gaya berbusana sebagai manivestasi prilaku sosial...

115
Gaya Berbusana Muslim Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mancapai Gelar Sarjana Sosiologi (S.Sos) Oleh: Andre Jonery NIM. 203032202151 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYRIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2008 M

Upload: buique

Post on 23-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Gaya Berbusana Muslim Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial

Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mancapai Gelar Sarjana Sosiologi (S.Sos)

Oleh:

Andre Jonery

NIM. 203032202151

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYRIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1428 H / 2008 M

Page 2: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Gaya Berbusana Muslim Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial

Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mancapai Gelar Sarjana Sosiologi (S.Sos)

Oleh:

Andre Jonery

NIM. 203032202151

Dibawah Bimbingan:

Dr. Yusron Razak, MA NIP. 150 216 359

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYRIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1428 H / 2008 M

Page 3: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Pengesahan Panitia Ujian

Skripsi yang berjudul “Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial

Keagamaan Mahasiswi UIN Jakarta” telah di ujikan dalam sidang munaqosyah

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24

Juni 2008, skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat Program Strata Satu (S1).

Jakarta, 24 Juni 2008

Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap

Anggota

Drs. H. Harun Rasyid, M Ag Drs. H. Rifqi Muchtar, MA NIP. 150 232 921 NIP. 150 282 120

Penguji I Penguji II

Dr. M. Amin Nurdin, MA Joharotul Jamilah, Msi NIP. 150 232 919 NIP. 150 282 401

Pembimbing

Dr. Yusron Rozak, MA NIP. 150 216 369

Page 4: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

KATA PENGANTAR

ALHAMDULILLAH, Puji syukur atas kehadirat-Mu ya Allah, atas segala

nikmat karunia yang telah Engkau berikan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW berserta keluarga, dan sahabatnya.

Melalui proses yang panjang dan perjuangan, akhirnya Penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini merupakan pengalaman yang tidak terlupakan dalam

kehidupan Penulis.

Bimbingan dan bantuan berbagai pihak yang sangat berharga dalam

penyelesaian skripsi maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Dr. Amin Nurdin, MA,

serta seluruh jajaran stafnya, kemudian rasa terima kasih yang mendalam

kepada seluruh dosen yang telah memberikan kemanfaatan yang tidak

lekang.

2. Dr. Yusron Razak, MA selaku bimbingan yang berkanan bersabar dan

meluangkan waktunya untuk banyak hal yang berarti bagi Penulis.

3. Drs. Harun Rasyid, MA, selaku direktur ekstensi dan Drs. A Rifki

Muchtar, MA selaku sekretaris ekstensi berserta jajaran staff yang telah

memberikan kemudahan dan membantu kebutuhan administrasi selam

penulisan ini.

4. Joharotul Jamilah, M.Si, dosen pembimbing akademik

Page 5: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

5. Papa dan Mama saya yang tercinta Hasan Basri dan Asnah Hasan Basri

yang selama ini telah bersabar dan setiap memberikan kasih sayangnya,

sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini atas kekuatan cinta

MAMA dan PAPAqu yang tercinta.

6. Adik dan Kakakqu Della, Kak Cici, dan Kak Betha yang setiap hari

menghibur dan memberi semangat kepada penulis di setiap saat, penulis

sayang dan cinta kepada kalian semua.

7. Teman- teman kampus yang selalu ada menemani penulis dan semua yang

cinta dan sayang kepada penulis. Gw ga bakal lupa sama kalian semua.

8. Kepada informan yang rela memberikan waktunya untuk diwawancarai,

teriama kasih atas bantuannya.

9. Sahabat setiaqu canda yang selalu memberi semangat kepada penulis dan

memberi kehangatan di hati penulis, qu akan selalu mengingatmu.

10. Thank banget buat Romie yang selalu bantu dan menemani penulis, dan

selalu memberi semangat kepada penulis.

11. Teman-teman seperjuangan Sosiologi Agama Angkatan 2003, semoga

kalian semua menjadi yang lebih baik lagi.

Akhirnya, harapan penulis semoga atas segala bantuan dan perhatian yang

diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Page 6: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Amin…….semoga semua aktivitas yang kita kerjakan mendapat Ridho dan di

berikan kemudahan dan menjadi ibadah.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Mei

2008

Penulis

Page 7: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah…………………………………….…………1

B. Batasan dan Rumusan

Masalah…………………………….……….…5

C. Tujuan dan Manfaat

Penelitian…………………………...…..….…….5

D. Metodologi

Penelitian……………………………………….………...6

E. Sistematika

Penulisan……………………………………….….……...9

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Busana Muslim

1. Busana Dalam Pandangan

Islam………………………………….1

2

2. Ciri-ciri

Busana…………………………………

………………..16

Page 8: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

3. Busana Dalam Kajian

Sosiologi………………………………

…..17

4. Peranan Busana Muslim Dalam Mengubah

Prilaku……....………20

C. Prilaku Sosial Keagamaan

1. Pengertian Prilaku

Sosial……………………………...……

……..21

2. Pengertian Prilaku

Keagamaan……………………………

………23

3. Pengertian Prilaku Sosial

Keagamaan…………………....……….

27

4. Bentuk-bentuk Prilaku Sosial

Keagamaan…………...…………...28

BAB III GAMBARAN UMUM MAHASISWI UIN JAKARTA

A. Latar Belakang

Pendidikan…………………………………..…..…30

B. Latar Belakang

Ekonomi...…………………………………………33

Page 9: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

C. Latar Belakang Sosial

Budaya……………………………...………35

D. Latar Belakang

Keberagamaan……………………………..………36

BAB IV GAYA BERBUSANA MUSLIM MAHASISWI UIN JAKARTA

DAN MANIVESTASI PRILAKU SOSIAL KEAGAMAANNYA

A. Gaya Berbusana Muslim Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta…..……………………………………………………..……

38

B. Prilaku Sosial Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta...…….………………………………………………………

41

C. Gaya Berbusana Muslim Sebagai Refleksi Prilaku Sosial

Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta….................…………47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………..…..………

52

B. Saran-

saran……………………………………………..……..……53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hidup di dunia ini, kita sebagai manusia tidak bisa lepas dari agama

dan kehidupan sosial. Allah menciptakan manusia sebagai permulaan dari

kehidupan dan lahir keyakinan atas agama dan meluas karena makin

bertambahnya manusia, dari perbedaan yang terjadi hanya menjadi variasi-variasi

alam belaka, mereka tetap berada dalam realitas maka Islam mengakui semua

sebagai suatu kenyataan yaitu realitas.1 Islam menyatakan semua perbedaan

karena kelahiran, kedudukan, jabatan, tinggi rendahnya kelas, bumi putera asli,

dan asing sebagai manivestasi dari kejahilan semata-mata.

Dalam perspektif sosiologi, agama di pandang sebagai sistem kepercayaan

yang mewujudkan dalam prilaku sosial tertentu. Ia berkaitan dengan pengalaman

manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.2

Sebagaimana diungkapkan diatas , agama merupakan suatu intitusi

penting yang mengatur kehidupan manusia. Emile Durkheim mengatakan, bahwa

agama adalah suatu sistem yang terdiri tas kepercayaan dan praktek yang

berhubungan denagn hal yang suci, dan bahwa kepercayaan dan praktek tersebut

mempersatukan semua orang yang beriman kedalam komunitas moral yang

dinamakan umat.3

1 Abdul A’la Maududi, Pokok-pokok Pandangan Hidup Muslim,( Jakarta, 1976) h. 49 2 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, Penerbit: PT Remaja Rosdakarya Bandung, hal. 53 3 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, h. 69

Page 11: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Agama juga memperkuat norma-norma kelompok, sanksi moral untuk

perbuatan perorangan, dan menjadi dasar persamaan tujuan serta nilai-nilai yang

menjadi landasan keseimbangan masyarakat.

Peter L. Berger mengatakan bahawa agama sebagai suatu kebutuhan dasar

manusia. Karena agama merupakan sarana untuk membela diri terhadap segala

kekacauan yang mengancam hidup manusia.4

Dalam kehidupan manusia agama sangat berpengaruh dalam aspek

apapun, karena agama sudah sebagai tolak ukur atau acuan dalam kehidupan

bermasyarakat. Agama dalam kehidupan manusia sangat mempengaruhi

kepribadian dari setiap individu, yang mencerminkan ke dalam perilaku individu

itu sendiri. Agama dan manusia tidak dapat dipisahkan, karena mereka selalu

terikat dalam berbagai keadaan. Dalam kehidupan manusia juga tidak lepas dari

lingkungannya yang didalamnya berhubungan dengan pembentukan suatu

kelompok atau golongan, dan kumpulan. Jadi di dalamnya ada hubungan individu

dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, yang

didalamnya terdapat norma yang mengatur. Norma yang mengatur manusia

dengan manusia dan lingkungannya termasuk dalam agama.5

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan sesuatu yang dapat

di gunakan dan dapat melindungi tubuhnya, misalnya dengan pakaian. Manusia

sudah mengenal pakaian sejak zaman dahulu, bahkan masyarakat primitifpun

sudah mengenal pakaian meskipun bentuk dan bahannya masih bersifat sangat

sederhana, dan itu hanya sekedar untuk menutupi tubuh dari teriknya matahari dan

dinginnya malam. Seiring perkembangan zaman dengan perkembangan ilmu dan

4 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, h. 119 5 Drs. Sidi Gazalba, Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, (Jakarta, 1976) h.1

Page 12: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

teknologi, bentuk pakaian atau busana yang di gunakan semakin beragam sesuai

dengan perkembangan zaman.

Manusia dalam berpakaian tidak hanya untuk di pakai untuk pelengkap

penutup tubuh saja, melainkan dari cara berpakaian seseorang bisa melihat posisi

seseorang, karena pakaian bisa dijadikan satu bentuk yang mencirikan seseorang

dalam aspek apapun, sebagai contoh bila seseorang menggunakan pakian armi

atau loreng-loreng, kita bisa mengetahui orang itu memiliki jabatan sebagai orang

angkatan atau kita biasa kita sebut militer, dan sebgai contoh kecil yang lainya

bila menggunakan sorban dan berpakaian koko, kita bisa mengetahui posisi

seseorang tersebut adalah ahli agama atau kyai.

Para ahli sosiologi agama ada yang mempersfektifkan pakaian sebagai

bagian dari ritus, dimana ritus ini adalah salah satu bentuk dari aspek agama yang

mencerminkan agar seseorang menutup aurat. Ritus atau ibadah adalah bagian

dari tingkah laku keagamaan seseorang yang dilakukan secara aktif dan dapat kita

amati, seperti cara berpakaiannya.6

Tetapi tidak semua pakaian dianggap ritus, karena tidak semua pakaian

bisa dipakai dalam melakasanakan ibadah, jadi hanya pakaian-pakaian tetentu saja

yang pantas untuk digunakan dalam beribadah. Sebagai contoh busana muslimah

untuk di gunakan dalam menjalankan ibadah bagi orang muslim.7

Membicarakan masalah pakaian yang di gunakan zaman dahulu yang

primitif sampai ke zaman yang modern, kita bisa mengaitkan ke dalam aspek

agama. Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak bisa lepas dari agama,

6 Elizabeth K Notingham, Agama dan Masyarakat : Suatu Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarta; 1997) h. 15 7 Kamanto Sunanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2000) h.44

Page 13: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

karena agama adalah suatu acuan atau sebagai pedoman dalam menjalankan

kehidupan di dunia ini.

Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita, tentu cara berbusana

putri yang ritus yang biasa kita sebut busana muslimah menuntut bagi perempuan

agar mengenakannya sesuai dengan anjuran atau norma-norma dari ajaran agama

islam. Dari cara berbusana yang digunakan para mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, apakah sudah mencakup atau sudah memenuhi aturan atau

norma dari agama Islam, dan harus di cerminkan kedalam perilaku keberagamaan

mahasiswi UIN dalam pergaulan di dalam dan di luar kampus. Disinilah penulis

merasa tertarik untuk meneliti dengan judul “Gaya Berbusana Muslim Sebagai

Manivestasi Prilaku Sosial Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Mengingat luasnya masalah ini dan untuk memudahkan penelitian ini,

penulis membatasi masalah pada :

1. Gaya berbusana mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah dan hubungannya

dengan prilaku keagamaan mereka.

2. Mahasiswi yang diteliti hanya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah

hubungan gaya berbusana UIN Syarif Hidayatullah dengan prilaku sosial

keagamaannya.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 14: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara gaya berbusana muslim

dengan prilaku sosial keagamaan.

b. Bagaimana berbusana mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

2. Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian di harapkan bermanfaat bagi masyarakat luas,

khususnya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman atau bahan rujukan

bagi lembaga-lembaga yang membutuhkan sebagai bahan masukan.

c. Populasi dan sampel

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sumber data mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun data yang di peroleh berdasarkan data

primer dan data sekunder mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang

berdasarkan sampel, yang terdiri dari 20 mahasiswi yang diwawancarai dari

berbagai fakultas di UIN syarif Hidayatullah Jakarata.

D. Metode Penelitian.

1. Tempat penelitian

Penulis memilih tempat penelitian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan alasan adalah karena penulis sedikit banyak sudah banyak mengenal

lingkungan tersebut. Dengan demikian akan membantu penulis untuk

mengenal data dan informasi yang berkembang sesuai dengan tema penelitian.

