tugas anstruk ihsan

Upload: ihsan

Post on 13-Apr-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    1/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    RANGKUMAN STRUKTUR MIKRO

    Introduction

    Struktur mikro memiliki peran penting dalam memperkirakan dan menentukan

    sifat-sifat dari suatu material ,seperti sifat kekuatan, ketahanan aus, kekerasan, dan

    sebagainya. Pada beberapa material, struktur mikro yang ada dapat langsung diamati

    dengan menggunakan crossed-polarized light setelah dilakukan proses pemolesan,

    dimana umumnya material-material jenis ini merupakan logam anisotropi, (uranium,

    berylium, zirconium, dsb.). Pada logam isotropi, struktur mikronya memerlukan

    adanya pengetsaan agar dapat terlihat dengan jelas. Pada beberapa kasus, suatu

    material bisa memiliki sifat isotropi dan anisotropi sekaligus dalam satu sampel,

    seperti contohnya padastainless steel, dimana fasa sigma yang ada bersifat anisotropi

    sedangkan matrix yang ada bersifat isotropi.

    Etching

    mumnya, struktur mikro permukaan material yang memerlukan pengetsaan

    hanya dapat terlihat dengan jelas ketika direaksikan dengan jenis etsa yang tepat.

    Sebelum dilakukan proses etsa, diperlukan adanya pembersihan pada permukaan

    sampel yang akan diamati untuk menghilangkan adanya kotoran maupun cacat yang

    ada pada permukaan tersebut. Sampel yang telah diberikan etsa harus segera dicuci

    dengan air bersih (sebaiknya dengan air destilasi untuk menghindari laju dissolusi

    yang tidak terkontrol akibat adanya oksigen terlarut apabila menggunakan air keran)

    untuk menghindari adanya overetching yang menyebabkan struktur mikro material

    tersebut menjadi kurang jelas dan sulit untuk diamati.

    !enis pengetsaan yang bisa diberikan kepada material bergantung pada sifat

    dan karakteristik material itu sendiri. !enis-jenis tersebut diantaranya adalah etsa

    kimia, etsa elektrolitik, heat tinting atau thermal etching, dan sebagainya.

    Teori Etsa

    "tsa adalah proses korosi yang terkontrol akibat adanya potensial yang

    berbeda pada permukaan material. #aktor-faktor yang memengaruhi tingkat

    kesuksesan larutan etsa yang digunakan diantaranya adalah kesesuaian larutan etsa

    yang digunakan dengan logam yang akan dietsa serta kemurnian dari larutan etsa

    yang digunakan.

    1 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    2/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Pada etsa kimia, kontras pada permukaan dihasilkan dengan cara crystal

    faceting, yang akan menghasilkan adanya steps pada batas butir dan fasa sehingga

    menghasilkan refleksi yang berbeda ketika terkena cahaya. $omponen yang ada pada

    etsa kimia sendiri terbagi menjadi %, yaitu corrosive agent (&'l, &S*, dsb.),

    modifier (berfungsi untuk mengurangi ionisasi, i.e. alkohol, gliserin, dsb.), dan

    oksidator (berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi yang terjadi dengan cara

    mengabsorbsi elektron yang ada, i.e.#e%+, 'u+, dsb.). Pada etsa elektrolitik, oksidator

    yang digunakan adalah arus yang digunakan pada proses.

    Pada proses etsa, fasa anodik yang lebih elektropositif terkorosi oleh etsa yang

    digunakan, dan fasa katodik yang elektronegatif cenderung tidak terkorosi terlalu

    banyak. &al ini akan menyebabkan fasa katodik akan terlihat lebih terang ketika

    diamati dan fasa anodik, karena terdapat kekasaran permukaan akibat terkorosi oleh

    etsa, akan terlihat lebih gelap. Selama proses berjalan, aktu memainkan peranan

    penting untuk menghindari terjadinya overetch, dimana peristia ini diakibatkan

    karena terlalu lamanya proses pengetsaan sehingga terjadi perubahan potensial pada

    fasa anodik dan terjadi dissolusi pada fasa katodik, yang menyebabkan struktur mikro

    material menjadi terlihat tidak jelas. $etika proses etsa dilakukan, terjadi transfer

    atom dari permukaan anodik meuju larutan etsa sebagai kation, dimana sebelumnya,

    atom tersebut teradsorpsi terlebih dahulu pada permukaan logam.MlatticeMad

    MadMaqn++ ne-

    Proses etsa memerlukan adanya penerima elektron dalam prosesnya, dimana

    untuk logam non-mulia, penerima elektron yang digunakan adalah hidrogen yang

    dihasilkan dari dissolusi logam itu sendiri, sedangkan pada logam mulia, penerima

    elektron adalah oksidator yang melepaskan oksigen, seperti contohnya adalah picric

    acid, peroksida, persulfat, dan sebagainya.

    Pada proses etsa logam yang bersifatsingle-phase, perbedaan potensial antar

    batas butir relatif kecil, dan larutan etsa yang digunakan bisa mengkorosi batas butir

    tersebut ataupun melakukan faceting pada butir-butir yang memiliki arah yang

    berbeda, yang selanjutnya akan menghasilkan grain contrast etching. danya

    faceting ini akan menyebabkan butir-butir yang tegak lurus dengan cahaya insiden

    yang datang akan terlihat lebih teran, sedangkan butir yang tidak tegak lurus akan

    terlihat berarna lebih gelap.

    Proses pengetsaan bisa juga dilakukan dengan menggunakan bantuan wetting

    agent, i.e. zephiran chloride, dimana wetting agent ini akan membantu mempercepat

    proses etsa dan ketika digunakan pada baja, juga membantu memperjelas batas butir

    2 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    3/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    austenit yang ada. arutan yang digunakan untuk wetting agent berbeda-beda

    bergantung pada jenis material itu sendiri, dimana untuk beberapa kasus, penambahan

    wetting agent yang kurang tepat malah akan memperlambat proses pengetsaan yang

    ada dan berpotensi untuk merusak struktur mikro yang terlihat.

    Teknik Etsa

    ntuk melakukan etsa kimia, cara yang dilakukan adalah dengan cara

    menyelupkan sample lalu diaduk secara perlahan didalam suhu kamar, dimana

    pengadukan sendiri berfungsi agar reaksi pada permukaan rata, sehingga tidak

    menimbulkan adanya muddy etching. Pengadukan selama etsa dapat menggunakan

    penjepit, magneticbar, ataupunswabbingpada paduan titanium dengan cotton tipped

    wood, meskipun cara yang terakhir berpotensi untuk menimbulkan scratch pada

    sampel yang akan diamati.

    ntuk menentukan aktu etsa yang tepat, diperlukan pengamatan /isual dari

    perubahan arna pada sampel yang digunakan. Pada beberapa kasus, apabila struktur

    mikro masih belum bisa diamati setelah diberikan pengetsaan, sampel dicelupkan ke

    dalam air panas kemudian dicoba kembali dengan dicelupkan ke reagen etsa yang

    tepat. 0aktu pengetsaan berperan penting dalam menentukan ketajaman dan kejelasan

    hasil yang muncul pada mikroskop, dimana range aktu yang ada berbeda-beda tiap

    sampel yang digunakan.

    Masalah ada etsa

    Salah satu masalah yang timbul saat proses pengetsaan adalah kurang

    sempurnya proses pemolesan yang dilakukan, yang menyebabkan tidak ratanya

    larutan etsa dalam mengenai seluruh bagian permukaan akibat struktur yang

    bergelombang. Setelah proses pengetsaan, cara pembersihan yang dilakukan bisadengan beberapa cara, diantaranya adalah menggunakan alkohol dan air,

    menggunakan ultrasonic cleaning, atau dengan menggunakan "12 yang bereaksi

    dengan ion logam dan menghilangkan pengotor-pengotor oksida yang ada pada

    struktur mikro.

    Tint Etching

    3 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    4/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Tint etchingadalah salah satu proses etsa yang bertujuan untuk menghasilkan

    arna kontras yang selektif sehingga dapat terlihat di baah pencahayaan mikroskop

    dengan menggunakan reagen tint etchant. 3eagen yang umumnya digunakan pada

    proses etsa ini adalah asam dengan pelarut air atau alkohol, yang akan membentuk

    endapan lapisan tipis berupa lapisan oksida, sulfida, molybdat kompleks, selenium,

    atau kromat, seperti natrium metabisulfite (4aS5), kalium metabisulfate ($S5),

    natrium thiosulfate (4aS%), dan sebagainya. $etebalan dari lapisan ini akan

    mengatur hasil arna lapisan dan arna dari tiap fasa, sehingga dapat terlihat fasa dan

    butir yang ada pada sampel.

