faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ......bawang merah asli bima memiliki kualitas yang bagus...

81
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA SIMPASAI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA MARDIATURAHMAH 105960209715 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 17-Sep-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA SIMPASAI

KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

MARDIATURAHMAH

105960209715

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA SIMPASAI

KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

MARDIATURAHMAH

105960209715

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Stara Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama
Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHATANI BAWANG

MERAH DI DESA SIMPASAI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang ditertibitkan mau pun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Oktober 2019

MARDIATURAHMAH

105960209715

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

ABSTRAK

MARDIATURAHMAH . 105960209715. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima. Dibimbing Oleh MUH.ARIFIN FATTAH dan DEWI

PUSPITA SARI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi usahatani bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima. Penelitian ini dilakukan di salah satu sentral penghasil

bawang merah di Kabupaten Bima yaitu di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima, dengan produksi bawang merah paling banyak tidak sebanding

komoditi lainnya. Pada penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 24 petani

bawang merah. Analisi yang dipakai dalam penelitian ini yaitu perhitungannya

menggunakan persamaan regresi linear berganda.

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan bahwa Secara uji simultan menunjukan bahwa semua variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara uji parsial

menunjukan bahwa hanya terdapat satu variabel independen yang berpengaruh

terhadap variabel dependen yaitu variabel X4 (Pupuk) dengan nilai koefisien

tertinggi yaitu 0,906 dan nilai signifikan yaitu 0,000.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam

tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat

dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi yang

berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah

di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Ir.Muh.Arifin Fattah, M.Si. selaku pembimbing I dan Dr.Dewi Puspita

Sari, S.P., M.Si. selaku pembimbing II yang senangtiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat

diselesaikan.

2. Bapak H.Burhanuddin S.Pi.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

3. Ibu Dr. Sri Mardiyanti, S.P., M.M selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua orangtua ayahanda H.Mukhtar dan ibunda Hj.Siti Asiah, dan

kakakku Imam sirwan S.Sos dan saudari Sri Rahmawati S.pd dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moral maupun

material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Kelara khususnya kepala Desa Tolo

Timur beserta jajaranya yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di Daerah tersebut.

7. Semua pihak yang telah membantu penyususnan skripsi dari awal hingga

akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penelitian skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga

Kristal-Kristal Allah SWT. Senantiasa tercurah Kepadanya. Aamiin.

Makassar, 30 juni 2019

Mardiaturahmah

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ............................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

I. PENDAHULUAN….......................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang…. ........................................................................................ 1

1.2.Rumusan Masalah. ....................................................................................... 5

1.3.Tujuan Penelitian. ........................................................................................ 5

1.4.Kegunaan Penelitian…................................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 6

2.1. Produksi Usaha Tani.. ................................................................................. 6

2.2. Fungsi Produksi ........................................................................................... 7

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Usaha

Tani….. ........................................................................................................ 7

2.4. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 10

III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 12

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 12

3.2. Teknik Penentuan Sampel ......................................................................... 12

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

3.3.Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 13

3.4.Tehnik Pengumpulan Data ......................................................................... 14

3.5.Tehnik Analisis Data .................................................................................. 15

3.6. Definisi Operasional.................................................................................. 17

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN…. ....................................................... 19

4.1. Letak Geografis ......................................................................................... 19

4.2. Kondisi Demografis .................................................................................. 20

4.2.1. Jumlah Penduduk ................................................................................. 20

4.2.2. Mata Pencahariaan ............................................................................... 20

4.2.3. Pola Penggunaan Tanah ....................................................................... 21

4.2.4. Pemilikan Ternak. ................................................................................ 21

4.3.Kondisi Pertanian ....................................................................................... 21

4.3.1. Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura ....................................... 21

4.3.2. Perkebunan ........................................................................................... 22

4.3.3. Peternakan ............................................................................................ 23

4.3.4. Kehutanan ............................................................................................ 24

4.3.5. Perikanan dan Kehutanan ..................................................................... 25

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 26

5.1. Identitas Responden .................................................................................. 26

5.1.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 27

5.1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia .............................................. 27

5.1.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 28

5.1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan .................................. 29

5.1.5. Luas Lahan (X1) .................................................................................. 30

5.1.6. Bibit (X2) ............................................................................................. 31

5.1.7. Pupuk (X3) …. ..................................................................................... 32

5.1.8. Pestisida (X4).. ..................................................................................... 34

5.1.9. Tenaga Kerja (X5)................................................................................ 36

5.1.10. Produksi (Y) ......................................................................................... 37

5.2. Hasil Uji Menggunakan Analisis Regresi Linear ..................................... 37

5.2.1. Hasil Uji Secara Simultan Menggunakan Analisis Regresi Linear. .... 38

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

5.2.2. Hasil Uji Secara Parsial Menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda… ......................................................................................... .39

5.3. Pembahasan .............................................................................................. .41

5.4. Hasil Uji Secara Simultan Pengaruh Luas Lahan, Bibit, Tenaga

Kerja, Pupuk, Pestisida Terhadap Produksi Bawang Merah di

Kabupaten Bima ......................................................................................... 41

5.4.1. Luas Lahan (X1) berpengaruh terhadap produksi (Y) ......................... 41

5.4.2. Bibit (X2) berpengaruh terhadap produksi (Y) .................................... 42

5.4.3. Tenaga Kerja (X3) berpengaruh terhadap produksi (Y) ...................... 43

5.4.4. Pupuk (X4) berpengaruh terhadap produksi (Y) .................................. 43

5.4.5. Pestisida (X5) berpengaruh terhadap produksi (Y). ............................. 44

5.5. Hasil Uji Secara Parsial Pengaruh Luas Lahan, Bibit, Tenaga

Kerja, Pupuk, Pestisida Terhadap Produksi Bawang Merah di

Kabupaten Bima ........................................................................................ .45

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 47

6.1. Kesimpulan ............................................................................................... 47

6.2. Saran .......................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Produksi Bawang Merah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten

Bima Tahun 2014-2016................................................................................ 3

2. Jumlah Penduduk di Desa Simpasai yang Terbagi 4 Dusun. ............................. 20

3. Mata Pencahariaan Penduduk di Desa Simpasai Kecaatan Lambu

Kabupaten Bima. ........................................................................................ 20

4. Jumlah Kepemilikan Hewan Ternak Penduduk di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. ........................................................ 21

5. Distribusi Responden Petani Bawang Merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. ........................................................ 27

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................... 28

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....................29

8. Tabulasi Silang Antara Luas Lahan Terhadap Produksi Bawang Merah di

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten ………………………….30

9. Tabulasi Silang Bibit Terhadap Produksi Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima .......................................... 32

10. Tabulasi Silang Tenaga Kerja Terhadap Produksi Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima………………………….33

11. Tabulasi Silang Pupuk Terhadap Produksi Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima .......................................... 35

12. Tabulasi Silang biaya pestisida Terhadap Produksi Bawang Merah

di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. ............................ 36

13. Variabel Produksi Pada Usaha tani Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. ......................................... 37

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

14. Hasil Menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda Hasil Uji

Secara Simultan Atau Bersama – Sama ..................................................... 38

15. Hasil Menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda Hasil Uji

Secara Parsial atau Satu – Persatu .............................................................. 39

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. ......................................... 11

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Daftar Kuensioner Penelitian Di Desa Simpasai Kecamatan Lamu

Kabupaten Bima ......................................................................................... 51

2. Peta Lokasi Penelitian Kabupaten Bima .................................................... 54

3. Identitas Responden Petani Bawang Merah Di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima ......................................................... 55

4. Tabulasi Data Responden…. ...................................................................... 56

5. Hasil Olah Data Responden Petani Bawang Merah Di Desa

SImpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima…….................................. 58

6. Tabel Distribusi F dan Tabel Distribusi T ……......................................... 59

7. Dokumentasi Bersama Responden Petani Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.. ........................................ 61

8. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 63

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komuditas

holtikultura penting di Indonesia yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk

tanpa memperhatikan tingkat sosial. Komuditas ini mempunyai prospek yang

sangat cerah mampu meningkatkan taraf hidup petani, nilai ekonomis yang tinggi,

berpeluang ekspor, dapat membuka kesempatan kerja (Listianawati, 2014).

Bagi Kabupaten Bima, bawang merah merupakan trademark mengingat

posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut setelah Brebes serta

memiliki image yang baik bagi konsumen bawang merah di Indonesia. Bawang

merah Bima terkenal dengan kualitas yang lebih baik dari bawang merah yang ada

di daerah lain di Indonesia atau luar negeri seperti Thailand dan Tiongkok.

Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras

sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama juga memiliki cita

rasa yang tinggi, yaitu lebih menyengat dan harum serta produk jadinya (Bawang

goreng) lebih enak dan gurih. Bawang merah merupakan salah satu produk

andalan dan unggula secktor industri Kabupaten Bima. (Dinas Pertanian Bima.

2015)

Kabupaten Bima terletak di ujung timur Nusa Tenggara Barat (NTB)

bersebelahan dengan Kota Bima (pemekaran dari Kabupaten Bima). Kabupaten

ini mempunyai misi meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui program

revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan yang sejalan dengan agenda

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

prioritas pemerintah, khususnya dalam rangka meningkatkan swasembada

pangan. Untuk melaksanakan misi tersebut, pemerintah Kabupaten Bima akan

membuat daerahnya menjadi sentra bawang merah menyaingi daerah sentral

bawang merah lain yang sudah terkenal sebelumnya. Apalagi kondisi lahan di

Kabupaten ini masih luas dengan wilayah dataran rendah yang memunyai

ketinggian 0-477,50 meter diatas permukaan laut dengan iklim kering dan suhu

udara agak panas sehingga sangat cocok untuk bawang merah (Dinas pertanian

Bima.2015).

Potensi lahan yang dapat digunakan untuk pengembangan bawang merah

di Kabupaten Bima terdir dari lahan sawah maupun lahan kering seluas 12.644

Ha dengan potensi hasil produksi setiap tahunnya berkisar antara 98.000-130.000

ton pertahun tetapi baru memanfaatkan seluas 5.311 Ha dengan hasil produksi

sebesar 63.732 ton pertahun atau sekitar 50% dari potensi yang ada sehingga

potensi tersebut dapat dikembangkan lagi masa mendatang (Dinas pertanian

Bima.2015).

