formrefleksikasus baru

17
FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA _________________________________________________________________ _____________ Nama Dokter Muda : NIM: Stase : Ilmu Forensik Identitas Pasien Nama / Inisial : Tn B.S No surat visum: R/40/XI/2014/RESKRIM Umur : 34 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Diagnosis/ kasus : Di duga telah menjadi korban tindak pidana pembunuhan Pengambilan kasus pada minggu ke-1 Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Islaman* b. Etika/ moral c. Medikolegal d. Sosial Ekonomi e. Aspek lain Form uraian 1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ). Atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Resor Kota Pemalang melalui suratnya tanggal 11 November 2014 Page 1

Upload: birman

Post on 11-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gkjgk

TRANSCRIPT

Page 1: FORMREFLEKSIKASUS BARU

FORM REFLEKSI KASUSFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

______________________________________________________________________________

Nama Dokter Muda : NIM:

Stase : Ilmu Forensik

Identitas Pasien

Nama / Inisial : Tn B.S No surat visum: R/40/XI/2014/RESKRIM

Umur : 34 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Diagnosis/ kasus : Di duga telah menjadi korban tindak pidana pembunuhan

Pengambilan kasus pada minggu ke-1

Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya

wajib)

a. Ke-Islaman*

b. Etika/ moral

c. Medikolegal

d. Sosial Ekonomi

e. Aspek lain

Form uraian

1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).

Atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Resor Kota Pemalang melalui

suratnya tanggal 11 November 2014 nomor R/40/XI/2014/RESKRIM yang

ditandatangani oleh Eddy Purnama Lilah, S.H., M.H pangkat AKP, NRP 72070297 dan

diterima tanggap oleh Edy Wibowo pangkat Bripka, NRP 78060501 pada 11 November

2014 pukul 13.00 WIB. Pasien diperiksa oleh dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F, sebagai

dokter yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang bidang Dokkes Semarang

Polda Jateng menerangkan bahwa telah memeriksa jenazah yang berdasarkan surat

permintaan tersebut diatas bernama Budi Setiawan, umur tiga puluh empat tahun, jenis

kelamin laki-laki, pekerjaan sebelum meninggal satpam, alamat jalan Kemuning Utara

RT 03 RW 01 Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan/Kabupaten Pemalang, ditemukan

meninggal di warung lokalisasi WTS sebelah timur terminal induk Pemalang, Kelurahan

Page 1

Page 2: FORMREFLEKSIKASUS BARU

Pelutan Kecamatan/Kabupaten Pemalang, kematian diduga akibat luka tusuk pada

bagian dada.

Berdasarkan surat permintaan diatas, orang tersebut diduga telah menjadi korban

tindak pidana pembunuhan pada hari Selasa tanggal 11 November sekitar pukul 01.00

WIB.

HASIL PEMERIKSAAN

FAKTA YANG DITEMUKAN

1. IDENTITAS

Nama : Budi Setiawan bin Tarmudi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : Tiga puluh empat tahun

Pekerjaan : Satpam

Alamat : Jalan Kemuning Utara RT 03 RW 01 Kelurahan

Mulyoharjo Kecamatan/Kabupaten Pemalang

Tinggi badan : Seratus tujuh puluh dua sentimeter

Berat Badan : Sembilan puluh

Tato : Gambar bunga mawar bertuliskan Rosie pada punggung

kiri atas daerah bahu belakang

Jaringan parut : Terdapat satu buah jaringan parut di lengan atas bagian

tengah ukuran jaringan parut panjang empat sentimeter dan lebar satu

sentimeter.

2. PEMERIKSAAN FISIK LUAR

1. KEPALA

Page 2

Page 3: FORMREFLEKSIKASUS BARU

a. Daerah berambut : Tidak ada kelainan, panjang rambut bagian

depan sembilan sentimeter, bagian kiri dan kanan dua sentimeter.

b. Daerah wajah : Terdapat dua buah luka iris pada bagian

wajah sebelah kanan, luka pertama sepanjang dua sentimeter posisi satu

sentimeter di bawah mata kanan. Luka kedua sepanjang dua sentimeter

posisi dua sentimeter di bawah mata kanan atau satu sentimeter dari luka

pertama. Luka terbuka di hidung kanan sepanjang dua sentimeter posisi nol

koma tiga sentimeter dari hidung. Luka iris pada bagian wajah sebelah kiri

sekitar daerah pipi sepanjang nol koma delapan sentimeter posisi tiga

sentimeter dari mata kari. Pada dahi kanan atas terdapat luka memar.

2. LEHER : Tidak ada kelainan

3. BAHU

a. Kanan : Tidak ada kelainan

b. Kiri : Tidak ada kelainan

4. DADA : Terdapat empat buah luka pada bagian dada. Luka

pertama pada bagian dada kanan sepanjang tujuh sentimeter posisi lima

sentimeter dari puting kanan dan tiga sentimeter bagian tengah tubuh. Luka

kedua pada bagian dada kanan sepanjang empat sentimeter persis digaris

tengah tubuh, posisi sebelas sentimeter dari puting kanan. Luka ketiga tepat

dibagian tengah dada sepanjang satu sentimeter di garis tengah tubuh posisi

enam belas sentimeter dari puting kiri. Luka keempat sepanjang tiga

sentimeter, posisi sepuluh sentimeter dari putting kanan dan tiga belas

sentimeter dari garis tengah tubuh.

5. PUNGGUNG : Tidak ada kelainan

6. PERUT : Tidak ada kelainan

7. BOKONG

a. Kanan : Tidak ada kelainan

b. Kiri : Tidak ada kelainan

8. DUBUR

a. Liang dubur : Tidak ada kelainan

b. Lingkaran dubur Tidak ada kelainan

9. PANGGUL

Page 3

Page 4: FORMREFLEKSIKASUS BARU

a. Kanan : Tidak ada kelainan

b. Kiri : Tidak ada kelainan

10. ANGGOTA GERAK

a. Anggota gerak atas

Kanan : Terdapat luka terbuka sepanjang enam sentimeter

di lengan ata posisi empat sentimeter dari siku

Kiri : Tidak ada kelainan

b. Anggota gerak bawah

Kanan : Tidak ada kelainan

Kiri : Tidak ada kelainan

3. PEMERIKSAAN FISIK DALAM

1. RONGGA KEPALA

a. Kulit kepala : Tidak ada kelainan

2. LEHER

a. Kulit bagian dalam : Tidak ada resapan darah, Tidak ada

kelainan

b. Kelenjar getah bening : Tidak ada kelainan

c. Lidah : Permukaan rata

d. Pembuluh darah besar : Berwarna kemerahan dan terisi darah

merah gelap encer

e. Kerongkongan : Tidak ada kelainan

f. Selaput lendir kerongkongan Tidak ada kelainan

g. Tenggorokan : Tidak ada kelainan

h. Selaput lendir tenggorokan Tidak ada kelainan

i. Tulang rawan lidah : Tidak ada kelainan

j. Tulang rawan gondok : Tidak ada kelainan

3. RONGGA DADA

a. Rongga dada : Terdapat perdarahan pada rongga dada

kanan

b. Jantung : Tampak pucat, permukaan jantung rata,

panjang empat belas sentimeter, lebar sembilan sentimeter, tinggi tiga

sentimeter, diagonal dua belas sentimeter, tebal dinding jantung satu koma

Page 4

Page 5: FORMREFLEKSIKASUS BARU

lima sentimeter.

Serambi dan bilik kanan : Katup serambi bilik kanan berjumlah tiga

katup, ukuran lingkar katup sepuluh sentimeter. Pada katup serambi

bilik kanan ditemukan pembuluh darah yang memperdarahi jantung.

Katup pembuluh darah yang menuju ke paru berjumlah tiga katup,

ukuran lingkar katup tujuh sentimeter, terdapat bekas luka tusuk

tembus, pembuluh nadi tidak terisi darah.

Serambi dan bilik kiri : Katup serambi bilik kiri berjumlah dua

katup, ukuran lingkar katup sepuluh sentimeter. Pada katup serambi

bilik kiri ditemukan pembuluh darah yang memperdarahi jantung.

Katup pembuluh darah yang menuju ke pembuluh darah besar terdapat

tiga katup, ukuran lingkar katup lima koma lima sentimeter. Tidak ada

kelainan, pembuluh nadi tidak terisi darah.

c. Paru-paru

Kanan : Berwarna kemarahan, terdiri dari tiga bagian,

tampak bercak kehitaman menyebar diseluruh lapang paru, tidak

terdapat perlekatan selaput pembungkus paru dan dinding dada,

permukaan rata, perabaan seperti karet busa, ukuran panjang dua puluh

dua sentimeter, lebar tiga belas sentimeter, tebal tiga sentimeter.

Terdapat luka tusuk tembus pada bagian bawah paru

Kiri : Berwarna kemerahan, terdiri dari dua bagian,

tampak bercak kehitaman menyebar diseluruh lapang paru, tidak

terdapat perlekatan selaput pembungkus paru dan dinding dada,

permukaan rata, perabaan seperti karet busa, ukuran panjang dua puluh

dua sentimeter, lebar empat belas sentimeter, tebal dua sentimeter.

Tidak terdapat kelainan

d. Diafragma : Terdapat luka tusuk tembus pada bagian kanan

4. RONGGA PERUT

a. Kulit bagian dalam : Tidak ada kelainan

b. Dinding rongga perut : Tampak licin, berwarna kelabu mengkilat

c. Dalam rongga perut : Tidak terdapat darah ataupun cairan

d. Tirai usus : Tampak menutupi sebagian besar usus

Page 5

Page 6: FORMREFLEKSIKASUS BARU

e. Hati : Berwarna merah kehitaman, permukaan

licin rata, tepi tumpul, perabaan kenyal padat, ukuran panjang tiga puluh

tujuh sentimeter, lebar dua puluh lima sentimeter, tebal sebelas sentimeter.

Terdapat luka tusuk tembus sepanjang satu koma dua lima sentimeter

dalam luka sembilan sentimeter pada bagian hati sebelah kanan.

f. Kelanjar getah bening : Tidak ada kelainan

g. Lambung : Tidak ada kelainan

h. Limpa : Tidak ada kelainan

i. Ginjal Kanan : Tidak ada kelainan

j. Ginjal Kiri : Tidak ada kelainan

k. Usus halus dan besar : Tidak ada kelainan

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa orang lain,

merupakan salah satu kasus kejahatan pidana yang kian marak terjadi di

Indonesia. Sejak dahulu pembunuhan sudah dikenal sebagai tindakan kriminal

yang melanggar hukum. Bahkan kematian umat manusia pertama di bumi pun

terjadi akibat pembunuhan, yaitu saat Qobil membunuh saudaranya Habil.

Kasus pembunuhan sering kali dilakukan dengan berbagai macam latar

belakang, seperti politik, dendam, kecemburuan bahkan akhir-akhir ini berlatar

belakang jihad sebagai suatu pembenaran bahwa jika melakukan pembunuhan

terhadap orang kafir maka ia akan dijanjikan surga oleh Allah SWT.

Pembunuhan bisa dilakukan dengan cara sengaja ataupun tidak sengaja,

seperti pada kasus yang kami angkat pembunuhan dilakukan dengan tidak

sengaja. Saat itu tengah malam korban sedang lewat di depan sekelompok orang

yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Sehingga sekelompok orang tadi

berpikir bahwa korban menantang untuk berkelahi. Pembunuhan ini masuk

katagori pembunuhan tidak sengaja karena tidak direncanakan sebelumnya.

Berbeda mungkin dengan kasus pembunuhan korban atas nama Ade Sara yang

Page 6

Page 7: FORMREFLEKSIKASUS BARU

terlebih dahulu diajak pergi, kemudian korban disiksa sebelum dibunuh dan

jenazahnya dibuang dipinggir tol.

Dalam kasus pembunuhan, siapapun dapat menjadi pelaku dan korbannya.

Tempat kejadian pembunuhan pun bisa terjadi di mana saja untuk kasus

pembunuhan tidak sengaja. Sedangkan untuk pembunuhan berencana biasanya

palaku sudah membuat skema atau skenario pembunuhan terlebih dahulu.

Dengan demikian apapun latar belakangnya dan bagaimanapun cara

melakukannya baik sengaja ataupun tidak, pembunuhan merupakan tindakan

melanggar hukum dan harus dilakukan peradilan terhadap pelaku ataupun

korbannya. Oleh sebab itu, dari kasus yang kami angkat ini, kami ingin

menganalisis aspek medikolegal, aspek forensik dan perspektif islam mengenai

pembunuhan

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence

/ referensi yang sesuai *

*pilihan minimal satu

ASPEK FORENSIK

Ilmu kedokteran forensik berguna bagi seorang dokter guna menerapkan

ilmu kedoteran yang dimilikinya untuk kepentingan peradilan. Bantuan dokter

sebagai ahli sangat berguna untuk membantu penyelidikan dalam hal

menemukan fakta-fakta medik yang dapat digunakan untuk menentukan suatu

peristiwa merupakan suatu tindakan pidana atau bukan.

Tugas seorang dokter dalam suatu kasus penyidikan tindak pidana adalah

membantu penegak hukum untuk mengetahui bagaimana proses tindak pidana

tersebut terjadi, identitas korban dan identitas pelaku tindak pidana. Pada tahap

ini dokter membantu penyidik mengumpulkan bukti-bukti agar dengan bukti

tersebut perkara menjadi jelas dan pelaku dapat ditangkap.

Dokter dapat memastikan korban sudah mati atau masih hidup, jika korban

masih hidup dokter dapat memberikan pertolongan untuk mencegah kematian

Page 7

Page 8: FORMREFLEKSIKASUS BARU

atau kecacatan. jika korban sudah mati, maka dokter dapat menentukan cara

kematiannya dengan mengumpulkan bukti-bukti baik berupa jenazah ataupun

properti.

Traumatologi berasal dari 2 kata yaitu trauma dan logos, yang berarti trauma

kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup atau berfungsi, sedangkan logos

yang berarti ilmu. Apabila disatukan adalah cabang ilmu kedokteran yang

mempelajari tentang trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan

berbagai kekerasan (rudapaksa), sehingga menimbulkan kelainan dalam tubuh

karena terjadi diskontinuitas akibat kekerasan dengan menimbulkan jejas.

Luka di dalam medis ini merupakan kerusakan jaringan akibat dari trauma,

sedangkan pandangan hukum mengungkapkan luka merupakan bukti adanya

suatu keadaan yang didapatkan oleh suatu tindakan pidana baik yang dilakukan

dengan sengaja atau intensional atau negligence yang berarti kurang hati-hati.

Secara langsung dapat diartikan bahwa luka merupakan kerusakan atau

hilangnya hubungan antar jaringan seperti hilangnya jaringan kulit, jaringan

lunak, jaringan otot, pembuluh darah, saraf, dan tulang.

Latar belakang munculnya suatu luka dapat diakibatkan oleh suatu peristiwa,

salah satunya adalah pembunuhan.

Pemeriksaan Terhadap Korban

Pada pemeriksaa luka pada kematian yang terjadi akibat tindak kekerasan,

harus dapat mengungkap hal-hal di bawah ini :

1. Penyebab luka

Dengan melihat bentuk dan ciri luka dapat ditentukan cara melakukan

kekerasan, yang ditemukan pada korban dapat disimpulkan luka tersebut

diakibatkan oleh benda tajam. Kekerasan benda tajam ini dari senjata yang

digunakan dapat dibedakan menjadi:

- Luka diiriskan

- Luka ditusukkan

- Luka dibacokkan

Page 8

Page 9: FORMREFLEKSIKASUS BARU

Pada korban yang telah dilakukan pemeriksaan didapatkan luka tusuk

dibagian dada. Luka tusuk tersebut adalah luka yang diakibatkan bagian ujung

dari senjata tajam ditusukkan langsung kedalam bagian tubuh dengan arah yang

tegak lurus ataupun miring yang ditekankan sesuai arah awal. Ciri dari luka

dengan menggunakan benda tajam antara lain:

