gap analysis penerapan keselamatan dan · pdf filepermenaker no, 1 tahun 1980 : k3 konstruksi...

32
GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT No : Jan-00 / SULAWESI / BM/ VIII / 2015 Tanda Tangan Tanda Tangan PROVINSI Tanda Tangan Nama HARI/ TGL KUNJUNGAN 1 1 Nama Perusahaan 2 2 Alamat Perusahaan 3 3 Kelas Perusahaan 4 4 Sertifikasi Sistem yang dimiliki 5 6 1 Item Pekerjaan Dominan 0 - 49 7 2 Jumlah Fatality 50 - 75 8 3 Jumlah Kecelakaan 76 - 100 9 % 4 Jumlah Hari Hilang N/A STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA A ASPEK K3 PADA KONDISI UMUM 1 Gerbang Proyek/ Akses Masuk Proyek a Terdapat Papan Nama Informasi Proyek Papan Nama Proyek, Nama Kontraktor, Nama Konsultan, Nilai Proyek, IMB dll SKB Kep.174/MEN/1986 KA b Pagar pengaman area proyek Pagar proyek dalam kondisi baik, lurus, rata, vertikal, terawat, di cat, tidak ada bagian yang rusak/ jebol/ rubuh Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi & ILO code of practice Geneva, International Labour Office, 1992 c Bendera Terpasang bendera K3, Bendera Merah Putih dan bendera perusahaan, posisi bendera merah putih lebih tinggi dari bendera lainnya Kepmenaker No.1135 tahun 1987 : Bendera K3 d Terdapat Spanduk Jamsostek/ BPJS Spanduk/ Plank dari BPJS Jamsostek yang menyatakan bahwa pekerja di proyek di jamin oleh Jamsostek UU No.13 tahun 2013 : Ketenagakerjaan, UU No. 3 tahun 1992 : Jaminan Sosial Tenaga Kerja, PP No. 12 tahun 2013 : Jaminan Kesehatan, Permenaker No. 4 tahun 1993 : Jaminan Kecelakaan Kerja e Terdapat rambu peraturan memasuki area proyek Rambu-Rambu Perintah, Peringatan, Larangan dan Rambu Keadaan Darurat UU No.1 tahun 1970 : K3, Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi & PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (2.3.1 & 2.3.2) f Pos Jaga Terdapat Pos Jaga untuk Tamu melapor dan mendapatkan informasi Permenaker No. 1 tahun 1980 & PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.4.2) g Registrasi Tamu dan Kendaraan Tamu oleh Security Terdapat Buku Tamu, yang mencatat Nama Tamu, Jumlah Tamu, Kendaraan Tamu, Jenis Kendaraan oleh Security di Gerbang/ Akses Masuk area proyek Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi, PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.4.2), Instruksi kerja, HIRADC, OHSAS 18001: Klausal 4.4.7 Kondisi tidak Aman (TA) KETERANGAN K3 Tidak Konsisten (TK) Kondisi Aman (KA) Proses/Kegiatan Tidak Berlaku KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASI TANDA TANGAN PPK ISO 9001 / OHSAS 18001 / SMK3 / ISO 14001 / Proper / ………...…….. * NAMA PENILAI 1 NAMA PENILAI 2 KEPALA PROYEK ITEM NO REKOMENDASI REFERENSI PERSYARATAN Kriteria Penilaian DATA PENYEDIA JASA DATA PROYEK Jumlah Tenaga Kerja Prestasi Pekerjaan saat ini No. Kontrak Nama Paket Pekerjaan KMW : I / II / III / IV / V / VI * DATA K3 s/d SAAT INI Jenis Pekerjaan Alamat Proyek Nilai Proyek Nama Kepala Proyek Jadwal Pelaksanaan B1 / B2 / B3 / K1 / K2 * DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Page 1 of 32

Upload: dangnga

Post on 30-Jan-2018

412 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

No : Jan-00 / SULAWESI / BM/ VIII / 2015

Tanda Tangan

Tanda Tangan PROVINSI

Tanda TanganNama HARI/ TGL KUNJUNGAN

1 1 Nama Perusahaan

2 2 Alamat Perusahaan

3 3 Kelas Perusahaan

4 4 Sertifikasi Sistem yang dimiliki

5

6 1 Item Pekerjaan Dominan 0 - 49

7 2 Jumlah Fatality 50 - 75

8 3 Jumlah Kecelakaan 76 - 100

9 % 4 Jumlah Hari Hilang N/A

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

A ASPEK K3 PADA KONDISI UMUM

1Gerbang Proyek/ Akses

Masuk Proyeka

Terdapat Papan Nama

Informasi Proyek

Papan Nama Proyek, Nama Kontraktor, Nama

Konsultan, Nilai Proyek, IMB dllSKB Kep.174/MEN/1986 KA

bPagar pengaman area

proyek

Pagar proyek dalam kondisi baik, lurus, rata, vertikal,

terawat, di cat, tidak ada bagian yang rusak/ jebol/

rubuh

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi & ILO code of practice

Geneva, International Labour Office,

1992

c Bendera

Terpasang bendera K3, Bendera Merah Putih dan

bendera perusahaan, posisi bendera merah putih

lebih tinggi dari bendera lainnya

Kepmenaker No.1135 tahun 1987 :

Bendera K3

dTerdapat Spanduk

Jamsostek/ BPJS

Spanduk/ Plank dari BPJS Jamsostek yang

menyatakan bahwa pekerja di proyek di jamin oleh

Jamsostek

UU No.13 tahun 2013 : Ketenagakerjaan,

UU No. 3 tahun 1992 : Jaminan Sosial

Tenaga Kerja, PP No. 12 tahun 2013 :

Jaminan Kesehatan, Permenaker No. 4

tahun 1993 : Jaminan Kecelakaan Kerja

eTerdapat rambu peraturan

memasuki area proyek

Rambu-Rambu Perintah, Peringatan, Larangan dan

Rambu Keadaan Darurat

UU No.1 tahun 1970 : K3, Permenaker

No. 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi &

PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)

f Pos JagaTerdapat Pos Jaga untuk Tamu melapor dan

mendapatkan informasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 & PP. No

50 tahun 2012 : Penerapan SMK3 (6.4.2)

g

Registrasi Tamu dan

Kendaraan Tamu oleh

Security

Terdapat Buku Tamu, yang mencatat Nama Tamu,

Jumlah Tamu, Kendaraan Tamu, Jenis Kendaraan

oleh Security di Gerbang/ Akses Masuk area proyek

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi, PP. No 50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (6.4.2), Instruksi kerja,

HIRADC, OHSAS 18001: Klausal 4.4.7

Kondisi tidak Aman (TA)

KETERANGAN

K3 Tidak Konsisten (TK)

Kondisi Aman (KA)

Proses/Kegiatan Tidak Berlaku

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASI

TANDA TANGAN PPK

ISO 9001 / OHSAS 18001 / SMK3 / ISO 14001 / Proper / ………...…….. *

NAMA PENILAI 1

NAMA PENILAI 2

KEPALA PROYEK

ITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

Kriteria Penilaian

DATA PENYEDIA JASA

DATA PROYEK

Jumlah Tenaga Kerja

Prestasi Pekerjaan saat ini

No. Kontrak

Nama Paket Pekerjaan

KMW : I / II / III / IV / V / VI *

DATA K3 s/d SAAT INI

Jenis Pekerjaan

Alamat Proyek

Nilai Proyek

Nama Kepala Proyek

Jadwal Pelaksanaan

B1 / B2 / B3 / K1 / K2 *

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Page 1 of 32

Page 2: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

hSafety Induction untuk

Tamu dan Pengemudi

Semua tamu mendapatkan Safety Induction khusus

Tamu oleh Security atau Petugas K3

UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja

& Permenakerr No,. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

i ID Card Tamu

Semua Tamu mendapatkan ID Card Tamu setelah

mendapatkan Safety Induction (KTP salah satu tamu

disimpan oleh Security)

Permenaker No.1 Tahun 1980 : K3

Konstruksi, OHSAS 18001: Klausal 4.4.7

& PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.4.2)

jVehicle Pass/ Pass

Kendaraan

Semua Kendaraan Tamu yang memasuki/ parkir di

dalam area proyek mendapatkan Vehicle Pass (berisi

peraturan kendaraan di dalam proyek-Larangan dan

Anjuran)

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

k Lisensi pengemudi Security memeriksa SIM Pengemudi

l Kondisi Kendaraan

Security memeriksa kondisi kendaraan, kendaraan

dengan asap knalpot tebal dan ada kebocoran oli atau

bau bensin dilarang memasuki proyek (parkir diluar

area proyek)

m APD TamuTamu yang akan memasuki proyek diberikan APD

Khusus Tamu

Permenaker No. 08 tahun 2010 : Alat

Pelindung Diri

n Cermin APDTerdapat Cermin besar untuk memeriksa

kelengkapan dan ketepatan pemakaian APD

Permenaker No, 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

o Life Vest

Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan

menggunakan Life Vest khusus Tamu yang berbeda

warna dengan pekerja proyek

Permenaker No. 08 tahun 2010 : Alat

Pelindung Diri, PP. No 50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (6.4.2)

p Seragam TamuSemua Tamu diwajibkan menggunakan Seragam

Khusus Tamu (tidak perlu untuk proyek diatas air)

PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.4.2) & Permenaker No. 1 tahun

1980

q Pemandu Tamu

Semua Tamu hanya boleh memasuki proyek dengan

diantar oleh Pemandu Tamu (Supervisor/ Pelaksana/

Petugas K3)

UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan

Kerja, PP. No 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.4.2 & 12.4) & Permenaker No.

1 tahun 1980

2 Akses Kerja aAkses Pejalan Kaki dan

Kendaraan / Alat Berat

Tersedia akses pejalan kaki yang terpisah dengan

akses kendaraan dan alat berat

b Akses dilengkapi dengan Rambu yang jelas

cAkses pejalan kaki aman dan terlindung dari potensi

kejatuhan benda

3 Papan Informasi K3 a

Rambu / Papan Informasi

Potensi Bahaya Umum /

Saat ini untuk Tamu

Sebelum memasuki area proyek, terdapat Rambu/

Informasi Potensi Bahaya paling tinggi atau potensi

bahaya hari ini pada area proyek, dan di jelaskan oleh

Pemandu

UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja

& PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)

bPapan Informasi Kinerja

K3

Papan info K3 minimal memuat informasi ; Jumlah

Tenaga Kerja, Jumlah Jam Kerja Orang (JKO) Aman,

JKO Total, Jumlah Kecelakaan, Jumlah LTI2,

Kecelakaan Terakhir, Severity Rata (SR) dan

Frequency Rate (FR)

c Papan Info K3 selalu dimutahirkan dan terawat

UU No. 22 tahun 2009 - Lalu lintas dan

angkutan jalan

UU No. 1 tahun 1980 : K3 pada

konstruksi bangunan

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.3.1 & 2.3.2), Permen PU. No.

