analisis rekam medis menggunakan formulir …repository.unjaya.ac.id/2927/2/naskah publikasi_rika...
TRANSCRIPT
ANALISIS REKAM MEDIS MENGGUNAKAN FORMULIR
TELAAH REKAM MEDIS TERTUTUP DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES TAHUN 2018
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3)
Fakultas Kesehatan
Universitas Jendral Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh
RIKA NURINDAH
1315047
PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2018
ii
iii
ANALISIS REKAM MEDIS MENGGUNAKAN FORMULIR TELAAH
REKAM MEDIS TERTUTUP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WATES
Rika Nurindah1 Surya Nugroho Markus2
INTISARI
Latar belakang: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2008
menyatakan bahwa Salah satu penilaian dalam akreditasi adalah Rekam medis.
Rekam medis yang tidak lengkap mengakibatkan dampak bagi intern rumah sakit
dan ekstern rumah sakit yang mana hasil pengolahan data menjadi dasar
pembuatan laporan rumah sakit. Laporan ini berkaitan dengan penyusunan untuk
perencanaan rumah sakit, proses akreditasi, dan pengambilan keputusan oleh
pimpinan khususnya evaluasi pelayanan yang telah diberikan yang diharapkan
hasil evaluasinya akan menjadi lebih baik Berdasarkan studi pendahuluan di
RSUD Wates perhitungan kelengkapan dokumen rekam medis pada bulan januari
2018 di bangsal anggrek, dengan menggunakan 10 berkas rekam medis di RSUD
Wates mencapai 52,8%.
Tujuan: Mengetahui kelengkapan rekam medis menggunakan telaah rekam
medis tertutup di Rumah Sakit Umum Daerah Wates.
Metode: : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan
sampel sebanyak 193 berkas rekam medis
Hasil: Presentase kelengkapan pengisian pada kategori persetujuan terdapat 2
yang sudah memenuhi standar KARS (2012) karena diatas 80% yaitu HPK6.4 a
dan HPK6.4 b dengan persentase yang sama yaitu 85%, Persentase kelengkapan
pengisian berkas rekam medis kategori asesmen telah memenuhi standar KARS
(2012) karena diatas 80%, Persentase kelengkapan pengisian berkas rekam medis
kategori telaah rekam medis lanjutan, masih terdapat 6 elemen yang belum
memenuhi standar KARS (2012) Karena masih dibawah 80% yaitu AP.1.6,
MKI.19.3, APK.3.2.b, APK.3.2.c, APK.3.2.d, APK.3.2.e
Kata Kunci: Telaah Rekam Medis Tertutup, Kelengakapan Berkas Rekam Medis 1 Mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta
2 Dosen Pembimbing Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
iv
ANALISIS REKAM MEDIS MENGGUNAKAN FORMULIR TELAAH
REKAM MEDIS TERTUTUP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WATES
analysis of medical record using closed medical recording form in wates regional
hospitals
Rika Nurindah1 Suryo Nugroho Markus2
ABSTRACT
Background:Minister of Health Regulation Number 269 of 2008 states that one
of the assessments in accreditation is medical record. Incomplete medical records
have an impact on internal hospitals and external hospitals where the results of
data processing become the basis for making hospital reports. This report deals
with the preparation for hospital planning, accreditation process, and decision
making by the leadership especially the evaluation of services that have been
given which are expected to be better based on the results of the preliminary study
at Wates Hospital calculating the completeness of medical record documents in
January 2018 in the orchid ward, using 10 medical record files at Wates Hospital
reached 52.8%.
Objective: Knowing the completeness of medical records using a closed medical
record review at Wates Regional General Hospital.
Method: This type of research is a qualitative descriptive study with a sample of
193 medical record files.
Results: There are 2 percent of filling completions in the Consent category, which
have met the KARS standard (2012) because above 80% are HPK6.4 a and
HPK6.4 b with the same percentage of 85%, the percentage of completeness of
filling in medical record files in the assessment category meets KARS standards
(2012) because it is above 80%, the percentage of completeness of filling in
medical record files is the advanced medical record review category, there are
still 6 elements that do not meet KARS standards (2012) Because they are still
below 80% namely AP.1.6, MKI.19.3, APK.3.2. b, APK.3.2.c, APK.3.2.d,
APK.3.2.e
Keywords: Review of closed medical records, medical record file skills 1 Students Medical Record and Health Information Universitas Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta
2 Lecturer Medical Record and Health Information Universitas Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta
1
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.1 Sedangkan
rumah sakit adalah bagian integral
dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan
penyakit (preventif) kepada
masyarakat.2 Dari pengertian diatas,
rumah sakit sebagai institusi
pelayanan kesehatan haruslah
memberikan pelayanan yang
bermutu untuk masyarakat. Untuk
meningkatkan mutu dalam pelayanan
masyarakat, rumah sakit memerlukan
peningkatan mutu dengan
dilakukannya akreditasi rumah sakit.
Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan, rumah sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala
minimal 3 tahun sekali.1 Salah satu
penilaian dalam akreditasi adalah
Berkas Rekam medis. Rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen antara lain identitas pasien,
hasil pemeriksaan, pengobatan yang
telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Catatan merupakan
tulisan-tulisan yang dibuat oleh
dokter atau dokter gigi mengenai
tindakan-tindakan yang dilakukan
kepada pasien dalam rangka
pelayanan kesehatan.3
Kelengkapan dokumen rekam
medis dibutuhkan pada pelayanan di
rumah sakit, terutama kasus yang
berisiko seperti tindakan-tindakan
invasif di ruang bedah. Ruang bedah
atau kamar operasi adalah bagian
dari sebuah pelayanan rumah sakit
yang diperlukan untuk memberikan
sarana dan prasarana tindakan bedah.
Kasus bedah merupakan kasus yang
beresiko tinggi maka memerlukan
data yang lengkap agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan
misalnya kasus malpraktik yang bisa
masuk ke ranah
2
hukum.4 Rekam medis yang tidak
lengkap mengakibatkan dampak bagi
intern rumah sakit dan ekstern rumah
sakit yang mana hasil pengolahan
data menjadi dasar pembuatan
laporan rumah sakit. Laporan ini
berkaitan dengan penyusunan untuk
perencanaan rumah sakit, proses
akreditasi, dan pengambilan
keputusan oleh pimpinan khususnya
evaluasi pelayanan yang telah
diberikan yang diharapkan hasil
evaluasinya akan menjadi lebih baik.
Salah satu bahan yang dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi
medis adalah rekam medis pasien.
Berdasarkan pernyataan
tersebut, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui kelengkapan
berkas rekam medis pasien rawat
inap yang sudah pulang untuk
meningkatkan mutu pelayanan
terhadap masyarakat. Telaah rekam
medis penting untuk memastikan
kepatuhan rumah sakit menyediakan
pencatatan balik ke belakang (track
record) dari rekam medis.
Pelaksanaan survei akreditasi rumah
sakit antara lain adalah dengan telaah
rekam medis tertutup. Pada format
telaah rekam medis tertutup memuat
kelompok standar berfokus kepada
pasien (HPK, APK, AP, PP, PAB,
MPO, PPK) dan kelompok standar
manajemen rumah sakit (MKI).
Untuk standar akreditasi rumah sakit
2012, rumah sakit mendapatkan
sertifikat akreditasi apabila setiap
bab dari standar akreditasi rumah
sakit mempunyai nilai minimal 80%.
Berdasarkan studi pendahuluan di
RSUD Wates perhitungan
kelengkapan dokumen rekam medis
pada bulan januari 2018 di bangsal
anggrek karena di bangsal tersebut
terdapat paling banyak pasien,
dengan menggunakan 10 berkas
rekam medis di RSUD Wates
mencapai 52,8%. Untuk itu, maka
dilakukan penelitian dengan judul
“Analisis Rekam Medis
Menggunakan Formulir Telaah
Rekam Medis Tertutup di RSUD
Wates”untuk mengetahui
kelengkapan berkas rekam medis di
RSUD Wates.
Tujuan Penelitian ini adalah
Mengetahui kelengkapan rekam
medis menggunakan telaah rekam
medis tertutup di Rumah Sakit
Umum Daerah Wates.
3
BAHAN DAN CARA
PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif5 yaitu peneliti
bermaksud mendeskripsikan
kelengkapan berkas rekam medis
berdasarkan formulir telaah rekam
medis tertutup.Lokasi Penelitian ini
berada di instalasi rekam medis
Rumah Sakit Umum Daerah
Wates.Pengambilan data dilakukan
pada tanggal 27 s.d 5 Agustus 2018
dengan teknik Sampling total
sebanyak 193 Berkas Rekam Medis.
Alat Pengumpulan data
menggunakan Pedoman wawancara,
Checklist observasi, alat perekam,
alat tulis dan kalkulator.