Page 15: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

2. Pendekatan Penelitian.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan, peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif. Lebih spesifik lagi, pendekatan kualitatif

yang digunakan dalam penelitian ini akan mengambil study kasus yaitu

mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang

menelaahnya kepada satu kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam,

mendetail, dan komprehensif. Beberapa variabel ditelaah dan ditelusuri,

termasuk juga kemungkinan hubungan antara variabel yang ada.

Penelitian ini berupa penelitian deskriptif yang bertujuan

menggambarkan bagaimana hubungan gaya berbusana sebagai manivestasi

prilaku social keagamaan mahasiswi UIN sayarif Hidayatullah Jakarta.

Sumber Data:

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sumber data mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun data yang di peroleh berdasarkan data

primer dan data sekunder mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang

berdasarkan sampel, yang terdiri dari 20 mahasiswi yang diwawancarai dari

berbagai fakultas di UIN syarif Hidayatullah Jakarata.

3. Subjek penelitian

dalam penelitian yang menjadi populasi adalah sebagian mahasiswi

UIN syarih Hidayatullah Jakarta. Sedangkan sampelnya adalah 20 mahasiswi

UIN sayarif Hidayatulah Jakarta dari beberapa fakultas yang ada, yang

didalamnya terdiri dari 10 fakultas. Dari 20 sampel mahasisawa yang

diwawancarai, dari setiap fakultas diambil 2 orang yang menjadi informan.

Page 16: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Dari 10 fakultas yang dijadikan sample, terbagi dalam dari beberapa fakultas,

yaitu fakultas ekonomi, sainteck, fakultas dakwah, fakultas ushuluddin dan

filsafat, fakultas adab, fakultas syariah, fakultas tarbiah, fakultas psikologi,

dan fakultas kedokteran. Sistem pengambilan sampel adalah dengan cara

random atau acak, yang artinya siapa saja yang ditemui oleh peneliti pada saat

meneliti dan bersedia diwawancarai.

4. Teknik Pengumpulan Data.

b. Pengamatan

Teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan

langsung secara sistematis terhadap objek penelitian

c. Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam atau

wawancara tidak berstruktur yaitu luwes, susunan pertanyaan dapat di ubah

pada saat wawancara di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat

wawancara.

d. Telaah pustaka yaitu dengan membaca, memahami, dan

mengintepretasikan buku-buku, dokumen yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti.

5. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu pedoman

wawancara, tape recorder dan catatan. Pedoman wawancara digunakan agar

lebih fokus dalam menggali apa yang menjadi sasaran penelitian. Sedangkan

tape recorder digunakan untuk merekam perekatan informan dan buku catatan

untuk mencatat hal-hal yang tidak terekam, terlewati, atau tidak jelas.

Page 17: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

6. Tahapan penelitian

a. Persiapan sebelum melaksanakan penelitian, peneliti perlu melakukan

survei terlebih dahulu untuk mengetahui informasi dan mencari data

tentang berbusana muslim mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan prilaku sosial keagamaan.

Mempersiapkan instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, tape

recorder, dan catatan kecil

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 4 minggu. Pada bulan april

2008.

7. Metode analisis data

Penelitian ini digunakan dengan pendekatan kualitatif, data-data

diperoleh melalui wawancara dan pengamatan. Wawancara yang peneliti

lakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya.

Hal ini bertujuan agar tidak keluar dari permasalahan yang telah

dirumuskan.

Sementara pengamatan ditunjukan kepada aktifitas dan prilaku

keberagamaan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didalam dan

diluar kampus. Data-data yang terkumpul, kemudian diolah, di analisis,

dan disajikan secara deskriptif. Dengan menganalisis 20 mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diambil secara acak atau random.

E. Sistematika Penulisan

Page 18: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman dalam penulisan

hasil penelitian, penulis membagi pembahasan ini secara sistematis dalam 5

(lima) bab, sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis menyajikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Teoritis

Dalam bab ini diantaranya membahas tentang : Busana Dalam

Pandangan Islam, Macam-macam Busana, Busana Dalam Kajian

Sosiologi, Peranan Busana Muslim Dalam Mengubah Prilaku.

Prilaku Sosial Keagamaan yang diantaranya adalah Pengertian

Prilaku Sosial, Pengertian Prilaku Keagamaan, Pengertian Prilaku Sosial

Keagamaan, Bentuk-bentuk Prilaku Sosial Keagamaan.

Bab III : Gambaran Umum Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Dalam bab ini diantaranya membahas tentang : latar belakang

pendidikan, latar belakang ekonomi, latar belakang sosial budaya, latar

belakang keberagamaan.

Page 19: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Bab IV:Gaya Berbusana Muslim Mahasiswi UIN Jakarta Dan

Manivestasi Prilaku Sosial Keagamaan

Dalam bab ini diantaranya membahas tentang : Gaya Berbusana

Muslim Mahasiswi UIN Jakarta, Prilaku Sosial Keagamaan Mahasiswi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gaya Berbusana Muslim Sebagai

Refleksi Prilaku Sosial Keagamaan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Bab V : Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan tentang “Gaya Berbusana

Muslim Mahasiswi UIN Jakarta Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial

Keagamaan ” yang merupakan kesimpulan dan saran-saran dari

penulis. Demikian sistematika yang disajikan penulis dalam

memudahkan pengkajian masalah yang akan dibahas.

Page 20: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Busana Muslim

1. Busana Dalam Pandangan Islam

Sinonim dari kata pakaian adalah Busana, yang dalam bahasa Arabnya

khimar yang berarti tutup atau kain yang menutupi kepala, leher, sampai kedada.

Menurut kamus bahasa Indonesia di artikan pakaian sebagai (yang indah-indah),

atau perhiasan, serta diartikan pula sebagai pelindung dari cuaca panas dan dingin.

Pakaian mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala, dalam hal ini termasuk ;

- Semua benda yang melekat di badan; seperti baju, celana, sarung, dan

pakaian panjang,

- Semua benda yang melengkapi pakaian dan berguna bagi si pemakai;

seperti selendang, topi, sarung kaki, sepatu, tas, ikat pinggang,

- Semua benda yang di gunakan menambah keindahan bagi si pemakai;

seperti, hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang, dan cincin yang biasa

di kenal asesoris.8

Sedangkan busana muslim merupakan pakaian takwa yang terkandung di

dalamnya kaidah-kaidah Islam yang berfungsi untuk menutup aurat. Aurat dalam

istilah syariat di artikan sebagai bagian tubuh yang wajib di tutup, Islam telah

menetapkan aurat perempuan yaitu, keseluruhan anggota badan kecuali wajah,

dan ke dua telapak tangan. Setiap individu di perintahkan untuk tidak membuka

aurat, dan di larang pula melihat aurat orang lain.

8 Nina Surtiretna, et.al, Anggun Berjilbab, (Bandung : Mizan, 1995), cet. Ke-1,ed. II, h. 27-28.

Page 21: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Bagian yang di tutup atau yang wajib di tutup secara otomatis

menggunakan pakaian atau busana, yang memang dalam mode mengalami

kemajuan atau mengikuti perkembangan jaman.

Allah menganugrahkan manusia dengan nikmat dan karunia yang tak

terhingga nilainya, salah satu nikmatnya adalah ia telah mengajarkan kepada

manusia tentang pengetahuan tentang berpakaian.

Dalam kehidupan didunia ini, manusia akan selalu menemukan corak dan

mode busana, yang selalu berkaitan erat dengan agama, adat istiadat, dan

kebudayaan setempat. Karena disetiap tempat memiliki gaya berpakaian yang

berbeda-beda, sesuai dengan iklim diwilayahnya, dan didalamnya di pengaruhi

ruang dan waktu.

Memang sejak awal di kenal, busana lebih berfungsi sebagai penutup

tubuh, dari cuaca dingin dan panas, dan karena perkembangan zaman arti

berbusana menjadi lebih meluas sebagai pernyataan lambang status

pemakaiannya. Seorang muslimah yang telah mengenakan jilbab, secara tidak

langsung jelas menunjukan identitasnya yang konsisten terhadap ajaran agama

yang di anutnya.

Apabila membahas sejarah tentang busana, terbukti bahwa busana wanita

pada masa keemasan budaya suatu bangsa jauh lebih tertutup, sopan, serta

terkesan elegan. Bahkan pada saat itu, busana perempuan Barat menutupi

sebagian besar tubuhnya yang di kenal dengan istilah long dress. Di negara Asia

umumnya menutupi sebagian tubuhnya malah hampir dari semua busana bagian

bawah menutupi mata kaki,contohnya busana kimono Jepang. Tetapi berbusana

Page 22: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

mereka tidak dipengaruhi oleh agama, malainkan karena keadana geografis

negaranya yang dingin.

Dalam ajaran Islam, busana bukan semata-mata masalah budaya, namun

lebih dari itu karena merupakan tindakan ritual dan sakral yang di janjikan pahala

sebagai imbalannya dari Allah SWT. Oleh sebab itu dalam hal pakaian, Islam

menetapkan batasan-batasan tertentu untuk perempuan.

Khusus untuk masalah busana muslimah, ia mewakili karakteristik yang

lebih luas dan bersifat universal, dalam arti dapat di pakai wanita muslimah di

manapun ia berada tanpa membedakan suku atau bangsa, maupun letak

geografisnya. Dengan demikian, busana muslimah adalah busana yang abadi yang

akan tetap hadir di tengah-tengah revolusi dan perubahan mode busana

perempuan.

Dalam masalah busana, al-quran tidak menggunakan satu istilah saja, tetap

menggunakan istilah yang bermacam-macam sesuai dengan konteks kalimatnya,

yaitu;

- al- Libas yang berarti segala sesuatu yang menutupi tubuh,

- at- Tsiyab yang berarti pakaian,

- al- Sarabil yang berarti pakaian pula.9

Di dalam Al quran dan As sunnah tidak di haruskan mengenakan busana

muslimah ala Timur Tengah atau ala Asia, karena memang pakaian sifatnya yang

universal, sedangkan masalah modenya terserah kepada selera masing-masing

pemakai untuk memilih atau menciptakan berbagai kreasi busana, karena

9 M. Quraish Shihab,Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), h. 38

Page 23: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

berbusana termasuk dari kebudayaan atau kebiasaan suatu bangsa menurut iklim

negerinya, dan di pengaruhi ruang dan waktu.10

Perempuan yang di wajibkan bagi Islam untuk menutup aurat, adalah

perempuan yang sudah tiba masa haidnya, seorang wanita tidak di benarkan

menampakan anggota badannya terkecuali telapak tangannya, berkaitan dengan

ini Imam Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsir Ayatil-ahkam berkata, “firman Allah

SWT”, hendaknya mereka menutupi kain kerudung ke dadanya”, yaitu hendaknya

kerudung terhampar sampai dada, supaya leher dan dada tidak nampak.11

Tetapi lebih bagus bila diajarkan dari kecil, karena akan menjadi nilai

positif bagi anak untuk mengerti arti dari menutup aurat. Dalam Islam menutup

aurat adalah bagian dari naluri malu yang ada pada diri setiap manusia, dan juga

untuk membedakan antara wanita muslim dan non muslim.

Islam memberikan beberapa kreteria busana muslimah yang sesuai dengan

syariat Islam:

- Busana muslimah yang tidak menggambarkan lekuk-lekuk tubuh dan

terbuat dari bahan yang tebal,

- Busana yang tidak mencolok, dan tidak menarik perhatian,

- Busana yang tidak menyerupai pakaian laki-laki,

- Busana yang tidak menyerupai pakaian orang-orang non muslim atau

kafir.12

2. Ciri-ciri Busana Muslim

10 Hamka, Membahas Tentang Soal-soal Islam, (Jakarta: Dharma Caraka, 1985), h. 160- 161 11 Arina Qonita, Jibab dan Hijab, (Jakarta: Bina Mitra Press, 2001), h. 6- 7 12 Syaikh Abu Malik, Panduan Beribadah Khusus Wanita, (Jakarta: Almahira, 2007), h. 309- 310

Page 24: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Indonesia sebagai negara yang sebagian besar berpenduduk muslim atau

menganut agama Islam, yang menjunjung tinggi nilai estetika dalam pergaulan

sehari-hari. Dalam Islam di ajarkan begitu banyak hal, dari yang terkecil sampai

ke permasalahan yang besar. Berbusana yang baik tentu saja masuk ke dalam

sistem ajaran Islam, karena Islam sebagai agama dakwah merupakan suatu sistem

yang lengkap sesuai dengan fitrah insani, Agama Islam menuntut seluruh aspek

kehidupan manusia dan memberikan pedoman untuk budaya yang setinggi-

tingginya agar manusia berbahagia di dunia dan akhirat.13

Sebagai agama universal, Islam merupakan agama yang di bawa oleh Nabi

Muhammad SAW, merupakan suatu sistim yang benar. Yang dengan senantiasa

menuntut umatnya mulai dari persoalan ringan sampai yang berat, karena Islam

sebagai acuan hidup dan pedoman bagi manusia di dunia dan di akhirat.

Perkembangan dunia mode yang menyusun dari suatu pandangan yakni

busana muslim, telah mendapat tempat pada kalangan masyarakat. Desain-desain

yang inovatif, dan tidak ketinggalan zaman serta lebih pariatif, tidak di nafikan

lagi telah memiliki daya tarik tersendiri bagi yang memakainya.

Busana muslim saat ini, telah merambah busana kaum adam di mana

sempat terkonsentrasi hanya pada busana muslimah. Bagaimana orang dapat

merasakan melalui busana, darinya mampu melahirkan rasa percaya diri yang

tinggi umtuk memperteguh identitas dirinya, dimana ia akan mencari busana yang

melambangkan status barunya.14

Dalam Al-Quran dan As-Sunnah tidak memberikan batasan tentang bahan

yang harus digunakan, dan bentuk yang harus digunakan dalam menutup aurat.

13 Syahrul Amin, Menuju Persaingan Pokok Islam, (Yogyakarta: Salahuddin Press, 1983), h. 29 14 Jalaludin Rakhmat, Islam Alternatif, (Bandung: Mizan, 1997), cet.ke-8, h. 140

Page 25: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Karena bentuk pakaian adalah termasuk kebudayaan atau kebiasaan dari suatu

bangsa yang di dalamnya di pengaruhi ruang dan waktu tetapi, dalam syariat

Islam hanya memberikan krteria busana muslimah, yang di dalamnya termasuk

busana yang tidak menggambarkan lekuk tubuh dan terbuat dari bahan yang tebal,

tidak mencolok atau menarik perhatian, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan

tidak seperti yang di pakai wanita non muslim atau kafir.15

3. Busana Dalam Kajian Sosiologi

Harus di ketahui bahwa pengkajian sosiologi, sosiolog tidak melihat dari

pewahyuan yang datang dari tuhan akan tetapi di angkat dari pengalaman konkrit

yang dilihat secara fakta yang di kumpulkan dari masa lampau hingga sekarang,

jadi pengkajian sosiologi melihat agama dari pengamatan, dan dari pengamatan

ini sosiologi baru sanggup memberikan definisi yang deskriptif (penggambaran

apa adanya, yang mengungkapkan apa yang di mengerti dan di alami pemeluk-

pemeluknya).16

Jadi sosiologi tidak mengartikan agama sebagai suatu ajaran (dogma dan

moral) itu sendiri, tetapi agama yang sudah menjadi prilaku kemasyarakatan yang

nyata, atau dengan kata lain fenomena sosial, sebagai fakta sosial yang memang

terjadi pada masyarakat.

Sosiolog memprediksikan busana muslimah tidak melihat dari agama,

melainkan pemakaian busana muslimah di lihat sebagai salah satu bentuk ekspresi

yang membentuk kpribadian untuk ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya.

Karena seorang muslimah memakai pakaian muslim tidak hanya bernilai estesis

15 Syaikh Abu Malik, Panduan Beribadah Khusus Wanita, (Jakarta: Ahmari, 2007), h. 309- 310 16 Hendro Puspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), cet.16, h. 29

Page 26: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

tetapi juga bernilai ibadah. Dalam kajian sosiologi pemakaian busana muslimah di

lihat sebagai interaksi dan kontruksi sosial, arti pemakaian busana muslimah tidak

terjadi begitu saja tetapi melalui proses. Dari proses yang sedang berjalan ketika

individu mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan

bertindak sesuai makna. 17

Pemakaian busana muslimah di awali dengan proses pengetahuan tentang

busana muslimah yang di dapat dari hasil interaksi dengan lingkungan, misalnya

dari hubungan keluarga, masyarakat, sekolah, maupun dari media-media ataupun

televisi. Pada proses ini manusia memberikan makna dan nilai pada busana

muslimah, ini sebagai bentuk simbol keagamaan yang bersumber pada ajaran

agama dan memiliki nilai-nilai moral. Tapi pemberian nilai dan makna pada

busana muslimah setiap individu berbeda-beda.

Agama adalah salah satu bentuk konstruk sosial yang di mana tuhan,

ritual, nilai, hierarki, keyakinan-keyakinan dan prilaku religiusitas menurut

sosiologi hanya untuk memperoleh kekuatan kreatif atau menjadi subjek dari

kekuatan lain yang lebih ketat dalam dunia sosial.18Dalam kajian sosiologi busana

muslimah tidak hanya sebagai sarana ibadah, yang dianggap sakral tetapi

memiliki fungsi-fungsi sosial di antaranya:

- Fungsi identitas

Dengan cara ini agama mempengaruhi pengertian individu tentang siapa

ia, dan mau apa ia.19 Dengan demikian wanita yang memakai busana

17 Margareth M. Poloma, Sosiologi Kontemporer (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2000), cet. 4, h.261 18 Peter Connolly, Aneka Pendekata Studi Agama, ed, ( Yogyakarta: LkiS, 2000), h. 267 19 Thomas F.O Dea, Sosiologi Agama: suatu Pengantar Awal (Jakarta: CV. Rajawali, 1985), h. 26

Page 27: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

muslimah mempunyai ciri yang melekat pada seorang wanita, dan pada

akhirnya menjadi nilai identitas keislaman,

- Fungsi realisasi diri

Perubahan yang mendasar dan lebih cepat, khususnya meninggalkan

suatu cara tertentu di ganti dengan cara hidup yang lain,

- Fungsi pelindung

Dalam Islam fungsi pakaian untuk menutupi aurat, tetapi juga sebagai

fungsi pelindung dari cuaca dingin dan panas,

- Fungsi kontrol sosial

Karena kerangka acuan pada agama, yang memiliki sanksi-sanksi yang

sakral, yang di dalamnya sifatnya memaksa tetapi sebagai acuan individu

dalam menjalani kehidupan ini.

4. Peranan Busana Muslim Dalam Mengubah Prilaku

Dalam kehidupan bermasyarakat dan sebagai mahluk sosial. manusia

tidak bisa lepas dari agama, karena agama sangat berpengaruh dalam kehidupan

bermasyarakat, jadi agama akan selalu terikat dengan manusia dalam berbagai

keadaan. Karena dalam ajaran agama ada aturan-aturan atau norma yang secara

tidak langsung sifatnya memaksa, yang tercermin dalam pribadi dan prilaku

manusia.

Page 28: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Manusia dalam berpakaian tidak hanya semata-mata untuk menutup tubuh

saja, melainkan dari cara perpakaian seseorang bisa melihat atau mencirikan

pribadi dan prilaku seorang individu.

Dalam hal ini bisa melihat peranan busana muslimah dalam mengubah

prilaku setiap manusia yang telah memakainya, karena dari cara berpakaian

muslimah didalamnya di pengaruhi oleh norma dan syariat Islam yang sifatnya

memaksa dan menjdi pribadi dari seorang wanita muslim.

Secara teoritis para ahli sosiologi ada yang memperspektifkan pakaian

sebagai bagian dari ritus, di mana ritus ini adalah salah satu bentuk dari aspek

agama yang mencerminkan agar seseorang menutup auratnya. Ritus atau ibadah

bagian dari tingkah laku keagamaan seseorang yang di lakukan secara aktif dan

dapat diamati, seperti cara berpakaian.20

Jadi cara berbusana muslimah lahir dari syariat Islam untuk berkewajiban

menutup aurat bagi yang sudah haid atau dewasa, dan itu adalah bagian dari

agama yang menjadi pedoman dan acuan, sekaligus menjadi identitas wanita

muslim untuk membedakan dari wanita non muslim dalam kehidupan

bermasyarakat. Jadi prilaku seorang muslimah secara tidak langsung terikat oleh

syariat Islam yang menjadi nilai keimanan bagi individu. Perubahan yang dapat

dilihat adalah perubahan yang mecerminkan bentuk busana yang dipakainya,

karena cara berbusa seseorang secara tidak langsung mencerminkan

perbuatannya. Contonya wanita yang berbusana muslim akan mencerminkan

prilaku yang bernilai positif, yang sesuai dengan perintah dan menjauhkan

larangan yang dilarang agama.

20 Elizabeth K. Notingham, Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantr Sosiologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), cet7, h.15

Page 29: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

B. Prilaku Sosial Keagamaan

1. Pengertian Prilaku Sosial

Dalam kamus bahasa Indonesia prilaku dapat diartikan dengan tingakah

laku. Tingkah laku juga bisa di artikan suatu perbuatan atau aktivitas, tetapi

sosiolog ada yang berpendapat bahwa tingkah laku adalah respon yang berupa

reaksi, tanggapan, jawaban, atau balasan yang di lakukan oleh manusia.21

Bila secara langsung mengamati tingkah laku manusia yang berhubungan

dengan prilaku social keagamaanya, makadalam meneliti harus melihat dari

beberapa aspek, yaitu diantaranya karena tingkah laku itu selalu mengarah kepada

suatu tujuan di samping itu terlihat pula adanya semacam kekuatan yang

mendorong agar seseorang itu bertingkah laku. Beberapa teori berusaha

menjelaskan latar belakang timbulnya tingkah laku, ada yang yang menguraikan

dari aspek biologis, misalnya di lihat dari gerakan refleks dan gerakan-gerakan

naluriah dan ada pula yang berusaha menerangkannya dari sudut keseimbangan

psikisnya. 22

Seperti yang telah di jelaskan di atas, ketika kita bertingkah laku maka

setiap individu pasti mempunyai semacam kekuatan yang mendorong individu

untuk bertingkah laku, hal ini biasa disebut dengan teori motivasi. Motivasi itu

mengandung arti yang berhubungan dengan ketegangan jiwa, ketidakseimbangan

atau gerakan-gerakan yang harus dilakukan. Dalam motivasi itu mengandung

suatu dorongan dinamis yang mendasari segala tingkah laku individual manusia.

Motivasi dalam pengertian tersebut merupakan tenaga kejiwaan yang dapat

21 Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, !997), h. 83 22 Singgih Dirgagunarsa, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: PT Mutiara, 1983), h.92

Page 30: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

membangkitkan manusia dalam memperjuangkan hidupnya. Ahli psikologi yang

bernama Sigmund Freud mengartikan motivasi berdasarkan instink, yaitu manusia

bertingkah laku menurut dua macam dorongan, yaitu dorongan untuk bertahan

hidup dan dorongan untuk mati.

Maka bila seseorang mengabdikan dirinya untuk seseorang dengan cara

untuk kepentingan orang lain dengan cara menemukan atau menciptakan hal-hal

yang baru yang bermafaat bagi yang lainnya, maka dia termasuk dalam dorongan

insting untuk hidup, tetapi bila ia melakukan yang sebaliknya dengan cara

merusak dan merugikan yang lainya, maka ia dalam dorongan insting untuk mati.

Oleh karena itu dorongan itu harus di kontrol oleh kekuatan lain yang

dapat mengarahkan jalannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pada umumnya

tingkah laku dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan dan di arahkan pada

pencapaian suatu tujuan, dengan demikian suatu kebutuhan dapat terpenuhi dan

kehendak terpuaskan.

Dari sini terlihat bahwa prilaku sosial adalah sebagai tindakan manusia

yang mempunyai maksud subjektif bagi dirinya. Suatu tindakan baru dinyatakan

sebagai prilaku sosial apabila arti subjeknya di hubungkan dengan individu

lainnya.23

Menurut Sosiolog yang benama Max Weber berpendapat bahwa tindakan

sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-

individu lainnya dalam masyarakat 24

2. Pengertian Prilaku Keagamaan

23 Arifin, Psikologi Da’wah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 63-64 24 Yad Mulyadi, Panduan Sosiologi, (Jakarta: Yudistira, 1995), h. 16

Page 31: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Dalam pengertiana prilaku sebelumnya telah dijelaskan oleh beberapa ahli

sosiolog, sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia di sebutkan bahwa tingkah

laku itu sama artinya dengan perbuatan atau perangai ataupun kelakuan. Prilaku

sosial keagamaan itu sendiri mengandung arti yaitu segala aktifitas manusia dalam

kehidupan bermasyarakat di dasarkan atas nilai- nilai agama yang di yakininya,

dan prilaku keagamaan tersebut merupakan perwujudan dari rasa dan jiwa

keagamaan berdasarkan kesadaran dan pengalaman seseorang yang ada pada

dirinya sendiri.

Dalam prilaku keagamaan, agama sangat berkaitan sekali dengan

kehidupan batinnya, oleh karena itu kesadaran keagamaan dan pengalaman agama

seseorang banyak menggambarkan sisi- sisi batin dalam kehidupan yang ada

kaitannya dengan sesuatu yang sakral. Dari hasil pengalaman agama inilah yang

menjadikan prilaku keagamaan yang di ekspresikan oleh seseorang dalam

kehidupan bermasyarakat. Prilaku keagamaan itu sendiri pada umumnya di

dukung oleh adanya suatu sikap keagamaan yang merupakan keadaan yang pada

diri seseorang.

Dalam mengkaji prilaku keagamaan seseorang, harus melihat dari

beberapa faktor yang memang mempengaruhi keagamaan manusia itu sendiri,

seperti faktor lingkungan ,biologi, psikologi rohani, unsur fungsional, unsur asli

atau fitrah yang di karuniai oleh tuhan. Oleh karena itu agama sangat berperan

sekali dalam mencari hakikat yang terdalam mengenal fitrah, takdir, kematian,

hidayah, taufik, keimanan, malaikat, roh, dosa, jiwa, dan realitas non empiris

ataupun rohaniah.25

25 Ramayulis, Psikologi agama, (Jakarata: Kalam Mulia, 2003), h, 83-84

Page 32: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Dalam mengkaji prilaku keagamaan para psikologi memberikan beberapa

aliran, di antaranya aliran humanistik, aliran behaviorisme, dan aliran

psikoanalisa.

