kelainan kelainan kelenjar saliva

7/23/2019 Kelainan Kelainan Kelenjar Saliva

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-kelainan-kelenjar-saliva 1/49

Kelainan kelainankelenjar saliva

Drg jaka kusnanta wahyuntara Sp BM



Non Neoplastik Disorder

• Infeksi• Infeksi akut

biasanya berupa parotitis akut.

causa , beberapa kelompok virus an bakteri

shg prouksi kelenjar luah tk normal. sumber infeksi bakteri, ari kavitas oral

berhub g penurunan aliran luah.

pasien g konisi lemah an imunosupresanmemiliki resiko untuk terkena sialeenitisakut.



• Infeksi Bakteri Acute suppurative Sialedenitis

konisi akut n nyeri ifus awal penyakit kel parotis.Kel membesar, sakit, n aa eksuat purulen pori!ce bukal uktus Stensen.

tj p pasien lemah, ehirasi, "#I buruk.

causa $ Staphylococcus aureus, Streptococcusviridans, S. pneumoniae, Haemophilusinfuenzae, Streptococcus pyogenes, n Escherichiacoli.

&imfonoi parotis an intraparotis biasanyaterlibat.

'reatment terapi antibiotik.

juga p bs tj p regio submanibula.



Suppurative parotitis.

tj p bayi lahir, lahir prematur ()*+-/

preisposisi $ ehirasi.

"nset $0+1 hari

aa eritema p kulit sekitar kel parotis

causa $ Staphylococcus, Pseudomonas,Streptococcus, Pneumococcus,an Escherichia.

'erapi hirasi an antibiotic

bs j abses intraglanular bila salahiagnosis atau pengobatan tiak sempurna



Sialodochitis

merupakan in2amasi yangterjai baik paa uktus3arthon maupun Stensen.

Biasanya terjai ilatasi paaobstruksi istal. 4embesaranuktus apat berbentuk fusiform

atau berantai menghasilkan areauctal stenosis.



• Infeksi 5iruspaling umum parotitis (mumps/

causa $ 678 virus r kelompokparamy9ovirus. 'ahap awal p kel parotis,

pt i kel submanibula n sublingual.

Diagnosis itegakkan g uji titer antiboy

biasanya berasarkan paa penyakitepiemik inkubasi :+) minggu

kel parotis unilateral :-+)),) .

causa yg lain $co9sackie viruses,parain2uen;a viruses (types I an III/,in2uen;a virus type 8, herpes virus, echovirus, an choriomeningitis virus.



Infeksi Kronis

Mycobacteria•

kel parotis 0- , kel submanibula :0, kelsublingualis )

• Infeksi r tonsil < gigi menyebar ke kel melalui lmn

•Mis $ Sarcoiosis, itanai g granuloma paaberbagai system organ

•=) aa pembesaran kel parotis bilateral anpenurunan aliran saliva.

•Beberapa gejala 9erostomia (kel luah minorterinfeksi/

•Sebagian besar tk aa rasa sakit

•tj pembesaran kronis kelenjar, multinoular (sptkeganasan/



Syphilis

Syphilis biasanya jarangterjai paa kelenjar parotis,namun ketika penyakit ini

muncul, istribusi anpenampakannya sama sepertipaa infeksi 'B engan

gambaran yang hampir miripengan sarcoiosis.



Cat-Scratch Disease

isebabkan oleh infeksi bakteri gramnegatif, riketsia an menyebabkanlimfaenitis regional. 4enyakit inibiasa menyerang paa anak+anak

an remaja. 6aiogra!kmenunjukkan aanya pembesaranlimfonoi intraparoti yang meluas

an tiak spesi!k an hal ini mirippaa infeksi sarcoiosis an infeksi

'B sehingga sering terjai kesalahan

iagnosis.



Toxoplasmosis

merupakan infeksi proto;oayang isebabkanoleh Toxoplasma gondii.

4enyakit ini merupakan infeksiyang umum terjai yaitu

sekitar *+>* populasitergantung ari lokasigeogra!s.



