5. laporan remaja putri mulyorejo

Upload: rizal-firman-perdana

Post on 16-Oct-2015

426 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

sdsdsdsdsdsdsdadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadadowdjasjasoasjfoasjfoasfasop

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRE-DIETETIC INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY

    (PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN REMAJA

    PUTRI)

    DI PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG

    Tanggal 24 Maret s.d 5 April 2014

    Oleh :

    Safira Nuri Ramadhani NIM. 105070300111053

    PROGRAM STUDI ILMU GIZI

    FAKUKTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

    2014

  • 151

    LEMBAR PERSETUJUAN

    LAPORAN PERSETUJUAN PRE-DIETETICS INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY

    (PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN REMAJA

    PUTRI)

    DI PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG

    Tanggal 24 Maret s.d 5 April 2014

    Oleh :

    Safira Nuri Ramadhani NIM. 105070300111053

    Telah mendapat persetujuan dan dipresentasikan pada :

    Hari/Tanggal : Jumat, 4 April 2014

    Perceptor, Community Instructure,

    dr. Umar Usman Nanang Setyawan, S.Gz NIP. 19691111 199903 1 007 NIP. 19810212 201101 1 002

    Community Supervisor,

    Catur Saptaning W, MPH NIK. 840712 0712 0 031

  • 152

    3.2 NCP Komunitas

    3.2.1 Interpretasi Hasil Screening (Data Primer)

    Dari hasil pengolahan data primer dengan jumlah responden 20 orang, maka

    didapatkan data dasar untuk penentuan masalah gizi adalah sebagai berikut:

    Data Dasar Sintesa Data

    Status Gizi

    Status gizi berdasarkan IMT/U:

    - 40% underweight

    - 35% normal

    - 15% overweight

    - 10% obesitas

    Cut Off Underweight 20%-39,9%

    Prevalensi Status gizi Underweight

    40% termasuk tinggi

    Asupan makanan dan pola makan

    Hasil Recall (single 24-h recall)

    a. Energi

    - Rata-rata intake remaja 1107,72 kkal

    - Berdasarkan AKG per masing-masing umur,

    maka 100% intake remaja putri

    - 87,5% defisit berat

    b. Karbohidrat

    - Rata-rata intake karbohidrat remaja 162,95 gr.

    Berdasarkan AKG:

    Cut off:

    Lebih 120%

    Cukup 90-119%

    Defisit ringan 80-89%

    Defisit sedang 70-79%

    Defisit berat

  • 153

    - 70% deficit berat

    - 15% deficit sedang

    - 10% deficit ringan

    - 5% cukup

    c. Lemak

    - Rata-rata intake lemak remaja putri 38,06 gr.

    Berdasarkan AKG:

    - 75% deficit berat

    - 10% deficit sedang

    - 10% deficit ringan

    - 5% cukup

    d. Protein

    - Rata-rata intake protein remaja putri 39,69 gr

    Berdasarkan AKG:

    - 65% deficit berat

    - 25% deficit sedang

    - 5% deficit ringan

    - 5% cukup

    Rata-Rata intake protein remaja

    Putri kurang dari AKG

  • 154

    Hasil FFQ

    a. Pola konsumsi sumber Fe

    100% kurang mengkonsumsi sumber Fe

    b. Konsumsi sumber vitamin C

    Remaja putri memiliki intake sumber vitamin C

    - 45% kurang

    - 50% cukup

    c. Konsumsi makanan penghambat Fe

    - Terdapat 40% remaja putri yang jarang

    konsumsi sumber makanan yang mengandung

    zat inhibitor Fe

    - Terdapat 60% remaja putri yang sering

    konsumsi sumber makanan yang mengandung

    Cut off:

    Lebih 120%

    Cukup 90-119%

    Defisit ringan 80-89%

    Defisit sedang 70-79%

    Defisit berat 50% dikatakan tinggi

    Konsumsi makanan penghambat

    Fe cukup tinggi

  • 155

    zat inhibitor Fe

    Pola Makan

    a. Frekuensi makan dalam sehari)

    - 45% makan 3x/hari

    - 55% makan 2x/hari

    b. Kebiasaan mengkonsumsi camilan

    - 85% memiliki kebiasaan ngemil

    - 50% sering (4-7x/minggu)

    - 35% tidak sering (3x/minggu)

    - 5% remaja putri mengkonsumsi makanan

    camilan sepinggan

    - 75% remaja putri mengkonsumsi makanan

    camilan sepinggan

    Sebagian besar dari remaja putri

    masih memiliki kebiasaan makan

    2x/hari

    Cut off: >50% dikatakan tinggi

    Kebiasaan mengkonsumsi camilan

    pada remaja putri tergolong tinggi

  • 156

    Tingkat Pengetahuan Gizi

    Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi

    -35% kurang pengetahuan

    -60% cukup pengetahuan

    -5% baik pengetahuan

    Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi tertentu (Fe

    dan kalsium) terdapat 100% memiliki pengetahuan

    kurang

    Pengetahuan remaja putri terkait anemia terdapat

    - 90% memiliki pengetahuan kurang

    - 10% pengetahuan baik

    Cut off: >80% dikatakan baik

    Pengetahuan remaja putri terkait

    zat gizi masih kurang

    Pengetahuan remaja putri terkait

    Fe dan kalsium kurang

    Pengetahuan remaja putri terkait

    anemia masih kurang

  • 157

    Aktivitas Fisik

    - 10% memiliki aktivitas fisik sedang

    - 90% memiliki aktivitas rendah

    Kurangnya aktivitas fisik

    Status Penyakit Infeksi (1 bulan terakhir)

    Sebanyak 70% remaja putri mengaku pernah sakit

    pada satu bulan terakhir

    - 10% menderita diare

    - 55% menderita batuk

    - 70% menderita pilek

    - 35% menderita demam

    Sebanyak 70% kejadian penyakit

    infeksi terjadi pada remaja putri

    Higiene Sanitasi

    Kebiasaan potong kuku

    - 50% jarang (2 minggu sekali)

    Cut off:

    frekuensi 1x/mgg >80% dikatakan

    jumlah

    rendah

    sedang

    tinggi

  • 158

    - 40% sering (1 minggu sekali)

    - 10% lainnya

    Kebiasaan cuci tangan

    - 75% kurang

    - 25% baik

    baik

    Kebiasaan bersih diri kurang

    Cut off:

    >80% dikatakan baik

    Kebiasaan bersih diri kurang

    Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan

    - 75% remaja putri di rumah saja bila sakit

    - 55% menyatakan tidak puas dengan pelayanan

    kesehatan

    - 75% menyatakan terdapat UKS di sekolah

    - 40% menyatakan tidak pernah menggunakan

    fasilitas di UKS

    Cut off:

    Kategori pemanfaatan pelayanan

    kesehatan oleh remaja putri

    dikatakan baik jika prevalensi

    >80%

    Pemanfaatan pelayanan

    kesehatan oleh remaja putri

    rendah.

    Akses terhadap Informasi pada Remaja Putri

  • 159

    85% tidak mendapatkan informasi terkait

    gizidankesehatan dalam 3 bulan terakhir

    Cut off:

    Dikatakan baik jika akses terhadap

    informasi >80%

    Paparan informasi yang minim

    pada remaja putri

    Budaya Makan

    60% remaja putri memiliki food belief

    3.2.2 Interpretasi Data Sekunder

    Jumlah remaja yang bersekolah baik di SMP/MTs maupun di SMA/MA

    keseluruhan sebanyak 3737 orang yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas

    Mulyorejo, dengan distribusi menurut tingkat sekolah :

    SMP sebanyak 1619 orang dengan jumlah sarana sekolah 4

    MTs sebanyak 434 orang dengan jumlah sarana sekolah 2

    SMU sebanyak 958 orang dengan jumlah sarana sekolah 4

    SMK sebanyak 726 orang dengan jumlah sarana sekolah 2

    Peran serta masyarakat:

    Jumlah guru UKS sebanyak 71 orang

  • 160

    3.2.3 Problem Tree

    Prevalensi penyakit

    infeksi tinggi

    Prevalensi Underweight

    Remaja Putri Tinggi (40%)

