tip arcgis

25
Menampilkan Data SRTM pada ArcGIS Data SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission), terkadang tidak langsung tampil menarik ketika ditampilkan pada ArcGIS. Tampilan SRTM terlihat abu-abu semua, tidak ada perbedaan antara satu tempat dengan yang lain seperti pada gambar di bawah ini. Penyebab tampilnya data SRTM seperti pada gambar di atas adalah belum diaturnya symbology. Coba lakukan langkah-langkah berikut 1. Buka properties dari layer srtm_58_14.ASC (sesuaikan nama file dengan yang anda buka). Mengakses properties dari layer dapat dilakukan dengan Klik-ganda pada layer atau Klik-kanan > Properties 2. Klik pada tab Symbology seperti pada gambar di bawah ini 1

Upload: rovidakamal

Post on 03-Oct-2015

97 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tip ArcGIS

TRANSCRIPT

Menampilkan Data SRTM pada ArcGIS Data SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission), terkadang tidak langsung tampil menarik ketika ditampilkan pada ArcGIS. Tampilan SRTM terlihat abu-abu semua, tidak ada perbedaan antara satu tempat dengan yang lain seperti pada gambar di bawah ini.

Penyebab tampilnya data SRTM seperti pada gambar di atas adalah belum diaturnya symbology. Coba lakukan langkah-langkah berikut

1. Buka properties dari layer srtm_58_14.ASC (sesuaikan nama file dengan yang anda buka). Mengakses properties dari layer dapat dilakukan dengan Klik-ganda pada layer atau Klik-kanan > Properties

2. Klik pada tab Symbology seperti pada gambar di bawah ini

Tampak bahwa symbology adalah dalam mode Stretched dengan nilai HIGH dan LOW sama

3. Coba atur Stretch type dalam model Minimum-Maximum

Jika ada pertanyaan seperti di bawah ini, pilih YES

4. Nilai HIGH dan LOW berubah seperti tampak pada gambar berikut

Klik OK

5. Tampilan akan muncul seperti berikut

Selesai.

ArcGIS10: Membuat Cross SectionMembuat Cross Section antara dua titik bisa dilakukan dengan tool bawaan ArcGIS pada 3D Analyst. Berikut adalah contoh sederhana penggunaan 3D Analyst untuk membuat cross section antara dua titik.

1. Buka ArcMap, tambahkan data elevasi (srtm)

2. Aktifkan ekstensi 3D Analyst

3. Aktifkan toolbar 3D Analyst

4. Zoom/Pan ke Area of Interest

5. Identifikasi titik yang akan dibuat cross-section

6. Gunakan tool Interpolate Line , Gambar line dari A ke B

Line bisa lurus ataupun berbelok-belok sesuai dengan path yang kita inginkan

7. Klik pada Create Profile Graph

8. Jika diperlukan, adjust property dengan cara Klik kanan > Properties

Selesai

Tips Membuat Project di ArcGISMembuat project dengan ArcGIS mungkin cukup menyenangkan dan mudah. Namun terkadang terlalu banyak pengulangan dan aktivitas yang tidak perlu sehingga proses pembuatan / pembukaan project tidak lagi efektif dan efisien. Apalagi pada kondisi kita sedang mengejar deadline. Berikut adalah beberapa tips mengelola project GIS dengan ArcGIS.

1.Kelola File dan Folder Dengan Bijak

Sering kali kita seringkali tersesat di komputer sendiri. Seiring perkembangan waktu dan banyaknya data maka jumlah file dan folder akan meningkat. Sering kali kita menyimpan file atau membuat folder ala kadarnya dulu dan 'gampang nanti' diatur kembali. Fasilitas pencarian yang ada di komputer bukanlah solusi yang permanen. Untuk itu diperlukan suatu struktur file dan folder yang rapi. Mengelola file dan folder tidak ada 'pakem' yang baku, tergantung diri sendiri. Sekiranya pun saya hanya bisa menyarankan sistematika folder seperti berikut.

2.Buat Layer File

Kita seringkali melakukan pengaturan property dari layer. Misalnya pengaturan symbology, label, nama layer, scale range, definition query, dan sebagainya. Alangkah tidak efisiennya jika setiap kali membuat peta/project kita harus mengulang-ngulang mengatur property layer. ArcGIS bisa menyimpan semua pengaturan tersebut ke dalam suatu file layer.

Setelah melakukan pengaturan layer, Klik kanan pada data yang sudah diatur > Save As Layer File

Dalam susunan file akan terdapat satu file berekstensi .LYR seperti tampak pada gambar di bawah ini

Layer file tidak berisi data. Layer file tetap merujuk ke data utama. Jika data dipindah atau dihapus maka layer file akan broken dan perlu didefinisikan ulang.

