bab iv hasil dan pembahasanrepository.unika.ac.id/14776/5/12.30.0057 tanu jaya bab...ud. berkah...

27
21 Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS PELUANG 1. 2. ANCAMAN 1. 2. KEKUATAN 1. 2. KELEMAHAN 1. 2. TOTAL 9. Menentukan alternatif strategi apa saja yang bisa dijalankan oleh UD. Berkah Sedulur. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum perusahaan UD. Berkah Sedulur merupakan usaha dagang yang bergerak di bidang perikanan khususnya pada pengeringan ikan. Usaha dagang ini berdiri pada tahu 2002 oleh Bapak Ahmad Ihsan yang bertempat pada Kelurahan Tanjung Sari RT 04 RW 02 Kabupaten Rembang. UD. Berkah Sedulur memiliki kurang lebih 25 orang karyawan yang memproduksi dan mengolah ikan menjadi ikan kering dan siap dipasarkan di berbagai daerah. Kebersihan dan kualitas ikan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh pengelola UD tersebut, untuk memberikan rasa puas bagi para pelanggan.

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 21

    Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS

    PELUANG

    1.

    2.

    ANCAMAN

    1.

    2.

    KEKUATAN

    1.

    2.

    KELEMAHAN

    1.

    2.

    TOTAL

    9. Menentukan alternatif strategi apa saja yang bisa dijalankan oleh UD. Berkah Sedulur.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran umum perusahaan

    UD. Berkah Sedulur merupakan usaha dagang yang bergerak di bidang perikanan

    khususnya pada pengeringan ikan. Usaha dagang ini berdiri pada tahu 2002 oleh Bapak

    Ahmad Ihsan yang bertempat pada Kelurahan Tanjung Sari RT 04 RW 02 Kabupaten

    Rembang. UD. Berkah Sedulur memiliki kurang lebih 25 orang karyawan yang

    memproduksi dan mengolah ikan menjadi ikan kering dan siap dipasarkan di berbagai

    daerah.

    Kebersihan dan kualitas ikan merupakan salah satu faktor penting yang harus

    diperhatikan oleh pengelola UD tersebut, untuk memberikan rasa puas bagi para pelanggan.

  • 22

    Produksi dilakukan setiap hari, karena tingginya permintaan pasar. UD. Berkah Sedulur

    menyediakan berbagai macam ikan kering mulai dari :

    Struktur Organisasi

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi

    4.2 Gambaran Umum Responden

    Responden yang telah bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner adalah :

    1. Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik dan pengelola

    Beliau adalah pemilik dan pengelola usaha dagang yang kelolanya saat ini.

    Beliau memiliki peran penting dalam proses produksi ikan kering mulai dari

    membeli ikan di TPI sampaipada pemasaran ikan kering tersebut.

    2. Lima orang karyawan

    Karyawan tersebut adalah Karwati, Susanah, Sugiarti, Ngasri dan Rukayah

    yang bekerja lebih dari 5 tahun. Mereka mempunyai berbagai tugas

    tersendiri untuk menjemur ikan, mengatur packaging, penggaraman, dan

    lain sebagainya.

    Pemilik

    Kepala

    Gudang

    Bagian

    Penggaraman

    Bagian

    Pengeringan

    Bagian

    Pengemasan

    Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

  • 23

    3. Sepuluh orang konsumen yang diambil berdasarkan pembelian yang

    dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu.

    4.2.1 Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan

    Dari 16 orang responden,10 orang merupakan pelanggan, 5 orang merupakan

    karyawan dan 1 orang merupakan pemilik UD. Berkah Sedulur, dimana setiap individu

    memiliki karakteristik yang berbeda pada jenis kelamin, usia maupun pekerjaan.

    Tabel 4.2.1

    Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan

    No Keterangan Pemilik Karyawan Pelanggan

    F % F % F %

    1 Jenis Kelamin

    Laki-laki 1 100 - - 4 40

    Perempuan - - 5 100 6 60

    Total 1 100 5 100 10 100

    2 Usia

    20-30 tahun - - - - 4 40

    31-40 tahun - - 3 60 1 10

  • 24

    41-50 tahun 1 100 2 40 4 40

    51-60 tahun - - - - 1 10

    Total 1 100 5 100 10 100

    3 Pekerjaan

    Wiraswasta 1 100 - - 5 50

    Karyawan - - 5 100 5 50

    Total 1 100 5 100 10 100

    Sumber : data primer yang diolah, 2016

    Dari data yang didapat pada tabel 4.2.1, diketahui bahwa pemilik berjenis kelamin laki-

    laki dengan usia 41-50 tahun. Dari total responden terdapat 5 orang karyawan yang semua

    berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 31-40 tahun sebanyak 3 orang, dan sianya

    berusia 41-50 tahun. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelanggan (62,5 %). Dari

    10 pelanggan, 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan.

    Pelanggan dengan rentang usia antara 20-30 tahun berjumlah 4 orang, 31-40 tahun berjumlah

    1 orang, 41-50 tahun berjumlah 4 orang, dan 1 orang berusia 51-60 tahun.

    4.3 Variabel SWOT

    Variabel SWOT didapatkan dari wawancara kepada pemilik UD. Berkah Sedulur

    yaitu Bapak Ahmad Ihsan. Selain wawancara, variabel SWOT juga dikonfirmasikan kepada

    karyawan dan konsumen melalui penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil pengumpulan data

    serta informasi yang dianalisis, berikut merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

    oleh perusahaan serta adanya peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang dihadapi

    oleh UD. Berkah Sedulur yaitu :

    1. Kekuatan (Strength)

    Tabel 4.3.1

    Tanggapan Responden Konsumen Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur

    a. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet

  • 25

    Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat

    dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat

    menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka

    hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor

    rata-rata 4 dari tabel 4.3.1 diatas.

    b. Pengemasan / Packaging

    Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi

    ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari

    tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata

    3.9 dari tabel 4.3.1 diatas.

    c. Kualitas ikan

    PERNYATAAN

    Sangat

    tidak

    setuju

    (Skor 1)

    Tidak

    Setuju

    (Skor 2)

    Netral

    (Skor 3)

    Setuju

    (Skor 4)

    Sangat

    setuju

    (Skor 5)

    Rata

    -rata

    skor

    Keterangan

    KEKUATAN F S F S F S F S F S

    1. Pengolahan ikan yang

    terhindar dari obat-

    obatan pengawet.

    - - - - 1 3 8 32 1 5 4 Setuju

    2. Pengemasan

    /Packagingyang selalu

    memperhatikan

    standarisasi ukuran ikan.

    - - - - 1 3 9 36 - - 3.9 Setuju

    3. Ikan yang dihasilkan

    berkualitas baik. - - - - 3 9 6 24 1 5 3.8 Setuju

    4. Kebersihan dan

    kehigienitasan ikan

    terjamin jika di banding

    oleh pesaing lain.

    - - - - 4 12 6 24 - - 3.6 Setuju

  • 26

    Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan

    Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah

    melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil

    dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-

    rata 3.8 dari tabel 4.3.1 diatas.

    d. Kebersihan ikan

    Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih

    dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk

    lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah

    Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.6 dari tabel 4.3.1 diatas.

    Tabel 4.3.2

    Tanggapan Responden Karyawan Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur

    a. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet

    PERNYATAAN

    Sangat

    tidak

    setuju

    (Skor 1)

    Tidak

    Setuju

    (Skor 2)

    Netral

    (Skor 3)

    Setuju

    (Skor 4)

    Sangat

    setuju

    (Skor 5)

    Rata

    -rata

    skor

    Keterangan

    KEKUATAN F S F S F S F S F S

    1. Pengolahan ikan yang

    terhindar dari obat-

    obatan pengawet.

    - - - - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju

    2. Pengemasan

    /Packagingyang selalu

    memperhatikan

    standarisasi ukuran ikan.

    - - - - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju

  • 27

    Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat

    dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat

    menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka

    hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor

    rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.

    b. Pengemasan / Packaging

    Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi

    ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari

    tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata

    4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.

    c. Kualitas ikan

    Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan

    Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah

    melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil

    dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-

    rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.

    d. Kebersihan ikan

    Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih

    dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk

    3. Ikan yang dihasilkan

    berkualitas baik. - - - - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju

    4. Kebersihan dan

    kehigienitasan ikan

    terjamin jika di banding

    oleh pesaing lain.

    - - - - - - 4 16 1 5 4.2 Setuju

  • 28

    lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah

    Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.2 dari tabel 4.3.2 diatas.

    2. Kelemahan (weakness)

    Tabel 4.3.3

    Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Kelemahan UD. Berkah Sedulur

    PERNYATAAN

    Sangat

    tidak

    setuju

    (Skor 1)

    Tidak

    Setuju

    (Skor 2)

    Netral

    (Skor 3)

    Setuju

    (Skor 4)

    Sangat

    setuju

    (Skor 5)

    Rata

    -rata

    skor

    Keterangan

    KELEMAHAN F S F S F S F S F S

    1. Masih terbatasnya

    teknologi pengerinagn

    ikan yang digunakan

    oleh perusahaan.

    - - - - - - 4 16 2 10 4.33 Setuju

    2. Sarana produksi yang

    masih terbatas. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju

    3. Keterampilan dan

    penguasaan teknologi

    oleh pengelola masih

    lemah.

    - - - - 1 3 4 16 1 5 4 Setuju

  • 29

    a. Kendala pada pengeringan ikan

    Pada saat musim penghujan tiba merupakan kendala pertama akan mengeringkan

    ikan, karena pengeringan yang dilakukan adalah dengan cara di jemur dibawah

    sinar matahari. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah

    Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.3 diatas.

    b. Sarana produksi yang masih terbatas

    Belum digunakanya peralatan modern dan pengolahan lebih lanjut dalam proses

    produksi ikan, sehingga ikan yang dijual terbatas pada ikankering. Maka hasil dari

    tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan

    skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.

    c. Teknologi

    Pemanfaatan teknologi yang belum dijalankan karena pangsa pasar sebagian masih

    tertuju pada pasar tradisional, maka kebanyakan pelanggan memberi order lewat

    telepon. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur

    menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.3 diatas.

    d. Keterbatasan modal

    Modal yang masih terbatas untuk mengembangkan usaha yang saat ini dijalankan,

    oleh karena itu pemilik usaha masih menjalankan usahanya ini dengan cara

    tradisional. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur

    menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.

    4. Keterbatasan modal

    oleh pemilik. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju

  • 30

    3. Peluang (opportunity)

    Tabel 4.3.4

    Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Peluang UD. Berkah Sedulur

    PERNYATAAN

    Sangat

    tidak

    setuju

    (Skor 1)

    Tidak

    Setuju

    (Skor 2)

    Netral

    (Skor 3)

    Setuju

    (Skor 4)

    Sangat

    setuju

    (Skor 5)

    Rata

    -rata

    skor

    Keterangan

    PELUANG F S F S F S F S F S

    1. UD. Berkah Sedulur

    berpeluang besar

    karena dekat dengan

    sumber bahan baku dan

    dekat dengan pasar.

    - - - - 2 6 3 12 1 5 3.83 Setuju

    2. Potensi perikanan

    tangkap di Kabupaten

    Rembang cukup tinggi.

    - - - - - - 4 16 2 10 4.33 Setuju

    3. Keanekaragaman hayati

    tangkapan nelayan. - - - - 1 3 4 16 1 5 4 Setuju

  • 31

    a. Dekat sumber bahan baku

    Salah satu keuntungan yang di ambil adalah biaya transport yang tidak terlalu mahal

    karena dekat sangat dengan tempat produksi usaha, dan mengingat bahan baku ikan

    segar yang mudah rusak maka sebagai peluang karena dekat dengan sumber bahan

    baku. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur

    menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.83 dari tabel 4.3.4 diatas.

    b. Potensi perikanan cukup tinggi

    Perikanan di Rembang mampu menghasilkan tangkapan yang beragam dan

    dominan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, antara lain ikan layang, kembung,

    tembang, tongkol, bawal, tenggiri, teridan kakap yang setiap tahunya mengalami

    peningkatan hasil tangkapan. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD.

    Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas.

    c. Keanekaragaman hayati tangkapan nelayan

    Pihak internal mangatakan bahwa perikanan tangkap tidak hanya menangkap ikan

    saja, melainkan ada yang menangkap seperti cumi, udang, kepiting dan kerang.

    Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan

    setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.4 diatas.

    d. Tingginya permintaan masyarakat

    Rata-rata masyarakat sekitar mengkonsumsi ikan karena mengingat bahwa protein

    dalam kandungan ikan begitu kayanya sehingga banyak masyarakat yang

    4. Tingginya permintaan

    masyarakat akan

    permintaan ikan.

    - - - - - - 5 20 1 5 4.16 Setuju

    5. Dukungan pemerintah

    untuk pengembangan

    industri perikanan.

    - - - - - - 4 16 2 10 4.33 Setuju

  • 32

    menggemarinya. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah

    Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.4 diatas.

    e. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri perikanan

    Melihat tingginya hasil tangkapan di sektor perikanan ini, pemerintah Kabupaten

    Rembang lebih mengutamakan dan memperhatikan sektor perikanan karena

    perolehan kontribusi terbesar dari sektor perikanan tersebut. Maka hasil dari

    tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan

    skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas.