Pertama aliran humanistik dalam mengkaji prilaku beragama, tokoh yang

di ambil dalam kelompok ini adalah Abraham Maslow yang mengatakan semua

manusia memiliki perjuangan atau kecendrungan yang di bawa sejak lahir untuk

mengaktualisasikan diri. Jadi kita didorong oleh kebutuhan- kebutuhan yang

universal yang di bawa sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang

paling lemah sampai pada yang paling kuat. Prasyarat untuk mencapai aktualisasi

diri itu yaitu dengan memuaskan empat kebutuhan yang berada pada tingkatan

yang paling rendah yaitu kebutuhn fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan

memiliki cinta, dan kebutuhan akan penghargaan. Aktualisasi diri dapat

didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan menggunakan semua

perkembangan yang paling tinggi, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita.26

Pendekatan ini mengakui eksistensi agama, dimana pemenuhan kebutuhan

hidup seseorang yang seimbang di landasi dengan harmonisasi hubungannya

dengan Tuhannya dan dengan masyarakatnya, karena hal tersebut merupakan inti

kebahagiaan manusia dunia dan akhirat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa prilaku keagamaan manusia muncul untuk menghadapi krisis-krisis yang

ada dalam kehidupan manusia itu sendiri. Krisis tersebut menjadi objek perhatian

manusia yang sangat menakutkan, betapapun bahagianya seseorang, ia harus ingat

akan kemungkinan-kemungkinan timbulnya krisis dalam hidupnya serta

banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga manusia butuh

26 Djamaludin Acong, Psikologi Islam, Solusi Islam Atas Problem-problem Psikologi, h. 74

Page 33: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

sesuatu untuk memperteguh dan mengkuatkan dirinya. perbuatan yang berupa

upacara sakral pada masa krisis merupakan prilaku keberagamaan manusia.27

Aliran behaviorisme merupakan aliran yang diilhami oleh Jhon Broandus

Waston dan di gerakan oleh B.F.Skinner. Ia berpendapat bahwa prilaku manusia

pada umumnya dapat dijelaskan berdasarkan teori pengkondisian operan (operant

conditioning). Yaitu manusia berbuat sesuatu dalam lingkungannya untuk

mendatangkan akibat-akibat, entah mendatangkan pemenuhan kebutuhan atau

menghindari datangnya hukuman atau pengalaman yang tidak enak. Prilaku

keagamaan sebagamana prilaku lainnya, meruapakn ungkapan bagaimana

manusia dengan pengkondisian operan belajar hidup di dunia yang dikuasai oleh

ganjaran dan hukuman. Jika suatu tindakan seseorang mendapat ganjaran, maka

orang tersebut akan semakin sering melakukan tindakan tersebut, semakin

bermanfaat hasil tindakan sesorang bagi dirinya, maka semakin besar tindakan

tersebut diulang.28

Terakhir aliran psikoanalisasi yaitu Sigmun Freud, menerangkan manusia

dengan teori tentang struktur kpribadian manusia. Tiga komponen kpribadian

yang termasuk dalam struktur kpribadian manusia yaitu Id, Ego, dan Superego.

Ketika manusia di lahirkan ia hanya memiliki Id atau dorongan-dorongan yang

minta dipuaskan. Dalam perkembangan selanjutnya tumbuhlah superego dalam

diri manusia, superego adalah nilai-nilai luhur yang diterima individu dari

lingkungannya. Antara Id dan Superego selalu muncul pertentangan, Id mewakili

kepentingan pribadi sedangkan superego mewakili norma-norma masyarakat.

Untuk mengatur mekanisme di antara keduanya, maka berperanlah ego. Dalam 27 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h.27 28 Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya,1992), h. 67

Page 34: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

kaitanya dengan prilaku keagamaan, Freud melihat bahwa agama itu adalah reaksi

manusia atas ketakutannya sendiri. Dalam buku totem dan tabu Freud mengatakan

bahwa tuhan adalah refleksi dari Oedipus Complex kebencian kepada ayah yang

dimanifestasikan sebagai ketakutan pada Tuhan, Freud mengatakan bahwa agama

dalam ciri-ciri psikologisnya adalah sebuah ilusi, yaitu kepercayaan yang dasar

utamanya adalah angan-angan. Manusia lari kepada agama karena disebabkan

oleh ketidakberdayaanya menghadpi suatu bencana.

3. Pengertian Prilaku Sosial Keagamaan

Manusia dalam pertumbuhannya sering terpengaruh oleh lingkunganya

dimana ia hidup dan dibesarkan. Manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu

membutuhkan orang lain dalam kehidupannya, oleh sebab itu manusia sering

disebut mahluk sosial. Kemudian manusia sebagai mahluk sempurna karena sejak

lahir telah di berikan bekal fitrah oleh Tuhan yaitu perasaan keagamaan, sehingga

dengan demikian manusia sering disebut mahluk beragama, dengan demikian

prilaku keagamaan tidak bisa lepas dari pengaruh masyarakat dan alam sekitarnya.

Prilaku sosial keagamaan itu sendiri mengandung arti prilaku atau

tindakan manusia yang bersifat keagamaan. Prilaku manusia yang bersifat

keagamaan tersebut dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga fungsi yaitu cipta, rasa,

dan karsa.

Cipta (reason), yang merupakan fungsi intelektual manusia. Melalui cipta

seseorang dapat menilai dan membandingkan, dan selanjutnya memutuskan suatu

tindakan terhadap stimulan tertentu. Fungsi kedua adalah rasa, yang merupakan

suatu tenaga dalam jiwa manusia yang banyak berperan dalam membentuk

Page 35: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

motivasi dalam corak tingkah laku seseorang, dan fungsi ketiga adalah karsa yaitu

yang menimbulkan amalan-amalan atau praktek-praktek keagamaan yang benar

dan logis.

4. Bentuk-bentuk Prilaku Sosial Keagamaan

Dalam pengertian prilaku sosial keagamaan diatas, sudah di kaji dalam

bentuk kajian teoritis, oleh karena itu kita kita harus mengartikannya dalam

bentuk-bentuk prilaku sosial keagamaanya, jadi dalam bentuk prakteknya.

Pengertian prilaku sosial keagamaan diartikan sebagai suatu tindakan yang

bersifat keagamaan, tapi sifat manusia yang bersifat keagamaan tersebut

dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga fungsi, yaitu cipta, karya, karsa yang sudah

di jelaskan dalam bab sebelumnya.

Karena prilaku sosial keagamaan dipengaruhi oleh ketiga tersebut, maka

dari sini bisa melihat dan menilai hasil dari bentuk-bentuk prilaku sosial

keagamaan tersebut. Bentuk-bentuk prilaku sosial keagamaan tersebut bisa dilihat

dari cara orang tersebut bertindak sesuai dengan pengalaman-pengalaman

keagamaan yang menjadikan kebiasaannya atau menjadi pribadi individu itu

sendiri.

Bentuk-bentuk prilaku sosial keagamaan dapat dicontohkan contohkan

seperti saat individu bertindak atau bertingkah laku sesuai dengan norma-norma

agama yang telah menjadi acuan dalam kehidupannya, seperti saat individu

berbicara yang sopan, atau bertingkah laku yang sopan sesuai dengan ajara agama

yang telah mendarah daging dalam dirinya dan sesuai dengan pengalaman

keagamaanya.

Page 36: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jadi bentuk-bentuk prilaku sosial keagamaan adalah semua prilaku atau

tindakan yang di pengaruhi oleh hasil pengalaman keagamaan yang melahirkan

tindakan yang sesuai dengan norma agamanya, baik itu dalam segi

keseluruhannya ataupun dari prilaku sehari-hari mereka. Religiusitas atau

keberagamaan diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia, dengan

demikian agama dapat berperan positif terhadap prilaku seseorang. Misalnya

mengungkapkannya bahwa keyakinan dan praktek agama yang baik dapat

menuntun seseorang muslimah untuk berprilaku positif, menolong dan

memberikan kasih sayang.

Page 37: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BAB III

GAMBARAN UMUM MAHASISWI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

A. Latar Belakang pendidikan

Saat ini terdapat sekitar kurang lebih 20.000 mahasiswa UIN Jakarta

dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Ketika UIN Jakarta masih

bersetatus Institut Agama Islam Negeri atau yang biasa kita kenal dengan sebutan

IAIN Jakarta, sampai tahun kuliah 1975, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memiliki 9 fakultas, empat fakultas (Tarbiyah, Adab, Ushuluddin, Syariah) di

Jakarta, dan dua fakultas (Tarbiyah, Syariah) di Serang, dan dua fakultas

(Tarbiyah, Ushuluddin) di Cirebon, dan satu fakultas (Tarbiyah) di Singkawang.

Tetapi setelah itu untuk memajukan mutu, semua fakultas itu disatukan atau

digabung di Jakarta dan ditambah satu fakultas, yaitu fakultas kedokteran. Jadi

UIN syarif Hidayatullah memiliki 10 fakultas yang tersedia. Seiring penggantian

status IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan perubahan ini berdasarkan keputusan Presiden

nomor 31 tahun 2002 tertanggal 20 Mei 2002.29

Perubahan ini secara otomatis berdampak kepada pembangunan kampus

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi berlantai tujuh, atas bantuan Bank

Pembangunan Islam (IDB) yang menelan biaya 20 milyar.30

Saat penelitian dilakukan penulis hanya mengambil dua orang dari setiap

fakultas, karena fakultas yang tersedia ada 10 fakultas, yaitu fakultas Ilmu 29 Proses Perubahan IAIN Menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Rekaman Media Massa: Humas UIN), h. 137. 30 Proses Perubahan IAIN, h. 134.

Page 38: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Tarbiyah dan Keguruan, fakultas Adab dan Humaniora, fakultas Ushuludin dan

Filsafat, fakultas Syariah dan Hukum, fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dirasat

Islamiah, Psikologi, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Saint dan Teknologi, Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, maka informan yang diwawancarai menjadi 20 mahasiswi

saja.

Tabel Fakultas UIN Jakarta

NO FAKULTAS JUMLAH MAHASISWI

1 Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2

2 Adab dan Humaniora 2

3 Ushuluddin dan Filsafat 2

4 Syariah dan Hukum 2

5 Dakwah dan Komunikasi 2

6 Dirasat Islamiyah 2

7 Psikologi 2

8 Ekoomi dan Ilmu Sosial 2

9 Saint dan Tegnologi 2

10 Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2

TOTAL 20

Secara gambaran umum mahasiswi yang telah masuk ada yang datang dari

wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi banyak juga minat yang datang dari luar

daerah. Karena banyaknya minat dari mahasiswa yang datang dari luar daerah,

dan mereka jauh dari orang tua, maka mereka lebih memilih untuk menetap dan

menempati kost-kostan yang telah tersedia di sekitar kampus. Mereka kebanyakan

Page 39: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, ada yang lulusan dari SMU,

SMK, Aliyah, Pesantren.

Tabel sekolah asal

NO ASAL SEKOLAH JUMLAH

1 SMU 12

2 SMK 2

3 ALIYAH 4

4 PESANTREN 2

TOTAL 20

Karena mereka datang dari tempat yang berbeda dan berlatar belakang

pendidikan yang berbeda juga, maka ini akan mempengaruhi pola pikir dan cara

bergaul mereka. Seperti yang diungkapkan informan yang bernama “Yanti Pia”

mengatakan: “Saya berlatar belakang pendidikan lulusan dari SMU, tapi saya

sudah mulai sedikit-sedikit memperdalam pengetahuan agama saya, walau belum

semaksimal mungkin tapi saya akan berusaha menjadi muslimah yang sejati yang

selalu berpedoman pada nilai-nilai agama Islam”.31

Sejalan dengan informan “Sandra Andriyani” mengatakan: “Walau saya

berlatar belakang pendidikan dari SMU, saya mampu dan mengerti mana yang

baik dan yang buruk untuk diri saya sendiri”32

31 Wawancara dengan “Yanti Pia”, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 09 April 2008 32 Wawancara dengan“Sandra Andriyani”, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 23 April 2007

Page 40: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Sependapat dengan “Eli”, mengatakan: memang saya lulusan dari sekolah

umum, tapi orang tua saya selalu mengajarkan kepada saya menjadi muslim yang

benar atau sejati, dan itu akan selalu saya pegang teguh sampai kapanpun”.33

Dari beberapa pendapat informan yang di wawancarai, pendidikan sangat

mempengruhi prilaku seseorang, seperti pendidikan di sekolah, dan pendidikan

dalam keluarga,dan pergaulan dapat mencerminkan pola fikir dan cara berprilaku

dalam asyarakat, yang tertanam dalam kpribadian.

B. Latar Belakang Ekonomi

Berdasarkan peningkatan jumlah mahasiswa yang Tinggi dari tahun

ketahun untuk meneruskan ke perguruan tinggi UIN syarif Hidayatullah Jakarta,

menjadikan semakin beragamnya tingkat perekonomian orang tua dari calon

mahasiswa yang telah masuk, karena sebagian dari mereka datang dari luar

daerah.