    Intake energi remaja

    putri rendah

    Kebiasaan Konsumsi

    Makanan Ringan tinggi

    Perilaku Hygiene

    Remaja Putri Rendah Pemanfaatan pelayanan

    kesehatan rendah

    Pengetahuan mengenai gizi

    dan kesehatan rendah

    Intake lemak

    rendah

    Intake protein

    rendah

    Intake Karbohidrat

    rendah

    Pola Makan Kurang Baik pada

    Remaja Putri Tinggi

    Keterpaparan informasi tentang gizi

    dan kesehatan rendah

  • 161

    3.2.4 Diagnosa Gizi Komunitas

    3.2.4.1 Objective Tree

    Menurunkan Prevalensi

    penyakit Infeksi

    Menurunkan Prevalensi

    Underweight Remaja Putri

    Meningkatkan Intake

    Energi remaja putri

    Menurunkan Kebiasaan

    Konsumsi Makanan Ringan

    Meningkatkan

    Perilaku Hygiene

    Remaja Putri

    Meningkatkan

    Pemanfaatan Pelayanan

    Kesehatan

    Meningkatkan Pengetahuan

    Mengenai Gizi dan Kesehatan

    Meningkatkan

    Intake lemak

    Meningkatkan

    Intake protein

    Meningkatkan

    Intake Karbohidrat

    Meningkatkan Pola Makan

    Baik pada Remaja Putri

    Meningkatkan Keterpaparan

    Informasi tentang Gizi dan

    Kesehatan

  • 162

    3.2.4.2 Participant Analysis

    Person/

    group

    Categorize Charecteristics Interest, motives,

    attitude

    Potential

    (strenght/weakness)

    Implication for the

    project

    Remaja

    putri

    Pelaku - Emosi masih labil

    - Mudah dipengaruhi

    - Mudah menerima informasi

    - Sering mengikuti perilaku yang

    dilakukan temannya

    - Rentan anemia defisiensi besi

    - Suka makan jajanan ringan

    - Jarang mengkonsumsi buah

    dan sayuran

    - Suka mengkonsumsi

    jajanan saat istirahat

    sekolah

    - Lebih memilih konsumsi

    snack dibandingkan

    makanan utama

    - Menghindari sarapan pagi

    - Variasi makan kurang

    - Ingin meningkatkan

    prestasi sekolah

    (+)

    - Mudah menerima

    informasi

    - Mudah dipengaruhi

    - Mudah diajak kerjasama

    bila diberikan perhatian

    (-)

    - Kurangnya pengetahuan

    terhadap gizi dan

    kesehatan

    - Emosi labil

    Sebagai responden

    atau sasaran utama

    dari proyek sehingga

    sangat berpengaruh

    terhadap keberhasilan

    proyek

    Ibu Pendukung - Penyedia makanan di rumah

    - Cerewet

    - Melakukan apa saja untuk

    kebaikan anaknya

    - Penyabar dan penyayang

    - Masih percaya mitos atau

    kepercayaan

    - Mudah mempengaruhi anak

    - Sebagai contoh pola hidup

    - Ibu ingin anaknya sehat

    - Ibu ingin anaknya

    berprestasi di sekolah

    (+)

    - Penyayang dan penyabar

    - Dekat dengan anak yaitu

    remaja putri

    - Melakukan apa saja untuk

    kebaikan anaknya

    (-)

    - Kurang terpapar informasi

    mengenai gizi dan

    Sebagai pihak yang

    dapat mendukung

    berjalannya program

  • 163

    pada anak kesehatan

    - Pengetahuan yang kurang

    mengenai gizi dan

    kesehatan

    Ayah Pendukung - Pencari nafkah dalam

    keluarga

    - Pembuat keputusan dalam

    keluarga sebagai kepala

    rumah tangga

    - Susah menerima informasi

    baru

    - Melakukan apa saja untuk

    anaknya

    - Sebagai contoh pola hidup

    pada anak

    - Ingin anaknya lebih sehat

    - Ingin anknya berprestasi

    di sekolah

    (+)

    - Penentu keputusan dalam

    keluarga

    - Penyedia dana

    - Bertanggung jawab

    terhadap keluarga

    (-)

    - Susah menerima informasi

    baru

    - Terkadang kurang

    perhatian pada kondisi

    anaknya karena terlalu

    menyerahkan kondisi anak

    pada istrinya

    Sebagai pendukung

    berjalannya program ini

    karena ayah yang

    memberikan izin anak

    untuk mengikuti

    program

    Tenaga

    kesehatan

    Pelaksana

    program

    - Peduli

    - Berkompeten

    - Tegas dalam menjalankan

    program

    - Teliti

    - Ingin daerah yang di

    bawahi oleh puskesmas

    tersebut derajat

    kesehatannya lebih baik

    (+)

