Download - FORMREFLEKSIKASUS BARU
FORM REFLEKSI KASUSFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
______________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : NIM:
Stase : Ilmu Forensik
Identitas Pasien
Nama / Inisial : Tn B.S No surat visum: R/40/XI/2014/RESKRIM
Umur : 34 tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosis/ kasus : Di duga telah menjadi korban tindak pidana pembunuhan
Pengambilan kasus pada minggu ke-1
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya
wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Resor Kota Pemalang melalui
suratnya tanggal 11 November 2014 nomor R/40/XI/2014/RESKRIM yang
ditandatangani oleh Eddy Purnama Lilah, S.H., M.H pangkat AKP, NRP 72070297 dan
diterima tanggap oleh Edy Wibowo pangkat Bripka, NRP 78060501 pada 11 November
2014 pukul 13.00 WIB. Pasien diperiksa oleh dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F, sebagai
dokter yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang bidang Dokkes Semarang
Polda Jateng menerangkan bahwa telah memeriksa jenazah yang berdasarkan surat
permintaan tersebut diatas bernama Budi Setiawan, umur tiga puluh empat tahun, jenis
kelamin laki-laki, pekerjaan sebelum meninggal satpam, alamat jalan Kemuning Utara
RT 03 RW 01 Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan/Kabupaten Pemalang, ditemukan
meninggal di warung lokalisasi WTS sebelah timur terminal induk Pemalang, Kelurahan
Page 1
Pelutan Kecamatan/Kabupaten Pemalang, kematian diduga akibat luka tusuk pada
bagian dada.
Berdasarkan surat permintaan diatas, orang tersebut diduga telah menjadi korban
tindak pidana pembunuhan pada hari Selasa tanggal 11 November sekitar pukul 01.00
WIB.
HASIL PEMERIKSAAN
FAKTA YANG DITEMUKAN
1. IDENTITAS
Nama : Budi Setiawan bin Tarmudi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : Tiga puluh empat tahun
Pekerjaan : Satpam
Alamat : Jalan Kemuning Utara RT 03 RW 01 Kelurahan
Mulyoharjo Kecamatan/Kabupaten Pemalang
Tinggi badan : Seratus tujuh puluh dua sentimeter
Berat Badan : Sembilan puluh
Tato : Gambar bunga mawar bertuliskan Rosie pada punggung
kiri atas daerah bahu belakang
Jaringan parut : Terdapat satu buah jaringan parut di lengan atas bagian
tengah ukuran jaringan parut panjang empat sentimeter dan lebar satu
sentimeter.
2. PEMERIKSAAN FISIK LUAR
1. KEPALA
Page 2
a. Daerah berambut : Tidak ada kelainan, panjang rambut bagian
depan sembilan sentimeter, bagian kiri dan kanan dua sentimeter.
b. Daerah wajah : Terdapat dua buah luka iris pada bagian
wajah sebelah kanan, luka pertama sepanjang dua sentimeter posisi satu
sentimeter di bawah mata kanan. Luka kedua sepanjang dua sentimeter
posisi dua sentimeter di bawah mata kanan atau satu sentimeter dari luka
pertama. Luka terbuka di hidung kanan sepanjang dua sentimeter posisi nol
koma tiga sentimeter dari hidung. Luka iris pada bagian wajah sebelah kiri
sekitar daerah pipi sepanjang nol koma delapan sentimeter posisi tiga
sentimeter dari mata kari. Pada dahi kanan atas terdapat luka memar.
2. LEHER : Tidak ada kelainan
3. BAHU
a. Kanan : Tidak ada kelainan
b. Kiri : Tidak ada kelainan
4. DADA : Terdapat empat buah luka pada bagian dada. Luka
pertama pada bagian dada kanan sepanjang tujuh sentimeter posisi lima
sentimeter dari puting kanan dan tiga sentimeter bagian tengah tubuh. Luka
kedua pada bagian dada kanan sepanjang empat sentimeter persis digaris
tengah tubuh, posisi sebelas sentimeter dari puting kanan. Luka ketiga tepat
dibagian tengah dada sepanjang satu sentimeter di garis tengah tubuh posisi
enam belas sentimeter dari puting kiri. Luka keempat sepanjang tiga
sentimeter, posisi sepuluh sentimeter dari putting kanan dan tiga belas
sentimeter dari garis tengah tubuh.
5. PUNGGUNG : Tidak ada kelainan
6. PERUT : Tidak ada kelainan
7. BOKONG
a. Kanan : Tidak ada kelainan
b. Kiri : Tidak ada kelainan
8. DUBUR
a. Liang dubur : Tidak ada kelainan
b. Lingkaran dubur Tidak ada kelainan
9. PANGGUL
Page 3
a. Kanan : Tidak ada kelainan
b. Kiri : Tidak ada kelainan
10. ANGGOTA GERAK
a. Anggota gerak atas
Kanan : Terdapat luka terbuka sepanjang enam sentimeter
di lengan ata posisi empat sentimeter dari siku
Kiri : Tidak ada kelainan
b. Anggota gerak bawah
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Tidak ada kelainan
3. PEMERIKSAAN FISIK DALAM
1. RONGGA KEPALA
a. Kulit kepala : Tidak ada kelainan
2. LEHER
a. Kulit bagian dalam : Tidak ada resapan darah, Tidak ada
kelainan
b. Kelenjar getah bening : Tidak ada kelainan
c. Lidah : Permukaan rata
d. Pembuluh darah besar : Berwarna kemerahan dan terisi darah
merah gelap encer
e. Kerongkongan : Tidak ada kelainan
f. Selaput lendir kerongkongan Tidak ada kelainan
g. Tenggorokan : Tidak ada kelainan
h. Selaput lendir tenggorokan Tidak ada kelainan
i. Tulang rawan lidah : Tidak ada kelainan
j. Tulang rawan gondok : Tidak ada kelainan
3. RONGGA DADA
a. Rongga dada : Terdapat perdarahan pada rongga dada
kanan
b. Jantung : Tampak pucat, permukaan jantung rata,
panjang empat belas sentimeter, lebar sembilan sentimeter, tinggi tiga
sentimeter, diagonal dua belas sentimeter, tebal dinding jantung satu koma
Page 4
lima sentimeter.
Serambi dan bilik kanan : Katup serambi bilik kanan berjumlah tiga
katup, ukuran lingkar katup sepuluh sentimeter. Pada katup serambi
bilik kanan ditemukan pembuluh darah yang memperdarahi jantung.
Katup pembuluh darah yang menuju ke paru berjumlah tiga katup,
ukuran lingkar katup tujuh sentimeter, terdapat bekas luka tusuk
tembus, pembuluh nadi tidak terisi darah.
Serambi dan bilik kiri : Katup serambi bilik kiri berjumlah dua
katup, ukuran lingkar katup sepuluh sentimeter. Pada katup serambi
bilik kiri ditemukan pembuluh darah yang memperdarahi jantung.
Katup pembuluh darah yang menuju ke pembuluh darah besar terdapat
tiga katup, ukuran lingkar katup lima koma lima sentimeter. Tidak ada
kelainan, pembuluh nadi tidak terisi darah.
c. Paru-paru
Kanan : Berwarna kemarahan, terdiri dari tiga bagian,
tampak bercak kehitaman menyebar diseluruh lapang paru, tidak
terdapat perlekatan selaput pembungkus paru dan dinding dada,
permukaan rata, perabaan seperti karet busa, ukuran panjang dua puluh
dua sentimeter, lebar tiga belas sentimeter, tebal tiga sentimeter.
Terdapat luka tusuk tembus pada bagian bawah paru
Kiri : Berwarna kemerahan, terdiri dari dua bagian,
tampak bercak kehitaman menyebar diseluruh lapang paru, tidak
terdapat perlekatan selaput pembungkus paru dan dinding dada,
permukaan rata, perabaan seperti karet busa, ukuran panjang dua puluh
dua sentimeter, lebar empat belas sentimeter, tebal dua sentimeter.
Tidak terdapat kelainan
d. Diafragma : Terdapat luka tusuk tembus pada bagian kanan
4. RONGGA PERUT
a. Kulit bagian dalam : Tidak ada kelainan
b. Dinding rongga perut : Tampak licin, berwarna kelabu mengkilat
c. Dalam rongga perut : Tidak terdapat darah ataupun cairan
d. Tirai usus : Tampak menutupi sebagian besar usus
Page 5
e. Hati : Berwarna merah kehitaman, permukaan
licin rata, tepi tumpul, perabaan kenyal padat, ukuran panjang tiga puluh
tujuh sentimeter, lebar dua puluh lima sentimeter, tebal sebelas sentimeter.
Terdapat luka tusuk tembus sepanjang satu koma dua lima sentimeter
dalam luka sembilan sentimeter pada bagian hati sebelah kanan.
f. Kelanjar getah bening : Tidak ada kelainan
g. Lambung : Tidak ada kelainan
h. Limpa : Tidak ada kelainan
i. Ginjal Kanan : Tidak ada kelainan
j. Ginjal Kiri : Tidak ada kelainan
k. Usus halus dan besar : Tidak ada kelainan
2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus
Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa orang lain,
merupakan salah satu kasus kejahatan pidana yang kian marak terjadi di
Indonesia. Sejak dahulu pembunuhan sudah dikenal sebagai tindakan kriminal
yang melanggar hukum. Bahkan kematian umat manusia pertama di bumi pun
terjadi akibat pembunuhan, yaitu saat Qobil membunuh saudaranya Habil.
Kasus pembunuhan sering kali dilakukan dengan berbagai macam latar
belakang, seperti politik, dendam, kecemburuan bahkan akhir-akhir ini berlatar
belakang jihad sebagai suatu pembenaran bahwa jika melakukan pembunuhan
terhadap orang kafir maka ia akan dijanjikan surga oleh Allah SWT.
Pembunuhan bisa dilakukan dengan cara sengaja ataupun tidak sengaja,
seperti pada kasus yang kami angkat pembunuhan dilakukan dengan tidak
sengaja. Saat itu tengah malam korban sedang lewat di depan sekelompok orang
yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Sehingga sekelompok orang tadi
berpikir bahwa korban menantang untuk berkelahi. Pembunuhan ini masuk
katagori pembunuhan tidak sengaja karena tidak direncanakan sebelumnya.
Berbeda mungkin dengan kasus pembunuhan korban atas nama Ade Sara yang
Page 6
terlebih dahulu diajak pergi, kemudian korban disiksa sebelum dibunuh dan
jenazahnya dibuang dipinggir tol.
Dalam kasus pembunuhan, siapapun dapat menjadi pelaku dan korbannya.
Tempat kejadian pembunuhan pun bisa terjadi di mana saja untuk kasus
pembunuhan tidak sengaja. Sedangkan untuk pembunuhan berencana biasanya
palaku sudah membuat skema atau skenario pembunuhan terlebih dahulu.
Dengan demikian apapun latar belakangnya dan bagaimanapun cara
melakukannya baik sengaja ataupun tidak, pembunuhan merupakan tindakan
melanggar hukum dan harus dilakukan peradilan terhadap pelaku ataupun
korbannya. Oleh sebab itu, dari kasus yang kami angkat ini, kami ingin
menganalisis aspek medikolegal, aspek forensik dan perspektif islam mengenai
pembunuhan
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence
/ referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
ASPEK FORENSIK
Ilmu kedokteran forensik berguna bagi seorang dokter guna menerapkan
ilmu kedoteran yang dimilikinya untuk kepentingan peradilan. Bantuan dokter
sebagai ahli sangat berguna untuk membantu penyelidikan dalam hal
menemukan fakta-fakta medik yang dapat digunakan untuk menentukan suatu
peristiwa merupakan suatu tindakan pidana atau bukan.
Tugas seorang dokter dalam suatu kasus penyidikan tindak pidana adalah
membantu penegak hukum untuk mengetahui bagaimana proses tindak pidana
tersebut terjadi, identitas korban dan identitas pelaku tindak pidana. Pada tahap
ini dokter membantu penyidik mengumpulkan bukti-bukti agar dengan bukti
tersebut perkara menjadi jelas dan pelaku dapat ditangkap.
Dokter dapat memastikan korban sudah mati atau masih hidup, jika korban
masih hidup dokter dapat memberikan pertolongan untuk mencegah kematian
Page 7
atau kecacatan. jika korban sudah mati, maka dokter dapat menentukan cara
kematiannya dengan mengumpulkan bukti-bukti baik berupa jenazah ataupun
properti.
Traumatologi berasal dari 2 kata yaitu trauma dan logos, yang berarti trauma
kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup atau berfungsi, sedangkan logos
yang berarti ilmu. Apabila disatukan adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari tentang trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan
berbagai kekerasan (rudapaksa), sehingga menimbulkan kelainan dalam tubuh
karena terjadi diskontinuitas akibat kekerasan dengan menimbulkan jejas.
Luka di dalam medis ini merupakan kerusakan jaringan akibat dari trauma,
sedangkan pandangan hukum mengungkapkan luka merupakan bukti adanya
suatu keadaan yang didapatkan oleh suatu tindakan pidana baik yang dilakukan
dengan sengaja atau intensional atau negligence yang berarti kurang hati-hati.
Secara langsung dapat diartikan bahwa luka merupakan kerusakan atau
hilangnya hubungan antar jaringan seperti hilangnya jaringan kulit, jaringan
lunak, jaringan otot, pembuluh darah, saraf, dan tulang.
Latar belakang munculnya suatu luka dapat diakibatkan oleh suatu peristiwa,
salah satunya adalah pembunuhan.
Pemeriksaan Terhadap Korban
Pada pemeriksaa luka pada kematian yang terjadi akibat tindak kekerasan,
harus dapat mengungkap hal-hal di bawah ini :
1. Penyebab luka
Dengan melihat bentuk dan ciri luka dapat ditentukan cara melakukan
kekerasan, yang ditemukan pada korban dapat disimpulkan luka tersebut
diakibatkan oleh benda tajam. Kekerasan benda tajam ini dari senjata yang
digunakan dapat dibedakan menjadi:
- Luka diiriskan
- Luka ditusukkan
- Luka dibacokkan
Page 8
Pada korban yang telah dilakukan pemeriksaan didapatkan luka tusuk
dibagian dada. Luka tusuk tersebut adalah luka yang diakibatkan bagian ujung
dari senjata tajam ditusukkan langsung kedalam bagian tubuh dengan arah yang
tegak lurus ataupun miring yang ditekankan sesuai arah awal. Ciri dari luka
dengan menggunakan benda tajam antara lain:
1. Luka yang ditimbulkan mempunyai batas luka yang tegas dan teratur, tepinya
rata dan sudutnya runcing
2. Dengan menautakan luka, akan menjadi rapat karena luka dengan benda tajam ini
sifatnya hanya memisahkan bagian jaringan tidak merusak atau menghancurkan
jaringan, yang akan menghasilakan garis lurus ataupun seikit melengkung
3. Pada bagian luka tidak terdapat jembatan jaringan dan tebing luka yang rata
4. Pada bagian luka yang ditemukan tidak terdapat jejas atau memar
Dari ciri-ciri diatas terdapat pada deskripsi luka yang ditemukan pada
korban sehingga dapat diketahui kekerasan yang terjadi pada korban dilakukan
dengan cara ditusukkan dengan benda tajam. Sedangkan perbedaan kekerasan
dengan menggunakan benda keras dan tumpul ini mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Terdapatnya memar atau kontusio yaitu luka yang menandai adanya kerusakan
jaringan yang tanpa disertai dengan diskontinuitas atau terputusnya bagian
jaringan kulit. Serta terdapat pecahnya kapiler yang merembes dikulit sekitar
Didahului terjadinya pembengkakan berwarna merah kebiruan yang setelah
beberapa hari berikutnya antara 4-5 hari berubah menjadi warna kekuningan.
2. Luka lecet (aberasi) yaitu luak yang disebabkan terjadinya kerusakan atau
lepasnya lapisan terluar kulit yang mempunyai ciri:
- Luka yang ditimbulkan tidak teratur
- Batasnya juga tidak teratur
- Tepi lukanya tidak rata
- Kadang terdapat perdarahan
- Tertutup krusta dibagian permukaan luka
- Berwarna coklat kemerahan.
Page 9
2. Arah kekerasan
Arah kekerasan dapat ditentukan pada luka lecet jenis geser dan luka
robek. Petunjuk arah kekerasan dapat diketahui dari tempat dimana kulit ari yang
terkelupas banyak terkumpul pada tepi luka. Bila pengumpulan tersebut terdapat
di sebelah kanan maka arah kekerasan yang mengenai tubuh korban adalah dari
arah kiri ke kanan. Arah kekerasan dapat digunakan untuk membantu pihak yang
berwajib dalam melakukan rekonstruksi terjadinya perkara.
3. Cara terjadinya luka
Cara terjadinya luka adalah apakah luka yang ditemukan terjadi sebagai
akibat kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri. Pada kasus ini, korban diduga
menjadi korban tindak pidana pembunuhan, sehingga pada luka yang terjadi
akibat pembunuhan memiliki ciri-ciri :
- Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu di daerah yang mematikan ataupun yang
tidak mematikan.
- Lokasi terdapat di daerah yang dapat dijangkau ataupun yang tidak dapat
dijangkau oleh tangan korban.
- Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena senjata.
- Bisa ditemukan luka akibat tangkisan, yaitu pada korban yang sadar saat
mengalami serangan.
4. Hubungan antara luka yang ditemukan dengan sebab
kematian.
Harus dapat dibuktikan jika terjadinya kematian semata-mata disebabkan
oleh suatu kekerasan yang menyebabkan luka. Untuk itu perlu dicari ada atau
tidaknya tanda-tanda intravital. Jika ditemukan berarti luka terjadi sebelum mati
dan demikian pula sebaliknya. Tanda intravital merupakan tanda jika jaringan
setempat masih hidup ketika trauma dan organ dalam masih berfungsi ketika
terjadi.
Pada pemeriksaan terhadap korban dalam kasus ini, ditemukan :
- Retraksi jaringan pada luka
Page 10
Retraksi jaringan terjadi karena serabut-serabut elastis di bawah kulit
terpotong dan kemudian mengkerut sambil menarik kulit diatasnya.
- Reaksi vaskuler
Terdapat perdarahan internal yang ditandai dengan adanya darah yang
tertampung dibagian rongga dada yang terlihat pada saat otopsi dan terdapat
perdarahan eksternal yang dapat dibuktikan dengan tanda-tanda anemis pada
muka dan pada jantung dan nadi utama tidak terdapat adanya darah yang dilihat
pada saat dilakukan otopsi.
4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai
Page 11
Umpan balik dari pembimbing
…………………………….,
…………………...
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda
----------------------------------- --------------------------------
Page 12