fungsi saliva

3
Fungsi Saliva Fungsi saliva yaitu: a. Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, yang merupakan suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida b. Sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil pengecap c. Sebagai lubrikasi oral yang membantu kita berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit berbicara apabila mulut kita kering. d. Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena adanya mukus, yang kental dan licin sebagai barier iritan dan akan mencegah kekeringan. e. Saliva berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran saliva yang terus menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel, dan benda asing akan menghambat pembentukan plak. f. Mengatur pH rongga mulut karena mengandung bikarbonat, fosfat dan protein amfoter. Peningkatan kecepatan sekresinya biasanya berakibat pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya. Oleh karena itu membrana mukosa akan terlindung dari asam yang ada pada makanan dan pada waktu muntah. Selain itu,

Upload: aisha-rahma-fairuz

Post on 15-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fungsi saliva

TRANSCRIPT

Fungsi SalivaFungsi saliva yaitu:a. Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, yang merupakan suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakaridab. Sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil pengecapc. Sebagai lubrikasi oral yang membantu kita berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit berbicara apabila mulut kita kering.d. Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena adanya mukus, yang kental dan licin sebagai barier iritan dan akan mencegah kekeringan.e. Saliva berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran saliva yang terus menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel, dan benda asing akan menghambat pembentukan plak.f. Mengatur pH rongga mulut karena mengandung bikarbonat, fosfat dan protein amfoter. Peningkatan kecepatan sekresinya biasanya berakibat pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya. Oleh karena itu membrana mukosa akan terlindung dari asam yang ada pada makanan dan pada waktu muntah. Selain itu, penurunan pH plak, sebagai akibat ulah organisme yang asidogenik akan dihambat.g. Membantu menjaga integritas gigi dengan berbagai cara karena kandungan kalsium dan fosfatnya. Saliva membantu menyediakan mineral yang dibutuhkan oleh email yang belum sempurna terbentuk pada saat awal setelah eruosi (membantu maturasi pasca erupsi). Pelarutan gigi dihindari atau dihambat dan mineralisasi dirangsang dengan memperbanyak aliran saliva. Lapisan glukoprotein yang terbentuk oleh saliba pada permukaan gigi (Acquired pelicle) juga akan melindungi gigi dengan menghambat keausan karena abrasi dan erosi.h. Mampu melakukan aktivitas anti bakteri dan antivirus karena mengandung: IgA yang tahan terhadap proteolitik dari immunoglobulin lainnya dan mencegah perlekatan bakter Lisozyme berperan Aktivitas muramidase, yaitu lisosim mampu menghidrolisa ikatan (1-4) antara asam N-asetil muramik dan N-asetilglukosamin pada lapisan peptidoglikan dinding sel bakteri, yang mengakibatkan terjadinya lisis bakteri. Bakteri gram negative lebih resisten terhadap lisosim karena dinding luarnya terdapat lipopolisakarida yang tidak mudah ditembus lisosim., (Staphylococus aureus, Basilus sereus , Streptococus piogenus). Peroksidase yang berfungsi dalam aktivitas antimicrobial, melindungi sel dari efek toksik hydrogen peroksida, melindungi dari efek bakterisidal hydrogen peroksida, melindungi asam sialik dari dekarboksilase oksidatif oleh hydrogen peroksida Lactoferine merupakan hasil produksi sel epitel kelenjar alpha-leukosit PMN yang mempunyai efek bakterisid. Selain itu juga mempunyai efek bakteristastik karena dapat mengikat Fe+ yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri.

i.

ReferensiKidd, A.M Edwina, et. al. 1992. Dasar-dasar Karies dan Penanggulangannya. Alih bahasa oleh Narlan Sumawinata. Jakarta: EGC.Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC.