phylum porifera

20
PHYLUM PORIFERA PHYLUM PORIFERA

Upload: renaldiermanto

Post on 30-Sep-2015

193 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

Kuliah Paleontologi dari filum Porifera.

TRANSCRIPT

  • PHYLUM PORIFERA

  • PHYLUM PORIFERA Angoota dari golongan Porifera, mempunyai ciri memiliki pori-pori banyak, sehingga disebut porifera.

    Merupakan hewan multisellular yang paling sederhana.

    Terdiri dari banyak sel yang saling tergantung dan terbagi-bagi menjadi jaringan yang berbeda-beda baik bentuk maupun fungsinya.

    Cara hidupnya adalah sessile, berkoloni, dan terutama di laut. Sebagian mereka kadang digolongkan kedalam Coelenterata.

  • HEWAN PORIFERABentuk yang paling sederhana dari sponge menyerupai vase, menambatkan diri pada laut dengan bagian basalnya, dan terbuka di bagian atasnya dengan dinding yang berpori-pori (pori-pori = ostia).

    Ostia adalah lubang-lubang dari kanal yang terdapat di bagian luar dinding dan di bagian dalam, terbuka pada spongocoel terhubung ke osculum yang terletak pada bagian atas dari hewannya.

    Air masuk melalui canal (ostia canal) ke spongocoel dan keluar melalui osculum.

  • Spongocoel bentuknya ada yang besar, dalam, tapi ada yang sangat dangkal atau bahkan terkadang ada yang hampir datar pada permukaan atas.

    Permukaan dalam dari sponges dilapisi oleh sel-sel coller yang berflagella.

    Permukaan dalam dari sponges dilapisi oleh sel-sel coller yang berflagella.

    Bentuk yang lebih maju, dindingnya lebih tebal, strukturnya sedikit lebih sederhana, canel systemnya lebih compleks, sel collar yang berflagella melapisi canel juga dan mempunyai oscula banyak.

  • BENTUK HEWAN PORIFERABentuk sponges sangat bervariasi yaitu bisa cylindris, spherical, globes, pyriform, foliate atau seperti daun / discoidal.

    Melekatkan diri dengan stem (tangkai). Stem nya ada yang pendek dan panjang, adapula yang tidak mempunyai stem, sehingga langsung melekatkan diri dengan bagian basalnya, sedangkan yang lain menambatkan diri dengan seberkas spicula yang seperti akar, contohnya pada Eupleetella.

    Ada beberapa bentuk yang melekat rata pada dasar (incrusting) serta ada pula yang dendritik dengan cabang-cabang yang terpisah atau bersatu membentuk network.Ukuran diameternya atau tingginya berkisar antara kurang dari 1 mm sampai 2 m.

  • DINDING TUBUH PORIFERA (The Body Wall)

    Dinding tubuhnya terdiri dari dua lapisan yang dipisahkan oleh protoplasmaLapisan paling luar disebut epidermis atau ectoderm yang berfungsi sebagai pelindung.Lapisan dalam adalah endodermis atau endoderm, yaitu yang melapisi spongocoel atau chambers dan sebagian atau seluruh dari canel-canel.

    Endoderm terdiri dari sel-sel columnar yang berflagella. Sel-sel flagella ini disebut choenocytes yaitu sel yang mempunyai leher disekeliling flagellanya dan sangat mirip dengan choanoflagellata, anggota dari protozoa.Berdasarkan hal tersebut, maka para ahli berpendapat bahwa porifera merupakan evolusi dari protozoa.

    Diantara ectoderm dan endoderm terdapat mesenchyme (mesogloca), yang mengandung sel-sel bebas yaitu amoebocyt dan spicula-spicula.Spicula yang komposisinya bisa terdiri dari bahan anorganik (calcareous dan siliceou) atau bahan organik.

    Sel-sel amoebocyt berfungsi untuk :- Mentransfer makanan.- Secretion (pembuangan).- Pembentuk spicula monaxon, triaxon, tetraxon.

  • SISTIM SALURAN (Canal System)Dinding tubuhnya mengandung sistim saluran (canal system) yang bercabang-cabang yang dilalui aliran air yang disebabkan oleh choanocytes.Canal-canal tersebut terdiri dari :- ostia (inhalant pores).- inhalent current (ostia canal).- exhalent.- spongocoel.- osculum.

    Pada sponge yang sederhana dindingnya perforated (pada tipe saluran asconoid), karena adanya kanal-kanal yang menghubungkan permukaan dinding luar dan control cavity.

    Tipe saluran ada 3, yaitu :- asconoid. - syconoid. - leuconoid.

    Dinding tubuh pada tipe yang sederhana dengan tipe saluran asconoid adalah tipis, sedangkan pada tipe yang lebih maju (tipe syconoid dan leuconoid) , dindingnya tebal.