  • 33

    4. Ancaman (threats)

    Tabel 4.3.5

    Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Ancaman UD. Berkah Sedulur

    a. Supply ikan yang tidak menentu

    PERNYATAAN

    Sangat

    tidak

    setuju

    (Skor 1)

    Tidak

    Setuju

    (Skor 2)

    Netral

    (Skor 3)

    Setuju

    (Skor 4)

    Sangat

    setuju

    (Skor 5)

    Rata

    -rata

    skor

    Keterangan

    ANCAMAN F S F S F S F S F S

    1. Supply ikan yang tidak

    menentu. - - - - - - 6 24 - - 4 Setuju

    2. Penggunaan alat

    tangkap yang tidak

    ramah lingkungan

    menyebabkan

    tercemarnya biota laut.

    - - - - 1 3 3 12 2 10 4.16 Setuju

    3. Persaingan harga yang

    ketat. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju

    4. Maraknya penggunaan

    obat-obatan pengawet

    dapat mengurangi rasa

    kepercayaan

    masyarakat terhadap

    produksi ikan kering.

    - - - - - - 5 20 1 5 4.16 Setuju

  • 34

    Pasokan ikan pada saat musim penghujan berkurang karena pada saat bulan

    desember sampai januari terjadi angin muson barat yang mengakibatkan ombak

    besar dan nelayan tidak berani melaut. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan

    karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel

    4.3.5 diatas.

    b. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan

    Ikan yang ditangkap dengan bius kemungkinan akan tercemar, karena dapat

    mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi ikan hasil tangkapan

    dengan bius itu misalnya, dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan juga

    bias menimbulkan kerusakan pada biota laut lainya. Maka hasil dari tanggapan

    pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-

    rata 4.16 dari tabel 4.3.5 diatas.

    c. Persaingan harga yang ketat

    Banyak pelaku usaha pengeringan ikan di Rembang karena mereka juga

    memasarkan hasil usahanya tersebut di pasar yang sama, bahkan ada harga yang

    lebih murah lagi, hal tersebut menjadi ancaman bagi UD. Berkah Sedulur, karena

    masyarakat akan lebih memilih produk berdasarkan harga yang lebih rendah

    meskipun kualitas terpaut jauh. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan

    UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.5

    diatas.

    d. Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet

    Karena obat-obatan pengawet tersebut juga bisa mengganggu kesehatan bagi yang

    mengkonsumsinya, kebanyakan dimasukan kedalam ikan untuk diawetkan supaya

    tidak mudah busuk dan bertahan lama. Hal itu menyebabkan masyarakat yang

    masih meragukan ikan segar yang ada. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan

  • 35

    karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari

    tabel 4.3.5 diatas.

    4.4 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

    Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks IFE dengan data yang di dapat

    langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.

    Tabel 4.4 Matriks IFE

    STRENGTH BOBOT PERINGKAT BOBOT x

    PERINGKAT

    1 Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan

    pengawet lainya 0,09 2 0,18

    2 Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran

    ikan yang merata) 0,07 3 0,21

    3 Kualitas ikan baik 0,2 3 0,6

    4 Kebersihan pada ikan 0,15 3 0,45

    WEAKNESS

    1 Kendala pada pengeringan

    0,12 2 0,24

    2 Sarana produksi yang masih terbatas

    0,08 2 0,16

    3 Penggunaan teknologi yang masih lemah 0,15 3 0,45

    4 Keterbatasan modal 0,14 2 0,28

    TOTAL 1,0 2,57

    Sumber : data primer yang diolah, 2016

    Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks IFE ditentukan oleh pihak internal

    yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan

    signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah

    ukuran efektivitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total

    bobot IFE menurut pemilik, terdapat keunggulan kekuatan utama yang menunjukan sebanyak

    20% yaitu kualitas ikan yang baik, 15% kebersihan pada ikan yang diproduksi, 9% ikan yang

    diolah bebas formalin, dan 7% standarisasi dalam pengemasan ikan. Kelemahan utama

    terdapat pada penggunaan teknologi yang masih lemah yaitu dengan bobot 15%, keterbatasan

  • 36

    modal oleh pemilik 14%, kendala pada pengeringan 12% dan sarana produksi yang masih

    terbatas 8%. Pemberian bobot tersebut di berikan berdasarkan pada variabel mana yang lebih

    terpenting sampai yang tidak terpenting menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang

    paling berpengaruh dalam kondisi perusahaan adalah kualitas ikan yang baik dan kebersihan

    pada ikan. Ada juga variabel yang cukup mampu memberi pengaruh kepada perusahaan

    adalah ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya serta kemasan yang

    memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas. Sedangkan sarana produksi

    yang masih terbatas merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.

