flokulasi koagulasi c

8
KOAGULASI – FLOKULASI

Upload: lia-agustina

Post on 14-Sep-2015

210 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

pengolahan limbah

TRANSCRIPT

  • KOAGULASI FLOKULASI

  • flokulan. tawas garam Fe(III)polielektrolit organis

  • Prinsip Jar Test

    Sesuatu larutan koloidal yang mengandung partikel-partikel kecil dan koloid dapat dianggap stabil bila:Partikel-partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang pendek (beberapa jam)Partikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung dan menjadi partikel yang lebih besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan eelektrostatis antara satu dengan lainnya

  • stabilitas tersebut akan terganggu karenaSebagian kecil tawas tinggal terlarut dalam air, molekul-molekul ini dapat menempel pada permukaan koloid dan mengubah muatan elektrisnya karena sebagian molekul Al bermuatan positip sedangkan koloid biasanya bermuatan negatip (pada pH 5 sampai 8)Sebagian besar tawas tidak terlarut dan akan mengendap sebagai flok Al(OH)3 yang dapat mengurung koloid dan membawanya ke bawah. Proses ini umumnya paling efisien.

  • Proses flokulasi terdiri dari tiga langkah :

    Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat (1 menit ; 100 rpm), bila perlu juga pembubuhan bahan kimia (sesaat) untuk koreksi pHPengadukan lambat untuk membentuk flok-flok (15 menit; 20 rpm). Pengadukan yang terlalu cepat dapat merusak flok-flok yang telah terbentukPenghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui sedimentasi (15 menit atau 30 menit; 0 rpm)

  • Hidrolisa atom Al dalam air menurut reaksi umum adalah sebagai berikut : Al2(SO4)3 + 6 H2O 2 Al(OH)3 + 6H+ + SO42-

    Reaksi ini menyebabkan pembebasan ion H+, sehingga pH larutan berkurang. Akibat efek pengasaman ini, maka proses flokulasi tidak dapat berlangsung dengan baik dalam air yang mengandung kadar Al yang tinggi, karena pH terlalu rendah, sedang untuk membentuk Al(OH)3 dibutuhkan pH 6 sampai 8. Asam dinetralkan kalau kapasitas buffer yakni alkalinit dalam air cukup tinggi. Pada proses flokulasi selain zat padat berupa partikel dan kooid tersebut, juga warna (pH

  • Prosedur PercobaanIsi wadah peralatan jar test dengan sampel air. Wadah pertama akan digunakan sebagai kontrol sedangkan 5 wadah yang lainnya disesuaikan dengan kondisi yang akan di analisa. Sebagai contoh, pH dari sampel dapat disesuaikan atau variasi dari dosis koagulan dapat ditambahkan untuk menentukan kondisi operasi yang optimum.Tambahkan koagulan pada setiap wadah tersebut dan aduk kira- kira 100 rpm selama 1 menit. Pengadukan yang cepat membantu mendispersi koagulan pada setiap wadahnya. Koagulan adalah bahan kimia tambahan, seperti metalic salt yang membantu menyebabkan partikel kecil untuk membentuk partikel yang besar.Kurangi kecepatan pengadukan menjadi 20 sampai 35 rpm dan lanjutkan pengadukan selama 15 sampai 20 menit. Kecepatan pengadukan yang lambat membantu pembentukan formasi flok dengan meningkatkan benturan antar partikel yang menjadikan flok yang lebih besar. Matikan pengaduk dan biarkan wadah untuk mengendap selama 30 sampai 45 menit. Lakukan analisa turbidity

  • DATA PENGAMATAN

    Jenis FlokulanTurbiditasSodium AluminaABC

    Ferri SulfatABC

    AlumABC