Fungsi yang agak mirip adalah Create Layer Package. Namun menurut saya, fasilitas ini tidak cocok digunakan untuk disimpan di komputer kita sendiri. Fasilitas ini lebih baik digunakan untuk menyalin layer/group layer ke komputer lain. Justru fasilitas ini akan meningkatkan duplikasi yang membingungkan di komputer kita sendiri.

3.Buat File Layer untuk Group Data

Serupa dengan tips nomor 2 di atas, kita juga bisa membuat layer file untuk group layers. Sebagai contoh, kita bisa membuat group layers bernama Topography yang berisi layer sungai, jalan, pemukiman, laut, dan sebagainya. Semua layer sudah diatur symbology, label, nama layer, scale range, definition query, dan sebagainya. Setelah dilakukan pengelompokan, maka

> Klik Kanan > Save As Layer File

Jika kita menambahkan layer file yang dibuat pada langkah ini maka kita akan langsung mendapatkan semua layer sesuai pada gambar di atas tampa perlu menambahkan data satu per satu.

4.Buat Beberapa Project (MXD) Master

Buat project-project master untuk berbagai keperluan sehingga saat kita membuat project baru tinggal buka project master tertentu dan Save As ke file project baru. Project master ini adalah project biasa yang sudah diatur semua properties nya seperti skala, area of interest, ukuran layout, dan sebagainya. Fungsinya mirip dengan Template Layout, tetapi menurut saya lebih lengkap dan lebih permanen.

5.Export Project ke PDF dan atau PRN

Menyiapkan file yang siap PRINT adalah suatu keharusan. Sering kali kita diminta print ulang layout yang sudah kita buat. Mungkin kita bisa tinggal buka ArcMap dan print. Namun banyak hal yang bisa menjadi kendala seperti lisensi error (apalagi ArcGIS bajakan), file missing, file DBF kena virus, dan sebagainya. Untuk kasus seperti ini biasakan untuk mengekspor layout ke format PDF. Jangan lupa setakan ukuran layout pada nama file agar memudahkan pengaturan print file PDF tersebut. File PDF juga bisa digunakan untuk mengirim layout tanpa harus menyertakan data-data spasial di dalamnya.

File PRN memiliki fungsi yang hampir mirip dengan PDF, hanya saja file PRN hanya bisa dijadikan backup untuk print saja. Pada saat print ke printer tertentu, kita bisa memilih Print-to-file yang menghasilkan satu file PRN. Jika kita perlu print kembali project kita, tinggal langsung kirim file PRN ke printer dengan command prompt atau software tertentu. File PRN hanya berlaku untuk tipe printer yg sama saat file tsb dibuat.

6.Backup

Jika data dan project korupt jangan mengeluh di forum/group. Itu berarti tidak punya backup. Data korup atau bahkan hilang adalah hal biasa. Buat backup secara berkala. Jika perlu seluruh HD dibuat backup pada HD lain dan disimpan di tempat yang aman.

ArcGIS sudah menyediakan fasilitas Map Package yang bisa diupload online ataupun disimpan menjadi file dalam format MPK.

Semoga bermanfaat.

ArcGIS10: Clip Data Raster dengan PolygonData raster bisa diclip atau dipotong dengan menggunakan data raster, graphic, dan fitur polygon. Berikut adalah tutorial bagaimana memotong data raster dengan menggunakan polygon format SHP.

1. Buka ArcMap, tambahkan data raster dan data polygon

2. Jika data polygon terdiri dari banyak fitur, lakukan SELECT terhadap fitur yang akan digunakan sebagai clipper (seperti polygon Karangintan pada gambar di atas).

3. Jalankan ArcToolbox > Spatial Analyst Tools > Extraction > Extract by Mask

4. Tentukan Input Raster dan Input Fitur

5. Jalankan tool Extract by Mask tersebut

6. Berikut adalah hasil proses clip

SelesaiEstimasi Volume Air Bendungan dengan ArcGISTutorial ini berisi contoh bagaimana mengaplikasikan 3D dan spatial analyst dalam estimasi volume air bendungan. Contoh kasus Rencana Bendungan Sungai Kusan, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan adalah data SRTM dengan perangkat lunak ArcGIS/ArcView. Metode yang digunakan adalah identifikasi daerah tergenang dengan trial-and-error, penghitungan volume air dengan analisa grid (raster calculator).

Berikut penampakan areal studi dan rencana outlet

Areal studi dan rencana outlet

Step 1.Identifikasi areal genangan dengan garis kontur.

Dalam toolbar 3D Analyst terdapat tool untuk menentukan garis sama tinggi (). Aktifkan tool tersebut dan Klik pada suatu tempat di outlet yang kira-kira mewakili ketinggian bendungan. Ini dilakukan dengan trial-and-error. Kita bisa mulai dari titik yang berada dekat titik outlet dan terus naik ke arah bukit. Sampai disuatu titik yang menghasilkan garis sama tinggi maksimal yang tidak bocor, maka kegiatan ini dihentikan. Berikut contoh hasilnya

Hasil identifikasi areal genangan

Catatan: penentuan garis genangan sebenarnya tidak sesederhana seperti ini. Banyak faktor yg harus diperhatikan seperti spesifikasi bendungan, maksimal lebar bendungan, keberadaan daerah yang tidak boleh digenangi, dsb.Step2.Identifikasi nilai ketinggian pada titik tinggi pada garis sama tinggi tersebut. Pada properti garis terdapat nilai ketinggian dari garis yang bersangkutan. Contoh di bawah adalah 193 meter.

Step3.Buat layer grid baru dengan nilai diisi 193. Jalankan toolbox Spatial Analysis Tools > Map Algebra > Raster Calculator. Buat persamaan apa saja asal hasilnya adalah grid dengan nilai 193. Contohnya adalah seperti di bawah ini.

Step4.Buat grid baru yang berisi kedalaman genangan. Kedalaman genangan adalah tinggi genangan dikurangi oleh dem srtm. Tetapi, perlu diingat bahwa persamaan tersebut hanya berlaku jika nilai tinggi genangan lebih besar dari srtm. Oleh karena itu gunakan operasi conditional seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Membuat grid genangan dengan fungsi CON

Formula pada gambar di atas adalah bahwa jika nilai grid genangan lebih besar dari grid srtm, makal dilakukan lah pengurangna, jika tidak beri NULL (no data)

Step5.Hasilnya adalah seperti di bawah ini

Step6.Pekerjaan belum selesai, kita harus memotong hasil analisa yang berada di luar are interest kita. Lakukan overasi memotong raster. Kira-kira hasilnya seperti berikut

Step7.Selanjutnya menghitung volume genangan yang bisa dilakukan dengan membuka table attribut dari grid tersebut di atas.

Step8.Ekspor tabel tersebut ke MS Excel atau bisa dilakukan operasi tabel (penambahan FIELD)

Step9.Volume genangan dihitung dengan persamaan berikut.

luas sel adalah ukuran pixel, misal 81556 m2

Step10.Hasil perhitungan potensi volume genangan rencana bendungan Sungai Kusan adalah sebesar 1.891.226.796 m3

Have fun.

Download data curah hujan TRMM untuk suatu area Data (estimasi) curah hujan dari Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM, NASA) sangat berguna sekali untuk analisis dalam cakupan yang cukup luas. Berikut adalah tutorial untuk download data curah hujan TRMM dengan hanya menggunakan browser.

1. Persiapan

Siapkan dulu area of interest (AOI) berupa bounding box, yakni berupa kotak imaginer yang meliputi area study atau wilayah yang ingin diketahui data curah hujannya.

Pada kawasan Taman Nasional Way Kambas di atas diketahui bahwa batas AOI adalah 105.45 BT - 106.08 BT dan 4.60 LS - 5.27 LS.

2. Kunjungi link TRMM

Untuk download data satu kawasan, kunjungi Online Visualization and Analysis System (TOVAS) dihttp://disc2.nascom.nasa.gov/Giovanni/tovas/TRMM_V7.3B42.2.shtml

3. Pilih tipe data

Terdapat banyak tipe data hasil derivasi dari satelit TRMM. Untuk tutorial ini kita pilih data curah hujan per 3 jam. Pilih 3-hourly TRMM and other rainfall estimate (3B42 V7)

4. Masukan koordinat bounding box yang sudah disiapkan pada Langkah 1

5. Pilih tipe output data curah hujan

Untuk tutorial ini dipilih data dalam satuan mm/jam dengan tipe Time Series - Area Averaged dan cakupan tanggal seperti pada gambar di bawah

Jika semua pengaturan sudah benar, Klik pada ASCII OUTPUT

6. Keluaran dalam format teks (ascii)akan muncul pada jendela browser baru seperti di bawah

Terkadang akan muncul pesan error jika kita memberikan querry yang terlalu panjang, misalnya dikarenakan rentang tanggal yang terlampau jauh sehinnga jumlah baris yang dihasilkan harus sangat panjang. Jika terjadi error seperti demikian, bagi rentang tanggal menjadi segment-segment yang relative pendek (misal per 1 bulan) dan lakukan berkali-kali querry untuk setiap segment waktu tersebut.

Have fun1