farmasi forensik tugas

10
Ahli Forensik RSHS Angkat Bicara Soal Outopsi Sisca Kamis, 29 Agustus 2013 10:37 WIB TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN Korban, Franceisca Yofie (34) atau Sisca Yofie yang diperagakan seorang anggota Polwan terseret sambil memeluk tersangka Wawan (Awing) saat sepeda motor yang dikendarai tersangka Ade Ismayadi (Epul) melaju dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca di pertigaan Jalan Setra Indah Utara 2 dan Jalan Cipedes Tengah, Kota Bandung, Kamis (22/8/2013). Rekonstruksi ini digelar dalam 28 adegan di enam tempat kejadian perkara dengan melibatkan ratusan personel kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Brimob Jabar serta banyak ditonton warga. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski sudah melakukan reka ulang sebagai syarat kelengkapan, berkas kasus pembunuhan Franceisca Yofie (34) atau Sisca dinilai masih belum sempurna. Polisi bekerja keras guna menyelesaikan berkas kasus pencurian dengan kekerasan yang berujung menewaskan Branch Manager PT Verena Multi Finance Tbk ini. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, penyidikan terus dilakukan guna melengkapi berkas yang akan disampaikan ke kejaksaan. Data-data yang

Upload: dherick-rismawan

Post on 15-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dsad

TRANSCRIPT

Ahli Forensik RSHS Angkat Bicara Soal Outopsi Sisca Kamis, 29 Agustus 2013 10:37 WIB

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWANKorban, Franceisca Yofie (34) atau Sisca Yofie yang diperagakan seorang anggota Polwan terseret sambil memeluk tersangka Wawan (Awing) saat sepeda motor yang dikendarai tersangka Ade Ismayadi (Epul) melaju dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca di pertigaan Jalan Setra Indah Utara 2 dan Jalan Cipedes Tengah, Kota Bandung, Kamis (22/8/2013). Rekonstruksi ini digelar dalam 28 adegan di enam tempat kejadian perkara dengan melibatkan ratusan personel kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Brimob Jabar serta banyak ditonton warga. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski sudah melakukan reka ulang sebagai syarat kelengkapan, berkas kasus pembunuhan Franceisca Yofie (34) atau Sisca dinilai masih belum sempurna. Polisi bekerja keras guna menyelesaikan berkas kasus pencurian dengan kekerasan yang berujung menewaskan Branch Manager PT Verena Multi Finance Tbk ini.Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, penyidikan terus dilakukan guna melengkapi berkas yang akan disampaikan ke kejaksaan. Data-data yang sudah dikantongi oleh penyidik, sudah dituangkan dalam berkas. Namun demikian, masih ada kekurangan yang harus dipenuhi."Masih proses melengkapi berkas. Berkas belum dilimpahkan," ujar Trunoyudo di Mapolrestabes Bandung, Rabu (28/8/2013).Kasat Reskrim tak dapat memastikan target pelimpahan kasus ini. Yang jelas, pelimpahan berkasnya baru akan dilakukan jika berkas tersebut sudah lengkap dan sempurna.Pada tahap pertama, kata Yudo, berkas perkara akan dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Jika dinyatakan sudah lengkap, maka akan dilanjutkan dengan pelimpahan tahap kedua, yaitu penyerahan alat bukti dan tersangka kepada JPU."Tak ada target waktu. Secepatnya kami rampungkan. Setelah sempurna seluruh proses administrasi penyidikan, baru akan kita limpahkan," kata Yudo.Masih terkait kasus ini, kemarin, ahli forensik RSHS, Norman Heryadi membantah bahwa outopsi terhadap Sisca hanya dilakukan oleh dokter umum. Ia meyakinkan kalau dirinya langsung terlibat dalam proses outopsi tersebut."Saya yang melakukan (outopsi) dan memang ada sejumlah dokter termasuk dokter umum. Tapi kami bekerja dalam tim, bukan hanya sendiri," kata Norman di Ruang Pamulasaran Jenazah RSHS, Rabu (28/8/2013).Karenanya ia kecewa pada pernyataan ahli forensik RSCM Mun'I'm Idris yang menyatakan kalau outopsi Sisca dilakukan oleh dokter umum."Sejawat saya ini tidak tahu apa yang saya lakukan. Ini juga menunjukkan bahwa dari kacamata forensik, dia tidak profsional. Lupa etika. Sejawat saya ini juga kurang memahami apa artinya kesimpulan," katanya. Tribun Jabar/Dicky Zuhud/TIF

Ini fakta kasus Sisca Yofie versi keluargaTri Ispranoto Senin, 2 Desember 2013 12:25 WIB

Ilustrasi OkezoneSindonews.com - Hingga kini pihak keluarga masih dibuat penasaran dengan kasus yang menewaskan Sisca Yofie 5 Agustus 2013 silam. Berbagai cara dilakukan pihak keluarga untuk mengungkap bukti-bukti baru dari kasus yang dianggapnya masih janggal.

Salah satu keseriusan pihak keluarga ditunjukan dengan pembuatan sebuah surat permohonan yang berisi fakta-fakta mengenai kasus yang menimpa Sisca.

"Secara kasat mata terlihat banyak sekali kejanggalan yang tidak dapat diterima oleh akal sehat bak bagi kami keluarga maupun oleh masyarakat luas. Maka dengan surat ini kami berharap majelis hakim untuk memeriksa dan mengadili terdakwa Ade Ismayadi dan Wawan, memiliki integritas moral kemanusiaan yang tinggi dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas selaku 'Wakil Tuhan' di dunia dalam menegakan keadilan untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali," tulis kakak Sisca, Elfie, dalam awalan suratnya, Senin (2/12/2013).

Dalam suratnya, keluarga mencurahkan seluruh fakta-fakta mulai dari media, saksi, dan temuan lainnya. Salah satunya adalah pernyataan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Sutarno, yang pada awalnya menyatakan jika motif dari kasus ini ada unsur balas dendam. Hal itu dilihat dari modus pelaku yang menyergap dan langsung menyeret korban.

Selain itu, keluarga menilai jika polisi hanya fokus pada pengakuan pelaku. "Hingga dugaan kami bahwa barang bukti yang sesuai dengan pengakuan didalami tapi yang ada indikasi yang mengarah kepada intelektual dader/dalam/yang menyuruh pelaku tidak didalami," jelasnya.

Pihaknya juga mempertanyakan foto, surat, dan akun media sosial yang berkaitan antara Sisca dan Kompol Albertus Eko Budi (mantan kekasih Sisca) apakah didalami oleh penyidik untuk dijadikan petunjuk baru dan akhirnya dijadikan barang bukti.

"Yang menjadi pertanyaan juga bahwa pada saat kematian Sisca Yofie, Kompol Albertus Eko Budi ada disekitar TKP, menginap di Hotel Mayestik Sukajadi. Apa kepentingannya? Apa CCTV hotel disita? Apa pihak hotel dimintai keterangannya," tegasnya.

Pihaknya meyakini jika semua pengakuan pelaku sangat tidak rasional dan bohong. "Kalau menjambret berarti motifnya ekonomi. Kenapa hanya iPhone 4s yang diambil. Itu pun kata pelaku dibuang di Waduk Saguling. Kami sangat yakin ada pihak yang menginginkan iPhone 4s itu atau dengan kata lain ada pihak yang menyuruh untuk mencederai atau membuat cacat tubuh korban dan atau membunuh Sisca. Begitu juga kalau pelaku membunuh, apa motifnya? Karena antara pelaku dengan korban tidak mempunyai hubungan apapun termasuk hubungan asmara," bebernya.

Surat yang tertanggal 20 November itu sempat diberikan usai sidang pertama yang digelar di ruang Sidang VI PN Bandung. Namun majelis hakim menolak karena tidak bisa menerimanya di luar persidangan.

Tim INAFIS identifikasi pakaian Sisca YofieReporter : Muhammad Jatnika Sadili | Sabtu, 10 Agustus 2013 19:56

INAFIS identifikasi baju Sisca. 2013 Merdeka.com Berita Terkait

Merdeka.com - Tim INAFIS Polrestabes Bandung melakukan identifikasi pakaian korban pembunuhan sadis yang menimpa Sisca Yofie di Cipedes, Senin (5/8) lalu. Tim melakukan pemeriksaan dan pengukuran untuk baju di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (10/8).Pantauan merdeka.com, beberapa potong pakaian korban dari mulai baju serta celana panjang hitam dan celana dalam juga bra tampak terkoyak, pakaian tersebut dijemur di atas kap sebuah mobil di depan kantor Reskrim Polrestabes Bandung.Dari kondisi pakaian tersebut digambarkan bahwa tubuh bagian depan korban rusak diduga akibat diseret di atas aspal oleh pelaku kurang sejauh 1 kilometer hingga celananya merosot dan terlepas saat ditemukan warga.Sebelumnya, pembunuhan sadis terhadap Sisca Yofie (30), Branch Manager di PT Verena Multi Finance Tbk di Bandung, mulai menemui titik terang. Sebab, ada orang yang secara tiba-tiba mengaku sebagai pembunuh Sisca."Sudah ada yang mengaku (pelaku pembunuhan Sisca)," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie di gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8).Namun, Ronny belum bisa memastikan jumlah orang yang mengaku sebagai pembunuh Sisca. "Itu masih didalami penyidik. Karena kita (polisi) juga tidak langsung percaya dengan apapun keterangan yang disampaikan oleh orang tersebut," terangnya.Sisca menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan dua pelaku yang berujung korban meregang nyawa, di Jalan Cipedes RT7/RW1, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi. Insiden sendiri diduga terencana.Selain tergolong rapi karena sedikit meninggalkan barang bukti, dalam aksinya pun pelaku menggunakan helm tertutup (Full Face). Saat ditemukan warga, Sisca masih bernapas dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Sesampainya di rumah sakit, nyawa Sisca sudah tidak terselamatkan.

