bab iv phylum porifera

30
BAB 4 PHYLUM PORIFERA Porifera berasal dari kata Latin porous yang berarti berlubang-lubang, dan ferre artinya “to carry” atau membawa. Golongan binatang ini termasuk binatang yang bersel banyak atau metazoa, yang mempunyai susunan paling sederhana. Contoh binatangnya yang terkenal adalah sponsa. 4.1 MORFOLOGI PORIFERA Porifera yang sederhana berbentuk menyerupai vas kembang dengan alasnya melekat pada dasar laut atau benda lain. Dindingnya penuh lubang-lubang yang dinamakan ostia yang berfungsi sebagai mulut dari saluran-saluran yang mengalirkan air dari luar dinding ke dalam ruangan tengah yang dinamakan spongocoel, kemudian keluar melalui osculum yang terletak pada

Upload: komang-wahyu-krisna-brata

Post on 26-Nov-2015

207 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Phylum Porifera

BAB 4PHYLUM PORIFERA

Porifera berasal dari kata Latin porous yang berarti berlubang-lubang, dan ferre artinya “to carry” atau membawa. Golongan binatang ini termasuk binatang yang bersel banyak atau metazoa, yang mempunyai susunan paling sederhana. Contoh binatangnya yang terkenal adalah sponsa.

4.1 MORFOLOGI PORIFERAPorifera yang sederhana berbentuk menyerupai vas kembang dengan

alasnya melekat pada dasar laut atau benda lain. Dindingnya penuh lubang-lubang yang dinamakan ostia yang berfungsi sebagai mulut dari saluran-saluran yang mengalirkan air dari luar dinding ke dalam ruangan tengah yang dinamakan spongocoel, kemudian keluar melalui osculum yang terletak pada puncak binatang itu.

Page 2: BAB IV Phylum Porifera

Sketsa binatang sponsa, sistem saluran rhagon

Dinding sponsa terdiri dari dua lapis sel, lapisan luar dinamakan epidermis atau ectoderm, lapisan dalam dinamakan gastrodermis atau endoderm. Endoderm terdiri dari satu lapisan sel-sel pipih yang gunanya untuk melindungi bagian-bagian yang ada di dalamnya. Endoderm melapisi dinding spongocoel, ruangan-ruangan, dan juga sebagian dari dinding saluran. Endoderm terdiri dari sel-sel yang mempunyai flagel (bulu getar) yang disebut choanocyt. Choanocyt berfungsi mengalirkan air dengan cara menggerak-gerakannya. Air yang mengandung makanan dan oksigen mengalir dari luar ke dalam spongocoel.spongocoel.

Page 3: BAB IV Phylum Porifera

Disini makanan dan oksigen diambil oleh sel-sel endoderm, kemudian air tersebut keluar lagi melalui osculum. Ruangan diantara ectoderm dan endoderm berisi mesenchyme (mesogloea). Di dalam mesogloea terdapat sel-sel bebas yang disebut amoebacytes. Beberapa amoebacytes ini berfungsi untuk mengangkut makanan dan membuang kotoran keluar, dan beberapa lainnya membuat alat-alat penguat yang disebut spicula. Berdasarkan letak lapisan endoderm, binatang porifera dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni ascon, sycon, leucon dan rhagon.Bentuk Sycon :Endoderm hanya melapisi bagian dalam dari

saluran –saluran radierBentuk Ascon :Endoderm hanya melapisi dinding spongocoel

sajaBentuk Leucon :Endoderm hanya melapisi bagian dalam saluran-

saluran yang bercabang-cabangBentuk Rhagon :Endoderm hanya melapisi ruangan-ruangan

tersendiriNOTE : Bentuk Leucon dan Rhagon sistem salurannya sama, hanya pada Leucon tidak punya kamar tersendiri, sedangkan mengenai tubuhnya yang tebal serta mesenchymnya yang padat (tebal) adalah sama.

Page 4: BAB IV Phylum Porifera

Morfologi sponsa, Phylum Porifera

Ket : A. Ascon, B. Sycon (Schrock and Twenhofel, 1952), C. Leucon, D. Rhagon (Easton, 1960)

Page 5: BAB IV Phylum Porifera

Sketsa Morfologi Sponsa Phylum Porifera dengan bentuk Sycon

Page 6: BAB IV Phylum Porifera
Page 7: BAB IV Phylum Porifera

Perbedaan Tipe Saluran Air pada Lapisan Endoderm (Gastrodermis) binatang Porifera:

A. Ascon, Tipe Ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air sederhana. Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh tipe Ascon, misalnya Leucoslenia.

B. Sycon, Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori ke saluran radial yang berdinding koanosit ’spongocoel’ keluar melalui oskulum, misalnya : Scypha.

C. Rhagon (Leucon), Tipe Rhagon merupakan Porifera dengan tipe saluran air yang paling kompleks/rumit. Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori-pori saluran radial yang bercabangcabang keluar melalui oskulum. misalnya Euspongia dan Spongida.

Page 8: BAB IV Phylum Porifera

Leucoslenia sp (Tipe Ascon) Scypha sp (Tipe Sycon)

Euspongia sp (Tipe Rhagon dan Leucon)

Page 9: BAB IV Phylum Porifera

Bagi kita yang penting ialah bahwa sponsa itu membuat suatu rangka yang terdiri dari jarum-jarum atau spicula yang dibentuk di dalam Mesogloes (Mesenchym) oleh sel Scleroblast. Spicula tersusun dari spongine (suatu bahan organik mempunyai sutera), ada yang tersusun dari kapur, dan ada pula yang dari silika.

Spicula yang terbuat dari spongine tidak pernah dijumpai dalam fosil. Pada umumnya spicula tumbuh menjadi satu dan membentuk suatu rangka yang kokoh sehingga dapat membentuk fosil yang baik. Pada pemfosilan silika dapat diganti oleh kapur atau sebaliknya.

Spicula mempunyai bentuk bermacam-macam, dan sangat penting untuk pembagian kelas binatang ini. Sel yang membuat spicula di dalam mesenchym binatang porifera adalah : a) Amoebacytas, b) Mesogloca, c) Scleroblast, d) Choanocyta.

Page 10: BAB IV Phylum Porifera

Contoh binatang Amoebacytas yang membuat spicula di dalam mesenchyme pada tubuh binatang Porifera

Page 11: BAB IV Phylum Porifera

Kita mengenal 4 macam bentuk umum spicula, yaitu :

Sketsa Spicula Binatang Sponsa, Phylum Porifera1. Monaxon, 2. Triaxon, 3. Hexacon, 4. Polyaxon

Page 12: BAB IV Phylum Porifera

1. Spicula Monaxon : Bentuk menyerupai jarum yang halus2. Spicula Triaxone : Bentuk ini mempunyai 3 sumbu yang membentuk

sudut sama besar satu sama lain, pada umumnya mempunyai 6 jarum (hexacone)

3. Spicula Tetraxone : Bentuk ini terdiri dari 4 jarum yang membuat sudut sama besar, atau 3 jarum diantaranya terletak pada satu bidang sedangkan yang satu lainnya tegak lurus pada bidang tersebut.

4. Spicula Polyaxone : Bentuk ini terdiri dari banyak jarum-jarum yang terpencar dari satu pusat. Kadang-kadang dapat menyerupai bentuk bintang yang disebut Spicula Asters.

Spicula-spicula lainnya yang jarang dijumpai ataupun belum dikenal adalah : 5. Spicula Heteraxone, 6. Spicula Litistid (Spicula Desmas), 7. Spicula Octaxone.

Page 13: BAB IV Phylum Porifera

Contoh Spicula pada Tubuh Binatang Porifera

Page 14: BAB IV Phylum Porifera

Bentuk-bentuk Spicula sponsa dan rangkaiannya dari bentuk rangka gampingan dan silika yang sangat bervariasi (Moore, Lalicker and Fischer,

1952)

Page 15: BAB IV Phylum Porifera

4.2 KLASIFIKASI PHYLUM PORIFERABerdasarkan bentuk dan komposisi rangkanya Phylum Porifera dibagi kedalam 4 kelas, yaitu :1. KELAS CALCAREA

Berdasarkan sistem salurannya terbagi menjadi 2 ordo, yaitu :- Ordo Homocoela- Ordo Heterocoela

2. KELAS HEXACTINELLIDA (HYALOSPONGIA)Berdasarkan bentuk rangkaian spiculanya terbagi menjadi 2

ordo, yaitu :- Ordo Lyssacina- Ordo Dictyonina

3. KELAS DEMOSPONGIA (rangkaian beberapa spicula)Berdasarkan bentuk spiculanya terbagi menjadi 6 ordo, yaitu :- Ordo Tetractinellida - Ordo Lithistida- Ordo Monoaxonida - Ordo Myxospongida- Ordo Keratosa - Ordo Heteractinellida

