evaluasi tarif bus rapid transit (b rt) b andar …digilib.unila.ac.id/55850/3/skripsi tanpa bab...

58
EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (BRT) BANDAR LAMPUNG RUTE RAJABASA-PANJANG BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) (Skripsi) Oleh EVI RENITASARI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (BRT) BANDAR LAMPUNG

RUTE RAJABASA-PANJANG BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP)

DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

(Skripsi)

Oleh

EVI RENITASARI

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

ABSTRAK

EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (BRT) BANDARLAMPUNG RUTE RAJABASA-PANJANG BERDASARKANABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

Oleh

EVI RENITASARI

Tarif merupakan salah satu faktor pemilihan moda angkutantransportasi. Pada Bus Rapid Transit Bandar Lampung rute layananRajabasa-Panjang karena faktor pengguna BRT salah satunya adalahtarif. Faktor lain penguna BRT tersebut adalah masyarakat yangberagam seperti, pelajar, mahasiswa, pegawai negeri, ibu rumahtangga, wiraswasta/wirausaha dan lain-lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi tarif BRT berdasarkanATP pengguna BRT dengan alokasi biaya untuk penggunaanBRT/bulan berbanding dengan frekuensi penggunaan BRT/bln.Untuk menganalisis WTP menggunakan metode AnalitycalHierarchy Process (AHP).

Hasil dari penelitian yaitu kemampuan responden BRT BandarLampung Rute Rajabasa-Panjang membayar jasa untuk masyarakatumum berpendapatan yaitu sebesar Rp9.3250,00 dan untukpelajar/mahasiswa sebesar Rp5.0910,00. Untuk kesediaan membayarjasa BRT baik masyarakat umum maupun pelajar/mahasiswa sebesarRp6.000,00-Rp6.500,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa untukmasyarakat umum tidak keberatan atau tidak masalah dengan tarifyang ditetapkan pemerintah, namun untuk pelajar/mahasiswakemampuan dalam membayar BRT lebih rendah, sehingga perluadanya kebijakan atau subsidi untuk pelajar/mahasiswa. Tarif resmisebesar Rp6.000,00 yang ditetapkan pemerintah tidak memberatkanbagi pengguna karena sesuai dengan kemauan membayar jasa BRT.

Kata kunci : ability to pay, analitycal hierarchy process, Bus RapidTransit, willingness to pay.

Page 3: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

ABSTRACT

EVALUATIONS OF BANDAR LAMPUNG BUS RAPID TRANSIT(BRT) ROUTE RAJABASA-PANJANG BASED ON ABILITY TO

PAY (ATP) AND WILLINGNESS TO PAY (WTP)

By

EVI RENITASARI

Tariff is one of the factors in selecting transportation modes. Thefactor which affects the use of Bandar Lampung Bus Rapid Transitroute Rajabasa-Panjang is due to its tariff. The other factor is relatedto passengers of BRT who come from various societies such asstudents, college students, officers, housewives, businessman,entrepreneur, and others.

The aim of this research was to evaluate the tariff of BRT based on theATP of BRT passengers with the cost allocation for using BRT/monthcompared with the frequency for using BRT/month. The WTP wasanalyzed by using Analitycal Hierarchy Process (AHP) method.

The result showed that the respondents’ ability to pay the service ofBandar Lampung BRT route Rajabasa-Panjang for general category isRp9.3250,00 and Rp5.0910,00 for the student category. Thewillingness to pay the service of BRT is Rp6.000,00-Rp6.500,00. Thatshows for the general category there are no objections or problemswith the tariff by the government, but for students/college students theability to pay BRT is lower, so there is a need for policies or subsidiesfor students/college students. And that the official tariff of Rp6.000,00does not burden the passengers since it is appropriate with thewillingness to pay BRT service.

Keywords: ability to pay, analytical hierarchy process, Bus RapidTransit, willingness to pay.

Page 4: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (BRT) BANDAR LAMPUNGRUTE RAJABASA-PANJANG BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP)

DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

Oleh

EVI RENITASARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan
Page 6: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan
Page 7: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan
Page 8: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gisting, Kabupaten Tanggamus pada

tanggal 9 Juli 1996, sebagai anak terakhir dari 3 bersaudara

pasangan Bapak Satino dan Ibu Sriwahyuni. Penulis

menempuh Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di SD

Negeri 2 Dadapan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama diselesaikan

pada tahun 2011 di SMP Negeri 1 Sumberejo dan Sekolah Menengah Atas

diselesaikan SMA Negeri 1 Sumberejo pada tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis telah melakukan Kerja Praktek

pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Bakauheni-Terbanggi Besar

Paket 3 Zona 1 STA 80+000–STA 95+000 (Kota Baru-Natar) selama 3 bulan.

Penulis juga telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata di Desa Tanjung Tirto,

Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur selama 40 hari pada periode

1 Januari-Maret 2018. Penulis mengambil tugas akhir dengan judul Evaluasi

Tarif Bus Rapid Transit (BRT) Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang

Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP).

Page 9: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

Selama menjalani perkuliahan, penulis menjadi mahasiswa penulis aktif dalam

Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HIMATEKS) sebagai anggota Bidang

Penelitian dan Pengembangan pada periode tahun 2015-2016 sampai pada periode

tahun 2016-2017.

Page 10: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

PERSEMBAHAN

Untuk Bapak dan Ibu tercinta. Terima kasih untuk pengorbanan dari saya dalam

kandungan sampai saat ini, mendidik, menyayangi dan selalu mendukung dalam

bentuk material maupun batin, yang tak bisa terhitung dan terbalaskan. Hanya doa

dan harapan Semoga Allah subhanahuwata’alla memberikan balasan kebahagiaan

di dunia dan akhirat untuk Bapak dan ibu. Aamiin.

Terimaksih untuk kakak-kakakku yang telah memberi dukungan dan do’anya.

Untuk teman-temanku, Ulfa, Nining, Klara, Novi, Desna, Heni,Aida, Nanda, Uun

Coco, Farhan, Deska, Dendi, Safar, Alfi, Taufik, dan Abdi, Bagus dan Ani yang

mendukung dan memberi pengalaman hidup.

Terimakasih untuk teman seperjuangan Teknik Sipil Unila 2014, besar hati bisa

menjadi bagian hidup kalian. Semoga Allah selalu mempertemukan kita.

Terimakasih dosen-dosen Teknik Sipil Unversitas Lampung, atas ilmu,

pengalaman dan pelajaran hidup yang telah diberikan.

Terimakasih untuk teman hidup 40 hari di Desa Tanjung Tirto, Lampung Timur.

Terimakasih teman-teman SDN 2 Dadapan, SMPN 1 Sumberejo, SMAN 1

Sumberejo dan di manapun kalian berada.

Untuk kalian semua yang berpengaruh dalam hidup ini.

Page 11: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

MOTTO

“Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad salallahualaihi wassalam”

“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan memintatolonglah pada Allah serta janganlah engkau malas” (HR. Muslim No.2664)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, Maka apabila kamu telahselesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Q.S. Al-InsyirahAyat 6-8)

“Belajar, Bekerja Keras, Do’a dan Prihatin”(Satino)

Page 12: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

i

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahuwata’alla karena atas

berkat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Evaluasi Tarif Bus Rapid Transit (BRT) Bandar Lampung Rute

Rajabasa-Panjang Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay

(WTP)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Teknik (S.T.) di Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Atas terselesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

3. Bapak Sasana Putra, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing 1 skripsi penulis

yang telah membimbing dalam proses penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing 2 skripsi

penulis yang telah membimbing dalam proses penyusunan skripsi.

5. Bapak Muhammad Karami, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Dosen Penguji skripsi

penulis atas bimbingannya dalam seminar skripsi.

Page 13: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

ii

6. Ibu Yuda Romdania, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis

atas bimbingannya selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung atas

ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Satino dan Ibu Sriwahyuni, dan kakak-

kakakku tersayang, atas do’a, dan dukungan selama ini.

