flokulasi emma
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
1/23
Perhitungan Desain Bangunan Intake
A. Kriteria Desain yang Digunakan Data Hidrolik
Desain aliran = 0.6 m3/s Elevasi minimum sungai = 66 m Elevasi maksimum sungai = 70.5 m Elevasi normal sungai = 69 m Elevasi terendah sungai = 62 m.
Lokasi IntakeBangunan intake akan ditempatkan di pinggir sungai.
Petunjuk Umum Desain Bangunan intake yang akan digunakan adalah shore intake. Terdapat beberapa gate pada shore intake. Gate tersebut ditempatkan di antara elevasi maksimum dan elevasi
minimum sungai.
Coarse screen akan diletakkan di belakang shore intake. Kecepatan yangmelalui coarse screen harus kurang dari 0.08 m/s.
Fine screen akan diletakkan di belakang coarse screen. Kecepatan yangmelalui fine screen harus kurang dari 0.4 m/s.
Terdapat sebuah sumur penangkap yang berada setelah fine screen. Sumurpenangkap dilengkapi dengan pompa intake dan pengukur debit.
Aerasi tidak diperlukan.
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
2/23
Gambar 1. Susunan Bangunan Intake
B. Intake Ukuran terlalu besar untuk membuat satu gate. Sehingga dibuat dua gate dengan ukuran
yang sama.
Sehingga ukuran panjang dan lebar dari gate adalah 2 2 m.
Kecepatan air yang melalui masing-masing gate:
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
3/23
Gambar 2. Tampak Depan Bangunan Intake
C. Coarse Screen Layout coarse screen
Coarse screen berlokasi di lubang inlet intake / panstock yang terdapat pada
bangunan penangkap air (intake).
Memilih bar arrangementJumlah spasi =
Menghitung kecepatan yang melewati bar rackLuas rack= Luas bars = Area terbuka = Luas 3 buah panstock Kecepatan =
D. Fine ScreenPerhitungan lebar
Lebar =
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
4/23
Berdasarkan katalog, lebar screen yang tersedia adalah 2 m.
Kecepatan =
E. Sumur PenangkapSumur Penangkap atau bak pengumpul berfungsi untuk menampung air dari
intake untuk diolah oleh unit pengolahan berikutnya. Kriteria desain dalam JWWA
(1978) adalah:
Kedalaman (H) : 35 m Waktu tinggal () : 1.5 menit
Perhitungan sumur penangkap yaitu:
()
Asumsi kedalaman sumur penangkap adalah 5 m, maka:
Asumsi panjang dan lebar dari sumur penangkap adalah sama, sehingga:
Dengan demikian dimensi sumur penangkap adalah:
Panjang = 3.3 m Lebar = 3.3 m Kedalaman = 5 m Waktu tinggal = 1.5 menit
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
5/23
SALURAN TRANSMISI
1. Pengertian Saluran TransmisiSistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi sistem sosial dan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai
fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang
dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan ekonomi masyarakat
(Grigg, 2000 dalam Kodoatie, 2003,Bab I hal 9).
Secara lebih spesifik olehAmerican Public Works Association (Stone,1974 dalam
Kodoatie, 2003, Bab VII hal. 187) infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas
fisik yang dikembangkan oleh agen-agen publik untuk fungsi pemerintahan dalam
penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan seimbang
untuk memfasilitasi tujuan ekonomi dan sosial.
Dari definisi tersebut infrastruktur dapat dibagi dalam 13 kategori (Grigg,1974 dalam
Kodoatie, 2003, Bab VII hal. 188) yang salah satunya merupakan sistem penyediaan air :
waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi,fasilitas pengelolaan air (treatment
plant).
Berbicara mengenai transmisi, yang dimaksud dengan sistem transmisi air bersih
adalah sistem perpipaan dari bangunan pengambilan air baku, dalam kasus ini adalah dari
bangunan sumur penangkap ke bangunan pengolahan air bersih..