Actinomycosis

causa $ ctinomyces iszraelli ! bakteri

gram positif anaerob/mengakibatkan infeksi orofaring.

bs menyebar smp lmn parotis an

submanibular, masticator space ?ar ikat sekitar mengalami in!ltratein2amasi

p kel parotis pt akut, rasa sakit,bengkak, abses, an pembentukan!stula.

Infeksi kronik gambaran spt infeksi 'B

tiak sakit.



• In2amasi

Sialolithiasis

kel submanibula =-+>-, kel parotis1-+:-, kel sub lingualis 1+0.

kel luah minor sangat jarang

bs tj p mukosa bukal n bibir atas.0* bentuk soli n tunggal, :*multiple.

4 sialoenitis kronis,:<) aa kalkulusgambaran raiograf $ Sbg lesi raiopak



'erapi Sialolithiasis$

Tanpa pembedahan

penggunaan antibiotik an antiin2amasi, g harapan batu keluarmelalui caruncula secara spontan.4aa

beberapa kasus imana batu beraa iwharton papillae, apat ilakukantinakan marsupiali;ation(sialoochoplasty/. Sering kali batu

masih tersisa terutama bila beraa ibagian posterior 3arton@s uct



4embeahan

. utk iameter batu yg besar < lokasi yg

sulit.

. i belakang ostium uktus g simplesphincterotomy (lokal anestesi/

. i tengah uktus g iseksi p uktus(awas n. lingualis, bs A8 < &8/.

. i glans pelvis g subma9ilectomy

tingkat kesulitan tinggi, karena harusmenghinari cabang+cabang ari n.facialis.



• c. Minimal invasive+ &ithotripsiC9tracorporeal Shock 3ave &ithotripsy (CS3&/ merupakan terapi

engan penekatan non invasive yang cukup efektif paasialolithiasis.

• 'ujuan CS3& mengurangi ukuran calculi jai fragmen

• Inikasi CS3& sialolithiasis lm glanula <lm uktus, kec ekat n.facialis.

• Kontra inikasi $ In2amasi akut, kelainan pembekuan arah,pasien engan pacemakertiak nyer ,tiak perlu anestesi

• pasien uuk setengah berbaring

• fokus g lebar :,* mm, alam :-mm ,lesi jaringan sekitarnyasangat minimal.

• Cnergi antara * )- m4a

• 'embakan 1:- impacts per menit , bisa ikurangi sampai >- atauE-

• Setiap sesion sekitar 1*-- impacts an antar sesion terpisahminimal satu bulan.



•Sialenoskopi

Sialenoskopi merupakan teknik enoskopi untukmemeriksa uktus kelenjar saliva. 'eknik ini termasukminimal invasive terbaru yang apat igunakan untukiagnosis sekaligus manajemen terapi paa uctalpathologies seperti obstruksi, striktur, an sialolith.

4roseur yang apat ilakukan engan Sialenoskopimerupakan complete e9ploration uctal system yangmeliputi uktus utama, cabang sekuner an tersier.Inikasi iagnostik an intervensi engan Sialenoskopiaalah semua pembengkakan intermitten paa kelenjar

saliva yang tiak jelas asalnya.



'eknik Intervensi Sialenoskopi.Sialenoskopi ilakukan engan anestesi lokal,

papila untuk mencapai kelenjar iinjeksi enganbahan anestesi (9ylocaine 1 engan epinephrine1$:-----/. 4apila ilebarkan bertahap enganprobe yang bertambah besar sampai sesuai enganiameter sialenoskop. Kemuian sialenoskop

imasukkan ke alam uktus kelenjar saliva iikutipembilasan engan cairan isotonik melalui probe.

4embilasan ini imaksukan untuk ilatasi uktusan irigasi ebris. Duktus kelenjar saliva ini

ioservasi mulai ari uktus utama sampai cabangtersier hingga probe tiak bisa masuk lagi, engancatatan menghinari trauma an perforasi ining

uktus.



• Komplikasi$

• kerusakan saraf, (n. &ingualisan n. #ipoglosus

• perarahan post operative

• striktur sistem uktal• bengkak yg menimbulkan

nyeri• #ematoma

• resiual lithiasis terjai paa+



"hronic #eccurent Sialodenitis

merupakan pembengakakanifus maupun terlokalisasipaa kelenjar luah, an

terasa sakit. 4enyakit inibiasanya iasosiasikan enganobstruksi tiak sempurna paasistem uktus, walaupunbiasanya terjai variasi.



