gambaran kejadian anemia pada remaja putri …repository.unjaya.ac.id/2184/2/nindita ayu...

28
GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI BERDASARKAN IMT DI PUSKESMAS PAKEM KABUPATEN SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh : NINDITA AYU AFRIDAYANTI 1114012 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

BERDASARKAN IMT DI PUSKESMAS PAKEM

KABUPATEN SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

NINDITA AYU AFRIDAYANTI

1114012

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia
Page 3: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia
Page 4: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Gambaran

Kejadian Anemia pada Remaja Putri Berdasarkan IMT di Puskesmas Pakem

Kabupaten Sleman”.

Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan bantuan

berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya

kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr. M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ika Fitria Ayuningtyas, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi, serta memberikan

dorongan penuh kepada penulis dalam penyusunan karya ilmiah.

4. Endah Puji Astuti, S.SiT, M.Kes selaku penguji penyusunan karya ilmiah.

5. Bagian Gizi Puskesmas Pakem Kabupaten Sleman yang telah memberikan izin

kepada penulis.

6. Kedua orang tua, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan

semangat pada penulis selama penyusunan karya ilmiah.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,

atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Besar harapan penulis semoga karya

ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu kebidanan.

Yogyakarta, 2017

Penulis

Page 5: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

iv

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5

BAB II : TINJAAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................................... 7

1. Remaja.......................................................................................... 7

2. Anemia ....................................................................................... 10

B. Kerangka Teori................................................................................. 21

C. Kerangka Konsep ............................................................................. 22

D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 22

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................................. 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 23

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 24

D. Variable Penelitian ........................................................................... 25

E. Definisi Operasional......................................................................... 25

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 26

G. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data .................................... 27

H. Etika Penelitian ................................................................................ 30

I. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 31

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................................. 32

B. Pembahasan ...................................................................................... 35

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 38

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 39

B. Saran ................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ........................................................................................ 5

Tabel 2.1 Tanda-tanda seks primer pada remaja laki-laki dan perempuan .................... 8

Tabel 2.2 Tanda-tanda seks sekunder pada laki-laki dan perempuan ............................ 8

Tabel 2.3 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia .............................................. 12

Tabel 2.4 Kadar Hemoglobin (Hb) ditinjau dari usia dan jenis kelamin ....................... 14

Tabel 2.5 Kadar Hemoglobin (Hb) ditinjau derajat anemia .......................................... 15

Tabel 2.6 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia .............................................. 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ..................................................................... 26

Tabel 4.1 Distribusi Kejadian Anemia di Puskesmas Pakem ........................................ 34

Tabel 4.2 Distribusi Kejadian Anemia Remaja Putri berdasarkan IMT di Puskesmas

Pakem Kabupaten Slema......................................................................................................34

Tabel 4.3 Distribusi Kejadian Anemia berdasarkan Umur ............................................ 35

Tabel 4.4 Distribusi Kejadian Anemia berdasarkan Asal Sekolah ................................ 35

Page 7: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................... 22

Page 8: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Lampiran 2 Surat Rekomendasi Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian BAPPEDA Kabupaten Sleman

Lampiran 4 Analisis Data

Lampiran 5 Kegiatan Bimbingan Usulan Penelitian

Lampiran 6 Time Schedule Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Page 9: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

BERDASARKAN IMT DI PUSKESMAS PAKEM

KABUPATEN SLEMAN

INTISARI

Nindita Ayu Afridayanti1

, Ika Fitria Ayuningtyas2

Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh

adanya perubahan fisik maupun psikis. Remaja putri di DIY dilaporkan prevalensi

KEK sebesar 10,3%, masalah kegemukan sebesar 4,1% dan anemia sebesar

20,9%. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Pakem didapatkan 79 dari 367

remaja putri mengalami anemia (21,5%). Prevalensi anemia yang tinggi pada anak

sekolah membawa akibat negatif, yaitu rendahnya kekebalan tubuh sehingga

menyebabkan tingginya angka kesakitan.

