group 5 phylum mollusca_x_semester 2

19
MOLLUSCA Group 5

Upload: biomapublishing

Post on 13-Jul-2015

339 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

MOLLUSCA Group 5

Mollusca (dalam bahasa latin, mallis = lunak) merupakan

hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak tersebut tidak

bersegmen- segmen dan terbungkus oleh mantel. Hewan ini

tergolong triploblastik selomata.

Umumnya hewan yang tergolong dalam filum ini memiliki

cangkang, namun ada juga yang tidak memiliki cangkang.

Cangkang filum hewan ini terbuat dari zat kapur. Umumnya

cangkang pada hewan ini terdapat di luar tubuh.

1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulangbelakang.

2. Habitatnya di air maupun darat.

3. Merupakan hewan triploblastik selomata.

4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.

5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.

6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf.

7. Organ ekskresi berupa nefridia.

8. Memiliki radula (lidah bergigi).

9. Hidup secara heterotrof.

10. Reproduksi secara seksual.

• KakiKaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuhyang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagianMolluska kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsiuntuk menangkap mangsa.

• Massa ViseralMassa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari Molluska. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi olehmantel.

• MantelMantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalamrongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubanginsang, lubang ekskresi dan anus.

Sitem syaraf Molluska terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini

mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.

Sistem pencernaan Molluska sudah terbilang lengkap terdiri dari

mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

Sistem sirkulasi Molluska mencakup jantung. Molluska juga

memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan

makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula, kecuali Pelechypoda

yang tidak mempunyai radula.

Sistem pernapasan dilakukan oleh satu atau banyak insang yang

disebut ktenidium atau sebuah paru-paru di dalam rongga

mantel, oleh mantel, atau oleh epidermis.

Ekskresi oleh ginjal yang disebut nerfidia.

Molluska bersifat kosmopotil, artinya ditemukan dimana- mana,

di darat, di laut, di air tawar mulai dari daerah tropis hingga

daerah kutub. Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi

Molluska terhadap lingkungan sangat tinggi.

Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ

reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada

individu lain (dioseus). Namun, meski begitu jenis siput tertentu

ada yang bersifat hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara

internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur

tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan

menjadi Molluska dewasa.

Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, serta ada tidaknya

cangkang, Molluska dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu:

1. Kelas Pelecypoda, yaitu golongan kerang.

2. Kelas Gastropoda, yaitu golongan siput.

3. Kelas Cephalopoda, yaitu golongan cumi- cumi.

4. Kelas Scaphopoda, yaitu golongan si cangkang gading.

5. Kelas Polyplacophora, yaitu golongan kiton.

Hewan ini disebut Pelecypoda (Yunani, peleys= kapal kecil, podos

= kaki) berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan

kelas ini pun beringsang berlapis- lapis maka sering disebut

Lamellibranchiata.

Struktur Tubuh Pelecypoda

Kelas ini mencakup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris,

terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Makanan kerang

berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan dalam

perairan yang masuk bersama air melalui sifon.

Contoh: 1. Asaphis detlorata (Remis)

2. Teredo navalis (cacing kapal)

3. Meleagrina margaritivera (kerang mutiara)

Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang

masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya

irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau

benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan

terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Terbentuknya mutiara

alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant

dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska. Pada

prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium

mantel yang masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian

epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan

nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping

membentuk keseluruhan cangkang.

Teory irritant mengungkapkan bahwa pada suatu saat

bagian ujung mantel sang kerang dimakan oleh ikan, hal ini

dimungkinkan karena kerang akan membuka cangkang dan

menjulurkan bagian mantelnya untuk menyerap makanan. Saat

mantelnya putus, bagian remah eptiheliumpun masuk ke dalam

rongga mantel. Teory irritant juga mengungkapkan bahwa bisa

saja mutiara terbentuk akibat masuknya cacing yang biasanya

menempati moluska pada masa perkembangannya kemudian

berpindah ke organisme lain.

Cacing ini merusak dan memasuki rongga mantel. Cacing

ini tanpa sengaja membawa bagian epithelium yang ada di

permukaan mantel bersamanya. Bila cacing mati dalam rongga

mantel, maka cacing ini akan dibungkus oleh epithelium,

membentuk kantung mutiara dan akhirnya terbentuklah mutiara.

Kalaupun cacing itu bisa melepaskan diri, maka epithelium yang tinggal dalam rongga mantellah yang akan membentukmutiara setelah sebelumnya membentuk kantung mutiara. Sementara teori yang kedua adalah masuknya partikel padat kedalam rongga mantel.

Partikel padat bisa saja terperangkap di dalam tubuhkerang akibat dorongan air. Saat kerang ini tak bisamengeluarkannya, partikel inipun bisa saja masuk ke ronggamantel. Saat dia masuk, epithelium juga ikut bersamanya. Epithelium ini akhirnya membungkus partikel padat sehinggaterbentuklah kantung mutiara. Kantung mutiara ini akhirnya akanmendeposisikan nacre ke partikel padat tersebut. Namundemikian sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung teorimasuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara walaupun teoriini dipahami sejak lama. Dari beberapa mutiara alami yang dibedah, menunjukkan bahwa bagian inti mutiaranya bukanlahpartikel padat.

Gastropoda (Yunani, gaster= perut, podos= kaki), berarti hewan

bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya.

Hewan ini meliputi 50.000 spesies, tetapi 15.000 diantaranya

telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi,baik

di darat, di air tawar, maupun di air laut.

Struktur Tubuh Gastropoda

Struktur larvanya bilateral simetri tetapi pada perkembangan

selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat- alat dalamnya

mengalami pembengkokkan hampir membentuk lingkaran. Kecuali

siput telanjang atau Vaginula seluruh anggota tubuh Gastropoda

terlindung oleh sebuah cangkan berkatup satu, sehingga disebut

univale.

Chepalopoda berasal dari kata chepale (kepala) dan poda

(kaki) yang berarti hewan yang mempunyai kaki di bagian

kepala. Cephalopoda hidup di laut, umumnya tidak mempunyai

cangkok, kecuali Nautillus sp. Kaki biasanya mengalami modifikasi

menjadi tentakel yang berfungsi sebagai tangan untuk

menangkap makanan.

Contoh Chepalopoda adalah Loligo fulii (cumi-cumi). Cumi-cumi

memiliki 10 kaki yang mengalami modifikasi menjadi tentakel

yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel pendek.

Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala, leher, dan badan. Pada

kepala terdapat mata yang tidak berkelopak berfungsi sebagai

alat penglihatan.

Pada bagian leher terdapat sifon atau cerobong penyemprot

yang berotot, berfungsi sebagai alat gerak ke arah belakang.

Untuk bergerak maju cumi-cumi menggunakan sirip dan

tentakelnya.

Struktur Tubuh Cephalopoda

1. Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalahsebagai berikut :

2. Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaeasp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), sotong(Sepia sp.), cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), danbekicot (Achatina fulica).

3. Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).

4. Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.

5. Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.

6. Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dankeong sawah yang merupakan hama dari tanaman.

7. Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.