fakultas tarbiyah institut agama islam negeri...

87
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 36 SEMARANG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh : MOCH. ACHID ARIFUDDIN NIM : 3 1 0 1 3 2 3 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: lyhuong

Post on 13-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI

DI SMP NEGERI 36 SEMARANG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1)

Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

MOCH. ACHID ARIFUDDIN

NIM : 3 1 0 1 3 2 3

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

Drs. Abdul Rahman, M.Ag Jl. Wahyu Asri Dalam 1/AA.44 Semarang 50158

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (eksemplar) Hal : Naskah skripsi A.n. Moch Achid Arifudin

Assalamu’alaikum wr.wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini

saya kirimkan naskah saudara:

Nama : Moch Achid Arifuddin

Nim : 3101323

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DI SMP

NEGERI 36 SEMARANG

Dengan ini saya mohonkan agar naskah skripsi tersebut dapat dengan segera

dimunaqosahkan.

Demikian harap maklum adanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Semarang, 15 Januari 2008 Pembimbing

Drs. Abdul Rahman, M.Ag NIP.

Page 3: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Drs. Saefudin Zuhri. M.Ag _________________ _________________ Ketua Syamsul Ma’arif, M.Ag _________________ _________________ Sekretaris Dra. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd _________________ _________________ Anggota I Dr. Muslih, MA _________________ _________________ Anggota II

Page 4: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

ABSTRAK

Moch Achid Arifuddin (NIM: 3101323). Pengembangan Media Pembelajaran PAI di SMP Negeri 36 Semarang

Permasalahan: Adakah Media belajar yang digunakan serta

pengembangan yang telah dilakukan oleh guru pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 36 Semarang apa saja

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif lapangan dengan tehnik

analisis deskriptif-analitik. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, metode interview serta metode dokumentasi.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Media belajar yang

digunakan serta pengembangan yang telah dilakukan oleh guru pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 36 Semarang apa saja sehingga diharapkan dari penelitian ini bisa diambil manfaat berupa memperkaya informasi ilmu pendidikan yang khususnya pada bidang teknologi pendidikan serta mempunyai nilai strategis bagi praktisi pendidikan, baik guru, orang tua, siswa maupun sekolah itu sendri.;

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan pengembangan

media pembelajaran PAI SMPN 36 Semarang, secara umum dapat dikatakan baik. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan tujuan Pendidikan Agama Islam pada khususnya. Tujuan pembelajaran agama Islam di SMPN 36 Semarang tidak menyimpang dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan Pendidikan Agama Islam itu sendiri.

Page 5: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

DEKLARASI

DENGAN PENUH KEJUJURAN DAN TANGGUNG

JAWAB, PENULIS MENYATAKAN BAHWA

SKRIPSI INI TIDAK BERISI MATERI YANG

PERNAH DITULIS OLEH ORANG LAIN ATAU

DITERBITKAN. DEMIKIAN JUGA SKRIPSI INI

TIDAK BERISI SATUPUN PIKIRAN-PIKIRAN

ORANG LAIN, KECUALI INFORMASI YANG

TERDAPAT DALAM REFERENSI YANG

DIJADIKAN BAHAN RUJUKAN.

Semarang, 28 Januari 2008

Deklarator,

Moch Achid Arifuddin

Page 6: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

MOTTO

آانوال تقف ما ليس لك به علم ان السمع والبصر والفؤاد آل اولئك عنه مسئوال

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan

tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan

diminta pertanggungan jawabnya”. (Q.S. Al- Isra’: 36)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Penerbit J-Art,

2004), hlm. 429

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

PERSEMBAHAN

Diiringi rasa syukur, bahagia dan bangga, saya persembahkan karya ini untuk :

1. "Rembulan" yang selalu memberi sinar disaat aku dalam kegelapan

yaitu Ayahanda tercinta H. Faqihuddin, terima kasih atas perjuangan

dan jerih payahnya, cinta dan kasih sayangnyalah yang membuat

penulis bisa lulus kuliah.

2. "Matahari" yang selalu memberikan kehidupan padaku, yaitu Ibunda

tersayang Hj. Siti Chodijah, yang selalu dengan sabar memberi

motivasi penulis supaya menjadi orang yang sukses, tegar dan pantang

menyerah.

Semoga Allah SWT selalu menjaga dan melindungi keduanya

dimanapun berada, serta berkenan memberikan rahmat dan ampunan

yang seluas-luasnya kepada beliau berdua, karena beliau berdua adalah

cermin dan guru bagi penulis.

3. Kedua "Bintang Kecilku", Siti Khoyriyyana Fadlila dan Mokh. Faiz

Khoirul Anwar, yang tak kunjung padam semangatnya untuk selalu

mendorong dan mensupport penulis sehingga penulis sadar akan

kewajiban dan tanggung jawab penulis.

4. Keluarga Keduaku di Sampangan, Abah Aziz Al-Habib, Mama, Teh

Neyna, Mas Rizal Cakep "si Keriting Halus", Chypi dan Komunitas

Malam "Sampangan Ceria"

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

5. "Mutiara Terakhir-ku" yang tanpa henti-hentinya mendorong dan

"mengawasi" segenap langkah penulis agar secepatnya menyelesaikan

karya ini. "maafkan aku, karena waktumu tersita banyak olehku"

6. Keluargaku di Kudus, Pak Dhe dan Budhe, Mbak Ida, Mbak A'ik, Mas

Dul "Ganjur", si kecil Amang dan Heyla, makasih do'a dan spiritnya.

7. Keluarga baruku di Semarang, Ibu Hj. Munawaroh Munsyarif, Mbak

Aniek, Mas Najih, Mbak Uyoen, Mbak Mira dan si "kecil berambut

empat" Isna, terima kasih atas semua dukungan dan motivasinya.

8. Keluarga besar Pondok Pesantren "Manbaul Ulum" Kajen Pati, KH.

Noor Khafidz, Umi Hj. Masliza, Ibu Nyai Hj. Iswatun Anis, Gus

Mamiek, Gus Nukman, Gus Khakim, Lek Haiz, akan aku ingat selalu

pesan-pesan darimu

9. Keluarga Besar SMP Negeri 36 Semarang. Ibu Yuli selaku Kepala

Sekolah, Pak Ahsan dan ibu Hj. Sudarti selaku guru PAI, terima kasih

atas keluangan dan kesediaan waktunya.

10. Sahabat-sahabatku Tarbiyah yang telah mendahului penulis, Gus Dur,

Neyl Muna, Riva'i, Agus Syakrony, M. "Cekuk" Rikza, Irien, Lia, Eko,

Tsani, Ratna, Kaka, Kethib, o'on, Afni dan masih banyak lagi, terima

kasih do'a dan bantuannya.

11. Saudara-saudaraku "Komunitas Negara Malam-Pengilon" Pak Suliz,

Maz Din "Jrapah", Mbak Dayah, Yu Ratni "ndut-ndut", Da'un, Rosy-

Chan, Naelis, Yitno dan Mas Tou-Viek "Hoy….akhirnya aku lulus

juga"

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

12. Komunitas “Arumania” yang disana ada ,Gus SiAr…di, Bab I, mas

Hariri, Risha, Reikha Imoet, Memey, Fida, Umi dan mas Hudha

kriting. Thanks gasa’ane.

13. Sahabat-sahabatku di KOPMA IAIN Walisongo Semarang. spesial for

Sigit, Hanifah, Leili, Ayiek dan Rully yang telah mendahului penulis.

14. Sedulur-sedulurku di Teater BETA FAKTA IAIN Walisongo

Semarang.

15. Semua pihak manapun yang telah membantu penulis dalam penulisan

dan pembuatan skripsi ini, semoga amal kebaikan mereka di balas

Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

16. Adik-adik angkatanku semua "cepat menyusul ya…."

17. Para pemerhati Pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam

Thank you for all

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur selalu hamba panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan taufiq, rahmat, hidayah serta inayah-Nya pada penulis.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepangkuan beliau baginda Rasulullah

SAW, beserta keluarga, para sahabatnya dan para pengikutnya dimanapun berada

dahulu hingga sekarang sampai akhir zaman.

Tiada kegembiraan yang patut penulis syukuri atas segala kesehatan,

kekuatan dan ketabahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Karya

skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I) Bidang Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Penulis sadar, hadirnya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun

penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan,

dorongan dari berbagai pihak dan kalangan, baik secara perseorangan, maupun

kelembagaan.

Dalam kesempatan ini, ijinkan saya dengan penuh suka cita

menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak

yang telah membatu penyusunan skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat:

1. Drs. Abdul Rahman, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah dengan

sabar meluangkan waktu dan idenya untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Segenap Pegawai Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

3. Drs. H. Fatah Syukur, NC, M.Ag. yang telah mempercayakan beberapa

koleksi bukunya untuk dipinjamkan kepada penulis.

4. Drs. H. M. Izzudin, M.Ag yang telah mendorong penulis agar cepat

menyelesaikan karya ini.

5. Ibunda dan Ayahanda tercinta Hj. Siti Chodijah dan H. Faqihuddin, yang

selalu dengan sabar memberi motivasi penulis supaya menjadi orang yang

sukses, tegar dan pantang menyerah.

Semoga Allah SWT selalu menjaga dan melindungi keduanya dimanapun

berada, serta berkenan memberikan rahmat dan ampunan yang seluas-

luasnya kepada beliau berdua, karena beliau berdua adalah cermin dan

guru bagi penulis.

6. Kepada "Ketiga Bintang Kecilku" , Siti Khoyriyyana Fadlila, Mokh. Faiz

Khoirul Anwar dan Durroh Intihaiyyah

7. Sahabat-sahabatku di KOPMA IAIN Walisongo Semarang

8. Semua pihak manapun yang telah membantu penulis dalam penulisan dan

pembuatan skripsi ini, semoga amal kebaikan mereka di balas Allah SWT

dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi skripsi ini bukan merupakan

pemikiran yang bersifat final dan menyeluruh, di dalamnya masih terdapat

kekurangan, kelemahan dan ketidaksempurnaan baik dalam pemaparan maupun

penyajian. Oleh karena itu tidak mustahil skripsi ini akan mendatangkan kritik dan

saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak, maka dari itu penulis

mengharapkan masukan agar segala kekurangan, kelemahan dan

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

ketidaksempurnaan uraian dalam skripsi ini dapat diperbaiki dan disempurnakan

lagi.

Akhirnya semoga skripsi yang sederhana ini dapat dijadikan titian kecil

bagi kalangan dunia pendidikan dan teman-teman mahasiswaPendidikan Islam

pada umumnya seraya berharap semoga karya ini mendatangkan berkah dan

manfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis, dan semoga skripsi ini pun

bernilai di sisi-Nya

Semarang, 28 Januari 2008

Moch Achid Arifuddin Faqih

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... iv

DEKLARASI ...................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Penegasan Istilah ............................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi .............................................. 8

E. Telaah Pustaka ................................................................................... 9

F. Metodologi Penelitian ...................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 13

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran PAI di SMP / MTs .................................................... 15

1) Pengertian Pembelajaran PAI ................................................... 15

2) Materi-materi dalam Pembelajaran PAI..................................... 19

3) Fungsi dan Tujuan Pembelajaran PAI........................................ 20

4) Ruang Lingkup Pembelajaran PAI ............................................ 22

5) Pendekatan ................................................................................. 23

6) Metode Pembelajaran PAI ......................................................... 24

7) Evaluasi Pembelajaran PAI ....................................................... 25

B. Media Pembelajaran ........................................................................ 26

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

1) Pengertian Media Belajar .......................................................... 27

2) Landasan Pemakaian Media Belajar .......................................... 28

3) Macam-Macam Media Pembelajaran ........................................ 29

4) Manfaat Media Belajar .............................................................. 29

5) Ciri-ciri Media Belajar .............................................................. 30

6) Keunggulan dan Kelemahan Media Belajar .............................. 32

C. Pengembangan Media Pembelajaran PAI ....................................... 33

1. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran ....................... 33

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan media

Pembelajaran .............................................................................. 33

3. Manfaat Pengembangan Media Pembelajaran .......................... 34

4. Macam-macam Pengembangan Media Pembelajaran ............... 35

BAB III : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG

DILAKUKAN OLEH GURU MATA PELAJARAN PAI DI

SMP 36 NEGERI SEMARANG

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 39

B. Data Tentang Pelaksanaan Pembelajaran PAI ................................ 43

C. Media yang Digunakan dalam Pembelajaran PAI ........................... 48

D. Pengembangan Media Pembelajaran yang Dilakukan Oleh Guru

PAI di SMP Negeri 36 Semarang ................................................... 51

BAB IV : ANALISIS TERHADAP PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN PAI SMP NEGERI 36 SEMARANG

A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMP Negeri 36 Semarang 55

B. Analisis Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMP

Negeri 36 Semarang ........................................................................ 57

C. Analisis Terhadap Pengembangan Media Pembelajaran yang

dilakukan oleh Guru PAI SMP Negeri 36 Semarang....................... 62

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 64

B. Saran-saran ...................................................................................... 67

C. Kata Penutup ................................................................................... 68

Daftar Kepustakaan

Lampiran-Lampiran

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya

sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di

dalam kelas, yang lazim disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas

sebagai administrator, evaluator, konselor, dan lain-lain sesuai dengan sepuluh

kompetensi (kemampuan) yang dimilikinya.

Guru dalam proses belajar mempunyai fungsi yang sangat strategis

dalam melaksanakan tugas mendidik dan mengajar, karena melalui proses

pendidikan akan terbentuklah sikap dan perilaku peserta didik. Guru sebagai

muadib yaitu orang yang berusaha mewujudkan budi pekerti yang baik atau

akhlakul karimah, atau sebagai pembentuk nilai-nilai moral atau transfer of

values, sedangkan guru sebagai pengajar atau mu’allim adalah orang yang

mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sehingga

peserta didik mengerti, memahami, menghayati dan dapat mengamalkan

berbagai ilmu pengetahuan yang disebut dengan transfer of knowledge.1

Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna

untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan

komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam

mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran. Proses

ini membutuhkan guru yang professional dan mampu menyelaraskan antara

media pendidikan dan metode pendidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat

1 H.M. Chabib Toha, Abdul Mu’ti, PBM PAI Di Sekolah Eksistensi dan PBM Pendidikan

Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 179

1

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

2

tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-

kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien, meskipun

sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai

tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat

yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan

membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut

belum tersedia.