Sialoochitis Fibrinosa (Kussmaul@s Disease/,merupakan pembengkakan rekuren, akut,

an bias terasa nyeri maupun tiak nyeripaa kelenjar parotis atau submanibula.klinis berupa sumbatan p pintu masukuktus Stensen atau uktus 3arthon.

4enyakit ini biasanya terjai paan pasienengan konisi lemah an ehirasiperawatan apat berupa pemijatan paaglanula penggunaan secretogogeus untuk

menghilangkan sumbatan, ilatasi pintumasuk uktus untuk mencegah rekurensi,an bila imungkinkan ilakukan rehirasi.



#iperlipiemia

ikarakteristikkan sebagai peningkatan

level trigliseri an atau kolesterol totalplasma. Beberapa pasien enganhiperlipiemia mengalami pembesarankelenjar parotis engan in!ltrate lipi yang

seragam yang terlihat paa M6I.4eningkatan kaar trigliseri plasmaberkorelasi engan pembengkakan parotis,an berakibat paa penurunan aliran

saliva yang semakin parah. Kelenjarsubmanibula juga apat terlibat namuninsiensinya lebih renah.



• e. Sialosis, merupakan pembesarankelenjar parotis yang rekuren maupun

kronik, nonneoplastik, non in2amatori,an tiak terasa sakit. Kelenjarsubmanibula, sublingual, an kelenjar

luah minor juga aa kemungkinanterlibat. 4embengkakan parotisbiasanya bilateral an simetrik namun juga bias unilateral an atau simetris.

"nset biasanya tiak terlalu terlihat,karena tiak aa simptom maupunin2amasi.



Sialosis

aa penerita DM, kelainan kelenjar tiroi, kelainanpankreas, an akromegali.

:E+=E p pecanu alkohol kronis an sirosis hati akibatalkohol, malnutrisi.

jg p os hipertensi, hiperlipiemia, kegemukan,kehamilan, brucellosis, isentri, penyakit Ghaga,

karsinoma esophagealm ankylostomiasis, an penyakitceliac.

meikasi yg pt memacu terjainya sialosis,phenylbuta;one, o9yphenbuta;one, sul!so9a;ole, ioie,isoproterenol, atropine,

imipramine,chloramphenicol, o9ytetracycline,phenothia;ies, ben;oia;epines, monoamine o9iase(M8"/ inhibitors, reserpine, guanethiine, logam berat,methima;ole, an thiocyanates.



• 'rauma

a.Mucoceles,

merupakan istilah klinis yangmeneskripsikan pembengkakan yangisebabkan oleh akumulasi saliva paa sisi

yang terkena trauma maupun aerah yangmengalami penyumbatan paa uktusglanula saliva minor. Mucoceleiklasi!kasikan menjai tipe retensi an

ekstravasasi.



b. Ranula

merupakan mucocele yang terletak iasar mulut. 6anula kemungkinanmerupakan fenomena ekstravasasi mucusmaupun retensi mucus an sebagian

besar terjai paa uktus glanula salivasublingual. 4embentukan ranula biasanyaterjai karena trauma. 4enyebab lainyaitu penyumbatan paa kelenjar salivaatau aneurism uktus.



• Penatalaksanaan Ranula

• marsupialisasi atau eksisi, imana ranula iinsisiuntuk membuat outlet paa kista retensikelenjar luah sehingga cairan apatikeluarkan.

• Menjelang operasi

Informe consentMemeriksa an melengkapi persiapan alat ankelengkapan operasi.

4enerita puasa minimal E jam sebelum operasi.

8ntibiotika pro!laksis



• 'ahapan operasi

Dilakukan alam kamar operasi, penerita alam narkose umumengan intubasi nasotrakheal kontralateral ari lesi, atau kalau

kesulitan bisa orotrakeal yang iletakkan paa suut mulut serta!ksasinya kesisi kontralateral, sehingga lapangan operasi bisabebas.

• 4osisi penerita telentang seikit Hhea+up (:-+:*-/ an kepalamenoleh kearah kontralateral, ekstensi (perubahan posisi kepala

setelah iesinfeksi/.• Desinfensi intraoral engan #ibicet setelah ipasang tampon

steril i orofaring.

• Desinfeksi lapangan operasi luar engan #ibitane+alkohol 0-1$1---

•

Mulut ibuka engan menggunakan spreaer mulut, untukmemuahkan mengeluarkan liah< ijulurkan maka bisa ipasangteugel paa liah engan benang sutera -<1.



&akukan eksisi bentuk elips paa mukosaasar mulut yang membesar akibat kista

tersebut an pilih yang paling seikitvaskularisasinya, kemuian rawatperarahan yang terjai, lakukan sonaseatau palpasi, sebab kaang aa seimentasi<

sialolithiasis, atau sebab lain sehinggamenimbulkan sumbatan paa salurankelenjar liur sublingual. 'epi eksisi ijahitmarsupialisasi engan De9on -<) agar tiak

menutup lagi.



• !omplikasi operasi

• 4erarahan

• Kerusakan nervus hipoglosus ataunervus lingualis

• Infeksi

• Fistel orokutan paa operasi yangpenekatannya intra an e9tra oral

• 6esiif



• Konisi Imun an Meikasi yangMenginuksi Disfungsi Kelenjar Saliva

•

Benign Lymphoepithelial Lesion "Mikulic#$sDisease%

• Ctiologi belum iketahui an iperkirakan akibatkonisi auto imun, virus, maupun faktorgenetik engan preominan paa wanita i usia

pertengahan.

• Aejala umum yaitu pembengkakan kelenjar luahunilateral atau bilateral akibat in!ltrate limfoibenigna, serta penurunan prouksi saliva bila terjai

infeksi. Diagnosis baning penyakit ini yaitu Sjorgensynrome, sarcoiosis, limfoma, an penyakit lainyang iasosiasikan engan pembesaran kelenjarluah.



&'or(en &yndrome

merupakan penyakit kronis autoimun yangikarakteristikkan engan kekeringan mukosa oralan okular, in!ltrat limfosit, an ekstrusieksokrin.

Manifestasi oral pasien ini sangat luas sebagai

hasil ari penurunan fungsi kelenjar luah. #ampirsemua pasien mengeluhkan mulut kering anmembutuhkan asupan cairan. kesulitan alammengunyah, menelan, an berbicara jika tiak

iberi tambahan cairan. 4asien engan SS apatmengalami pembesaran kronis paa kelenjar luahan juga apat terjai infeksi paa kelenjar.



• Tumor !elen'ar )udah• Kel parotis (=-/, 1-+1* kel

submanibula, an sisanya paasublingual< kel luah minor

• =- p parotis n *- submanibula jinak,

E- kel sublingual<kel luah minor ganas.• 6esiko keganasan akan meningkat sesuai

engan bertambahnya ukuran tumor.

• =- tumor p ewasa.

• 4 anak biasanya p kel parotis

• E* tumor anak+anak bersifat jinak.



1. 'umor ?inaka. Adenoma Pleomor*k

. paling banyak itemukan ( E-+=-/

=* i kel parotis

. usia ekae keempat sampai keenam

•. jarang itemukan paa anak

•.wanita J pria ( )$:/

•.Bangsa kulit putih lebih tinggi risiko

ibaning engan kulit berwarna.



b. Monomorphic Adenoma

• Monomorphic aenoma penampakan sel yg

sama an seragam.

c. Papillary +ystadenoma)ymphomatosum

•

tumor 3arthin, keua yang paling sering ikel parotis.

• p laki+laki paa ecae ke lima anelapan.

• bilateral paa E+1: kasus.• tumbuh lambat , berbatas tegas, tiak nyeri

kecuali terjai superinfeksi.



d. ncocytoma• benigna

• ?arang (1/

• laki+laki maupun wanita paa ekae keenam.