Page 16: BAB IV Phylum Porifera

4. KELAS PLEOSPONGIA (sponsa gampingan)Berdasarkan bentuk dan susunan dindingnya terbagi menjadi 2 ordo, yaitu :

- Ordo Monocyatha- Ordo Archaeocyatha

4.2.1. Kelas CalcareaSponsa dari kelas ini mempunyai rangka dari kalsit (CaCO3) atau

aragonit. Spiculanya dapat berbentruk monoaxone, triaxone, tetraxone. Spicula ini bisa tersebar di seluruh tubuhnya atau bersatu membentuk rangka yang kokoh. Yang terakhir bisa membentuk fosil yang baik. Tipe salurannya Ascon, Sycon dan Leucon. Kelas Calcarea fosil-fosilnya sangat miskin karena spiculanya bisa larut. Berdasarkan sistem salurannya dibagin menjadi 2 ordo yaitu Homocoela dan Heterocoela.

Ordo Homocoela, dinding tubuhnya tipis, bagian dalamnya tidak terlipat, tipe salurannya Ascon, rangkanya seperti tidak bisa terawetkan, fosil terpecah-pecah kecil. Contoh yang masih hidup Leucosolenia, Grantia.

Page 17: BAB IV Phylum Porifera

Gambar 10. Kelas Calcarea, Ordo Homocoela. A. Girtyocoelia, B. Tremacystia (Schrock and Twenhofel, 1952)

Page 18: BAB IV Phylum Porifera

Ordo Heterocoela, dinding binatang tebal, bagian dalamnya terlipat, saluran ke spongocoel dilapisi sel-sel endoderm, sistem salurannya sycon, leucon rangkanya berkembang biak, hidup mulai Kambrium – Resen. Tipe saluran sycon berukuran kecil, hidup di laut dangkal. Contoh yang masih hidup : SyconContoh fosilnya : Girtycoelia (Gb. 10 A) – Pennsylvanian

Tremacystia (Gb. 10 B) – Kapur Type saluran Intricate (berliku-liku) dan anastomosing.Contoh fosilnya : Eudea (Gb. 11 A) – Trias – Jura Contoh yang masih hidup : Petrosoma (Gb. 11 B)

Gambar 11. Kelas Calcarea, Ordo Homocoela. 11 A, Eudea. 11 B, Petrosoma (Schrock and Twenhofel, 1953)

Page 19: BAB IV Phylum Porifera

Contoh Fosil Eudea sp yang memiliki Type saluran

Intricate (berliku-liku) dan anastomosing.

Page 20: BAB IV Phylum Porifera

4.2.2. Kelas Hexactinellida (Sponsa gelas)Sponsa ini memiliki type spicula Triaxone/ hexaxone yang

tersusun dari silika. Spicula-spicula tersebut kadang-kadang bersatu membentuk rangka kuat (misalnya pada ordo Dictyonina) yang dihubungkan dengan bahan dari silika, sistem salurannya rhagon. Berdasarkan bentuk rangkaian spiculanya, kelas ini dibagi menjadi 2 ordo, yaitu Lyssacina dan Dyctyonina.

Ordo Lyssacina, sponsa dengan rangka lyssacine yaitu rangka yang dibentuk oleh jalinan memancar hexaxone berupa rangkaian matajala yang tak beraturan.Contoh fosilnya : Protospongia (Gb. 12. 6-7) Kambrium Contoh yang masih hidup : Hidnoceras (Gb. 12. 8), Dictiospongia (Gb. 12. 14), Euplectella (Gb. 12. 3)

Ordo Dictyonina, sponsa yang rangkanya dibentuk oleh hexaxone yang ujung-ujungnya bergabung hingga membentuk jaringan tiga dimensi yang kurang lebih simetri beraturan atau spicula yang dyctyonine (rangkaian serabut). Yang masih hidup Hexatinella, fosilnya Ventricullites (Gb. 12. 17)

Page 21: BAB IV Phylum Porifera

Gambar 12. Kelas Hexatinellida. 3, 6, 8, 14, Ordo Lyssacina : 3, Euplecetellacweni, 6-7 Protospongia monomea, 8 Hydnoceras phymatodes, 14 Dyctyospongia sceptrum, 17 Ordo Didtyonina : Ventriculites (Easton, 1960)

Page 22: BAB IV Phylum Porifera

Contoh Fosil Euplectella sp dengan ordo Lyssacina yang memiliki rangka rangka lyssacine yaitu rangka yang dibentuk oleh jalinan memancar

hexaxone berupa rangkaian matajala yang tak beraturan.