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Tabel.1. Produksi Bawang Merah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Bima

Tahun 2014-2016

No. Kecamatan Produksi (Ton)

2014

Produksi

(Ton) 2015

Produksi

(Ton) 2016

1. Sape 16.969 17.872 27.2202

2. Lambu 25.792 26.414 23.333

3. Wawo - - 69

4. Lambitu - 30 23

5. Langgudu 58 - 0

6. Belo 1.137 16.454 31.452

7. Palobelu 166 144 0

8. Woha 4.556 22.267 18.475

9. Monta 6.563 11.441 22.314

10. Parado - - 286

11. Blo 2.517 2.773 2.586

12. Madapangga - - 0

13. Wera 10.378 10.820 9.668

14. Ambalawi 1.310 3.293 2.494

15. Donggo - - 0

16. Soromandi 11.913 13.067 14.755

17. Sanggar 148 285 412

18. Tambora - 197 228

Jumlah 91.709 125.057 153.277

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, 2016

Pada Tabel 1. Dapat dilihat bahwa produksi bawang merah di Kabupaten

Bima pada tahun 2014 memproduksi sebanyak 91.709 ton, kemudian pada tahun

2015, produksi bawang merah di Kabupaten Bima mengalami peningkatan

produksi sebanyak 125.057 ton, dan pada tahun 2016 produksi bawang merah

mengalami peningkatan yaitu sebanyak 153.277 ton. Jadi produksi bawang merah

d Kabupaten Bima terbanyak pada tahun 2016 yaitu sebanyak 153.277 ton.( Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, 2016).

Desa simpasai adalah salah satu desa yang berpotensi dalam

membudidayakan bawang merah, hal ini sesuai dengan data monografi desa pada

Kecamatan Lambu yang menyatakan bahwa desa Simpasai memiliki

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Produktivitas terbesar. Kecamatan Lambu yang terdiri 11 desa. Memiliki

produsen bawang merah yang berproduksi tinggi salah satunya yaitu Desa

Simpasai, sedangkan desa lainnya memiliki produktivitas yang masih rendah,

adanya perbedaan produktivitas antar desa maka peneliti melakukan suatu

penelitian dimana tingkat produktivitas bawang merah sangat terkait dengan

pengguna faktor-faktor produksi. Pengguna faktor produksi yang berbeda akan

menghasilkan jumlah produksi yang berbeda pula. Selain penggunaan faktor

produksi, karakteristik petani juga bisa mempengaruhi hasil produksi. Salah

satunya umur, dalam batas-batas tertentu, semakin bertambah umur seseorang

maka tenaga yang dimiliki semakin produktif dan setelah pada batas tertentu

produktivitasnya semakin menurun. (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Holtikultura, 2016).

Jika dilihat dari paparan tersebut, telah dijelaskan bahwa faktor produksi

memberikan kontribusi terhadap proses produksi yang sedang dijalankan. Pada

proses produksi bawang merah ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi

produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi terkait dengan input

produksi akan mempengaruhi output yang di hasilkan. Berdasarkan latar belakang

tersebut, perlu dilakukan suatu penelitian dengan judul „‟Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Uahatani Bawang Merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima’’ .

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah di uaraikan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi usahatani bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.?

1.3. Tujuan Penelitian

berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan yang ingin di capai

pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi usahatani bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan

berguna untuk memberikan informasi mengenai kegiatan pertanian khususnya

Petani Bawang Merah di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produksi Usaha Tani

Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di

tempat itu yang di perlukan untuk produksi pertanian seperti tumbuhan, tanah dan

air, perbaikan-perbaikan yang telah di lakukan atas tanah itu, sinar matahari,

bangunan yang di atas tanah dan sebagainya. Farm yaitu sebagai suatu tempat

atau bagian dari permukaan bumi di mana pertanian itu di selenggarakan oleh

seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap, ataupun manager

yang di gaji. Ilmu usahatani ( farm managemen), yaitu bagian dari ilmu ekonomi

pertanian yang mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan usahatani

(Sutikno,2005).

Produksi dapat di definisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau

menambah nilai/guna atau manfaat baru. Guna atau manfaat mengandung

pengertian kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi

produksi meliputi semua aktivitas menciptakan barang dan jasa. Contoh seorang

petani menggunakan input atau faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja,

tekhnologi, dan modal. Input tersebut dipergunakan selama musin tanam dan

musim panen tersebut mengambil hasil (Output) tanamnya misalnya bawang

merah (Gembira. E. dan A. harizt Intan, 2001). Sebagaimana Mubyarto (2002:64)

mengatakan bahwa Produksi pertanian adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat

bekerjanya beberapa faktor produksi sekaligus yaitu tanah, tenaga kerja, dan

modal.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

2.2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi juga dinyatakan oleh Trenggonowati (2011) bahwa fungsi

produksi dari setiap komoditi menunjukan hubungan antara faktor produksi yang

digunakan (input) dalam proses produksi dengan hasil produksi (output).

Pernyataan lain tentang fungsi produksi dinyatakan oleh (Tasman dan Aiman

:2013) bahwa setiap proses produksi mempunyai landasan teknis, yang dalam

teori ekonomi desebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau

persamaan yang menunjukan hubungan antara tingkat output dan tingkat (atau

kombinasi) penggunaan input-input. Setiap produsen dalam teori dianggap

mempunyai suatu fungsi produksi untuk „perusahaannya‟:

Q = f (X1, X2, X3, …, Xn)

Di mana Q = tingkat produksi (output)

X1, X2, X3, …, Xn = berbagai input yang digunakan.

Pengaruh suatu manajemen yang baik dapat mendukung proses produksi

petani tradisional sekalipun sebenarnya juga butuh manajemen dalam

menjalankan usahataninya, tetapi tidak dalam yang betul-betul dengan

administrasi yang lengkap dan tertib, baik mengenai perencanaan, pelaksanaan,

pengaturan sarana dan prasarana (Moehar Daniel, 2002).

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Usaha Tani

Penelitian terdahulu menunjukan bahwa produksi dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dijabarkan menjadi beberapa variabel yang

diduga mempunyai pengaruh terhadap produksi dengan menggunakan uji tertentu.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi bisa menjadi acuan untuk

mengembangkan penelitian melalui peningkatan produksi yang diperoleh petani.

Dalam sektor pertanian, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

produksi yaiu sebagai berikut:

1. Pengaruh Luas Lahan

Luas lahan. merupakan faktor utama dalam usaha tani dalam usaha tani karena

terkait dengan berkelangsungan usahatani. Pendapat lain juga dikemukan dari

Mubyanto (1989) yang menjelaskan bahwa, lahan sebagai salah satu faktor

produksi yang merupakan pabriknya hasil pertanian yang mempunyai

kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani. Besar kecilnya produksi usaha

tani dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan.

2. Pengaruh Bibit

Input pertanian lain yang berpengaruh terhadap tingkat produksi usahatani

adalah bibit yang digunakan. Penggunaan jumlah bibit initerkait dengan jarak

tnam yang nantinya akan berpengaruh pada daya tumbuh dan hasil yang

diperoleh (Gohong, 1993). faktor penggunaan bibit merupakan faktor produksi

yang paling besar pengaruhnya dalam menentukan jumlah produksi dalam

usahatani.

3. Pengaruh Tenaga Kerja

Faktor lain yang memoengaruhi tingkat produksi usahatani adalah tenaga kerja

(Sumiyati, 2006). Faktor tenaga kerja ini ada juga yang dijabarkan menjadi

tenaga kerja rumah tangga dan tenaga kerja luar rumahtangga (Hamid, 2004).

Tenaga kerja merupakan penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

sedang mencari pekerjaan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan

mengurus rumah tangga. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia masih

menggantungkan hidupnya dari sector pertanian. Dala usahatani sebagian besar

tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri dari ayah sebagai

kepala keluarga, istri, dan anak-anak petani. Tenaga kerja yang berasal dari

keluarga petani ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian

secara keseluruhan dan tidak pernah dinili dengan uang, ukuran tenaga kerja

dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK) (Mubyarto, 1989).

4. Pengaruh Pupuk

Jumlah pupuk yang digunkan juga mempengaruhi tingkst produksi suatu

tanaman (Hansen, 1981 dan Gohong, 1993). Hal ini terkait dengan tingkat

kesuburan lahan agar tanaman bias tumbuh dan meproduksi dengan optimal.

Pupuk adalah bahan-bahan yang memberikan zat makanan kepada tanaman.

Pemberian pupuk yang tepat dapat menghasilkan produk berkualitas.

(sudarmoto, 1997).

Pupuk yang sering digunakan adalah organic dan pupuk anorganik, pupuk

organic merupakan pupuk yang berasal dari penguraian bagian-bagian atau sisa

tanaman dan binatang, misal pupuk kandang pupuk hijau, kompos, bungkil,

guano, dan tepung tukang, sementara itu, pupuk anorganik atau yang biasa

disebut sebagai pupuk buatan adalah pupuk yang sudah mengalami proses di

pabrik misaknya pupuk urea, TSP, dan KCL (Abd.Rahim dan Diah Retno,

2007).

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

5. Pengaruh Pestisida

Pestisida pemberantas hama penyakit juga mempengaruhi tingkat produksi.

Penggunaan pestisida ini sangat dibutuhkan untuk menjaga produksi tanaman

(Gohong, 1993). Pestisida adalah bahan-bahan yang dapat membunuh

organism penggunaan tanaman (hama, penyakit, gulma). Bahan-bahan ini

dapat berupa zat kimia, mikroorganisme, maupun bahan tanaman lainnya.

Pestisida bersifat menguntungkan bagi pertanian, tetapi bias juga menimbulkan

bahaya bila pengolaannya tidak benar dan tidak hati-hati (pahan, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh (Dewi Sahara dan Idris, 2005) dengan judul

Efisien Produksi Sistem Usahatani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi Teknis,

menunjukan bahwa pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi padi.

2.4. Kerangka Pemikiran

Produksi merupakan suatu proses transformasi input menjadi output. Input

dalam usahatani bawang merah adalah bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan

lahan. Sementara output dari usahatani tersebut mempunyai pengaruh terhadap

produksi bawang merah. Kerangka pemikiran menjadi dasar bagi pelaksanaan

penelitian sehingga penelitian akan menjadi terarah, kerangka dalam penelitian

adalah:

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Simpasai Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima.