9. Teman seperjuanganku, Teknik Sipil Universitas Lampung Angkatan 2014,

Keluarga baruku, seluruh teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik yang telah

mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan semoga Allah

subhanahuwata’alla memberikan rahmat kepada kita semua.

Bandar Lampung, 31 Januari 2019

Penulis

Evi Renitasari

Page 14: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

iii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 31.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 31.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 41.5 Batasan Masalah ...................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transportasi............................................................................................. 52.2 Angkutan Umum..................................................................................... 52.3 Kelompok Pengguna Angkutan Umum .................................................. 62.4 Tarif......................................................................................................... 62.5 Permintaan Jasa Transportasi ................................................................. 72.6 Penawaran Jasa Transporti...................................................................... 82.7 Metode Penentuan Tarif.......................................................................... 9

2.7.1 Biaya Operasi Kendaraan ............................................................. 92.7.2 Ability To Pay (ATP) ................................................................... 92.7.3 Willingness To Pay (WTP) ......................................................... 112.7.4 Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) ........................... 122.7.5 Hubungan Ability To Pay dan Willingness To Pay .................... 20

2.8 Teknik Penarikan Sampel ................................................................... 232.9 Penelitian Sejenis Terdahulu ................................................................ 24

III. METODE PENELITIAN

3.1 Umum ................................................................................................... 283.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ............................................... 28

3.3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 283.3.2 Waktu Penelitian ......................................................................... 29

3.3 Penentuan Jumlah Sampel .................................................................. 29

Page 15: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

iv

3.4 Pengumpulan Data ................................................................................ 293.4.1 Data Primer ................................................................................. 29

3.4.1.1 Karakteristik Responden ................................................ 303.4.1.2 Karakteristik Perjalanan Responden............................... 303.4.1.3 Persepsi Responden Terhadap Pelayanan BRT.............. 313.4.1.4 ATP dan WTP ................................................................ 31

3.4.1 Data Sekunder.............................................................................. 323.5 Analisis Data ......................................................................................... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Survei Responden BRT ............................................................... 374.1.1 Karakteristik Responden BRT .................................................... 37

4.1.1.1 Jenis Kelamin ................................................................. 384.1.1.2 Usia Responden BRT ..................................................... 384.1.1.3. Jenis Pekerjaan Responden BRT .................................... 394.1.1.4 Jenis Pendapatan/Uang Saku Rata-rata per bulan

Responden BRT……………………………………...... 394.1.1.5. Jenis Kepemilikan Kendaraan......................................... 404.1.1.6. Frekuensi Penggunnaan BRT/bulan .............................. 41

4.1.2 Karakteristik Perjalanan Pengguna BRT .................................... 434.1.2.1 Tujuan Perjalanan….…………………………………... 434.1.2.2 Jenis Kendaraan Yang Sering Digunakan…...………… 434.1.2.3 Faktor-faktor Pemilihan Moda BRT…………………... 44

4.2 Analisis Data ......................................................................................... 454.2.1 Analisis Kemampuan Pengguna BRT Bandar Lampung Rute

Rajabasa-Panjang Untuk Membayar Jasa (ATP)……………….. 464.2.2 Analisis Kemauan Pengguna BRT Bandar Lampung Rute

Rajabasa-Panjang Untuk Membayar Jasa (WTP)………………. 484.2.2.1 Bobot Skala Prioritas Lokal/Skala Fundamental............. 494.2.2.2 Bobot Skala Prioritas Rata-rata ...................................... 514.2.2.3 Menentukan Skala Bobot Prioritas Gabungan……......... 614.2.2.4 Konsitensi Presepsi Responden ..…………………......... 63

4.3 Perbandingan Antara ATP,WTP, dan Tarif Resmi BRTBandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang……………………… 66

V. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan ............................................................................................... 694.2 Saran ..................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Matriks Penilaian Berpasangan...................................................................... 14

2. Skala Fundamental ......................................................................................... 16

3. Matriks Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Lokal ........................... 16

4. Matriks Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata FaktorKriteria ........................................................................................................... 17

5. Matriks Bobot Prioritas Gabungan Faktor Kriteria ....................................... 18

6. Nilai Random Indeks (RI) ............................................................................ 20

7. Jenis Kelamin Responden BRT...................................................................... 38

8. Usia Responden BRT ..................................................................................... 38

9. Jenis Pekerjaan Responden BRT.................................................................... 39

10. Pendapatan Rata-rata/bulan Responden BRT (Masyarakat Umum).............. 40

11. Uang Saku Rata-rata/bulan Responden BRT (Pelajar/Mahasiswa)............... 40

12. Jenis Kepemilikan Kendaraan Responden BRT (Masyarakat Umum).......... 41

13. Jenis Kepemilikan Kendaraan Responden BRT (Pelajar/Mahasiswa) .......... 41

14. Frekuensi Penggunaan BRT/bulan (Masyarakat Umum) .............................. 42

15. Frekuensi Penggunaan BRT/bulan (Pelajar/Mahasiswa)............................... 42

16. Tujuan Perjalanan Responden BRT .............................................................. 43

17. Faktor-faktor Memilih BRT .......................................................................... 45

18. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Lokal .............................. 49

Page 17: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

vi

19. Skoring Alternatif Tarif (Masyarakat Umum) .............................................. 52

20. Skoring Alternatif Tarif (Pelajar/Mahasiswa) .............................................. 52

21. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata KondisiSaat Ini BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang(Masyarakat Umum) ................................................................................... 53

22. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata WaktuPelayanan Ditingkatkan BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang. (Masyarakat Umum) .................................................................... 54

23. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata WaktuPelayanan dan Frekuensi Pelayanan Ditingkatkan BRT Bandar LampungRute Rajabasa-Panjang. (Masyarakat Umum) ........................................... 55

24. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata WaktuPelayanan, Frekuensi Pelayanan dan Kenyamanan Ditingkatkan BRTBandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang. (Masyarakat Umum) . .............. 56

25. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata KondisiSaat Ini BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa- Panjang(Pelajar/Mahasiswa) . .................................................................................. 57

26. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata WaktuPelayanan Ditingkatkan BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang. (Pelajar/Mahasiswa) .................................................................... 58

27. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata WaktuPelayanan dan Frekuensi Pelayanan Ditingkatkan BRT Bandar LampungRute Rajabasa-Panjang. (Pelajar/Mahasiswa) . .......................................... 59

28. Matrik Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata WaktuPelayanan, Frekuensi Pelayanan dan Kenyamanan Ditingkatkan BRTBandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang. (Pelajar/Mahasiswa) ................ 60

29. Matrik Bobot Prioritas Gabungan Alternatif Tarif Berbagai KondisiPada BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang.(Masyarakat Umum).62

30. Matrik Bobot Prioritas Gabungan Alternatif Tarif Berbagai Kondisi PadaBRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang. (Pelajar/Mahasiswa) ....... 64

31. Pengukuran ketidakkonsistenan Jawaban Responden ................................. 66

32. Perbandingan ATP,WTP, dan Tarif Resmi .................................................. 67

Page 18: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kurva hubungan permintaan dan biaya ............................................................ 7

2. Kurva hubungan penawaran dan biaya ............................................................ 8

3. Faktor Ability to Pay ....................................................................................... 10

4. Faktor Willingness to Pay ............................................................................... 12

5. Hubungan ATP dan WTP .................................................................................20

6. Kondisi ATP lebih rendah dari tarif berlaku ....................................................22

7. Diagram perhitungan AHP................................................................................36

8. Diagram alir penelitian .....................................................................................37

9. Diagram jenis kendaraan yang sering digunakan..............................................44

10. Diagram pemilihan tarif sesuai kondisi saat ini (masyarakat umum) ............46

11. Diagram pemilihan tarif sesuai kondisi saat ini (pelajar/mahasiswa) ............46

12. Perbandingan ATP, WTP dan tarif resmi (masyarakat umum) .....................66

13. Perbandingan ATP, WTP dan tarif resmi (pelajar/mahasiswa) .....................67

Page 19: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang nomor 22 tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan bagian dari sistem

transportasi nasional perlu dikembangkan potensi dan fungsinya demi

mewujudkan, keselamatan, ketertiban, keamanan dan kelancaran berlalu

lintas dan Angkutan Jalan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan

pengembangan wilayah.

