fakultas dakwah institut agama islam negeri...

185
MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN ISTIGHATSAH KUBRO MALAM JUM’AT KLIWON DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPRIBADIAN SANTRI PONDOK PESANTREN ATTUHIDIYYAH CIKURA-BOJONG-TEGAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) HERI SISWANTO NIM: 061111025 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: hoangcong

Post on 07-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN

ISTIGHATSAH KUBRO MALAM JUM’AT KLIWON DAN

DAMPAKNYA TERHADAP KEPRIBADIAN SANTRI

PONDOK PESANTREN ATTUHIDIYYAH

CIKURA-BOJONG-TEGAL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

HERI SISWANTO

NIM: 061111025

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

ABSTRAKSI

Nama: Heri Siswanto, 061111025. “Judul Motivasi Dalam Mengikuti Kegiatan

Istighatsah Kubro Malam Jumat Kliwon Terhadap Dampak Kepribadian Santri pondok

Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kegiatan istighatsah kubro

malam jumat kliwon Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal. Penelitian ini

mendiskripsikan tentang motivasi dalam mengikuti kegiatan istighatsah kubro malam jumat

kliwon terhadap dampak kepribadian santri Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal. Penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif sebagai teknik analisis data dan

menggunakan metode lapangan (Field Reseach) yaitu menggunakan metode observasi,

wawancara, dan dokumentasi sebagai pengumpul data. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif yang

tidak menggunakan penghitungan, sehingga akan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.

Hasil penelitian tentang motivasi kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah bermaksud untuk merubah kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Yang

menjadi sasaranya adalah santri (masyarakat) yang kegiatan utamanya adalah ratibul attos,

ratibul haddad, barjanjian, tahlilan, pengajian kitab irsyadul rafiq, kitab dasuki, dan acara inti

istighatsah dan do’a. melalui proses kegiatan istighatsah tersebut manusia mendapatkan

ketenangan secara lahir dan batin.

Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan

bagi mahasiswa, aktifitas akademik Fakultas Dakwah IAIN Walisongo dan masyarakat,

lembaga-lembaga maupun pihak atau instansi yang terkait.

Page 3: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 4: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 5: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 6: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

MOTTO

Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al-Baqarah:

152)

ايسرواوالتعسروابشرواوالتنفرو

Artinya: Perumudalah dan jangan kamu persulit; gembiralah dan jangan kamu mengatakan

sesuatu yng menyebabkan ia lari dari padamu”.(Hadits).

Page 7: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkn untuk:

Ayahanda Slamet dan Ibunda Khotimah yang selalu mendo’akan, memberi motivasi

dan curahan kasih sayangnya.

Keluarga besar “ Slamet-Khotimah” ; Akhmad Mun Fariz, Reni Nur Afifah, Nur

Khikmah, Muhammad Irfan Syehfullah.

Kepada Guruku KH. Achmad Sa’idi bin KH. Said Dan Saudaranya KH. Muhammad

Chasani bin KH. Sa’id bin KH. Armia selaku Pengasuh Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Giren-Talang-Tegal dan Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-

Bojong-Tegal.

Keluarga besar “Abah Dr. H. Awaludin Pimay Lc. M.Ag. - Ibu Hj.Warda Anangmas”;

Irkham Awaluddin, Ilham Awaliyyah, Idham Awaluddin.

Sahabat-sahabatku di ( Pondok Pesantren Graha Walisongo Semarang), yang selalu

berbagi di saat kita membutuhkan mau memberikan, diwaktu dalam kesempitan mau

meluangkan, disaat kita sedang susah mau memecahkan masalah, sedih, senang, gemira

kita selalu bersama.

Sahabat-sahabat Keluarga Besar PMII Komisariat Walisongo Semarang.

Teman-temanku Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam IAIN Walisongo

Semarang Angkatan’06, yang tidak mungkin sebutin satu-persatu.

Para pembaca budiman yang dimuliakan Allah SWT.

Page 8: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi_Nya yang menciptakan alam dan seisinya, berkat

hidayah dan inayah_Nya, salah satunya skripsi ini untuk melengkapi salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

Shalawat dan salam semoga senantiasa di limpahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, demikian pula ahlinya sahabat dan umatnya.

Dalam skripsi yang berjudul “ Motivasi Dalam Mengikuti Kegiatan Istighatsah Kubro

Malam Jumat Kliwon dan Dampaknya Terhadap Kepribadian Santri Pondok Pesatren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal”. Penulis merasa berhutang budi kepada semua pihak yang

telah membantu secara langsung maupun secara tidak langsung, untuk itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo

semarang.

3. Bapak Safrodin, M.Ag. dan Dra. Jauharotul Farida, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan alam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak, Ibu tenaga edukatif dan administrative Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang

yang telah memperlancar proses pembuatan skripsi ini.

Page 9: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

5. Yang tercinta dan terhormat, yang insya Allah kasih sayang dan rahmat Allah selalu

terlimpahkan kepada seluruh keluarga besar khususnya Ayahanda (Slamet bin Badhowi),

Ibunda (Khotimah binti Sakri) yang telah memberikan dorongan moral maupun materi, serta

selalu mendo’akan dan memberikan nasehatnya dan yang selalu mengingatkan untuk selalu

melasanakan perintah Allah dan menjahui segala larangannya untuk menjadi orang yang soleh

dan selalu mendorong untuk terus menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Dan

Saudara-saudaraku yang tercinta, Kakanda (Ahmad Mun fariz berserta keluarganya) yang

telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung dan

memberikan motivasi selama menuntut ilmu. Adindaku (Reni Nur Apipah) yang telah

mendukung memberikan spirit dan pemasukan penulis. Serta kepada kerabat dekat maupun

jauh yang telah memberikan do’anya kepada penulis.

6. Kepada Guruku KH. Achmad Sa’idi Bin KH. Said Dan Saudaranya KH. Muhammad Chasani

Bin KH. Sa’id Bin KH. Armia selaku Pengasuh Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren-

Talang-Tegal dan Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal, serta para

Pengurusnya.

7. Kepada yang terhormat Abah Dr. H. Awaludin Pimay Lc. M.Ag. selaku orang tua sementara

selama masih menuntut ilmu dan guru spiritual, yang selalu memberikan pemasukan,

pengarahan, dorongan, nasehat, serta bimbingan moral.

8. Kepada sahabat-sahabatku sependeritaan, seperjuang Pondok Pesantren Graha Walisongo

Semarang yang selalu memberikan dukungan tanpa akhir. Dan sahabat-sahabatku PMII

Komisariat Walisongo Semarang, sahabat-sahabat Jurusan BPI Fakultas Dakwah Walisongo

Semarang angkatan 2006 serta sahabat-sahabat lain yang tidak saya sebutkan satu-persatu.

Page 10: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

Semoga kebaikan dan keikhlasan, Allah SWT membalas semua amal perbuatan mereka

dengan balasan yang lebih dan menempatkan mereka pada derajat yang mulia di sisi Allah

dan makhluk_Nya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan , hanya berserah diri, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua. Amin..

Semarang, 01 Juli 2011

Penulis,

Heri Siswanto

61111025

Page 11: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

ABSTRAKSI ........................................................................................................................ ii

PERNYATAAN.................................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................................... iv

PENGESAHAN .................................................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.3.1 Tujuan Diadakan Penelitian ....................................................................... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

1.4 Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 6

1.5 Metode Penelitian................................................................................................. 8

1.5.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 8

1.5.2 Definisi Konseptual dan Operasional ........................................................ 9

1.5.2.1 Definisi Konseptual ....................................................................... 9

1.5.2.2 Definisi Operasional ...................................................................... 11

1.5.3 Sumber dan Jenis Data ............................................................................... 12

1.5.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 13

1.5.5 Metode Analisis Data ................................................................................. 15

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 16

Page 12: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

BAB II MOTIVASI DALAM MENGIKUTI ISTIGHATSAH KUBRO MALAM

JUMAT KLIWON DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPRIBADIAN

SANTRI

2.1 Motivasi ............................................................................................................... 19

2.1.1 Pengertian Motivasi ................................................................................... 19

2.1.2 Fungsi Motivasi.......................................................................................... 20

2.1.3 Teori-teori Motivasi ................................................................................... 21

2.1.4 Macam-macam Motivasi............................................................................ 27

2.1.5 Jenis-jenis Motivasi.................................................................................... 31

2.2 Istighatsah ............................................................................................................ 34

2.2.1 Pengertian Istighatsah ................................................................................ 34

2.2.2 Fungsi Istihgatsah ...................................................................................... 35

2.3 Kepribadian .......................................................................................................... 36

2.3.1 Pengertian Kepribadian .............................................................................. 36

2.3.2 Teori-teori Kepribadian .............................................................................. 39

2.3.3 Tipologi Kepribadian ................................................................................. 52

2.4 Hubungan Motivasi dan Kepribadian Dalam Perspektif Dakwah ....................... 60

2.4.1 Pengertian Dakwah .................................................................................... 60

2.4.2 Peranan Motivasi Dalam Proses Dakwah .................................................. 61

2.4.3 Pendekatan Dakwah Dalam Pembentukan Kepribadian ............................ 62

BAB III PELAKSANAAN ISTIGHATSAH KUBRO DI PONDOK PESANTREN

ATTAUHIDIYYAH TEGAL MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA

JAMA’AH

3.1 Tinjauan Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal ................................................ 65

3.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-

Bojong-Tegal ............................................................................................. 65

3.1.2 Letak Geografis Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal .......................................................................................................... 67

3.1.3 Sekilas Tentang Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren-Talang-Tegal ... 69

3.1.3.1 KH. Abu Ubaidah .......................................................................... 70

Page 13: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

3.1.3.2 KH. Said bin KH. Armia ............................................................... 71

3.1.3.3 Kyai Musthofa bin KH. Said ......................................................... 72

3.1.3.4 KH. Said’i bin KH. Said ................................................................ 73

3.1.4 Aktivitas Kegiatan di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal .......................................................................................................... 74

3.1.5 Istighatsah Kubro Malam Jum’at Kliwon Sebagai Salah Satu Kegiatan

di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal ....................... 84

3.2. Pelaksanaan Kegiatan Istighatsah Kubro Malam Juma’at Kliwon di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah ..................................................................................... 86

3.2.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Istighatsah ................................................. 86

3.2.2 Materi Istighatsah ....................................................................................... 87

3.2.3 Jama’ah istighatsah .................................................................................... 89

3.2.4 KH. Achmad Said’i (imam Istighatsah) ..................................................... 93

3.2.5 Prosesi Pelaksanaan Kegiatan Istighatsah Kubro ...................................... 94

3.3. Motivasi Jama’ah Dalam Kegiatan Istighatsah ................................................... 96

3.4 Kepribadian Jama’ah Pra dan Pasca Istighatsah Kubro ....................................... 103

BAB IV ANALISIS MOTIVASI TERHADAP DAMPAK KEPRIBADIAN

DALAM KEGIATAN ISTIGHATSAH KUBRO MALAM JUM’AT

KLIWON PONDOK PESANTREN ATTAUHIDIYYAH CIKURA-

BOJONG-TEGAL

4.1 Analisis Motivasi Jama’ah Dalam Mengikuti Kegiatan Istighatsah Kubro

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal..................................... 109

4.2 Analisis Dampak Terhadap Kepribadian Jama’ah Dalam Mengikuti Kegiatan

Istighatsah Kubro Malam Jum’at Kliwon ........................................................... 117

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 139

5.2 Saran-saran ........................................................................................................... 140

5.3 Penutup ................................................................................................................. 142

Page 14: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

1

BAB I

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN ISTIGHATSAH KUBRO

MALAM JUM’AT KLIWON DAN DAMPAKNYA TERHADAP

KEPRIBADIAN SANTRI PONDOK PESANTREN ATTAUHIDIYYAH

CIKURA-BOJONG TEGAL

1.1. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia

secara individual menjadi manusia yang baik, beradab dan berkualitas, selalu

berbuat baik sehingga mampu membangun sebuah peradaban yang maju

sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil,

maju bebas dari berbagai ancaman, penindasan dan berbagai ke khawatiran.

Agar mencapai yang diinginkan tersebut diperlukan apa yang dinamakan

sebagai dakwah (Aziz, 2004:1).

Hidup di era yang sekarang ini tidak akan terlepas oleh suatu

permasalahan, hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya kebutuhan. Maka

seseorang dipaksa bagaimana mencari sumber kehidupan untuk kebutuhan

sehari-harinya.

Problem masyarakat kontemporer seperti sekarang ini bukan hanya

menyangkut materi saja, akan tetapi juga menyangkut masalah-masalah

psikologi (pscyologi problems) seperti gelisah, cemas, depresi, dan

sebagainya. Manusia tidak cukup hanya dengan pemenuhan sandang, pangan,

dan papan saja, tetapi juga pemenuhan kebutuhan akan rasa aman, tenang dan

terlindung (security feeling). Dengan kata lain ketenangan jiwa adalah

Page 16: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

2

segalanya, sebab materi keduniawian yang melimpah ruah belum tentu

membuat hati seseorang tenang, bahkan sebaliknya bisa membuat dirinya

mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut pendapat Maslow, manusia dapat di telaah melalui

kecenderungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga bermakna

dan terpuaskan. Kebutuhan dasar tersebut disusun secara hirarkhis dalam lima

starata yang bersifat relatif yaitu: kebutuhan fisologis, kebutuhan akan

kesalamatan, kebutuhan akan rasa aman, kabutuhan akan rasa cinta dan

memiliki, kebutuhan akan aktualisasi diri (Muhammad, 2002:70).

Setiap gerakan manusia akhirnya menimbulkan suatu perbuatan.

Perbuatan yang reflektif merupakan tindakan yang berjalan dengan

sendirinya, tanpa disadari oleh individu yang bersangkutan . Namun demikian

perbutan yang semula tidak adanya motivasi itu dapat meningkatkan kepada

perbuatan yang bermotif (Walgito:1983).

Panduan Islam tentang motivasi menekankan bahwa perubahan

terhadap diri seseorang atau kaum terletak pada adanya keinginan yang

berupa dorongan atau motivasi dalam diri manusia atau kaum tersebut. Hal

ini sesuai dengan firman Allah surat Ar-Ra’d ayat 11:

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S.

Ar-Ra’d:11).

Page 17: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

3

Dari ayat di atas , jelas sekali bahwa perubahan dalam kehidupan dapat

terjadi karena adanya keinginan dan dorongan dari dirinya sendri. Melihat

fenomena di atas, maka diperlukan penanaman nilai ajaran Islam seperti

dzikir atau do’a bagi manusia. Keberadaan istighatsah yang merupakan

permohonan kepada Allah swt. agar segera terwujud apa yang menjadi cita-

cita atau harapan. Dalam prakteknya, istighatsah itu do’a yang dilakukan

secara bersama-sama.

Fenomena istighatsah semakin yang semarak saat ini, tentu saja

memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat yang terkuasai oleh

ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam kehidupan santri di

pesantren maupun dalam masyarakat umum dalam bertingkah laku.

Sementara itu ajaran Islam yang terus berjalan secara tradisional

seperti istighatsah merupakan suatu tindakan yang positif, ini merupakan

sebuah wadah untuk membentuk akhlak dan meningkatkan ketauhidan

seseorang yang selama ini sudah mengalami kemerosotan moral yang

diderita oleh santri khususnya pada masyarakat. Berdasarkan hal itu,

Pengasuh Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal, Seykhuna KH.Achmad

Sa’id bin KH. Sa’id dan Saudaranya KH. Muhammad Chasani bin KH. Sa’id

bin KH. Armia. Memberikan gemblengan kepada jama’ahnya antara lain

gambaran umum ilmu ketauhidan dan wejangan lain yang bersifat

bimbingan moral dan agama, dengan tujuan akhir santri dan masyarakat

mendapat bekal dalam mengarungi hidup di luar Pondok Pesantren.

Page 18: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

4

Dalam mengikuti kegiatan istighatsah Kubro Malam Jumat Kliwon di

Pondok Pesantren Attauhidiyyah tersebut, masyarakat telah menumbuhkan

kesadaran bahwa mereka memandang dirinya merasa hina, merasa tidak

mempunyai amal baik, sehingga mereka benar-benar menangis (khusuk

dalam berdo’a) bertaubat meminta ampunan kepada Allah swt. Adapun

orang yang meminta agar kebutuhan ekonominya tercukupi, rezekinya di

tambah, bagi petani dapat meningkatkan hasil panennya, dan bahkan ada

orang yang meminta dimudahkan jodohnya.

Bagi masyarakat, istighatsah bukan saja sebagai motivasi untuk

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, akan tetapi istighatsah sebagai

pemohon ampun dosa-dosa yang pernah dilakukan sehingga dapat selamat

dunia dan akherat. Sosok karismatik seorang kyai sebagai figur yang turun-

temurun dari keturunan Waliyullah, juga Kyai yang ahli kasyaf yang

mempunyai karomah luar biasa yang do’anya dikabulkan oleh Allah swt.

sehingga masyarakat minta dido’akan.

Dari fenomena di atas menurut hemat penulis, ada sesuatu yang

menarik untuk diteliti lebih lanjut. Bertambahnya santri dan jama’ah yang

mengikuti ta’liman dan kegiatan istighatsah di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah yang di asuh oleh KH. Achmad Sa’id dan Saudaranya KH.

Muhammad Chasani terbukti mengindikasikan tentang adanya sebuah

dorongan / motif tertentu dalam diri santri dan masyarakat sehingga ribuan

orang mengikuti kegiatan istighatsah dan aktif menjadi santrinya dalam

rangka ngaji atau belajar ilmu agama.

Page 19: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

5

1.2. Rumusan Masalah

Masalah adalah pertentangan antara realita dengan yang seharusnya,

kesangsian ataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, adanya

ambiguity (Nazir, 1988:35).

Dari latar belakang diatas, ada hal yang menjadi permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah motivasi santri mengikuti kegiatan istighatsah kubro

malam jumat kliwon?

2. Bagaimanakah dampak mengikuti istighatsah terhadap kepribadian santri

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan diadakan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah :

- Untuk mengetahui variasi motivasi terhadap kepribadian santri dalam

mengikuti kegiatan istighatsah Kubro malam jum’at kliwon di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah.

- Untuk mengetahui dampak istighatsah terhadap kepribadian santri di

Pondok Pesantren Attuhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

Page 20: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

6

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang bisa diharapkan antara lain:

- Dilihat dari sudut pandang kegunaan teoritis.

Hasil yang dicapai ini, diharapkan akan menambah

pembuktian terhadap teori yang terbentuk guna penelitian-penelitian

berikutnya. Penelitian ini diharapkan: Pertama, menambah khazanah

keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam di Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang. Kedua, menambah pengetahuan yang lebih

maju dan dinamis dalam perkembangan dakwah Islam.

- Dilihat dari sudut pandang kegunaan praktis.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan dan mengembangkan kualitas sumber

daya manusia yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat, yang

diharapkan memberikan kontribusi bagi perkembangan dakwah Islam,

khususnya di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

1.4. Tinjauan Pustaka

Agar skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan validitas, serta tidak

ada unsur penjiplakan, maka penulis mencantumkan beberapa hasil

penelitian yang kaitanya dengan rencana penelitan penulis pertama:

a. Skripsi karya Nurul Huda (2009) dengan judul “ Peran Istighatsah

Terhadap Tingkat Kecerdasan Emosional Santri”, skripsi ini meneliti

bahwa Istighatsah terbukti memiliki peran dalam meningkatkan

Page 21: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

7

kecerdasan emosional santri, memotivasi diri, empati dan keterampilan

sosial secara bertahap bisa di bangun dan di tingkatkan melalui istighatsah

yang dilaksanakan sesuai dengan Sunnahtullah. Hal ini terlihat dari

hakikat istighatsah. istighatsah upaya mengharapkan dan permohonan

mendalam agar Allah berkenan melapangkan dan mengabulkan bantuan

pertolongan dari apa-apa yang diminta oleh hamba-hamba_Nya, karena

kondisi terjepit atau krisis. Bahwa do’a dan dzikir itu akan menjadikan

seseorang dapat mengontrol dirinya sendiri secara optimal, sehingga

dirinya selalu berhati sejuk, tidak gampang emosi dan berusaha untuk

menghindari hawa nafsu. Sehingga akan membuat seseorang tidak takabur

dan semakin tawadhu.

b. Skripsi karya Ahmad Muhson (2005) dengan judul “ Strategi Dakwah

Pondok Pesantren Nurul Quran Dalam Meningkatkan Pengamalan

Agama Islam Masyarakat Mangunjiwan Kec. Demak Kab. Demak.”

skripsi ini meneliti tentang dakwah merupakan kewajiban bagi setiap umat

yang harus diterapkan dengan menggunakan jaringan spiritual dan

hubungan sosial masyarakat sedangkan metode yang di terapkan beliau

adalah metode Rasulullah seperti metode mauidhoh hasanah dan

sillaturahmi langsung diberikan kepada masyarakat dan para santrinya.

c. Skripsi karya Mahmudin (2008) dengan judul “ Pengaruh Intensitas

Mengikuti Istighatsah Surat al-waqiyah Terhadap Penanggungulangan

Kenakalan Remaja” skripsi ini meneliti tentang pengaruh positif antara

intesitas mengikuti istighatsah surat Al-waqiyah dengan kenakalan remaja,

Page 22: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

8

yang berarti semakin tinggi intensitas mengikuti istighatsah maka akan

semakin rendah tingkat kenakalan pada diri remaja atau semakin baik

akhlaknya.

d. Skripsi karya Syaeful Umam (2008) dengan judul “ Pembentukan

Kepribadian Anak (Studi Kasus Anak Panti Asuhan Yatim Piatu Ar-

Rodiyah Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang) ”

skripsi ini meneliti tentang garis besar permasalahan disfungsi keluarga,

yang menyebabkan tidak terpenuhinya salah satu atau semua dari faktor

Orgonobiologi, Psikoedukatif, sosial budaya, maupun faktor Agama

sebagai mestinya. Sehingga hal ini retan sekali dengan penyebab

terjadinya masalah kepribadian, seperti: kenakalan remaja, kriminal,

tindak asusila dan lain sebagainya.

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode

deskriptif yang mana digunakan untuk menghimpun data aktual

terdapat dua pengertian, yang pertama mengartikan sebagai kegiatan

pengumpulan data-data dengan melukiskan sebagaimana adanya, tidak

di iringi dengan ulasan atau pandangan atau analisis dari penulis. Yang

kedua deskripsi semacam ini berguna untuk mencari masalah

sebagaimana halnya hasil penelitan pendahuluannya atau eksploitasi

(Sudjana dkk, 1989:16). Di mana penelitian ini tidak di wujudkan

Page 23: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

9

dalam bentuk angka, namun data yang diperoleh dalam bentuk

penjelasan dan berbagai uraian yang berbentuk lisan maupun tulisan.

Dalam hal ini dapat berbentuk wawancara dan buku-buku panduan

lainya.

Sejalan dengan definisi tersebut Bogdan dan Taylor mendifinisikan

penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang mengahasilakan

data deskripsi yang merupkan kata-kata tulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati (Moeloeng,1995:3).

1.5.2. Definisi konseptual dan operasional

1.5.2.1. Definisi Konseptual

Ada beberapa definisi yang perlu dijelaskan terlebih dahulu

pada judul tersebut:

1. Motivasi masyarakat adalah suatu alasan / dorongan yang

menyebabkan seseorang berbuat sesuatu / melakukan tindakan /

bersikap tertentu (Martin Handoko, 1992:9).

2. Istighatsah artinya do’a untuk memohon pertolongan kepada

Allah swt. (Depdiknas,2005:445). Istighatsah merupakan upaya

pengharapan dan permohonan mendalam agar Allah berkenan

melapangkan dan mengabulkan bantuan atau pertolongan dari

apa-apa yang diminta oleh hamba-hamba_Nya, karena kondisi

Page 24: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

10

terjepit dan krisis. Dalam pengertian permintaan atau

permohonan kepada Allah swt. Atas sesuatu yang didambakan

atau di cita-citakan atau minta lepas dari suatu musibah yang

menimpa, atau minta di jauhkan dari bahaya-bahaya yang

mungkin menimpa, yang semuanya itu berada di luar kekuasaan

dan usaha seseorang. Doa adalah perisai terkuat dan senjata

terampuh. Ia juga pelindung dari berbagai bencana dan musibah,

baik yang sudah turun maupun yang belum turun (Ar-radhi,

2005:10).

3. Kepribadian (personality ), menurut Connel bahwa kepribadian

merupakan karateristik seseorang dalam menyesuaikan diri

dengan lingkunganya. Karakeristik tersebut meliputi sifat, nilai,

motif garis keturunan, sikap, reaksi emosional, kemampuan,

intelegensi yang kesemuanya muncul dalam prilaku seseorang

(Suryabrata, 1993:8). Secara langsung berhubungan dengan

kapasitas psikis seseorang; berkaitan dengan nila-nilai

etis/kesusialaan dan tujuan hidup.

4. Psikologi Dakwah memberikan pandangan tentang mungkinnya

dilakukan perubahan tingkah laku atau sikap mental psikologis

sasaran dakwah/penerangan Agama sesuai dengan pola (pattern)

kehidupan yang dihendaki oleh ajaran agama yang di

dakwahkan (diserukan) oleh aparat dakwah atau penerangan

agama itu (Arifin,1990:5). Dengan demikian maka psikologi

Page 25: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

11

dakwah mempunyai titik perhatian kepada pengetahuan tentang

tingkah laku manusia (behavioral science).

1.5.2.2. Definisi Operasional

Secara operasional, maksud dari judul Motivasi Dalam

Mengikuti Kegiatan istighatsah Kubro Malam Jum’at Kliwon

Dan Dampaknya Terhadap Kepribadian Santri Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal adalah,

1. Motivasi dalam penelitian ini adalah merupakan tenaga

kejiwaan yang mengakibatkan anusia dalam perjuangan

hidupnya dan oleh karenanya menjadi tenaga penggerak yang

sangat vital untuk menghindari seseorang dari frustasi (ke

kecewaan karena gagal dalam usaha).

2. Kegiatan istighatsah yang di selenggarakan oleh pengasuh

Pondok Pesantren Attauhidiyyah KH. Achmad Sa’id dan

Saudaranya KH. Muhammad Chasani, yang memotivasikan

santri diantaranya adalah sikapnya, tindakannya, metode dan

materi dalam berdakwah. Maksudnya adalah bagaimana

istighatsah dapat dijadikan dakwah dengan menggunakan

fungsi-fungsi serta teknik psikologi dakwah islam yang ada.

Seperti fungsi preventivl, fungsi perservatif, fungsi

development.

Page 26: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

12

1.5.3. Sumber Dan Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung

dari objek yang diteliti (Rianto, 2005:57). Yang berupa kata-

kata dan tindakan orang-orang yang diamati dan diwawancarai.

Sumber data ini diambil melalui wawancara jama’ah istighatsah,

santri dan Pengurus Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-

Bojong-Tegal.

Dalam data ini, peneliti bisa melihat secara langsung

rangkaian ritual kegiatan istighatsah seperti pengajian,

pembacaan ratibul’attos, ratibul khaddad, maulidan, tahlilan,

dan acara inti istighatsah serta bertujuan untuk mencari data

yang realita yang bisa menangkap perubahan jama’ah

istighatsah seperti ketenangan jiwa, ketenangan batin dan

sebagainya melalui wawancara jama’ah istighatsah.

b. Data Sekunder

Sekunder adalah data yang berhubungan dengan

pembahasan skripsi seperti buku-buku dan artikel, sumber dari

arsip, gambar dan foto (Moeleong, 2009:157). Data sekunder

yang penulis gunakan dalam penelitian adalah data tertulis

berupa buku-buku yang ada relevansinya dengan kajian, seperti

buku motivasi, psikologi kepribadian dan sebagainya.

Page 27: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

13

1.5.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa

metode yang digunakan dalam penelitian ini, metode pengumpulan

tersebut adalah:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan , transkrip, buku, Koran, foto-

foto, dan sebagainya (Mulyana, 2008:195).

Maksudnya bahwa metode dokumentasi ini digunakan

untuk memperoleh data-data di Pondok Pesantren Attauhidiyyah

Cikura-Bojong-Tegal serta dokumen-dokumen yang lain (baik

gambar, buku, surat-surat, dan dokumen yang lainya) yang

berkaitan erat dengan masalah peneliti ini.

b. Metode Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan jalan percakapan atau

tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk

berhadapan fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu

(Moleong, 2009: 203).

Metode ini digunakan dalam bentuk komunikasi langsung

antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dari

dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga

Page 28: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

14

gerak dan mimik responden merupakan pola media yang

melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu, wawancara tidak

hanya menangkap pemahaman atau ide, emosi, motif, yang

dimiliki oleh responden yang bersangkutan. Dalam penelitian ini,

wawancara dilakukan kepada pengurus pondok, santri dan

Majelis Ta’lim Dakwah Attauhidiyyah (MTDA), untuk

memperoleh data tentang latar belakang, sejarah, perkembangan

Pondok Pesantren dan sebagainya.

c. Metode Observasi

Observasi yaitu studi yang sengaja dan sistematis tentang

fenomena sosial dan gejala-gejala atau dengan jalan pengamatan.

Observasi adalah untuk mengetahui ciri dan luasnya signifikansi

atau interelasi elmen-elmen tingkah laku manusia dan fenomena

sosial yang serba kompleks dalam pola kultural tertentu (Sutrisno,

1987:136).

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarraumidi,

2006: 69).

Penggunaan metode ini untuk melihat langsung pada tempat

atau lokasi yang akan diteliti. Metode ini digunakan untuk

mencari gambaran mengenai rangkaian kegiatan istighatsah

kubro seperti pembacaan ratibul’attos, ratibula khaddad,

Page 29: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

15

mauludan, tahlilan, pengajian kitab irsyadul rafiq, kitab dasuki

dan acara inti istighatsah yang di dalamnya ada rangkain tertentu,

bentuk kegiatan istighatsah di komplek Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Penyelenggaraan dan sasaran dakwah di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal. Dalam observasi

bertujuan agar memperoleh gambaran langsung kegiatan

istighatsah dan pelaksanan rangkaian ritualnya seperti apa,

sehingga objek yang mau diteliti sudah jelas tujuannya.

1.5.5. Metode Analisis Data

Analis data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk

meningkatkan pemahaman penelitian tentang masalah yang diteliti

dan menyajikan temuan bagi orang lain (Muhajir, 2002:42).

Dalam penelitian ini, penuls menggunakan metode deskriftif.

Deskriftif artinya menggambarkan data yang didapat dari lapangan

seperti hasil studi kasus, observasi, wawancara dan dokumetasi dan

membuat pemeriaan (penyadaran) secara sistematis, faktual dan akurat

eprtitersebut digolongkan sebagai metode deskritif (Furchan,

2007:447). Sementara menurut Winarno Surahmat, deskripsi adalah

representasi obyektif terhadap fenomena yang di tangkap.

Dalam penelitian ini, yaitu menganalisis data selama penelitian

dengan menggambarkan data yang didapat dari lapangan seperti studi

Page 30: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

16

kasus, wawancara, observasi, dokumentasi yang berupa latar

belakang, sejarah, ritual kegiatan istighasah dan sebagainya.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika proposal ini berfungsi untuk mengatakan garis-garis besar

dari masing-masing bab yang berkaitan dan berurutan. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa sistematika penulisan skripsi merupakan hal yang

sangat penting untuk dicantumkan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi

kekeliruan dalam penyusunan skripsi dapat terfokus, terarah dan sistematis.

Adapun sistematika proposal ini secara lebih detail adalah sebagai berikut:

Bab pertama, sebagai pembantu dalam pembahasan skripsi ini,

sekaligus sebagai pendahuluan. Disini akan diuraikan mengenai latar

belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan kepustakaan, metode penelitian dan dilanjutkan dengan sistematika

penulisan skripsi.

Bab kedua, merupakan landasan teori yang membahas tentang

Motivasi dalam mengikuti kegiatan istighatsah kubro malam Jum’at Kliwon

Dan Dampaknya Terhadap Kepribadian Santri. Bab ini akan menguraikan

yang terdiri dari empat sub bab.

Sub bab pertama, mengetengahkan tinjauan tentang motivasi meliputi:

pengertian dan klasifikasi motivasi, fungsi motivasi, teori-teori motivasi,

macam-macam motivasi, jenis-jenis motivasi.

Page 31: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

17

Sub bab kedua, membahas tentang pengertian istighatsah, fungsi-fungsi

istighatsah,.

Sub bab ketiga, membahas tentang pengertian kepribadian, teori-teori

kepribadian, tipologi kepribadian.

Sub bab keempat, hubungan motivasi dan kepribadian dalam perspektif

dakwah. Sub bab ini membahas tentang: pengertian dakwah, peranan

motivasi dalam proses dakwah, pendekatan dakwah dalam pembentukan

kepribadian.

Bab ketiga, membahas tentang pelaksanaan istighatsah kubro di

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal motivasi dan dampaknya jama’ah.

Bab ini akan menguraikan empat sub bab.

Sub bab pertama, tinjauan Pondok Pesantren Attauhidiyyah yang meliputi:

sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal, letak geografis Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal, sekilas tentang Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren-Tegal,

aktivitas kegiatan di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal,

istighatsah kubro malam Jum’at kliwon sebagai salah satu kegiatan di

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

Sub bab kedua, pelaksanaan kegiatan istighatsah kubro malam kliwon di

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal yang meliputi: waktu

pelaksanaan kegiatan istighatsah, materi istighatsah, jama’ah istighatsah,

KH. Achmad Said’i (imam istighatsah), konsepsi pelaksanaan kegiatan

istighatsah kubro.

Page 32: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

18

Sub bab ketiga, motivasi jama’ah dalam kegiatan istighatsah kubro.

Sub bab kempat, kepribadian jama’ah pra dan pasca istighatsah kubro.

jumat kliwon di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

Bab kempat, bab ini berisi tentang analisis motivasi terhadap dampak

kepribadian santri dalam kegiatan istighatsah kubro malam jum’at kliwon di

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal. Dalam sub bab ini

menjelaskan tentang: analisis motivasi jama’ah dalam mengikuti kegiatan

istighatsah Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal, analisis

dampak terhadap kepribadian jama’ah dalam mengikuti kegiatan istighatsah

kubro malam jum’at kliwon Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-

Bojong-Tegal.

Bab kelima, pada bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan,

saran-saran dan penutup.

Page 33: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

19

BAB II

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN ISTIGHATSAH KUBRO

MALAM JUM’AT KLIWON DAN DAMPAKNYA TERHADAP

KEPRIBADIAN SANTRI

2.1. MOTIVASI

2.1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau

menggerakan. Definisi motivasi menurut Walgito (1992: 169),

menjelaskan bahwa motivasi memiliki tiga aspek :

1. Keadaan terdorong dari dalam arti organisme (a driving state) yaitu

persiapan bergerak karena kebutuhan.

2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan.

3. Tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.

Sedangkan dalam bukunya Azhari (2004: 65), motivasi adalah

sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana

rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata yang merupakan

muara dari sebuah tindakan.

Motivasi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan

sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan

(moves), dan mengarahkan menyalurkan periuk kearah mencapai

kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidak

keseimbangan.

Page 34: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

20

Sering kali kata „motif‟ dan „motivasi‟ digunakan secara bergantian

dalam suatu maksud. Pengertian keduanya memang sukar dibedakan

secara tegas. Istilah „motif‟ menujukan suatu dorongan yang timbul dari

dalam diri seseorang yang timbul dari dalam diri seseorang yang

menyebabkan orang tersebut mau melakukan sesuatu. Sedangkan

„motivasi‟ adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi

tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu. Berawal dari kata „motif‟ itu,

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

aktif. Motif menjadi aktif pada saat-tertentu terutama bila ada kebutuhan

mendesak.

2.1.2. Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, karena motivasi merupakan pendorong yang ada dalam diri

seseorang yang dapat menggerakan segalanya. Karena motivasi

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai pendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.

b. Menentukan arah tujuan dan arah perbuatan manusia.

c. Sebagai penyeleksi atas perbuatan yang akan dilakukan manusia baik

atau buruk sehingg tindakannya selektif. Untuk menguji sikap dalam

beramal benar atau salah sehingga dapat dilihat kebenaran dan

kesalahannya (Sururin, 2002:182).

Page 35: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

21

Menurut Sardiman fungsi motivasi ada tiga, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai,

sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.1.3. Teori-teori Motivasi

a. Teori Kebutuhan Sebagai Hierarki

Kebutuhan dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan atau

pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan

yang ada pada diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari

perilaku pegawai. Kita tidak mungkin memahami perilaku individu

tanpa mengerti kebutuhannya. Mengutip pendapat Abraham Maslow,

Sondang Siagian (1989: 146-160). mengumamakan bahwa hierarki

kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

perlindungan fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan

Page 36: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

22

kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan

yang paling dasar.

2) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari

ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.

3) Kebutuhan untuk rasa untuk memiliki, yaitu kebutuhan untuk

diterima oleh kelompok, berinteraksi dan kebutuhan

4) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

dihargai oleh orang lain.

5) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan, skill dan pontensi. Kebutuhan untuk

berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan

kritik terhadap sesuatu.

Suatu ciri khas organism manusiawi lainnya, yang amat

dipengaruhi oleh suatu kebutuhan tertentu, ialah bahwa seluruh falsafah

mengenai masa depan juga cenderung berubah. Bagi manusia yang

selalu dan sangat kelaparan cendrung berfikir kebutuhan yang lain

seperti kebebasan, rasa kasih, rasa bermasyarakat, kehormatan, falsafah

tidak berguna dan dianggap barang rongsokan yang tidak berguna.

Tidak perlu diragukan lagi kebutuhan psikologis ini adalah kebutuhan

yang paling kuat. Tegasnya ini berarti bahwa pada diri manusia yang

selalu merasa kurang dalam kehidupanya, kebutuhan fisiologis motivasi

terbesar dan tidak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lain

(Arifin, 2004:54).

Page 37: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

23

b. Teori ERG (Existance, Reatedness, Growth)

Teori ERG merupakan refleksi dari tiga dasar kebutuhan, dalam

buku Anwar Prabu Mangkurnegara disebutkan yaitu:

1) Existance Need ,kebutuhan ini berhubungan fisik bereksitensi

individu, seperti makanan, minuman, pakaian, bernafas,

kesejahteraan maupun keamanan.

2) Relatedness Needs, kebutuhan ini bersifat interpersonal yaitu

kepuasaan berinteraksi dalam lingkungan. Hal ini tercermin dalam

sifat dasar manusia atau makhluk social. Setiap orang ingin

mengaktifkan keberadaan dengan orang lain dan dengan

lingkungannya. Hal ini member makna hakiki dalam keberadaan

manusia.

3) Growth Needs, kebutuhan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kualitas pribadi, semisal keinginan seseorang untuk

tumbuh dan berkembang dalam pekerjaan atu profesi untuk meraih

apa yang secara umum disebut kemajuan dalam perjalanan

hidupnya (Azwar, 2002: 98).

Dalam teorinya, Alderfer menekankan bahwa ketiga jenis

kebutuhan tersebut diusahakan pemasaraanya secara slmultan meskipun

karena berbagai faktor seperti faktor sosial, budaya, latar belakang

social, latar belakang pendidikan dan kemampuan, seseorang dapat saja

memberikan penekanan yang lebih kuat kepada salah satu diantara

ketiga jenis kebutuhan itu (Sondang, 1989: 167).

Page 38: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

24

Teori ini lebih mendekati kenyataan hidup yang di hdapi sehari-

hari. Artinya berbagai kebutuhan manusia yang komplek itu diusahakan

pemuasaanya secara simultan, meskipun sudah barang tentu dengan

tingkat identifikasi yang berbeda-beda, baik diantara seseorang dengan

orang lain maupun oleh seseorang pada waktu yang berbeda-beda.

c. Teori Insting

Teori motivasi insting timbul berdasarkan teori evaluasi Charles

Darwin. Darwin berpendapat bahwa tindakan yang intelligent

merupakan reflex dan insting yang diwariskan. Oleh karena itu, tidak

semua tingkah laku dapat direncanakan sebelumnya dan dikontrol oleh

pikiran (Anwar, 1998: 13).

Teori ini berkembang pesat pada waktu Darwin mencetuskan

teori evolusinya, Darwin menyatakan bahwa antara manusia dan

binatang tidak ada perbedaan yang tajam, karena pada hakekatnya

manusia merupakan hasil evolusi dari binatang. Hal ini dikatakan

karena tingkah laku manusia didasarkan pada kekuatan biologis yang

dibawa sejak lahir. Karena manusia tidak berbeda dengan binatang,

maka tingkah laku manusia bisa disebut juga berdasarkan insting.

Berdasarkan teori Darwin, Sigmund Freud berpendapat bahwa

seluruh perilaku manusia didorong oleh nafsu atau instingnya, dimana

insting merupakan representasi neorologis dari kebutuhan-kebutuhan

fisik biologis. Awalnya Freud menanamkan insting ini sebagai insting

kehidupan. Insting ini mencakup: (a) kehidupan individual, dengan

Page 39: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

25

mendorong seseorang individu memenuhi kebutuhan makanan dan

minumnya, dan (b) kehidupan spesies, dengan mendorongnya untuk

melakukan hubungan seks. Energi motivasional dari insting kehidupan

ini berupa “kekuatan” yang mendorong jiwa kita untuk mencari makan

dan lawan jenis yang oleh freud disebut dengan libido, sebuah kata latin

yang berarti “ aku berhasrat” (Boeree, 2006: 40).

d. Teori Drive

Teori drive dipelopori oleh Clarkleonard Hull dan kawan-

kawannya. Mereka berpendapat bahwa bila tubuh kekurangan zat

tertentu, maka akan menimbulkan sejumlah keadaan tidak seimbang

seperti rasa lapar, haus, dan lain-lain. Dalam keadaan seperti ini secara

alamiah akan timbul suatu ketegangan dalam tubuh, dan ketegangan ini

akan memuncak jika kebutuhan untuk menghilangkan

ketidakseimbangan tidak terpenuhi.

Konsep drive menjdai konsep tersohor dalam bidang motivasi

sampai tahun 1918. Konsep tersebut sebagai energy yang mendorong

organisasi untuk melakukan suatu tindakan. Kata drive dijelaskan

sebagai aspek motivasi dari tubuh yang tidak seimbang, semisal

kekurangan makanan mengakibatkan manusia berjuang untuk

menmuakan kebutuhannya agar kembali menjadi seimbang. Sehingga

motivasi di definisikan sebagai suatu dorongan untuk membangkitkan

keluar dari ketidak seimbangan atau tekanan. Drive merupakan

keseluruhan keseimbangan fisologis yang disebabkan oleh kehilangan

Page 40: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

26

atau kekurangan kebutuhan komoditas untuk kelangsungan hidup

(Azhari, 2004:72).

e. Teori Lapangan

Teori ini merupakan pendekatan kognitif untuk mempelajari

perilaku motivasi. Teori lapangan ini memfokuskan pada pikiran nyata

seseorang, individu ketimbang insting. Kurf Lewin juga percaya pada

pendapat para ahli psikologi Gestalt yang mengemukakan bahwa

perlilaku itu merupakan fungsi dari seseorang dengan lingkunganya

(Handoko, 1992: 100).

Teori lapangan mengemukakan bahwasanya seorang individu

secara langsung meyadari konsekuensi dirinya terhadap lingkungannya,

sehingga hal itu membuat individu mempunyai motivasi berperan

dalam pergaulan komunitasnya.kebutuhan bisa berbentuk fisiologis

seperti lapar, hau dan seks, kebutuhan akan teman hidup atau pekerjaan.

Karena itu kebutuhan merupakan suatu konsep motivasi dan ekuivalen

dengan istilah motif, hasrat, dorongan dan desakan. Dari kelima teori

diatas, pada dasarnya memiliki banyak persamaan dimana terjadinya

suatu perbuatan, didasari oleh adanya motif yang mendasarinya.

Dimana motif tersebut bisa bersifat intrinsik yang berhubungan dengan

kebutuhan fisologis maupun yang beersifat ekstrinsik dimana

kebutuhan tersebut didasari oleh tekanan dari luar atau penyesuaian

terhadap lingkungan. Tetapi pada dasarnya keduanya hanya bertujuan

Page 41: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

27

untuk keseimbangan fisologis demi kelangsungan hidup (Supratikya,

1993: 304).

2.1.4. Macam-macam Motivasi

a. Motif Primer dan Motif Sekunder

Suatu motif disebut motif primer bila dilatarbelakangi oleh proses

fisio-konis di dalam tubuh. Motif primer ini bergantung pada keadaan

organic individu , seperti : motif lapar, haus, seks, bernafas, istirahat.

Sedangkan motif sekunder sangat bergantung pada pengalaman

individu. Bayi yang baru saja lahir jelas tidak mempunyai pengalaman

apapun.

Yang membedakan motif primer dan motif sekunder adalah

bahwa motif primer juga tidak bergantung pada pengalaman seseorang,

sedangkan motif sekunder sangat bergantung pada pengalaman

seseorang.

b. Motif Mendesak dan Motif Menjauh

Yang disebut motif mendekat adalah bila reaksi terhadap

rangsangan yang datang bersifat mendekati rangsangan. Sedangkan

motif menjauh terjadi bila reaksi terhadap rangsangan yang datang

bersifat menghindari rangsangan atau menjauhi rangsangan yang

datang.

Rangsang yang menimbulkan reaksi mendekat disebut rangsang

positif, sedangkan rangsang yang menimbulkan reaksi menjauh disebut

Page 42: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

28

rangsang negatif. Reaksi mendekat maupun menjauh ini dapat diperoleh

dengan pengalaman maupun tanpa pengalaman. Dengan kata lain, yang

menimbulkan reaksi mendekat maupun menjauh itu dapat berupa motif

primer maupun motif sekunder.

Dari keterangan diatas bila digabungkan terjadi tiga golongan

motif yaitu:

- Motif primer mendekat

- Motif primer menjauh

- Motif sekunder menjauh

c. Motif Sadar dan Motif Tak Sadar

Jika seseorang bertingkah laku tertentu tetapi orang tersebut tidak

dapat mengatakan motif apa yang menggerakkan tingkah laku itu

disebut motif tidak sadar, sebaliknya jika seseorang bertingkah laku

tertentu dan dia mngerti alasannya berbuat demikian, maka motif yang

melatarbelakangi tingkah laku itu disebut motif sadar.

d. Motif Biogenetis dan Sosiogenetis

1. Motif Biogenetis

Motif Biogenetis merupakan dorongan untuk memenuhi

kebutuhan demi kelanjutan hidup manusia (Faizah, dkk, 2006:127).

Motif ini merupakan motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan

organisme demi kemajuan kehidupannya secara biologis. Motif

biogenetis sifatnya universal, artinya tidak terikat pada umur, jenis

kelamin, suku, daerah, dan lain-lain.

Page 43: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

29

2. Motif Sosiogenetis

Motif sosiogenetis adalah motif yang berhubungan dengan

lingkungan . motif dalam diri manusia dipengaruhi dan dibentuk

oleh banyak faktor, faktor yang berhubungan dengan pemenuhan

kebutuhan, seperti kebutuhan perlindungan, kedamaian, dan

kebutuhan pada penerimaan masyarakat sekitar (Faizah, dkk, 2006:

127).

Motif ini timbul akibat dari interaksi sosial dengan ornag atau

hasil kebudayaan, dengan kata lain motif ini bergantung pada

hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara garis besar motif

sosiogenetis dibagi menjadi dua:

a. Motif Darurat

Dalam bukunya Walgito (2001: 152). Motif darurat timbul

karena keadaan lingkungan sangat mendorong individu untuk

mengambil tindakan darurat yang diperlukan, motif ini muncul

untuk menguasai lingkungan/ menaklukan lingkungan, terutama

untuk membela diri dalam keadaan darurat.

Yang digolongkan motif darurat adalah

- Motif untuk melepaskan diri dari bahaya

- Motif untuk melawan

- Motif untuk mengatasi rintangan

- Motif mengeja

Page 44: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

30

b. Motif Obyektif

Adalah motif untuk mengadakan hubungan dengan

lingkungan tanpa terbatas pada keadaan darurat. Yang

digolongkan menjadi 2 yaitu Motif eksplorasi dan Motif

manipulasi

1. Motif eksplorasi : motif untuk memeriksa dan menyelidiki.

Seperti dengan cara memandang dan mengamati secara

teliti, menciumnya, meraba-raba, dan lain-lain.

2. Motif manipulasi : berbuat atau mengerjakan sesuatu

terhadap obyek, terutama berbuat atau mngerjakan dengan

tangan (Shaleh, 2005:138).

Motif manipulasi dapat dimasukkan kedalam motif

eksplorasi, karena kegiatan manipulasi seringkali juga bertujuan

bereksplorasi (Walgito, 2001: 152).

Adapun menurut dalam bukunya Faizah (2006:144). Motif

obyektif ialah motif yang diarahkan kesuatu objek atau tujuan

tertentu. Motif ini timbul karena dorongan dari dalam diri dan

disadari.

Page 45: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

31

c. Motif Instrinsik dan Motif Ekstrinsik

Motif intrinsik diartikan sebagai motivasi yang

pendorongnya ada kaitan langsung dengan nilai-nilai

terkandung didalam tujuan pekerjaan sendiri, atau tindakan yang

digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam diri

individu. Contoh : motif ingin tahu, memanipulasi, bernafas,

bergerak, dan motif-motif yang juga termasuk dalam motif

intrinsik lainnya (Soemanto, 1990: 195). Sedangkan motif

ekstrinsik adalah motivasi yang datang karena adanya

perangsangan dari luar, atau tindakan yang digerakkan oleh

suatu sebab yang datang dari luar diri individu. Misalnya: orang

yang bekerja untuk upah yang tinggi, belajar hgiat untuk

mendapat predikat yang baik, dan lain-lain (Shaleh, dkk,

2004:139-140).

2.1.5. Jenis-jenis Motivasi

Menurut pendapat Walgito (1983:224), jenis-jenis motivasi antara

lain:

a. Motif Fisiologis

Dorongan atau motif fisiologis adalah berkaitan denbgan

kebutuhan-kebutuhan untuk melangsungkan ekstensinya sebagai

makhluk hidup, pada umumnya berakar pada keadaan jasmani. Misal :

dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan seksual,

Page 46: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

32

dorongan untuk mendapatkan udara yang segar. Motif ini disebut juga

sebagai motif dasar (basic motives) atau motif primer (primary

motives) (Sondang, 2004:146).

b. Motif Sosial

Motif sosial merupakan motif yang kompleks, dan merupakan

sumber banyak perilaku atau perbuatan manusia. Motif sosial adalah

hal yang penting untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku

individu dan kelompok. Motif sosial dibedakan atas:

1) Kebutuhan atas prestasi

2) Kebutuhan untuk berafilasi dengan orang lain

3) Kebutuhan akan kekuasaan

c. Motif Eksplorasi , Kompetensi, dan Self-aktualisasi

1) Motif Eksplorasi dan Wood worth dan Marquis

Motif untuk mengadakan ekplorasi terhadap lingkungan,

disebut motif obyekstif. Menurut Wood worth dan Marquis (1957)

terdapat bermacam-macam motif yaitu:

a) Motif organis : kebutuhan dengan kelangsunganb hidup

organisme. Misal : makan, minum, seks.

b) Motif darurat (emergency motive)

1. Escape motive : motif yang ada pada organisme untuk

melepaskan diri dari bahaya.

2. Motif melawan ( combat motive)

3. Motif untuk mengatasi hambatan (Walgito, 2004: 232-233).

Page 47: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

33

2) Motif Kompetensi

Kompetensi ini berkaitan dengan motif intrinsik, yaitu

kebutuhan seseorang untuk kompetensidan menetukan sendiri

dalam lingkungannya. Motif kompentesi dan besifat intrnisik

merupkan hal yang sangat penting karena ini merupakan motivator

yang sangat kuat dari perilaku manusia yang dapat digunakan

untuk membuet seseorang lebih produktif.

3) Motif Aktualisai

Seperti yang telah yang digambarkan dalam pembahasan

sebelumnya bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan

kebutuhan yang tertinggi dalam hirarki kebutuhan yang

dikemukakan oleh Maslow (Sondang, 2004: 158).

Dapat disimpulkan bahwa makna motiVasi dari kata motif

yaitu suatu keadaan yang ada pada individu yang bersifat

psikologis yang mendorong terjadinya suatu tingkah laku untuk

tujuan tertentu. Perebedaan antara motivasi dengan motif adalah

kalau motif bersifat pontesni dasar, sedangkan motivasi adalah

motif atau energy dasar yang sudah menjadi aktif ketika

berhubungan dengan kebutuhan dan tujuan yang diharapkan.

Page 48: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

34

2.2. ISTIGHATSAH

2.2.1 Pengertian Istighatsah

Istighatsah artinya doa untuk memohon pertolongan kepada Allah

SWT. (Depdiknas,2005:445). Doa berasal dari bahasa arab yang akar

katanya: da ya du‟u da yang artinya: panggilan, mengundang permintaan,

permohonan, doa, dan sebagainya (Munawir, 2002:402). Berdoa artinya

menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan kepada Allah SWT atas

segala sesuatu yang di inginkan. Seruan kepada Allah SWT itu bisa dalam

bentuk ucapan tasbih (Subhanallah), pujian (Alhamdulillah), Istighfar

(Astaghfirullah), atau memohon perlindungan (A’udzubillah), dan

sebagainya. Jadi istighatsah adalah salah satu cara memohon pertolongan

kepada Allah yaitu dengan berdoa dan berusaha agar kesulitan yang kita

hadapi bisa kita atasi.

Dengan kata lain istighatsah merupakan upaya pengharapan dan

permohonan mendalam agar Allah berkenan melapangkan dan mengabulkan

bantuan atau pertolongan dari apa-apa yang diminta oleh hamba-

hamba_Nya, karena kondisi terjepit atau krisis.

Istighatsah secara istilah adalah meminta pertolongan kepada

Allah dalam menghadapi kesulitan dan musibah, dengan do‟a-do‟a yang ada

dalam Al-qur‟an maupun dengan bahasa sendiri (Al-Albani, 1998: 145).

Page 49: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

35

1.2.2 Fungsi Istighatsah

Istighatsah merupakan suatu tradisi berdoa masyarakat beragama

dengan mengekspresikan permohonan doanya melalui cara-cara berdoa

yang mustahab (di sukai Allah), yakni dengan dzikir-dzikir dan

mujahadah (bersungguh-sungguh) dalam doanya. Istighatsah biasanya

diselenggarakan jika kondisi masyarakat atau bangsa mengalami krisis,

yang pengaruhnya sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat

umum, seperti krisis ekonomi dan politik yang sedang dialami bangsa

Indonesia.

Menurut Al-fateh (2003: 59) menyatakan bahwa dzikir

mempunyai hikmah sebagai sarana menghayati kehidupan, sarana

menambah keimanan, pengabdian, kejujuran, ketabahan dan

kematangan cita-cita dalam hidup, sebagai pengendalian diri,

pengendalian nafsu yang sering menjadi penyebab kejahatan.

Sedangkan menurut Atha‟illah (2005: 69), do‟a dan dzikir dapat

memberikan manfaat antara lain:

1) Mengusir, menangkal dan menghancurkan setan.

2) Membuat ridha Allah dan mendatangkan murka syaitan.

3) Membuat ridha Allah dan mendatangkan murka syaitan.

4) Menghilangkan segala kerisauan dan kegelisahan serta mendatngkan

kegembiraan dan kesenangan.

5) Melenyapkan segala keburukan.

6) Mempererat qolbu dan badan, dan lain-lain.

Page 50: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

36

Sentot Haryono (2002:107) menjelaskan bahwa do‟a dan dzikir

dapat menghindari hawa nafsu, karena do‟a dan dzikir itu akan

menjadikan seseorang dapat mengkontrol dirinya sendiri secara

optimal, sehingga dirinya berhati sejuk, tidak gampang emosi dan

berusaha menghindari hawa nafsu, sehingga akan membuat seseorang

tidak takabur dan semakin tawadhu‟.

2.3 KEPRIBADIAN

2.3.1. Pengertian Kepribadian

Istilah “kepribadian” (personality) berasal dari kata latin

“persona” yang berarti “topeng” (Hurlock, 1994: 236). Berdasarkan

pengertian dari kata-kata tersebut para ahli mengemukakan definisinya

sebagai berikut:

a. Jalaludin (2002: 160). Memberi definisi kepribadian adalah

berfungsinya seluruh individu secara organisme yang meliputi

seluruh aspek yang secara verbal terpisah-pisah seperti: intelek,

watak, motif dan emosi, minat kesediaan untuk bergaul dengan

orang lain serta efektifitas social pada umumnya. Kepribadian

ialah ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan yang dialami

secara subyektif oleh seseorang”. Jadi kepribadian menunjuk pada

keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering

digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus

menerus alam hidupnya.

Page 51: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

37

b. Pendapat Allport (1937) yang dikutip Suryabrata (2008: 205)

mendifinisikan kepribadian sebagai berikut:

“personality is the dynamic organization within the

individual of those psycho-physical system determine his unique

adjustment to this environment”.

(kepribadian adalah organisasi system jiwa raga yang dinamis

dalam diri individu sebagai sistem psiko-psikis yang menentukan

caranya yang khas dalam menyesesuaikan diri terhadap

lingkungan.

Kalau kita perhatikan definisi Allport itu, tampak bahwa ia

berusaha mengsinteskan atau melibatkan pandangan kontinental dan

pandangan Anglo dari Amerika. Segi “dalam” maupun segi „luar”

kepribadian telah dimasukan kedalam definisi itu.“sistem jiwa raga”

merupakan segi ”dalam” dan “penyesuaian diri” merupakan segi “luar”

dari kepribadian. Kalau dianalisis definisi tersebut, maka kepribadian

adalah:

1) merupakan organisasi dinamik, yaitu sustu kebulatan, keutuhan,

organisasi atu system yang mengikat dan mengaitkan berbagai

macam aspek atau komponen kepribadian. Organisai tersebut

dalam keadaan berproses, selalu mengalami perubahan dan

perkembangan. Sebagai contoh, kepribadian si A walaupun 10

yang lalu dan 10 tahun mendatang adalah tetap si A, akan tetapi A

sekarang berbeda dengan 10 tahun yang lalu dan akan bebeda pula

Page 52: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

38

dengan si A 10 tahun yang akan dating. Si A tetap menunjukan

cirri kepribadiannya sebagai suatu organisasi, tetapi ciri-ciri

tersebut mengalami perubahan karena bersifat dinamis.

2) organisasi itu terdiri atas system-sistem “psycho psysical” atau

jiwa raga. Term ini menujukan bahwa kepribadian itu tidak hanya

terdiri dari mental, ruhani, jiwa, atau hanya jasmani saja, akan

tetapi organisasi itu mencakup semua kegiatan bdan dan mental

yang menyatu kedalam keatuan pribadi yang berada dalam

individu.

3) organissi itu menentukan penyesuaian dirinya, artinya menunjukan

bahwa kepribadian dibentuk oleh kecendrungan yang berperan

secara aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang

berhubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat.

Kepribadian adalah sesuatu yang terletak dibelakang perbuatan

khas yang berbeda dalam individu.

4) penyesuaian diri dalam hubungan dengan lingkungan itu bersifat

unik, khas, atau khusus, yakni mempunyai cirri-ciri tersendiri dan

tidak ada yang menyamainya.

Pribadi manusia adalah suatu perwujudan yang kompleks dengan

“ unsur-unsur” psikis (inteligensi, kemauan, perasaan dan sebagainya),

dan aspek-aspek fisis. Keseluruhan aspek-aspek itu sebagai integritas

organis dengan segala daya kemampuan adaptasi terhadap lingkungan

social dan lingkungan fisis adalah pribadi orang itu. Karena definisi

Page 53: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

39

kepribadian berasal daripada dasar pikiran bahwa pribadi itu “

sejumlah unsur-unsur psikis dan fisis, “ maka definisi demikian disebut

omnibus definition,seperti antara lain dikemukakan oleh prince :

“kepribadian adalah jumlah dari keseluruhan unsur-unsur biologis,

dorongan, kecendrungan, keinginan-keinginan, dan naluri-naluri

individudan juga disposisi-disposisi serta kecendrungan yang berasal

dari pengalaman. “Definisi Onimbus, dengan demikian mengutamakan

unsur-unsur semata-mata, sehingga mengabaikan gejala yang paling

penting didalam kehidupan mental manusia, ialah keharmonisan

(Patty, dkk, 1982:147).

2.3.2. Teori-teori Kepribadian

a. Teori Kepribadian Psikoanalitik Jung

Dasar pemikiran psikoanalitik Jung sebenarnya banyak

persamaanya dengan Freud, yakni sama-sama berbijak pada analisis

ketidak sadaran jiwa manusia. Bahwa unsure tidak kesadaran ini

sangat penting, hal ini tercermin dalam ucapan atau kalimat dalam

buku memories,at dream, reflekction yang ditulis Jung: “Kehidupanku

adalah suatu kisah realisasi dari ketidaksadaran”. Pernyataan Jung ini

semakna dengan pandangan Freud, bahwa energy hidup manusia itu

terdapat dalam ketidaksadaran jiwa, laksana es yang terendam dalam

lautan. Dasar-dasar teori psikoanalitik Jung, antara lain ialah:

Page 54: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

40

1. teorinya disebut psikoanalitik, karena mendasarkan ketidaksadaran

jiwa, tetapi mempunyai banyak perbedaan dengan teori Freud.

2. Jung memanda ng manusia dengan menghubungkan teleology

(tujuan) dan kausalitas (sebab-akibat).

3. Bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh sejarah individu dan

rasnya (kausalitas), dan tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi

(teleology). Jadi, faktor-faktor masa lalu dan masa yang akan

datang berpengaruh pada tingkah laku manusia.

4. Bahwa tingkah laku manusia dibimbing baik oleh masa lalu

sebagai aktualitas, maupun masa yang akan datang sebagai

potensialitas.

5. Kepribadian manusia dipandang sebagai prospektif, dalam arti

bahwa Jung melihat ke depan kea rah garis perkembangan sang

pribadi di masa depan, dan retrosprektif lampau. Dalam hal ini

Jung menyatakan, bahwa: “Orang hidup dibimbing oleh tujuan-

tujuan maupun sebab-sebab.

6. Penekanan Jung pada masa depan, menyebabkan teorinya berbeda

dengan teori Freud, yang menekankan pada masa lampau dan

motif-motif atau insting sebagai sebab-sebab utama tingkah laku

manusia.

7. Jung menganggap, bahwa ada perkembangan yang konstan dan

seringkali kreatif, pencapaian kea rah kesempurnaan dan

kepenuhan,serta kerinduan lahir kembali.

Page 55: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

41

8. Teori kepribadian Jung juga berbeda dengan teori lainnya, karena

ia sangat menekankan pada dasar-dasar ras, dan filogenetik

kepribadian.

9. Dengan dasar-dasar pikir tersebut di atas, Jung berpendapat,

bahwa kepribadian individu adalah produk dan wadah leluhurnya.

Manusia modern ini dibentuk dan dicetak ke dalam bentuknya yang

ekarang oleh pengalaman-pengalaman komulatif generasi-generasi

masa lampau, yang merentang jauh ke belakang sampai pada asal-

usul manusia yang samar-samar dan tidak diketahui.

10. Jadi, dasar-dasar kepribaian bersifat arkhaik. Primitive, bawaan,

tidak sadar dan mungkin universal (Fudyartanta, 2005:61-62).

b. Teori Kepribadian Freud

Menurut frued kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek,

yaitu:

1) Das Es (the id), yaitu aspek biologis.

2) Das Ich (the ego), yaitu aspek psychologis.

3) Das Ueber Ich (the super ego), yaitu aspek sosiologis.

Kendatipun ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi,

sifat komponen, prinsip kerja dan dynamika sendiri-sendiri, namun

ketiganya berhubungan dengan rapatnya sehingga sukar (tidak

mungkin) untuk memisah-misahkan pengaruhnya terhaap tingkah laku

manusia; tingkah laku selalu merupakan hasil kerja sama dari tiga

aspek itu (Sujanto, dkk, 2006:59).

Page 56: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

42

a) Das Es

Das Es atau dalam bahasa Inggris the Id disebut juga oleh

Freud system der unbewussten. Aspek ini adalah aspek biologis

dan merupakn sistem yang orisinil didalam kepribadian; dari

aspek inilah kedua aspek yang lain tumbuh. Freud menyebutnya

juga realita psykhis yang sebenar-benarnya, oleh karena itu Das

Es itu merupakan dunia batin atau dunia subyektif. Das Es

berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir (unsur-unsur biologis),

termasuk instink-instink; Das Es merupakan “reservior” enersi

psykhis yang menggerakan Das Ich dan Das Uber Ich. Enersi di

dalam Das Es itu dapat meningkat oleh karena perangsang; baik

perangsang dari luar maupun perangsang dari dalam . apabila

enersi itu meningkat, maka lalu menimbulkan tegangan, dan ini

menibulkan tegangan, dan ini menimbulkan pengalaman tidak

enak (tidak menyenangkan) yang oleh Das Es tidak dapat

dibiarkan ; karena itu apabila enersi meningkat, yang berati ada

tegangan, segeralah Das Es meredusikan enersi itu untuk

menghilakan rasa tidak enak itu. Jadi yang menjadi pedoman ini

disebut FREUD “Prinsip kenikmatan” atau “Prinsip keenakan”.

Untuk menghilangkan ketidak enakan dan mencapai

kenikmatan itu das Es mempunyai dua cara (alat proses) yaitu:

1. Refleks dan reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin,

berkedip, dan sebagainya.

Page 57: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

43

2. Proses primer, seperti misalnya orang lapar membayangkan

makanan.

Akan tetapi jelas bahwa cara “ada” yang demikian itu

tidak memenuhi kebutuhan; orang yang lapar tidak akan menjadi

kenyang dengan membayangkan makanan. Karena itu maka

perlulah (merupakan keharusan kodrati) adanya sistem lain yang

menghubungkan pribadi dengan dunia obyektif . sistem yang

demikian itu adalh das Ich.

b) Das Ich

Das Ich atau dalam bahasa Inggris the Ego disebut juga

system der-Bewussten Verbewussten. Aspek ini adalah aspek

psikologis dari pada kepribadian dan timbul karena kebutuhan

organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia

kenyataan (Realitas).

Di dalam berfungsinya, das Ich berpegang pada “Prinsip

kenyataan” atau “prinsip realita” dan bereaksi proses sekunder.

Tujuan realitas prinsip itu ialah mencari objek yang tepat (serasi),

untuk mereduskusikan tegangan yang timbul dalam organisme.

Proses sekunder itu adalah berfikir realitis; dengan

mempergunakan proses sekunder das Ich merumuskan suatu

rencana untuk pemuas kebutuhan dan menguinya atau mentes-

nya (biasanya dengan suatu tindakan) untuk mengetahui apakah

Page 58: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

44

rencana itu berhasil atau tidak. Perbuatan ini secara tehnis

disebut”reality testing”.

Das Ich dapat pula dipandang aspek eksukutif dari pada

kepribadian, oleh karena das Ich mengkontrol jalan-jalan yang

ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi

serta cara-cara memenuhinya, serta memilih objek-objek yang

dapat memenuhi kebutuhan; didalam menjalankan fungsi ini

sering kali das Ich harus mempersatukan pertentangan-

pertentangan antara das Es dan das Ueber Ich dan dunia luar.

Namun haruslah selalu diingat, bahwa das Ich adalah derivat dari

das Es dan timbul untuk kepentingan kemajuna das Es dan bukan

untuk merintangnya; peran utamanya ialah menjadi perantara

antara kebutuhan-kebutuhan instinktif dengan keadaan

lingkungan, demi kepentingan adanya organisme.

c) Aspek Das ueber Ich

Das Ueber Ich adalah aspek sosiologis dari pada

kepribadian, merupakan wakil dari nili-nilai tradisional serta cita-

cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-

anaknya, yang di masukan (diajarkan) dengan berbagai perintah

dan larangan. Das Ueber Ich lebih merupakan kesempurnaan

daripada kesenangan; karena itu das Ueber Ich dapat pula

dianggap sebagai aspek moral dari pada kepribadian. Mekanisme

yang menyatukan sistem tersebut kepada pribadi disebut

Page 59: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

45

introveksi. Jadi das Ueber Ich itu berisikan dua hal, ialah

“conscientia” dan Ich-Ideal. Conscietia menghukum orang

dengan memberikan rasa dosa, sedangkan Ich-ideal menghadiahi

orang dengan rasa bangga akan dirinya. Dengan terbentuknya das

Ueber ich ini maka kontrol terhadap tingkah laku yang dulunya

dilakukan oleh orang tuanya (atau wakilnya) menjadi dilakukan

oelh pribadi sendiri, moral yang dulunya heteronom lalu menjadi

otonom.

Adapun fungsi pokok daripada das ueber Ich itu dapat

kita lihat dalam hubungan dengan ketika aspek dari kepribadian

itu yaitu:

1. Merintangi implus-implus das Es, terutama implus-imlpus

sexuil dan agresif yang pernyataanya sangat ditentang oleh

masyarakat.

2. mendorong das Ich untuk lebih mengejar hal-hal yang

irrealistis dari pada yang realistis.

3. mengejar kesempuranaan.

Jadi das Ueber Ich itu cendrung untuk menentang baik

das Ich maupun das Es dan membuat dunia menurut konsepsi

yang ideal (Sujanto, 2006: 59-62).

c. Teori Kepribadian Raymon Cattell

Sistematikanya teorinya sangat kompleks, oleh karena menurut

pendapatnya, deskripsi tentang kepribadian haruslah kompleks

Page 60: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

46

selengkap-lengkapnya, yaitu harus dengan usaha menyerasikan

berbagi informasi yang didapat dri berbagai metode, baik yang berasal

dari penelitian klinis maupun yang berasal dari percobaan-percobaan

non klinis.

Tetapi ia mengakui bahwa hasil penelitiannya belum seperti yang

diharapkan, sehingga untuk mendifinisikan kepribadian itu masih

sederhana sekali, sebagai berikut:

Personality is that which permits a prediction of what a person will

do in a given situation.

Berdasarkan definisinya itu maka tujuan dari pada penelitian

tentang kepribadian adalah menetapkan hukum-hukum yang akan

dilakukan oleh orang-orang dalam berbagai situasi dan lingkungan.

Jadi masalah kepribadian adalah masalah berbagai aktivitas individu,

baik yang nampak maupun yang tidak nampak.

Pendapat Cattell itu dapat dipahami dengan cara memahami

beberapa pokok penelitian tentang hal-hal yang dipergunakan sebagai

dasar penyusunan. Yaitu: Trait, Erg, Meta Erg, Subsidiation, self, dan

Spectification equation.

1. Trait, (sifat)

Adalah pengertian yang sangat pokok daripada

pendapatnya, sedang yang lain itu hanyalah bentuk-bentuk

khususnya saja. Menurut Cattell, trait adalah suatu struktur mental,

suatu kesimpulan yang diambil dari tingkah laku yang dapat di

Page 61: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

47

amati, untuk menujukan keajegan atau ketetapkan dari pada

tingkah laku itu. Trait dibedakan atas:

A= Common trait dan unique trait,

B= Surface trait dan sourse trait,

AA= Common trait, (sifat umum), adalah sifat yang dimiliki oleh

sekelompok individu yang berbeda didalam lingkungan yang

sama.

AB= Unique trait (sifat khusus), adalah sifat yang hanya dimiliki

oleh seseorang dan tidak dimiliki oleh seseorang dan tidak

dimiliki oleh individu lain dalam bentuknya yang semacam

itu.

Sifat khusus ini dibedakan lagi atas relatively unique dan

inrinsically unique.

ABA= Relativelly unique, adalah sifat khusus yang timbul dari

pengaturan unsur-unsur sifat itu, sedang

ABB= Intrinsically unique, adalah sifat khusus yang benar-benar

hanya pada seseorang tertentu.

BA= Surfance trait, adalah sifat yang terbentuk dari variabel-

variabel yang nampak. Disebut juga sifat permukaan.

BB= Sourse trait, (sifat asal) adalah variabel-variabel yang

mendasari berbagai manifestasi yang nampak. Dalam hal ini

Cattell berpendat bahwa sifat asal lebih penting dari pada

sifat permukaan. Sifat permukaan adalah dari panduan antara

Page 62: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

48

dasar lingkungan. Sedang sifat asal dibedakan atas:

counstitusional traits dan environmental mold traits. Yang

pertama besumber pada berfungsinya dasar atau konstitusi,

sedang yang kedua bersumber pada berkerjanya lingkungan.

Berasarkan modalitas ekprsinya, sifat dapat dibedakan

atas: dinamic trait, ability trait dan temperment traits.

Suatu sifat disebut dinamic traits, bila berfungsinya

berhubungan dengan perbuatan untuk mencapai tujuan.

Suatu traits disebut ability traits, bila ekspresi sifat tersebut

berhubungan dengan efektif atau tidaknya seseorang

dalam mencapai tujuan tertentu.

Suatu sifat disebut temperament trait, bila eskpresi sifat

tersebut berhubungan dengan aspek konstitusional.

Misalnya enersi kecepatan, reaktivitia emosional.

Diantara ketiganya itu, yang dikupas lebih lanjut oleh

Cattell adalah Dynamic traits, sebab trait inilah yang paling mudah

berubah, yang karenanya paling menentukan varibilita tingkah

laku, jadi juga variabilita kepribadian.

Suatu soal yang penting, ialah bagaimanakah kita

menjabarkan sifat-sifat itu dari empiri. Sebab kita tahu bahwa sifat-

sifat itu tidak seluruhnya dapat dan sudah kita alami. Hal ini dapat

kita lakukan dengan jalan menjabarkan sifat-sifat tersebut. Baik

sifat-sifat asal, maupun sifat-sifat permukaan, dari empiri.

Page 63: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

49

a) Penjabaran dari sifat empiri, dari segi metodologi secara kasar

bisa dibedakan adanya tiga macam cara pendekatan dalam

pengukuran kepribadian, yaitu: 1life – record, self – rating,

obyektive test

1) Life-record, adalah catatan tentang tingkah laku dalam

situasi kehidupan sehari-hari. Untuk menilai ini dapat

misalnya dipergunakan behavioral rating.

2) Self-rating, adalah catatan yang dipergunakan untuk

melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record .

self-rating boleh dikatakan sebagai interior dari pada yang

dapat diobservasikan secara obyektif dengan life record.

3) Obyektive tets, berupa observasi-observasi terhadap

individu dengan situasi yang dengan sengaja diciptakan

secara khusus, supaya dapat dibuat suatu ramalan tentang

tingkah laku individu tersebut. Dalam situasi yang lain.

b) Penjabaran dari sifat permukaan dari empiri

Untuk menemukan sifat permukaan ini Cattell

mengadakan penyelidikan yang ekstensif sekali, dan bertolak

dari sejumlah besar dari sifat-sifat yang diambilnya dari kamus.

Dari semua sifat yang pernah disebutkan dalam kamus, dicari

kenyataanya dalam empiri. Untuk sampai pada penyelesaian

pengolahan bukan dipakai analisa faktor, melainkan dengan

metode korelsi biasa (Sujanto, 2006:120).

Page 64: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

50

2. Erg.

Bila dikatakan dengan cara yang sederhana, erg adalah

counstitusional, dynamic, sourse traits, pengertian inilh yang

memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk menunjukan

pentingnya faktor dasar dalam tingkah laku yang oleh kebanyakan

ahli diabaikan. Erg, ii dapat dibedakan atas empat bagaian pokok,

yaitu: Response perseptual, Response emosional, Tindakan

instrumental untuk mencapai tujuan, dan Pencapaian tujuan itu.

Jika kedua hal yang terakhir itu digabungkan maka maka

pendpat Cattell ini lalu sama dengan pendapat-pendapat lain yang

bersifat trichotomis, terutama mirip sekali dengan pendapat Mc.

Dougall, yang mengatakan bahwa tiap tindakan yang selalu

mempunyai tiga aspek. Yaitu aspek-aspek cognitive, affectif dan

conetive. Jadi kalau dikatakan secara ringkas, erg adalah disposisi

kepribadian yang dibawa sejak lahir, yang terdiri atas tiga

komponen (cognitive, affectif, conative) yang ketiga-tiganya

mendasari kepribadian (Suryabrata, 2008: 83).

3. Metaerg

Kalau dikatakan secara ringkas, metaerg adalah

enviromental modsdynamic sourse trait. Jadi metaerg ini

bersesuaian dengan erg., hanya saja metaerg ini bukan determinant

konstitutional, melainkah adalah hasil dari pada faktor pengalaman-

pengalaman atau socio kulturil. Jelasnya, kalau erg itu sudah

Page 65: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

51

dibawa sejak lahir, maka metaerg itu terbentuk didalam

perkembangan individu. Yang termasuk dalam metaerg ini adalah

segala dorongan, misalnya: sentiment, interest attiude. Dan diantara

yang terpenting adalah sentiment (Sujanto, dkk, 2006: 121).

4. Subsidiation

Pengertian subsidiation ini mirip sekali dengan pengertian

struktur hierarchis pada EYSENCK. Saling berhubungan antara

berbagai susunan yang hierchis itu, yang didalam istilah Casttell,

dikatakan sesuaatu sifat subsidair atau instrumental terhadap sifat

lain dalam pencapaian sesuatu tujuan. Jadi untuk memahami saling

hubungan antara sifat-sifat tersebut harus sangkutkan dengan

sesuatu tujuan tertentu, yang merupakan puncak dari pada susunan

hierarchis itu (Fudyartanta, 2005: 43).

5. Self

Diatas telah dijelaskan segi dynamic dari pada kepribadian,

yaitu struktur sifat-sifat serta interaksinya,. Namun masih ada lagi

hal yang perlu dikemukakan, yaitu bagaimana struktur tersebut,

diorganisasikan dan dijamin stabilitasnya. Dengan kata lain harus

ada aspek yang mengorganisasikan struktur teersebut serta

menjamin stabilitasnya. Aspek ini adalah Self. Pendapat Cattell

tentang self ini mirip dengan pendapat Frued tentang Ego dan

mirip dengan pendapat Mac Dougall tetang sentiment of self

regarg.

Page 66: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

52

6. Spesification Equation

Masalah ini sebenarnya adalah masalah yang terlalu teoritis.

Yang kenyataanya jauh dari jangkauan kemampuan kita. Adapun

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Dalam keadaan yang ideal, dimana si ahli psikologi

mengenal segala variabel yang relavan, yang mempengaruhi

tingkah laku serta mempunyai alat pengukur yang bener-bener

tepat untuk mengukur variabel-variabel tersebut maka tingkahlaku

individu dalam situsi tertentu akan dapat diramalkan. Tiap orang

telah mengetahui bahwa tingkahlaku itu merupakan hasil dari

dalam dan pengaruh luar. Tapi orang yang tidak tau adalah

bagaimana menentukan faktor-faktor tesebut dan bagaimana

pengukuranya. Dan Cattell memberitahu kepada kita tentang hal ini

(Sujanto dkk, 2006:117-123).

2.3.3. Tipologi Kepribadian

a. Tipologi Kant dan Neo-Kantianisme

Biasanya orang mengenal Immanuel Kant serta pengikut-

pengikutnya, tokoh-tokoh Kant dan Neo-Kantianisme dalam

lapangan filsafat. Namun, seperti yang telah dikemukakan,

Characterologie di Jerman, mula-mula jadi monopolinya ahli-ahli

filsafat dan ahli-ahli pendidikan, dan baru kemudian menjadi tema

pembahasan ahli-ahli psikologi. Demikianlah Kant berserta

Page 67: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

53

pengikut-pengikutnya banyak juga berbicara tentang kepribadian

manusia.

1. Tipologi Kant

Kant mencakup kedua arti pengertian watak (character),

yaitu:

a). Watak dalam arti etis atau normatif, yang utama dikupasnya

dalam “kriktik der praktischen Vernunft” dan

b). Watak sebagai kualitas-kualitas yang membedakan orang

yang satu dengan orang yang lain secara khas (watak dalam

arti deskriptif atau kepribadian), yang terutama dikupasnya

dalam “Anthropologie”.

Disamping yang dua hal itu Kant mengemukakan kualitas

yang ketiga, yaitu Temperament, temperament dianggapnya

sebagai corak kepekaan atau sinneart, sedangkan character

dipandangnya sebagai corak pikiran atau Denkungsart.

Selanjutnya temperament dianggapnya mengandung dua aspek,

yaitu:

1. Aspek fisiologis, yaitu konstitusi tubuh, kompleks atau

susunan cairan-cairan jasmaniah; dan

2. Aspek psikologis, yaitu kecendrungan-kecendrungan

kejiwaan yang disebabkan oleh komposisi darah.

Selanjutnya aspek psikologi ini terdiri dari dua macam

temperament, yaitu:

Page 68: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

54

a) Teperament perasaan, yang mencakup dua tipe

temperament, yaitu: sanguinis, dan lawannya =

melancholis;

b) Teperament kegiatan, yang mencakup dua tipe temperament

pula, yaitu: choleris, dan lawannya = phelagmatis

Selanjutnya Kant Mencandra temperamen-temperament

tersebut sebagai berikut:

1. Temperament sanguinis (orang dengan darah ringan)

Temperament ini ditandai oleh sifat yang mudah dan kuat

menerima kesan (pengaruh kejiwaan) tapi tidak mendalam

dan tidak tahan lama. Adapun sifat-sifat khas golongan ini

adalah :

Suasana perasaannya selalu penuh harapan, segala sesuatu

pada suatu waktu dipandangnya penting, tapi sebentar

kemudian tidak dipikirkannya lagi, sering menjanjikan

sesuatu tapi jarang menepatinya, karena apa yang dijanjikan

itu tak terpikirkan secara mendalam apakah dia dapat

memenuhinya atau tidak.

Dengan senang menolong orang lain tapi tidak dapat

dipakai sebagai sandaran.

Dalam pergaulan peramah dan periang

Umumnya bukan penakut tapi kalau salah sukar bertaubat,

dia menyesal tapi sesal itu lepas lenyap.

Page 69: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

55

Mengenai soal “zekelijk” lekas bosan, tapi mengenai soal

permainan atau hiburan tak jemu-jemunya.

2. Temperament melancolist (orang dengan darah berat)

Sifat-sifat khas temperament ini adalah :

Semua hal yang bersangkutan dengan dirinya dipandangnya

penting dan selalu disertai dengan syakwasangka atau

kebimbangan.

Perhatian utama tertuju kepada segi kesukaran-

kesukarannnya.

Tidak mudah membuat janji, karena dia akan berusaha

menepati janji yang telah dibuatnya, tapi hal ini

dilakukannyatidak atas pertimbangan moral melainkan

karena kalau tidak menepati janji itu sangat merisaukan

jiwanya, hal ini juga menyebabkan dia kurang percaya dan

tidak mudah menerima keramahtamahan orang lain.

Suasana perasaannya umumnya juga bertentangan dengan

suasana perasaan sanguinicus, hal ini menyebabkan

mengurangi kepuasan akan keadaannya, dan kurang dapat

melihat kesenangan orang lain.

3. Temperament choleris (orang dengan darah panas)

Sifat-sifat khas golongan temperament ini adalah :

Lekas terbakar tapi tidak lekas padamatau tenang, tanpa

membenci.

Page 70: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

56

Tindakan-tindakannya cepat tapi tidak konstan.

Selalu sibuk, tapi dalam kesibukannya itu dia lebih suka

memerintah dari pada mengerjakannya sendiri.

Nafsunya yang utama adaah mengejar kehormatan, suka

sibuk dimata orang banyak dan suka dipuji secara terang-

terangan.

Suka pada sikap semu dan formal

Suka bermurah hati dan melindungi, tapi hal ini

dilakukannya bukan karena dia sayang pada diri sendiri,

sebab dengan berbuat demikian dia akan mendapatkan

penghargaan.

Dalam berpakaian selalu cermat dan rapi, karena dengan

demikian itu dia nampak lebih cendekia dari pada yang

sebenarnya.

4. Temperament phlegmatis (orang dengan darah dingin)

Phlegma berarti ketidak lembaman, jadi berarti tidak malas.

Phlegma sebagai kelemahan adalah kecenderungan ke arah

ketidak pekaan, alasan yang kuat tidak membuatnya cukup

untuk merngsangnya dalam bertindak, ketidakpekaan ini

menyebabkan adanya kecenderungan ke arah kejemuan dan

mengantuk, phlegma sebagai kekuatan sebaliknya merupakan

sifat yang tidak mudah bergerak tapi kalau sudah bergerak lalu

tahan lama. Sifat-sifat khas golongan temperament ini adalah :

Page 71: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

57

Lambat menjadi panas, tapi panasnya itu tahan lama.

Tidak mudah marah

Darah yang dingin itu tidak pernah dirisaukannya

Cocok untuk tugas-tugas ilmiah

Dengan sengaja pencandraan kant ini dikemukakan dengan

agak mendetail, karena pencandraan ini nanti akan besar pengaruhnya

terhadap ahli-ahli yang lebih dikemudian. Dalam pada itu ada satu hal

lagi yang perlu dikemukakan, yaitu masalah temperament campuran,

menurut kant temperament campuran itu tidak ada, karena :

a) Temperament-temperament yang bertentangan tak munkin

berkombinasi , jadi tidak akan ada kombinasi antara melancholis

dan sanguinis, ataupun antara choleris dengan phlegmatis.

b) Kombinasi-kombinasi yang lain , seperti kombinasi antara

sanguinis dan choleris, ataupun melancholis dengan phlegmatis

akan saling menetralkan, jadi tak mungkin ada.

b. Tipologi Neo-Kantianisme

Salah seorang Neo-kantianis yang terkenal adalah Enselhans.

Karyanya dalam lapangan psikologi kepribadian adalah :

Characterbildung (1980). Berbeda dari kant, dia membatasi

temperament pada segi perasaan saja, sebab dia berpendapat

memang hanya itulah yang ada, apa yang disebut kant temperament

itu menurut dia pada hakekatnya adalah konstitusi afektif yang

menentukan kegiatan dalam hubungan dengan kehidupan kemuan.

Page 72: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

58

Kapribadian (character) orang nampak dari tindakan-tindakannya

dan tindakannya itu selalu tindakan kemauan, sedangkan kemauan

itu adalah penjelmaan dari pada temperament.

Adapun temperament itu tergantung pada 2 hal pokok, yaitu

a) Kepekaan kehidupan afektif, yaitu mendalam dan tidaknya

pengaruh perangsang

b) Bentuk kejadian afektif dan ini tergantung pada 2 hal, yaitu:

mobilitas perasaan, dan kekuatan perasaan.

Kedua hal diatas itu, yaitu kepekaan kehidupan afaektif

dan bentuk kejadian afektif, menimbulkan kekuatan penggerak

dari pada perasaan, dan selanjutnya ini merupakanimplus dari

motif kemauan.

Dalam pada itu Enselhans mengemukakan adanya dua

aspek watak (Character), yaitu:

(a) aspek formal, yang mencakup sifat-sifat:

konsequenz (konsekuen), yang menggambarkan

keseragaman tindakan-tindakan,

kekuatan (kemauan)

keuletan

kebebasan

(b) aspek material , yaitu arah dari pada kemauan, atau lebih

jelasnya arah tindakan apakah arah tindakan itu baik ataukah

buruk (Suryabrata, 2008: 55-61).

Page 73: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

59

c. Tipologi Siguad

Menurut bukunya Sujanto dkk, (2006:23). Galenus

menyusun tipologinya berdasarkan atas empat macam cairan

terdapat didalam tubuh manusia, maka Siguad, menyusun

tipologinya atas dasar empat macam fungsi tubuh, yaitu: Motorik,

Pernafasan, Pencernaan, dan Susunan syaaraf sentral.

Fungsi fisiologis yang manakah yang terkuat pada

seseorang, disitulah orang digolongkan. Karena itu Siguad juga

menggolongkan manusia atas empat golongan yaitu:

a. Orang yang kuat fungsi motoriknya, termasuk tipe maskuler,

dengan ciri-cirinya, anggota badannya serba panjang, berspir

dan serba bersudut.

b. Orang yang kuat pernafasannya, termasuk tipe respiratoris,

dengan ciri-cirinya, bentuk dadanya membusung, wajahnya

lebar.

c. Orang yang kuat pencernaannya, termasuk tipe degestif, dengan

ciri-cirinya, perutnya besar, pinggangnya lebar.

d. Orang yang kuat susunan syaraf sentralnya, termasuk tipe

serebal, dengan ciri-cirinya, langsing, tulang tengkoraknya

bagian atas besar sekali.

2. T

Page 74: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

60

2.4. HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN DALAM

PERSPEKTIF DAKWAH

2.4.1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara bahasa mempunyai makna bermacam-

macam;

,memanggil dan menyeru : النداء .1

2. Menegaskan atau membela, baik terhadap yang benar atau yang

salah, yang positif atau negatif.

3. Suatu usaha berupa perkataan atau pun perbuuatan untuk

menarik seseorang kepada suatu ailiran atau agama tertentu.

4. Do‟a (permohonan),

5. Meminta dan mengajak seperti ungkapan, da’a bi as-syai’ yang

artinya meminta dihidangkan ataudidatangkan makanan atau

minuman.

Secara terminologi, para ulama berbeda pendapat dalam

menentukan dan mendefinisikan dakwah. Sebagian ulama seperti

yang diungkapkan oleh Muhammad Abu al-Futut dalam kitabnya al-

Madkhal ila ilm ad-Da’wat mengatakan, bahwa dakwah adalah

menyampaikan (at-tabligh) dan menerangkan (al-bayan) apa yang

telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.Sebagian lagi

menganggap dakwah sebagai ilmu dan pembelajaran (ta‟lim)

(Faizah, dkk, 2006: 4-6).

Page 75: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

61

Dari sekian definisi dakwah yang telah dipaparkan, melihat

para ulama sepakat bahwa dakwah adalah suatu kegiatan untuk

menyampaikan dan mengajarkan serta memperaktekan ajaran Islam

di dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah mengandung pengertian

sebagai suatu kegiataan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,

tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan

berancana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara

individu mapun secara kelompok agar supaya timbul dari dirinya

suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengalaman

terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan

kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan. Dengan

demikian maka esensi dakwah adalah terletak pada ajakan,

dorongan, rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk

menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran demi untuk

keuntungan pribadiannya sendiri, bukan untuk kepentingan juru

dakwah/juru penerang.

2.4.2 Peranan Motivasi Dalam Proses Dakwah

Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu

menggerakan, mengarahkan, dan menompang tingkah laku manusia.

Motivasi mengarahkan tingkah laku individu kearah suatu tujuan

untuk menjaga dan menompang tingkah laku, lingkungan sekitar

Page 76: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

62

harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan

kekuatan-kekuatan individu tersebut.

Tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakan atau

menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai

tujuan tertentu. Tujuan motivasi seorang Da’i adalah menggerakan

atau mengacu objek dakwah (Mad’u) agar timbul kesadaran yang

membawa perubahan tingkah laku sehingga tujuan dakwah tercapai.

Dalam proses dakwah diharapkan seorang Da’i mampu menggerakan

atau menimbulkan kekuatan dalam diri Mad’u dan memimpin Mad’u

untuk bertindak sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang disampaikan.

Selanjutnya seorang Da’i dituntut untuk mengarahkan tingkah laku

Mad’u sesuai dengan tujuan dakwah kemudian menompang tingkah

laku Mad’u dengan menciptakan lingkungan yang dapat menguatkan

dorongan-dorongan tersebut (Faizah, 2006: 125-126).

Dengan demikian maka esensi dakwah adalah terletak pada

ajakan, dorongan (motivasi), rangangan serta bimbingan terhadap

orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran

demi untuk kepentingan pribadinya sendiri, bukan untuk

kepentingan juru dakwah/juru/penerang (Arifin, 2000: 6).

Page 77: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

63

2.4.3. Pendekatan Dakwah Dalam Pembentukan Kepribadian

Pendekatan system (system approach) adalah pendekatan yang

dipergunakan dalam aktivitas dakwah. Artinya aktivitas dakwah

tidak akan sukses tanpa adanya suatu unsur atau faktor tertentu

(Faizah dan Effendi: 70). Dalam pembentukan kepribadian

seseorang manusia, faktor intern (bawaan) dan faktor ekstern

(lingkungan) saling mempengaruhi, pribadi terpengaruh lingkungan

dan lingkungan terubah oleh pribadi. Faktor intern yang ada dalam

pribadi manusia terus berkembang, dan hasil perkembangannya

dipergunakan untuk mengembangkan pribadi tersebut lebih lanjut.

Secara psikologis, manusia sebagai objek dakwah dibedakan

oleh beberapa aspek:

1. Sifat-sifat kepribadian (personality traits) yaitu adanya sifat-sifat

manusia yang penakut, pemarah, suka bergaul, peramah,

sombong, dan sebagainya.

2. Inteligensi yaitu aspek kecerdasan seseorang mencakup

kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan berpikir,

kesanggupan untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

3. Pengetahuan (knowledge).

4. Keterampilan (skill).

5. Nilai-nilai (values).

6. Peranan (roles).

Page 78: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

64

Berdasarkan uraian diatas, maka dakwah dapat difinisikan

sebagai ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari/membahas

tentang segala gejala hidup kijiwaan manusia yang terlibat dalam

proses kegiataan dakwah.

Oleh karenanya dalam proses kegiatan dakwah dimana

sasarannya adalah manusia sebagai makhluk individu dan sebagai

mahluk sosial. Didalamnya melibatkan sikap dan kepribadian para

juru dakwah/penerang agama dalam menggarap sasaran dakwah

yang berupa manusia hidup yang punya sikap dan kepribadian

(Arifin, 2000: 17).

Page 79: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

65

BAB III

PELAKSANAAN ISTIGHATSAH KUBRO

DI PONDOK PESANTREN ATTAUHIDIYYAH TEGAL

MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA JAMA’AH

3.1 Tinjauan Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal

3.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Attauhidiyyah

Cikura-Bojong-Tegal

Awal berdirinya pondok pesantren Attauhidiyyah Cikura-

Bojong-Tegal, bermula dari gubug kecil atau pondok kecil yang

mengajarkan kepada santrinya ilmu agama, yaitu tentang ketauhidan.

Beliau adalah KH. Armia bin Kyai Kurdi, karena sosok seorang

Waliyullah sekaligus Ulama Besar, beliau bertegad untuk mengajak

masyarakat setempat untuk belajar ilmu agama, karena pada waktu itu

sangat memperhatinkan melihat suasana dan kondisi masyarakat yang

mengarah pada perubahan maksiat melanggar norma-norma agama

seperti tradisi sambung ayam dan mempercayai bahwa dukun dan

benda di sekelilingnya dapat membawa berkah.

KH. Armia merubah kebiasaan masyarakat dari kebiasaan

buruk menggantikanya dengan sentuhan religius yang

menumbuhkan kesadaran dan mengakui segala sesuatu yang dilakukan

adalah dilarang tuhan. Kemudian langkah yang diterapkan oleh KH.

Armia mengadakan pembinaan spiritual dengan pengajaran keagamaan,

Page 80: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

66

serta selalu mengajarkan tentang sopan santun, budi pekerti, etika agar

adzab yang mereka gunakan baik. Beliau pun selalu menuturkan

tentang rukun islam seperti, syahadat, shalat wajib lima waktu, puasa,

zakat dan haji, dan menuturkan tentang rukun iman.

Beliau adalah seorang waliyullah yang memperjuangkan

penyiaran agama Allah terutama ilmu tauhid. Akhlak ke arifan dan

ilmu agama yang dikuasainya membuat pengikut ajaran KH. Armia

semakin banyak dan kuat kepercayaanya bahwa tuhan itu satu, ada,

kekal tidak bisa dilihat tapi bisa di yakinkan melalui iman.

Diceritakan oleh Al-habib Abdurrahman bin Habib Abdullah

Bilfaqih, beliau adalah pengasuh Pondok Pesatren Darul Hadits Al

faqihiyyah Malang dan murid dari KH. Sa’id bin KH.Armia, sewaktu

beliau belum menjadi murid KH. Sa’id beliau melihat dengan mata

batin sebuah cahaya yang memancar keatas menembus kelangit dari

satu tempat, karena penyasaran beliau mencari sumber cahaya dari

berbagai daerah seperti Semarang, Demak, Pekalongan, hingga

sampailah beliau di Desa Cikura Bojong Tegal Jawa Tegah dan cahaya

tersebut berasal dari pemakaman umum. Beliaupun bertanya siapa yang

di makamkan disana? Amalan apa yang meyebabkan maqom tersebut

menglauarkan cahaya hingga menembus ke langit. Dan makam tersebut

adalah maqom KH. Armia bin Kyai Kurdi, seorang ulama yang selalu

mengajarkan kepada masyarakat sekitar tentang tauhid Kitab yang di

Page 81: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

67

kaji Imam Sanusi (Haul Almagfurah Al marhum KH. Armia Bin KH.

Kurdi, tausiyah KH. Achmad Sa’idi Bin KH. Sa’id, Januari: 2010).

Karena mengetahui ada salah satu makam waliyullah yang telah

memperjuangkan penyiarkan agama Allah, maka di dirikanlah pondok

pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong Tegal, ciri khas yang

membedakan dari pesantren ini pendalaman dalam bidang ilmu tauhid

di antaranya karya sayyid Abi Abdillah Muhammad bin Yusuf Sanusi

Al Khasani atau lebih dikenal dengan Imam Sanusi dan kitab-kitab

tauhid lainnya seperti Nuruzh Zholam, Kipayatul Awam, dan kitab

Ta’lim Mumtadiin karya KH. Sai’id bin KH.Armia.

3.1.2 Letak Geografis Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal

Lokasi Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong Tegal

yang terletak di dataran tinggi, yaitu posisinya di daerah pegunungan

tidak jauh dari objek wisata Guci Tegal Provinsi Jawa Tengah. Secara

geografis letak pondok pesantren ini cukup strategis, melihat

kondisinya gampang di jangkau dari berbagai penjuru seperti arah

Timur dari Kabupaten Slawi-Tegal, arah dari barat Bumiayu -

Kabupaten Brebes, dan arah yang menuju objek wisata Guci yang

secara otomatis melewati arah jalur yang menuju ke Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

Page 82: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

68

Berdasarkan observasi penulis (02 Januari 2010), letak pondok

pesantren ini berada di daerah yang udaranya segar, tanahnya subur dan

di tumbuhi banyak pepohonan jati dan cemara yang rindang sehingga

terhindar adanya tanah longsor dan suasananya tenang, serta jauh dari

keramaian kota.

Sebelum kemerdekaan, Desa Cikura ini dulunya adalah hutan

rimbat tidak berpenghuni hanya sebagian satu atau dua gubug kecil,

pada waktu itu jalannya masih berkrikil dan berbatu, karena siklus

perubahan zaman dan padatnya penduduk lambat laun mereka mulai

mengungsi di Desa Cikura akhirnya bertambah ramai dan jadilah

perkampungan Dusun Cikura, maka munculah berbagai fasilitas yang

mendukung keramaian Kelurahan Cikura seperti perbaikan jalan,

masuknya angkutan desa, masuknya PLN, TELKOM, PDAM, Stasiun

Televisi, Stasiun Radio, Tower, Hydrat umum, POM Bensin, beberapa

toserba, serta kios-kios yang menyediakan sembako, benar-benar telah

merubah kelurahan cikura menjadi kelurahan yang ramai ( Wawancara

Ust. Arif, 25 Oktober 2010).

Dari yang peneliti amati (31 Desember 2010 – 02 Januari 2011),

kepribadian penduduk setempat bisa dijadikan bahan panutan, karena

keramah-tamahannya dan kesopanannya. Dalam memberikan jamuan

terhadap tamu tidak segan-segan semua fasilitas yang ada dalam rumah

baik itu berupa makanan, fasilitas penginapan maupun kamar mandi

mereka layani. Mereka beranggapan bahwa semua orang adalah

Page 83: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

69

bersaudara, maka perlu adanya saling tolong-menolong, saling

mengasihi dan saling memberi kepada orang lain. Kegotong-royongan

dalam pembuatan masjid, selokan air, jalan, perlu kita jadikan contoh,

mereka berbondong-bondong berkerja sama tanapa pamprih dengan

semangatnya sambil membawa peralatan lengkap dengan cucuran

keringat tapi mereka pantang menyerah sebelum tanda bedug adzan

duhur tiba, setelah adzan dhuhur berkumandang mereka beristirahat

sejenak melaksanakan shalat dhuhur dilanjut lagi sampai waktu asyar

tiba. Penulis mengamati dari perkampungan mereka biasa-biasa saja,

rumahnya masih dibuat dari dinding bambu, adapun yang dibuat dari

lempengan kayu walaupun sebagian banyak sudah ada yang berdinding

semen, pasir. Tapi perekonomian mereka tercukupi, seperti kebutuhan

rumah tangga, kebutuhan pendidikan. Kebanyakan dari sumber

pencarianya adalah petani dan warteg walaupun sebagian merantau

berkerja di Jakarta, dan berkerja di perusahan-perusahan ternama. Jadi

perkampungan cikura dan sekitarnya tidak ada yang menganggur.

3.1.3. Sekilas Tentang Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren-Talang-

Tegal

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren-Talang-Tegal yang

megah seperti sekarang ini merupakan hasil perjuangan syiar guru-guru

besar pengasuh pondok pesantren Attauhidiyyah. Di bawah ini akan

Page 84: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

70

dipaparkan beberapa urutan para pengasuh Pondok Pesantren

Attauhidiyyah dan juga berdasarkan tahun kepemimpinannya.

3.1.3.1. KH. Abu Ubaidah

Sekitar tahun 1870 M, KH. Abu Ubaidah mendirikan

Pondok Pesantren yang pada mulanya terletak di komplek

Masjid Ubaidillah Giren Talang Tegal, yang sekarang

digunakan sebagai Madrasah Attauhidiyyah dan sebagaian

untuk Pondok Pesantren Putri meneruskan estafet perjuangan

dari pendahulunya yaitu Mbah Giri, dimana sebagian orang

mengatakan bahwa Mbah Giri adalah kerabat dari Sunan Giri,

atau bahkan Sunan Giri itu sendiri (Sumber Ust. Purwanto, 23

Maret 2011).

Beliau sejak muda termasuk orang yang tekun menuntut

ilmu agama, dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Di antara

Guru Besar Beliau adalah syeh Ubaidillah di Jawa Timur dan

Mbah Anwar, Lemah duwur, Mbah Anwar adalah salah satu

Ulama Besar dari Jawa yang menetap dan mengembangkan

ilmunya di Nakah Almukaromah hingga maqom beliau juga

terdapat di sana. Selain KH. Abu Ubaidah Ulama yang pernah

menimba ilmunya adalah KH. Arima, Kyai Ramdlon dan KH.

Sholeh Pekuncen. KH. Ubaidah juga pernah nyantri di Mbah

Cholil Bangkalan. Bahkan beliau temasuk salah satu santri yang

Page 85: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

71

dipercaya oleh Mbah Cholil untuk ikut mengajar di pondok

tersebut, yang menurut kabarnya santri yang pernah di didik

oleh beliau adalah KH. Hasyim Asy’ari, Tebu Ireng.

Sepeninggal Beliau pada tanggal 15 jumadil Tsani,

sekitar tahun 1936 M/ 1357 H kepemimpinan pondok pesntren

di percayakan kepada santri Beliau yaitu KH. Sa’id bin KH.

Armia yang sekaligus sebagai menantunya.

3.1.3.2. KH. Sa’id bin KH. Armia (1936-1975)

Beliau lahir di Desa Cikura Kecamatan Bojong, yang

masih wilayah Kabupaten Tegal, sekitar tahun 1896 putra dari

seorang Ulama Besar KH. Armia bin Kyai Kurdi dengan Nyai

Aliyah. Secara silsilah kyai Kurdi adalah keturunan dari Raden

Suroprono yang menjadi putra dari Raden Dadungawuk

bangsawan kerajaan Mataram. Selain KH. Sa’id, Kh. Armia

juga dikaruniai putra-putri yang lain diantaranya Kyai Sanadi,

Kyai Abdul Kholik, Kyai Rois dan juga seorang putri.

Tanda-tanda bakal menjadi Ulama Besar sudah terlihat

saat beliau masih kecil. Sebagaimana saat beliau baru berusia 3

tahun dikabarkan oleh seorang Ulama Besar dari Hadromaut

bahwa ia kelak akan menjadi Ulama Besar. Begitu juga

diketahui oleh KH. Abu Ubaidah selaku gurunya, saat KH. Sa’id

muda sedang tidur bersama-sama dengan santri lainya di Masjid

Page 86: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

72

Giren, dari dada beliau memancarkan cahaya yang terang

benderang menembus kearah langit.

Selain sebagai pemangku pondok di Giren, pada saat

yang bersamaan KH. Sa’id juga sebagai pengasuh pondok

Cikura menggantikan kedudukan KH. Armia ayah kandungnya.

Pada hari selasa bertepatan dengan tanggal 20 Rajab 1395 H

atau sekitar tahun 1975 beliau menghadap kehadirat Illahi

robby. Pada saat itu seperti tahun-tahun sebelumnya beliau

mengistiqomahkan setiap tanggal 20 rajab dijadikan hari

peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW di Pondok

Pesantren Giren. Yang seakan Beliau telah mengetahui hari

dimana Beliau akan menghadap kepada Allah SWT.

Beliau meninggalkan beberapa kitab yang sangat

bermanfaat dari tulisan tangan beliau sendiri, diantaranya Kitab

Ta’limul Mubtadi’in Juz awwal dan Kitab Ta’limul Mubtadi’in

Juz Tsani.

3.1.3.3. Kyai Musthofa bin KH. Sa’id

Setelah meninggalnya KH. Sa’id untuk sementara

kepemimpinan Pondok Pesantren giren dipegang oleh putra

beliau dari Nyai Nafsiah, yakni Kyai Musthofa. Tapi saying,

atas kehendak Allah SWT, Kyai Musthofa hanya dapat

meneruskan perjuangan ayahhandanya dalam kurun waktu

Page 87: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

73

singkat yaitu sekitar 5 tahun 1975 sampai tahun 1980, sejak itu

pondok pesantren mengalami vacuum (kemandegan) krena

putra-putri KH. Sa’id dari istri Nyai Hj. Jamilah masih kecil-

kecil. Pada saat itu kegiatan yang masih tetap berjalan adalah

pengajian santri putrid dan pengajian Selasananbagi kaum Ibu-

ibu yang diasuh langsung oleh Ny. Hj. Jamilah.

3.1.3.4. KH. Achmad Sa’idi bin KH. Sa’id (1984 - sekarang)

Pada tahun 1984 sekembalinya dari menuntut ilmu, atas

desakan dari keluarga dan Guru-guru Beliau, KH. Achmad

Sa’idi yang masih tergolong muda yakni dalam usia 23 tahun,

diperintahkan untuk memangku kembali kepemimpinan pondok

pesantren giren setelah mengalami kevacuman sepeninggalan

Kyai Musthofa yang juga sebagai kakak Beliau.

Kemudian beliau berpindah dari satu pesantren ke

pesantren lainnya, antra lain Beliau berguru ke Banten,

Kempek-Cirebon, dan ilmu hadits dari Wali besar Prof. Dr.

Ustadul Imam Habib Abdullah bin Habib bin Abdul Qodir Bil

Faqih di Pondok Pesantren Darul Hadits Malang, Jawa Timur.

Kepengasuhan Pondok Pesantren Attauhidiyyah KH.

Achmad Sa’idi di dampingi oleh adiknya KH. Muhammad

Chasani, merupakan pengasuh Pondok Pesantren Attauhidiyyah

Page 88: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

74

Giren sekaligus merangkap sebagai pengasuh Pondok Pesantren

di Cikura.

Tahun 1992 beliau merintis untuk membangun pondok

pesantren yang lebih memadai, dimulai dengan membeli

sebidang tanah disebelah timur pondok pesantren yaitu di desa

Kaligayam-Pesayangan dari dana beliau sendiri. Pada tahun

1995 pembangunan gedung baru Pondok Pesantren

Attauhidiyyah-Giren segera dimulai. Sejak itu kegiatan belajar

mengajar santri terbagi dua, sebagian menempati pondok lama

dan sebagian lagi pondok yang baru.

Memasuki tahun 2001 secara keseluruhan pengajian

dipindahkan kepondok yang baru. Sedangkan pondok yang lama

di komplek Masjid Giren digunakan untuk mukim dan pengajian

santri putri.

3.1.4 Aktivitas Kegiatan Di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-

Bojong-Tegal

Dalam aktivitasnya, Pondok Pesantren Attauhidiyyah lebih

memfokuskan dakwahnya pada internal atau dalam pondok, yakni

memaksimalkan pembinaanya terhadap santri-santrinya yang ada di

pesantren.

Aktivitas yang dilakukan KH.Achmad Sa’idi dan saudaranya

KH. Muhammad Chasani merupakan satu rangkaian kegiatan rutin

Page 89: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

75

yang ada di pesantrenya dalam bentuk pendidikan dan pengajian,

rutinitas pendidikan dan pengajian telah di jadwalkan secara teratur,

mulai pengajian harian, pengajian mingguan, pengajian bulanan,

pengajian tahunan seperti memperingati Haul Al maghfurllah Al

marhum KH. Armia Bin KH. Kurdi.

Rutinitas pendidikan dan pengajian di pondok pesantren

tersebut dapat penulis golongkan kedalam jadwal Kegiatan pondok

Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal sebagai berikut:

1. Kegiatan Harian

Pengajian harian ini dilakukan oleh KH. Achmad Sa’idi langsung

setiap hari. Untuk lebih rincinya, jadwal harian tersebut disusun

secara sistematis dan urut. Adapun materi yang diajarkan di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal, khususnya untuk

santri putra adalah sebagai berikut : (wawancara, Ustad Fathul

Mubin, 28 oktober 2010) .

PELAJARAN EKSTRA KULIKULER

No.

BA’DA SUBUH

Sorogan Juz Amma

Ust. A. Wahid Ust. A. Joriqin Ust. M. Ilyas Ust.

Abdurouf

1. Slamet Ari Yanto sum Misbahul Munir Khoiri

rosidin

Page 90: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

76

2. Imam Hasan Deni Eko cs

3. Ari Yanto tem.. Gholib Iqbal Kholil

4. Ahmad guci Fauzal Eko guci Luri

5. Hajir Yogi Hamid Fendi

6. Ulil alhabab Abdul jamil Taufan Rofiq

7. M. zaky M. Sobirin Ihsan Rozaq

8. Bahrul Amik Ris munandar M. Salafuddin Aziz guci

No.

BA’DA SUBUH

Sorogan al quran

Ust. Musta’in M. Shoban

1. Mubin Suqron

2. Rizal Nasihuddin

3. Beni Imamudin

4. Abdul Wahab Saefullah

5. Umam Wildan

6. Hasan Huda

7. Ahmad As’ari

8. Trio Samsudin

9. Nasiruddin Syukur

10. Bisri

BA’DA DZUHUR

Page 91: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

77

No. Kelas Pelajaran Pengajar

1. Kelas 4 Qowaidaidul baghdadiyah Ust. Ilyas Dan Ust.

Rouf

2. Kelas 5 dan 6 Sulamun najah Ust. Suhro Wardi

3. Tsanawiyyah Alfiyah Ust. Musta’in

BA’DA AS’YAR MUSYAWARAH KITAB

Masing-masing kelas

- Kitab Fiqih

- Kitab Nahwu, Sorof

- Tauhid

BA’DA MAGHRIB

No. Pelajaran Kelas Penyorog

1. Risalah awal - Ust. Fatikhin & ust. Toriqin

2. Qoidul bahdadiyah - Ust. Suhro Wardi & Ust. M.

Ilyas

3. - Kelas 5 Ust. Abdul Wahib

4. - Kelas 6 Muhamad Shobahan

5.

- Kelas 1,2 & 3

Tes

Ust. Mustain

Page 92: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

78

Pengajian idhofiyah ba’da isya selesai jam 20.30 wib dan di teruskan dengan

musyawarah

JADWAL MUADZIN DAN IMAM

No. Waktu shalat Muadzin Imam

1. Dhzuhur Abdulrahman Ust. Toriqin

2. Asyar Abdul wahib M. Shoban

3. Maghrib Sukron Ust. Fatihin

4. Isya Ulil albab Ust. Ilyas & Ust

rouf

5. Subuh Afaz Ust. Musta’in

Pimpinan pembacaan mudhoriyah: Abdurouf dan ahmad fauzan (Afaz)

Pimpinan pembacaan Rotib: Ust. Abdurahman dan Ust. Abdurouf

BA’DA ISYA

No. Kelas Pelajaran Penyorog

1.

Kelas 4

Sabtu, Ahad, Senin Ust. Mahmud

Selasa, Rabu, kamis Ust. Abdul

wahib

3. Kelas 5 Muhtasor Jidan Ust. Suhro wardi

4. Kelas 6 Muhtasor jidan Ust. Musta’in

5. Tsanawiyah Tafsir jalalain Kyai Hasan Bisri

Page 93: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

79

WALI KELAS

Kelas Wali kelas

Kelas 4 Ust.Abdul Wahib

Kelas 5 Ust. Muhammad shoban

Kelas 6 Ust. Ahmad Toriqin

Kelas 1 ts Ust. Suhro Wardi

Kelas 2 ts Ust. Musta’in

Kelas 3 ts Ust. Mahmud

Pengawasan kelas 4 ba’da asyar hari Rabu dan Ahad Ust. Musta’in, hari

lainnya Ust. Abdul Wahib.

Dengan jadwal pengajian tersebut, santri diharapkan untuk bisa

mengikutinya dengan disiplin, terutama bagi santri yang mukim di

pesantren.

Hal ini untuk menjadi kebiasaan dan sebagai tata tertib yang

sudah di peraturkan sehingga harapan santri bisa bertanggung jawab

dalam menjalankan aktifitas yang sudah di tetapkan pondok pesantren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal. Rutinitas lain yang di lakukan

santri setiap harinya yaitu melakukan aktifitas sebelum subuh sekitar

pukul 03.30 wib. dibangunkan untuk melaksanakan shlat malam (shalat

tahajud) di lanjut dengan berzdikir menunggu datangnya waktu subuh.

Sehabis shalat subuh santri membaca kitab Ratibul Attos, Ratibul

Haddad, Al qosidatul mudhoriyah, Al asmaul Husna, da’uwatu

Mubarokah, dan membaca Al Quran.

Page 94: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

80

2. Kegiatan Mingguan

Pengajian mingguan ini dilaksanakan seminggu dua kali yaitu hari

jum’at dan hari selasa biasanya di ikuti berberapa santri kalong dari

berbagai daerah, dalam pengajian ini membahas beberapa kitab

diantaranya:

Hari jum’at:

Kitab Dasuki

Kitab Hikam

Sulaman tofiq

Hari selasa:

Fathul Masjid

Mihajul Qoim

Minhajul Abiding

Kifayatul Awal (khusus selasa manis dan selasa kliwon)

3. Kegiatan Bulanan

Di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal selalu

melakukan Pengajian bualanan seperti melakukan kegiatan istighatsah

kubro pada malam Jum’at Kliwon, dan jama’ahnya yang hadir ribuan

orang itu dari berbagai daerah seperti, Tegal, Brebes, Pemalang,

Pekalongan, Cirebon, Indramayu, Purbalingga, Wonosobo, Kebumen,

mereka berantusias mengikuti kegiatan istighatsah.

Kegiataan istighatsah ini dilakukan setiap bulan, dengan tujuan

santri bisa menjadi berubah dalam sikap kepribadiannya, yang selama

Page 95: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

81

dalam hidupnya melakukan banyak kemaksiatan atau melakukan

perbuatan-perebuatan dosa, sehingga mereka benar-benar bertobat

minta ampun kepada Allah. Setiap kali orang mengikuti kegiatan

istighatsah kubro malam jum’at kliwon mereka ketagihan dan pengin

mengikuti lagi bahkan sampai menunggu menghitung hari sampai

waktunya tiba.

Ada kejadian keajaiban aneh air yang sudah di do’akan sehabis

kegiatan istighatsah sudah selasai setelah mau di minum rasanya

berubah menjadi rasa kelapa muda/ degan. Banyak orang yang

membawa airnya dari rumah, dan ada yang beli air botolan dengan

maksud air tersebut untuk penglarisan bagi pedagang, bagi petani

sebagai campuran obat untuk tanaman sawahnya supaya tanamanya

tumbuh baik dan tidak terkena ulat atau terkena hama perusak tanaman

dan ada yang di gunakan yang lain seperti tolak bala, pengasihan.

Mereka pun mempercayai bahwa semua itu adalah pemberian Allah

tapi pelantaranya melalui kegiatan istighatsah kubro dengan air

tersebut mereka mendapat berkah. Adapun keajaiban lain, kolam

mandi yang biasa untuk mandi, ternyata ada khasiat yang bisa

menyembuhkan penyakit kulit, sepertu kulit gatal-gatal, panu, jerawat

dan sebagainya (Sumber Ust. Mumin Mufhti, 23 Juni 2010).

4. Pengajian Tahunan

Page 96: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

82

Setiap tahunnya selalu bisa mengadakan haul Bapaknya KH.

Armia Bin KH.Kurdi secara besar-besaran untuk mengenang

perjuangan KH. Armia dalam mensyiarkan agama Allah terutama

ilmu-ilmu tauhid. Dan setiap di adakan haul maka ribuan orang baik

ulama maupun para Habaib dari berbagai daerah hadir untuk

memperingati haul KH. Armia.

Mereka berantusias berbondong-bondong hadir mengikuti

pengajian haul Almarhum Almaghfurllah KH.Armia untuk

mengenang jasa-jasanya dalam mensyiarkan agama, juga seorang

Waliyullah sekaligus ulama besar pada zamannya.

Pernah di ceritakan, sebelum penjajahan di zamannya ada

seorang dukun sakti mandra guna, dukunnya bernama Tahil yang

artinya “mustahil” karena mustahil tidak ada satupun orang yang bisa

mengalahkannya, mereka pada ketakutan dan berpindah alih mengikuti

perintahnya, lama-kelamaan menjadi-jadi tingkah lakunya seperti

Firaun yang menganggap dirinya sebagai tuhan, dengan tingkah laku

seperti itu KH.Armia geram terhadapnya karena seorang waliyullah

kekasih Allah maka dengan izin Allah KH.Armia bisa mengalahkanya,

dengan mengangkat gunung dan membalikannya lalu menggencetkan

diatas seluruh tubuhnya dengan ucapan “anjing” maka gunung itu

diberi nama anjing. Sampai sekarang gunung tersebut masih ada dan

kokoh dengan bentuk atas membesar merucut kebawah (Ust.

Purwanto, Mei 2010).

Page 97: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

83

Selain pengajian haul, juga ada imtihan/akhirusannah dan haflah

Alfiyah yang dilaksnakan setiap setahun sekali, dengan tujuan untuk

tes menguji kemampuan ilmunya yang sudah di dapat selama setahun.

Selain itu juga ada pentas seni yang menceritakan tokoh-tokoh besar

penyebar agama islam yang di dalam cerita itu menengahkan tentang

ilmu ketauhidan dengan di akhiri mauhidhoh khasanah.

Keberadaan santri yang mengaji di pondok pesantren dapat di

klasifikasikan kedalam tiga bagian diantaranya:

1. Santri yang belajar di pesantren sekaligus sekolah madrasah dan

kejar paket C (pendidikan formal), mereka adalah santri mukim yang

belajar di pesantren sekaligus sekolah madrasah seperti: Ibtidaiyah,

Tsanawiyah, Aliyah, dan kejar paket C setara SMP, dan setara

SMA.

2. Santri yang belajar di pesantren dan madrasah (pendidikan non

formal), mereka adalah santri non mukim yang hanya belajar di

pesantren dan Madrasah Diniyah seperti: Play group, Awwaliyyah,

wustho, Ulya.

Santri yang hanya belajar di pesantren, seperti pengajian

umum malam kamis dan malam minggu di pondok pesantren

Attauhidiyyah Giren-Talang-Tegal. Malam jumat dan malam selasa di

Pondok pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal, dan hari selasa

pagi pengajian untuk Ibu-ibu di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Giren-

Talang-tegal. Mereka adalah santri laju (santri kalong), yang notabelnya

Page 98: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

84

ada yang dari Pelajar, Mahasiswa, Pejabat, POLRI, TNI, Petani,

Pedagang, Nelayan, Tukang becak.

3.1.5. Istighatsah Kubro Malam Jumat Kliwon Sebagai Salah Satu

Kegiatan Di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong Tegal

Kegiatan keagamaan yang masih berjalan secara tradisional

seperti kegiatan istighatsah adalah merupakan salah satu benteng

untuk menghadapi gejolak kemerosotan moral da krisis akidah yang

diderita oleh umat Islam. Salah satunya adalah kegiatan istighatsah

kubro di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

Disinilah akan kita lihat dampak dari kegiatan istighatsah

kubro terhadap jama’ahnya. Apalagi ajaran Islam sebagai suatu

ajaran tidaklah berarti, manakala ia tidak dimanifestasikan dalam

action amaliah. Kegiatan istighatsah kubro adalah dari bermacam-

macam cara berdakwah yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Cikura Bojong Tegal secara sadar dan berencana.

Kegiatan istighatsah kubro ini merupakan salah satu dari sekian

banyak jumlah istighatsah yang diselenggarakan oleh suatu yayasan

pendidikan pondok pesantren atau lembaga islam lainnya yang

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dalam pengalaman

keagamaan dari para anggotanya yaitu seluruh jama’ah yang

mengikuti istighatsah tersebut.

Page 99: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

85

Di samping itu, keberadaan kegiatan istighatsah kubro juga

merupakan bentuk kegiatan dakwah yang sekaligus menjadi wadah

komunikasi antara sesama muslim yang mengikuti kegiatan

istighatsah kubro malam jum’at kliwon di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah tersebut.

Dengan demikian maka kegiatan istighatsah kubro di sini

adalah suatu kegiatan yang berisikan do’a-do’a dan dzikir yang

dilakukan secara berjama’ah yang di pimpin oleh KH. Achmad

Said’I pengasuh Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong

Tegal. Melalui sebuah acara yang bernama istighatsah kubro, beliau

sengaja mengajak umat Islam untuk lebih mengenal dan

mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu kegiatan istighatsah

kubro merupakan bagaian dari dakwah Islamiyah yang menyeru

kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Kegiatan istighatsah yang selama ini dianggap hanya

berkaitan dengan kebutuhan ruhaniyah (ibadah pada Allah SWT)

saja, ternyata juga merupakan faktor penting dalam merubah tingkah

laku kepribadian para jama’ah. Hal itu dapat dilihat dari adanya

dampak positif terhadap amal ibadah dan perilaku muslim.

Pengaruh positif itu ditunjukkan dengan bukti sederhana bahwa

seorang muslim terkadang menjadi jauh lebih baik setelah

melakukan berdzikir dan berdo’a. sebagaimana yang telah

disebutkan, istighatsah selapan adalah satu wadah kegiatan yang

Page 100: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

86

mempunyai tujuan untuk membentuk muslim yang baik, bertaqwa

dan berbudi luhur.

3.2. Pelaksanaan Kegiatan Istighatsah Kubro Malam Jumat Kliwon Di

Pondok Pesantren Attauhiiyyah Cikura-Bojong-Tegal.

3.2.1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Istighatsah

Dalam pelaksanaan acara kegiatan istighatsah kubro

malam Jum’at kliwon di Pondok Pesantren Attauhidiyyah

Cikura- Bojong- Tegal dimulai sehabis Shalat Isya yaitu pukul

20.00 WIB- selesai. Sedangkan rangkaian acara istighatsah dapat

penulis sebutkan sebagai berikut:

1. Pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

2. Tahlilan.

3. Tausiyah Kyai setempat, tausiyah pengasuh pondok, tausiyah Al

Habaib dari Luar Negeri

4. Pembukaan istighatsah oleh pengasuh Pondok KH. Achmad Sa’idi

dengan pembacaan diantaranya adalah:

Istighfar 3x.

Syahadat 1x.

Pembacaan Kosidah Shlawat Mudhoriyah.

Pembacaan Asamaul Husna

Munajat

Do’a istighatsah yang yang dibacakan oleh para Kyai, para Ulama,

Para Al Habaib.

Page 101: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

87

3.2.2. Materi Istighatsah

Materi istighatsah adalah serangkaian dzikir dan doa

istighatsah itu sendiri. Doa istighatsah adalah serangkaian dzikir-

dzikir tertentu dan doa-doa tertentu yang harus di baca dalam jumlah

tertentu. Secara umum, doa istighatsah tidak berbeda dengan doa

lainnya, hanya saja doa istighatsah mempunyai elemen dasar yang

menjadi karakter yang berbeda dengan doa lainnya. Adapun elemen-

elemen dasar dalam doa istighatsah, sebagaimana yang banyak di

amalakan oleh sebagaian besar umat Islam Indonesia adalah sebagai

berikut:

1) Tawassul

Tawassul adalah dari bahasa arab artinya “berperantara”.

Sedangkan istighatsah adalah berperantara dengan kekasih Allah.

Seperti bertawassul kepada Rasulullah, Wali-wali Allah, Kyai dan

sebagainya.

Kalimat yang digunakan dalam bertawassul menujukan

kepada siapa yang dijadikan sandaran atau perantara. Biasanya

nama-nama tersebut di khususkan dengan dihadiahkan bacaan

surat Al-fatikhah sebagai muqoddimah (pembukaan) dalam

rangkaian doa istighatsah.

2) Qira’at al-Quran

Page 102: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

88

Karakter lain yang menjadi ciri dalam doa istighatsah adalah

qiratul al-quran yakni membaca ayat-ayat al-quran dengan

jumlah tertentu. Surat yang di baca dalam istighatsah di antaranya

adalah surat al-Fatihah, surat yasin, atau bahkan tahtiman al-

Quran artinya membaca al-quran 30 juz secara berjamaah.

3) Istighfar

Istighfar atau kalimat permohonan maaf atau permohonan

ampunan kepada Allah merupakan merupakan salah satu ciri

dasar yang menjadi karakter dalam serangkaian doa istighatsah.

Kalimat yang biasa digunakan استخفرالله الحظيم yang artinya “aku

memohon ampunan kepada Allah yang maha agung”. Dalam

istighatsah, kalimat istighfar biasanya di baca 100 kali.

4) Dzikir bi-Asma Allah

Materi lain yang menjadi karakter dan terkait erat dengan

doa dan istighatsah adalah dzikir yaitu berdzikir dengan Asma-

asma allah yang harus di baca dengan jumlah tertentu. dzikir

bertujuan agar manusia melakukan perbuatan baik dengan

menghindarkan diri dari kejahatan.

5) Shalawat Nabi

Pada dasarnya, bacaan shalawat atas nabi itu harus diucapkan

(dibaca/didzikirkan) oleh setiap muslim dan orang mukmin

dimana saja dan dalam keadaan apapun. Dalam keadaan doa,

maka isi bacaan doa itu harus ada bacaan shalawat atas Nabi yang

Page 103: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

89

dapat di baca diawal, di pertengahan dan di akhiri bacaan

tersebut. Jika tidak, maka doa tersebut tetahan di antara langit dan

bumi serta tidak naik barang sedikit pun.

Bacaan shalawat biasanya beragam dan di baca dengan

jumlah tertentu pula. Shalawat yang bisa di gunakan adalah

shalwat atas Nabi seperti bacaan shalawat ;

اللهم صل على سيدنا محمد

6) Doa-doa

Sebagai penutup serta acara inti dari istighatsah adalah

pembacaan doa yang di baca oleh imam istighatsah dan diamini

oleh jamaah. Biasanya doa yang dibaca tergantung imam

istighotsah yang menentukan dan jamaah tinggal mengamini

secara jamaah.

3.2.3 Jama’ah Istighatsah

Jamaah istighatsah juga merupakan unsur terpenting dalam

setiap penyelenggaraan istighatsah. Objek istighatsah adalah manusia

yang menjadi sasaran dakwah. Jamaah istighatsah merupakan

kelompok mukmin tertentu baik laki-laki maupun perempuan yang

mempunyai keterlibatan secara aktif dalam acara istighatsah.

Pentingnya keberadaan jamaah dalam istighatsah di dasarkan atas

pemahaman bahwa serangkaian dzikir dan berdoa yang dilakkan

Page 104: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

90

secara jamaah lebih utama dari pada dzikir dan berdoa secara

sendirian.

Dalam pelaksanaan istighatsah , jamaah biasanya dari

berbagai kalangan atau berbagai lapisan masyarakat. Mereka datang

dengan kesadaran bahwa acara istighatsah mempunyai makna dalam

kehidupan mereka, setidaknya dapat menjadikan ketenangan batin

dalam hidup mereka. Disamping itu, alasan jamaah itu sendiri juga

dapat menarik seseorang untuk hadir dalam acara istighatsah.

Dengan istighatsah meraka dapat berkumpul dengan anggota

jamaah lainya sehingga menimbulkan rasa persaudaraan dan

kebersamaan sehingga dapat dikatakan bahwa istighatsah tidak saja

bermakna ritual atau ibadah, tetapi juga mempunyai makna sosial

karena keterlibatan jamaah dalam setiap acara istighatsah.

Adapun keistimewaan Pondok Pesantren Attauhidiyyah

yang sering kedatangan tamu besar diantaranya adalah:

a). Kedatangan Tamu Besar Dari Dalam Negeri dan Luar Negeri

Merupakan keistimewaan tersendiri kedatangan tamu

Ulama besar, bukan sekedar Ulama biasa tetapi mereka adalah wali-

walinya Allah. Kedatangan mereka bukan saja untuk silaturahmi

akan tetapi kedatangan mereka menularkan ilmunya kepada santri

dan kesempatan ini dimanfaat benar oleh para santrinya, misalkan

saja berebutan salaman dengan para Syekh-syekh dengan harapan

mendapatkan berkah dari para Ulama.

Page 105: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

91

Beberapa para Ulama Besar yang hadir mengunjungi

Pondok Pesantren Attauhidiyyah ialah:

1. Al Alim Al Alamah Habib Zein bin Smith dari Madinah, tahun

2000.

2. Al Alim Al Alamah Habib Salim Asy Syatiri, Tarim Republik

Yaman, tahun 2003.

3. Syaid Abbas Al Maliki, tahun 2004.

4. Cucunda Syech Abdul Qodir Al Jaelani yaitu Syech Afifudin Al

Kaelani Al Jaelani Al Qodiri Al Baghdadi dari Baghdad, Irak

tahun 2005.

5. Al Habib Abdullah Bin Ali Al Athos (munshib besar Al Athos

dari Yaman) tahun 2010.

6. Syech Rojab Subchidib dari Syuriyah tahun 2010.

7. Guru Besar Al Anam Al Habib Syarif Bin Abdullah Bin Umri

Syafi’i dari Yaman, tahun 2010.

8. Syech Kholil dari Libanon, tahun 2011.

9. Al Habib Soleh dari Tegal.

10. Al Habib Jaffar dari Jakarta.

b). Kedatangan Tamu Dari Pejabat Tinggi, TNI, POLRI

Pondok Pesantren Attauhidiyyah selalu kedatangan tamu-

tamu besar pejabat tinggi negara, mereka berantusias mendukung

pelaksanaan kegiatan keagamaan. Runtuhnya islam disebabkan

karena perpecahnya agama, dengan pelaksanaan keagamaan seperti

Page 106: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

92

kegiatan istighatsah kubro mempererat ikatan silaturahmi dan dapat

mempersatukan persaudaraan Bangsa Indonesia.

Kedatangan tamu pejabat tinggi Negara, POLRI dan TNI di

pondok pesantren attauhidiyyah diantaranya yaitu:

1. Almarhum KH. Adul Rohman Wahid (Gusdur) mantan Presiden

RI.

2. Prof. Dr. KH. Said Aqil Syiraj (ketua umum PBNU)

3. Menteri Agama RI (Surya Dharma Ali)

4. Prof. Dr. mahfudz MD (ketua Mahkamah Konstitusi)

5. Letjend. Kurdi Mustofa (Utusan khusus SBY)

6. Raja Samo Samo (Ambon)

7. Raja Tubagus (Banten)

8. Pejabat TNI pada Sertijab

9. Brig IV Dewan Ratna Tegal

c). Kedatangan Artis dan Selebritis

Kegiatan istighatsah kubro disambut hangat oleh artis dan

selebritis, kedatangan para artis disambut hangat penuh dengan ceria

oleh pengunjung. Jarang sekali kegiatan istighatsah dimanapun

kedatangan para artis dan selebritis. Inilah yang menjadikan

keistimewaan kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah.

Page 107: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

93

Adapun kedatangan tamu artis dan selebritis yang pernah hadir

dalam pengajian di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-

Tegal yaitu:

1. Muchsin Alatas

2. Sumanto Pemakan Daging Mayat Manusia

3. Ketua Umum Anak Funk’s Jalanan Jakarta

3.2.4 KH. Achmad Said’I (imam istighatsah)

Di antara unsur terpenting dalam penyelengarakan

istighatsahah adanya imam atau kyai yang memimpin acara

istighatsah secara berjamaah dan dalam majelis istighatsah. Hal ini

merupakan suatu kemutlakan (yang harus ada) dalam setiap

penyelenggarakan istighatsah.

Kebanyakan imam istighatsah adalah kyai yang dipandang

masyarakat mempunyai kearifan dilingkungan masyarakat. Imam

istighatsah harus mempunyai kemampuan khususnya ilmu agama

yang dianggap lebih dan mempunyai integritas akhlak yang luhur,

sehingga nampak menojol kearifaanya. Konsepsi kyai atau ulama,

secara antropologis sebagai orang-orang yang mempunyai kharismtik

dalam bidang agama.

Peran kyai dalam menjadi imam istighatsah merupakan simbol

dari fungsi kyai atau ulama sebagai pemimpin sosial keagaman dalam

masyarakat muslim. Fenomena ini mengindikasikan bahwa struktur

sosial dalam masyarkat muslim menempatkan kyai sebagai suatu

Page 108: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

94

variabel penting yang tidak dapat dilepaskan dari kesatuan entitas

sosial kemasyarakatan. Dan fungsi kyai sebagai pemimpin ritual

keagamaan masih melekat dan terpelihara sebagai fungsi khas dalam

struktur masyarakat merupakan pemimpin moral, keagamaan dan

sosial.

3.2.5 Prosesi Pelaksanaan Kegiatan Istighatsah Kubro

Proses pelaksanaan kegiatan istighatsah yaitu di awali dengan

shalat Isya berjama’ah, kemudian pembacaan maulid Nabi

Muhammad SAW bersama para jama’ah dibarengi dengan tabuhan

rebana sehingga waktu makhalul qiyam para jama’ah bisa menyayikan

pujian-pujian Nabi dengan khusyuk dan menangis , setelah selesai di

lanjut dengan pembacaan tahlil yang di pimpin oleh KH. Bisyri ulama

setempat. Kemudian pembacaan tahlil di lanjut dengan tausiyah ulama

setempat, pengasuh pondok pesantren KH. Achmad Said’I dan

saudaranya KH. Muhammad Chasani dan tausiyah dari Al Habib dari

tamu luar Negeri. Kemudian acara inti istighatsah yang di buka dan di

pimpin langsung oleh pengasuh pondok KH. Achmad Said’I dengan

pembacaanya diantaranya pembacaan istighfar 100 x, dua kalimat

syahadat, dilanjut dengan pembacaan kosidah shalawat modhoriyyah,

pembacaan asmaul husna, kemudian dilanjutkan dengan bermunajat

bersama-sama dengan memohon hajatnya masing-masing sampai

meliangkan air mata, dengan khusyuknya jama’ah berdo’a untuk

meminta segala hajatnya terkabul dan yang terakhir pembacaan do’a

Page 109: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

95

istighatsah yang dido’akan Kyai setempat, para ulama, dan para Al

Habib.

Para jama’ah yang berdatangan dari berbagai daerah ada yang

dari kota Tegal itu sendiri dan ada yang dari luar kota seperti kota

Brebes, Cirebon, pemalang, pekalongan, Banjarnegara, Kebumen,

Purbalingga, Banyumas, Purwoketo,Cilacap, dan sebagainya. Mereka

berdatangan dengan serombongan mobil membanjiri tempat

pelaksanaan istighatsah. Biasanya ketika para jama’ah datang mereka

menyempatkan berziarah ke makam Syekhuna KH. Armia bin Kyai

Kurdi yaitu tokoh ulama sekaligus pendiri pondok tersebut.

Kedatangan para jama’ah tidak ketinggalan dengan membawa

tikar dari rumah ataupun sajadah sebagai alas untuk tempat duduk

mereka. Adapun orang yang membawa air dari rumah untuk minta

keberkahan dari perantara air tersebut setelah dido’akan, adapun

sebagain orang yang membeli air botolan disepanjang jalan tempat

beradanya kegiatan istighatsah tersebut. Setelah pelaksanaan

istighatsah dimulai mereka berdoa dengan khusyuk memohon dengan

tetesan pengharapan (tetesan air mata) untuk meminta ampunan dari

Allah, dan ada yang meminta untuk mendapatkan hasil pertaniannya

bertambah, barang dagangannya laku, dimudahkan jodohnya dan

sebagainya.

Page 110: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

96

3.3. Motivasi Jama’ah Dalam Kegiatan Istighatsah Kubro

Kegiatan istighatsah bagi jama’ah bukan saja sebagai motivasi untuk

keimanan dan ketaqwaan, akan tetapi istighatsah sebagai pemohon ampun

dosa-dosa yang pernah dilakukan sehingga bisa selamat dunia dan akhirat.

Dari fenomena diatas menurut hemat penulis, ada sesuatu yang menarik

untuk diteliti lebih lanjut. Dari sekian bertambahnya jama’ah yang

berdatangan dari berbagai kota mereka berantusias mengikuti kegiatan

istighatsah salah satunya yaitu, Ust. Purwanto Umur 23 dari Desa Glonggong

Kec. Wanasari- Brebes yang profesinya sebagai pengajar ngaji (guru ngaji).

berawal mula dia diajak seorang temannya yang sering mengikuti kegiatan

istighatsah, kerena Purwanto penyasaran seperti apa acara istighatsahnya,

ternyata setelah Purwanto sudah mengetahui acaranya dia tertarik pengin

mengikuti kegiatan istighatsah terus.

Menurut Purwanto mengikuti kegiatan istighatsah merupakan rutinitas

setiap bulannya, Purwanto menganggap istighatsah adalah acara ritual yang

didalamnya menanamkan ilmu keagamaan seperti pengajian dan sialaturahmi,

dia merasa hidupnya menjadi lebih baik lagi, ibarat baterai yang sudah lama

belum di Charger (ces), tapi setelah dia mengikuti seakan imanannya

bertambah. Sudah satu tahun lebih Purwanto mengikuti kegiatan Istighatsah

dia merasa senang seandainya satu kali tidak mengikuti rasanya lama untuk

menunggu satu bulan lagi (Wawancara, Ust. Purwanto, 11 Pebruari 2011).

Adapun pendapat lain yang sebagian beranggapan bahwa istighatsah

merupakan keberkahan tersendiri dalam hidupnya dan hasil panen taninya

Page 111: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

97

bertambah banyak, sebut saja namanya Slamet umur 52 tahun petani asal

Brebes, selama mengikuti kegiatan istighatsah Pak Slamet selalu membawa

satu botol air. Air tersebut katanya membawa berkah setelah dido’akan oleh

pak Kyai, tapi bukan karena air itu berarti jimat yang meyakini kehebatan air,

akan tetapi air tersebut dari Allah yang melalui perantara kegiatan istighatsah

kubro yang di do’akan pak Kyai (Pak Slamet 23 Desember 2010).

Menurut pitutur Pak Slamet “ hidup saya merasa susah, untuk

kebutuhan makan setiap hari saja tidak sanggup, apa lagi ditambah dengan

membiayai kedua anak saya yang masih sekolah, kadang kepala ini terasa

pusing seperti mau pingsan akibat stress. Saya itu tidak sanggup menahan

beban hidup seperti ini, saya harus mencari hutang dari tetangga yang satu

ketetangga yang lain. Dibuat cari hutang saja susah apalagi untuk

mengembalikan hutang uang tersebut. Makanya saya menggunakan system

gali lobang-tutup lobang, kalau tidak menggunakan system seperti ini saya

tidak bisa makan dan tidak bisa membiayai kedua anak saya. Dengan

mengandalkan hasil pertanian saja tidak cukup, apalagi untuk beli bibit

bawang merah, uang perairan, pupuknya dan lain sebagainya, itu minjam dari

toko penjual pupuk yang lunasinya setelah hasil panenannya, dan uang

sisanya hanya bisa melunasi kepada tetangga yang pernah meminjaminya.

Tapi ketika saya mengikuti kegiatan istighatsah kubro, saya merasa nyaman,

tentram dan bisa mensyukuri pemberian dari Allah walau sedikit tetapi

berkah, saya merasa cukup. Dan Alhamdulillah, setelah mengikuti istighatsah

hasil panennya bertambah, dan Alhamdulillah semakin giat untuk beribadah,

mengajinya, dan bisa bersedekah sebagian dari penghasilan saya”

(wawancara 12 Januari 2011).

Pak Slamet sebelum mengikuti kegiatan Istighatsah kubro, dia tidak

percaya bahwa istighatsah bisa membawa keberkahan dan ternyata terbukti

sebelum dia mengikuti kegiatan istighatsah hasil taninya sering mengalami

kerugian, hasil tanamnya tidak pernah baik, setelah dia mengikuti kegiatan

istighatsah ternyata bertambah banyak hasil panennya, bukan itu saja pak

Page 112: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

98

Slamet pun semakin giat untuk melaksanakan ibadah yang dulu shalatnya

bolang-bolong sekarang rajin melakukan ibadah.

Dari sekian banyak yang peneliti wawancarai, dari kebanyakan

mereka mengalami keberhasilan dan mengalami perubahan. Adapun dari

sekian banyak masing-masing permasalahan dapat terselaisaikan seperti

kebutuhan ekonomi, masalah rumah tangga, ingin mendapatkan jodoh, ingin

mendapatkan keturunan, dan sebagainya. Mungkin ini berkat dari seorang

Kyai yang mempunyai karomah luar biasa dari Allah sehingga do’anya cepat

terkabul, inilah yang menyebabkan para jama’ah termotivasi mengikuti

kegiatan istighatsah dengan semangatnya minta dido’a dari seorang Kyai

yang doanya cepet dikabulkan. Adapun orang yang mengkuti kegiatan

istighatsah ingin melihat orang-orang Ulama Besar dari manca Negara, yang

merupakan tokoh agama dan melihat Artis penggemarnya yang pernah

muncul di Televisi. Inilah yang menyebabkan keistimewaan kegiatan

istighatsah kubro malam Jum’at Kliwon di Pondok Pesantren Attauhidiyyah

Tegal.

Seperti yang dituturkan oleh Ibu Khotimah umur 47 tahun seorang

pedagang asal Brebes, selain mengikuti kegiatan istighatsah dan ngaji bareng,

dia juga pengin melihat keramaian yang menghadiri kegiatan tersebut yang

berbeda dengan istighatsah ditempat yang lain, menurut Bu Khotimah

sebelum mengikuti kegiatan istighatsah hasil dagangannya penuh dengan

saingan dan tambah sedikitnya peminat, diwaktu beli dengan bayaran kredit,

itulah yang menjadi keluhan bahkan hampir putus berhenti berprofesi sebagai

Page 113: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

99

penjual pakaian, setelah dibertitahu oleh Ustad untuk mengikuti istighatsah

sebelumnya dia iseng-iseng saja setelah mengikuti dia jadi tertarik pengin

mengikuti kegiatan istighatsah terus, dan ternyata setelah mengikuti kegiatan

istighatsah dari hasil dagangannya menjadi lebih laris dan setelah meminum

air dari hasil mengikuti istighatsah yang sudah di do’akan, ini terbukti Bu

Khotimah daganganya semakin maju dan pelanggannya pun semakin banyak,

bahkan Bu Khotimah bisa menyekolahkan anaknya kepelayaran yang

sekarang masih di jepang dan bisa menguliyahkan kedua anaknya lagi

keperguruan tinggi (Wawancara Ibu Khotimah, 12 November 2010).

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Khotimah ketika saya mewawancarai,

Bu Khotimah mengungkapkan sebagai berikut:

“ saya waktu itu merasa orang yang tidak punya (miskin), saya selalu

mengeluh kenapa hidup saya seperti ini, cobaan apalagi yang diberikan,

sedangkan hasil dari penjual pakaiannya seret (tidak laku-laku) yang hanya di

kreditkan kepada pembelinya, tetapi dari modalnya tidak sesuai dengan

jumlah penghasilnya. Banyak orang yang menghina saya, merendahkan saya,

martabat saya tidak ada gunanya menurut pandangan orang-orang. Apalagi

saya bercita-cita supaya anak saya menjadi orang pintar, berkerja dikantoran,

tidak seperti ibunya orang bodoh, yang kerjanya susah dibawah terik

panasnya matahari, kakinya lecet, pegal-pegal semua. Saya itu setiap malam

menangis, meratapi kepedihan yang saya alami, tapi saya tetap sabar dan

tabah. Saya sering didzhalimi orang, tapi itu saya anggap sebagai cobaan dan

ujian suatu saat pasti Allah memberikan jalan terbaik buat saya. Yang sering

menghina saya seperti ini “masa kuat membiayai sekolah sampai tinggi-

tinggi, uang dari mana? Untuk kebutuhan sehari-hari saja tidak mencukupi

apalagi menyekolahkan anak mana bisa”. Sedangkan suami saya melarang

anaknya di sekolahkan karena suami saya juga seorang buruh tani yang kalau

tidak ada yang nyambat nganggur di rumah saja. Tapi saya bertegad

bagaimana caranya saya harus bisa membiayai anak saya walau hutangnya

sampai segunung yang penting anaknya bisa sukses. Alhamdulillah setelah

saya diberitahu tentang istighatsah, ternyata kegiatan istighatsah dapat

memberi motivasi untuk lebih semangat lagi dalam berkerja dan memberi

Page 114: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

100

kesejukan jiwa ini, adem ayem. Dan anak-anak saya bisa di sekolahkan

semua, saya mempunyai anak tiga sekarang satunya kerja di jepang sebagai

pelayaran dan yang duanya di kuliyahkan semua, saya sangat bersyukur

sekali ternyata do’a saya masih didengar sama gusti Allah. Karena setiap saya

berdo’a diwaktu istighatsah saya dengan khusyunya memohon dengan

meliangkan air mata agar apa yang dicita-citakan terkabul dan semua orang

yang menghina, mendzhalimi mendapat balasan dari Allah” (Wawancara 23

Desember 2010).

Para jama’ah yang menghadiri kegiatan istighatsah kebanyakan dari

kalangan tani, pedagang, tukang becak, tukang angkot, pelajar dan

sebagainya. Salah satunya anak pelajar yang termotivasi mengikuti

istighatsah adalah Nur Aufa Sidiq umur 15 tahun, Sidiq mengikuti kegiatan

istighatsah karena ingin menghadapi Ujian Nasional. Sebelumnya dia

mengalami ketakutan menjalani UN, setiap hari dia selalu belajar tapi dia

tidak puas kalau dengan belajar saja tanpa mendekat berdo’a kepada Allah,

kemudian dia diajak oleh salah satu temannya yang juga sama-sama

profesinya sebagai pelajar, karena Sidiq beranggapan satu bulan sekali

mengikuti kegiatan istighatsah jadi tidak masalah mengganggu belajar dia.

Setelah dijalani dia merasa nyaman dan rasanya tidak takut lagi

menghadapi UN, pendapat Sidiq bahwa yang menentukan kelulusan adalah

gusti Allah kita tinggal ikhtiar dan berdo’a. Sidiq pun semakin giat untuk

beribadah mendekat kepada Allah, shalat tengah malam, berpuasa dengan

memohon mengharapkan kelulusan agar sekolahnya bisa lulus dan

mendapatkan hasil yang memuaskan. Bagi sidiq dengan belajar itu tidak

cukup tanpa adanya spiritual langsung dengan Allah, karena belajar terus bisa

menyebabkan stress maka dari itu istighatsah kubro adalah tempat untuk

Page 115: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

101

menetramkan jiwa, sebagai pemohonan, dan untuk selalu mengingat kepada

Allah SWT (Wawancara, 21 April 2011).

Adapun maksud kedatangan para jama’ah istighatsah selain mengikuti

pengajian juga bermaksud memohon kepada Allah diantaranya untuk:

1. Memohon ampun kepada Allah yang pernah dilakukan selama hidupnya

dengan bertaubat secara sungguh-sungguh dan tidak mengulangi perbuat

itu lagi.

2. Meminta keberkahan dalam hidupnya dan dijauhkan dari mara bahaya.

3. Memohon kebutuhan ekonominya tercukupi dan hutang-hutang cepat

terlunasi.

4. Bagi para petani hasil panenya di lipat gandakan dan dari hasil penjualnya

mendapatkan hasil yang memuaskan.

5. Bagi para pedagang minta dilaukan hasil penjual dan mendapatkan

pelanggan yang banyak dan mendapatkan untung yang memuaskan.

6. Memohon dimudahkan jodohnya, dan

7. Ingin mendapatkan keturunan.

Keberadaan istighatsah yang merupakan permohonan kepada Allah

SWT. agar segera terwujud apa yang menjadi cita-cita atau harapan. Dalam

prakteknya, istighatsah itu do’a yang dilakukan secara bersama-sama.

Istighatsah semakin semarak saat ini, tentu saja memiliki dampak positif

bagi kehidupan masyarakat yang terkuasai oleh ilmu pengetahuan dan

teknologi modern, baik dalam kehidupan santri di pesantren maupun dalam

masyarakat umum dalam bertingkah laku.

Page 116: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

102

Mengadakan istighatsah karena melihat kondisi bangsa Indonesia

sekarang ini mengalami berbagai macam bencana dan krisis, baik itu krisis

social, ekonomi, politik, dan budaya sehingga mengajak umat Islam untuk

berdo’a dan berdzikir bersama agar kondisi bangsa Indonesia menjadi bangsa

yang aman, tentram dan menjadi lebih baik dalam segala bidang (Wawancara

dengan Yahya 24 April 2010).

Bagi masyarakat, istighatsah bukan saja sebagai motivasi untuk

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, akan tetapi istighatsah sebagai

pemohon ampun dosa-dosa yang pernah dilakukan sehingga dapat selamat

dunia dan akhirat. Terbukti mengindikasikan tentang adanya sebuah

dorongan / motif tertentu dalam diri santri dan masyarakat sehingga ribuan

orang mengikuti kegiatan istighatsah dan aktif menjadi santrinya dalam

rangka ngaji atau belajar ilmu agama. Lebih lanjut wawancara dengan Ust.

Muhammad ( 13 Maret, 2010) pengurus pondok, para jama’ah termotivasi

kalau tidak dibarengi dengan kebeningan hati biasanya akan membuat

tujuan tersebut melenceng dari keserasian, inilah yang ditakuti para pengurus

tujuannya apa jama’ah mengikuti kegiatan istighatsah apakah hanya bertujuan

ingin mendapatkan kekayaan, atau apakah mempercayai bahwa mengikuti

kegiatan istighatsah dapat merubah kehidupanya tanpa memohon kepada

Allah. Dengan demikian pengurus meluruskan keberadaan kegiatan

istighatsah untuk ngaji bersama dengan tujuan mencari perubahan yang dulu

tidak baik menjadi lebih baik.

Page 117: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

103

3.4. Kepribadian Jama’ah Pra dan Pasca Istigahatsah Kubro

Sebuah kehidupan tentu mengalami problem dan bagaimana untuk

bisa merubahnya, dengan kata lain salah satunya yaitu melalui pendekatan

kepada Allah berserah diri dan meminta petunjuk melalui kegiatan

istighatsah. Hal inilah cara yang efektif bagi jama’ah untuk merubah

hidupnya agar lebih baik. Banyak orang yang berkedatangan dari berbagai

kota untuk mengikuti jalannya kegiatan istighatsah dengan membawa

permasalahannya masing-masing dan ada juga para politik yang mencari adu

nasib untuk menduduki kursi jabatan dengan sengaja mereka mendatangi

pelaksanaan kegiatan istighatsah. Sebelum orang ikut kegiatan istighatsah

kebanyakan dari mereka dalam hidupnya mengalami keguncangan,

kecemasaan, dan imanya lemah. Salah satunya adalah seorang supir angkut

desa pada waktu itu orang supir angkot tidak pernah mengikuti pengajian,

setiap harinya yang dia lakukan hanyalah mencari uang pagi sampai malam.

Suatu ketika ada acara istighatsah kubro malam jum’at kliwon di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah Desa Cikura, kampung itu menyambat supir

angkutan karena terdesak tidak ada alat kendaraan lagi yang mengangkut

penumpang, dan supir angkutan desa itu mau dengan alasan pembayaraanya

dua kali lipatnya, karena keadaan mendesak akhirnya penumpang mau

dengan bayaran dua kali lipatnya.

Sesampainya di Pondok Pesantren Attauhidiyyah ketika acara sedang

berlangsung si supir angkutan itu tidur dibawah Soundsistem, di dalam

tidurnya mendapatkan hidayah dan dalam kehidupanya mendapatkan

Page 118: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

104

keberkahan. Akhirnya dalam pelaksanaan bulan berikutnya ia bersemangat

ingin mengikuti kegiatan istighatsah lagi, dan sebaliknya dulu orang yang

mencari supir angkutan itu, sekarang justru supir angkutlah yang mencari

mereka dengan bayaran setengah dari dua kali lipatnya. Kemudian tukang

supir itu pun suka mengikuti pengajian-pangajian, hingga akhirnya tukang

supir itu meninggal dunia dan dari teman sepengajiannya ia bermimpi bahwa

si tukang supir tersebut sudah nyaman di alam sana, ia merasakan keindahan

di rumah istana yang megah dengan perlengkapan dan fasilitas yang lengkap.

Dalam mimpinya si tukang supir itu berpesan untuk menyampaikan minta

maafnya kepada saudara, kerabat, tetangga, dan sepengjiannya atas

perbuatannya selama masa hidupnya di dunia. Itulah yang pernah di ceritakan

KH. Achmad Sa’idi Bin KH. Sa’id dalam pengajiannya (Wawancara dengan

Ust. Arif, 21 April 2011).

Ternyata kegiatan istighatsah selain memohon ampun dosa-dosa yang

sudah diperbuatnya, ternyata dapat merubah hidupnya yang tidak baik

menjadi lebih baik dan juga berdampak terhadap tingkah laku kepribadian

santri ini merupakan salah satu usaha bagi jama’ah istighatsah yang ingin

mendapatkan solusi untuk menata kehidupanya. Perbuatan yang paling mulia

adalah orang yang selalu mengingat kepada Allah seperti melakukan kegiatan

istighatsah, dengan ini mereka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda

dan terlebih akan mendapatkan reziki yang melimpah.

Dalam memberikan bimbingan kepada para jama’ah istighatsah

dengan menanamkan internalisasi nilai keislaman yang dimulai dengan

Page 119: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

105

pengenalan terhadap fitrah dan potensi kemanusiaan yang dimiliki sehingga

dapat menjadikan pribadi yang unggul dan berakhlak karimah, yang pada

akhirnya mampu berimbas dalam kehidupan keluarga, lingkungan kerja dan

masyarakat.

Dari sekian banyak jama’ah yang ikut kegiatan istighatsah mengalami

perubahan yang signifikan, sebelum mereka mengikuti kegiatan istighatsah

setiap harinya bertingkah laku sewenang-wenang seperti ucapanya dengan

bahasa binatang, suka mencuri, mabok-mabokan, melakukan maksiat dan

sebagainya. Seperti yang dilakukan Syamsul umur 18 tahun asal Brebes,

dulu sebelum Syamsul ikut istighatsah tingkah lakunya sangat brutal berani

sama orang tuanya, suka keluyuran tengah malam, jarang tidur di rumah dan

sebagainya. Tapi setelah diperkenalkan ikut kegiatan istighatsah sifatnya jadi

berubah dan merasakan ketentraman dalam hidupnya, dan menyadari

kejadian yang brutal di masa lalu yang pernah dilakukan sekarang benar-

benar berubah dan bertaubat tidak melakukannya perbuatan itu lagi.

Kemudian Syamsul berminat nyantri di pondok pesantren Attauhidiyyah. Dia

sangat senang belajar ilmu agama di pesantren dia bertegad ingin menjadi

Ustad dan bisa mengajarkan kepada murid-muridnya kelak (Wawancara

Syamsul, 28 September 2010).

Seperti yang peneliti mewawancarai dengan Syamsul, Syamsul

mengatakan sebagai berikut:

“bahwa saya adalah orang yang nakal, suka merokok, suka

membentak terhadap orang tua karena setiap saya pengin sesuatu tidak pernah

dikasih akhirnya saya menjadi-jadi barang yang ada dalam rumah saya jual,

dan uang yang ada dalam kasur dan lemari saya ambil untuk berfoya-foya,

Page 120: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

106

seiap malam tongkrongan di pinggir jalan, gitaran, main judi dan sebagainya.

Dengan hidup seperti itu pikiran saya jadi tenang. Tapi saya sadar bahwa

perbuatan itu tidak benar yang dapat merugikan diriku sendiri, tapi tetap saja

saya menjalani hidup seperti itu. Waktu itu saya di ajak salah seorang teman

untuk ikut kegiatan istighastah kubro, katanya mau dikasih makan dan uang

akhirnya saya tergiur. Berawal saya iseng-iseng saja ternyata saya ketagiahan,

dulu saya ketagihan makan sama uangnya tapi sekarang saya ketagihan sama

kegiatan istighatsahnya, saya jadi berubah dalam hidupku setelah mengikuti

kegiatan istighatsah. Karena dalam kegiatan istighatsah bukan saja memohon

ampun, akan tetapi didalamnya terdapat siraman rohani seperti maulidan,

tahlilan dan pengajian. Sehingga saya merasa tersentuh terhadap apa yang

Kyai ngomongi, saya suka sekali apa yang pak Kyai ngomong dalam

pituturnya tentang akhlak dan ketauhidan inilah yang membuat saya sadar di

tambah do’a istighatsah inilah yang membuat saya khusyuk dalam berdo’a

menangis mengharap ampun dan bertobat tidak melakukan perbuatan itu lagi

(Wawancara 14 Desember 2010).

Disisi lain istighatsah merupakan sumber ajaran islam yang akan

membawa kepada petunjuk kejalan yang benar dan menjadikan orang

terhindar dari perilaku tercela. Maka dampak mengikuti kegiatan istighatsah

kubro bertujuan terhadap kepribadian santri yaitu untuk:

1. Mendapatkan ketenanganya jiwa, yaitu merasakan ketentraman batin

yang selama hidupnya sebelum mengikuti istighatsah mengalami

keguncangan, kegelisahan dalam hidupnya.

2. Meminta ampunan dari Allah bawa mereka memandang dirinya merasa

hina, tidak mempunyai amal baik, sehingga mereka benar-benar menangis

untuk bertaubat.

3. Merubah keadaan buruk menjadi baik, dan

4. Agar selalu ingat kepada Allah.

Jadi dampak dari kepribadian santri ketika melakukan kegiatan

jama’ah istighatsah, akan baik bila di dalam diri seseorang ada sebuah faktor

Page 121: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

107

yang mendorong orang itu berperilaku baik dalam konteks pemikiran ini,

pengamalan istighatsah akan terbentuk ketika dalam diri seseorang ada

sebuah faktor yang akan mendorong atau memotivasi untuk berperilaku

keagamaan. Ternyata dampak kepribadian dapat dipengaruhi oleh adanya

kegiatan istighatsah, karena bersumber dari sinilah semua tingkah laku dapat

dibentuk terhadap kepribadian masing-masing jama’ah istighatsah.

Seperti yang dikatakan Basri, bahwa istighatsah dapat merubah

dampak kepribadian, salah satunya yaitu dulu sebelum mengikuti kegiatan

istighatsah malas-malasan untuk menjalankan shalat lima waktu, ngaji dan

lain sebagainya. Tapi sesudah melakukan kegiatan istighatsah mendapatkan

spiritual, imannya bertambah, akhlaknya menjadi lebih baik. Padahal

sebelum Basri mengikuti kegiatan istighatsah dia adalah orang yang bandel,

tidak mengikuti aturan, dan orang yang kurang disiplin walaupun

sebenernya dia pernah di pondok pesantrenkan. Tapi karena keadaan

ekonomi orang tua yang tidak mendukung untuk di pesantrenkan akhirnya

dia menganggur tidak ada pekerjaan selain membantu orang tuanya di sawah

sebagai petani. Tapi dia berinisiatif menggantinya di pesantern dengan

mengikuti kegiatan istighatsah, karena dalam istighatsah sama-sama mencari

ilmu dan lebih mengedepankan spiritual sehingga imannya semakin kuat.

Seperti yang dikatakan Basyri dalam wawancaranya, basyri

menuturkan sebagai berikut:

“saya sebelum ikut istighatsah kubro ini, seakan hidup didunia penuh

dengan kehitaman, jiwanya hampa seakan terguncang, stress. Makanya

untuk menghilangkan kestressan saya berfoya-foya, brutal seenaknya. Tapi

saya sadar bahwa perbuatan itu salah , akhirnya saya sengaja mengikuti

Page 122: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

108

kegiatan istighatsah untuk menebus dosa-dosa saya, dengan memohon

ampun kepada Allah saya dengan khusyuknya berdoa agar mengalami

perubahan dalam diri saya. Alhamdulillah setelah saya sering mengikuti

kegiatan Istighatsah kubro, jiwa ini semakin tenang, saya shalat lima

waktuny idak pernah ketinggalan, ngajinya rajin menghormati yang lebih

tua, dan sebagainya. Ini ibarat saya sedang puasa seharian penuh, rasa lapar,

haus, lemas, panas. Tapi setelah berpuka puasa tubuh ini sudah terisi

makanan, badanya segar-bugar kembali, seperti yang terjadi pada saya

setelah saya mengikuti kegiatan istighatsah kubro dalam jiwa saya seakan

terisi kekuatan spiritual, imanya semakin kuat, ibadahnya semakin mantap

(Wawancara, Basyri 12 April 2010).

Penuturan basyri menujukan bahwa istighatsah sangat berdampak

sekali terhadap kepribadian para jama’ah. Karena dengan istighatsah mereka

selalu mengingat Allah dan menyebut nama_Nya menjadikan hati tenang

dan tentram sehingga timbul untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah

dan berperilaku baik. Dengan adanya istighatsah juga mereka mendapat

barokah dari doa orang yang beristighatsah atau berdzikir yaitu bagi para

pedaganganya, peteni bertambah banyak panennya, para sopir angkutan

semakin ramai penumpangnya karena banyak orang yang berangkat

istighatsah menggunakan kendaraan umum dan sewa mobil, pejabat

semakin tinggi pangkatnya, dan sebagainya.

Dengan keberadaan istighatsah kehidupan menjadi lebih baik dan

keimanan semakin bertambah. Kegiatan istighatsah seperti ini yang di cari

oleh para jama’ah untuk kebutuhan spiritual sekaligus untuk mendekatkan

kepada Allah, karena dengan adanya istighatsah kubro bisa bersimpuh dan

pasrah dihadapan_Nya.

Page 123: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

109

BAB IV

ANALISIS MOTIVASI TERHADAP DAMPAK KEPRIBADIAN SANTRI

DALAM KEGIATAN ISTIGHATSAH KUBRO MALAM JUM’AT KLIWON

PONDOK PESANTREN ATTAUHIDYYAH

CIKURA-BOJONG-TEGAL

4.1 Analisis Motivasi Jama’ah Dalam Mengikuti Kegiatan Istighatsah Pondok

Pesantren Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal

Secara bahasa kata motivasi berasal dari bahasa Inggris Motivation yang

kata kerjanya adalah motivate yang berarti “to provide with motives, as the

characters in story or play” Artinya : “ sebagai karakter dalam cerita atau

permainan”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia istilah motivasi berarti

sebab-sebab yang menjadi dorongan bagi tindakan seseorang (Baharuddin,

2004:238) .

Berdasarkan itu, dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang

menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini motivasi

merupakan pemenuhan kebutuhan dan tujuan tingkah laku.” Dengan kata lain

motivasi merupakan dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan

tingkah laku. Dorongan itu dapat muncul dari tujuan dan kebutuhan.

Dapat disimpulkan bahwa makna motivasi merupakan suatu keadaan yang

terkait dengan situasi pada individu yang bersifat psikologis yang mendorong

Page 124: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

110

terjadinya suatu tingkah laku yang berhubungan dengan kebutuhan dan tujuan

yang diharapkan.

Motif pada hakekatnya adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu

tujuan yaitu untuk merubah cara pola berpikir, bertindak. Apabila tujuan-tujuan

terpenuhi, proses perubahan dalam tingkah laku akan berhasil. Sebaliknya

apabila tujuan tersebut tidak terpenuhi, maka proses untuk merubah tingkah

laku menjadi lebih baik akan tersendat-sendat.

Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa motivasi adalah dorongan

yang sangat menentukan tingkah laku dan perbuatan manusia. Ia menjadi kunci

yang utama dalam menafsirkan dan melahirkan perbuatan manusia. Peranan

yang demikian menentukan ini, dalam konsep islam disebut sebagai niyyah dan

ibadah. Niyyah merupakan pendorong utama manusia untuk berbuat dan

beramal. Maka perbuatan manusia pada lingkaran niyyah dan ibadah.

Dalam sebuah hadist rasulullah menjelaskan bahwa perbuatan sangat

ditentukan oleh niyyah.

إنما األعما ل با ننيا ت وانما نكم امر ئ ما نىي فمن كانت هجرته ان اهلل ورسىنه

فهجرته ان اهلل ورسىنه ومن كانت هجرته ند نيا يصيبها اومراة ينكحها فهجرته

ان ما ها جرانيه

Artinya:

Page 125: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

111

Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap orang

mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya (Arba’in An-

Nawawi,2007:6).

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa kata kunci

dalam memahami motivasi adalah dorongan. Dorongan itu dapat bersifat psikis

yang muncul dari dalam diri, dalam hal ini dorongan itu muncul sebagai akibat

dari adanya kebutuhan, pengetahuan, dan cita-cita dalam diri seseorang. Dalam

hal dorongan yang diakibatkan oleh kebutuhan, maka kebutuhan itu dapat

berupa fisik dan dapat pula berbentuk psikis, bahkan berbentuk spiritual

transcendental. Kebutuhan-kebutuhan ini memerlukan pemuasan, maka dalam

rangka pemuasan kebutuhan itulah, manusia bertingkah laku.

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, manusia melakukan cara

untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Setelah kebutuhan

terpenuhi pada akhirnya yang ingin diraih adalah kebahagiaan, dan kebahagiaan

akan tercapai apabila ditempuh melalui kebaikan-kebaikan. Jadi kebahagiaan

yang final adalah mencukupi diri sendiri.

Guna merubah kebiasaan buruk santri, Pondok Pesantren Attauhidiyyah

mengupayakan problem solving (pemecahan) untuk peningkatkan motivasi

terhadap santri setelah pulang dari kegiatan istighatsah, agar bisa memperbaiki

akhlak, menambah iman dan kegiatan istighatsah bisa sebagai terapi terhadap

masalah-masalah tersebut.

Page 126: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

112

Maka di jelaskan oleh Mc Donald, dalam bukunya Sardiman A.M “

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar” yaitu perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Dapat dikatakan, motivasi adalah sesuatu

yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan

energi sehingga akan berkaitan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan,

juga emosi yang pada akhirnya bertindak melakukan sesuatu (Sardiman,

2001:72).

Pada prinsipnya kegiatan istighatsah tidak akan lepas dari motivasi. Tanpa

adanya motivasi manusia mungkin tidak akan melakukan kegiatan-kegiatan

dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan dan berhubungan erat dengan makna

yang terkandung dalam istilah motivasi yang mana dapat diartikan sebagai

dorongan-dorongan yang muncul dari diri manusia untuk melakukan tindakan

tingkah laku dalam suatu kegiatan.

Akan tetapi, terkadang tidak semua dorongan yang muncul akan

menghasilkan sebuah kegiatan yang berkesesuaian dalam tujuan yang

diharapkan oleh munusia. Adanya rintangan dan hambatan yang muncul, baik

dari internal diri manusia itu sendiri maupun dari luar (eksternal) diri manusia

yang kadang menjadi kendala untuk memaksimalkan motivasi dalam

melaksanakan kegiatan.

Guna meningkatkan motivasi bagi santri maka diperlukanya spiritual

khusus agar jiwa dari santri bisa mencapai ketentraman lahiriyah dan

Page 127: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

113

batiniyahnya. Maka diterapkanlah kegiatan istighatsah, Istighatsah merupakan

suatu motivasi agar santri bisa bangkit dari keterpurukan, semisal selama dalam

hidupnya mengalami kesusahan ekonomi, tergelincir karena hutang, banyak

mengalami maksiat, setiap hari melakukan perbuatan dosa, maka dengan

istighatsah ini memohon pertolongan dari Allah supaya di beri kemudahan,

ketentraman, kebahagiaan dunia dan akherat.

Dengan demikian suatu keadaan individu merasakan adanya kekurangan

atau ketiadaan sesuatu yang diperlukan misalnya kebutuhan fisiologis dan

kebutuhan psikologis. Istighatsah adalah proses pemberi bantuan terhadap

individu agar dalam mencari pekerjaan dan berkerja senantiasa selaras dengan

ketentuan dan petunjuk Allah. Di sisi lain konseling lebih bersifat kuratif

(pemecahan masalah dan pembinaan agar masalah tidak muncul kembali).

Istighatsah kerja islami adalah proses pemberian bantuan kepada santri agar

menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya

dalam mencari dan melakukan pekerjaan tersebut pasti ada kaitanya dengan

ketentuan dan petunjuk Allah.

Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur

dorongan (drive) dan kebutuhan (need). Dorongan (drive) ialah keadaan yang

timbul sebagai hasil dari beberapa kebutuhan biologis, seperti kebutuhan

makan, air, seks atau menghindari rasa sakit. Kondisi tersebut yang ini

memotivasi manusia untuk menanggulangi kebutuhan tersebut. Misalnya,

kekurangan makan mengakibatkan perubahan kimiawi dalam darah yang pada

Page 128: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

114

gilirannya menimbulkan dorongan pada organism untuk berusaha mengurangi

dorongan tersebut dengan berbuat sesuatu seperti makan. Namun kebutuhan

(need) lebih sering mengacu kepada keadaan fisiologis sedangkan dorongan

(drive) mengacu pada akibat psikologis dari kebutuhan.

Proses timbal balik antara kedua unsur tersebut terjadi di dalam diri

manusia, keadaan cuaca, kondisi lingkungan dan lain sebagainya. Oleh karena

itu dapat juga terjadi perubahan motivasi dalam waktu yang relatif singkat, atau

tidak mungkin terpenuhi (Faizah, dkk, 2006:105).

Tingkah laku manusia yang bermotivasi, dapat dikatakan bahwa terjadinya

tingkah laku disebabkan oleh adanya kebutuhan yang dirasakan oleh individu.

Manusia atau suatu individu bertingkah laku karena ingin memuaskan

kebutuhan yang dirasakanya, itulah sebabnya dapat digambarkan sebagai

berikut:

Individu merasakan suatu kebutuhan berbuat sesuatu untuk

memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan manusia sangatlah penting, setiap hari dan setiap saat tentulah

individu mempunyai kebutuhaan-kebutuhan tersebut ada yang harus segera

terpenuhi, ada pula yang dikesampingkan. Seperti kebutuhan primer dan

kebutuhan sekunder.

Kebutuhan-kebutuhan individu setiap saat dan setiap waktu seringlah

berubah-rubah seperti halnya motivasi. Motivasi timbul karena untuk

Page 129: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

115

memperoleh tujuan dan tujuan tersebut digerakan oleh tingkah laku atau

perbuatkan dikarenakan adanya suatu kebutuhan. Kalau digambarkan:

Kebutuhan Tingkah laku Tujuan.

Manusia berupaya mencari kebutuhan, bukan mencari kebutuhan jasmani

saja akan tetapi kebutuhan rohani pun harus terpenuhi. Oleh karenanya Pondok

Pesantren Attauhidiyah memberikan siraman rohani berupa kegiatan istighatsah

setiap bulannya agar iman santri tetap stabil dalam menghadapi ujian di dunia.

Kebanyakan orang, kebutuh jasmani sudah terpenuhi seperti halnya kebutuhan

sandang, pangan, papan, kebutuhan sexual. Akan tetapi bagi mereka masih

mengganjal, karena semua itu tidak ada artinya kalau hidup penuh dengan

kegoncangan, kegelisahan, ketidak puasan tanpa adanya kebutuhan rohani.

Lebih detail KH. Achmad Sa‟idi (Pengasuh Pondok Pesantren

Attauhidiyyah) mengungkapkan tanpa adanya kebutuhan rohani, manusia

ibarat hidup ragga tanpa nyawa, artinya kalau manusia hubul dunia (cinta pada

dunia), yang setiap harinya mencari harta, tahta dan mahkota, hati mereka akan

mengeras hitam seperti karatnya besi yang tidak mau melupas. Seperti halnya

manusia tanpa ilmu, kalau manusia tidak mempunyai ilmu tauhid dan fiqih,

ibarat roh tanpa jasad. Ilmu tauhid adalah “roh” fiqih adalah “jasad”, keduanya

tidak bisa dipisahkan (Tausiyah, 21 September 2010).

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, manusia melakukan cara

untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Setelah kebutuhan

terpenuhi pada akhirnya yang di cari adalah kebahagiaan, dan setiap kebahagian

Page 130: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

116

kita pilih untuk meraih kebahagiaan, dan kebahagiaan akan dicapai apabila

ditempuh melalui kebaikan-kebaikan.

Dengan demikian yang dicari orang dan yang dikerjakan kebanyakan

manusia adalah suatu kebahagiaan, dan walaupun kebahagiaan sudah terpenuhi

maka muncul keinginan lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya

dan semua itu hanya untuk suatu kebahagiaan yang ingin dicapai. Kebahagiaan

yang dimaksud adalah terpenuhinya suatu kebutuhan dan salah satu caranya

adalah dengan berkerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Untuk memenuhi kebutuhan rohani, manusia perlu melakukan suatu

usaha agar kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi, yaitu dengan cara melakukan

seperti kegiatan istighatsah, dzikir, ikut pengajian, manakiban sehingga jiwanya

menjadi tenang. Kegiatan istighatsah kubro malam jumat kliwon merupakan

kegiatan yang sakral karena acaranya dilaksanakan di malam jumat kliwon dan

puncak acaranya pada pertengahan malam hari, inilah yang mejadikan motivasi

bagi santri dan masyarakat setempat yang mengikuti acara tersebut.

Hari jumat adalah yang paling mulia dari pada hari-hari yang lain. Ini

sebabnya Pondok Pesantren Attauhidiyyah melakukan kegiatan istighatsah

khususnya pada malam jumat kliwon, yang menurut orang kuno mempunyai

nilai-nilai sakral yang jika berdoa cepat terkabulnya permintaan dari sang maha

pencipta alam dan seisinya (gusti Allah). Dan hari Jumat juga turunya

Malaikat-malaikat jika ada orang yang membacakan Shalawat atas Nabi,

Page 131: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

117

Malaikat mengelilingi bagi mereka yang membacakan shalawat untuk Nabinya

dan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. pada hari kiamat kelak.

Dengan kata lain kegiatan istighatsah kubro malam jumat kliwon, usaha

dalam memperoleh hasil guna untuk pelaksanaan dakwah motif dorongan-

dorongan yang masih perlu diarahkan kepada tujuan proses dakwah yakni

mengendalikan, mengarahkan, mengembangkan dan memanfaatkan

kemampuan tersebut bagi keuntungan manusia sebagai makhluk individual dan

sebagai anggota masyarakat.

Istighatsah merupakan daya tarik dakwah atau tabligh kepada

sasarannya sangat ditentukan oleh kemampuan mengendalikan, mengarahkan ,

mengembangkan dan memanfaatkan moti-motif tersebut untuk diaktuasikan

(digerakkan) dan orientasikan kepada tujuan dakwah/penerangan agama.

Demikian pula halnya dalam proses kegiatan dakwah dan penerangan agama,

faktor manusia adalah yang menjadi sasaran yang perlu didorong sedemikian

rupa sehingga produktifitas dan kreativitas hidup individual dan sosial yang

dijiwai oleh agama (religious refrence) dapat berkembang karena hal tersebut

menjadi kebutuhan hidup manusia itu sendiri.

Kebutuhan dapat memicu suatu motivasi dan motivasi mendorong

seseorang untuk memenuhi kebutuhan melalui pemuasannya. Di saat kadar

darah dalam tubuh seseorang berkurang , maka sudah menjadi kebutuhan

dalam dirinya untuk memenuhinya. Dari sini timbulah motivasi lapar yang

merupakan implikasi dari berkurangnya kadar darah dan makanalah yang

Page 132: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

118

menjadi pemuasnya. Dengan demikian, motivasi bukanlah sesuatu yang secara

fisik terlihat. Namun, ia adalah satu rasa internal yang mengarahkan perilaku

internal dan eksternal dalam diri individu manusia .

Psikologi dakwah memberikan pandangan untuk merubah tingkah

lakunya, yaitu mengajak kita kepada usaha mendalami dan memahami segala

tingkah laku manusia. Dengan demikian, diterapkan dalam kegiatan istighatsah

merupakan dorongan-dorongan untuk mengajak menuju kebaikan dalam

merubah kepribadian yang buruk menjadi baik.

Menurut M. Usman Najati, motivasi adalah kekuatan penggerak yang

mengakibatkan aktivitas pada makhluk hidup , dan menimbulkan tingkah laku

serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga

komponen pokok yaitu:

a. Menggerakan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu,

membawa seseorang untuk bertinda dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan

dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecendrungan mendapatkan

kesenangan.

b. Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan demikian

ini menyediakan suatu orientasi tujuan . tingkah laku individu diarahkan

terhadap sesuatu.

c. Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang

tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah

orongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu (Soleh, 2004: 182).

Page 133: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

119

4.2 Analisis Terhadap Kepribadian Santri Dalam Mengikuti Kegiatan

Istighatsah Kubro Malam Jumat kliwon

Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut personality. Akar kata

personality berasal dari bahasa latin persona yang berarti “topeng”, yaitu topeng

yang dipakai oleh actor drama atau sandiwara. atau juga dari kata latin

personare yang berarti to sound through (suara tembus).

Istilah “kepribadian” sering dijumpai dalam beberapa literature dengan

berbagai ragam makna dan pendekatan. Sebagian psikolog ada yang

menyebutnya dengan:

1. Personality (kepribadian) sendiri, sedang ilmu yang membahasnya disebut

dengan The psychology of personality, atau The Theory of personality

2. Character (watak/perangai), sedang ilmu yang membicarakannya disebut

dengan The psychology of character atau characterology.

3. Type (tipe), sedang ilmu yang membahasnya disebut dengan Tipologi.

Ketiga istilah tersebut yang dipakai adalah istilah kepribadian. Selain ruang

lingkupnya yang jelas, iistilah kepribadian juga mencerminkan konsep

keunikan diri seseorang.

Dalam ajaran Islam, manusia di beri kebebasan untuk sadar dan aktif

melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan diri. Menurut Al-Ghozali

peningkatkan diri pada hakekatnya adalah perbaikan akhlak, dalam artian

Page 134: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

120

menumbuhkembangkan sifat-sifat terpuji dan sekaligus menghilangkan sifat-

sifat tercela pada diri seseorang (Bastaman, 2001:85).

Istighatsah adalah dzikir dan doa bersama untuk memohon pertolongan

kepada Allah agar semua yang diharapkan bisa terwujud dan semua masalah

yang dihadapi bisa diselesaikan. Memohon pasrah kepada Allah dengan tujuan

mendapat ampunan dan mendapat ridho dari yang maha kuasa, maka semua

santri yang menghadiri kegiatan istighatsah kubro ini menangis dengan cucuran

air mata penyesalan dengan harapan tidak melakukan keburukan yang pernah

mereka perbuat.

Gejala dari kelalaian santri seperti melakukan mabok-mabokan,

melakukan maksiat, judi, merupakan indikasi perilaku keji dan mungkar, karena

mengebiri segala potensi dan kualitas insaniyah yang mencakup karakteristik

dan kemampuan khusus yang dimiliki manusia seperti kemampuan abstraksi,

imajinasi, daya analisis, aktualisasi diri, rasa humor estetika, kebebasan

berkehendak dan rasa tanggung jawab serta kemampuan makna hidup. Disisi

lain istighatsah merupakan sumber ajaran islam yang akan membawa kepada

petunjuk kejalan yang benar dan menjadikan orang terhindar dari perilaku

tercela. Maka dampak mengikuti kegiatan istighatsah kubro bertujuan terhadap

kepribadian santri yaitu untuk:

1. Mendapatkan ketenanganya jiwa, yaitu merasakan ketentraman batin yang

selama hidupnya sebelum mengikuti istighatsah mengalami keguncangan,

kegelisahan dalam hidupnya.

Page 135: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

121

2. Meminta ampunan dari Allah bawa mereka memandang dirinya merasa hina,

tidak mempunyai amal baik, sehingga mereka benar-benar menangis untuk

bertaubat.

3. Untuk mendapatkan rezeki yang melimpah, kebutuhan ekonominya tercukupi.

4. Dan bahkan ada yang minta di mudahkan jodohnya.

Secara harifah istighatsah berarti mengingat , kegiatan mengingat

memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Ingatan muncul karena kita

mempunyai keinginan, kepentingan, harapan dan kerinduan terhadap apa yang

di ingat. Doa itu pada prinsipnya merupakan kunci dari segala kebutuhan hidup

di dunia maupun di akhirat.

Seseorang yang berdzikir, hatinya akan menjadi tenang sehingga akan

menimbulkan sikap yang ramah dan sifat-sifat yang mulia seperti tolong-

menolong, memaafkan, dermawan, menegakan kebenaran dan sebagainya.

Dzikir ibarat sebuah pohon yang membuahkan ma‟rifat, ia merupakan

gambaran sebuah kondisi yang dijalani oleh orang yang menempuh jalan yang

menuju ridha Allah, tidak ada lain untuk memetik buahnya, kecuali orang

menanam pohon dzikir, semakin tumbuh membesar dan menancap akar pohon

dzikir tuh kebumi, maka buahnya akan semakin banyak. Jadi, dzikir bagi

seorang hamba akan mengantarkannya dari tangga (maqam) satu ke maqam

yang lainnya, secara keseluruhan dari lapisan kesadaran menuju tauhid.

Pengamalan keagamaan jama‟ah istighatsah didorong atau dibentuk oleh

dzikir dan doa yang mereka lakukan secara bersama-sama. Setiap perilaku itu

Page 136: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

122

bisa berubah diakibatkan obyek yang mempengaruhi pula oleh lingkungan dan

masyarakat yang hidup di sekitarnya (Jumantoro, 2001:33).

Jadi dampak dari kepribadian santri ketika melakukan kegiatan jama‟ah

istighatsah, akan baik bila di dalam diri seseorang ada sebuah faktor yang

mendorong orang itu berperilaku baik dalam konteks pemikiran ini,

pengamalan istighatsah akan terbentuk ketika dalam diri seseorang ada sebuah

faktor yang akan mendorong atau memotivasi untuk berperilaku keagamaan.

Hal tersebut dapat terealisasikan dalam mengikuti istighatsah yaitu

berdoa bersama dengan melafadzkan asma Allah yang di dahului dengan

istighfar, dua kalimat syahadat, shalawat rasulallah, dzikir dan doa. Inilah

amalan yang sangat sederhana namun sangat efektif dalam meningkatkan

pengamalan keimanan seseorang. Saat ini, metode doa dan dzikir sebagai upaya

untuk mendekatkan diri dan mengenal Allah telah banyak dan mudah

ditemukan.

Kumpulan-kumpulan jama‟ah dzikir, mulai dari yang menanamkan

jama‟ah shalawat, mujahadah, istighatsah, hingga kelompok tarekat yang

muncur dan menyebar bagi jamur merupakan bukti bahwasanya doa dan dzikir

sebgai sarana meningkatan keimanan dan ketaqwaan.

Dari deskripsi diatas menunjukan adanya hubungan pengaruh mengikuti

istighatsah terhadap dampak kepribadian santri. Dalam hal ini di gambarkan

dalam teori used and gratifications. Dalam teori ini tidak tertarik pada adanya

yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan

Page 137: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

123

orang terhadap media. Anggota khalayak di anggap secara aktif menggunakan

media untuk memenuhi kebutuhannya (Rahmat, 2005:65).

Berdasarkan teori di atas, maka dapat diambil asumsi bahwa orang yang

rutin mengikuti istighatsah dapat mempengaruhi pengalaman keagamaan

jamaahnya, mengingat bahwa dengan rutin mengikuti istighatsah orang akan

selalu menyambut dan mengingat asma Allah dan akan mendapatkan

pengetahuan keagamaan dari kyai atau orang yang memimpin istighatsah

tersebut, sehingga hati akan menjadi tenang dan timbul kesadaran pada diri

jama‟ah untuk berbuat kebaikan.

Dalam kegiatan istighatsah kubro malam jumat kliwon guru dianggap

sebagai mursyid. Mursyid adalah seorang guru, namun mempunyai profesi

yang melekat tidak boleh ada sifat-sifat antara lain:

1. Ikhlas terhadap tugas dan kewajiban karena Allah SWT.

2. Pantutan yang mempunyai cirri-ciri antara lain: ing ngarsa sung thuladha,

ing madya mangun krasa, tut wuri handayani.

3. Pelaksana, artinya apa yang diajarkan di amalkan terlebih dahulu olehnya,

bukan sekedar menyuruh saja yang dirinya tidak dapat mengamalkannya.

4. Menguasai dan bisa mengartikan kandungan isi Al-Quran dan kitab-kitab

Al-Hadits.

Sedangkan murid adalah orang yang mempunyai keinginan mempelajari

ilmu agama tanpa adanya paksaan mempunyai niat yang tulus dengan hati dan

pikirannya, serta ikhlas melaksanakannya. Sehingga ia patuh menerima dan

Page 138: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

124

mengamalkan serta dapat terus mengikuti proses kegiatan istighatsah kubro

malam jumat kliwon sampai pada tujuan dengan tulus Lillahi ta’ala, yaitu

hablum minallah dan hablum minnanas.

Murid disini adalah bukan santri mukim saja akan tetapi masyarat

setempat atau masyarakat luar daerah bisa dikatan santri apabila mereka

sering mengikuti pengajian atau kegiatan istighatsah. Itu pun santri di

wajibkan harus punya kitab ketika pelaksanaan pengajian, sehingga santri bisa

menyimak dan bisa mengartikan kitab.

Pembentuka kepribadian dimulai dari penanaman sistem nilai pada diri

anak. Dengan demikian pembentukan kepribadian keagamaan perlu dimulai

dari penanaman sistem nilai yang bersumber dari ajaran agama, misalnya dari

mulai anak di didik dengan ajaran keagamaan, sehingga akan muncul

kebaikan pada kepribadian anak. Sistem nilai sebagai realitas yang abstrak

yang dirasakan dalam diri sebagai pendorong atau prinsip-prinsip yang

menjadi pedoman hidup.

Hal ini menunjukan, bahwa sistem nilai merupakan unsur kepribadian

yang tercermin dalam sikap dan perilaku, yang diyakini sebagai sesuatu yang

benar dan perlu dipertahankan. Dengan demikian, pembentukan kepribadian

keagamaan harus dimulai dari pembentukan sistem nilai yang bersumber dari

nilai-nilai ajaran agama dalam diri anak. Adapun pembentukan sistem nilai ini

tergantung dari perlakuan yang diberikan oleh orang tua dan ketersediaan

lingkungan keagamaan yang mendukung. Untuk membentuk sikap ketaatan,

Page 139: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

125

maka orang tua harus meneladani sikap tersebut dalam perilakunya sehari-hari

dalam keluarga. Selain itu, ia harus pula menyedikan lingkungan bendawi

yang sejalan dengan pembentukan ketaatan keagamaan.

Sistem nilai memberi pengaruh dalam pembentukan kepribadian, yang

memuat empat unsur utamanya. Kepribadian secara utuh terlihat dari ciri khas

(individuality), sikap dan perilaku lahir dan batin (personality), pola pikir

(mentality), dan jati diri (identity). Dengan demikian, kepribadian yang

berdasarkan nilai-nilai ajaran agama terlihat dari kemampuan seseorang yang

menunjukan ciri khas dirinya sebagai penganut agama, sikap, dan perilakunya

secara lahir dan batin yang sejalan dengan nilai-nilai ajaran yang dianutnya,

pola pikirannya memiliki kecenderungan terhadap keyakinan agamanya, serta

kemampuannya untuk mempertahankan jati diri sebagai orang yang beragama

(Jalaludin, 2007:197).

Kegiatan istighatsah kubro malam jumat kliwon dapat membantu

kepribadian santri terhadap tingkah laku. Pondok Pesantren Attauhidiyyah

menerapkan kegiatan istighatsah sebagai dakwah karena untuk mendongkrak

daya tarik mad‟u sehingga termotivasi untuk belajar mencari ilmu agama.

Acara istighatsah kubro mempunyai nilai lebih, karena penyiarkan dakwah

lewat mengajian saja itu tidak cukup dan sudah bosan mendengarkan

ceramah pak kyai, pada akhirnya lamabat laun peminat yang ingin

mendengarkan pengajian berkurang. Disinilah keistimewaan istighatsah

Page 140: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

126

diterapkan di pengajian-pengajian sebagai sumber dakwah untuk memotivasi

daya tarik jama‟ah.

Disamping sebagai sumber dakwah, istighatsah juga sebagai the power of

spiritual (kekuatan spiritual) yang ada pada kepribadian individual. Kekuatan

spiritual merupakan jiwa yang selalu dekat kepada Allah, selalu mengingat

dengan mengamalkan dzikir-dzikir Allah sehingga dalam hidupanya

mendapatkan ketentraman, keberkahan dan selalu dalam pelindungan Allah.

Pencapaian “akal spiritual” ini merupakan realisasi tertinggi dari ahli

tasawuf. Para sufi menyebutkan kesadaran ini jabarut yaitu alam dimana

kesadaran itu muncul, sebab ketika kesadaran biasa sedikit demi sedikit

dibebaskan dari perspektif eksistensi sehari-hari-pikiran atau gagasan,

keadaan, emosi, kejadian fisik-dimensi transenden mulai muncul. Apa yang

kita maksud dengan transendensi itu? Ambillah contoh, misalnya sebuah

pohon apel yang sedang berbunga. Meskipun pandangan anda menangkap

batangnya, cabangnya, daunnya, dan bunganya, andapun terpesona dengan

keindahan dan kemolekannya. Dan sementara keindahan pohon ini

bergantung pada bentuk fisiknya, ia tetap memiliki realitasnya sendiri yang

merupakan maknanya (Nasrullah, 2002:41).

Maka istighatsah mengajarkan untuk menuntun kejalan yang lurus, yaitu

kejalan yang dibenarkan agama melalui syariat-syariat islam untuk menuju

mari‟fat. Mari‟fat adalah tingkat penyerahan diri kepada Allah secara

berjenjang, secara setingkat sehingga sampai kepada tingkat keyakinan yang

Page 141: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

127

kuat. Orang yang mempunyai ilmu mari‟fat disebut orang yang “arif”, karena

ia bisa memikirkan dalam-dalam tentang segala macam liku-liku kehidupan

didunia ini.

Oleh karena itu jika kita bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu

mari‟fat, maka akan meraih suatu karomah. Karomah adalah keistimewaan

yang tidak dimiliki orang awam. Bentuk karomah tersebut adalah mata kita

menjadi awas dan indra keenam kita menjadi tajam. Jika indra kita tajam, kita

akan dapat mengetahui sesuatu yang tersembunyi dibalik peristiwa.

Kegiatan istighatsah kubro malam jumat kliwon di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah, untuk mengingatkan kehidupan yang dipenuhi oleh kesibukan,

kemaksiatan, sehingga mereka di ingatkan hidup akan kematiannya sehingga

mereka mau merubah dan berubah. Orang yang setiap harinya dalam

kesibukan-kesibukan dunia hatinya selalu gelisah, dan perasaannya bimbang

tidak pernah tentram. Dalam hidupanya dihantui oleh perasaan ketidak

puasaan.

Menurut kartono (2005: 72-73), perasaan orang masih dibedakan lagi

dalam beberapa kategori, yaitu:

a) Perasaan indriawi, yang dihayati orang melalui alat indra, alat pencernaan,

pernafasan dan oragnisme lainnya. Jadi erat berkaitan dengan perangsang-

perangsang jasmaniah.

Termasuk dalam perasaan indirawi ini ialah perasaan vital atau perasaan-

hidup, yang bergantung sekali pada kondisi jasmani pada umumny (merasa

Page 142: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

128

nyaman, sesak tidak enak, kuat, lemah, loyo, dan seterusnya). Jika perasaan

indriawi itu bisa dilokalisir, sebab dapat ditimbulkan oleh perangsang-

perangsang tertentu (sengaja diadakan), maka perasaan vital itu hampir-

hampir tidak mungkin dilokalisir.

b) Perasaan psikis yang bisa ditmbulkan oleh motif-motif tertentu; misalnya

perasaan suka, gembira, susah, kecewa, bingung, dan lain-lain.

Pribadi yang mampu mengekspresikan perasaan estetisnya kedalam

bentuk-bentuk konkrit yang bisa diamati dan dipahami, disebut sebagai

seniman/seniwati. Maka seni itu adalah segala sesuatu yang bisa memberikan

rasa indah; dan segala sesuatu yang sengaja dibuat untuk bisa

menimbulkan/memberikan rasa indah tersebut pada diri sendiri dan orang lain.

Faktor kepribadian sangat memegang peranan bagi perkembangan bakat

seseorang, misal konsep diri, rasa percaya diri, keuletan atau keteguhan dalam

berusaha, kesediaan untuk menerima kritik dan saran demi untuk meraih

sukses yang tinggi.

Dalam didikan di Pesantren, santri dituntut melakukan kebiasan-

kebiasan kegiatan didalam pesantren seperti mengaji, gotong-royong, dan

melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini sudah menjadikan tradisi

kebiasaan dan kebudayaan yang berpengaruh terhadap dampak kepribadian

santri. Dalam kebudayaan itu terdapat norma-norma dan nilai-nilai yang

mengatur tingkah laku manusia dalam bermasyarakat. Kepribadian tidak dapat

dipahami terlepas dari nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan tersebut

Page 143: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

129

karena hakekat kepribadian adalah susunan dari pada aturan tingkah laku

dalam pola respons yang konsisten.

Oleh para ahli psikologi pengaruh kebudayaan terhadap sikap dan

tingkah laku serta kepribadian manusia telah diselidiki sedemikian luasnya

sehingga ditemukan keyataan bahwa peranan kebudayaan dalam pembentukan

sikap, tingkah lauku dan keperibadian itu teletak dalam suatu sistem orientasi

yang oleh Kardinner disebut sistem intergratif. Dalam sistem itu manusia

memperoleh kemungkinan untuk mengorganisasikan sikap dan tingkah lakunya

terhadap sistem ide dan perbuatan yang relatif lebih mantap. Adapun sistem

integratif tersebut adalah:

1) Sistem rasional yakni berupa metode pengendalian yang dapat membentuk

serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan science. Yugas pokok

daripada sistem ini adalah untuk menyesuaikan individu dan kelompok

kedalam lingkungan alam serta dan membentuk benda atau bentuk-bentuk

yang amaliah yang bermanfaat menjadi bermanfaat bagi manusia dan

masyarakat.

2) Sistem kepercayaan yaitu semua ide-ide yang bersifat mutkal yang

berfungsi untuk menyesuaikan anggota-anggota kelompok/masyarakat

dengan wilayah kehidupan yang tak dapat dimanupulasikan oleh teknologi

tau skill yakni yang menyakut alam gaib. Sistem kepercayaan ini terdiri dari

konsepsi kehidupan seperti agama, adat-istiadat, mythologi, dan termasuk

sistem upacara kelahiran dan sebagainya. Pokoknya menyangkut ajaran

Page 144: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

130

praktis ubudiah dari agama atau kepercayaan manusia kepada yang maha

Gaib.

3) Ideologi sosial yaitu berupa ide dan nilai-nilai yang menyatakan adanya

hubungan kekuasaan di antara anggota kelompok/ masyarakat. Ide dan nilai

tersebut mengatur hubungan manusia dengan yang lainnya dan menciptakan

tingkat tertentu dari kedekatan hubungan tersebut . Ia mengontrol sistem

rasional diatas serta menetapkan pembagian tugas anggota masyarakat, juga

mengatur distri busi barang-barang kebutuhan anggota masyarakat, diman

tujuan utamanya adalah bentuk membina kesejahteraan sosial.

Umat Islam diperintahkan untuk selalu ingat apa yang diperintahkan

Allah dan menjauhi segala larangannya agar mendapatkan kebahagiaan dunia

dan akhirat. Istighatsah akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang mencari

bimbingan dan akan menjadi cahaya bagi orang-orang yang memerlukan

kejelasan namun ia akan menjadi laknat bagi orang-orang yang

mengabaikannya, oleh karena itu Kegiatan istighatsah sebagai pengingat agar

tidak tersesat dalam kehidupan bermaksiat. Sebab berdoa memohon kepada

Allah degan mengikuti kegitan istighatsah kepribadian santri yang pada

akhirnya dapat menambah keimanan dan ketaqwaan sebagai orang muslim.

Istighatsah sebenarnya sama dengan “mengingat Allah”. Kata arab

untuk “ingatan”, dzikr (dzikir) dapat juga diterjemahkan sebagai

“penyebutan”. Mengingat seseorang sesungguhnya adalah menyebut mereka

dalam batin. Al-Qur‟an mengatakan, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya

Page 145: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

131

tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan

permohonan orang yang berdo‟a apabila ia memohon kepada-Ku” (QS.Al-

Baqarah:186). Dan menurut sebuah hadist qudsi”. Aku bersama hamba-Ku

ketika dia menyebut nama-Ku, jika ia menyebutkan Aku kepada dirinya

sendiri, Aku menyebutkan dia kepada diri-Ku, jika ia menyebutkan Aku

dalam jama‟ah. Aku menyebutkan dia dalam jama‟ah yag lebih baik dari itu,

dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya

sehasta (Charles, 2002:194).

Kegiatan istighatsah kubro malam jum‟at kliwon di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal, untuk meningkatkan keimanan umat

menggunakan system klasikal, juga non klasikal seperti, yaitu mengaji dengan

mendengarkan ceramah kyai dan melakukan dzikir bersama yang dilakukan

satu bulan sekali setiap malam jum‟at kliwon. Secara umum menurut

Syekhuna KH. Achmad Saidi, tujuan istighatsah di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal adalah mempersiapkan manusia yang

soleh dan akrom. Maksud manusia soleh adalah manusia yang mau dan

mampu mewarisi dan mengatur serta memelihara bumi ini dengan segala

isinya yang ada didalamnya. Sedangkan manusia yang akrom di artikan

sebagai manusia yang paling bertaqwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai

sholeh dan akrom.

Dengan adanya tujuan seperti di atas santri diharapkan dapat mampu dan

siap untuk terjun kemasyarakat dimana mereka berada untuk kemaslahatan

Page 146: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

132

ummat. Konsep soleh dan akrom diharapkan dapat mencapai kebahagiaan di

dunia dan di akherat (sa‟adatul daaroini), beserta kejayaan Islam dan umat

Islam (izzul islam wal muslimin).

Sedangkan bentuk pelaksanaannya dilakukan dengan sistem

kekeluargaan, maksud pendidikan kekeluargaan adalah santri yang merupakan

satu komunitas yang menjunjung tinggi azzas kebersamaan , persaudaraan,

tepo sliro (hormat menghormati, saling mengasihi antara yang satu dengan

yang lainnya) baik hal-hal yang kecil maupun besar. Untuk merubah dampak

terhadap kepribadian santri/jama‟ah melalui kegiatan istighatsah kubro

mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Dan tujuan umumnya adalah:

1. Islah Al-Iman, yaitu meningkatakan iman dan ibadah dengan cara

mengabdi kepada Allah SWT dengan lebih baik.

2. Islah Al-Islam, yaitu beriman dengan itikad, ucapan dan berperilaku yang

baik.

3. Islah Musyarokah, yaitu memperbaiki lingkungan masyarakat.

4. Islah Al-Tarbiyah, yaitu menerapkan ilmu yang berguna dalam

mengembalikan diri pada fitrahnya.

5. Islah Al-Wathhoniyah, yaitu menumbuhkan rasa tanggung jawab untk

memperbaiki keluarga dan lingkungan/bangsa.

6. Islah Al-Mu‟amalah, yaitu meperbaiki budi pekerti dan perilaku.

Sedangkan tujuan khususnya adalah:

Page 147: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

133

1. Dakwah Islamiyah, mengajak santri bina memahami dan mengamalkan

ajaran Islam guna mencapai keridhoan Allah.

2. Menggugah kembali pola pikir wawasan ke masa depan untuk dapat

memiliki potensi yang berguna bagi diri sendiri atau lingkungan.

3. Membantu meringankan beban keluarga dalam mendidik santri yang telah

berperilaku menyimpang.

Santri datang kepondok pesantren tidak lain hanyalah mengharap

keberkahan, keridhoan dari Allah, sehingga akhlak yang tertanam dalam pada

diri kepribadian santri bisa digunakan dengan baik. Serta mengikuti kegiatan

istighatsah untuk menambah keimanan dan untuk mencapai thariqoh. Mereka

membersihkan dari kotoran dosa yang berbelenggu dengan berharap ampunan

melalui kegiatan istighatsah.

Tradisi istighatsah pada dasarnya merupakan prantara keagamaan yang

sudah dianggap baku oleh masyarakat. Dengan demikian, tradisi keagamaan

sudah merupakan kerangka acuan norma dalam kehidupan dan perilaku

masyarakat. Dan tradisi istighatsah sebagai perantara primer dari kebudayaan

memang sulit untuk berubah, karena keberadaanya didukung oleh kesadaran

bahwa perantara tersebut menyangkut kehormatan, harga diri, dan jati diri

masyarakat pendukungannya.