Para peserta didik telah mulai kritis. Para peserta didik tingkat SMP

sudah selayaknya sekarang ditingkatkan cara belajarnya melalui bimbingan

dari para pendidiknya. Bila cara ini berhasil, maka diharapkan mereka tidak

akan banyak mengalami kesulitan bila menyambung dan melanjutkan studi

nya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Wawasan ilmu pengetahuan Islam mereka harus diperluas dan

diperkaya, begitu pula cara pemahaman mereka dengan menggunakan media

pendidikan yang sesuai dengan materi dan pokok bahasan yang disajikan.

Maka dalam hal ini peranan guru agama ikut menentukan tingkat keberhasilan

mereka dalam belajar, disamping usaha mereka sendiri tentunya.

Dengan menggunakan media pendidikan yang dipersiapkan dengan

baik, berarti guru agama telah membantu peserta didiknya mengaktifkan

unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, daya

ingatan, minat, perhatian, berfikir, fantasi, emosi dan perkembangan

kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat belajar

yang besar ini sangat potensial sekali ditumbuhkembangkan sebagai dasar

materi keimanan, ibadah, muamalah, sikap sosial, pembentukan ahlakul

karimah dan sebagainya. Pesan-pesan pendidikan agama yang dibantu dengan

media pendidikan agama dapat membangkitkan motivasi kegairahan. Namun

yang menjadi sorotan adalah bagaimana mengoptimalkan pelaksanaan

pendidikan agama Islam tersebut. Dalam hal ini sejauh mana kreatifitas dan

inovasi – inovasi yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

mewujudkan apa yang dinamakan transfer of knowledge.

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

3

Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap

masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini

mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya

lebih maju dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu

pengetahuan sebagai media pengajaran2.

Secara umum dapat dimengerti bahwa Media Pembelajaran adalah

sarana seperti buku, film, video, kaset, slide dan sebagainya yang diterapkan

dalam proses pendidikan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat sedemikian rupa yang memungkinkan proses belajar mengajar (PBM) terjadi

sehingga tujuan bisa tercapai secara optimal Media ada kalanya yang siap pakai (media

by Imation) yang sudah terjadi disekitar atau juga biasa secara komersial dan terdapat

di pasaran bebas, tinggal memilih dan memanfaatkan, dan ada kalanya yang harus

dirancang dan dikembangkan sendiri (media by design).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat

tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-

kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien, meskipun

sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai

tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat

yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan

membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut

belum tersedia. 3

Sementara itu, perhatian yang tidak bisa dipalingkan dari posisi

pendidikan adalah pendidikan Islam. Khususnya permasalahan proses belajar-

mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam kontek riil misalnya, semua

sekolah negeri walaupun terdapat mata pelajaran PAI, namun alokasi waktu

2 Tim WRI, Bunga Rampai Psikologi Dan Pembelajaran,Basic education project(BEP)-

(Semarang: Dirjen. Binbagais Depag RI), hlm. 175 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 2

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

4

hanya dua jam pelajaran per minggu, ini sangat ironis sekali kalau disimetriskan

dengan manfaat pendidikan agama bagi generasi muda dan masyarakat pada

umumnya.

Belum siapnya pendidikan Islam di Indonesia untuk mengambil alih

dalam mendidik muslim secara adaptif dan memahami logika persaingan serta

cenderung mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatif-volutif yakni

kemampuan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama adalah

beberapa contoh faktor penyebab kesenjangan antara pengetahuan dan

pengalaman, atau dalam bahasa Muhaimin adalah kesenjangan gnosis dan

praxis dalam kehidupan beragama, sehingga kurang mampu membentuk

pribadi-pribadi islami.4

Pendapat tersebut ditambah pula oleh Dr. Muchtar Bukhori bahwa

Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah umum merupakan kegiatan dengan

posisi yang bersifat marginal atau periferal dalam percaturan problematik

pendidikan nasional. Artinya, tidak banyak yang dapat dilakukan oleh para

pendidik Islam lewat kegiatan pendidikan jenis ini untuk memberikan

sumbangan yang berarti bagi lahirnya proses peremajaan dan pengembangan

pendidikan formal maupun non formal.5

Kemudian kalau dilihat lebih spesifik, kegiatan pendidikan keislaman

di sekolah pada umumnya sangat terbatas cakupannya, bahkan banyak pihak

berpendapat bahwa kegiatan pendidikan ini lebih tepat kalau disebut sebagai

kegiatan pengajaran.6

Berbicara kegiatan pengararan PAI dalam koridor kegitan belajar-

mengajar (KBM) di sekolah tentu tidak terlepas dari masalah internal.

Sungguhpun posisi atau kedudukan PAI sebagai sub sistem dari Sistem

Pendidikan Nasional cukup kuat, dalam pelaksanaannya masih dijumpai

beberapa masalah internal, antara lain: (1) kurangnya jumlah jam pelajaran (2)

4 Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, , 2001), hlm. 88.

5 Muchtar Bukhori, Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994), hlm. 244-245.

6 Ibid., hlm. 224.

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

5

metodologi pendidikan agama yang kurang tepat (3) adanya dikotomi antara

pendidikan agama dengan pendidikan umum (4) perhatian dan kepedulian

pimpinan sekolah dan guru lainnya serta (5) heterogenitas pengetahuan dan

penghayatan agama peserta didik. 7

Berangkat dari permasalahan yang telah dijelaskan diatas peneliti

merasa tertarik untuk menyelidiki sejauh mana yang dilakukan oleh guru Mata

Pelajaran PAI dalam mengembangkan media belajar yang ada. Dimana

peneliti tuangkan dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran PAI di SMP 36 Semarang”.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan serta memberikan

pengertian yang benar dan jelas, maka peneliti perlu menegaskan istilah -

istilah yang berkaitan dengan judul tersebut.

1. Pengembangan

Pengembangan berasal dari kata “kembang” mendapat imbuhan

“pe” dan akhiran “an”, maksudnya yaitu suatu proses perubahan secara

bertahap ke arah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas

serta mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu

kesempurnaan atau kematangan.8

2. Media Pembelajaran

Berasal dari kata Media dan Belajar;

Yang pertama Pengertian Media.

Secara harfiah media diartikan "perantara" atau "pengantar"

sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima

(receiver) informasi.

7 H.Ahmad Ludjito, “Pendidikan Agama sebagai Subsistem dan Implementasinya dalam

Pendidikan Nasional” dalam. Chabib Thoha, dan Abdul Mu’ti, (penyunting), PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar, (Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 6-16.

8 H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Semarang, CV. Thoha Putra, t.th.), hlm. 77

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

6

Yang Kedua Pengertian Belajar

Menurut tinjauan psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-

perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:9

"Belajar adalah Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya"

Jika diambil formasi pendapat di atas media pembelajaran adalah

alat atau metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi

antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan

komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan

pengajaran di sekolah.

3. Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menurut UU SISDIKNAS RI No 20 tahun 2003 pembelajaran

diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.10 Pembelajaran juga dapat

diartikan sebagai proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan

memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.11 Sholih Abdul Aziz dan

Abdul Aziz Majid berpendapat bahwa pembelajaran adalah :

9 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka

Cipta,2003), hlm 2 10 UU SISDIKNAS RI No 20 tahun 2003, hlm. 6 11 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Depdikbud bekerjasama

dengan Rineke Cipta, 1999), hlm. 157

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

7

وليست املعرفة ,ها التلميذاما التعليم حمدود املعرفة الىت يقدمها املدرس فيحصلدائما قوة وامنا هى قوة اذا استخدمت فعال واستفاد منها الفرد ىف حياته

12 وسلوكه “Adapun pembelajaran itu terbatas pada pengetahuan yang disampaikan

dari seorang guru kepada murid, pengetahuan itu tidak akan menjadi satu

kekuatan, hanya saja apabila dipergunakan secara benar dan dapat

diambil manfaatnya oleh seseorang untuk kehidupan akhlaknya”

Pembelajaran dalam bahasa inggris adalah “learning”.13 Anita E

Woofolk mendefinisikan learning adalah “The process through which

experience causes permanent change in knowledge and behavior”14 yakni

proses melalui pengalaman yang menyebabkan perubahan permanen

dalam pengetahuan dan perilaku.

Zakiah Daradjat sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid dan

Dian Andayani mendefinisikan PAI sebagai suatu usaha untuk membina

dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam

secara menyeluruh lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat

mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.15

Menurut Mukhtar, pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan

untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran

ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik

yang dimiliki, menikmati kehidupan , serta kemampuan untuk berinteraksi

secara fisik dan social terhadap lingkungannya.16

12 Sholih Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyyah wa Turuq At-Tadris, (Mesir:

Darul Ma’arif, 1968), juz 1, hlm. 61

13 John M. Echol, Kamus Inggris Indonesia, 14 Anita E Woofolk, Educational Psychology, (USA: Allyn&Bacon,1996), Cet.6, hlm.196 15 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsepd dan Implementasi Kurikulum 2004), (Jakarta : Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 130 16 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza,

2003), Cet. 2, hlm. 10

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

8

Sedangkan menurut Prof. Ibnu Hadjar, Pendidikan Agama Islam

(PAI) merupakan sebutan yang diberikan pada salah satu subjek pelajaran

yang harus dipelajari oleh siswa Muslim dalam menyelesaikan

pendidikannya pada tingkat tertentu. Ia merupakan bagian tak terpisahkan

dari kurikulum suatu sekolah, sehingga merupakan alat untuk mencapai

salah satu aspek tujuan sekolah yang bersangkutan. Karena itu, subjek ini

diharapkan dapat memberi keseimbangan dalam kehidupan anak kelak,

yakni manusia yang memiliki “kualifikasi” tertentu, tetapi tidak lepas dari

nilai-nilai agama Islam.17

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas muncul permasalahan pokok

yang akan dicari jawabannya lebih lanjut. Permasalahan-permasalahan itu

adalah sebagai berikut:

1. Media belajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMP

36 Semarang?

2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran Mata Pelajaran PAI di

SMP 36 Semarang?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi

Berdasarkan pokok permasalahan yang diangkat, maka tujuan

penulisan skripsi ini sesuai pembatasan dan perumusan masalah skripsi yaitu :

1. Sejauh mana guru mengaplikasikan Teknologi dalam bentuk Media

Belajar untuk menunjang Pembelajaran PAI di SMP Negeri 36 Semarang

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengembangan dan inovasi yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI dalam menggunakan media

pembelajaran di SMP 36 Semarang.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :

17 Ibnu Hadjar, Pendekatan Keberagamaan Dalam Pemilihan Metode Pengajaran

Pendidikan Agama Islam, dalam buku Chabib Thoha, dkk., (tim perumus), Metodologi Pengajaran Agama, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hal. 4.

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

9

1. Secara metodologi hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

informasi dalam ilmu pendidikan, khususnya teknologi dalam pengajaran.

2. Secara pragmatis penelitian ini berguna dalam memberikan kontribusi

yang bernilai strategis bagi para praktisi pendidikan, baik pihak orang tua,

siswa ataupun sekolah.

E. Telaah Pustaka

Berkaitan dengan permasalahan yang diangkat tentang

pengembangan media belajar dalam pembelajaran PAI di SMPN 36

Semarang, tidak ditemukan beberapa karya yang berkaitan dengan tema di

atas, adapun karya-karya tersebut sebagai berikut:

1. Pengembangan Ranah Afektif dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Pada

Siswa di SMP Negeri 36 Semarang oleh Muhammad Masykur (3100103)

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2007.

2. Efektivitas Pembelajaran PAI dengan Menggunakan Metode Hafalan

Ayat-ayat al-Qur’an di SMP Negeri 36 Semarang yang disusun oleh Dwi

Cahyani (3198093) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun

2002.

3. Pengaruh Keteladanan Guru PAI dalam Pembelajaran PAI sub bab Akidah

Ahlak (Studi Analisis di SMP Negeri 36 Semarang) yang disusun oleh

Anita Fitriani (3100113) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

Beberapa karya hanyalah sebagian dari beberapa penelitian yang

dilakukan di SMP Negeri 36 Semarang. Serta tidak ditemukannya

pembahasan yang secara khusus tentang Pengembangan Media Pembelajaran

Mata Pelajaran PAI sehingga pembahasan ini layak untuk diangkat dan

diteliti. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam pembahasan

tentang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DI SMP 36

SEMARANG

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

10

F. Metodologi Penelitian

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan tertentu18 yaitu cara-cara yang digunakan untuk menganalisa atau

menguraikan bentuk teoritis untuk diimplementasikan ke dalam bentuk

aplikatif.

1. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan terhadap bagaimana pengembangan

media belajar pada mata pelajaran PAI dan juga seperti apa langkah-

langkah yang dilakukan oleh guru PAI di SMP Negeri 36 Semarang

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif.

Ciri utama pendekatan ini terletak pada tujuannya untuk mendeskripsikan

keutuhan kasus dan memahami makna dan gejala. Dengan kata lain

penelitian dengan pendekatan kualitatif ini memusatkan perhatian pada

prinsip-prinsip umum yang mendasari gejala yang ada pada kehidupan

manusia.19

Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, maka analisis yang

digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif-analitik yang

berarti interpretasi dengan isi dibuat dan disusun secara sistematik atau

menyeluruh dan sistematis.20

18 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM, 1980), hlm 36 19 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002),hlm.189 20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1997), hlm. 26

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

11

3. Data

Adapun data yang ingin dicari dalam penelitian ini meliputi,

proses pembelajaran PAI, Penggunaan Media pembelajaran PAI, inovasi-

inovasi yang telah dilakukan guru Mata Pelajaran PAI dalam rangka

mengembangkan media Pembelajaran yang ada, keadaan sekolah baik dari

segi fisik dan historis serta keadaan siswa dalam pembelajaran PAI.

4. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

mana data dapat diperoleh.21 Adapun sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Person (guru, siswa dan kepala sekolah), place (keadaan

SMP Negeri 36 Semarang baik dalam PBM PAI dengan menggunakan Media

Pembelajaran ataupun keadaan fisik yang ada) serta paper (dokumen dan

catatan-catatan)

5. Metode Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Metode Observasi (pengamatan)

Adalah metode pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena-fenomena yang diselidiki, mengenai media belajar ynag

digunakan dalam pembelajaran PAI22 Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai proses pembelajaran PAI di SMP

Negeri 36 Semarang.

b. Metode Interview

Metode interview atau wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan

dengan sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan.23 Metode ini

21 Arikunto, Suharsismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV,

(Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 11 22 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM, 1991), hlm 136 23 Ibid

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

12

digunakan untuk memperoleh data mengenai pengembangan yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI dalam penggunaan media

belajar yang ada serta sejauh mana manfaat yang di peroleh siswa

ketika belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang ada.