05 tahun 2014 : SMK3 Konstruksi Bidang

PU

Page 2 of 32

Page 3: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

4 Rambu, Spanduk dan Poster a Rambu K3Pada setiap lokasi dipasang Rambu K3 yang sesuai

dengan potensi bahaya yang mungkin ada

b Spanduk K3Terdapat Spanduk K3 berisi peringatan bahaya dan

keutamaan K3 pada beberapa lokasi yang sesuai

c Poster K3

Terpasang pada tempat-tempat istirahat, shelter,

kantin, ruang tunggu, ruang tamu dipasang Poster-

Poster K3 yang sesuai dengan kondisi proyek

UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja

& PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)

5APD (Alat pelindung Diri)

Umuma Helmet

Semua Pekerja dan Orang yang berada di dalam area

konstruksi menggunakan Helmet

b Helmet yang digunakan berstandard SNI atau ANSI

cHelmet menggunakan Tali Dagu yang kencang dan

rapi

d Sepatu KeselamatanPekerja menggunakan Sepatu Keselamatan yang

sesuai dengan kondisi dan lingkungan kerjanya

e Seragam KerjaPekerja menggunakan seragam kerja yang dilengkapi

dengan Rompi reflektif

6Pekerja Baru dan Safety

Inductiona

Safety Induction untuk

pekerja Baru

Ada bukti bahwa semua pekerja baru wajib

mendapatkan Safety Induction

bPekerja yang sudah mendapatkan Safety Induction

dengan yang belum harus dapat dibedakan (ditandai

dengan Stiker di Helmet, ID Card dll)

cAda sistem bahwa Pekerja Baru selama waktu

tertentu menggunakan Tanda/ Seragam/ Helmet

yang berbeda

d Ruang InductionTersedia ruang khusus untuk Safety Induction

dilengkapi dengan alat peraga dan materi

7 Rencana K3 Kontrak (RK3K) a Tahap Pra KonstruksiPembuatan dan isi RK3K sesuai dengan standard

dalam Permen PU No. 05 tahun 2014

b RK3K sudah di setujui oleh PPK

c RK3K sudah dikomunikasikan ke bagian terkait dan di

evaluasi efektivitasnya

d Tahap KonstruksiDokumentasi RK3K dibuat dan dilaporkan secara

berkala kepada PPK

e RK3K dievaluasi secara berkala penerapannya

8 Dokumen K3 aKebijakan, Manual dan

Prosedur

Perusahaan memiliki Kebijakan K3, Manual dan

Prosedur K3

b Instruksi Kerja Perusahaan memiliki Instruksi Kerja K3

c Formulir K3 Perusahaan memiliki formulir-formulir K3

Permen PU No. 05 tahun 2014 - SMK3

bidang PU, OHSAS 18001 : 2007 (4.2;

4.4.4)

UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja

& PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.3.1 & 2.3.2)

Permenaker No. 08 tahun 2010 : Alat

Pelindung Diri, Kepmenaker No. 1 tahun

1980: K3 Konstruksi & OHSAS 18001

(4.4.6)

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (1.1 ; 2.2.1; 2.2.1), Permen PU

No. 05 tahun 2014 - SMK3 bidang PU,

OHSAS 18001 : 2007 (4.2; 4.4.4)

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.1.3), Permen PU No. 05 tahun

2014 - SMK3 bidang PU

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (2.1.3), Permen PU No. 05 tahun

2014 - SMK3 bidang PU

UU No.1 tahun 1970 : Keselamatan

Kerja, PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (12.4), Permen PU No. 05 tahun

2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001

(4.4.3)

Page 3 of 32

Page 4: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

9 Organisasi K3 Proyek a Penanggung Jawab K3Ada penyataan dari Kepala Proyek, bahwa

penangung jawab K3 di proyek adalah Kepala Proyek

b Struktur Organisasi K3 Proyek mudah ditemukan dan

No HP tertulis dibawah Nama Petugas K3

cPetugas K3 / Ahli K3

Konstruksi

Petugas K3 memiliki sertifikat Ahli K3 Konstruksi yang

masih berlaku

d

Rasio jumlah Ahli K3 Konstruksi untuk tenaga Kerja

>100 orang min. ada 4 orang, tenaga kerja <100

harus ada 2 Ahli K3 dan Tenaga kerja kurang dari 25

orang harus ada 1 orang Ahli K3 Konstruksi

ePetugas K3 menggunakan Seragam Khusus, memiliki

Test pen, Peluit dan menggunakan APD standardInstruksi Kerja dan HIRADC

fPetugas K3 sudah mendapatkan Training SMK3

Permen PU No. 05 Tahun 2014

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.3.2), Permen PU No. 05 tahun

2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001

(4.4.2)

g P2K3 Ada sertifikat pengesahan P2K3 dari DepnakerPermenaker No. 4 tahun 1987 : P2K3

serta tata cara penunjukan Ahli K3

10 Kegiatan K3 a Tool Box Meeting Ada bukti kegiatan TBM dilaksanakan secara rutin

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (1.4.9 & 1.4.10) & OHSAS 18001 :

Klausal (4.4.6)

b Rapat P2K3Ada bukti bahwa rapat P2K3 dilaksanakan secara rutin

dan ketidaksesuaian serta rekomendasi ditindaklanjuti

c Inspeksi P2K3

Ada bukti bahwa Inspeksi P2K3 dilaksanakan sesuai

rencana dan ada bukti absen, daftar temuan, PIC dan

tindaklanjutnya

d Training K3Ada bukti bahwa training K3 dilaksanakan dan

terjadwal

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.3.2), Permen PU No. 05 tahun

2014 : SMK3 bidang PU & OHSAS

18001 (4.4.2)

e Kampanye K3 Ada bukti dilaksanakan Kampanye K3UU No.1 tahun 1970 - Keselamatan Kerja

& OHSAS 18001 (4.4.2)

11 Kantor Proyek/ Site Office a Ruang KerjaPenerangan pada ruang kerja memenuhi standar

NAB sesuai Permenaker

b Atap kantor tidak menggunakan Asbes

cRuang kerja bersih dan rapi, kabel dari alat kerja listrik

diikat rapi

dTerpasang rambu evakuasi dan arahnya menuju pintu

keluar dan ketempat berkumpul evakuasi

Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit

Penanggulangan Kebakaran di Tempat

Kerja

eTerpasang Emergency Lamp pada tiap ruang dan

akses pintu keluar yang aman

Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit

Penanggulangan Kebakaran di Tempat

Kerja

Permenaker No. 4 tahun 1987 : P2K3

serta tata cara penunjukan Ahli K3

Kep No. 20 tahun 2004 : Sertifikasi

Kompetensi Ahli K3

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (1.2), Permenaker No. 4 tahun

1987 : P2K3 Serta Tata Cara Penunjukan

AK3, OHSAS 18001 (4.4.1)

Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai

ambang batas fisika dan kimia di tempat

kerja & Kepmenkes No. 1405 tahun 2002

: Persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri

Page 4 of 32

Page 5: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

fAda rambu larangan merokok di dalam ruangan dan

tidak ada orang merokok di dalam ruangan

PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan

Rokok Bagi Kesehatan,

g Temperatur ruang kerja diatur pada suhu 25oC

Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai

ambang batas fisika dan kimia di tempat

kerja

12 Toilet a Jumlah dan Kondisi Toilet Tersedia Toilet dalam jumlah rasio cukup memadai

bToilet tidak bau menyengat, tidak banyak lalat dan

sampah berserak

cAir mengalir dan bersih dan ada jadwal kebersihan

toilet

dPembuangan limbah domestik dipantau sebelum

dialirkan ke saluran kota atau ke saluran existing

UU No. 18 tahun 2008 Pengelolaan

sampah

13 Kantin / Catering aKantin yang berada di

dalam area Proyek

Bila tersedia kantin, harus dipastikan kantin dikelola

dengan bersih, tidak ada sampah, tidak ada lalat (ada

insect killer), dapur kering dan tidak bau

bCrew Kantin memiliki Sertifikat Penjamah Makanan

dari Depkes dan dilakukan Medical Check Up setiap 6

bulan sekali

cTempat menyajikan makanan tertutup rapi dan bebas

dari lalat

dAir minum sudah dilakukan pemeriksaan ke Dinas

terkait dan di jamin kebersihannya

ePembuangan limbah domestik dipantau sebelum

dialirkan ke saluran kota atau ke saluran existing

fSampah organik dan basah setiap hari dikeluarkan

dari area proyek

gTersedia APAR pada setiap kantin dan Semua Crew

Kantin dapat mengoperasikan APAR

hDinding Dapur yang berdekatan dengan Kompor

harus dilapisi dengan seng

iRegulator Kompor Gas harus ber SNI dan dilakukan

pemeriksaan Kompor Gas secara berkala

j Katering Katering menggunakan peralatan makan yang higienis

dan dipakai ulang (bukan sekali pakai)

kPemasok Katering harus memiliki sertifikat Tata Boga

dan Bersertifikat Penjamah Makanan

Kepmenkes No. 1405 tahun 2002 :

Persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri

UU No. 18 tahun 2008, Permenkes No.

1096 tahun 2011 : Higiene Sanitasi

Jasaboga & Surat Edaran No. 86 tahun

1989 : Kantin bagi Naker

UU No. 18 tahun 2008, Permenkes No.

1096 tahun 2011 : Higiene Sanitasi

Jasaboga & Surat Edaran No. 86 tahun

1989 : Kantin bagi Naker

Page 5 of 32

Page 6: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

14Rest Area, Shelter dan

Smoking Areaa Rest Area

Terdapat Rest Area / Tempat Istirahat untuk makan,

beribadah dan ber istirahat yang pantas dan bersih

bKapasitas Rest Area harus cukup / sesuai dengan

jumlah tenaga kerja

c Smoking AreaTempat istirahat dilengkapi dengan Wastafel, Smoking

Area dan Fasiltas Asbak, Tempat Sampah dan APAR

dAda Rambu Larangan Merokok selain di Smoking

Area dan Rambu lain yang sesuai

e Di area merokok terdapat poster bahaya merokok

f Shelter

Tersedia Shelter (Tempat Istirahat kecil di area

proyek) pada beberapa lokasi di area proyek untuk

mencegah Heat Stress

gShelter dilengkapi dengan Fasilitas air minum, poster-

poster K3 dan tempat duduk

hSemua pekerja yang berada di area proyek tidak

boleh menggunakan HP pada saat sedang bekerja

15 Barak/ Bedeng Pekerja a Ruangan tidur Ruang tidur bersih dan layak huni

bTerdapat tempat untuk menempatkan sepatu dan

baju bersih dan kotor di luar kamar

c Terdapat tempat sampah tertutup

dLorong atau gang pada bedeng pekerja bersih tidak

ada sampah

e Ventilasi pada tiap ruang mencukupi

fTerdapat rambu dilarang merokok dan peraturan yang

mengatur aktivitas Barak Pekerja

PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan

Rokok Bagi Kesehatan

gTerdapat alat pemadam api ringan (dengan rasio 1

APAR untuk 200m2 atau tiap jarak 15m)

Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-

syarat pemasangan APAR

h Pencahayaan ruangan cukup

Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai

ambang batas fisika dan kimia di tempat

kerja

i Kamar mandi Tersedia Toilet dalam jumlah cukup

jToilet tidak bau menyengat, tidak banyak lalat dan

sampah berserak

k Air mengalir tidak ada genangan air bekas

ILO code of practice

Geneva, International Labour Office,

1992 - safety and health in construction

ILO code of practice

Geneva, International Labour Office,

1992 : safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980: K3

Konstruksi, ILO code of practice

Geneva, International Labour Office,

1992 - safety and health in construction

& HIRADC

PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan

Rokok Bagi Kesehatan

Kepmenkes No. 1405 tahun 2002 :

