penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

22
PADA PERMUKIMAN SEDULUR SIKEP DI DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA

Upload: banar

Post on 04-Jul-2015

1.241 views

Category:

News & Politics


6 download

DESCRIPTION

Penataan lingkungan permukiman masyarakat sedulur sikep di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora oleh Pemkab Blora. Penataan ini perlu kajian lebih lanjut sehingga identitas sedulur sikep tetap terjaga sekaligus permuk

TRANSCRIPT

Page 1: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

PADA PERMUKIMAN SEDULUR SIKEP DI DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO

KABUPATEN BLORA

Page 2: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

PERILAKU TRADISIONALMASYARAKAT SEDULUR SIKEP DI DESA KLOPODUWUR KEC.

BANJAREJO KAB. BLORA

PERILAKU TRADISIONALPLUS

KETAHANAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

POLA PENATAAN PEMUKIMAN SEDULUR SIKEP DI DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO

KABUPATEN BLORA

PERLU MEMPERHATIKAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

Page 3: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

A. KONDISI UMUM KABUPATEN BLORA

1. Letak Geografis dan Administrasi

Secara geografis Kabupaten Blora terletak di antara 111°016' s/d111°338' Bujur Timur dan diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan.Secara astronomis, Kabupaten Blora terletak di antara 111°016' s/d111°338' Bujur Timur dan diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan.

Page 4: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

2. Topografi

Ditinjau dari ketinggiannya Kabupaten Blora terbagi dalam tiga bagianyaitu:

Ketinggian 25 - 40 m dari permukaan laut, terdapat di daerah Kradenan,Kedungtuban dan Cepu.

Ketinggian 40 - 100 m dari permukaan air laut, terdapat di daerah Jati,Randublatung, Kradenan, Kedungtuban, Cepu, Sambong, Jiken, Jepon,Blora, Tunjugan , Banjarejo, Japah, Ngawen, Kunduran dan Todanan.

Ketinggian 100 - 500 m dari permukaan air laut, terdapat di derah Jati,Randublatung Kradenan, Kedungtuban, Sambong, Jiken, Bogorejo,Tunjungan, Japah , Ngawen, Kunduran , dan Todanan

Page 5: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

3. Jenis Tanah

Berdasarkan teksturnya tanah di Kabupaten Blora dibedakan menjadihalus, sedang, dan kasar. Komposisi terbesar adalah tekstur sedang yaituseluas 152.626,44 Ha (84,10%), kemudian tekstur halus 28.480,36 Ha(15,39%), sedangkan untuk tekstur kasar hanya seluas 952,00 Ha (0,15%)dan terdapat di Kecamatan Todanan. JenisTanah Kabupaten Blora:

Tanah Grumosol (56,00%)

Tanah Mediteran (39,00%)

Tanah Alluvial (5,00%)

Page 6: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

4. Hidrologi

Wilayah Kabupaten Blora termasuk dalam wilayah aliran Daerah AliranSungai (DAS) Jratun Seluna, sub DAS Lusi dan Sub DAS Juana serta DASBengawan Solo. Sub DAS Lusi meliputi Kecamatan Blora, Tunjungan,Banjarejo, Jepon, Jiken, Ngawen, Kunduran danTodanan bagian selatan.Sub DAS Juana meliputi Kecamatan Todanan bagian Utara.Sedangkan DASBengawan solo meliputi Kecamatan sambong, Cepu, Kedungtuban,Kradenan, Randublatung dan Jati.

5. Klimatologi

Banyaknya hari hujan di Kabupaten Blora selama tahun 2007 relatif lebihrendah dibanding dengan tahun sebelumnya. Sedang hari hujan terbanyaktercatat pada bulan Desember kemudian April masing-masing 19 hari dan13 hari dalam sebulan

Page 7: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

6. Kemampuan Tanah

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Blora terdiri dari Grumosol, Aluvial, danMediteran. Adapun lokasi persebarannya adalah Tanah Aluvial, TanahGrumosol dan Tanah Mediteran.

7. Penggunaan Lahan

Kabupaten Blora dengan luas wilayah 182.059,797 Ha, terbesarpenggunaan arealnya adalah sebagai hutan yang meliputi hutan negara danhutan rakyat, yakni 90.416,52 Ha, tanah sawah 46.104,869 Ha dan sisanyasebesar 45.538,408 Ha digunakan sebagai pekarangan, tegalan, waduk,perkebunan rakyat dan lain-lain..

Page 8: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

B. KONDISI UMUM DESA KLOPODUWUR

Kondisi Geografis :

Luas wilayah : 5.877,05 ha

Jumlah Dusun : 6

Batas Wilayah :

Utara : Desa Gedongsari

Selatan : Desa Semanggi

Barat : Desa Sumberagung

Timur : Desa Jepangrejo

Klimatologi :

Suhu : 27-35 oC

Curah Hujan : 2010/3000 mm

Luas lahan pertanian :

Sawah tadah hujan : 187,213 ha

Hutan yang ditanami rakyat : 80 ha

Luas lahan permukiman : 39 ha

Page 9: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

Kondisi Sosial :

Jumlah penduduk : 5.031 jiwa

Jumlah KK : 1.258 KK

Jumlah laki-laki : 1246 jiwa

0-15 th : 313 jiwa

16-55 th : 843 jiwa

diatas 55 th : 90 jiwa

Jumlah perempuan : 1229 jiwa

0-15 th : 300 jiwa

16-55 th : 842 jiwa

diatas 55 th : 87 jiwa

Kesejahteraan sosial :

Jumlah KK Prasejahtera : 211Jumlah KK Sejahtera : 100Jumlah KK Kaya : 10Jumlah KK Sedang : 200Jumlah KK Miskin : 263

Mata Pencaharian :

Buruh Tani ; 423

Petani : 100

Pedagang : 54

Tukang Kayu : 25

Tukang Batu : 57

Penjahit : 15

PNS : 7

Pensiunan : 7

TNI / Polri : 1

Perangkat desa : 9

Page 10: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

Dilihat dari kondisi kesejahteraan sosialnya makaDesa Klopoduwur termasuk Desa Tertinggal, dengan

jumlah KK Prasejahtera dan Miskin adalah 474 KK atau 60% dari KK yang ada

(sumber : RPJMDes Tahun 2010-2015

Desa Klopoduwur)

Page 11: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

C. MASYARAKAT SEDULUR SIKEP SEBAGAI BAGIAN DARIMASYARAKAT DESA KLOPODUWUR

1. PERILAKU TRADISIONAL SEDULUR SIKEP

2. PERUBAHAN IKLIM DAN AKIBATNYA TERHADAP PERILAKUTRADISIONAL SEDULUR SIKEP

3. PERAN PEMERINTAH MEMBANTU SEDULUR SIKEP MENGHADAPIPERUBAHAN IKLIM

4. PERILAKU TRADISIONAL PLUS KETAHANAN MENGHADAPIPERUBAHAN IKLIM

Page 12: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

1. PERILAKU TRADISIONAL SEDULUR SIKEP

Ajaran Samin :

a. Ajaran Samin (Saminisme) disebarkan oleh SaminSurosentiko (1859-1914) sebagai konsep penolakanterhadap penjajahan Belanda.

b. Bentuk penolakannya adalah perlawanan tanpa kekerasandengan mengutamakan 4 hal dalam hubunganbermasyarakat : Keseimbangan, Harmoni, Kesetaraan danKeadilan.

c. Wujud penolakannya adalah gerakan tidak membayarpajak penjajah, tidak menyumbangkan tenaga untukpemerintah kolonial dan menentang peraturan agrariakolonial.

Page 13: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

Istilah “Samin” dan “Sikep“

• Istilah “samin” berarti mengakui kesamaan kedudukansemua orang (bs. Jw : sami). Istilah ini mengandungpenghayatan bahwa semua makhluk hidup, baik manusia,tumbuhan, binatang dan ciptaan lain adalah saudarasehingga harus diperlakukan dengan baik;

• Istilah “sikep” artinya “kawin”. Penghayatan terhadapistilah ini adalah bahwa semua orang memiliki tanggungjawab. Kawin dipahami sebagai wujud tanggung jawab.Sikap tanggung jawab ini selain terhadap keluarga jugaterhadap lingkungan baik manusia maupun ciptaan lain.

