupakan rumput laut yang termasuk dalam kelas alga

merah ( Rhodophyceae) (Winarno 1996). Rhodophyta adalah salah satu

filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna pada

alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak

dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.dengan bentuk

talusnya yang agak pipih dan kadang-kadang menyerupai silindris dan

mempunyai percabangan yang tidak teratur. Talus agak kaku dan

didominasi dengan warna kemerah-merahan (Birsyam, 1992).

Habitat Rhodophyta sebagian besar hidup di laut, banyak terdapat

di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran

yang deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air

payau. Alga merah banyak ditemukan di laut dalam adalah Gracillaria sp.

Kebanyakan alga merah hidup dalam air laut, terutama lapisan-lapisan air

Page 9: Halime Da

yang dalam, yang hanya dapat di capai oleh cahaya bergelombang pendek.

Hidupnya sebagai bentos, melekat pada suatu substrat dengan benang-

benang pelekat atau cakram pelekat. Tallus bermacam-macam bentuknya,

tetapi pada golongan yang sederhanapun telah bersifat heterotrik. Jaringan

tubuh belum bersifat sebagai parenkim melainkan hanya merupakan

plektenkim (Birsyam, 1992).

c. Peranan

Alga merah dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin

yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti

sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel,

untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat

pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup. Beberapa alga merah

bermanfaat sebagai penyokong penting bagi batu karang tropis. Alga

merah juga dapat menghasilkan carrageenan, suatu zat aditif yang dapat

ditambahkan pada puding dan es krim. Selain itu, alga merah yang

dikeringkan banyak digunakan dalam beberapa hidangan masakan Jepang.

Menurut Komarawidjaja (2005), menyatakan bahwa rumput laut

Gracillaria, ditemukan tumbuh baik di perairan payau maupun perairan

pantai. Lebih dari 16 spesies rumput laut ini, di temukan dan tumbuh di

berbagai belahan dunia, baik di daerah beriklim tropis maupun temperate.

Secara alam, berdasarkan habitatnya, beberapa spesies rumput laut

Gracillaria sp. tumbuh pada areal pasang surut, dengan ciri lahan pasir

berlumpur, perairan eutropik, temperature tinggi dan merupakan daerah

sedimentasi.

6. Dictyota

a. Karakteristik :

Mempunyai cabang dikotom

Berbentuk lembaran pipih

Tubuh lunak agak keras

b. Deskripsi

Page 10: Halime Da

Thallus tegak dan berbentuk pita yang bercabang-cabang,

melekat pada suatu substrat dengan perantaraan alat pelekat yang

berbentuk seperti cakram. Thallus terdiri dari 3 lapis. Lapisan

tengah tersusun dari sel-sel besar, terbentuk segi empat dan

berdinding tebal tanpa khromatofora. Kedua berdinding tipis dan

mengandung banyak kromotofora. Pada lapisan ini terdapat banyak

rambut-rambut steril dan tidak berwarna serta dapat mengeluarkan

lendir pada permukaannya. Perkembangbiakan dilakukan secara

aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan aseksual dilakukan oleh

aplanospora yaitu yang tidak bergerak. Dalam satu sporangium

hanya dibentuk 4 aplanospora saja. Perkembangbiakan seksual

dilakukan secara oogami. Gametofit bersifat heterothallik. Alat

kelamin terdapat dalam suatu sorus. Terdapat di kedua permukaan

talusnya.

c. Peranan

Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:

Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri

makanan. Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan

dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam

pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan

dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah

pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan

sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk teknik

pengobatan. Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena

mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormon

seperti auxin dan sitokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh

tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.

7. Euchema sp.

a. Klasifikasi

Taksonomi eucheuma sp. adalah sebagai berikut

Page 11: Halime Da

Kingdom : Plantae

Divisi : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Solierisceae

Genus : Eucheuma

Species : Eucheuma sp.

b. Deskripsi

Euchema sp. tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya

melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar dan daun sejati,

tetapi hanya menyerupai batang yang disebut dengan thallus.

Bentuk tubuh dari pada Eucheuma sp. yaitu thallus berbentuk

silindris; permukaan licin; thallusnya bersifat Cartilageneus

( menyerupai tulan rawan / muda ); percabangan thallus berujung

runcing atau tumpul, sekitar percabangan ditumbuhi nodulus ( tonjol-

tonjolan ), dan duri lunak / tumpul untuk melindungi gametangia; serta

berwarna hijau terang, hijau olive, dan coklat kemerahan. Percabangan

bersifat alternates (berselang seling), tidak teratur, serta dapat bersifat

Dichotomous (percabangan dua-dua) trichotomous (sistem

percabangan tiga-tiga).

Rumput laut Eucheuma sp. memerlukan sinar matahari untuk

berfoto sintesis. Oleh karena itu rumput laut jenis ini hidup pada

lapisan fotik, yaitu kedalaman sejauh sinar matahari masih dapat

mencapinya. Di alam, jenis ini biasanya berkumpul dalam suatu

komunitas atauu koloni dan indicator jenisnya (species indicator)

antara lain jenis-jenis Caulerpa, Hypnea, Turbinaria. Gracilaria, dan

Gelidium. Jenis ini hidup di rataan terumbu karang dangkal sampai

pada kedalaman 6 meter, melekat di batu karang, cangkang, kerang,

dan benda keras lainya sebagai tempat menempel atau substrat. Faktor

yang pling berpengaruh pada pertumbuhan jenis ini adalah cukup arus

dengan salinitas (kadar garam) yang stabil, yaitu sekitar 28 - 35 ppt.

Page 12: Halime Da

c. Peranan

Euchema sp. merupakan salah satu komoditas laut mudah

dibudidayakan dengan biaya yang relatif murah dan memilki nilai

ekonomis sebagai bahan pangan, bahan baku industri obat–obatan,

tekstil, kosmetik, dan lainya. Eucheuma sp. menghasilkan karaginan

( Carragenophyte ) sebagai bahan baku dalam usaha industri makanan,

farmasi, kosmetik dan lain sebagainya.

8. Rhodymenia palmata

a. Karakteristik

Berbentuk pipih bercabang tinggi

Memiliki bintil-bintil tempat mneyimpan cadagan makanan

b. Deskripsi

Rhodymenia palmata termasuk ke dalam kelas ganggang merah

(Rhodophyceae). Ganggang merah berwarna merah sampai ungu,

tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan,

chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung

klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup

oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan

fluoresensi.

Ciri talus

1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.

2. Tidak berflagella.

3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis – lapis.

4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang

terletak didalam koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan

cadangan makanan atau hasil asimilasi.

Cara hidup

Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang

heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya

parasit pada ganggang lain.

Page 13: Halime Da

Habitat

Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang

coklat. Hidup diperairan tawar.

Reproduksi

Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium

pada ujung – ujung cabang talus. Anteredium menghasilakn gamet

jantan yang berupa spermatium dan betinanya karpogamium terdapat

pada ujung cabang lainnya. Reproduksi aseksual terjadi dengan

pembentukan tetraspora kemudian menjadi gametania jantan dan

gametania betina, akan membentuk satu karkospofrafit. Karkosporafit

akan menghasil tetraspora.

c. Peranan

Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.

Selain itu juga berguna untuk mengeraskan atau memadatkan media

pertumbuhan bakteri.

9. Ulva sp.

a. Klasifikasi

Kingdom  : Plantae

Divisio      : Thallophyta

Classis      :  Chlorophyceae

Ordo         : Ulvales

Familya     : Ulvaceae

Genus       : Ulva

Spesies      : Ulva lactuca

b. Deskripsi

Ulva lactuca adalah dari suku uvlaceae, talus menyerupai daun

selladah, terdiri atas dua lapisan sel yang mmembentuk struktur seperti

parenkim, zoospora dengan 4 bulu cambuk, gamet sama besar masing-

masing dengan dua bulu cambuk.

Page 14: Halime Da

Ciri-Ciri Ulva lactuca                                                           

1.  Warna talus hijau.

2.  Bentuk talus lembaran seperti daun selladah.

3. Susunan tubuhnya foliaceaus atau parenkimatis.

4. Berhabitat di air laut atau payau.

5. Sifat khusus ulva lactuca, bentukan yang berupa helaian atau

lembaran-lembaran tipis dan menghasilkan zat alginat untuk

kosmetik.

6. Cara hidup berkoloni dengan melekat pada substrat dengan

bantuan holdfast.

7. Alga ini merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga.

Dilihat dari bentuk luarnya, ulva ini merupakan tumbuhan

bertalus yang berupa helaian/lembaran berwarna hijau cerah,

sedikit bertangkai dan melekatkan diri dengan alat pelekat pada

benda-benda yang ada di dasar perairan. Susunan selnya terdiri 2

lapis yang berderet memanjang dengan bentuk selnya sama besar

serta dinding sel yang menutupi tiap sel ulva. Mempunyai satu inti

yang terletak agak pinggir dan sisi pinggir lain terdapat kloroplas.

Kloroplas dapat berpindah tempat di dalam sel vegetative

tergantung dari arah mana cahaya mengenainya, kloroplas tersebut

akan terkumpul.

Ulva sp. (Ganggang Hijau) merupakan salah satu jenis

ganggang hijau yang hidup di laut. Termasuk dalam kelas

Chlorophyceae karena talusnya berwarna hijau yang mengandung

klorofil a dan klorofil b serta karotenoid. Hasil asimilasi berupa

tepung dan lemak.

Talusnya menyerupai daun selada. terdiri dari dua lapis sel

yang membentuk struktus seperti perenkim. Habitatnya adalah di

laut dan menempel pada batu karang yang terletak diperairan

pantai. Kira-kira 0-10 meter dari tepi pantai.

Termasuk dalam Ordo Ulotrichales karena sel-selnya selalu

mempunyai satu inti dan satu kloroplas. Yang masih sederhana

Page 15: Halime Da

membentuk benang yang bercabang atau tidak, sedangkan yang

tinggi tingkatannya contohnya saja Ulva sp. (Ganggang Hijau)

mempunyai talus yang lebih lebar dan melekat pada suatu alat.

Ulva sp. sering disebut sebagai selada laut karena thallus

dari alga ini berbentuk lembaran yang menyerupa selada.

Lembaran daun berwarna hijau karena pengaruh dari kandungan

klorofil a dan b. Biasa hidup berkoloni dengan melekat pada

substrat dengan bantuan holdfast.

Thallus pada spesies merupakan lembaran utama yang

bercabang, berbatasan dengan holdfast yang berfungsi sebagai alat

melekat di dasar perairan. Tubuh dari spesies ini memiliki lapisan

lilin sehingga apabila tekena panas akan mengkilap. Lapisan

tersebut juga berfungsi untuk menghindari hilangnya cairan tubuh

saat terkena panas yang terjadi pada waktu surut tiba.

Reproduksi

Model perkembangbiakan secara seksual dan aseksual.

Perkembangbiakan dengan seksual secara gemetofit.

Perkembangbiakan aseksual secara membentuk spora.

Habitat                                    

Ulva latuca habitatnya di air laut dan air payau. Warnanya

hijau, bentuknya berupa helaian atau lembaran-lembaran tipis.

Susunan tubuhnya foliaceaus atau parenkimatis, maksudnya

filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi lebih dari satu

bidang Ulva lactuca mengahasilkan zat alginat untuk kosmetik.

Sifat khusus Ulva latuca, bentuknya yang berupa helaian atau

lembaran-lembaran tipis dan mengahasilkan zat alginat untuk

kosmetik. 

c. Peranan

Bisa digunakan sebagai salad dan sup

Banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan di china, Filipina,

chili, dan hindia barat

Page 16: Halime Da

Ulva merupakan sumber vitamin c, protein, asam folat dan

beberapa jenis mineral seperti : Ca, K, Mg, Na, Cu, Fe, Zn.

Dalam dunia obat-obatan digunakan untuk obat penyakit paru-

paru (TBC) dan penyakit rematik

Ulva lactuca yang kaya asam akrinat berfungsi sebagai

antibiotic yang aktif

10. Sargassum sp.

a. Klasifikasi

Klasifikasi Sargassum menurut Kumar dan Singh (1979) diacu dalam

Nurdayat (2005) dikutip dalam Wiranti (2011) adalah sebagai berikut :

Phylum : Phaeophyta

Kelas : Phaeophyceae

Ordo : Fucales

Famili : Sargassaceae

Genus : Sargassum

Spesies : Sargassum sp.

b. Deskripsi

Rumput laut Sargassum merupakan salah satu rumput laut yang

termasuk dalam kelas Phaeophyceae. Sargassum biasanya tumbuh

melekat pada benda yang keras atau batu-batu karang yang telah mati

dan hancur, bahkan sering dijumpai terapung terbawa air. Ganggang

ini lain dari ganggang pada umumnya, karena mempunyai bentuk yang

mirip sekali dengan bentuk tumbuh-tumbuhan darat, dengan akar,

batang dan daunnya. Sargassum dilengkapi dengan gelembung-

gelembung udara, yakni alat untuk mengapung. (Wiranti,2011)

Menurut Tjondronegoro et al. (1989) diacu dalam Nurdayat (2005)

dikutip dalam Wiranti (2011), tiga sifat Sargassum adalah:

Sargassum memiliki pigmen coklat yaitu fukosantin yang

menutupi warna hijau dari pigmen klorofil a dan c.

Hasil fotosintesis terhimpun dalam bentuk laminarin

 Sargassummemiliki flagel. 

Page 17: Halime Da

Hasil fotosintesis yang bernilai ekonomis tinggi dan dapat

diekstrak dari Sargassum sp. adalah alginat yaitu garam dari asam

alginat yang mengandung ion sodium (natrium), kalium dan kalsium

(Kadi dan Atmadja 1988 dalam Wiranti, 2011). Asam alginat ini

merupakan senyawa organik kompleks yang termasuk golongan

polisakarida (Chapman dan Chapman 1980 diacu dalam Nurdayat 2005

dikutip dalam Wiranti,2011). Komposisi kimiaSargassum sp.

berdasarkan hasil penelitian Luhur (2006) dalam Wiranti 2011 dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Kimia Sargassum sp.

Komposisi

kimia

Persentase

(%)

Karbohidrat 19,06

Protein 5,53

Lemak 0,74

Air 11,71

Abu 34,57

Serat kasar 28,39

Sumber : (Luhur,2006 dalam Wiranti,2011)

c. Habitat

Habitat dan sebaran Sargasssun di Indonesia pada umumnya tumbuh di

perairan yang terlindung maupun berombak besar pada habitat batu.

Pengaruh alam yang banyak menentukan sebarannya adalah jenis

substrat, cahaya matahari, kadar garam dan lain-lain. Substrat dasar

tempat melekatnya adalah berupa batu karang, batu, lumpur, pasir,

kulit kerang dan kayu. Penyebaran spesies ini banyak terdapat di

perairan Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kep.Seribu, Sulawesi dan

Aru. (Miller, 1997 dalam Wiranti,2011)

d. Peranan

Page 18: Halime Da

Rumput laut memiliki banyak kegunaan dan manfaat, begitu pun

dengan rumput laut

jenis Sargassum

sp. Berikut adalah

beberapa manfaat

dari Sargassum sp. yaitu:

Sebagai sumber

penghasil alginat yang

di gunakan sebagai

bahan pembuat cangkang kapsul, emulsifier dan stabilizer.

Berguna untuk kosmetik, kandungan koloid alginatnya di gunakan

sebagai bahan pembuat sabun, shampo dan cat rambut.