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Perkantoran dan Industri

Page 6 of 32

Page 7: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

16 Workshop a Ruang kerjaPenerangan pada workshop memenuhi standar NAB

sesuai Permenaker

b Atap workshop tidak menggunakan Asbes

c

Workshop bersih dan rapi, kabel dari alat kerja listrik

diikat rapi, percabangan / sambungan kabel

menggunakan T-Dus

dPanel dan Trafo Las di Grounding dan ada hasil test

grounding hasil dibawah 5 Ohm

eTersedia APAR dalam jumlah cukup (200m2 atau

jarak 15m)

Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-

syarat pemasangan APAR

f

Tersedia tempat sampah khusus limbah B3 (Sarung

tangan bekas oli, kemasan bekas oli/ grease, Aki

bekas, Neon putus, Oli Bekas, batere Bekas dll

UU No. 18 tahun 2008 : Pengelolaan

sampah & PP No. 101 tahun 2014 :

Pengelolaan limbah bahan B3

gTidak ada pekerja merokok di dalam workshop dan

ada rambu larangan merokok

PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan

Rokok Bagi Kesehatan

h

Penggunaan Circullar Saw untuk memotong tripleks

harus dipasang Cover Penutup mata gergaji dan

pekerja menggunakan masker dan earplug

Permen No.1 tahun 1980 : K3 konstruksi

i Keadaan darurat Terpasang rambu evakuasi dan emergency lamp

Permenaker No.50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (6.7 & 6.4.4) & OHSAS

18001 (4.4.7)

17 Gudang a Ruang penyimpananPenerangan pada gudang memenuhi standar NAB

sesuai Permenaker (min. 300 Lux)

b Atap gudang tidak menggunakan Asbes

c Penyimpanan

Gudang bersih dan rapi, material tertumpuk rapi,

sistem kabel rapi, percabangan/ sambungan kabel

menggunakan T-Dus

PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

dAda sistem Fifo (first in First Out), material yang

datang duluan dipakai duluanPP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

eAda Nama, Foto dan No. HP Petugas yang

berwenang di Pintu GudangPP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

fAda rambu APD sesuai karakteristik material (masker

untuk gudang semen dstnya)PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

gAda tertempel MSDS sesuai karakteristik material,

ditempel dekat material B3

Kepmenaker No. 187 tahun 1999 -

Pengendalian Bahan Kimia di Tempat

Kerja & PP No. 50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (9.3)

h Keadaan darurat Terpasang rambu evakuasi dan emergency lamp

PP No.50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.7 & 6.4.4) & OHSAS 18001

(4.4.7)

iTersedia APAR dalam jumlah cukup (200m2 atau

jarak 15m)

Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-

syarat pemasangan APAR

jTidak ada pekerja merokok di dalam Gudang dan ada

rambu larangan merokok

PP No. 19 tahun 2003 : Pengamanan

Rokok Bagi Kesehatan

Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai

ambang batas fisika dan kimia di tempat

kerja

Permenaker No. 13 tahun 2011 : Nilai

ambang batas fisika dan kimia di tempat

kerja

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL

Page 7 of 32

Page 8: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

18 Fuel Tank a Loading / Unloading Saat Loading/ Unloading harus terpasang Grounding

b

Lokasi Fuel Tank harus dipagar dan dilengkapi Rambu-

rambu yang sesuai (dilarang merokok, dilarang

menyalakan api dll)

c Terdapat Rambu PIC / Orang yang berwenang

dilengkapi dengan Foto dan NO. HP

d Tersedia Bak dan Oil Trap dengan volume 110% dari

kapasitas Tanki

e Tersedia APAR Jenis CO2 dan Operator mampu

menggunakan APAR

Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat-

syarat pemasangan APAR

fTersedia Flow Chart bila terjadi kondisi darurat dan

Daftar No. Telepon penting

Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit

penanggulangan kebakaran di tempat

kerja

19 Material B3 dan Limbah aPenanganan bahan

berbahaya dan beracun

Bahan berbahaya dan beracun memiliki MSDS

(material safety data sheet)

b

Material berbahaya dan beracun memiliki tempat

terpisah dari material lain dengan kondisi (tidak kontak

langsung dengan matahari, hujan, banjir dan bahaya

kebakaran)

cAda rambu APD sesuai karakteristik material (masker

dan sarung tangan dstnya)

d Gudang material B3 memiliki alat pemadam api ringan

eB3 cair harus memiliki secondary container, untuk

melindungi dari ceceran atau tumpahan

f

Wadah B3 harus memiliki label dan simbol dari

pabrikan, bila wadah sudah berubah, wadah

perubahannya harus di tempel label dan simbol

sesuai dengan simbol B3 yang di milikinya

20Penanganan Limbah

Domestika Penanganan Sampah

Ada sistem pemisahan Sampah (organik, anorganik

dan limbah B3)

bTempat sampah terlindung dari sinar matahari dan

hujan

c Limbah B3 memiliki simbol dan label

PermenLH No.3 tahun 2008 : Tata cara

pemberian simbol dan label bahan

berbahaya dan beracun

dTersedia jadwal pembuangan sampah dan limbah

dan secara rutin dikeluarkan, sampah organik dari

kantin dikeluarkan setiap hari

eTidak ada aktivitas pembakaran sampah di dalam

proyek

fTidak terlihat banyak lalat dan sampah tidak meluap/

melebihi kapasitas bak sampah

UU No. 18 tahun 2008 : Pengelolaan

sampah, PermenLH No.3 tahun 2008 :

Tata cara pemberian simbol dan label

bahan berbahaya dan beracun, Permen

Dalam negeri No.33 tahun 2010 :

Pedoman pengelolaan sampah

Kepmenaker No. 187 tahun 1999 -

Pengendalian Bahan Kimia di Tempat

Kerja, PP No. 101 tahun 2014 :

Pengelolaan limbah bahan berbahaya

dan beracun, PP No. 50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (9.3)

Kepmenaker No. 187 tahun 1999 -

Pengendalian Bahan Kimia di Tempat

Kerja, PP No. 101 tahun 2014 :

Pengelolaan limbah bahan berbahaya

dan beracun, PP No. 50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (9.3)

Kepmenaker No. 187 tahun 1999 :

Pengendalian Bahan Kimia di Tempat

Kerja & PP No.50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (9.3)

Kepmenaker No. 187 tahun 1999 :

Pengendalian Bahan Kimia di Tempat

Kerja & PP No.50 tahun 2012 :

Penerapan SMK3 (9.3)

UU No. 18 tahun 2008 : Pengelolaan

sampah, PermenLH No.3 tahun 2008 :

Tata cara pemberian simbol dan label

bahan berbahaya dan beracun, Permen

Dalam negeri No.33 tahun 2010 :

Pedoman pengelolaan sampah

Page 8 of 32

Page 9: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

21TPS (Tempat Pembuangan

Sementara) Limbah B3a Penanganan Limbah B3

Ada lokasi khusus penyimpanan sementara limbah B3

di dalam proyek dan disimpan sementara tidak lebih

dari 90 hari (atau ada izin khusus dari Bapedalda

untuk lebih dari 90 hari)

bTPS memiliki design khusus sesuai standard, ventilasi

cukup, penerangan cukup, tidak memungkinkan

burung masuk dll

cLimbah B3 memiliki simbol dan label sesuai

karakteristik

dTersedia flow chart limbah, jadwal pembuangan

limbah dan manifes limbah internal dan external

eAda kontrak dengan Tranporter dan Perusahaan

Penampung Limbah B3 Resmi

f Tersedia APAR dan Rambu evakuasi

g Ada label koordinat lokasi TPS

22Kesiapsiagaan dan Tanggap

Darurat a

Rambu Tempat

Berkumpul Evakuasi

Ada Tempat berkumpul evakuasi dalam keadaaan

darurat dilengkapi dengan Rambu

bLokasi tempat Berkumpul Evakuasi mudah ditemukan

dan dekat dengan pintu keluar

c Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada semua lokasi

dengan jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh

mata dan menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

dDiagram Alir Keadaaan

Darurat

Diagram alir keadaaan darurat terpasang pada papan-

papan informasi dan dimengerti oleh semua orang

eDaftar No. Telepon

Penting

Daftar Nomor telepon penting terpasang pada papan

informasi

fOrganisasi Tanggap

Darurat

Organisasi Tanggap Darurat terpasang pada papan

informasi dan Petugas Tanggap Darurat mengerti

bahwa ditunjuk menjadi petugas tanggap darurat

g

Petugas Tanggap darurat memiliki kompetensi sesuai

peraturan, Petugas Kebakaran memiliki sertifikat

kebakaran, petugas P3K memiliki sertifikat P3K dari

Depnaker

Permenaker No. 15 tahun 2008 :

Pertolongan pertama di tempat kerja &

Kepmenaker No. 186 tahun 1999 : Unit

penanggulangan kebakaran di tempat

kerja

hSemua petugas Tanggap Darurat sudah dilatih sesuai

dengan jabatannya

iKomunikasi Keadaaan

Darurat

Terdapat sistem informasi keadaan darurat yang

dapat segera diketahui oleh semua orang yang ada di

dalam proyek

jPendataan Jumlah

Tenaga Kerja

Terdapat sistem untuk memastikan jumlah orang yang

ada di proyek, untuk dibandingkan dengan orang yang

berkumpul saat terjadi kondisi darurat

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.7), Permen PU No. 05 tahun

2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001

(4.4.7), Kepmenaker No. 186 tahun 1999

: Unit penanggulangan kebakaran di

tempat kerja

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.7), Permen PU No. 05 tahun

2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001

(4.4.7), Kepmenaker No. 186 tahun 1999

: Unit penanggulangan kebakaran di

tempat kerja

PermenLH No. 18 tahun 2009 : Tata cara

pemberian simbol dan label bahan

berbahaya dan beracun, Kep. Ka

Bapedal No. KEP-01/BAPEDAL/0905 :

Tata cara dan persyaratan teknis

penyimpanan dan pengumpulan limbah

B3

PermenLH No. 18 tahun 2009 : Tata cara

pemberian simbol dan label bahan

berbahaya dan beracun, Kep. Ka

Bapedal No. KEP-01/BAPEDAL/0905 :

Tata cara dan persyaratan teknis

penyimpanan dan pengumpulan limbah

B3

PP No. 50 tahun 2012 : Penerapan

SMK3 (6.7), Permen PU No. 05 tahun

2014 : SMK3 bidang PU, OHSAS 18001

(4.4.7), Kepmenaker No. 186 tahun 1999

: Unit penanggulangan kebakaran di

tempat kerja

Page 9 of 32

Page 10: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

23 Alat Pemadam Api Ringan aPenempatan dan Jumlah

APAR

APAR ditempatkan pada lokasi yang berpotensi terjadi

kebakaran, APAR ada pada setiap jarak 15m atau

luasan 200m2

b

Tinggi penempatan APAR max. 120cm dari lantai,

tidak terpapar panas matahari langsung, ada rambu

APAR, Dilakukan Ceklist setiap bulan dan posisi jarum

pressure pada warna hijau

cAda petunjuk pemakaian APAR dan Peta Lokasi

APAR terdekat

dLokasi APAR mudah terlihat , mudah dijangkau dan

tidak terhalang material

24 P3K a Ruang P3K atau KlinikBila tersedia Ruang P3K atau Klinik, harus di jaga oleh

Paramedis yang memiliki sertifikat Hiperkes

bRuang P3K atau Klinik tersedia Tabung Oksigen,

Peralatan P3K, Tempat Tidur Pasien, Wastafel

dengan air mengalir

c Terdapat no telp emergency

d Kotak P3K

Tersedia Kotak P3K dalam kondisi lengkap dan

terawat pada beberapa lokasi yang sesuai, tersedia

cek list dan daftar pengguna

eKerjasama dengan

Rumah Sakit terdekat

Ada kontrak kerjasama pengobatan kecelakaan kerja

dengan Rumah Sakit terdekatOHSAS 18001 (4.4.3 & 4.4.7)

B ASPEK K3 PADA PENGOPERASIAN ALAT BERAT, GENERATOR SET, POWER TOOLS DAN PANEL

25 Excavator a Sertifikasi alat

Excavator yang digunakan harus memiliki Sertifikat

Pengesahan dari Depnaker setempat dan masih

berlaku

c Operator

Operator harus memiliki Surat Izin Operator yang

masih berlaku dan Foto serta No. HP Operator

terpasang di Pintu Alat

b Device

Semua asesoris Excavator harus lengkap, kaca spion,

kaca depan, seat belt, klakson hidup, lampu rotator

hidup, alarm swing hidup dll

d OperasiTidak digunakan untuk menarik beban yang tertanam

dan mengangkat orang

eRadius operasi harus terpasang Rambu dan baricade

serta dipandu oleh Rigger/ Signalman

fSignalman dan orang yang bekerja di sekitar

Excavator menggunakan Rompi Reflektif

gOperator menggunakan Helmet dan Earplug /Earmuff

bilamana kebisingan di atas Nab

hIzin Kerja Pengalian (penggunaan Excavator) dibuat

dan tersedia di lokasi

iMesin Excavator bersih, tidak ada tumpahan dan

ceceran oli dan bahan bakar pada hose dll

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice 1992

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice 1992

Permenaker No. 4 tahun 1980 : Syarat

pemasangan dan pemeliharaan APAR

Permenaker No. 15 tahun 2008 :

Pertolongan pertama di tempat kerja

Page 10 of 32

Page 11: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

26Mobile Crane/ Crawler

Crane/ Ponton Cranea Sertifikasi alat

Crane yang di gunakan memiliki sertifikat pengesahan

dari Depnaker setempat dan masih berlaku

b Operator

Operator harus memiliki Surat Izin Operator yang

masih berlaku dan Foto serta No. HP Operator

terpasang di Pintu Crane

cOperator menggunakan APD standar dan Rompi

reflektif

d Rigger memiliki sertifikasi dari permenaker

e DeviceSemua Safety Device (Moment Limiter) berfungsi dan

tidak dalam posisi Off saat operasi

f Signal Pengamat berfungsi baik

gSling/ Wire Rope yang digunakan memiliki Sertifikat

dari manufacture atau badan inspeksi

hAda sistem Color Coding pada peralatan angkat (lifting

device)

i Hook Latch dalam kondisi baik, tidak rusak atau kendor

j OperasiAda Signalman yang memberi aba-aba dan Rigger

memeriksa ikatan sebelum dilakukan pengangkatan

kSignal Pengamat berfungsi baik dan Lock Pin

terpasang pada Outrigger

lOutrigger ditempatkan ditengah-tengah Pad/ Plat pada

elevasi yang sama dan pondasi keras

mSelalu Full Outrigger, kecuali pada kondisi tertentu

dengan perhitungan Load Chart

nRigger/ Signalman dan orang yang bekerja di sekitar

Crane menggunakan Rompi Reflektif

oTerdapat Load Chart pada kabin dan Operator

mengerti membaca Load Chart

pTersedia izin kerja pengangkatan, dilengkapi dengan

perhitungan kapasitas dan beban serta tension sling,

sehingga pengangkatan dinyatakan aman

qRadius pengangkatan terdapat barikade atau

pembatas dalam jarak aman

r Terdapat check list harian Crane

sCrane (kecuali Crawler Crane) tidak digunakan untuk

memindahkan material sambil berjalan

t Penerangan cukup saat bekerja di malam hari

uCrane bersih, tidak ada kebocoran dan tumpahan oli

dan bahan bakar

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice tahun 1992 - safety and

health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice tahun 1992 - safety and

health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice tahun 1992 - safety and

health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice tahun 1992 - safety and

health in construction

Page 11 of 32

Page 12: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

27

Bulldozer/ Tandem Roller/

Asphalt Finisher/ Double

Drum Roller/ Pneumatic

Roller Dll

a Kondisi alat

Alat berat dalam kondisi baik, seluruh asesories

berfungsi, alarm/horn/ buzzer/spion dan lain-lain

dalam kondisi baik

b Operator

Operator memiliki Surat Izin Operasi yang sah, pada

Pintu atau Body alat terpasang Foto Operator dan No.

HP

c OperasiAlat dilakukan pemeriksaan secara rutin sebelum di

operasikan

d

Terpasang baricade area kerja (Pita demarkasi, traffic

cone, pagar sementara) serta rambu-rambu yang

sesuai (dilarang melintas, ada pekerjaan dll)

e

Tersedia Signalman atau Pengawas untuk mencegah

orang yang tidak berkepentingan melintas pada saat

alat ber operasi

28 Dump Truck / Truck a Kondisi Truck

Dump truck dan Truk memiliki Uji Kir dan masih

berlaku serta memiliki sertifikasi layak guna dari

depnaker

bSemua asesoris berfungsi dengan baik, hydrolic, rem,

rem tangan, spion, alarm, horn dll

c OperatorDriver memiliki SIM yang sesuai kapasitas alat, Foto

Driver terpasang di Body Truck

d Operasi

Saat Loading / Unloading ada Signalman atau

Pengawas yang memandu dan berkomunikasi

dengan Driver/ Operator

eSignalman dan orang yang bekerja dekat Dump Truk

menggunakan Rompi Reflektif

fMaterial yang dimuat harus ditutup dengan terpal

dengan kuat sehinga tidak akan tercecer dijalan

29 Concrete Pump a Operasi Outrigger terpasang full dan pada pondasi yang kuat

bAda bukti dilakukan pemeriksaan clamp sambungan

pipa-pipa dan kestabilan pipa sebelum di operasikan

30 Truk Mixer Beton a OperasiTruk Mixer parkir pada area yang rata, hand brake

berfungsi dan dipasang balok ganjal tambahan

b Operator memiliki Surat Izin Mengemudi yang sesuai

c Pencucian Mixer pada lokasi yang sudah di tentukan

dPembuangan sisa beton ada upaya untuk pembuatan

material lain, seperti pembuatan kanstin, perkerasan

jalan sementara dll

31 Power Tools a Operasi Terdapat jadwal inspeksi untuk semua power tools

bTersedia label stiker pada alat yang menandakan alat

selalu di inspkesi secara rutin

cSemua Power Tools menggunakan Double Isolasi

dengan kondisi alat dan kabel yang masih baik dan

tidak ada bagian kabel yang terkelupas

dAda cek list harian Power Tools dan dilaksanakan

secara rutin

ePekerja yang mengoperasikan menggunakan APD

yang sesuai

ILO tahun 1992 - safety and health in

construction, Kepmenaker No. 75 tahun

2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200

PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :

Sertifikasi kompetensi K3 listrik

- Permenaker No. 1 tahun 1980 - K3 di

konstruksi bangunan

- ILO Code of practice tahun 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, ILO Code of

practice tahun 1992 - safety and health in

construction, Kepmenaker No. 75 tahun

2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200

PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :

Sertifikasi kompetensi K3 listrik

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan & ILO Code of

practice tahun 1992 - safety and health in

construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut,

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice tahun 1992 - safety and

health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, Permenaker No. 5

tahun 1985 : Pesawat angkat-angkut

Permenaker No. 9 tahun 2010 : Operator

dan petugas pesawat angkat angkut, ILO

Code of practice tahun 1992 - safety and

health in construction

Page 12 of 32

Page 13: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

32 Kompressor a OperasiBagian yang berputar pada compresor memiliki cover

pelindung

bAda label nama, foto dan no. HP pekerja yang

berwenang mengoperasikan Kompresor

cKompresor yang memiliki tabung penyimpan udara,

tabung penyimpan udaranya harus memiliki sertifikat

dan memiliki tanda kapasitas isi

dPekerja yang mengoperasikan menggunakan APD

yang sesuai

e Ada bukti dilakukan cek list sebelum dioperasikan

33 Generator Set a Sertifikasi alatGenset memiliki sertifikat pengesahan dari Depnaker

setempat dan masih berlaku.

bPastikan operator memiliki kompetensi dan lisensi

yang sesuai sebagai Operator Genset

c Operasional Tidak ada kebocoran oli dan bbm pada genset dan

Rumah Genset

d Pada lokasi Loading BBM, terdapat Oil Trap

e Tersedia APAR Jenis CO2 dan Operator mampu

menggunakan APAR

fGrounding Genset terpasang dan sudah dilakukan

pengukuran arde dan hasilnya dibawah 5 Ohm

gKabel-Kabel Power output dari Genset rapi dan tidak

ada sambungan

h Accu / Aki terlindung dari sentuhan orang

i

Rumah Genset di kunci dan hanya Operator yang

berhak memasuki Genset, pada pintu Genset

terpasang Nama Operator dan No. HP sebagai

Petugas Yang berwenang

jVentilasi pada rumah Genset memadai sesuai dengan

standard

k

Ruang Genset memiliki ventilasi yang cukup sesuai

peraturan dan buangan knalpot harus diperiksa dari

kebocoran dan dipastikan pembuangan gas knalpot

keluar ruang Genset tetapi tidak mengarah pada

aktifitas orang (sebaiknya mengarah ke atas) dan

terpasang buffer pada knalpot

lTersedia APD-Pelindung Telingga untuk orang/

operator yang akan memasuki rumah Genset

mTerpasang hasil pengukuran bising pada area Genset

dan tersedia Rambu wajib pelindung Telinga

nTerdapat rambu - rambu dilarang merokok, tegangan

tinggi dan bahaya kebakaran

oTerdapat perencanaan dari tindak lanjut jika generator

set mati pada proses angkat & angkut

Permenaker No.4 tahun 1985 : Pesawat

Tenaga dan Produksi, Kepmenaker No.

75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-

0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002

: Sertifikasi kompetensi K3 listrik

- Permenaker No.4 tahun 1985 -

Pesawat Tenaga dan Produksi

Permenaker No.4 tahun 1985 : Pesawat

Tenaga dan Produksi, Kepmenaker No.

75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-

0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002

: Sertifikasi kompetensi K3 listrik

Permenaker No.4 tahun 1985 : Pesawat

Tenaga dan Produksi, Kepmenaker No.