Page 14: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

Walaupun setelah penjajahan berakhir para sedulur sikepmenyatakan perlawanannya juga berakhir, tetapi polaperilaku perlawanannya beberapa masih terbawa antaralain menolak perdagangan yang dianggap mengandungunsur ketidakjujuran.

Perilaku terhadap lingkungan :

a. Memanfaatkan alam apa adanya, secukupnya dan tidakmengeksploitasi, sesuai sikap yang apa adanya, tidakberlebihan dan sederhana.

b. Berdasarkan pada musim hujan dan kemarau dalammenentukan jenis tanaman dan mengolah tanah.

Page 15: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

2. PERUBAHAN IKLIM DAN AKIBATNYA TERHADAPPERILAKU TRADISIONAL SEDULUR SIKEP :

a. Karena bergantung pada hasil hutan dan pertanian apaadanya tanpa pengolahan yang baik maka sedulur sikepkurang mampu mengadaptasi perubahan iklim yangberpengaruh pada hutan dan hasil pertanian.

b. Fasilitas pemukiman seperti MCK dan drainase lingkunganyang kurang dikenal dapat mempengaruhi kesehatanmasyarakat setempat.

Page 16: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

3. PERAN PEMERINTAH MEMBANTU SEDULURSIKEP MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM :

a. Membentuk lembaga masyarakat untuk pengelolaanlingkungan antara lain membantu masyarakat untukbekerja sama dengan Perhutani dalam pengelolaan hutan;

• Desa Klopoduwur bersama Perum Perhutani telahmembentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan “WargoMulyo” yang kelembagaannya telah disahkan denganakta pendirian dari Notaris Elizabeth Estiningsih, S.H,nomor 135 tanggal 29 Agustus 2005 denganmelibatkan tokoh masyarakat sedulur sikep sebagaipenasihat;

Page 17: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

b. Membantu penyediaan MCK di beberapa titik di areapemukiman;

• Pada beberapa titik di pemukiman warga telahdibangun fasilitas MCK yang dapat digunakan olehbeberapa keluarga.

Page 18: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

c. Menyediakan sumur di area pemukiman;

• Untuk membantu penduduk memperoleh sumber airbersih baik untuk konsumsi, MCK maupun pengairanlahan, telah dibangun beberapa sumur di sekitarpemukiman warga sedulur sikep;

Page 19: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

d. Memperbaiki drainase lingkungan serta perkerasan jalan;

• Untuk menghindari penyakit akibat air yangmenggenang di pemukiman maka telah dibangunperkerasan jalan beserta drainase di sekitar rumahmasyarakat sedulur sikep.

Page 20: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

d. Mengajak masyarakat sedulur sikep untuk terbuka padamasyarakat luar sekaligus tetap mempertahankan polaperilaku tradisional;

• Pemerintah Daerah telah berhasil membujukmasyarakat sedulur sikep untuk menerimapembangunan jalan menuju permukiman mereka;

• Pemerintah telah berhasil membujuk masyarakatsedulur sikep untuk menerima program bantuanpemugaran rumah dari pemerintah demimewujudkan rumah yang sehat;

Page 21: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan

4. PERILAKU TRADISIONAL PLUS KETAHANAN MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

a. Mau menggunakan MCK;

b. Mau bekerjasama dengan Perhutani untuk mengelolahutan;

c. Mengolah lahan lebih modern dengan menggunakan traktordan pupuk organik serta membentuk kelompok tani.

d. Masyarakat sedulur sikep menerima fasilitas BalaiPertemuan yang dapat mendukung perilaku tradisionaluntuk bermusyawarah.

Page 22: Penataan lingkungan pemukiman sedulur sikep dengan memperhatikan perubahan