Tujuan : Untuk mengetahui kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan IMT

di Puskesmas Pakem Kabupaten Sleman.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dari

penelitian ini adalah keseluruhan remaja putri yang mengalami anemia di

Puskesmas Pakem. Metode pengambilan sampel adalah menggunakan total

samplin dengan jumplah sampel 79.

Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar remaja putri mengalami

anemia ringan sekali sebanyak 77 responden (97,5%) dengan mayoritas IMT

normal 55 responden (69,6%) dan minoritas mengalami IMT gemuk dan obesitas

sebanyak masing-masing 4 responden (5,1%).

Kesimpulan : Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia ringan

sekali dengan IMT normal sebanyak 55 responden (69,6%), dan sebagian kecil

remaja putri mengalami anemia ringan dengan IMT sangat kurus dan normal

masing-masing 1 responden (1,3%).

Kata Kunci : Anemia, Indeks Masa Tubuh, Remaja Putri

1Mahasiswa (D-3) Kebidanan Stikes A. Yani Yogyakarta

2Penguji Stikes A. Yani Yogyakarta

3Pembimbing Stikes A. Yani Yogyakarta

Page 10: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

INCIDENS OF ANEMIA DESCRIPTION ON ADOLESCION FEMALE BE

BASED BODY MASS INDEX IN PUSKESMAS PAKEM

KABUPATEN SLEMAN

ABSTRACT

Nindita Ayu Afridayanti1

, Ika Fitria Ayuningtyas2

Background: Adolescence is a period of transition characterized by both physical

and psychological changes. Adolescence female in DIY reported prevalence of

KEK 10.3%, 4.1% obesity problems and anemia of 20.9%. In preliminary study at

Puskesmas Pakem, 79 out of 367 adolescent girls had anemia (21,5%). The high

prevalence of anemia in schoolchildren has a negative effect, low immunity,

causing high rates of morbidity.

Objective: To determine the incidence of anemia in female adolescents based on

Body Mass Index (BMI) in Puskesmas Pakem Kabupaten Sleman.

Methods: This research uses descriptive method. The population of this study

were all female adolescents who experienced anemia in Puskesmas Pakem. The

sampling method is using total sampling with the sample number of 79.

Results: The result of this research shows that most of the female are mildly

anemia as much as 77 respondents (97,5%) with mayority of normal body mass

index 55 respondents (69,6%) and minority have fat and obesity body mass index

as many as 4 responder (5,1 %).

Conclusion: Most of the girls were mildly anemic with a normal BMI of 55

respondents (69.6%), and a small proportion of adolescent girls had mild anemia

with a very thin and normal BMI of 1 respondent (1.3%).

Keywords: Anemia, Body Mass Index, Adolescence female

1Midwifery Student (D-3) Kebidanan Stikes A. Yani Yogyakarta

2Lecturer In Stikes A. Yani Yogyakarta

3Lecturer In Stikes A. Yani Yogyakarta

Page 11: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan

fisik maupun psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu

periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa

pubertas. Pubertas pada laki-laki terjadi usia 12-16 tahun, sedangkan pubertas

perempuan di usia 10-16 tahun. Remaja putri mengalami peningkatan kebutuhan

zat besi karena percepatan pertumbuhan (growth spurt) dan menstruasi. Remaja

putri juga sangat memerhatikan bentuk badan, sehingga banyak yang

mengonsumsi makanan yang adekuat. Bentuk badan yang diinginkan oleh remaja

itulah yang menjadi masalah kesehatan, di antaranya anemia (Verawaty, 2011).

Pada masa remaja kebutuhan atau kecukupan zat-zat gizi (Recommended

Dietary Alloance) cukup tinggi, sehingga faktor gizi sangat berperan dan

menentukan “posture” dan “performance” seseorang pada usia dewasa. Masalah

gizi yang ditemukan pada masa remaja adalah kurang gizi (underweight), obesitas

(overweight), anemia dan gondok. Status gizi dapat ditentukan melalui

pemeriksaan laboraturium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar

hemoglobin atau anemia dengan pemeriksaan darah (Waryana, 2010).

