exercise cardiac stress test

3
PAGE INTERPRETATION Case 6 CVS Maria Agustina S.W. (130110100119) Exercise Cardiac Stress Test (Treadmill Stress Test) Exercise cardiac stress testing (ECST) adalah tes beban jantung (cardiac stress test) yang paling luas digunakan. Pasien berlatih/berolahraga pada treadmill menurut protokol yang telah distandarkan, dengan peningkatan- peningkatan yang progresif dalam kecepatan dan elevasi dari treadmill (secara khas dirubah pada interval- interval tiga menit). Protokol Modifikasi Bruce Phase Speed Elevation 1 1,7 0 2 1,7 5,0 3 1,7 10 4 2,5 12 5 3,4 14 Selama ECST, electrocardiogram (EKG), detak jantung, irama jantung, dan tekanan darah pasien dimonitor secara terus menerus. Keakuratan dari ECST dalam memprediksi CAD mencapai 90%. False positive result bisa muncul dalam keadaan: 1. EKG abnormal saat istirahat, yang mungkin disebabkan oleh serum elektrolit-elektrolit yang abnormal, konduksi listrik jantung yang abnormal, atau obat-obat tertentu, seperti digitalis; 2. Kondisi-kondisi jantung yang tidak berhubungan dengan CAD, seperti mitral valve prolapse atau hypertrophy (ukuran yang membesar) dari jantung; atau 3. Peningkatan detak jantung yang tidak cukup dan/atau tekanan darah selama latihan. Smoking Cessation Tahapan berhenti merokok: 1. Prekontemplasi Perokok tidak berpikir bahwa merokok merupakan suatu masalah. Ia memiliki motivasi rendah untuk berhenti, walaupun sudah mengetahui bahaya dan risiko kesehatan. 2. Kontemplasi Perokok menyadari adanya manfaat berhenti merokok dan memikirkannya, tetapi masih merasa ragu-ragu untuk benar-benar berhenti merokok. Ia meragukan manfaat jangka panjang berhenti merokok. Keraguan normal terjadi, dan dapat berlangsung beberapa bulan hingga tahun. 3. Persiapan – Perokok telah memutuskan untuk berhenti dan mengambil langkah untuk bersiap berhenti merokok. Ia meilihat efek negatif merokok dan menyadari bahwa berhenti merokok bermanfaat. Pahami ketagihan nikotin anda. Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan perokok pada nikotin mirip dengan kecanduan pada heroin atau kokain. Ketahui mengapa anda merokok. Rencanakan cara mengatasinya. Tetapkanlah waktu untuk berhenti. Kalau tidak ada waktu yang lebih baik, tetapkanlah waktunya dalam satu atau dua minggu dari saat ini. 4. Aksi – Perokok telah mencoba berhenti merokok secara aktif. Ia mungkin menggunakan berbagai teknik yang berbeda. Ia cenderung mencari bantuan dan dukungan dari orang lain. Ia akan mengembangkan rencana untuk menghadapi tekanan pribadi dan tekanan eksternal dan menghadiahi diri sendiri untuk meningkatkan motivasi. Berhenti Total – yang berarti berhenti seketika dan langsung

Upload: maria-agustina-sulistyo-wulandari

Post on 02-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Exercise Cardiac Stress Test

PAGE INTERPRETATIONCase 6 CVS

Maria Agustina S.W. (130110100119)

Exercise Cardiac Stress Test (Treadmill Stress Test)Exercise cardiac stress testing (ECST) adalah tes beban jantung (cardiac stress test) yang paling luas digunakan. Pasien berlatih/berolahraga pada treadmill menurut protokol yang telah distandarkan, dengan peningkatan-peningkatan yang progresif dalam kecepatan dan elevasi dari treadmill (secara khas dirubah pada interval-interval tiga menit). Protokol Modifikasi BrucePhase Speed Elevation1 1,7 02 1,7 5,03 1,7 104 2,5 125 3,4 14Selama ECST, electrocardiogram (EKG), detak jantung, irama jantung, dan tekanan darah pasien dimonitor secara terus menerus.Keakuratan dari ECST dalam memprediksi CAD mencapai 90%. False positive result bisa muncul dalam keadaan:1. EKG abnormal saat istirahat, yang mungkin disebabkan

oleh serum elektrolit-elektrolit yang abnormal, konduksi listrik jantung yang abnormal, atau obat-obat tertentu, seperti digitalis;

2. Kondisi-kondisi jantung yang tidak berhubungan dengan CAD, seperti mitral valve prolapse atau hypertrophy (ukuran yang membesar) dari jantung; atau

3. Peningkatan detak jantung yang tidak cukup dan/atau tekanan darah selama latihan.

Smoking CessationTahapan berhenti merokok:1. Prekontemplasi – Perokok tidak berpikir bahwa

merokok merupakan suatu masalah. Ia memiliki motivasi rendah untuk berhenti, walaupun sudah mengetahui bahaya dan risiko kesehatan.

2. Kontemplasi – Perokok menyadari adanya manfaat berhenti merokok dan memikirkannya, tetapi masih merasa ragu-ragu untuk benar-benar berhenti merokok. Ia meragukan manfaat jangka panjang berhenti merokok. Keraguan normal terjadi, dan dapat berlangsung beberapa bulan hingga tahun.

3. Persiapan – Perokok telah memutuskan untuk berhenti dan mengambil langkah untuk bersiap berhenti merokok. Ia meilihat efek negatif merokok dan menyadari bahwa berhenti merokok bermanfaat.

Pahami ketagihan nikotin anda. Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan perokok pada nikotin mirip dengan kecanduan pada heroin atau kokain.

Ketahui mengapa anda merokok. Rencanakan cara mengatasinya. Tetapkanlah waktu untuk berhenti. Kalau tidak

ada waktu yang lebih baik, tetapkanlah waktunya dalam satu atau dua minggu dari saat ini.

4. Aksi – Perokok telah mencoba berhenti merokok secara aktif. Ia mungkin menggunakan berbagai teknik yang berbeda. Ia cenderung mencari bantuan dan dukungan dari orang lain. Ia akan mengembangkan rencana untuk menghadapi tekanan pribadi dan tekanan eksternal dan menghadiahi diri sendiri untuk meningkatkan motivasi. Berhenti Total – yang berarti berhenti seketika

dan langsung menjadi bukan perokok lagi. Cara ini merupakan cara yang paling berhasil untuk sebagian besar perokok.

Berhenti Bertahap – dengan cara mengurangi jumlah rokok atau menunda keinginan merokok satu jam sehari. Jika anda memilih berhenti secara bertahap, tentukanlah bahwa anda suda dapat berhenti sama sekali dalam 1 atau 2 minggu sejak mulai berhenti.

5. Mempertahankan — Perokok telah belajar untuk mengantisipasi dan mengendalikan godaan untuk merokok lagi. Ia tetap sadar bahwa tujuan berhenti merokok sangat berharga dan berarti secara personal.

Maximum heart rate 164 bpm ()MHR = 220 ─ Umur = 220 ─ 49 = 171 (estimated HR during physical activity: 86-120 bpm)MHR is the upper limit of what your cardiovascular system can handle during physical activity. A person's target heart rate should be 50 -70% of his or her maximum heart rate. For athlete 70-85 %

Cholesterol = 256 mg/dL (N: 200-239)Many factors determine whether your cholesterol is high or low, including: Alcohol consumption and cigarette smoking can lower

your HDL cholesterol. Diet. Eating too much saturated fat, trans fat,

andcholesterol can cause high cholesterol. Saturated fat and cholesterol are in foods that come from animals, such as meats, whole milk, egg yolks, butter, and cheese. Trans fat is found in fried foods and packaged foods, such as cookies, crackers, and chips.

