film ini mengisahkan seorang anak yang bernama awasthi ihsan

6
Film ini mengisahkan seorang anak yang bernama Awasthi Ihsan (Darshel safary) yang mengalami Disleksia, dimana ia mempunyai dunianya sendiri, suka berimajinasi, dan seorang anak yang pemberani. Dan juga sebagai seorang anak yang mengalami Disleksia dengan ciri-ciri : tidak dapat melihat huruf dan angka dengan benar dalam penglihatannya huruf dan angka seperti sedang menari- nari dan selalu menari-nari di pelupuk matanya sehingga anak disleksia tidak dapat membaca dan tidak dapat menulis dengan benar. Ihsaan sering mendapatkan tekanan. Dari teman-temannya, dari orang tuannya, dari guru-gurunya, mereka tidak memahami kondisi ihsaan yang sebenarnya mengalami disleksia. Ihsaan selalu mendapatkan nilai buruk disekolahnya, ia pernah bolos dari sekolah dan akibat perbuatangnya dia akan di krim ke asrama, mendengar keputusan dari ayahnya itu Ihsaan menjadi defresi. Dan akhirnya ia tetap di kirim ke asrama. Diasrama barunya Ihsaan di perlakukan sama dengan di sekolah lamanya, setiap guru yang mengajarnya tidak ada yang mengerti kondisi yang di alami oleh Ihsaan. Di asrama ini Ihsaan sering mendapatkan tekanan dari guru-gurunya dan teman-temannya. Di sekolah baru / asrama oleh gurunya Ihsaan diminta untuk menerjemahkan isi dari sebuah puisi yang dibacakan temannya, tapi gurunya tidak suka dengan pendapatnya, padahal Ihsan menjelaskan isi puisi tersebut dengan sangat benar, berdasarkan pendapatnya.

Upload: aries-tri-marissa-marissa

Post on 14-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

film

TRANSCRIPT

Film ini mengisahkan seorang anak yang bernama Awasthi Ihsan (Darshel safary) yang mengalami Disleksia, dimana ia mempunyai dunianya sendiri, suka berimajinasi, dan seorang anak yang pemberani. Dan juga sebagai seorang anak yang mengalami Disleksia dengan ciri-ciri : tidak dapat melihat huruf dan angka dengan benar dalam penglihatannya huruf dan angka seperti sedang menari-nari dan selalu menari-nari di pelupuk matanya sehingga anak disleksia tidak dapat membaca dan tidak dapat menulis dengan benar. Ihsaan sering mendapatkan tekanan. Dari teman-temannya, dari orang tuannya, dari guru-gurunya, mereka tidak memahami kondisi ihsaan yang sebenarnya mengalami disleksia. Ihsaan selalu mendapatkan nilai buruk disekolahnya, ia pernah bolos dari sekolah dan akibat perbuatangnya dia akan di krim ke asrama, mendengar keputusan dari ayahnya itu Ihsaan menjadi defresi. Dan akhirnya ia tetap di kirim ke asrama.Diasrama barunya Ihsaan di perlakukan sama dengan di sekolah lamanya, setiap guru yang mengajarnya tidak ada yang mengerti kondisi yang di alami oleh Ihsaan. Di asrama ini Ihsaan sering mendapatkan tekanan dari guru-gurunya dan teman-temannya. Di sekolah baru / asrama oleh gurunya Ihsaan diminta untuk menerjemahkan isi dari sebuah puisi yang dibacakan temannya, tapi gurunya tidak suka dengan pendapatnya, padahal Ihsan menjelaskan isi puisi tersebut dengan sangat benar, berdasarkan pendapatnya. Dengan perlakuan kasar yang di berikan guru-gurunya Ihsan menjadi lebih defresi lagi, ia membuang semua buku-bukunya

Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Jakarta Fiksiana HomeHumanioraEdukasiArtikelEdukasi

Tina Tuslinasaya adalah ibu rumah tangga yang mempunyai anak 2, saya juga guru di RA. BANI selengkapnya

TERVERIFIKASIJadikan Teman | Kirim Pesan 0inShare Menyimak Film Taare Zameen ParWatch The Largest Glacier Calving Ever Filmed As Crew Chasing Ice Capture It On Real Time! | BuzzWok.com | The Best Buzzing Stories Frying In One Place (Buzzwok)OPINI | 01 July 2012 | 02:59 Dibaca: 3230 Komentar: 1 0

Taare Zameen PanFilm ini mengisahkan seorang anak yang bernama Awasthi Ihsan (Darshel safary) yang mengalami Disleksia, dimana ia mempunyai dunianya sendiri, suka berimajinasi, dan seorang anak yang pemberani. Dan juga sebagai seorang anak yang mengalami Disleksia dengan ciri-ciri : tidak dapat melihat huruf dan angka dengan benar dalam penglihatannya huruf dan angka seperti sedang menari-nari dan selalu menari-nari di pelupuk matanya sehingga anak disleksia tidak dapat membaca dan tidak dapat menulis dengan benar. Ihsaan sering mendapatkan tekanan. Dari teman-temannya, dari orang tuannya, dari guru-gurunya, mereka tidak memahami kondisi ihsaan yang sebenarnya mengalami disleksia. Ihsaan selalu mendapatkan nilai buruk disekolahnya, ia pernah bolos dari sekolah dan akibat perbuatangnya dia akan di krim ke asrama, mendengar keputusan dari ayahnya itu Ihsaan menjadi defresi. Dan akhirnya ia tetap di kirim ke asrama.Diasrama barunya Ihsaan di perlakukan sama dengan di sekolah lamanya, setiap guru yang mengajarnya tidak ada yang mengerti kondisi yang di alami oleh Ihsaan. Di asrama ini Ihsaan sering mendapatkan tekanan dari guru-gurunya dan teman-temannya. Di sekolah baru / asrama oleh gurunya Ihsaan diminta untuk menerjemahkan isi dari sebuah puisi yang dibacakan temannya, tapi gurunya tidak suka dengan pendapatnya, padahal Ihsan menjelaskan isi puisi tersebut dengan sangat benar, berdasarkan pendapatnya. Dengan perlakuan kasar yang di berikan guru-gurunya Ihsan menjadi lebih defresi lagi, ia membuang semua buku-bukunya dan selalu merasa ketakutan, ia merasa dirinya tidak ada yang peduli, merasa sendiri, dan hilangnya percaya diri.Hingga datang seorang guru yang enerjik mengajar kesekolah tersebut. Ia bernama Ram Shankar Nikumbh (Amir Khan). Ram Shankar Nikumbh adalah sebagai guru pengganti di sekolah itu dan dia juga mengajar di sebuah sekolah yang menangani Anak Berkebutuhan Khusus. Pada awalnya Ram tidak begitu memperhatikan Ihsaan tapi lama-kelamaan ia mulai memperhatikan Ihsaan. Melihat kondisi ihsaan Ram prihatin. Ram merasa Ihsan sedang membutuhkan bantuan itu dia lihat dari sorot pandang mata Ihsan. Hingga akhirnya ia mendatangi rumah orang tuanya ihsaan untuk mendapatkan beberapa informasi yang ia butuhkan.Disana Ram melihat semua tulisan ihsaan, dan sangat terkejut sekali ketika ia melihat lukisan-lukisan Ihsan yang sangat indah dan mengandung makna. Ihsaan mengungkapkan perasaannya lewat lukisan-lukisan yang ia buat. Ram meminta bukubuku Ihsan yang dahulu di keluarka dan ia pun mendapati bahwa tulisan Ihsan mempunyai kesalahan yang sama pada setiap bukunya, seperti : tertukarnya hurup b dengan d, terbaliknya tulisan hurup s dan R, menulis hurup h dan t seperti menulis di balik cermin, dan kesalahan-kesalahan dalam menuliskan ejaan bila di dikte. Ram berpendapat bahwa Ihsaan mengalami kesulitan dalam mengenali huruf, menurt Ram, Ihsan tidak dapat membaca tulisan dan tidak dapat mengenali karakter dari setiap tulisan, jadi dia tidak mengerti apa artinya. Ram mengatakan kepada kedua orang tua Ihsan, bahwa orang yang mengalami kesulitan dalam membaca danBila anak mengalami hal-hal di atas maka rasa percaya diri anak tersebut akan hilang, sering melakukan pemberontakan. Dan anak tersebut akan menyembunyikan segala kekurangannya dengan ketidak taatan dan senang membuat kerusuhan dimana saja. Dan tidak mau mengakui bahwa ia tidak bisa tetapi ia akan mengatakan aku tidak mau. Ibunya Ihsaan bertanya mengapa harus Ihsaan? Disleksia dapat terjadi kepada siapa saja, kadang-kadang disebabkan oleh faktor genetik, bisa juga karena terdapat masalah pada sinep-sinep otak anak tersebut. Meskipun demikian setiap anak disleksia mempunyai pemikiran yang tajam dan mempunyai imajinasi yang kuat dan mereka adalah orang yang berbakat bahkan lebih berbakat dari orang-orang normal.Setelah mengerti masalah yang dihadapi Ihsaan, Ram menceritakan kepada Ihsaan dan teman-temannya didalam kelasnya beberapa kisah tentang orang-orang yang pernah mengalami Disleksia yang tidak dapat membaca dan menulis namun mereka berusaha dengan keras untuk mencoba belajar dan memahami tentang hurup walaupun huruf-huruf atau kata-kata itu adalah musuh bagi orang-orang Disleksia, menurut orang-orang disleksia huruf-huruf itu bagaikan menari-nari di pelupuk matanya dan begitu menakutkan dan menyiksa diri mereka, otak mereka