potensi wisata bahari di jember, jawa timur

32
2012 INDAH YULIANA/SBM/19010111 Mata kuliah Antopologi Program Studi MKDU Institut Teknologi Bandung2012 12/14/2012 Potensi Wisata Bahari di Jember

Upload: indah-yuliana

Post on 20-Jun-2015

3.816 views

Category:

Travel


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

2012

INDAH YULIANA/SBM/19010111

Mata kuliah Antopologi Program

Studi MKDU Institut Teknologi

Bandung2012

12/14/2012

Potensi Wisata Bahari di Jember

Page 2: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

1

Daftar Isi 1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3

1.2. Identifikasi masalah ............................................................................................................. 3

1.3. Rumusan masalah ................................................................................................................ 4

1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 4

2.1. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh ........................................................................ 5

2.2. Teori Motivasi ...................................................................................................................... 5

2.3. Teori Aspek Penawaran Pariwisata ..................................................................................... 7

2.4. Teori Perubahan Budaya ..................................................................................................... 8

3.1. Deskripsi metode penelitian ............................................................................................... 9

3.2. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................ 9

3.2.1. Studi Dokumen/Teks ................................................................................................... 9

3.2.2. Pengamatan .................................................................................................................. 9

3.3. Lokasi penelitian ................................................................................................................. 10

4.1. Penggambaran Objek Wisata Bahari yang ada di Jember .................................................. 11

4.1.1. Watu ulo ....................................................................................................................... 11

4.1.2. Pantai Puger ................................................................................................................ 15

4.1.3. Taman Nasional Meru Betiri / Bandealit ................................................................... 15

4.1.4. Pantai Payangan .......................................................................................................... 17

4.1.6. Pantai Puger ...................................................................................................................... 19

4.1.5. Pantai Rowo Cangak ................................................................................................... 21

4.2. Kearifan lokal di Jember .................................................................................................... 22

4.2.1. Petik laut..................................................................................................................... 22

4.2.2. Festifal Pegon Hias ..................................................................................................... 23

4.2.3. Reog ............................................................................................................................ 24

4.3. Perencanaan PemasaranWisata Bahari di Jember ............................................................ 25

4.3.1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana pemasaran

pariwisata. .................................................................................................................................. 25

a. Why ................................................................................................................................. 25

b. What ................................................................................................................................ 26

c. How ................................................................................................................................. 26

4.3.2. Langkah-langkah membuat rencana pemasaran. ..................................................... 26

a. Langkah Pertama (Business rewiew) ................................................................................. 26

b. Langkah kedua (Marketing objective) ............................................................................... 28

Page 3: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

2

c. Langkah ketiga (How to develop it?) ................................................................................. 28

Simpulan ........................................................................................................................................ 30

Saran .............................................................................................................................................. 30

Page 4: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

3

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Sektor pariwisata di Indonesia terus meningkat. Salah satu objek wisata yang banyak

digemari wisatawan adalah pantai. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki garis

pantai 95.181 km. Di sepanjang garis pantai tersebut terdapat banyak tempat yang bagus

dan bisa dijadikan objek wisata, terutama wisata bahari.

Jember adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabipaten ini berbatasan dengan

Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Bnayuwangi di

timur, Kabupaten Lumajang di sebelah barat dan Samudra Hindia di selatan.

Dilihat dari letak geografisnya, Jember bagian selatan memiliki keindahan alam

berupa pantai dan pegunungan. Saat ini, tempat wisata yang sudah terkenal adalah Pantai

Papuma. Sebenarnya tidak hanya Papuma, pantai-pantai yang lain pun tidak kalah

cantiknya. Bahkan pantai-pantai tersebut juga bisa bersaing dengan wisata bahari yang

terkenal seperti Pantai Kute, Senggigi, Losari, Pangandaran dan lain-lain. Namun sampai saat

ini potensi tersebut belum dikelola secara optimal sehingga hasil yang diperoleh pun kurang

maksimal.

1.2. Identifikasi masalah

- Keindahan pantai-pantai di Jember belum diketahui oleh wisatawan luar daerah

Jember

- Kearifan lokal di Jember, khususnya yang berhubungan dengan wisata bahari

belum belum terpublikasi secara luas

- Belum ada pihak pengelolan pariwisata yang membuat rencana pemasaran

secara spesifik

Page 5: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

4

1.3. Rumusan masalah

- Apa saja pantai-pantai yang ada di Jember?

- Apa saja kearifan lokal di Jember yang bisa digabungkan dengan objek wisata

bahari?

- Bagaimana cara membuat perencanaan pemasaran wisata bahari yang ada di

Jember?

1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

- Memberikan gambaran kepada wisatawan tentang pantai-pantai yang ada di

Jember. Kegunaannya adalah pembaca menjadi tahu tentang wisata bahari yang

ada di Jember.

- Memberikan gambaran kearifan lokal atau budaya setempat yang menunjang

wisata bahari di Jember

- Memberikan rekomendasi rencana pemasaran kepada pemerintah Jember dan

pelaku bisnis untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Jember.

Page 6: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

5

II. Landasan Teori

2.1. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh

Paul Lazzarsfeld dan rekannya menemukan bahwa pengaruh media dipengaruhi oleh

komunikasi interpersonal. Pengaruh ini selanjutnya dikenal sebagai hipotesis arus dua

langkah. Lazzarfeld mengatakan bahwa informasi mengalir dari media massa dan

pemimpin-pemimpin opini tertentu dalam komunitas yang memberikan informasinya

dengan berbicara pada rekan-rekannya. Individu-individu tertentu yang dikenal sebagai

pemimpin pendapat (opinion leader) menerima informasi dari media massa dan

memberikannya kepada rekan-rekannya.

Teori yang digunakan adalah teori difusi informasi. Difusi informasi adalah proses di

mana suatu informasi atau inovasi di komunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka

waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Teori ini menekankan proses

komunikasi, baik yang menyangkut informasi yang dibutuhkan untuk memiliki dan

menerapkan inovasi maupun pesan-pesan yang direncanakan untuk meningkatkan kesiapan

masyarakat menghadapi setiap perubahan. Menurut teori ini, perlu diperhatikan empat

elemen penting yang terdapat dalam teori ini, yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan

sistem sosial. Dalam penyebaran informasi, kita juga harus memperhatikan bentuk

masyarakat yang menerima inovasi tersebut; masyarakat heterophily atau masyarakat

homophily. Saluran komunikasi, dalam teori Rogers terbagi atas: saluran komunikasi pribadi

(komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi), saluran komunikasi kelompok dan

saluran komunikasi media massa.

2.2. Teori Motivasi

Menurut Dann orang-orang yang melakukan perjalanan wisata mempunyai motivasi

tertentu, dimana akibat akan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dalam

memberikan pelayanan kepada wisatawan. Dilihat dari segi motivasinya, motivasi

wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata Cooper, 1993 (dalam Astuti 2008: 40)

adalah:

Page 7: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

6

- Melihat sesuatu, memperoleh pengalaman yang berbeda dari linggkungan

tempat tinggalnya.

- Mengetahui hal-hal yang menarik dari suatu daerah tujuan wisata.

- Kunjungan dengan maksud tertentu seperti mengunjungi teman, kerabat,

kepentingan studi, dan lainnya

- Mencari sesuatu atau pengalaman yang berbeda dari kebiasaan seharihari.

- Didasari oleh cerita atau pengalaman yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari.

- Didasari pada hal-hal khusus yang dialami sendiri.

McIntosh dan Goldner mengemukakan bahwa motivasi wisatawan dapat

dikelompokkan menjadi empat Cooper, 1993 (dalam Astuti 2008: 40) yaitu:

- Motivasi fisik, yaitu perjalanan dilakukan untuk tujuan kesehatan, penyegaran

tubuh, olah raga, dan menikmati waktu senggang dengan tujuan untuk

mengurangi tekanan pada aktvitas rutin.

- Motivasi budaya, yaitu perjalanan dilakukan untuk tujuan ingin mengetahui

kebudayaan dari suatu daerah, seperti cara hidup, musik, kesenian, tari-tarian,

dan hal-hal yang unik yang asli dari suatu kebudayaan.

- Motivasi interpersonal, seperti melihat teman, kerabat, maupun pencerahan

rohani.

- Status atau prestise, yaitu perjalanan yang dilakukan untuk pendidikan, ilmu

pengetahuan, mendapat pengakuan atau perhatian orang lain.

Dari uraian motivasi wisatawan muncul karena adanya faktor penarik dari daerah

tujuan wisata yang dapat memberikan suasana baru. Penelitian yang dilakukan oleh William

dan Zelinsky, 1970: Briton, 1970: Stabler, 1988 (dalam Prameswari 2005: 10) menyimpulkan

bahwa mengalirnya perjalanan wisatawan di dunia di karenakan adanya image atau citra

dari sebuah daerah tujuan wisata.

Faktor penarik yaitu faktor yang menawarkan tempat yang dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan dari wisatawan. Faktor penarik merupakan destination-specific

attributes (Pitane, 2005: 66). Demensidemensi dari faktor penarik menurut Norman et al

(2001: 123) adalah keadaan alam sekitar, atmosfir dan iklim, infrastruktur pariwisata,

anggaran untuk makan dan akomodasi, atraksi budaya dan sejarah, atraksi kerajianan

Page 8: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

7

tangan, upscale facilities, masyarakat setempat, dan peluang berekreasi di alam terbuka.

Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat You et al (2000: 16) mengenai

dimensi dari faktor penarik yaitu 26 pertama, aktivitas yang tersedia di tempat tujuan,

kedua fasilitas perjalanan dan infrastruktur yang terakhir adalah kualitas lingkungan

(environmental quality). Teori motivasi relavan dipergunakan dalam penelitian ini karena

terkait dengan faktor yang menarik wisatawan untuk mengunjungi dan melakukan kegiatan

wisata bahari yang intinya kawasan wisata bahari pantai di Jember memiliki potensi dan

daya tarik alam dan berbagai macam kegiatan marine tourism.

2.3. Teori Aspek Penawaran Pariwisata

Dalam suatu DTWK diperlukan adanya suatu yang dimiliki untuk ditawarkan kepada

pasar. Seperti halnya pariwisata bahari di Jember tidak akan berkembang jika hanya

memiliki daya tarik saja, harus ada aspek-aspek lainnya yang mendukung sehingga

pariwisata bahari dapat berkembang dengan baik. Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto

2005), ada empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-

aspek tersebut adalah sebagai berikut:

1. Attraction (daya tarik); daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk menarik

wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan

budayanya.

2. Accesable (transportasi); accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan

mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata.

3. Amenities (fasilitas); amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata

agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW.

4. Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga pariwisata wisatawan akan membuat

wisatawan semakin sering mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut

wisatawan dapat merasakan keamanan, (protection of tourism) dan terlindungi.

Dalam menentukan langkah-langkah untuk menciptakan suatu daya tarik wisata

sangat perlu memperhatikan teori 4A seperti yang telah dijabarkan. Empat aspek ini dasar

Page 9: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

8

yang terpenting dari keberlanjuatan kepariwisataan tersebut dan masing-masing komponen

tersebut memiliki keterkaitan yang saling melengkapi.

2.4. Teori Perubahan Budaya

Perkembangan teori perubahan budaya, sangat dipengaruhi oleh teori Darwin yang

dikenal dengan teori evolusi, dimana proses evolusi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

alam. Menurut teori perubahan, yang kuat akan dapat bertahan hidup sementara yang

lemah akan dikuasai oleh yang kuat ataupun tersingkir dari persaingan. Bahwa segala

sesuatu pasti akan mengalami perubahan.

Page 10: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

9

III. Metodologi Penelitian

3.1. Deskripsi metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif

sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah). Apapun macam, cara atau corak

analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah

membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiuknya sendiri. Data

kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber datanya. Sumber data kualitatif adalah

catatan hasil observasi, transkrip interviu mendalam (depth interview), dan dokumen-

dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar.

3.2. Metode Pengumpulan Data

3.2.1. Studi Dokumen/Teks

Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau

interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang

terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah,

artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus

yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran

seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para

pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah

teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari

sebuah teks.

3.2.2. Pengamatan

Pengamatan dilakukan di lapangan. Selama beberapa tahun, pengamat tinggal di

sekitar objek wisata bahari Jember. Makalah ini dibuat berdasarkan pandangan subjektif

terhadap segala sesuatu yang penulis alami dan ketahui selama berkunjung ke tempat-

tempat wisata tersebut.

Page 11: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

10

3.3. Lokasi penelitian

Pantai-pantai yang ada di Kabupaten Jember bagian selatan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Koordinat: 113°30’ - 113°45’ BT dan 8°00’ - 8°30’ LS.

Gambar 1. Lokasi Kanbupaten Jember - Jawa Timur

Page 12: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

11

IV. Hasil dan Analisis

4.1. Penggambaran Objek Wisata Bahari yang ada di Jember

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jember memiliki banyak pantai yang bisa

dijadikan tempat wisata bahari. Adapun pantai-pantai tersebut dibahas sebagai berikut.

4.1.1. Watu ulo

Pantai Watu Ulo terletak ± 45 Km dari kota Jember,Jawa Timur tepatnya di Desa Sumberejo

Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Arah selatan kota Jember di gugusan Samudera

Indonesia, yang indah panorama alamnya . Untuk bisa sampai ke wisata Pantai watu Ulo

bisa ditempuh dengan berbagai macam kendaraan. Disebut Watu Ulo karena di pantai itu

ada sebuah batu panjang berbentuk ular,dengan penuh sisik.

Gambar 2. Pantai Watu Ulo

Page 13: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

12

Pada zaman pendudukan Jepang, pegunungan di sekitar wisata Pantai Watu Ulo

dijadikan benteng pertahanan dan pengintaian bala serdadu musuh yang mau menyusup

daratan melalui pantai. Benteng Jepang yang berjumlah lima buah tersebut oleh masyarakat

setempat disebut sebagai Goa Jepang dan merupakan salah satu lokasi wisata yang menarik

untuk dikunjungi.

Objek wisata watu ulo Dapat ditempuh dengan mengunakan segala jenis kendaraan (

roda dua dan empat) karena menuju lokasi beraspal.

Disamping Goa Jepang, di sebelah Watu Ulo ada sebuah Goa Lowo (Goa Kelelawar)

yang dihuni ratusan ribu kelelawar. Goa ini bisa dimasuki oleh pengunjung dengan

menyusuri dan melewati pantai berpasir. Karena tempatnya yang sunyi dari keramaian, goa

ini sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu, apalagi mengingat goa ini

mempunyai kedalaman 100 m.

Daya Tarik

1. Batu ular yang memanjang dari pesisir pantai hingga masuk ke laut

2. Panorama alam dengan pasir putih sepanjang pantai

3. Pekan Raya diadakan tiap tanggal 1 s/d 10 syawal (setelah lebaran) yang berisi acara

hiburan dan penjualan produk kerajinan nelayan setempat

4. Larung Sesaji (hari raya ketupat) diadakan tiap tanggal 7 Syawal sebagai ungkapan rasa

syukur kepada Tuhan YME atas rezeki yang diberikan pada masyarakat nelayan setempat.

Fasilitas :

Taman bermain, tempat kemah, sovenir, warung makan & minum, kantor pengelola,

mushala, MCK, tempat parker, telepon umum.

Pantai Papuma (Pasir Putih dan Malikan)

Page 14: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

13

Gambar 3. Pantai Papuma

Gambar 4. Pantai Papuma

Page 15: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

14

Gambar 5. Pantai Papuma

Pantai Papuma letaknya berdekatan dengan Pantai Watu Ulo, hanya dibatasi oleh

satu bukit. Pantai Papuma dan Watu Ulo terhubung oleh jalan yang bisa dilalui oleh

kendaraan roda empat. Saat in Pantai Papuma dikelola oleh Perum Perhutani. Jarak dari

Kota Jember kurang lebih 45 km bisa ditempuh dengan sepeda, motor, mobil ataupun bus.

Suhu udara disana antara 25-320C.

Daya tarik

1. Panorama alam dengan gugusan batu karang di tengah laut serta pasir putih

sepanjang pantai

2. Pemandangan matahari terbenam yang sempurna

3. Tempat penyewaan perahu nelayan bila ingin menikmati pemandangan dari laut lepas

4. Siti Hinggil, batu karang dengan ketinggian + 50 m dpl untuk melihat pemandangan

obyek wisata pantai Papuma

5. Gua Lawa, berkedalaman + 30 dapat dicapai pada saat air surut (menurut legenda

tempat bersemayam putri penguasa laut selatan “Dewi Sri Wulan” dan tempat

bertapa Kyai Mataram)

Page 16: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

15

6. Hutan tropis (cagar alam) disekeliling pantai

7. Pekan Raya tiap tanggal 1 s/d 10 Syawal dan Larung Sesaji

Fasilitas :

Taman bermain, tempat kemah, souvenir, warung makan dan minum, kantor

pengelola, mushala, MCK, tempat parker, jalan aspal, gazebo, perahu, balairung,

penginapan untuk pengunjung.

4.1.2. Pantai Puger

Pantai Puger, 36 km arah barat Laut Kota Jember disamping sebagai tempat

pelelangan ikan juga sebagai tempat wisata karena alamnya yang indah. Wisatawan

berkunjung ke Pantai Puger selain menikmati keindahan panorama alamnya juga dapat

berperahu menyusuri pantai. Di Pantai Puger inilah setiap tahun diadakan acara "Larung

Sesaji" sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan. Bersebelahan Pantai

Puger, terdapat pantai yang juga menarik yaitu Pantai Kucur. Di Pantai Kucur wisatawan

dapat menemukan kawanan kera merah yang selalu bergerombol dan suka bercanda

dengan para wisatawan apalagi bila melihat wisatawan membawa buah-buahan atau

makanan. Konon, menurut cerita rakyat kera-kera itu akan membawa malapetaka apabila

ada pengunjung berani menyakiti apalagi sampai membunuhnya.

4.1.3. Taman Nasional Meru Betiri / Bandealit

Merupakan sebuah taman nasional yang terletak di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo

Kabupaten Jember. Jarak dari Kota Jember sekitar 60 km kea rah selatan. Bisa ditempuh

menggunakan kendaraan pribadi / sewa yang mempunyai double gardan dan jarak

dari tanah ( ground clearance agak tinggi mengingat 10 km sebelum masuk lokasi

merupakan jalan makadam/jalan tanah berbatu. Luas wilahnya 37.585 hektar. Dikelola

oleh Balai Taman Nasional Meru Betiri.

Page 17: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

16

Gambar 6. Meru Betiri

Gambar 7. Taman Nasional Meru Betiri

Daya tarik

1. Budidaya tanaman yang berkhasiat jamu oleh masyarakat Andongrejo

2. Olahraga turun tebing di Gunung Sodung

3. Goa Jepang pada ketinggian 200 m dpl

4. Teluk Meru dan teluk Bande Alit dengan pasir putih sepanjang 3 km, dapat digunakan

untuk olahraga : jet ski, selancar angin, berenang, kano, memancing dll.

Page 18: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

17

5. Keanekaragaman fauna dan flora dari hutan hujan tropis dataran rendah.

6. Bila sedang tiba saat penyu bertelur, dapat menyaksikan penyu bertelur dipantai pada

malam hari.

Fasilitas :

Guest house, warung, kantor pengelola.

4.1.4. Pantai Payangan

Pantai Payangan lokasinya tidak jauh dari Ppuma dan Watu Ulo. Saat ini Pantai

Payangan belum menjadi tujuan wisata karena akses untuk kesana masih sulit dan belum

ada fasilitas apapun. Namun pemandangan di pantai ini masih sangat alami. Di sekitar

Pantai Payangan terdapat perumahan penduduk.

Untuk menuju ke Pantai Payangan, pada pertigaan terakhir sebelum masuk ke Watu

Ulo – ambil arah lurus saja dan terus ikuti jalan itu sampai di Pantai Payangan.

Gambar 8. Pantai Payangan

Page 20: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

19

4.1.6. Pantai Puger

Diantara sekian pantai yang ada di Jember, Puger dikenal sebagai muara hasil laut

yang cukup dominan – baik yang masih segar atau produk olahan seperti ikan asin dan

terasi. Tetapi bukan hanya itu, Puger juga memiliki pantai yang panjangnya kurang lebih 3

km. Bersantai menghabiskan waktu di sore hari – kita bisa menyantap gurihnya Ikan Bakar

sambil menikmati hembusan angin pantai dan pemandangan Pulau Nusa Barong. Disini juga

cocok buat yang punya hoi mancing karena perairan di sisi sebelah dalam airnya cukup

tenang untuk bersantai sambil menunggu umpan dimakan ikan. Pengunjung juga bisa

menyewa perahu Nelayan berlayar ke pulau Kucur. Perjuangan para nelayan memasuki laut

di area “pelawangan” saat ombak sedang meninggi kadangkala juga menyajikan

pemandangan yang mendebarkan – melihat betapa sulitnya perahu bermanuver mengambil

waktu yang tepat supaya dapat melewati ganasnya ombak yang sewaktu-waktu bisa

menghempaskan kapal ke arah karang – karang tajam yang sangat berbahaya.

Kalau belum pernah mampir, tidak terlalu sulit untuk sampai kesana, dari Jember

meluncur ke arah barat – sampai di pertigaan Rambipuji ambil arah kiri menuju Balung –

ikuti saja ke arah selatan sampai ke ujung jalan maka sampailah di Puger. Disaat tertentu,

pantai Puger menyelenggarakan acara-acara yang menarik, khususnya saat perayaan Hari

raya dan Tahun Baru. Bahkan pada 2008 yang lalu di puger pernah dihelat acara bertaraf

Internasional yaitu Puger International Surf Exhibition.