    - Berkompeten

    - Info mengenai kesehatan

    selalu terbaru

    - Mengetahui profil daerah

    Sebagai pelaksana

    yang memegang peran

    utama dalam program

    ini seperti

    merencanakan,

  • 164

    - Bertanggung jawab

    - Harus selalu memperbarui info

    mengenai kesehatan

    - Pelaksanaan program

    tergantung dana yang tersedia

    - Mengetahui profil daerah

    setempat

    - Pendapatan sedikit namun

    waktu dan tenaga yang

    dibutuhkan besar

    setempat

    - Bertanggung jawab dan

    teliti

    (-)

    - Terkadang kurang sabar

    - Pelaksanaan program

    tergantung dana yang di

    didapat

    - Terkadang memanipulasi

    data yang kurang sesuai

    dengan harapan

    - Jumlahnya terkadang

    terbatas karena

    pendapatannya sedikit

    implementasi, monev

    Pemerintah

    setempat

    Pendukung - Perhitungan

    - Sulit diajak bernegosiasi

    - Penyedia dana

    - Terkadang tidak mau ambil

    resiko

    - Mencari reward

    Baik untuk pemerintahan

    maupun daerahnya

    (+)

    - Penyedia dana

    (-)

    - Sulit diajak bernegosiasi

    - Tidak mau ambil resiko

    Sebagai pendukung

    berjalannya program,

    karena merupakan

    penyokong dana

    berjalannya program.

    Teman Pendukung - Teman cerita

    - Selalu ingin tahu masalah

    temannya

    - Baik

    - Ingin membuat temanya

    merasa bahagia

    - Membantu

    menyeleseikan masalah

    (+)

    - Dipercaya remaja putri

    - Bisa menasehati remaja

    putri

    Sebagai pendukung

    berjalannya program,

    karena teman atau

    sahabat bisa

  • 165

    - Mendukung temannya

    - Membantu menyeleseikan

    masalah

    (-)

    - Mengikuti keinginan remaja

    putri

    - Melakukan apapun yang

    membuat remaja putri

    senang

    menyampaikan saran

    kepada remaja putri

    Tokoh

    masyarakat

    Pendukung - Dihormati oleh masyarakat

    - Bijaksana

    - Pengambil kebijakan sosial di

    daerah tersebut

    - Sebagai panutan warga

    - Dapat menasehati

    warganya

    - Sebagai penengah

    warga

    - Masih percaya dengan

    budaya dan adat istiadat

    setempat

    (+)

    - Dipercaya masyarakat

    - Pengambil keputusan

    sosial

    (-)

    - Memegang budaya

    setempat

    - Kurang bisa menerima

    informasi baru

    Sebagai pendukung

    berjalannya program ,

    dan menyediakan

    sarana prasarana

  • 166

    3.2.4.3 Alternative Analysis

    Kriteria Pendekatan

    Meningkatkan pengetahuan

    tentang kebutuhan gizi

    Meningkatkan perilaku hygiene

    remaja putri

    Kegiatan a. Edukasi tentang kebutuhan

    gizi seimbang

    b. Edukasi tentang pola makan

    a. Edukasi cara mencuci

    tangan dengan benar

    b. Praktek mencuci tangan

    dengan benar

    Sumber

    - Money

    - Material

    - Time

    - Infrastructure

    - Manpower

    4

    5

    4

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    4

    Kegawatan

    Masalah 4 3

    Sosial dan

    Komunitas 3 3

    Ketahanan 4 5

    Kelayakan 4 4

    T O T A L 36 32

    Keterangan :

    Skor 1 5 : terendah sampai tertinggi

  • 167

    3.2.4.4 Project Planning Matriks

    Objective Indicator Means Of Verification Assumption

    Goal

    Menurunkan presentase

    status gizi underweight

    Menurunkan presentase status

    gizi underweight dari 40 %

    menjadi

  • 168

    3.2.5 Pelaksanaan Intervensi Gizi

    3.2.5.1 Latar Belakang

    Berdasarkan data primer hasil survey, memperlihatkan bahwa tingkat

    pengetahuan para remaja putri terkait kebutuhan gizi dan anemia masih

    rendahdisertai dengan adanya praktek pola makan yang kurang baik seperti malas

    makan sehingga asupan gizi remaja putri berada di bawah AKG.

    3.2.5.2 Tujuan

    Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pemahaman kepada remaja

    putri mengenai gizi seimbang dan anemia.

    3.2.5.3 Sasaran

    Sasaran edukasi gizi adalah remaja putri di Panti Asuhan Putra Harapan

    Asrori.