HASIL
Berdasarkan hasil observasi di
RSUD wates terdapat SPO yang
mengatur tentang kelengkapan
pengisian berkas rekam medis yakni
SPO pengisian status rekam medis
rawat inap dengan No dokumen
MKI/449.1/19/2015 No revisi 2
tanggal terbit 11 Agustus 2015, SPO
pengisian rekam medis yang lengkap
dan benar dengan No dokumen
MKI/499.1/27/2015 No revisi 2
tanggal terbit 14 Agustus 2015 dan
SPO pengisian rekam medis lengkap
dan benar dengan No dokumen
MKI/449.1/53/2015 No revisi 2
tanggal terbit 31 Agustus 2015 selain
itu juga terdapat dalam SK Direktur
RSUD Wates No.165.2 tahun 2015
tentang kebijakan penyelenggaraan
Rekam Medis.
Persentase Kelengkapan BRM
menggunakan formulir Rekam Medis
tertutup. Persentase Kelengkapan
Pengisian BRM dari kategori
Persetujuan (Consent)nyang lengkap,
dengan rata-rata sebanyak 128
berkas dengan persentase 66%
dengan elemen penilaian tertinggi
persentase kelengkapan adalah
HPK6.4 a dan HPK6.4 b dengan
persentase yang sama yaitu 85% (
Persetujuan operasi dan tindakan
invasif dan Persetujuan anestesi dan
sedasi) dan untuk penilaian terendah
persentase kelengkapan adalah HPK
6.4.d dengan presentase 25%
(Persetujuan tindakan dan prosedur
risiko tinggi).
Persentase Kelengkapan Pengisian
BRM dari Kategori Asesmen yang
lengkap rata-rata sebanyak 177
4
Berkas dengan persentase 92%
dengan elemen penilaian tertinggi
persentasi kelengkapan adalah
AP.1.3.b dengan presentasi 98%
(Kebutuhan keperawatan pasien) dan
untuk penilaian terendah persentase
kelengkapan adalah AP1.4.1 b
dengan presentase 86% (Kajian
keperawatan selama 24 jam).
Persentase Kelengkapan
Pengisian BRM dari Kategori Telaah
Rekam Medis Lanjutan yang lengkap
rata-rata sebanyak 169 Berkas
dengan persentase 87%, dari tabel di
atas juga dapat diketahui rata-rata
persentase elemen sudah memenuhi
standar (80%) dengan elemen
penilaian tertinggi persentasi
kelengkapan adalah MPO.4 dan
MPO.4.3 dengan presentasi yang
sama yaitu 99% (Daftar obat yang
diminum sebelum dirawat dan Jenis
obat yang diresepkan dicatat di
rekam medis) dan untuk penilaian
terendah persentase kelengkapan
adalah AP 1.6 dengan presentase
65% (Periksa Gizi dan fungsional).
Faktor Penyebab Ketidaklengkapan
Berkas Rekam Medis
Faktor penyebab
ketidaklengkapan Berkas Rekam
Medis di RSUD Wates. Dalam
penelitian ini faktor penyebab
ketidaklengkapan Berkas rekam
medis terdiri dari aspek Man, Money,
Material, Machine dan Method. Pada
penelitian ini untuk mengetahui
faktor penyebab ketidaklengkapan
berkas rekam medis, peneliti
mewawancarai 7 Responden. Faktor
ketidaklengkapan pengisian Berkas
Rekam Medis dari aspek Manusia
dikarenakan Kesibukan/kelalaian
petugas dan mininnya waktu untuk
pengisian sehingga tidak bisa
mengisi berkas rekam medis menjadi
Faktor ketidaklengkapan pengisian
Berkas Rekam Medis dari aspek
uang adalah tidak adanya reward
untuk petugas yang melengkapi
berkas rekam medis. Faktor
ketidaklengkapan pengisian Berkas
Rekam Medis dari aspek Bahan
adalah bahwa komponen isi di dalam
formulir terlalu banyak sehingga
PPA tidak sempat mengisi seluruh
komponennya. Sedangkan untuk
Faktor penyebab ketidaklengkapan
berkas rekam medis dari aspek mesin
dan metode tidak ada.