Page 21: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

20

Gambar 11. Puger

Gambar 12. Perahu sebagai transportasi untuk menyeberang ke Pancer dan Kucur di Pantai Puger

Page 22: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

21

4.1.5. Pantai Rowo Cangak

Pesona pantai laut selatan Jember memang tidak ada habisnya, dari sebelah barat

dimulai dari Paseban, Getem, Puger, Papuma, Watu Ulo, Payangan, Rowo Cangak,

Nanggelan sampai ke Bandealit di ujung timur.

Pantai Rowo Cangak adalah salah satu dari sekian pantai yang belum dikembangkan

secara optimal untuk berwisata, dari segi sarana dan fasilitas jelas kurang memadai, namun

kita bisa menikmati susana pantai yang sesungguhnya dan benar benar merasakan dekat

dengan alam. Disini, sepanjang garis pantai terlihat bersih tanpa sampah dan hanya suara

ombak yang kita dengar lengkap dengan suasana eksotis khas pantai selatan.

Gambar 13. Pantai dan aliran sungai di Rowo Cangak

Page 23: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

22

4.2. Kearifan lokal di Jember

4.2.1. Petik laut

Gambar 14. Petik Laut di pesisir selatan Jember

Petik laut adalah sebuah upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada

Tuhan, dan untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan yang dilakukan oleh

para nelayan. Kegiatan ini biasanya dilakukan dipantai Puger dan Payangan. Ritual

diawali pembuatan sesaji oleh sesepuh nelayan. Kemudian perahu kecil (perahu

sesaji) disiapkan dan dibuat seindah mungkin mirip kapal nelayan yang biasa

digunakan melaut, kemudian sesaji tersebut di hanyutkan ke laut.

Dalam upacara petik laut para nelayan menghias perahu seindah mungkin,

selain itu berbagai perayaan-perayaan yang dilaksanakan seperti halnya

mengadakan pengajian, orkes dangdut, dan sebagainya sesuai keinginan para

nelayan di masing-masing daerah. Biasanya acara ini dihadiri lebih dari 1000 orang,

baik warga sekitar maupun wisatawan yang sedang berkujung.

Page 24: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

23

4.2.2. Festifal Pegon Hias

Gambar 15. Pegon Hias

Pegon adalah nama lain dari cikar. Setiap hari tanggal 7 Syawal, masyarakat Jember

merayak Hari Raya Kupat. Biasanya setiap Hari Raya Kupat warga berbondong-bondong

mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Jember terutama Pantai.

Festival Pegon Hias adalah acara semacam karnaval. Acara itu telah berlangsung

sejak jaman bertahun-tahun lalu. Merupakan warisan leluhur di sana yang harus

dilestarikan. Termasuk terus menjaga transportasi berupa Pegon.

Setelah pawai di jalanan dan tiba di pinggir pantai Watu Ulo, sapi-sapi penarik

Pegon dilepaskan dan diberi makanan rumput. Sedangkan penariknya beserta

keluarganya menggelar tikar dan makan ketupat bersama-sama. Berdoa bersama

lalu makan tumpeng. Hal inii ditujukan agar desa di mana warga tinggal selalu gemah

ripah loh jinawe dan ini juga bentuk syukur kepada Tuhan serta untuk menjalin

silaturrahmi.

Page 25: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

24

4.2.3. Reog

Gambar 16. Kesenian Reog

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian

barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang

kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil

pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia

yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan

yang kuat.

Biasanya warga Jember, khususnya yang tinggal di desa-desa bagian selatan

sering mengadakan acara-acara di Pantai Watu Ulo. Acar-acara tersebut bisa

ditujukan untuk memperingati hari besar tertentu seperti 17 Agustus ataupun untuk

hajatan desa. Reog merupakan salah satu pertunjukan yang sering diadakan.

Page 26: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

25

4.3. Perencanaan PemasaranWisata Bahari di Jember

Di atas telah digambarkan objek-objek wisata dan beberapa budaya/kearifan

local yang ada di Jember. Dari penjabaran tersebut terlihat bahwa Jember memiliki

potensi yang luar bisa. Oleh karena itu diperlukan adanya tindakan untuk

memasarkan objek-objek yang ada agar bisa menjadi destinasi wisata yang diminati

oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kotler (2001) menyebutkan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan

manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan

nilai dengan orang lain.

Pemasaran pariwisata merupakan suatu proses yang berkesinambungan

dengan tujuan memperkenalkan suatu objek wisata dan menarik wisatawan untuk

datang serta memuaskan wisatawan sebagai konsumen. Oleh karena itu diperlukan

adanya strategi pemasaran yang diarahkan untuk mengetahui karakteristik pasar dan

pemuasan konsumen. Perlu diketahui motivasi seseorang melakukan kegiatan wisata

agar bisa membuat produk yang sesuai.

4.3.1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana pemasaran

pariwisata.

a. Why

Perlu diketahui terlebih dahulu latar belakang kenapa membuat perencanaan

pemasaran wisata bahari di Jember. Indonesia menjadi new pretty woman di asia.

Dengan potensi yang ada, Jember diharapkan menjadi salah satu destinasi untuk

wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Fungsi marketing plan wisata bahari Jember antara lain:

- Melihat kondisi tren dan kompetitor saat ini

- Mengetahui kekuatan dan kelemahan objek wisata yang akan dikembangkan

- Menentukan objektif pemasaran

- Mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif

Page 27: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

26

- Komunikasi kepada investor

- Alat pengukur dari waktu ke waktu mengenai apa yang terjadi di lapangan.

b. What

Rencana pemasaran adalah penetapan target dan bagaimana mencapainya.

Rencana pemasaran yang baik adalah:

- Ada baground yang kuat mengenai segmentasi, target, dan posisi.

- Mempunyai arah pengembangan yang jelas.

- Dalakukan untuk menghasilkan penjualan dan laba yang banyak

- Bisa dievakuasi dari waktu ke waktu

c. How

Berikutnya adalah mengetahui bagaimana mengembangkan marketing.

Dalam membuat rencana pemasaran harus ada STV (Strategic, Tactic and Value).

Strateginya yaitu dengan membuat segmentasi, target dan posisi. Adapun taktik

meliputi cara penjualan, marketing mix, diferensiasi produk. Taktik digunakan untuk

menguasai market share. Sedangkan value yang meliputi brand, pelayanan, proses

digunakan untuk merebut hati pelanggan.

4.3.2. Langkah-langkah membuat rencana pemasaran.

a. Langkah Pertama (Business rewiew)

1. Change

Identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. Hal ini penting karena

kondisi pasar selalu berubah sehingga penyedia produk pun harus bisa

menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar. Perubahan-perubahan tersebut

meliputi politik hukum, budaya sosial, kondisi pasar, dan ekonomi.

Page 28: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

27

Kondisi yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis pariwisata saat ini

adalah adanya perkembangan sosial media online. Dahulu promosi hanya bisa

dilakukan melalui mulut ke mulut, menggunakan spanduk, flyer, bill board, radio dan

TV. Saat ini Facebook, twitter, plurk, google+, dan sosial media lainnya bisa menjadi

alternative media promosi yang mudah diakses, jangkauannya luas dan bahkan bisa

gratis. Persebaran pendapat melalui media online juga didukung oleh adanya

Undang-undang internet dan transaksi elektronik. Persebaran informasi yang tadinya

hanya mencapai wilayah regional kini bisa lebih luas lagi sehingga bisa dilakukan

perluasan target pasar menjadi wilayah global. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini

juga membaik, bahkan target GDP (Gross Domestic Product) Indonesia pada tahun

2015 dutargetkan sejajar dengan negara-negara maju seperti Belanda.

2. Customer

Survey dan pengamatan pelanggan diperlukan untuk mengetahui tren saat

ini. Gaya hidup dengan mobilitas tinggi membuat orang jenuh dengan rutinitas

sehari-hari. Sesekali orang perlu melakukan penyegaran tubuh dengan mengunjungi

tempat-tempat wisata.

3. Competitor

Objek wisata bahari di Indonesia sangat banyak. Ribuan pantai terbentang

seluruh permukaan bumi. Wisata bahari terkenal bisa sampai tingkat internasional,

regional, nasional, atau bahkan hanya lokal. Perlu adanya pengamatan mengenai

kekurangan dan kelebihan kompetitor agar bisa mempelajarinya. Kelebihan

competitor bisa dijadikan landasan untuk membuat inovasi produk sedangkan

kekurangannya bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu.

4. Company

Selain melakukan pengamatan ke luar, perlu juga diadakan koreksi diri.

Maksudnya adalah mengamati kondisi objek wisata bahari di Jember untuk

kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan objek wisata.

Page 29: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

28

b. Langkah kedua (Marketing objective)

Mendefinisakan tujuan rencana pemasaran kemudian melakukan analisis TOWS

(Treat, Opportunity, Weakness, Strength). Pertama cari tahu isu-isu atau hal-hal yang

mengancam keberadaan wisata bahari di Jember. Misalnya jumlah kompetitor yang

banyak dan kondisi alamnyayang rawan bencana. Kedua, lihat kesempatan yang ada dan

bisa digunakan atau mendukung. Misalnya tren hidup sehat menjadi motivasi orang

untuk melakukan kegiatan wisata. Ketiga, identifikasi kekurangan objek wisata yang

akan dipasarkan. Kondisi wisata bahari di Jember saat ini kurang terawat dan akomodasi

menuju tempat wisata masih sulit. Keempat, temukan kelebihan-kelebihannya. Pantai-

pantai di Jember selatan memiliki pemandangan yang indah dan ada beberapa kearifan

lokal yang bisa dikembangkan.

c. Langkah ketiga (How to develop it?)

1. Marketing strategy

- Membuat segmentasi pasar berdasarkan geografis (kawasan, negara, kota,

provinsi), demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan), psikografis

(kelas sosial, gaya hidup, kepribadian), perilaku (peristiwa, atas penggunaan,

loyalitas)

- Membuat target pasar, yaitu dengan memilih salah satu segmen. Hal ini

dilakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untk sesuatu yang

sudah jelas dan focus.

- Positioning, merupakan proses menempatkan persepsi atas produk di dalam

benak pelanggan.

2. Marketing tactic

- Lakukan diferensiasi produk yaitu membuat wisata bahari di Jember berbeda

dengan wisata bahari lainnya

- Membuat marketing mix (product, price, place, promotion)

Page 30: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

29

-

3. Marketing value

Value adalah total yang diterima oleh konsumen dibagi dengan total usaha

yang harus dilakukan oleh konsumen. Jadi dalam membuat suatu produk

jangan hanya memeprtimbangka segi keuntungannya saja tanpa

mempertimbangkan kekurangannya. Misalnya jika mau membuat tempat

wisata yang sangat indah tetapi mahal, konsumen akan berfikir ulang untuk

mengunjunginya.

Marketing value juga berbicara tentang brang. Sebuah produk akan

kuat jika memiliki merk yang kuat.

Page 31: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

30

Simpulan dan Saran

Simpulan

1. Di Jember terdapat beberapa pantai yang bisa dijadikan objek wisata bahari yang

saat ini belum terpublikasi secara luas.

2. Ada kearifan lokal yang bisa dijadikan pelengkap objek wisata bahari.

3. Untuk memasarka objek-objek wisata bahari di Jember, diperlukan rencana

pemasaran sebelum melakukan pengambangan potensi wisata bahari Jember

Saran

1. Pihak pengelola sebaiknya mempromosikan objek-objek wisata agar semakin banyak

waisatawan yang mengetahui keberadaan objek wisata tersebut.

2. Kearifan lokal seperti petik laut, pegon hias dan reog sebaiknya digunakan sebagai

pelengkap di objek wisata bahari di waktu-waktu tertentu

3. Pihak pengelola membuat rencana pemasaran kemudian menjalankannya agar bisa menarik

wisatawan bain lokal maupun mancanegara.

P. Jawa

Page 32: Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

31

Referensi

http://devitadartias.blogspot.com/2011/01/teori-penyebaran-informasi-dan-pengaruh.html

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-fauziah-

5154-administra

http://pasirputihmalikan.blogspot.com/2008/10/pantai-malikan-Jember.html

http://www.Jembertourism.com

http://Jemberajib.wordpress.com/obyek-wisata/

http://suwarsuwir.org/pariwisata/tempat-wisata/pantai-watu-ulo-Jember-jawa-timur.html

http://www.wisataJember.web.id/budaya/petik-laut/

http://surabaya.detik.com/read/2009/09/27/114535/1209717/475/100-cikar-hias-

meriahkan-wisata-pantai-watu-olo

http://www.umpo.ac.id/artikel.detail.php?id=2

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/aspekpenawaran-dan-permintan-dalam.html

http://mudjiarahardjo.com/artikel/215.html?task=view