finger tip injuryz
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
1/15
FRAKTUR JARI
(Finger Tip Injury)
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada
fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang (Price and
ilson, 1!!"#.
Fraktur adalah hilangnya konstinuitas tulang, tulang ra$an sendi, tulang
ra$an epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial (%asjad, &''#.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis
dan luasnya ()melt*er + are, &''1#.
Fraktur femur-tibia-fibula adalah terputusnya kontinuitas tulang femur,
tibia, dan fibula.
&. tiologi
/or$in dalam 0lham (&''# menyebutkan beberapa penyebab fraktur
diantaranya2
a. 3rauma
1# 3rauma langsung 2 enturan pada tulang mengakibatkan ditempat
tersebut.
3rauma tidak langsung 2 3itik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur
berjauhan.
b. Fraktur Patologis
Fraktur disebabkan karena proses penyakit seperti osteoporosis, kanker
tulang dan lain-lain.
c. Degenerasi
3erjadi kemunduran patologis dari jaringan itu sendiri 2 usia lanjut
d. )pontan
3erjadi tarikan otot yang sangat kuat seperti olah raga.
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
2/15
. Klasifikasi
a. Klasifikasi klinis
1. Fraktur tertutup 2 Fraktur yang tidak mempuyai hubungan dengan dunia
luar.
&. Fraktur terbuka 2 Fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar
melalui luka pada kulit dan jaringan lunak
3ipe 02 luka kecil kurang dari 1cm panjangnya, terdapat sedikit kerusakan
jaringan + tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada
jaringan lunak.
3ipe 002 4aserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak ada kerusakan jaringan
yang hebat.
3ipe 0002 terdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot,
kulit + struktur neuro5askuler dengan kontaminasi yang hebat
3ipe 000a2 jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah
$alaupun terdapat laserasi yang hebat. Fraktur bersifat
segmental atau kominutif yang hebat.
3ipe 000b2 fraktur disertai trauma hebat dengan kerusakan +
kehilangan jaringan, terdapat pendorongan periost,
tulang terbuka, kontaminasi yang hebat serta fraktur
kominutif yang hebat.
3ipe 000c2 fraktur terbuka disertai dengan kerusakan arteri yang
memerlukan perbaikan tanpa memperhatikan tingkat
kerusakan jaringan lunak (%asjad, &''#
b. Klasifikasi jenis khusus fraktur2
a. 6reenstick 2 Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah, sedang sisi
lainnya membengkok.
b. 3ran5ersal2 Fraktur sepanjang garis tengah tulang.
c. 7blik 2 Fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
d. )piral 2 Fraktur memuntir seputar batang tulang
e. Kominutif 2 Fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
3/15
f. Depresi 2 Fraktur dengan fragmen patahan terdorong kedalam
(sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang $ajah#
g. Kompresi 2 Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada
tulang belakang#
h. Patologik 2 Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista
tulang, penyakit pegel, tumor#
i. A5ulsi 2 3ertariknya fragmen tulang oleh ligament atau tendon
pada perlekatannya
j. pifiseal 2 Fraktur melalui epifisis
k. 0mpaksi 2 Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang
lainnya ()melt*er and are, &''1#.
8. 9anifestasi Klinis
a. :yeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang
diimobilisasi, hematoma, dan edema
b. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
c. 3erjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang
melekat diatas dan diba$ah tempat fraktur
d. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
e. Pembengkakan dan perubahan $arna lokal pada kulit ()melt*er and are,
&''1#.
". Proses Penyembuhan 3ulang
a. 0nflamasi. 3ubuh mengalami respon yang sama dengan bila ada cedera lain
di tempat dalam tubuh. 3erjadi perdarahan dalam jaringan yang cedera dan
terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. 3empat cedera
kemudian akan diin5asi oleh makrofag yang akan membersihkan daerah
tersebut. 3erjadi inflamasi, pembengkakan + nyeri.
b. Proliferasi sel. Dalam sekitar " hari, hematoma akan mengalami
organisasi. 3erbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah,
membentuk jaringan untuk re5askularisasi dan in5asi osteoblast +
fibroblast. Fibroblast + osteoblast akan menghasilkan matriks kolagen
pada patahan tulang. 3erbentuk jaringan ikat fibrus + tulang ra$an
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
4/15
(osteoid#. Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar. Kalus tulang
ra$an tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah
tulang tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak struktur kalus.
c. Pembentukan kalus. Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang
ra$an tumbuh mencapai sisi lain sampai celah telah terhubungkan.
Fragmen tulang dihubungkan dengan jaringan fibrus, tulang ra$an +
tulang serat imatur. Perlu $aktu smpai 8 minggu agar fragmen tulang
tergabung dalam tulang ra$an atau jaringan fibrus.
d. 7sifikasi. Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam &
sampai minggu melalui proses penulangan endokondral.Pada patah
tulang panjang orang de$asa normal, penulangan memerlukan proses -8
bulan.
e. %emodelling. 3ahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan
jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural
sebelumnya ()melt*er and are, &''1#.
;. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan rontgen 2 menentukan lokasi < luasnya fraktur trauma
b. )can tulang, tomogram, scan /3 < 9%0 2 memperlihatkan fraktur, juga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
c. Arteriogram 2 dilakukan bila kerusakan 5askuler dicurigai.
d. =itung daerah lengkap 2 =3 mungkin meningkat (hemokonsentrasi# atau
menurun (pendarahan sel darah putih adalah respon stress normal setelah
trauma#.
e. Kreatinin 2 3rauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal
(Doenges dalam 0lham, &''#.
>. Penatalaksanaan
Ada empat konsep dasar dalam menangani fraktur, yaitu 2
a. %ekognisi
%ekognisi dilakukan dalam hal diagnosis dan penilaian fraktur. Prinsipnya
adalah mengetahui ri$ayat kecelakaan, derajat keparahannya, jenis
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
5/15
kekuatan yang berperan dan deskripsi tentang peristi$a yang terjadi oleh
penderita sendiri.
b. %eduksi
%eduksi adalah usaha < tindakan manipulasi fragmen-fragmen seperti letak
asalnya. 3indakan ini dapat dilaksanakan secara efektif di dalam ruang
ga$at darurat atau ruang bidai gips. ?ntuk mengurangi nyeri selama
tindakan, penderita dapat diberi narkotika 0@, sedati5e atau blok saraf
lokal.
c. %etensi
)etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus dimobilisasi atau
dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi
penyatuan. 0mmobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau
interna. 9etode fiksasi eksterna meliputi gips, bidai, traksi dan teknik
fiksator eksterna.
d. %ehabilitasi
9erupakan proses mengembalikan ke fungsi dan struktur semula dengan
cara melakukan %79 aktif dan pasif seoptimal mungkin sesuai dengan
kemampuan klien. 4atihan isometric diusahakan untuk meminimalkan
atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah (0lham, &''#,
. Komplikasi
a. Komplikasi A$al
1# )yok
)yok hipo5olemik akibat perdarahan dan kehilangan cairan ekstrasel ke
jaringan yang rusak
)indrom emboli lemak
6lobula lemak dapat masuk ke dalam darah karena tekanan sumsum
tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler atau karena katekolamin yang
dilepaskan oleh reaksi stres pasien akan memobilisasi asam lemak yang
bergabung dengan trombosit membentuk emboli yang kemudian
menyumbat pembuluh darah kecil
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
6/15
# )indrom kompartemen
)indrom kompartemen merupakan masalah yang terjadi saat perfusi
jaringan dalam otot kurang dari yang dibutuhkan. 0ni dapat disebabkan
karena (1# penurunan ukuran kompartemen otot karena fasia yang
membungkus otot terlalu ketat atau gips atau balutan yang menjerat, atau
( peningkatan isi kompartemen otot karena edema atau perdarahan.
8# K0D
Koagulopati intra5askuler diseminata meliputi sekelompok kelainan
perdarahan dengan manifestasi ekimosis, perdarahan tak terduga setelah
pembedahan, perdarahan dari membran mukosa, tempat tusukan jarum
infuse, saluran gastrointestinal + kemih ()melt*er and are, &''1#..
b. Komplikasi 4ambat
1# Penyatuan terlambat atau tidak ada penyatuan
Penyatuan terlambat terjadi bila penyembuhan tidak terjadi dengan
kecepatan normal dan mungkin berhubungan dengan infeksi sistemik dan
distraksi fragmen tulang. 3idak adanya penyatuan terjadi karena
kegagalan penyatuan ujung-ujung tulang.Faktor yang berperan dalam
masalah penyatuan meliputi infeksi pada tempat fraktur, interposisi
jaringan di antara ujung-ujung tulang, imobilisasi dan manipulasi yang
tidak memadai yang menghentikan pembentukan kalus, jarak yang terlalu
jauh antara fragmen tulang, kontak tulang yang terbatas, dan asupan darah
yang menyebabkan nekrosis a5askuler.
:ekrosis A5askuler 3ulang
:ekrosis a5askuler terjadi bila tulang kehilangan asupan darah dan mati.
Dapat terjadi setelah fraktur atau dislokasi
# %eaksi terhadap alat fiksasi interna
:yeri dan penurunan fungsi merupakan indicator utama telah terjadinya
masalah. 9asalah tersebut meliputi kegagalan mekanis (pemasangan +
stabilisasi yang tidak memadai#, alat yang cacat atau rusak, berkaratnya
alat yang menyebabkan inflamasi lokal, respon alergi terhadap campuran
logam()melt*er and are, &''1#.
-
7/23/2019 Finger Tip Injuryz
7/15
Penyimpangan KD9 Fraktur
Kondisi patologisDegenerasi)pontan
Kegagalan tulang menahan tekanan
Fraktur
9engakti5asi respon peradangan ( pelepasanmediator kimia oleh mast sel2 radikinin,
histamin, prostaglandin#
permeabilitas kapiler
B tekanan kapiler
6lobula lemak masuk ke dalam darah +
bergabung dengan trombosit menjadi trombus
B aliran darah ke perifer 9enyumbat aliran darah ke paru-paru
%isiko disfungsi neuro5askuler
perifer
%isiko gangguan pertukaran gas
9enstimulasi nosisseptor
9ekanisme nyeri (transduksi,
3ransmisi, modulasi, persepsi#
:yeri
Ketidaknyamanan dlm gerak