gejala klinis gastritis.docx

4
GEJALA KLINIS GASTRITIS Kebanyakan gastritis tanpa gejala. Mereka yang mempunyai keluhan biasanya berupa keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering dihubung-hubungkan dengan gastritis adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang sampai muntah. Keluhan-keluhan tersebut sebenarnya tidak berkorelasi baik dengan gastritis, keluhan-keluhan tersebut juga tidak dapat digunakan sebagai alat evaluasi keberhasilan pengobatan. Pemeriksaan fisis juga tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa. Gastritis terbagi menjadi gastritis akut dan kronik. Untuk gejala klinis pada : gastritis akut yaitu berkisar pada keadaan asimtomatik, nyeri abdomen yang ringan hingga nyeri abdomen yang akut dengan hematemesis. Gastritis kronik yaitu biasanya asimtomatik, kendati gejala nausea, vomitus, atau keluhan tidak nyaman pada abdomen atas dapat terjadi, kadang-kadang ditemukan anemia pernisiosa yang manifes. Hasil labortoriumnya meliputi hiploklorida lambung dan hopirgastrinemia serum. Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, dan muntahmerupakan keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula pendarahan pada saluran cerna berupa hematemesis dan melena, yang disusul tanda-tanda anemia pasca pendarahan. Jika dilakukan anamnesis, terdapat riwayat penggunaan oba-obatan atau bahan kimia tertentu.

Upload: rey-kristianingsih

Post on 09-Aug-2015

393 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GEJALA KLINIS GASTRITIS.docx

GEJALA KLINIS GASTRITIS

Kebanyakan gastritis tanpa gejala. Mereka yang mempunyai keluhan biasanya berupa

keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering dihubung-hubungkan dengan gastritis adalah

nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang sampai muntah. Keluhan-

keluhan tersebut sebenarnya tidak berkorelasi baik dengan gastritis, keluhan-keluhan tersebut

juga tidak dapat digunakan sebagai alat evaluasi keberhasilan pengobatan. Pemeriksaan fisis

juga tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa.

Gastritis terbagi menjadi gastritis akut dan kronik. Untuk gejala klinis pada :

gastritis akut yaitu berkisar pada keadaan asimtomatik, nyeri abdomen yang ringan

hingga nyeri abdomen yang akut dengan hematemesis.

Gastritis kronik yaitu biasanya asimtomatik, kendati gejala nausea, vomitus, atau

keluhan tidak nyaman pada abdomen atas dapat terjadi, kadang-kadang ditemukan

anemia pernisiosa yang manifes. Hasil labortoriumnya meliputi hiploklorida lambung

dan hopirgastrinemia serum.

Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, dan muntahmerupakan

keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula pendarahan pada saluran cerna berupa

hematemesis dan melena, yang disusul tanda-tanda anemia pasca  pendarahan.

Jika dilakukan anamnesis, terdapat riwayat penggunaan oba-obatan atau bahan

kimia tertentu.

PENATALAKSANAAN GASTRITIS

1. Klien dipuasakan

2. Pemasangan Nasogastrik Tube (NGT) atau Linton tergantung dari letak pendarahan.

3. Memberikan terapi cairan parenteral elektrolit dan vitamin.

4. Memberikan transfusi darah

5. Memasang kateter Swan-Ganz, CVP

6. Memasang kateter dan penampung urin

7. Memberikan terapi obat-obatan seperti analgesik dan simetidin

8. Melakukan tindakan lavase ( kumbah ) lambung

9. Gastrokopi : melakukan elektrokoagulasi

10. Tindakan operasi : perbaikan dengan reseksi

Page 2: GEJALA KLINIS GASTRITIS.docx

Untuk pengobatan gastritis akibat infeksi kuman Helicobacter pylori dengan melakukan

eradikasi yang dilakukan dengan kombinasi antara berbagai antibiotik dan proton pum

inhibitor (PPI). Antibiotik yang dianjurkan adalah klaritomisisn, amoksilin, metronidazol,

dan tetrasiklin. Bila PPI dan kombinasi 2 antibiotik gagal danjurkan menambahkan bismuth

subsalisilat/subsitral.

GEJALA KLINIS HEPATITIS

Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit yang

mencolok, gagal hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :

1. stadium prodromal,

Disebut stadium praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien

mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus

belum muncul. Stadium ini berlangsung 1-2minggu dan di tandai dengan : malaise umum,

rasa lelah, gejala infeksi saluran napas atas, mialgia (nyeri otot), keengganan terhadap

sebagian makanan.

2. stadium ikterus,

Adalah stadium kedua hepatitis virus dan dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih. Pada

sebagian orang, stadium ini ditandai dengan timbulnya ikterus. Manifestasi lain adalah :

memburuknya semua gejala pada stadium prodromal, pembesaran dan nyeri tekan hati,

splenomegali, gatal pada kulit.

3. periode konvalesens ( pemulihan ),

Adalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya terjadi dalam 4 bulan untuk HBV dan

HCV dan dalam 2-3 bulan untuk HAV. Selama periode ini : gejala mereda, termasuk

ikterus dan nafsu makan pulih.

PENATALAKSANAAN

1. Pasien yang menderita hepatitis harus menghindari konsumsi alkohol. Alkohol

memperburuk stadium dan mempercepat perburukan HBV dan khususnya HCV.

2. Terapi obat bagi individu yang terinfeksi biasanya dilakukan secara bertahap untuk

infeksi kronis. Suntikan interferon alfa (IFN-α), suatu sitokin paten, telah dipakai

untuk mengobati HBV dan HBC. Interferon umumna dikontraindikasikan bagi

penderita yang penyakit hati yang berada pada stadium sangat lanjut.

3. Terapi kombinasi interferon termodifikasi dengan analog nukleotida adalah

pengobatan yang paling berhasil untuk saat ini. Interferon termodifikasi disebut

Page 3: GEJALA KLINIS GASTRITIS.docx

Interferon pegilase, yang mempunyai waktu paruh lebih lama dibanding IFN-α dan

tidak membutuhkan pengukuran dosis berulang.

4. Pemberian vaksin HBV

5. Terapi antivirus