1. Luka yang ditimbulkan mempunyai batas luka yang tegas dan teratur, tepinya

rata dan sudutnya runcing

2. Dengan menautakan luka, akan menjadi rapat karena luka dengan benda tajam ini

sifatnya hanya memisahkan bagian jaringan tidak merusak atau menghancurkan

jaringan, yang akan menghasilakan garis lurus ataupun seikit melengkung

3. Pada bagian luka tidak terdapat jembatan jaringan dan tebing luka yang rata

4. Pada bagian luka yang ditemukan tidak terdapat jejas atau memar

Dari ciri-ciri diatas terdapat pada deskripsi luka yang ditemukan pada

korban sehingga dapat diketahui kekerasan yang terjadi pada korban dilakukan

dengan cara ditusukkan dengan benda tajam. Sedangkan perbedaan kekerasan

dengan menggunakan benda keras dan tumpul ini mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Terdapatnya memar atau kontusio yaitu luka yang menandai adanya kerusakan

jaringan yang tanpa disertai dengan diskontinuitas atau terputusnya bagian

jaringan kulit. Serta terdapat pecahnya kapiler yang merembes dikulit sekitar

Didahului terjadinya pembengkakan berwarna merah kebiruan yang setelah

beberapa hari berikutnya antara 4-5 hari berubah menjadi warna kekuningan.

2. Luka lecet (aberasi) yaitu luak yang disebabkan terjadinya kerusakan atau

lepasnya lapisan terluar kulit yang mempunyai ciri:

- Luka yang ditimbulkan tidak teratur

- Batasnya juga tidak teratur

- Tepi lukanya tidak rata

- Kadang terdapat perdarahan

- Tertutup krusta dibagian permukaan luka

- Berwarna coklat kemerahan.

Page 9

Page 10: FORMREFLEKSIKASUS BARU

2. Arah kekerasan

Arah kekerasan dapat ditentukan pada luka lecet jenis geser dan luka

robek. Petunjuk arah kekerasan dapat diketahui dari tempat dimana kulit ari yang

terkelupas banyak terkumpul pada tepi luka. Bila pengumpulan tersebut terdapat

di sebelah kanan maka arah kekerasan yang mengenai tubuh korban adalah dari

arah kiri ke kanan. Arah kekerasan dapat digunakan untuk membantu pihak yang

berwajib dalam melakukan rekonstruksi terjadinya perkara.

3. Cara terjadinya luka

Cara terjadinya luka adalah apakah luka yang ditemukan terjadi sebagai

akibat kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri. Pada kasus ini, korban diduga

menjadi korban tindak pidana pembunuhan, sehingga pada luka yang terjadi

akibat pembunuhan memiliki ciri-ciri :

- Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu di daerah yang mematikan ataupun yang

tidak mematikan.

- Lokasi terdapat di daerah yang dapat dijangkau ataupun yang tidak dapat

dijangkau oleh tangan korban.

- Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena senjata.

- Bisa ditemukan luka akibat tangkisan, yaitu pada korban yang sadar saat

mengalami serangan.

4. Hubungan antara luka yang ditemukan dengan sebab

kematian.

Harus dapat dibuktikan jika terjadinya kematian semata-mata disebabkan

oleh suatu kekerasan yang menyebabkan luka. Untuk itu perlu dicari ada atau

tidaknya tanda-tanda intravital. Jika ditemukan berarti luka terjadi sebelum mati

dan demikian pula sebaliknya. Tanda intravital merupakan tanda jika jaringan

setempat masih hidup ketika trauma dan organ dalam masih berfungsi ketika

terjadi.

Pada pemeriksaan terhadap korban dalam kasus ini, ditemukan :

- Retraksi jaringan pada luka

Page 10

Page 11: FORMREFLEKSIKASUS BARU

Retraksi jaringan terjadi karena serabut-serabut elastis di bawah kulit

terpotong dan kemudian mengkerut sambil menarik kulit diatasnya.

- Reaksi vaskuler

Terdapat perdarahan internal yang ditandai dengan adanya darah yang

tertampung dibagian rongga dada yang terlihat pada saat otopsi dan terdapat

perdarahan eksternal yang dapat dibuktikan dengan tanda-tanda anemis pada

muka dan pada jantung dan nadi utama tidak terdapat adanya darah yang dilihat

pada saat dilakukan otopsi.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai

Page 11

Page 12: FORMREFLEKSIKASUS BARU

Umpan balik dari pembimbing

…………………………….,

…………………...

TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

----------------------------------- --------------------------------

Page 12