fekunditas dan diameter telur

16
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini pengetahuan fekunditas dalam bidang perikanan amat penting karena berhubungan langsung dengan dinamika populasi ikan yang akan dibudidayakan. Tidak hanya itu saja dalam urusan produksi benih juga dipertimbangkan dalam pengetahuan fekunditas. Dengan demikian kita dapat menentukan produksi suatu jenis ikan dalam kelas umur yang sama dan brapa banyak populasi ikan sejenis yang akanbertambah nantinya. Karena spesies ikan yang ada memiliki sifat yang bermacam-macam sehingga fekunditas disebabkan oleh adanya jenis ikan yang melakukan pemijahan beberapa kali selama hidupnya, ada beberapa jenis ikan selama setahun melakukan pemijahan beberapa kali, dan ada juga perkembangan telur di dalam ovary tidak seragam. Fekunditas secara umum merupakan jumlah telur yang terdapat didalam ovary ikan sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu memijah. Fekunditas sendiri dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu umur atau ukuran individu ikan, jenis dan jumlah makanan yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi, lingkungan dimana ikan itu berada dan faktor fisiologi tubuh. 1

Upload: annonymousback

Post on 08-Apr-2016

116 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Contoh Laporan Praktikum Biologi Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Faklutas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

TRANSCRIPT

Page 1: Fekunditas Dan Diameter Telur

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini pengetahuan fekunditas dalam bidang perikanan amat penting

karena berhubungan langsung dengan dinamika populasi ikan yang akan

dibudidayakan. Tidak hanya itu saja dalam urusan produksi benih juga

dipertimbangkan dalam pengetahuan fekunditas. Dengan demikian kita dapat

menentukan produksi suatu jenis ikan dalam kelas umur yang sama dan brapa

banyak populasi ikan sejenis yang akanbertambah nantinya.

Karena spesies ikan yang ada memiliki sifat yang bermacam-macam

sehingga fekunditas disebabkan oleh adanya jenis ikan yang melakukan

pemijahan beberapa kali selama hidupnya, ada beberapa jenis ikan selama setahun

melakukan pemijahan beberapa kali, dan ada juga perkembangan telur di dalam

ovary tidak seragam.

Fekunditas secara umum merupakan jumlah telur yang terdapat didalam

ovary ikan sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu memijah.

Fekunditas sendiri dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu umur atau ukuran individu

ikan, jenis dan jumlah makanan yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi,

lingkungan dimana ikan itu berada dan faktor fisiologi tubuh.

Dalam pratikum ini kita dapat mengetahui jumlah telur tersebut sehingga

dapat menentukan kepadatan populasi yang akan bertambah, dengan beberapa

metode yang dilakukan. Dan juga dapat mengetahui ikan tersebut dalam memijah

total spawner atau partial spawner.

1.2. Tujuan dan manfaat

Tujuan dilakukannya praktikum fekunditas dan diameter telur yaitu untuk

mengetahui fekunditas suatu individu ikan betina dan menghitung diameter telur

ovari suatu individu ikan yaitu pada bagian anterior, tengah dan posterior ovari

kiri dan kanan. Sehingga dapat memprediksi berapa banyak jumlah benih atau

1

Page 2: Fekunditas Dan Diameter Telur

larva yang akan dihasilkan pada saat individu ikan memijah dan untuk

memprediksi beberapa jumlah stok suatu populasi ikan yang hidup di suatu

lingkungan perairan.

Sedangkan manfaat dilakukannya praktikum fekunditas dan diameter telur

yaitu kita jadi mengetahui fekunditas suatu individu ikan betina dan mengetahui

cara menghitung diameter telur ovari suatu individu ikan yang terdapat pada

bagian anterior, tengah dan posterior ovari kiri dan kanan.

2

Page 3: Fekunditas Dan Diameter Telur

II. TINJAUAN PUSTAKA

Nilai fekunditas suatu individu ikan sangat bervariasi karena dipengaruhi

oleh umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan

serta sifat ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu

berada dan faktor fisiologi tubuh dari individu ikan itu sendiri sangat mempenga-

ruhi nilai fekunditasnya. Selain itu diameter relur juga berpengaruh terhadap nilai

fekunditas dari suatu individu ikan, semakin besar ukuran diameter telur maka

akan semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil diameter telur maka

akan semakin besar nilai fekunditasnya. Ukuran diameter telur dari setiap individu

ikan sangat bervariasi. Hal ini tergantung dari jenis individu ikan itu sendiri

(Penuntun praktikum Biologi Perikanan, 2011).

Dalam proses reproduksi, sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil

metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad. Gonad semakin bertambah berat

diimbangi dengan bertambah besar ukuran ikan (Effendi,1979 dalam Imeilda,

2008)

Ovari ikan telestoi berstruktur sepasang, menempel pada kedua dinding

tubuh bagian punggung oleh suatu mesovarium telur. Seluruh struktur diliputi

selaput peritoneum tipis dan bentuk memanjang (Largler, 1997 dalam Anto

Waluyo ,2009).

Pematangan sel telur dapat dilakukan dengan member rangsangan

hormonal yang sesuai akan menyebabkan bertambahnya diameter telur oosit

3

Page 4: Fekunditas Dan Diameter Telur

karena penyerapan cairan lumen dan selanjutnya terjadi ovulasi (Wallace, 1989

dalam Sapriana, 2008).

Penanganan induk yang salah dapat menyebabkan telur yang sudah

matang menjadi hancur (diserap kembali dalam perut ikan). Dalam hal ini

manipulasi hormonal perlu dilakukan. Jumlah telur yang dihasilkan oleh setiap

jenis ikan tergantung kualitas induk dan penanganan (Bambang agus murtidjo,

2001).

Dalam pengawetan telur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

menggunakan bahan pengawet yang terdiri dari larutan formalin serta larutan

Gilson. Kemudian melalui pendinginan, ini merupakan cara yang baik dalam

mencegah pembusukkan telur dalam ovary. Kemudian dalam metoda

penghitungan telur terbagi atas metoda jumlah, metoda volumetrik, metoda

gravimetrik, dan metoda von bayer (Penuntun Pratikum Biologi Perairan, 2011).

4

Page 5: Fekunditas Dan Diameter Telur

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan tempat

Praktikum Biologi perikanan tentang ”Fekunditas dan Diameter telur” ini

dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2011 pada hari Senin pada pukul 10.30 –

13.30 WIB. Yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Alat Dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah baki atau nampan,

kain lap, laporan sementara, buku praktikum, penjepit, tempat objek, gunting

bedah, cawan petri, Gelas ukur, penggaris dan alat tulis. Sedangkan bahan yang

digunakan dalam pratikum ini adalah Ovari Ikan Selinca (Polyacanthus hasselti)

yang sudah diawetkan sebagai objek yang diamati selama pratikum dan air untuk

menentukan volume.

3.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode volumetrik ovari yang sudah

diawetkan kemudian di ukur volumen dengan teknik pemindahan air dengan

bantuan gelas ukur. Untuk mengetahui nilai fekunditas maka masukkn hasil

hitung kedalam rumus yang terdapad pada metode volumetrik.

3.4. Prosedur Pratikum

Sebelum masuk ke Laboratorium praktikan terlebih dahulu diperiksa oleh

asisten mulai dari Laporan, Laporan sementara, gunting bedah, serbet, serta alat-

5

Page 6: Fekunditas Dan Diameter Telur

alat tulis yang lengkap. Setelah semuanya lengkap baru praktikan diperbolehkan

masuk ke dalam laboratorium. Setelah itu asisten memberikan respon kepada

praktikan tentang materi-materi yang akan dipraktikumkan. Setelah respon

selesai, asisten menjelaskan bagamana cara kerja dalam pratikum fekunditas dan

diameter telur. Ambillah ovary yang telah disediakan untuk melakukan praktikum

mengenai Fekunditas dan Diameter telur. Kemudian letakkan ovary diatas

nampan dan belahlah ovary menjadi bagian posterior, tengan dan anterior. Setelah

itu isi gelas ukur dengan 20 ml air kemudian masukan masing-masing bagian

ovary dan catat kenaikan airnya. Kemudian hitung jumlah telur yang terdapat

pada masing-masing bagian. Setelah semuanya selesai maka dicari jumlah telur

yang terdapat didalam ovary itu. Selanjutnya untuk mengetahui diameter telur,

susunlah telur-telur itu sepanjang 1 cm kemudian berapa telur yang didapat,

kemudian carilah nilai diameter telurnya. Sebelum praktikum berakhir, praktikan

membersikan ruangan terlebih dahulu.

6

Page 7: Fekunditas Dan Diameter Telur

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

4.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Selinca (Polyacanthus hasselti))

Adapun klasifikasi dari pada Ikan Selinca (Polyacanthus hasselti) adalah

sebagai berikut:

Ordo : Labyrinthici

Famili : Anabantidae

Kelas : Osteichthyes

Genus : Polyacanthus

Spesies : Polyacanthus hasselti

Gambar 1. Ovary Ikan Selinca (Polyacanthus hasselti)

4.1.2. Fekunditas

Batasan fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat dalam

ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu mijah.