5
PEMBAHASAN
1. Regulasi yang menunjang
kelengkapan berkas rekam
medis
Regulasi dibagi menjadi
internal dan eksternal, regulasi
secara internal dilakukan oleh
komite medik dan satuan
pemeriksaan internal yang
dibentuk oleh rumah sakit sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan,
sedangkan regulasi secara
eksternal dilakukan oleh tenaga
pengawas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan6
Berdasarkan hasil observasi
di RSUD wates terdapat SPO
yang mengatur tentang
kelengkapan pengisian berkas
rekam medis yakni SPO
pengisian status rekam medis
rawat inap dengan No dokumen
MKI/449.1/19/2015 No revisi 2
tanggal terbit 11 Agustus 2015,
SPO pengisian rekam medis
yang lengkap dan benar dengan
No dokumen
MKI/499.1/27/2015 No revisi 2
tanggal terbit 14 Agustus 2015
dan SPO pengisian rekam medis
lengkap dan benar dengan No
dokumen MKI/449.1/53/2015
No revisi 2 tanggal terbit 31
Agustus 2015 selain itu juga
terdapat dalam SK Direktur
RSUD Wates No.165.2 tahun
2015 tentang kebijakan
penyelenggaraan Rekam Medis.
2. Persentase Kelengkapan BRM
menggunakan formulir Rekam
Medis tertutup.
a. Persentase Kelengkapan
Pengisian BRM dari kategori
Persetujuan (Consent).
Consent (persetujuan)
dapat diberikan dalam bentuk
Dinyatakan (expressed):
secara lisan dan secara
tertulis dan Tidak dinyatakan
(implied) pasien tidak
menyatakan baik secara lisan
maupun tertulis namun
melakukan tingkah laku
(gerakan) yang menunjukan
jawabannya7. Rumah sakit
mendapatkan sertifikat
akreditasi apabila setiap bab
dari standar akreditasi rumah
sakit mempunyai nilai
minimal 80%8. Berdasarkan
6
hasil observasi di RSUD
Wates kelengkapan pengisian
BRM kategori persetujuan
(Consent) yang lengkap,
dengan rata-rata sebanyak
128 berkas dengan persentase
66% dengan elemen penilaian
tertinggi persentase
kelengkapan adalah HPK6.4
a dan HPK6.4 b dengan
persentase yang sama yaitu
85% ( Persetujuan operasi
dan tindakan invasif dan
Persetujuan anestesi dan
sedasi) dan untuk penilaian
terendah persentase
kelengkapan adalah HPK
6.4.d dengan presentase 25%
yaitu 49 berkas dari 193
berkas (Persetujuan tindakan
dan prosedur risiko tinggi).
b. Persentase Kelengkapan
Pengisian BRM dari
Kategori Asesmen
Persentasi rata-rata
kelengkapan rekam medis
bedasarkan kategori
asesmen di RSUP Dr.
Sardjito sudah mencapai
100%9. Berdasarkan hasil
observasi di RSUD wates
kelengkapan pengisian
BRM kategori asesmen
yang lengkap rata-rata
sebanyak 177 Berkas
dengan persentase 92%
dengan elemen penilaian
tertinggi persentasi
kelengkapan adalah
AP.1.3.b dengan presentasi
98% (Kebutuhan
keperawatan pasien) dan
untuk penilaian terendah
persentase kelengkapan
adalah AP1.4.1 b dengan
presentase 86% yaitu 166
berkas dari 193 berkas
(Kajian keperawatan selama
24 jam).
c. Persentase Kelengkapan
Pengisian BRM dari
Kategori Telaah Rekam
Medis Lanjutan.
Persentase rata-rata
kelengkapan rekam medis
lanjutan mencapai 84,19%9.
Berdasarkan hasil Observasi
di RSUD Wates
kelengkapan pengisian
BRM kategori Telaah
Rekam Medis Lanjutan
yang lengkap rata-rata
7
sebanyak 169 Berkas
dengan persentase 87%, dari
tabel di atas juga dapat
diketahui rata-rata
persentase elemen sudah
memenuhi standar (80%)
dengan elemen penilaian
tertinggi persentasi
kelengkapan adalah MPO.4
dan MPO.4.3 dengan
presentasi yang sama yaitu
99% (Daftar obat yang
diminum sebelum dirawat
dan Jenis obat yang
diresepkan dicatat di rekam
medis) dan untuk penilaian
terendah persentase
kelengkapan adalah AP 1.6
dengan presentase 65%
yaitu 125 berkas dari 193
berkas (Periksa Gizi dan
fungsional).
3. Faktor penyebab
ketidaklengkapan berkas rekam
medis
a. Man (Manusia)
Bila faktor man yang
menjadi penyebab maka
mungkin karyawan kurang
produktif, kekurangan tenaga
kerja atau kerja samanya
kurang baik, karyawan disini
bisa karyawan laboratorium,
perawat, atau dokter10. Surat
izin praktik dokter dan dokter
gigi hanya diberikan untuk
paling banyak 3 (tiga)
tempat11.