Permasalahan remaja terutama remaja putri sering terabaikan. Kekurangan zat

besi merupakan gangguan yang terjadi, hal ini terjadi pada dua tahun kehidupan

awal dan pada fase remaja. Zat besi merupakan mineral yang berperan penting

dalam metabolisme. Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi motorik, kognitif

dan emosi (WHO, 2007). Terdapat tiga masalah gizi utama pada remaja, yaitu

Kekurangan Energi Kronik (KEK), kegemukan dan anemia. Remaja putri di DIY

dilaporkan prevalensi KEK sebesar 10,3%, masalah kegemukan sebesar 4,1% dan

anemia sebesar 20,9% (Riskesdas, 2010). Anemia adalah suatu keadaan dimana

Page 12: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

2

tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit. Sel darah

merah mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke

seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia merupakan masalah gizi

yang banyak terdapat di seluruh dunia, yang tidak hanya terjadi di negara

berkembang tetapi juga di negara maju. Kejadian anemia menyebar di berbagai

wilayah di dunia, WHO tahun 2011 menyebutkan prevalensi anemia pada wanita

usia 15-49 tahun secara global adalah 81,3%.

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 penduduk Indonesia sebanyak 233

juta jiwa dan 26% atau 63 juta jiwa adalah remaja berusia 10 sampai 24 tahun.

Karakteristik anemia pada remaja di Indonesia tahun 2013 dikelompokkan

berdasarkan umur 5-14 tahun 26,4%, 15-24 tahun 18,4%, 25-34 tahun 16,9%, 35-

44 tahun 18,3%, 45-54 tahun 20,1%, 55-64 tahun 25,0%, 65-74 tahun 34,5.

Karakteristik anemia berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 18,4% dan perempuan

23,4%. Jumlah anemia diseluruh Indonesia sebesar 21,7% (Riskesdes, 2013).

Menurut Dyah (2011) prevalensi anemia di Indonesia diderita oleh remaja putri

sebesar 57,1%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta tahun

2014 menunjukkan di Kota Yogyakarta 9,7% anemia diderita oleh remaja putri, di

Kabupaten Sleman 18,5% anemia pada remaja putri sedangkan di Kabupaten

Kulon Progo, Gunung Kidul dan Kabupaten Bantul tidak terdapat data.

Puskesmas Pakem adalah salah satu puskesmas yang berada di kabupaten Sleman

yang sudah melakukan skrenning anemia pada remaja putri.

Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yaitu melaksanakan kegiatan

penanggulangan anemia pada remaja putri yaitu dengan sosialisasi pemberian

tablet tambah darah sebagai persiapan untuk menjadi ibu hamil, karena wanita

yang menikah atau hamil lebih banyak membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan

dan perkembangan janinnya. Akibat kekurangan zat besi pada ibu hamil antara

lain akan mengalami keguguran, BBLR dan perdarahan, yang menjadi penyebab

tertinggi kematian ibu melahirkan. Program pemberian tablet tambah darah bagi

remaja kembali digalakkan, target pencapaian di Kabupaten Sleman tahun 2016

adalah 10% dan tahun 2017 11% (Dinkes Sleman, 2016).

Page 13: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

3

Hasil studi pendahuluan pada tanggal 25 Desember 2016 di Puskesmas Pakem

Kabupaten Sleman didapatkan hasil 79 (21,5%) remaja putri mengalami anemia.

Remaja putri yang mengalami anemia ini berusia antara umur 15-18 tahun dan

berstatus sebagai pelajar SMA di Kabupaten Sleman. Prevalensi anemia yang

tinggi pada anak sekolah membawa akibat negatif, yaitu rendahnya kekebalan

tubuh sehingga menyebabkan tingginya angka kesakitan. Konsekuensi fungsional

dari anemia ini menyebakan menurunnya sumber daya manusia, khususnya pada

remaja anemia menyebabkan lekas lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga

prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Daya tahan

tubuh juga rentan sehingga mudah terkena infeksi (Lestari, 2015). Dampak lain

dari anemia remaja ini adalah menurunnya kesehatan reproduksi, terlambatnya

perkembangan motorik, mental dan kecerdasan, menurunkan konsentrasi belajar

dan mengakibatkan muka pucat.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Berdasarkan IMT di

Puskesmas Pakem Kabupaten Sleman”. Mengingat anemia pada remaja putri ini

memberi dampak yang sangat merugikan untuk masa mendatang, maka

pencegahan maupun perbaikan perlu dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka

yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kejadian

anemia pada remaja putri berdasarkan IMT di Puskesmas Pakem Kabupaten

Sleman?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan IMT di

Puskesmas Pakem Kabupaten Sleman.

Page 14: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan bacaan untuk pembelajaran yang

terkait dengan kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan IMT.

2. Bagi Puskesmas Pakem

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai status gizi pada

remaja yang mengalami anemia sehingga program yang sudah ada dapat

dilanjutkan dan ditingkatkan kembali.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan bagi peneliti

selanjutnya untuk melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan faktor-

faktor penyebab lain anemia seperti pendapatan keluarga, pengetahuan tentang

anemia, asupan zat gizi, penyerapan zat besi, kebutuhan zat besi, kehilangan

zat besi dan cacingan.

Page 15: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

5

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama/Judul Metodelogi

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan/

Perbedaan

1 Is Rinieng Nur

Sya

Bani/Hubungan

Status Gizi

Dengan

Kejadian

Anemia Pada

Santriwati Di

Pondok

Pesantren Darul

Ulum

Petorongan

Jombang.

Observasi

analitik dengan

pendekatan

cross sectional,

jumlah sampel

106 siswi

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa tidak

terdapat

hubungan yang

signifikan status

gizi dengan

anemia, nilai p-

value = 0,44.

Persamaan :

analisa data

Perbedaan :

metode

penelitian, judul,

dan jumlah

sampel.

2. Anindya Putri

Adhisti/

Hubungan Status

Antropometri

dan Asupan Gizi

dengan Kadar

Hb dan Ferritin

Remaja Putri

Metode

penelitian cross-

sectional

menggunakan

teknik total

sampling

denggan

menggunakan

remaja putri

panti asuhan At-

Taqwa usia 13-

18 tahun.

Hasil penelitian

ini tidak

didapatkan

hubungan

bermakna antara

asupan gizi

dengan kadar Hb,

ferritin, dan status

antropometri

(p>0,05).

Persamaan: teknik

sampling

Perbedaan: judul,

metode penelitian

dan jumlah

sampel.

Page 16: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Pakem adalah puskesmas yang merupakan salah satu dari 25

puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman. Puskesmas Pakem terletak di Jl.

Kaliurang Km 17,5 Kecamatan Pakem. Kegiatan pokok puskesmas pelayanan

kegiatan dalam gedung meliputi BP Umum, KIA, KB, imunisasi, BP gigi,

laboraturium, konsultasi sanitasi, konsultasi gizi, fisioterapi, psikologi. Untuk

pelayanan dan kegiatan diluar gedung pusling, UKS, UKGS, skrening, PE,

PHBS, UKBM, P3K, foging dan penyuluhan. Kegiatan lain dari Puskesmas

Pakem Kabupaten Sleman yaitu melaksanakan kegiatan penanggulangan

anemia pada remaja putri yaitu dengan skrining anemia pada remaja putri di

SMA sekitar wilayah pakem dilanjutkan dengan sosialisasi dan pemberian

tablet tambah darah untuk remaja putri tiap 16 minggu, yang diminum dengan

dosis 1 tablet seminggu sekali dan dilakukan pengecekan Hb tiap 6 bulan

sekali. Puskesmas Pakem melakukan skrenning anemia di 4 sekolah yaitu

SMA N 1 Pakem yang beralamatkan di Jl. Kaliurang Km 17,5. MAN Pakem

yang beralamatkan di Jl. Pakem, Turi, Sleman. SMA Muh Pakem yang

beralamat di Jl. Kaliurang Km 17 dan SMK Sanjaya yang beralamat di

Umbulmartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Page 17: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

34

2. Analisis Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Kejadian Anemia

Jumlah Remaja Putri

Anemia

Jumlah Remaja Putri Persentase Remaja Putri

yang mengalami Anemia

(%)

79 367 21,5

Sumber: Data Sekunder, 2016

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa remaja putri yang mengalami anemia

sebanyak 21,5%.

Tabel 4.2 Distribusi Kejadian Anemia Remaja Putri berdasarkan IMT di

Puskesmas Pakem Kabupaten Sleman.

Anemia IMT

Sangat

Kurus

Kurus Normal Gemuk Obesitas Jumlah

f % f % f % f % f % f %

Ringan

Sekali

6 7,6 8 10,1 55 69,6 4 5,1 4 5,1 77 97,5

Ringan 1 1,3 0 0 1 1,3 0 0 0 0 2 2,5

Jumlah 7 8,9 8 10,1 56 70,9 4 5,1 4 5,1 79 100

Sumber: Data Sekunder, 2016

Dari tabel diatas menunjukkan sebagian besar remaja putri mengalami anemia

ringan sekali dengan IMT normal sebanyak 55 responden (69,6%), dan sebagian

kecil remaja putri mengalami anemia ringan dengan IMT sangat kurus dan normal

masing-masing 1 responden (1,3%).

Page 18: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

35

Tabel 4.3 Distribusi Kejadian Anemia berdasarkan Umur

Umur

f %

15 12 13,2

16 35 44,3

17 28 35,4

18 3 3,8

19 1 1,3

Total 79 100

Sumber : Data Sekunder, 2016

Dari tabel diatas menunjukkan sebagian besar remaja putri berusia 16 tahun

dengan jumlah 35 responden (44,3%) dan sebagian keecil berumur 19 tahun

dengan jumlah 1 responden (1,3%).

Tabel 4.4 Distribusi Kejadian Anemia berdasarkan Asal Sekolah

Asal Sekolah

f %

SMA N 1 Pakem 11 13,9

MAN Pakem 23 29,1

SMA Muh Pakem 41 51,8

SMK Sanjaya 4 5,2

Total 79 100

Sumber: Data Sekunder, 2016

Dari tabel diatas sebagian besar responden yang mengalami anemia berada di

SMA Muh Pakem dengan 41 responden (51,8%) dan sebagian kecil responden

yang mengalami anemia di SMK Sanjaya dengan jumlah 4 responden (5,2%).

B. Pembahasan

Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa

dewasa, dimana pada masa itu terjadi perubahan yang pesat termasuk fungsi

reproduksi. Karakteristik remaja berdasarkan umur dibagi menjadi 3 yaitu remaja

awal (10-12 tahun), remaja tengah (13-15 tahun) dan remaja akhir (16-19 tahun).

Dari hasil penelitian remaja putri yang mengalami anemia termasuk dalam remaja

tengah dan remaja akhir dengan sebagian besar berumur 16 tahun sebesar 35

Page 19: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

36

responden (44,3%) dan sebagian kecil responden berumur 19 tahun dengan 1

responden (1,3%) berdasarkan karakteristiknya remaja putri yang mengalami

anemia termasuk dalam remaja akhir.

Anemia adalah suatu kondisi jumlah sel darah merah atau hemoglobin

kurang dari normal. Kadar normal hemoglobin pada remaja putri adalah < 12

gr/dl. Dari hasil penelitian Puskesmas Pakem didapatkan remaja putri yang

mengalami anemia sebanyak 79 responden (21,5%), dengan derajat anemia ringan

sekali (10-12 gr/dl) sebanyak 77 responden (97,5%) dan derajat anemia ringan (8-

9,9gr/dl) 2 responden (2,5%).

Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi,

penyerapan dan penggunaan zat-zat gizi atau keadaan fisiologik akibat dari

tersedianya zat gizi dalam tubuh. Status gizi dapat diukur dengan IMT, pada

penelitian ini sebagian besar responden memiliki IMT normal 56 responden

(70,9%) dan responden dengan IMT sangat kurus 7 responden (8,9%), kurus 8

responden (10,1), gemuk 4 responden (5,1%), obesitas 4 responden (5,1%).

Beberapa faktor yang memicu terjadinya masalah gizi pada usia remaja seperti

asupan makan, kebiasaan makan yang salah, pemahaman gizi yang keliru dimana

tubuh langsing menjadi idaman pada remaja sehingga kebutuhan gizi tidak

terpenuhi dan kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan tertentu

contohnya makanan cepat saji (Indartanti, 2014).

Kejadian Anemia berdasarkan asal sekolah didapatkan sebagian besar

responden yang mengalami anemia berada di SMA Muh Pakem dengan jumlah 41

responden (51,8%). SMA Muh Pakem memiliki konsep boarding school dimana

peserta didik dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang

berada dalam lingkungan sekolah, hal ini diterapkan oleh SMA Muh Pakem

dikarenakan kebanyakan siswa-siswi sudah pernah tinggal di asrama yang belum

terlalu familiar dengan sistem sekolah biasa. Kegiatan belajar yang diawasi 24

jam inilah yang bisa menjadi salah satu faktor penyebab anemia pada remaja putri

yang dilihat dari aktifitas fisik pada kegiatan yang dilakukan di SMA Muh Pakem.

Page 20: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

37

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pakem dengan jumlah

responden 79 remaja putri yang mengalami anemia diperoleh bahwa, sebagian

besar remaja putri mengalami anemia ringan sekali sebanyak 77 responden

(97,5%) dengan mayoritas IMT normal 55 responden (69,6%) dan minoritas

mengalami IMT gemuk dan obesitas sebanyak masing-masing 4 responden

(5,1%). Hal ini sesuai dengan teori Is Rinieng (2016) menyebutkan bahwa

berdasarkan uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara

kejadian anemia dengan status gizi, dikarenakan sebagian besar responden

berstatus gizi normal dan ada yang berstatus gizi gemuk bahkan obesitas

mengalami anemia ringan sekali. Penelitian ini juga sependapat dengan Sri Kadek

(2016) yang menyatakan tidak ada hubungan antara kejadian anemia berdasarkan

IMT. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Cahya (2013) yang menyebutkan bahwa ada hubungan bermakna antara kejadian

anemia dengan status gizi. Anemia terjadi dikarnakan tidak hanya disebabkan

oleh status gizi yang diukur melalui IMT saja akan tetapi anemia memiliki

berbagai penyebab antara lain asupan zat besi yang dikonsumsi, rendahnya asupan

zat besi kedalam tubuh yang berasal dari konsumsi makanan sehari-hari

merupakan salah satu penyebab dari anemia. Penyerapan zat besi di dalam usus

yang kurang baik juga merupakan penyebab anemia. Kebutuhan zat besi ini

dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik dan aktifitas fisik, pertumbuhan fisik pada

remaja berlangsung lambat bahkan berhenti menjelang umur 18 tahun, tidak

berarti faktor gizi pada usia ini tidak memerlukan perhatian lagi. Taraf gizi

seseorang dimana makin tinggi kebutuhan akan zat besi adalah pada masa

pertumbuhan, kehamilan dan penderita anemia (Masrizal, 2007). Pengetahuan

seorang remaja putri tentang anemia merupakan salah satu penyebab remaja

mengalami anemia. Salah satu penyebab lain dari anemia yang dialami oleh

remaja putri adalah kehilangan zat besi, hal ini dapat terjadi karena menstruasi dan

perdarahan. Tanda seks primer pada remaja putri adalah menstruasi, menstruasi

akan dialami oleh perempuan sampai masa menjelang menopause, pada

perempuan terjadi kehilangan darah tiap bulannya. Apabila darah yang

dikeluarkan sangat banyak maka akan terjadi anemia defisiensi zat besi

Page 21: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

38

(Proverawati, 2011). Faktor penyebab lain anemia yaitu cacingan (terutama cacing

tambang), infeksi cacing tambang menyebabkan perdarahan pada dinding usus,

meskipun sedikit tetapi terus menerus yang mengakibatkan hilangnya darah atau

zat besi (Masrizal, 2007).

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu melihat kejadian anemia

dilihat hanya dari faktor status gizi yang diukur dari IMT adapun faktor penyebab

lain dari anemia seperti pendapatan keluarga, pengetahuan tentang anemia, asupan

zat gizi, penyerapan zat besi, kebutuhan zat besi, kehilangan zat besi dan

cacingan yang tidak bisa diteliti dikarenakan tidak terdapat data di Puskesmas

Pakem.

Page 22: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan

bahwa sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia ringan sekali

dengan IMT normal sebanyak 55 responden (69,6%), dan sebagian kecil remaja

putri mengalami anemia ringan dengan IMT sangat kurus dan normal masing-

masing 1 responden (1,3%).

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian tentang gambaran

kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan IMT di Puskesmas Pakem

kabupaten Sleman, beberapa saran yang diajukan sebagai bahan pertimbangan

adalah:

1. Bagi Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Penelitian ini dapat sebagai bahan bacaan untuk pembelajaran yang terkait

dengan kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan IMT.

2. Bagi Puskesmas Pakem

Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak puskesmas untuk mengingatan

kembali progam penyuluhan yang sudah berlangsung untuk pencegahan

anemia dan ditambahkan untuk penyuluhan gizi seimbang bagi remaja.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan bagi peneliti selanjutnya

untuk melanjutkan penelitian disarankan menggunakan data primer untuk lebih

banyak data yang diperoleh seperti faktor-faktor penyebab lain anemia seperti

pendapatan keluarga, pengetahuan tentang anemia, asupan zat gizi,

penyerapan zat besi, kebutuhan zat besi, kehilangan zat besi dan cacingan

dapat dikaji.

Page 23: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2011), Psikologi Remaja, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Arisman. (2010), Gizi Dalam Kehidupan, EGC, Jakarta.

Arumsari, Ermita. (2008), “Faktor Resiko Anemia pada Remaja Putri Peserta

Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) di

Kota Bekasi”, Skripsi, GMSK IPB, Bogor.

Badan Pusat Statistik, (2010). Data Statistik Indonesia: Jumlah Penduduk menurut

Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten Kota, 2005.

https://www.bps.go.id/ (diunduh tanggal 22 Desember 2016).

Bastiansyah, Eko. (2009), Panduan Lengkap Membaca Hasil Tes Kesehatan,

Penebar Plus, Jakarta.

Briawan, Dodik. (2013), Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita, EGC,

Jakarta.

Depkes RI. (2010), Aksi Pangan dan Gizi Nasional, Depkes RI, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. (2016), Kebijakan Dan Implementasi

Program Gizi di Kabupaten Sleman, Dinkes Sleman, Sleman.

Farida, Ida. (2007), “Determinan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di

Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Tahun 2006”, Tesis, Program

Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.

Gunatmaningsih. (2007). “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

KejadianAnemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan

JatibarangKabupaten Brebes Tahun 2007”, Skripsi, Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,Universitas Negeri

Semarang, Semarang.

Hapzah, Yulita, Ramlah. (2012). Hubungan Tingkat Peengetahuan Dan Status

Gizi Terhadap Kejadian Anemia Remaja Putri Pada Siswi Kelas III Di

SMAN 1 Tinambung Kabupaten Polewari Mandar, Media Gizi Pangan,

13(1), 64-70.