    Secara garis besar, sistem reagen tint etching terbagi menjadi beberapa jenis,

    diantaranya adalah reagen anodik (mengendapkan lapisan tipis dan membuat

    pearnaan di daerah anodik), reagen katodik (mengendapkan lapisan tipis dan

    membuat pearnaan di daerah katodik), serta reagen kompleks (mengendapkan

    lapisan tipis diikuti dengan reaksi kompleks).

    Pada tint etching dengan menggunakan garam metabisulfat, mekanisme yang

    terjadi adalah reaksi penguraian saat kontak antara reagen dengan permukaan logam,

    yang akan menghasilkan S, &S, dan &. S tersebut akan men-depasi/asi lapisan

    pasif yang ada, dimana selanjutnya &S akan memberikan ion sulfur yang kemudian

    bereaksi dengan ion logam dari sampel dan membentuk lapisan sulfida.

    6ikrokonstituen yang bersifat anodik, seperti ferit dan austenit, akan menghasilkan

    arna yang berbeda-beda karena adanya perbedaan orientasi, sementara

    mikrokonstituen yang bersifat katodik, seperti karbida dan nitrida, akan terlihat lebih

    cerah.

    'ontoh aplikasi tint etching diantaranya adalah natrium molibdat untuk

    sampel baja, kromat trioksida ('r%) untuk mengetsa paduan tembaga dan aluminum,

    dan sebagainya. Prosedur tint etchingsendiri secara garis besar hampir sama dengan

    etsa kimia pada umumnya.

    Etsa Elektrolitik

    "tsa elektrolitik digunakan untuk mendapatkan konstituen tertentu seperti

    batas butir ataupun fasa, terutama untuk mengamati struktur padastainless steel.

    Anodizing

    4 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    5/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    nodisasi adalah salah satu proses etsa elektrolisis dengan cara

    mendeposisikan lapisan oksida yang ada pada permukaan logam yang epitaksis

    dengan struktur butir, dimana proses anodisasi hampir sama dengan etsa arna yaitu

    dengan cara membentuk lapisan tipis pada permukaan logam. nodisasi biasanya

    digunakan pada logam isotropis maupun beberapa logam anisotropis seperti uranium

    dan zirkon. Pada proses ini, lapisan yang ada harus bersifat relatif tipis, dimana ketika

    lapisan yang terbentuk relatif tipis, maka interferensi arna akan terbentuk dan

    struktur mikro dapat diamati, sedangkan ketika lapisan tebal terbentuk, interferensi

    arna tidak akan terbentuk.

    Potentiostatic Etching

    Potensiostatic etching merupakan salah satu teknik etsa secara elektrolisis,

    dimana elektroda referensi digunakan untuk mempertahankan potensial yang konstan

    selama proses etsa. rus mengalir diantara sampel yang bertindak sebagai anoda dan

    katoda platinum dan dikontrol oleh beda potensial antara elektroda referensi dan

    spesimen. Potensiostat sendiri terdiri atas dua tingkat amplifier 1' yang mengontrol

    arus. #enomena etsa dapat dipelajari dengan mem/ariasikan potensial dan rekaman

    kur/a polarisasi pada kedua arah. $ur/a polarisasi suatu logam tergantung pada

    temperatur, komposisi elektrolit, komposisi paduan, dan jumlah fasa yang ada.

    6etode etsa potensiostatis memiliki keuntungan dari etsa selektif konstituen

    untuk mikrostruktur yang diinginkan dengan reproduksi sangat tinggi. 6etode ini

    sendiri sangat ideal untuk mengidentifikasi fasa dan untuk melakukan metalografi

    kuantitatif.

    Polarized-Light Etchants

    Secara garis besar, logam dengan struktur kristal cubic dan isotropis tidakdapat diamati dengan metode sinar crossed-polarized ini, meskipun terdapat beberapa

    etsa kimia yang dapat ditambahkan sehingga logam dapat diamati dengan sinar

    terpolarisasi. 6etode ini biasa digunakan untuk melihat permukaan lapisan anodisasi

    pada logam dengan struktur kristal cubicseperti l untuk memperlihatkan kontras

    butir yang ada, untuk sampel tint-etched, maupun sampel heat-tinted. 7erdasarkan

    penelitian yang dilakukan oleh Perryman dan ack, untuk beberapa jenis sampel

    seperti l dan monel, polarisasi terjadi karena adanya efek kekasaran permukaan.

    5 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    6/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Heat Tinting

    $etika logam dipanaskan pada tekanan udara normal dan temperatur yang

    relatif rendah, permukaan logam akan teroksidasi, dimana untuk paduan dengan

    banyak fasa, laju oksidasi dapat dipengaruhi oleh komposisinya yang akanmenghasilkan berbagai macam /ariasi pada ketebalan oksida dan karakteristik arna

    yang muncul. 8nterferensi dari arna akan muncul apabila lapisan film sudah

    terbentuk berada di sekitaran %9 nm, dan apabila oksida memiliki ketebalan kurang

    dari nilai tersebut, maka lapisan akan sulit untuk diamati. aju oksidasi sendiri juga

    dipengaruhi oleh orientasi kristalografi dari sampel yang digunakan.

    0arna yang muncul pada lapisan diperoleh akibat terjadinya interferensi

    antara cahaya yang terdefleksi dari dalam dan luar permukaan. $ombinasi dari dua

    gelombang dengan sebuah fasa dengan sudut :;9omenyebabkan sebagian cahaya

    yang timbul akibat panjang gelombang tersebut akan menghilang, dan sebagian

    cahaya akan terbiaskan dan akan menghasilkan arna.

    Salah satu cara untuk menghasilkan lapisan film oksida tersebut adalah dengan

    menggunakan heat-tinting, termasuk di dalamnya adalah pemanasan pada hot-plate

    atau pada lembaran yang diletakan pada burner, flotasi pada timah cair, atau

    pemanasan di dalam dapur. Sebelum proses heat tintingdilakukan, permukaan logam

    harus benar-benar bersih agar didapatkan hasil yang optimal. 6etode heat tintinginisendiri memerlukan aktu kurang lebih sekitar 9 menit, dimana proses pemanasan

    dilakukan sampai terbentuk arna /iolet atau ungu pada sampel. pabila pemanasan

    dilakukan dengan menggunakan dapur, diperlukan adanya kontrol temperatur dan

    aktu untuk mengontrol jalannya proses heat-tinting. $etika pemanasan dilakukan di

    dalam induction coil, proses oksidasi berlangsung dengan sangat cepat, umumnya

    berada di range5-:9 detik.

    "fek arna yang dihasilkan dari heat tintingsangat baik, sehingga struktur

    mikro dapat diamati dengan baik dan jelas. 4amun, untuk mendapatkan hasil yang

    baik ini, diperlukan adanya pencegahan terhadap timbulnya presipitat yang akan

    mengganggu hasil yang ada, dan penggunaan metode ini sendiri umumnya jarang

    digunakan akibat kontrol temperatur dan aktu yang cukup sulit dilakukan.

    Proses heat tinting tidak dapat digunakan pada carbon steel dan low alloy

    steel, dikarenakan fasa ferrite teroksidasi dengan sangat cepat sehingga akan

    menghasilkan lapisan film sangat tebal. danya fasa sementit juga akan teroksidasi

    dengan sangat cepat, dimana keduanya akan sama-sama berarna setelah proses heattinting dan menyulitkan proses pengamatan yang dilakukan. Heat tinting dapat

    6 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    7/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    digunakan untuk mengamati adanya fasa pearlit, struktur mikro cast iron, titanium

    dan paduannya, dan sebagainya.

    Thermal Etching

    Saat logam dan keramik dipanaskan pada temperatur tinggi dalam kondisi

    /akum atau atmosfer inert, dimana senyaa stabil tidak dapat terbentuk pada

    permukaan, alur-alur akan dihasilkan pada batas kristal. danya alur-alur pada batas

    butir material dihasilkan akibat transfer atom atau ion dari satu bagian permukaan ke

    permukaan lain oleh migrasi permukaan yang menghasilkan kesetimbangan struktur

    energi bebas minimum. 7eberapa jenis logam, ketika dipanaskan pada atmosfer inert

    tertentu, juga akan cenderung membentuk sitriasi pada permukaan butir sesuai bentuk

    dan arah orientasi kristal, dimana butir dalam logam non-kubik akan memuai dan

    menyusut secara anisotropi yang menghasilkan garis-garis pada batas butir selama

    pemanasan dan pendinginan sebagai hasil perubahan dimensi anisotropi. Thermal

    etching ini sendiri terjadi pada material yang butirnya memuai dan menyusut secara

    tidak seragam akibat adanya perubahan dimensi anisotropi tersebut. Thermal etching

    dapat digunakan untuk menggambarkan batas butir pada keramik, dislokasi pada

    perak, dan sebagainya.

    Gas Contrasing

    6etode gas contrasting ini dapat dilakukan dengan menggunakan Leitz gas

    contrasing deviceyang dapat diaplikasikan untuk berbagai sampel. Pada proses ini,

    sampel diletakkan pada ruang hampa dengan menggunakan mechanical pump. Setelah

    itu, katup akan dibuka agar gas murni

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    8/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    0arna kontras yang dihasilkan pada proses ini bergantung pada ketebalan lapisan

    tertentu, yang berhubungan dengan aktu, /oltase, jarakelectron gundengan sampel,

    tipe gas, dan tekanan gas. 0aktu pelapisan yang diperlukan dapat dihitung dengan

    menggunakan formula

    "fek kontras yang ada dapat diubah dengan

    mem/ariasikan aktu dan katoda material, sedangkan

    untuk mengatur aktu pelapisan dan area pelapisan, /ariabel yang diatur adalah

    tekanan gas yang digunakan. Penggunaangas contrastingdapat diaplikasikan untuk

    berbagai logam maupun logam paduan, dimana proses ini memiliki kelebihan

    diantaranya relatif mudah dilakukan, sederhana, dan juga dapat terhindar dari masalah

    poles ulang akibat terjadinya overetching.

    Vapor Deposited Interference Film

    Perbedaan kontras antara fasa dan batas butir pada struktur mikro suatu

    material dapat dilakukan tanpa etsa, melainkan dapat juga dengan menggunakan

    deposisi /akum dari bahan yang cocok ke permukaan sampel untuk menghasilkan

    suatu lapisan tipis, rendah penyerapan, dielektrik film dengan indeks bias yang tinggi.$ontras maksimum antara dua konstituen diperoleh dengan cara mendeposisi

    permukaan material dengan lapisan yang memiliki indeks bias tinggi (ns). 7eberapa

    material yang digunakan untuk metode ini diantaranya adalah >n2e, 2i, >nSe, dan

    >nS, dimana >nSe dan 2i sedikit menyerap sedangkan >nS memilikis sifat

    transparan. Pada metode ini, diperlukan adanya indeks bias yang tinggi untuk

    membantu meningkatkan kecerahan antar fasa yang ada dan juga meningkatkan

    perpindahan fase antara gelombang yang terpantul dari konstituen yang menghasilkan

    adanya perbedaan arna. Sama seperti metode-metode sebelumnya, diperlukan

    adanya pembersihan permukaan sampel untuk mendapatkan hasil yang optimal.

    1eposisi umumnya dilakukan pada kondisi /akum dari sekitar :9%- :95 mm&g,

    dengan sampel berada di sekitar :9 sampai :5 cm dari bahan deposisi. ntuk

    mendapatkan ketebalan lapisan film yang seragam, sampel ditempatkan tegak lurus

    terhadap aliran vapor yang ada, dan sampel dapat perlahan diputar.

    8 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    9/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    agnetic Etching

    6etode yang biasa digunakan untuk mengamati magnetic domains

    diantaranya menggunakan teknik 7itter, magneto-optic Kerr dan araday effect,

    Lorentz microscope, dan x-ray topografi. 6etode 7itter merupakan metode yang

    paling umum digunakan, dimana teknik ini aalnya menggunakan partikel finely

    grounddari oksida gamma-besi yang tersuspensi dalam etil asetat. 6etode ini juga

    telah diaplikasikan untuk mendeteksi tahapan feromagnetik dalam material yang

    bersifat austenitik. 1alam melakukan teknik 7itter, sampel harus hati-hati

    dipersiapkan untuk menghilangkan artifact structure dan tegangan sisa. Suspensi

    koloid dari oksida besi magnetic diaplikasikan pada permukaan sampel, dimana

    partikel tertarik oleh stray magnetic fieldsyang akan menguraikan domain structure

    yang ada. Sampel selanjutnya diamati dengan menggunakan bright-field atau dar!-

    field illumination. ntuk mengubah struktur magnet yang ada, digunakan sebuah

    kumparan magnet atauyo!e. 2eknik 7itter ini sendiri terbatas untuk pengamatan yang

    bersifat statis atau struktur yang memiliki perubahan domain perlahan.

    Ion !om"ardment Etching

    "on-bombardment etching adalah teknik metalografi khusus yang digunakan

    untuk material yang sulit untuk dietsa dengan menggunakan metode kimia. Pada

    metode ini, ion ditembakkan menuju permukaan material, dimana adanya energi dan

    sudut pantulan yang berbeda dari ion akan menggambarkan bentuk mikrostruktur

    yang sebenarnya. Semakin tinggi energi yang ditembakkan, maka kedalaman

    penetrasi akan semakin meningkat dan hasil sputtering juga akan meningkat.

    6etode etsa ion-bombardment terbagi menjadi %, yaitusputtering fisik dengan sinar

    ion,sputteringfisik katodik dengangas-discharge ion bombardment, dansputtering

    kimia dengan activated gas discharge.

    #puttering fisik dengan sinar ion dalam kondisi /akum banyak digunakan

    untuk ion-thinning foils yang digunakan untuk transmission electron microscopy

    9 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    10/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    (2"6) atau untuk studi teknik seperti analisis uger. "on etching pada tingkat

    sputtering rendah juga sering digunakan untuk membersihkan sampel sebelum

    dilakukan analisis kimia di permukaan sampel uji. sputtering fisik katodik dengan

    gas-discharge ion bombardmentuntuk mempercepat ion di atas spesimen (katoda)

    menggunakan potensi dc hingga sekitar 5 k= dalam kondisi /akum. "tsa =acuum

    katodik banyak digunakan untuk melihat struktur mikro dari aluminium dan besi cor.

    "tsa jenis ini banyak digunakan untuk mengetahui struktur logam yang sulit untuk

    dietsa normal dan telah digunakan pada sampel radioaktif dan juga keramik. 6etode

    ini memiliki kekurangan sampel tidak di-mount pada plastik, karena debit cahaya

    akan terurai oleh plastik dan mengkontaminasi film yang ada di permukaan. Selain

    itu, proses ini juga menghasilkan panas yang cukup besar dan memerlukan adanya

    biaya peratalan yang cukup mahal.

    Dislocation Etch Pitting

    Pit hasil etsa terbentuk dengan cara merendam kristal ke dalam cairan tertentu

    atau gas pada temperatur kamar atau tinggi untuk jangka aktu tertentu. Selain

    dengan menggunakan etsa kimia, dislokasi dapat terungkap menggunakan electrolytic

    etching, thermal etching, preferential o$idation, atau ionic bombardment. 6etode

    yang paling banyak digunakan untuk mengetahui adanya dislokasi adalah dengan etch

    pitting method.

    7entuk dari etch pit ditentukan oleh rasio perpindahan lateral surface steps

    (/j) ke tingkat di mana memperdalam pit (/ ?). !ika rasio /i < /n kecil, (kurang dari

    :9), hasil pit didefinisikan dengan baik. Sebuah sukses solusi etsa-sumuran

    menghasilkan rasio kurang dari :9. Secara umum, / @dapat diturunkan dengan

    menambahkan kotoran ke solusi. 1alam etsa beberapa sampel, misalnya, di etsa i#,

    konsentrasi aktif ?racun? sangat penting, sementara di lain itu tidak.rientasi kristalografi dari permukaan sering memiliki efek besar pada respon

    etsa. 7idang-bidang yang padat umumnya yang paling mudah untuk etsa, dan hanya

    bidang-bidang high-inde$ yang dapat diberikan proses etsa.

    Corrosion Test

    Proses etsa juga dapat digunakan untuk mengetahui ketahanan korosi dari

    logam, dimana salah satu tes yang paling terkenal adalah etsa elektrolitik dari

    stainless steel dengan menggunakan asam oksalat. 1engan dilakukannya corrosion

    10 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    11/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    test ini, dapat diketahui adanya kemungkinan intergranular corrosion yang diketahui

    dari adanya ditchespada batas butirstainless steel.

    #pesific Etching $ecommendation

    !oga"

    Alu"uniu" dan aduann#a

    arutan untuk mengetsa aluminium dan paduannya yang biasa digunakan

    adalah larutan etsa . lumunium murni diserang oleh dilute a%ueous solutionsyang

    mengandung salah satu dari larutan &'l atau tetapi bukan dari larutan & S*atau

    &4%. lumunium juga dapat diserang oleh caustic solutionsseperti larutan 4a&,

    namun senyaa intermetalik menjadi sangat reaktif dan ditemukan penyimpangan

    efek dari etching. Pengetsaan untuk menunjukkan batas butir relatif sangat sulit

    dilakukan untuk beberapa paduan dan kondisi perlakuan tertentu, dan diperlukan

    adanya teknik anodizinguntuk menunjukkan batas butir dengan bantuan polarisasi

    cahaya.

    "tsa $eller dapat menunjukkan batas butir seri AAA dan BAAA dari

    wroughtpaduan alumunium yang terdapat di alumunium C tembaga dan alumunium

    C zinc casting. 3eagen $eller menunjukkan batas butir pada paduan di suhu temper

    2% pada kondisi non-annealed. 3eagen $eller juga dapat digunakan untuk memeriksa

    cold-wor!ed dan rekristalisasi dari paduan, mendeteksi arah yang diinginkan dan

    untuk membedakan antara perlakuan temper, serta dapat digunakan untuk seri AAA

    dari paduan alumunium-tembaga.

    1isamping teknik anodizing, hanya sedikit metode color etchingyang telah

    dikembangkan untuk paduan alumunium. 7eraha telah mengembangkan sebuah

    larutan kromat yang mengandung 'r%, &'l dan sodium sulfat, dimana asam akan

    menyerang permukaan secara selektif, memproduksi etsa, dimana pembentukan

    lapisan &coating'tipis kromat dipercepat secara tidak seragam di permukaan logam.

    !enis ketebalan coating yang tidak merata tersebut akan menghasilkan perbedaan

    arna yang kontras. 7eraha juga telah mengembangkan suatu color etchant yang

    berguna untuk membedakan fasa dengan tidak mearnai matriks. 3eagen ini dan

    color etchantyang lainnya menggunakan larutan molybdate untuk pearnaannya.

    11 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    12/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Anti"on# dan $is"uth

    ntimony dietsa dengan mineral asam, sementara bismuth diserang

    menggunakan asam nitrat dan asam halogen apabila terdapat oksigen. Pengujian

    dilakukan dengan menggunakan polarisasi cahaya.

    $er#lliu"

    Struktur butir dari beryllium yang sudah dipoles bisa diamati menggunakan

    polarisasi cahaya. Salah satu zat etsa yang biasa digunakan adalah larutan 5D &S*.

    Heat tinttidak hanya memunculkan struktur dari butir, tetapi juga menghasilkan etch

    pits yang tidak ada hubungannya dengan struktur kristal. "tsa /acuum cathodic juga

    12 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    13/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    dapat digunakan untuk beryllium. 7eberapa metode elektrolit etsa telah

    dikembangkan dan hal ini menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan

    menggunakan etsa kimia.

    %ad"iu"& !ead& Tin& dan 'inc

    'admium diserang menggunakan hampir semua mineral asam, dengan

    pengujian umumnya menggunakan cahaya polarisasi.

    2imbal dan paduannya biasanya diuji dengan mikroskop, dan beberapa zat

    etsa yang digunakan telah dikembangkan. 2imbal murni diserang perlahan dengan

    asam hydrochloric dan cepat dengan asam nitrit.

    2imah diserang umumnya mengunakan mineral asam dan dengan larutan

    4a&. ksida yang tidak terlarut akan terbentuk pada permukaan dan mengaburkan

    mikrostruktur yang ada. 7eberapa paduan dari timah bersifat anisotrop dan akan

    memberikan respon pada cahaya polarisasi.>inc murni dapat dietsa oleh semua asam. arutan reagen yang biasanya

    digunakan mengandung 'r%, oksidator kuat yang akan aktif dengan penambahan

    sodium sulfat 4aS*. 7eberapa /ariasi dari etsa ini biasanya digunakan, tergantung

    dengan komposisi paduannya. ntuk mencegah etsa yang tidak merata, permukaan

    sampel dibasahi dengan air sebelum dilakukan pencelupan. ntuk mencegah masalah

    noda, sampel dibersihkan dalam 9D larutan 'r% setelah di etsa dan kemudian

    dibersihkan dengan air dan alkohol. 6eskipun hampir semua pengujian dilakukan

    pada cahaya yang terang, batas butir sampel zinc relatif susah untuk didefinisikan, dan

    lebih mudah untuk mendefinisikan struktur butir dengan menggunakan polarisasi

    cahaya. "tsa menggunakan reagen palmerton menghasilkan beberapa arna yang bisa

    lebih ditegaskan menggunakan cahaya polarisasi. ntuk menunjukkan batas butir

    zinc, dapat digunakan larutan etsa yang mengandung sulfur dan asam hydroflouric.

    %hro"iu"& "ol#(denu"& dan tungsten

    $rom diserang secara sangat perlahan oleh larutan asam nitrit dan dengan

    cepat menggunakan larutan asam hydrochloric atau asam sulfuric.6olybdenum tahan terhadap serangan oleh asam hydrochloric atau asam

    sulfuric, sementara asam hydroflouric menghasilkan pitting dan larutan asam nitrit

    menghasilkan serangan cepat terhadap pitting.

    2ungsten tahan terhadap serangan dengan mineral asam, tetapi tungsten bisa

    diserang perlahan menggunakan campura asama nitrit dan asam hydroflouric.

    2ungsten bisa diserang menggunakan hidrogen peroksida yang mendidih. $etiga

    logam ini bisa diserang dengan menggunakan larutan alkali yang mengandung

    oxidizer.%o(alt dan Mangan

    13 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    14/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    'obalt dapat dietsa dengan mudah oleh asam nitrat yang encer dan relatif

    kurang baik jika dietsa dengan menggunakan asam klorida atau sulfat encer, dan tidak

    dapat dietsa sama sekali dengan larutan caustic.

    6angan adalah logam yang kurang reaktif, dimana asam dan basa dapat

    menyerang 6n dan membentuk lapisan 6n. 6eskipun paduan 6n mudah tergores,

    paduan 6n murni relatif sulit untuk dietsa karena adanya pembentukan film di

    permukannya, dimana diperlukan adanya pemolesan ulang apabila sebuah lapisan

    film terbentuk.

    Te"(aga dan aduann#a

    Pemeriksaan metalografi pada sampel tembaga dan paduannya dilakukan

    untuk mendeteksi porositas pada coran atau adanya inklusi yang terkandung. 'ahaya

    yang terpolarisasi digunakan untuk mengidentifikasi inklusi 'u, yang tampak

    berarna merah ruby terang dalam cahaya yang terpolarisasi. "tsa yang paling umum

    digunakan untuk tembaga dan kuningan adalah campuran dari amonium hidroksida(4&*&), %D hidrogen peroksida (&), dan air. monium hidroksida sendiri

    14 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    15/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    bersifat korosif, sedangkan hidrogen peroksida bersifat cenderung netral saat

    pengetsaan. Penambahan air berguna untuk memperlambat sifat korosifitas yang ada

    dan untuk mengontrol kecepatan reaksi.

    arutan etsa 4&*&-&-& menghasilkanpittingtanpa arna butir yang

    kontras. &asil etsa terbaik diperoleh dengan menggunakanferric chloride. 7eberapa

    reagen etsa digunakan untuk mengetahui struktur paduan aluminium perunggu.

    "tching (sabbing) dengan air %D amonium persulfat dan :D amonium hidroksida

    mengungkapkan struktur butir dalam sampel annealdan menunjukkan mikrostruktur

    setelah proses heat treatment.

    7eberapa reagen elektrolit juga telah dikembangkan untuk 'u dan paduannya.

    arutan aEueous :D 'r%telah digunakan untuk aluminium perunggu dan paduan

    'u-7e. arutan etsa elektrolit natrium tiosulfat digunakan untuk mengetahuideformasi di alpha kuningan.

    Ger"aniu" dan Silikon

    Fermanium dan silikon merupakan dua unsur yang relatif inert, dimana untuk

    germanium sendiri tidak akan terserang dengan etsa yang dingin kecuali asam nitrat.

    "tsa yang biasa digunakan adalah asam sulfat panas atau 59D asam nitrat panas, dan

    juga hidrogen peroksida panas. ntuk silikon, etsa yang sering digunakan adalah

    larutan alkalin dengan campuran nitrat dan asam florida.

    Indiu" dan Thalliu"

    8ndium dapat dietsa dengan cairan &'l atau &S*pada temperatur ruangan,

    meskipun proses etsa dapat dilakukan lebih cepat dengan &'l konsentrasi tinggi atau

    &4%ketika dipanaskan.

    2hallium dapat digunakan semua jenis mineral asam, dengan asam nitrat dapat

    menyerang paling cepat.

    $esi dan $a)a

    2erdapat dua jenis etsa yang paling umum digunakan yaitu, nital dan pikral.

    4ital relatif lebih umum digunakan, akan tetapi pikral dapat menghasilkan hasil

    struktur mikro yang lebih baik untuk beberapa jenis struktur. 4ital dapat dapat

    mengetsa batas butir dari ferit dan sementit dan batas antara keduanya, sementara

    pikral tidak dapat mengetsa batas butir dari ferit. 4ital lebih umum digunakan pada

    baja karbon hasil roll dan normalizing karena dapat memperlihatkan struktur ferit dan

    pearlitnya. kan tetapi, pikral dapat memperlihatkan fasa pearlit yang lebih apabila

    bagian yang ingin difokuskan adalah pada fasa pearlit. Pada baja karbon rendah

    (terutama hasil hot roll), zat etsa yang digunakan adalahh 6arshall reagen (satu

    bagian ;g asam oksalat, 5m &S*, dan :99m & dan satu bagian lainya %9D

    &).

    15 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    16/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    4ital dan Pikral juga digunakan dalam penelitian struktur martensit. ntuk

    mengamati fasa martensit hasil %uenching, nital lebih baik digunakan daripada pikral.

    !ika martensit dihasilkan dari proses difusi terkontrol maka lebih baik digunakan

    pikral. Struktur martensit akan lebih mudah diteliti dengan nital dan pikral apabila

    dihasilkan dari austenit yang lebih kasar dan juga penelitian dapat ditingkatkan

    dengan bantuan cahaya yang terpolarisasi.

    ntuk hasil annealpada baja mangan austenitik, dapat digunakan nital pada

    aktu yang singkat dilanjutkan 9D sodium metabisulfat yang akan menghasilkan

    kontras arna yang sangat baik. Selain itu pikral juga dapat menghasilkan gambar

    yang memuaskan. ntuk daerah batas butir dapat digunakan etsa seperti &4%, &'l,

    dan sebagainya.

    *ual-hase steelsntuk melihat mikrostruktur dalam &S, umumnya pengetsaan dapat

    dilakukan dengan nital atau pikral, namun dengan fasa yang dimiliki oleh baja jenis

    ini, menyebabkan perhitungan komposisi pada masing-masing fasa menjadi kurang

    spesifik. 7eberapa penelitian dikembangkan untuk dapat menentukan komposisi fasa

    yang adapada &S, contohnya dengan zat etsa lkaline 'hromate yang dapat

    membedakaan pembentukan ferrite GlamaH dan GbaruH yang terbentuk saat perlakuan

    panas intercritical. >at etsa lainnya yang dapat digunakan adalah :9D larutan sodium

    metabisulfite ataupun campuran dari *D pikral dan :D larutan sodium metabisulfite.

    $eduanya dapat digunakan untuk mengetahui persentase rendah dan tinggi dari

    kandungan fasa kedua atau second-phase.

    Te"er e"(rittle"ent etchants

    (mbrittlement terjadi akibat adanya segregasi impurities seperti fosfor,

    antimoni, arsenik, dan timah pada batas butir austenit. >at etsa yang pertama kali

    digunakan adalah asam pikrat jenuh beralkohol dengan aktu pengetsaan 9 hingga

    %9 jam. $emudian, dikembangkan wetting agent untuk meningkatkan respons

    terhadap pengetsaan dengan penambahan sejumlah kecil zephiran klorida

    (benzalkonium klorida). Pada beberapa percobaan berikutnya, sebuah larutan

    mengandung asam pikrat eterik dan zephiran klorida dikembangkan. $edua larutan

    dicampur dan didiamkan semalaman dengan adah tertutup untuk mencegah

    penguapan eter. arutan akan terpisah menjadi lapisan dimana lapisan atas akan

    berisi campuran asam pikrat dalam eter dan zephiran klorida, lapisan ini kemudian

    didekantasi dan dilarutkan dalam eter. Sampel dietsa dengan pencelupan selama :

    16 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    17/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    hingga :5 menit. pabila sampel mengalami temper embrittlement, batas butir

    austenit akan terlihat dalam pengamatan mikrostruktur.

    Prior A%stenite Grain #ize

    Prior austenite grainadalah butir yang terbentuk selama fasa austenit. Sifat

    mekanis dan properties lain dari baja hasil perlakuan panas akan sangat ditentukan

    oleh pembentukan butir butir ini.

    7eberapa etsa telah dikembangkan untuk pengungkapan ini, namun tidak ada

    satu etsa uni/ersal yang mampu digunakan pada semua baja. 7eberapa etsa yang telah

    terbukti mampu mengungkap butir tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

    'at Etsa Sa"el Keterangan

    Nital& -,. 2ool Steels, 8S8 , 1 s Euench dan tempered

    pada %:I9

    ' kebaah/ilela reagent

    0Picric acid+ 1%l + etanol2

    6n'r6o Steels Perlu perlakuan poles dan

    etsa berulang ulang

    3e%l4& ,-5. o-' martensit steels ightly tempered sample

    3e%l4 + 1%l 6edium carbon steels

    Sodiu" (isul6ate o-' heat treated plate

    steels

    Marshall7s reagent o-' carbon steels

    8icral& 9. + teeol& :5. 8S8 ;I9, *:*9, 5:I9 s Euench dan tempered

    pada J*9

    ', *B9

    ', dan

    I*J9'

    Proses pengetsaan tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan zat etsa,

    dimana diperlukan sebuah etting agent yang akan membantu kerja zat etsa tersebut.

    Pada beberapa kasus sering ditemui baha zat etsa tidak dapat bekerja tanpa adanya

    etting agent. 7eberapa etting agent yang sering digunakan bersamaan dengan zat

    etsa diatas adalahK &'l, teepol, skuin, ofacutan, sodium trydecilbenzen sulfonate,

    zephiran chloride, tergitol p-;, triton A-:99, dan aerosol-Prior austenite grainakan mudah terungkap pada baja yang telah dilakukan

    tempered embritlement. Pada temper embritlement, sebagian fosfor akan tersegregasi

    pada batas butir dan pada saat etsa berlangsung, fosfor pada batas butir inilah yang

    akan membantu terungkapnya prior austenite grain.

    Selecti;e %ar(ide

    2erdapat banyak etsa yang dapat digunakan untuk mengungkap fasa karbida

    pada sebuah baja, namun kebanyakan etsa tersebut hanya mengungkap fasa karbida

    secara keseluruhan, bukan sebuah fasa karbida seperti #e%', 6I', dll.

    17 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    18/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Pengetsaan dapat dilakukan dengan zat etsa sodium metabisulfate untuk

    matriks martensit dan $lemmLs : untuk matriks ferit. Setelah fraksi /olume dari

    karbida diketahui, sample dipoles ulang dan di etsa dengan zat etsa untuk karbida

    tertentu. 7eberapa zat etsa serta reaksinya terhadap karbida tertentu dapat dilihat pada

    tabel dibaah ini

    &'(gen Enrichment Etchant

    arutan etsa yang dapat digunakan untuk mendetesi adanya oksigen pada

    sampel baja adalah gpicric acid + 5 g 4a& + :99 ml air atau : g pyrogallol &atau

    gallic acid' ) 9 g %9D larutan 4a&, dimana x$ygen-enriched area akan terlihat

    pada mikrostruktur dengan arna putih dalam matriks yang berarna gelap.

    Incl%sion Etchant

    6etode yang dikembangkan untuk mendeteksi inklusi dalam sampel baja ialah

    metode yang dikembangkan oleh $unkele, yaitu dengan memberikan larutan

    campuran ml &4%dan JJ ml alkohol ke permukaan sampel. ntuk mendeteksi

    adanya inklusi sulfida, beberapa immersion etch yang dapat digunakan diantaranya

    adalah dilute a%ueous *r+, dilute a%ueous &S*, dan dilute a%ueous o$alic acid.

    Salah satu teknik lain adalah dengan merendam kain poles selvyt ke dalam

    larutan perak nitrat, dan permukaan sampel yang telah dipoles digosokkan ke kain

    tersebut. Perak yang ada pada kain akan ditransfer untuk menutupi inklusi 6nS dan

    #eS dengan lapisan putih, akan tetapi, kontras yang terbentuk antara inklusi putih

    tersebut dan matriks sangat rendah, dan diperlukan adanya /apour deposition dari

    18 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    19/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    senyaa high refractive seperti >nSe untuk membantu meningkatkan kontras

    tersebut. Tint etchants juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi inklusi,

    contohnya lead sulfide tint etchyang akan mearnai inklusi sulfida dengan arna

    putih di antara mikrostrukturpreetched &nital' matri$.

    Etchant untuk&'ide #cales

    ksidasi dari besi murni dalam range temperatur :999-:%99 ' akan

    menghasilkan tiga jenis oksida utama, yaitu #e%(hematite), #e%*(magnetite), dan

    #e (ustite). &ematite memiliki sifat anisotropi dan merespon cahaya yang

    terpolarisasi dengan baik. 6agnetite bersifat isotropi dan terlihat gelap di baah

    polarized light. 0ustite dalam temperatur ruang akan bersifat anisotropi. #e

    tetragonal akan terbentuk apabila besi telah mencapi supersaturated dengan oksigen.

    #asa ini bersifat sedikit anisotropik, sehingga menghasilkan respon yang lemahterhadap adanya pengamatan dengan menggunakanpolarized light."on beam etching

    dapat digunakan untuk identifikasiscale ini. ksida #e juga dapat dideteksi dengan

    menggunakan larutan &'l yang terlarut dalam alkohol, dimana larutan ini akan

    bereaksi dengan #e, akan tetapi tidak bereaksi dengan #e*.

    Etsa untuk stainless steel

    #tainless steel merupakanpaduan berbahan dasar besi dengan peningkatan

    ketahanan korosi yang dikarenakan oleh penambahan krom dan komposisi lain,

    seperti 6o, 2i, 4b, 4, dan sebagainya, dan pada mikrostrukturnya, terdapat berbagai

    macam fasa termasuk ferit, martensit, austenit,precipitation hardened dan kombinasi

    duplex. $ompleksitas dari paduan ini menyebabkan banyak teknik etsa untuk

    mengungkapkan struktur umum dan perbedaan fasa dari stainless steel.

    Sinar yang terpolarisasi memiliki kegunaan terbatas pada stainless steel,

    dimana sinar ini hanya dapat mendeteksi fasa sigma. ntuk mengetahui

    mikrostrukturstainless steel, cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan

    heat tinting, dimana prses ini dilakukan pada suhu I*J 9' selama 9 menit dengan %

    tipe reagen etsa seperti konsentrat atau larutan etsa asam terlarut, alkaline

    ferricyanide pada temperatur ruang, maupun etsa elektrolitik.

    "tsa asam umumnya menyerang batas butir dan meninggalkan konstituen

    seperti karbida dan sigma fasa dalam keadaan tidak terdiferensiasi, kecuali

    morfologiny, sehingga etsa asam ini ideal untuk mengungkapkan struktur struktur

    butir dan fase yang ada.

    l!alin ferrisianidbanyak digunakan untuk membedakan antara fasa austenit,

    ferit, sigma fasa, dan karbida, meskipun resolusi dan keseragaman fasa deliniasi yang

    dihasilkan tidak sebaik etsa elektrolitik.

    19 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    20/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    "tsa elektrolitik memiliki tingkat selekti/itas yang sangat baik. "tsa ini dapat

    secara akurat dikendalikan oleh aktu, /oltase, densitas arus, dan komposisi larutan,

    sehingga dapat dicapai high degree of reproducibility.Pengetsaan elektrolitik juga

    dapat terbebas dari masalah pearnaan.

    Selain itu, terdapat juga cara yang bisa dilakukan untuk membedakan fasa

    sepertiferrite, fasa sigma, dan karbida pada austenitic stainless steelPengetsa yang

    banyak digunakan untuk stainless steel diantaranya adalah etsa spesimen

    menggunakan ilella/s reagentuntuk menunjukkan semua konstituen, etsa spesimen

    menggunakan 0ura!ami/s reagentdi temperatur ruangan untuk mearnai karbida

    tanpa menandai fasa ferrite dan fasa sigma, dan etsa elektrolitik menggunakan 'r%

    cair yang akan menyerang karbida dan fasa sigma tanpa menyerangferrite.

    . kuran butir dari austenitic stainless steel dapat diperkirakan denganmenggunakan metode perbandingan. Penghitungan secara langsung dapat dilakukan

    dimana twin boundaryharus diabaikan. &al tersebut disebabkan pengetsa yang umum

    digunakan akan menggambarkan baik itu butir maupun twin boundaries, tetapi tidak

    semua butir akan terserang. $esalahan penghitungan dapat terjadi akibat penyerangan

    yang terbatas tersebut terutama jika digunakan analisis gambar. 3espon etsa yang

    lebih baik akan didapatkan jika sampel diberikan perlakuan sensitasi di I59 o' terlebih

    dahulu sebelum dipoles dan dietsa menggunakan etsa yang sensitif terhadap karbida.

    Etchant E66ect on

    M N O N 4i%2i(Q) 6%'I

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    21/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    katoda SS&

    ;oltase /2

    lebih

    dangkal

    daripada

    fasa sigma

    fasa

    sigma dan

    ferit telah

    hilang,. asa"

    oksalat

    0digunakan

    secara

    elektrolitik

    dengan

    katoda 8t&

    ;oltase 4-9/

    2erserang

    moderate

    Sangat

    tergarisi dan

    menunjukka

    n adanya

    kontras

    putih pada

    austenit

    Sangat

    tergarisi

    dan

    menunjuk

    kan

    adanya

    kontras

    putih pada

    austenit

    2ergarisi

    secara

    halus

    2ergarisi dengan

    keberadaan second

    phase lain yang

    banyak.

    2ergarisi

    sebelum

    struktur

    umum

    terlihat

    s

    95g Asa"

    sitrat& 4g

    KI& = g 1%l

    dan air >

    "l:

    0digunakansecara

    elektrolitik

    dengan

    katoda SS&

    ;oltase /2

    2erserang 2ergarisi

    tapi tidak

    terserang

    atau

    terserang

    sedikit

    2ergarisi

    tapi tidak

    terserang

    atau

    terserang

    sedikit

    2ergarisi

    tapi tidak

    terserang

    atau

    terserang

    sedikit

    2ergarisi tapi tidak

    terserang atau

    terserang sedikit

    2ergarisi

    tapi tidak

    terserang s

    d

    21 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    22/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Magnesiu"

    arutan etsa untuk magnesium dan paduannya relatif memiliki komposisi

    yang sederhana dan tidak terlalu aktif, karena mineral acid dan organic acid dapat

    menyerang magnesium dan paduannya. 7eberapa selective etchants yang

    dikembangkan untuk menyerang beberapa konstituen diantaranya adalah 6g:Bl:,

    6gSi, 6gB>n%, atau 6g>n. Pada beberapa proses etsa, glycol etchant sering

    digunakan.