75 tahun 2002 - Pemberlakuan SNI 04-

0225-200 PUIL, Kep No. 311 tahun 2002

: Sertifikasi kompetensi K3 listrik

Page 13 of 32

Page 14: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

34 Welding Engine a OperasiBagian yang berputar pada welding engine terlindung

dari bahaya orang terjepit (Terpasang prlindung)

bJuru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,

Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety

Shoes

c Tidak ada oli yang tercecer pada welding engine

d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk

memadamkan api

ePekerja menggunakan earplug dan APD standar

proyek

fTersedia fire blanket atau karung basah untuk

menampung bunga api

gAda label nama, foto dan no. HP pekerja yang

berwenang mengoperasikan

h Ada bukti dilakukan cek list sebelum alat dioperasikan

35 Trafo Las a Operasi

Trafo las dalam kondisi baik (tidak ada modifikasi atau

menganti asesoris pabrikan dengan material yang

tidak standar)

bJuru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,

Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety

Shoes

cAda label nama, foto dan no. HP pekerja yang

berwenang mengoperasikan

d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk

memadamkan api

eTersedia fire blanket atau karung basah untuk

menampung bunga api

f Ada bukti dilakukan cek list sebelum alat dioperasikan

36 Cuting Torch / Blender Las a OperasiTabung ditempatkan terikat pada 2 titik atau di dalam

keranjang, bila disimpan di gudang dipasang Cap

b Terpasang flasback arrestor pada kedua selang

cClamp pada selang harus standar tidak boleh

menggunakan kawat pengikat

d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk

memadamkan api

eJuru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,

Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety

Shoes

fTersedia fire blanket atau karung basah untuk

menampung bunga api

g Ada bukti dilakukan cek list sebelum alat dioperasikan

hSelang tidak retak, tidak terhimpit dan tidak

getas/masih flexsibel PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL &

Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Permenaker No. 1 tahun 1982 : Bejana

tekan & SE No. 06 tahun 1990 :

Pewarnaan Tabung Besi atau Tabungan

Gas Bertekanan

Permenaker No. 1 tahun 1982 : Bejana

tekan & SE No. 06 tahun 1990 :

Pewarnaan Tabung Besi atau Tabungan

Gas Bertekanan

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL &

Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL &

Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL &

Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Page 14 of 32

Page 15: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

37Panel Listrik Sementara dan

Kabel Power Distribusia Material dan Pengaman

Box Panel harus terbuat dari material yang sesuai

standard PUIL 2000

b

Lokasi penempatan panel tidak terhalang material,

dekat dengan APAR (max.15m), posisi panel tegak

dan tidak ditempatkan pada area yang basah

cPanel harus dilengkapi dengan Breaker yang sesuai

dan Semua indikator dipintu panel hidup

dPemasangan Panel dan Instalasi listrik dibawah

tanggung jawab Ahli K3 Listrik atau Teknisi K3 Listrik

yang bersertifikat

eSemua panel terpasang Grounding dan sudah

dilakukan pengukuran dengan hasil dibawah 5 Ohm

fPada pintu panel terpasang label Person in Charge /

Petugas yang berwenang dilengkapi dengan Foto dan

No. HP

g Pintu Panel harus selalu terkunci

h Ada cek list Panel Temporary

i Terpasang Grounding Pintu panel

jSocket untuk mengambil arus listrik tersedia diluar

panel

k Operasi

Unit Kerja yang mengambil arus dari panel harus

memasang label nama Unit Kerja, nama orang dan

no. Hp yang diikat pada stop kontak atau kabel

distribusinya

38 Kelistrikan dan Kabel a Material Material yang digunakan harus sesuai dengan

standard PUIL

bJenis kabel distribusi yang digunakan min.jenis NYM

3x2.5mm (terdapat kabel Grounding)

cTidak ada sambungan pada kabel, bila akan

disambung harus menggunakan Extension Socket

dKabel distribusi tidak ditempatkan diatas tanah atau

lantai, tetapi digantung atau menggunakan penopang

eUntuk penggunaan Extension Cord di outdoor harus

menggunakan Socket dan Steker Outdoor

(waterproof)

f

Kabel sambungan yang digunakan untuk daya (bukan

untuk distribusi) harus menggunakan Lasdop, dan

sebelum ditutup dengan Lasdop harus di isolasi dulu

dengan Pita Isolasi Vynil

g

Sistem LOTO (Log Out Tag Out) digunakan saat

dilakukan penarikan kabel power dari Main Source

atau maintenance pada panel listrik dan sistem

kelistrikan lainya. Terpasang Label " Dilarang di

menghidupkan Listrik" dan panel atau alat listrik di

Kunci/ di Gembok

OperasiTerdapat rambu informasi terdapat jalur kabel di

bawah tanah

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL

& Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL

& Kep No. 311 tahun 2002 - Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL

& Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL

& Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL

& Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik

Page 15 of 32

Page 16: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

39 Bar Bending & Cutting a OperatorPekerja menggunakan APD yang sesuai dan tersedia

rambu APD

bTerdapat label PIC yang berwenang beserta foto dan

nomor HP

c PeralatanTerdapat rambu larangan membuka tutup dinamo

sebelum power dimatikan

d Terdapat cover pelindung pedal

e Tersedia emergency button didekat operator

f Tersedia checklist harian sebelum penggunaan

C ASPEK K3 PADA PEKERJAAN SECARA UMUM

40 Pekerjaan Pemancangan a Sertifikasi alatCrane yang digunakan harus memiliki sertifikasi dari

Depnaker dan masih berlaku

b OperatorOperator Crane harus memiliki Surat Izin Operator

yang masih berlaku

c Peralatan

Mesin pancang yang digunakan di area perkotaan

atau dekat pemukiman harus memiliki proteksi dari

cipratan solar saat proses pemancangan

d OperasiArea pemancangan harus di baricade dan tersedia

rambu dilarang masuk area pemancangan tanpa izin

e Tidak ada orang yang tidak berkepentingan berada di

area saat proses pengangkatan tiang pancang

fPada Crane setiap hari dilakukan cek List

Pemeriksaan oleh operator/ inspektor

gAda Rigger/ Signalman yang memberi aba-aba dan

Rigger memeriksa ikatan sebelum dilakukan

pengangkatan

h

Pada pemancangan di rawa, dipastikan pondasi Mesin

Pancang stabil di atas Steel Plat dan tidak

melengkung, pada bagian bawah Steel Plat harus ada

pondasi tambahan dari balok kayu

iPada saat penyambungan tiang pancang dipastikan

bunga api ditampung dengan Fire Blanket

jPekerja yang melakukan pemotongan tiang pancang

harus menggunakan APD yang sesuai, Helmet, Face

Shield, Sarung Tangan dan Safety Shoes

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, ILO Code of

practice tahun 1992 - safety and health in

construction, Kepmenaker No. 75 tahun

2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200

PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :

Sertifikasi kompetensi K3 listrik

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3 di

konstruksi bangunan, ILO Code of

practice tahun 1992 - safety and health in

construction, Kepmenaker No. 75 tahun

2002 - Pemberlakuan SNI 04-0225-200

PUIL, Kep No. 311 tahun 2002 :

Sertifikasi kompetensi K3 listrik

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 5 tahun 1985

: Pesawat angkat angkut, Permenaker

No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas

angkat angkut

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 5 tahun 1985

: Pesawat angkat angkut, Permenaker

No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas

angkat angkut

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 5 tahun 1985

: Pesawat angkat angkut, Permenaker

No. 9 tahun 2010 : Operator dan petugas

angkat angkut

Page 16 of 32

Page 17: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

41 Bore Pile a Sertifikasi alat

Mesin Bore Pile (Hydroulic Drilling Rig) yang

digunakan harus memiliki sertifikasi dari Depnaker dan

masih berlaku

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

b OperatorOperator Drilling Rig harus memiliki Surat Izin

Operator yang masih berlaku

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

c Operasi

Tersedianya kolam sementara yang cukup untuk

menampung lumpur sehingga tidak mencemari

lingkungan / area sekitar

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

dKolam lumpur sementara di batasi dengan pagar yang

aman dan ada rambu hati-hati terperosok

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

eTersedia akses pekerja yang aman pada area

berlumpur akibat Bore Pile, bisa menggunakan

anyaman bambu, steel plat dll

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

fLubang hasil Bore Pile harus dipasang pagar

pengaman yang kokoh dilengkapi dengan rambu

bahaya terperosok

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

gLumpur dari kolam sedimen dikeluarkan

menggunakan truk tangki

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

42 Scaffolding Frame a Pekerja

Pekerjaan pemasangan scaffolding di bawah

pengawasan Scaffolder yang memiliki sertifikat

scaffolder dari Depnaker dan masih berlaku

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

bPekerja menggunakan full body harness double

lanyard, helmet dengan tali dagu dan rompi reflektif

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

cKunci trek memiliki ikatan tali yang dihubungkan

dengan lengan pekerja

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

d MaterialMaterial scaffolding tidak ada karat dominan, bengkok

dan patah (tidak lengkap), tidak di cat ulang

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

e Operasi

Tersedia gambar perencanaan pemasangan

Scaffolding beserta perhitungan beban dan kapasitas

Scaffolding

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

fPondasi Scaffolding dipadatkan, menggunakan balok

pada Jackbase, pasangan level, semua asesoris

terpasang lengkap

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

Page 17 of 32

Page 18: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

gTangga scaffolding menggunakan handrail dan pada

tiap end frame terpasang penghalang jatuh (stopper)

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

h

Pada catwalk yang digunakan sebagai platform kerja

terpasang rapat dan tidak ada lubang (double cat walk

atau single catwalk yang dipasang railing pada bagian

yang kosong)

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

iScaffolding di Cek setiap selesai pemasangan dan

secara berkala

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

jTerpasang Label status inspeksi Scaffolding

(Hijau=OK, Merah = Not OK)

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

kScaffolding lurus, kokoh dan level vertikal,

pemasangan perkuatan sesuai standard (Support,

bracing, wall ties dll)

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

l

Untuk scaffolding yang berada di sisi dinding

bangunan dan tingginya lebih dari 3 lift harus

memasang angkur ke dinding bangunan untuk

menghindari bahaya roboh

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

mUntuk scaffolding posisi nya tidak berdekatan dengan

dinding wajib memasang pipa suport terhadap

scaffolding

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

nKetinggian maximum pemasangan adalah 30m, bila

lebih tinggi lagi menggunakan Cantilever yang sesuai

(berdasarkan perhitungan beban engineer)

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

oMaterial yang ditempatkan di Platform/ catwalk bila

tidak segera digunakan harus terikat

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

pSaat ada pekerjaan di atas, tidak boleh ada orang

bekerja dibagian bawah

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

43Scaffolding Pipa (Modular

dan Tubular)a Pekerja

Scaffolding dipasang dibawah pengawasan Scaffolder

bersertifkat

bPekerja menggunakan full body harness double

lanyard, helmet dengan tali dagu dan rompi reflektif

c MaterialTidak ada pipa yang bengkok, di cat ulang dan

keropos

d OperasiPondasi Scaffolding dipadatkan, pondasi rata,

pasangan level, semua asesoris terpasang lengkap

eScaffolding di Cek setiap selesai pemasangan dan

secara berkala

fTerpasang Label status inspeksi Scaffolding

(Hijau=OK, Merah = Not OK)

gTangga scaffolding menggunakan Handrail dan pada

platform terpasang stopper/ penghalang jatuh

h Tangga scaffolding Akses tangga dilengkapi dengan rambu petunjuk

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

Page 18 of 32

Page 19: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

i Dilengkapi dengan Handrail dan anak tangga kokoh

jTangga dilengkapi dengan rambu petunjuk tangga dan

lampu penerangan

44 Tangga aTangga yang dapat

dipindahkanPanjangnya tidak lebih dari 6 meter

Pemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

bKaki bawah dan atas harus diperkuat dengan patok

tambahan

Pemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

cJarak anak tangga 30 cm dan konsisten. Diantara anak

tangga diberi penahan

Pemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

d

Tangga yang bisa

diperpanjang/ tangga

bersambung

Panjangnya tidak lebih dari 15mPemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

e Tangga tetap Panjangnya tidak lebih dari 9mPemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

f Terbuat dari bahan yang tahan cuacaPemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

g Rambu & Penerangan Terdapat petunjuk naik turun tanggaPemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

hTerdapat lampu penerangan tangga pada pekerjaan

di malam hari yang memadai

Pemenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

45 Pekerjaan Galian a PekerjaPekerja galian menggunakan sepatu boot dengan

steel toe cap, helmet dan rompi reflektif

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

b Operasi

Area Galian pondasi dibuat slooping dan tepian galian

dipasang railling yang kokoh dengan jarak min. 2m dari

bibir galian

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

cRailing terdiri dari 2 lapis, Top rail dan Mid rail serta

Toe Board, dilengkapi dengan Rambu Bahaya

Longsor dan di larang bersandar

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

dAkses turun ke area galian dan akses di dalam area

galian terpisah antara alat berat dan akses pekerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

eTerdapat akses tangga yang kokoh untuk galian yang

dalamnya lebih dari 60 cm

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

fTangga untuk turun ke dalam area galian harus

dilengkapi dengan hand rail dan tidak goyah

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

g Tersedia ijin Kerja pekerjaan galianPermenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

hHasil galian atau tumpukan tanah di simpan minimal 1

meter dari jarak galian

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

iGalian harus memiliki pelindung dari bahaya longsor

(ditutup dengan terpal/ blue sheet)

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

jGalian tanah basah minimal sloopingnya 45 derajat

atau untuk tanah kering 60 derajat

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

kUntuk galian luas lebih dari 1 meter persegi wajib di

pasang railing

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

Permenaker No. 1tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice tahun

1992 : safety and health in construction

Page 19 of 32

Page 20: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

lPada pekerjaan galian yang terdapat air di dalam

galiannya harus memiliki Pompa yang dapat

beroperasi memompa air keluar dari galian

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

m Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada semua lokasi

dengan jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh

mata dan menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

nJumlah tangga evakuasi sesuai dengan jumlah pekerja

di area galian

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

46 Pekerjaan Pengelasan a PekerjaSemua Juru las memiliki Sertifikat Juru Las yang

masih berlaku

b

Juru Las menggunakan APD yang sesuai, Kedok Las,

Sarung Tangan Las, Celemek/ Apron dan Safety

Shoes

c OperasiSaat pengelasan tidak ada bunga api yang jatuh

(diproteksi dengan Fire Blanket)

d Tersedia APAR, Air, Karung Basah, pasir untuk

memadamkan api

e Tersedia Izin Kerja Panas

f Pengelasan dengan Trafo Las terpasang Grounding

gPengelasan dengan Tabung Gas, terpasang Flash

Back Arestor pada kedua selang Gas

h

Tabung Gas tidak terjemur matahari langsung (atau

ditutup dengan karung basah), terikat vertikal pada 2

titik atau ditempatkan pada keranjang yang kokoh

i Pekerja las terhindar dari hujan PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

47 Pekerjaan Bekisting a Pekerja

Pekerja bekisting menggunakan Helmet, seragam

kerja, safety shoes, sarung tangan dan Full Body

harness bagi yang bekerja di ketinggian

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

b OperasiTumpukan material tidak mengganggu akses jalan

pekerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

c Tumpukan material yang diletakkan diketinggian dan

belum akan segera digunakan terikat kuat

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

dMaterial sisa dipisahkan rapi dan segera dikeluarkan

dari area kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

e Alat kerja manual dalam kondisi baik dan tidak ada

kerusakan

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

f

Lebar Platform kerja untuk pemasangan bekisting

kolom, bekisting balok (beam) dan bakisting perimeter

minimal 40cm dan dilengkapi dengan Lifeline yang

kuat untuk mencantolkan Full Body harness

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

g

Ada perhitungan beban dan kapasitas perancah

(scaffolding) untuk menopang Beban Hidup, Beban

mati, beban angin dan beban gempa pada bekisting

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

h

Pondasi perancah dipastikan sudah dipadatkan dan

lahan tidak jenuh, sehingga tidak ada area kosong

dibawah papan balok pondasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

i Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada semua lokasi

dengan jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh

mata dan menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

Permenaker No. 2 tahun 1982 :

Kwalifikasi juru las & Permenaker No. 1

tahun 1982 : Bejana tekan

Permenaker No. 2 tahun 1982 :

Kwalifikasi juru las & Permenaker No. 1

tahun 1982 : Bejana tekan

Permenaker No. 2 tahun 1982 :

Kwalifikasi juru las & Permenaker No. 1

tahun 1982 : Bejana tekan

Permenaker No. 2 tahun 1982 :

Kwalifikasi juru las & Permenaker No. 1

tahun 1982 : Bejana tekan

Page 20 of 32

Page 21: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

48 Pekerjaan Pengecoran a PekerjaPekerja pengecoran menggunakan Safety Boot

dengan steel toe cap, masker dan sarung tangan

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

b

Bila pengecoran dilaksanakan di ketinggian, pekerja

harus menggunakan Full Body Harness dan ada

tempat untuk mengkaitkan hooknya

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

c Operasi

Pada pengecoran diketinggian (Slab, kolom dan

balok), dipastikan terpasang railling tepian/ perimeter

yang kokoh (mampu menahan dorongan 120kg)

disertai rambu-rambu peringatan

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

d Penerangan pada pengecoran malam hari cukup

sesuai standard

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

eAda petugas traffik yang mengatur lalu lintas dan parkir

Mixer beton dan lalu lintas umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

f Petugas Traffik menggunakan Rompi Reflektif dan

lampu tongkat

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

g

Alat mixer molen (site mix) dipastikan dalam kondisi

baik, dari penahan roda diatas tanah yang rata & stabil.

Unit mixer molen terlindung dari akses orang yang

tidak berkepentingan

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

h Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada semua lokasi

dengan jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh

mata dan menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

49 Bekerja di ketinggian a APDSemua orang yang berada di ketinggian >1.8m

menggunakan Full Body Safety Harness

b

Lebar platform kerja diketinggian minimal 40cm

dilengkapi dengan Railling dan tempat mencantolkan

Hook Safety Harness

cSemua orang yang bekerja diketinggian dan

berpindah-pindah secara cepat menggunakan Safety

Harness dengan Double Hook

dSemua yang bekerja diketinggian menggunakan

Safety harness dan mencantolkan Hooknya diatas

pinggang

eSelalu tersedia Lifeline atau Pipa untuk mencantolkan

Hook

fPekerja di ketinggian memiliki Sertifikat Bekerja

Diketinggian dari Depnaker yang masih berlaku

gTersedia Spanduk dan Rambu-Rambu peringatan

bahaya bekerja diketinggian

hAda rambu peringatan di ground bahwa ada

pekerjaan di atas

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Page 21 of 32

Page 22: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

iDipasang rambu dan baricade dibawah lokasi

pekerjaan di ketinggian

jDilarang bekerja bersamaan diatas (ketinggian) dan

dibawah (ground)

kSemua Tangga dilengkapi dengan Handrail dan

rambu peringatan

lSemua lubang (void, shaft, perimeter) terpasang

railling (Top Rail min. 110cm dan Mid Rail 60cm) dan

Toe Board

m Izin Kerja di ketinggian ditempel di lokasi kerja

n Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada semua lokasi

dengan jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh

mata dan menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

50 Pekerjaan di Ruang Terbatas a Pekerja

Sebelum bekerja di Ruang Terbatas telah dilakukan

Pengukuran Kadar Gas dan Pekerja menggunakan

APD yang sesuai hasil pengukuran Gas

bBila kadar Gas diatas NAB, Pekerja menggunakan

SCBA

cPekerja ruang terbatas memiliki sertifikat pelatihan

bekerja di ruang terbatas

dTerdapat Pengawas yang berada diluar Ruang

Terbatas dilengkapi dengan alat komunikasi dengan

Pekerja didalam Ruang Terbatas

ePekerjaan di ruang terbatas memiliki izin kerja Ruang

Terbatas

f

Pekerjaan di ruang terbatas harus memiliki alat bantu

sirkulasi udara (lokal exhaust dan blower untuk

mentransfer udara bersih dari luar dan mengeluarkan

udara kotor)

gBekerja di ruang terbatas harus memiliki akses yang

mudah di jangkau untuk melakukan kegiatan

emergency

hBila melakukan pengelasan dalam ruang terbatas,

dipastikan Trafo Las diletakkan di luar ruang terbatas

iTerdapat tag in tag out pada pintu masuk area kerja

terbatas untuk mengetahui berapa jumlah pekerja

yang sedang bekerja di area tersebut

j Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada lokasi dengan

jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh mata dan

menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Pedoman K3 di ruang terbatas

Direktorat Pengawasan Norma

Keselamatan Kesehatan Kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Pedoman K3 di ruang terbatas

Direktorat Pengawasan Norma

Keselamatan Kesehatan Kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Pedoman K3 di ruang terbatas

Direktorat Pengawasan Norma

Keselamatan Kesehatan Kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Pedoman K3 di ruang terbatas

Direktorat Pengawasan Norma

Keselamatan Kesehatan Kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Permenaker No. 8 tahun 2010

: Alat pelindung diri, UU No. 1 tahun 1970

: Keselamatan kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi, Pedoman K3 di ruang terbatas

Direktorat Pengawasan Norma

Keselamatan Kesehatan Kerja

Page 22 of 32

Page 23: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

51Pekerjaan Mekanikal

Elektrikal Plumbinga Pekerja

Pekerja menggunakan APD sesuai dengan kondisi

pekerjaan (pekerjaan pemotongan plumbing

menggunakan sarung tangan dstnya)

b OperasiPenumpukan material pipa harus menggunakan

ganjal sehingga tidak mudah terguling

cPekerja dengan Glasswool menggunakan masker dan

sarung tangan

dPemasangan pipa vertikal harus dibawah pengawasan

ketat Supervisor dan area kerja di baricade

eTest tekanan pipa harus dipasang Rambu peringatan

dan terpasang sistem LOTO

f Penumpukan material tidak melebihi tinggi 150m

g Terpasang sistem LOTO saat dilakukan pengetesan

arus listrik

hApakah pada proyek dengan area terbuka memiliki

sistem penangkal petir? EF Type?

iApakah Penangkal Petir yang dipasang mengcover

seluruh area orang bekerja?