    3.2.5.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Tempat : Panti Asuhan Putra Harapan Asrori kota Malang

    Hari/tanggal : Rabu, 2 April 2014

    Waktu : pkl. 14.20 14.55 WIB

    3.2.5.5 Teknis Kegiatan

    a. Materi

    Gizi seimbang untuk remaja putri dan pola makan yang baik serta anemia

    defisiensi besi (pengertian, penyebab, cara mencegah, akibat).

    b. Media

    Video dan poster

    c. Pertanyaan pre test dan post test

    Pre test dilakukan sebelum penyampaian materi, post test diberikan setelah

    materi disampaikan. Berikut ini daftar pertanyaan untuk pre test dan post test:

    Pengertian anemia adalah?

    a. Kurang darah b.Darah rendah c. Darah tinggi

    Apa penyebab anemia?

    a. Stres

    b. Galau

    c. Menstruasi

    Bagaimana cara mencegah anemia?

    a. Banyak tidur

    b. banyak makan lemak

    c. banyak makan sayur

    Sumber lemak yang paling banyak adalah?

    a. Daging

  • 169

    b. Kulit ayam

    c. Kacang-kacangan

    Zat yang menghasilkan energi?

    a. Karbohidrat

    b. Mineral

    c. Vitamin

    d. Susunan Acara

    Waktu Durasi Kegiatan

    14.20-14.30 10 Persiapan dan pre test

    14.30- 14.50 20 Pemberian materi dan tanya jawab

    14.50-14.55 5 Post test dan penutupan

    3.2.5.6 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

    Faktor Pendukung

    Pihak panti asuhan sangat kooperatif

    Peserta edukasi yang antusias

    Tersedianya tempat edukasi yang mendukung

    Faktor Penghambat

    Faktor cuaca menyebabkan sasaran remaja putri tidak dapat segera pulang

    untuk mengikuti edukasi, sehingga peserta edukasi hanya sebanyak 5 orang

    3.2.6 Pelaksanaan Monitoring Evaluasi

    Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan edukasi gizi hanya sebanyak 5

    orang.Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar, serta peserta penyuluhan

    antusias selama mengikuti kegiatan ini. sebagai bahan evaluasi maka telah diadakan

    pre test dan post test dengan hasil sebagai berikut :

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    1 2 3 4 5

    Pre test

    Post test

  • 170

    Dari grafik terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang cukup

    signifikan pada peserta penyuluhan, ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta

    yang dapat menjawab pada masing-masing pertanyaan (5 pertanyaan). Hal ini secara

    umum menandakan bahwa kegiatan penyuluhan membawa output perubahan tingkat

    pengetahuan yang signifikan pada seluruh peserta atau bisa dikatakan berhasil karena

    meningkatkan pengetahuan peserta 80%.

    Indikator Keberhasilan

    Jumlah peserta hadir 5 remaja putri

    Antusiasme peserta tinggi dibuktikan dengan ada siswa yang bertanya

    Kenaikan nilai pre-post test 80%

  • 171

    3.3 Konseling

    CATATAN ASUHAN GIZI

    PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)

    Nama : An.yazid Jenis Kelamin : laki-laki

    Usia : 15 bulan Tanggal : 27 Maret 2014

    Assessment Diagnosa Gizi (PES)

    Intervensi Rencana Monitoring

    dan Evaluasi Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi Diet Terapi Edukasi

    Antro:

    TB 72 cm ; BB 6,1 kg

    WAZ: -4,54

    HAZ: -2,97

    WHZ: -4,6

    Fisik Klinis :

    Susah makan

    Dietary :

    - 100 gr nasi, 50 gr

    daging, 100 gr

    sayur

    - Recall:

    - E: 268,4

    Underweight

    Stunting

    Wasting

    Asupan lemak (61%),

    karbohidrat (41,2%)

    NI 5.6.1 Asupan

    lemak tidak adekuat

    dihubungkan dengan

    susah makan

    dibuktikan dengan

    Tujuan:

    1. Meningkatkan

    berat badan

    2. Meningkatkan

    intake lemak dan

    karbohidrat

    Syarat diet:

    1. Bentuk makanan

    biasa

    2. Porsi makan kecil

    dan sering (>3x

    makan utama, 2-

    3x makanan

    selingan)

    Tujuan:

    Untuk menambah

    pengetahuan ibu

    terkait pola makan

    yang baik

    Materi:

    - Taburia diberikan

    tidak langsung

    semua karena

    akan membuat

    makanan menjadi

    berair, taburia

    diberikan hanya 1

    bungkus saat

    Antropometri

    - Penimbangan BB

    dan pengukuran TB

    secara berkala

    (1x/bulan di

    posyandu)