Transportasi adalah pergerakan manusia, barang, atau jasa demi mencukupi

kebutuhan dari tempat satu ke tempat yang dituju dengan menggunakan

sarana atau moda tertentu. Transportasi sebagai fasilitas yang mendukung

kegiatan manusia, terutama fasilitas darat. Sarana transportasi darat dibagi

menjadi 2 macam, yaitu angkutan umum dan kendaraan pribadi. Angkutan

umum adalah jasa angkutan yang melayani penumpang yaitu masyarakat

umum, mempunyai rute/trayek, tarif, memiliki jadwal, dan memiliki lintasan

yang dikelola oleh operator atau regulator(pemerintah).(Lestari, 2016).

Kota Bandar Lampung setiap tahunnya bertambah penduduk maka

meningkatakan jumlah pergerakan dan pertambahan kendaraan semakin

tinggi yang menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas sehingga

Page 20: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

2

memerlukan sarana aksesbilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Sistem

transportasi yang tersedia diantaranya yaitu Trans Bandar Lampung dengan

Bus Rapid Transit yang diresmikan Dinas Perhubungan Kota Bandar

Lampung dan dikelola oleh Konsorsium PT.Trans Bandar Lampung yang

diharapkan dapat membantu masyarakat Bandar Lampung bertransportasi.

BRT merupakan angkutan umum yang beroperasi sejak 14 November 2011

melayani rute layanan yang masih aktif yaitu Rajabasa-Panjang, namun pada

rute layanan Rajabasa-Sukaraja, Kemiling-Sukaraja, Citra Garden-Panjang,

Ir.Sutami-Tanjung Karang, Citra Garden-Rajabasa dan Kompleks Korpri-

Sukaraja saat ini tidak berjalan karena minat masyarakat rendah, atau dalam

pemenuhan kebutuhan transportasinya menggunakan kendaraan pribadi atau

transportasi berbasis aplikasi online.

Pada rute layanan Rajabasa-Panjang karena faktor minat sebagai pengguna

BRT salah satunya adalah tarif. Penguna jasa angkutan tersebut antara

lainnya adalah masyarakat umum yang beragam seperti pegawai negeri,

pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, wiraswasta/wirausaha dan lain-lain,

maka perlu dilakukannya evaluasi tarif sesuai dengan kemampuan (ATP) dan

kemauan penumpang untuk membayar jasa (WTP). Oleh sebab itu, peneliti

merumuskan masalah tentang Evaluasi Tarif Bus Rapid Transit Bandar

Lampung Rute Rajabasa-Panjang Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan

Willingness To Pay (WTP).

Page 21: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

3

1.2 Rumusan Masalah

Penetapan tarif angkutan umum relatif rumit karena harus mengakomodir

kepentingan pihak operator, regulator dan pengguna angkutan umum. Dari sisi

operator tarif seharusnya memberikan keuntungan finansial, sedangkan dari

sisi pengguna ada keterbatasan dan keinginan. Sehingga hal ini menginspirasi

untuk meneliti tarif yang layak untuk Bus Rapid Transit Bandar Lampung

Rute Rajabasa-Panjang.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji besaran Tarif BRT Bandar Lampung

Rute Rajabasa-Panjang berdasarkan kemampuan pengguna dalam membayar

(ATP) dan untuk kemauan pengguna dalam membayar (WTP) dengan

menggunakan Analitycal Hierarchy Process.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat antara lain adalah:

1.4.1.1 Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan informasi bagi Dinas

Perhubungan Kota Bandar Lampung untuk pengembangan

kebijakan sistem penentuan tarif bus.

1.4.1.2 Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi ilmiah atau

studi pustaka perpustakaan bagi penelitian selanjutnya yang ingin

melakukan penelitian dengan topik yang sejenis.

1.4.1.3 Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa

mengenai pelayanan publik khususnya tentang Penentuan Tarif

Page 22: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

4

BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang Berdasarkan

kemampuan pengguna pengguna dalam membayar (ATP) dan

kemauan pengguna dalam membayar (WTP).

I.5 Batasan Masalah

Supaya pembahasan dalam penelitian terarah, maka dibatasi masalahnya

dengan kriteria yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Penelitian dilakukan pada BRT Rute Rajabasa-Panjang.

2. Waktu penelitian dilakukan pada hari kerja pukul 07.00-17.00 WIB.

3. Analisis ATP dari pengguna BRT yaitu alokasi biaya untuk penggunaan

BRT/bulan berbanding dengan frekuensi penggunaan BRT/bln.

4. Analisis WTP menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process

(AHP).

Page 23: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transportasi

Transportasi adalah pergerakan manusia, barang, atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

kendaraan atau moda tertentu. Transportasi dilakukan bertujuan untuk

mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan murah, cepat, aman,

lancar, tertib dan teratur dan efisien.

2.2 Angkutan Umum

Angkutan umum adalah perpindahan orang dan/atau barang dari tempat satu

ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang ditujukan bagi perpindahan

gerak kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas

pendukung, sedangkan jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk konstruksi

pelengkap dan perlengkapannya yang ditujukan untuk lalu lintas umum, yang

berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan

tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan

kabel. (UU No. 22 2009).

Page 24: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

6

2.3 Kelompok Pengguna Angkutan Umum

Dilihat dari spek pemenuhan kebutuhan mobilitas suatu masyarakat dapat

dibedakan menjadi :

1. Kelompok choice, yaitu orang-orang yang memiliki pilihan untuk

pemenuhan kebutuhan mobilitasnya dengan menggunakan kendaraan

pribadi atau menggunakan angkutan umum.

2. Kelompok captive, adalah kelompok atau orang-orang yang memiliki

ketergantung (captive). Kelompok ini tidak ada pilihan tersedia bagi

pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, kecuali menggunakan angkutan

umum.

2.4 Tarif

Perusahaan angkutan umum menyediakan pelayanan berupa jasa dengan

total jumlah jasa yang diperoleh dari jumlah penumpang dan jarak. Tarif

dapat didefinisikan sejumlah uang atau pungutan yang dibebankan ke

pengguna jasa atas jasa yang telah diberikan oleh penyedia jasa.

Tarif angkutan umum dapat berdasarkan tarif seragam (flat fares) maupun

tarif jarak (distance-based fares), dimana dalam menetapkan tarif melibatkan

tiga pihak yaitu:

1. Penyedia jasa transportasi (operator), tarif yaitu harga dari pelayanan

yang diberikan.

2. Pengguna jasa angkutan (user), tarif merupakan biaya yang dikeluarkan

penumpang setiap kali menggunakan angkutan umum.

3. Pemerintah (regulator), berperan pihak penentu tarif resmi.

Page 25: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

7

Besarnya tarif berdampak terhadap besarnya pendapatan daerah pada

sektor transportasi (Tamin, 1999).

2.5 Permintaan Jasa Transportasi

Kebutuhan terhadap jasa-jasa transportasi ditentukan oleh barang atau

penumpang yang diangkut dari satu tempat ketempat yang lain. Permintaan

perjalanan memiliki pengaruh yang besar dengan kegiatan suatu

masyarakat. Pada prinsipnya permintaan jasa transportasi merupakan

kebutuhan transpor dari pengguna sistem tersebut, untuk angkutan manusia

ataupun angkutan barang. Semakin banyak dan tingkat kepentingan suatu

aktivitas tinggi maka tingkat akan kebutuhan perjalanan tinggi. Dalam

mengakomodasi permintaan suatu perjalanan dibutuhkan biaya. Hubungan

permintaan dan biaya, semakin sedikit permintaan perjalanan maka biaya

semakin rendah sebaliknya semakin tingginya permitaan maka biaya yang

dikeluarkan semakin tinggi. Kurva hubungan permintaan dan biaya seperti

pada Gambar 1:

Gambar 1. Kurva hubungan permintaan dan biaya

Page 26: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

8

2.6 Penawaran Jasa Transportasi

Penyediaan suatu jasa transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

berkaitan dengan permintaan jasa-jasa transportasi secara menyeluruh. Setiap

moda transportasi memiliki ciri, karakteristik dan segi teknis yang berlainan,

yang dapat mempengaruhi jasa angkutan yang ditawarkan. Hubungan antara

penawaran dan biaya yaitu semakin tinggi penawaran jasa yang ditawarkan

maka semakin kecil biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya semakin kecil

tingkat penawaran maka semakin tinggi biaya yang dikeluarkan. Kurva

hubungan antara penawaran dan biaya seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Kurva hubungan penawaran dan biaya

Dari segi penawaran atau supply jasa angkutan dilihat dari berbagai segi :

a. Peralatan yang tesedia.

b. Kapasitas yang tersedia.

c. Teknis moda yang digunakan.

d. Produksi jasa dari perusahaan angkutan.

e. Sistem pembiayaan operasional.

Page 27: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

9

Dari aspek penyedia jasa seharusnya memprioritaskan pelayanan supaya

pengguna jasa angkutan merasa puas dianataranya :

a. Keamanan.

b. Ketepatan.

c. Keteraturan.

d. Kenyamanan.

e. Kecepatan.

f. Kesenangan.

g. Kepuasan.

2.7 Metode Penentuan Besaran Tarif

2.7.1 Biaya Operasional Kendaraan

Biaya yang diperuntukan dalam pengoperasian kendaraan, yang berupa

biaya tetap berupa penyusutan kendaraan, perijinan dan admisnistrasi, gaji

operator dan biaya tidak tetap berupa pengunaan bahan bakar ,oli, ban dan

perawatan kendaraan.

2.7.2 Ability To Pay (ATP)

Ability To Pay (ATP) adalah kemampuan seseorang dalam membayar

jasa pelayanan angkutan yang diterima berdasarkan penghasilan. Faktor-

faktor yang mempengaruhi ATP adalah :

a. Pendapatan

Apabila pendapatan seseorang semakin besar maka kemampuan

dalam membayar jasa akan semakin tinggi, dan sebaliknya jika

Page 28: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

10

pendapatan seseorang kecil maka kemampuan membayar jasa relatif

rendah.

b. Alokasi biaya transportasi

Besarnya alokasi biaya transportasi yang disediakan, maka

meningkatkan kemampuan membayar perjalanannya, demikian

sebaliknya semakin kecil biaya transportasi yang disediakan, maka

semakin kecilnya kemampuan seseorang untuk membayar.

c. Intensitas perjalanan

Semakin besar intensitas perjalanan keluarga tentu akan semakin

panjang jarak perjalanan yang ditempuhnya maka akan semakin

banyak alokasi dana .

Untuk menentukan kemampuan membayar dari pengguna jasa BRT yaitu

alokasi biaya untuk penggunaan BRT/bulan berbanding dengan

frekuensi penggunaan BRT/bln.

Gambar 3. Faktor Ability to Pay

Besarnya biaya perjalanan atau tarif merupakan salah satu pertimbangan

pengguna dalam pemilihan moda untuk memenuhi kebutuhan. Jika tarif

Intensitas perjalanan

Pendapatan atauUang Saku

Ability To Pay(ATP)

Alokasi biayatransportasi

Page 29: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

11

yang harus dibayar mempunyai proporsi yang besar dari tingkat

pendapatan maka pengguna lebih memilih angkutan yang lebih murah,

dan apabila tidak ada pilihan lain maka menggunakan moda tersebut.

2.7.3 Willingness To Pay (WTP)

Willingness To Pay (WTP) adalah kemampuan pengguna untuk membayar

biaya atas jasa yang diperoleh. Pendekatan yang digunakan dalam analisis

WTP didasarkan pada prespektif tarif pengguna terhadap jasa pelayanan

angkutan umum tersebut. Faktor yang mempengaruhi WTP , sebagai

berikut adalah:

a. Produk yang ditawarkan/disediakan oleh operator jasa pelayanan

transportasi. Semakin banyak total armada dalam melayani tentunya

lebih menguntungkan pihak pengguna.

b. Kualitas dan kuantitas pelayanan.

Produksi jasa angkutan yang besar dan tingkat kualitas pelayanan

yang baik, maka pengguna jasa tersebut bersedia membayar lebih

besar.

c. Utilitas.

Apabila semakin besar manfaat yang dirasakan terhadap suatu

pelayanan transportasi yang dirasakannya tentunya semakin besar pula

kemauan membayar terhadap tarif yang berlaku dan sebaliknya.

d. Penghasilan pengguna apabila seseorang memiliki penghasilan yang

besar kemauan membayar tarif perjalanannya semakin besar hal ini

disebabkan oleh alokasi biaya perjalanannya lebih besar, sehingga

Page 30: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

12

memberikan kemampuan dan kemauan membayar tarif perjalanannya

semakin besar.

Gambar 4. Faktor Willingness to Pay

Untuk menganalisis kemauan pengguna BRT (WTP) menggunakan

Analitycal Hierarchy Process Method (AHP).

2.7.4 Metode AHP ( Analitycal Hierarchy Process )

AHP adalah salah satu model pendukung keputusan yang dikembangkan

oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan menguraikan

masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu

hirarki. Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah

permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana

level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria,

dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif (Saaty,

Produk yang ditawarkan

Utilitas atau maksudpengguna

Kualitas dan kuantitaspelayanan

Penghasilan pengguna

Willingness to Pay(WTP)

Page 31: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

13

1993). Dengan hirarki, masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam

kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk

hirarki sehingga permasalahan akan lebih terstruktur dan sistematis.

Pendapatan per bulan yang berskala rasio dapat dikategorikan menjadi

pendapatan berskala ordinal atau kategori (tinggi, menengah, rendah) yang

berskala nominal. Sebaliknya jika pada saat dilakukan pengukuran data

yang diperoleh adalah kategori, data yang berskala lebih tinggi tidak dapat

diperoleh, AHP dapat mengatasinya (Damanik, 2008).

AHP digunakan untuk menurunkan skala rasio dari beberapa perbandingan

berpasangan yang diskrit maupun kontinu. Perbandingan berpasangan

tersebut didapatkan melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relatif

dari derajat kesukaan, kepentingan atau perasaan. Dengan demikian

metode ini dapat membantu mendapatkan skala rasio dari hal-hal yang

sulit diukur seperti pendapat, perasaan, perilaku dan keyakinan.

Pada metode AHP meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut (Damanik,

2008) :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

Pada tahap awal adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan

secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari suatu masalah dapat

ditentukan solusi yang mungkin cocok untuk masalah tersebut. Dan

solusi dari masalah memiliki kemungkinan berjumlah lebih dari satu.

Kemudian mengembangkan solusi lebih lanjut dalam tahap

berikutnya.

Page 32: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

14

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan utama.

Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun

level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang

cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang

diberikan dan menentukan alternatif tersebut. Setiap kriteria

mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan

subkriteria (jika mungkin diperlukan).

3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang

mendeskripsikan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen

terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.

Misalkan terhadap sub sistem hirarki dengan kriteria C dan sejumlah n

alternatif dibawahnya, Ai sampai An. Perbandingan antara alternatif

untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matris n x n,

seperti pada dibawah ini.

Tabel 1. Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 A3 An

A1 A11 A12 A13 A1n

A2 A21 A22 A23 A2n

A3 A31 A32 A33 A3n

Am Am1 Am2 Am3 Amn

Nilai a11 yaitu nilai perbandingan elemen A1 pada baris terhadap

A1 pada kolom yang menggambarkan:

Page 33: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

15

a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1 pada baris terhadap kriteria

C dibandingkan dengan A1 pada kolom atau

b. Seberapa jauh dominasi A1 pada baris terhadap A1 pada kolom

atau

c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada A1 pada baris

dibandingkan dengan A1 pada kolom.

4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh

jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x[(n-1)/2] buah, dengan

n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.

Hasil perbandingan dari masing-masing elemen dapat berupa angka

dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan.

Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya

sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti

dapat diterima dan bias membedakan intensitas antara elemen. Hasil

perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan

elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan perbandingan

berpasangan dan pengertiannya disajikan pada Tabel 2.

Perhitungan skala fundamental dilakukan melalui perbandingan

matrik faktor layanan, seperti pada Tabel 3. yang hasil skala rasio

diturunkan dalam bentuk iegen vector, dimana memiliki ciri positif

dan berbalikan, yaitu aij =1aij

Page 34: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

16

Tabel 2. Skala Fundamental

Tingkat

KepentinganDefinisi Keterangan

1 Sama PentingnyaKedua elemen mempunyai pengaruh yang sama.

3Agak lebih

penting yang satuatas lainnya

Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemendibandingkan dengan pasangannya.

5 cukup pentingPengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaanatas satu aktifitas lebih dari yang lain

7 Sangat pentingPengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaanyang kuat atas satu aktifitas lebih dari yang lain

9Mutlak lebih

Penting

Satu elemen mutlak lebih disukai dibandingkan denganpasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi.

2,4,6,8

nilai tengahdiantara dua nilaikeputusan yangberdekatan

Bila kompromi dibutuhkan

Resiprokal Kebalikan

Jika elemen i memiliki salah satu angka dari skalaperbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saatyketika dibandingkan dengan elemen j, maka j memilikikebalikannya ketika dibandingkan dengan elemen i

Rasio

rasio yangdidapat langsung daripengukuran

Sumber : Saaty, T. Lorie. 1993

Tabel 3. Matriks Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Lokal

Faktor 1(a)

Faktor 2(b)

Faktor 3(c)

Faktor 4(d)

Faktor eigen FaktorPrioritas

Faktor 1(a)

xy 1,1 = xy 1,2 = xy 1,3 = xy 1,4 = E1 = a =

Faktor 2(b)

xy 2,1 = xy 2,2 = xy 2,3 = xy 2,4 = E2 = b =

Faktor 3(c)

xy 3,1 = xy 3,2 = xy 3,3 = xy 3,4 = E3 = c =

Faktor 4(d)

xy 4,1 = xy 4,2 = xy 4,3 = xy 4,4 = E4 = d =

Jumlah E = E1+E2+E3+E4 a+b+c+d

Page 35: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

17

Contoh cara membaca untuk x,y 2.1 yaitu faktor 2 terhadap faktor 1.

Kemudian untuk memperoleh nilai skala perbandingan berdasarkan

Tabel 3. dilakukan perhitungan bobot prioritas sebagai berikut :

Faktor 1 = (xy1,1.a) + (xy1,2.b) + (xy1,3.c) + (xy1,4.d)

Faktor 2 = (xy2,1.a) + (xy2,2.b) + (xy2,3.c) + (xy2,4.d)

Faktor 3 = (xy3,1.a) + (xy3,2.b) + (xy3,3.c) + (xy3,4.d)

Faktor 4 = (xy4,1.a) + (xy4,2.b) + (xy4,3.c) + (xy4,4.d)

5. Menghitung Bobot Skala Prioritas Rata-rata

Avarage priority weight atau bobot skala prioritas rata-rata dihitung

berdasarkan hasil scoring nilai besaran tarif terklasifikasi yang

diinginkan masyarakat pada setiap kondisi yang diharapkan, yang

tersaji pada Tabel 4. sebagai berikut :

Tabel 4. Matriks Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Rata-rata FaktorKriteria

Tarif 1(a)

Tarif 2(b)

Tarif 3(c)

Tarif 4(d)

Faktor eigen FaktorPrioritas

Tarif 1(a)

xy 1,1 = xy 1,2 = xy 1,3 = xy 1,4 = E1 = a =

Tarif 2(b)

xy 2,1 = xy 2,2 = xy 2,3 = xy 2,4 = E2 = b =

Tarif 3(c)

xy 3,1 = xy 3,2 = xy 3,3 = xy 3,4 = E3 = c =

Tarif 4(d)

xy 4,1 = xy 4,2 = xy 4,3 = xy 4,4 = E4 = d =

Jumlah E = E1+E2+E3+E4 a+b+c+d

Page 36: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

18

Contoh cara membaca untuk x,y 2.1 yaitu pilihan 2 terhadap pilhan

tarif 1. Kemudian untuk perhitungan bobot prioritas berdasarkan

Tabel 4. adalah sebagai berikut :

Tarif 1 = (xy1,1.a) + (xy1,2.b) + (xy1,3.c) + (xy1,4.d)

Tarif 2 = (xy2,1.a) + (xy2,2.b) + (xy2,3.c) + (xy2,4.d)

Tarif 3 = (xy3,1.a) + (xy3,2.b) + (xy3,3.c) + (xy3,4.d)

Tarif 4 = (xy4,1.a) + (xy4,2.b) + (xy4,3.c) + (xy4,4.d)

6. Menghitung Skala Prioritas Gabungan

Global priority weights atau bobot prioritas gabungan adalah

gabungan antara bobot prioritas lokal dengan bobot prioritas rata-rata

pada setiap tarif dari masing-masing kriteria kondisi, yang tersaji

pada Tabel 5. sebagai berikut.

Tabel 5. Matriks Bobot Prioritas Gabungan Faktor Kriteria

Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4

(a) (b) (c) (d)

Bobot PrioritasGabunganW = Skala

fundamental aX= Skala

fundamental bY= Skala

fundamental cZ= Skala

fundamental d

Tarif 1 A = bobot B = bobot C = bobot D = bobot (A.W) + (B.X) +

(a)prioritas faktor

1prioritas faktor

2prioritas faktor

3prioritas faktor

4(C.Y) + (D.Z)

Tarif 2 E = bobot F = bobot G = bobot H = bobot (E.W) + (F.X) +

(b)prioritas faktor

1prioritas faktor

2prioritas faktor

3prioritas faktor

4(G.Y) + (H.Z)

Tarif 3 I = bobot J = bobot K = bobot L = bobot (I.W) + (J.X) +

(c )prioritas faktor

1prioritas faktor

2prioritas faktor

3prioritas faktor

4(K.Y) + (L.Z)

Tarif 4 M = bobot N = bobot O = bobot P = bobot (M.W) + (N.X) +

(d)prioritas faktor

1prioritas faktor

2prioritas faktor

3prioritas faktor

4(O.Y) + (P.Z)

Page 37: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

19

7. Memeriksa konsistensi hirarki.

Pada AHP yang diukur adalah rasio konsistensi dengan melihat indeks

konsistensi. AHP yang menggunakan persepsi pembuat keputusan

sebagai inputnya maka ketidakkonsistenan mungkin keterbatasan

dalam menyatakan persepsinya. Pengukuran konsistensi dari suatu

matrik didasarkan atas eigen value maksimum. Thomas L. Saaty telah

membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matriks berordo n dengan

rumus sebagai berikut :

CI =( )( ) …………………………………………. (2)

Keterangan :

CI = Rasio penyimpangan konsistensi (consistency indeks)max =Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n

n = Orde matriks

Apabila CI bernilai nol (0), maka matriks pair wise comparison

tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan yang ditetapkan oleh

Thomas L. Saaty dengan menggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu

perbandingan indeks konsistensi dengan nilai Random Indeks (RI).

Rasio Konsitensi dapat dirumuskan sebagai berikut :

CR = …………………………………………………. (3)

Keterangan :

CR = Rasio Konsistensi

CI = Rasio Penyimpangan konsistensi (consistency indeks)

RI = nilai Random Indeks

Nilai random indeks bisa di dapatkan dari Tabel 6. berikut:

Page 38: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

20

Tabel 6. Nilai Random Indeks (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,34 1,41 1,45 1,48

Sumber : Saaty, T. Lorie. 1993

Jika matriks perbandingan berpasangan dengan nilai CR lebih

kecil dari 0,100 maka ketidakkonsistenan pendapat pengambil

keputusan dapat diterima dan jika tidak maka penilaian perlu diulang.

2.7.5 Hubungan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP)

Hubungan antara tarif, ATP dan WTP yaitu dalam pelaksanaan untuk

menentukan tarif sering terjadi benturan antara besarnya WTP dan ATP

(Tamin ,1999). Kondisi tersebut selanjutnya disajikan secara ilustratif

yang terdapat pada gambar 5.

Jarak (Km)

Gambar 5. Pengaruh Jarak Terhadap Pilihan ATP dan WTP.

Keterangan :

= ATP > WTP

= ATP < WTP

ATP = WTP

Page 39: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

21

1. ATP > WTP

Kondisi ini mendeskripsikan bahwa kemampuan membayar lebih

tinggi daripada keinginan membayar jasa. Akan terjadi apabila

pengguna mempunyai penghasilan yang relatif tinggi tetapi utilitas

terhadap jasa tersebut relatif rendah, pengguna termsuk pada

kelompok choice.

2. ATP < WTP

Kemauan pengguna untuk membayar jasa lebih tinggi daripada

kemampuan membayarnya, dapat terjadi bagi pengguna

berpenghasilan yang relatif rendah tetapi utilitas terhadap jasa tersebut

sangat tinggi, sehingga kemauan pengguna untuk membayar jasa

tersebut relatif dipengaruhi oleh utilitas, pengguna termasuk pada

kelompok captive.

3. ATP = WTP

Kondisi ini menggambarkan kemampuan dan keinginan membayar

jasa pengguna yang sama, terjadi keseimbangan utilitas pengguna

dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa tersebut.

Pada prinsipnya penentuan tarif dapat ditinjau dari beberapa aspek utama

dalam sistem angkutan umum. Aspek-aspek tersebut adalah:

1. Pengguna (User);

2. Operator;

3. Pemerintah (Regulator).

Page 40: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

22

Apabila parameter ATP dan WTP yang ditinjau, maka aspek pengguna

dalam hal ini dijadikan subyek yang menentukan nilai tarif yang

diberlakukan dengan prinsip sebagai berikut:

1. ATP adalah fungsi dari kemampuan membayar, sehingga nilai tarif

yang diberlakukan, sebisa mungkin tidak melebihi nilai ATP

kelompok masyarakat. Intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi

langsung atau silang dibutuhkan pada kondisi, dimana nilai tarif

berlaku lebih besar dari ATP, sehingga didapat nilai tarif yang

besarnya sama dengan nilai ATP, terlihat pada Gambar 6.

2. WTP yaitu fungsi dari tingkat pelayanan angkutan umum, apabila

nilai WTP berada dibawah ATP maka dimungkinkan melakukan

peningkatan nilai tarif dengan perbaikan kinerja pelayanan, terlihat

pada Gambar 6.

Apabila perhitungan tarif berada jauh dibawah ATP dan WTP, maka

terdapat keleluasaan dalam perhitungan atau pengajuan nilai tarif baru

Gambar 6. Kondisi ATP lebih rendah dari tarif berlaku

Zone subsidi agar tarif yangberlaku maksimal-ATP

Zone Keleluasan PenentuanTarif Ideal tanpa PerbaikanTingkat Pelayanan sampai batasnilai WTP

ATP

WTP

Zone Keleluasan PenentuanTarif dengan PerbaikanTingkat Pelayanan

Page 41: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

23

2.8 Teknik Penarikan Sampel

Pada penelitian ini akan menggunakan teknik penarikan sampel yaitu

random sampling, hal tersebut dipilih karena semua elemen populasinya

memiliki probabilitas yang sama untuk dijadikan sampel.

Penelitian terhadap responden BRT, sampel diambil berdasarkan

berdasarkan perhitungan jumlah sampel minimal. Dihitung dengan

menggunakan rumus Slovin:

= ………

………………………. (4)Keterangan : n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

= Nilai Ketelitian

2.9 Penelitian Sejenis Pendahulu

1. Penelitian dari Maharannisa Widi Lestari pada tahun 2016 tentang

“Analisa Kelayakan Tarif Batik Solo Trans (BST) Ditinjau Dari

Ability To Pay Dan Willingness To Pay“ mengemukakan tentang

kemampuan dan keinginan pengguna jasa BST, dengan

simpulan yaitu:

Penelitian ini menggunakan data berupa kuisioner diperoleh dari survei

di dalam bus sepanjang rute BST Koridor 1 dan Koridor 2.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa mayoritas penumpang

Page 42: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

24

BST adalah perempuan, jenis profesi terbanyak pelajar, mayoritas

tujuan perjalanan untuk keperluan bisnis, pendapatan terbanyak berkisar

pada Rp900.001,00Rp1.009.050,00. Waktu tunggu kedatangan BST

yang sesuai dengan pengguna yaitu 6-10 menit, serta penilaian

pelayanan BST cukup memuaskan. Nilai tarif berdasarkan ATP

didapatkan sebesar Rp2.000,00 untuk Pelajar, dan Rp3.670,00 untuk

umum. Besarnya nilai WTP sebesar Rp1.555,00 untuk Pelajar, dan

Rp3.458,00 untuk umum. Tarif yang berlaku saat ini lebih besar

daripada tarif berdasarkan ATP dan WTP. Berdasarkan hasil analisis

perlu ada kajian ulang penerapan tarif di lapangan agar sesuai dengan

kemampuan dan kemauan para penggunanya.

2. Penelitian dari Risdianto, Edo Fasha Nasution, dan Erni Umi Hasanah

pada tahun 2016 tentang “Kinerja Teknis Dan Analisis ATP WTP

Angkutan Trans Jogja“ mengemukakan tentang kinerja teknis angkutan

Trans Jogja dan besarnya Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay

(WTP) penumpang Trans Jogja, dengan simpulan sebagai berikut :

Hasil kinerja teknis dibandingkan dengan standar dari World Bank.

Sementara itu, ATP dan WTP diperoleh dari wawancara dengan para

penumpang. Diperoleh Load Factor rerata angkutan Trans Jogja

42,08%, headway rerata selama 15 menit, dan waktu tempuh rerata

satu kali putaran 1,6 jam, hal tersebut mengambarkan Load Factor dan

headway belum memenuhi persyaratan menurut standar World Bank.

Adapun ATP penumpang Trans Jogja sebesar Rp. 4.574,00 dan WTP

Page 43: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

25

sebesar Rp. 3.259,00. Dari analisis ATP dan WTP, direkomendasikan

adanya peningkatan tarif angkutan menjadi Rp. 4.000,00 setelah

terlebih dahulu dilakukan peningkatan layanan.

3. Penelitian dari Julien d a n Kasyiful Mahalli pada tahun 2014

tentang “Analisis Ability To Pay dan Willingness To Pay Pengguna

Jasa Kereta Api Kualanamu“ mengemukakan tentang menemukan

yang ideal tarif dari layanan kereta api dan untuk menyelidiki

pertimbangan dasar di menentukan tarif layanan dengan simpulan

sebagai berikut :

Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan responden

membayar adalah Rp 78.375 dan responden rata-rata kesediaan untuk

membayar adalah Rp 60.375. Namun, setelah peningkatan kualitas

prioritas, kemampuan responden rata-rata untuk membayar akan

menjadi Rp 71.375, jumlah rata-rata uang yang bersedia ditambahkan

oleh responden adalah Rp22.632. Dalam menentukan tarif, PT.

Railink telah mempertimbangkan biaya operasi dan kualitas pelayanan

yang diberikan kepada pengguna sebagai alasan utamanya.

Berdasarkan tarif saat ini, responden yang memiliki kemampuan

membayar hanya 50%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tarif ideal

untuk layanan kereta api adalah Rp69.375, yang akan meningkatkan

persentase responden yang memiliki kemampuan membayar menjadi

72,5%.