Gambar 1. Skema Sistem Transmisi Air Bersih
Adapun, hal-hal yang dijadikan pertimbangan dalam menentukan menentukan
sistem transmisi adalah:
- Tipe pengaliran jaringan transmisi yang meliputi sistem pemompaan, dan sistemgravitasi. Sistem pemompaan diperlukan/diterapkan pada kondisi di mana letak
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
6/23
bangunan intake lebih rendah dari bangunan pengolahan air, dan berlaku sebaliknya
pada sistem gravitasi.
- Topografi wilayah.- Dalam kasus ini, karena jarak bangunan sumur penangkap ke bangunan pengolahan
air hanyalah 50m, maka bak pelepas tekan tidak dibuat.
- Panjang dan diameter pipa saluran transmisi akan ditentukan dari perhitunganselanjutnya., dan lain-lain.
2. Jenis-Jenis Pipa TransmisiAda beberapa jenis pipa yang sudah pernah dipakai untukpipa transmisi atau pipa
distribusi dalam sistem penyediaan air bersih. Beberapa jenis pipa tersebut adalah pipa
asbes semen, pvc, fiber, galvanis, ductile/cast iron.
a. Pipa Asbes
Pipa Asbes (Asbes Semen) sudah dipakai untuk sistem penyediaan air bersih di
kota-kota Australia, Selandia Baru dan Indonesia. Di Indonesia Pipa asbes diproduksi
oleh PT. JHI, sebuah perusahaan joint venture antara Indonesia dengan Australia.
Diameter pipa mulai dari 80 mm s/d 500 mm.
b. Pipa uPVC (unplastized Polyvinyl Chloride)
Pipa uPVC kelebihannya dibanding material lain adalah tahan terhadap korosi,
kuat, ringan, mudah dalam penyambungan dan pemeliharaan, dan lain-lain.
Perpipaan Transmisi sebaiknya dipasang dibawah tanah. Kedalaman pipa
transmisi tergantung dari kondisi lapangan, biasanya minimum 50 cm dihitung dari
permukaan tanah sampai bagian atas pipa transmisi. Apabila pipa transmisi berada
dibawah jalan raya, minimum sekitar 100 s/d 120 cm.
Bila kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk memasang pipa transmisi
dibawah tanah, pipa transmisi dapat dipasang di atas permukaan tanah. Untuk pipa
transmisi yang dipasang di atas tanah digunakan pipa besi/Steel/GIP, sedangkan pipa
trasmisi yang dipasang didalam tanah bisa menggunakan pipa PVC.
Pada kasus perencanaan jaringan air bersih di Kota Kediri ini, jaringan sistem
yang akan dibuat adalah dibawah tanah, dan dengan mempertimbangkan hal-hal yang
telah dijelaskan di atas maka dipilihlah pompa yang akan dipakai adalah pompa PVC.
http://benkoenairbersih.blogspot.com/2010/03/pipa-transmisi.htmlhttp://benkoenairbersih.blogspot.com/2010/03/pipa-transmisi.html -
8/2/2019 Flokulasi Emma
7/23
3. Perhitungan Pipa TransmisiDiketahui :
Debit = 600 l/detik
Panjang pipa = 50 meter
Elevasi hulu (elevasi sumur penangkap) = 69 mdpl
Elevasi hilir ( elevasi WTP) = 73 mdpl
Slope =4
0.0850
Koef. friksi HazenWilliam, menggunakan pipa PVC (Plastik), C=150
Analisa Perhitungan :
Tipe Saluran transmisi : saluran tertutup ( bertekanan)
Formula yang digunakan HazenWilliams
1. Penentuan diameter pipa54,063,2
.278,0 SCDQ
54,063,208,0..150.278,0
1000
600D
63,2
D 0,056 cmmD 3333,0
1.2. Perhitungan kecepatan aliran dalam pipa
2.
54,063,0.850,0 SCRv
smv /63,108,0.05,0.150.850,054,0
3. Total friction head loss (hf)
167,1
85,1
81,6D
L
C
vhf
mhf 245,038,0
50
150
63,181,6
167,1
85,1
4.Perhitungan HF mayor dan HF minor
Hf mayor = HL (L/1000)
= 0,245 (50/100)
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
8/23
= 0,01225 m
5. Head minor biasanya diasumsikan sebesar 10% (Bowo, 2001) sehingga
Hfminor = 10% . 0,01225 m = 0,001225 m
Hftotal = Hfmayor + Hfminor
= 0,01225 m + 0,001225 m
= 0,013475 m
Head statis = (73 -69) m = 4 m
Head total = 0,013475 m + 4 m = 4,013475 m
5. Sisa tekan (H) yang ada dapat dihitung sebagai berikut :Sisa tekan(H)= Htotal Hf- v
2/2g
Hf = 4,013475 m
v2/2g = (Q/A)2/2g = (Q/r
2)/2g
= ((0,6/(3,14 x (0,19)2))/(2x9,81)
= 0,27 m
2. POMPAPerhitungan Pompa
1. Diameter Pipa AngkatKapasitas pompa angkat yang dipakai adalah sesuai dengan kebutuhan air
pada jam puncak/ Qh maks (lihat tabel perhitungan kebutuhan air 2039) yaitu
0,600m3/detik. Kecepatan aliran pompa diasumsikan sama dengan kecepatan aliran
pada pipa yaitu 1,63m/s sehingga dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V
QA
Dimana : Q = Kapasitas pompa
A = Luas penampang pipa
V = Kecepatan aliran pompa
Sehingga akan didapat diameter pipa angkat dan kecepatan aliran.
Akan digunakan empat (4) pompa dengan satu (1) pompa berfungsi sebagai
pompa cadangan. Maka debit yang masuk, dibagi menjadi tiga (3) untuk dua pompa:
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
9/23
233123,0
/63,1
/200.0
/63,1
3:/600,0m
sm
sm
sm
sm
V
Q
V
QA h
2rA
2
2
2039,0
14.3
123,0m
mAr
mmmr 198198,01979,0
mmmmD 400396
Pengecekan Kecepatan :
smsm
A
QV /6,159,1
4:)400,0.(
/200,02
3
smsm /63,1/6,1
Dari perhitungan diatas kita dapatkan bahwa diameter pipa angkat adalah400mm, dengan kecepatan aliran adalah 1,6 m/s.
2. Kerugian Head (Hl)
Head kerugian gesek dalam pipa (hf)Sebelum mencari head, ditentukan terlebih dahulu apakah aliran yang terjadi
adalah aliran laminer atau aliran turbulen. Dengan menggunakan bilangan
Reynolds, yaitu :
dimana :
Re : Bilangan Reynolds
V : Kecepatan aliran (m/s)
d : Diameter pipa (m)
: Viskositas kinematik air (m2/s)
Bila Re < 2300, aliran bersifat laminer
Bila Re > 4000, aliran bersifat turbulen
= 0,801.10-6
m2/s (pada suhu 30
oC )
dv.Re
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
10/23
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
11/23
Dimana :
he : Head kerugianplumbing accessories (m)
K : Koefisien kerugian
Kerugian plumbing accessories (untuk melindungi pipa, maka dibuatrumah pipa). Instalasi pompa di rumah pompa untuk satu (1) buah pompa
dengan dua (2) buah pipa adalah :
1. Flexible Joint : 1 x 10 = 102. Flow meter : 1x2,5 = 2,53. Elbow 90 : 3x 1.1 = 3,3
+
Kerugian total ( K total ) = 15,8
Maka :
mx
xhe 06,281,92
6,18,15
2
Setelah semua bagian Hl = hf+ he
= 0,342 + 2,06
= 2,402
= 2,40 m
Besarnya koefisien kerugian (K) yang dipakai didapat dari refersensi
buku Mekanika Fluida ( Bruce R. Munson, Donald F. Young, dan Theodore
H. Okiishi, Erlangga, 2005).
Maka besar Head Total Pompa (H), adalah :
g
vHHstatisH l2
2
mH 53,6
81,9.2
6,140,24
2
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
12/23
Jadi Head total pompa adalah 6,53 m.
3.Efisiensi pompa (p) diasumsikan sebesar 75%4. Maka daya pompa angkat adalah :
p
p
HQgP
...
dimana :
Pp : Daya pompa : (watt)
: Kerapatan air : (998,3 kg/m3
pada suhu 20 C)
g : Percepatan gravitasi : (9,81 m/s
2
)
Q : Kapasitas pompa : (m3/s)
H : Head total pompa : (m)
p : Efisiensi pompa : (%)
wattxxx
Pp 43978,1705375,0
53,6200,081,93,998
kWkWkWPp 1817053,17 5.Daya Motor Pompa
Tentunya setelah menghitung daya poros (Pp) dihitung juga daya motor
yang digunakan untuk menggerakkan poros tersebut. Rumus yang digunakan
adalah :
Dimana: Pp = Daya poros/ daya pompa
transmisi = ditentukan sebesar 0,9
Sehingga perhitungannya adalah :
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
13/23
kWPm 239,0
1815,1 .
Jadi daya motor yang diperlukan adalah sebesar 23 kW.
Perhitungan ini apabila diterapkan dengan kondisi pompa di lapangan/di pasaran,didapatkan pompa dengan spesifikasi yang memenuhi kebutuhan, yaitu :
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
14/23
Flokulasi
Flokulasi merupakan bagian dari unit proses pengadukan lambat. Tujuan
pengadukan lambat dalam pengolahan air adalah untuk menghasilkan gerakan air secara
perlahan sehingga terjadi kontak antar partikel untuk membentuk gabungan partikel
berukuran besar. Pengadukan lambat digunakan pada proses flokulasi, untuk pembesaran
inti gumpalan. Gradien kecepatan diturunkan secara perlahan-lahan agar gumpalan yang
telah terbentuk tidak pecah lagi dan berkesempatan bergabung dengan yang lain
membentuk gumpalan yang lebih besar. Penggabungan inti gumpalan sangat tergantung
pada karakteristik flok dan nilai gradien kecepatan.
Tingkat efisiensi terjadinya proses flokulasi sebagian besar ditentukan oleh
banyaknya tabrakan yang terjadi antara patikel-partikel teragulasi dalam satuan unit
waktu. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain unit flokulasi :
Kualitas air baku dan karakteristik flokulasi. Kualitas tujuan dari proses pengolahan. Headloss tersedia dan variasi debit instalasi.
Secara umum, pengadukan lambat adalah pengadukan yang dilakukan pada
gradien kecepatan kurang dari 100 per detik selama 10 hingga 60 menit. Secara spesifik,
nilai G dan td bergantung pada maksud atau sasaran pengadukan cepat. Pengadukanlambat dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
1. Pengadukan mekanis
Pengadukan mekanis merupakan satu metoda yang umum digunakan untuk
pengadukan lambat. Pengaduk (disebut juga flokulator) mekanis yang sering
digunakan dalam pengadukan lambat adalah tipe paddle yang dimodifikasi hingga
membentuk roda (paddle wheel), baik dengan posisi horisontal maupun vertikal.
Contoh dari pengadukan mekanis antara lain adalah mekanikpaddle dan mekanik
propeller
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
15/23
Gambar 1.1 Flokulator pedal dengan blade tegak lurus aliran air (tipe
horizontal shaft).
Besarnya energi/tenaga yang diterima oleh fluida akibat putaran paddle wheel
tergantung pada gaya drag dan kecepatan relatif fluida terhadap pedal. Tenaga yang
diperlukan untuk pengadukan sistem pedal dapat dihitung dengan rumus :
2.