    Nickel

    4ikel tidak dapat dietsa menggunakan larutan alkaline, mengalami serangan

    yang lambat dari dilute&'l atau &S*dan terlarut di dalam dilute&4%. arutan

    etsa untuk nikel dan paduannya harus bersifat kuat. "tsa yang banyak digunakan

    diantaranya adalah etsa elektrolitik, waterless Kalling/s dengan pererbandingan

    larutan &'l, &S*, dan &4%sebesar J K 5 K % dan beberapa /ariasi glyceregia

    untuk immersion etchants, dan sebagainya.Penyerangan di grain boundary nikel

    relatif mudah untuk dilakukan, tetapi grain contrast (facet etching) susah untuk

    didapatkan.

    Nio(iu"& Tantalu"& dan /anadiu"

    4iobium tahan terhadap serangan semua mineral acid, kecuali hydrofluoric.

    leh sebab itu, etsa kimia yang digunakan untuk niobium umumnya mengandung

    dan diperlukan adanya penanganan khusus. Penambahan nitric aciddapat membantu

    mempercepat penyerangan dan proses pengetsaan. 'ampuran yang terdiri dari ,

    &4% dan chemical atau pelarut lain bersifat tidak stabil dan harus digunakan

    langsung setelah pencampuran (maksimal : jam setelah pencampuran). ntuk

    mengetsa niobium, diperlukan jumlah minimal sebesar *D yang dibutuhkan untuk

    etching, dimana peningkatkan kadar dan jumlah tidak meningkatkan attac! rate.

    Secara garis besar, tantalum mirip dengan niobium, dimana tantalum tahan

    terhadap semua mineral acidskecuali . Penambahan asam nitrat ke dalam

    dapat meningkat laju penyerangan pada tantalum. arutan etsa untuk tantalum sendiri

    mirip seperti dengan niobium.

    =anadium mudah diserang dengan asam nitrit dan tahan terhadap dilute

    hydrochloricdan asam sulfur, serta relatif lambat ketika diserang dengan asam sulfat

    panas. arutan etsa /anadium umumnya terbuat dari campuran , nitric acid, air,

    lactic acid, atau gliserin.

    !oga" Mulia

    "mas tidak dapat diserang oleh mineral acid, tapi terkikis oleh klorin yang

    baru tercipta di aEua regia dan dengan menggunakan beberapa oksidator yang sangat

    kuat. Paduan emas lebih mudah untuk dietsa dari pada emas murni.

    22 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    23/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    Perak dapat diserang dengan menggunakan larutan &4% dan asam sulfat

    panas, tetapi tidak dapat diserang dengan asam sulfat dingin atau dengan asam

    halogen. Perak juga terserang oleh campuran alkali sianida, dan beberapa etsa jenis ini

    telah dikembangkan, meskipun etsa ini harus digunakan di baah suatu penutup

    dengn tingkat kehati-hatian yang tinggi karena memungkinkan terjadi e/olusi

    hidrogen sianida mematikan.

    3uthenium juga sangat tahan terhadap mineral asam dan tidak dapat diserang

    oleh aEua regia. 3uthenium dapat diamati dengan menggunakan cahaya yang

    terpolarisasi (karena strukturnya yang bersifat &'P) dan juga dengan etsa elektrolitik.

    3hodium juga tahan terhadap asam mineral dan tidak dapat diserang oleh aEua

    regia. ntuk mengamati struktur mikro rhodium, cara yang biasa dilakukan adalah

    dengan etsa elektrolitik.Paladium dapat diserang oleh asam nitrat yang dibantu oleh senyaa oksigen

    atau nitrogen oksida. Eua regia sendiri mampu menyerang paladium, akan tetapi

    dengan kecepatan pengikisan yang sangat lambat. 'ara lain untuk mengamati struktur

    mikro paladium adalah dengan menggunakan etsa kimia dan juga etsa elektrolitik.

    smium tidak dapat diserang oleh mineral aciddan aEua regia. Struktur mikro

    osmium dapat diamati dengan menggunakan etsa elektrolitik dan juga dengan cahaya

    terpolarisasi.

    8ridium tahan terhadap serangan oleh semua etsa kimia yang bersifat asam dan

    basa. Struktur mikro iridium hanya dapat diamati dengan menggunakan etsa

    elektrolitik.

    Platinum tahan terhadap mineral asam tetapi dapat terkikis dengan aEua regia

    panas. Selain itu, struktur mikro platinum dapat diamati dengan menggunakan etsa

    elektrolitik.

    !oga" Radioakti6

    ranium memiliki struktur kristal ortorombik dan sangat anisotropic, sehingga

    pengujian dapat dilakukan dengan cahaya terpolarisasi. "tsa pada uranium tidak

    sederhana, seperti contohnya adalah &'l dan , terkikis perlahan-lahan oleh larutan

    &S*, namun tidak terkikis oleh larutan &4%.

    Plutonium murni relatif sulit untuk dietsa dengan zat kimia, dan jauh lebih

    mudah untuk mengetsa paduan plutonium. "tsa elektrolitik secara umum merupakan

    cara terbaik untuk Pu dan paduannya. &asil dari oksidasi permukaan yang selektif,

    etsa ini menunjukan struktur dibaah pencahayaan yang terang atau di baah cahaya

    terpolarisasi. =acuum katodik etsa juga telah sering digunakan untuk menunjukan

    struktur logam radioaktif meskipun proses berlangsung agak lambat. Pemanasan

    23 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    24/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    selama proses etsa harus diminimalkan karena alpha plutonium mengubah beta

    plutonium pada temperatur sekitar *; 9# (:9 9').

    2horium dapat diserang dengan air dan larut dalam &'l, sedangkan paduan

    dari thorium lebih tidak reaktif.

    !oga" Tanah ?arangogam logam tanah jarang bersifat cukup reaktif, dan strukturnya dapat

    terungkap dengan oksidasi di udara. Sebagian besar dari logam-logam jenis ini dapat

    diserang dengan menggunakan nital. 2erdapat cara anodizing untuk 'e dan a,

    dimana terbentuk lapisan film oksida anodik yang melindungi permukaan dari

    oksidasi sehingga memungkikan pemeriksaan jangka panjang tanpa inter/ensi dari

    oksidasi. ntuk holmium, cara yang dapat dilakukan adalah dengan vacuum etching.

    Seleniu" dan Telluriu"

    Selenium dapat bereaksi dengan asam nitric yang memproduksi asamselenous. Selenium juga dapat diserang oleh larutan alkali kuat, larutan sodium

    sulfide kuat, dan dengan aEua regia, tetapi tidak dapat diserang dengan menggunakan

    asam halogen.

    2ellurium tidak diserang dengan larutan &'l atau&S*, tapi teroksidasi

    dengan &4%, &S*,dan dengan larutan alkalin terkonsentrasi yang panas. 2ellurites

    menunjukkan karakteristik yang cukup berbeda dari tellurium, dimana tellurides dapat

    diserang oleh larutan &'l dan memproduksi hydrogen telluride, yang larut dalam air

    dan membentuk asam kuat.

    Titaniu" dan 8aduan Titaniu"

    2itanium dapat dietsa dengan &'l, , &S*, dan &4%. apisan oksida

    yang terbentuk pada permukaan 2i dan paduan 2i harus dietsa dengan reagen yang

    kuat. berperan untuk menyerang permukaan dan &4% berperan untuk

    memperjelas bagian yang diserang tersebut.

    3eagen $roll merupakan reagen etsa yang tertua dan sering digunakan.

    3eagen ini mengandung dan &4%dan dapat memperlihatkan batas butir material

    dengan baik. ntuk membantu mengurangi adanyastainingpada permukaan material,

    $roll dan etsa lainnya diaplikasikan dengan cara swabbing (mengusapkan dengan

    kain lembut ke permukaan material).

    3eagen 3emington juga memilki kemampuan yang sama dengan $roll,

    namun perbedaan keduanya berada pada kandungan reagen ini yang terdiri dari

    dan &4% di gliserin. 3eagen 3emington 7 tidak mengandung &4% dan lebih

    efektif untuk alpha-beta alloys, karena fasa alpha terlihat lebih gelap dikarenakan

    terdapat fasa beta di sekelilingnya.