Page 44: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

26

4. Penelitian dari Revy Safitri pada tahun 2016 tentang “Evaluasi Tarif

Angkutan Umum Berdasarkan ATP dan WTP di Kota Pangkalpinang

“mengemukakan tentang evaluasi tarif angkutan umum untuk

mengetahui kesesuaian tarif yang berlaku terhadap kemampuan dan

kemauan membayar masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi

di Kota Pangkalpinang, simpulan yang diperoleh yaitu:

Pendekatan dalam analisis ATP berdasarkan besarnya alokasi biaya

transportasi terhadap pendapatan dan frekuensi perjalanan dalam 1

bulan, dan untuk pendekatan analisis WTP berdasarkan kemauan

membayar masyarakat terhadap kondisi pelayanan angkutan umum

saat ini. Berdasarkan hasil evaluasi, tarif bukan masalah utama yang

menyebabkan rendahnya minat masyarakat sebagai pengguna

angkutan umum.

5. Penelitian dari Jhon Wesley Damanik pada tahun 2008 tentang

“Studi Penentuan Tarif Bus Damri Berdasarkan Kemampuan (ability

to pay) dan Kemauan membayar (willingness to pay) Penumpang di

Bandar Lampung“ mengemukakan tentang evaluasi tarif angkutan

Bus Damri, diperoleh simpulan sebagai berikut yaitu:

Kemampuan membayar (ATP) penumpang Bus Damri sebelum

kenaikan BBM untuk jurusan Tanjung Karang-Raja Basa adalah

Rp1.452,19 (Rp161,35/Km), Tanjung Karang-Teluk Betung adalah

Rp1.572,34 (Rp174,70/Km), dan Tanjung Karang-Korpri adalah

Rp1.665,65 (Rp166,56/Km), sedangkan setelah kenaikan BBM nilai

Page 45: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

27

kemampuan membayar jurusan Tanjung Karang-Raja Basa adalah

Rp2.318,21(Rp257,579/Km), Tanjung Karang-Teluk Betung adalah

Rp2.322.72 (Rp258,081/Km), dan Tanjung Karang-Korpri adalah

Rp2.128,53 (Rp236,503/Km), survei yang dilakukan kerumah adalah

Rp3.777,40 (Rp377,74/Km), dan untuk penumpang bus Damri Ac

adalah Rp2.339,75 (Rp259,972/Km).

Kemauan membayar (ATP) penumpang Bus Damri sebelum kenaikan

BBM untuk jurusan Tanjung Karang-Raja Basa adalah Rp1.500-

Rp2.000 Tanjung Karang-Teluk Betung adalah Rp1.500-Rp2.000, dan

Tanjung Karang-Korpri adalah Rp1.500-Rp2.000 sedangkan setelah

kenaikan BBM nilai kemampuan membayar jurusan Tanjung Karang-

Raja Basa adalah Rp2.500-Rp3.000 Tanjung Karang-Teluk Betung

adalah Rp2.000-Rp2.500 dan Tanjung Karang-Korpri adalah

Rp2.000-Rp2.500, survei yang dilakukan kerumah adalah Rp2.000-

Rp2.500 dan untuk penumpang bus Damri Ac adalah Rp2.500-

Rp3.000.

Page 46: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Umum

Metode penelitian merupakan usaha untuk memperoleh, mengembangkan

dan meneliti kebenaran suatu fakta berdasarkan suatu cabang ilmu

pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatatat, menganalisa dan

membahas serta mendapatkan kesimpulan dari suatu penelitian yang

dilakukan.

Pada setiap penelitian memiliki tahapan yang harus dilakukan, dan setiap

tahapan memiliki hubungan serta harus dilalui sesuai dengan

sistematikanya. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengumpulan

studi literatur dan data-data, diantaranya data primer dan sekunder, data

tersebut akan digunakan untuk proses selanjutnya yaitu analisa perhitungan,

dan tahap terakhir yaitu hasil dan penarikan kesimpulan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan pada angkutan Bus Rapid Transit (BRT)

Bandar Lampung rute Rajabasa-Panjang.

Page 47: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

29

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada hari kerja pukul 07.00-17.00 WIB.

3.3 Penentuan Jumlah Sampel

Pada penelitian ini akan menggunakan teknik sampling dan digunakan pada

penelitian yaitu random sampling. Teknik ini dipilih karena semua elemen

populasi memiliki peluang sama untuk dijadikan sampel.

Penelitian yang dilakukan terhadap penumpang BRT, sampel diambil

berdasarkan perhitungan jumlah sampel minimal dengan rumus sebagai

berikut, dihitung dengan menggunakan rumus Slovin:

=Prakiraan besar populasi penumpang BRT sebesar 7224 orang, dengan

tingkat akurasi adalah 90%, sehingga batas toleransi kesalahan (α) = 10%.

)0.17224x(1

7224n

2 = 98,6346 dibulatkan menjadi 100 sampel orang.

3.4 Pengumpulan Data

Jenis data penelitian yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu:

3.4.1 Data primer adalah data-data yang didapatkan langsung di lokasi

penelitian melalui wawancara dengan responden berkaitan dengan

masalah penelitian. Data primer diperoleh dari responden langsung dari

wawancara. Data kuisioner diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada responden yaitu :

Page 48: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

30

3.4.1.1 Karakteristik Responden

Pertanyaan mengenai karakteristik penumpang BRT Bandar Lampung

rute Rajabasa-Panjang terdiri dari:

a. Nama, merupakan identitas responden pengguna BRT.

b. Jenis kelamin, merupakan variabel yang menggambarkan jenis

kelamin responden.

c. Usia, ialah variabel yang mendeskripsikan berapa usia responden.

d. Jenis pekerjaan, yaitu variabel yang mendeskripsikan jenis

pekerjaan responden.

e. Jumlah rata-rata pendapatan/uang saku per bulan, persen alokasi

pendapatan untuk menentukan kemampuan membayar jasa BRT.

f. Jenis kendaraan yang dimiliki, merupakan variabel yang

menenmtukan pengguna BRT termasuk kelompok choice atau

kelompok captive.

g. Penggunaan BRT, merupakan variabel yang dapat mengetahui

demand dan merupakan data yang digunakan untuk analisis ATP.

3.4.1.2 Karakteristik Perjalanan Responden

Pertanyaan karakteristik yang mengenai karakteristik responden BRT

Bandar Lampung rute Rajabasa-Panjang terdiri dari:

a. Maksud tujuan, yaitu mendeskripsikan tujuan perjalanan responden

yang mempengaruhi banyaknya demand terhadap moda ini.

b. Jenis kendaraan yang sering digunakan untuk maksud perjalanan,

merupakan variabel yang mempengaruhi banyaknya demand

Page 49: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

31

terhadap moda ini.

c. Alternatif kendaraan yang digunakan untuk maksud perjalanan,

merupakan variabel yang mempengaruhi banyaknya demand

terhadap moda ini.

d. biaya perjalanan, lama perjalanan, waktu tunggu hal ini

memberikan gambaran dalam segi pelayanan BRT tentang biaya

yang dikeluarkan responden dalam penggunaan moda ini, lama

perjalanan dan waktu tunggu.

e. Faktor-faktor pemilihan moda BRT, merupakan variabel yang

menggambarkan alasan utama reponden memilih menggunakan

BRT yang dalam pengisisan diurutkan sesuai tingkat kepentingan.

Faktor-faktor tersebut terdiri dari waktu perjalanan, frekuensi

pelayanan, info jadwal akses ke halte, kenyamann, keamanan, lebih

praktis dan lain-lain merupakan kriteria tambahan dari responden.

3.4.1.3 Persepsi Responden Terhadap Pelayanan BRT

Penilaian pengguna moda angkutan BRT terhadap jasa yang diperoleh

apakah kondisi sangat baik, baik, buruk,sangat buruk terhadap waktu

perjalanan,waktu tunggu, kenyamanan, keamanan, keselamatan, info

rute, media pengaduan.

