acara 3 fix

23
III. ANALISIS ALGAE DAN PROTOZOA DARI ALAM A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Apabila kita mengamati setetes air kolam ikan dengan menggunakan mikroskop akan di temukan berbagai macam makhluk-makhluk yang hanya bersel satu. Salah satu contohnya adalah Protista dan mikroorganisme lainnya. Protista adalah organisme eukariotik yang hidup di habitat yang relatif basa dan sebagian besar berukuran mikroskopis. Walaupun ukurannya sangat kecil, teteapi protista memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusia dalam ekologi secara umum. Protista sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, karena dalam ekosistem peran protista sangat penting yaitu sebagai produser yang kehadirannya mendukung komunitas yang ada didalam habitatatnya. Protista memiliki bentuk yang mikroskopis ada yang tampak seperti hewan yang sangat kecil maupun menyerupai tumbuhan. Maka dari itu protista terbagi menjadi tiga kelompok. Yaitu protista yang menyerupai hewan disebut protozoa, protista yang menyerupai tumbuhan disebut algae seta protista yang menyerupai jamur. Protista ini bisa ditemukan 50

Upload: armidah-bella-sayekti

Post on 25-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

63

III. ANALISIS ALGAE DAN PROTOZOA DARI ALAMA. Pendahuluan1. Latar BelakangApabila kita mengamati setetes air kolam ikan dengan menggunakan mikroskop akan di temukan berbagai macam makhluk-makhluk yang hanya bersel satu. Salah satu contohnya adalah Protista dan mikroorganisme lainnya. Protista adalah organisme eukariotik yang hidup di habitat yang relatif basa dan sebagian besar berukuran mikroskopis. Walaupun ukurannya sangat kecil, teteapi protista memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusia dalam ekologi secara umum. Protista sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, karena dalam ekosistem peran protista sangat penting yaitu sebagai produser yang kehadirannya mendukung komunitas yang ada didalam habitatatnya. Protista memiliki bentuk yang mikroskopis ada yang tampak seperti hewan yang sangat kecil maupun menyerupai tumbuhan.Maka dari itu protista terbagi menjadi tiga kelompok. Yaitu protista yang menyerupai hewan disebut protozoa, protista yang menyerupai tumbuhan disebut algae seta protista yang menyerupai jamur. Protista ini bisa ditemukan hampir disemua perairan, kehadirannya sangat penting bagi ekosistem yang ada karena protista ini berberan sebagai produsen yaitu sebagai plankton.Mengenal dan dan dapat mengidentifikasi algae dan protozoa sangat diperlukan Hal ini dikarenakan Algae dan protozoa memiliki beberapa manfaat dan adapula yang merugikan. Sehingga kita dapat mengadakan langkah yang tepat dalam menghadapi keberadaan protista ini baik yang mengguntungkan maupun yang merugikan. Contoh peran yang mengguntungkan dari protista pada kelompok algae yaitu dapat digunakan sebagai bahan pembuat agar-agar, sedang untuk kerugiaannya yaitu pada jumlah yang banyak, algae justru akan menimbulkan masalah yaitu keracunan bahkan kematian pada ikan dan tumnuhan air. Sedang untuk kelompok protozoa untuk manfaatnya dapat salah satunya dapat membantu proses pembusukan pada Bakteri Entamoeba coli. Sedang untuk yang merugikannya yaitu penyebab banyak penyakit pada manusia contohnya Plasmodium sp menyebabkan penyakit malaria. 2. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum acara ketiga mengenai analisis Algae dan protozoa ini adalah:a. Mengetahui cara isolasi algae dan protozoa dari alam.b. Mengetahui cara mengidentifikasi secara visual algae dan protozoa dari alam.c. Memahami perbedaan antara algae dan protozoa.d. Mengetahui peranan algae dan protozoa dalam lingkungan pertanian.

B. Tinjauan Pustaka1. AlgaeProtista bersifat eukariotik, dan bahkan protista yang paling sederhana sekalipun jauh lebih kompleks dibandingkan dengan prokariota. Eukariota pertama yang berevolusi dari nenek moyang prokariotik kemungkinan bersifat uniseluler dan oleh sebab itu disebut protista. Kata itu mengandung arti sesuatu yang sangat tua (bahasa Yunani, protos = pertama). Eukariota pertama itu bukan saja merupakan pendahulu protista modern yang sangar beranekaragam, tetapi juga nenek moyang bagi semua eukariota tumbuhan, fungi da hewan. Dua di antara bagian-bagian yang paling bermakna dalam sejarah kehidupan asal mula sel eukariotik dan kemunculan eukariota multiseluler berikutnya terjadi selama evolusi protista (Campbell 2003).Algae adalah kumpulan organisme eukariotik uniseluler yang dapat melakukan fotosintesis. Algae termasuk dalam kingdom Protista (organisme eukariotik uniseluler), dan memiliki divisi Chlorophyta (memiliki klorofil). Adanya klorofil membuat Algae bersifat autotrof, yaitu dapat menghasilkan karbohidratnya sendiri seperti tumbuhan. Walaupun memiliki klorofil, Algae tidak selalu berwarna hijau karena bisa saja memiliki pigmen lain seperti karotenoid (jingga), phycoeritrin (merah) dan xantofill. Terkadang warna-warna pigmen lain ini lebih dominan sehingga menutupi warna hijau klorofil dan akibatnya Algae tidak berwarna hijau (Singleton dan Sainsbury 2006).Algae memiliki kesamaan dengan tumbuhan antara lain memiliki klorofil a dan b serta pigmen aksesoris yaitu karotenoid, juga menyimpan makanan dalam bentuk amilum dan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Kemiripan ini mengindikasikan bahwa secara evolusioner, Algae adalah nenek moyang dari tumbuhan (Postlethwait dan Hopson 2006).Algae berkembangbiak baik dengan jalur seksual maupun aseksual. Kedua fase ini sama-sama menggunakan spora. Pada jalur aseksual, sporanya diploid dan pada jalur seksual, sporanya haploid. Satu individu Algae hanya dapat memiliki sifat jantan atau betina, tidak dapat kedua-duanya. Spora Algae bersifat motil, yaitu dapat bergerak aktif karena memiliki flagel. Spora ini akan berenang hingga mencapai suatu tempat, kemudian akan tumbuh menjadi individu baru (Purves dan Sadava 2003).Selain bermanfaat bagi ekosistem, alga juga mempunyai kerugian bagi ekosistem, Blooming algae atau ledakan alga biasa terjadi di wilayah perairan seperti kolam, danau, dan laut. Beberapa kasus ledakan alga disebabkan masuknya pupuk, terutama yang mengandung fosfor dan nitrogen, kedalam perairan. Pupuk menyebabkan alga tumbuh terlalu subur. Semakin banyak alga yang tumbuh di perairan, jumlah kematian alga di wilayah itupun menjadi semakin tinggi. materi organik dari alga mati merupakan makanan bagi bakteri. Dengan demikian,ketika semakin semakin banyak materi organik dari alga yang sudah mati, semakin meningkat pula jumlah bakteri pada area tersebut. Aktivitas bakteri ketika mendekomposisi materi organik banyak meggunakan oksigen terlarut. Akibatnya jumlah oksigen terlarut di air menurun. Kurangnya oksigen terlarut akn menyebabkan kematian pada ikan dan organisme air lainnya. Ledakan alga juga dapat berbahaya jika alga memproduksi neurotoksin, racun yang mempengaruhi saraf. Racun ini berbahaya bagi penghuni perairan (Pitriana, 2008).2. ProtozoaProtozoa (bahasa Yunani: protos = pertama; zoa = hidup) adalah hewan mikroskopik yang terdapat di semua lingkungan di mana kehidupan dapat terjadi. Mereka tersebar luas di seluruh dunia. Banyak dari mereka mampu membentuk sista (cyst), atau semacam cangkang yang menutupi sekujur badannya sehingga mereka dapat hidup dalam kondisi yang kering sama sekali, yang tidak memungkinkan makhluk lain hidup. Sifat khas utama ialah bahwa mereka terdiri dari satu sel. Protozoa dapat dikelompokkan menurut habitatnya menjadi dua, yakni mereka yang hidup di dalam air atau di tempat-tempat lembab dan dikenal sebagai protozoa yang hidup bebas, dan mereka yang hidup di dalam atau pada hewan atau tumbuh-tumbuhan lain disebut protozoa parasitik(Rohmimohtarto 2007).Protozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Protozoa merupakan hewan yang bersifat uniseluler, dimana setiap satu sel protozoa merupakan satu keseluruhan dari organisme itu sendiri. Protoplasma dari protozoa dapat mengadakan modifikasi-modifikasi atau penonjolan-penonjolan yang dapat bersifat sementara atau tetap. Penonjolan-penonjolan yang bersifat sementara misalnya penonjolan yang berfungsi sebagai kaki pseudopodia (Lahay 2007).Protozoa adalah organisme-organisme heterotrofik yang ditemukan di semua habitat utama. Sebagian di antaranya hidup bebas, sedangkan yang lainnya hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan. Sebagaian protozoa juga menjalani gaya hidup simbiotik berupa komensalisme dan mutualisme. Protozoa parasitikmenyebabkan beberapa penyakit manusia yang paling tersebar luas dan membahayakan. Pada umumnya, reproduksi protozoa adalah aseksual, tetapi terjadi juga pola-pola seksual yang kompleks. Protozoa sebagai divisi telah dibagi-bagi menjadi lima filum utama. Beberapa ahli protozoologi membaginya menjadi enam filum (Fried 2006).Sel protozoa terdiri dari protoplasma yang dibungkus membran sel (plasmolemma) yang berfungsi sebagai dinding sel. Protoplasma terdiri dari dua komponen utama yaitu inti sel (nukleus) dan isi sel atau sitoplasma. Pengamatan protozoa menggunakan mikroskop akan terlihat bahwa sitoplasma terdiri atas dua bagian. Bagian terluar tampak homogen dan jernih (hyalin) disebut ektoplasma, dan bagian dalam disebut endoplasma. Endoplasma terlihat benda-benda seperti butir-butir kecil dan serabut benang halus yang ternyata adalah materi mengandung protein, karbohidrat, lemak, garam mineral, serta organel. Protozoa tidak memiliki organ sejati seperti alat pencernaan dan alat reproduksi sebagaimana layaknya metazoa. Akan tetapi mampu melakukan semua kegiatan biologis seperti bergerak, makan, bernapas, dan reproduksi. Proses-proses tersebut dilakukan oleh bagian di dalam sel, yang disebut vakuola kontraktil (Sugiarji 2005).Bakteri heterotrof, algae dan protozoa merupakan organisme heterotrof yang mampu memanfaatkan bahan organik dan anorganik pada lingkungan tempat tumbuh sebagai sumber nutrisi. Tempat hidupnya ada yang di air atau tanah yang basah. Ketiga organisme ini memegang peranan penting dalam penanganan limbah organik sehingga tidak mencemari lingkungan (Parwanayoni 2008).3. AzollaTumbuhan azola merupakan tumbuhan air yang dapat ditemukan daridataran rendah sampai ketinggian 2200 m dpl. Azola banyak terdapat diperairan tenang seperti danau, kolam, rawa dan persawahan. Tumbuhan azolatersebar luas di daerah persawahan padi, tumbuh pada permukaan air, cepatdapat menutup permukaan air, namun tidak mengganggu pertumbuhan padi.Apabila air surut akan menempel pada tanah yang lembab, namunperkembangannya kurang baik (Djojosuwito 2000). Azola sangat kaya akan protein, asam amino lengkap, vitamin (vitamin A,Vitamin B12 dan Beta- Carotene), perantara penyelenggara pertumbuhan danmineral seperti kalsium, fosfor, kalium, besi, tembaga, dan magnesium(Marhadi 2009).Azola tumbuh cepat, produksinya tinggi dan tersedia sepanjang tahunsehingga potensial sebagai bahan pakan, yang dapat diberikan segar maupundalam bentuk kering. Azola dapat berkembang biak dengan beberapa carayaitu secara vegetatif dan secara generatif. Pada perbanyakan secara vegetatif,cabang-cabang sisi memisahkan diri dari cabang utama atau batang induk,diikuti oleh pembentukan lapisan penutup luka akibat pemisahan. Selanjutnyacabang-cabang sisi yang memisah tumbuh menjadi tumbuhan dewasa yangbisa membentuk cabang-cabang baru. Perbanyakan secara vegetatif ini sangatcepat dengan waktu ganda (doubling time) biomasa sekitar 4-5 hari. Dari tumbuhan yang memisahkan diri ini sampai menjadiAzolla memerlukanwaktu 10-15 hari. Azola dengan bantuan simbiosisnya Annabaena azollae dapatberkembang menjadi 20 ton/ha dari penebaran 0,5 ton/ha selama 2 minggu (Djojosuwito 2000).C. Metedologi Praktikum1. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum Analisis Algae dan Protozoa dari Alam dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2013 pukul 08.50-11.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Alata. Prorozoa dan Algae:1) mikroskop lengkap2) alat tulis3) pipet tetes.b. Azolla1) mikroskop lengkap2) alat tulis3) pipet tetes4) mortar3. Bahana. Protozoa1) Sampel air kolam berwarna hijaub. Azolla1) tumbuhan azolla4. Cara kerjaa. Algae dan Protozoa1) Menggambil sampel air yang berwarna hijau menggunakan pipet tetes dan diletakkan pada petridish.2) Mengamati petridish dibawah mikroskop.3) Melakukan identifikasi morfologi mikrobiota (algae dan prorozoa) yang ada di air.4) Menggambar hasil pengamatan serta member keteranganb. Azolla1) Menggambil azolla secukupnya.2) Menggamati dan menggambar morfologi azolla dan sporangium yang terbentuk.3) Untuk menggamati mikrosopra caranya adalah menekan sporangium yang telah diletakkan pada kaca preparat dengan batang gelas.4) Menggambil sedikit dengan pipet, meletakkan diatas kaca preparat dan deglass.5) Mengamati dibawah mikroskop.6) Menggambar morfologi Annabaena azollae serta member keterangan.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1) Hasil PengamatanTabel 3.1 Hasil Pengamatan Algae pada Air SawahFotoKeterangan

Tidak ditemukan algae pada pengamatan.

Sumber: LoogbookTabel 3.2 Hasil Pengamatan Protozoa pada Air SawahFotoKeterangan

Gambar terlihat berbintik-bintik. Ada bedikit flagel pada beberapa protozoa. Saat pengamatan obyek bergerak-gerak Jenisnya adalah Oikomonas.

Sumber: LoogbookTabel 3.3 Hasil Pengamatan Morfologi AzollaGambarJenis AzollaKeterangan

21

3

Azolla microphyllaa. Keterangan bagian:1. Spora2. Daun3. Akarb. Ciri morfologi: Daun berwarna hijau, Akar berwarna coklat dan tidak berserabut.

Sumber: Loogbook

Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Mikroskop AzollaGambarKeterangan

1

2

1. Sel heterosit2. Sel vegetatif

Sumber: Loogbook2) PembahasanPada pengamatan kali protozoa dan algae dari alam, kami menggunakan air sawah sebagai sampelnya. Pada pengamatan kali ini hanya didapatkan protozoa saja, untuk alga kelompok kami tidak menemukan. Protozoa yang ditemukanpun tidak jelas hanya berupa bintik-bintik. Pada obyek terdapat flagel. Pada saat pengamatan protozoa bergerak-gerak sehingga menyulitkan praktikan yang mengamati. Pada pengamatan alga tidak ditemukan hal ini karena suatu alas an tertentu. Menurutkami ada hubungannya dengan waktu pengambilan sempel. Diperkirakan pengambilan sampel kami terjadi pada sawah yang baru saja digenangi. Hal ini menurut A. Niswati et al (2008) yaitu protozoa dan algae populasinya akan meningkat pada hari ke 20-30 setelah pengenangan. Hal ini kami simpulkan bahwa pada hari dimana kami mengambil sampel merupakan hari pertama penggenangan karena tidak ditemukannya algae dalam sempel air sawah tersebut. Selain kemungkinan terjadi kesalahan praktikan saat melakukan pengamatan contohnya perlakuan terhadap sampel sebelum diamati.Protozoa diyakini sebagai hewan pertama yang ada di bumi. Protozoa dan algae kadang kurang jelas perbedaannya. Namun tetep ada perbedaan antara keduanya. Protozoa memiliki cirri-ciri sebagai berikut: tidak dapat membuat makanan sendiri atau heterotrof, protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel), Protozoa hidup bebas sebagai saprofit atau parasit, protozoa merupakan Organisme bersel tunggal, Protozoa memiliki membran nukleus atau Eukariotik/ berinti sejati, protozoa Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok), hewan Protozoaini dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri, protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah, protozoa tidak mempunyai dinding sel, protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot.Sedangkan Alga merupakan tumbuhan talus yaitu tumbuhan yang struktur organ tubuhnya belum dapat dibedakan dengan jelas. Tubuhnya memiliki sel tunggal dan juga sel banyak, yang berpigmen dan berklorofil. Alga biasanya tumbuh pada tempat yang lembab. Algae mampu membuat makannya nya sendiri atau hidup secara heterotrof, hal inilah yang menjadikan perbedaan mendasar dengan protozoa. Semua alga mengandung klorofil tetapi ada pigmen lain yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida. Anabaena azollae merupakan salah satu jenis mikroalga. Azolla merupakan satu-satunya genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. pada tumbuhan ini terdapat 2 sel yaitu sel vegetative dan heterosit.sel vegetative merupakan sel yang normal, yaitu sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase. Serta sel yang menebal di dalam filamennya yang dinamakan heterosista. Fungsi utama heterosisata adalah mengubah nitrogen menjadi ammonia melalui proses fiksasi nitrogen.Semakin lama azolla di tanam maka pertumbuhan koloni juga semakin banyak dan sel heterosisnya juga semakin banyak hal ini di sebakan faktor kandungan nitogrn di udara, semakin banyak nitogen di udara maka sel heterosis akan semakin aktif melakukan penambatan nitogen sehingga sel vegetatif akan semakin berkembang.Algae dapat dimanfaatkan dibidang pertanian sebagai bahan dasar pupuk. Hal ini dikarenakan kandungan nutrient pada alga laut yang sangat berguna pada pertumbuhan makhluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan. alga laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung bahan kimia sintesis. Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik ditunjang pula oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah.Azolla dalam bidang pertanian sangatlah penting karena azolla dapat menambat nitrogen di udara setelah bersimbiosis dengan Anabaena azolla, sehingga dengan adanya azolla menggurangi penggunaan pupuk nitrogen dari bahan kimia, yeng menggunakan azolla lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Menginggat pentingnya kandungan nutrient pada azolla, maka azolla ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha. Peran protozoa dibidang pertanian seperti peningkatan kesuburan tanah pada lahan pertanian.Pengamatan algae dan protozoa dari alam kelompok kami mengamati air sawah yang berwarna hijau. Pada pengamatan algae tidak ditemukannya algae. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan sampel air sawah yang digunakan terlalu bening ataupun diakibatkan karena ketidak telitinya praktikan. Pada pengamatan protozoa ditemukan protozoa berjenis Oikomonas, yang memiliki cirri-ciri adanya flangel dan pada saat diamati obyek bergerak, selain itu adanya bintik-bintik. Bagian dari Azolla pinnata terdiri dari spora, daun, akar. Kenampakan morfologi dari Azolla pinnata ini adalah daun berwarna hijau, akar berwarna coklat dan tidak berserabut. Untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop pada sel Azolla pinnata ini ada dua macam yaitu sel heterosit dan sel vegetatif.