Subyek interview dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PAI

yang berjumlah dua orang (M.Ahsan,S.Ag dan Dra. Hj.Sudarti),

beberapa siswa dan Dra. Yuli Heriani, MM. Selaku Kepala Sekolah

SMP 36 Semarang.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip, notulen rapat, buku,

surat kabar, agenda dan sebagainya.24 Metode ini digunakan untuk

memperoleh dokumen-dokumen penting yang terkait dengan kondisi

fisik dan beberapa dokumen yang menerangkan tentang pemanfaatan

dan pengembangan media belajar dalam pembelajaran PAI di SMP 36

Semarang.

6. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tehnik pengumpulan data, langkah

selanjutnya menganalisis data tersebut. Dalam memberikan interpretasi

data yang diperoleh, menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu

metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi pada saat sekarang.25

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu jenis

penelitian deskriptif yaitu studi kasus (case study). Study kasus merupakan

penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu

fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subyek penelitian

dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Tujuan studi

24 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), hlm 234 25 Nana Sudjana,dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar

Baru, 1989), hlm. 64

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

13

kasus untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar

belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun

status dari individu yang kemudian akan dijadikan suatu hal yang bersifat

umum.26

Dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini, dimana data

yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.

Kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang. Data yang

diperoleh meliputi transkip interview, catatan lapangan, foto, dokumen

pribadi dan lain-lain.27

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dimana peneliti setelah

memperoleh data kemudian data tersebut disusun, dijelaskan dan

selanjutnya dianalisis.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

maka penulis akan menyusun dengan sistematika sebagai berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, penegasan istilah,

rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

2. BAB II : LANDASAN TEORI TENTANG PENGEMBANGAN

MEDIA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN

OLEH GURU MATA PELAJARAN PAI

Dalam bab ini terdapat tiga sub bab yaitu membahas tentang

pembelajaran PAI di SMP/MTs yang mencakup tentang pengertian,

materi, fungsi, ruang lingkup, metode pembelajaran, evaluasi dalam

pembelajaran PAI. Kemudian membahas tentang media pembelajaran

26 Muh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), hlm. 66 27 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002),

hlm. 51

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

14

yang mencakup tentang Pengertian, landasan pemakaian, macam-macam,

ciri-ciri, manfaat, kelemahan dan keunggulan dari media belajar. Serta

sub bab yang ke tiga yaitu Pengembangan Media PAI di SMP yang

berisi tentang pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, manfaat,

serta macam-macam dari pengembangan media pembelajaran PAI

3. BAB III : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG

DILAKUKAN OLEH GURU MATA PELAJARAN PAI

DI SMP 36 SEMARANG

Dalam bab ini terdapat empat sub bab yaitu Gambaran umum lokasi

penelitian yang berisikan tntang tinjauan historis, visi dan misi, letak

geografis, struktur organisasi, keadaan siswa dan perangkat sekolah,

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 36 Semarang.

Pada sub bab kedua berisi tentang data pelaksanaan pembelajaran PAI di

SMP Negeri 36 Semarang. Pada bab ketiga berisikan tentang media apa

saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMP 36 Semarang.

Adapun pada sub bab keempat membahas tentang pengembangan media

pembelajaran PAI di SMP Negeri 36 Semarang

4. BAB IV : ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU

MATA PELAJARAN PAI DI SMP 36 SEMARANG

Dalam bab ini berisikan tentang analisis terhadap penggunaan media

pembelajaran dalam pelajaran PAI, Analisis terhadap penggunaan media

pembalajaran dalam Pelajaran PAI serta analisis terhadap pengembangan

media pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI di SMP 36 Semarang

5. BAB V : PENUTUP

pada bab akhir dari skripsi ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan

penutup.

Bagian Akhir Dari Penulisan Skripsi Ini Meliputi: Daftar Pustaka,

Lampiran-Lampiran, Dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran PAI di SMP / MTs

1. Pengertian Pembelajaran PAI

Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya

“pengajaran” adalah upaya untuk membelajarkan siswa.1 Oemar Hamalik

menuturkan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.2

Pembelajaran yang efektif menurut M. Sobry Sutikno adalah suatu

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar

dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran

sesuai dengan harapan.3

Pembelajaran menurut Sholih Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul

Majid dalam kitabnya “At-Tarbiyah wa Turuku al-Tadris” adalah :

وليست ,اما التعليم حمدود املعرفة الىت يقدمها املدرس فيحصلها التلميذاملعرفة دائما قوة وامنا هى قوة اذا استخدمت فعال واستفاد منها الفرد ىف

4.حياته وسلوكه “Adapun pembelajaran itu terbatas pada pengetahuan yang disampaikan dari seorang guru kepada murid, pengetahuan itu tidak akan menjadi suatu kekuatan pengetahuan akan menjadi kekuatan ketika diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan diandalkan dalam kehidupannya”

Dalam buku Educational Psychology dinyatakan bahwa learning

is an active process that needs to be stimulated and guided toward

1 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam Di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 183. 2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 57 3 M. Sobry Sutikno, Pembelajaran Efektif: Apa dan bagaimana mengupayakannya?,

(Mataram: NTP Press, 2005), hlm. 37 4 Sholih Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuku At-Tadris,

(Mesir: Darul Ma’arif, 1968), Juz I, hlm. 61.

15

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

desirable outcomes.5 (Pembelajaran adalah proses aktif yang membutuhkan

rangsangan dan tuntunan untuk menghasilkan hasil yang diharapkan). Pada

dasarnya pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan peserta didik,

sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Proses pembelajaran harus diupayakan dan selalu terikat dengan

tujuan (goal based). Oleh karenanya, segala interaksi, metode dan kondisi

pembelajaran harus direncanakan dan mengacu pada tujuan pembelajaran

yang dikehendaki.

Menurut E. Mulyasa bahwa proses pembelajaran pada hakekatnya

merupakan proses interaksi para peserta didik dengan lingkungannya

sehingga terjadi perubahan perilaku yang baik. Dalam interaksi tersebut

banyak diketahui oleh faktor internal yang dipengaruhi oleh diri sendiri

maupun faktor eksternal yang berasal dari lingkungan pembelajaran, tugas

seorang guru yang utama adalah mengkondisikan lingkungan agar

menunjang perubahan perilaku peserta didik.6

Menurut Mukhtar, Pembelajaran PAI adalah suatu proses yang

bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam.

Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan

peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk

berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.7

Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan

ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI perlu

diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi

pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta didik. Ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI yaitu :8

5 Lester D. Crow and Alice Crow, Educational Psychology, (New York: American Book

Company, 1958), hlm. 225. 6 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2004), hlm. 100. 7 Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), cet. III, hlm. 14. 8 Muhaimin, et. al. Op. Cit., hlm. 76.

16

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

a. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara

berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

b. Peserta didik disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti dibimbing,

diajari atau dilatih dalam meningkatkan keyakinan, pemahaman,

penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.

c. Pendidik melakukan kegiatan bimbingan dan latihan secara sadar

terhadap peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam,

dan

d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam peserta didik.

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa

atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan

dorongan oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang

teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik.

Oleh karena itu pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang

terkandung dalam kurikulum dengan menganalisa tujuan pembelajaran

dan karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang terkandung

dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk memilih,

menetapkan dan mengembangkan cara-cara (strategi pembelajaran yang

tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai

dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam

proses pembelajaran sehingga belajar terwujud dalam peserta didik.9

Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut

guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik

sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan,10 dalam hal ini adalah

tujuan Pendidikan Agama Islam. Ini dikarenakan PAI bukan hanya

mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam, tetapi juga untuk

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (membangun etika sosial).

9 Muhaimin, et.al, Op. Cit., hlm. 145 10 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:

Rosdakarya, 2004), cet.1, hlm. 117.

17

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

Adapun pengertian pendidikan agama Islam adalah usaha secara

sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka

hidup sesuai dengan ajaran Islam.11 Senada dengan itu Ahmad Tafsir

memberikan istilah pendidikan agama Islam sebagai suatu bidang studi

mata pelajaran sebenarnya kurang tepat, karena bila dihubungkan

dengan kalimat mengajarkan pendidikan agama Islam kalimat tersebut

bisa dipahami. Mengajarkan kegiatan pendidikan agama Islam, padahal

maksud kalimat di atas adalah mengajarkan agama Islam.12 Namun

demikian kalau penggunaan istilah agama Islam (PAI) dimaksudkan

agar lewat mata pelajaran pendidikan agama Islam akan terjadi kegiatan

pendidikan agama yang arahnya pada pembentukan pribadi muslim

yang taat. Maka istilah pendidikan agama Islam merupakan pengajaran

agama dan alat untuk mencapai pendidikan agama.13

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa pengertian

pembelajaran agama Islam adalah proses pendidikan yang

memfokuskan untuk mempelajari agama Islam sehingga siswa

menguasai tiga aspek (afektif, kognitif dan psikomotorik) yang

berkaitan dengan masalah Islam, karena pembelajaran agama Islam

suatu upaya untuk membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar,

terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk mengetahui bagaimana

cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam sebagai

pengetahuan.14

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa pembelajaran PAI yaitu proses pendidikan yang

memfokuskan untuk mempelajari agama Islam sehingga siswa

menguasai tiga aspek (afektif, kognitif dan psikomotorik) yang

11 Zuhairini, Hj., Metodologi Pendidikan Agama, Ramadhani, Solo, 1993.., hlm. 27. 12 Ahmad Tafsir, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1998), cet. IV, hlm. 8. 13 Zuhairini, Op. Cit., hlm. 28. 14 Muhaimin, Op.Cit., hlm. 183.

18

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

berkaitan dengan segala peristiwa yang berhubungan dengan ajaran

Islam.

2. Materi-Materi dalam Pembelajaran PAI

Materi merupakan bahan yang akan disampaikan dalam kegiatan

belajar mengajar. Menurut Nasution pelajaran terdapat tiga sumber

yaitu masyarakat dan kebudayaannya, anak dengan dikumpulkan oleh

manusia sebagai hasil pengalamannya dan telah disusun secara

sistematis oleh para ilmuwan dalam jumlah disiplin ilmu.15

Materi adalah menyangkut apa yang harus diberikan kepada

peserta didik dalam suatu pembelajaran. Materi bukanlah merupakan

tujuan dari pembelajaran tersebut tetapi sebagai alat untuk mencapai

tujuan, atau dapat dikatakan bahwa materi atau bahan ini berfungsi

memberi isi dan makna terhadap tujuan pembelajaran. Sedangkan

materi pembelajaran adalah jabaran dari kompetensi yang berisi tentang

materi yang akan diajarkan atau bahan ajar.

Materi pembelajaran atau materi pokok Pendidikan Agama Islam

(PAI) diklasifikasikan menjadi lima aspek kajian, yaitu :

a. Aspek Al Qur’an/hadits, yang menjelaskan beberapa ayat dalam Al

Qur’an dan sekaligus juga menjelaskan beberapa hukum bacaannya

yang terkait dengan bidang ilmu Tajwid dan juga menjelaskan

beberapa hadits Nabi Muhammad saw.

b. Aspek keimanan atau aqidah Islam, yang menjelaskan berbagai

konsep keimanan yang meliputi enam rukun iman dan lima rukun

Islam.

c. Aspek akhlak, yang menjelaskan berbagai sifat terpuji yang harus

diikuti dan sifat-sifat tercela yang harus dijauhi.

d. Aspek hukum Islam atau syari’ah Islam, yang menjelaskan berbagai

konsep keagamaan yang terkait dengan masalah ibadah dan

mu’amalah.

15 S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti, 1993),

hlm. 54

19

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

e. Aspek tarikh Islam, yang menjelaskan sejarah perkembangan

(peradaban) Islam yang bisa diambil manfaatnya untuk diterapkan

di masa sekarang.16

Demikian bahan (materi) pembelajaran agama Islam mencakup

kelima aspek di atas. Bahan pelajaran dalam pembelajaran agama Islam

meliputi apa saja yang mendukung dan menunjang tercapainya tujuan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Bahan atau materi

pembelajaran yang diajarkan harus yang termudah dahulu sehingga anak

mudah memahaminya.

Agar penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas

dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi

yang akan dijabarkan. Kriteria tersebut antara lain:

a. Sahih (valid)

b. Tingkat kepentingan

c. Kebermanfaatan

d. Layak dipelajari, dan

e. Menarik minat.17

3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran PAI

a. Fungsi Pembelajaran PAI Kurikulum pendidikan agama Islam untuk

sekolah / madrasah berfungsi sebagai berikut:18

1) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah

ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga

16 Ramayulis,Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2001),

hlm.104. 17 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), cet. II, hlm. 95-96.

18 Ibid., hlm. 134-135.

20

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan

sosial melalui Pendidikan Agama Islam.

4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang

akan dihadapinya sehari-hari.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

(alam nyata dan non nyata/ghaib), sistem dan fungsionalnya, dan,

7) Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke

lembaga pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi

dari pembelajaran PAI yaitu untuk penanaman nilai, pengembangan,

penyesuaian mental, perbaikan, pencegahan, pengajaran, dan

penyaluran.

b. Tujuan Pembelajaran PAI

Tujuan pembelajaran merupakan akhir dari pelaksanaan proses

pendidikan di sekolah, karena sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal memiliki landasan dan pencapaian tujuan pendidikan.

Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT.

serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.19

19 Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Standar

Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2003), hlm. 8

21

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

Tujuan pendidikan merupakan hal yang dominan dalam

pendidikan. Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik

makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai

Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup

(hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu

membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.

4. Ruang Lingkup Pembelajaran PAI

Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup usaha

mewujudkan keserasian, keselarasan, keseimbangan hubungan antara

manusia dengan Allah SWT, manusia dengan sesama manusia, manusia

dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia terhadap makhluk lain

dan lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar segala hubungan dan

aktivitas manusia sesuai dengan syariat Islam.20

Ruang lingkup materi PAI meliputi lima unsur pokok yaitu Al-

Qur’an, keimanan, akhlak, fiqh, dan bimbingan ibadah, serta

tarikh/sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran

agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayan.21 Menurut Ramayulis, ruang

lingkup pengajaran pendidikan agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan dan keseimbangan antara:

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT

b. Hubungan manusia dengan sesama manusia

c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan

d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dilingkungannya.22

5. Pendekatan

Pendekatan dapat diartikan sebagai orientasi atas cara

memandang terhadap sesuatu. Pendekatan yang berbeda tentu akan

20 Ibid. hlm. 9 21 Abdul Majid dan Dian Andayani, Op. Cit. hlm. 79 22 Ibid, hlm. 104

22

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

berdampak pada pengambilan langkah-langkah yang berbeda pula. Ada

berbagai pendekatan pembelajaran yang ditawarkan oleh para

akademisi dan pakar pendidikan.