Tabel mata pencaharian orang Tua Mahasiswi

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

1 Wiraswasta 9

2 PNS 4

3 Pedagang 5

4 Petani 2

TOTAL 20

Karena sudah banyaknya mahasiswa yang datang dari Jakarta dan Luar

daerah, maka berbeda-beda juga mata penceharian dari orang tua mereka,

33 Wawancara dengan “Eli”, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 15 Mei 2008

Page 41: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

sebagian besar karyawan swasta, wiraswasta, PNS, dan yang lainnya. Tapi bila

diperhatikan dengan seksama, secara tidak langsung kita bisa menyimpulkan

bahwa latar belakang dari ekonomi mereka termasuk dalam ekonomi kelas

menengah keatas, karena orang tua mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang

lebih tinggi yaitu universitas yang memang biayanya tidak sedikit. Karena mereka

datang dari latar belakang perekonomian yang berbeda-beda maka penulis hanya

melihat secara garis besarnya, yang di ambil dengn cara wawancara dan obsevasi.

Dengan peningkatan jumlah mahasiswi dari tahun ketahun, ada yang dari

Pesantren, SMU, SMK, dan sekolah yang lainnya, ini akan mempengaruhi latar

belakang mereka. Dilihat dari segi ekonomi orang tua mahasiswi UIN Jakarta

dapat disimpulkan, mereka termasuk kedalam perekonomian kelas menengah

keatas, karena mampu melanjutkan anak-anaknya kejenjang perkuliahan. Walau

mata penceharian mereka berbeda-beda, ada yang wiraswasta, pegawai negeri,

petani, dagang, buruh, dan yang lainnya, mereka akan berusaha agar anak mereka

kelak tidak seperti orang tuanya, karena setiap orang tua menginginkan anaknya

menjadi orang yang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa.

C. Latar Belakang Sosial Budaya

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan sekitar kurang lebih dua puluh

ribu mahasiswa yang telah masuk UIN Syarif Hidayatullah, maka latar belakang

sosial budaya mereka akan berbeda-beda juga, karena tidak sedikit dari mereka

datang dari luar daerah, ada yang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan

yang lainnya. Karena perbedaan latar belakang sosial budaya mereka, dan

bercampur dengan kebudayaan yang baru yang ada di kampus, maka ini akan

menjadikan percampuran dua kebudayaan, yaitu percampuran kebudayaan baru

Page 42: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

dan kebudayaan lama mereka dalam satu wadah yaitu di kampus. Semua itu akan

mempengaruhi cara berpakaian dan pergaulan mereka. Secara langsung kita bisa

menilai dengan cara melihat cara berpakaian yang berlandaskan syariat Islam dan

ada yang berpakaian sesuai dengan keinginannya tetapi tidak meninggalkan

peraturan yang memang sudah menjadi aturan kampus, yaitu berkewajiban

dengan menggunakan jilbab.

Meski dalam penelitian peneliti manemukan mahasiswi yang memang

masih belum siap menjalankan syariat-syariat Islam, ini karena kurangnya

pendidikan agama dalam keluarga dan lingkungannya. Pendidikan dalam keluarga

dan pergaulan dalam masyarakat sangat mempengaruhi pribadi seseorang, dan ini

mencerminkan kedalam prilaku sosial keagamaanya.

Dalam membahas latar belakang sosial budaya mahasiswi UIN Sarif

Hidayatullah Jakarta, penulis akan selalu mengaitkan dengan latar belakang yang

lainya, karena satu dengan yang lainnya sangat berkaitan erat sekali. Karena sosial

budaya mahasiswi UIN Sarif Hidayatullah Jakarta berbeda-beda, karena sudah

banyaknya mahasiwa yang datang dari luar daerah dan mereka membawa

kebudayaan mereka sendiri, dan ini akan sangat berpengaruh juga, karena

kebuyaan yang ada didaerah sangat berbeda sekali dengan pergaulan yang ada di

Jakarta, dan ini akan sangat mempengaruhi prilaku sosial agama mahasiswi UIN

Sarif Hidayatullah Jakarta. Seperti informan “Elvi Sari”, mengatakan: “meskipun

saya datang dari kampung dan masih baru tinggal disini, saya masih merasa

bingung dengan pergaulan anak Jakarta, karena sangat berbeda sekali dengan

Page 43: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

pergaulan saya disana, walau begitu saya akan selalu berpedoman pada nilai-nilai

agama saya”.34

D. Latar Balakang Keagamaan

Dari awal penulis telas menjelaskan tentang latar belakang pendidikan,

ekonomi, dan sosial budayanya, latar belakang itu semua tidak akan bisa lepas

dari agama, karena agama dalam aspek apapun akan menjadi acuan atau pedoman

untuk mengartikan mana yang baik dan mana yang buruk dalam bermasyarakat.

Latar belakang keagamaan mahasiswi UIN Sarif Hidayatullah Jakata

sudah pasti kita akan mengerti, karena Universitas ini berpedoman atau

berlandaskan Islam, jadi sebagian besar mahasiswi yang masuk beragama Islam,

dan mereka mengerti sedikit banyak tentang Islam. Tapi meskipun mereka

kebanyakan atau mayoritas umat Islam, tapi pola pikir dan latar belakang mereka

berbeda-beda, dan ini yang akan mempengaruhi prilaku sosial keagamaannya

terhadap cara bergaul dan bertingkah laku. Tidak sedikit dari mereka yang sudah

banyak atau sudah mengerti tentang syariat Islam, tetapi mereka tidak

menjalankan sesuai ajaran Islam.

Meski secara tidak langsung mahasiswi UIN Sarif Hidayatullah Jakarta

mayoritas beragama Islam, tapi cara berprilaku sosial keagamaan mereka berbeda-

beda, karena tingkat pengetahuan tentang agama mereka berbeda-beda.

Dalam wawancara dan obsevasi penulis mewawancarai beberapa informan

yang mengatakan, walau mereka jauh dari orang tua dan jauh dari pengawasan

orang tua, mereka tetap mampu untuk memegang teguh syariat Islam. Ini

sependapat dengan “Syifa” yang mengatakan: “meski saya jauh dari orang tua dan

34 Wawancara dengan “Elvi Sari”, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 05 Agustus 2007

Page 44: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

jauh dari pengawasan mereka, saya tetap mampu menjaga diri dan selalu

berpedoman pada hukum-hukum Islam dan akan selalu saya pegang teguh”.35

Dan ini sependapat dengan informan yang lainnya seperti “Dalla

Shohihah”, mengatakan: “memang saya dekat dengan orang tua, tapi orang tua

saya akan selalu mendidik nilai-nilai agama kepada saya agar tidak terpengaruh

dengan kehidupan pergaulan bebas anak sekarang, saya bangga punya orang tua

seperti itu, dan saya akan belajar sungguh-sungguh untuk membahagiakan kedua

orang tua saya”.36

35Wawancara dengan “Syifa”, mahasiswi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008 36Wawancara dengan “Dalla Shohihah”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008

Page 45: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BAB IV

HUBUNGAN GAYA BERBUSANA MUSLIM MAHASISWI UIN

JAKARTA DAN PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN

A. GAYA BERBUSANA MUSLIM MAHASISWI UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Gaya berbusana muslim yang dikaji penulis dalam bab ini melihat dari

cara berpakaian yang menjadi manisvestasi terhadap prilaku sosial keagamaan

setiap individu atau informan. Sekarang sudah sekitar dua puluh ribu mahasiswa

yang telah masuk baik dari wilayah Jakarta ataupun dari luar daerah ada yang dari

Kalimantan, Jawa, Sumatra, dan yang lainnya. Mereka datang dari sekolah yang

berbeda-beda, ada yang dari SMU, Aliyyah, SMK, Pesantren, dan yang lainnya,

maka ini akan mempengaruhi dari cara berpakaian mereka terhadap prilaku sosial

keagamaanya. Meskipun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mewajibkan

menggunakan busana muslim, tapi banyak dari mereka yang masih belum berniat

untuk menggunakan busana muslim, dan mereka mengenakannya hanya di

wilayah kampus saja.

Karena mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai latar

belakang yang berbeda-beda, ini yang akan sangat berpengaruh dalam cara

berpakain mereka. Yang menggunakan busana muslim yang sesuai dengan syariat

Islam dengan mengenakan pakaian yang tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh

wanita, tetapi ada juga yang masih belum berniat menggunakanya dengan cara-

cara yang telah ditentukan Islam, walau berjilbab mereka tetap memakai pakaian

Page 46: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

muslim yang ketat dan tidak terbuat dari bahan yang tebal, sehingga terlihat jelas

sekali lekuk-lekuk kewanitaanya.

Perbedaan ini akan sangat terlihat sekali dalam kehidupan kampus, mana

yang memang sudah menjalankan syariat-syariat Islam atau mana yang masih

belum bisa menjalankan aturan-aturan yang di anjurkan Islam, ini terjadi karena

datang dari motivasi dan latar belakang mereka yang berbeda-beda dan pola fikir

mereka yang masih belum mampu untuk menjalankan syariat-syariat Islam.

Dari hasil penelitian yang didapat dari beberapa informan, penulis

mendapatkan beberapa variasi-variasi cara berbusana muslim mahasiswi UIN

Jakarta. Variasi adalah segala ragam atau bentuk yang dipakai sesuai dengan

postur tubuh dan tren mode yang sesuai dengan keinginan pemakainya. Dalam

Islam tidak melarang seorang muslimah untuk memakai busana muslimah yang

sesuai dengan tren mode atau mengikuti perkambangan zaman, tetapi seoarang

muslimah harus menekankan pada cara berpakaian yang sesuai dengan syariat

Islam, yaitu yang menutup aurat, tidak memperlihatkan lekuk-lekuh tubuh, dan

tidak menyerupai wanita-wanita yang non muslim.

Variasi berbusana muslim mahasiswi UIN Jakarta sangat berpariasi, ada

yang menggunakan busana muslim kain panjang dari atas sampai bawah atau baju

terusan sampai kebawah, ada yang menggunakan busana muslim hanya

mengenakan baju kaos lengan panjang dan celana panjang, dan ada juga yang

menggunakan rok panjang. Namun sebagian dari mereka ada yang mengikuti tren

atau modedalam memakai busana muslimah, sehingga mereka yang seperti itu

selalu mencari cara untuk merubah model berbusana muslim yang dipakainya

dengan variasi yang bermacam-macam dengan tujuan agar dapat tampil beda dan

Page 47: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

tidak terlihat biasa. Dengan variasi-variasi yang berbeda-beda, beberapa informan

seperti, “Syifa” mengatakan: “kalau saya lebih suka menggunakan busana

muslimah yang terlihat sederhana, tetapi sesuai dengan ajaran Islam, karena saya

tidak suka terlihat lebih mencolok atau menjadi pusat perhatian orang”.37

Sejalan dengan pendapat “Liana”, mengatakan: “sejak saya kecil sudah

diajari cara berbusana yang benar, jadi sampai sekarang saya tetap berbusana

muslim yang tidak memperlihatkan lekuk-lekuh tubh saya, karena kalau

sebaliknya sama saja tidak menutup aurat”.38

Tetapi beberapa informan seperti, “Dian Rahmadani” mengatakan: “saya

berbusana muslim karena saya kuliah di UIN Jakarta, jadi saya mengikuti aturan

saja, dengan berbusana yang penting menggunakan jilbab”.39

Dari hasil penelitian yang didapat, penulis dapat menyimpulkan dari

beberapa mahasiswi UIN Jakarta menggunakan busana muslimah, ada yang

berbusana muslim yang mengikuti mode yang sesuai dengan syariat Islam, dan

ada pula yang hanya mengikuti aturan yang kampus yang mewajibkan mahasiswi

berjilbab, tetapi menggunakan busana yang ketat atau memperlihatkan lekuk-

lekuk tubuhnya. Dalam ajaran Islam, berbusana uslim yang memperlihatkan

lekuk-lekuk tubuh dan tidak menutup seluruh aurat, itu tidak termasuk dalam cara

berbusa muslim yang sesuai dengan syariat-syariat Islam.

37 Wawancara dengan “Syifa”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008 38 Wawancara dengan “Liana”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 17 Maret 2008 39 Wawancara dengan “Dian Rahmadani”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 27 May 2008

Page 48: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

B. PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN MAHASISWI UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Untuk lebih jelas dalam memahami prilaku sosial keagamaan mahasiswi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, itu semua tidak akan lepas dari latar belakang

dan budaya yang dibawa mereka, atau yang sudah menjadi kebiasaan dan

mendarah daging dalam diri mereka. Oleh karena latar belakang mereka yang

berbeda-beda maka akan sangat terlihat jelas sekali dalam cara berpakaian yang

memang akan menjadi refleksitas terhadap prilaku keagamaannya. Prilaku sosial

keagamaan seseorang dapat dilihat dari beberapa dimensi, diantaranya:

1. Dimensi ideologi (Keyakinan)

Dimensi ideologi atau keyakinan adalah keyakinan kepada kekuatan yang

di anggap dapat menolong manusia dalam musibah atau keyakinan adanya Tuhan

YME. Keyakinan ini akan mempengaruhi manusia untuk selalu mematuhi dan

menjauhkan larangannya, atau akan selalu berbuat kebaikkan dalam

bermasyarakat untuk mendapat pahala dari Tuhan. Dengan demikian agama dapat

berperan positif terhadap prilaku, dan ini akan mempengaruhi prilaku sosial

keagamaan seseorang.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, baik dengan cara wawancara

atau observasi dengan beberapa mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah diketahui

bahwa pemaham agama yang di tinjau dari prilaku sosial keagamaan atau

religiusitasnya cukup baik. Seperti yang diutarakan oleh “Della meyvalencia”

mahasiswi UIN syrif Hidayatullah Jakarta, mengatakan bahwa: “karena keyakinan

kepada tuhan ia akan selalu mengerjarkan apa yang diperintahkan dan akan selalu

menjauhi apa yang dilarangnya, salah satunya ia mengerjakan apa yang

Page 49: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

diperintahkan seperti menggunakan busana muslimah yang memang di wajibkan

bagi wanita yang sudah akhil baliq oleh agama”.40

Informan lainnya seperti, “Nurlaili Fitria” mengatakan: “bahwa setiap

wanita muslimah akan selalu berprilaku baik, dan akan selalu memegang teguh

ajaran dari agama Islam”.41

Ditambah oleh “Eliya Rahmawati”, mengatakan bahwa: “kepercayaan

atau keyakinan seseorang akan selalu membawa individu tersebut untuk selalu

menjaga dan melestarikan kepercayaannya dan akan selalu dituangakan kedalam

pribadi yang bernilai positif”.42

Diketahui pula bahwa keyakinan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sangat menjunjung tinggi ajaran-ajaran Islam dan akan selalu berpedoman

kepada Al-quran dan Hadist. Mereka yakin bahwa suatu saat nanti akan datangnya

hari kiamat yaitu akhir dari kehidupan manusia, dan akan datangnya hari

perhitungan perbuatan saat di dunia.

2. Dimensi ritual

Dalam memahami dimensi ritual mahasiswi yang masih bisa kita katakan

labil atau masih belum memahami benar tentang agama, karena kebanyakan

mahasiswi masih menganggap belum begitu memahaminya. Karena pemhaman

agama yang mereka mengerti masih berbaur dengan pergaulan bebas yang dapat

menghilangkan nilai-nilai agama. Hal ini seperti yang diutarakan oleh beberapa

40 Wawancara dengan “Della Mayvalencia”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008 41 Wawancara dengan “Nurlaili Fitria”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 19 April 2008 42 Wawancara dengan “Eliya Rahmawati”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008

Page 50: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

informan “Fitri Megawati” mengatakan: “gue kadang masih suka ninggalin sholat,

apalagi kalau gue dah nongkrong sama temen-temen gue, bisa lupa

semuanya….he”.43

Seperti yang dikatakan seorang informan “Arini” mengatakan: “saya bisa

rajin beribadah kalau ada di kampus saja, abis ga enak sama kawan-kawan yang

pada melakukan ibadah bersama-sama”.44

Jadi dari beberapa informan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang di wawancarai, mereka masih belum bisa menjalankan perintah yang

mewajibkan mereka untuk melakukan ibadah, ibadah yang kadang mereka

lakukan hanya semat-mata karena tuntutan dari lingkungan yang mau tidak mau

mereka mengerjakan tanpa dari kesadaran pada diri mereka sendiri.

3. Dimensi pengetahuan

Dalam memahami dimensi pengetahuan kita harus melihat dari latar

belakang dan pola fikir individu tersebut, karena latar belakang seseorang akan

menjelaskan pribadi seorang individu. Karena sudah banyaknya mahasiwi yang

datang dari sekolah umum seperti SMU,SMK, dll yang menjadikan kurangnya

pemahaman agama, seperti yang di katakan beberapa informan : “Sherra

Emaretha” mengatakan:

“Saya berbusana muslim hanya dilingkungan kampus saja, karena saya masih

belum mampu untuk menjalankan perintah agama, atau masih belum berniat”.45

43 Wawancara dengan “Fitri Megawati”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008 44 Wawancara dengan “Arini”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 21 April 2008

Page 51: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Ia berprilaku seperti itu karena hanya tuntutan kampus yang mewajibkan

berbusana muslim dilingkungan kampus, dan kesadaran untuk berbusana muslim

masih belum mampu menjalankannya. Seperti yang diungkapkan “Dian

Rahmadani”mengatakan: “Gue untuk memakai busana muslim masih merasa

canggung, karena gue masih suka menggunakan busana yang terbuka dan terlihat

sexy,tapi nanti pasti gue bakal tobat dan mau berbusana muslim.he….he…..”.46

Hal ini dapat disimpulkan bahwa beberapa dari mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah masih terpengaruh pergaulan bebas anak sekarang, yang menjadikan

mahasiswi berprilaku seperti itu.

4. Dimensi pengamalan (konsekuensial)

Dimensi konsekuensial adalah perbuatan kebaikan sebagai perwujudan

dari keimanan dan ibadah daam bentuk nyata atau manifestasi ajaran agama dalam

kehidupan bermasyarakat.

Manusia selalu mempunyai dua aspek, yaitu aspek yang pertama yang

bersifat yang hubunganya dengan tuhan dan hubungan dengan manusia. Pada

dimensi ini menyangkut sejauh mana seseorang dalam berprilaku yang di latar

belakangi oleh ajaran agamanya. Membantu sesamanya adalah salah satu

contohnya, dimanapun dan kapanpun membantu adalah kewajibam kita terhadap

sesama manusia, karena semua agama pasti mengajarkan kepada semua umatnya

untuk membantu.

45 Wawancara dengan “Sherra Emaretha”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 21 April 2008 46 Wawancara dengan “Dian Rahmadani”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 21 April 2008

Page 52: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Menurut “Rhaviqah”: “kalau teman saya ada yang suka meninggalkan ibadah

ataupun sholat, pasti saya akan mengingatkannya, supaya mereka tidak menyia-

nyiakan kewajiban bagi wanita yang memang sudah berkewajiban untuk

melaksakannya, tapi kalau mereka tetap tidak melaksanakannya, yang penting

saya sudah mengingatkannya”.47

Dan seperti yang di katakan informan lainnya, seperti “Siti Muhtalifah”

mengatakan: “ saya akan mengingatkan kawan-kawan saya yang masih belum

mengerti tentang manfaat dari menjalankan perintah dan menjauhkan larangan

Allah SWT, karena kita sesama umat islam harus selalu mengingatkan satu

dengan yang lainnya”.48

Menurut mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan berprilaku

baik dengan cara mengingatkan satu sama lain akan mencerminkan nilai positif

dalam dirinya, karena mengingatkan sesama umat Islam adalah kewajiban kita

bersama. Dalam agama Islam seorang muslimah wajib mengingatkan wanita atau

muslimah lain, agar tidak terpengaruh dengan pergaulan bebas yang memang

sekarang ini sudah merajalela dalam prilaku remaja yang keluar jalur atau batas

dari ajaran Islam, karena di jaman modern ini sudah banyaknya media-media yang

memperlihatkan pergaulan barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

47 Wawancara dengan “Rhaviqah”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 21 April 2008 48 Wawancara dengan “Siti Muhtalifah”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 23 April 2008

Page 53: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

C. GAYA BERBUSANA MUSLIM SEBAGAI REFLEKSI PRILAKU

SOSIAL KEAGAMAAN MAHASISWI UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Dalam memahami gaya berbusana muslim seseorang kita harus melihat

dari motivasi dan latar belakang mereka, dan cara pola fikir mereka juga. Karena

latar belakang seseorang akan mempengaruhi cara berprilaku dalam sosialnya.

Jadi secara tidak langsung cara berbusana muslim seseorang akan menjdi refleksi

terhadap prilaku sosial keagamaanya.

Keberagamaan seseorang adalah segala sesuatu yang mengarah pada nilai-

nilai keagamaan yang diyakini oleh individu, dipahami dan diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari. Keberagamaan berkembang dalam diri seseorang melalui

suatu proses yang ditimbulkan dari beberapa faktor, yang faktor tersebut datang

dari berbagai pengalaman individu dalam kehidupan sehari-harinya. Setiap

kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, tentunya akan sangat berpengaruh

terhadap sikap keberagamaan individu itu sendiri.

Begitu juga cara gaya berbusana seorang muslim akan sangat berpengaruh

terhadap prilaku sosial keagamaannya, yang akan sangat terlihat jelas dalam

pribadi diri individu itu sendiri, karena gaya berbusana seseoarang akan

menentukan prilaku sosial keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, karena

penilaian terhadap suatu objek datang dari cara orang lain menilai objek tersebut.

Untuk memahami gaya berbusana seseorang penulis akan menekankan

kepada motivasi dari setiap individu itu sendiri, karena motivasi adalah suatu

rangsangan yang menimbulkan ketegangan terhadap seseorang, yang akibatnya

Page 54: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

seseorang tersebut berusaha unutk menurunkan ketegangan tersebut dan untuk

mengurangi ketegangan tersebut, individu akan melakukan respon terbuka dan

tertutup.49

Baik melalui wawancara dan observasi dengan beberapa mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta diketahui bahwa yang memotivasi mereka dalam

menggunakan busana muslimah berbeda-beda, diantaranya:

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan melalui wawancara dan

observasi dapat ditarik kesimpulan dari beberapa mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam menggunakan busana muslimah, mereka termotivasi

dari pengetahuan agama yanag di ajarkan baik dari orang tua, pengajian, maupun

di kampus. karena dalam ajaran Islam mengajarkan kepada semua wanita

muslimah untuk berkewajiban menggunakan busana muslimah untuk menutupi

aurat mereka.

Karena aurat mereka adalah suatu kehormatan yang harus dijaga yang

telah diberikan oleh Allah SWT. Selain itu banyak hikmah yang dapat diambil

dari berbusana muslimah, seperti yang diungkapkan beberapa informan “Nurlaily

fitria” mengatakan: “ketika saya menggunakan busana muslimah saya merasa ada

kehangatan jiwa dan hati, sayapun merasa tenang dan aman, walaupun saya

merasa kalau saya masih banyak kekurangan dalam memahami nilai-nilai agama

secara keseluruhan”.50

Ditambah oleh “Anita H.E.W” mengatakan: “Saya pernah mendengar

dalam ceramah seorang pemuka agama, dalam berkewajiban menggunakan

49 Drs. M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2004), h. 128. 50 Wawancara dengan “Nurlaily fitria”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 Mei 2008

Page 55: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq dan itu wajib hukumya, oleh

sebab itu saya ingin memenuhi kewajiban itu”.51

Muslimah sejati adalah seorang perempuan yang berpegang teguh atau

berpedoman kepada nilai-nilai agama dengan menjalankan perintah dan menjahui

larangan Allah SWT, dengan mengharapkan ridho-nya. Dengan berpedoman pada

niali-nilai agama, seorang muslimah wajib menutupi seluruh aurat yang wajib

ditutup, dan haram untuk memperlihatkanya.

Seperti yang diungkapkan “Novita Saraswati” mahasiswi UIN Syarih

Hidayatullah Jakarta mengatakan: “saya merasa ibadah saya sangat kurang apabila

saya tidak menjalankan ibadah yang wajib dijalankan, seperti dalam cara

berpakaian saya, karena hal itu saya jadi bermotivasi untuk berpakaian muslimah

yang benar atau sesuai dengan Islam”.52

Sependapat dengan “Rosita” mengatakan: “untuk menjadi muslimah yang

baik, saya harus menyesuaikan berbusana muslim dengan prilaku saya dalam

kehidupan sehari-hari, karena cara berbusana seseorang dapat mencerminkan

prilakunya”.53

Dalam pandangan Islam, aurat merupakan sesuatu yang diharamkan untuk

diperlihatkan, karena aurat dapat memancing timbulnya nafsu birahi. Wanita

muslimah adalah wanita yang mampu menjaga kehormatannya dan berakhlak baik

sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, karena dengan menjaga kehormatannya mereka

sudah mampu menjalankan syariat-syariat islam dan akan selalu tehindar dari

kejahatan-kejahatan yang secara tidak langsung bisa datang tanpa mereka sadari.

51 Wawancara dengan “Anita H.E.W”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 26 Mei 2008 52 Wawancara dengan “Novita Saraswati”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 10 Mei 2008 53 Wawancara dengan “Rosita”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Mei 2008

Page 56: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Dengan berbusana muslimah akan secara tidak langsung dapat mengubah prilaku,

karena adanya tuntutan yang mengharuskan individu tersebut selalu beraklak dan

berprilaku baik. Berdasarkan perbuatan baik yang telah mendarah daging pada diri

seorang muslimah, maka allah akan memuliakannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di UIN Syarif

Hidayatulla Jakarta, banyak dari mereka bermotivasi manggunakan busana

muslimah hanya karena ada tuntutan dari kampus yang mewajibkan mahasiswi

menggunakan busana muslimah di wilayah kampus, karena secara tidak langsung

aturan kampus yang menjadikan mereka menggunakan busana muslimah, tapi

cara berbusa muslimah mereka tidak sesuai dengan syariat yang diharuskan oleh

Islam. Jadi mereka kebanyakan mau tidak mau memakai busana muslimah karena

peraturan yang menuntut mereka berkawajiban menggunakan busana muslimah.

Dari hasil penelitian yang didapat penulis di UIN Syarif Hidayatulla Jakarta

tentang mahasiswi yang menggunakan busana muslim hanya karena tuntutan atau

peraturan dari kampus, yang menjadikan mereka menggunakan busana muslimah,

tapi cara berpakaianya tidak sesuai dengan syariat yang di wajibkan Islam. Ini

seperti yang diungkapkan oleh informan “Sherra “ mengatakan : “Memang saya

menggunakan busana muslim hanya karena tuntutan atau peraturan yang

mewajibkan memakai busana muslim dikampus, karena buat apa memakai busana

muslimah, tetapi hatinya belum sesuai dengan pakaian yang dipakai”.54

Sependapat dengan seorang informan “Della” yang mengatakan: “saya

masih merasa canggung untuk menggunakan busana muslim, karena saya diluar

54 Wawancara dengan “Sherra”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 28 Maret 2008

Page 57: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

kampus masih tidak menggunakan busana muslimah atau tidak menggunakan

jilbab”.55

Dari hasil penelitian dengan cara wawancara dan observasi didapat dari

beberapa mahasiswa yang berbusana muslim, mereka menggunakannya hanya

karena ada tuntutan atau peraturan yang mewajibkan mereka berbusana muslim.

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa informan dapat dijelaskan bahwa

cara berbusana seseoarang dapat mencerminkan prilaku sosial keagamaanya.

55 Wawancara dengan “Della”, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 April 2008

Page 58: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian yang penulis lakukan dari beberapa informan mahasiswi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan kesimpulan bahwa adanya faktor-faktor

yang mendorong mereka untuk menggunakan busana muslim itu bervariatif,

diantaranya:

1. Untuk melaksanakan syariat-syariat Islam sebagaimana Islam telah

menitik beratkan pada pemakaian busana muslimah.

2. Untuk menjaga kehormatannya, maka itu mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta berupaya menjaga dan melindungi auratnya.

3. Untuk menjaga diri dan memperbaiki akhlak pribadi

4. Agar menjadi muslimah sejati, yang sesuai dengan yang di cintai ALLAH

SWT.

5. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, mahasiswi berpakaian atau

berbusana muslimah hanya karena untutan lingkungan (aturan kampus).

Sebagaimana yang telah penulis kemukakan diatas mengenai busana

muslimah refleksi dari prilaku sosial keagamaan mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, karena secara tidak langsung penampilan cara berbusana

seseorang dapat mencerminkan pribadi dan keberagamaan seseorang.

B. SARAN-SARAN

Page 59: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Saran-saran ini ditunjukan kepada mahasiswi UIN syarif Hidayatullah

Jakarta, dan juga bagi para pembaca semua dengan maksud agar selalu menjaga

dan menutupi auratnya dengan menggunakan busana muslim yang sesuai dengan

yang dianjurkan atau sesuai dengan syariat-syariat Islam, diantaranya:

1. Demi kehormatan perempuan muslimah khususnya mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan demi harmonisasi bersama diharapkan menjaga

dan melestarikan cara berpakaian yang sesuai dengan yang diajarkan

Islam.

2. Mengingat cara berbusana muslim bagi wanita yang sudah dewasa atau

sudah akhil baliq di wajibkan untuk menutup auratnya, maka penulis

menganjurkan kepada semua mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk menutup auratnya walau tidak berada dilingkungan kampus, tetapi

dilakukan dimanapun berada.

3. Bagi mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam berprilaku harus

disesuaikan dengan pakaian yang dipakaianya, agar pakaian busana

muslimnya dapat mencerminkan dampak positif bagi pemakainya.

4. Untuk mahasiswi UIN Syarif Hidayatulla Jakarta jangan pernah

terpengaruh dengan lingkungan yang dapat merusak citra berbusana

muslim, apalagi sekarang pergaulan bebas sudah merajalela pada remaja.

Page 60: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

DAFTAR PUSTAKA Abu Malik, Syaikh, Panduan Beribadah Khusus Wanita, Jakarta, Almahira, 2007 Acong, Djamaludin, Psikologi Islam, Solusi Islam Atas Problem-problem Psikologi Amin, Syahrul, Menuju Persaingan Pokok Islam, Yogyakarta, Salahuddin Press, 1983 Arifin, Psikologi Da’wah Suatu Pengantar Studi, Jakarta, Bulan Bintang, 1977 Connolly, Peter, Aneka Pendekata Studi Agama, Yogyakarta, LkiS, 2000 Dea, Thomas F.O, Sosiologi Agama: suatu Pengantar Awal,Jakarta, CV.

Rajawali, 1985 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1979 Dirgagunarsa, Singgih, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta, PT Mutiara, 1983 Gazalba, Sidi, Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, Jakarta, 1976 Hamka, Membahas Tentang Soal-soal Islam, Jakarta, Dharma Caraka, 1985 Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000 Maududi, Abdul a’la, Pokok-pokok Pandangan Hidup Muslim, Jakarta, 1976 Mulyadi, Yad, Panduan Sosiologi, Jakarta, Yudistira, 1995 Notingham, Elizabeth K, Agama dan Masyarakat : Suatu Pengantar Sosiologi

Agama, Jakarta, 1997 Poloma, Margareth M., Sosiologi Kontemporer Jakarta, PT.Raja Grafindo

Persada,2000 Proses Perubahan IAIN Menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rekaman Media

Massa, Humas UIN Puspito, Hendro, Sosiologi Agama, Yogyakarta, Kanisius, 2000 Qonita, Arina, Jibab dan Hijab, Jakarta, Bina Mitra Press, 2001 Rakhmat, Jalaludin, Islam Alternatif, Bandung, Mizan, 1997 Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, Jakarta, Kalam Mulia, !997

Page 61: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Ramayulis, Psikologi agama, Jakarata, Kalam Mulia, 2003 Shihab, M. Quraish, Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, Jakarta: Lentera Hati, 2004 Surtiretna, Nina, Anggun Berjilbab, Bandung, Mizan, 1995 Sunanto Kamanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta; Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi UI, 2000 Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta, Tiara Wacana

Yogya,1992

Page 62: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Lampiran:

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Rhadiqah

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Jurusan : BPI

Semester : II

Hari/ tanggal : 11 mei 2008

Tempat wawancara : Kantin Dakwah

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana muslim itu busana yang menutup aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SMP

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: awalnya karena paksaan, tapi lama-lama keterusan

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: untuk mendekatkan diri pada allah

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: manfaatnya bisa untuk menjaga diri dan menjadi intropeksi diri

Page 63: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: risih dan gerah

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: lebih bagus

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena lebih baik untuk memakainya

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: seharusnyanya seperti itu

12. Mengapa?

Jawab: malulah sama pakaian yang digunakannya

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: busana bukan suatu penghalang untuk kita bergaul

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: iya

16. Mengapa?

Jawab: karena setiap pergaulan ada batasannya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Page 64: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: dalam tahap proses

18. Mengapa?

Jawab: karena saya masih harus banyak belajar

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tidak

20. Mengapa?

Jawab: karena terlalu bebas, menjadikan diri kita kurang terkontrol

Informan

(Rhadiqah)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Nurlaily fitria

Fakultas : Ushuluddin dan Filsafat

Jurusan : TH

Page 65: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Semester : VI

Hari/ tanggal : 20 mei 2008

Tempat wawancara : Di fakultas

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana yang dikenakan wanita muslim yang menutupi aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kecil

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: sediri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: sah-sah saja, tetapi tergantung si wanita yang akan mengenakannya

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: lebih kelihatan dewasa

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: jauh dari kesan yang buruk

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

Page 66: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

10. Mengapa?

Jawab: karena kalau hanya dilingkungan kampus saja, berarti memakainya

bukan karena keinginan sendiri

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tergantung

12. Mengapa?

Jawab: karena zaman sekarang banyak yang memakai jilbab tetapi

prilakunya tidak mencerminkan

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena itu sudah menjadi pakaian sehari-hari

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena bergau tergantung kitanya, bukan pakaiannya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: kadang-kadang

18. Mengapa?

Jawab: tergantung sikon

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tidak

Page 67: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

20. Mengapa?

Jawab: karena terlalu bebas

Informan

(Nurlaily Fitria)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Dian Rahmadani

Fakultas : Saintek

Jurusan : SI

Semester : IV

Hari/ tanggal : 27 mei 2008

Tempat wawancara : Di Saintek

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana yang tertutup atau busana yang menutup aurat

Page 68: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kuliah di UIN Jakarta

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: peraturan kampus

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: ga harus, soalnya memakai busana muslimah ga mesti yang sudah

ahkil baliq, anak- anak juga boleh asalkan sudah berniat

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: ingin belajar menjadi wanita muslimah yang baik

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: terhindar dari orang yang inggin berbuat jahat, tidak kepanasan,

dan kulit tidak menjadi hitam

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: gerah, panas

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi terbiasa

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: ya

10. Mengapa?

Jawab: karena memakai busana muslimah adalah peraturan kampus

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Page 69: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: tidak juga

12. Mengapa?

Jawab: karena baju tidak menjamin prilaku seseorang

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena untungnya teman-teman saya menerima apa adanya

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena busana muslimah tidak mambatasi saya dalam bergaul

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: biasa saja

18. Mengapa?

Jawab: karena kalau terlalu dalam, takut terkena ajaran sesat atau ga bener

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: biasa saja

20. Mengapa?

Jawab: tidak kenapa-napa.

Page 70: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Dian Rahmadani)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Liana

Fakultas : Dakwah dan komunikasi

Jurusan : BPI

Semester : II

Hari/ tanggal : 17 maret 2008

Tempat wawancara : Kantin

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana muslim itu yang menutup aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SMA

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: kesadaran sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Page 71: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: menurut saya wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: kelihatan lebih anggun

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: ingin terlihat dewasa

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: rasanya pertama kali, gerah banget tapi lama-lama jadi terbiasa

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, rasanya jadi lebih dewasa

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: bagusnya begitu

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab:

12. Mengapa?

Jawab:

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak juga

14. Mengapa?

Jawab: karena saya masih baru mengenakannya

Page 72: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena sudah terbiasa

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: iya

18. Mengapa?

Jawab: karena tergantung yang menjalankan, kalo orangnya supel pasti

gampang dapat teman

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: ga banget

20. Mengapa?

Jawab: karena merusak moral

Informan

(Liana)

Page 73: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Anita H.E.W

Fakultas : Ushuluddin dan Filsafat

Jurusan : AF

Semester : VI

Hari/ tanggal : 26 mei 2008

Tempat wawancara : Di fakultas

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: untuk menutupi aurat dan menjauhkan dari orangyang matanya

belang

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sesudah baliq atau beranjak dewasa

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: atas kesadaran sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: menurut saya sah-sah saja bagi yang ingin memakainya

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: atas kemauan sendiri

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: manfaat bagi pribadi saya untuk kenyamanan batin saya tersendiri

Page 74: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: ah biasa saja

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, yaitu saya menjadi lebih dewasa

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena dirmanapun saya berada,saya menggunakan busana

muslimah

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tergantung pendiriannya, bagaimana dia menyikapi dirinya dalam

penampilan

12. Mengapa?

Jawab: karena tidak semua wanita berbusa muslim berkpribadian baik

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: saya tidak pernah merasa terganggu dengan penampilan saya

14. Mengapa?

Jawab: buat saya tidak ada masalah

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak juga

16. Mengapa?

Page 75: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: karena saya orangnya cepat bergaul dengan sapa saja

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: mudah-mudahan

18. Mengapa?

Jawab: dari kecil kedua orang tua saya sudah mengajari ilmu agama

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: antara setuju dan tidak setuju

20. Mengapa?

Jawab: karena terlalu bebas, takut jadi keterusan

Informan

(Anita H.E.W)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Arini

Page 76: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Akuntansi

Semester : II

Hari/ tanggal : 28 april 2008

Tempat wawancara : Di fakultas

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana yang menutup aurat seorang wanita

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kuliah di UIN Jakarta

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: karena kondisi yang mangharuskannya

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: sebetulnya dalam islam diwajibkan

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menjadi pribadi yang dipandang lebih baik

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: kalau pulang malem cowo-cowo ga gangguin

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: panas banget, apalagi siang

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ga ada

Page 77: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: iya

10. Mengapa?

Jawab: masih belum siap

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: harusnya sih begitu

12. Mengapa?

Jawab: ya karena sebagai seorang muslimah, ya harus menujukan seperti

apa agama kita itu

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: sekarangkan zamannya toleransi

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena kalau maen saya tidak pakai jilbab

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: insya Allah, saya lagi berusaha

18. Mengapa?

Jawab: saya mau menjadi manusia yang disayang Allah

Page 78: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tidak setuju

20. Mengapa?

Jawab: bahaya banget, karena saya masih menjunjung nilai-nilai moral

Informan

(Arini)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Syifa

Fakultas : Psikologi

Jurusan : Psikologi

Semester : IV

Hari/ tanggal : 20 April 2008

Tempat wawancara : Kantin

Page 79: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: penutup aurat yang memiliki syarattidak ketat, tidak trasparant,

terbuat dari bahan yang tebal

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: kelas empat SD

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: sendiri donk

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: setuju

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: kewajiban

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: lebih enak, santay

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab:biasa saja

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, pengontrolan diri

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: sama aja boong kalau dikapus aja

Page 80: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: idealnya begitu, tapi belum tentu

12. Mengapa?

Jawab: karena salah satu manfaat membentuk prilaku menjadi lebih baik

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak sama sekali

14. Mengapa?

Jawab: berpakaian muslimah tidak akan menggangu keseharian kita

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: buat apa dijadikan masalah, santay aja