E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum acara Analisis algae dan Protozoa dari alam, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:a. Pada proses pengamatan hanya ditemukan protozoa, sedangkan algae tidak ditemukan pada pengamatan.b. Protozoa merukapan protista mirip hewan, sedangkan algae adalah protista mirip tumbuhan.c. Perbedaan mendasar pada protozoa dan algae adalah cara hidupnya. Protozoa hidup secara autrotof sedang algae hidup secara heterotrof.d. Anabaena azollae merupakan salah satu jenis mikroalga. Azolla merupakan satu-satunya genus dari paku air mengapung suku Azollaceae.e. Sel vegetative dan sel heterosit merupakan bagian dari tanaman azolla.f. Sel heterosit pada azolla merupakan sel yang berada di bagian ujung (terminal) yang dikhususkan dalam proses fiksasi nitrogen.g. Peran algae dan azolla dibidang pertanian terutama dimanfaatkan pada pembuatan pupuk.h. Manfaat Azolla bidang pertanian seperti peningkatan kesuburan tanah.2. SaranBerdasarkan hasil praktikum Analisis algae dan Protozoa dari alam, maka didapatkan beberapa saran untuk lancarnya praktikum, yaitu sebagai berikut:a. Diharapkan praktikan serius dalam melakukan praktikum sehingga hasil dari praktikum bisa maksimal.b. Dalam pengamatan mencari algae dan protozoa harus selalu teliti untuk membedakan jenisnya.

DAFTAR PUSTAKACampbell N A 2003.BiologiEdisi Kelima Jilid II. Jakarta: ErlanggaDjojosuwito S 2000. Azolla Pertanian Oganik dan Multiguna. Kanisius: Jakarta.Fried, George. 2006.BiologiEdisi Kedua. Jakarta: ErlanggaLahay 2007. Zoologi Invertebrata. Makassar: FMIPA Universitas Negeri Makassar Press. Marhadi 2009. Potensi Azolla (Azolla pinnata) sebagai Pakan Berbasis Lokal. Yasaguna: JakartaParwanayoni 2008. Penggantian Popolasi Bakteri Heterotrof, Algae dan Protozoa. J. Bumi Lestari. Vol. 8 (2): 180-185.Pitriana Pipit 2008. Bio EkspoMenjelajah Dunia Dengan Biologi. Solo: JatraGraphicPostlethwait dan Hopson 2006. Modern Biology. Texas: Holt, Rinehart and Winston Press.Purves dan Sadava 2003. Life The Science of Biology 7th Edition. New York: Sinauer Associates Inc.Rohmimohtarto, Kasijan. 2007.Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Jakarta: DjambatanSingleton dan Sainsbury 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition. England: John Wiley and Sons. Sussex.Sugiarji 2005. Avertebrata Jilid I. Bogor: Penebar Swadaya. .

50