Sedangkan Mulyasa menawarkan tujuh pendekatan dalam

pembelajaran PAI yang berbeda dengan pendekatan di atas.

Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi:

a. Pendekatan Pembiasaan

Yaitu memberikan kesempatan untuk membiasakan

sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam yang

terkandung dalam ajaran Islam dan budaya bangsa dalam

menghadapi masalah kehidupan.

b. Pendekatan Rasional

Yaitu usaha memberikan peranan pada rasio (akal)

peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai

bahan ajar dan standar materi serta kaitannya dengan perilaku

yang baik dan buruk dalam kehidupan.

c. Pendekatan Emosional

Yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik

dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama

Islam dan budaya bangsa.

d. Pendekatan Fungsional

Yaitu menyajikan bentuk standar materi (Al-Qur’an,

Keimanan, Akhlak, Fiqh, Ibadah dan Tarikh) yang memberikan

manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

dalam arti luas.

e. Pendekatan Keteladanan

Yaitu pembelajaran yang menempatkan figure guru

agama dan non agama serta petugas sekolah lainnya maupun

23

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

orang tua peserta didik, sebagai cerminan m.anusia

berkepribadian agama.23

6. Metode Pembelajaran PAI

Selain pendekatan dalam pembelajaran hal lain yang sangat

penting adalah metodologi yang digunakan dalam pembelajaran

tersebut. Banyak metode pembelajaran yang ditawarkan oleh para

akademisi dan pakar pendidikan, di antara metode-metode pembelajaran

tersebut, seperti yang diungkap oleh Mulyasa adalah:24

a. Metode Demonstrasi

Dengan metode ini guru memperlihatkan suatu proses,

peristiwa, atau cara kerja alat kepada siswa.

b. Metode Penemuan

Penemuan merupakan metode yang menekankan pada

pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan

lebih mengutamakan proses dari pada hasil.

c. Metode eksperimen

Merupakan metode pembelajaran yang melibatkan peserta

didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan dan peralatan

laboratorium, baik secara kelompok ataupun individual.

d. Metode Ceramah

Dengan metode ini guru menyajikan bahan melalui

penuturan atau penjelasan secara langsung.

Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam proses belajar

agama diantaranya metode analisis, metode problem solving, ceramah,

tanya jawab, pemberian tugas, analogi, sinektik dan sebagainya.25

23 Ibid., hlm 28 24 Mulyasa, op. cit., hlm. 107-116 25 Abdul Majid, op. cit., hlm. 100

24

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

7. Evaluasi Pembelajaran PAI

Evaluasi pendidikan agama Islam adalah suatu kegiatan untuk

menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dibidang pendidikan agama

Islam.26 Evaluasi adalah alat untuk mengukur sampai dimana

kemampuan penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah diberikan.

Sesuai dengan fungsi dan tujuannya evaluasi terhadap siswa di

sekolah, digolongkan atas 4 macam, yaitu:27

a. Evaluasi formatif

Yaitu evaluasi hasil belajar pada akhir setiap satuan

pelajaran. Evaluasi ini untuk memberikan umpan balik kepada guru

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan

mengadakan remedial program siswa.

b. Evaluasi sumatif

Adalah evaluasi hasil belajar jangka panjang, yaitu

evaluasi hasil belajar pada akhir catur wulan akhir tahun ajaran dari

keseluruhan program.

Evaluasi ini untuk menentukan angka kemajuan hasil

belajar lebih lanjut untuk menentukan kenaikan kelas atau

kelulusan sebagai laporan kepada orang tua.

c. Evaluasi placement (penempatan)

Yaitu evaluasi untuk menempatkan murid dalam situasi

belajar mengajar yang tepat atau program pendidikan yang sesuai

dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.

d. Evaluasi diagnostik

Untuk mengenal latar belakang siswa yang mengalami

kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar

dalam memecahkan kesulitan belajar yang dialami.

Sesuai dengan jenisnya, evaluasi PAI dapat dibagi menjadi 3

macam:

26 Zuhairini, et.al., Op. Cit., hlm. 87 27 Ibid

25

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

a. Evaluasi harian, yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan sehari-

hari baik diberitahukan lebih dahulu atau tidak

b. Ulangan umum, yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada

akhir catur wulan atau semester

c. Evaluasi pada akhir tahun ajaran terhadap murid tingkat akhir.

Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan agama ada dua

macam cara yang dapat ditempuh:

a. Kuantitif : yaitu hasil evaluasi yang diberikan dalam bentuk

angka, misalnya: 6, 7, 65, 70, 75 dan seterusnya.

b. Kualitatif: yaitu hasil evaluasi yang diberikan dalam bentuk

pernyataan verbal, misalnya baik, cukup, kurang dan

sebagainya.28

Evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran PAI materi sejarah

Islam meliputi beberapa cara diantaranya evaluasi harian,

ulangan umum, dan evaluasi akhir dengan hasil kualitatif dan

kuantitatif

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Belajar

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti

tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.29

Media merupakan sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa)

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.30

Menurut Ibrahim Nashir dalam Muqaddimati Fi Al Tarbiyyah,

media pembelajaran sebagai berikut:

28 Ibid., hlm. 155-158. 29 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.

3 30 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 12

26

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

الوسائل التربوية هى كل ما يستخدم من وسائل حسية بغية ادراك31بدقة وسرعةاملعاين

“Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dari panca indera dengan tujuan untuk memahami makna secara teliti dan cepat”

Menurut Mukhtar, secara harfiah media berarti perantara atau

pengantar atau wahana penyalur pesan atau informasi belajar.32

Pengertian Media Belajar secara sederhana dapat diartikan sebagai

media yang lebih dari satu media. Media Belajar merupakan sistem yang

mendukung penggunaan teks interaktif, audio, gambar diam, video dan

grafik. Media Belajar sebagai komunikasi yang menggunakan bermacam-

macam kombinasi dari media yang berbeda; dapat menggunakan

komputer atau tidak. Media Belajar bisa mencakup teks, audio percakapan,

musik, gambaran, animasi dan video.

Menurut Hofstter, Media Belajar adalah pemanfaatan komputer

untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak

(video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang

memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan

berkomunikasi.33

Menurut Catherine O’Brien Media Belajar berfungsi sebagai

informasi yang dipresentasikan dalam bentuk lebih dari satu bentuk

semacam teks, suara, video, grafis, dan gambar.34

Media Belajar sejati berarti campuran dari berbagai media, mulai

dari teknologi tingkat tinggi hingga ke tingkat rendah seperti halnya

31 Ibrahim Nashir, Muqaddimati Fi Al Tarbiyah, (Aman: Ardan), hlm. 169 32 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza,

2003), hlm. 103 33 M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing, (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2003), hlm. 21 34 Catherine O’Brien “Define Media Belajar”. http://arge.tuwien.ac.at/arge/acro.html. 16

Juni 2006

27

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

sebuah buku, pena berwarna, percakapan, papan tulis dan aneka sarana dan

sumber.35

2. Landasan Pemakaian Media Belajar

Dalam pembelajaran setiap manusia memiliki kemampuan yang

berbeda-beda. Ada yang unggul dalam aspek verbal dan ada yang unggul

dalam aspek non verbal. Oleh karena itu, Edgar Dale dalam Azhar Arsyad

mengemukakan bahwa prosentase keberhasilan pembelajaran sebesar 75%

berasal dari indera pandang, melalui indera dengar sebesar 13% dan

melalui indera lainnya sebesar 12%.36

Kelebihan Media Belajar adalah menarik indera dan menarik

minat, karena merupakan gabungan antara pandang, suara, dan gerakan.

Lembaga Riset dan Penerbitan Komputer yaitu Computer Technology

Research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20%

dari yang dilihat, dan 30 % dari yang didengar. Tetapi orang dapat

mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 30% dari yang dilihat,

didengar, dan dilakukan sekaligus.37 Jadi penggunaan Media Belajar akan

sangat membantu dalam pembelajaran dengan mengingat keuntungan dari

Media Belajar tersebut.

Dalam Al Quran surat An- Nahl ayat 78 disebutkan bahwa manusia

itu diberikan pendengaran serta penglihatan agar kita bersyukur dengan

cara belajar yakni melalui indera pendengaran dan penglihatan.

اهللاو اتكمهطون أمب من كمجرل أخعال تئا ويون شم عمالس ل لكمعجواالبارصلكمة لعاالفئدون وكرشت ﴿78: حل سورة الن﴾

Artinya “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi

35 Dave Meier, The Accelerated Learning Handbook : Panduan Kreatif dan Efektif

Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Bandung; Kaifa, 2002, hlm. 258 36 Ibid. hlm. 7 37 M. Suyanto, Op. Cit., hlm. 23

28

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.38 (QS. an-Nahl: 78)

Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media

diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realita; gambar

bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Kelima bentuk

stimulus ini akan membantu siswa mempelajari pelajaran. Namun

demikian tidaklah mudah mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu

waktu atau tempat. Jadi, belajar tidak akan lepas dari penggunaan indera

pandang dan dengar karena indera yang paling berpengaruh belajar adalah

indera tersebut

3. Macam-macam Media Pembelajaran

Dalam hal ini maka tercakup pula di dalamnya pribadi dan tingkah

laku guru. Secara menyeluruh, macam-macam media belajar terdiri dari:

1) Bahan-bahan catatan atau membaca (suplementari materialis)

Misalnya buku, komik, koran, majalah, buletin, folder, periodikal dan

pamflet, dan lain-lain.

2) Alat-alat audiovisual, alat-alat yang tergolong ini seperti :

a. Media belajar tanpa proyeksi, misalnya papan tulis, papan tempel,

papan plane, bagan diagram, grafik, karton, komik, gambar.

b. Media belajar pada tiga dimensi, misalnya pada benda asli dan

benda tiruan contoh, diorama, boneka, gunung, laut dan Iain-lain.

c. Media yang menggunakan teknik atau maksimal. Alat-alat yang

tergolong dalam kategori ini meliputi film strip, film, radio,

televisi, laboratorium elektro perkakas atau instruktif

4. Manfaat Media Belajar

Pembelajaran dengan media belajar memiliki beberapa manfaat

bagi proses belajar mengajar, yaitu :

38 Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Gema Risalah Press,

1992), hlm. 413

29

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan atau materi pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga

dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa

menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, serta tidak hanya

mendengar uraian guru, tetapi juga mengamati, melakukan dan

mendemonstrasikan sendiri.39

Donald P. Ely dalam Sudarwan Danim menyebutkan beberapa

manfaat penggunaan komputer untuk pembelajaran antara lain

meningkatkan produktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan

kegiatan pengajaran bersifat individual, memberi dasar yang lebih dinamis

terhadap pendidikan, pengajaran yang lebih mantap, memungkinkan

belajar secara seketika dan penyajian yang lebih luas.40

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa manfaat

dari Media Belajar yaitu siswa akan lebih tertarik terhadap materi

pelajaran, meningkatkan hasil dan minat belajar, mempermudah guru

dalam menyampaikan materi, dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

5. Ciri-Ciri Media Belajar

Teknologi berbasis komputer atau yang biasa kita kenal dengan

Media Belajar merupakan cara menyampaikan materi dengan

menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Gerlach &

Ely dalam Azhar Arsyad menyebutkan tiga ciri media yang merupakan

mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh

39 Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i, Media Pengajaran; Penggunaan dan Pembuatannya,

(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), Cet.5, hlm.2. 40 Sudarwan Danim. Media Komunikasi pendidikan: Pelayanan Profesional

Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 12

30

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien

melakukannya. Ciri-ciri media antara lain:

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Yakni media mampu merekam, menyimpan, melestarikan dan

merekonstruksi suatu peristiwa dan objek.

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Yakni media dapat memanipulasi atau mentransformasi suatu kejadian

atau objek.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)

Yakni media dapat mentransformasikan suatu kejadian atau

objek melalui sebuah ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu.

Adapun Media Belajar berbasis komputer dan beberapa ciri

utama teknologi berbasis komputer antara lain adalah sebagai berikut:

a. Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear.

b. Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa bukan saja

dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.

c. Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks

pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa.

d. Prinsip ilmu kognitif dan kontruktivisme diterapkan dalam

pengembangan dan penggunaan pelajaran.

e. Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga

pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan

f. Bahan-bahan pelajaran banyak melibatkan interaktif siswa, dan

g. Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai

sumber.41

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa ciri-ciri

Media Belajar yaitu Media Belajar mampu merekam, memanipulasi,

41 Azhar Arsyad. Op. Cit. Hlm. 32-33

31

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

mentransformasikan, serta memadukan antara teks, visual, dan audio

dari berbagai informasi untuk disampaikan kepada audiens.

6. Keunggulan dan Kelemahan Media Belajar

Keunggulan Media Belajar antara lain:42

a. Media Pembelajaran dapat mengakomodasi siswa yang lamban

menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih

afektif dengan cara yang lebih individual, dan lebih sistematis.

b. Media Pembelajaran dapat merangsang siswa untuk mengerjakan

latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi sehingga

menumbuhkan motivasi siswa.

c. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar

siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata

lain, siswa tidak sekedar mendengarkan uraian guru, akan tetapi juga

mengalami dan melakukan serta mendemonstrasikan bahan-bahan

pelajaran yang sedang dihadapi.

d. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya, dapat lebih dipahami oleh

siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pelajaran dengan

baik.

Sedangkan kelemahan dari Media Belajar adalah sebagai berikut:

a. Meskipun harga perangkat keras semisal komputer, OHP atau LCD

Proyector cenderung semakin menurun (murah), pengembangan

perangkat lunaknya masih relatif mahal.

b. Untuk menggunakan media yang berbasis elektronik diperlukan

pengetahuan dan ketrampilan khusus mengenainya.

c. Keberagaman model media yang berbasis elektronik (perangkat keras)

sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu

model tidak cocok (kompatible) dengan model lainnya.