Skema kerangka pikir penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima bahwa bagaimana pengaruh luas lahan (X1) terhadap produksi

bawang merah (Y), kemudian bagaimana pengaruh bibit (X2) bawang merah

terhadap produksi bawang merah (Y), bagaimana pengaruh tenaga kerja (X3)

terhadap produksi bawang merah (Y), bagaimana pengaruh pupuk (X4) terhadap

produksi bawang merah (Y), bagaimana pengaruh pestisida (X5) terhadap

produksi bawang merah (Y).

Luas lahan (X1)

Bibit (X2)

Tenaga Keja (X3)

Pupuk (X4)

Pestisida (X5)

Produksi (Y)

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Simpasai, Kecamatan Lambu,

Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemilihan lokasi

berdasarkan atas potensi desa yang merupakan salah satu desa yang banyak

memproduksi bawang merah, serta hampir semua penduduk desa berprofesi

sebagai petani bawang merah. Penelitian ini dipilih secara Sengaja, berdasarkan

pemetaan daerah produksi bawang merah Kecamatan Lambu merupakan salah

satu kecamatan yang memiliki produksi bawang merah terbesasar di Kabupaten

Bima. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2019.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, yaitu wawancara secara

langsung dengan petani bawang merah, dan melalui pengamatan di lapangan.

Wawancara dilakukan secara perorangan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan yang tersusun dalam satu paket kuisioner. Populasi dalam penelitian

ini yaitu para petani bawang merah di Desa Simpasai yang berjumlah 461 orang

dan diambil sebanyak 24 orang petani dengam mengambil sampel menggunakan

rumus slovin. Adapun untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus

dari slovin sebagai berikut (Ridwan dan Akdon, 2009).

Rumus Slovin :

n = Jumlah sampel keseluruhan

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

N = Besar populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir.

Dimana : n =

=

=

= 23,71 (24)

= 24 petani.

3.3. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung

secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu

statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendiskripsikan

suatu kasus atau objek penelitan.

b. Data kualitatif yaitu data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis

dalam bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa

gambaran mengenai objek penelitian. Data kualitatif memberikan dan

menunjukan kualitas objek penelitian yang dilakukan.

2. Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari

dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada petani bawang

merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima sebagai

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

responden, dengan membuat daftar pertanyaan (Kuisioner) sebagai alat bantu

dalam pengumpulan data, jenis data primer yang dikumpulkan dari petani

antara lain umur, pendidikan formal, pengalaman berusahatani bawang merah,

jumlah anggota keluarga, luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk, pestisida,

output yang diperoleh, pendapatan usahatani bawang merah.

b. Data sekunder diperoleh melalui data-data yang tersedia pada dinas-dinas dan

instansi terkait, seperti departemen pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten

Bima, Kantor Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabuaten Bima, Badan Pusat

Statistik Kabupaten Bima, dan instansi terkait. Data sekunder juga diperoleh

dari internet dan literatur-literatur lainnya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data dan keterangan melalui beberapa cara yaitu:

1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap petani

bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

2. Wawancara, yaitu salah satu tekhnik pengumpulan data dan informasi dengan

mewawancarai petani bawang merah menggunakan daftar pertanyaan

(Kuisioner) di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

3. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dokumen yang berbentuk

gambar/foto, dengan mengambil gambar pada saat melakukan penelitian di

lapangan, contohnya pada saat melakukan observasi lapangan, dan pada saat

wawancara dengan petani bawang merah di Desa Sipasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

4. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah

berbagai literatur yang relavan yang berhubungan dengan permasalahan yang

ada didalam penulisan skripsi ini, diperoleh melalui data-data yang tersedia

pada dinas-dinas dan instansi terkait, seperti departemen pertanian, Dinas

Pertanian Kabupaten Bima, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima, Kantor

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, dan instansi terkait. Data

sekunder juga diperoleh dari internet dan literatur-literatur lainnya.

3.5. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan mengacu pada tujuan penelitian. Tujuan

penelitian ini adalah menganalisis pengaruh luas lahan, tenag kerja, bibit, pupuk,

pestisida, terhadap produksi bawang merah di Desa Simpasai, Kecamatan Lambu,

Kabupaten Bima.

Untuk mengetahui kelima variabel independen tersebut digunakan model

regresi berganda . Untuk melihat pengaruh luas lahan (X1), bibit (X2), tenaga kerja

(X3), pupuk (X4), pestisida (X5) terhadap produksi bawang merah (Y) digunakan

persamaan fungsi sebagai berikut :

Y = (X1, X2, X3, X4, X5)………………….(1)

Secara eksplisit dapat dinyatakan dalam fungsi Cobb-Douglas berikut :

Y = α Xᵝ¹ X2ᵝ² X3ᵝ³ X4ᵝ⁴ X5ᵝ⁵ e ………….(2)

Untuk menganalisis koefesien regresi ditransformasikan kebentuk linear dengan

menggunakan logaritma natural (ln) kedalam model sehingga persamaan sebagian

berikut

lnY = ln α + β1 ln X1 + β2 ln X2 + β3 ln X3 + β4 ln X4 + β5 ln X5 µ………..(3)

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Dimana :

Y = Nilai produksi

X1 = Luas lahan (hektar)

X2 = Tenaga kerja (Orang)

X3 = Bibit (kg)

X4 = Pupuk (kg)

X5 = Pestisida (ml)

βₒ = Konstanta

µ = Error Term

Ln = Logaritma Natural

Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai t hitung

dengan nilai t tabel dan merumuskan hipotesis menggunakan hipotesis Ho dan Ha,

berikut penjelasannya :

- Jika nialai thitung > nilai ttabel, maka Ho ditolak artinya koefisien regresi

signifikan (Variabel X berpengaruh terhadap Y)

- Jika nilai thitung < nilai ttabel, maka Ho diterima artinya koefisien regresi tidak

signifikan (Variabel X tidak berpengaruh terhadap Y).

- Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang meyatakan tidak adanya hubungan

antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam

rumusan hipotesis yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X)

mempengaruhi (Y).

- Hipotesis Kerja (Ha)

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Hipotesis kerja adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara

variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil

perhitungan Ha tersebut akan digunakan sebagai dasar pencarian data

penelitian.

3.6. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Berikut Batasan operasional

dari variabel-variabel penelitian.

1. Produksi adalah total produksi bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima pada sebidang lahan dengan luasan tertentu dalam

satu musim tanam dalam satuan kilogram (Kg).

2. Bibit adalah total jumlah bibit yang digunakan dalam sekali musim tanam

bawang merah di desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima diukur

dala satuan kilogram (Kg)

3. Luas lahan adalah total luas lahan yang digunakan oleh petani bawang merah

di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima diukur dalam satuan

hektar (Ha)

4. Tenaga kerja adalah yang digunakan dalam sekali panen bawang merah di

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima yaitu mulai dari

pengolahan tanah sampai panen, baik yang berasal dari keluarga maupun luar

keluarga, dan diukur dalam satuan hari orang kerja (HOK).

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

5. Pupuk adalah jumlah pupuk yang digunakan dalam proses produksi bawang

merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dalam satu

musim tanam dan diukur dalam satuan kilogram (Kg).

6. Pestisida adalah jumlah pestisida yang digunakan dalam proses produksi

bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dalam

satu musim tanam dan diukur dalam satuan liter.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis

Kabupaten Bima adalah daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan

laut. Ibukota Kecamatan Donggo yang berlokasi di Desa O‟o mempunyai

ketinggian sekitar 714,00 m di atas permukaan laut. Hal ini menjadikan

Kecamatan Donggo sebagai Kecamatan dengan lokasi ketinggian di atas

permukaan laut.

Di kabupaten Bima juga terdapat 18 kecamatan. Kecamatan Sanggar dan

Kecamatan Tambora merupakan Kecamatan yang berlokasi terjauh dari pusat

pemerintah Kabupaten Bima, dimana jarak masing-masing sekitar 360 km dan

255 km. Selain itu, kedua kecamatan ini merupakan kecamatan terluas di

Kabupaten Bima dengan luas masing-masing 477,89 km² dan 672,82 km².

Kecamatan Lambu merupakan salah satu dari delapan belas kecamatan yang ada

di Kabupaten Bima.

Desa Simpasai merupakan salah satu dari 14 Desa di Wilayah Kecamatan

Lambu, yang terletak 6 Km ke arah Barat dari kota Kecamatan Lambu. Desa

Simpasai mempunyai luas wilayah seluas 13.235.44 Hektar. Iklim Desa Simpasai,

sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai Iklim Kemarau dan

Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam

yang ada di Desa Simpasai Kecamatan Lambu.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

4.2. Kondisi Demografis

4.2.1. Jumlah Penduduk

Desa Simpasai mempunyai Jumlah Penduduk 3625.Jiwa, yang tersebar

dalam 4 wilayah Dusun dengan Perincian sebagaimana tabel :

Tabel. 2.Jumlah Penduduk di Desa Simpasai yang Terbagi 4 Dusun.

Dusun Sori

Dungga

Dusun Mangge

Maju

Dusun Sakolo Dusun Lakenu

878 899 938 910

Sumber : Kantor Desa Simpasai

Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah penduduk di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, yang terbagi menjadi 4 Dusun yaitu, Dusun

Sori Dungga sebanyak 878 orang, Dusun Mangge Maju sebanyak 899 orang,

Dusun Sakolo sebanyak 938 orang, dan Dusun Lakenu sebanyak 910 orang.

4.2.2. Mata Pencahariaan

Desa Simpasai merupakan Desa Pertanian dan penduduknya bermata

pencaharian sebagai petani / penderes, pedagang dan lain -lain, selengkapnya

sebagai berikut :

Tabel 3. Mata Pencahariaan Penduduk di Desa Simpasai Kecaatan Lambu

Kabupaten Bima.

PETANI PEDAGANG PNS BURUH

705

43

22

922

Sumber : Kantor Desa Sipasai

Tabel 3 menunjukan bahwa jumlah penduduk menurut mata pencahariaan

di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, yaitu dengan mata

pencahariaan sebagai Petani sebanyak 705 orang, dengan mata pencahariaan

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Pedagang sebanyak 43 orang, mata pencahariaan PNS sebanyak 22 orang, dan

Buruh Tani sebanyak 922 orang.

4.2.3. Pola Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di Desa Simpasai sebagian besar diperuntukan untuk

tanah pertanian sawah sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan

bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

4.2.4. Pemilikan Ternak

Jumlah kepemilikan hewan ternak penduduk Desa Simpasai adalah sebagai

berikut.

Tabel 4. Jumlah Kepemilikan Hewan Ternak Penduduk di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

AYAM ITIK KAMBING SAPI KERBAU LAIN-LAIN

10.124 541 127 75 -

Sumber : Kantor Desa Sipasai

Tabel 4 menunjukan bahwa jumlah kepemilikan hewan ternak penduduk

di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, yaitu dengan kepemilikan

hewan ternak ayam itik sebanyak 10.124 orang, kepemilikan hewan ternak

kambing sebanyak 541 orang, kepemilikan hewan ternak sapi sebanyak 127

orang, kepemilikan hewan ternak kerbau sebanyak 75 orang.

4.3. Kondisi Pertanian

4.3.1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Potensi lahan untuk tanaman pangan dan horticultura mencapai 134.604

Ha, dengan komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung,

kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya, mangga, pisang, papaya,

sawo, dan nangka. Hingga saat ini industri pengolahan skala besar dan menengah

untuk meningkatkan nilai tambah tanaman hortikultural belum tersedia, yang ada

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

hanya industri pengolahan skala rumah tangga yangjumlahnya bisa di hitung

dengan jari karena hanya terbatas pada kondisi tertentu untuk membuat bawang

goreng, tahu/tempe, keripik atau dodol. Jadi disini peran dan partisipasi

pemerintah daerah Kabupaten Bima belum optimal dalam menyediakan pasar

untuk mengolah hasil pertanian masyarakat guna untuk mengembangkan potensi

daerah sebagai daya dukung perkembangan daerah Kabupaten Bima kedepan.

Produk tanaman pangan dan hortikultural dan bunga-bungaan dari

Kabupaten Bima yang telah menembus pasar regional maupun nasional

adalahkacang tanah, kedelai, dan bawang merah. Sementara komoditi lainnya

dikonsumsi oleh pasar lokal. Rantai pemasaran umumnya agak panjang,

dariprodusen (petani), kemudian keagen (pedagan besar), dan baru ke pasar

domestik, regional, maupun nasional. Dengan rantai pemasaran seperti tersebut,

para petani menerima margin keuntungan (profit margin) terkecil di antara pelaku

lainya. rantai pemasaran seperti ini terjadi pada hampir semua komiditi di semua

sektor di wilayah Kabupaten Bima khususnya dan Propinsi Nusa Tenggara Barat

umumnya. dengan gambaran kandisi tersebut, peluang infestasi untuk budiya

berbagai komoditi tanaman pangan dan perdagangan masih terbuka lebar.

4.3.2. Perkebunan

Pada sub sektor perkebunan, Kabupaten Bima memiliki beberapa komoditi

unggulan, di antaranya jambu mente, kelepa, kemiri, asam, wijen, dan kopi.

Dalam kurun waktu 2008-2013, komoditi jambu mente mengalami peningkatan

produksi yang cukup signifikan dari 509,8 ton menjadi 620,45 ton

dandiperkirakan jumlah produksi komoditi ini akan terus mengalami peningkatan

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

pada tahun 2014 seiring dengan bertambahnya luas areal tanam jambu mete.

begitu juga halnya dengan komoditi-komoditi perkebunan lainya yang terus

meningkat produksi setiap tahunnya.

Peningkatan produksi ini terjadi karena perluasan areal tanam serta nilai

jualnya yang semakin tinggi Khusus untuk tanaman kopi yang berada di kawasan

tambora. selama ini pengelolaanya di lakukan oleh pemerintah Daerah dalam hal

ini Dinas perkebunan Kabupaten Bima. Produk tanaman perkebunan dari

Kabupaten Bima yang telah menembus pasar regional maupun nasional berupa

jambu mente, kopi, kemiri, asam, dan wijen.

Kabupaten Bima memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk

pengembangan budidaya tanaman perkebunan. Dari potensi lahan seluas 78.615

Ha yang telah di manfaatkan baru sekitar 40%. Dengan potensi lahan yang masih

tersedia untuk pengembangan tanaman perkebunan dan prospek pasar yang

menjanjikan, peluang investasi untuk budidaya berbagai komoditi tanaman

perkebunan dan perdagangan masih terbuka lebar. Disamping budidaya, peluang

investasi juga terbuka untuk usaha pengolahan dan pemasaran. selama ini, industri

pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah tanaman perkebunan belum

tersedia.

4.3.3. Peternakan

Sapi merupakan salah satu komoditi unggulan kabupaten Bima sekaligus

menjadi komoditi unggulan propinsi Nusa Tenggara Barat. dalam RTRW

Nasional meyebutkan bahwa Nusa Tenggara Barat, khususnya pulau

Sumbawamenjadi kawasan pemurnian dan pengembangan sapi bali. Merespon

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

arahan tersebut, pemerintah propinsi NTB telah mencanangkan program bumi

sejuta sapi, dan pulau Sumbawa, termasuk didalamnya Kabupaten Bima menjadi

target utama dalam mewujudkan program tersebut.

Luas lahan di Kabupaten Bima yang berpotensi untuk pemenfaatan

peternakan sekitar 42,78% atau 187.781 Ha, dengan daya tamping sebanyak

1.198.905 animal unik. Akan tetapi jumlah ternak yang ada pada saat ini baru

mencapai 204.073 animal unik atau sebesar 17,02% dari daya tampung lahan.

Khusus untuk sapi, jumlah pada tahun 2008 mencapai 65.988 ekor dan terus

meningkat tiap tahunnya sehingga mencapai 98..986 ekor pada tahun 2011 dan

diperkirakan akan mencapai lebih dari 100 ribu ekor pada tahun 2012 atau 8,91%

dari daya tampung lahan sehingga prospek pengembangan sapi di Kabupaten

Bima cukup menjanjikan. Saat ini permintaan pasar untuk sapi, baik pasar

nasional maupun pasar internasional belum mampu di penuhi oleh peternak dari

Kabupaten Bima maupun propinsi NTB. Disamping itu belum ada industri

pengolahan juga membuka peluang bagi investor untuk mendirikan pabrik

pengolahan hasil peternakan.

4.3.4. Kehutanan

Kawasan hutan di Kab. Bima seluas 250.396,42 Ha, terdiri dari hutan

lindung seluas 83.189,91 Ha, hutan konservasi seluas 55.599,69 Ha, hutan

produksi terbatas seluas 66.866,79 Ha, hutan produksi tetap seluas 44.740,03 dan

HPK/IPK seluas 6.800 Ha. Disamping produksi berbagai jenis kayuterdapat juga

produk hasil hutan non kayu seperti madu, kemiri, rotan, ketak dan bambu.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

4.3.5. Perikanan dan Kelautan.

Potensi sumberdaya laut di Kab. Bima meliputi lahan budidaya seluas

10.943,5 Ha terdiri dari budidaya perairan umum seluas 5.821,00 Ha yang baru

dimanfaatkan 862 Ha atau 14,81% dan perairan tambak seluas 5.122,5 Ha yang

baru dimanfaatkan 1.294,96 Ha atau 25,285%, serta perairan laut seluas

29.674.000 Ha yang baru di manfaatkan 284.704 Ha atau 9,6%. Sementara posisi

areal pesisir mencangkup pantai sepanjang kuraang lebih 640 km. Dengan potensi

yang begitu besar, produksi ikan basah hasil tangkapan di laut dan ikan basah

hasil budidaya di perairan umum rata-rata mencapai 21.609,03 ton per tahun.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Seperti yang diutarakan pada bab sebelumnya bahwa responden dalam

penelitian ini adalah sebanyak 24 responden yang ditentukan degan menggunakan

tehnik penentuan sampel simple random sampling, dengan jumlah responden

tersebut, peneliti mencoba untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi usaha tani bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan melalui teknik

pengumpulan data penyebaran kuisioner kepada responden, ternyata semua

kuisioner di isi dan memenuhi syarat untuk dianalisis. Data kuisioner yang telah

terkumpul sebanyak 24 kuisioner, dari 461 populasi yang menjadi sampel yaitu 24

petani bawang merah.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas data yang telah terkumpul

dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi frekuensi yang telah dianalisis sesuai

dengan kemampuan penulis sebagai berikut:

5.1. Identitas Responden

Sebelum kita membahas secara keseluruhan faktor-faktor yang

mempengaruhi usahatani bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima, terlebih dahulu kita perlu mengklasifikasikan identitas

responden sebagai pendukung dalam melakukan analisa terhadap pokok-pokok

masalah yang diteliti. Adapun klasifikasi dari identitas responden meliputi:

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

5.1.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden menjadi salah satu ciri yang dapat membedakan

individu, dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : kelompok

laki-laki dan kelompok perempuan, serta laki-laki dan perempuan dapat

memberikan pandangan yang berbeda terhadap sesuatu hal. Untuk lebih jelasnya

adapun rincian responden dapat dijelaskan dalam tabel 11 yang telah disajikan

dibawah ini.

Tabel 5. Distribusi Responden Petani Bawang Merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

No. Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1

2

Laki-laki

Perempuan

18

6

75

25

Total 24 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang ditemui pada saat penelitian

sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 18 orang (75 % dari total jumlah

responden), sedangkan responden perempuan sebanyak 6 orang (25% dari total

jumlah responden). Hal ini dikarenakan saat pengambilan sampel, responden yang

diteliti yakni petani yang menanam bawang merah kebanyakan adalah laki-laki.

5.1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Karakterristik responden berdasarkan usia ditunjukan dalam tabel 12

dengan pengelompokan usia 25 sampai dengan 34 tahun, 35 sampai dengan 44

tahun, 45 sampai dengan 54 tahun, dan 55 sampai dengan 64 tahun. Karakteristik

responden ditunjukan dalam tabel berikut :

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

25 – 31 5 21

32 – 38 4 17

39 – 45 2 8

46 – 52 7 30

53 – 59 3 12

60 – 66 3 12

Total 24 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 6 menunjukan bahwa responden 25 sampai 31

sebanyak 5 orang (21% dari jumlah total responden), kemudian responden yang

berusia 32 sampai 38 sebanyak 4 orang (17% dari jumlah total responden),

responden yang berusia 39 sampai 45 sebanyak 2 orang (8% dari jumlah total

responden), responden yang berusia 46 sampai 52 sebanyak 7 orang (30% dari

jumlah total responden), responden yang berusia 53 sampai 59 sebanyak 3 orang

(12% dari jumlah total responden), dan responden yang berusia 60 sampai 66

sebanyak 3 orang (12% dari jumlah total responden).

Secara keseluruhan petani yang menanam bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima merupaka penduduk yang berusia

produktif yakni 25 sampai 66 tahun. Mayoritas responden berdasarkan kelompok

usia diatas adalah 46 sampai 52 sebanyak 7 orang (30% dari jumlah total

responden), dan minoritas responden berdasarkan usia adalah berusia 39 sampai

45 sebanyak 2 orang (8% dari jumlah total responden).

5.1.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan responden pada penelitia ini bervariasi, mulai dari tidak

tamat sekolah, lulusan sekolah dasar, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, diploma,

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

hingga perguruan tinggi, perbandingan persentase tingkat pendidikan responden

dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Tidak Lulus 5 20.9

SD/Sederajat 7 29.1

SMP/Sederajat 5 20.9

SMA/Sederajat 7 29.1

Total 24 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 7 menunjukan bahwa tingkat pendidikan tidak lulus

atau tidak sampai tamat sekolah dasar sebanyak 5 orang (20.9% dari total jumlah

responden), tingkat pendidikan SD/Sederajat yaitu sebanyak 7 orang (29.1% dari

total jumlah responden), tinkat pendidikan SMP/Sederajat yaitu sebanyak 5 orang

(20.9% dari total jumlah responden), tingkat pendidikan SMA/Sederajat yaitu

sebanyak 7 orang (29.1% dari total jumlah responden), dan tingkat pendidikan

Diploma dan Perguruan Tinggi belum ada sama sekali.

Dari hasil keseluruhan menunjukan bahwa mayoritas responden dengan

tingkat pendidikan SD/Sederajat dan SMA/Sederajat memiliki jumlah yang sama

yaitu sebanyak 7 orang (29.1% dari total jumlah responden), dan minoritas

responden dengan tingkat pendidikan SMP/Sederajat yaitu sebanyak 5 orang

(20.9% dari total jumlah responden).

5.1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui deskripsi tentang

luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), dan

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

produksi bawang merah (Y) serta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh luas

lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), terhadap

produksi bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima,

maka data yang diperoleh dari pengisian konsioner selanjutnya dianalisis melalui

dua tahap: analisis deskriptif dan regresi. Analisis deskriptif bertujuan untuk

memberikan penjelasan dari masing-masing variabel, sedangkan uji statistic

digunakan untuk menguji hipotesis, deskrisi dari masing-masing variabel dalam

penelitian ini yaitu luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, pestisida dan produksi

bawang merah petani di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dapat

diketahui dari analisis deskriptif. Analisis untuk masing-masing variabel yaitu:

5.1.5. Luas Lahan (X1)

Gambaran tentang luas lahan pertanian petani bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, berdasarkan kuisioner masing-

masing responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 8. Tabulasi Silang Antara Luas Lahan Terhadap Produksi Bawang Merah di

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

No

.

Luas Lahan

(Ha)

produksi Total

1200-

1819

(Kg)

1820-

2439

(Kg)

2440-

3059

(Kg)

3060-

3675

(Kg)

3676-

4299

(Kg)

4300-

4919

(Kg)

1 0,10 - 0,15 6 0 0 0 0 0 6

2 0,16 - 0,21 0 1 0 0 0 0 1

3 0,22 - 0,27 0 2 4 0 0 0 7

4 0,28 - 0,33 0 0 0 6 0 0 6

5 0,34 - 0,39 0 0 0 0 3 2 5

Total 6 3 4 6 3 2 24

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Berdasarkan Tabel 8 menunjukan bahwa sebanyak 6 orang petani yang

memiliki luas lahan 0,10 - 0,15 ha memproduksi bawang merah 1200 - 1819 kg.

Sedangkan sebanyak 1 orang petani yang memiliki luas lahan 0,16 - 0,21 ha

memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg. Sedangkan 2 orang petani bawang

merah yang memiliki luas lahan 0,22 - 0,27 ha memproduksi bawang merah 1820

- 2439 kg, sebanyak 4 orang petani yang memiliki luas lahan 0,22 - 0,27 ha

memproduksi bawang merah 2440 - 3059 kg. Sedangkan 6 orang petani bawang

merah yang memiliki luas lahan 0,28 - 0,33 ha memproduksi bawang merah 3060

- 3675 kg. Sedangkan sebanyak 3 orang petani yang memiliki luas lahan 0,34 -

0,39 ha memproduksi bawang merah 3676 - 4299 kg, 2 orang petani bawang

merah yang memiliki luas lahan 0,34 - 0,39 ha memproduksi bawang merah 4300

- 4919

5.1.6. Bibit (X2)

Gambaran tentang penggunaan bibit petani bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima berdasarkan kuisioner masing-

masing responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai

berikut :

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Tabel 9.Tabulasi Silang Bibit Terhadap Produksi Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

No. Bibit

(Kg)

Produksi

Total 1200-

1819

(Kg)

1820-

2439

(Kg)

2440-

3059

(Kg)

3060-

3675

(Kg)

3676-

4299

(Kg)

4300-

4919

(Kg)

1 135 - 219 6 0 0 0 0 0 6

2 220 - 304 0 3 0 0 0 0 3

3 305 - 389 0 0 4 0 0 0 4

4 390 - 474 0 0 0 6 0 0 6

5 475 - 559 0 0 0 0 3 0 3

6 560 - 644 0 0 0 0 0 2 2

Total 6 3 4 6 3 2 24

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa sebanyak 6 orang petani yang

menggunakan bibit antara 135 - 219 kg memproduksi bawang merah 1200 - 1819

kg. Sedangkan terdapat 3 orang petani bawang merah yang menggunakan bibit

antara 220 - 304 kg memproduksi bawang 1820 - 2439 kg. Sedangkan terdapat 4

orang petani yang menggunakan bibit antara 305 - 389 kg yang memproduksi

bawang merah 2440 - 3059 kg. Sedangkan sebanyak 6 orang petani bawang

merah yang menggunakan bibit antara 390-474 kg memproduksi bawang merah

3060 - 3675 kg. Sedangkan sebanayak 3 orang petanibawang merah yang

menggunakan bibit 475 - 559 kg memproduksi bawang merah 3676 - 4299 kg.

Sedangkan sebanayak 2 orang petanibawang merah yang menggunakan bibit 560

- 644 kg memproduksi bawang merah 4300 - 4919 kg.

5.1.7. Tenaga Kerja (X3)

Gambaran tentang penggunaan tenaga kerja petani bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, berdasarkan kuisioner masing-

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

masing responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 10. Tabulasi Silang Tenaga Kerja Terhadap Produksi Bawang Merah di

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

No

.

Tenaga

Kerja

(Hok)

Produksi

Total 1200

-1819

(Kg)

1820 -

2439

(Kg)

2440 -

3059

(Kg)

3060 -

3675

(Kg)

3676 -

4299

(Kg)

4300 -

4919

(Kg)

1 188.000 -

234.000

6 1 0 0 0 1 7

2 235.000 -

281.000

0 0 0 0 0 0 0

3 282.000 -

328.000

0 2 4 3 0 0 10

4 329.000 -

375.000

0 0 0 2 2 0 4

5 376.000 -

422.000

0 0 0 1 1 2 3

Total 6 3 4 6 3 2 24

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 10, menunjukkan bahwa sebanyak 6 orang petani

dengan penggunaan tenaga kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja)

Rp.188.000 – Rp.234.000 memproduksi bawang merah 1200 - 1819 kg, 1 orang

petani dengan penggunaan tenaga kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja)

Rp.188.000 – Rp.234.000 memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg, 1 orang

petani bawang merah dengan penggunaan tenaga dalam hitungan HOK (Hari

Orang Kerja) Rp.188.000 – Rp.234.000 memproduksi bawang merah 4300 -

4919 kg. Sedangkan 2 orang petani bawang merah dengan penggunaan tenaga

kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja) Rp.282.000 – Rp.328.000

memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg. sebanyak 4 orang petani bawang

merah dengan penggunaan tenaga kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja)

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Rp.282.000 – Rp.328.000 memproduksi bawang merah 2440 - 3059 kg, sebanyak

3 orang petani bawang merah dengan penggunaan tenaga kerja dalam hitungan

HOK (Hari Orang Kerja) Rp.282.000 – Rp.328.000 memproduksi bawang merah

3060-3675 Sedangkan 2 orang petani bawang merah dengan penggunaan tenaga

kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja) Rp.329.000 – Rp.375.000

memproduksi bawang merah 3060 - 3675 kg, 2 orang petani dengan penggunaan

tenaga kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja) Rp.329.000 – Rp.375.000

memproduksi bawang merah 3676 - 4299 kg. Sedangkan 1 orang petani bawang

merah dengan penggunaan tenaga kerja dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja)

Rp376.000 – Rp.422.000 memproduksi bawang merah 3060 - 3675 kg, 1 orang

petani bawang merah dengan penggunaan tenaga kerja dalam hitungan HOK

(Hari Orang Kerja) Rp376.000 –Rp.422.000 memproduksi bawang merah 3676 -

4299 kg, dan 2 orang petani bawang merah dengan penggunaan tenaga kerja

dalam hitungan HOK (Hari Orang Kerja) Rp376.000 - Rp.422.000 memproduksi

bawang merah 4300 - 4919 kg,

5.1.8. Pupuk (X4)

Gambaran tentang penggunaan pupuk petani bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, berdasarkan kuisioner masing-

masing responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai

berikut :

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Tabel 11. Tabulasi Silang Pupuk Terhadap Produksi Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

No. Pupuk

(Kg)

Produksi

Total 1200

-

1819

(Kg)

1820

-

2439

(Kg)

2440

-

3059

(Kg)

3060

-

3675

(Kg)

3676

-

4299

(Kg)

4300

-

4919

(Kg)

1 50 – 79 6 0 0 0 0 0 6

2 80 – 109 0 1 0 0 0 0 1

3 110 - 139 0 2 4 0 0 0 7

4 140 - 169 0 0 0 6 0 0 6

5 170 - 199 0 0 0 0 3 0 3

6 200 - 229 0 0 0 0 0 2 2

Total 6 3 4 6 3 2 24

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa sebanyak 6 orang petani yang

menggunakan pupuk antara 50 - 79 kg memproduksi bawang merah 1200 - 1819

kg. Sedangkan terdapat 1 orang petani bawang merah yang menggunakan pupuk

antara 80 - 109 kg memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg, Sedangkan

terdapat 2 orang petani bawang merah yang menggunakan pupuk antara 110 - 139

kg memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg, sebanyak 4 orang petani bawang

merah yang menggunakan pupuk antara 110 - 139 kg memproduksi bawang

merah 2440 - 3059 kg. Sedangkan terdapat 6 orang petani yang menggunakan

pupuk antara 140 - 169 kg yang memproduksi bawang merah 3060 - 3675 kg.

Sedangkan terdapat 3 orang petani yang menggunakan pupuk antara 170 - 199 kg

yang memproduksi bawang merah 3676 - 4299 kg. Sedangkan terdapat 2 orang

petani yang menggunakan pupuk antara 200 - 229 kg yang memproduksi bawang

merah 4300 - 4919 kg.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

5.1.9. Pestisida (X5)

Gambaran tentang penggunaan pestisida petani bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, berdasarkan kuisioner masing-

masing responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 12. Tabulasi Silang biaya pestisida Terhadap Produksi Bawang Merah di

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

No. Pestisida (Ml) produksi Total

1200

-

1819

(Kg)

1820

-

2439

(Kg)

2440

-

3059

(Kg)

3060

-

3675

(Kg)

3676

-

4299

(Kg)

4300

-

4919

(Kg)

1 850 - 1359 6 0 0 0 0 0 6

2 1360 - 1869 0 2 0 0 0 0 2

3 1870 - 2379 0 1 4 0 0 0 6

4 2380 - 2889 0 0 0 6 0 0 6

5 2890 - 3399 0 0 0 0 3 0 3

6 3400 - 3909 0 0 0 0 0 2 2

Total 6 3 4 6 3 2 24

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa sebanyak 6 orang petani yang

menggunakan pestisida antara 850 - 1359 ml, memproduksi bawang merah 1200 -

1819 kg. Sedangkan terdapat 2 orang petani bawang merah yang menggunakan

pestisida antara 1360 - 1869 ml, memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg.

Sedangkan terdapat 1 orang petani yang menggunakan pestisida antara 1870 -

2379 ml, memproduksi bawang merah 1820 - 2439 kg, sebanyak 4 orang petani

bawang merah yang menggunakan pestisida antara 1870 - 2379 ml, memproduksi

bawang merah 2440 - 3059 kg. Sedangkan terdapat 6 orang petani bawang merah

yang menggunakan pestisida antara 2380 - 2889 ml, memproduksi bawang merah

3060 - 3675 kg. Sedangkan terdapat 3 orang petani bawang merah yang

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

menggunakan pestisida antara 2890 - 3399 ml, memproduksi bawang merah 3676

- 4299 kg. Sedangkan terdapat 2 orang petani bawang merah yang menggunakan

pestisida antara 3400 - 3909 ml, memproduksi bawang merah 4300 - 4919 kg.

5.1.10. Produksi (Y)

Gambaran tentang produksi petani bawang merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, berdasarkan kuisioner masing-masing

responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai berikut :

Tabel 13. Variabel Produksi Pada Usaha tani Bawang Merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Produksi (Kg) Frekuensi Persentase (%)

1200-1819 6 25

1820-2439 3 12,5

2440-3059 4 16,7

3060-3675 6 25

3676-4299 3 12,5

4300-49119 2 8,3

Jumlah 24 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2019

Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa variabel produksi pada usaha

tani bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dengan

persentase produksi terbesar yaitu 1200 - 1819 kg dan 3060 - 3675 kg dengan

persentase ebesar 25% dan perentase produksi terkecil yaitu 4300 - 49119 kg

dengan persentase 8,3%.

5.2. Hasil Uji Menggunakan Analisis Regresi Linear

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel luas

lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), dan pupuk (X4) terhadap produksi

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

petani (Y). Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan program

SPSS for Windows Release 16.0. Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh hasil :

5.2.1. Hasil Uji Secara Simultan Menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda

Tabel 14. Hasil Menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda Hasil Uji Secara

Simultan Atau Bersama – Sama

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.306 5 1.061 29.265 .000a

Residual .653 18 .036

Total 5.958 23

a. Predictors: (Constant), X5, X3, X4, X1,X2

b. Dependent Variable: Y

Tabel 14 hasil uji secara bersama – sama menunjukan bahwa semua

variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5) berpengaruh terhadap variabel

dependen (Y), dengan membandingkan nilai f hitung dan f tabel, dan menentukan

tingkat signifikasi menggunakan a = 5% atau 0,05.

Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel dependen

(produksi). Kriteria uji regresi dari variabel independen (Luas lahan, bibit, tenaga

kerja, pupuk, pestisida), terhadap variabel dependen (produksi) sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen secara bersama - sama

Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen secara bersma – sama

Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai f hitung

dengan nilai f tabel sebagai berikut :

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

- Jika nilai f hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya koefisien regresi

tidak signifikan

- Jika nilai f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya koefisien regresi

signifikan

Keputusan :

Karena nilai f hitung > f tabel (29,265 > 2,77), maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh secara signifikan atau nyata antara luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk,

dan pestisida secara bersama – sama terhadap produksi bawang merah di Desa

Simpasai KecamatanLambu Kabupaten Bima.

5.2.2. Hasil Uji Secara Persial Menggunakan Analisis Regresi Linear

Tabel 15. Hasil Menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda Hasil Uji Secara

Parsial atau Satu – Persatu

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.144 1.240 2.536 .021

X1 -.075 .137 -.074 -.546 .592

X2 -.108 .163 -.120 -.664 .515

X3 .125 .138 .083 .907 .376

X4 .906 .146 1.039 6.213 .000

X5 .024 .137 .026 .173 .864

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel 15 maka hasil regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut : In Y= 3.144 + (-0,075) In X1 + (-0,108) In X2 + 0,125 In X3 + 0,906 In X4 + 0,024

In X5

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Berdasarkan hasil regresi menunjukkan nilai konstanta sebesar 3.144 yang

bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa, tingkat nilai rata-rata produksi

bawang merah pada petani berkecenderungan meningkat ketika variabel

independent tetap sama.

Besarnya pengaruh luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja terhadap

produksi bawang merah petani di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima diketahui dari nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,860 berarti data

tersebut menunjukkan variasi persentase total dalam variabel Y (Produksi)

bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima yang

dijelaskan oleh variabel X (luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk, pestisida) adalah

sebesar 86,0 %. Adapun sisanya pengaruh variabel yang lain dijelaskan diluar

model sebesar 14,0 %.

1. Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa luas lahan (X1),

menhasilkan t hitung sebesar -0,0546 dengan tingkat signifikan 0,592. Hal

ini menunjukkan bahwa luas lahan tidak berpengaruh terhadap produksi.

2. Berdasarkan hasil regresi menujukkan bahwa bibit (X2) menhasilkan t

hitung sebesar -0,664 dengan tingkat signifikan 0,515. Hal ini

menunjukkan bahwa benih tidak berpengaruh terhadap produksi.

3. Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa tenaga kerja (X3)

menhasilkan t hitung sebesar 0,907 dengan tingkat signifikan 0,376. Hal

ini menunjukkan bahwa pupuk tidak berpengaruh terhadap produksi.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

4. Berdasarkan hasil regresi menujukkan bahwa pupuk (X4) menghasilkan t

hitung sebesar 6,213 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi.

5. Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa pestisida (X5) menhasilkan

t hitung sebesar 0,173 dengan tingkat signifikan 0,864. Hal ini

menunjukkan bahwa pestisida tidak berpengaruh terhadap produksi.

5.3. Pembahasan

5.4. Hasil Uji Secara Simultan Pengaruh Luas Lahan, Bibit, Tenaga Kerja,

Pupuk, Pestisida Terhadap Produksi Bawang Merah di Kabpaten Bima

5.4.1. Luas lahan (X1) Berpengaruh Terhadap Produksi (Y)

Ditemukan bahwa ada perubahan jumlah produksi terhadap penambahan

luas lahan artinya luas lahan di Desa Simpasai memiliki pengaruh terhadap

produksi bawang merah dengan kata lain apabila ada penambahan luas lahan

sebesar 1 are maka terjadi penambahan jumlah produksi bawang merah sebesar

108 kg sehingga perlu adanya penambahan luas lahan agar lebih meningkatkan

hasil produksi bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima.

Sejalan dengan penelitian terdahulu secara umum dikatakan, semakin luas

lahan (yang digarap/ditanami), semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan

oleh lahan tersebut, (Rahim, 2007:36). Pendapat Mubyarto (1989) yang

menerangkan bahwa, lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan

pabriknya hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

usaha tani. Luas lahan bawang merah yang semakin berkurang berakibat pada

turunnya produksi bawang merah.

Hasil dari lapangan menunjukan bahwa produksi bawang merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima menghasilkan produksi bawang

merah cukup baik sehingga penambahan luas lahan perlu ditambahkan agar hasil

dari produksi bawang merahnya pun semakin meningkat. Akan tetapi hal ini

mungkin sulit dilakukan karena pada kenyataan dilapangan bahwa penambahan

luas lahan itu ternyata tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan lahan merupakan

faktor yang terbatas jumlahnya apalagi dengan banyaknya penggunaan lahan

sawah yang sekarang ini sering dijadikan untuk perumahan.

5.4.2. Bibit (X2) Berpengaruh Terhadap Produksi (Y)

Ditemukan bahwa ada perubahan jumlah produksi terhadap penambahan

bibit, artinya penambahan bibit memiliki pengaruh nyata terhadap produksi

bawang merah. Dengan kata lain apabila ada penambahan bibit sebesar 1 kg maka

terjadi penambahan jumlah produksi sebesar 8 kg. Penelitian terdahulu

menjelaskan bahwa faktor penggunaan bibit merupakan faktor produksi yang

paling besar pengaruhnya dalam menentukan jumlah produksi dalam usaha tani.

Sukiyono (2004).

Sesuai hasil wawancara langsung dengan repsonden diketahui bahwa

petani bawang merah di Desa Simpasai hampir semuanya menggunakan bibit

lokal atau bibit yang dibeli di dalam daerah sendiri sehingga bibit lokal ini

memiliki kualitas yang baik sehingga penambahan bibit berpengaruh terhadap

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

peningkatan hasil produksi bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

5.4.3. Tenaga kerja (X3) Berpengaruh Terhadap Produksi (Y)

Ditemukan bahwa ada perubahan jumlah produksi terhadap penambahan

tenaga kerja dalam hitungan HOK (hari orang kerja), artinya penambahan tenaga

kerja memiliki pengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Tenaga kerja yang digunakan dalam sekali

panen yaitu mulai dari pengolahan lahan sampai panen, baik yang berasal dari

keluarga maupun luar keluarga. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan cristy

(2010), bahwa dalam teori produksi jumlah output/produksi yang nantinya

berhubungan dengan produksi bergantung pada tenaga kerja. Hal ini berarti

bahwa dengan adanya tenaga kerja maka petani dapat memproduksi bawang

merah dan akan memperoleh hasil produksi yang meningkat.

Hal ini sesuai dengan kondisi lapangan bahwa jumlah tenaga kerja yang

banyak akan meningkatkan mutu dan kualitas mereka dalam berkerja, selain itu di

Desa Simpasai rasa belas kasihan terhadap sesama masih kental, misalnya ketika

salah satu petani melihat ada petani lain yang sedang bekerja atau memanen

bawang merah maka petani tersebuat akan ikut membantau karena rasa saling

membantu di desa itu masih kental.

5.4.4. Pupuk (X4) Berpengaruh Terhadap Produksi (Y)

Ditemukan bahwa ada perubaha jumlah produksi terhadap penambahan

pupuk, artinya penambahan pupuk memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah

produksi bawang merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Budiono, (2002) yang mengatakan

bahwa tingkat produktivitas usahatani pada dasarnya sangan dipengaruhi oleh

tingkat penerapan teknologinya, dan salah satu diantaranya adalah pemupukan.

Penggunaan pupuk yang tidak sesuai dosis tersebut maka produktivitas dalam

satuan lahan dapat menjadi berkurang, sehingga produksi mengalami penurunan.,

oleh karena itu berapa dan dalam kondisi bagaimana faktor-faktor produksi

digunakan, semuanya diputuskan dengan menganggap bahwa produsen selalu

berusaha untuk mencapai keuntungan yang maksimum.

Sesuai hasil wawancara dengan responden bahwa pupuk memiliki

pengaruh terhadap peningkatan jumlah produksi bawang merah oleh karena itu

perlu adanya penambahan pupuk sesui dengan penambahan lahan, namun

masyarakat petani di Desa Simpasai banyak yang mengeluh dikarenakan

minimnya persediaan pupuk dari pemerintah yang mengakibatkan para petani

kesusahan dan resah akibat kelangkaan pupuk di Kabupaten Bima.

5.4.5 Pestisida (X5) Berpengaruh Terhadap Produksi (Y)

Ditemukan bahwa ada penambahan jumlah produksi bawang merah

terhadap penambahan pestisida, artinya pestisida memiliki pengaruh terhadap

penambahan jumlah produksi di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima. Oleh karena itu perlu adanya penambahan pestisida sesuai dengan

takarannya. Sesuai hasil penelitian Ameriana (2008) dan sulistiyono et.al (2008)

bagi petani serangan OPT merupakan hal yang sangat penting sebagai penyebab

kehilangan hasil, dan dapat diatasi secara efektif dengan pestisida. Untuk

mengurangi resiko produksi petani secara rutin dan intensif melakukan

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

penyemprotan pestisida dengan frekuensi penyemprotan yang sangat tinggi,

bahkan sebagian besar petani melakukan penyemprotan pestisida tanpa

memperhitungkan ada atau tidak adanya hama (saptana et.al, 2010, Badrudin dan

jazilah, 2013).

Hasil dari wawancara langsung dengan reponden bahwa adanya hasil

produksi bawang merah yang sangat baik disebabkan karena petani di Desa

Simpasai melakukan perawatan tanaman bawang merah secara maksimal, mereka

sangat rajin dan teliti dalam hal perawatan, setiap hari area tanaman bawang

merah dibersihkan apabila di area tanaman bawang merah banyak tanaman-

tanaman liar yang tumbuh sehingga perlu di bersihkan, dan apabila pada tanaman

bawang merah terlihat ada daun yang membusuk langsung segera dipotong atau

dicabut oleh petani, untuk mencegah penularan hama penyakit yang disebabkan

oleh jamur.

5.5. Hasil Uji Secara Parsial Pengaruh Luas Lahan, Bibit, Tenaga Kerja,

Pupuk, Pestisida Terhadap Produksi Bawang Merah di Kabpaten

Bima

Berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa, ada beberapa variabel yang

tidak berpengaruh terhadap produksi seperti luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk

dan pestisida. Terdapat satu variabel independen yang dapat berpengaruh terhadap

produksi yaitu pupuk, dimana pupuk ini memiliki nilai cofficients yang sangat

tinggi dibandingkan variabel independen lainya yaitu 0,903 dan memiliki nilai

signifikan 0,000. Hal ini menunjukkan pupuk sangat berpengaruh terhadap

produksi.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Fakta yang terdapat dilapangan menujukkan bahwa pupuk sangat

berpengaruh terhadap produksi, dimana masyarakat petani di Desa Simpasai

dalam proses menambah jumlah produksi bawang merah, hal yang dilakukan

adalah petani melakukan pemupukan terhadap bawang merah sebanyak tiga kali

selama satu kali musim tanam. Pemupukan bawang merah yang pertama

dilakukan pada usia 10 hari, pemupukan kedua dilakukan pada usia 20 hari dan

pemupukan ketiga dilakukan pada usia 40-45 hari. Hal inilah yang menujukkan

bahwa pupuk mempunyai pengaruh dan peranan yang sangat penting terhadap

penambahan jumlah produksi bawah merah di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan

bahwa secara uji simultan menunjukan bahwa semua variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara uji parsial menunjukan bahwa

hanya terdapat satu variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu variabel X4 (Pupuk) dengan nilai koefisien tertinggi yaitu 0,906

dan nilai signifikan yaitu 0,000.

6.2. Saran

Berdasarkan uraian diatas maka saran yang dapat diberikan berdasarkan

hasil penelitian ini ialah :

1. Produksi usaha tani bawang merah di pengaruhi oleh pupuk, jadi disarankan

kepada petani yang berada di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima agar mengoptimalkan jumlah penggunaan pupuk supaya dapat

meningkatkan produksi agar lebih produktif lagi.

2. Untuk pemerintah diharapkan mampu memperhatikan mengenai pertanian

produksi usaha tani bawang merah, salah satunya persediaan pupuk yang

masih terbatas.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2007. Ekonomika Pertanian, Pengantar

Teori dan Kasus, Penebar Swadaya

Aima, H., Tasman, A. 2013. Ekonomi Manajerial Dengan Pedekatan Matematis.

(Nugraha Arissetyanto, Eds). Depok : Rajawali Pers

Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Buni Aksara

Dewi Sahara dan Idris. 2005. Efisiensi Produksi Sistem Usahatani Padi Pada

Lahan Sawah Irigasi Teknis di Sulawesi Tenggara, j=Jurnal Balai

Pengkajian Teknlogi Pertanian, Sulawesi Tenggara.

Dinas Pertanian dan Perkebunan, Produksi Bawang Merah di Kabupaten Bima,

Tahun 2015.

Fadholi Hermanto. 11995. Ilmu Usaha Tani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Gembira. E. dan A. harizt Intan, (2001), Manajemen Agribisnis, Jakarta, Penerbit

Ghalia Indonesia.

Gohong, G. 1993. Tingkat Pendapatan dan Tingkat Kesjahteraan Petani serta

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Daerah Opsus Simpei

Karuhei di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalim antan Tengah. [Tesis]

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Gujarati, Damodar.1998. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hansen. (1981). Agricultural and Rural Development in Indonesia, Colorado:

Westview Press.

Listianawati, Nita Nur. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Bawang Merah di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten

Brebes. [Skripsi]. Jakarta. Program Studi Agribisnis. Fakultas Sains dan

Teknologi. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. 99 hal.

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi III. Jakarta; LP3ES.

Mubyarto. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi Ketiga. LP3ES. Jakarta.

Pahan, I. 2012. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu

ke Hilir. Penebar Swadaya Jakarta.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Ridwan, Akdon. (2009). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika Untuk

Penelitan. Bandung: Alfabeta.

Sudarmono A.S.,1997. Mengenal dan Merawat Tanman Hias Ruangan, Penerbit

Kanisisus, Yogyakarta.

Sutikno, M. Sobry. 2005. Pembelajaran Efektif. Mataram: NTP Pres.

Trenggonowati. (2011). Teori Akuntansi Mikro, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 1. Daftar Kuisioner Penelitian Di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

KUISIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

USAHATANI BAWANG MERAH

(STUDI KASUS: DESA SIMPASAI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN

BIMA)

A. IDENTITAS UMUM RESPONDEN

Nama :

Desa/Kecamatan :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

o Tidak Tamat

o SD/ Sederajat

o SMP/ Sederajat

o SMA/ Sederajat

o D1/D2/D3

o S1/S2/S3

o Lainnya

B. Kuisioner

1. Beberapa lama Bapak/Ibu bekerja sebagai petani ?

o Kurang dari 5 tahun

o 6-10 tahun

o 11-20 tahun

o Sejak kecil

2. Siapakah lahan yang Bapak/Ibu garap untuk menanam bawang merah?

o Lahan sendiri (milik sendiri)

o Lahan sewa (milik orang)

3. Berapa luas lahan yang bapak/ibu garap untuk menanam bawang merah ?

Sawah Kebun

Milik Sendiri ………./Ha ………./Ha

Milik Orang ………./Ha ………./Ha

4. Apabila bapa/ibu menggarap lahan milik orang lain, bagaimana bagi

hasilnya ?

o Bagi hasil dalam bentuk uang Rp …………./sekali panen

o Bagi hasil dalam bentuk hasil panen ………/Kg dalam satu kali panen

o Lainnya ………………..

5. Siapa yang membantu bapak/ibu menggarap lahan bawang merah ?

o Sendiri

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

o Keluarga

o Memperkerjakan orang

o Keluarga dan orang lain

6. Apabila bapak/ibu dibantu memproduksi bawang merah selama satu kali

masa tanam, berapa jumlah keluarga yang membantu bapak/ibu ?

……orang

7. Apabila bapak/ibu dibantu memproduksi bawang merah selama satu kali

masa tanam, berapa jumlah banyak orang yang membantu bapak/ibu dari

pihak luar (selain keluarga) ? ……orang

8. Apabila bapak/ibu dibantu orang lain, berapa upah yang bapak/ibu berikan

? Rp …………../hari

9. Apakah bapak/ibu menggunakan bibit yang sama pada musim tanam

pertama atau kedua?

o Ya o Tidak

10. Apakah bapak/ibu kesulitan mendapatkan bibit yang bapak/ibu gunakan ?

o Ya

o Tidak

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

11. Berapa banyak bibit yang bapak/ibu gunakan untuk satu kali musim panen

? ......Kilogram

12. Berapa haraga beli bibit yang bapak/ibu gunakan ? Rp ………./kg

13. Jenis pupuk apa yang bapak/ibu gunakan ?

o Urea

o Phonska

o Kcl

o Npk

o Lainnya……

14. Apakah bapak/ibu menggunakan pupuk yang sama pada musim tanam

pertama dan kedua ?

o Ya

o Tidak

15. Berapa banyak pupuk yang bapak/ibu gunakan untuk satu kali musim

panen ? ……….. kilogram

16. Berapa harga beli pupuk yang bapak/ibu gunakan ? Rp……………/sak

17. Berapa mili liter pestisida yang bapak ibu gunakan dalam satu kali musim

tanam ? ………..ml

18. Berapa kali bapak/ibu memanen bawang merah dala satu tahun ?

Sawah :- satu kali

- Dua kali

- Tiga kali

Kebun : - satu kali

- Dua kali

- Tiga kali

19. Berapa jumlah hasil panen bapak/ibu pada musim panen pertama ?

Sawah Kebun

Milik Sendiri ………./Ha ………./Ha

Milik Orang ………./Ha ………./Ha

20. Berapa jumlah hasil panen bapak/ibu pada musim panen kedua ?

Sawah Kebun

Milik Sendiri ………./Ha ………./Ha

Milik Orang ………./Ha ………./Ha

21. Dimana bapak/ibu menjual hasil panen bapak/ibu ?

o Pedagang pengumpul

o Pedagang besar

o Pasar tradisional setempat / pasar tradisional luar daerah

22. Berapa harga jual bawang merah bapak/ibu pada musim panen pertama ?

Rp ………./Kg

23. Berapa harga jual bawang merah bapak/ibu pada musim panen kedua ? Rp

………./Kg

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

24. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan modal untuk membeli bahan baku ?

o Modal sendiri

o Bantuan pemerintah

o Pemasok bahan baku

o Pedagang pengumpul

o Lainnya….

25. Apa kendala yang bapak/ibu hadapi selama ini ?

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian Kabupaten Bima

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 3. Identitas Responden Petani Bawang Merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

No. Nama

Responden

Jenis

Kelamin

Umur

(Thn) Pendidikan

Lama

Berusaha

Tani

(Thn)

Luas

Lahan

(Ha)

1 Mukhtar L 59 SD 40 0,37

2 Adhar L 47 TT.SD 30 0,20

3 Jukarnain L 52 TT.SD 28 0,30

4 Ahyar L 30 SMA 5 0,22

5 Muhtar L 60 TT.SD 45 0,23

6 ST. Mariam P 45 SMP 20 0,10

7 H. Sa‟ba L 60 SD 40 0,32

8 M. Joni L 49 SMP 28 0,11

9 Hasa L 50 SD 30 0,24

10 Saino L 27 SMA 8 0,12

11 Barhima L 35 SMA 13 0,15

12 Amirudin L 30 SMA 15 0,25

13 Bide L 48 SMP 26 0,26

14 H. Ame L 51 TT.SD 31 0,31

15 Irwan L 25 SMA 6 0,13

16 Faisal L 25 SMA 7 0,14

17 H. Jamaludin L 60 TT.SD 40 0,35

18 Uba Eka L 58 SD 29 0,30

19 H. Fudin L 59 SD 30 0,24

20 Sanandi P 50 SD 30 0,39

21 ST. Isah P 35 SMA 15 0,36

22 Sri Rahma P 35 SMP 15 0,33

23 ST. Asiah P 40 SD 20 0,32

24 Samsiah P 37 SMP 15 0,36

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 4. Tabulasi Data Responden

No. Luas Lahan

/ X1 (ha)

Bibit/ X2

(Kg)

Tenaga

Kerja/X3

(HOK)

Pupuk/

X4 (Kg)

Pestisida/X

5 (Ml)

Produk

si/ Y

(Kg)

1 0,37 560 228.000 200 3400 4300

2 0,20 310 211.000 100 1700 2300

3 0,30 400 328.000 150 2550 3200

4 0,22 296 282.000 110 1870 2400

5 0,23 300 282.000 115 1955 2500

6 0,10 140 188.000 50 850 1300

7 0,32 426 328.000 160 2720 3300

8 0,11 153 188.000 55 935 1200

9 0,24 322 305.000 120 2040 2600

10 0,12 166 211.000 60 1020 1500

11 0,15 200 282.000 75 1275 1800

12 0,25 335 305.000 125 2125 2600

13 0,26 348 305.000 130 2210 2700

14 0,31 413 422.000 155 2635 3200

15 0,13 179 282.000 65 1105 1400

16 0,14 193 211.000 70 1190 1500

17 0,35 465 422.000 175 2975 3800

18 0,30 400 328.000 150 2550 3300

19 0,24 270 305.000 100 1700 2200

20 0,39 560 422.000 200 3400 4300

21 0,36 478 351.000 180 3060 3700

22 0,33 439 351.000 165 2805 3300

23 0,32 426 351.000 160 2720 3500

24 0,36 491 351.000 185 3225 4000

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

No. LN (Y) LN (X1) LN (X2) LN(X3) LN (X4) LN (X5)

1 8.36 -0.99 6.32 5.42 5.29 8.13

2 7.74 -1.60 5.69 5.35 4.60 7.43

3 8.07 -1.20 5.99 5.79 5.01 7.84

4 7.78 -1.51 5.70 5.64 4.70 7.53

5 7.82 -1.46 5.73 5.64 4.74 7.57

6 7.17 -2.30 4.94 5.23 3.91 6.74

7 8.10 -1.13 6.05 5.79 5.07 7.90

8 7.09 -2.20 5.03 5.23 4.00 6.84

9 7.86 -1.42 5.77 5.72 4.78 7.62

10 7.31 -2.12 5.11 5.35 4.09 6.92

11 7.49 -1.89 5.29 5.64 4.31 7.15

12 7.86 -1.38 5.81 5.72 4.82 7.66

13 7.90 -1.34 5.85 5.72 4.86 7.700

14 8.07 -1.17 6.02 6.04 5.04 7.87

15 7.24 -2.04 5.18 5.64 4.17 7.00

16 7.31 -1.96 5.26 5.35 4.24 7.08

17 8.24 -1.04 6.14 6.04 5.16 7.99

18 8.10 -1.20 5.99 5.64 5.01 7.84

19 7.69 -1.42 5.91 5.79 4.60 7.43

20 8.41 -0.94 6.34 6.04 5.29 8.13

21 8.21 -1.02 6.16 5.86 5.19 8.02

22 8.10 -1.10 6.08 5.86 5.10 7.93

23 8.16 -1.13 6.05 5.86 5.07 7.90

24 8.29 -1.02 6.19 5.86 5.22 8.07

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 5. Hasil Olah Data Responden Petani Bawang Merah di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 X5, X3, X4, X1,

X2a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .944a .890 .860 .19042

a. Predictors: (Constant), X5,X3,X4,X1,X2

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.306 5 1.061 29.265 .000a

Residual .653 18 .036

Total 5.958 23

a. Predictors: (Constant), X5, X3, X4, X1,X2

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.144 1.240 2.536 .021

X1 -.075 .137 -.074 -.546 .592

X2 -.108 .163 -.120 -.664 .515

X3 .125 .138 .083 .907 .376

X4 .906 .146 1.039 6.213 .000

X5 .024 .137 .026 .173 .864

a. Dependent Variable: Y

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 6. Tabel Distribusi F dan Tabel Distribusi T

a. Tabel Distribusi F untuk Probalita =0,05 (Taraf signifikansi 5% atau 0,05)

df untuk

penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5

1 161 199 216 225 230

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01

4 7.71 0.94 6.59 6.39 6.26

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97

8 5.32 4.48 4.07 3.84 3.69

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77

19 4.38 3.52 3.13 3.90 2.74

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

b. Tabel Distribusi T Pada Tingkat Kepercayaan 95% (σ =5%)

df t.100 t.050 t.025 t.010 t.005

1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657

2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925

3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841

4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604

5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032

6 1.44 1.943 2.447 3.143 3.707

7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499

8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355

9 1.383 1.833 2.262 2.821 2.250

10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169

11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106

12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055

13 1.35 1.771 2.160 2.65 3.012

14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977

15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947

16 1.337 1.746 2.12 2.583 2.921

17 1.333 1.74 2.11 2.567 2.898

18 1.33 1.734 2.101 2.552 2.878

19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861

20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845

21 1.323 1.721 2.08 2.518 2.831

22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807

24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797

25 1.316 1.708 2.06 2.485 2.787

26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779

27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771

28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763

29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756

30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.75

35 1.306 1.689 2.030 2.438 2.724

40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.705

45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690

50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678

60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.66

70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648

80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639

90 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632

100 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626

120 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617

140 1.288 1.656 1.977 2.353 2.611

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 7. Dokumentasi Bersama Responden Petani Bawang Merah di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Gambar 1. Foto bersama bapak Mukhtar salah satu petani bawang merah

Gambar 2. Persiapan lahan yang akan ditanami bawang merah

Gambar 3. Persiapan bibit bawang merah yang akan ditanami di lahan

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Gambar 4. Penyemprotan bawang merah oleh bapak Ahyar

Gambar 5. Saat membantu petani panen bawang merah

Gambar 6. Bawang merah setelah di panen

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ......Bawang merah asli Bima memiliki kualitas yang bagus yaitu tekstur yang keras sehingga tidak mudah bususk walaupun disimpan terlalu lama

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bima tanggal 09 September 1998 dari ayah

H.Mukhtar dan Hj.ST Asiah. Penulis merupakan anak kedua

dari dua bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SDN 63 Kota

Bima dan lulus pada tahun 2009, SMP Darul Furqan Kota Bima dan lulus pada

tahun 2012, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Kota Bima

dan lulus pada tahun 2015, Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unismuh Makassar.

Selama perkuliahan penulis pernah Magang di perusahaan PT.SMS

(Sumber Mantap Sejahtera) Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat, dan pernah

Kuliah Kerja Profesi di Kelurahan Tanete Kecamat//an Tanete Rilau kabupaten

Barru. Tugas akhir dalam Pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usaha Tani Bawang Merah di

Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”.