fluktuasi harga cabai yang luar biasa

Upload: nurul-syifa

Post on 08-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kenaikan dan Penurunan Harga Cabai di Masyarakat

TRANSCRIPT

Fluktuasi Harga Cabai Yang Luar Biasa

Sebenarnya juga disebabkan oleh ola konsumsi cabai dalam bentuk segar dan dianut oleh masyarakat Indonesia. Seandainya masyarakat sudah memiliki budaya mengkonsumsi cabai awetan, baiik dalam bentuk serbuk maupun konsentrat, maka panen yang melimpah dan rendahnya pasokan tidak akan terlalu menjadi masalah. Dewasa ini, apabila harga cabai anjlok, petani selalu menyalahkan industri mie instan yang tidak mampu menyerap seluruh cabai segar petani. Padahal dalam kondisi panen raya dengan volume luar biasa, yang diperlukan bukan sekadar perusahaan besar yang diwajibkan menampungnya, melainkan tersedianya dryer untuk bisa mengeringkan cabai secara massal dan serentak. Apabila hal ini bisa dilakukan, maka stok berupa cabai kering utuh, serbuk maupun konsetrat bisa disimpan untuk dikonsumsi pada saat ketersediaan cabai segar dipasaran menyusut.

Namun untuk menampung hasil cabai yang melimpah, mengawetkan dan menyimpannya untuk dikonsumsi beberapa bulan ke depan, diperlukan modal yang cukup besar. Pada saat harga jatuh, volume cabai yang masuk jakarta mencapai hampir 200 ton per hari. Kalau kelebihan produksi mencapai angka 100 ton per hari, berarti selama dua bulan kelebihan pasokan diperlukan dana minimal Rp2.000,-X 100.000 X 60 = Rp 12 milyar. Para pedagang tentu keberatan apabila uang mereka tertanam dalam bentuk komoditas cabai awetan yang nilai jualnya pasti tidak setinggi cabai segar. Ini juga merupakan kendala bagi penanganan cabai pada saat panen melimpah dan harga terpuruk di bawah biaya produksi.

Beberapa hal yang menyebabkan usaha budi daya cabai masih berprospek cerah antara lain.

1. Permintaan yang cenderung meningkat Tak bisa dimungkiri bahwa kebutuhan cabai dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Salah satu faktornya adalah peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya. Angka pertambahan pendududk di Indonesia mencapai 5-10 juta orang per tahun. Se bagaimana yang sudah disinggung diatas, angka yang cukup tinggi tersebut merupakan lahan potensial bagi pemasaran cabai karena sebagian masyarakat Indonesia menyukai pedasnya cabai.2. Harga relatif stabil. Cabai biasa ditanam dimusim kemarau dengan pengairan yang cukup. Pada saat musim penghujan, stok cabai mengalami kekurangan sehingga harganya bisa melambung berkali-kali lipat. Pada hari biasa, harga cabai berkidar antara Rp5000-Rp 10000 tingkat petani. Sedangkan di pasar harganya di pasar harganya Rp 15.000- Rp 20000. Diluar musim panen, harga bisa meningkat hingga dua kali lipat. Kenaikan harga juga sering terjadi menjelang Ramadan dan Hari Raya idul Fitri.

Saat harga sedang tinggi-tingginya, harga cabai memang bisa mencapai Rp 100000 perkilonya sebagaimana yang terjadi di awal 2011. Pas murah-murahnya, harga cabai berkisar antara Rp 8000- Rp 10000. Ini membuktikan bahwa harga cabai masih relatif stabil dan menjinjikan. Berikutnya akan diterangkan bagaimana kiat menanam cabai di musim penghujan dan musim ekstrim yang sering kali dihindari para petani cabai. Jika kita sukses panen di waktu kel;angkaan cabai sedang melanda, keuntungan pun bisa diraih cukup lumayan.3. Banyaknya Industri Berbahan baku cabai. Selain dikonsumsi masyarakat, cabai juga menjadi bahan baku beberapa industri, Misalnya industri saus tomat, makanan ringan, mie instant dan sebagainya. Kebutuhan cabai bisa mencapai ratusan ton per harinya. Ini juga merupakan peluang yang bisa diambil. Perusahaan-perusahaan tersebut selalu membutuhkan stok cabai dalam jumlah yang banyak.