52 Manajemen Lalu Lintas a

Manajemen Lalu lintas

pada Proyek Jalan dan

Akses masuk proyek

Proyek memiliki trafik menagement atau rencana

rekayasa lalulintas

bTerdapat lampu rotary pada area pekerjaan di jalan

raya dan / atau di Pintu Gerbang proyek

cTerdapat rambu-rambu sebelum pekerjaan jalan

sejauh 100 M sebelum pusat pekerjaan

dTerdapat lampu penerangan pada pekerjaan di

malam hari yang memadai

eTerdapat traffic cone atau baricade untuk melindungi

area kerja

fSeluruh Pekerja di jalan raya menggunakan seragam

atau baju atau Rompi Reflektif

g

Ada Petugas Traffic (menggunakan Rompi Reflektif

dan lampu tongkat) yang melakukan pengaturan

lalulintas dan pengamanan pada area pekerjaan yang

di lakukan di jalan raya

53 Pekerjaan Peledakan a PekerjaJuru ledak memiliki sertifikasi yang masih berlaku dari

kementrian ESDM

b Gudang

Bahan peledak harus disimpan didalam gudang

khusus sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh

pemerintah

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL,

Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik, Permenaker No.1

tahun 1980 : K3 konstruksi, Permenaker

No. 2 tahun 1982 : Kwalifikasi Juru Las di

Tempat Kerja

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL,

Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik, Permenaker No.1

tahun 1980 : K3 konstruksi, Permenaker

No. 2 tahun 1982 : Kwalifikasi Juru Las di

Tempat Kerja

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL,

Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik, Permenaker No.1

tahun 1980 : K3 konstruksi, Permenaker

No. 2 tahun 1982 : Kwalifikasi Juru Las di

Tempat Kerja

Kepmenaker No. 75 tahun 2002 :

Pemberlakuan SNI 04-0225-200 PUIL,

Kep No. 311 tahun 2002 : Sertifikasi

kompetensi K3 listrik, Permenaker No.1

tahun 1980 : K3 konstruksi, Permenaker

No. 2 tahun 1982 : Kwalifikasi Juru Las di

Tempat Kerja

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Page 23 of 32

Page 24: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

c Operasi

Alat transportasi bahan peledak menggunakan jenis

kendaraan yang sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan oleh pemerintah

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

dTerdapat, rambu, baricade dan Pengawas pada batas

aman peledakan

eProsedur peledakan dilakukan sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah

D PENGENDALIAN BAHAYA KHUSUS PADA PEKERJAAN GEDUNG DAN BANGUNAN PERUMAHAN

54 Tower Crane a Sertifikasi alatTC memiliki sertifikat pengesahan dari Depnaker

setempat dan masih berlaku.

b OperatorOperator harus memiliki Surat Izin Operator yang

masih berlaku

cSaat memanjat section menuju ke kabin TC, Operator

menggunakan FullBody Harness yang terhubung

dengan Auto Stop dan Tali Carmantel

d DeviceLampu pada Jib berfungsi baik dan tidak ada yang

mati

eTerpasang Penangkal Petir dan sudah dilakukan

pengukuran dan hasilnya dibawah 5 Ohm

f Sling/ Wire Rope yang digunakan memiliki Sertifikat

g OperasiAda Izin Kerja Pengangkatan yang dilengkapi dengan

JSA dan pada perhitungan Kapasitas dan beban

hBila TC yang digunakan lebih dari 1, ada sistem untuk

menghindari tabrakan

iAda sistem yang mencegah slewing TC melewati

fasilitas umum atau pihak ke 3 saat membawa material

jDilakukan pemeriksaan Wire Rope secara berkala

oleh operator/ inspektor

kAda Rigger/ Signalman yang bersertifikat untuk

memberi aba-aba dan Rigger memeriksa ikatan

sebelum dilakukan pengangkatan

lSaat dilakukan pengangkatan, ada sistem yang

memperingatkan orang dibawah bahwa sedang ada

pengangkatan (sirine, peringatan, aba-aba dll)

mHanya Signalman yang berkomunikasi dengan

Operator melalui HT, Signalman menggunakan

Rompi Reflektif

nAda bukti sudah dilakukan Loading Test dan

terpasang Rambu beban Max

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

ILO code of practice 1992 - safety and

health in construction & UU No. 22 tahun

2009 : Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Page 24 of 32

Page 25: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

oTersedia Anemometer untuk mengukur kecepatan

angin, bila kecepatan angin >40km/jam Operasi TC

harus dihentikan

pTerpasang sabuk TC pada min. setiap 3 lantai atau

berdasarkan perhitungan Engineering

qTersedia pagar pada area section TC dilengkapi

dengan rambu larangan masuk area TC kecuali

Operator TC

rHook Latch dalam kondisi baik, tidak rusak tidak

kendor

55 Passenger Hoist a Sertifikasi alatPassanger Hoist (PH) memiliki sertifikat pengesahan

dari Depnaker setempat dan masih berlaku.

b OperatorOperator harus memiliki Surat Izin Operator yang

masih berlaku

c Device Ada jadwal inspeksi yang dilakukan secara berkala

dMesin dan Kebel-Kabel tersusun rapi di dalam Cage

maupun di luar Cage

e Operasi Ada cek list harian sebelum pengoperasian

fAda bukti sudah dilakukan Loading Test dan

terpasang Rambu beban Max Orang dan barang

gOperator menggunakan HT dan tersedia No. telepon

Penting pada Cage

hTerdapat pagar pengaman pada jembatan

penyeberangan naik PH

iTerdapat pengaman (railling)/ pintu yang aman pada

setiap pemberentian passeger hoist di setiap lantainya

jTerdapat pelindung bahaya kejatuhan material di area

penunggu passeger hoist di lantai paling bawah

kTerdapat Foto Operator dan No. HP dan Frequency

HT pada Cage

l Terdapat alat pemadam api ringan di dalam Cage

56 Gondola a Sertifikasi alatGondola memiliki sertifikat pengesahan dari Depnaker

setempat dan masih berlaku.

b OperatorOperator harus memiliki Surat Izin Operator yang

masih berlaku

c Device Ada jadwal inspeksi yang dilakukan secara berkala

dMesin dan Kebel-Kabel tersusun rapi di dalam

Gondola

e OperasiDidalam Gondala terpasang Toe Board untuk

mencegah material terjatuh

fOperator dan pekerja menggunakan FullBody

Harness yang terhubung dengan Auto Stop dan Tali

Carmantel

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 1 tahun

1980 : K3 konstruksi

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 1 tahun

1980 : K3 konstruksi

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 1 tahun

1980 : K3 konstruksi

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator dan petugas pesawat

angkat - angkut

Page 25 of 32

Page 26: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

gPada area dibawah Gondola dipasang Baricade untuk

mencegah orang kejatuhan dan terpasang Rambu

ada pekerjaan Gondola di atas

hCounter weight Gondola terpasang sesuai dengan

pabrikan

iTersedia Anemometer untuk mengukur kecepatan

angin, bila kecepatan angin >40km/jam atau kondisi

akan hujan Operasi Gondola harus dihentikan

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 1 tahun

1980 : K3 konstruksi

jTersedia bantalan pada Gondola untuk mencegah

benturan pada dinding bangunanPP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

k Tersedia flow chart evakuasi jika terjadi listrik mati PP No. 50 tahun 2012 :Penerapan SMK3

57Pekerjaan Struktur Baja &

Atapa Pekerja

Pekerja pemasangan struktur baja di ketinggian

menggunakan Full Body Harness double lanyard

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

b OperasiTerpasang Safety Pole pada Truss untuk memasang

Lifeline tempat mengkaitkan Hook Full Body harness

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

cTerpasang jaring baja pada seluruh area dibawah

Truss yang mampu menahan beban jatuh 120kg

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

dDilarang bekerja diarea dibawah apabila ada

pekerjaan diatas

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

e Terpasang Spanduk dan rambu peringatan bahaya

bekerja di ketinggian dan wajib Full Body Harness

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

f

Tersedia izin kerja pengangkatan, dilengkapi dengan

perhitungan kapasitas dan beban serta tension sling,

sehingga pengangkatan strukture baja dinyatakan

aman

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

g Dipasang rambu dan baricade pada saat erection bajaPermenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi

58 Pekerjaan Finishing a Pekerja

Pekerja Finishing menggunakan APD standard sesuai

dengan potensi bahaya (bekerja dengan semen

menggunakan masker dan sarung tangan dll)

b Operasi

Penumpukan Material finishing di area kerja (bata,

hebel, mortar, pasir, partisi dll) tidak mengganggu

akses kerja

c

Sampah dan sisa pekerjaan di kumpulkan terpisah

dari material yang masih digunakan dan segera

dikeluarkan dari area kerja setelah pekerjaan selesai

setiap harinya

dPenumpukan material Finishing dan material lainnya

tidak melebihi tinggi 150m

e Stek lantai dan dinding di proteksi dengan selang atau

tripleks

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

59 Area Kerja aLubang Void, Shaft dan

Tepian / Perimeter Lantai

Semua shaft harus ditutup dengan penutup yang

kokoh dan dipasang railling pengaman dan dilengkapi

dengan Rambu

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

bSemua Void terpasang Railling pengaman, Toe Board

dan Jaring pengaman lubang yang kuat

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 1 tahun

1980 : K3 konstruksi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Page 26 of 32

Page 27: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

c

Semua perimeter lantai terpasang railling tepian yang

terdiri dari 2 lapis (Top Rail min. 110 cm dan Mid Rail

60cm) yang kokoh mampu manahan beban dorong

120kg, serta dilengkapi dengan Toe Board (bisa

terbuat dari papan - tinggi minimal 10cm - untuk

mencegah benda jatuh karena tertendang dll)

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

d

Semua Shaft, Void dan Tepian lantai dipasang Rambu

Dilarang Bersandar Pada Railling, Informasi

Kedalaman Lubang, Awas Tepian lantai, Gunakan Full

Body Harness

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

eSemua area yang memiliki berbedaan ketinggian lebih

dari 50 Cm terdapat railing

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

f Stek lantai dan Dinding

Semua stek rebar di lantai dan di dinding di proteksi

dengan material yang tidak membahayakan, seperti

Selang atau di tutup dengan kotak tripleks

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

g Tangga Tangga kokoh tidak goyang

hTangga yang terbuat dari kayu tidak boleh kropos dan

tidak boleh di cat

iTangga yang terbuat dari besi, las lasan pada

sambungan tidak boleh kropos

j Terdapat jadwal inspeksi tangga dan cek list tangga

kSandaran paling atas tangga, memiliki lebih menjorok

keatas 1M dari sandaran

lTerdapat penguat pada alas tangga (karet, balok kayu)

agar tangga tidak bergeser pada saat di gunakan

m Wing Net / Safety Deck

Terdapat wing net untuk bangunan dengan ketinggian

lebih dari 5 lantai dan wing net terpasang 6 meter dari

titik jatuh

nWing net kokoh dan mampu menahan berat beban

jatuh sebesar 120Kg

oWing net bersih tidak terdapat tumpukan sampah dan

material yang tidak di gunakan

p Safety Net Struktur ProyekArea struktur proyek tertutup selubung safety net yang

dipasang utnuk mencegah material jatuh atau terbang

qSeluruh area struktur proyek tertutup safety net yang

dipasang menggunakan pipa khusus atau dipasang

pada Scaffolding External

r Larangan MerokokTidak ada Pekerja yang merokok sambil kerja atau di

area kerja

s Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada lokasi dengan

jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh mata dan

menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

60 Pekerjaan Core Wall a PekerjaPekerja menggunakan full body harness double

lanyard, helmet dengan tali dagu dan rompi reflektif

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

b OperasiJumping formwork harus sesuai dengan desain

engineering

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

Page 27 of 32

Page 28: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

cTersedia akses pekerja yang aman menuju ke

jumping formwork dan menuju ke slab lantai kerja

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

d Tersedia rambu bahaya jatuh bebas

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

eTersedia metode kerja dengan sequance kerja

beserta risk assessment

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & ILO code of practice 1992 -

safety and health in construction

E PENGENDALIAN BAHAYA KHUSUS PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN

61Pekerjaan Pembukaan Lahan

dan Clearinga

Pekerja menggunakan Safety Shoes atau Safety Boot

Steel Toe Cap, Celana panjang dan Helmet

bSampah dan tanah tidak terpakai segera dikeluarkan

dari area proyek

cLubang galian dipasang baricade dan Rambu

Peringatan yang sesuai

62Pekerjaan di bawah tanah/

Terowongan a

Terdapat management kerja tag in tag out untuk

pekerja yang akan masuk ke dalam terowongan/

underground

bTerdapat penerangan di terowongan & under ground

sesuai dengan jenis pekerjaan dan standard

penerangannya

cBagian yang berputar pada Conveyor untuk tranfer

material diproteksi dengan baik

dTerdapat peralatan emergency (tempat berlindung

dalam keadaan darurat di dalam underground dan

terowongan)

e Terdapat instalasi sirkulasi udara yang baik

fTerdapat saluran air dan jalan didalam underground

dan tidak becek

gTerdapat alat bantu pernafasan untuk masing-masing

pekerja yang berada di underground bila mana

dibutuhkan

h Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada lokasi dengan

jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh mata dan

menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi serta

terdapat lampu penerangan

iPintu emergency atau jalur evakuasi tidak terhalang

dan memiliki rambu-rambu petunjuk yang jelas &

terang

63Pekerjaan Jembatan diatas

Sungai/ Aira Pylon/ Pilar

Climbing Form selalu di periksa setiap hari sebelum

pekerja naik ke Climbing

bAda perhitungan kekuatan beban pada Angkur

Climbing Form dan terpasang Rambu Beban

Maksimal Orang dan Material pada Climbing Form

c

Climbing Form tertutup jaring proteksi untuk

mencegah material jatuh dan terdapat rambu ada

pekerjaan diatas pada ground

d Platform Climbing Form

Tersedianya plat form yang cukup untuk area kerja

bagi pekerja di ketinggian, tidak lapuk/ korosi dan tidak

ada celah

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 8 tahun 2010 - Alat

Pelindung Diri, PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum, Permenaker No. 1

tahun 1980 : K3 konstruksi

Page 28 of 32

Page 29: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

eTerbuat dari baja profile, terdapat railing yang cukup ,

plat deck yg cukup.

fSemua orang yang bekerja di Climbing Form

menggunakan Full BodyHarness dengan Double

Hook

g Apakah tersedia flowchart keadaaan darurat?

hApakah perlengkapan keadaaan darurat tersedia di

climbing form? P3K, Tandu, APAR, dll?

iApakah Pekerjaan pada remote area/ area terpencil

tersedia fasilitas P3K dan Paramedik serta Ambulan /

mobil yang stand by untuk keadaan darurat?

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

j

Apakah Sudah dilakukan simulasi keadaaan darurat?

Apakah juga di data waktu tempuh dan akses menuju

Rumah Sakit terdekat menggunakan jalur darat dan air

?

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

k

Bekerja di atas permukaan

air (di Ponton atau di

Traveller)

Pekerja yang melakukan pekerjaan di permukaan air

harus memiliki sertifikat sea survival

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

64 Ponton & Tug Boat a Sertifikasi alatCrane yang di gunakan memiliki sertifikat pengesahan

dari Depnaker setempat dan masih berlaku

b Operator

Operator harus memiliki Surat Izin Operator yang

masih berlaku dan Foto serta No. HP Operator

terpasang di Pintu Crane

cOperator menggunakan APD standar dan Rompi

reflektif

d DeviceSemua Safety Device (Moment Limiter) berfungsi dan

tidak dalam posisi Off saat operasi

eSling/ Wire Rope yang digunakan memiliki Sertifikat

dari manufacture atau badan inspeksi

fAda sistem Color Coding pada peralatan angkat (lifting

device)

g Hook Latch dalam kondisi baik, tidak rusak atau kendor

h OperasiAda Signalman yang memberi aba-aba dan Rigger

memeriksa ikatan sebelum dilakukan pengangkatan

i Posisi Ponton stabil

jRigger/ Signalman dan orang yang bekerja di sekitar

Crane menggunakan Rompi Reflektif

kTerdapat Load Chart pada kabin dan Operator

mengerti membaca Load Chart

lTersedia izin kerja pengangkatan, dilengkapi dengan

perhitungan kapasitas dan beban serta tension sling,

sehingga pengangkatan dinyatakan aman

mRadius pengangkatan terdapat barikade atau

pembatas dalam jarak aman

n Terdapat check list harian Crane

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

konstruksi & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem konstruksi bidang

pekerjaan umum

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Page 29 of 32

Page 30: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

o Penerangan cukup saat bekerja di malam hari

pCrane bersih, tidak ada kebocoran dan tumpahan oli

dan bahan bakar

q Operator menggunakan APD standar dan Life Vest

rPada Ponton harus tersedia Life Buoy (Ban

Pelampung) yang dalam keadaan baik, dilengkapi

dengan tambang dan Holmes Light (lampu)

sPada Ponton harus tersedia Infatable Liferaft / rakit

penolong

t Tersedia Horn dan berfungsi baik

uOperator menggunakan Life Vest, semua orang yang

naik ke Ponton menggunakan Life Vest dan juga

tersedia Life Vest untuk tamu

vPastikan Tangga Ponton dilengkapi dengan

pelampung

wTersedia Jaring Tangga pada Gangway (tangga naik)

dan terpasang dengan baik

x

Tali tambat / jangkar ponton harus tertambat dengan

kencang dan stabil. Untuk ponton yang dilengkapi

dengan winch untuk mengatur tegangan tali, maka

winch tersebut harus selalu disesuaikan dengan

kondisi cuaca saat kegiatan.

yKapasitas tug boat harus kuat menarik ponton beserta

isinya

zPastikan bahwa semua tali tambat Tug Boat sudah

dilengkapi dengan anti/penghalang tikus dan dalam

kondisi baik.

65 Pekerjaan Perkerasan Jalan a Pengecoran JalanProyek memiliki trafik menagement atau rencana

rekayasa lalulintas

bTerdapat lampu rotary pada area pekerjaan di jalan

raya dan / atau di Pintu Gerbang proyek

cTerdapat rambu-rambu sebelum pekerjaan jalan

sejauh 100m sebelum pusat pekerjaan

dTerdapat lampu penerangan pada pekerjaan di

malam hari yang memadai

eTerdapat traffic cone atau baricade untuk melindungi

area kerja

f Stek rebar dipasang proteksi dari Selang

gSeluruh Pekerja di jalan raya menggunakan seragam

atau baju atau Rompi Reflektif

h

Ada Petugas Traffic (menggunakan Rompi Reflektif

dan lampu tongkat) yang melakukan pengaturan

lalulintas dan pengamanan pada area pekerjaan yang

di lakukan di jalan raya

- UU No. 22 tahun 2009 : lalu lintas dan

angkutan jalan & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem manajemen K3 konstruksi

bidang pekerjaan umum, Permenaker

No. 1 tahun 1980 : K3 konstruksi

- UU No. 22 tahun 2009 : lalu lintas dan

angkutan jalan & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem manajemen K3 konstruksi

bidang pekerjaan umum, Permenaker

No. 1 tahun 1980 : K3 konstruksi

- UU No. 22 tahun 2009 : lalu lintas dan

angkutan jalan & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem manajemen K3 konstruksi

bidang pekerjaan umum, Permenaker

No. 1 tahun 1980 : K3 konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

- UU No. 22 tahun 2009 : lalu lintas dan

angkutan jalan & PermenPU No. 5 tahun

2014 : Sistem manajemen K3 konstruksi

bidang pekerjaan umum, Permenaker

No. 1 tahun 1980 : K3 konstruksi

Permenaker No.5 tahun 1985 : Pesawat

angkat angkut & Permenaker No. 9 tahun

2010 : Operator pesawat angkat angkut &

Permenaker No. 1 tahun 1980 : K3

Konstruksi

Page 30 of 32

Page 31: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

F PENGENDALIAN BAHAYA KHUSUS PADA PEKERJAAN BENDUNGAN DAN IRIGASI

66 Pekerjaan Irigasi aGalian terbuka / Parit/

IrigasiTerpasang baricade pada kedua sisi

bTersedia rambu-rambu Awas galian, Rambu

Kedalaman galian dan Larangan memasuki area

galian tanpa izin

cAkses turun ke area galian dan akses di dalam area

galian terpisah antara alat berat dan akses pekerja

dTerdapat akses tangga yang kokoh untuk galian yang

dalamnya lebih dari 60 cm

eTangga untuk turun ke dalam area galian harus

dilengkapi dengan hand rail dan tidak goyah

f Tersedia Izin Kerja pekerjaan Galian

gHasil galian atau tumpukan tanah di simpan minimal 1

meter dari jarak galian

hGalian harus memiliki pelindung dari bahaya longsor

(ditutup dengan terpal/ blue sheet)

iPemasangan Box Culver /

Gorong-Gorong

Pemasangan Box Culvert / Gorong-Gorong

menggunakan Crane, tidak menggunakan Excavator

(Kecuali Excavator dengan Fungsi Crane)

jPemasangan menggunakan Tackel / Chain Block,

dipastikan chain block selalu dilakukan pemeriksaan

sebelum digunakan

kKapasitas Tackel sesuai dengan berat material yang

diangkat

lTiang yang digunakan untuk memasang Tackel harus

kokoh

mBila menempatkan Gorong-Gorong secara manual,

jumlah pekerja yang mengangkat sesuai dengan berat

beban

n Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada lokasi dengan

jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh mata dan

menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

67 Pekerjaan Bendungan aGalian dan Pengalihan

sungaiTerdapat proteksi untuk mencegah longsor

bTerdapat Baricade dan Rambu area yang dilarang

dimasuki kecuali orang yang berwenang

cTerdapat rambu informasi kedalaman galian/

kedalaman sungai

d

Pekerja menggunakan APD standard, untuk yang

bekerja diatas air menggunakan Life Vest dan tersedia

Fasilitas Emergency untuk pertolongan orang hanyut

atau tenggelam (tersedia Life Buoy)

ePekerjaan pada remote area/ area terpencil harus

tersedia fasilitas P3K dan Paramedik serta Ambulan /

mobil yang stand by untuk keadaan darurat

fSudah dilakukan simulasi waktu tempuh dan akses

menuju Rumah Sakit terdekat

Kepmen PU No. 384 tahun 2004 :

Pedoman SMK3 pada pekerjaan

bendungan

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

PermenPU No. 5 tahun 2014 : Sistem

manajemen K3 konstruksi bidang

pekerjaan umum

Kepmen PU No. 384 tahun 2004 :

Pedoman SMK3 pada pekerjaan

bendungan

Kepmen PU No. 384 tahun 2004 :

Pedoman SMK3 pada pekerjaan

bendungan

Page 31 of 32

Page 32: GAP ANALYSIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN · PDF filePermenaker No, 1 tahun 1980 : K3 Konstruksi o Life Vest Khusus pada proyek diatas air, Tamu diberikan dan menggunakan Life Vest khusus

STANDARD PENJELASAN N/A TA TK KA

KETERANGAN

KONDISI AKTUAL / HASIL OBSERVASI FOTO DOKUMENTASIITEMNO REKOMENDASI REFERENSI

PERSYARATAN

g Jalur Evakuasi

Terpasang rambu jalur evakuasi pada lokasi dengan

jarak pemasangan yang ideal/ terlihat oleh mata dan

menuju ke Tempat Berkumpul Evakuasi

Kepmen PU No. 384 tahun 2004 :

Pedoman SMK3 pada pekerjaan

bendungan

0.00 0.00 0.00

FOTO KONDISI PROYEK SECARA KESELURUHAN :

KMP SMK3 KEMENTRIAN PU-PERA 2015

TOTAL PENILAIAN GAP ANALYSIS

KONDISI KEAMANAN PENERAPAN K3 PADA PROYEK : ......................................................................................................................#DIV/0!

#DIV/0!

Page 32 of 32