    Dari tabel IFE tersebut juga ditemukan beberapa strategi perusahaan yang berhasil

    saat ini. Strategi yang paling unggul adalah kebersihan pada ikan (rating = 3) dan kemasan /

    packaging (standarisasi ukuran ikan yang merata) yang memiliki rating sama itu 3. Dengan

    rating yang cukup tinggi ini, strategi yang dijalankan saat ini perlu untuk dipertahankan.

    Strategi yang perlu diubah karena belum berhasil adalah strategi sarana produksi yang masih

    terbatas dan kendala pada pengeringan (rating = 2).

    4.5 Matriks EFE (External Factor Evaluation)

    Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks EFE dengan data yang di dapat

    langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.

    Tabel 4.5 Matriks EFE

    Sumber : data primer yang diolah, 2016

    OPPORTUNITY BOBOT PERINGKAT BOBOT x

    PERINGKAT

    1 Dekat dengan sumber bahan baku 0,18 3 0,54

    2 Potensi perikanan tinggi 0,18 3 0,54

    3 Keanekaragaman hayati 0.05 2 0,1

    4 Tingginya permintaan masyarakat 0,15 3 0,45

    5 Dukungan pemerintah untuk pengembangan

    industri perikanan 0,04 2 0,08

    THREAT

    1 Supply ikan yang tidak menentu 0,13 2 0,26

    2 Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 0,06 2 0,12

  • 37

    Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks EFE ditentukan oleh pihak internal

    yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan

    signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah

    ukuran efektifitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total

    bobot EFE menurut pemilik, terdapat peluang utama adalah dekat dengan sumber bahan baku

    bobot 18%, potensi perikanan tinggi juga diberi bobot 18%, tingginya permintaan masyarakat

    bobot 15%, keanekaragaman hayati tangkapan nelayan bobot 5% dan dukungan pemerintah

    bobot 4%. Sedangkan ancaman utama yaitu pada persaingan harga yang ketat dengan bobot

    15%, stok ikan yang tidak menentu 13%, alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 6% dan

    maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 6%. Pemberian bobot tersebut di berikan

    berdasarkan pada variabel yang mana yang lebih terpenting sampai yang tidak terpenting

    menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang paling berpengaruh baik bagi

    perusahaan untuk waktu kedepan adalah dekat dengan sumber bahan baku dan potensi

    perikanan tinggi. Ada juga variabel yang cukup memberi pengaruh baik untuk perusahaan

    dalam waktu kedepan adalah tingginya permintaan masyarakat, keanekaragaman hayati

    tangkapan nelayan dan dukungan pemerintah dalam sektor perikanan. Sedangkan alat

    tangkap yang tidak ramah lingkungan dan maraknya penggunaan obat-obatan pengawet

    merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.

    3 Persaingan harga yang ketat 0,15 3 0,45

    4 Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 0.06 2 0,12

    TOTAL 1,0 2,66

  • 38

    4.6 Matriks Internal-Eksternal

    Berdasarkan hasil dari perhitungan matriks IFE dan matriks EFE, dapat

    diketahui diposisi manakah letak UD. Berkah Sedulur sebagai berikut:

    Gambar 4.6 Hasil Matriks IE

    Sumber : data primer yang diolah, 2016

    Dari gambar diatas didapatkan bahwa posisi UD. Berkah Sedulur terletak pada

    kuadran sel V yang termasuk menjaga dan mempertahankan. Strategi yang cocok diterapkan

    adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.

    4.7 Analisis SWOT

    Untuk membuat matriks SWOT ini kita melakukan perumusan strategi dengan

    cara menggabungkan antara faktor internal dengan faktor eksternal, sehingga

    Skor bobot total IFE

    Rendah

    (1,00-1,99)

    Sedang

    (2,00-2,99)

    Lemah

    (1,00-1,99)

    II I III

    IV VI

    VII VIII IX

    V

    Tinggi

    (3,00-4,00)

    Sedang

    (2,00-2,99)

    Kuat

    (3,00-4,00)

    3,0 2,0 1,0 4,0

    3,0

    2,0

    1,0

    Sk

    or

    bob

    ot

    tota

    l E

    FE

    2,57

    2,66

  • 39

    mendapatkan strategi SO (Kekuatan - Peluang), WO (Kelemahan - Peluang), ST

    (Kekuatan - Ancaman), WT (Kelemahan - Ancaman).

    Berikut merupakan analisis SWOT UD. Berkah Sedulur :

    Tabel 4.7 Matriks SWOT

    ANALISIS

    SWOT

    STRENGTH

    1. Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet

    lainya.

    2. Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran ikan

    yang merata).

    3. Kualitas ikan baik. 4. Kebersihan pada ikan.

    WEAKNESS

    1. Kendala pada pengeringan.

    2. Sarana produksi yang masih terbatas.

    3. Penggunaan teknologi yang masih lemah.

    4. Keterbatasan modal.

    OPPORTUNITY

    1. Dekat dengan sumber bahan baku.

    2. Potensi perikanan tinggi. 3. Keanekaragaman hayati. 4. Tingginya permintaan

    masyarakat.

    5. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri

    perikanan.

    Strategi SO

    1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah

    keragaman ikan/produksi

    yang belum ada seperti teri

    nasi, jambal, dan petek.

    (S2, O1, O2, O3)

    Strategi WO

    1. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan

    maupun dalam proses

    packaging dengan cara

    membeli secara kredit.

    (W2, W3, O2, O3)

    2. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan

    teknologi seperti media

    sosial WhatsApp untuk

    proses pemasaran yang

    tersedia saat ini.

    (W3, O4, O5)

    THREAT

    1. Supply ikan yang tidak menentu.

    2. Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

    3. Persaingan harga yang ketat. 4. Maraknya penggunaan obat-

    obatan pengawet.

    Strategi ST

    1. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta

    memberikan potongan harga

    kepada konsumen setiap

    pembelian dengan jumlah

    tertentu.

    (S3, T3, T4)

    Strategi WT

    1. Penambahan ruang pendingin (cold strorage)

    untuk menjamin stok ikan

    yang cukup.

    (W2, W3, T1, T4)

    2. Penggunaan mesin pengering yang menjamin

    kebersihan dan kesegaran

    ikan.

    (W1, W3, T4)

  • 40

    Berdasarkan matriks IE dan SWOT, strategi yang dirumuskan oleh peneliti adalah:

    A. Pengembangan Produk

    1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi

    yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek. (S2, O1, O2, O3)

    Untuk pengembangan produk yang belum ada saat ini, perusahaan dapat

    menambahkan beberapa varian produk yang juga digemari oleh masyarakat seperti

    teri nasi, jambal dan petek. Hal ini dapat menjadi peluang yang cukup besar untuk

    keberlangsungan usaha sehingga ke depan, semakin banyak pelanggan yang tertarik

    dengan tersedianya produk yang beragam.

    2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging

    dengan cara membeli secara kredit. (W2, W3, O2, O3)

    Dengan menambahkan fasilitas produksi yaitu mesin untuk pengemasan yang

    sekarang sudah semakin canggih, akan membantu dan menghasilkan kemasan yang

    jauh lebih rapi untuk pengemasan. Proses packaging yang modern juga membantu

    produk menjadi lebih awet dan higienis dalam mendukung pendistribusian ke

    pelanggan.

    3. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang

    cukup. (W2, W3, T1, T4)

    Cold storage memiliki peran penting dalam penyimpanan persediaan ikan baik

    sebelum maupun sesudah proses pengolahan ikan. Dengan menambah runangan

    pendingin (cold storage) hal ini akan menambah jumlah stok ikan yang kini sering

    terhambat oleh supply ikan yang tidak menentu yang diakibatkan oleh masalah

    cuaca.

    4. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.

  • 41

    (W1, W3, T4)

    Ketergantungan yang tinggi terhadap sinar matahari untuk proses pengeringan ikan

    menjadi kendala ketika musim penghujan tiba. Alternatif untuk menggantikan sinar

    matahari adalah penggunaan mesin pengering. Dengan menggunakan tenaga mesin

    sebagai pengganti tenaga sinar matahari yang digunakan untuk mengeringkan ikan

    pada saat musim penghujan, keberlangsungan untuk produksi akan tetap berjalan.