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: bisa iya bisa tidak, tapi sejauh ini berusaha terus

18. Mengapa?

Jawab: ga ada ruginya menjalankan perintah agama

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: ya ga

20. Mengapa?

Jawab: karenasemua hanya kerugian yang didapat

Page 81: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Syifa)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Dalla Shohihah

Fakultas : Psikologi

Jurusan : psikologi

Semester : IV

Hari/ tanggal : 20 April 2008

Tempat wawancara : Kantin

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: pakaian wanita yang manutupi aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: SMP

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Page 82: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: awalnya tuntutan pesantren, tapi sekarang sudah mau sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: setuju banget

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: kewajiban

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: jauh dari mudhorot

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: ribet, tapi sekarang sudah terbiasa

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi ngerasa aman aja

9. Apakah anda menggunakai busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: kadang-kadang

10. Mengapa?

Jawab: tapi tetap pake jilbab walau kadang pake celana pendek

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: iya

12. Mengapa?

Jawab: karena malu sama baju

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Page 83: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: tidak sama sekali

14. Mengapa?

Jawab: kan santay aja

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: bergaul tidakdiukur dari pakaian

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: insya Allah

18. Mengapa?

Jawab: hanya allah yang tau

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: kurang setuju

20. Mengapa?

Jawab: parah-parah

Page 84: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Dalla Shohihah)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Novita Saraswati

Fakultas : Saintek

Jurusan : SI

Semester : IX

Hari/ tanggal : 10 mei 2008

Tempat wawancara : Kantin dakwah

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: pakaian yang tidak memperlihatkan aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SD

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: atas kesadaran sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: harus, karena wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: agar terhidar dari godaan dan nafsu para pria

Page 85: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: labih terasa aman dan nyaman

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi labih beribawa

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena saya menggunakan busana muslimah bukan karena paksaan

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tentunya

12. Mengapa?

Jawab: karena pakaian itu bisamencerminkan pemakainya

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena sudah merasa nyaman

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Page 86: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: malah karena memakai busana muslimah, teman saya menjadi

bertambah

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: ya kadang-kadang

18. Mengapa?

Jawab: karena saya masih bendel

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab:tergantung

20. Mengapa?

Jawab: tapi kalau sudah keluar batas, saya tidak suka

Informan

(Novita Saraswati)

BERITA WAWANCARA

Page 87: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Nama mahasiswi/ informan : Rosita

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : -

Semester : IX

Hari/ tanggal : 12 mei 2008

Tempat wawancara : Di depan kampus

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: pakaian yang tidak memperlihatkan aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SD

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: atas kesadaran sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: harus, karena wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: agar terhidar dari godaan dan nafsu para pria

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: labih terasa aman dan nyaman

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi labih beribawa

Page 88: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena saya menggunakan busana muslimah bukan karena paksaan

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tentunya

12. Mengapa?

Jawab: karena pakaian itu bisamencerminkan pemakainya

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena sudah merasa nyaman

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: malah karena memakai busana muslimah, teman saya menjadi

bertambah

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: ya kadang-kadang

18. Mengapa?

Jawab: karena saya masih bendel

Page 89: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab:tergantung

20. Mengapa?

Jawab: tapi kalau sudah keluar batas, saya tidak suka

Informan

(Rosita)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Siti Muhtalifah

Fakultas : Adab

Jurusan : BSI

Semester : IV

Hari/ tanggal : 16 mei 2008

Tempat wawancara : Kantin dakwah

Page 90: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busan ang tertutup dan menutup aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SMP

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: karena sudah kewajiban

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: terlindung dari mata lelaki yang jelalatan

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab:biasa saja

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi lebih sopan

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena sudah kewajiban kita sebagai seorang muslim

Page 91: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: iya

12. Mengapa?

Jawab: adalah busana itu adalah cerminan seseorang

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena orang lain dapat mamahami kita

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena laki-laki danwanita sama saja

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: lumayan

18. Mengapa?

Jawab: karena agama adalah tiangnya agama

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: kurang setuju

20. Mengapa?

Jawab: karena mereka terlalu bebas

Page 92: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Siti Muhtalifah)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Elvi Sari

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : -

Semester : -

Hari/ tanggal : 05 agustus 2007

Tempat wawancara : Di kampus

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: yang tertutup

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SD

Page 93: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: karena aturan sekolah

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: kalau manurut saya, tergantung pribadi masing-masing

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab:inggin beribadahyang khusuk

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: terhinda dari orang-orang jahat

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab:biasa saja

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: lebih rapih

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: ya

10. Mengapa?

Jawab: karena saya belum siap menggunakannya

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: ya

12. Mengapa?

Jawab: buat pa manggunakan busana muslimah, tapi hatinya busuk

Page 94: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tergantung situasi

14. Mengapa?

Jawab: karena bial ada acara yang mewajibkan memakai busana muslima,

saya pasti akan memakinya

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: tergantung situasi

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: lumayan

18. Mengapa?

Jawab: karena saya mempunyai agama

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tergantung

20. Mengapa?

Jawab: jika kita bisa menjaga diri, pasti kita tidak akan ikut-ikutan

Page 95: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Elvi Sari)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Della

Fakultas : adab

Jurusan : BSI

Semester : IV

Hari/ tanggal : 28 maret 2008

Tempat wawancara : Di rumah

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: tertutup dan sopan

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kuliah di UIN Jakarta

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: paksaan

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: menurut saya wajib, tapi tidak perlu dipaksakan juga

Page 96: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menutup aurat

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: lebih kelihatan sopan

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: marasa nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: sedikit

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: iya

10. Mengapa?

Jawab: karena kampus menuntut saya makaijilbab

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: iya

12. Mengapa?

Jawab: karena prilaku harus sesuai dengan penampilan

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak juga

14. Mengapa?

Jawab: karena sudah terbiasa

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Page 97: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena setiaporang ingin bergaul dengan saya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: belum 100%

18. Mengapa?

Jawab: karena masih banyak setan yang menggoda

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: setuju

20. Mengapa?

Jawab: kalau selama pergaulannya itu masih dapat ditoleransi

Informan

(Della)

Page 98: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Widya Komariah

Fakultas : Syariah

Jurusan : -

Semester : -

Hari/ tanggal : 28 april 2008

Tempat wawancara : Di kantin dakwah

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: pakaian yang menutup dari kepala hingga kaki, hanya muka dan

telapak tangan yang terlihat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: kalau hanya kekampus saja

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: karena peraturan kampus

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: memang wajib hukumnya

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menghormati peraturan yang ada

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menjaga dari perbuatan orang-orang yang jahat

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Page 99: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: rasanya aneh dan ribet

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ya lebih cantik sich

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: ya

10. Mengapa?

Jawab: karena memang dari hati belum siap

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tidak tau juga

12. Mengapa?

Jawab: tapi sebenarnya memang harus malu, tapi saya masih belum niat

dalam hati

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak juga

14. Mengapa?

Jawab: karena sudah lumayan nyaman, jadi dibawa santay aja

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: tidak merasa dibatasi kalau hati ikhlas

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Page 100: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: lumayan

18. Mengapa?

Jawab: karena kadang saya masih suka nakal sich

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tidak

20. Mengapa?

Jawab: karena sudah banyak anak muda yang tidak jelas kerena masuk

dalam dunia bebas

Informan

(Widya Komariah)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Elvi

Fakultas : Syariah

Jurusan : -

Semester : VIII

Page 101: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Hari/ tanggal : 18 Mei 2008

Tempat wawancara :

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: pakaian yang menutup aurat dari kaki hingga kepala

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kuliah

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: kewajiban

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: untuk memperbaiki diri sebagai seorang muslimah

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: banyak, seperti jadi lebih berfikir dewasa

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: merasa nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi tambah percaya diri

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Page 102: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: karena didalam dan diluar kampus saya menggunakan busana

muslimah

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tidak juga

12. Mengapa?

Jawab: semua tergantung pribadi masing-masing

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena sudah mulai terbiasa

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: kerena semua tergantung orangnya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: masih dalam tahap pembelajaran

18. Mengapa?

Jawab: karena saya masih merasa benyak kekurangan

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: setuju saja

20. Mengapa?

Jawab: selama semua itu masih dalam batas normal

Page 103: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Elvi)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Sandra Andriyani

Fakultas : Dirasat Islamiyah

Jurusan : -

Semester : -

Hari/ tanggal : 23 desember 2007

Tempat wawancara : Di kampus

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana yang wjib dikenakan bagi wanita yang sudah dewasa atau

ssudah akhil baliq

Page 104: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kelas satu SMA

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: atas kesadaran sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: wajib hukumnya

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: untuk menunaikan kewajiban

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: membuat saya nyaman

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: bahagia banget

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada insyaallah

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tentu tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena bagi wanita yang sudah akhil baliq wajib hukumnya

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: tentunya

12. Mengapa?

Page 105: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: karena itu senjata akhlaqul kharimah

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena busana muslimah bukan penghalang dalam bergaul

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena saya sudah terbiasa menggunakannya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Isalam?

Jawab: insyaallah

18. Mengapa?

Jawab: karena wjib bagi semua umat muslimah

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tergantung

20. Mengapa?

Jawab: jika yang dimaksud sudah keluar dari syariat islam, saya tidak

setuju

Page 106: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Informan

(Sandra Andriyani)

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Eli

Fakultas : Kedokteran

Jurusan : -

Semester : -

Hari/ tanggal : 15 mei 2008

Tempat wawancara : Kampus

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busa yang tertutup

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SMU

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Page 107: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: melaksanakan kewajiban sebagai seorang mulimah

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menambah percaya diri

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, mejadi lebih sopan

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena sudah terbiasa

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: ya

12. Mengapa?

Jawab: karena busana dapat menilai pribadi seseorang

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: karena semua orang dapat menerima penampilan saya

Page 108: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab:tergantung pribadinya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: biasa saja

18. Mengapa?

Jawab: karena kadang suka males-malesan

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tidak

20. Mengapa?

Jawab: karena dapat merugikan diri sendiri

Informan

(Eli)

Page 109: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Yanti Pia

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Akuntansi

Semester : VIII

Hari/ tanggal : 09 April 2008

Tempat wawancara : Kantin dakwah

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: busana yang menutup aurat

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak SMU

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: sendiri

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: wajib

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: mengikuti ajaran agama

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menjadi lebih nyaman dan dewasa

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Page 110: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Jawab: ada, jadi dewasa

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: tidak

10. Mengapa?

Jawab: karena saya sudah terbiasa

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: iya

12. Mengapa?

Jawab: karena busana dapat menilai pribadi seseorang

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak

14. Mengapa?

Jawab: dalam pergaulan tidak perlu ada perbedaan

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena teman-teman saya asik-asik

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: biasa saja

Page 111: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

18. Mengapa?

Jawab: karena kadang-kadang masih suka meles

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: tidak

20. Mengapa?

Jawab: karena dapat merusak generasi muda

Informan

(Yanti Pia)

Page 112: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

BERITA WAWANCARA

Nama mahasiswi/ informan : Sherra

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Akuntansi

Semester : -

Hari/ tanggal : 28 maret 2008

Tempat wawancara : Di ekonomi

1. Apa yang anda ketahui tentang busana muslimah?

Jawab: tertutup dan sopan

2. Sejak kapan anda menggunakan busan muslimah?

Jawab: sejak kuliah di UIN Jakarta

3. Atas kesadaran sendiri atau paksaan?

Jawab: paksaan

4. Memakai busana muslimah bagi wanita yang sudah akhil baliq, bagaimana

menurut pengetahuan anda?

Jawab: menurut saya wajib, tapi tidak perlu dipaksakan juga

5. Apa motivasi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: menutup aurat

6. Apa manfaat bagi anda menggunakan busana muslimah?

Jawab: lebih kelihatan sopan

7. Apa yang anda rasakan pertama kali menggunakan busana muslimah?

Jawab: marasa nyaman

8. Adakah perubahan yang anda rasakan?

Page 113: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

Jawab: sedikit

9. Apakah anda menggunakan busana muslimah hanya dilingkungan

kampus?

Jawab: iya

10. Mengapa?

Jawab: karena kampus menuntut saya makaijilbab

11. Apakah karena menggunakan busana muslimah harus mencerminkan

prilaku sesuai dengan busana yang digunakan?

Jawab: iya

12. Mengapa?

Jawab: karena prilaku harus sesuai dengan penampilan

13. Apakah dalam pergaulan anda merasa terganggu karena menggunakan

busana muslimah?

Jawab: tidak juga

14. Mengapa?

Jawab: karena sudah terbiasa

15. Apakah busana muslimah membatasi anda dalam bergaul?

Jawab: tidak

16. Mengapa?

Jawab: karena setiaporang ingin bergaul dengan saya

17. Apakah anda tekun dalam menjalani ajaran agama Islam?

Jawab: biasa saja

18. Mengapa?

Jawab: karena masih banyak setan yang menggoda

Page 114: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,

19. Apa anda setuju dengan pergaulan bebas anak sekarang?

Jawab: setuju

20. Mengapa?

Jawab: kalau selama pergaulannya itu masih dapat ditoleransi

Informan

(Sherra)

Page 115: Gaya Berbusana Sebagai Manivestasi Prilaku Sosial ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14157/1/ANDRE JONERY... · Menghadapi realitas yang ada dalam kehidupan kita,