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
manusia di RSUD Wates
dikarenakan kelalaian PPA
yang tidak jeli dalam
pengisian dan
ketidakdisiplinan PPA dan
juga dikarenakan waktu
pengisiannya yang sempit
sehingga petugas tidak
mengisi secara lengkap, hal
ini disampaikan juga oleh
triangulasi bahwa kurangnya
kedisiplinan dari PPA yang
tidak langsung mengisi
setelah pelayana yang
mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas
rekam medis. namun untuk
dokter sudah diberikan
peraturan untuk paling
banyak praktik di 3 tempat
agar tidak sibuk dan dapat
8
melengkapi berkas rekam
medis
b. Money (keuangan)
Bila faktor Money yang
menjadi penyebab maka
mungkin bila pasien yang
tidak mampu ini terlalu
banyak tentunya income
rumah sakit menjadi sangat
terpengaruh dan operational
rumah sakit juga akan
terganggu10. Setiap orang
berkewajiban ikut
mewujudkan,
mempertahankan, dan
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Kewajiban sebagaimana
pelaksanaannya meliputi
upaya kesehatan
perseorangan, upaya
kesehatan masyarakat, dan
pembangunan berwawasan
kesehatan12. Setiap dokter
atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik
kedokteran wajib membuat
rekam medis. Rekam medis
sebagaimana dimaksud harus
dibuat segera dan dilengkapi
setelah pasien menerima
pelayanan3
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
keuangan di RSUD Wates
dikarenakan tidak adanya
Reward bagi PPA yang
melengkapi berkas rekam
medis, hal ini disampaikan
juga oleh triangulasi bahwa
tidak adanya Reward bagi
PPA mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas
rekam medis. Namun untuk
kelengkapan berkas rekam
medis adalah kewajiban PPA
sehingga tidak perlu
diberikan reward bagi
petugas yang melengkapi
Berkas rekam medis.
c. Material (Bahan)
Bila faktor material yang
menjadi penyebab harus
diusahakan material sebaik
mungkin, baik dalam mutu
maupun pengadaannya10.
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
9
Bahan di RSUD Wates
dikarenakan komponen
pengisian formulir telalu
banyak, hal ini disampaikan
juga oleh triangulasi bahwa
komponen isinya terlalu
banyak sehingga
mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas rekam
medis.
d. Machine (mesin)
Bila faktor mesin/alat yang
menjadi penyebab harus dicari
jalan keluar apakah alat perlu
diperbaiki/ditambah/diganti
dengan yang lebih baik10.
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
mesin di RSUD Wates tidak
ada, hal ini disampaikan juga
oleh triangulasi bahwa tidak
ada faktor dari aspek mesin
yang mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas rekam
medis
e. Method (Metode)
Bila faktor metode yaitu
sistem yang dipakai
laboratorium dalam
menjalankan kegiatan sehari-
hari, bila dinilai kurang maka
bisa diperbaiki10.
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
metode di RSUD Wates tidak
ada, hal ini disampaikan juga
oleh triangulasi bahwa tidak
ada faktor dari aspek metode
yang mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas rekam
medis. namun walaupun sudah
terdapat SPO tentang pengisian
rekam medis yang lengkap,tapi
masih banyak berkas rekam
medis yang belum lengkap
SIMPULAN
1. Terdapat SK Direktur RSUD
Wates No.165.2 tahun 2015
tentang kebijakan
penyelenggaraan Rekam Medis,
namun untuk kebijakan tentang
kelengkapan berkas rekam
medis belum terlalu tegas karena
masih banyaknya berkas rekam
medis yang masih belum
lengkap.
2. Persentase Kelengkapan BRM
menggunakan formulir Rekam
Medis tertutup.