Nama istighatsah tidak jauh dengan dzikir, keduanya mempunyai arti

yang sama yaitu mengingat kepada allah, dengan memohon agar diberi

keselamatan, keberkahan dan segala hajatnya terkabul. Menurut Abdullah

Page 148: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

134

(1998: 17). Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh bukhari, Nabi saw.

mengatakan orang yang berdzikir hidup, sedangkan orang yang tidak berdzikir

laksana orang yang telah mati, (matsalu al-ladzi yadzukuru rabbahu wa al-

ladzi la yadzkuru rabbahu matsalu al-hayyi wa al-mayyit).

Yang dimaksud dzikir disini ialah ucapan dan ungkapan yang kita

anjurkan untuk mengucapkan banyak-banyak, misalnya amal saleh juga

berlaku bagi ketekunan dalam menjalankan perbuatan yang wajib dan terpuji,

misalnya membaca al-quran, membaca hadits, mempelajrai ilmu islam (al-

„ilm), dan shalat sunah.

Istighatsah dapat dilakukan dengan lidah, karena orang melakukan

mendapat pahala, begitu pula dengan dzikir. Dalam hal ini tidaklah wajib bagi

orang itu memahami atau mengingat maknanya, dengan syarat orang yang

bahwa yang dimaksudkannya buknlah arti selain yang diucapkannya; dan jika,

disamping yang diucapkan, ada dzikir didalam hati, maka ia menjadi lebih

sempurna; apabila jika terdapat ingat akan makna zikir dan pengaruh yang

timbulkannya seperti mengagungkan dan mensucikan Allah dari segala

kelemahan dan kekurangan , maka zikir jauh lebih sempurna; dan jika ini

terjadi di dalam sebuah amal soleh, apakah shalat wajib, jihad, dan

sebagainya, ia akan menjdai semakin sempurna. Jika seseorang

menyempurnakan penghadapannya kepada Allah dan mensucikan batinnya

kepada_Nya: itulah kesempurnaan ttertinggi.

Page 149: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

135

Untuk mempertajam mata batin harus mencegah dari fantasi-

fantasi/hiburan yang berhubungan dengan hubul dunia (cinta dunia), maka di

gantikan dengan memperbanyak dzkir menyebut nama Allah. Istighatsah

merupakan salah bentuk pendekatan kepada Allah dengan memohon ampun

dan harapan agar segala hajat yang diinginkan segera terkabul. Permohonan

istighatsah bukan hanya berdoa saja, akan tetapi memohon dengan membaca

nama-nama Allah, ayat-ayat allah dan memahami atau mengingat maknanya.

Pondok pesantren attauhidiyyah memberikan gemblengan kepada

santrinya untuk selalu dzikir pada waktu pagi, siang, dan malam. Dengan

tujuan agar santri selalu di bentengi dengan keimanan, karena dengan

berdzikir santri merasa bahwa Allah telah menutup rahmat_Nya terhadap diri

yang berdosa. Orang yang tidak pernah berdzikir maka hatinya mati, di antara

tanda-tanda hati yang mati ialah jika seseorang merasa puas manakala selesai

melakukan maksiat, dan merasa risau manakala terlanjur melakukan

perbuatan baik.

Orang yang menempuh jalan mari‟fat, apabila melakukan amal kebaikan,

hatinya merasa puas dan bahagia. Sesuatu yang dilakukan dengan rasa ikhlas,

tanpa berharap suraga atau apa pun. Sebaliknya jika seseorang melakukan

amal kebaikan,dilakukan tanpa rasa ikhlas yaitu ingin di hargai orang, pengin

di pandang paling hebat, maka orang tersebut hanyalah semata-mata karena

nafsu.

Page 150: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

136

Apabila orang melakukan dengan hati yang tidak ikhlas, dengan maksud

tertentu maka masuk dalam cahaya kegelapan. Kegelapan yang dimaksud

adalah sifat buruk dan tercela, misalnya syirik, bid‟ah, riya, sombong, ujub,

panjang angan-angan, berlebih-lebihan mencintai duniawi dan sebagainya.

Itulah kegelapan yang dianggap juga dengan tentara nafsu. Bila kita

memberikan sifat-sifat itu bercokol dalam hati, maka nafsu akn semakin kuat

mencekram diri kita.

Adapun „cahaya‟ adalah cahaya ilahi (ilham). Munculnya cahaya ilahi di

dalam hati dan menyinari setiap relung kalbu bisa juga disebabkan karena

seseorang memelihara iman, tauhid, yakin, ikhlas, qonaah dan sebagainya.

Suasan hati yang dihiasi oleh sifat-sifat terpuji, maka tentu akan memberikan

pengaruh yang luar biasa bagi perilaku.

Cahaya ilahi dapat memutus hubungan antara hati dan nafsu. Sehingga

tidk ada lagi kebingungan, rasa khawatir, prasangka buruk kepada Allah,

rakus dan sebagainya didalam kalbu.semuanya itu telah lenyap karena

hadirnya cahaya ilahi yang terang benderang. Layaknya hitamnya malam,

maka keadaan gelap itu sama sekali tak berbekas manakala hadir matahari di

siang hari.

Bila hati sudah mendapatkan siraman cahaya ilahi, maka akal dan pikiran

pun bisa memandang mana yang baik dan mana yang buruk. Karena hati

adalah pusat inspirasi. Tempat untuk menimbulkan rasa yakin, tempat tauhid,

tempat iman, pembuka tabir, dan kepastian_Nya. Sedangkan hawa nafsu

Page 151: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

137

adalah tempat bayang-bayang semu, ilusi, khayalan, keinginan yang tak

terbatas, kekecewaan, kedunguan, kerakusan dan sifat-sifat buruk lainnya.

Hati akan bersih jika selalu ingat kepada Allah, istighatsah salah satunya

untuk meyadarkan manusia. Dengan melakukan dzikir melafadkan nama allah

mengucapkan dengan lidah.

Praktik dan amaliyah istihgatsah, dengan emiian berbeda jauh dengan

amalan ibadah mahdhah, seperti shalat, puasa, haji dan sebagainya. Jika

seorang mempunyai udzur (berhalangan), maka seseorang bisa saja

meninggalkan shalat, puasa atau haji untuk diganti di hari lain. Tetapi, tiak

demikian dengan dzikir (mengingat Allah). Oleh karena itu, terutama ulama

salaf dulu sangat menekankan bagi para salik (perjalanan menuju Allah atau

orang yang menempuh jalan illahi).

Kemuliaan istighatsah dan manfaat zikir (mengingat Allah), tentu

memiliki keistimewaan atau kemuliaan yang sangat tinggi. Hal itu tak lain

karena disebabkan perbedaan yang teramat jauh antara makhluk (manusia)

dengan ketuhanan. Manusia sebagaimana diketahui secara umum adalah

sebagai tempatnya salah dan dosa, tetapi meski begitu, mereka masih

diperkenakan memuji dan mengagungkan Allah Swt, sehingga berada

ditempat yang terhormat.

Jika manusia tenggelam dalam kesibukan mencari yang tidak jelas

hasilnya, maka sesuatu yang tidak penting menjadi terabaikan. Kegaiban yang

Page 152: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

138

tersembunyi didalam hati akan dengan sendirinya dapat ditemukan jika kita

telah membersihkan kotoran-kotoran yang berupa kesalahan diri.

Gajah di pelupuk mata tak kelihatan, itulah sifat manusia. Kesalah diri

dari dosa-dosa yang melekat padanya tak pernah disadari karena mengurusi

sesuatu yang jauh tersembunyi. Bahkan manusia suka mengoreksi orang lain,

sedangkan dirinya sendiri yang berlepotan kesalahan sama sekali tidak

ditengoknya.

Istighatsah merupakan tempat untuk mengistrofeksi (mengoreksi diri),

yaitu mengoreksi kesalahan-kesalahan yang pernah dialaminya. Dengan

melakukan istighatsah semua dosa yang pernah dilakukan dapat dihapuskan,

meratapi perbuatannya bertobat dengan tobatan nasuhah dan tidak akan

mengpulangi perbuatan itu kembali.

Page 153: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

139

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan dari temuan-temuan data dilapangan dan analisa data yang

penulis lakukan maka bisa ditarik kesimpulan bahwa judul “motivasi Dalam

Mengikuti Kegiatan Istighatsah Kubro Malam Jum’at Kliwon dan

Dampaknya Terhadap Kepribadian Santri Pondok Pesantren Attauhidiyyah,

maka secara sederhana dapat disimpulkan.

5.1.1Motivasi santridalam mengikuti kegiatan istighatsahkubro yaitu karena

adasuatu dorongan untuk merubah kehidupannya menjadi lebih baik.

Adapun yangdigunakan dengan cara melalui pendekatan intuitive

(penjernihan batin). Adapun pendekatan intuitive dengan berdzikir,

membaca asmaul husna, istighfar, shalawatan, dansebagainya. Karena

ini adalah pendorong diri untuk mendongkrak keimanan seseorang

sehingga Guna merubah kebiasaan buruk santri, Pondok Pesantren

Attauhidiyyah mengupayakan problem solving (pemecahan) untuk

peningkatkan motivasi terhadap jama’ah setelah pulang dari kegiatan

istighatsah, agar bisa memperbaiki akhlak, menambah iman dan

kegiatan Istighatsahbisa sebagai terapi terhadap masalah-masalah

tersebut.

Page 154: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

140

5.1.2Dampak mengikuti kegiatanistighatsah kubro terhadap kepribadian

santri untukmendapatkan ketenangan jiwa yaitu merasakan ketentraman

batin yang selama hidupnya sebelum mengikuti istighatsah mengalami

keguncangan dalam hidupnya. Jadi dampak dari kepribadian santri

ketika melakukan kegiatan istighatsah akan lebih baik apabila di dalam

diri seseorang ada sebuah faktor yang mendorong orang itu berperilaku

baik ketika diri seseorang ada sebuah faktor yang akan mendorong atau

memotivasi untuk berperilaku keagamaan.Dalam kaitanya dengan

kepribadian seseorang, manusia sebenarnya telah diatur semacam

sistem kerja untuk menyelaraskan tingkah laku manusia agar mencapai

ketentraman dalam

batinya.Pembentukankepribadiandimulaidaripenanamankeagamaan,

makadiperlukannyakegiatansemacamistighatsahuntukmembentukkeprib

adian yang tercermindalamsikapdanperilakusebagaiidentitasseseorang.

5.2Saran-saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis

memberikan saran kepada pihak yang terkait kegiatan istighatsah, karena

keagamaan juga memerlukan bimbingan yang mempunyai tujuan yang

selaras, yaitu membantu santri Attauhidiyyah pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya yaitu untuk meningkatkan iman dan taqwa agar mencapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Olehkarenaituperluadanyausaha-usaha

yang mendukungkearahterwujudnya:

Page 155: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

141

1. Perluadanyakeaktifkanbagiparajama’ahistighatsahkubromalamjumatkliwo

n, hendaklahlebihaktifdanmeningkatkankeimanan.

Dengandemikianaktifmengikutikegiatanistighatsahkubromalamjumatkliwo

nmakapengetahuan agama akansemakinmeningkat,

sehinggatingkatibadahnyasemakinkuat,

apabilatingkatanibadahnyasudahkuatmakakemaksiatanakanlewat,

kalausudahmelewatitingkatkemaksiatanberartikitasudahmencapaitingkatan

ma’rifat.

2. Adanyakerjasamadenganpemerintahdaerah,

karenadukungandaripemerintahsetempatmaka di

terapkanlahbidangilmukeagamaanseperti madrasah diniyyah, mustho,

sehinggadarianak-anaksudahterdidiktertanamilmu agama

sebagaibekaldiharitua.

Karenakalautidaksemacamitumakamasagenerasianakbangsakitaakanlenyap

moralnya, aqidah yang selaludipakaiakansamasepertibinatang, hargadiri,

sopansantuntidak di pakailagi. Dengandemikianmotivasidan spiritual

sangatdiperlukansekaliuntukmendorongmelakukanaktifitas-

aktifitaskegiatankeagamaansepertiistighatsahkubromalamjumatkliwon di

PondokPesantrenAttauhidiyyahCikura-Bojong-Tegal.

3. Bagijama’ahsantri, hendaknyameningkatkanUkhuwahIslamiyahnyadi

antraparajama’ah yang lain, sehigga rasa persaudaraandanpersatuan

yangkuatakanmenjadikekuatantersendiribagiumatIslam.

Page 156: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

142

5.3Penutup

Alhamdulillah pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT,

atastaufikdanhidayahnya,

penulisdapatmenyelaisaikanpenulisanpenelitianskripsitentang“

MotivasiDalamMengikutiKegiatanIstighatsahKubroMalamJum’atKliwondan

DampaknyaTerhadapKepribadianSantriPondokPesantrenAttauhidiyyahCikur

a-Bojong-Tegal” . Ucapanterimakasihpenulissampaikankepadasemuapihak

yang telahmembantudalampenulisanini.

Meskipunpenulistelahberusahasemaksimalmungkinuntukmencapai

target yang diharapkansebagaikaryailmiah,

namunpenulismenyadaribahwaskripsiinimasihjauhdarikesempurnaandanmasi

hdapatkekuarangandankesalahanbaikitudarisegipenulisanmaupundarisegiisiny

a. Hal inikarenaketerbatasankemampuan yang

dimilikipenulisdariberbagaisegikeilmuan.Olehsebabitupenulismengharapkan

masukan, saran dankritik yang

membangundariparapembacauntukmelengkapipenulisanskripsiini.Penelitime

nyadariatassegalakekurangandankelemahan yang adadalamskripsiini.Hal

inisemata-matakarenaketerbatasankemampuan yang penulismiliki.

Semogahasilpenelitianinibermanfaatbagikitasemua,

khususnyabagipenulissendiri.Hasilpenelitianinijugadiharapkanmenjadipemicu

bagilembaga-

Page 157: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

143

lembagaatauinstansipondokpesantrenuntukmenerapkandanmengembangkand

akwahtersebut, sehinggaajaranislamakantersiarseanjangmasa. Semoga Allah

SWT selalumelimpahkankarunia_Nyadanmeridhoiamalperbuatanhamba-

hambanya yang shaleh…Amin.

Page 158: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Kurniawan. 2007. Energi Dzikir dan Shalawat, Jakarta: PT. Serambi

Ilmu Semesta .

Adi, Riyanto. 2005. Motodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit.

Amin, M. Mansyur. 1995. Dinamika Islam Sejarah Islam dan Kebangkitan,

Yogyakarta: Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya manusia

(LKPSM).

Ar-Radhi, Samir Jamal Ahmad. 2005. Bermunajat Mohon Hajat, Jakarta:

Hikmah (PT. Mizan Republika).

Arifin, M. 1990. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara.

Azhari, Akyas. 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju.

Aziz, Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah, Jakarta : Prenada Media.

Azwar, Saifuddin. 2002. Pengantar Psikologi Intelegensi, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Baharuddin. 2004. Paradigma Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bastaman, Hanna Djumhana. 2001. Integrasi Psikologi Dengan Islam,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Boeree, C. George. 2006. Personality Theories, Jogyakarta: Prisma Sophie.

Bukhori, Baidi, 2008. Zikir Al-Asma’ Al-Hunsa, Semarang: Syiar Media

Publishing.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka

Setia.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ketiga,

Jakarta: Balai Pustaka

Page 159: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

Djamaris, Zaenal Arifin. 1998. Doa Dan Tata Tertibnya, Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Eaton, Charles Le Gai. 2002. Dzikir Plus, Bandung: Cendikia.

Faizah, dkk. 2006. Psikologi Dakwah, Jakarta: Rahmat Semesta.

File:///H:/motivasi.html.

Fudyartanta. 2005. Psikologi Kepribadian Neo Freudianisme, Yogyakarta: Zenith

Publisher.

Furchan, Areif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Malang: Pustaka

Pelajar.

Hartati, Netty dkk. Islam Dan Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Handoko, Martin. 1992, Motivasi dan penggerak, Yogyakarta: Kanisius.

Jumantoro, Totok. 2001. Psikologi Dakwah Dengan Aspek-aspek Yang Qur’ani,

Penerbit Amzah.

Jalaluddin. 2002. Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kafadi, Nor Muh. 2002. Rahasia Keutamaan Dan Keistimewaan Shalawat,

Pustaka Media.

Moleong, lexy J. 2009. Metodelogi Penelitian kualitatif, Bandung : PT Rosda

Karya.

Muhadjir, Noeng. 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake sarasin,

cet ke-2.

Muhammad, Hasyim. 2002. Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset.

Page 160: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

Mulyana, Dedy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Munawir, Ahamad Warson. 2002. Al Munawir: Kamus Arab-Indonesia, Cet. 2,

Surabaya: Pustaka Progresif.

Nasrullah. 2002. Membangkitkan Kesadaran Spiritual Sebuah Pengalaman

Sufistik, Bandung: Pustaka hidayah.

Patty, dkk. 1982. Pengantar Psikologi Umum, Surabaya: Usaha Nasional.

Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Kartono, Kartini. 2005. Teori Kepribadian, Bandung: CV Mandar Maju.

Nuh, Muhammad. 2007. Telaga Mari’fat, Mitrapress.

Shaleh, Abdul rahman dkk. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif

Islam.

Siagaian, Sondang P, 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, Nana Awal Kusuma. 2002. Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi,

Bandung: Sinar Baru.

Sujanto, Agus dkk, 2006. Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara.

Sukandarrumidi. 2006. Metode Penelitian, Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Supardi. 2002. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: Penerbit

UII Press

Supratikya, A. 1993. Teori-teori Holistik, Organismik-Fenomenologis,

Yogyakarta: Kanisius

Suryabrata, Sumandi. 1993. Psikologi Pendidikan Suatu Penyajian Operasional,

Yogyakarta, Rake Pres, jilid 1.

Page 161: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

Suryabrata, Sumandi. 2008. Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali Press.

Suryabrata, Sumandi. 2008. Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Susetya, Wawan, 2007. Menguak Rahasia Zikirullah, Yogyakarta: Tugu

Publisher.

Sutrisno, Hadi. 1987, Metode Research. Yogyakarta: YPFP UGM.

Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir, Yogyakarta: LkiS.

Walgito, Bimo. 2001. Pengantar Psikologi Umum, yogyakarta: Andi Offset.

Wawan, Susetya. 2007. Menguak Rahasia Dzikirullah, Yogyakarta: Tugu.

Winardi, J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 162: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

نضشيحانصالج ا

٠اسب خراس ػ ص ا عش

ث١ا ١غ اأ ج ا اشع اروش

اد ػ سب ص ا ؽ١ؼر

صذث ؽ ا لذ اذ٠ ؾش

ا ذ جا ذ اهلل ف ؼ ا اجر

ا اجش ا ا لذ ا صش

ا افشض ت١ غ ا ا اػرصث

ا ا تااهلل اػرص رصش فا

ا جصا اصو ا ؽش ا ا ف

٠ؼؽش ا س٠ا اى اؼؽش ؾش

غه تؼث١ك لح ؼث صاو١ح ا

ا اسض ؼ١ث ا رؾش اشظ

Page 163: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

اصش ػذاذص ا اش ٠رثؼ

ا ج ذ اأسض خ ثا اغ س ا

ػذ صا ص ا اجثاي ل١ و

١خ لؽش ١٠ ا ج ؽش ء ا ا

خ ا ػذ د سق اأؽجاس

٠غرؽش ٠ر غذا ف دش و

دؼ ا ا اأع ع ن اؽ١ش ؼ

١٠ اثؾش ن ا اأ اج

از ا غخ س ج وزا ب اجث

ف اص اأس٠اػ اؾذش تش ا

ااداؼث ذ١ػ اؼ ا ا

جش ت ام س اا امذس

ا ػذ د ذ اا ئه ؼ ا ت

ا وا ر ئك اخا ػ ازر ر س

Page 164: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

ػذ مذاس ؽشفد از اغا

ت ا ان األ اث افرخش

ا ػذ ف وا ا عذ ٠ا ااو

ا ا ٠ى سضاي ذثؼس ا

ف ؼشفح و ػ١ ا ٠ؽشف ت

اخ ا اغ ااسظ١ ا ا ٠زس

اخ ءاغ غ ااسظ١ جث

ا اىشع اؼشػ افشػ ادصش

اهلل أػذ ا دا ج خ جذ ا

ا د ا د صالج ذصش ١ظ ا ذ

غ غ اؼذ ذغرخشق اذ ج ا س و

ذزس ا ذثم ا ذذ تا ذذ١ػ

اء ا ٠ح غا ا ٠ا ر ا ػظ١

ا ا ذ ف١ؼرثش ٠مع أ

Page 165: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

ش لذ ا اظؼاف ػذ ػذد

ظؼف غ ٠ا اظؼاف امذس

ا ا ع١ذ ذشظ ذذة و و

ا شذ ا ا د ص مرذس ا

غ ا اغا ش لذ و ػذد

ا ظا ست ػف رؾش افع

ب ره و ف تذمه عش

فاط خمه ا ا ا ا ا ل وصش

ا اغفش ٠اسب ؼ عا ا ماس٠

١ غ ١ؼا ا ا ج ا ا٠ دعش

ا اذ٠ ا ١ ا ج١شا ا ذ

ا فرمش ع١ذ و ؼف

تا اذ١د لذ ا ا ر ػذد

ان ى ٠زس ا ا٠ثم ػف

Page 166: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

ا ػ ا و اؽغ اتغ١

ىغشيا امة خاظؼا اذ لذ

ن ف سب ٠ا اسج ا اذاس٠ ذشد

تجا ف اذجش عثخ ٠ذ٠

سب ٠ا ا اػظ غفشج اجشا

دن فا ذصش ١ظ تذش ج ٠

ا الط ا د٠ ئمح ظا اأخاق

د ػا اىشب فشض مرذس ا

ا ؽ١فا و ف ت اصح و

١ا ؽفا ج اي ت خغش اأ ذ

صؽف تا جرث خ١ش ا ا اأ

ف ضد جاح س ذد اغ

خراس ػ اصاج ش ؼؼد ا ا

ظ اس ؽ ا ا ش ؽؼؾغ لذ ام

Page 167: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

اشظا ش تىش ات ػ خ١فر

لا تؼذ رصش ذ٠ ٠

ق دفص ات ػ افاس صادث

ل أ ف افص ش دىا ػ

جذ ا ر ؼص س٠ ا د و

ذاع ف ا اظفش اذاس٠

وزا غ ػ ١ ا أ ات

ا اؼثاء ا اخثش جاءا لذ و

عؼ١ذ عؼذ ف ت ؼذح ػ ات

غشس عادج صت١ش ػث١ذج

ضج ع١ذا اؼثاط وزا د

ج اذثش صاد اغ١ش ت

لاؼثح األذثاع اصذة ي٢ا

اج اذ٠اج ١ اغذش تذا ا

Page 168: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

د ا د لذ اؼ١ ج ا

ا سجائه ا ٠ذا عائال ج

اب شجاء د ش ا ذؼ

ات فاجؼ ش ا اتذا اغرش د

دع الد اهلل اعر ا ا

اي اذ٠ اجغذا تاء٢ا ا

اؼ اجا ا االخ و

ش اصذة اص اثذا اج١شا

ا و ؼ اثاس ا ػ ت

ا اذف١ظ ف دػر اتذا اعر

د دعاة داح ف د س ا و اسع

ػ األسض ذمث ائثر ف

ز ح دعشخ لذ اأؽثاح د

١ه ذد٠ فا ا ذذظ و ؽفر ت

Page 169: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

ي ع١ذ ٠ا ت١ذ خز اهلل ٠اسع

ذ اصد ارا اصشاغ ػ امذ

صؽف ٠اسب ماصذا تغ تا

ا اعغ ٠ا ع ا اغفش اىش

اذث١ة ذشج از ؽفاػر

ي ى اي اأ مرذ

Page 170: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

اشد١ اشد اهلل تغ

:ه غا تا فادػ اذغ األعاء هلل

انشحن انشحيى جال ج انهك جال ج جال ج

انمذوط انسالو جال ج انؤين جال ج جال ج

انهين انعضيض جال ج انجثاص جال ج جال ج

انتكثش انخانك جال ج انثاسئ جال ج جال ج

انصىس انغفاس جال ج انمهاس جال ج جال ج

انىهاب انشصاق جال ج انفتاح جال ج جال ج

انعهيى انماتض جال ج انثاسط جال ج جال ج

Page 171: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

انخافظ انشافع جال ج انعض جال ج جال ج

انزل انسيع جال ج انثصيش جال ج جال ج

انحكى انعذل الض ج انهطيف جال ج جال ج

انخثيش انحهيى جال ج انعظيى جال ج جال ج

انغفىس انشكىس جالي ج انعهي جال ج جال ج

انكثيش انحفيظ جال ج انميت جال ج جال ج

انحسية انجهيم جال ج انكشيى جال ج جال ج

انشلية انجية جال ج انىاسع جال ج جال ج

انحكيى انىدود جال ج اناجذ جال ج جالي ج

Page 172: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

انثاعج انشهيذ جال ج انحك جال ج جال ج

نىكيما انمىي جال ج انتين جال ج جال ج

انىني انحيذ جال ج انحصي جال ج جال ج

انثذئ انعيذ جال ج انحيي جال ج جال ج

انيت انحي جال ج انميىو جال ج جال ج

انىاجذ اناجذ جال ج انىاحذ جال ج جال ج

االحذ انصذ جال ج انمادس جال ج جال ج

انمتذس انمذو جال ج انؤخش جال ج جال ج

Page 173: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

االول االخش جال ج انثاطن جال ج جال ج

انىاني انتعال جال ج انثش جال ج جال ج

انتىاب اننتمى جال ج انعفى جال ج جال ج

انشءوف انهك انانك جال ج واالكشاو روانجالل جال ج جال ج

نمسط انجايع جال ج انغني جال ج جال ج

انغني انانع جال ج انضاس جال ج جال ج

ننافعا اننىس جال ج انهادي جال ج جال ج

انثذيع انثالي جال ج انىاسث جال ج جال ج

نششيذا انصثىس جال ج جال ج

Page 174: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

INSTRUMEN WAWANCARA

Penelitian tentang : “Motivasi Dalam Mengikuti Kegiatan Istighatsah Kubro Malam Jum’at

Kliwon Dan Dampaknya Terhadap Kepribadian Santri Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Cikura-Bojong-Tegal”.

A. Wawancara Dengan Pengurus Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal

1. Kapan sejarah berdirinya Pondok Pesanren Attauhidiyyah Tegal, dan siapa pendirinya?

2. Apa tujuan didirikanya Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

3. Bagaimna aktivitas kegiatan di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

4. Tolong gambarkan, seperti apa pelaksanaan ritual istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Tegal?

5. Apa keistimewaan kegiatan istighosah kubro di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

6. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan kegiatan istighatsah

kubro di Pondok Pesantren Attauhidiyyah?

7. Dengan cara apa jama’ah termotivasi mengikuti kegiatan istighatsah kubro di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah?

8. Adakah dampaknya terhadap kepribadian jama’ah setelah mengikuti kegiatan istighatsah

kubro di pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

Page 175: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

B. Wawancara Dengan Jama’ah Istighatsah Kubro Di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal

1. Apa yang memotivasi saudara ikut kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Tegal?

2. Bagaimana perasaan saudara sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan istighatsah kubro di

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

3. Bagaimana saudara bisa tersentuh dan tertarik mengikuti kegiatan istighatsah kubro di Pondok

pesntren Attauhidiyyah Tegal?

4. Apa yang melatarbelakangi saudara ikut kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Tegal

5. Bagaimana pandangan saudara tentang kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Tegal?

6. Apa yang saudara rasakan ketika mengikuti kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Tegal?

7. Bagaimana perasaan saudara setelah mengikuti kegiatan istighatsah kubro di Pondok Pesantren

Attauhidiyyah Tegal?

8. Sejauh mana dampak yang berpengaruh pada diri saudara setelah mengikuti kegiatan istighatsah

kubro di pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

9. Apa yang anda harapkan ketika dari pelaksanaan kegiatan istighatsah kubro di Pondok

Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

10. Apakah yang akan saudara lakukan selanjutnya, setelah selesai mengikuti kegiatan istighatsah

kubro di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Tegal?

Page 176: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 177: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 178: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 179: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 180: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 181: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 182: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 183: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Heri Siswanto

Tempat /Tanggal Lahir : Brebes, 25 Oktober 1986

Alamat : Jl. Bulu Raya No.1 Des. Glonggong Rt. 04/02 Kec. Wanasari

Kab. Brebes

Jenjang Pendidikan :

1. SDN Glonggong 01 Lulus Tahun 1999

2. MTs Wachid Hasyim Jagalempeni Brebes Lulus Tahun 2002

3. SMK Karya Bhakti Brebes Lulus Tahun 2005

4. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Tahun ( 2006 – sekarang)

Semarang, Juli 2011

Heri Siswanto

NIM: 061111025

Page 184: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung
Page 185: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain-gdl... · telah membantu saya dalam segi moral maupun materi dan selalu mendukung