faktor yang mempengaruhi proses eliminasi urin

4
Faktor yang Mempengaruhi Proses Eliminasi Urin Proses eliminasi biasanya diremehkan oleh kebanyakan orang. Ketika masalah mulai muncul, barulah kewaspadaan terbentuk. Kebiasaan eliminasi seseorang tergantung pada budaya sosial, kebiasaan pribadi, dan kemampuan fisik. Beberapa faktor mempengaruhi jumlah dan karakteristikdari urin yang diproduksi dan bagaimana itu dikeluarkan. A. Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan Tingkat pertumbuhan dan perkembangan dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Infant Pengeluaran cairan bervariasi tergantung pada intake cairan, tetapi biasanya mencapai 250 mL sampai 500 mL per hari pada tahun pertama bayi. Infant dapat melakukan eliminasi urin sampai 20 kali dalam satu hari. Urin ini biasanya tak berwarna dan tak berbau. Karena infant atau bayi memiliki ginjal yang belum matang, mereka tidak bisa mengatur proses pembuangan urin secara efektif layaknya orang dewasa. Bayi lahir tanpa control eliminasi, kebanyakan akan berkembang pada usia 2 sampai 5 tahun. Pra-sekolah Anak pra-sekolah sudah dapat pergi ke toilet secara mandiri. Orang tua harus sadar bahwa terkadang kecelakaan “ngompol” dapat terjadi, dan tidak seharusnya menghukum anak mereka karenanya. Anak-anak sering lupa untuk mencuci tangan dam menyiram sisa pembuangan mereka dan membutuhkan

Upload: hayatunnupus

Post on 14-Apr-2016

34 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

eliminasi

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Yang Mempengaruhi Proses Eliminasi Urin

Faktor yang Mempengaruhi Proses Eliminasi Urin

Proses eliminasi biasanya diremehkan oleh kebanyakan orang. Ketika masalahmulai muncul, barulah kewaspadaan terbentuk. Kebiasaan eliminasi seseorangtergantung pada budaya sosial, kebiasaan pribadi, dan kemampuan fisik. Beberapafaktor mempengaruhi jumlah dan karakteristikdari urin yang diproduksi danbagaimana itu dikeluarkan.

A. Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan

Tingkat pertumbuhan dan perkembangan dapat memengaruhi pola berkemih.

Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki mengalami

kesulitan untuk mengontrol buang air kecil.

Infant

Pengeluaran cairan bervariasi tergantung pada intake cairan, tetapi

biasanya mencapai 250 mL sampai 500 mL per hari pada tahun pertama bayi.

Infant dapat melakukan eliminasi urin sampai 20 kali dalam satu hari. Urin ini

biasanya tak berwarna dan tak berbau. Karena infant atau bayi memiliki ginjal

yang belum matang, mereka tidak bisa mengatur proses pembuangan urin secara

efektif layaknya orang dewasa. Bayi lahir tanpa control eliminasi, kebanyakan

akan berkembang pada usia 2 sampai 5 tahun.

Pra-sekolah

Anak pra-sekolah sudah dapat pergi ke toilet secara mandiri. Orang tua

harus sadar bahwa terkadang kecelakaan “ngompol” dapat terjadi, dan tidak

seharusnya menghukum anak mereka karenanya. Anak-anak sering lupa untuk

mencuci tangan dam menyiram sisa pembuangan mereka dan membutuhkan

Page 2: Faktor Yang Mempengaruhi Proses Eliminasi Urin

instruksi untuk itu. Anak perempuan butuh diajarkan untuk menyeka dari depan

ke belakang untuk menghindari kontaminasi feses.

Usia sekolah

Sistem eliminasi seseorang berubah matang pada tahap perkembangan ini.

Ukuran ginjal membesar dua kali lipat antara umur 5 sampai 10 tahun. Dalam

periode ini, anak pipis enam sampai delapan kali sehari. Enuresis, yaitu keadaan

di mana air seni keluar dengan sendirinya ketika sebenarnya dapar diatur

pengeluarannya, terkadang menjadi masalah untuk beberapa anak usia sekolah.

Sekitar 10% dari anak umur 6 tahun memiliki kesulitan dalam mengatur

pengeluaran air seninya. Nocturnal enuresis, atau ngompol seharusnya tidak perlu

digolongkan sebuah masalah sebelum si anak melewati umur 6 tahun. Biasanya,

insiden ini dilambangkan dengan sudah besarnya si anak ketika anak sudah tidak

mengompol lagi.

Lanjut Usia

Fungsi pengeluaran ginjal berkurang sejalannya usia, tetapi biasanya tidak

jauh di bawah tingkat normal kecuali ada penyakit lain yang diidap. Seiring

berjalannya umur, jumlah nefron yang berfungsi berkurang, mempengaruhi

kemampuan ginjal dalam menyaring. Hal ini menyebabkan orang tua memiliki

resiko tinggi keracunan dari pengobatan. Perubahan lain yang lebih dapat dilihat

berdasarkan umur adalah apa-apa yang berhubungan dengan kandung kemih.

Keluhan pada frekuensi dan urgensu kencing adalah hal biasa. Hal ini

menyebabkan orang tua butuh untuk bangun pada malam haru untuk mencegal

ngompol.

B. Psikososial

Bagi kebanyakan orang, beberapa kondisi membantu merangsang refleks

berkemih, antara lain privasi, posisi normal, waktu yang cukup, dan terkadang air

mengalir. Keadaan yang tidak biasa pada klien dapat menimbulkan tonus otot.

Akhirnya, seseorang tidak dapat mengendurkan otot abdomen dan perineal

sehinggaa kencing pun terhambat. Meningkatnya stres dapat mengakibatkan

meningkatnya frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya

sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

Page 3: Faktor Yang Mempengaruhi Proses Eliminasi Urin

C. Intake Cairan dan Makanan

Tubuh yang sehat menjaga keseimbangan antara jumlah cairan yang dicerna

dan jumlah cairan yang dieliminasi. Ketika jumlah cairan yang masuk meningkat,

tentunya, pengeluarannya pun akan meningkat. Beberapa cairan, seperti alcohol,

meningkatkan pengeluaran cairan dengan menghambat produksi ADH. Cairan

yang mengandung kafein juga meningkatkan produksi urin. Beberapa makanan

dan cairan dapat merubah warna urin. Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor

utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dapat menentukan

jumlah urine yang dibentuk. Selain itu, juga dapat meningkatkan pembentukan

urine.

D. Pengobatan

Banyak pengobatan, terutama yang mempengaruhi sistem saraf otonom,

mengganggu proses normal eliminasi. Beberapa pengobatan dapat mengubah

warna urin. Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya

peningkatan atau penurunan proses perkemihan. Misalnya pemberian diuretik

dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat antikolinergik dan

antihipertensi dapat menyebabkan retensi urine.

E. Tonus Otot

Tonus otot yang baik sangat penting untuk mempertahankan peregangan dan

kontrasilitas otot, jadi kendung kemih dapat mengisi dengan adekuat dan benar-

benar mengosongkan isinya. Klien yang membutuhkan dan menggunakan kateter

dalam waktu yang lama dapat memiliki tonus otot kandung kemih yang buruk

karena drainase terus menerus dan mencegah kandung kemih terisi dan kosong

secara normal. Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses

berkemih adalah otot kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya sangat

berperan dalam kontraksi pengontrolan pengeluaran urine. Tonus otot pelvis juga

berkontribusi dalam kemampuan untuk membuang dan menyimpan urin.

F. Kondisi Patologis

Page 4: Faktor Yang Mempengaruhi Proses Eliminasi Urin

Beberapa penyakit dan patologis dapat mempengaruhi formasi pengeluaran

urin. Penyakit dalam ginjal dapat mempengaruhi kemampuan nefron untuk

memproduksi urin. Jumlah tidak normal dari protein atau sel darah mungkin

muncul di urin, atau ginjal sudah benar-benar berhenti memproduksi urin

bersama-sama, kondisi ini disebut gagal ginjal. Kelainan jantung dan sirkulasi

seperti gagal jantung, syok, atau hipertensi dapat mempengaruhi aliran darah ke

ginjal, mengganggu produksi urin. Kondisi penyakit dapat mempengaruhi

produksi urine, seperti diabetes melitus

G. Prosedur Operasi

Beberapa bedah dan prosedur diagnostic mempengaruhi bagian dari urin dan

urin itu sendiri. Anastesik spinal dapat mempengaruhi bagian urin.

Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk mengekskresikan

kelebihan cairan tubuh, elektrolit, ion-ion hydrogen, dan asam. Eliminasi urin

secara normal bergantung pada pemasukan cairan dan sirkulasi volume darah ;

jika salah satunya menurun, pengeluaran urin akan menurun. Pengeluaran urin

juga berubah pada seseorang dengan penyakit ginjal, yang mempengaruhi

kuantitas, urin dan kandungan produk sampah didalam urin.

-tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan-