h-3 fix

Upload: joshua-a-purwadi

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 H-3 fix

    1/13

    PERCOBAAN H-3

    SOL LIOFIL

    I. Tujuan Percobaan

    1.Menentukan viskositas sol liofil pada berbagai pH

    2.Menetukan titik isoelektrik berdasarkan kurva viskositas terhadap pH

    II. Teori Dasar

    Sistem koloid adalah suatu sistem yang terdiri atas dua, yaitu fasa terdispersi

    danfasa medium pendispersi. Fasa terdispersi dan medium pendispersi dapar berupa

    padatan, cairan, dan gas. Koloid yang fasa terdispersinya berupa padatan dan fasa

    pendispersinya cairan, maka koloid tersebut disebut dengan sol. Berdasarkan sifat

    adsorspi dari medium pendispersinya terhadap zat terdispersi, sol dibedakan menjadi dua

    yaitu sol liofil dan sol liofob. Sol liofil merupakan sol yang zat terdispersinya akan

    menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya sedangkan sol liofob merupakan sol

    yang zat terdispersinya tidak menarik dan tidak mengadsorpsi molekul mediumnya.

    Kestabilan sol liofil disebabkan karena memiliki muatan listruk pada antar muka

    partikel dalam medium pendispersinya. Permukaan partikel-partikel pendispersinya dapat

    mengadsorpsi ion-ion tertentu sehingga akan memiliki muatan listrik sejenis dan akan

    saling tolak-menolak antar sesamnaya yang menyebabkan kestabilannya. Sol liofob

    menjadi tidak stabil setelah kehilangan muatan listriknya.

    Kestabilan sola liofil terutama disebabkan oleh muatan listrik serta partikel zat

    tersolvasi (fenomena dimana partikel koloid dikelilingi oleh lapisan tipis dari pelarut).

    Kelompok seperti COOH dan NH2 pada protein dan Ohpada hidroksida dan

    polisakarida dapat berkaitan dengan molekul air. Sol liofil terbentuk antara lain bila

    gelatin atau protein dimasukkan ke dalam air. Protein adalah protein dari asam amino dan

    bersifat amfoter. Secara umum rumus molekul zat ini dinyatakan sebagai: HOOC-R-NH2.

  • 8/10/2019 H-3 fix

    2/13

    Dalam lingkungan asam, protein bermuatan positif:

    HOOC-R-NH2 + H+

    HCOOH-R-NH3+

    Lingkungan basa atau alkali, protein bermuatan negatif :

    HOOC-R-NH2 + OH-

    -COOH-R-NH2 + H2O

    Jadi terbentuknya partikel protein yang bermuatan positif atau negatif bergantung

    pada pH. Ketika konsentrasi ion positif sama dengan konsentrasi ion negatif maka disebut titik

    isoelektrik. Demikian pula pada larutan koloid, titik isoeektrik dapat diperoleh ketika muatan

    positif sama dengan muatan negatif atau dengan kata lain tidak memiliki muatan. Pada titik

    isoelektrik berbagai sifat listrik atau transport protein mencapai harga minimum atau

    maksimum. Sifat yang mencapai nilai maksimum antara lain iala viskositas, hantaran listrik,

    laju elektroforesa, rotasi optik, tekanan osmosis, pengembunan dan kepekaan terhadap

    pengendapan dengan alkohol. Sedangkan yang mencapai harga minimum misalnya kecepatan

    sedimentasi dan pembentukan busa.

    III. Data Pengamatan

    Suhu ruang saat pengamatan : 27C

    airsaat suhu ruang : 0,9965166 g/ml

    Viskositas air : 0,8513

    1. Massa Piknometer

    Zat Massa (g)

    Piknometer 19,10

    Pikno + air 45,23

    Pikno + pH 2,5 45,50

    Pikno + pH 3,02 45,54

    Pikno + pH 4,02 45,65

    Pikno + pH 5,02 45,67

    Pikno + pH 6,02 45,74

    Pikno + pH 7,02 45,60

  • 8/10/2019 H-3 fix

    3/13

    2. pH meter

    Larutan pH tertulis pH terukur pH larutan + gelatin

    I 2,5 2,13 2,23

    II 3,02 2,71 2,86

    III 4,02 3,83 3,94

    IV 5,02 4,65 4,65

    V 6,02 5,85 5,84

    VI 7,02 6,99 6,99

    3. Viskositas

    Larutan t1(s) t2(s) t3(s) trata-rata(s)

    pH 2,5 2,9 3,0 2,9 2,93

    pH 3,02 2,6 2,6 2,6 2,6

    pH 4,02 3,0 3,0 3,0 3,0

    pH 5,02 2,8 2,8 2,6 2,73

    pH 6,02 2,2 2,2 2,4 2,26

    pH 7,02 2,6 2,6 2,6 2,6

    Aqua dm 2 2 2 2

    IV. Pengolahan Data

    I. Volume piknometer

    Volume pikno :

    :

    = 26,22 ml

    2. Massa Jenis () larutan

    larutan :

    untuk larutan dengan pH 2,5 diperoleh :

    lar.pH 2,5 :

    = 1,0069 g/ml

  • 8/10/2019 H-3 fix

    4/13

    Dengan cara yang sama didapatkan nilai massa jenis dari masing-masing larutan

    sebagai berikut:

    Larutan Massa jenis () (g/ml)

    pH 2,5 1,0069

    pH 3,02 1,0084

    pH 4,02 1,0126

    pH 5,02 1,0133

    pH 6,02 1,0160

    pH 7,02 1,0107

    3. Viskositas

    sol =

    x air

    Untuk larutan pH 2,5:

    sol =

    x 0,8513 = 1,26 g/ms

    Dengan cara yang sama didapatkan nilai viskositas dari masing-masing larutan sebagai

    berikut:

    pH Larutan Buffer

    + gelatin

    Viskositas (g/ms)

    2,231,260149

    2,861,119887

    3,941,297559

    4,651,181595

    5,84 0,9807776,99

    1,122441

  • 8/10/2019 H-3 fix

    5/13

    4. Penentuan pH isoelektrik

    Karena data pada pH 3,94 menunjukkan penigkatan yang sangat tinggi, sehingga mengakibatkan

    kurva polinomial yang diperoleh menjadi melengkung ke bawah, maka data pada pH ke tiga di

    hilangkan.

    Berdasarkan kurva diatas didapatkan persamaan garis

    y = 0,013x2- 0,150x + 1,503

    Dimana y adalah viskositas dan x adalah pH isoelektrik. Sehingga diperoleh nilai pH

    isoelektrik dari persamaan

    .

    = 0

    x = 5,77

    Jadi pH isoelektrik dari larutan gelatin adalah 5,77

    y = 0.0132x2- 0.1508x + 1.5034

    R = 0.4643

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    0 2 4 6 8

    Viskositas

    pH

    Kurva Viskositas terhadap pH

    Kurva Viskositas

    terhadap pH

    Poly. (Kurva Viskositas

    terhadap pH)

  • 8/10/2019 H-3 fix

    6/13

    V. Kesimpulan

    Bedasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa:

    1. Nilai viskositas sol liofil gelatin pada berbagai pH adalah sebagai berikut :

    No pH Gelatin dalam buffer Viskositas (g/ms)

    1 2,23 1,260149

    2 2,86 1,119887

    3 3,94 1,297559

    4 4,65 1,181595

    5 5,84 0,980777

    6 6,99 0,9481

    2. Nilai pH isoelektrik dari sol liofil (larutan gelatin dalam buffer) adalah 5,77.

    VI. Daftar Pustaka

    1. Atkins,PW and De Paula,Julio.2006.Physical Chemistry 8th eDition. Halaman 682-684.

    2. Gurtu,JN.2010.Physical Chemistry volume 1. Halaman 276-384

  • 8/10/2019 H-3 fix

    7/13

  • 8/10/2019 H-3 fix

    8/13

    LAMPIRAN

    1. Sebutkan sifat-sifat khusus suatu dispersi koloid. Apa perbedaannya dengan larutan?

    2. Faktor-faktor apa saja yang menentukan kestabilan sol liofob dan sol liofil?

    3. Apa arti ion zwitter? Nyatakan aH+ (aktivitas ion hidrogen) pada titik isoelektrik dengan

    suatu persamaan.

    4. Bagaimana besarnya viskositas sol liofil bila dibandingkan dengan liofob?

    Mengapa demikian?

    Jawaban Pertanyaan

    1. Sifat-sifat khusus dispersi koloid:

    a. Efek Tyndall

    Efek Tyndall merupakan fenomena penghamburan cahaya oleh partikel-partikel

    koloid. Contohnya seperti lampu mobil yang terlihat lebih terang ketika hari

    berkabut.

    b.

    Gerak Brown

    Partikel koloid jika diamati dengan mikroskop optik yang memiliki daya pisah

    yang besar akan terlihat bahwa partikel koloid terus bergerak lurus secara acak ke

    segala arah.

    c. Adsorpsi

    Partikel-partikel koloid yang bermuatan dapat mengadsorpsi zat-zat asing untuk

    menempel pada permukaannya.

    d.

    Elektroforesis

    Elektroforesis adalah bergeraknya partikel-partikel koloid di bawah pengaruh

    medan listrik. Karena partikel koloid merupakan partikel yang bermuatan listrik,

    maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektroda.

    e. Koagulasi

  • 8/10/2019 H-3 fix

    9/13

    Koloid dapat mengendap (terkoagulasi) jika ditambahkan elektrolit yang

    muatannya berlawanan dengan muatan koloid, dicampurkan dengan sistem koloid

    yang muatannya berlawanan, dan jika dipanaskan.

    f. Koloid pelindung

    Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak

    mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan

    disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid

    tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari

    mediumnya.

    g. Dialisis

    Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan menambahkan sedikit

    elektrolit dengan konsentrasi yang tepat kedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi

    elektrolit tidak tepat, maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu

    kestabilan koloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini

    ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator.

    Perbedaan larutan dengan koloid

    Larutan Koloid

    Ukuran partikel sangat kecil