42 Tim WRI, Bunga Rampai Psikologi Dan Pembelajaran, Basic Education Project (BEP)- (Semarang: Dirjen. Binbagais Depag RI), hlm. 178

32

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

d. Perlunya penambahan Anggaran di sekolah untuk pengadaaan media

berbasis elektronik.,

Keunggulan Media Belajar dalam pembelajaran yaitu dapat

merangsang siswa untuk belajar dengan kendali ditangan guru serta

mempunyai kemampuan untuk merekam kejadian serta

menyampaikannya. Kelemahan Media Belajar antara lain harga perangkat

keras masih relatif mahal disamping memerlukan program serta

pengetahuan tentang program presentasi menggunakan Media Belajar

berbasis elektronik tidak efektif jika digunakan oleh orang banyak.

C. Pengembangan Media Pembelajaran PAI

1. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan berasal dari kata “kembang” mendapat imbuhan

“pe” dan akhiran “an”, maksudnya yaitu suatu proses perubahan secara

bertahap ke arah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas

serta mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu

kesempurnaan atau kematangan.43

Jadi disini pengembangan media pembelajaran mempunyai arti

bahwa media pembelajaran diperbaharui sedemikian rupa sehingga

terbentuklah media pembelajaran yang sistematis, terarah serta efektif

dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan media pembelajaran

a. Pengembangan Media pembelajaran tersebut haruslah bersifat

menginformasikan

Dalam pengembangan media diharapkan media tersebut dapat

menginformasikan satu hal yang baru kepada peserta didik tentang

suatu kejadian atau obyek yang tidak mereka ketahui sebelumnya

melalui sebuah ruang dan waktu yang terbatas.

43 H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Semarang, CV. Thoha Putra, t.th.),

hlm. 77

33

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

b. Pengembangan Media Pembelajaran tersebut haruslah bersifat

menarik dan memotivasi siswa

Agar sesuatu yang dipelajari oleh siswa tidak monoton, maka

diperlukan adanya pengembangan media. Dalam pengembangan

media cenderung ingin menampilkan sesuatu yang spektakuler. Oleh

karena itu sesuatu yang baru dan belum pernah terjadi atau dialami

oleh siswa akan memotivasi siswa untuk mengetahui lebih banyak

tentang apa yang dipelajarinya.

c. Pengembangan Media Pembelajaran tersebut haruslah bersifat

Instruksional

Seorang siswa akan dapat memahami sesuatu dengan cepat

apabila dalam media tersebut menampilkan sesuatu yang bersifat

instruksional. Maksudnya seorang siswa akan tergerak untuk

melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dan

apakah sesuatu itu perlu dilakukan atau tidak, seorang siswa dapat

memilah-milahnya. Begitu pula dalam pengembangannya sebuah

pesan yang hendak disampaikan kepada siswa harus bersifat

instruksional namun tidak memaksa.

3. Manfaat Pengembangan Media Pembelajaran

Seiring dengan perkembangan zaman, maka media pembelajaran

juga menuntut perkembangan ke arah kemajuan. Dari faktor-faktor yang

mempengaruhi adanya perkembangan tersebut akan didapatkan pula

manfaat yang sangat berguna bagi proses belajar mengajar selanjutnya.

Dari manfaat yang diperoleh dapat digambarkan sebagai berikut :44

a. Proses belajar mengajar akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar yang lebih tinggi.

b. Metode belajar akan lebih bervariasi sesuai perkembangan zaman

yang selalu menuntut perubahan, sehingga siswa tidak bosan dan bagi

guru lebih terbantu dengan sedikit tenaga yang dikeluarkan.

44 Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i, op.cit, hlm.2.

34

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

c. Bahan atau materi pengajaran yang sudah pernah disampaikan akan

lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami dan bagi materi yang

baru akan memungkinkan siswa untuk bisa mengetahui tujuan dan

manfaat pengajaran yang hendak dicapai menuju ke arah yang lebih

baik.

4. Macam-macam Pengembangan Media Pembelajaran

a. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual

Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan

oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini

hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan

gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama dan

menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi obyek, konsep,

informasi, ataupun situasi.

Jika kita mengamati bahan-bahan grafis, gambar dan lain-lain

yang ada disekitar kita, kita akan menemukan banyak gagasan-

gagasan untuk merancang bahan visual yang menyangkut penataan

elemen-elemen visual yang akan ditampilkan.

Dalam proses penataan tersebut harus diperhatikan prinsip-

prinsip desain tertentu seperti; kesederhanaan, keterpaduan,

penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur yang selanjutnya perlu

dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur dan warna.

b. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual

Media audio dan audio visual merupakan bentuk media

pengajaran yang murah dan terjangkau. Disamping itu, tersedia pula

materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan

tingkat kempuan siswa.audio dapat menampilkan pesan yang

memotivasi. Dan juga praktis, karena dapat dibawa kemana-mana.

Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari

materi lebih banyak, materi Audio-Visual dapat dipergunakan untuk:

35

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi

apa yang telah didengar.

2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan

mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh

dari lokasi.

3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.

4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan

tingkat kecepatan belajara mengenai suatu pokok bahasan atau

suatu masalah.

c. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Disamping digunakan untuk keperluan administrasi dan

pengembangan usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputerpun

mendapattempat di sekolah-sekolah. Dinegara maju, misalnya

Amerika Serikat, komputer sudah digunakan di sekolah-sekolah dasar

sejak tahun 1980-an. Dan kini disetiap sekolah komputer sudah

merupakan fasilitas standar yang harus ada.

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal

dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer

Assisted Intruction-CAI atau Computer Assisted Learning-CAL).

Dilihat dari situasi belajar dimana komputer digunakan untuk tujuan

menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and

practice, silumasi dan permainan.

Semisal untuk mencari beberapa jumlah kata dalam al-Qur’an

dan pada surat dan ayat berapa serta apa bunyi ayatnya tidak perlu lagi

membuka Fathurrahman atau Al-Mu’jam al-fahras. Begitu pula

untuknmengetahui tahun serta bulan hijriyah kelahiran seseorang

dalam beberapa menit dapat ditelusuri dengan mudah.

1. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia berbasis Komputer

Multimedia sejati berarti campuran dari berbagai media, mulai

dari teknologi tingkat tinggi hingga ke tingkat rendah seperti halnya

36

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

sebuah buku, pena berwarna, percakapan, papan tulis dan aneka sarana

dan sumber.45 Jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu

namanya media campuran, bukan multimedia.46

Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat

menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan

oleh mahasiswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan

menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan.

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan

komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di

dalamnya.

Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai

teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk

menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah

tampilan yang terintegrasi. Tampilan yang dapat mengkombinasikan

berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat

dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk

mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan

misalnya rancangan grafis, video dan animasi. Multimedia berbasis

komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan

simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu.

Misalnya tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang

memungkinkan siswa bahkan dapat belajar tajwid. Contoh lain dari

penggunaan multimedia berbasis komputer adalah melihat cara

melakukan solat, jual beli, maupun sejarah atau cara melakukan towaf,

sa’i, dan melempar jumroh dalam ibadah haji

Belajar sebagai aktivitas manusia yang sangat luas dan bersegi

banyak sehingga tidak dapat dikontrol oleh medium atau metode

tunggal manapun.47 Multimedia dibuat untuk menyajikan informasi

dalam bentuk yang menyenangkan, menarik,mudah dimengerti, dan

45 Dave Meier, Op.Cit hlm. 258 46 M. Suyanto, Op.Cit hlm. 21 47 Dave Meier, Op.Cit. hlm. 257

37

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

jelas.Informasi akan lebih mudah dimengerti karena sebanyak

mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap

informasi itu.48

48 Azhar Arsyad. Op. Cit. Hlm. 172

38

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

BAB III

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN

OLEH GURU MATA PELAJARAN PAI DI SMP 36 SEMARANG

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Tinjauan Historis

Pendidikan merupakan wahana yang efektif untuk memajukan dan

mempertahankan eksistensi bangsa secara kontinyu. Dan yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan tersebut adalah

keluarga, masyarakat dan pemerintah. dengan demikian antara ketiganya

perlu dibangun hubungan timbal balik yang serasi dan seimbang. Hal ini

perlu dilakukan karena anak bangsa perlu mendapatkan pendidikan yang

berkesinambungan, serasi, seimbang, sebagai langkah perwujudan

manusia Indonesia seutuhnya.

SMP Negeri 36 Semarang merupakan sebuah institusi pendidikan

yang telah berkiprah dalam kurun waktu cukup lama. Sejak berdirinya

tahun 1952 sampai sekarang (tahun 2007), usianya sudah 55 tahun,

termasuk kategori lembaga pendidikan yang seharusnya sudah sangat

dewasa dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri yang lain di

kota Semarang. Sampai saat ini SMP Negeri 36 Semarang telah

mengalami kepindahan lokasi sebanyak 2 kali, pada awalnya di Jalan Dr.

Cipto no. 121 Semarang dan berpindah lokasi ke Jl. Suyudono no. 130

menjadi satu dengan SMP 40. Mulai tanggal 16 Juni 1996, SMP 36

Semarang pindah ke lokasi baru yaitu di Jl. Plampitan no. 35 Semarang.1

2. Visi dan Misi

a. Visi SMPN 36 Semarang

Visi dari SMPN 36 Semarang adalah “KOMPETITIF DALAM

PRESTASI, BERIMAN, BERAKHLAK MULIA DAN

BERBUDAYA“. Pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam

1 Dokumentasi SMPN 36, tanggal 13 Mei 2007

39

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

40

materinya sesuai dengan Kurikulum 2004, ini merupakan kurikulum

baru yang diterapkan di SMPN 36 yang lebih dikenal dengan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

b. Misi SMPN 36 Semarang

1) Meningkatkan dan mengembangkan kurikulum.

2) Meningkatkan kualitas SDM bidang pendidikan.

3) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

4) Mengembangkan fasilitas pendidikan.

5) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

6) Meningkatkan mutu kelembagaan dan manajemen sekolah.

7) Mengembangkan kreatifitas penggalangan sumber dana

pendidikan.

8) Meningkatkan standar penilaian.

9) Meningkatkan kualitas keimanan dan akhlak mulia.

10) Melestarikan budaya bangsa dan nasionalisme.

3. Letak Geografis

Secara geografis letak SMP Negeri 36 Semarang kurang strategis

karena lokasinya yang berada jauh dari pusat kota atau pusat keramaian

sehingga sulit dijangkau dengan sarana transportasi. Namun demikian,

dengan lokasi yang jauh dari pusat keramaian tersebut sangat membantu

dan mendukung proses kegiatan belajar mengajar karena kondisi

lingkungan yang cukup tenang serta kondusif.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi yang ada di SMPN 36 Semarang meliputi2

a. Kepala Sekolah

b. Wk. Kepala Sekolah :

1) Bidang Kurikulum

2) Bidang Rumah Tangga

2 Dokumentasi SMPN 36, tanggal 13 Mei 2007

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

41

3) Bidang Kesiswaan

c. Tata Usaha

d. Guru Karyawan

e. Siswa

5. Keadaan siswa, guru dan karyawan

a. Data Siswa

Data Siswa dalam 4 (empat) tahun terakhir

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Th. Ajaran Jml. Pen-daftar

Jml siswa

Jml R.B

Jml siswa

Jml R.B

Jml siswa

Jml R.B

Jml Seluruh Siswa

2003/2004 315 264 6 235 6 230 6 729 2004/2005 556 283 7 253 6 227 6 763 2005/2006 572 295 7 290 7 253 6 838 2006/2007 559 295 7 295 7 290 7 880

b. Data Guru dan Pegawai

1). Jumlah Guru PNS : 49 orang

2). Guru Bantu : 4 orang

3). TPHL : 2 orang

4). Staf Tata Usaha : 11 orang

6. Sarana Prasarana

a). Data Ruang

1). Data Ruang Kelas

Jumlah Ruang Kelas Asli Ukuran 7X9 m2

(a)

Ukuran >63 m2

(b)

Ukuran <63 m2

(c)

Jumlah (d)

=(a+b+c)

Jumlah ruang yg

digunakan utk ruang

kelas Jml. Ruang

Kelas 3 2 16 21 21

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

42

b). Data Ruang Lain

Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (M)

1. Perpustakaan 1 7 X 9 2. Lab. IPA 2 7 X 9 3. R. Ketrampilan 2 7 X 8 4. R. UKS 1 5 X 7.5 5. R. Multimedia 1 10X15 6. R. Komputer 1 8 X 6 7. R. OSIS 1 5 X 7.5 8. Mushalla 1 10 X 12 9. R. Guru 1 10 X 15 10. R. Kep. Sek.

7. Ekstra Kurikuler

Seperti halnya sekolah-sekolah lain, di SMPN 36 Semarang

diadakan berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler yang antara lain

meliputi:

a. Bola Volley

b. Pramuka

c. Musik

d. PMR

e. Pencak Silat

f. Ketrampilan-ketrampilan

8. Kegiatan Keagamaan

Sedangkan untuk kegiatan keagamaan, mengingat di SMPN 36

Semarang mayoritas siswanya beragama Islam, maka kegiatan keagamaan

di SMPN 36 Semarang dikhususkan hanya bagi pemeluk Islam saja.

Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :

a. Pengajian Minggu Pagi

b. Rebana

c. Shalat Dhuha bersama-sama menjelang dimulainya Pelajaran Agama

Islam ataupun sesudahnya yang di[impin oleh guru pengampu.

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

43

d. Dan beberapa kegiatan yang sifatnya insidental. Misal PHBI atau

Ramadhanan.

B. Data Tentang Pelaksanaan Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang

1. Proses pembelajaran PAI

Proses pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang mengacu pada

kurikulum nasional PAI SMP yang berbasis dasar mata pelajaran yang

berisikan sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai selama

menempuh pendidikan di SMP yang tercantum dalam standar nasional.

Adapun materi pembelajaran PAI sesuai dengan yang tercantum pada

kurikulum yaitu meliputi 5 aspek: Al-Qur’an, keimanan, akhlak,

fiqih/ibadah dan tarikh Islam. Hal ini ditegaskan oleh Muhammad Ahsan

bahwa kelima aspek tersebut disampaikan kepada semua siswa yang

terbagi ke dalam berbagai pengalaman belajar yang tersusun pada silabus.

Materi pelajaran merupakan bahan yang disampaikan oleh guru untuk

diolah dan kemudian dipahami oleh siswa dalam untuk mencapai

kompetensi. Materi pelajaran merupakan komponen yang terkandung

dalam mata pelajaran3.

Materi PAI yang telah tertuang di silabus (sebagaimana

terlampir), guru PAI membuat perangkat KBM pendidikan agama Islam

yang terdiri dari program tahunan, program semesteran, rumusan rencana

pembelajaran.4 Perangkat KBM PAI ini dijadikan sebagai acuan atau

pedoman bagi guru pelaksanaan pembelajaran PAI.

Program tahunan memuat tentang rumusan standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan alokasi waktu yang akan dilaksanakan selama satu

tahun. Program semesteran berisi tentang rencana rumusan materi-materi

yang akan disampaikan, standar kompetensi, kompetensi dasar selama

enam bulan (satu semester), sedangkan rencana pembelajaran merupakan

persiapan mengajar untuk satu kali topik materi. Rencana pembelajaran ini

mencakup beberapa komponen yaitu:

3 Wawancara dengan Muhammad Ahsan, tanggal 14 agustus 2007 4 Dokumentasi perangkat KBM PAI 2006/2007 SMPN 36 Semarang

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

44

a. Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester, banyaknya

jam pertemuan yang dialokasikan.)

b. Standar Kompetensi (yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan)

c. Kompetensi dasar (kemampuan minimal yang harus dicapai)

d. Materi pembelajaran

e. Media pembelajaran (sarana prasarana yang akan digunakan)

f. Sumber bahan (yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai)

g. Skenario pembelajaran (tahapan-tahapan proses belajar mengajar

secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam

berorientasi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk

menguasai kompetensi).

h. Pendekatan (menentukan pendekatan yang dipelajari)

i. Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut. Tujuannya untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang telah

dilaksanakan dan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Jenis

penilaian dapat berupa tes tertulis, kinerja, produk, proyek/penugasan,

tes lisan tugas individu maupun tugas kelompok.

Format program tahunan, program semesteran dan rencana

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.

2. Metode Pembelajaran PAI

Materi PAI bersifat kompleks sehingga metode yang digunakan

bisa bermacam-macam sesuai dengan tujuan dan karakteristik dari materi

tersebut. Menurut guru PAI bahwa tiap metode mempunyai karakteristik

tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga

seorang guru harus bisa memahami masing-masing metode untuk bisa

diterapkan secara tepat dalam pembelajaran.

Guru PAI di SMPN 36 Semarang berjumlah 2 orang, yaitu

Muhammad Ahsan, S. Ag. dan Dra. Hj. Sudarti. Muhammad Ahsan adalah

alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1998 dan

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

45

menjabat sebagai ketua MGMP PAI Kota Semarang serta mempunyai

talenta khusus dibidang komputer atau Media Pembelajaran PAI sehingga

hal ini beliau manfaatkan untuk membuat materi pembelajaran PAI

menjadi lebih menarik minat siswa5.

Seorang guru dapat menggunakan beberapa metode dalam

menyampaikan suatu pokok bahasan tertentu. Pada awal pengajaran guru

menyampaikan suatu uraian dengan menggunakan metode ceramah,

kemudian memberikan contoh-contoh dengan menggunakan metode

peragaan, diskusi dan dapat diakhiri dengan tanya jawab.

Ditegaskan oleh guru PAI bahwa metode yang digunakan

disesuaikan dengan kemampuan dasar dan tujuan yang hendak dicapai

materi yang akan disampaikan. Penggunaan metode telah ditetapkan

terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran.

Adapun metode yang digunakan oleh guru PAI di SMPN 36

Semarang adalah metode ceramah, DI (direct instruction), diskusi,

penugasan, dan tanya jawab, sedangkan pendekatan yang digunakan

keterampilan proses dan CTL (contextual teaching and learning)6.

Berikut ini adalah pemaparan materi dan metode yang digunakan

dalam pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang:

a. Al-Qur’'an/Hadits

Untuk mengajarkan materi Al-Qur’an/Hadits guru PAI

menggunakan metode demonstrasi dan peer teaching (tutor sebaya)

yang berupa menulis, membaca dan menyalin, sedangkan dalam

mengartikan dan menyimpulkan kandungan isi Al-Qur’an dan Hadits

disampaikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan

pemberian tugas.

b. Akidah/Keimanan

5 Hasil wawancara dengan Hj. Drs. Sudarti, tanggal 14 Agustus 2007 6 Hasil wawancara dengan Muhammad Ahsan, tanggal 15 Agustus 2007

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

46

Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi keimanan

yaitu metode ceramah, inquiri, cerita, diskusi dan resitasi, pendekatan

yang digunakan yaitu keimanan, rasional dan pembiasaan.

c. Akhlak

Pembelajaran akhlak guru PAI SMPN 36 Semarang

menggunakan metode ceramah, resitasi, pengamalan (praktek), diskusi

dan problem solving. Sedangkan pendekatan yang digunakan

pembiasaan, rasional dan emosional.

d. Fiqh/ Syariah

Pengajaran materi syariah guru SMPN 36 Semarang

menggunakan metode ceramah, demonstrasi, latihan, praktik

(pengalaman), dan resitasi.

e. Sejarah Islam

Penyampaian materi sejarah Islam guru PAI dapat

menggunakan metode cerita, ceramah, pemberian tugas, diskusi. Guru

PAI juga dapat menggunakan alat peraga seperti film. Sedangkan

pendekatan yang digunakan pembiasaan rasional.7

3. Evaluasi

Setelah proses pembelajaran selesai langkah selanjutnya, evaluasi

sebagai hasil akhir proses pembelajaran di kelas, baik secara langsung atau

tidak langsung. Mata Pelajaran PAI di SMP terdiri dari 5 aspek, yaitu

aspek Al-Qur’an/Hadis, tauhid (keimanan), akhlak, fiqih/ibadah, dan

tarikh. Dari kelima aspek PAI ini, penilaian dapat dikembangkan sebagai

berikut:

a. Pengembangan penilaian ranah kognitif dapat dikembangkan di

seluruh aspek tersebut

b. Pengembangan penilaian ranah psikomotorik dominan untuk aspek Al-

Qur’an/Hadits dan fiqih/ibadah. (dapat dikembangkan pada semua

aspek)

7 Hasil wawancara dengan Muhammad Ahsan, tanggal 14 Agustus 2007

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

47

c. Pengembangan penilaian ranah afektif dominan untuk aspek akhlak

dan dapat dikembangkan pad aspek keimanan. (dapat dikembangkan

dalam semua aspek)

Untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi siswa maka dia harus

diuji atau ditagih, adapun jenis-jenis ujian atau tagihan dapat berupa kuis,

pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok,

ulangan semester, dan ujian akhir. Adapun bentuk ujiannya sebagai

berikut:

a. Kuis dapat berupa isian singkat yang menanyakan hal-hal prinsip.

Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, digunakan untuk

mengetahui dan merangsang pengetahuan awal siswa.

b. Pertanyaan lisan di kelas materi yang ditanyakan untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap konsep, prinsip, atau teori dasar. Teknik

bertanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa,

mereka diberi waktu sebentar untuk berpikir, dan selanjutnya guru

menunjuk secara acak beberapa siswa untuk menjawab.

c. Ulangan harian (tes harian) dilakukan secara periodik, misalnya setiap

materi pokok selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya

berupa uraian objektif atau uraian non-objektif.

d. Tugas individu dapat diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara

individual.

e. Tugas kelompok dapat diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara

berkelompok.

f. Ulangan semester (tes semester) merupakan ulangan umum yang

diberikan setiap akhir semester, kompetensi yang diujikan mencakup

seluruh kompetensi yang telah diajarkan untuk kurun waktu semester.

g. Ujian akhir merupakan ujian yang dilakukan untuk mengetahui seluruh

kompetensi siswa untuk satu jenjang.

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

48

C. Media yang Digunakan dalam Pembelajaran PAI di SMP 36 Semarang

1. Latar Belakang Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMPN 36

Semarang

Adapun motivasi yang melatarbelakangi penggunaan Media

Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang adalah untuk memanfaatkan

fasilitas Media Pembelajaran PAI yang ada sehingga dapat mendukung

tercapainya target pembelajaran PAI menjadi lebih optimal. Di sisi lain

agar yang memanfaatkan Media Pembelajaran PAI bukan hanya mata

pelajaran umum, namun PAI juga dapat memanfaatkannya.

Media Pembelajaran PAI dipilih untuk pembelajaran PAI di

SMPN 36 agar menjadi lebih efektif. Hal ini dapat menjadi solusi bagi

pembelajaran PAI yang waktunya hanya 2 jam setiap minggu sementara

materinya cukup banyak. 8

Media Pembelajaran PAI digunakan di SMPN 36 dengan tujuan

untuk:

a. Meningkatkan daya serap siswa terhadap materi

b. Menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik perhatian

siswa

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI

d. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI

e. Meningkatkan apresiasi terhadap mata pelajaran PAI bagi siswa

maupun stake holder di SMPN 36 menjadi lebih baik

Media Pembelajaran PAI berfungsi untuk menambah pengetahuan

umum dan dapat meningkatkan kompetensi siswa seperti contoh yaitu

artikel yang diberikan guru PAI kepada siswa untuk menunjang

keberhasilan Pembelajaran PAI.

Pembelajaran PAI dengan menggunakan media pembelajaran

SMPN 36 Semarang dapat dikatakan efektif berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

1) Kecermatan penguasaan kemampuan atau perilaku yang dipelajari.

8 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Dra. Yuli Heriani, tanggal 15 Agustus 2007

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

49

Siswa lebih cepat dan cermat dalam memahami materi

pembelajaran yang telah di-rearrange oleh guru.

2) Kecepatan untuk kerja sebagai bentuk hasil belajar.

Siswa dapat mengerjakan tugas yang tercantum dalam VCD

pembelajaran secara cepat dan sesuai dengan waktu yang ditentukan

oleh guru.

3) Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus ditempuh

KBM yang ditempuh dalam pembelajaran PAI dengan

menggunakan media pembelajaran di SMPN 36 Semarang sudah

sesuai dengan program tahunan, silabus, dan rencana pembelajaran.

4) Kuantitas untuk kerja sebagai bentuk hasil belajar

Kuantitas dari hasil pembelajaran ini dapat dikatakan sudah

memenuhi target dari tujuan pembelajaran PAI yakni Standar

Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) untuk mata pelajaran PAI di

SMPN 36 adalah 65 sedangkan hasil akhir dari pembelajaran adalah

dengan nilai rata-rata 85

5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai

Kualitas dari hasil dapat dideskripsikan predikat baik

berdasarkan rata-rata diatas.

6) Tingkat retensi belajar

Kemampuan atau tingkat retensi siswa dapat dikatakan sudah

baik hal ini dilihat ketika pelajaran telah selesai guru memberikan

pertanyaan sambil memberikan ringkasan cerita, kemudian siswa

menjawab pertanyaan tersebut. Hal tersebut juga dilakukan pada

pertemuan sesudahnya.

Adapun pembelajaran PAI yang mengggunakan Media

Pembelajaran berbasis elektronik dilaksanakan di ruang khusus yaitu

ruang Multimedia

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

50

2. Media yang Digunakan dalam Pembelajaran PAI di SMP 36 Semarang

Seorang guru perlu mengetahui bahwa murid-murid belajar dengan

cara yang berbeda-beda dan dengan kecepatan yang berbeda pula. Ada

murid yang dapat belajar baik melalui ceramah yang tersusun rapi, dan ada

yang memerlukan bentuk visual dengan banyak gambar atau bagan.

Adapula yang sangat mudah hanya dengan penyelesaian-penyelesaian

abstrak.

Seorang guru harus bertanggung jawab agar apa yang diajarkan

kepada murid betul-betul dapat dimengerti. Sehingga perlu mengetahui

dan mencari media apakah yang harus digunakan untuk mempermudah

proses belajar sehingga tujuan pengajaran dikatakan berhasil apabila

interprestasi, reaksi atau respek murid sesuai dengan tujuan pesan atau

pelajaran tersebut. Untuk itu diperlukan keahlian guru dalam memilih

media yang sesusai dengan topik yang dibahas, perkembangan kognitif

bidang pengalaman dan latar belakang pengetahuan murid.

Di SMPN 36 Semarang terdapat seperangkat peralatan yang

digunakan sebagai media belasjar, yang antara lain Televisi, seperangkat

LCD Projector, VCD Player, Komputer, Seperangkat sound system, yang

berada dalam satu kesatuan di dalam ruang multimedia dan ada juga

media belajar konvensional, antara lain alat peraga, papan tulis, dan alam.

Mengingat banyaknya media yang dapat digunakan dalam pembelajaran

PAI maka seorang guru harus mampu memilih metode dan media yang

tepat dan sesuai dengan isi materi dan tujuan pembelajaran yang

disampaikan9.

Penggunaan Media Pembelajaran PAI dalam pembelajaran PAI ini

dimaksud untuk menjawab masalah pembelajaran yang berhubungan

dengan kehidupan nyata, dan masalah-masalah tersebut dijawab dengan

metode ilmiah, rasional dan sistematis. Karakter materi yang

menggunakan Media Pembelajaran PAI adalah materi yang mempunyai

interpretasi. Sehingga diharapkan dengan media ini siswa mampu

9 Wawancara dengan Muhammad Ahsan, tanggal 15 Agustus 2007

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

51

mencerna dan memvisualisasikan dengan penalarannya sendiri materi

yang didapat, sehingga siswa mampu merekam segala materi yang

disampaikan lewat visualisasi tersebut.

Adapun tujuan dari pembelajaran PAI dengan menggunakan media

pembelajaran di SMPN 36 Semarang yaitu:

a. Meningkatkan daya serap siswa terhadap materi

b. Menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik perhatian

siswa

c. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI

d. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI

e. Meningkatkan apresiasi terhadap mata pelajaran

D. Pengembangan Media Pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI di

SMP 36 Semarang

Ketentuan KBK 2004 dinyatakan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat dan berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

yang demokratis dan bertanggung jawab.

Rangka pelaksanaan KBK terdapat berbagai upaya yang harus

dilakukan meningkatkan kualitas pembelajaran, untuk itu sekolah diberikan

kewenangan serta mandiri untuk melakukan inovasi terhadap pendidikan yang

dilaksanakan sesuai kebutuhan, sehingga pelaksanaan pembelajaran PAI juga

disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan sekolah.

Kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode

mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara

guru dan siswa serta interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya.

Melalui, penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi

kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa.