Page 23: BAB IV Phylum Porifera

4.2.3. Kelas Demospongia Kelas Demospongia termasuk golongan yang tidak memiliki

spicula hexaxone, tetapi memiliki spicula monoaxone, tetraxone, polyaxone, yang terbuat dari serabut spongine, silika atau kombinasinya. Sistem salurannya adalah leucon. Banyak jenis sponsa kelas ini yang masih hidup, dan fosilnya pernah ditemukan berumur Kambrium. Atas dasar bentruk spiculanya para ahli zoologi membagi kelas ini menjadi 3 ordo, yaitu :1. Ordo Tertactinella2. Ordo Monoaxonida3. Ordo Keratosa

Ordo Tertactinellida memiliki spicula monoaxone dan tetraxone yang terbuat dari silika, yang terletak bebas didalam mesenchyme. Rangka yang terbentuk oleh himpunan spicula dinamakan lithistid. Ordo ini mulai muncul pada zaman Kambrium – Resen. Puncak perkembangannya pada zaman Kapur. Fosil-fosilnya yang penting dari golongan Lithistida, antara lain (Gb. 14)Jerea – Kapur Cylindrophyma – Jura Siphonia – Kapur Jerenica – Kapur

Page 24: BAB IV Phylum Porifera

Gambar 14. Kelas Demospongia, Ordo Tetractinallida (Schrock and Twenhofel, 1953)Astraeospongia, B-C. Zittella, D. Jerea, E. Cylindrophyma, F. Siphonia, G. Jereica, H-I.

Astylospongia.

Ordo Monoaxonida memiliki spicula monoaxone yang terbuat dari silika yang tersebar dalam mesenchyme, dan apabila binatang ini mati spiculanya mengendap di dasar laut. Jenis binatang ini hidup di laut dangkal (sekitar 50 m), meskipunada beberapa jenis yang bisa hidup di air tawar yang spiculanya kecil. Fosilnya jarang dijumpai.

Page 25: BAB IV Phylum Porifera

Ordo Keratosa memiliki spicula serabut spongine yang sering digunakan orang untuk mandi, yaitu Euspongia. Sponsa ini hidup di atas batu di laut dangkal beriklim tropis hingga subtropis. Fosil-fosilnya tidak pernah ditemukan.

Contoh Fosil Astytlospongia pada ordo Tetractinallida yang memiliki spicula monoaxone dan tetraxone yang terbuat dari silika, dan Euspongia pada

ordo Keratosa yang memiliki spicula serabut spongine.

Page 26: BAB IV Phylum Porifera

4.2.4. Kelas Pleospongia

Kelas Pleospongia adalah sponsa gampingan yang telah punah, bentuknya menyerupai piala, muncul pada permulaan Kambrium serta mencapai puncak perkembangannya, pada zaman Kambrium Tengah punah.

Morfologi cangkangnya yaitu berbentuk kerucut atau silinder yang mempunyai dinding tunggal atau ganda yang berlubang-lubang, tersusun dari zat gampingan. (Gambar 15)

Ruangan antara dinding luar dan dinding dalam dinamakan intervalum. Di dalam intervalum terdapat bidang-bidang vertikal atau radial yang dinamakan parities, sedangkan bidang-bidang yang letaknya horizontal dinamakan synapticulata, dan bidang-bidang yang tidak beraturan dinamakan dissepiment.

Page 27: BAB IV Phylum Porifera

Gambar 15. Sketsa rangka Pleospongia

Page 28: BAB IV Phylum Porifera

Berdasarkan bentuk susunan dindingnya kelas Pleospongia dibagi menjadi 2 subkelas yaitu Monocyatha dan Archaeocyatha.

Subkelas Monocyatha memiliki dinding tunggal berlapis-lapis dan pada permukaannya berlubang-lubang berbentuk kerucut. Contoh genusnya : Monocyathus (Gambar 16)

Subkelas Archaeocyatha memiliki dinding ganda, rangkanya berbentuk kerucut dan beberapa jenis mempunyai struktur intervallum.

Contoh-contoh genusnya yang penting (Gambar 16) Ajacicyatha, Archaeocyathellus, Vevadacyathus, Cambrocyathus, Protopharetra.

Archaeolynthus sp

Archaeocyath monocyathus

Page 29: BAB IV Phylum Porifera

Ket. Gambar 16. Kelas Pleospongia. 6. Subkelas Monocyatha 1-5, 7-9 Subkelas Archaeocyatha (Eatson, 1960)

Page 30: BAB IV Phylum Porifera

END PRESENTATIONEND PRESENTATION