  • SPIKULA dan SKELETON

    Tubuh bagian lunaknya di suport oleh struktur internal, yaitu skeleton, yang terdiri dari organic fibers atau crystalline spicules atau kombinasi ke duanya. Sedangkan bath sponge skeleton nya terbuat dari spongin, contohnya :- Lecosolenia dan Sycon, adalah calcareus sponge, spiculanya terbuat dari calcium carbonat.- Euplectella, adalah glass sponge, spiculanya terbuat dari silica.Bentuk-bentuk spikula

  • BENTUK-BENTUK SPIKULA1. Monaxon :cabangnya tumbuh hanya ke satu arah (monoctinal) atau ke dua arah (diactinal) dari 1 axis yang axisnya bisa lurus atau lengkung.

    2. Triaxon :cabangnya hexaetinal (6), terdiri dari 3 axis yang berpotongan pada sudut 90.

    3. Tetraxon : cabangnya tetraetinal (4), dimana ke empat cabangnya tidak terletak pada bidang yang sama.

    4. Polyaxon :cabangnya banyak (> 6), terdiri dari cabang-cabang radial yang sama yang bermula dari titik pusat

    5. Desmas :bentuknya tidak beraturan, dan mempunyai ornamen, contohnya tetractinellida.

    6. Speres :bentuknya tak beraturan dan terbuat dari bahan yang berbentukbola.

    7. Spongin fibers: tersusun menjadi network atau bercabang-cabang.Bagian yang menjadi fosil adalah skeletonnya atau (spikulanya).

  • KLASIFIKASI PORIFERAKomposisi elemen-elemen skeleton(spikula) maupun bentuknya, sangat dipengaruhi oleh lingkungan serta cara pertumbuhannya, baik yang fosil maupun yang masih hidup. Oleh karena itu komposisi dan bentuk spikula hanya baik untuk penggolongan kedalam klas-klasnya.

    Untuk taxonomi yang lebih rendah, aspek-aspek selain spikula harus dipakai.

    PORIFERA berdasarkan bentuk dan komposisi spikula, digolongkan ke dalam 4 klas, yaitu :

    Klas 1. Calcarea.Klas 2. Hexactinellida.Klas 3. Demospongia.Klas 4. Pleospongia.

  • KLAS 1. CALCAREAFosil yang pertama ditemukan Camerocladia dari batuan Cambrian. Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Hidup di neritik zone dan tide level. Klas ini di golongkan dalam 2 ordo, yaitu :

    Ordo 1. Homocoelacontoh, Leucosolenia.Ordo 2. HeberocoelaC-Rcontoh, Girtyocoelia.

  • KLAS 2. HEXACTINELLIDAGolongan ini hidup pada kedalaman dari 100 m > 5000m, di golongkan kedalam 2 ordo, yaitu :

    Ordo 1. Lyssacina C-ROrdo 2. DyctioninaT-R

    Aphrocallistes vastus

  • KLAS 3. DEMOSPONGIAKlas ini digongkan ke dalam 3 ordo, yaitu :Ordo 1. TetractinellidaC-ROrdo 2. MonaxonidaC-ROrdo 3. KeratosaR

    DemospongiaGolongan Demospongea yang telah memfosil

  • KLAS 4. PLEOSPONGIAMerupakan sponge yang telah punah, calcareous dengan bentuk seperti cup. Masa hidupnya dari Cambrian awal Cambrian tengah dan tersebar luas di dunia.Ciri-ciri Pleospongia : Dindingnya terdiri 2 lapis yang berbentuk kerucut, cylendris, cup atau seweer (cawan). Ditengah rumahnya terdapat central cavity. Untuk yang paling sederhana, dindingnya hanya 1 lapis, seperti pada Monocyathus Ruang antara ke dua dinding disebut intervallumyang dibagi kedalam ruang-ruang yang lebih kecil oleh parieties. Kedua dindingnya perforate dan pori-pori dinding luar lebih besar dari pori-pori dinding dalam. Klasifikasi PleospongiaPleosponge dibagi kedalam 4 sub klas, yaitu :Subklas 1. Monocyatha.Subklas 2. Archaeocytha.Subklas 3. Acanthocyatha.Subklas 4. Uranocyatha.

  • Sejarah Geologi PleospongiaFosilnya mulai diketemukan pada awal cambrian pada batuan limestone dan shale dan tidak ditemukan lagi pada cambrian tengah.Beberapa speciesnya membangun reefs (biocherms dan biostromes) yang merupakan reef yang pertama diketahui dibangun hewan.Ditemukan berasosiasi dengan - Brachiopoda(Rustella)- Gastropoda(Helcionella & Scenella)- Trilobite(Olenellus)- Algae Subklas Acanthocyatha dianggap sebagai nenek moyang dari anthozoa (coral), karena baik dinding dalam maupun parietiesnya tidak berpori dan central cavity nya mulai terisi dengan skeletal tissue (jaringan rangka). Dinding dalanya tidak tumbuh dengan baik.

  • Sebab Kepunahan Pleospongia

    Pori-pori nya sangat kecil sehingga menjadi hambatan bagi mereka untuk hidup di air laut yang berlumpur pada Cambrian Tengah.Mereka terkalahkan dalam kompetisinya dengan calcareous algae.Atau mungkin ada jenis baru pada ecologi yang sama dan mereka tidak dapat bertahan.

  • Fosil-fosil Porifera yang telah terekam dalam kurun waktu geologi