3.4.1.4 ATP dan WTP

Data dari pertanyaan yang diperlukan antara tarif yang mampu dibayar

pengguna BRT sesuai kondisi sebagai berikut :

a. Kondisi saat ini, merupakan variabel yang menentukan kemampuan

Page 50: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

32

membayar pengguna angkutan BRT pada saat ini.

b. Frekuensi penggunaan BRT/bulan, yaitu data yang digunakan

menentukan kemampuan membayar pengguna angkutan BRT.

c. Waktu pelayanan ditingkatkan, ialah data yang mempengaruhi

responden untuk bersedia membayar jasa apabila waktu pelayanan

BRT ditingkatkan contohnya dalam segi waktu tempuh, waktu

tunggu.

d. Frekuensi layanan ditambah, mendeskripsikan responden untuk

bersedia membayar jasa apabila frekuensi pelayanan ditingkatkan

seperti jumlah bus yang disediakan lebih banyak maka akan

mendukung aksesibiltas pengguna BRT.

e. Kenyamanan ditingkatkan, merupakan variabel yang mempengaruhi

responden untuk bersedia membayar jasa apabila kenyamanan

ditingkatkan seperti penambahan AC dan penambahan tempat

duduk.

3.4.2 Data sekunder merupakan data yang diperoleh berdasarkan studi literatur

yang berhubungan dengan objek penelitian, data sekunder diperoleh dari

instansi-instansi terkait mengenai objek penelitian, data sekunder tersebut

berupa tarif resmi.

3.5 Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari survei dan selanjutnya diolah agar dapat

digunakan sebagai data masukan dalam proses analisa selanjutnya.

Page 51: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

33

1. Untuk menganalisis kemampuan membayar (ATP) dari pengguna jasa

BRT yaitu alokasi biaya untuk penggunaan BRT/bulan berbanding

dengan frekuensi penggunaan BRT/bln.

2. Untuk menganalisis kemauan membayar (WTP) menggunakan metode

Analitycal Hierarchy Process (AHP). Tahapan metode ini antara lain :

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan utama.

c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan

kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau

kriteria yang setingkat di atasnya.

d. Menghitung skala penilaian perbandingan berpasangan dilakakuan

melalui perbandingan matrik faktor layanan, dengan membuat

matriks perbandingan berpasangan bobot prioritas lokal, kemudian

hasilnya akan diturunkan yang berbentuk eigen vector yang tersaji

pada Tabel 3.

e. Menghitung bobot skala prioritas rata-rata dengan membuat matriks

perbandingan berpasangan bobot prioritas rata-rata faktor kriteria,

yang tersaji pada Tabel 4.

f. Menghitung skala prioritas gabungan yang tersaji pada tabel 5.

g. Memeriksa konsistensi hirarki.

Pengukuran konsistensi dari suatu matriks itu sendiri didasarkan atas eigen

value maksimum. Thomas L. Saaty telah membuktikan bahwa indeks

konsistensi dari matriks berordo n dapat diperoleh dengan rumus sebagai

berikut :

Page 52: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

34

CI =( )( )

CI = Rasio penyimpangan konsistensi (consistency indeks)max =Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n

n = Orde matriks

Apabila CI bernilai nol, maka matriks pair wise comparison tersebut

konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang telah ditetapkan

oleh Thomas L. Saaty menggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu

perbandingan indeks konsistensi dengan nilai Random Indeks (RI)

dirumuskan sebagai berikut :

CR = CIRIKeterangan :

CR = Rasio Konsistensi

CI = Rasio Penyimpangan konsistensi (consistency indeks)

RI = nilai Random Indeks

Nilai random indeks bisa di dapatkan dari Tabel 6.

Untuk menentukan tarif penumpang BRT ditentukan faktor-faktornya, yaitu

kondisi saat ini, waktu pelayanan, frekuensi pelayanan, dan kenyamanan.

Kemudian dilakukan penggabungan tarif (global priority) dan diperoleh

kemauan untuk membayar. Penentuan AHP disajikan pada Gambar 7.

Page 53: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

35

DDD Gambar 7. Diagram Penentuan Tarif Berdasarkan WTP

Tahapan penelitian dalam studi ini secara umum dapat disajikan pada

Gambar 8. sebagai berikut:

Page 54: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

36

Gambar 8. Diagram alir penelitian

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer :Data Kuisioner Responden- Karakteristik Responden

- Karakteristikperjalanan Responden

- Persepsi Responden

terhadap pelayananBRT.

- ATP dan WTP

Data Sekunder :Tarif resmi

Data Cukup

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Ya

Tidak

Page 55: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

68

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan, diperoleh simpulan:

Kemampuan responden BRT Bandar Lampung Rute Rajabasa-Panjang untuk

membayar jasa dari hasil analisis untuk masyarakat umum yaitu sebesar

Rp9.325,00/trip dan untuk pelajar atau mahasiswa yaitu sebesar

Rp5.091,00/trip. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk masyarakat umum

tidak keberatan atau tidak masalah dengan tarif yang ditetapkan pemerintah,

namun untuk pelajar/mahasiswa kemampuan dalam membayar BRT lebih

rendah, sehingga perlu adanya kebijakan atau subsidi untuk pelajar atau

mahasiswa. Untuk kesediaan membayar jasa BRT Bandar Lampung Rute

Rajabasa-Panjang dari hasil AHP untuk masyarakat umum dan

pelajar/mahasiswa yaitu sebesar Rp6.000,00-Rp6.500,00. Tarif resmi sebesar

Rp6.000,00 yang ditetapkan Pemerintah tidak memberatkan bagi masyarakat

karena sesuai dengan kemauan membayar jasa BRT.

5.2 Saran

a. Operator dapat menerapakan tarif resmi yang ditentukan Pemerintah untuk

masyarakat umum karena dari hasil analisis menunjukan bahwa

kemampuan dan kemauan pengguna angkutan BRT sudah sesuai dengan

Page 56: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

69

tarif resmi. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak memberatkan

pengguna dan tidak menjadi masalah dengan ketentuan peningkatan waktu

pelayanan, frekuensi pelayanan dan kenyamanan.

b. Regulator sebaiknya membuat kebijakan atau subsidi penentuan tarif

untuk mahasiswa atau pelajar karena dari hasil analisis menunjukkan

bahwa kemampuan membayar lebih rendah dari tarif resmi. Tidak ada

masalah untuk kemauan membayar BRT sesuai ketentuan peningkatan

waktu pelayanan, frekuensi pelayanan dan kenyamanan.

Page 57: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Jhon Wesley.2008. Studi Penentuan Tarif Bus Damri BerdasarkanKemampuan (ability to pay) dan Kemauan membayar (willingness to pay)Penumpang di Bandar Lampung. Skripsi. Tidak diterbitkan. FakultasTeknik.Universitas Lampung: Bandarlampung.

Julien, J., dan Mahulli, Kasyiful. 2014. Analisis Ability To Pay dan Willingness ToPay Pengguna Jasa Kereta Api Kualanamu. Skripsi. Tidak diterbitkan.Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara.

Lestari, Maharranisa Widi. 2016. Analisa Kelayakan Tarif Batik Solo Trans (BST)Ditinjau Dari Ability To Pay Dan Willingness To Pay. Skripsi. Tidakditerbitkan. Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Surakarta: JawaTengah.

Pemerintah Republik Indonesia ,2009. Undang-undang Republik Indonesia No.22Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Jakarta.

Risdyanto, R., Nasution, Eho Fasha., dan Hasanah, Erni Ummi.2016. Kinerja TeknisDan Analisis ATP WTP Angkutan Trans Jogja. Prosiding Seminar NasionalISSN : 2459-9727.Fakultas Teknik.Universitas Surakarta: Jawa Tengah.

Saaty, T. Lorie.1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses HirarkiAnalitik Untuk Mengambill Keputusan dalam Situasi yang Kompleks.Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta.

Safitri, Revy. 2016. Evaluasi Tarif Angkutan Umum Berdasarkan ATP dan WTP diKota Pangkalpinang. Jurnal Teknik Sipil: Universitas Bangka Belitung. Vol4 Nomor 2 Juli-Des 2016.

Tamin, O. Z. 1999. Evaluasi Angkutan Umum dan Ability To Pay (ATP) danWillingness To Pay (WTP) di DKI Jakarta. Jurnal Transportasi, ForumStudi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT). Vol.1, No.2, h.121-139.Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Page 58: EVALUASI TARIF BUS RAPID TRANSIT (B RT) B ANDAR …digilib.unila.ac.id/55850/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan

Universitas Lampung. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.Bandarlampung : Universitas Lampung.