    - Terjadi peningkatan

    status gizi menjadi

    normal

    Dietary

    FI 5.1 Asupan lemak

    meningkat >70%

    AKG melalui metode

    24-H recall

  • 172

    - P: 15,4

    - L: 9,4

    - KH: 28,6

    - ASI sering

    - Suka makan jeruk

    - Tidak suka makan

    biskuit

    hasil recall 61%

    (defisit berat)

    NI 5.8.1 Asupan

    karbohidrat tidak

    adekuat dihubungkan

    dengan susah makan

    dibuktikan dengan

    hasil recall

    41,1%(defisit berat)

    NC. 3.1 Underweight

    dihubungkan dengan

    pola makan yang

    salah dibuktikan

    dengan WAZ -4,54

    anak akan makan

    - Diberikan biskuit

    rasa jeruk karena

    balita suka

    mengkonsumsi

    jeruk

    - Dipertahankan ASI

    dan susu yang

    sudah diberikan

    puskesmas

    - Pola makan yang

    baik dan variasi

    makanan

    Waktu: 15 menit

    Tempat: Poli gizi

    puskesmas

    Mulyorejo

    Metode: Konseling

    FI 5.3 Asupan

    KHmeningkat >70%

    AKG melalui metode

    24-H recall

  • 173

    CATATAN ASUHAN GIZI

    PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)

    Nama : An.Fairuz Jenis Kelamin : laki-laki

    Usia : 18 bulan Tanggal : 1 April 2014

    Assessment Diagnosa Gizi

    (PES)

    Intervensi Rencana Monitoring

    dan Evaluasi Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi Diet Terapi Edukasi

    Fisik Klinis :

    Berat badan sering

    turun, aktivitas tinggi

    Dietary :

    Anak tidak mau

    makan nasi dan lauk

    kuah, hanya mau

    bubur SUN dan lauk

    ceker.

    Anak susah makan

    Anak pilih-pilih

    makanan

    NB 1.5 pola makan

    yang salah

    dihubungkan dengan

    kurangnya

    pengetahuan tentang

    makanan dan gizi

    ditandai dengan tidak

    mau makan nasi dan

    hanya mau lauk

    tertentu

    Tujuan:

    1. Meningkatkan

    berat badan

    2. Meningkatkan

    intake lemak dan

    karbohidrat

    Syarat diet:

    1. Bentuk makanan

    biasa

    2. Porsi makan kecil

    dan sering (>3x

    makan utama, 2-

    3x makanan

    selingan)

    Tujuan:

    1. Untuk menambah

    pengetahuan ibu

    terkait pentingnya

    pengenalan

    makanan anak

    sejak dini

    2. Untuk memberikan

    tips menyiasati

    anak yang susah

    makan dengan

    variasi pengolahan

    3. Untuk menambah

    pengetahuan ibu

    pentingnya nasi

    4. Memberikan

    Pemantauan berat

    badan 1 bulan sekali

  • 174

    penjelasan

    terhadap ibu

    mengapa berat

    badan sering turun

    Materi:

    1. Menjelaskan

    kebutuhan gizi

    untuk balita

    2. tips untuk balita

    yang tidak mau

    makan, yaitu:

    makanan diberikan

    porsi kecil tetapi

    sering atau balita

    disuapi sambil

    diajak bermain.

    Dan diberikan lauk

    kering tetapi selain

    ceker, seperti

    dibuatkan abon

    daging.

    3. Anak harus

  • 175

    dikenalkan

    berbagai macam

    jenis makanan

    sejak dini agar

    balita tidak susah

    makan di kemudian

    hari

    4. Nasi tetap harus

    diberikan kepada

    anak

    5. Berat badan sering

    turun karena

    aktivitas anak yang

    banyak tetapi

    makan hanya

    sedikit.

    Waktu: 15 menit

    Tempat: Poli gizi

    puskesmas Mulyorejo

    Metode: Konseling

  • 176

    3.4 Kegiatan Lain

    a. Posyandu

    Mengikuti kegiatan posyandu bersama kader dan petugas puskesmas. Kegiatan

    pada posyandu terdiri dari penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,

    pembagian PMT, dan konseling gizi.

  • 177

    LAMPIRAN

    a. Konseling

    b. Edukasi di Panti Asuhan Putra Harapan Asrori

  • 178

    c. Media edukasi