formulir telaah jurnal new clear

9
FORMULIR TELAAH JURNAL Judul Efek Anti Radang dan Toksisitas Akut Ekstrak Daun Jintan (Plectranthus amboinicus) pada Tikus yang Diinduksi Arthritis Penulis Lailatul Muniroh1, Santi Martini, Triska Susila Nindya1, Rondius Solfaine3 Publikasi Makara Seri Kesehatan, 2013, 17(1): In Press DOI: 10.7454/msk.v17i1.xxxx Penelaah Emelia Rasako (2010-83-004) Jofetlin Lewerissa (2010-83-021) Riostamenia Pesahlia Salaka (2010-83-029) Vika Arilia Leiwakabessy Tanggal telaah I. DESKRIPSI JURNAL Komponen Deskripsi Jurnal 1. Tujuan utama penelitian 2. Tujuan tambahan penelitian 3. Hasil utama penelitian 4. Hasil tambahan penelitian 5. Kesimpulan penelitian Uraian Deskripsi Jurnal 1. Tujuan utama penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas ekstrak daun jintandan mengetahui efek toksisitas akut pada tikus putih yang diinduksi arthritis. 2. Tujuan tambahan penelitian 3. Hasil utama penelitian Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun jintan

Upload: beytriks-herath-gredsman-pattiasina

Post on 15-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

FTJ

TRANSCRIPT

Page 1: Formulir Telaah Jurnal New Clear

FORMULIR TELAAH JURNAL

Judul Efek Anti Radang dan Toksisitas Akut Ekstrak Daun Jintan (Plectranthus am-boinicus) pada Tikus yang Diinduksi Arthritis

Penulis Lailatul Muniroh1, Santi Martini, Triska Susila Nindya1, Rondius Solfaine3Publikasi Makara Seri Kesehatan, 2013, 17(1): In Press DOI: 10.7454/msk.v17i1.xxxxPenelaah Emelia Rasako (2010-83-004)

Jofetlin Lewerissa (2010-83-021)Riostamenia Pesahlia Salaka (2010-83-029)Vika Arilia Leiwakabessy

Tanggal telaah

I. DESKRIPSI JURNAL

Komponen Deskripsi Jurnal1. Tujuan utama penelitian2. Tujuan tambahan penelitian3. Hasil utama penelitian4. Hasil tambahan penelitian5. Kesimpulan penelitian

Uraian Deskripsi Jurnal1. Tujuan utama penelitian

Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas ekstrak daun jintandan mengetahui efek toksisitas akut pada tikus putih yang diinduksi arthritis.

2. Tujuan tambahan penelitian

3. Hasil utama penelitian

Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun jintan secara kualitatif mempunyai kandungan senyawa Flavonoid, Saponin, Polifenol, Terpen dan Antrakuinon.

4. Hasil tambahan penelitianUji aktivitas ekstrak daun jintan memperlihatkan penurunan konsentrasi MSU (p<0,05) pada kelompok P2 dan P3 sedangkan pada kelompok P1, P4 dan kontrol tidak ada perbedaan (p>0,05) sebelum dan sesudah perlakuan. Uji toksisitas akut ekstrak daun jintan tidak menimbulkan kematian 50% (LD50) dan tidak menimbulkan gejala toksik, gangguan syarafi dan penurunan aktivitas pada semua kelompok perlakuan sehingga ekstrak daun jintan dapat

Page 2: Formulir Telaah Jurnal New Clear

digolongkan sebagai bahan yang “praktis tidak toksik”.5. Kesimpulan penelitian

Penelitian ini menemukan bahwa ekstrak daun jintan secara kualitatif mempunyai kandungan 5 senyawa aktif Flavonoid, Saponin, Polifenol, Terpen (minyak atsiri), dan Antrakuinon.

II. TELAAH JURNAL

A. Validitas SeleksiKomponen Validitas Seleksi1. Kriteria seleksi

Tiga puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dan betina umur 2-3 bulan dengan berat badan rata-rata 200 gram diadaptasi selama 1 bulan, diberi makan dan minum adlibitum. Kemudian tikus dikelompokkan berdasarkan berat badan dan umur yang seragam terdiri dari 5 kelompok (masing-masing 6 ekor), yaitu (1) Kelompok control (placebo); (2) Kelompok perlakuan induksi arthritis (P1); (3) Kelompok perlakuan induksi arthritis dan diberikan ekstrak daun jintan dosis 19 g/kg BB (P2); (4) Kelompok perlakuan induksi arthritis dan diberikan ekstrak daun jintan dosis 38 g/kg BB (P3); dan (5) Kelompok perlakuan dengan obat pemband-ing Allopurinol dosis 2,5 mg/kg BB (P4). Setiap kelompok dipelihara dalam 2 kan-dang terpisah.

2. Metode alokasi subjekDaun jintan dibuat menjadi ekstrak dengan metode maserasi etanol 96%. Daun dicuci terlebih dahulu, diangin-anginkan selama satu malam, kemudian ditim-bang dan diiris tipis-tipis, dikeringkan dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung, setelah kering kemudian dihaluskan menjadi serbuk, selanjut-nya dilarutkan dengan etanol 96% pada suhu 60 °C, disaring dan filtrat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental, kemudian diukur dan diencerkan dengan CMCNa 0,5%.

3. Concealment -4. Angka drop out

Sebelum dilakukan perlakuan pada hewan coba, terlebih dahulu dilakukan ethical clear-ance pada hewan coba oleh Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Hewan Universi-tas Airlangga. Masalah etik yang mungkin dihadapi yaitu hewan tikus tidak nyaman pada saat ditimbang, ditandai/kode, diberi perlakuan dalam waktu 1 bulan (relatif lama), dan diambil darahnya serta dieutanasi pada akhir perlakuan. Dalam pemberian perlakuan, tidak ada bahaya potensial dari perlakuan, hanya diperlukan menjaga kebersihan/ sani-

Page 3: Formulir Telaah Jurnal New Clear

tasi kandang dan tikus agar tidak mengkontaminasi ke peneliti.Apabila terdapat gejala efek samping yang tidak diharapkan dalam penelitian maka hewan coba yang bersangkutan dipisahkan ke kandang isolasi, dihentikan perlakuan. yang sedang berjalan dan diberikan pakan/minum yang cukup untuk mengembalikan kondisi tubuhnya normal kembali.

5. Jenis analisis: Intention to treatUraian Validitas Seleksi

Kesimpulan Validitas Seleksi

B. Validitas Pengontrolan PerancuKomponen Validitas Pengontrolan Perancu1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara restriksi2. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara randomisasi3. Analisis terhadap komparabilitas baseline data4. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan)

Uraian Validitas Pengontrolan Perancu

Kesimpulan Validitas Pengontrolan Perancu

C. Validitas Informasi

Komponen Validitas Informasi1. Blinding (penyamaran)2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur, kualifikasi alat

ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tempat pengukuran)Uraian Validitas Informasi

Page 4: Formulir Telaah Jurnal New Clear

Kesimpulan Validitas Informasi

D. Validitas Analisis

Komponen Validitas Analisis1. Analisis terhadap baseline data2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan3. Bila dilakukan analisis interim, jelas stopping rule-nya4. Dilakukan analisis lanjutan bila baseline data tidak samaUraian Validitas Analisis

Kesimpulan Validitas Analisis

E. Validitas Interna Kausal

Komponen Validitas Interna Kausal1. Temporality2. Spesifikasi3. Kekuatan hubungan4. Dosis respons5. Konsistensi internal6. Konsistensi eksternal7. Biological plausibilityUraian Validitas Interna Kausala. Temporalityb. Spesifikasic. Kekuatan hubungand. Dosis respons

Page 5: Formulir Telaah Jurnal New Clear

Dosis ekstrak daun jintan untuk tikus ditentukan berdasar konsumsi harian manusia yaitu 210 g/70 KgBB daun segar, kemudian dikonversikan ke tikus. Kon-versi dosis dilakukan dengan melihat tabel konversi, yaitu ditentukan pada berat badan manusia 70.Kg dan tikus 200.g yaitu 19 g/Kg BB daun segar.

e. Konsistensi internalf. Konsistensi eksternalBiological plausibility

Kesimpulan Validitas Interna Kausal

F. Validitas Eksterna

Komponen Validitas Eksterna1. Validitas eksterna 1

Besar sampel Participation rate

2. Validitas eksterna 2 Validitas eksterna 1 Logika akademis untuk generalisasi penelitian

Uraian Validitas Eksterna

Kesimpulan Validitas Eksterna

Page 6: Formulir Telaah Jurnal New Clear

G. ImportancyKomponen Importancy1. Perbandingan effek size yang diperoleh dengan effek size yang diharapkan oleh

pembaca2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR),

absolute risk reduction (ARR), number needed to treat (NNT), dan cost analysisUraian Importancy

Kesimpulan Importancy

H. ApplicabilityKomponen Applicability

1. Transportability2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya

Uraian Applicability1. Transportability

Daun jintan diperoleh dari pasar tanaman dan bunga Bratang Surabaya.2. Kemampuan pelayanan:

Dewasa ini, pengobatan penyakit gout artritis dan penyakit artritis lainnya dikembangkan berdasarkan pengobatan berbasis anti sitokin yaitu terhadap blockade kemokin,inhibisi pelepasan IL-1β, dan penghambatan pelepasan TNF-α. Pengobatan berbasis antisitokin mempunyai efek terapi yang lebih efektif dan menghilangkan penyebab utama dibandingkan pengobatan simtomatik. Beberapa penelitian yang menggunakan ekstrak daun jintan telah terbukti sebagai anti piretik dan meningkatkan fagositosis terhadap kuman,15-16 dan mempunyai efek penghambat pelepasan antisitokin pada tikus yang diinduksi radang. Pemberian ekstrak daun jintan terhadap kelompok tikus yang diinduksi arthritis menunjukkan terdapat penurunan konsentrasi monosodium urat (MSU).

Page 7: Formulir Telaah Jurnal New Clear

Ekonomi:Sosial Budaya : Tumbuhan jintan (P. amboinicus) termasuk keluarga Lami-aceae atau mempunyai sinonim Coleus amboinicus dikenal masyarakat seba-gai pohon bangunbangun atau torbangun mempunyai lama hidup sekitar 3-10 tahun. Tumbuhan ini banyak terdapat di Afrika Tropis, Asia, Australia dan telah lama digunakan secara tradisional sebagai makanan, aditif pakan ter-nak dan terutama sebagai obat berbagai macam penyakit. Komposisi kimia dari jintan dalam bentuk ekstrak air terdiri atas Δ-3-carene, γ-terpinene, kamper dan carvacrol. Selama ini masyarakat menggunakan secara tradi-sional rebusan daun jintan untuk pengobatan asma, batuk, perut kembung, demam tinggi, luka atau borok, sakit kepala, epilepsi, dan sariawan.

Kesimpulan Applicability

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran