fakultas sastra dan seni rupa universitas …/potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup...

75
1 POTENSI WISATA RELIGIUS DI VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Oleh : Dewi Kartikawati C.9407009 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: phamnhi

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

1

POTENSI WISATA RELIGIUS DI VIHARA BUDDHAGAYA

WATUGONG SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh :

Dewi Kartikawati

C.9407009

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan rangkaian lebih dari 13.000 pulau yang sangat

srategis di antara benua Asia dan Australia serta di antara samudra Indonesia

dan samudra Pasifik. Oleh karena itu Indonesia merupakan salah satu negara

yng mempunyai banyak sumber daya alam, terdapat banyak suku bangsa yang

berbeda-beda, kemajemukan peradaban kepercayaan dan kebudayaan yang

sebagaimana kekayaan ini bisa menjadi obyek dan daya tarik dalam dunia

kepariwisataan yang kemudian dapat dikembangkan dalam industri pariwisata.

Dalam pengembangan pariwisata yang merupakan sektor andalan

berpotensi umtuk meningkatkan devisa negara, mendorong pertumbuhan

ekonomi bangsa, memberdayakan perekonomian masyarakat serta menjunjung

tinggi nilai-nilai budaya bangsa.

Pariwisata pada hakekatnya berlandaskan pada keindahan alam, flora,

fauna, air laut khatulistiwa yang hangat sepanjang masa, kebudayaan multi-

etnis, adat-istiadat, busana dan makanan, way of live yang ramah, situs dengan

benda-benda sejarah purbakala dan sebagainya. (Nyoman S. Pendit,2005:51)

Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang lengkap di dunia ini,

telah mengadakan perhubungan dengan berbagai negeri tetangga. Salah

satunya adalah hubungan dagang dan ahli teknologi serta sastra budaya yang

selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara.

1

Page 3: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

3

Dunia usaha dan pariwisata sebagai motor utama penggerak

perekonomian di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah yang dapat

dikembangkan secara luas dan mendalam. Jawa Tengah merupakan pangsa

pasar yang sangat potensial dan dinamis. Potensi pariwisata yang beragam

baik wisata alam, budaya, religi maupun sejarah. Demikian juga dengan kota

Semarang yang merupakan ibu kota Jawa Tengah penduduknya sangat

heterogan, terdiri dari campuran etnis Jawa, Cina, Arab dan keturunannya.

Juga etnis lain dari beberapa daerah di Indonesia yang datang ke Semarang

untuk berusaha, menuntut ilmu maupun menetap di Semarang. Kendati

warganya sangat heterogen, namun sosial masyarakat kota Semarang sangat

damai. Toleransi kehidupan umat beragama sangat dijunjung tinggi.

Kota Semarang merupakan kota yang beraktivitas padat, maka

penduduk terutama Kota Semarang sering merasa kejenuhan dengan

kehidupan sehari-hari. Maka untuk menghilangkan rasa kejenuhan tersebut

adalah dengan berwisata Biasanya, setelah berwisata akan merasa segar dan

siap untuk kembali menekuni aktivitas sehari-hari. Namun, sebenarnya dapat

memperoleh manfaat lebih dengan melakukan rekreasi. Melalui wisata religi,

selain menyegarkan pikiran, juga dapat menambah wawasan bahkan

mempertebal keyakinan kita kepada Sang Pencipta.

Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang

memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya berupa tempat ibadah

yang memiliki kelebihan. Kelebihan ini misalnya dilihat dari sisi sejarah,

Page 4: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

4

adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan

keunggulan arsitektur bangunannya.

Potensi wisata religi di negara kita sangatlah besar. Hal ini

dikarenakan sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara religius. Banyak

bangunan atau tempat bersejarah yang memiliki arti khusus bagi umat

beragama. Selain itu, besarnya jumlah penduduk Indonesia, dimana hampir

semuanya adalah umat beragama, merupakan sebuah potensi tersendiri bagi

berkembangnya wisata religi.

Kota Semarang nampaknya akan terus berkembang selain sebagat

kota perdagangan juga menjadi kota pariwisata. Pariwisata di kota Semarang

meliputi beberapa jenis wisata di antaranya wisata sejarah, wisata budaya,

wisata alam, wisata kuliner dan wisata religi. Wisata religi di Kota Semarang

meliputi Masjid Agung Jawa Tengah, bangunannya meneladani prinsip gugus

model kluster dari Nabawi di madinah. Gereja Blenduk, gereja pertama kali di

semarang karena kubahnya yanga seperti irisan bola sehingga orang

mengatakan “Mblenduk”. Klenteng Gedung Batu (Sam Poo Kong) dibangun

oleh seorang bernama Sam Poo Tay Djien dalam lawatanya ke Semarang,

klenteng ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai leganda

mengenai semarang. Vihara BuddhaGaya Watugong, yang merupakan

komplek dari suatu vihara dan pembangunannya dilatarbelakangi oleh

kebutuhan dan kehidupan buddha di Indonesia.

Pada saat itulah Buddha Dhamma ikut mengukir sejarah

perkembangan agama buddha yang sebagaimana dapat kita jumpai dari

Page 5: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

5

peninggalan bangunan yang tersebar seperti Candi Mendut, Candi Borobudur

yang menjadi kebanggaan riwayat buddha. Namun sayang, sumbangsih

peradaban buddha pada nusantara Indonesia “tertidur pulas” maka praktis

tidak ada lagi kegiatan religius bernuansa budhia selama beratus tahun

kemudian. Indonesia menggunakan semboyan “Mitreka Satata” yang berarti

“Persahabatan dengan dasar saling menghormati”, khususnya untuk dapat

mengadakan kerjasama yang menguntungkan dengan para penguasa

Indonesia. Semboyan tersebut mampu menempatkan nusantara diperhitungkan

oleh konstelasi politik berbagai negara di asia tenggara.

Vihara Buddhagaya Watugong yang terletak di JI Perintis

Kemerdekaan Semarang tepatnya di depan Makodam IV/ Diponegoro

Semarang. Vihara ini menempati lahan seluas 2,3 ha. Peresmian Vihara

Buddhagaya ini dilakukan secara bertahap mulai dari bangunan utama sampai

bangunan pendukung/fasilitas lainnya. Yang jelas Pagoda Avalokitesvara atau

yang lebih dikenal dengan Pagoda Kwan Im dibangun tahun 2004 dan

diresmikan tanggal 14 juli 2005, tetapi ada bangunan utama lain yang lebih

dahulu dibangun sekitar tahun 2002 yaitu Dhammasala.

Komplek Vihara Buddhagaya Watugong tersebut terdiri dari 2

bangunan induk utama dan beberapa bangunan lain. Banguna induk utama

adslah Pagoda Avalokitesvara yang mempunyai nilai artistik tinggi, dengan

tinggi bangunan 45 meter. Vihara tersebut ditetapkan sebagai pagoda tertinggi

di Indonesia. Di dalamnya terdapat patung Dewi Kwan Shem Im Po Sat

dengan tinggi 5 meter. Sedangkan Dhammasala terdiri dari 2 lantai yang mana

Page 6: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

6

lantai dasar digunakan sebagai ruang aula serbaguna untuk kegiatan

pertemuan dan lantai atas digunakan untuk upacara keagamaan yang terdapat

patung Sang Buddha Duduku. Vihara ini salah satu kebanggaan bagi warga

Kota Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah pada umummnya.

Dikembangkan menjadi obyek dan daya tarik wisata. Pada mulanya Vihara

Buddhagaya hanya digunakan sebagai tempat ibadah. Dengan melihat

arsitektur bangunan yang sangat kental dengan etnik Tiongkok Cina dan

Thailand. Semua ini merupakan potensi wisata yang dapat diandalkan dan

dikembangkan menjadi dearah tujuan wisata. Melalui POTENSI WISATA

RELIGIUS DI VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEMARANG.

B. PERUMUSAN MASALAH

Ada beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian

ini yaitu:

1. Mengapa Vihara Buddhagaya Watugong dibangun di Desa Pudak Payung

Semarang?

2. Potensi apa saja yang dikembangkan untuk dijadikan obyek dan daya tarik

wisata ?

3. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan obyek wisata di Vihara

Buddhagaya Watugong Semarang?

Page 7: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

7

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui munculnya Vihara Buddhagaya Watugong dibangun di

Desa Pudak Payung Semarang.

2. Untuk mengetahui potensi apa saja yang dapat dikembangkan untuk

dijadikan obyek dan daya tarik wisata.

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pengembangan obyek

wisata di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang.

D. MANFAAT PENELITIAN

Di dalam mengadakan suatu penelitian sudah pasti ingin mendapatkan

sesuatu manfaat yang berguna bagi penulis bagi obyek itu sendiri maupun

bagi akademik.

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk meningkatkan pengetahuan pembaca pada umumnya dan

mahasiswa UPW pada khususnya serta menghasilkan lulusan yang

professional di bidang pariwisata.

b. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dengan

keadaan yang sebenarnya yang berada di lapangan.

2. Manfaat Praktis

Sebagai upaya pengenalan obyek wisata kepada pembaca dan

usaha dalam menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk

datang mengunjungi obyek wisata Vihara Buddhagaya Watugong serta

Page 8: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

8

mengetahui sejarah perkembangan vihara tersebut sehingga dapat

dikembangkan secara optimal sebagai potensi pariwisata.

E. KAJIAN PUSTAKA

Dalam buku Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana yang ditulis

oleh Nyoman S. Pendit tahun 2003 telah dibahas berhubungan dengan istilah

pariwisata yang terlahir dari bahasa Sanskerta dengan kompnen-

komponennya yang terdiri dari, Pari : penuh, lengkap, komunitas. Wis (man):

rumah, property, kampung, komunitas. Ata: pergi, terus menerus,

mengembara Kemudian yang dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah

pariwisata, berarti : pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung)

berkeliling terus menerus. Istilah pariwisata sebagai pengganti istilah asing

“tourism” atau “travel” diberi nama oleh pemerintah Indonesia: “Mereka yang

meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah

ditempat-tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka.

(Nyoman S.Pendit, 2003:1)

Dalam UU No.10/2009 kepariwisataan didefinisikan keseluruhan

kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta

miltidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara

serta interaksi antar wisatawan dan masyarakat setampat, sesama wisatawan,

Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.

Secara umum kepariwisataan adalah semua kegiatan dan urusan yang

kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan dam pengawasan pariwisata baik

Page 9: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

9

dilakukan pemerintah maupun masyarakat. Secara khusus pariwisata adalah

segala yang berhubungan dengan wisata, pengusahaan obyek dan daya

tariknya serta usaha dengan penyelenggaraan pariwisata

Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal disuatu negara

tanpa memandang kewarganegaraan, berkunjung ke suatu tempat pada negara

yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya

dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini :

a. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, pendidikan,

keagamaan, kesehatan dan olahraga.

b. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga

Darmawisata adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari

24 jam di Negara yang dikunjungi.

Pengertian “wisatawan” tercantum dalam instruksi Presiden RI No. 9

tahun 1969, yaitu setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk

berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.

Untuk tujuan praktisnya Departemen pariwisata menggunakan definisi

“wisatawan” sebagai berikut wisatawan bisa saja adalah setiap orang yang

melakukan perjalanan dan menetap ditempat lain selain tempat tinggalnya,

untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan (Happy

Marpaung, 2002:36-37)

Menurut Nyoman S. Pendit dalam bukunya berjudul Ilmu Pariwisata

Sebuah Pengantar Perdana tahun 2003 telah dibahas berkaitan dengan

bentuk-bentuk pariwisata yang dapat dibedakan menjadi :

Page 10: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

10

a. Menurut asal wisatawan

Pertama-tama perlu diketahui apakah wisatawan berasal dari dalam atau

luar negeri kalau asalnya dari dalam negeri berarti maka disebut pariwisata

domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata

internasional.

b. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayarannya

Kategori wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing.

Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap

neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya yang ini

disebut pariwisata aktif. Sedangkan kepergian orang warga negara ke luar

negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luar

negerinya, disebut pariwisata pasif.

c. Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan disuatu tempat/negara diperhitungkan pula

waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan.

d. Menurut jumlah wisatawan

Perbedaan ini diperhitungkan dalam jumlah wisatawan yang datang sendiri

/rombongan. Maka timbulah istilah-istilah pariwisata tinggal dan

rombongan.

e. Menurut alat angkut yang digunakan

Dilihat dari segi penggunaan alat pengangkutan yang dipergunakan untuk

seorang wisatawan. Maka dapat dikategorikan menjadi pariwisata udara,

laut, atau darat.

Page 11: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

11

Selain itu juga Nyoman S. Pendit membahas berkenaan dengan jenis

pariwisata antara lain :

a. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

untuk memperluas pandangan hidup seorang dengan jalan mengadakan

kunjungan/peninjauan ke tempat lain/keluar negeri. Mempelajari keadaan

rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, budaya dan seni

mereka.

b. Wisata kesehatan

Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tersebut untuk

menemukan keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal

demi kepentingan kesehatan baginya dalam arti jasmani dan rohani,

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang

mempunyai ikllim udara menyehatkan/tempat yang menyediakan fasilitas-

fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata konvensi

Wisata yang dekat dengan wisata politik adalah wisata konvensi. Bagai

negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan

fasilitas bangunan ruangan dan suatu konferensi, musyawarah, konvensi

dan pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

Page 12: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

12

d. Wisata Pertanian

Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan

keproyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembimbitan dan

sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan

dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat lihat keliling sambil

menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan

berbagai jenis sayur mayur dan palawija disekitar perkebunan.

e. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebih-lebih

di danau, bengawan, pantai, teluk, atau laut lepas seperti memancing,

berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, berkeliling melihat-

lihat taman laut dengan pemandangan indah dibawah permukaan air.

f. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan sejarah, agama, adat

istiadat dan kepercayaan umat/kelompok dalam masyarakat. Wisata

pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan/rombongan ke tempat-tempat

suci, makam-makam orang besar/pimpinan yang diagungkan ,

bukit/gunung yang dianggap keramat. Tempat pemukiman tokoh/pimpinan

sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ini banyak dihubungkan

dengan niat/hasrat sang wisatawan. Untuk memperoleh restu, kekuatan

batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk memperoleh berkah

kekayaan melimpah.

Page 13: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

13

g. Wisata Petualangan

Seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi penuh

binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam sungai yang

sangat curam, arum jeram disungai yang arusnya liar masuk goa penuh

misteri dan sebagainya.

Dalam buku Istilah-istilah dunia pariwisata oleh Damardjati tahun

2001 telah diuraikan pengertian potensi. Potensi pariwisata merupakan segala

hal dan keadaan baik nyata dan dapat diraba maupun yang tidak teraba, yang

digarap, diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat

bermanfaat/dimanfaatkan/diwujudkan sebagai kemampuan, faktor dan unsur

yang diperlukan /menentukan bagi usaha dan pengembangan kepariwisataan

baik itun berupa suasana, kejadian, benda maupun layanan/jasa-jasa.

(Damardjati 2001:128)

Dalam Kamus Pariwisata dan Perhotelan ditulis oleh Kodhya,Ramaini

tahun 1992 analisis diartikan penguraian suatu pokok menjadi bagian-

bagiannya dan penelaahan suatu bagian secara tersendiri serta hubungan

antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti

keseluruhan.

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia edisi kedua tahun 1989, wihara

diartikan biara yang didiami oleh para biksu (umat budha).

Vihara adalah tempat ibadah agama budha, kata vihara berasal dari

bahasa Pali (bahasa India Kuno) yang berarti tempat tinggal atau tempat puja

bhakti. Vihara juga dijabarkan sebagai kompleks yang terdiri dari :

Page 14: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

14

1. Dhammasala adalah tempat puja bhakti, upacara keagamaan dan

pembabaran Dhamma (ajaran Sang Buddha). Di tempat ini umat budha

melakukan puja bhakti, upacara keagamaan dan mendengarkan pembabran

Dhamma yang disampaikan dan dipimpin oleh para bhiksu, pandita dan

dhammaduta (umat yang menyampaikan dhamma). Tempat ini merupakan

tempat utama vihara yang bersifat umum.

2. Uposathagara adalah gedung tempat uposatha (persamuan para bhiku),

yang berfungsi sebagai tempat pentabisan bhikku, tempat upagara resmi

keagamaan, pembacaan patimokka, yaitu 227 peraturan kebhikkuan yang

dilakukan setiap bulan gelap (tidak ada bulan) dan bulan terang (bulan

purnama), penyelesaian pelanggaran bhikku dan penentuan hak kathina

dan sebagai tempat meditasi bersama umat Budha. Tempat ini bersifat

tidak untuk umum hanya untuk para bhikku, samanera dan pandita saja

meskipun tidak ada larangan untuk umat secara langsung.

3. Kuthi adalah tempat tinggal para bhikku, bhikkuni (bhikku wanita),

samanera (calon bhikku) dan samneri (calon bhikkuni).

(http://diglib.petra.ac.id 8 april 2010.)

F. METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Vihara Buddhagaya Watugong

terletak di depan Makodam IV Diponegoro Semarang, yang beralamatkan

di Jalan Perintis kemerdekaan km 14 di Desa Pudak Payung Kecamatan

Page 15: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

15

Banyumanik Kota Semarang. Dibuka untuk umum setiap hari. Dari pusat

Kota Semarang memerlukan waktu 45 menit. Dalam perjalanan dari

Semarang menuju Solo atau Jogjakarta di kiri jalan sebelum Kota

Ungaran, kita dapat melihat Vihara Buddhagaya Watugong.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini untuk mendapatkan data yang

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka disini penulis

mengumpulkan data dengan teknik pengumpulan data sebagai :

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan sebenarnya

dengan usaha yang disengaja untuk memperoleh dan mengatur tanpa

memanipulasi. Dalam hal ini langsung ke objek wisata Vihara

Buddhagaya watugong pada tanggal 16 februari - 5 april 2010 untuk

mengamati keadaan sekitar obyek penelitian sehingga dapat diperoleh

data yang akurat. Antara lain mengenai sejarah vihara, bentuk

bangunan, kegiatan yang ada di vihara dan lain sebagainya yang

berhubumgan dengan vihara tersebut.

b. Wawancara

Teknik pengunpulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara langsung oleh pewawancara mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan objek wisata tersebut. (Kusmayadi, Endar

Sugiarto.2000:150).

Page 16: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

16

Dalam hal ini wawancara dilakukan penulis dengan narasumber

yaitu orang-orang yang benar-benar tahu tentang sejarah dan

perkembangan Vihara Buddhagaya ini. Narasumber tersebut adalah :

1. Pak Wahyudi Agus sebagai Wakil sekretaris Vihara Buddhagaya

Watugong Semarang.

2. Pak Edi sebagai petugas yang menjelaskan mengenai sejarah

Vihara Buddhagaya Watugong Semarang.

3. Pak Dharma sebagai Petugas perpustakaan Vihara Budhagaya

Watugong Semarang.

4. Ibu Ratna sebagai petugas bagian pemasaran di Disbudpar Kota

Semarang

c. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah mengumpulkan data dengan

memanfaatkan dokumen yang ada. (Kusmayadi dan Endar Sugiarto

2000: 85) Dalam studi dokumen ini penulis memperoleh data secara

langsung dari tempat penelitian meliputi : laporan kegiatan tahun 2008

dan 2009 Vihara Buddhagaya Watugong, foto-foto dan data-data yang

relevan di Vihara Buddhagaya Watugong.

d. Studi Pustaka.

Untuk menunjang data dalam pengembangan karya tulis ini,

penulis lakukan dengan membaca dan mempelajari sumber dari buku

referensi DIII UPW, perpustakaan pusat, booklet, karya tulis dan

Page 17: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

17

sumber lainnya yang sehingga diperoleh data yang mendukung

penelitian di Vihara Budhagaya Watugong tersebut.

3. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa diskriftif yaitu

penelitian yang mendiskripsikan atau menggambarkan, melukiskan

fenomena yang diteliti dengan sistematis, aktual dan akurat. Penelitian ini

tidak selalu mambutuhkan hipotesis, demikian pula dengan perlakuan atau

memanipulasi terhadap variabel-variabel penelitian. (Kusmayadi, Endar

Sugiarto 2000 :59)

Data yang telah dikumpulkan dari wawancara dan observasi.

Kemudian data dianalisis maka dapat dibuat kesimpulan sebagai hasil

pernelitian.

G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Bab I Pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian

dan sistematika penilisan.

Bab II Gambaran umum Kota Semarang yang antara lain dari

sejarah Kota Semarang, keadaan geografi dan demografi Kota Semarang,

potensi obyek wisata di Kota Semarang.

Bab III Potensi Vihara BuddhaGaya Watugong sebagai obyak

wisata religidan sejarah. Yang berisi sejarah vihara, organisasi vihara, potensi

dan daya tarik vihara, aktivitas yang dilakukan pengunjung di vihara, potensi

dan daya tarik vihara yang dilihat dari pendekatan 4A dan 1P, laporan

Page 18: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

18

junjungan tahun 2005-2009 Vihara Buddhagaya Watugong, rencana

pembangunan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan vihara,

Bab IV Yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 19: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

19

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA SEMARANG

A. SEJARAH KOTA SEMARANG

Semarang sebagai kota raya dan lbu kota Jawa Tengah, memiliki sejarah

yang panjang. Mulanya dari dataran lumpur, kemudian berkembang pesat menjadi

lingkungan maju dan menampakkan diri sebagai kota yang penting. Sebagai kota

besar, ia menyerap banyak pendatang. Mereka menetap, kemudian mencari

penghidupan di Kota Semarang sampai akhir hayatnya. Lalu susul menyusul

kehidupan generasi berikutnya. Di masa dulu, ada seorang dari kesultanan Demak

bernama pangeran Made Pandan bersama putranya Raden Pandan Arang,

meninggalkan Demak menuju ke daerah Barat Disuatu tempat yang kemudian

bernama Pulau Tirang, membuka hutan dan mendirikan pesantren dan menyiarkan

agama Islam. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela

kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang),

sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

(http://www.semarang.co.id 14 februari 2010)

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan

gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh

putranya yang bergelar Pandan Arang II. Di bawah pimpinan Pandan Arang, daerah

Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga

menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan

18

Page 20: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

20

daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat

dengan Kabupaten. Akhirnya Pandan Arang oleh Sultan Pajang melalui konsultasi

dengan Sunan Kalijaga, juga bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad

SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H atau bertepatan dengan tanggal 2 Mei

1547 masehi dinobatkan menjadi Bupati yang pertama. Pada tanggal tersebut

"secara adat dan politis berdirilah kota Semarang".

Masa pemerintahan Pandan Arang II menunjukkan kemakmuran dan

kesejahteraan yang dapat dinikmati penduduknya. Namun masa itu tidak dapat

berlangsung lama karena sesuai dengan nasihat Sunan Kalijaga, Bupati Pandan

Arang II mengundurkan diri dari hidup keduniawian yang melimpah ruah. la

meninggalkan jabatannya, meniggalkan Kota Semarang bersama keluarga menuju

arah selatan melewati Salatiga dan Boyolali, akhirnya sampai ke sebuah bukit

bernama Jabalekat di daerah Klaten. (http ://www.semarang.co.id 14 Februari 2010)

Di daerah Klaten, beliau menjadi seorang penyiar agama Islam dan

menyatukan daerah Jawa Tengah bagian Selatan dan bergelar Sunan Tembayat.

Beliau wafat pada tahun 1553 M dan dimakamkan di puncak Gunung Jabalekat.

Sesudah Bupati Pandan Arang mengundurkan diri lalu diganti oleh Raden Ketib,

Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586), kemudian disusul pengganti

berikutnya yaitu Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung

Wongsorejo (1659 - 1666), Mas Tumenggung Prawiroprojo (1966-1670), Mas

Tumenggung Alap-alap (1670-1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung.

Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701), R.Maotoyudo atau

R.Summmgrat (1743-1751), Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau

Page 21: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

21

Surohadmienggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773-?), Adipati

Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?), Raden Tumenggung Surohadiningrat

(?-1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-

1860), RTP Suryokusurno (1860-1887), RTP Reksodirjo (1887-1891), RMTA

Purbaningrat (1891-?), Raden Cokrodipuro (?-1927), RM Soebiyono (1897-1927), RM

Amin Suyitno (1927-1942), RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945), R.

Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan, M.

Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946, 1949 - 1952 yaitu masa Pemerintahan

Republik Indonesia) pada waktu Pemerintahan RIS yaitu pemerintahann federal

diangkat Bupati RM.Condronegoro hingga tahun 1949. Sesudah pengakuan

kedaulatan dari Belanda, jabatan Bupati diserah terimakan kepada M. Sumardjito.

M. Sumardjito digantikan oleh R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956). Kedudukannya

sebagai Bupati Semarang bukan lagi mengurusi kota melainkan mengurusi kawasan

luar kota Semarang. Hal ini terjadi sebagai akibat perkembangnya Semarang sebagai

Kota Praja. (http ://www.semarang.co.id 14 Februari 2010)

Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah

Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang

Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang

Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan

Jepang. Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di

kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico)

yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Setelah

kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintahan

daerah Kota Semarang belum dapat menjalankan tugasnya karena pendudukan

Page 22: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

22

Belanda. Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada

pihak Belanda. Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu

muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang

sebelum proklamasi kemerdekaan. (http://www.semarang.co.id 14 Februari 2010)

Pada tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan

pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang

bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan

tersebut dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari. Selama masa pendudukan

Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di

bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau

daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. Daerah

pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati,

Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut

dipegang oleh R.Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan

pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali

pemerintahan Gemeente seperti di masa kolonial dulu di bawah pimpinan RSlamet

Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus

menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal

I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan

pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi

Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Mr. Koesoedibyono menyusun kembali

aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan. Sejak tahun 1945

para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota

Page 23: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

23

Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut :

(http://www.semarang.co.id 14 Februari 2010)

1. Mr. Moch.lchsan

2. Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)

3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)

4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960)

5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964)

6. Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966)

7. Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 - 6 Maret 1967)

8. Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)

9. Kolonel Hadijanto ( 2 Januari 1973 - 15 Januari 1980)

10. Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)

11. Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19 Januari 1990 - 19 Januari 2000)

12. H. Sukawi Sutarip SH. ( 19 Januari 2000 – 19 Januari 2010)

13. Drs. H. Soemarmo Hadi saputro ( 19 Juli 2010-19 Juli 2015)

B. KEADAAN GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KOTA SEMARANG

1. Geografi

Kota Semarang terletak diantara 6051’ – 70 10’ LS dan 109050’ - 110035’

BT. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, Sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupaten Kendal, Sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Demak, dan Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dengan

panjang gaaris pantai ± 13,6 km dan garis sempadan pantai 25 km (Bappeda

Page 24: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

24

Kota Semarang). Daeraah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit yakni

sekitar 4 km dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan Kota

Bawah. Di Kota Bawah hampir seluruh aktivitas ekonomi Kota Semarang

berlangsung, seperti, kawasan Simpang Lima yang terkenal dengan aktivitas

belanja dan kulinernya, atas kawasan Pandanaran dan Pemuda dengan gedung-

gedung perkantoran. Untuk daerah industri ditempatkan di pinggir baatas Kota

Kendal ataupun daerah Kaligawe yang berbatasan dengan Demak.

Kota Atas disebelah Selatan yang merupakan dataran tinggi. Di

beberapa titik Kota Atas dapat digunakan untuk melihat pemandangan Kota

Semarang seperti kawasan Gombel yang sudah sangat terkenal, karena

kelebihannya itu di Gombel pada malam hari sangat aktif dengan kegiatan

kulinernya yaitu beberapa restoran dan kafe kecil memanfaatkan pemandangan

Kota Semarang pada malam hari untuk disajikan pada tamu-tamunya

(www.geografi Kota Semarang.com 20 Februari 2010).

2. Demografi

Jumlah Penduduk Kota Semarang pada tahun 2009 (data terbaru dari

BPS) sebesar 1.507.826 jiwa. Dengan jumlah tersebut Kota Semarang termasuk 5

besar Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah.

Jumlah penduduk pada tahun 2009 tersebut terdiri dari 725.183 penduduk laki-

laki dan 755.643 penduduk perempuan. Kecamatan yang paling padat

penduduknya adalah Kecamatan Semarang Selatan sebesar 14.470 orang per

km2, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Mijen sebesar 786 orang

per km2. Jumlah usia produktif cukup besar, mencapai 69.30% dari jumlah

Page 25: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

25

penduduk. Ini menunjukkan potensi tenaga kerja dan segi kuantitas amat besar,

sehingga kebutuhan tenaga kerja bagi mereka yang tertarik menanamkan

investasinya di sini tidak menjadi masalah lagi. Belum lagi penduduk dari daerah

hinterlandnya. Sementara itu jika kita lihat mata pencaharian penduduk

tersebut tersebar pada pegawai negeri, sektor industri, ABRI, petani, buruh tani,

pengusaha, pedagang, angkutan dan selebihnya pensiunan.

Dari aspek pendidikan dapat dilihat, bahwa rata-rata anak usia sekolah

di Kota Semarang dapat melanjutkan hingga batas wajar sembilan tahun,

bahkan tidak sedikit yang lulus SLTA dan Sarjana. Meskipun masih ada sebagian

yang tidak mengenyam pendidikan formal, namun demikian dapat dicatat

bahwa sejak tahun 2003 penduduk Kota Semarang telah bebas dan 3 buta (buta

aksara, buta angka dan buta pengetahuan dasar). Dengan komposisi struktur

pendidikan demikian ini cukup mendukung perkembangan Kota Semarang,

apalagi peningkatan kualitas penduduk yang selalu mendapat prioritas utama

didalam upaya peningkatan kesejahteraan. Tingkat kepadatan penduduk

memang belum merata. Penduduk lebih tersentral di pusat kota. Pertumbuhan

penduduk rata-rata 1,43% /tahun. Ini berarti laju pertumbuhan penduduk dapat

ditekan, setidaknya terkendali dan kesejahteraan umum segera terealisasi.

(www.demografi kota semarang.co.id 20 Februari 2010)

C. POTENSI OBYEK WISATA DI KOTA SEMARANG

Kota Semarang pada saat sekarang menjadi salah satu tujuan pariwisata,

baik domestik maupun mancanegara. Berbagai peninggalan yang ada di kota

Page 26: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

26

semarang tidak lepas dari perjalanan sejarah yang panjang. Oleh sebab itu terdapat

berbagai macam potensi objek wisata yaitu diantaranya : 1.Obyek Wisata Alam

Wisata alam di Kota Semarang antara lain :

a. Goa Kreo

Goa Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan

Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid agung Demak.

Menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang

kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata

Mangrebo yang berarti peliharalaah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian

menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang

menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.

Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang

sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini. Obyek wisata ini

terletak di Dukuh talunkacang, Kelurahan Kendi, Kecamatan Gunung Pati

kurang lebih 8 km dari Tugu Muda, dibuka untuk umum jam 08.30 sampai

dengan 18.00 WIB. Dan setiap tanggal 3 syawal diadakan upacara sesaji

Rewonda. (Disbudpar Kota Semarang 2009 : 4)

b. Pantai Marina

Merupakan taman rekreasi. Pantai yang dilengkapi dengan kolam

renang, sky air, speed boat, dan arena bermain anak-anaak. Dibuka setiap

hari pukul 06.00 selama 24 jam. Pantai Marina terletak di bagian utara kota

Semarang tepatnya di Jalan Yos Sudarso kurang lebih 4 km dari Tugu Muda,

Page 27: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

27

bersebelahan dengan area PRPP dan Maerokoco. (Disbudpar Kota Semarang

2009 : 5)

c. Gardu Pandang Gombel

Taman yang berada di tanjakan Gombel ini dahulu dikenal dengan

Taman Tabanas sebagai daerah perbukitan, daerah ini lebih sejuk dari

Semarang bawah. Pengunjung / wisatawan bisa menikmati pemandangan

Kota Bawah dan terletak di Jl. Setiabudi berjarak kurang lebih 8 km dari Tugu

Muda. Terbuka untuk umum dan setiap saat. (Disbudpar Kota Semarang

2009 : 6)

1. Obyek Wisata Sejarah

Kota Semarang mempunyai berbagai macam wisata sejarah antara lain :

( www. wisata sejarah kota semarang.com. 27 juli 2010)

a. .Tugu Muda

Sebuah tugu berbentuk lilin tegak di tengah persimpangan Jl.

Sutomo, Jl. Pandanaran, Jl. Imam Bonjol. Tugu ini dibangun sebagai

monument untuk mengenang heroisme perjuangan Semarang dari tanggal

14 - 19 Oktober 1945. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur

Jawa Tengah Budiyono dan diresmikan oleh Presiden RI pertama Soekarno

pada tanggal 20 Mei 1953. Pada kaki monument terdapat relief yang

menggambarkan kesengsaraan raakyaat Indonesia di jaman penjajahan

Jepang seperti relief pertempuran, relief penyerangan, relief korban dan

relief kenangan.

Page 28: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

28

b. Lawang Sewu

Terletak di komplek Tugu Muda, dahulu merupakan gedung megah

bergaya art deco, yang digunakan Belanda sebagai Kantor Pusat Kereta Api

(Trem), atau lebih dikenal dengan Nederlandsch Indische Spoorweg

Maschaappij (NIS). Bangunan karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F.

Klinkhamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun

1903. kemudian diresmikan pada tanggal 1 Juli 1907. masyarakat Semarang

lebih mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung Lawang Sewu,

mengingat gedung ini memiliki jumlah pintu dalam jumlah banyak, yang

dalam bahasa jawa Lawang Sewu yaitu Lawang berarti pintu dan sewu

berarti seribu.

c. Kota Lama

Semarang telah menjadi strategis di wilayah pesisir utara pulau Jawa

sejak penjajahan Belanda sebagai Kota Perdagangan maupun Ibukota

Pemerintahan Kolonial Belanda. Peninggalan Belanda berupa gedung-

gedung tua di sudut kota masih tetap berdiri kokoh hingga sekarang.

Diantaranya ada yang difungsikan sebagai hotel, rumah tinggal dan

perkantoran perusahaan Jawatan. Kawasan Kota Lama telah direvitalisasi

dan dijadikan kawasan cagar budaya tidak terkena banjir dan rob air laut.

Di kawasan tersebut wisatawan dapat menyaksikan peninggalan

pusat perdagangan pada jaman dulu. Terletak di Jl. Letjen Soeprapto

kuraang lebih 3 km dari arah timut, dibuka untuk umum setiap hari.

d. Museum Ronggowarsito

Page 29: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

29

Museum yang terletak di Jl. Abdurrahman Saleh ini merupakan

museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam,

arkeologi, kebudayaan, era pembangunaan dan wawasan nusantara.

Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, yang

terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan,

museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap

hari pukul 08.00 – 14 WIB. Berjarak kurang 3 km dari Tugu Muda. Dapat

dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi.

2. Obyek Wisata Religi

Selain sebagai kota wisata, Kota Semarang juga dikenal sebagai kota

religi. Oleh karena itu terdapat berbagai macam objek wisata religi antara lain :

a. Gereja Blenduk

Terletak di Jl. Letjen Soeprapto No. 32 merupakan bangunan yang

memiliki gaya arsitektur Phantheon didirikan pada tahun 1753 sebagai

gereja pertama di Semarang dan dipugar tahun 1894 oleh arsitek Belanda

bernama HPA de Wilde dan Westmaas. Disebut Gereja Blenduk karena

bentuk kubahnya yang seperti irisan bola, sehingga orang mengatakan

“mblenduk”. Bangunan berbentuk segi delapan beraturan (hexagonal)

dengan keunikan interiornya. Sebagai salah satu bangunan kuno di

lingkungan Kota Lama yang banyak dikunjungi wisatawan dan sampai

sekarang merupakan tempat ibadah. (Disbudpar Kota Semarang 2009: 13)

b. Masjid Agung Jawa Tengah

Page 30: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

30

Masjid Agung Jawa Tengah bangunannya meneladani prinsip gugus

model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. Bentuk penampilan

arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi

para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada

bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi

dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya.

Masjid beserta fasilitas pendukungnya terletak di Jl. Gajah Raya,

Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari menempati tanah babad

Masjid Agung Semarang seluas 10 ha dan mampu menampung jemaah lebih

kurang 13.000 orang.

Di samping bangunan masjid disini juga dilengkapi fasilitas-fasilitas

yang lain seperti : ruang kantor, ruang kursus, dan pelatihan, ruang

perpustakaan, ruang akad nikah, dan auditorium. Dalam upaya penggalian

dana dalam kompleks juga dibangun galeri pertokoan, ruang kantor yang

disewakan, hotel dan toko cinderamata. (Disbudpar Kota Semarang 2009

:14)

a. Makam Ki Ageng Pandanaran

Ki Ageng Panandaran adalah Adipati Semarang yang pertama dan

tanggal diangkatnya beliau sebagai Adipati dijadikan hari jadi kota

Semarang. Dengan demikian beliau dianggap sebagai pelopor berdirinya

kota Semarang. Ki Ageng Pandan Arang atau Panandaran meninggal pada

tahun 1496. tempat ini banyak dikunjungi oleh peziarah terutama pada

acara Khol meninggalnya beliau setiap bulan Muharam setahun sekali.

Page 31: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

31

Makam Ki Ageng Panandaran tersebut berada di Jalan Mugas Dalam 11/4,

kelurahan Mugasari kurang lebih 1 km dari Tugu Muda, dibuka untuk umum

setiap hari dan setiap saat. (Disbudpar Kota Semarang 2009 :16)

b. Klenteng Gedung Batu (Sam Poo Kong)

Dibangun oleh seorang Tiongkok bernama Sam Poo Djien dalam

lawatannya ke Semarang klenteng tersebut memberikan inspirasi bagi

berkembangnya berbagai legenda mengenai kota Semarang. Tiap tahun

baru bertepatan tanggal 29 lak Gwee penanggalan Tionghoa, diadakan

upacara ritual memperingati hari ulang tahun Sam Poo Tay Kak Sie Gong

Lombok menuju klenteng Sam Poo Kong. Terletak di jalan Simongan 129

kurang lebih 2 km dari Tugu Muda kea rah Barat Daya, dibuka untuk umum

setiap saat selama 24 jam penuh. ( Disbudpar Kota Semarang 2009 : 17)

c. Vihara Buddha Gaya

Setelah agama budha mengalami kemunduran selama beratus

tahun lamanya maka vihara ini pertama kali berdiri secara formal dan

terorganisasi di Indonesia setelah tenggelamnya agama Budha pada saat

kerajaan Majapahit yang didalamnya terdapat bangunan utama, Pagoda

Avalokitesvara merupakan bangunan indah terdiri dari 7 tingakat.

Sebelumnya di tempat tersebut hanya ada vihara kecil yang sudah berdiri

sejak 1955. kemudian pada tahun 2005 dibangunlah pagoda Avalokitesvara

yang rencana pembangunannya hanya membutuhkan waktu 8 bulan tetapi

karena menunggu barang-barang dan patung dari Cina penyelesaiannya

mundur menjadi 10 bulan. Pagoda ini mempunyai banyak keistimewaan

Page 32: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

32

karena dari mulai genteng, aksesoris, relief tangga dari batu (9 naga), kolam

naga, lampu naga, air mancur, naga hingga patung burung Hong dari lilin,

seluruhnya diambil dari Cina. Terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan terbuka

untuk umum setiap hari. (Disbudpar Kota Semarang 2009 :17)

3. Obyek Wisata Budaya dan Seni

Bermacam - macam budaya yang ada di Kota Semarang dapat dilihat

dari upacara - upacara tradisional dan kesenian daerah antara lain :

(www.wisata budaya kota semarang.com 22 Februari 2010)

a. Puri Maerokoco

Sebuah obyek wisata yang berada di Jl. Yos Sudarso kurang labih 5

km dari Tugu Muda, satu komplek dengan PRPP. Sebagai Taman Mini Jawa

Tengah yang merangkum semua rumah adat yang disebut anjungan dari 35

Kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Di dalam rumah-rumah tersebut

digelar hasil untuk industri kerajinan yang diproduksi oleh masing-masing

daerah. Dibuka untuk umum jam 08.00 – 18.00 WIB. Dapat dijangkau

dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

b. Dugderan

Dugderan adalah sebuah acara yang menandai bahwa bulan puasa

telah datang, dulu dugderan merupakan sarana informasi Pemerintah kota

Semarang kepada masyarakatnya tentang datangnya bulan Ramadhan.

Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugderan,

Page 33: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

33

diambil dari perpaduan bunyi dudug dan bunyi meriam yang mengikuti

kemudian diasumsikan dengan der.

Ciri khas acara tersebut adalah warak Ngendok sejenis binatang

rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi

warak ngendok dibuat dari kertas warna-warni. Acara ini dimulai jam 08.00

sampai magrib di hati yang sama juga diselenggarakan festival warak dan

Jipin Blantenan.

a. Gambang Semarang

Keseniaan gambang semarang merupakan perpaduan antara tari

dengan diiringi alat musik dari bilah-bilah kayu dan gamelan Jawa yang biasa

disebut “Gambang”. Muncul pada event-event tertentu : Festival Dugderan,

Festival Jajan Pasar, Gombang Semarang telah ada tahun 1930 dengan

bentuk paguyuban yang anggotanya terdiri dari pribumi dan peranakan Cina

dengan mengambil tempat pertunjukan di gedung pertemuan Bian Hian

Tiong di Gang Pinggir. Jenis alat musik yang dipakai adalah kendang, boning,

kempul, gong, suling, kecrek, gombang serta alat musik gesek. Disamping

musik ada penari dan penyanyi / vokalis.

4. Obyek Wisata Buatan dan Hiburan

Untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan dan mengembangkan

berbagai maka dibuat obyek wisata buatan dan hiburan di Kota Semarang yang

antara lain : (Observasi wisata buatan Kota Semarang 22 Februari 2010)

a. Simpang Lima

Page 34: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

34

Salah satu tempat yang menjadi ciri khas Kota Semarang adalah

Simpang Lima. Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun

merupakan saran Presiden Pertama RI yang menyarankan pengadaan alun-

alun di Semarang sebagai ganti dari Kanjengan (alun-alun lama).

Sebagai pusat kota, Simpang Lima juga merupakan pusat

perbelanjaan karena telah menjadi pusat pertokoan, banyak mall, dan pusat

akomodasi Simpang Lima merupakan tempat untuk upacara resmi dan juga

menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan, tempat rekreasi, bahkan

sebagai pasar tiban pada waktu-waktu tertentu. Berbagai jenis makanan

baik makanan berat maupun makanan ringan dijual dengan gaya lesehan

mengambil tempat sekitar trotoar dan sekeliling alun-alun. Sementara itu

souvenir, aalat sekolah sampai alat rumah tangga, sandal, dll.

b. Taman Margasatwa Semarang

Taman Maargasatwa Wonosari Mongkong merupakan relokasi dari

kebun binatang Tinjomoyo. Sebagian besar satwa yang sebelumnya berada

di Tinjomoyo, telah dipindah ditempat tersebut. Tempat rekreasi tersebut

berada di pintu masuk kota semarang, tepatnya di Jalan Raya Semarang –

Kendal km 17. dibuka untuk umum, mulai jam 08.00 - 17.00 WIB.

Transportasi mudah karena berada di pinggir jalan raya.

c. Kampoeng Wisata Taman Lele

Obyek wisata tersebut dulu dikenal dengan Taman Lele. Di tempat

ini terdapat danau buatan yang dikelilingi gazebo, sepeda air, kolam renang

untuk anak, permainan anak, dan beberapa satwa peliharaan, seperti ular

Page 35: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

35

phython, buaya dan berbagai jenis burung. Terletak di tepi jalan raya Tugu

kurang lebih 10 km dari Tugu Muda kearah barat, dibuka setiap hari pukul

08.00 – 10.00 WIB.

d. Taman Rekreasi Wonderia

Tempat rekreasi tersebut berada di Jl. Sriwijaya. Ditempat tersebut

terdapat beragam anjungan permaainan anak-anak seperti bom-bom car,

jet coaster, bianglala, rumah hantu, kereta mini, draimohen, dll. Bagi

kalangan remaja dan orang dewasa, dapat menikmati sajian live musik dari

berbagai aliran dan jenis.

5. Wisata Kuliner

Di Kota Semarang terdapat berbagai macam kuliner yang menjadi ciri

khas Kota Semarang, wisata kuliner tersebut adalah : (Disbudpar kota semarang

:27-32)

a. Pusat Oleh – oleh Kota Semarang

Masyarakat yang ingin membeli makanan dan oleh-oleh khas

Semarang bisa datang di sepanjang Jl. Pandanaran. Bagi para wisatawan

yang datang / melewati kota Semarang rasanya kurang lengkap jika tidak

mampir di Pusat Jajan Pandanaran untuk membeli oleh-oleh. Di tempat

tersebut tersedia Bandeng lunak, wingkobabat, lumpia, otak-otak, moci,

cinderamata dan aneka jajan lainnya. Oleh-oleh yang dijual ditoko–oko

sepanjang jalan Pandanaran selain dijamin higienis, kualitas terjaga dan

harga tercantum.

Page 36: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

36

b. Lumpia

Lumpia terbuat dari rebung yang dibungkus dengan lembaran

tepung, biasa disajikan dengan digoreng lebih dahulu atau tanpa digoreng.

Lumpia selain berisi rebung dapat diisi dengan daging ayam atau sapi yang

dirajang kecil-kecil. Juga biasa disajikan dengan saos. Sebagai oleh-oleh,

makanan yang hanya dapat bertahan selama 1 hari, dapat dibeli di

sepanjang Jalan Pandanaran, Jl. Pemuda di depan Pasar Raya Sri Ratu atau

sepanjang jalan MT. Haryono.

c. Wingko Babat

Berasal dari kota Babat, Jawa Timur, makanan yang terbuat dari

bahan kelapa dan beras ketan kemudian menjadi makanan khas andalaan

Semarang. Seiring dengan perkembangan jaman wingko diberi citarasa yang

lebih beraneka ragam seperti coklat, durian, nangka, dan lain-lain. Makanan

ini dapat ddibeli di pusat jajanan tradisional di Jalan Pandanaran, Stasiun

Tawang, Stasiun Poncol dan pusat penjualan wingko Babat di Jalan

Cendrawasih.

d. Bandeng Presto

Bandeng Presto adalah ikan bandeng yang dimasak dengan panci

bertekanan tinggi biasanya disebut presto. Cara tersebut dilakukan untuk

membuat duri ikan bandeng tersebut menjadi lunak sehingga enak untuk

dimakan. Tempat penjualan bandeng presto tersebut juga menyediakan

yang dipepes, otak-otak, dipanggang ataaupun digoreng kremes. Untuk

bandeng presto biasa cara memasaknya cukup digoreng dengan memakai

Page 37: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

37

minyak panas. Bandeng dengan kondisi tersebut dapat disimpan dalam

lemari pendingin dalam waktu yang cukup lama. Makanan tersebut dapat

diperoleh di pusat jajan tradisional di sepanjang jalan Pandanaran.

Page 38: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

38

BAB III

POTENSI VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG

SEBAGAI OBYEK WISATA RELIGI DAN WISATA SEJARAH

A. Sejarah dan Latar belakang berdirinya Vihara Buddhagaya Watugong

Vihara buddhagaya Watugong merupakan suatu komplek bangunan religi

yang terletak di Desa Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang yang

mempunyai sejarah panjang hingga perkembangan yang besar pada saat ini.

Kurang lebih 500 tahun sesudah keruntuhan Kerajaan Majapahit, muncullah

berbagai kegiatan dan peristiwa yang menyadarkan berbagai kalangan penduduk

akan warisan luhur nenek moyang yaitu Buddha Dhamma agar dapat kembali

dipraktekkan oleh para pemeluknya. Usaha yang semula banyak digagas di zaman

Hindia-Belanda. Akhirnya harapan akan adanya orang yang mampu untuk

mengajarkan Buddha Dhamma pada para umat dapat terwujud dengan kehadiran

Bhikkhu Narada Thera dari Negeri Srilanka pada tahun 1934. Gayungpun

bersambut kehadiran Dharmmadutta Berjubah kuning dimanfaatkan umat dan

simpatisan untuk mengembangkan diskusi dan memohon pembabaran Dhamma

lebih luas lagi.

Puncaknya muncullah putra pertama Indonesia yang mengabdikan diri

secara penuh pada penyebaran Buddha Dhamma kembali, yakni pemuda Bogor

bernama The Boan An yang kemudian menjadi Bhikkhu Ashin Jinarakhita yang

ditahbiskan di Mahasi sasana yeikha, Rangoon, Burma, pada tanggal 23 januari

38

Page 39: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

39

1954. Pada tahun 1955 Bhikku Ashin memimpin perayaan waisak 2549 di Candi

Borobudur, pada saat itu juga ada seorang hartawan yang menjadi tuan tanah

dari semarang yang bernama Boci Thawan Ling dengan latar belakang agama

Budha yang terkesan pada batinnya karena kepiawan dan kepribadian dari Bhikku

Ashin, maka Boci Thawan Ling menghibahkan dan mempersembahkan sebagian

tanah miliknya untuk digunakan sebagai pusat dan pengembangan Buddha

Dhamma. Tempat itulah yang kemudian diberi nama Vihara Buddhagaya dan pada

19 oktober 1955 didirikan yayasan Buddhagaya untuk menaungi aktivitas vihara.

Dari vihara inilah kemudian satu episode baru pengembangan Buddha Dhamma

berlanjut.

Mulai tahun 1955, Bhikkhu Ashin Jinarakhita sang pelopor kebangkitan

Buddha Dhamma di nusantara menetap di Vihara Buddhagaya Semarang. Banyak

sejarah besar beliau torehkan bersama Vihara Buddhagaya seperti Upasika

lndonesia saat perayaan Asidha pada bulan juli tahun 1955, menggagas perayaan

Buddha jayanti yang diperingati oleh umat Buddha diseluruh dunia tahun 1956,

penanaman pohon Buddhi pada tanggal 24 Mei 1956 dan pendirian Sima

Internasional pertama di KASAP (Belakang Makodam IV/ Diponegoro) untuk

penahbisan Bhikkhu.

Kemudian beberapa saat selama kurang lebih 8 tahun vihara ini sempat

terlantar, namun sekarang bangkit kembali di bawah binaan Sangha Theravada.

Maka pada bulan pebruari 2001 dilakukan revitalisasi dan renovasi pada vihara ini

yang dimulai terlebih dahulu dengan pembangunan Gedung Dhammasala yang

diresmikan pada tanggal 3 november 2002 oleh gubenur Jawa Tengah yaitu

Page 40: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

40

H.Mardiyanto. Selanjutnya dibangun pula bangunan yang lain yaitu Pagoda

Avalokitesvara pada bulan November 2004 dan diresmikan pada tanggal 14 juli

2005 oleh gubenur Jawa Tengah H.Mardiyanto. (Sumber brosur Vihara

Buddhagaya 2009)

B. Organisasi di Vihara Buddhagaya Watugong

Dalam memajukan dan mengembangkan vihara Buddhagaya ini sebagai

bangunan dan tempat yang berguna untuk semua kalangan, maka diperlukan

suatu pengelolaan yang bertanggung jawab dan benar. Pengelolaan tersebut

disusun dalam suatu organisasi sebagai berikut : (Yayasan Buddhagaya 2009 : 67)

Page 41: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

41

Susunan Organisasi Budhagaya Watugong Semarang 2006-2011

Dewan Pembina

I. Bhikku Sri Pannavora, Mahathera II. Bhikku Jatidhamma, Mahathera

Dewan Pembina

I. Phandaya Wirosudama II. Dharmakusuma Setya Budi

III. Benny Harijanto Boediono, MBA

Dewan Pengurus

Ketua

Halim Wijaya

Sekretaris

Dra. Anny Kartikasari

Bendahara

Sri Hwanati Anggota

1. Gianto Hartono

2. Sutikno Kusyono

Wakil Ketua I

P. My. V. Sugiyanto, BC.Hk

Wakil Sekretaris

S.D Wahyudi Agus Riyanto

Wakil Bendahara

Seriono

Wakil Ketua II

Ir. Hermanto Pranaita Hutomo

Page 42: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

42

C. Potensi dan Daya tarik wisata di Vihara Buddha Gaya Watugong

Potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki Vihara Buddhagaya

Watugong ini terdiri dari 4 unsur yaitu : sejarah, religi, arsitektur dan wisata. Dari

unsur sejarah vihara ini merupakan vihara yang pertama kali berdiri pda tanggal

19 Oktober 1955 secara formal dan terorganisasi secara nasional setelah

keruntuhan kerajaan Majapahit pada tahun 1478 M. Unsur religi sendiri secara

otomatis dilihat dari bangunan vihara itu sendiri sebagai tempat ibadah dan hal-

hal yang berhubungan dengan agama Buddha. Sedangkan untuk arsitektur di

kawasan Vihara Buddhagaya Watugong ini terdapat 2 bangunan utama yaitu

Pagoda Avalokitesvara yang berasal dari Tiongkok Cina dan Dhammasala berasal

dari Thailand dengan bentuk bangunan yang berbeda dan sangat mencolok.

Bangunan-bangunan di komplek vihara tersebut antara lain terdiri dari :

Dhammasala, Pagogda Avalokitesvara, Watugong, Plaza Borobudur, Kuti Meditasi,

Kuti Bhikku, Taman bacaan masyarakat, Buddha Parinibana, Abhaya Mudra dan

Pohon Bodhi. (Sumber brosur Vihara Budhagaya, wawancara dengan Dharma

petugas perpustakaan Vihara Buddhagaya, 23 Februari 2010)

`1. Dhammasala

Merupakan salah satu bangunan utama yang terletak di sisi

kanan dari vihara. Bangunan ini terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah

sebagai ruang aula serbaguna yang luas dengan sebuah panggung di

Page 43: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

43

depannya. Digunakan untuk kegiatan pertemuan. Bentuk bangunan ini

berasal dari Thailand.

Dhammasala (Doc. Pribadi 2010)

Di lantai atas terdapat patung Buddha Duduku yang mirip dengan yang

ada di Candi Mendut dengan tinggi 5 meter.

Dhammasala lantai atas (Doc. Pribadi 2010)

Lantai atas berfungsi sebagai tempat puja bhakti (ruang ibadah utama)

yang dapat menampung 1000 umat. Untuk menuju ke ruang bawah ke

Page 44: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

44

ruang atas harus berputar dari luar karena tidak ada tangga

penghubung.

Dhammasala (Doc. Pribadi 2010)

Dan pada dinding luar bagian dalam terdapat relief “Paticcasamuppada”

(Hukum sebab akibat yang saling bergantungan). Hukum ini menjelaskan

terjadimya segala sesuatu bergantung keadaan yang mendahuluinya

antara lain :

1. Avijja : Kebodohan batin

2. Sankhara : Bentuk-bentuk karma

3. Pati sandhivinniana : Kesadaran

4. Nama dan rupa : Batin dan jasmani

5. Salayatana : Enam landasan indera

6. Phasa : Kontak

7. Vedana : Perasaan

8. Tanha : Nafsu keinginan

9. Upadana : Kemelekatan

Page 45: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

45

10. Bhava : Terus menjadi tumbuh

11. Jati : Kelahiran

12. Jaramarana : Tua dan mati

Paticcasamuppada (Doc. Pribadi2010)

Dari keterangan dan penjelasan bangunan di atas, terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan karena cukup berarti baik dari segi

arsitektur bangunan maupun fungsi bangunan tersebut seperti adanya

lambang tepat di depan pintu masuk dari bangunan ini yaitu rupa dari

seekor ayam memangsa ular, seekor ular memangsa singa, seekor singa

memangsa ayam, yang merupakan sifat buruk manusia di dalam

kehidupan ini. Dengan rupa ini yang menjadikan dasar dari kepercayaan

agama Buddha untuk dihapuskannya keserakahan manusia untuk hidup

bersama dalam kesederhanaan tanpa adanya sikap yang saling

menjatuhkan.

Daya tarik wisata dari potensi Gedung Dhammasala antara lain

dilihat dari bentuk bngunan yang berasal dari negara gajah putih yaitu

atap lancip dan dikelilingi bentuk ukiran yang berada di luar gedung.

Page 46: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

46

Selain itu juga terdapat ssebuah patung Buddha Duduku yang mirip di

Candi Mendut dengan tinggi sekitar 5 meter dan terbuat dari kuningan.

Gedung tersebut tampak megah namun menyejukan hati ketika

pengunjung berada di dalamnya. Gedung Dhammasala tersebut menjadi

tempat penting tetapi bersifat umum karena menjadi tempat pelaksaan

hari besar keagamaan maupun kegiatan yang berkaitan dengan

pemerintah seperti: sebagai tempat pertemun organisasi Budha mulai

dari pertemuan area Semarang, Provinsi Jawa Tengah, nasional maupun

Internasional yang diadakan setiap tahun sesuai yang telah dijadwalkan

pihak pengelola Vihara Buddhagay Watugong. (Wawancara dengan Pak

Edi 21 Februari 2010 )

2. Pagoda Kwan Im / Pagoda Avalokitesvara

Merupakan bangunan utama yang lain yang terletak tepat

berada di jalan utama dari Vihara Buddhagaya Watugong. Bangunan ini

sebagai pagoda yang tertinggi di Indonesia. Bangunan ini sangat terkenal

dengan budaya Cina Tiongkok yang merupakan bangunan suci sebagai

perwujudan Metta Karuna (cinta kasih) para Buddha di alam semesta ini.

Pagoda yang memiliki tinggi 45 meter dan dibangun tujuh tingkat

dengan hampir semua konstruksi bangunannya terbuat dari beton. Di

bangunan ini banyak menggunakan latar warna merah yang dibawa dari

tradisi Tiongkok, yang menurut orang Tiongkok melambangkan

kebahagiaan. Pagoda ini masih merupakan perpaduan antara budhisme

dan agama asli Cina sehinnga disebut Tri Dharmma. Namun orientasinya

Page 47: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

47

lebih tetap pada Buddha. (Observasi Vihara Buddhagaya Watugong 20

Februari 2010)

Pagoda avalokitesvara (Doc. Pribadi 2010)

Di pintu masuk pagoda juga terdapat suatu tempat yang menjual

perlengkapan ibadah, cindera mata, bebera makanan dan minuman

ringan. Selain itu, dua gazebo besar tepat mengapit di samping kanan-

kirinya yang nantinya digunakan sebagai tambur dan lonceng, yang

menjadi salah satu adat kelengkapan pagoda).

Page 48: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

48

Gazebo (Doc. Pribadi 2010)

Bangunan indah ini terdiri dari 7 tingkat yang menjadi “kediaman”

dari sekitar 30 patung pemujaan. Didalamnya terdapat sebuah rupa

Avalokitesvara Boddhisatva yang tingginya 5 meter yang berukuran

raksasa mendiami rongga tengahnya yang menjulang tinggi, dikelilingi

gunungan buah-buahan dan bunga sebagai persembahan

Avalokitesvara Bodhisatva (Doc. Pribadi 2010)

Di luar terdapat 4 buah patung Dewi Kwan Im dan 1 patung

Panglima We Po. Patung tersebut mempunyai makna yang berbeda-

beda setiap patungnya. Patung Dewi yang membawa bunga teratai

dipercayai sebagai tempat doa untuk diberikan jodoh. Patung Dewi

dengan anak perempuan ditujukan untuk pendoa ingin punya anak

perempuan sama dengan patung keberadaan Dewi dengan anak laki-

laki, ada 1 lagi patung Dewi untuk pendoa ingin mempunyai umur

panjang. Dan terdapat juga patung Panglima We Po sebagai pelindung

keselamatan sekaligus penjaga pagoda itu.

Page 49: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

49

Bentuk bangunan pagoda sendiri terdiri dari 6 susun diatas

dindingnya melingkari meliputi 8 sisi yang disebut Pat Kwa. Tiap-tiap sisi

luar dindingnya ada 1 Patung Dewi Kwan I mini dengan telapak tangan

kanan tersebut terbuka dan menghadap ke depan ini menjelaskan Dewi

Kwan Im tengah memberi restu keselamatan bagi umat manusia. Dan

letaknyapun disesuaikan dengan arah mata angin yang bertujuan agar

Dewi selalu menebarkan cinta kasih serta dapat bisa menjaga Kota

Semarang dari segala mata arah. Secara keseluruhan jumlah patung di

pagoda ini 30 buah.

Pagoda ini mulai dibangun pada bulan Agustus 2004. Kemudian

dibangunlah Pagoda Avalokitesvara yang rencana pembangunannya

hanya membutuhkan waktu 8 bulan tetapi karena menunggu barang-

barang dan patung dari Cina penyelesaiannya mundur menjadi 10 bulan

maka pagoda ini diresmikan pada tanggal 14 juli 2005. Pagoda ini

mempunyai banyak keistimewaan Karena mulai genteng, aksesoris,

relief tangga dari batu (9 naga), kolam naga, lampu naga, air mancur

naga hingga patung burung hong dan lilin. Bangunan ini memiliki seni

arsitektur yang sangat tinggi ini merupakan salah satu kebanggaan

warga kota Semarang, karena saat ini pengunjung Vihara Buddhagaya

tidak hanya umat Buddha saja, tetapi juga umat agama lain untuk

dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata religi.

Terdapat beberapa daya tarik dari Pagoda Avalokitesvara yang

merupakan ciri khas negara Cina yaitu bangunan yang mempunyai unsur

Page 50: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

50

warna merah. Di pagoda tersebut juga terdapat beberapa ornamen yang

berasal dari Cina langsung. Sehingga pengunjung yang berada di dalam

pagoda tersebut seolah-olah berada di negera Cina. Wisatawan yang

melihat pagoda tersebut tidak hanya melihta kemegahannya saja, tetapi

merekaakan mengingat pesan Metta Karuna

Selain 2 bangunan utama tersebut terdapat beberapa bangunan dan fasilitas yang

lain yang menjadi sarana pendukung berkembangnya vihara ini yang antara lain :

1. Watugong

Merupakan batu alam asli yang berbentuk gong yang digunakan

sebagai nama khawasan di sekitar vihara sejak dahulu . Batu ini

merupakan lambang sebagai tempat yang pertama kali sebelum

berdirinya vihara ini, juga sebagai peninggaalan setelah keruntuhan

Kerajaan Majapahit. Batu alam ini terletak tepat di depan pos security.

Batu tersebut unik karena secara langsung berbentuk gong tanpa

rekayasa tangan manusia.

Watugong (Doc. Pribadi 2010)

Page 51: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

51

2. Plaza Borobudur

Merupakan area terbuka yang berbentuk mandala borobudur berfungsi

sebagai tempat puja bhakti di ruang terbuka. Terletak di samping kiri

Gedung Dhammasala / tepat di tengah Vihara Buddhagaya Watugong.

Plasa Borobudur (Doc. Pribadi 2010

3. Kuti Meditasi

Kuti Meditasi terdapat tepat di belakang dhammasala. Berfungsi

untuk tempat tinggal sementara para yogi (peserta latihan meditasi).

Saat ini terdapat delapan kuti meditasi. Meditasi ini sering disebut

Meditasi Mengenal Diri. Para peserta meditasi ini tidak hanya umat

budha saja, tetapi terbuka untuk umum yang berkeinginan mengikuti

meditasi ini. Para peserta pun tidak hanya berasal dari semarang saja

tetapi dari seluruh kota di Indonesia.

Daya tarik kuti meditasi tersebut merupakan bangunan yang

tepat untuk tempat penenangan batin, selain tempat yang asri di kuti ini

menggambarkan suatu ketenangan. Banyak pohon rindang dan tampak

Page 52: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

52

bangunan sederhana. Kuti ini melambangkan dengan hidup

kesederhanaan maka ketenangan hidup dapat dirasakan.

Kuti Meditasi ( Doc. Pribadi 2010 )

4. Kuti Bhikku

Merupakan tempat tinggal bhikku sementara, yang didesain sedarhana.

Tempat tersebut tempat yang tidak boleh dikunjungi masyarakat dan

umat Buddha. Karena bhiku adalah murid tidak boleh sembarang orang

keluar masuk tempat tersebut. Kuti ini terletak tepat di samping kuti

meditasi.

Page 53: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

53

Kuti Bhikku (Doc. Pribadi 2010)

5. Taman Bacaan Masyarakat

Memiliki koleksi berbagai macam buku, baik Buddhis maupun

umum. Terbuka untuk masyarakat yang ingin melakukann studi tentang

Buddhisme. Sarana tersebut sebagai penunjang berkembangnya untuk

umat budha maupun masyarakat yang ingin belajar dan mangerti agama

Budha.

Page 54: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

54

Taman Bacaan Masyarakat (Doc. Pribadi 2010)

6. Buddha Parinibbana

Sebuah rupang Buddha yang menggambarkan saat Buddha

Gaotama Parinibbana (wafat). Merupakan satu-satunya obyek

bangunan tersisa dari masa awal aktivitas di Vihara Buddhagaya tahun

1957. Patung ini terletak di sisi kanan belakang Pagoda Avalokitesvara

yang panjangnya 3 meter.

Budhha Parinibana (Doc. Pribadi2010)

7. Abhaya Mudra

Rupang Buddha dengan posisi abhaya (memberkahi) tetapi masih dalam

perencanaan pembangunan. Patung ini akan dibuat dari bahan

perunggu setinggi 36 meter diatas sebuah gedung yang akan difungsikan

sebagai museum dan perpustakaan

Page 55: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

55

Abhaya Mudra (Doc. Pribadi 2010)

8. Pohon Bodhi

Pohon Bodhi adalah pohon suci bagi umat Buddha, dimana

Petapa Sidarta mencapai pencerahan tertinggi menjadi Buddha di

Bodhgaya, India, 2500 tahun yang lalu. Pohon Bodhi ini merupakan

cangkokan dari pohon Bodhi yang ada di Anuradha Vihara, Srilanka yang

masih keturunan pohon Bodhi yang ada di Bodhgaya Pohon ini berada

tepat di depan Pagoda Avalokitesvara.

