gambaran gejala dan tanda klinis diare akut

Upload: edo-putra-boy

Post on 09-Mar-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjgkgg

TRANSCRIPT

  • 7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Penyakit diare merupakan salah satu penyebab

    mortalitas dan morbiditas anak di dunia. Diare menjadi

    penyebab kedua kematian pada anak di bawah lima tahun,

    sekitar 760.000 anak meninggal setiap tahun karena

    diare. Sebagian besar dari mereka disebabkan oleh

    makanan dan sumber air yang terkontaminasi penyebab

    diare. Sebesar 780 juta orang tidak memiliki akses

    terhadap air minum dan 2,5 milyar orang tidak memiliki

    sanitasi. Diare akibat infeksi tersebar luas di seluruh

    negara berkembang. Sebagian besar orang yang meninggal

    karena diare sebenarnya karena dehidrasi berat dan

    kehilangan cairan (WHO, 2013).

    Data dari World Gastroenterology Organisation

    Global Guideline (2012), terdapat sekitar dua miliar

    kasus penyakit diare di seluruh dunia setiap tahun dan

    1,9 juta anak di bawah lima tahun meninggal setiap

    tahun. Jumlah ini adalah 18% dari semua kematian anak

    di bawah lima tahun dan berarti bahwa lebih dari 5000

  • 8

    anak-anak meninggal setiap hari akibat penyakit diare.

    Dari semua kematian anak akibat diare, 78% terjadi di

    kawasan Afrika dan Asia Tenggara.

    Di Indonesia yang merupakan negara berkembang,

    penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan

    masyarakat, karena morbiditas dan mortalitasnya yang

    masih tinggi (Kemenkes RI, 2013). Survei morbiditas

    yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan

    dari tahun 2000 sampai dengan 2010 terlihat

    kecenderungan insidensinya meningkat. Pada tahun 2000

    Incidence Rate (IR) penyakit diare 301/1000 penduduk

    dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar

    Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan

    Case Fatality Rate (CFR) yang masih tinggi. Pada tahun

    2008 terjadi KLB di 69 kecamatan dengan jumlah kasus

    8133 orang dengan jumlah kematian 239 orang (CFR

    2,94%). Sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33

    kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian

    73 orang (CFR 1,74%). Diare menjadi permasalahan utama

    yang ditangani di Puskesmas. Penyakit diare sering

    menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih

  • 9

    lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan

    kematian (Adisasmito, 2007).

    Dilaporkan angka kesakitan diare di wilayah kerja

    Puskesmas Gondomanan tahun 2011 sebanyak 593 kasus

    (Pemerintah Kelurahan Ngupasan, 2012). Untuk wilayah

    kerja Puskesmas Danurejan II dari tahun 2011 sampai

    2012 mengalami peningkatan dari tahun 2011 433 menjadi

    462 pada tahun 2012 (Pemerintah Kelurahan Suryatmajan,

    2012). Melihat kondisi kedua kampung yang menjadi

    tujuan tempat penelitian ini, yaitu Kampung Cokrodirjan

    dan Ratmakan yang berada di pinggiran Kali Code, sangat

    dimungkinkan sanitasi ikut andil menjadi penyebab diare

    balita yang terjadi.

    Dari pemaparan di atas, penelitian ini bertujuan

    melihat prevalensi dan faktor risiko yang menyebabkan

    kejadian diare di Kampung Cokrodirjan dan Ratmakan.

    I.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat

    dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana prevalensi diare anak balita di Kampung

    Cokrodirjan dan Ratmakan?

  • 10

    2. Bagaimana gambaran faktor sosioekonomi pada anak

    yang terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan

    Ratmakan?

    3. Bagaimana gambaran faktor lingkungan pada anak

    yang terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan

    Ratmakan?

    4. Bagaimana gambaran faktor gizi dan imunisasi pada

    anak yang terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan

    Ratmakan?

    5. Bagaimana gambaran faktor perilaku pada anak yang

    terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan Ratmakan?

    6. Bagaimana gambaran kandungan bakteri coliform dan

    coli tinja pada air lingkungan di Kampung

    Cokrodirjan dan Ratmakan?

    I.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat

    dirumuskan beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

    1. Mengetahui prevalensi diare anak balita di Kampung

    Cokrodirjan dan Ratmakan.

  • 11

    2. Mengetahui gambaran faktor sosioekonomi pada anak

    yang terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan

    Ratmakan.

    3. Mengetahui gambaran faktor lingkungan pada anak

    yang terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan

    Ratmakan.

    4. Mengetahui gambaran faktor gizi dan imunisasi pada

    anak yang terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan

    Ratmakan.

    5. Mengetahui gambaran faktor perilaku pada anak yang

    terkena diare di Kampung Cokrodirjan dan Ratmakan.

    6. Mengetahui gambaran kandungan bakteri coliform dan

    coli tinja pada air lingkungan di Kampung

    Cokrodirjan dan Ratmakan.

    I.4 Manfaat Penelitian

    1. Secara Teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    bahan masukan atau sumbangan ilmu pengetahuan

    dalam bidang ilmu kesehatan, khususnya dalam

    meningkatkan pencegahan terhadap kejadian diare

    pada balita.

  • 12

    2. Secara Praktis

    a. Bagi Dinas Kesehatan

    Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam

    penentuan kebijakan dan program penanggulangan

    kejadian diare khususnya pada balita di pemukiman

    padat Bantaran Sungai Kali Code, Kampung

    Cokrodirjan dan Ratmakan Yogyakarta.

    b. Bagi Responden

    Dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan

    masyarakat tentang pencegahan terjadinya diare

    pada balita, serta lebih memperhatikan kebersihan

    diri dan lingkungan guna menurunkan angka kejadian

    diare.

    c. Bagi Penulis

    Untuk menambah wawasan dan meningkatkan

    pengetahuan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah

    didapat khususnya dalam mencegah kejadian diare

    pada balita.

    d. Bagi Peneliti Lain

    Diharapkan hasil penelitian ini bisa melengkapi

    penelitian lainnya dalam hal faktor risiko dan

  • 13

    prevalensi kejadian diare yang mungkin masih

    kurang.

    I.5 Keaslian Penelitian

    Berdasarkan penelusuran kepustakaan dalam bentuk

    artikel dan jurnal tentang faktor risiko diare pada

    balita, penelitian ini belum pernah dilakukan di kedua

    kampung di bantaran Sungai Code yang menjadi lokasi

    penelitian, yaitu Kampung Cokrodirjan dan Ratmakan.

    Penelitian dengan judul seperti ini sudah pernah

    dilakukan, tetapi masih sedikit dan dengan tempat,

    waktu, dan subyek yang berbeda, antara lain dilakukan

    oleh:

    1. Hannif et al. (2011) dengan judul penelitian Faktor

    Risiko Diare Akut pada Balita. Penelitian ini

    merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan di

    Kota Yogyakarta dengan metode case-control dengan

    hasil bahwa faktor higiene perorangan dan sarana air

    bersih berhubungan dengan kejadian diare akut,

    sedangkan total coliform, perilaku merebus air

    minum, sarana pembuangan tinja dan total E. coli

    dalam sampel air bersih tidak berhubungan.

  • 14

    2. Rosari et al. (2013) dengan judul Hubungan Diare

    dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Lubuk Buaya

    Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Penelitian ini

    adalah adalah studi observasional dengan desain

    cross sectional dan jumlah sampelnya berjumlah 145

    balita. Penelitian ini menunjukkan masih tingginya

    anak dengan gizi kurang dan tinggi pula kejadian

    diare, tetapi keduanya tidak berhubungan secara

    statistik.

    3. Mengieste et al. (2013) dengan judul Prevalence of

    Diarrhea and Associated Risk Factors among Children

    Under-Five Years of Age in Eastern Ethiopia.

    Penelitian ini dilakukan pada 1456 responden dan

    menunjukkan bahwa prevalensi diare sebesar 22,5%

    dengan prevalensi tertinggi pada anak usia 6-11

    bulan. Diperoleh hasil bahwa diare berhubungan

    secara signifikan dengan tempat tinggal di pedesaan,

    kurangnya fasilitas cuci tangan, sumber air yang

    unimproved, usia balita dan jumlah balita yang ada

    di rumah.

    4. Godana et al. (2013) dengan judul Environmental

    Factors Associated with Acute Diarrhea among

  • 15

    Children Under Five Years of Age in Derashe

    District, Southern Ethiopia. Desain penelitian ini

    adalah case-control dengan jumlah sampel 612.

    Penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berisiko

    dengan kejadian diare akut adalah adanya WC jenis

    latrine, sumber air dan tempat pembuangan tinja.

    BAB I PENDAHULUANI.1 Latar BelakangI.2 Rumusan MasalahI.3 Tujuan PenelitianI.4 Manfaat PenelitianI.5 Keaslian Penelitian