Age and gender. After you reach age 20, your cholesterol naturally begins to rise. In men, cholesterol generally levels off after age 50. In women, it stays fairly low until menopause. Then it rises to about the same level as in men.

Heredity. High cholesterol may run in your family. If family members have or had high cholesterol, you may also have it.

Page 2: Exercise Cardiac Stress Test

Level of physical activity. Lack of physical activity can lower your HDL.

Weight. Being overweight may increase triglycerides and decrease HDL

Some diseases. Certain diseases may raise your risk of high cholesterol. These include hypothyroidism, chronic kidney disease, and other kidney problems.

Certain medicines. Some medicines can raise triglyceride levels and lower HDL (good) cholesterol levels. These medicines include thiazide diuretics, beta-blockers, estrogen, and corticosteroids.

Another cause of high cholesterol is eating foods that are high in saturated fats and cholesterol. Other factors that can increase your cholesterol levels include an inactive lifestyle and being overweight. In some cases, high cholesterol is an inherited genetic condition, called familial hypercholesterolemia.

Resep:h.s = hora somni (sebelum tidur)p.r.n = pro renatera (jika perlu)c.f = with food

Moist skinSome of the possible common medical causes of moist skin may include:

Pheochromocytoma Myocardial infarction Autosomal dominant genetic trait Thyroid or pituitary gland disorders Diabetes mellitus Anxiety

WBC: 12.000/mm3 with 76% polys (leucocytosis) Total WBC: 4,500 - 10,500 Bands or stabs: 3 - 5 % Granulocytes (or polymorphonuclears)

o Neutrophils (or segs): 50 - 70% relative value

o Eosinophils: 1 - 3% relative value o Basophils: 0.4% - 1% relative value

Agranulocytes (or mononuclears)o Lymphocytes: 25 - 35% relative value o Moncytes: 4 - 6% relative value

Fasting Blood Glucose = 110 mg/dL (N: 70-99)Impaired fasting glucose (IFG), more commonly known as pre-diabetes refers to a condition in which the fasting blood glucose level is consistently elevated above what is considered normal levels; however, it is not high enough to be diagnosed as diabetes mellitus. This pre-diabetic state is associated with insulin resistance and increased risk of cardiovascular pathology.

Serum CKMB enzyme = 21 IU/L (N: <5)

CK dan CK-MB serum meningkat dalam 4 – 6 jam setelah MCI akut, mencapai puncaknya dalam 18 – 24 jam (> 6 kali kadar normalnya) dan kembali normal dalam 3 – 4 hari, kecuali jika terjadi perluasan infark atau reinfark.Sensitivitas CK-MB sangat baik (hampir 100%) dengan spesifisitas agak rendah. Peningkatan CK-MB isoenzim dapat menandakan terjadinya kerusakan otot jantung. CK-MB juga dapat meninggi pada kasus-kasus bukan MCI atau non-coronary obstructive myocardial necrosis, seperti peradangan, trauma, degenerasi.Untuk meningkatkan ketelitian penentuan diagnosis MCI dapat digunakan rasio antara CK-MB dengan CK total. Apabila kadar CK-MB dalm serum melebihi 6 – 10 % dari CK total, dan tes-tes tersebut diperiksa selama 36 jam pertama setelah onset penyakit, maka diagnosis MCI dapat dianggap hampir pasti.

ST elevation in lead V1-V6The ST segment corresponds to a period of ventricle systolic depolarization, when the cardiac muscle is contracted. When the cardiac muscle is damaged or undergoes a pathological process (e.g. inflammation), its contractile and electrical properties change. Usually, this leads to early repolarization, or premature ending of the systole. ST elevation can be associated with: Myocardial infarction. ST elevation in select leads is

more common with MI. Prinzmetal's angina Acute pericarditis. ST elevation in all leads is more

common with acute pericarditis. Left ventricular aneurysm Blunt trauma to the chest resulting in a

cardiac contusion Hyperkalemia Acute myocarditis Pulmonary embolism Brugada syndrome Hypothermia