Page 56: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

56

Pohon Bodhi (Doc. Pribadi 2010)

. Pohon Bodhi tersebut sebagai daya tarik tersendiri karena dibawa

langsung dari cangkokan asal sang guru besar Budha Gaotama

mendapat pencerahan langsung. Pohon Bodhi tersebut ditanam pada

tahun 1956. (Brosur Vihara Buddhagaya, Wawancara dengan Dharma

Vihara Buddhagaya)

D. Aktivitas yang dilakukan pengunjung (wisatawan) di Vihara Buddhagaya

Sebagai vihara yang terbesar di Semarang dan juga menjadi tempat umum

untuk umat maupun pengunjung (wisatawan), maka di vihara ini mereka dapat

melakukan aktivitas sesuai apa yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Pihak

pengelola membagi aktivitas tersebut ke dalam 2 bagian. Bagian pertama adalah

upacara keagamaan budha, sedangkan aktivitas yang kedua adalah acara yang

diadakan umat budha termasuk program yang berhubungan dengan pemerintah

maupun masyarakat pada umumnya. Pengunjung (wisatawan) yang tidak

beragama budha dapat pula melihat aktivitas ibadah puja bhakti. Puja bhakti

dapat dilakukan setiap saat oleh umat budha. Selain puja bhakti biasa pengunjung

dapat melihat perayaan hari besar keagamaan yang telah ditentukan oleh pihak

pengelola di Vihara Buddhagaya Watugong tersebut. Aktivitas tersebut antara lain

: (Observasi Vihara Buddhagaya 20 februari 2010)

1 Aktivitas keagamaan (perayaan hari besar budha)

Bagi pengunjung (beragama Budha) atau umat dapat melakukan

aktivitas ibadah baik puja bhakti meditasi ataupun menggunakan tradisi

Page 57: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

57

Cina. Puja bhakti ini dapat dilakukan setiap saat sehingga tidak terikat

waktu tertentu. Untuk hari besar keagamaan dapat dilakukan bersama

yang telah dijadwalkan oleh pihak pengelola. Hari besar keagamaan

tersebut antara lain: (Sumber laporan tahunan Yayasan Buddhagaya

Semarang tahun 2009)

a. Perayaan hari Waisak pada bulan Mei

b. Perayaan hari Asadha pada bulan Juli

c. Perayaan hari Kathina pada bulan Oktober

d. Perayaan hari Magha Puja pada bulan Maret

Keempat perayaan ini dilakukan di Dhammasala, sedangkan ada

satu perayaan hari besar yang diadakan di pagoda avalokitesvara yaitu

perayaan Bodhisatva Avalokitesvara.

Perayaan Bodhisatva Avalokitesvara adalah suatu upacara untuk

merayakan peristiwa yang penting dari Bodhisatva (calon Budha).

Avalokitesvara atau di tradisi Cina disebut Dewi Kwan Shem Im Po Sat.

Beliau adalah lambang dari cinta kasih. Dimana di peristiwa ini untuk

memberikan penghormatan dan penghargaan bagi beliau. Diantaranya

adalah kelahiran tanggal 19 Februari Imlek, pencapaian pencerahan

tanggal 19 Juni Imlek dan mangkatnya beliau pada tanggal 19 September

Imlek. Para partisipasi sebagian besar berasal dari tradisi Cina.

Page 58: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

58

Aktivitas lain yang dilakukan pengunjung ( beragama Budha ) yang berhubungan

dengan umat Budha adalah Pabbajja Samancra yaitu pelatihan khusus untuk

penganut Buddha yang menginginkan secara praktis menjadi seorang biksu

dalam waktu yang singkat. Pelatihan ini dilakukan 15 hari sebelum perayaan hari

Waisak atau biasanya pada bulan Mei setiap tahun. Pelatihan ini merupakan

kesempatan khusus hanya untuk laki-laki.

2. Aktivitas antara pengelola Vihara Buddhagaya dengan pemerintah maupun

masyarakat pada umumnya. Aktivitas tersebut antara lain :

a. Talk Show dan Seminar

Pihak panitia dari Yayasan Buddhagaya selalu merencanakan

dua dan lebih acara untuk mengadakan talk show atau seminar. Para

panitia mengundang pembicara penganut Buddha juga pembicara

umum untuk semua masyarakat tidak hanya untuk masyarakat Buddha

saja.

b. Meditasi

Meditasi adalah inti dari pengajaran Buddha. Jadi penganut

agama Buddha dapat menggunakan waktu luang mereka atau

menyusun kesempatan khusus untuk melakukan meditasi. Meditasi ada

2 macam. Diantaranya adalah Samantha bavona dan Vi passona

bhanova. Meditasi ini sering disebut Meditasi Mengenal Diri. Dilakukan

pada bulan Juni-Juli setiap tahun, tetapi ada pula meditasi yang

ditentukan oleh pengurus Vihara Buddhagaya Watugong.

Page 59: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

59

Para peserta meditasi ini tidak hanya umat budha saja, tetapi

tebuka untuk umum yang berkeinginan mengikuti meditasi ini. Para

peserta pun tidak hanya berasal dari Semarang saja tetapi dari seluruh

kota di Indonesia, antara lain dari luar Pulau Jawa seperti Kalimantan

dan Sulawesi bahkan ada peserta yang berasal dari luar negeri. Para

panitia juga mangundang beliau dari negara Buddha, antara lain

Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Srilanka. untuk melatih para peserta.

c Pariwisata

Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan baik

domestic maupun mancanegara di Vihara Buddhagaya tersebut antara

lain:

1. Di Vihara Budhagaya wisatawan dapat melihat dan menikmati

keunikan dari setiap bangunan yang ada baik bangunan utama

yaitu Pagoda Avalokitesvara yang berasal dari Cina maupun

Dhammasala yang berasal dari Thailand. Kedua bangunan ini

mampunyai ciri khas yang khusus dari negara asal agama Budha

berkembang.

2. Wisatawan dapat mengetahui agama Budha maupun pengetahuan

umum dengan membaca buku-buku yang dikoleksi di taman

bacaan masyarakat.

3. Untuk menunjang perkembangan vihara ini maka wisatawan dapat

menggunakan pelayanan lokal guide. Lokal guide akan

Page 60: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

60

maemberikan penjelasan mengenai keseluruhan dari bangunan

beserta sejarah Vihara Buddhagaya Watuugong tersebut.

4. Wisatawan dapat beristirahat sementara dengan menggunakan

taman di sekitar vihara maupun di gazebo yang berada di sisi

kanan kiri dari Pagoda Avalokitesvara.

Semua acara tersebut diselenggarakan setiap tahun, baik di Gedung

Dhammasala maupun Pagoda Avalokitesvara. Biaya yang digunakan untuk

penyelenggaran semua acara hampir sebagian besar berasal dari umat

sendiri. (Sumber wawancara dengan Pak Agus wakil sekrataris Vihara

Buddhagaya )

E. Potensi obyek dan daya terik wisata dilihat dari pendekatan

4A + 1P

Analisis yang dilakukan penulis terhadap wisata religi di Vihara Buddhagaya

Watugong berdasarkan pada 4A + 1P.

1. Atraction (Atraksi)

Aktivitas/kegiatan yang biasa dilakukan di Vihara Buddhagaya Watugong

antara lain : melakukan puja bhakti, bila beragama Budha, melihat keindahan

berasal dari Thailand. Juga Pagoda Avalokitesvara yang bentuk bangunannya

bersal dari Tiongkok Cina dengan tinggi 45 meter yang ditetapkan sebagai pagoda

tertinggi di Indonesia. Setiap hari besar keagamaan diadakan kesenian barongsai,

waktunya telah ditentukan oleh pihak pengelola Vihara Buddhagaya Watugong

Page 61: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

61

2. Accesibility (Aksesibilitas)

Sarana yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk

mencapai tempat tujuan wisata. Aksesibilitas tidak menyangkut kemudahan

transportasi akan tetapi juga waktu yang dibutuhkan menuju tempat wisata

Vihara Buddhagaya Watugong letaknya sangat strategis karena terletak di jalan

utama Semarang menuju Solo atau Jogjakarta. Untuk mencapainya obyek wisata

tersebut, dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum (Dari

Solo naik bus jurusan Solo-Semarang langsung turun di depan Vihara Buddhagaya

Watugong. Dari Jakarta naik bus Jakarta-Semarang turun Terminal Banyumanik

langsung naik bis kota menuju Ungaran langsung turun di depan Vihara

Buddhagaya).

Waktu tempuh dari pusat Kota Semarang kurang lebih 20 menit bila

menggunakan kendaraan pribadi. Bila menggunkan kendaraan umum sekitar 30

menit. Jarak tempuh Solo-Semarang sekitar 3 jam untuk sampai ke vihara

tersebut.

3. Amenitas (fasilitas)

Fasilitas pendukung yang ada pada tempat wisata Vihara Buddhagaya

Watugong sebagai sarana kelancaran dalam kegiatan pariwisata juga ditujukan

untuk memberikan kenyamaan kepada wisatawan. Fasilitas yang dimaksud antara

lain :

a. Jasa parkir

b. Jasa pemandu

c. Jasa angkutan

Page 62: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

62

d. Toilet

e. Pos keamaan

f. Penerangan

Fasilitas tersebut belum cukup memadai karena belu, terdapat papan

keterangan, belum ada jasa akomodasi di area vihara. Tetapi di luar vihara sudah

banyak akomodasi kurang lebih 20 menit dari vihara. Untuk rumah makan di

dalam vihara belum ada, tetapi di luar sekitar vihara sudah tersedia.

4. Aktivity (Aktivitas)

a. Aktivitas penduduk

Penduduk di sekitar Vihara Buddhagaya Watuging berprofesi sebagai TNI

karena vihara tersebut berada di area Mahkodam Diponegoro. Ada juga

pendudujk yang berprofesi sebagai pekerja swasta. Bila di vihara tersebut

merayakan hari besar keagamaan maka penduduk wiraswasta tersebut ikut

beraktivitas. Aktivitas yang dimaksud berupa pedagang yang menjual makan

dan minum juga cinderamata.

b. Aktivitas Wisatawan

Aktivitas wisatawan yang dapat dilakukan ketika mengunjungi Vihara

Buddhagya pada umumnya mereka melakukan ibadah bagi umat Budha.

Selain itu mereka juga melihat keunikan dan keindahan bangunan antara lain

Gedung Dhammasala maupun Pagoda Avalokitesvara. Aktivitas minat khusus

juga disediakan yaitu meditasi. Meditasi tersebut bukan untuk umat Budha

saja tetapi umat agama lainjuga dapat mengikuti meditasi ini. Meditasi ini

sering disebut Meditasi Mengenal Diri.

Page 63: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

63

5. Pengelola

Vihara Buddhagaya Watugong tersebut dibawah pimpinan yayasan

Budhagaya. Dan di bawah Binaan Sngha Theravada Indonesia. Setiap 5 tahun

sekali pengurus vihara diganti. (Obsevasi Vihara Buddhagaya Watugong 23

Februari 2010)

Tabel 4A + 1P

No Konsep 4A + 1P Komonen Keterangan

1 Atraksi · Peninggalan

Sejarah

Vihara ini merupakan Vihara

yang secara formal dan

terorganisir setelah keruntuhan

kerajaan Majapahit tahun 1478.

dan mulai didirikan tahun 1955.

kemudian mulai direnovasi

mulai tahun 2000.

· Upacara Adat Upacara keagamaan yang

dilakukan secara adat yaitu

menggunakan tradisi Cina yaitu

Mahayana

· Kesenian Setiap hari besar keagamaan

diadakan kesenian barongsai

· Minat Khusus Setiap tahun di Vihara ini

Page 64: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

64

diladakan meditasi dengan

tujuan penenangan pikiran dan

batin. Peserta meditasi tidak

hany untuk umat Buddha saja

tetapi umat yang beragama lain

diperbolehkan mengikuti

meditasi tersebut.

2 Aksesibilitas · Kondisi jalan Sudah cukup memadai karena

sudah terjaga kenyamanan baik

jalan untuk kendaraan maupun

jalan kaki.

· Sarana

Transportasi

Mudah dijangkau Karena berada

di tepi jalan raya Semarang-Solo

atau Semarang-Jogja

· Papan Petunjuk Sudah cukup baik karena secara

langsung pengunjung dapat

mengetahui objek yang dituju

3 Amenitas · Akomodasi - Bagi umat Buddha dapat

memesan kamar bila ingin

menginap di kompleks

Vihara.

- Untuk penginapan/hotel

Page 65: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

65

berada di tengah kota

Semarang kurang lebih 20

menit dari lokasi Vihara.

· RM / Warung Untuk didalam kompleks Vihara,

hanya tersedia di hari tertentu

saja, bila ada hari besar

keagamaan. Tetapi untuk sehari-

hari biasa berada diluar sekitar

Vihara tersebut.

· TIC Belum tersedia

· Jasa Angkutan Sudah cukup memadai

· Jasa komunikasi Belum tersedia di kompleks

Vihara, tetapi diluar Vihara

sudah ada

· Penerangan Sudah cukup memadai

· Air Bersih Sudah cukup memadai

· Pos Keamanan Sudah cukup memadai

· Poliklinik atau

Kesehatan

Di komplek Vihara belum ada.

Tetapi di pusat kota Semarang

sudah banyak, kurang lebih 16

Page 66: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

66

menit dari lokasi Vihara tsb.

· Jasa pemandu Sudah tersedia dan

berpengalaman mengenai

pengetahuan Vihara tsb.

· Papan keterangan

obyek

Belum ada

4 Aktivitas · Wisatawan - Selain dapat melihat

keunikan dan keindahan

obyek tersebut, bagi umat

Buddha juga dapat

melakukan peribadatan.

- Terdapat juga meditasi yang

dapat diikuti oleh wisatawan

siapapun baik umat Buddha

maupun umat beragama lain

· Penduduk Mendukung dan membantu bila

ada kegiatan keagamaan

maupun kegiatan di Vihara

tersebut.

5 Pengelola · Pemerintah Belum maksimalnya campur

tangan pemerintah kecuali

pemasaran objek dan dukungan

Page 67: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

67

dalam hal apapun yang

dilaksanakan di Vihara tersebut.

· Swasta/Yayasan Secara formal maupun non

formal Vihara ini dikelola oleh

yayasan Buddhagaya Watugong.

Dibawah binaan Sangha

Theravoda Indonesia

· Perorangan Tidak ada

F. Laporan Kunjungan Vihara Tahun 2005 -2009

Dari tabel di bawah diketahui jumlah wisatawan mulai tahun 2009 mencapai 9223

dari jumlah total pengunjung/wisatawan yang datang kunjungan tersebut terbagi

atas 2 kelompok yaitu pengujung/wisautawan religi dengan tujuan mengikuti

meditasi secara langsung biasanya berasal dari wisatawan yang terdiri dari

mahasiswa, pemerintah, ormas/LSM, lintas agama dan perusahaan. Sedangkan

pengunjung/wisatawan dengan tujuan hanya sekedar berwisata saja berasal dari

wisata anak sekolah yaitu terdiri dari Tk, SD, SMO, SMA dan lembaga kursus. Data

ini dilihat dari awal bulan Januari – Desember tahun 2006 – 2009. Sedangkan data

tahun 2005 diambil pada bulan Agustus – Desember. (Laporan kegiatan yayasan

Buddhagaya tahun 2005 – 2009)

Page 68: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

68

G. Rencana Pembangunan

Dalam pengembangan Vihara Buddhagaya Watugong Semarang

mengalami beberapa hambatan atau kendala, baik mengenai promosi maupun

hambatan lain untuk mengembangkan potensi wisata tersebut. Maka perlu

pemecahan masalah atau solusi yang menjawab semua hambatan tersebut. Hal-

hal yang sangat mendesak tersebut antara lain : Perlu adanya penambahan

sumber daya manusia yang berpengetahuan baik dalaam menjaga, merawat,

serta melestarikan kebersihan, kerapian, dan keindaahan baik di sekitar vihara

maupun area pendukung lainnya.

Selain itu juga diperlukan adanya promosi Vihara Buddhagaya dari

berbagai media agar dapat menarik perhatian wisatawanuntuk berkunjung ke

obyek wisata tersebut. Perlu adanya usaha dalam hal keamanan dan perhatian

khusus setiap adanya kegiatan keagamaan di Vihara Buddhagaya Watugong.

Diperlukan adanya penambahan kontribusi dari pemerintah bila ada kegiatan baik

keagamaan maupun kunjungan wisatawan dalam merawat dan melestarikan

Page 69: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

69

bangunan tersebut. ( Sumber wawancara dengan Pak Agus wakil sekretaris Vihara

Buddhagaya 24 Februari 2010)

H. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan Vihara Buddhagaya Watugong

Dalam menjaga dan mengembangkan Vihara Buddhagaya tersebut ada

beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain : Sangat sedikitnya sumber daya

manusia yang merawat dan menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian baik

disekitar vihara maupun di area pendukung lainnya seperti untuk area parkir, area

sarana bermain maupun taman di sekitar kawasan Vihara.Selain itu juga masalah

keamanan yang belum terkoordinasi karena Vihara Buddhagaya Watugong

dikelola oleh yayasan dan petugas yang berada di tempat ini hanya waktu tertentu

bila ada acara yang berhubungan dengan keagamaan Budha.

Kemudian untuk kontribusi biaya anggaran yang diperlukan. Ada beberapa

rencana pembangunan suatu gedung dan fasilitas lain yang belum dikerjakan

karena terbentur dengan biaya yang dibutuhkan. Secara langusng biaya yang

diperlukan hanya berasal dari donator maupun dari umat Buddha itu sendiri.

Kendala yang lain yaitu belum adanya campur tangan dari pemerintah dinas

pariwisata maupun dinas keagamaan tentang pelestarian maupun peningkatan

keamanan di Vihara Buddhagaya Watugong. (Wawancara dengan Mas Dharma

petugas perpustakaan Vihara Buddhagaya 22 februari 2010)

Page 70: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

70

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah budha sempat “tertidur pulas” kurang lebih 500 tahun. Karena

kepedulian dan kepribadian Bhikkhu Ashin yang berwibawa dan bijaksana, pada

tahun 1955 sesudah perayaan waisak 2549 yang dipimpinnya di Candi Agung

Borobudur berkesan pada batin seorang hartawan Semarang Goei Thwan Ling yang

kemudian mempersembahkan tanah miliknya untuk digunakan sebagai pusat

pengembangan Buddha Dhamma. Tempat itulah yang kemudian dineri nama Vihara

Buddhagaya dan pada tanggal 19 oktober 1955 didirikan yayasan Buddhagaya untuk

menaungi aktivitas vihara.

Di dalam kompleks Vihara Buddhagaya terdapat dua bangunan utama dan

beberapa bangunan lainnya. Juga terdapat program meditasi yaitu inti pengajaran

Buddha yang dapat diikuti semua umat, tidak hanya pemeluk agama Buddha saja.

Dengan maksud penenangan pikiran dan batin. Pagoda Avalokitesvara adalah

bangunan utama di Indonesia dengan tinggi 45 meter dan sering disebut Pagoda

Kwan Im yang menjadi daya tarik wisata tersendiri. Bangunan yang kental dengan

tradisi Tiongkok Cina yang mencolok dengan warna merah yang melembangkan

kebahagiaan.

Bangunan utama antara lain yaitu Dhammasala yang mempunyai 2 lantai.

Lantai bawah digunakan sebagai ruang serbaguna dan lantai atas digunakan untuk

70

Page 71: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

71

puja bhakti. Dengan nuansa bangunan berasal dari Thailand yaitu atap yang lancip

dan ukiran yang berada di sekeliling bangunan. Selain iu juga ada potensi yang lain

yaitu sebuah rupang Budha Parinibana yang menjadi peninggalan ketika vihara

tersebut berdiri. Selain itu terdapat pohon Bodhi yang ditanam secara langsung dari

cangkokan pohon Bodhi yang ada di Srilangka yang dimana pertama kali sang guru

besar Budha Gaotama mendapat pencerahan secara langsung ketika bertapa di

bawah pohon tersebut. Potensi tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri di

Vihara Buddhagaya Watugong Semarang.

Dalam pengembangan Vihara Buddhagaya Watugong tersebut terdapat

beberapa kendala yang dapat menghambat. Kendala tersebut berasal dari faktor

internal maupan eksternal. Dalam faktor internal yaitu sanagat sedikitnya sumber

daya manusia yang menjaga dan merawat vihara buddhagaya tersebut, selain itu

juga perawatan vihara belum maksimal antara lain : tempat parkir, papan petunjuk

dan informasi tentang vihara buddhagaya yang berada di dalam komplek. Untuk

faktor eksternal yaitu belum adanya campur tangan pemerintah dalam hal

kontribusi dan keaman di komplek vihara tersebut. Oleh karena itu diperlukan

kerjasama yang baik dalam mengembangkan Vihara Buddhagaya tersebut sebagai

salah satu obyek pariwisata yang berpotensi dan dapat menjadi pemasukan

tersendiri bagi warga masyarakat maupun pemerintah.

Page 72: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

72

B. SARAN

Dalam pengembangan yang dilakukan, baik dari segi spiritual maupun

material belum begitu maksimal. Karena terdapat beberapa hal yang perlu perhatian

dari pihak yayasan maupun campur tangan pemerintah. Beberapa perhatian dan

penanganan tersebut adalah : Dalam hal kontribusi, karena terdapat perencanaan

pembangunan yang belum dilaksanakan. Sebaiknya pihak yayasan menjaga Vihara

tersebut selama 24 jam.

Vihara ini adalah tempat sembahyang tetapi dapat juga digunakan untuk

wisata / hal lain yang bermanfaat. Jadi diharapkan bagi pengunjung dapat menjaga

sikap yang baik. Pemerintah harus juga ikut merawat dan menjaga Vihara ini tidak

hanya pemasaran saja.

Sumber daya manusia belum maksimal digunakan karena di Vihara sangat

minim tenaganya. Banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Bagi pengelola

sebaiknya memberikan ijin untuk penduduk sekitar dalam hal memberi lokasi

untukberjualan didalam komplek Vihara karena dapat membuka lapangan

pekerjaan. Untuk parkir perlu ditingkatkan baik dari segi tempat maupun kerapian

penataan parkir.

Page 73: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

73

Page 74: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

74

DAFTAR PUSTAKA

Disbudpar Kota Semarang. 2009. Guide Book Kota Semarang.Semarang

Happy Marpaung. 2002. Pengantar Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta

Kodyah. Ramaini. 1992. Kamus Pariwisata dan Perhotelan. Jakarta : Pustaka Utama

Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta : PT. Garamedia Pustaka Utama

Laporan kegiatan tahunan di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang 2008

Laporan kegiatan tahunan di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang 2009

Nyoman S. Pendit. 2003. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita

_______________. 2005. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : Pradnya Paramita

Oka A, Yeoti, 2006. Pariwisata Budaya Masalah dan Solusinya. Bandung : Angkasa

Rs. Damardjati. 2001. Istilah dunia-dunia Pariwisata. Jakarta :PT. Pradya Paramita

Sumber Lain :

www.Viharabuddhagayawatugong.co.id diakses 18 februari 2010

www.PariwisataKotaSemarang.com diakses 17 februari 2010

Page 75: FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Potensi... · selaras dan seimbang dengan nafas hidup masyarakat nusantara ... baik wisata alam, ... atau Bahari Jenis wisata ini banyak

75