10
a) Persentase kelengkapan
pengisian berkas rekam
medis kategori persetujuan
(Consent) sudah baik karena
terdapat 2 elemen yang
memenuhi standar KARS
(2012) karena diatas 80%
yaitu HPK6.4 a dan HPK6.4
b dengan persentase yang
sama yaitu 85% namun
belum ada yang memenuhi
standar SPO di RSUD
Wates karena belum ada
yang mencapai 100%.
b) Persentase kelengkapan
pengisian berkas rekam
medis kategori asesmen
sudah baik karena telah
memenuhi standar KARS
(2012) karena diatas 80%,
namun masih belum ada
yang memenuhi standar
SPO di RSUD Wates karena
belum ada yang mencapai
100%.
c) Persentase kelengkapan
pengisian berkas rekam
medis kategori telaah rekam
medis lanjutan sudah baik
karena sudah banyak yang
diatas 80%, namun masih
terdapat 6 elemen yang
belum memenuhi standar
KARS (2012) Karena masih
dibawah 80% yaitu AP.1.6,
MKI.19.3, APK.3.2.b,
APK.3.2.c, APK.3.2.d,
APK.3.2.e, namun masih
belum ada yang memenuhi
standar SPO di RSUD
Wates karena belum ada
yang mencapai 100%.
3. Faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian
berkas rekam medis.
a) Man (Manusia)
Faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian
berkas rekam medis dari
aspek manusia karena
kelalaian dan ketidak
disiplinan PPA serta
dikarenakan waktu
pengisiannya yang sempit
sehingga petugas tidak bisa
mengisi secara lengkap
sehingga memengaruhi
kelengkapan berkas rekam
medis di RSUD Wates.
b) Money (Keuangan)
Faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian
11
berkas rekam medis dari
aspek keuangan adalah
karena tidak ada reward bagi
PPA yang melengkapi berkas
rekam medis di RSUD Wates
c) Material (Bahan)
Faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian
berkas rekam medis dari
aspek bahan adalah karena
banyaknya komponen
pengisian yang terdapat
dalam formulir rekam medis
di RSUD Wates.
d) Machine (mesin)
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
mesin di RSUD Wates tidak
ada yang mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas
rekam medis
e) Method (Metode)
Faktor penyebab
Ketidaklengkapan Berkas
Rekam Medis pada aspek
mesin di RSUD Wates tidak
ada yang mempengaruhi
ketidaklengkapan berkas
rekam medis
Dalam implementasi Regulasi
diberikan punishment bagi PPA yang
tidak melengkapi berkas rekam
medis. dan sebaiknya perlu
ditingkatkan untuk pengisian elemen
pada setiap kategori agar ketentuan
pada standar akreditasi maupun SPO
dapat tercapai dan Sebaiknya
dilakukan peningkatan kedisiplinan
PPA dan diberikan waktu untuk
petugas melengkapi berkas rekam
medis.
KEPUSTAKAAN
1. Republik Indonesia. Undang-
Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit [internet] Tersedia
dalam
http://www.depkes.go.id/resourc
es/download/peraturan/UU%20
No.%2044%20Th%202009%20t
tg%20Rumah%20Sakit.PDF.[di
akses tanggal 26 maret 2018
pukul 20:22 WIB]
2. WHO. (2010). International
Statistical Classification of
Disease and Related Health
Problem Tenth Revision (Vol.
1,2,3). Genewa Swithzerland:
WHO Press.
3. Kemenkes RI.Peraturan Menteri
12
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis [internet].
Tersedia dalam
http://www.apikes.com/files/per
menkes-no-269-tahun-2008.pdf.
[diakses tanggal 23 maret 2018
pukul 20:39 WIB]
4. Febriyanti, I. M., & Sugiarti, I.
(2015). Analisis Kelengkapan
Pengisian Data Formulir
Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik Kasus Bedah, 31–37., Yati,
& Rachmawati, I. N. (2014).
Metodologi Penelitian Kualitatif
dalam Riset Keperawatan.
Jakarta: Rajawali Pers.
5. Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif
R&D. Bandung: Alfabeta.
6. Republik Indonesia. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 49 tahun 2013 tentang
Badan Pengawasan Rumah
Sakit.
7. Hatta, G. (2017). Pedoman
Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
8. KARS. (2011). Standar
Akreditasi Rumah Sakit .
Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
9. Dewantari, Dhisa. 2014. Telaah
Rekam Medis Tertutup kategori
Assesmen sesuai Akreditasi
Rumah Sakit 2012 di RSUP
Sardjito.
10. Adikoesoemo,S.(2017).
Manajemen Rumah Sakit.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
11. Republik Indonesia. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 49 tahun 2013 tentang
Badan Pengawasan Rumah
Sakit.
12. Republik Indonesia. Undang-
Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan [internet] Tersedia
dalam
https://sireka.pom.go.id/require
ment/UU-36-
2009Kesehatan.pdf20Rumah%2
0Sakit.PDF.[diakses tanggal 21
september 2018 pukul 14:24
WIB]