Dipengaruhi oleh umur atau ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan

yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup di mana ikan itu

berada dan faktor fiologi ikan.

7

Page 8: Fekunditas Dan Diameter Telur

4.1.3. Metode Penghitungan Telur

Untuk menghitung telur ada beberapa metode yang dapat digunakan yaitu

metode jumlah, metode volumetric, metode gravimetric, dan metode von bayer.

Dalam praktikum yang digunakan untuk menghitung fekunditas dan

diameter telur adalah Metode Volumetrik.

Dik :V: 27 ml, sehingga kenaikan volumenya adalah 7 ml

v: 2 ml

Ditanya: X =?

Jawab:

X =

=

= 2937,655 butir

X =

=

= 11330,955 butir

Tabel 2. Ukuran diameter telur bagian ovari ikan Selinca

Diameter Telur (mm)

Fekunditas (butir)Kiri Kanan

Anterior Tengah Posterior Anterior Tengah Posterior0,63 16 - - 16 - -

1 - 10 - - 10 -0,8 - - 12 - - 12

8

Page 9: Fekunditas Dan Diameter Telur

Jumlah 16 10 12 16 10 12

4.2. Pembahasan

Dari data yang didapatkan selama praktikum dapat disimpulkan bahwa

ikan sampel telah mengalami matang gonad. Hal ini ditunjukkan dengan ukuran

diameter telur yang berkisar antara 0,63 mm – 1mm. Ukuran ini lebih rendah jika

dibandingkan dengan golongan ikan teleotei pelagik. Menurut Pulungan et al

(2005) dalam Sapriana (2008), telur yang sudah matang ukurannnya bervariasi

dari 1 mm – 2 cm umumnya dihasilkan ikan teleostei pelagik.

Nilai fekunditas dan diameter telur dari setiap jenis individu ikan sangat

berbeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti

umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan, sifat

ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada serta

faktor fisiologi tubuh dari setiap individu ikan itu sangat mempengaruhi nilai

fekunditas dan diameter telur ikan. Ukuran diameter telur juga dapat berpengaruh

terhadap nilai fekunditas dari setiap jenis individu ikan dimana semakin besar

diameter diameter telur maka semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil

ukuran diameter telur maka semakin besar nilai fekunditasnya. Jadi dapat

disimpulkan bahwa nilai fekunditas berbanding terbalik terhadap diameter telur.

Besarnya nilai fekunditas dari ikan-ikan selinca ini disebabkan karena sifat

telurnya yang mudah rusak. Karena telur-telur yang dikeluarkan selalu terapung di

permukaan air (Ardiwinata, 1981 dalam Sukendi et al, 2000).

9

Page 10: Fekunditas Dan Diameter Telur

Pimajahan pada ikan selinca dapat berlangsung 2 sampai 5 kali setahum

dengan hasil yang terbaik pada pem,ijahan ke 3 dan 4. Sedangkan Olantude

(1978) dan Lumbanbatu (1979) dalam Sukendi et al (2000) mengatakan bahwa

nilai fekunditas dari satu spesies ikan dipengaruhi oleh banyak factor, antara ;ain:

umur, panjang atau berat individu, genetis dan lingkungan, serta ketersediaan

makanan bagi anak ikan yang akan dietaskan (Sumantadinata, 1983 dalam

Sukendi et al, 2000).

Batasan fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat dalam

ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu memijah.

Pada umumnya fekunditas akan menurun kembali pada umur-umur yang semakin

dewasa.

10

Page 11: Fekunditas Dan Diameter Telur

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari data yang didapatkan selama praktikum dapat disimpulkan bahwa

ikan sampel telah mengalami matang gonad. Hal ini ditunjukkan dengan ukuran

diameter telur yang berkisar antara 0,63 mm – 1mm. Ukuran ini lebih rendah jika

dibandingkan dengan golongan ikan teleotei pelagik. Menurut Pulungan et al

(2005) dalam Sapriana (2008), telur yang sudah matang ukurannnya bervariasi

dari 1 mm – 2 cm umumnya dihasilkan ikan teleostei pelagic.

Nilai fekunditas suatu individu ikan selalu bervariasi, karena dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu : umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari

makanan yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi, pengkapan, predator,

virus/bakteri, dan pencemaran.

5.2. Saran

Untuk mendapatkan hasil yang baik disaat melakukan penghitungan

jumlah telur sebaiknya dilakukan dengan konsentrasi dan kerjasama yang baik

antara sesama praktikan. Dan juga diharapkan kepada asisten agar tetap

menegakkan disiplin bagi praktikan yang berjalan-jalan atau main-main selama

praktikum berlangsung..

11