3v
ACP D (2.1)
Keterangan : P = tenagan, Nm/det
CD = koefisien drag
A = luas permukaan paddle wheel, m2
= rapat massa air, kg/m3
v = kecepatan relative putaran paddle, m/det
Nilai CD dapat dilihat pada tabel berikut ini,
Tabel 1.1 Nilai Koefisien Drag
Keterangan :
L = panjang paddle
W = lebar paddle
Bila paddle whell tersusun oleh lebih dari satu pasangpaddle (dengan ukuran
yang sama), maka persamaan (2.1) tersebut menjadi,
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
16/23
3
2
1iD vACP ..(2.2)
i = 1, 2, 3,n
2.Pengadukan HidrolisJenis pengadukan hidrolis yang digunakan pada pengadukan lambat berbeda
dengan pengadukan cepat. Pada pengadukan lambat, energi hidrolik yang diharapkan
cukup kecil dengan tujuan menghasilkan gerakan air yang mendorong kontak antar
partikel tanpa menyebabkan pecahnya gabungan partikel yang telah terbentuk. Prinsip
kerja flokulator hidrolis ini adalah dengan cara pengadukan (mixing) contohnya
adalah horizontal-flow baffle channel, vertikal-flow baffle channel dan heksakoloidal-
flokulator. Namun, jenis aliran yang sering digunakan sebagai pengadukan lambat
adalah baffle channel. Pengaduk hidrolis dilakukan dengan mengandalkan energi
hidrolis berupa terjunan air, energi gesekan (head loss) pada perpipaan, kanal bersekat,
Berikut ini disajikan gambar flokulator tipe baffle channel
Gambar 1.2. Flokulator tipebaffle channel
Flokulator umumnya dibuat secara seri seiring penurunan nilai G agar diperoleh
pencampuran sempurna, yaitu partikel dapat saling berkontak, sehingga diperoleh hasil
akhir yang memuaskan. Total waktu detensi yang diperlukan untuk flokulator secara
seri maksimum 45 menit. Jumlah sekat dalam flokulator kanal bersekat (baffle
channel) dapat ditentukan dengan rumus berikut :
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
17/23
1.Jumlah sekat dalam flokulator aliran horizontal
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
tn
.(2.3)
2.Jumlah sekat dalam flokulator aliran vertikal
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
tn
.(2.4)
Keterangan :
h = head loss (m)
v = kecepatan fluida (m/det)
g = konstata gravitasi ( 9,81 m/det 2)
k = konstanta empiris ( 2,54)
n = jumlah sekat
H = kedalaman air dalam kanal (m)
L = panjang bak flokulator (m)
G = gradien kecepatan (1/det)
Q = debit aliran (m3/det)
t = waktu flokulasi (det)
= Kekenatalan dinamis air (kg/m.det)
= Berat jenis air (kg/m3)
f = koefisien gesek sekat
W = lebar bak (m)
3. Pengadukan Pneumatis
Flokulator ini dirancang dengan cara mensuplai udara ke dalam bak flokulasi,
cara kerjanya sama seperti yang dilakukan pada aerasi, bedanya suplai udara yang
diberikan ke bak flokulasi tidak sebesar pada bak aerasi. Jenis flokulator ini jarang
sekali kita temukan saat ini.
Kriteria Desain
Pada permasalahan perancangan bangunan air bersih dan air minum Kota Kediri
ini, jenis pengadukan lambat yang digunakan adalah pengadukan dengan cara hidrolis
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
18/23
dengan menggunakan flokulator kanal-bersekat (baffled channel). Berikut ini
diberikan kriteria desain yang disyaratkan untuk flokulator hidrolis,
Tabel.2. Kriteria Flokulator Hidrolis (SNI-6774-2008)
Tabel 3. Kriteria desain yang umum digunakan dalam rancangan flokulator
Perhitungan Desain :Oleh karena itu, ditentukan kriteria berdasarkan ASCE, AWWA, dan
Kawamura, sebagai berikut : Akan dibuat tiga ( 6 ) ruang atau kompartment.
Q (Kapasitas air total) = 600 liter/detik
= 51840 m3/hari
Diasumsikan :
G1 = 50 / detik
G2 = 45 / detik
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
19/23
G3 = 40 /detik
G4 = 35 / detik
G5 = 30 / detik
G6 = 25 /detik
Waktu Tinggal (td total) = 42 menit
Panjang Flokulator (L) = 20 m
Kedalaman (h) = 2 m
Koefisien Kekasaran dinding kanal = 0,015 (Concrete)
Suhu air = 20oC
Perhitungan detail :
a. Total volume flokulator :
33972
1440
1./51840..27 m
menit
harixharimxmenitV
b. Total lebar flokulator :
mmmx
m
LxH
VW 24
220
9723
c. Lebar tiap seksi
mm
w 46
24
d. Pada suhu 20oC nilai =1,0087 x 10
-3kg/m.det, dan =1000 kg/m
3( Reynolds,
Richards, 1996).