Kumalasari, Andriyantoro. Iwan. (2012), Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa

Kebidanan dan Keprawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Lestari, Prasetya., Widardo., and Mulyani, Sri. (2015), Pengetahuan Berhubungan

dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN

2 Banguntapan Bantul, Journal Ners and Midwifery Indonesia, 3(3), 145-

149.

Masrizal. (2007), Studi Literatur Anemia Defisiensi Besi, Jurnal Kesehatan

Masyarakat, (2), 140-145.

Page 24: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

Mubarak. (2007), Ilmu Keperawatan Komunikasi Konsep dan Aplikasi, Salemba

Medika, Jakarta.

Notoatmodjo. (2012), Metode Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Nuraini Mafilindati, (2016), Kebijakan Dan Implementasi Program Gizi Di

Kabupaten Sleman, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Sleman.

Nursalim. (2008), Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (Untuk Perawat Dan

Bidan), Salemba Medika, Jakarta.

Praiwi, Eka. (2016), “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Siswi Mts

Ciwedan”, Skripsi, Program Studi Ilmu Masyarakat, Fakultas Ilmu

Kesehatan Dan Kedokteran, Uin Syarif Hidayatullah, Cilegon.

Proverawati, Misaroh. (2009), Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna,

Nuha Medika, Yogyakarta.

Proverawati, Atikah. (2011), Anemia dan Anemia Kehamilan, Nuha Medika,

Yogyakarta .

Prastika, Dewi Andang. (2011), „Hubungan Lama Menstruasi Terhadap Kadar

Hemoglobin pada Remaja Siswi SMAN 1 Wonosari”, Skripsi, Program

Studi D IV Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Reksoprayitno. (2009), Ekonomi Makro, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi,

Yogyakarta..

Riset Kesehatan Dasar. (2010). DIY : Badan Penelitian Dan Pengembangan

Kesehartan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

__________________. (2010). Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan

Kesehartan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

__________________. (2013). Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan

Kesehartan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Sarwono. (2010), Psikologi Remaja, Edisi Revisi, PT Raja Grafindo, Jakarta.

Setiawan, Ari and Saryono. (2010), Meteologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV,

S1 dan S2, Nuha Medika, Yogyakarta.

Sugiyono. (2014), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan

Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Supariasa. (2007), Pengantar Ilnu Gizi, Pustaka Pelajar, Jakarta.

Varney, Helen. (2008), Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC, Jakarta.

Page 25: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

Verawaty, Sri Noor. (2011), Merawat dan Menjaga Kesehatan Seksual Wanita,

Grafindo, Bandung.

Wiwik dan Andi. (2008), Asuhan Keperawatan pada Kliean dengan Gangguan

Sistem Hematologi, Salemba Medika, Jakarta.

Wayana. (2010), Gizi Reproduksi, Rihama, Yogyakarta.

Widyastuti, Rahmawati., et al. (2009), Kesehatan Reproduksi, Fitramaya,

Yogyakarta.

Word Health Organization. (2015), The Global Prevalence of Anemia in 2011.

Page 26: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 27: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia
Page 28: GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI …repository.unjaya.ac.id/2184/2/NINDITA AYU AFRIDAYANTI_1114012… · Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri dengan mengalami anemia

Lampiran 6

TIME SCHEDULE PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

MAHASISWA SEMESTER VI PRODI ILMU KEBIDANAN

No

Kegiatan

Nov

2016

Des

2016

Jan

2017

Feb

2017

Mar

2017

Apr

2017

Mei

2017

Jun

2017

1 Pengajuan judul

2 Mengajukan ijin studi

pendahuluan

3 Studi pendahuluan

4 Penyusunan proposal

5 Seminar proposal

6 Revisi proposal

7 Uji Validitas dan reliabilitas

8 Mengajukan ijin penelitian

9 Pengumpulan data

10 Pengolahan dan analisis data

11 Menyusun hasil penelitian

12 Seminar KTI

13 Revisi KTI

14 Pengumpulan KTI