Selasa, 01 Oktober 2013 | 19:42 Rabu, Hasil Digital Forensik Pembunuhan Sisca Yofie Diserahkan

Fransisca Yovie semasa hidup. (sumber: Facebook)Bandung - Hasil digital forensik kasus pembunuhan sadis terhadap Branch Manager PT Venera Multi Finance Fransisca Yovie akan diserahkan, Selasa, kepada Kejaksaan Negeri Bandung.Sebelumnya kasus Sisca ini dinyatakan P-21 oleh kejaksaan karena berkasnya belum lengkap."Hari ini akan kami serahkan kepada kejaksaan. Saya sudah melihat digital forensik itu," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno, di Mapolrestabes Bandung, Selasa.Ia mengatakan hasil digital forensik didapatkan dari Mabes Polri dan hasilnya tersebut berupa analisa identifikasi lampiran untuk melengkapi bukti-bukti tersangka Wawan dan Ade.Salah satunya, kata dia, ialah histori analisa komunikasi yang dilakukan oleh dua tersangka."Jadi digital forensik ini memang yang kita tunggu-tunggu, itu dapat dari Mabes Polri. Tadi malam, anak buah ambil ke Jakarta. Saya sudah instruksikan kepada kasatresikrim untuk diserahkan ke Jaksa sekarang berkas sudah komplit," katanya.Sebelumnya Kejaksanaan Negeri (Kejari) Bandung pada awal September lalu, mengembalikan berkas perkara kasus kematian Sisca Yofie kepada penyidik Polrestabes Bandung.Alasannya karena jaksa meminta Penyidik Polrestabes Bandung untuk melengkapi berkas yang salah satunya perihal digital forensik berupa hasil rekaman percakapan tersangka yang memiliki hubungan sebagai paman dan keponakan itu.Fransisca Yopie ditemukan tewas setelah diseret motor dan dibacok di Jalan Cipedes RT07 RW01, Sukajadi, Kota Bandung, saat waktu buka puasa yakni pada tanggal 5 Agustus 2013 lalu.Perempuan 30 tahun ini tewas dengan 3 luka bacok di kepala serta tubuh dan kaki lebam-lecet bekas digusur oleh Wawan dan Ade.Penulis: /YUDSumber:Antara

Ungkap Kasus Pembunuhan Sisca Yofie, Polisi Bentuk Tim Khususon Agu 07, 2013 at 09:49 WIB Share Comment (0)

Kepolisian Bandung menerjunkan tim khusus untuk memburu pelaku dann mengungkap kasus pembunuhan Sisca Yofie, manajer perusahaan multifinance, di kawasan Sukajadi.

Dari keterangan sejumlah saksi dan barang bukti yang dikumpulkan termasuk rekaman CCTV, polisi menduga kasus pembunuhan sadis itudilatarbelakangi motif dendam. Selain itu, pelaku juga diduga sudah mengenal korban dan profesional saat menjalankan aksi.

Polisi sudah meminta keterangan dari 10 saksi, termasuk pemilik rumah kos korban dan dua rekan kerja korban. Kapolrestabes Bandunng Kombes Pol Sutarno mengatakan, Rabu (7/8/2013), "Dari hasil keterangan sejumlah saksi tersebut, pelaku pembunuhan dipastikan berjumlah 2 orang dengan mengendarai sepeda motor."

Hasil rekaman CCTV memperlihatkan Sisca dianiaya dengan sadis kemudian diseret pelaku dengan sepeda motor sejauh 500 meter, sebelum akhirnya tewas di perjalanan menuju rumah sakit, Senin 5 Agustus malam.

Berdasarkan hasil identifikasi, Sisca mengalami luka parah di bagian wajah dan sekujur tubuhnya akibat tusukan senjata tajam dan benda tumpul. (Tnt/Yus)