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

52

Materi untuk pembelajaran PAI dibuat sendiri oleh guru PAI yaitu

Muhamad Ahsan dengan menggunakan program Pinacle Studio, Macromedia

Flash, Adobe Photoshop, Microsoft Powerpoint, dan Adobe Premier serta

kadang menggunakan film dokumenter yang kemudian diinovasi untuk

disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan para siswa dalam menangkap

materi yang disajikan.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh Muhammad Ahsan dalam

rangka Pengembangan Media Pembelajaran adalah sebagai berikut :10

1. Tahap Telaah Kurikulum dan Materi Pembelajaran

Pada tahap ini innovator (dalam hal ini adalah guru, muhammad

ahsan) mengumpulkan materi pembelajaran yang telah sesuai dengan

Standar Kurikulum yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk :

a. Agar media sesuai dengan arah atau temuan kurikulum. Maksud dari

hal ini adalah media yang terciptakan tersebut dapat berdaya guna

dengan semaksimal mungkin karena media merupakan bagian dari

pada sumber belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin

sempurna dalam pembuatan Media Pembelajaran yang pas dan tepat

sasaran, maka akan sempurna dan maksimal out put yang dihasilkan

oleh suatu lembaga pendidikan/ sekolah.

b. Untuk menganalisis materi yang sangat urgen yang dapat disampaikan

dengan materi. Artinya kedudukan media Pembelajaran benar-benar

sebagai alat untuk menyampaikan suatu informasi/ materi

Pembelajaran. Contoh pelaksanaan ibadah haji. Kita tidak akan tahu

bagaimana melakukan ibadah haji yang sempurna kalau hanya sekedar

teori dan praktek saja tanpa melihat ritual-ritual yang telah dilakukan

oleh orang-orang yang pernah melaksanakan ibadah haji.

2. Tahap Persiapan

Sesudah materi pembelajaran tersusun dengan apik dan tersistem

dengan baik maka langkah / tahap selanjutnya adalah persiapan, yang

terdiri dari :

10 Wawancara dengan Muhammad Ahsan, Guru PAI SMP 36 15 Agustus 2007

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

53

a. Menyusun Story Board atau dengan kata lain Skenario

Story Board adalah jalan cerita yang tersusun dari track-track yang

telah dibuat sebagai visualisasi materi Pembelajaran.

b. Langkah selanjutnya yaitu pengumpulan dan pencarian serta

pembuatan klip, gambar atau animasi yang sesuai dengan materi

pembelajaran

Hal ini diperlukan karena visualisasi materi merupakan gabungan

macam-macam gambar, suara dan berbagai jenis lain yang dapat

tervisualisasikan dan sesuai dengan materi.

c. Mempersiapkan program/alat bantu yang akan digunakan

Hal ini perlu karena pemvisualisasian materi dengan menggunakan

teknologi memerlukan suatu rangkaian berbagai macam perangkat

baik perangkat keras (hardware) ataupun Perangkat Lunak (Software)

yang dikombinasikan untuk membuat suatu inovasi. Adapun alat-alat

dan program yang dibutuhkan adalah Handy Cam, internet, Komputer,

Tanyangan Televisi (TV Tunner), scan gambar, encoding Film

keislaman, dan animasi buatan.11 Sedangkan Program (Software) yang

dibutuhkan adalah:

- Adobe Photoshop yang berfungsi untuk meng-edit gambar atau

teks-teks arab

- Adobe Premiere yang digunakan untuk menggabungkan track-

track klip yang telah ada.

- Easy TV Mpeg yang berfungsi untuk mengcopy tayangan-tayangan

TV yang telah dipilih sebagai bagian dari materi. Dan biasanya

berasal dari film dokumenter.

- Macromedia Flash yang berfungsi untuk membuat atau mengedit

animasi yang ada.

- Pinnacle Studio yang berfungsi untuk mengenali dan

menggabungkan antara musik, suara dan gambar yang ada

11 Untuk hasil yang maksimal biasanya harus menggunakan komputer yang kompatabele dengan program-program yang akan dijalankan/ dan biasanya dengan spesifikasi tertentu misal Pentium IV, Memory tidak kurang dari 512 Mb dan bisa Koneksi Internet.

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

54

- Cool Edit yang berfungsi untuk mengedit suara yang sekiranya

belum sesuai dengan yang dibutuhkan.

- Dan lain-lain

3. Tahap Editing

Ini merupakan salah satu tahap yang membutuhkan keahlian khusus

karena menggabungkan berbagai macam bahan yang bermacam-macam

untuk divisualisasikan. Ada yang berupa Gambar hidup/mati, suara atau

lainnya, termasuk musik dan lain-lain. Sehingga menjadi satu kesatuan

yang utuh dan Terstruktur dengan baik.

4. Tahap Finishing

Ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan oleh innovator dalam

membuat visualisasi materi yaitu menjadikan file yang sudah terbentuk

tadi “Siap tayang” baik dalam format AVI, MPEG, DAT, atau bahkan

VCD dan DVD.

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

55

BAB IV

ANALISIS TERHADAP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PAI SMPN 36 SEMARANG

A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang

Perpindahan kurikulum PAI dari kurikulum 1994 ke kurikulum

2004 atau Kurikulum dengan menggunakan Kompetensi telah menjadikan

perubahan besar pada pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang. Perubahan

pembelajaran ini diakui oleh guru PAI SMPN 36 Semarang, bahwa pada

pembelajaran PAI sekarang siswa tidak cukup hanya diajarkan untuk

menghapal materi-materi pelajaran saja atau pendekatan aspek kognitif,

tetapi pembalajaran PAI kurikulum 2004 pencapaian hasil pembelajaran

diharapkan imbang antara aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan

psikomotorik (keterampilan) siswa.

Pelajaran Pendidikan Agama Islam mempunyai hubungan erat

dengan pelajaran lainnya, maka semua mata pelajaran atau bidang studi yang

diajarkan kepada peserta didik haruslah mengandung muatan pendidikan

akhlak dan setiap guru haruslah memperhatikan akhlak atau tingkah laku

peserta didik.

Kurikulum 2004 ini menekankan pada pengembangan kemampuan

melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar tertentu sehingga

hasilnya dapat dirasakan langsung oleh peserta didik berupa penguasaan

terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Pencapaiannya dapat diamati

bentuk perilaku atau ketrampilan peserta didik.

Apabila dilihat dari pelaksanaannya, proses pembelajaran PAI yang

dilaksanakan di SMPN 36 Semarang telah terjadwal dengan baik.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, guru disiplin dalam mengajar

dan siswa rajin mengikuti pembelajaran. Adapun proses pembelajaran PAI di

SMPN 36 Semarang mempunyai beberapa komponen yang harus dipenuhi,

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

56

yaitu meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode dan evaluasi

pembelajaran.

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari PAI di sini sudah dilaksanakan dengan baik yakni

menanamkan nilai-nilai Islam dan tidak melupakan etika sosial atau

moralitas sosial. Pendidikan Agama Islam harus lebih ditekankan pada

aspek amaliah (yaitu tingkah laku atau akhlakul karimah), hal ini

ditunjukkan pada aspek pembiasaan adanya shalat dhuha secara

berjamaah.

b. Materi Pembelajaran

Materi pelajaran merupakan bahan yang disampaikan oleh guru

untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa rangka pencapaian

kompetensi. Materi pelajaran merupakan komponen yang terkandung

dalam mata pelajaran.

Materi yang disampaikan di SMPN 36 Semarang sudah sesuai

silabus dan program tahunan serta rencana pembelajaran.

Materi PAI yang telah tertuang pada silabus (sebagaimana

terlampir), guru PAI membuat perangkat KBM pendidikan agama Islam

yang terdiri dari program tahunan, program semesteran, rumusan rencana

pembelajaran.1 Perangkat KBM PAI ini dijadikan sebagai acuan atau

pedoman bagi guru pelaksanaan pembelajaran PAI.

c. Metode Pembelajaran PAI

Materi PAI bersifat kompleks, sehingga metode yang digunakan

bisa bermacam-macam sesuai dengan tujuan dan karakteristik dari materi

tersebut. Menurut guru PAI bahwa tiap metode mempunyai karakteristik

tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga

seorang guru harus bisa memahami masing-masing metode untuk bisa

diterapkan secara tepat dalam pembelajaran.

Seorang guru dapat menggunakan beberapa metode untuk

menyampaikan suatu pokok bahasan tertentu. Pada awal pengajaran guru

1 Dokumentasi perangkat KBM PAI 2005/2006 SMPN 36 Semarang

Page 72: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

57

menyampaikan suatu uraian dengan menggunakan metode ceramah,

kemudian memberikan contoh-contoh dengan menggunakan metode

peragaan, diskusi dan dapat diakhiri dengan tanya jawab.

Metode yang digunakan sudah disesuaikan kemampuan dasar dan

tujuan yang hendak dicapai materi yang akan disampaikan dan

penggunaan metode telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses

pembelajaran dilaksanakan sebagaimana tercantum pada rencana

pembelajaran.

Adapun metode yang digunakan oleh guru PAI di SMPN 36

Semarang adalah metode ceramah, DI (direct instruction), diskusi,

penugasan, dan tanya jawab, sedangkan pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan ketrampilan proses dan CTL (contextual teaching and

learning).

d. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan untuk mata Pelajaran PAI di SMP yang

terdiri dari 5 aspek, yaitu aspek Al-Qur’an/Hadist, tauhid (keimanan),

akhlak, fiqih/ibadah, dan tarikh. Sudah sesuai pedoman penilaian yaitu

meliputi :

1. Pengembangan penilaian ranah kognitif

2. Pengembangan penilaian ranah afektif

3. Pengembangan penilaian ranah psikomotorik

Untuk jenis-jenis ujian yang digunakan oleh guru PAI sangat variatif

yakni berupa kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu,

tugas kelompok, ulangan semester, dan ujian akhir.

B. Analisis Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMPN 36

Semarang

Jika melihat kurikulum PAI sejak tahun 2004 kemarin yang telah

berubah dari kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Dengan menggunakan

Kompetensi maka penerapan metode problem solving sangat mendukung

Page 73: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

58

terhadap penguasaan kompetensi siswa bidang studi Pendidikan Agama

Islam.

Pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran

PAI di SMPN 36 Semarang bahwa media pembelajaran merupakan bagian

dari sebagai alat motivasi ekstrinsik kegiatan belajar mengajar. Alat motivasi

ekstrinsik adalah alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar

seseorang, selain itu untuk menjadikan siswa lebih tertarik dan semangat

dalam belajar.

Dalam bab III telah penulis uraikan pelaksanaan pembelajaran PAI

Dengan menggunakan Media Pembelajaran. Ternyata praktiknya, media

pembelajaran kurang dapat sepenuhnya digunakan secara maksimal seperti

yang ditargetkan pada tujuan pembelajaran. Menurut penulis hal ini

dikarenakan penggunaan media pembelajaran yang diterapkan pada pelajaran

PAI di SMPN 36 Kurikulum dengan menggunakan Kompetensi masih pada

perjalanan proses yang membutuhkan penyempurnaan, hal ini mengingat

sulitnya mencari bahan dan hardware tambahan.

Ada beberapa hal yang perlu dianalisis tentang pembelajaran PAI

dengan menggunakan media pembelajaran di SMPN 36 Semarang.

1. Tujuan

Adapun tujuan dari pembelajaran PAI dengan menggunakan media

pembelajaran di SMPN 36 Semarang yaitu:

a. Meningkatkan daya serap siswa terhadap materi

b. Menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik perhatian

siswa

c. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI

d. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI

e. Meningkatkan apresiasi terhadap mata pelajaran PAI bagi siswa

maupun stake holder di SMP 36 menjadi lebih baik.

2. Proses

Dalam proses pembelajaran terdapat aspek-aspek seperti halnya:

a. Perencanaan

Page 74: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

59

Langkah awal yang perlu diperhatikan pada perencanaan guru

sebagai fasilitator adalah harus benar-benar menguasai materi. Karena

materi merupakan salah satu penunjang keberhasilan suatu Proses

belajar mengajar. Semakin guru menguasai materi, maka seorang guru

tersebut tidak akan merasa kesulitan untuk menyampaikan materinya

sehingga maksimal hasil yang akan didapat dari siswa.

Materi yang ada pada pembelajaran menggunakan media

pembelajaran di SMPN baru meliputi aspek-aspek Al-Qur’an/ Hadits,

Fiqh, dan Sejarah. Untuk aspek aqidah dan akhlak belum dapat

disajikan dengan menggunakan media pembelajaran karena kendala

yang ada.

Siswa-siswa di SMPN 36 Semarang sangat heterogen tingkat

intelektualitasnya. Ada yang mempunyai penyerapan materi cepat

tetapi ada juga yang lamban. Para siswa SMPN 36 rata-rata berlatar

belakang dari sekolah-sekolah dasar, bukan dari madrasah dan

pesantren sehingga pengetahuan keagamaan mereka terbatas.

Mereka mendapatkan pelajaran agama hanya dari bangku

sekolah, guru-guru ngaji di musholla/ masjid atau dari privat dan

orang tua. Pengalaman keagamaan para siswa SMPN 36 Semarang

juga ikut mempengaruhi pembentukan intelektualitas para siswa. Ada

siswa yang lingkungan sosial dan keluarganya memperhatikan

pendidikan dan perilaku keagamaan mereka, tetapi juga ada siswa

yang lingkungan sosial dan keluarganya memang kurang

memperhatikan pendidikan dan perilaku keagamaan mereka2.

b. Pelaksanaan

1). Menciptakan Komunikasi

Guru harus lebih memperbanyak komunikasi dengan siswa.

Hal ini sangat penting sekali karena murid sangat memerlukan

bantuan, bimbingan dan perhatian guru.

2). Alokasi waktu

2 Hasil wawancara dengan Muhammad Ahsan, tanggal 14 Agustus 2007

Page 75: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

60

Alokasi waktu dalam pembelajaran PAI hanya dua jam

pelajaran yakni 2 x 45 menit. Waktu menjadi lebih efektif dengan

memutarkan VCD pembelajaran.

3). Menggunakan metode dan media pembelajaran yang baik dan

bervariasi

Meskipun sudah ada VCD akan tetapi belum ada bentuk

program atau materi yang sifatnya interaktif secara otomatis.

4). Adanya partisipasi dari siswa

Siswa kurang aktif dalam forum diskusi, hal ini

dikarenakan faktor mental yang disebabkan karena siswa terlalu

asyik melihat atau menikmati materi yang divisualisasikan,

sehingga siswa lupa untuk meng-inventory sejumlah pertanyaan

yang seharusnya diatanyakan ketika materi selesai sertakurangnya

pengetahuan tentang materi dan pengembangan ide sehingga

menyebabkan guru selalu membimbing dalam setiap pertanyaan.

5). Memberikan ringkasan.