Sebagai bahan baku untuk industri antara lain industri makanan,

minuman, farmasi maupun industri lainnya seperti cat tekstil, film,

makanan ternak, keramik, kertas, dan fotografi.

Dalam perikanan budidaya, keberadaan Sargassum sp membantu

meningkatkan produksi udang windu, sehingga rumput laut jenis

Sargassum sp. ini di gunakan sebagai model budidaya ganda dengan

udang windu. Adanya rumput laut jenis Sargassum sp. di sekitar

tambak udang windu dapat mengurangi jumlah bakteri patogen

sehingga mampu menurunkan kemungkinan berkembangnya

penyakit yang menyerang udang windu.

Sebagai obat gondok, anti bakteri, tumor dan kanker

(Miller, 1997 dalam Wiranti,2011)

11. Galaxaura

a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Devisi : Rodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Bangsa : Nemalies

Suku : Chaetangiaceae

Page 19: Halime Da

Marga : Galaxaura

Spesies : Galaxaura rugosa

(Syaiful,2012)

b. Deskripsi

Galaxaura rugosa mempunyai ciri-ciri  morfologi antara lain :

thallus lebat, kaku, kompak, membentuk gundukan hemispherical, tinggi

talus  5-7 (-12) cm, warna talus gelap merah-coklat, percabang dikotomis.

Cabang berbentuk  silinder, dengan diameter 5-1,5 (-3) mm, mempunyai 

Holdfast untuk menempel pada substrat.  (Syaiful,2012)

Substrat yang dapat digunakan sebagai tempat melekat adalah

pasir, batuan karang, coral mati, tanaman lain, dan mungkin benda-benda

padat yang kebetulan tenggelam di dalam laut. Alga melekatkan dirinya

pada substrat dengan perantaraan organnya yang disebut dengan holdfast.

Berbeda dengan tumbuhan darat, alga tidak memerlukan struktur jaringan

untuk menyokong tegaknya tubuh dalam air. Hal ini dimungkinkan karena

air telah menyediakan daya apung yang membuat bagian-bagian tubuh

alga dapat terangkat ke atas di dalam kolom air. Disamping itu, pada

spesies alga tertentu ditemukan struktur organ menyerupai bola-bola kecil

yang dapat menyerap udara dan berperan sebagai pelampung, sehingga

bagian-bagian tubuh alga tersebut dapat terangkat ke atas untuk

memaksimalkan penyerapan cahaya (Sze, 1993, Bold dan Wynne, 1985

dalam Jelantik, 2003 dikutip dalam Syaiful,2012).

Galaxaura terdiri dari empat jenis, yakni G. kjelmanii, G.

subfruticulosa, G. subverticillata, dan G. rugosa. Mereka tumbuh melekat

pada substrat batu di rerataan terumbu. Rhodophyta memiliki thallus yang

bersel banyak (multiseluler), hanya beberapa jenis yang bersel tunggal.

Thallus mempunyai bentuk yang beranekaragam. Sel memiliki plastida

yang mengandung klorofil a, d, dan pigmen fotosintetik lainnya yaitu

xantofil, fikobiliprotein (fikoeritrin dan fikosianin). Jjumlah kedua pigmen

ini sangat banyak sehingga menutupi klorofil dan menyebabkan ganggang

ini berwarna merah. Semua pigmen berada dalam tilakoid kecuali

fikobiliprotein yang terdapat pada bagian permukaan. Pigmen-pigmen ini

Page 20: Halime Da

dapat mengabsorpsi cahaya energi matahari yang kemudian cahaya itu

ditransfer ke klorofil a, sehingga adanya pigmen ini mempunyai pengaruh

langsung dalam proses fotosintesis (Gupta, 1981 dalam Dewi 2006 dikutip

dalam Syaiful,2012).

Cadangan makanan berupa tepung floridae, yaitu suatu karbohidrat

dalam bentuk butiran-butiran kecil yang tersimpan dalam sitoplasma dan

di luar plastid. Pada beberapa alga juga terdapat gula floridasida

galaktosida dan gliserol.

Dinding sel terdiri dari selulosa dan polisakarida yang menyerupai

lender. Polisakarida ini adalah agar dan keragenan yang menyusun 70%

dari berat kering dinding sel. Komponen dinding sel ini sangat menarik

dan memiliki nilai komersiil yang sangat tinggi sebagai bahan stabilizer.

Reproduksi pada jenis primitif secara aseksual, yaitu dengan cara

membelah sel atau dengan spora, sedangkan reproduksi seksualnya belum

banyak diketahui. Pada jenis-jenis yang lebih maju umumnya terdapat

reproduksi aseksual dan seksual (Gupta, 1981 dalam Dewi 2006). Sel

kelamin jantan dari alga ini tidak berflagel yang disebut spermatium.

Spermatium ini secara pasif terbawa oleh arus air, kemudian melekat pada

alat kelamin betina (karpogonium). Setelah itu inti dari masing-masing sel

kelamin bersatu dan membentuk zigot. (Syaiful,2012)

12. Padina sp.

a. Klasifikasi menurut Atmadja dkk (1996) dalam Yollia (2011), yaitu:

Kingdom : Plantae

Divisi : Thallophyta

Sub divisi : Algae

Classis : Phaeophyceae

Ordo : Dictyotales

Family : Dictyotaceae

Genus : Padina 

Speseis : Padina sp

Page 21: Halime Da

b. Deskripsi :

Padina sp termasuk dalam ganggang pirang yang berhabitat di air

laut yang memelakat di atas batu karang dengan alat pelekat yang

disebut rizoid. Thalus berbentuk pita yang bercabang-cabang

menggarpu. Terasuk dalam classis Phaeophyceae karena berwarna

pirang, termasuk ordo Dictyotales karena bentuk thalus seperti pita

bercabang-cabang menggarpu. Pada thalus terdapat garis-garis

konsentris dan penebalan gametangia. Perkembangbiakan seksual

dengan oogami. Anteridium yang berkotak-kotak dan oogonium

terdapat pada tempat berlainan. (Atmadja dkk, 1996 dalam

Yollia,2011)

Phaeophyta memiliki kromatofora berwarna cokelat karena

banyak mengandung pigmen fotosintetik fukosantin, disamping

klorofil a. selnya berflagel dua, tidak sama panjang. Seluruh devisi

Phaeophyta bersifat multiseluler dengan morfologi yang bervariasi

dari filamen bercabang. Berbentuk seperti batang, berdaun banyak,

atau seperti pedang. Contohnya adalah Sargassum, Padina,

Turbinaria, dan Dictyota (Anonymous, 2009).

Spesies ini berbentuk seperti kipas dan mempunyai warna

coklat. Akarnya berbentuk serabut yang disebut holdfast untuk

menempel kuat pada substrat sehingga dapat digunakan untuk

beradaptasi terhadap gerakan ombak pada daerah intertidal. Di

bagian yang menyerupai kipas terdapat garis-garis horisontal yang

disebut garis konsentris.. Di ujung daun terdapat penebalan yang

disebut penebalan gametangia yang berfungsi sebagai reproduksi

gamet dan pelindung daerah pinggiran daun agar tidak sobek

karena ombak besar pada zona pasang-surut (Anonymous, 2005).

Spesies ini tergolong ordo Dictyotales yang mempunyai bulu

cambuk dan sporangium beruang satu dan transparan, biasanya

berkembangbiak secara aseksual dengan oogonium. Satu

oogonium merupakan satu sel telur dan gamet jantan mempunyai

satu bulu cambuk yang terdapat pada sisinya. Fase hidup yang

Page 22: Halime Da

dilalui Padina adalah fase gametofit dan sporofit yang bergilir dan

beraturan (Dawes,1990 dalam Anonymous, 2005)

Hasil pengamatan

Genus Gambar

Turbinaria

Sargassum

Dictyota

Page 23: Halime Da

Halymenia

Galaxaura

Halimeda

Page 24: Halime Da

Gracilaria

Sargassum

Page 25: Halime Da