    B. Penetrasi pasar

    1. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp

    untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini. (W3, O4, O5)

    Pemanfaatan teknologi media sosial dewasa ini sangat berpengaruh bagi kegiatan

    usaha terutama dalam bidang pemasaran. Seiring perkembangan jaman,

    penggunaan teknologi media sosial ini mampu memberikan komunikasi yang lebih

    cepat dan efisien ke pelanggan tanpa batasan jarak dan waktu. Media sosial akan

    memudahkan pemasaran ke daerah-daerah yang secara fisik jauh dari lokasi usaha.

    Hal ini diharapkan dapat meningkatkan omset dan daerah pemasaran perusahaan.

    2. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan

    harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. (S3, T3, T4)

    Kesadaran akan pentingnya kebersihan bahan makanan menjadi salah satu faktor

    penting yang diperhatikan oleh pelanggan. Dengan menyediakan produk yang

    bersih dan berkualitas serta pemberian potongan harga, akan menarik minat dan

    daya beli pelanggan terhadap produk usaha. Dalam jangka panjang, konsistensi

    perusahaan untuk menyediakan produk yang bersih dan berkualitas akan

    mendorong loyalitas pelanggan terhadap produk.

    4.8 Matriks QSPM

  • 42

    Sesuai hasil analisis SWOT diatas, dapat diketahui 6 (enam) strategi alternatif

    yang bisa digunakan oleh UD. Berkah Sedulur, yaitu :

    1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman

    ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek.

    2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses

    packaging dengan cara membeli secara kredit.

    3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial

    WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini.

    4. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan

    potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu.

    5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan

    yang cukup.

    6. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran

    ikan.

    QSPM merupakan tahap terakhir untuk menganalisis strategi ini, dan menentukan

    strategi yang sesuai guna dijalankan oleh perusahaan serta dengan adanya urutan prioritas

    strategi yang cocok. Untuk menentukan skor daya tarik (Attractiveness Score-AS) ditentukan

    dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, dimana faktor-faktor utama SWOT

    tersebut memberi pengaruh alternatif.

  • 43

    Alternatif Strategi

    Pengembangan

    produk yaitu

    dengan cara

    menambah

    keragaman

    ikan/produksi

    yang belum ada

    seperti teri nasi,

    jambal, dan petek

    Penambahan

    mesin dalam

    proses

    produksi ikan

    maupun

    dalam proses

    packaging

    dengan cara

    membeli

    secara kredit

    Penetrasi pasar

    dengan cara

    pemanfaatan

    teknologi seperti

    media sosial

    WhatsApp

    untuk proses

    pemasaran yang

    tersedia saat ini

    Penyediaan ikan

    yang bersih dan

    kualitas

    terjamin serta

    memberikan

    potongan harga

    kepada

    konsumen

    setiap

    pembelian

    dengan jumlah

    tertentu

    Penambahan

    ruang pendingin

    (cold strorage)

    untuk

    menjamin stok

    ikan yang

    cukup

    Penggunaan

    mesin pengering

    yang menjamin

    kebersihan dan

    kesegaran ikan

    Faktor-Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

    Peluang

    1. Dekat dengan sumber bahan baku

    2. Potensi perikanan tinggi

    3. Keanekaragaman hayati

    4. Tingginya permintaan

    masyarakat

    5. Dukungan pemerintah untuk

    0,18

    0,18

    0,05

    0,15

    0,04

    6

    6

    6

    1

    1

    1,08

    1,08

    0,3

    0,15

    0,04

    2

    2

    3

    4

    3

    0,36

    0,36

    0,15

    0,6

    0,12

    1

    1

    1

    2

    2

    0,18

    0,18

    0,05

    0,3

    0,08

    4

    3

    2

    6

    6

    0,72

    0,54

    0,1

    0,9

    0,24

    5

    5

    4

    3

    4

    0,9

    0,9

    0,2

    0,45

    0,16

    3

    4

    5

    5

    5

    0,54

    0,72

    0,25

    0,75

    0,2

    Tabel 4.8.1 Matriks QSPM

  • 44

    pengembangan

    industri perikanan

    Ancaman

    1. Supply ikan yang tidak menentu

    2. Alat tangkap yang tidak ramah

    lingkungan

    3. Persaingan harga yang ketat

    4. Maraknya penggunaan obat-

    obatan pengawet

    0,13

    0,06

    0,15

    0,06

    5

    -

    -

    2

    0,65

    -

    -

    0,12

    2

    -

    -

    3

    0,26

    -

    -

    0,18

    1

    -

    -

    1

    0,13

    -

    -

    0,06

    4

    -

    -

    6

    0,52

    -

    -

    0,36

    6

    -

    -

    5

    0,78

    -

    -

    0,3

    3

    -

    -

    4

    0,39

    -

    -

    0,24

    Total Bobot Eksternal : 1,00

    Kekuatan

    1. Ikan yang diolah bebas formalin dan

    bahan pengawet

    lainya

    2. Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran

    ikan yang merata)