Guru hanya memberikan ringkasan secara lisan sehingga

bagi siswa ada yang mengalami kesulitan dalam mengingat ucapan

guru, jadi guru juga harus menuliskan atau memberikan print out

ringkasan dari materi yang baru saja disampaikan.

3. Evaluasi

Evaluasi yang tidak hanya pada ranah kognitif, akan tetapi pada

afektif dan psikomotorik yaitu melalui sikap dan perbuatan siswa. Guru PAI

melakukan evaluasi setelah melakukan pembelajaran PAI dengan

menggunakan media pembelajaran guru dapat melihat kelebihan dan

kekurangan siswa. Hal ini dapat dilihat saat guru memberikan solusi atas

beberapa keluhan dan kesulitan siswa dalam pembelajaran PAI. Guru PAI

SMPN 36 juga memahami tingkat kecerdasan siswanya, karena saat

pembelajaran PAI Dengan menggunakan Media pembelajaran selesai guru

senantiasa melakukan post tes dan pre test di pertemuan berikutnya.

Page 76: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

61

Evaluasi yang dilakukan oleh guru meliputi:

1. Kuis.

Hal ini berupa isian singkat yang menanyakan hal-hal prinsip.

Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, digunakan untuk

mengetahui dan merangsang pengetahuan awal siswa.

2. Pertanyaan lisan.

Materi yang ditanyakan untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap konsep, prinsip, atau teori dasar. Teknik bertanya dilakukan

dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, mereka diberi waktu

sebentar untuk berpikir, dan selanjutnya guru menunjuk secara acak

beberapa siswa untuk menjawab.

3. Tugas kelompok

Tugas ini diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara

berkelompok. Pada biasanya tugas ini bersifat insidental. Tergantung

siswanya. Apabila siswanya dirasa cukup mampu maka tugas ini

ditiadakan

4. Ulangan harian (tes harian)

Ulangan harian dilakukan secara periodik, misalnya setiap materi

pokok selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya berupa

uraian objektif atau uraian non-objektif.

5. Hasil

Hasil yang tercapai sudah sangat memuaskan yaitu nilai rata-rata

berada di atas Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) mata

pelajaran PAI SMPN 36 Semarang, jadi pelaksanaan pembelajaran PAI

materi SMPN 36 Semarang sudah dapat dikatakan efektif karena SKBM

dari Pendidikan AGama Islam adalah 62,5.

Page 77: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

62

C. Analisis Terhadap Pengembangan Media Pembelajaran yang dilakukan

oleh guru PAI SMPN 36 Semarang

Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang

semakin modern, begitupun dengan SMP 36 tidak pernah ketinggalan untuk

selalu menuju perubahan yang lebih baik. Menciptakan media pembelajaran

terbaik guna menunjang kemajuan siswa layaknya menjadi perjuangan guru

yang tak pernah usai. Prestasi yang pernah diraih oleh SMP 36 sebagai juara I

Pengembangan Multimedia se-Jawa Tengah tidak akan menjadikannya

sebagai kebanggaan semata, namun semakin menambah semangat yang gigih

bagi guru khususnya guru pengampu dalam pelajaran PAI untuk selalu

melakukan inovasi sehingga pelaksanaan pembelajaran PAI sesuai ketentuan

KBK dapat terwujud dengan sempurna.

Setelah mengetahui berbagai proses dalam penggunaan media

pembelajaran, menurut hemat penulis bahwa penggunaan seluruh alat bantu

atau program yang digunakan dalam pengembangan media belajar ternyata

implikasinya terhadap proses belajar mengajar di SPM 36 sangatlah efektif

dan efisien. Dari penggunaan media belajar sebelumnya secara konvensional

yang hanya menggunakan media buku acuan dan beberapa arahan materi dari

guru, kini penggunaan program baru telah memberikan stimulan yang baik

bagi perkembangan belajar siswa. Misalnya dalam materi Fiqh tidak dengan

Pembelajaran yang konvensional dalam arti misalkan pada bab shalat tidak

hanya menggunakan gambar mati saja, akan tetapi sudah dikembangkan

dengan menggunakan gambar hidup yang didesain sedemikian rupa oleh

Muhamad Ahsan selaku guru PAI. Dengan ini, maka siswa menjadi lebih

terbantu dalam memahami materi. Imajinasi siswa juga berkembang dengan

adanya penampilan visualisasi materi lewat VCD atau DVD sehingga materi

yang diajarkan benar-benar bisa dipahami dalam pikiran mereka.

Dari beberapa keunggulan dengan adanya pengembangan media

pembelajaran pada mata pelajaran PAI melalui visualisasi materi baik dalam

format AVI, MPEG, DAT atau bahkan VCD dan DVD, masih ada beberapa

Page 78: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

63

hal yang ingin penulis kritik dari pengamatan penulis yang mana hal

tersebut dapat dianggap sebagai kekurangan-kekurangan. diantaranya:

1. Adanya kesulitan para siswa memahami bahasa yang digunakan di VCD

pembelajaran sehingga memerlukan pembaharuan bahasa dan tulisan

dengan sistem dubbing.

2. Banyak memerlukan sumber-sumber belajar lain, selain VCD pelajaran

PAI hasil karya dari guru sendiri, VCD tentang kebesaran Allah, kejayaan

Islam, atau film dokumenter yang lain masih relatif sulit dan mahal.

3. Biaya operasional untuk pencarian bahan dari materi pelajaran agaknya

ada kendala.

4. Waktu penggunaan media pembelajaran bersamaan dengan mata pelajaran

lain, sehingga memerlukan kompromi dengan guru yang bersangkutan

agar tidak bersamaan.

Page 79: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan media

pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang yang didukung oleh landasan teori,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran PAI dengan menggunakan media pembelajaran

PAI dapat dikatakan sudah baik, hal ini dapat dilihat dengan partisipasi

aktif dari siswa dalam mengolah dan mencerna apa yang disampaikan oleh

guru mata pelajaran PAI dengan menggunakan media pembelajaran PAI

yang ada. Media pembelajaran agama Islam di SMPN 36 Semarang satu

set perangkat keras multimedia, televisi, VCD player, speaker active,

papan tulis, ruang belajar, meja dan kursi belajar, buku-buku pendukung

pembelajaran PAI. Materi dan rencana Pembelajaran PAI di SMPN 36

Semarang dengan VCD yang di inovasi diberi tambahan teks pada

masing-masing materi yang sekiranya perlu diberi tambahan. Di dalamnya

juga terdapat bentuk pertanyaan yang tergabung menjadi satu rangkaian

materi. Sumber pembelajaran agama diambil dari buku panduan PAI, LKS

dan VCD pembelajaran.

2. Pelaksanaan pengembangan media pembelajaran PAI SMPN 36

Semarang, secara umum dapat dikatakan baik. Hal ini didukung dengan

adanya partisipasi aktif dari berbagai elemen yang ada di sekolah. Yang

meliputi siswa, guru dan kepala sekolah. Dan juga guru PAI sendiri tidak

bosan-bosan untuk mencari inovasi-inovasi baru yang berkaitan langsung

dengan pengembangan media pembelajaran PAI

Untuk mengatasi hambatan pembelajaran PAI diharapkan

pembelajaran lebih lancar dan efektif serta efisien. Selain itu Pelaksanaan

pembelajaran PAI Dengan menggunakan Media pembelajaran juga

mempunyai beberapa aspek positif. Diantaranya yaitu :

Page 80: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

65

1. Media pembelajaran menjadikan siswa lebih betah dalam mengikuti

pelajaran.

2. Media pembelajaran ini dapat membuat pendidikan agama Islam di

sekolah lebih relevan dengan kehidupan. Bahwasanya tidak hanya

pelajaran umum yang bisa memakai media pembelajaran tetapi PAI juga

dapat mengikuti perkembangan teknologi dan juga menggunakannya.

3. Media pembelajaran ini dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan

dan menarik.

4. Penggunaan media pembelajaran ini dapat memupuk keimanan dan

ketaqwaan serta menumbuhkan rasa tanggung jawab pada peserta didik.

A. Saran-Saran

Pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis media selain menekankan

pada aspek kognitif, juga tidak kalah pentingnya penekanan pada aspek afektif

dan psikomotorik. Sehingga diharapkan dapat meminimalisir kekurangan yang

ada. Beberapa kekurangan tersebut semestinya semua pihak mengambil

beberapa langkah yang memberikan solusi. Langkah-langkah tersebut

diantaranya:

A. Kepada Guru

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat beberapa

komponen yang satu dengan yang lain saling berkaitan, dimana dalam hal

ini adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka peranan guru

sebagai pelaku pembelajaran dituntut agar meningkatkan perhatiannya

terhadap semua komponen pembelajaran agama Islam, sehingga kualitas

pembelajaran agama Islam dapat mencapai hasil yang optimal.

1. Guru juga harus memprediksikan kemampuan siswa tentang

kemampuan bahasanya sehingga tujuan penggunaan media belajar

dapat terwujudkan secara optimal.

2. Guru harus tetap mencari dan selalu mencari bahan pembelajaran

sebanyak-banyaknya kemudian mengolah sedemikian rupa

Page 81: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

66

sehingga materi yang diajarkan dapat terserap oleh siswa dengan

sebaik-baiknya.

3. Planning waktu yang tepat dalam menggunakan ruang multimedia

sehingga setiap guru yang ingin memakai ruang media

pembelajaran harus sudah memesan tempat tersebut seminggu

sebelum pelajaran dimulai.

B. Untuk siswa

Demi kelancaran proses pembelajaran agama Islam di SMPN 36

Semarang, siswa diharapkan:

1. Menjaga norma dan etika yang ditetapkan oleh sekolah, sehingga

diharapkan suasana belajar mengajar yang kondusif dapat tercipta

dengan baik .

2. Disiplin waktu dan belajar dengan giat serta mengamalkan nilai-nilai

yang terkandung dalam mata pelajaran PAI.

3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan guru

C. Kepada orang tua

Hendaknya benar-benar ikut mengontrol anaknya di luar sekolah

serta menuntut anaknya untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai

agama Islam. Sehingga diharapkan proses penghayatan dan pengamalan

nilai-nilai PAI tidak di sekolah saja, akan tetapi diluar sekolah juga.

D. Bagi SMPN 36 Semarang

SMPN 36 Semarang merupakan tempat belajar para siswa, maka

demi keberhasilan proses pembelajaran agama Islam, SMPN 36 Semarang

perlu segera membenahi diri dengan menambahkan sarana dan prasarana

yang dibutuhkan. Mengalokasikan waktu dengan tepat sesuai dengan

kondisi siswa dan luar gedung. Pengontrolan peserta didik dan kelas dalam

pembelajaran agama tetap dipertahankan. Menyelenggarakan pembinaan

dan penciptaan komunikasi sesama guru, orang tua dan masyarakat.

Page 82: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

67

B. Penutup

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

Ridha-Nya, memberikan lindungan dan bimbingan-Nya serta memberikan

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang”.

Shalawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi besar

Muhammad saw yang telah menjadi penerang bagi semua umatnya.

Sebagaimana manusia biasa yang tidak mungkin sempurna, penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak

kesalahan dan kekurangan, penulis berharap semoga skripsi ini memberikan

manfaat untuk penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Kemudian saran dan kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

harapkan, demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya hanya kepada

Allah SWT, penulis berserah diri dan semoga langkah penulis diridhai-Nya.

Amin. Ya Rabbal ‘alamin.

Page 83: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Sholih dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuku At-Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, 968

Arifin, H.M. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Semarang : CV. Thoha Putra, t.th.

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ,Jakarta: Rineka Cipta, 1996

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs, Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2003

Bukhori, Muchtar, Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994

Crow, Lester D. and Alice Crow, Educational Psychology, New York: American Book Company, 1958

Danim, Sudarwan, Media Komunikasi pendidikan: Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002

Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Gema Risalah Press, 1992

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Depdikbud bekerjasama dengan Rineke Cipta, 1999

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1991

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research,Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1980

Hadjar, Ibnu, Pendekatan Keberagamaan Dalam Pemilihan Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam, dalam buku Chabib Thoha, dkk., (tim perumus), Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1999

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2003

J. Moloeng, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002.

Page 84: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

Ludjito, H.Ahmad, “Pendidikan Agama sebagai Subsistem dan Implementasinya dalam Pendidikan Nasional” dalam. Chabib Thoha, dan Abdul Mu’ti, (penyunting), PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998

Majid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsepd dan Implementasi Kurikulum 2004), Jakarta : Remaja Rosda Karya, 2004

Meier, Dave, The Accelerated Learning Handbook : Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Bandung; Kaifa, 2002

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Misaka Galiza, 2003

Mulyasa, E, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, cet.1, Bandung: Rosdakarya, 2004

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004

Nashir, Ibrahim, Muqaddimati Fi Al Tarbiyah, Aman: Ardan

Nasution, S, Pengembangan Kurikulum,Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti, 1993

Nazir, Muh. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992

O’Brien, Catherine, “Define Media Belajar”. http://arge.tuwien.ac.at/arge/acro.html. 16 Juni 2006

Ramayulis,Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2001

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003

Sudjana, Nana dan Ahmad Rifa’i, Media Pengajaran; Penggunaan dan Pembuatannya, Cet.5 Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000

Sudjana, Nana, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989

Sutikno, M. Sobry, Pembelajaran Efektif: Apa dan bagaimana mengupayakannya?, Mataram: NTP Press, 2005

Suyanto, M. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. IV, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998

Tim WRI, Bunga Rampai Psikologi Dan Pembelajaran, Basic Education Project (BEP)- Semarang: Dirjen. Binbagais Depag RI

Toha, H.M. Chabib, Abdul Mu’ti, PBM PAI Di Sekolah Eksistensi dan PBM Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998

Page 85: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

UU SISDIKNAS RI No 20 tahun 2003

Woofolk, Anita E, Educational Psychology, Cet.6, USA: Allyn&Bacon,1996

Zuhairini, Hj., Metodologi Pendidikan Agama, Ramadhani, Solo, 1993

Page 86: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI RUANG MULTIMEDIA SMP NEGERI 36 SEMARANG

Perangkat Media Pembelajaran PAI

Penggunaan LCD Proyector dalam Pembelajaran PAI

Page 87: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl-mocha... · DI SMP NEGERI 36 SEMARANG ... Sedulur-sedulurku di Teater

Proses belajar mengajar di ruang multimedia

Peran serta guru sangat diperlukan dalam rangka menerangkan tentang gambar yang ada

Para siswa memperhatikan dengan seksama materi yang ditampilkan lewat Proyektor