    24 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    25/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    arutan etsa yang mengandung potassium hydroxide dan hydrogen peroksida

    berpotensi untuk merusak fasa alpha. Selain itu, dan &4%dengan asam laktat

    dapat juga digunakan sebagai pengetsa dengan menggunakan teknikswabbing. Pada

    le/el yang lebih tinggi, reagen ini dapat menjadi chemical polisher selama

    pengetsaan sehingga dapat memperjelas strukturnya.

    ntuk fasa alpha 2i, pengetsaan dengan larutan 9.5D dan dengan teknik

    pencelupan dapat merusak fasa tersebut. 3eagen $roll juga berpotensi untuk merusak

    fasa tersebut jika dilakukan dengan pencelupan.

    #asa alpha memiliki struktur &'P dan dapat terpolarisasi dengan cahaya

    polarized. #asa beta memiliki struktur 7'' dan tidak terpolarisasi oleh cahaya

    polarized, sehingga untuk melihat fasa alpha pada paduan dapat digunakan etsa dan

    cahaya polarized, meskipun fasa alpha akan terlihat dalam bentuk eEuiaxed.Heat tintingdi udara dengan temperature *99-B9* 9' telah banyak digunakan

    untuk menyeleksi fasa, dimana Heat tinting dapat memberikan arna ke struktur

    dengan sangat baik. arutan electrolytic anodizing juga masih banyak digunakan

    karena kemampuannya yang baik dalam mengetsa titanium.

    'irconiu" dan 1a6niu"

    >irconium dan &afnium merupakan logam yang cukup inert, dimana kedua

    logam tersebut hanya dapat dietsa menggunakan dan aEua regia. >irconium dan

    &afnium memiliki struktur kristal &'P dan mampu merespon cahaya polarisasi

    disebabkan karena sifatnya anisotropi, meskipun paduan hafnium lebih sulit untuk

    diamati dengan menggunakan cara ini.

    "tsa elektrolitik juga dapat digunakan untuk kedua logam ini, meskipun hasil

    yang ada relatif kurang bagus.

    $orida& Kar(ida& Nitrida& dan Oksida

    Sebagian besar material oksida keramik merupakan material yang sangat inert

    dan sulit untuk dietsa secara kimiai, dimana zat yang biasa digunakan adalah lelehan

    garam, etsa termal, etsa katodik, dan etsa /akum. "tsa termal mempunyai kelebihan

    membersihkan goresan poles harus dan lebih baik dibandingkan teknik lainnya untuk

    mengamati struktur batas butir keramik. 7eberapa oksida sendiri merupakan material

    yang transparan dan mempunyai reflekti/itas yang rendah, dimana untuk

    meningkatkan kejelasan struktur mikro yang ada, dapat digunakan minyak atau

    metode Pepperhoff dimana terjadi deposisi uap alumunium sehingga menghasilkan

    lapisan tipis.

    3eagen 6urakami merupakan zat etsa yang paling umum digunakan pada

    struktur paduan 0'-'o. 3eagen ini memfokuskan butir karbida dan

    menggelapkannya, sedangkan 'o yang ada tidak terpengaruh. 4amun, hasil struktur

    25 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    26/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    mikro yang didapat sangat rendah dan tidak memuaskan untuk dilakukan analisa

    mikrostruktur gambar.

    >at etsa nital tidak terlalu menunjukkan hasil yang jelas pada struktur kedua

    sampel karena sensiti/itas nital terhadap orientasi butir. Pikral yang ditambahkan &'l

    menujukkan hasil yang sangat baik pada sampel hasil anneal. ntuk mendapatkan

    hasil yang lebih jelas, ditambahkan reagen 6urakami selama detik pada temperatur

    9o' untuk menggelapkan 2i'. $etika sampel hardened dietsa dengan nital atau

    pikral yang ditambahkan &'l menunjukkan detail yang kurang jelas dalam matriks

    martensit. 4amun, ketika sampel hardened dietsa dengan pikral yang ditambahkan

    &'l dan :9D larutan 4aS5, hasil yang sepenuhnya dapat dilihat dengan jelas.

    8oli"er

    Pengujian bagian yang tipis dengan Transmitted (lectron0icroscopy (2"6)

    dapat digunakan untuk mengamati struktur mikro dari polimer, tetapi penggunaan

    reflected light microscopy juga dapat digunakan pada sampel berukuran besar. >at

    etsa arna yang digunakan pada polimer rubber-reinforced antara lain osmium

    tetro$ide, ruthenium tetro$ide, dan mercuric trifluoroacetate.

    Mineral

    "tsa untuk mineral berfungsi mengilustrasikan mikrostruktur dengan

    perbedaan yang diberikan antarbutir dan digunakan sebagai penelitian struktur

    mineral. "tsa untuk mineral harus dilakukan secara hati-hati dan seksama. 2erdapat

    dua metode untuk mengidentifikasi mineral, dimana metode pertama menggunakan

    reagen standar dengan cara meneteskan reagen yang digunakan pada sampel dan

    diamati selama : menit, dan jika tidak ada reaksi selama periode tersebut, maka

    pengujian tersebut negatif. 3eaksi dikatakan positif jika terdapat efek setelah

    diobser/asi, yakni terdapat gelembung, tarnish, serangan korosi (dar!ening, pitting,

    atau pengembangan struktur), atau pearnaan sekitar tepi tetesan. 6etode kedua

    menggunakan reagen dalam jumlah besar, dimana reagen tersebut memberikan reaksi

    spesifik yang tinggi untuk identifikasi.

    4-,: Kesi"ulan

    Sejumlah metode telah dikembangkan untuk mengidentifikasi mikrostruktur

    material. 'ahay polarisasi dapat digunakan untuk mengamati mikrostruktur logam

    anisotropi seperti, berilium, uranium, dan zirkonium. Secara garis besar, hampir

    seluruh logam dan paduannya memerlukan adanya proses pengetsaan yang sesuai

    untuk menunjukkan mikrostrukturnya secara jelas. "tsa sendiri terdiri atas beberapa

    jenis, dimana salah satunya adalah etsa kimia, yang umumnya digunakan karena

    mudah dilakukan. 7eberapa metode etsa lainnya seperti heat tinting, etsa arna,

    26 | P a g e

  • 7/26/2019 Tugas Anstruk Ihsan

    27/27

    [IHSAN FATHURRAHMAN]

    anodization, etsa elektrolitik, dan sebagainya juga dilakukan, bergantung pada jenis

    material itu sendiri dan juga kebutuhan pengamatan yang diperlukan.

    Perbandingan antara jenis-jenis etsa diantaranya adalah sebagai berikut. &asil

    dari etsa kimia umumnya sensitif terhadap orientasi butir dan pada beberapa kasus,

    memerlukan adanya perlakuan khusus untuk dapat merepresentasikan batas butir atau

    fasa secara tepat, tetapi proses etsa kimia bisa dibilang merupakan jenis etsa yang

    paling mudah dan simpel untuk diaplikasikan. "tsa arna menunjukkan hasil struktur

    mikro yang lebih kontras antarbutirnya, sehingga memudahkan proses pengamatan

    yang dilakukan. 6etode vapor depositionmerupakan metode etsa dengan prosedur

    yang agak rumit untuk dilakukan, tetapi dihasilkan struktur mikro yang relatif

    memuaskan. "tsa elektro dapat digunakan untuk mendapatkan kondisi yang

    diinginkan seperti batas butir atau penggambaran fasa selektif, dimana proses ini

    relatif lebih simpel dalam komposisi dan mudah diaplikasikan. Heat tinting

    diaplikasikan ketika material memerlukan adanya temperatur tertentu untuk dapat

    diamati dengan jelas. "tsa termal menghasilkan hasil yang sangat baik pada material

    keramik dan beberapa logam, tetapi panas yang ada harus dijaga agar tidak merubah

    fasa yang terkandung pada material. nodizationmenghasilkan butir yang bersifat

    sangat kontras dan dapat diaplikasikan untuk beberapa jenis logam dan alumunium.

    Setiap material memiliki etsa yang tepat untuk digunakan, bergantung pada

    jenis material tersebut dan hasil struktur mikro yang ingin diamati. &ampir sebagian

    besar proses pengetsaan memerlukan adanya pembersihan permukaan dan surface

    treatment sebelum dilakukan pengetsaan untuk mendapatkan hasil etsa yang optimal.