    0,09

    0,07

    3

    3

    0,27

    0,21

    2

    6

    0,18

    0,42

    1

    2

    0,09

    0,14

    6

    4

    0,54

    0,28

    5

    1

    0,45

    0,07

    4

    5

    0,36

    0,35

  • 45

    3. Kualitas ikan terjamin

    4. Kebersihan pada ikan

    0,2

    0,15

    5

    3

    1,0

    0,45

    2

    4

    0,4

    0,6

    1

    1

    0,2

    0,15

    6

    6

    1,2

    0,9

    3

    2

    0,6

    0,3

    4

    5

    0,8

    0,75

    Kelemahan

    1. Kendala pada pengeringan

    2. Sarana produksi yang masih terbatas

    3. Penggunaan teknologi yang masih

    lemah

    4. Keterbatasan modal

    0,12

    0,08

    0,15

    0,14

    2

    3

    2

    2

    0,24

    0,24

    0,3

    0,28

    4

    1

    3

    3

    0,48

    0,08

    0,45

    0,42

    1

    2

    6

    1

    0,12

    0,16

    0,9

    0,14

    3

    4

    1

    6

    0,36

    0,32

    0,15

    0,84

    5

    5

    4

    5

    0,6

    0,4

    0,6

    0,7

    6

    6

    5

    4

    0,72

    0,48

    0,75

    0,56

    Total Bobot Internal : 1,00

    Total TAS : 6,41 5,06 2,88 7,97 7,41 7,86

  • 46

    Berdasarkan perhitungan pada matriks QSPM bisa dilihat alternatif strategi mana

    yang terbaik untuk kelangsungan produksi UD. Berkah Sedulur. Hasil matriks QSPM

    terdapat pada tabel dibawah :

    Tabel 4.8.2 Hasil QSPM

    No. Alternatif Strategi TAS Peringkat

    1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang

    belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek

    6,41

    4

    2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan

    cara membeli secara kredit

    5,06

    5

    3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp

    untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini

    2,88

    6

    4.

    Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas

    terjamin serta memberikan potongan

    harga kepada konsumen setiap pembelian

    dengan jumlah tertentu

    7,97

    1

    5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup

    7,41

    3

    6. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan

    7,86

    2

    Berdasarkan analisis hasil QSPM, diketahui strategi alternatif yang dapat dilakukan

    oleh UD. Berkah Sedulur yaitu (1) Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta

    memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. Hal

    ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan peluang-peluang yang ada seperti minat

    konsumen yang tinggi terhadap ikan laut. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin

    serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah

    tertentu, mendapati peringkat pertama dengan total skor daya tarik 7,97. Dengan penyediaan

    ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen

    setiap pembelian dengan jumlah tertentu, makaakan membuat pelanggan tetap loyal terhadap

  • 47

    hasil produksi yang disediakan oleh UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif lainya

    menempati posisi kedua yaitu (2) Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan

    dan kesegaran ikan. Pada kesempatan ini kemungkinan untuk memproduksi ikan lebih

    banyak karena potensi dan sumberdaya perikanan yang tinggi. Sementara itu pada strategi

    posisi ketiga yaitu (3) menambah ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan

    yang cukup, mengingat akan banyaknya minat konsumen untuk mengkonsumsi ikan, dengan

    menambah cold storage dapat memberi manfaat untuk menambah jumlah stok ikan yang

    akan diproduksi. Kemudian keempat yaitu (4) pengembangan produk yaitu dengan cara

    menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal dan petek.

    Mengingat tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh perairan di Kabupaten

    Rembang tidak hanya ikan saja, dan dapat memberi variasi produksi lainya sehingga dapat

    meningkatkan keuntungan bagi UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif kelima yaitu (5)

    Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara

    membeli secara kredit, yaitu menambah kepercayaan pelanggan terhadap produksi yang

    higienis dalam pengemasan produk, mesin pengemasan merupakan sarana yang baik untuk

    menjaga kebersihan pada ikan yang dikemas, serta strategi terakhir yaitu (6) penetrasi pasar

    dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran

    yang tersedia saat ini sangat berpengaruh terutama pada bidang pemasaran yang secara fisik

    jauh dari lokasi usaha.