• tumor soli, bulat• paa kel luah mayor

• jarang i intraoral

• bersifat bilateral.



e. -asal +ell Adenoma

• tumbuh lambat• tiak sakit

•

1+:• laki+laki J wanita (* $1./

• 0- i kel parotis

• p kel luah minor tj paabibir atas.



f. +analicular Adenoma

• preominan p usia J *-tahun

• biasanya terjai paa wanita

• =- terjai paa bibir bawah• pertumbuhan lesi yang lambat

•

Mobil• asimptomatik.



(. Myoepithelioma

•

p kel parotis an palatum• &aki:wanita

• Dewasa< *) tahun.

• berbatas tegas

• 8simptomatik

• pertumbuhan lambat.



h. Adenoma &ebasea

&esi jenis ini jarang terjaian muncul ari glanulasebasea yang terapat ialam jaringan kelenjarluah. Kelenjar parotis

merupakan lokasi yangsering kali terlibat.



i. Ductal Papiloma

Ductal papiloma merupakansubset tumor jinak yangmuncul ari uktus

ekskretori, preominan paakelenjar luah minor.

'erapat tiga bentuk aritumor ini yaitu simple uctalpapiloma, inverte uctal

papiloma, an sialaenoma



:. 'umor Aanasa. Mucoepidermoid +arcinoma

. i kel parotis, kel submanibula n palatum

. ecae ketiga hingga kelima kehiupan

. &aki+laki perempuan

•.

'eriri atas sel mucus n epiermal•. tingkat keparahan iasarkan paa rasio sel

epiermal terhaap sel mukus

•.Aejala klinis , rasa sakit alam jangka waktu

yang lama, ulserasi , an jika nervus fasialisterlibat, terapat kemungkinan terjai facialpalsy.



b. Adenoid +ystic +arcinoma• E ari seluruh kasus

• 4 kel submanibula <kel luah minor

• pria maupun wanita, p ecae kelima

• massa unilobular, sakit,

• 4 parotis pt menyebabkan paralisi nfasialis paa sebagian kecil penerita

• tumbuh lambat shg iagnosis tertun

• raiogra!k, lesi hingga merusak tulang

sekitar

• Metastase ke paru+paru sering terjaiibaningkan ke limfonoi regional.



c. Acinic +ell +arcinoma

• 4 parotis >-+>*

• paa wanita, i ecae kelimakehiupan

• Ga kel luah keua terbanyak p anak.

• tumbuh lambat, engan rasa nyeri• &obus super!cial an inferior pole

kelenjar parotis yg paling sering

terlibat• Bilateral hanya terjai ) kasus.



d. +arcinoma x Pleomorphic Adenoma

• Mrp tumor maligna yang timbul

i alam pleomorphic aenoma

• berasal ari epitel

• tumbuh lambat• 4 1*+:- tahun

• tj paa aenoma pleomor!kyang tiak terawat alamwaktu lama.



e. Adenocarcinoma

• terjai p epitel uktus• Kelompok neoplasma ini ibagi

berasarkan struktur an

karakteristiknya

• 'ipe lesi itegakkan engan uji

histologis untuk menunjangiagnosis an perawatan yangtepat.



f. )imfoma

• &imfoma primer ieskripsikan sebagai situasi arimanifestasi suatu penyakit yang kemungkinanmuncul ari jaringan limfe i alam kelenjar luah.

• 4enyakit limfoma yang paling umum yaitu non+#ogin@s limfoma yang biasan terjai paa pasienengan autoimun. Kelenjar parotis merupakan

lokasi yang paling sering terlibat iikuti engankelenjar submanibular,

• secara klinis ikarakteristikkan sebagaipembesaran kelenjar tanpa rasa nyeri atau

aenopati.



PN/A!AN DIA/N&A

• Pemeriksaan Radiolo(is

• oklusal an panoramik ("4A/iodense.

• Sialograf

• Tomograf computer

• Ultrasonograf

•

D



• TREATE!T PADA PN0A!IT /)AND1)A&A)I2A

• Selama fase akut

terapi suportif, analgesik, antibiotik, anantipiretik

• 4emijatan

• Cksisi• Marsupialisasi

• 4emberian antibiotik

• 6aioterapi

• &aser

• Extra$corporeal shoc% &ave lithotripsy (CS3&/

kelainan kelainan kelenjar saliva

Documents