1. Flokulator Pertama
Dihitung flokulator kedua dengan gradient kecepatan, G = 50/detik
dan waktu tinggal hidrolik, td = 7 menit.
Jumlah sekat dalam flokulator pertama :
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
20/23
1963,18
86400/51840
50200,2
015,044,11000
607100087,123/123
xn
Jarak antar sekat m05,119
20
Head Loss pada flokulator
mx
Gg
t
h 11,0107,05081,91000
607100087,1
..
. 23
2
2. Kompartmen kedua.
Dihitung flokulator kedua dengan gradient kecepatan, G = 45/detik
dan waktu tinggal hidrolik, td = 7 menit.
Jumlah sekat dalam flokulator kedua :
3/12
..44,1
.2
QGLH
ftn
1737,17
86400/51840
45200,2
015,044,11000
607100087,123/1
23
xn
Jarak antar sekat m2,117
20
Head Loss pada flokulator
m
xG
g
th 09,0087,045
81,91000
607100087,1.
.
. 23
2
3. Kompartmen ketiga
Dihitung flokulator ketiga dengan gradient kecepatan, G = 40/detik
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
tn
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
21/23
dan waktu tinggal hidrolik, td = 7 menit.
Jumlah sekat dalam flokulator ketiga :
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
t
n
1606,16
86400/51840
40200,2
015,044,11000
607100087,123/1
23
xn
Jarak antar sekat m25,116
20
Head Loss pada flokulator
m
xG
g
th 07,0069,040
81,91000
607100087,1.
.
. 23
2
4. Kompartmen keempat
Dihitung flokulator keempat dengan gradient kecepatan, G = 35/detik
dan waktu tinggal hidrolik, td = 7 menit.
Jumlah sekat dalam flokulator keempat :
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
tn
1569,14
86400/51840
35200,2
015,044,11000
607100087,123/1
23
xn
Jarak antar sekat m33,115
20
Head Loss pada flokulator
m
xG
g
th 05,0053,035
81,91000
607100087,1.
.
. 23
2
5. Kompartmen kelima
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
22/23
Dihitung flokulator kelima dengan gradient kecepatan, G = 30/detik
dan waktu tinggal hidrolik, td = 7 menit.
Jumlah sekat dalam flokulator kelima :
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
tn
1326,13
86400/51840
30200,2
015,044,11000
607100087,123/1
23
xn
Jarak antar sekat m54,113
20
Head Loss pada flokulator
m
xG
g
th 04,0039,030
81,91000
607100087,1.
.
. 23
2
6. Kompartmen keenam
Dihitung flokulator keenam dengan gradient kecepatan, G = 25/detik
dan waktu tinggal hidrolik, td = 7 menit.
Jumlah sekat dalam flokulator keenam :
3/12
..
44,1
.2
Q
GLH
f
tn
1274,11
86400/51840
25200,2
015,044,11000
607100087,123/1
23
xn
Jarak antar sekat m67,11220
Head Loss pada flokulator
m
xG
g
th 03,0027,025
81,91000
607100087,1.
.
. 23
2
-
8/2/2019 Flokulasi Emma
23/23
7. Total Head Loss
mtotalHL 39,003,004,005,007,009,011,0
8. Tenaga input/ Tenaga yang dibutuhkan
hgQP ...
Dimana : P = tenaga, Nm/det
Q = debit aliran, m3/det
= berat jenis, kg/m3
g = percepatan gaya gravitasi, (9,81 m/det2)
h = tinggi jatuhan (m)
= kehilangan energi akibat gesekan (head loss)
Sehingga didapat:
det/54,229539,0.det/81,9./1000.det/6,0...233 NmmmmkgmhgQP
wattP 230054,2295